30
KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19 Susi Rutmalem Psikiater Anak Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJ Prof Dr Soerojo - Magelang

KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

KOLABORASI PSIKIATERANAK PADA TATALAKSANA

COVID-19

Susi RutmalemPsikiater Anak

Instalasi Kesehatan Jiwa Anak RemajaRSJ Prof Dr Soerojo - Magelang

Page 2: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Rawat Inap (Hospitalisasi)

• Hospitalisasi suatu proses karena suatu alasan yangberencana atau darurat, mengharuskan anakharus tinggal d i rumah sak i t , men ja lan ite rap i dan perawatan sampai pemulangankembali kerumah (Ball & Bindler, 2003).

Page 3: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

ODP, PDP, Covid-19 Pada Anak/Remaja• Anak atau balita sebaiknya tidak diisolasi atau dikarantina tanpa pendamping

terutama dalam jangka waktu panjang• Anak (seluruh kelompok usia) dan remaja mendapat manfaat dari aktivitas dan

rutinitas yang terstruktur• Remaja mempunyai kesulitan dalam mematuhi aturan karantina dan isolasi,

lebih rentan melanggar aturan karantina• Rutinitas dapat didesain mirip dengan rutinitas pre-isolasi/pre-karantina, atau

bisa juga dengan rutinitas yg baru

Page 4: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

• ODP, PDP Covid-19 kecemasan, kesedihan, ketakutan, kesepian, merasaditinggalkan dan stigmatisasi.

• Butuh pengelolaan yang menyeluruh termasuk mental dan psikososialnya.• Intervensi untuk anak (WHO Februari 2020):Membantu anak menemukan cara-cara positif untuk

mengeksperesikan perasaan yang mengganggu seperti ketakutan dankesedihan.Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk mengekspesikan emosi.

Page 5: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

• Terlibat dalam kegiatan kreatif; memfasilitasibermain dan menggambar dapat.

• Anak merasa lega jika mereka dapatmengekspresikan dan mengkomunikasikanperasaan mereka yang mengganggu di lingkunganyang aman dan mendukung.

• Berikan aktifitas menarik untuk anak sesuaiusianya bila kondisi anak memungkinkan.

• Pada masa stres dan krisis, anak mencari lebihbanyak keterikatan dan lebih menuntut orangtua.

IASCMHPSS. FEB 2020

Page 6: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Reaksi Anak Saat HospitalisasiMasa Bayi (0 sampai 1 tahun)Masalah : dampak dari perpisahan Gangguan pembentukan rasa percaya

dan kasih sayang.Anak usia > 6 bulan : stranger anxiety (cemas berhadapan dgn orang yang

tidak dikenal dan cemas karena perpisahan).Reaksi yang muncul :Menangis, marah dan banyak melakukan gerak sebagai sikap stranger

anxiety dan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan.

Page 7: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Reaksi Anak Saat Hospitalisasi

Masa Todler (2- 3 Tahun):Bereaksi sesuai dengan sumber stressSumber stress yang utama adalah :

Perpisahan Pembatasan gerak Perlukaan

Page 8: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Masa Todler (2 - 3 Tahun):PERPISAHAN PEMBATASAN GERAK PERLUKAAN

1. Tahap protes • Anak akan kehilangankemampuannya untukmengontrol diri & menjaditergantung padalingkungannya.

• Anak mengalami nyeri krntindakan invasif :spt pemasangan infus, injeksi,pengambilan darah, anakakan menangis, menggigitbibir & memukul.

2. Tahap despair (putus asa) • Anak akan kembalimundur pada kemampuansebelumnya/regresi.

• Anak dpt menunjukkan rasanyeri & mengkomunikasikanrasa nyerinya.

3. Tahap detachment

Page 9: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Masa prasekolah (3 - 6 tahun)Hospitalisasi memaksa anak berpisah dari lingkungan yang dirasakan aman,

penuh kasih sayang & menyenangkan yaitu :- lingkungan rumah- permainan- teman sepermainan.

Reaksi terhadap perpisahan : menolak makan, sering bertanya, menangiswalaupun secara perlahan & tidak kooperatif terhadap petugas.

Page 10: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Masa Sekolah 6-12 TahunAnak cemas berpisah dengan keluarga terutama kelompok sosialnya.

Pembatasan aktifitas merasa kehilangan kontrolDampak kehilangan kontrol - Perubahan peran dalam keluarga

- Kehilangan kelompok sosial- Takut mati & kelemahan fisik

Reaksi thd perlukaan / rasa nyeri menunjukkan ekspresi; verbal/non verbal

Dapat mengontrol perilakunya jikamerasa nyeri

menggigit bibir / memegang sesuatu dg erat

Page 11: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Masa Remaja (12 sampai 18 tahun)

Hospitalisasi perasaan cemas karena berpisah dgn temansebayanya.

Pembatasan aktifitas kehilangan kontrol & menjadi bergantung padakeluarga atau petugas kesehatan.

• Reaksi yg muncul :• Menolak perawatan / tindakan yg dilakukan padanya,• Tidak kooperatif/ menarik diri terhadap petugas• Menolak kehadiran orang lain.

Page 12: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Reaksi Orangtua Terhadap Hospitalisasi Anak

CemasProsedur yang menyakitkan anakTakut akan kehilangan anak.Perasaan berduka. Informasi buruk tentang diagnosis medikPengalaman sebelumnya.Reaksi orangtua : menangis karena tidak tega melihat prosedur invasif pada anaknya.

Page 13: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Gangguan Psikiatri

Depresi

Cemas

Gangguan penyesuaian

Delirium

ABK komorbid dengan covid-19

Komorbid

Page 14: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Depresi• Depresi adalah bagian dari respons alami terhadap memburuknya keadaan

hidup yang tiba-tiba yang melibatkan pemisahan dan ketidakpastian, yangditekankan oleh ketidakberdayaan.

• Depresi ditandai dengan mood sedih, hilang minat, dan gejala fisik lainnya, ygterjadi saat isolasi, digolongkan ke dalam gangguan adaptasi

Page 15: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Cemas• Kecemasan dapat timbul karena:

– Perubahan rutinitas anak/remaja– Gagal adaptasi pada situasi baru yang asing– Mencemaskan kesehatan diri sendiri– Ketidakmampuan untuk melakukan kehendak mereka atau untuk

memenuhi kebutuhan mereka

Page 16: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Gangguan penyesuaian

• Gangguan penyesuaian dapat timbul ketikasituasi isolasi dan karantina melibatkan kejadian dramatis, seperti:

– Melihat orang tersayang mengalami sakit wabah dan menderita– Melihat pasien sekarat karena penyakit wabah tsb– Pemaksaan pemisahan antara anak/remaja dengan orangtua/kerabat

karena perlu isolasi– Ditambah dengan ketakutan diri sendiri dalam menghadapi wabah

Page 17: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Delirium• Delirium adalah sindrom neurobehavioral yang disebabkan oleh gangguan

sementara aktivitas neuron normal akibat gangguan sistemik, termasuk yangdisebabkan oleh infeksi.

• Manifestasi: defisit atensi dan disorganisasi perilaku (hiperaktif, hipoaktif,atau campuran). Dapat melibatkan defisit kognitif lainnya, perubahan gairah,defisit persepsi, gangguan siklus tidur-bangun, danfitur psikotik seperti halusinasi dan delusi.

Page 18: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

ABK (Anak Berkebutuhan Khusus dengan Covid-19)

• Depresi• Cemas• Psikotik/ Skizofrenia• Retardasi mental• Autisme• ADHD• Kesulitan belajar/

keterlambatan perkembangan

Page 19: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Pemeriksaan TelemedicineKelebihan Kekurangan

Lebih terbuka (Khan,2020) Kehilangan beberapa nuansaPrivasi lebih terjamin Contoh: Mikroekspresi, gerakan (tremor),

suhu tubuh, keringat, bau dllMengurangi potensi stigma Pemeriksaan fisikFitur interaktif (Katherine, 2020)Dapat bermain tic toc dengan pasienanak dan remajaCBT dapat melalui layar digitalDapat melihat video mindfulnessMelatih umpan balik saat terapipernafasan

Page 20: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Saat telemedicine, disarankan:

• Dilakukan di jam kerja• Tidak disambi• Tidak ada intervensi Covid-19; A Guide to Making Telepsychiatry

Page 21: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Penatalaksanaan

Non farmakologiFarmakologi

- Anti psikotik- Anti depresi- Anti cemas- Amti konvulsi

- Relaksasi- Terapi musik- Aktivitas fisik- Terapi seni- Terapi bermain

Page 22: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Obat Anti PsikotikObat psikiatri LVP CLQ RBV

Aripiprazol ↑ ↔︎ ↔︎Chlorpromazine ↑Ɵ ↑Ɵ ↔︎

Clozapine ↑Ɵ ↔ Ɵ︎ ↔︎Fluphenazine ↑Ɵ ↑Ɵ ↔︎Haloperidol ↑Ɵ ↔ Ɵ︎ ↔︎Olanzepin ↓ ↔︎ ↔︎Quetiapine ↑Ɵ ↔ Ɵ︎ ↔︎Risperidone ↑Ɵ ↑Ɵ ↔︎

Page 23: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Obat Anti Depresan

Obat Psikiatri LVP CLQ RBVAmitriptilin ↑ ↑Ɵ ↔︎Citalopram ↑Ɵ ↔ Ɵ︎ ↔︎Duloxetin ↓↑ ↑ ↔︎

Escitalopram ↑Ɵ ↔ Ɵ︎ ↔︎Fluoxetin ↑ ↑ ↔︎

Litium ↔ Ɵ︎ ↔ Ɵ︎ ↔︎Paroxetin ↓↑? ↑ ↔︎Setralin ↓ ↔︎ ↔︎

Page 24: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Obat Ansiolotik / Hipnotik / Sedatif

Obat psikiatri LVP CLQ RBVAlprazolam ↑ ↔︎ ↔︎Clobazam ↑ ↔︎ ↔︎Diazepam ↑ ↔︎ ↔︎Lorazepam ↔︎ ↔︎ ↔︎

Page 25: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Obat Anti Konvulsan

Obat Psikiatri LVP CLQ RBV

Carbamazepin ↑⇩ ⇩ ↔︎

Clonazepam ↑ ↔︎ ↔︎

Lamotrigin ↓50% ↔︎ ↔︎

Valproate(Divalproex) ⇧38% ↔︎ ↔︎

Page 26: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Mengatasi pasien anak yang dirawat inapMemberikan lingkungan yang supportif

Menjelaskan dengan kata dan konsep yang sesuai

Menjawab pertanyaan anak dengan jujur

Ajarkan anak mengekspresikan perasaan

Mengusahakan anak tetap berkomunikasi dengan orang terdekat

Mempertahankan rutinitas semaksimal mungkin

Mengobrol dan berbicara dengan anak, beri keyakinan

Page 27: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Menenangkan Anak dan Keluarga Saat HarusRawat Inap di Rumah Sakit

• Memberi dukungan• Informasi yang akurat, terpercaya, diberikan secara berulang,

jelas sesuai permintaan.• Berpartisipasi dalam perawatan.

Page 28: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Kunci utama

Orangtua adalah panutan bagi anak

Orangtua perlu bersikap tenangMenjelaskan bahwa orangtua, anak dan keluarga akan “aman” dengan:

Mengatasi cemas pada anak

Pola hidup bersih dan sehat Menjaga jagak fisik dengan orang lain

Page 29: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,

Menjadi pendengar yang baik dan memahami perasaan anak Berikan contoh yang konkret cara mengatasi stress/ cemas

Menjelaskan Pandemi Covid-19

Mengatasi cemas pada anak

Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak

Batasi dan seleksi berita di media sosial untuk keluarga Informasi dan perkembangan yang baik

Page 30: KOLABORASI PSIKIATER ANAK PADA TATALAKSANA COVID-19...mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya. • Anak mengalami nyeri krn tindakan invasif : spt pemasangan infus,