25
Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 80 KOMPONEN F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI Sistem alokasi dana Undana berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi. Pengelolaan dana Undana dilakukan dengan mendorong keterlibatan secara aktif berbagai elemen mulai dari prodi, jurusan, fakultas, lembaga, biro, sampai pada jenjang rektorat. Berdasarkan Renstra Undana 2011-2015, setiap unit menyusun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) yang disusun setiap tahun, selanjutnya menjadi rujukan untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA- KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pengelolaan keuangan di Undana taat pada peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yakni: a) UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; b) UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; c) UU Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; d) UU Nomor 20 Tahun1997 tentang PNBP; e) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP); f) Perpres Nomor 65 Tahun 2007 Tentang Tunjangan Dosen; g) Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; h) Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa; i) PMK 134/PMK.06/2005 Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; j) Peraturan Dirjen Perbendaharaan NomorPER-13/PB/2007 Tentang Prosedur dan Tata

KOMPONEN F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA …blog.undana.ac.id/jsmallfib_top/EVALUASIDIRI/Evaluasi Diri_F.pdf · tahapan perencanaan; (ii) pelaksanaan, monitoring dan evaluasi;

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 80

KOMPONEN F.

PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA

SERTA SISTEM INFORMASI

Sistem alokasi dana Undana berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan

efisiensi. Pengelolaan dana Undana dilakukan dengan mendorong keterlibatan secara

aktif berbagai elemen mulai dari prodi, jurusan, fakultas, lembaga, biro, sampai pada

jenjang rektorat. Berdasarkan Renstra Undana 2011-2015, setiap unit menyusun

Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) yang disusun setiap tahun, selanjutnya menjadi

rujukan untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-

KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Pengelolaan keuangan di Undana taat pada peraturan perundang-undangan

tentang pengelolaan keuangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik

Indonesia, yakni:

a) UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

b) UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

c) UU Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara;

d) UU Nomor 20 Tahun1997 tentang PNBP;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

(SAP);

f) Perpres Nomor 65 Tahun 2007 Tentang Tunjangan Dosen;

g) Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

h) Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang

dan Jasa;

i) PMK 134/PMK.06/2005 Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

j) Peraturan Dirjen Perbendaharaan NomorPER-13/PB/2007 Tentang Prosedur dan Tata

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 81

Cara Permintaan serta Pembayaran Uang Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil; dan

k) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-12/PB/2007 Tentang Prosedur dan

Tata Cara Permintaan Serta Pembayaran Uang Makan bagi Pegawai Negeri Sipil

(PNS).

Tahapan pengelolaan pembiayaan di Undana meliputi 3 tahapan, yakni (i)

tahapan perencanaan; (ii) pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; serta (iii) pelaporan dan

audit. Pada tahapan perencanaan, pembiayaan disusun sesuai dengan visi, misi, tujuan,

sasaran, kebijakan, program, dan hasil yang diharapkan dari setiap kegiatan program,

maupun output yang diharapkan. Dengan demikian anggaran yang disusun tepat sasaran

untuk membiayai masing-masing program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan.

Sistem perencanaan pendanaan Undana disusun mengikuti standar operasional

prosedur (SOP) rencana kegiatan anggaran kementerian dan lembaga (RKA-KL) dan

DIPA. Perencanaan keuangan dilakukan secara bottom-up yakni mulai dari tingkat

Prodi, jurusan/bagian, fakultas dan lembaga di lingkungan Undana yang mengacu pada

RKA-KL. Artinya, seluruh unit-unit tersebut diberikan kepercayaan secara mandiri

untuk merencanakan alokasi anggaran yang sesuai dengan RKA-KL. Setelah

diharmonisasi dalam rapat koordinasi pimpinan universitas dengan berbagai

unit/fakultas/lembaga, Rektor meneruskan RKA-KL ke Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendapat persetujuan. Setelah persetujuan

Kemendikbud didapatkan, dilakukan pembahasan di Departemen Keuangan untuk

menentukan pagu anggaran yang tertuang dalam DIPA. Selanjutnya diterbitkan

persetujuan dan besarnya DIPA Undana melalui surat keputusan (SK Menkeu RI).

Kemudian, Rektor menyerahkan alokasi DIPA kepada unit-unit kerja dilingkungan

Undana melalui para pimpinan unit.

Undana memperoleh sumber pendanaan dalam pelaksanaan pendidikan tinggi

dari RM, PNBP dan sumber lain (hibah/pinjaman luar negeri). Pembiayaan hibah luar

negeri (PLN), PNBP dan RM tahun 2009-2013 ditunjukkan pada grafik di bawah ini

(Gambar 1).

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 82

Gambar 1. Alokasi Anggaran Rupiah Murni, PNBP, dan PLN

Gambar 1 menunjukkan bahwa alokasi anggaran Undana mengalami

peningkatan baik dari PNBP maupun Rupiah Murni (RM). Besarnya masing-masing

anggaran PNBP dan RM untuk 3 tahun terakhir terus meningkat secara signifikan. Hal

ini terkait dengan dukungan pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan

infrastruktur, sedangkan peningkatan PNBP berhubungan dengan meningkatnya student

body yang berkonsekuensi kepada meningkatnya sumbangan pendidikan. Namun

demikian, sejak tahun 2012 dan seterusnya telah diterapkan uang kuliah tunggal (UKT),

maka penerimaan PNBP Undana cenderung menurun.

Pengelolaan dana, diawali dengan pengajuan proposal kegiatan yang dilengkapi

dengan rincian anggaran kegiatan, yang disetujui oleh pimpinan unit. Prosedur pencairan

dan verifikasi anggaran, mengacu kepada SOP pengelolaan dana sehingga penggunaan

dana dapat terukur dan termonitor dengan baik.

Akuntabilitas penggunaan dana dapat dilakukan dengan sistem monitoring dan

evaluasi (Monev) terhadap penggunaan dana. Monev pembiayaan dimulai dari tahap

perencanaan dan pelaksanaan anggaran DIPA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

-

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

350,000,000,000

2009 2010 2011 2012 2013

PLN 0 0 2,742,552 1,358,386 5,977,080

PNBP 36,858,85 46,813,14 62,430,74 60,245,54 52,645,73

Rupiah Murni 109,883,3 187,410,8 195,227,5 265,543,2 209,097,3

109,883,359,000

187,410,851,000

195,227,588,000

265,543,261,000 209,097,327,000

36,858,854,318

46,813,143,000 62,430,742,000

60,245,541,000

52,645,736,000

0

02,742,552,000

1,358,386,000

5,977,080,000

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 83

fungsi perencanaan anggaran yang efektif dan efisien. Seluruh perencanaan anggaran

DIPA yang sudah tertuang dalam RKA-KL dari semua unit kerja/fakultas/lembaga

beserta aktivitas dan penanggung jawabnya ditunjukkan dalam Tabel 21.

Tabel 21. Rincian Prosedur dan Aktivitas Setiap Penanggung Jawab Anggaran DIPA

Monev terhadap anggaran DIPA dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan

rincian kegiatan yang ditunjukkan pada Tabel 22.

No Penanggung Jawab Aktivitas

1

Jurusan/

Lembaga/Bagian

• Membuat perencanaan kegiatan-kegiatan.

• Membuat penganggaran kegiatan dilengkapi

RAB/TOR/Proposal dan sesuai dengan Standar Biaya

Umum (SBU) yang berlaku.

2 Ketua Jurusan • Mengetahui dan menyetujui usulan yang dibuat

dengan menandatanganinya.

3 Fakultas/

Lembaga

• Menghimpun data-data kegiatan disemua jurusan yang

sudah dianggarkan dan dilengkapi dengan

RAB/TOR/Proposal untuk dimasukkan kedalam

aplikasi RKA-KL.

4 Dekan/Direktur/

Ka.Lembaga

• Mengetahui dan menyetujui semua perencanaan yang

dibuat dengan menandatanganinya.

5 BAAK-PSI

(Bagian

Perencanaan)

• Membahas perencanaan semua Fakultas /Lembaga

yang sudah tertuang kedalam aplikasi RKA-KL

berserta Data Pendukungnya.

6 PR II • Merekomendasikan perencanaan (RKA-KL, Data

Pendukung) dari BAAK-PSI untuk mendapat

persetujuan dari Rektor.

7 Rektor • Menyetujui dan menandatangi perencanaan anggaran

untuk pembahasan lebih lanjut di Kementerian

Keuangan RI.

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 84

Tabel 22. Rincian Aktivitas Setiap Penanggung Jawab Anggaran DIPA

No Penanggung Jawab Aktivitas

1 Fakultas/Lembaga/

Bagian

Mengajukan anggaran untuk berbagai kegiatan

dengan acuan anggaran DIPA dari

Fakultas/Lembaga/Bagian oleh Dekan/Ka.Lembaga

2 Rektor Menerima pengajuan anggaran untuk berbagai

kegiatan di Fakultas/Program/Lembaga.

3 PR II Menerima disposisi proses atas pengajuan anggaran

dari Fakultas/Program/Lembaga.

4 Karo AUK Menerima disposisi proses atas pengajuan anggaran

dari Fakultas/Program/Lembaga.

5 Kabag. Keuangan Menerima disposisi proses atas pengajuan anggaran

dari Fakultas/Program/Lembaga.

6 Kasubag. Dana

Masyarakat

Melakukan pengecekan antara pengajuan masing-

masing Fakultas/Program/Lembaga.

7 Kasubag. Monev Berkoordinasi dengan Kasubag Monev dalam

besaran pagu yang tersedia.

8 Bendahara Pengguna

PNBP

Mengeluarkan Cek atau Tunai atas perintah Kasubag

Dana Masyarakat diketahui dan disetujui oleh Kepala

Biro Keuangan (cek ditandatangani oleh PPK).

9 Fakultas/Program/

Lembaga/ Bagian

Menerima dana atas pengajuan yang disampaikan.

Untuk pertanggungjawaban dan verifikasi SPJ Anggaran DIPA dari berbagai

kegiatan di Fakultas/Lembaga/Bagian dapat dirincikan dalam Tabel 23.

Tabel 23. Rincian Prosedur Pertanggungjawaban dan Verifikasi SPJ Anggaran DIPA

No Penanggung Jawab Aktivitas

1 Fakultas/Lembaga/ Bagian Mengirimkan pertanggungjawaban dana

anggaran yang diterima sesuai dengan pengajuan

dilengkapi data bukti-bukti sahnya SPJ

(kwitansi).

2 Rektor disposisi ke PR II.

3 PR II disposisi ke Karo AUK.

4 Karo AUK disposisi ke Kabag Keuangan.

5 Kabag. Keuangan disposisi ke Kasubag Monev.

6 Kasubag Monev Melakukan pengecekan data/bukti-bukti

pertanggungjawaban Fakultas/Lembaga/Bagian

berkoordinasi dengan staf monev dalam

verifikasi keabsahan SPJ/kwitansi.

7 Staf-staf Verifikasi Melakukan verifikasi keabsahan pertanggung-

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 85

jawaban/SPJ/kwitansi dilengkapi data pelengkap

dan data pendukung.

8 Bendahara Pengguna PNBP Membuatkan pelaporan atas

pertanggungjawaban SPJ/Kwitansi untuk

dikirimkan ke instansi terkait.

9 Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi

Mengirimkan pelaporan dan bukti-bukti fisik

SPJ/kwitansi ke Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi.

10 Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi

Mengirimkan pelaporan dan bukti-bukti fisik

SPJ/kwitansi ke Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi.

11 Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara

Mengirimkan pelaporan penggunaan anggaran

yang telah dipergunakan untuk mendapatkan

pengesahan.

12 Bagian Arsip Keuangan Melakukan pengarsipan atas data bukti-bukti

pertanggungjawaban SPJ dari Fakultas/

Lembaga/Bagian.

Akuntabilitas penggunaan dana juga dilaporkan secara periodik dalam laporan

keuangan, yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran.

2. Neraca (balance sheet).

3. Laporan Arus Kas (statement of cash flow).

4. Catatan (pengungkapan/penjelasan) atas Laporan Keuangan.

5. Laporan Aktiva.

Di samping laporan-laporan di atas, terdapat pula laporan keuangan lain yang

bermanfaat bagi kepentingan manajemen Undana, misalnya, laporan tiap segmen

(segmented reporting). Laporan ini dapat memberikan gambaran tentang keadaan

keuangan dari masing-masing unit yang terdapat di lingkungan universitas sehingga

dapat memberikan gambaran kinerja unit/segmen organisasi tertentu.

Manajemen keuangan dan sistem akuntansi Undana yang ada saat ini

dikembangkan berdasarkan peraturan untuk perguruan tinggi negeri. Sistem tersebut

tidak dirancang untuk dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat, dan

terutama jika terjadi perubahan status organisasi yang mendasar. Contoh kendala dalam

manajemen keuangan universitas adalah konsekuensi dari implementasi UU Nomor20

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 86

Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta UU Nomor17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara. Kedua undang-undang tersebut mengharuskan semua

dana yang diperoleh universitas harus masuk ke kas negara, dan baru dapat digunakan

setelah melalui prosedur pengusulan yang sering kali memakan waktu cukup lama.

Berdasarkan assessment yang telah dilaksanakan, terdapat setidaknya dua

kelemahan pokok dari sistem yang ada. Pertama, sistem yang ada belum dapat

digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan sebagaimana disebutkan di atas

dengan tepat waktu. Meskipun, pada tahun 2005 ini telah dilaksanakan pembaharuan

dalam sistem akuntansi dan keuangan instansi pemerintah yaitu mengacu pada

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 24 Tahun 2005. Undana telah

mengimplementasikan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), Sistem Akuntansi Keuangan

dan Penggunaan Anggaran (SAKPA) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara

(Simak BMN). Implementasi SAI di Undana telah mampu menghasilkan neraca dan

laporan-laporan lain yang diperlukan secara periodik. Sementara laporan-laporan lain

yang dihasilkan dari sistem yang ada merupakan laporan baku untuk sebuah PTN.

Dengan statusnya sebagai PTN, Undana memang tidak dituntut untuk membuat dan

mempublikasikan laporan keuangan selengkap yang disebutkan di atas. Sebagai

perguruan tinggi yang otonom, pembuatan laporan keuangan yang komprehensif dan

publikasinya secara periodik menjadi suatu tuntutan dan Undana terus berupaya

memenuhinya sebagai bukti pertanggungjawaban Undana terhadap seluruh stakeholders

serta bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara.

Kedua, meskipun Undana telah mampu menyusun budget dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), masih ditemukan kekurangan dalam

laporan tersebut. Oleh karena LAKIP belum di “link” secara langsung dengan budget,

kinerja yang dicapai dalam LAKIP belum dapat menggambarkan secara utuh kinerja

”riil” universitas. Dari aspek proses, baik budget maupun LAKIP dibuat secara manual

dan terpisah. Proses manual semacam ini menyita waktu dan memerlukan upaya

klarifikasi yang intensif, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan.

Secara umum, dapat dinyatakan bahwa manajemen keuangan dan sistem

akuntansi yang ada saat ini perlu untuk diperbaharui. Secara ringkas prioritas utama

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 87

pembaharuan yang akan dilaksanakan adalah melalui mekanisme dan rancangan sebagai

berikut:

1. Organisasi pengelola keuangan dioptimalkan kinerjanya agar sistem keuangan dapat

dijalankan dengan baik.

2. Perangkat lunak (software) untuk penyusunan program dan anggaran diperlukan

untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan mempercepat proses penyusunannya.

Perangkat lunak ini juga akan difungsikan untuk mempercepat proses pelaporan

terutama LAKIP dan laporan realisasi anggaran.

3. Sistem ini diperlukan untuk pengelolaan data akuntansi dan keuangan untuk dapat

dimanfaatkan dalam menghasilkan laporan keuangan standar, maupun laporan-

laporan keuangan internal yang diperlukan oleh manajemen menengah dan

manajemen puncak.

4. Peningkatan peran SPI diperlukan untuk menjamin terlaksananya sistem

pengelolaan keuangan yang baik dan dilaksanakannya praktek-praktek akuntansi

yang sehat. SPI berfungsi untuk melaksanakan audit internal, dan memberikan

rekomendasi perbaikan sistem.

5. Peningkatan kualitas SDM bidang akuntansi dan keuangan diperlukan secara

berkelanjutan melalui pelatihan yang inheren dalam program pengembangan staf.

Disamping itu diperlukan pula peningkatan kuantitas tenaga profesional bidang

akuntansi dan keuangan untuk memperkuat bagian keuangan dan atau akuntansi

yang direncanakan.

Aspek-aspek manajemen keuangan dan sistem akuntansi dapat dikembangkan

secara simultan. Terwujudnya pengembangan dan atau pembangunan aspek-aspek di

atas diharapkan dapat mendukung pengelolaan keuangan universitas yang transparan

dan akuntabel. Berjalannya manajemen keuangan dan sistem akuntansi yang didukung

dengan kualits SDM yang memadai, maka dapat memenuhi asas the right man on the

right place. Selain akuntabilitas dan transparansi dapat terwujud trust stakeholders dapat

dicapai.

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 88

Bentuk pertanggungjawaban keuangan yang dilaporkan dalam laporan keuangan

terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan yang

disusun secara tersentral memuat:

1. Jenis dan periode pelaporan.

2. Tata cara penyusunan laporan keuangan.

3. Verifikasi dan rekonsiliasi.

4. Waktu penyampaian laporan keuangan.

5. Lain-lain pendukung laporan keuangan.

6. Isi catatan atas laporan keuangan.

7. Pos-pos laporan keuangan.

8. Sistematika isi laporan keuangan.

9. Rincian laporan keuangan dan penyusunan laporan barang.

Bentuk pertanggungjawaban juga di aplikasikan dalam SAI terdiri dari SAKPA

dan Simak BMN yang disusun secara bulanan, triwulan, semester dan akhir tahun. Basis

akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yaitu basis kas (cash basis) untuk

pengakuan pendapatan belanja dan basis akrual (accrual basis) untuk pengakuan aset,

kewajiban dan ekuitas dana. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, dan

pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggung jawaban atas pengeluaran tersebut

disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Ukuran keberhasilan

pelaksanaan pengelolaan keuangan dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain total

penerimaan, proporsi dana mahasiswa dari total penerimaan, proporsi dana APBN dari

total penerimaan, dan indeks produktivitas.

Sistem pelaporan keuangan Undana menggunakan Standar Akuntansi Keuangan

atau PSAK Nomor45 untuk menjadi acuan dalam penerapan praktek bisnis yang sehat

dalam rangka peningkatan produktivitas organisasi. Laporan keuangan eksternal Undana

terdiri dari: 1) neraca, 2) laporan aktivitas, 3) laporan arus kas, 4) catatan atas laporan

keuangan. Laporan keuangan tersebut dibuat setiap bulan, triwulan, semester, dan

tahunan. Laporan akan disampaikan kepada Ditjen Dikti Kemendikbud dan Ditjen

Perbendaharaan Kemenkeu. Sebelum disampaikan kepada pihak-pihak tersebut, laporan

keuangan terlebih dahulu akan direviu oleh tim SPI Undana. Dalam rangka konsolidasi

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 89

pelaporan keuangan Undana dengan laporan keuangan Kemendikbud, Undana tetap

akan menggunakan aplikasi SAI (Sistem Akuntansi Instansi).

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah SAI dan PERATURAN

PEMERINTAH Nomor24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Bentuk

laporan keuangan yang dilaporkan adalah 1) laporan realisasi anggaran, 2) neraca dan 3)

catatan atas laporan keuangan. Sebelum disampaikan ke Kemendikbud dan Kemenkeu,

laporan keuangan SAI akan direkonsiliasi dengan KPPN. Laporan keuangan SAI ini

akan dibuat dan disampaikan secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan. Oleh

karena Undana menggunakan PSAK sebagai dasar penyusunan laporan keuangan maka

diperlukan konversi dan rekonsiliasi laporan keuangan berdasarkan PSAK dengan

laporan keuangan berdasarkan SAI. Undana berencana membangun sistem akuntansi

dan penatausahaan keuangan terkomputerisasi yang nantinya akan dapat menghasilkan

laporan keuangan berdasarkan SAK dan SAI.

Pembuatan dan rekonsiliasi laporan keuangan ini akan dilakukan oleh bagian

keuangan melalui konsolidasi laporan keuangan yang dibuat oleh sub bagian keuangan

di fakultas/unit. Selain itu, semua laporan tersebut harus disampaikan ke SPI untuk

dilakukan fungsi pemantauan. Pemantauan keuangan dilakukan pada unit masing-

masing melalui surat pertanggung jawaban (laporan SPJ) yang dibuat. SPJ berisi

pelaporan pengeluaran uang yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang

mendukung. Laporan ini dikirimkan ke bagian keuangan universitas untuk diteliti dan

dievaluasi. Bagian keuangan harus memastikan bahwa setiap belanja telah didasarkan

pada anggaran yang telah dibuat sebelumnya, kelengkapan dokumen pembayaran

sebagaimana diatur dalam SOP RKA-KL, otorisasi pembayaran telah dilakukan

sebagaimana diatur dalam SOP RKA-KL, kewajiban pajak dan kewajiban lainnya telah

dipenuhi.

Selain itu secara periodik dan berdasarkan resiko (risk-based), SPI akan melakukan

audit dan reviu internal atas pelaksanaan pengelolaan dan laporan keuangan Undana.

Audit dan reviu internal ini akan digunakan untuk memastikan bahwa semua peraturan

Undana telah ditaati terutama dalam pengelolaan keuangan.

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 90

Dana merupakan salah satu elemen penting dalam suatu organisasi, oleh karena

itu Undana terusa melakukan berbagai terobosan untuk menggalang berbagai sumber

pendanaan Contoh penggunaan anggaran rupiah murni berdasarkan jenis belanja (2009-

2013) ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Anggaran Rupiah Murni berdasarkan Jenis Belanja (2009-2013)

Pada Gambar 2 terlihat bahwa belanja modal terus meningkat dari Rp. 20 M

(2009) menjadi Rp. 124 M (2012) demikian juga dengan belanja barang dari Rp. 19,9 M

(2009) menjadi Rp. 29 M (2012). Peningkatan anggaran RM selain karena peningkatan

belanja gaji untuk dosen dan tenaga kependidikan tetapi juga karena peningkatan belanja

barang dan modal seperti peralatan laboratorium dan pembangunan gedung baru. Data

tersebut mengindikasikan bahwa Undana terus melakukan pembenahan dan

pembangunan infrastruktur-infrastruktur demi memajukan Undana dalam hal

peningkatan kualitas pembelajaran, demikian juga dengan belanja pegawai terus

meningkat dari Rp. 63 M (2009) menjadi Rp. 105 M (2013). Hal ini membuktikan

bahwa perkembangan SDM dan infrastuktur di Undana berjalan secara sinergis untuk

terus dikembangkan. Artinya, peningkatan kualitas SDM dan proses belajar mengajar

guna peningkatan mutu pendidikan selalu diikuti dan ditopang dengan peningkatan

-

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

2009 2010 2011 2012 2013

Bel.Bantuan sosial 6,380,800 6,564,000 8,013,800 8,826,000 0

Belanja Modal 20,600,21 97,607,36 96,121,48 124,893,6 74,160,00

Belanja Barang 19,900,56 15,654,68 13,353,21 29,734,83 29,224,48

Belanja Pegawai 63,001,78 67,584,80 77,739,09 102,088,7 105,712,8

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 91

sarana dan prasarana. Adapun persentase realisasi anggaran rupiah murni dan PNBP

(2008-2013) ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Persentase Realisasi Anggaran Rupiah Murni dan PNBP (2008-2013)

Dari sisi realisasi anggaran untuk PNBP terlihat bahwa terjadi penurunan dari

76,86 % (2008) menjadi 62,44 % (2009), kemudian terus meningkat dalam 3 tahun

terakhir yakni 72,07 % (2010); 78,78 % (2011) dan 80,85 % (2012); sedangkan realisasi

anggaran Undana dari RM 5 tahun terakhir (2008-2012) selalu diatas 90% (Gambar 3).

Rendahnya realisasi anggaran dari sumber dana PNBP dipengaruhi oleh perubahan

sejumlah regulasi di bidang keuangan dan sistem anggaran terutama adanya anggaran

perubahan (APBN-P) yang disetujui pada akhir tahun menyulitkan untuk melaksanakan

berbagai kegiatan dan fenomena ini dialami oleh semua instansi pemerintah.

Sarana dan prasarana merupakan perangkat keras (hardware) yang penting

dalam menunjang pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu Undana dalam

pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana telah

mengembangkan pedoman standar yang memungkinkan setiap pengelola dan pengguna

dapat melakukan pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana

secara baik dan bertanggungjawab. Beberapa pedoman yang telah tersedia, antara lain

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Realisasi PNBP 76.86 62.44 72.07 78.78 80.85 22.56

Realisasi RM 95.79 93.03 98.18 98.61 94.04 31.67

95.79 93.03 98.18 98.61 94.04

31.67

76.8662.44

72.07 78.78 80.85

22.56

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 92

SOP pengelolaan asset, SOP Pemanfaatan asset, SOP pemeliharaan asset, dan SOP

penghapusan asset. Secara bertahap Undana telah melakukan berbagai terobosan untuk

meningkatkan ketersediaan prasarana gedung untuk mendukung VMTS Undana. Dalam

5 tahun terakhir (2008-2009), ketersediaan gedung di Undana seperti terlihat pada Tabel

24.

Tabel 24. Ketersediaan prasarana gedung di Undana (m2)

Tahun

Prasarana

2008 2009 2010 2011 2012

Gedung Kuliah 17,530 17,900 17,879 17,879 17,530

Gedung

Kantor 27,429 28,029 24,297 25,863 32,865

Ruang Dosen 3173 3172 2,473 2473 565

Laboratorium 9,058 9,458 9,258 9,258 11,725

Bengkel 868 868 868 868 868

Perpustakaan 3600 3600 3600 3600 3600

Asrama

Mahasiswa 5600 5600 5600 5600 5600

Student Centre 1500 1500 1,500 1,500 1500

Guest House 634 634 634 634 634

Kandang 185 225 185 185 185

Jumlah Total 78,427 79,836 75,144 76,710 83,922

Tabel 24 menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan pada

gedung kantor dan laboratorium, hal ini disebabkan oleh adanya pembangunan kantor

rektorat baru dan beberapa laboratorium seperti laboratorium Bio Science (Laboratorium

Terpadu) dan beberapa laboratorium di beberapa fakultas yaitu pertanian, FST, FKH,

dan FK. Untuk gedung kuliah secara kuantitatif tidak mengalami perubahan tetapi

sesungguhnya secara kualitas ketersediaan gedung kuliah semakin membaik karena telah

dibangun beberapa gedung kuliah yang baru seperti di FKM dan FKIP yang semulanya

kedua fakultas ini menggunakan gedung di kampus yang lama dengan kualitas yang

tidak layak lagi. Ruang dosen mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2011 seluas

2473 m2 menjadi 565 m

2. Hal ini disebabkan oleh pemindahan FKIP dan FKM ke

kampus baru sehingga secara kuantitas mengalami penurunan yang drastis dan juga

kemungkinan disebabkan karena belum dilakukan rasionalisasi penggunaan ruangan

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 93

untuk dosen. Gedung perpustakaan Undana, walaupun secara kuantitas tidak terjadi

peningkatan namun dari sisi fungsi gedung perpustakaan pusat Undana didukung juga

oleh keberadaan ruang baca yang tersebar di semua fakultas. Perlu diinformasikan

bahwa pada tahun 2013 telah dimulai pembangunan gedung auditorium berkapasitas

5000 orang yang diharapkan akan selesai pada tahun 2014.

Untuk sarana dan prasarana, Undana memiliki lahan kampus utama adalah seluas

243,97 Ha dan pada saat ini dimanfaatkan bersama untuk kegiatan akademik dan

administratif dari berbagai macam fakultas serta kantor pusat universitas dan kegiatan-

kegiatan mahasiswa. Area tertutup yang dipergunakan untuk bangunan seluas 165,11

Ha, meliputi area kelas menggunakan lahan seluas 69,1 Ha, laboratorium 68,3 Ha,

perpustakaan 5,15 Ha, dan administrasi 22,56 Ha. Area terbuka lapangan olahraga 8,80

Ha, dan keperluan lain seluas 70,06 Ha. Dengan memperhatikan luas area tertutup yang

ada, nampak bahwa area terbuka masih menempati proporsi yang cukup besar, yaitu

sekitar 32,32 persen luas kampus. Perkembangan luas tanah dan bangunan fisik Undana

kurun waktu 2007-2012 telah mengalami perubahan. Selain itu, fasilitas lain untuk

mendukung proses pembelajaran berbasis multimedia dengan teknologi informasi terus

ditingkatkan penyediaannya secara menyeluruh. Sampai sekarang wireless access point

internet (hot spot) sudah terpasang di 10 titik, baik yang terpasang di kantor pusat

maupun di setiap fakultas. Tambahan lagi, Undana telah membangun Laboratorium Bio

Science dengan peralatan canggih yang diutamakan untuk kegiatan riset dosen dan

mahasiswa.

Beberapa fakultas yang terlibat dalam penggunaan laboratorium ini adalah:

Kedokteran, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Sains dan Teknik. Demikian juga untuk

kepentingan internal, sarana dan prasarana, Undana juga menyediakan pelayanan untuk

pihak eksternal, antara lain perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas teknologi informasi.

Hal krusial berkaitan dengan sarana dan prasarana Undana adalah sampai saat ini belum

memiliki sistem pengelolaan aset yang efisien. Efisiensi penggunaan aset belum pernah

diukur. Undana belum mengembangkan sistem pengukuran efsiensi penggunaan aset.

Selain itu sistem informasi aset juga belum digunakan secara optimal, sehingga

inventarisasi aset belum efektif. Salah satu akibat dari belum optimalnya sistem

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 94

informasi aset adalah Undana belum dapat secara optimal melakukan resource sharing

serta efisiensi pemeliharaan aset juga belum dapat dilakukan. Beberapa standar Dikti

mengenai sarana dan prasarana masih belum dapat dipenuhi oleh Undana, misalnya

standar luas ruang dosen per-dosen. Selain itu standar sarana dan prasarana tertentu juga

belum dimiliki oleh Undana. Akibatnya standar sarana dan prasarana antar fakultas

sangat beragam, misalnya standar kelas yang sangat berbeda antar fakultas.

Perpustakaan Undana memberikan berbagai layanan bagi penggunanya. Layanan

yang disediakan meliputi layanan sirkulasi, jasa informasi, silang layan, layanan

multimedia dan jasa pendidikan pengguna. Di samping itu perpustakaan juga

memberikan layanan lain, seperti layanan fotokopi, dan pemindaian. Seluruh layanan

yang tersedia dapat dilakukan baik secara manual maupun elektronik. Salah satu

kegiatan utama perpustakaan adalah memberikan layanan informasi kepada pengguna

perpustakaan. Pengguna perpustakaan Undana adalah masyarakat Undana sendiri, yang

terdiri atas staf pengajar, mahasiswa dan peneliti serta tenaga administrasi. Selain itu

perpustakaan Undana juga dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat lain di luar

Undana yang diatur dengan suatu peraturan baku. Layanan informasi kepada para

pengguna mencakup penyediaan bahan perpustakaan yang terdiri atas bahan cetak dan

noncetak. Bahan cetak dibedakan menurut jenis informasinya, seperti buku teks, buku

rujukan, terbitan berseri, dan karya akademis. Bahan non-cetak terdiri atas semua jenis

bahan multimedia seperti compact disc, video disc, film, mikrofis, mikrofilm dan kaset.

Perpustakaan Undana menyediakan fasilitas ruang baca, ruang belajar khusus,

internet, televisi, fotokopi, laminasi dan pemindaian (scanning). Pelayanan pengguna

sebagai salah satu kegiatan utama yang mendukung proses belajar-mengajar, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat memerlukan suatu standar, dengan memperhatikan

bahwa standar itu:

a. berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan pengguna.

b. berasaskan keterpaduan dan kesamarataan.

c. berdasarkan pada peraturan baku yang dilaksanakan secara optimal.

d. dilaksanakan secara cepat, tepat, cermat dan terarah.

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 95

Keanggotaan Perpustakaan dibedakan antara anggota intern dan anggota ekstern:

a) anggota intern adalah anggota yang berasal dari lingkungan Undana, mencakup

mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan staf administrasi.

b) anggota ekstern terdiri atas alumni Undana, mahasiswa PTN/PTS, pengajar

PTN/PTS, peneliti, dan masyarakat lain yang berasal dari luar lingkungan Undana,

serta institusi pemerintah dan swasta.

Kegiatan administrasi keanggotaan meliputi pembuatan kartu anggota dan keterangan

bebas pinjam.

Waktu layanan untuk UPT-Perpustakaan Undana perminggu sekitar 33,30 jam

dan dapat ditingkatkan jam pelayanan sesuai dengan kebijakan pimpinan Undana.

Waktu pelayanan di perpustakaan fakultas/cabang di lingkungan Undana disesuaikan

dengan UPT Perpustakaan Undana (Pusat). Sistem layanan perpustakaan meliputi i)

Layanan terbuka, yaitu pengguna dapat langsung mengambil sendiri bahan perpustakaan

yang dibutuhkan, dan ii) Layanan tertutup, yakni pengguna tidak dapat langsung

mengambil sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan tetapi meminta bantuan petugas.

Sistem layanan di UPT Perpustakaan Undana saat ini adalah Layanan Terbuka,

sedangkan Layanan Tertutup bisa diterapkan sesuai dengan kondisi di UPT pada masa

mendatang. Salah satu jasa utama yang diberikan perpustakaan Undana kepada para

pengguna adalah peminjaman bahan perpustakaan. Bahan perpustakaan yang dapat

dipinjamkan misalnya: (a) buku teks dan (b) buku wajib.

Pada umumnya koleksi grey literature, koleksi rujukan, jurnal dan surat kabar

hanya dibaca di tempat. Kepada pengguna dapat diberikan jasa informasi sebagai

berikut:

a) Jasa rujukan adalah jasa yang diberikan kepada pengguna perpustakan untuk

mendapatkan informasi.

b) Jasa penyusunan bibliografi, indeks, abstrak adalah kegiatan pengumpulan informasi

yang dimiliki sesuai permintaan perorangan atau kelompok mengenai suatu topik dan

disusun dalam bentuk bibliografi, indeks atau abstrak.

c) Jasa penelusuran dan bibliografi adalah jasa yang diberikan untuk mencari semua

bahan perpustakaan baik yang dimiliki maupun tidak dimiliki mengenai topik tertentu

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 96

dalam bentuk bibliografi. Penelusuran ini dilakukan baik secara manual maupun

elektronik (misalnya CD-ROM, internet/intranet, dan lain-lain).

d) Jasa kesiagaan informasi mutakhir (current awareness service) adalah kegiatan

memberikan informasi berupa bahan perpustakan yang baru diterima.

e) Jasa penyebaran informasi terseleksi (selected dissemination of information) adalah

pemberian informasi yang baru diterima kepada perorangan atau kelompok sesuai

dengan bidang yang diminati. Jasa tersebut bersifat selektif; pengguna mendapatkan

fotokopi abstrak atau artikel secara rutin.

f) Jasa informasi kilat (current contents) adalah jasa layanan berupa pemberian daftar

isi dari suatu jurnal ilmiah kepada pengguna sesuai dengan judul-judul yang diminati.

g) Jasa silang layan (inter library services) adalah jasa yang diberikan kepada pengguna

untuk mempermudah akses informasi dari perpustakaan lain.

h) Jasa penerjemahan adalah jasa berupa kegiatan alih bahasa bahan perpustakaan dari

satu bahasa ke dalam bahasa lain.

i) Kliping adalah jasa berupa pembuatan kliping surat kabar yang dikumpulkan dari

berbagai media.

Jenis koleksi yang ada di UPT Perpustakaan:

a. Koleksi Pustaka Cetak: Buku Teks, Majalah, Jurnal, Karya Ilmiah Dosen, Skripsi, dll.

b. Koleksi Pustaka elektronik: Abstrak Skripsi para lulusan Undana, Jurnal elektronik,

dll.

Komputer merupakan perangkat keras (hardware) yang penting untuk

mendukung organisasi dalam melakukan berbagai kegiatan operasional. Adapun

ketersediaan fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian di Undana

dalam 5 tahun terakhir seperti pada Tabel 25.

Tabel 25. Ketersediaan fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian

Jenis Fasilitas Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Peralatan Laboratorium 16329 15995 13,962 9,573 13749

Komputer 1354 1431 1,511 1,714 1861

Air Conditioner (AC) 329 414 442 455 571

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 97

Tabel 27, menunjukkan bahwa fasilitas komputer dari tahun 2008 – 2012 terus

mengalami peningkatan dari 1354 unit pada tahun 2008 menjadi 1851 unit pada tahun

2012. Peralatan laboratorium secara kuantitas mengalami penurunan dari tahun 2008

sampai pada tahun 2011, namun mengalami peningkatan kembali pada tahun 2012.

Adanya penurunan jumlah peralatan laboratorium disebabkan oleh penghapusan pada

peralatan laboratorium yang rusak. Namun untuk tahun 2013 pengadaan perlatan

laboratorium masih dilakukan seiring dengan pembangunan gedung laboratorium Bio

Science sebagai laboratorium terpadu Undana.

Jika dilakukan análisis terhadap kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana,

maka dapat dikatakan sarana dan prasarana yang tersedia saat ini belum mencukupi baik

dari sisi jumlah maupun mutu. Untuk kecukupan ruang kuliah masih di bawah rasio

kecukupan yaitu hanya tersedia 1.02 m2/mahasiswa atau rasio dari ruang kuliah seluas

17.530 m2 dengan jumlah mahasiswa pada tahun 2012 sebanyak 17.141 orang. Hal yang

sama terjadi pada ruang dosen, dimana hanya tersedia 0.64 m2/dosen atau rasio dari

luas ruang dosen 565 m2 dengan 874 orang dosen Undana. Mencermati kondisi di atas,

maka upaya mendesak yang dapat dilakukan Undana adalah perlu melakukan efisiensi

penggunaan ruangan untuk keperluan perkuliahan mahasiswa dan ruang dosen. Namun

dalam jangka panjang Undana perlu berupaya secara bertahap untuk membangun

gedung kuliah dan ruang dosen melalui pendanaan pusat.

Memahami bahwa Undana sebagai suatu organisasi yang bersifat dinamis, maka

penyediaan sarana dan prasarana perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung

peningkatan kinerja organisasi. Pada tahun 2014, Undana akan membangun lagi dua

gedung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Perikanan dan Kelautan serta

melanjutkan pembangunan gedung auditórium yang dimulai pada tahun 2013. Undana

juga masih berupaya untuk memperjuangkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan

untuk Fakultas Kedokteran dan gedung untuk Fakultas Kedokteran Hewan. Dari sisi

penyediaan peralatan laboratorium juga terus diupayakan seiring dengan selesainya

pembangunan Laboratorium Bio Science. Kehadiran lab. Bio Science sebagai lab.

terpadu akan memberikan efisiensi dalam pemanfaatannya karena peralatan

laboratorium yang ketersediaannya terbatas dapat digunakan bersama oleh beberapa

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 98

fakultas baik untuk kepentingan praktikum mahasiswa atau juga untuk kepentingan

penelitian mahasiswa dan dosen.

Untuk itu pembenahan dan penguatan sistem teknologi informasi menjadi

prioritas, sehingga pada tahun 2009 Undana telah membuat blue print ICT. Sistem

teknologi informasi akan dikelola oleh Direktorat TIK dan untuk ini Undana juga

memperoleh dukungan pendanaan dari Dikti program IMHERE dan dan dana hibah

kerjasama Nuffic, selain alokasi pendanaan dari Undana sendiri untuk membangun

infrastruktur TIK. Adapun unit-unit yang bertanggung jawab untuk ini adalah UPT

Pusat Komputer. Puskom semakin menunjukkan perannya dalam mengembangkan

sistem dan teknologi informasi di Universitas Nusa Cendana.

Sistem Informasi Administrasi Akademik (SIAKAD) adalah perangkat lunak

yang digunakan oleh Puskom dan telah berjalan baik serta mampu memperlancar

kegiatan rutin subbagian akademik di 9 fakultas yang ada. Infrastruktur jaringan

komputer kampus Unidana meliputi 22 zona, meliputi zona Rektor, Rektorat,

Kedokteran, B. Inggris, Faperta, Fapet, Fisip, Fisip Niaga, FKIP, FST, Hukum, Ilkom,

Lemlit, LP3, pasca, perikanan, Pusat Bahasa, Sipil, FKM, dan PGSD. Menjawab

tantangan zaman, Pusat Komputer (Puskom) akan dikembangkan menjadi ICT Centre

dengan empat devisi yaitu: Devisi jaringan sebagai core administrator, devisi

programmer sebagai administrator, devisi data dan aplikasi sebagai super user dan

devisi operator sebagai power user. Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran Jarak

Jauh adalah merupakan bagian dari Pilar Pertama Pembangunan Pendidikan Nasional

(Peningkatan, Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan). Penerapan Telematika

Pendidikan merupakan bagian dari Pilar kedua Pembangunan Pendidikan Nasional

(Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan) dan Pengembangan Aplikasi

Sistem Informasi Terintegrasi merupakan bagian dari Pilar ketiga Pembangunan

Pendidikan Nasional (Penguatan Tatakelola, akuntabilitas dan Pencitraan Publik dalam

Pengelolaan Pendidikan).

Beberapa kendala yang dihadapi selama ini dalam pengembangan ICT di Undana

antara lain:

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 99

a. Infrastruktur jaringan yang belum memadai dimana masih terdapat sejumlah bagian

dari Undana yang belum terjangkau jaringan pelayanan ICT. Berdasarkan topologi

yang ada dibutuhkan kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan backbone

jaringan pengembangan ICT kedepan. Hal ini dalam rangka mendukung kegiatan

akademik dan administrasi.

b. Kurang terjaminnya keamanan sistem jaringan. Diperlukan network security yang

baik sehingga keamanan data terjamin demi menjaga kerahasiaan (confidentiality),

ketersediaan (availability), dan integritas (integrity).

c. Kurangnya sumber daya manusia dalam bidang ICT. Peningkatan kualitas SDM

melalui pendidikan dan pelatihan yang berjenjang dan terus menerus akan sangat

menentukan kualitas pelayanan ICT di Undana.

d. Biaya operasional dan pengembangan yang minim. Dalam pengembangan ICT

kedepan dibutuhkan alokasi dana pada setiap tahun anggaran untuk perawatan

(maintenance) dan operasional tim pengembang ICT.

e. Sarana dan prasarana yang belum representatif. Pusat Teknologi informasi dan

komunikasi membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai sehingga seluruh

peralatan dapat terawat dengan baik. Masing-masing bagian dengan tupoksinya perlu

ditata dengan baik dan ruangan yang memadai pula. Selanjutnya keamanan harus

terjamin baik terhadap tantangan internal maupun eksternal.

f. Sumber daya listrik yang belum memadai sehingga banyak peralatan yang mengalami

kerusakan dini akibat satuan daya yang tidak stabil. Dibutuhkan catuan daya listrik

yang bersifat no break system.

g. Pengembangan ICT masih bersifat parsial antar bagian baik untuk administrasi

maupun akademik. Sistem terintegrasi dan terpusat akan memudahkan pengelolaan

dan pengontrolan serta pengambilan keputusan.

Ketersediaan sumber daya sistem informasi dari aspek kecukupan dan

kesesuaian cukup baik, hal ini dapat dilihat dari ketersediaan perangkat keras seperti

computer dan jaringan internet yang dikelola khusus oleh UPT Komputer Undana. Saat

ini Undana telah memiliki kapasitas bandwich sebesar 60 MB, sehingga sangat

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 100

memungkinkan untuk implementasi berbagai system on line untuk terutama di bidang

akademik, keuangan, kemahasiswaan, pengelolaan SDM dan BMN. Untuk

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya informasi di Undana, maka perlu didorong

agar setiap unit kerja pada tingkat fakultas, lembaga, dan rektorat untuk melakukan

layanan informasi secara on line. Keberadaan intranet di Undana mulai dilakukan pada

tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan

sistem informasi berbasis on line,

Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang informasi, Undana saat ini

telah memiliki kapasitas bandwich dengan kapasitas 60 MB. Pemanfaatan fasilitas

internet saat ini dapat diakses oleh semua sivitas akademika terutama kepentingan

pembelajaran. Pemanfaatan jaringan internet untuk akses bahan pembelajaran oleh

mahasiswa, akses bahan pustaka on line oleh mahasiswa dan dosen. Di bidang

manajemen sedang dikembangkan sistem pengelolaan keuangan, kepegawaian,

akademik, dan barang milik negara.

Pengembangan dan pengelolaan ICT di Undana terus berkembang dengan

diindikasikan dengan peringkat webometric Undana edisi Juli 2013 menempati peringkat

22 dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan peringkat 2172 dari 8067 perguruan tinggi

di dunia.

Analisis SWOT

Identifikasi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan berkaitan dengan

pembiayaan, sarana dan prasarana serta sistem informasi diuraikan dalam Tabel 26.

Tabel 26. Analisis SWOT Pembiayaan, Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi

Strengths Weakness

• Alokasi anggaran mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun dalam

tiga tahun terakhir yakni Rp. 257,6M

(2011); Rp. 325,75M (2012) dan Rp.

261,8M (2013), ini menunjukkan terjadi

• Manajemen pemeliharaan asset,

sarana dan prasarana.

• Manajemen pemanfaatan asset dan

sarana secara efektif.

• Belum optimalnya pemanfaatan

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 101

peningkatan anggaran rata-rata 78,34%.

• Persentase penerimaan dana mahasiswa

per-total penerimaan dana dalam tiga

tahun terakhir semakin menurun dari

25,61, 20,48, dan 17,16%. Hal ini

menunjukkan sustainability pendidikan

makin baik karena ketergantungan dana

pendidikan dari mahasiswa relatif kecil.

• Proporsi rerata alokasi pendanaan dalam

tiga tahun terakhir mengalami

peningkatan yaitu untuk

penyelenggaraan tridarma 60,07% dan

investasi prasarana, sarana, dan SDM

sebesar 39,93%.

• Realisasi penerimaan dana penerimaan

hibah kerjasama selama tiga terakhir

makin meningkat masing-masing 3,32,

13,31, dan 14,12% dari total penerimaan

dana untuk tahun 2011, 2012 dan 2013.

• Alokasi dana penelitian dalam tiga tahun

terakhir makin meningkat masing-

masing sebesar Rp.7,5 M (2011), Rp.6,4

M (2012), dan Rp.7,4 M (2013). Dana

penelitian tersebut bersumber dari

institusi sendiri sebesar 20,98%,

Kemendikbud/Kementerian lain terkait

sebesar 20,67%, Lembaga/institusi luar

kemendikbud sebesar 58,35%., serta

lembaga/instansi luar negeri sebesar

asset untuk generating income.

• Profesionalitas SDM Undana yang

terkait dengan aspek pengelolaan

keuangan belum merata pada

semua unit kerja.

• Belum semua laboratorium untuk

penyelenggaraan praktikum

terakreditasi.

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 102

3,28%.

• Alokasi dana pengabdian kepada

masyarakat dalam tiga tahun terakhir

makin meningkat masing-masing sebesar

Rp.4,84 M (2011), Rp.6,4 M (2012), dan

Rp.5,61 M (2013) yang bersumber dari

institusi sendiri sebesar 6,31%,

Kemendiknas/Kementerian lain terkait

11,68%, Lembaga/institusi di luar

Kemendiknas/kementerian lain terkait

sebesar 62,25%, serta Lembaga/institusi

luar negri sebesar 19,76%.

• Luas lahan yang dimiliki seluas 243,97

Ha, berupa tanah bangunan pendidikan,

stasiun, tambak/lahan peternakan,

penelitian, perumahan, dan lahan area

bisnis.

• Luas prasarana pendukung pendidikan

dalam bentuk kantor, ruang kelas,

laboratorium, studio, perpustakaan,

kebun percobaan, dan ruang dosen seluas

165,11 Ha. Selain itu, Laboratorium

sebanyak 55 unit di atas lahan 68,3 Ha.

• Tersedia fasilitas olah raga dan ruangan

theater, seperti lapangan sepakbola,

tennis, volley, basket, dan gedung indoor

Pusat Kegiatan Mahasiswa dan fasilitas

student center (70,06 Ha).

• Sistem informasi teknologi yang

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 103

digunakan dalam bentuk hardware

terdiridari server utama, server untuk

perlindungan (back up), dan server

pengembangan software yang dipasok

oleh IBM yang dikenal sebagai blade-

server. Pemeliharaan dan penjaminan

mutu hardware tersebut ditangani oleh

Pusat Komputer Undana Kapasitas

bandwith internet yang dimiliki sebesar

54 Mbps.

• Software yang digunakan dalam

pembelajaran adalah Moodle, sebuah

server opensource yag dikembangkan

oleh dosen Undana. Selain itu, Undana

telah memiliki Sistem Infomasi

Manajemen (SIM) online yang diperoleh

dari Hibah Bank Dunia (I-Mhere) yang

terdiri dari Sistem Infoemasi Akademik

(SIAk), dan Sistem Informasi Keuangan

(SIK).

• Tersedianya sistem informasi untuk

sarana dan prasarana serta penjaminan

mutu yakni sistem Informasi Aset (SIA),

Sistem Informasi SDM (SISDM), dan

Sistem Informasi Penjaminan Mutu

(SIPM).

Opportunities Threats

• Peningkatan kerjasama penelitian dalam

dan luar negeri.

• Kompetisi yang semakin ketat untuk

mendapatkan sumber pendanaan

Evaluasi Diri AIPT Universitas Nusa Cendana, Tahun 2014 104

• Dana kompetitif dari pemerintah dan luar

negeri makin meningkat (PHKI, GIZ,

STAR-DP, dsb.)

• Peningkatan sistem informasi teknologi

makin canggih

dari luar seperti dana penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

• Perkembangan sistem informasi

teknologi yang semakin pesat dan

canggih.

Strategi Pengembangan

1. Penonjolan kekuatan sarana dan prasarana dalam promosi lembaga.

2. Peningkatan kemampuan teknisi dan jasa laboratorium dan pelaksanaan training

pengelolaan keuangan yang makin efektif.

3. Optimalisasi pemanfataan sumber daya untuk melengkapi sistem informasi

yang sudah ada.

4. Optimalisasi pemanfaataan fasilitas untuk peningkatan daya saing.

5. Kerjasama dengan pihak eksternal untuk mendukung kegiatan penelitian.

6. Peningkatan jumlah mahasiswa dengan memperhatikan kualitas.

7. Penggalian dana dari dana non masyarakat. Menciptakan atmosfir kompetisi yang

sehat dan berkualitas.

8. Penciptaan jaringan komunitas mahasiswa multimedia serta peningkatan mutu

pelayanan akademik dan non-akademik