19
Kompresi Data dengan Algoritma LZW pada REST Web Service Artikel Ilmiah Peneliti: Ardy Mathias Jadera (672010112) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016

Kompresi Data dengan Algoritma LZW pada REST Web Service...Kompresi Data dengan Algoritma LZW pada REST Web Service 1) Ardy Mathias Jadera, 2) Magdalena A. Ineke Pakereng Fakultas

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Kompresi Data dengan Algoritma LZW

    pada REST Web Service

    Artikel Ilmiah

    Peneliti:

    Ardy Mathias Jadera (672010112)

    Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Juli 2016

  • Kompresi Data dengan Algoritma LZW

    pada REST Web Service

    Artikel Ilmiah

    Diajukan kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    Peneliti:

    Ardy Mathias Jadera (672010112)

    Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Juli 2016

  • Kompresi Data dengan Algoritma LZW pada REST Web Service

    1) Ardy Mathias Jadera, 2) Magdalena A. Ineke Pakereng

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

    Email: 1) [email protected], 2) [email protected]

    Abstract REST Web Service is becoming more popular is used as a medium of exchange of

    data between the mobile device with the server. Mobile devices such as phones based on

    Android to Windows-based tablets even have a data plan or WiFi internet paid for access

    to the service from the server. The larger the data transmitted, the longer the process for

    sending and receiving. It would also make the network becomes busy, and also the

    amount of toll charges incurred, if the data packet internet use. The data transmitted can

    be reduced in size without losing the meaning of information in it, using compression

    algorithms. In this study, the LZW compression algorithm implemented on a REST Web

    Service. In this study analyzed the advantages and disadvantages in terms of the

    implementation of this compression. The results showed that compression can reduce the

    size of the text data up to 11% of actual size. So that can directly save the use of data

    packets on the mobile device. The larger the file, the smaller the percentage of added time

    due to the process of compression / decompression. Deficiencies found is the presence of

    extra time compression and decompression processes that can affect the total time.

    Keywords: Data Compression, LZW, REST Web Service

    Abstrak REST Web Service semakin popular digunakan sebagai media pertukaran data

    antara perangkat mobile dengan server. Perangkat mobile seperti ponsel berbasis Android

    sampai bahkan tablet berbasis Windows menggunakan paket data internet yang berbayar

    atau WiFi untuk dapat mengakses layanan dari server. Semakin besar data yang

    ditransmisikan, semakin lama proses untuk mengirim dan menerima. Hal ini juga akan

    mengakibatkan jaringan menjadi lebih sibuk, dan juga banyaknya biaya pulsa yang

    dikeluarkan, jika paket data internet digunakan. Data yang dikirimkan dapat diperkecil

    ukurannya tanpa menghilangkan makna informasi di dalamnya, dengan menggunakan

    algoritma kompresi. Pada penelitian ini diimplementasikan algoritma kompresi LZW

    pada REST Web Service. Pada penelitian ini dianalisis keuntungan dan kerugian dalam

    hal implementasi kompresi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompresi dapat

    memperkecil ukuran data teks sampai dengan 11% dari ukuran sebenarnya. Sehingga

    secara langsung dapat menghemat penggunaan paket data pada perangkat mobile.

    Semakin besar file, maka semakin kecil persentase tambahan waktu akibat proses

    kompresi/dekompresi. Kekurangan yang ditemukan adalah adanya waktu tambahan

    proses kompresi dan dekompresi yang dapat mempengaruhi total waktu.

    Kata Kunci: Kompresi Data, LZW, REST Web Service

    1)Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

    Wacana 2)Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

  • 1

    1. Pendahuluan

    REST Web Service semakin popular digunakan sebagai media pertukaran

    data antara perangkat mobile dengan server [1]. Perangkat mobile seperti ponsel

    berbasis Android sampai bahkan tablet berbasis Windows menggunakan paket

    data internet yang berbayar atau WiFi untuk dapat mengakses layanan dari server.

    Semakin besar data yang ditransmisikan, semakin lama proses untuk mengirim

    dan menerima. Hal ini juga akan mengakibatkan jaringan menjadi lebih sibuk, dan

    juga banyaknya biaya pulsa yang dikeluarkan, jika paket data internet digunakan.

    REST Web Service berjalan pada protokol HTTP, yang berarti data yang

    dikirimkan berupa teks. Data yang dikirimkan dapat diperkecil ukurannya tanpa

    menghilangkan makna informasi di dalamnya, dengan menggunakan algoritma

    kompresi. Algoritma LZW [2] merupakan salah satu algoritma kompresi yang

    bersifat lossless. Lossless berarti antara isi data sebelum kompresi dengan isi data

    setelah dekompresi, tidak ada data yang hilang.

    Pada penelitian ini diimplementasikan algoritma kompresi LZW pada

    REST Web Service. Tujuan dari implementasi ini adalah untuk memperkecil

    ukuran data yang ditransmisikan antara server dengan client. Pada sisi server

    maupun client terdapat proses kompresi dan dekompresi. Server melakukan

    kompresi data kemudian mengirimkan ke client, kemudian data tersebut dilakukan

    dekompresi untuk mendapatkan informasi sebenarnya. Proses ini juga berlaku

    ketika client mengirim data ke server.

    2. Tinjauan Pustaka

    Pada penelitian berjudul “Data Compression Techniques on Text Files: A

    Comparison Study”, dibahas mengenai perbandingan performa empat algoritma

    kompresi, yaitu LZW, Huffman, HFLC dan FLC. Pada penelitian tersebut

    disimpulkan bahwa LZW memberikan rasio hasil kompresi yang lebih besar

    daripada tiga algoritma yang lain, terutama pada file yang berukuran besar [3].

    Pada penelitian Muhammad dan Subandi [4] dibandingkan antara

    kompresi Huffman dan LZW pada file dengan format video dan audio. Indikator

    perbandingan kompresi ini adalah waktu (kecepatan) kompresi, ukuran file hasil

    kompresi dan persentase pemampatan file setelah dilakukan kompresi data.

    Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan, didapat hasil bahwa rata-rata

    dari persentase pemampatan file audio adalah 98,6% (LZW) dan 99% (Huffman).

    Sedangkan rata-rata dari persentase pemampatan file video adalah 98,3% (LZW)

    dan 99,46% (Huffman). Sedangkan kecepatan rata-rata untuk kompresi file audio

    adalah 55.03 Kb/detik (LZW) dan 1058,78 KB/detik (Huffman). Sedangkan

    kecepatan rata-rata untuk kompresi file video adalah 51.25 Kb/detik (LZW) dan

    825,41 Kb/detik (Huffman). Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode LZW

    lebih efektif digunakan dalam pengkompresian audio dan video dibandingkan

    dengan metode Huffman.

    Penelitian tentang implementasi algoritma LZW salah satunya dilakukan

    oleh Hidayat, Zarman, dan Pamungkas [5]. Penelitian tersebut membahas

    mengenai implementasi LZW pada database server. Hal ini dilakukan untuk

  • `2

    memperkecil ukuran data yang akan disimpan di database server. Algoritma LZW

    yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan sistem manajemen

    basis data MySQL. Proses kompresi dilakukan pada saat data akan disimpan ke

    database dan didekompresi setiap data tersebut akan dibaca. Hasil implementasi

    algoritma LZW pada server yaitu penyimpanan artikel menjadi bertambah

    banyak, terlihat dari nilai persentase penghematan penyimpanan setiap artikel

    berkisar antara 11,67% sampai dengan 16,67% untuk perhitungan nilai rata-rata

    persentase penghematan 200 sampai dengan 1.000 karakter pertama dari sepuluh

    buah artikel acak.

    Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang pemanfaatan

    kompresi dan algoritma LZW, maka dalam penelitian ini dilakukan penelitian

    yang memanfaatkan kompresi dengan algoritma LZW pada transmisi data antara

    REST Web Service dengan perangkat mobile berbasis Android. Perbedaan

    penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah, pada penelitian ini

    kompresi diterapkan pada data teks yang pada umumnya dilewatkan pada jalur

    komunikasi REST Web Service. REST Web Service menggunakan HTTP

    (Hypertext Transfer Protocol) untuk berkomunikasi, dengan kata lain data teks

    yang dilewatkan pada jalur protokol tersebut. Data teks dapat berupa file teks, atau

    data string.

    Algoritma LZW yang merupakan dictionary based compression sangat

    efektif mengkompresi data teks yang memiliki banyak pola huruf, kata ataupun

    kalimat yang berulang, semakin banyak pembendaharaan gabungan string dalam

    dictionary tambahan pada suatu plaintext maka semakin baik hasil kompresi

    plaintext tersebut [5]. LZW (Lempel-Ziv-Welch) merupakan algoritma kompresi

    lossless universal yang dibuat oleh Abraham Lempel, Jacob Ziv, dan Terry

    Welch. Kelebihan algoritma ini yaitu cepat dalam implementasi dan

    kekurangannya kurang optimal karena hanya melakukan analisis terbatas pada

    data. Algoritma ini melakukan kompresi dengan menggunakan kamus, di mana

    fragmen-fragmen teks digantikan dengan indeks yang diperoleh dari sebuah

    “kamus”. Pendekatan ini bersifat adaptif dan efektif karena banyak karakter dapat

    dikodekan dengan mengacu pada string yang telah muncul sebelumnya dalam

    teks. Prinsip kompresi tercapai jika referensi dalam bentuk pointer dapat disimpan

    dalam jumlah bit yang lebih dibandingkan string aslinya [6]. Konsep dari

    algoritma LZW secara sederhana mengganti string dari karakter dengan kode

    tunggal dan tidak melakukan analisa apapun pada teks yang masuk. Tetapi hanya

    menambahkan setiap string dari karakter baru yang ditemuinya ke tabel string

    (dictionary). Kompresi terjadi ketika ditemui string berulang, algoritma ini

    menghasilkan kode tunggal dan menggantikan string-string berulang yang

    ditemui selama proses kompresi [2].

    REST (Representational State Transfer) Web Service adalah suatu

    arsitektur perangkat lunak untuk pendistribusian sistem hipermedia seperti

    WWW. Secara spesifik, REST merujuk pada suatu prinsip arsitektur jaringan

    yang menggariskan pendefinisian dan pengalamatan sumber daya. Istilah ini

    sering digunakan untuk mendeskripsikan semua interface sederhana yang

    mengirimkan data melalui HTTP tanpa ada tambahan lapisan pesan seperti SOAP.

    Keuntungan lain dari antarmuka REST adalah request dan respon dapat

  • `3

    dipendekkan. Prinsip dasar desain REST adalah membuat pemetaan one-to-one

    antara operasi create, read, update, dan delete yang menggunakan method sebagai

    POST untuk membuat sebuah resource pada server. GET untuk menerima sebuah

    resource. PUT untuk proses update state dari resource. DELETE untuk

    menghapus resource. Dalam konsep arsitektur REST web service, membuat

    panggilan ke suatu HTTP API secara signifikan lebih mudah daripada ke SOAP

    API, karena membutuhkan library client, membutuhkan pengenalan, dan

    kebiasaan. Sedangkan HTTP API adalah asli dari semua bahasa pemrograman dan

    hanya melibatkan HTTP request dengan parameter sesuai yang ditambahkan,

    sehingga lebih memudahkan dalam melakukan proses pemanggilan. HTTP API

    mudah untuk testing dan troubleshoot, karena dapat membangun panggilan

    dengan tidak lebih dari sekedar browsing dan memeriksa respon dalam jendela

    browser itu sendiri. Karena berbasis HTTP/RESTful, API dapat dikonsumsi

    menggunakan request GET sederhana, dan server proxy/reverse-proxy dapat

    melakukan cache atas respon tersebut dengan mudah. Untuk mengakses RESTful

    web service digunakan sebuah URI (Uniform Resource Identifiers) yang

    merupakan nama dan alamat dari sebuah resource. RESTful web service tidak

    menggunakan WSDL. Pesan yang dikirim, dikemas dalam format XML dan

    JSON. Berbeda dengan SOAP web service yang menggunakan protokol khusus

    untuk pengiriman pesan [7][8].

    3. Metode dan Perancangan Sistem

    Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang

    terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Identifikasi masalah dan studi literatur, (2)

    Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem yaitu perancangan aplikasi/program,

    dan (4) Pengujian sistem serta analisis hasil pengujian.

    Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

    Perancangan Sistem

    Implementasi Sistem

    Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

    Gambar 1 Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Tahap pertama: identifikasi masalah, yaitu masalah penghematan data yang

    ditransmisikan antara REST Web Server dengan client yang berupa perangkat

    mobile. Studi literatur dilakukan untuk mencari metode penghematan data yang

  • `4

    dapat diterapkan, serta penelitian-penelitian terdahulu yang dapat digunakan

    sebagai acuan. Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan

    proses kompresi dan proses dekompresi. Perancangan kedua proses tersebut juga

    dilakukan pada sisi client. Algoritma kompresi yang digunakan adalah LZW.

    Tahap ketiga: implementasi sistem, yaitu membuat aplikasi sesuai perancangan

    proses pada tahap kedua. Sistem yang dibuat terdiri dari dua aplikasi, yaitu server

    dan client. Aplikasi yang dikembangkan bertujuan untuk mensimulasikan hasil

    kompresi yang dikirim dan diterima oleh kedua sisi. Tahap keempat: pengujian

    sistem dan analisis hasil pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap proses

    yang telah dirancang. Pengujian memiliki tujuan utama yaitu melihat keuntungan

    dan kerugian dengan adanya implementasi kompresi pada komunikasi REST Web

    Service dengan client.

    Gambar 2 Desain Sistem Komunikasi dari

    Client ke Server [1]

    Gambar 3 Desain Sistem Komunikasi dari

    Server ke Client [1]

    Proses kompresi dan dekompresi dengan algoritma LZW (Lempel Ziv

    Welch), dapat dijelaskan sebagai berikut, proses kompresi data secara sederhana

    mengganti string dari karakter dengan kode tunggal dan tidak melakukan analisa

    apapun pada teks yang masuk. Tetapi hanya menambahkan setiap string dari

    karakter baru yang ditemuinya ke tabel string (dictionary).

  • `5

    Gambar 4 Proses Algoritma Kompresi

    LZW [6] Gambar 5 Proses Algoritma Dekompresi

    LZW [6]

    Kompresi terjadi ketika ditemui string berulang, algoritma ini menghasilkan

    kode tunggal dan menggantikan string-string berulang yang ditemui selama

    proses kompresi. Panjang kode yang dihasilkan algoritma LZW dapat berubah-

    ubah, tetapi jumlah bit yang dimiliki kode tersebut harus lebih banyak dari pada

    sebuah karakter tunggal. Proses dekompresi pada LZW dilakukan dengan prinsip

    yang sama seperti proses kompresi. Proses kompresi dan dekompresi dengan

    algoritma LZW, dalam bentuk flowchart, ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar

    5.

    Contoh proses kompresi dijelaskan dengan menggunakan pesan.

    BABAABAAA. Pesan tersebut memiliki ukuran 9 byte (9 x 8 bit = 72 bit), satu

    karakter ASCII berukuran 1 byte. Tabel 1 Contoh Proses Kompresi

    S C S+C

    S+C

    ada di

    kamus?

    output S tambah S+C ke

    kamus

    nilai S

    selanjutnya

    S Kode S+C Kode rumus nilai S

  • `6

    B A BA tidak B 66 BA 256 S=C A

    A B AB tidak A 65 AB 257 S=C B

    B A BA ya

    S=S+C BA

    BA A BAA tidak BA 256 BAA 258 S=C A

    A B AB ya

    S=S+C AB

    AB A ABA tidak AB 257 ABA 259 S=C A

    A A AA tidak A 65 AA 260 S=C A

    A A AA ya

    S=S+C AA

    A adalah karakter terakhir 260

    66 65 256 257 65 260

    Hasil kompresi adalah 66, 65, 256, 257, 65, 269, dengan ukuran 6 x 8 = 48

    bit. Karena jumlah isi kamus lebih dari 256 (0 s/d 255), maka nilai binary untuk

    tiap kode dinaikkan dari 8 bit, menjadi 9 bit, sehingga dapat mengakomodasi nilai

    bilangan lebih dari 255. Sehingga hasilnya berukuran 54 bit.

    66 65 256 257 65 260

    001000010 001000001 100000000 100000001 001000001 100000100

    4. Hasil dan Pembahasan

    Pada penelitian ini dikembangkan aplikasi yang digunakan sebagai

    pengujian penggunaan kompresi LZW. Aplikasi dikembangkan dalam bentuk

    aplikasi mobile Android.

    Gambar 6 Tampilan Download Data 18 KB

    Gambar 7 Tampilan Download Data 99 KB

  • `7

    Pada Gambar 6 dan Gambar 7 ditunjukkan tampilan pada aplikasi Android

    yang digunakan untuk menguji proses download file terkompresi. Gambar 6

    digunakan file teks berukuran 18 KB, dan Gambar 7 digunakan file teks 99 KB.

    File yang diunduh oleh aplikasi adalah file terkompresi, ukuran ini ditunjukkan

    pada kolom “Ukuran Download”. Lama waktu proses download ditunjukkan pada

    kolom “Waktu Download”. Setelah diterima, dilakukan proses dekompresi.

    Waktu proses dekompresi ditampilkan pada kolom “Waktu Dekompresi”, dan

    ukuran file setelah dekompresi ditampilkan pada kolom “Ukuran Dekompresi”.

    Pengujian dilakukan untuk mengukur waktu proses kompresi, waktu

    proses dekompresi, rasio hasil kompresi, waktu kirim, dan integritas data.

    Pengujian yang pertama adalah pengujian waktu proses.

    Tabel 2 Hasil Pengujian Kompresi di Server

    No Nama

    File Text

    Ukuran

    Asli/Normal

    (KB)

    Ukuran setelah

    kompresi

    (KB)

    Rasio

    Lama Waktu

    Kompresi

    (detik)

    Lama Waktu

    Dekompresi (detik)

    1 File1.txt 18 4 22% 0,60003 0,58091

    2 File2.txt 26 5 19% 0,70004 0,67014

    3 File3.txt 35 6 17% 0,80005 0,70020

    4 File4.txt 70 9 13% 2,00012 0,14002

    5 File5.txt 99 11 11% 2,90017 0,20050

    Tabel 3 Hasil Pengujian Kompresi di Aplikasi Android

    No Nama

    File Text

    Ukuran

    Asli/Normal

    (KB)

    Ukuran setelah

    kompresi

    (KB)

    Rasio

    Lama Waktu

    Kompresi

    (detik)

    Lama Waktu

    Dekompresi (detik)

    1 File1.txt 18 4 22% 4.35003 4.98091

    2 File2.txt 26 5 19% 2.10004 4.12014

    3 File3.txt 35 6 17% 2.60005 3.7502

    4 File4.txt 70 9 13% 4.85012 3.14002

    5 File5.txt 99 11 11% 5.20017 3.2505

    Waktu proses kompresi dan dekompresi di Aplikasi Android memakan

    waktu lebih lama dari pada di server. Hal ini karena kemampuan komputasi

    perangkat mobile lebih kecil daripada computer server.

    Pengujian integritas data dilakukan untuk membuktikan bahwa tidak ada

    informasi yang rusak akibat proses kompresi dan dekompresi. Hasil pengujian ini

    ditunjukkan pada Tabel 4.

    Tabel 4 Pengujian Keutuhan File

    Nama File Ukuran Nornal

    Data

    Sesudah

    Kompresi

    Sesudah

    Dekompresi

    Perbandingan Checksum

    (MD5)

    File1.txt 18 KB 4 KB 18 KB Sama

    File2.txt 26 KB 5 KB 26 KB Sama

    File3.txt 35 KB 6 KB 35 KB Sama

    File4.txt 70 KB 9 KB 70 KB Sama

    File5.txt 99 KB 11 KB 99 KB Sama

    Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4, ukuran file yang telah

    dikompresi tidak mengalami perubahan ukuran. Algoritma LZW menggunakan

    teknik kompresi lossless yang menjamin bahwa berkas yang dikompresi dapat

    selalu dikembalikan ke bentuk aslinya

  • `8

    Pengujian terakhir adalah total waktu antara pengiriman data dari server

    ke aplikasi Android dan sebaliknya. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 5 dan

    Tabel 6. Memory pada Android emulator di pengujian ini dibatasi sampai dengan

    256 MB. Jika digunakan data lebih dari kapasitas memory, maka aplikasi menjadi

    error dan ditutup secara paksa (terminate) oleh sistem operasi Android.

    Tabel 5 Waktu Kirim File dengan Kompresi dari Server ke Android

    Ukuran

    Asli/Normal

    (MB)

    Ukuran

    setelah kompresi

    (MB)

    Kompresi (detik) Terjadi di Server

    Waktu

    Kirim

    Dekompresi

    (detik) Terjadi di

    Android(MB)

    Total (detik)

    16 3 4.54 1.34 26.95 32.83

    32 6 6.71 2.68 35.12 44.51

    64 18 7.82 8.04 40.23 56.09

    128 34 8.01 15.19 52.42 75.62

    256 100 9.01 44.67 61.42 115.10

    Tabel 6 Waktu Kirim File tanpa Kompresi dari Server ke Android

    Ukuran

    Asli/Normal(MB)

    (tidak

    ada

    kompresi) (MB)

    Kompresi (detik)

    Terjadi di Server

    (tidak ada kompresi)

    Waktu Kirim

    (tidak ada

    dekompresi) Total (detik)

    16 16 0 7.15 0 7.15

    32 32 0 15.29 0 15.29

    64 64 0 27.59 0 27.59

    128 128 0 59.17 0 59.17

    256 256 0 115.35 0 115.35

    Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6, lama waktu pengiriman data yang

    terkompresi lebih cepat daripada waktu kirim data tanpa kompresi. Ada

    kelemahan dari penggunaan kompresi, yaitu adanya tambahan waktu kompresi

    dan dekompresi yang terjadi di Server dan di Android. Sehingga pada akhirnya

    total waktu yang tercepat adalah waktu tanpa kompresi.

    0,00

    20,00

    40,00

    60,00

    80,00

    100,00

    120,00

    140,00

    16 32 64 128 256

    WA

    KTU

    (D

    ETIK

    )

    UKURAN DATA (MB)

    Perbandingan Waktu PengirimanDengan Kompresi Tanpa Kompresi

  • `9

    Gambar 8 Grafik Perbandingan Waktu Pengiriman dari Server ke Android

    Gambar 9 Grafik Perbandingan Waktu Total dari Server ke Android

    Berdasarkan Gambar 8 dilihat bahwa dengan kompresi dapat memberikan

    penghematan dalam hal kecepatan pengiriman data. Jika komponen waktu

    komputasi (proses kompresi dan dekompresi), ditambahkan pada waktu kirim

    (Gambar 9), maka secara total, proses kirim tanpa kompresi lebih cepat daripada

    dengan kompresi.

    Tabel 7 Waktu Kirim File dengan Kompresi dari Android ke Server

    Ukuran

    Asli/Normal

    (MB)

    Ukuran

    setelah kompresi

    (MB)

    Kompresi (detik) Terjadi di Android

    Waktu

    Kirim

    Dekompresi (detik)

    Terjadi di

    Server (MB)

    Total (detik)

    16 3 26.91 1.36 4.60 32.95

    32 6 35.45 2.77 7.11 44.12

    64 18 41.56 8.54 7.99 52.20

    128 34 53.33 15.98 8.20 63.93

    256 100 62.12 44.89 9.04 74.08

    Tabel 8 Waktu Kirim File tanpa Kompresi dari Android ke Server

    Ukuran Asli/Normal

    (MB)

    (tidak ada kompresi)

    (MB)

    Kompresi (detik) Terjadi di Android

    (tidak ada kompresi)

    Waktu Kirim

    (tidak ada

    dekompresi) Total (detik)

    16 16 0 7.15 0 7.15

    32 32 0 15.77 0 15.77

    64 64 0 28.90 0 28.90

    128 128 0 63.66 0 63.66

    256 256 0 116.02 0 116.02

    0,00

    20,00

    40,00

    60,00

    80,00

    100,00

    120,00

    140,00

    16 32 64 128 256

    WA

    KTU

    (D

    ETIK

    )

    UKURAN DATA (MB)

    Perbandingan Total WaktuDengan Kompresi Tanpa Kompresi

  • `10

    Seperti halnya pada proses dari Server ke Android, pada Tabel 7 dan Tabel

    8, secara keseluruhan, waktu pengiriman dengan kompresi menjadi lebih lama

    karena ada tambahan waktu proses. Perbandingan waktu kirim dan waktu total

    ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11.

    Gambar 10 Grafik Perbandingan Waktu Pengiriman dari Android ke Server

    Gambar 11 Grafik Perbandingan Waktu Total dari Android ke Server

    Hal ini bukan berarti kompresi tidak memberikan keuntungan apapun.

    Keuntungan yang jelas tampak adalah berkurangnya ukuran file yang dikirimkan.

    Hal ini menjadikan paket yang dikirimkan lewat jaringan komputer LAN maupun

    internet menjadi lebih kecil. Sehingga lebih dapat menghemat biaya pulsa internet

    jika diakses menggunakan koneksi mobile network. Waktu untuk komputasi

    (kompresi/dekrompresi) dipengaruhi oleh memory dan kecepatan prosesor pada

    0,00

    20,00

    40,00

    60,00

    80,00

    100,00

    120,00

    140,00

    16 32 64 128 256

    WA

    KTU

    (D

    ETIK

    )

    UKURAN DATA (MB)

    Perbandingan Waktu PengirimanDengan Kompresi Tanpa Kompresi

    0,00

    50,00

    100,00

    150,00

    200,00

    16 32 64 128 256

    WA

    KTU

    (D

    ETIK

    )

    UKURAN DATA (MB)

    Perbandingan Total WaktuDengan Kompresi Tanpa Kompresi

  • `11

    server dan Android. Sehingga semakin tinggi spesifikasi perangkat keras, maka

    waktu untuk komputasi ini akan semakin terpangkas.

    Tabel 9 Tambahan Waktu Kompresi/Dekompresi

    Server ke Android Android ke Server

    Ukuran

    File

    Dengan

    Kompresi

    Tanpa

    Kompresi

    Tambahan

    waktu

    Dengan

    Kompresi

    Tanpa

    Kompresi

    Tambahan

    waktu

    16 32.83 7.15 359.41% 32.87 7.15 359.72%

    32 44.51 15.29 191.06% 45.33 15.77 187.44%

    64 56.09 27.59 103.33% 58.09 28.90 101.00%

    128 75.62 59.17 27.79% 77.51 63.66 21.76%

    256 126.10 115.35 9.32% 175.49 116.02 51.26%

    Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa persentase tambahan waktu (bukan total

    waktu) berbanding terbalik dengan ukuran file. Semakin besar file, maka semakin

    kecil persentase tambahan waktu.

    5. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, dapat

    disimpulkan sebagai berikut: (1) Kompresi LZW dapat dimanfaatkan untuk

    mengkompresi file-file atau data yang ditransmisikan antara server dengan

    perangkat mobile; (2) Waktu proses kompresi dan dekompresi akan menambah

    total waktu yang berbanding terbalik dengan ukuran file yang ditransmisikan.

    Namun lama waktu proses ini dipengaruhi oleh hardware server maupun

    perangkat mobile. Semakin kuat kemampuan hardware, maka akan semakin

    terpangkas waktu proses kompresi dan dekompresi; (3) Keuntungan yang jelas

    tampak adalah penghematan biaya paket data karena data yang diunduh maupun

    diunggah menjadi lebih kecil. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih

    lanjut adalah: (1) Perlu dilakukan analisis perbandingan pengiriman data dari

    berbagai jenis jaringan, seperti LAN, WAN, maupun Internet; (2) Perlu dianalisis

    pengaruh kompresi pada berbagai jenis tipe data, seperti gambar, audio, dan

    video.

    6. Daftar Pustaka

    [1]. Rodriguez, A., 2015. RESTful Web services: The basics.

    http://www.ibm.com/developerworks/library/ws-restful/. Diakses 10 Mei

    2016.

    [2]. Nelson, M., 1989. LZW Data Compression. Dr Dobbs J Software Tools 14,

    29–37. (doi:10.1146/annurev-genet-102108-134255)

    [3]. Altarawneh, H., & Altarawneh, M., 2011. Data Compression Techniques

    on Text Files: A Comparison Study. International Journal of Computer

    Applications 26, 975–8887.

    [4]. Muhammad, A., & Subandi, W., 2012. Studi Perbandingan Kinerja Metode

    LZW (Lempel-Ziv-Welch) dan Metode Huffman Untuk Kompresi Data

    Video dan Audio pada Aplikasi Kompresi Data. STMIK GI MDP

  • `12

    [5]. Hidayat, H., Pamungkas, T., & Zarman, W., 2015. Implementasi Algoritma

    Kompresi LZW pada Database Server. Jurnal Komputer dan Informatika 2.

    [6]. Linawati, H. P. P., 2004. Perbandingan Kinerja Algoritma Kompressi

    Huffman, LZW dan DMC pada Berbagai Tipe File. Universitas Katholik

    Parahyangan Bandung

    [7]. Hamad, H., Saad, M., & Abed, R., 2010. Performance Evaluation of

    RESTful Web Services for Mobile Devices. Int. Arab J. e-Technol. 1, 72–78.

    [8]. Wagh, K., & Thool, R., 2012. A comparative study of soap vs rest web

    services provisioning techniques for mobile host. Journal of Information

    Engineering and Applications 2, 12–16.