Upload
mehri-hubbi
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
biologi
Citation preview
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman yang serba modern ini, kemajuan IPTEK berkembang sangat
pesat. Keadaan di bumi ini banyak mengalami kemajuan dan perubahan yang
berkesinambungan di segala sektor kehidupan. Perkara-perkara baru yang belum dikenal oleh
manusia sebelumnya banyak bermunculan. Bahkan, sebelumnya perkara tersebut tidak
pernah terbayang akan menjadi sebuah keniscayaan, kini menjadi kenyataan yang tidak bisa
dipungkiri lagi. Salah satu dari kemajuan dan perubahan itu, ialah lahirnya satu penemuan
baru yang disebut dengan kloning.
Kloning merupakan salah satu bioteknologi mutakhir yang sangat bermanfaat untuk
memultiplikasi genotip hewan yang memiliki keunggulan tertentu dan preservasi hewan yang
hampir punah. Walaupun keberhasilan produksi hewan kloning lewat transfer inti sel somatik
telah dicapai pada berbagai spesies, seperti domba, sapi, mencit, kambing babi, kucing, dan
kelinci, efisiensinya sampai sekarang masih sangat rendah yakni kurang dari 1 persen, dengan
sekitar 10% yang lahir hidup (Han et al., 2003 dalam Hine, T. M, 2004).
Sejak “Dolly” dihasilkan pada tahun 1997, para ilmuwan mulai mengarahkan diri
kembali pada rekayasa genetika manusia, karena mereka berpendapat bahwa paling tidak
kemajuan ini dapat memberikan sumbangsih dalam perkembangan dan kemajuan manusia di
masa depan. Seperti mimpi bukan? Jikalau kita melihat film-film imaginatif Hollywood
tentang manusia masa depan dan sepertinya, impian ini akan terbukti. Ilmuwan berpendapat
bahwa pencapaian ini akan membawa manfaat dalam hidup manusia untuk memodifikasi
struktur genetik dari penyimpangan genetik dalam diri manusia, dan menghindari organ
reproduksi bagi mereka yang tidak dapat memiliki anak melalui cara tradisional.
Terlepas dari pro dan kontra terhadap proses kloning, pada dasarnya kloning tetap
memiliki beberapa manfaat yang dapat diperoleh manusia misalnya dalam melestarikan
keanekaragaman hayati yang terancam punah. Namun, apabila ditinjau dari sisi lain, kloning
pada manusia tentu memiliki dampak negatif juga. Untuk itu, perkembangan pengetahuan
tentang kloning seperti proses kloning, tehnik kloning, serta manfaat kloning harus dipahami
secara benar.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kloning pada manusia dan sejarahnya?
2. Bagaimana proses atau tahap-tahap dalam melakukan kloning pada manusia?
3. Apa dampak positif dan negatif akibat kloning?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah dalam tulisan diatas, maka difokuskan tujuan karya
tulis pada uraian berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kloning pada manusia dan sejarahnya.
2. Mengetahui proses melakukan kloning pada manusia.
3. Mengetahui dampak akibat kloning.
D. MANFAAT PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca, adapun manfaatnya yaitu:
1. Manfaat bagi penulis
a. Menambah pengetahuan penulis tentang kloning pada manusia.
b. Mengasah kemampuan penulis dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah.
2. Manfaat bagi pembaca
a. Menambah pengetahuan pembaca tentang kloning pada manusia.
b. Meningkatkan daya nalar pembaca dalam memahami sebuah karya tulis ilmiah.
E. METODE PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka
yakni dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang ada. Baik sumber dari buku-
buku maupun yang bersumber dari internet.
2
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar, penulisan karya ilmiah ini dibagi atas tiga bab yaitu:
BAB I : Pendahuluan terdiri dari : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Pembahasan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan
BAB II : Kloning pada Manusia, terdiri dari Pengertian dan Sejarah Kloning pada
Manusia, Proses dalam Kloning pada Manusia, dan Dampak akibat Kloning
pada Manusia
BAB III : Penutup terdiri dari : Simpulan dan Saran
3
B A B II
KLONING PADA MANUSIA
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH KLONING PADA MANUSIA
a. Pengertian kloning pada manusia
Kloning secara etimologis berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari kata yunani
”klon” atau potongan, yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman.
Kata ini digunakan untuk 2 pengertian:
1. Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel dari sebuah sel yang memiliki sifat- sifat
genetikanya identik, dan
2. Klon gen atau molekular, artinya sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang
direplikasikan dari satu gen ke gen yang lain.
Ditinjau dari cara kerja dan tujuannya, Kloning dapat dibedakan atas 3 macam:
1. Kloning embriologi (Embrional cloning)
2. Kloning DNA dewasa (Adult DNA Clonning)/Kloning reproduksi (reproductive
cloning)
3. Kloning terapetik (therapeutic cloning).
Kloning adalah usaha memproduksi satu atau lebih individual tanaman atau hewan
(keseluruhan atau hanya perbagian saja), yang secara genetika sama dengan induk tanaman
atau binatang tersebut.
Menurut istilah, kloning artinya membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan induknya, pada manusia kloning dilakukan dengan mempersiapkan sel telur yang
sudah di ambil intinya lalu disatukan dengan sel somatis dari suatu organ tubuh, kemudian
hasilnya ditanamkan dalam rahim seperti halnya pada bayi tabung.
Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanyak secara vegetatif (tanpa
kawin). Teknik ini melibatkan dua pihak, yaitu donor sel somatis (sel tubuh) dan donor ovum
(sel gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal yang mutlak dan
tidak mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan rekombinasi
4
(perpaduan) gen dari induk jantan dan induk betina. Ini mengakibatkan anak yang dihasilkan
memiliki sifat yang (boleh dikatakan) sama persis dengan ‘induk’ donor sel somatis.
b. Sejarah kloning pada manusia
Sekitar satu abad lalu, Gregor Mendel merumuskan aturan-aturan menerangkan
pewarisan sifat-sifat biologis. Sifat-sifat organisme yang dapat diwariskan di atur oleh suatu
faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang berada di dalam suatu sel, tepatnya di
dalam kromosom. Gen menjadi dasar dalam perkembangan penelitian genetika meliputi
pemetaan gen, menganalisis posisi gen pada kromosom. Hasil penelitian lebih berkembang
baik diketahuinya DNA sebagai material genetik beserta strukturnya, kode-kode genetik,
serta proses transkripsi dan translasi dapat dijabarkan. Suatu penelitian rekomendasi atau
rekayasa genetika ynag inti prosesnya adalah kloning gen, yaitu suatu prosedur unutk
memperoleh replika yang dapat sama dari sel atau organisme tunggal.
Pada awalnya, percobaan kloning mamalia yang sukses menghasilkan klon Dolly
pada tahun 1996 merupakan suatu terobosan dalam bidang teknologi reproduksi. Dolly yang
namanya diambil dari nama aktris penyanyi Amerika Serikat Dolly Parton, menerima donor
nukleus berupa sel kelenjar mammae domba betina berbulu putih (Finn Dorset) berumur 6
tahun. Sel mammae dari donor dikultur beberapa bulan sampai mencapai beberapa generasi
dan menghasilkan ribuan sel yang identik. Telur yang berperan sebagai penerima nukleus
berasal dari domba betina yang mukanya berbulu hitam (Scottlish Blackface). Sel telur
dibuang intinya menggunakan mikromanipulator. Selanjutnya donor disatukan dengan sel
telur yang telah dienukleasi secara in vitro dan diberi kejutan listrik agar dapat bersatu. Sel
telur tersebut akan membelah-belah dan berkembang menjadi blastosit. Proses selanjutnya
sama seperti pada teknologi bayi tabung, yaitu sel blastosit tersebut dimasukkan kedalam
rahim ibu pengganti (surrogate mother) yaitu domba betina bernama Blackface. Dolly lahir
pada bulan Juli,1996 dengan berat badan 6,6 kg (normal 1,2-5 kg) dan kehamilannya
berlangsung 148 hari ( yang normal untuk Fin Dorset adalah 143 hari). Namun teknik Dolly
tersebut tidak efisien dalam memproduksi klon karena hanya satu yang berhasil hidup dari
277 percobaan kloning.
Keberhasilan para ilmuwan membuat Dolly mendorong beberapa ilmuwan ingin
melangkah lebih jauh untuk membuat klon manusia. Tujuan utama para ilmuwan tersebut
adalah untuk membuat kloning manusia agar pasangan infertil dapat mempunyai keturunan.
5
Pasangan infertil selalu mencoba untuk mencari pengobatan yang acapkali membutuhkan
waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit, namun tidak menunjukkan hasil. Salah satu
cara ialah menggunakan teknik fertilisasi in vitro. Namun teknik tersebut tidak dapat
menolong semua pasangan infertil, seperti seorang ibu yang tidak dapat memproduksi telur
atau seorang pria yang tidak dapat menghasilkan sperma. Teknik kloning merupakan hal
yang revolusioner karena seseorang yang tidak dapat menghasilkan sperma atau telur dapat
mempunyai keturunan. Mereka hanya memerlukan sejumlah sel dari bagian manapun dari
tubuh suami atau istri untuk digunakan dalam proses kloning dan mereka dapat mempunyai
keturunan yang mengandung gen-gen dari suami atau istrinya. Meskipun saat ini sebagian
besar masyarakat menentang kloning manusia, para ilmuwan yakin bahwa keadaannya akan
sama dengan persoalan bayi fertilisasi in vitro 20 tahun yang lalu. Sebelum Louise Brown
lahir, 85% rakyat Amerika menentang bayi tabung, namun sekarang sebagian besar
masyarakat tidak lagi menentangnya. Hal yang sama akan terjadi pula pada persoalan kloning
manusia, walaupun pada saat ini masih banyak yang menentang, namun para ahli yakin jika
telah terbukti bahwa teknik kloning dapat menolong pasangan infertill.
Pada tahun 1993 di Amerika Serikat pernah dilakukan pembuatan klon manusia
dengan menggunakan sel zigot manusia yang difertilisasi oleh 2 spermatozoa (sehingga
secara teoritis, zigot tidak mungkin berkembang menjadi embrio normal). Kemudian sel zigot
tersebut dirangsang untuk membelah-belah dalam cawan petri, menjadi 2, 4 blastomer, dan
tiap blastomer dirangsang untuk membelah lagi menjadi beberapa sel sampai 32 sel,
kemudian dihentikan perkembangannya.
Pada awal abad dua puluh satu, dunia digegerkan kembali oleh kloning manusia
pertama, yaitu bayi ‘EVE’. Namun, kloning manusia ini membuat banyak orang kuatir,
sehingga perbedaan pendapat, baik pro dan kontra yang mengatasnamakan sains, etika, dan
agama pun mencuat.
Sekilas tentang Eve, manusia kloning pertama didunia
Di tahun 2002 silam dunia kedokteran di hebohkan dengan kelahiran manusia kloning
pertama yang bernama Eve. Dia manusia pertama yang tercipta dari hasil kloning, bukan
pernikahan antara laki-laki dan perempuan. Dirut ilmu pengetahuan Clonaid, Brigitte
Boisselier menyatakan, bayi hasil kloning itu lahir lewat operasi caesar pukul 11.55 kamis.
Ternyata kloning yang dilakukan itu berasal dari embrio anak gadis yang telah mati dalam
tabrakan AS. Sel darah anak itu di bekukan dan dikirimkan pada dr. Zavos. Kemudian dokter
Zavos menempatkan sel tersebut ke dalam kultur dengan nutrien konsentrasi rendah. Sel ini
6
masih menyimpan cetak biru gen dari anak yang sudah meninggal tadi.setelah itu sel
dibiarkan primodial dan kelaparan setelah itu di gabungkan dengan sel telur wanita yang
belum dibuahi dan inti sel dan nukleus nya telah di sedot. Diberi kejutan listrik, dan akhirnya
terjadilah sebuah pembentukan janin. 6 hari kemudian embrio itu ternyata hidup, dan
akhirnya di pindahkan ke dalam janin seorang wanita. Tak disangka, bayi hasil kloning itu
lahir dengan sempurna, dan memiliki sifat fisik yang sama dengan gadis yang mengalami
kecelakaan tadi. Kini gadis kloning itu tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria, kira2-kira
umurnya 10 tahun. Sifat fisik,dan tampilannya sama. Namun ternyata pembawaan diri nya
berbeda, menurut dokter pembawaan diri gadis itu tergantung didikan orang tua. Eve dan
Cady (gadis yang meninggal) meski berfisik sama namun berwatak beda. Didunia barat,
kelahiran Eve merupakan kontroversial, karna Eve lahir dari kloning sel darah, bukan dari
penggabungan sperma dan sel telur. Eve tidak memiliki ayah karena dia adalah kloning yang
bukan berasal dari sperma.
Inilah Eve, dari lahir hingga berusia 5 tahun
2. PROSES DALAM KLONING PADA MANUSIA
Secara teoritis prosedur dan mekanisme kloning terhadap makhluk hidup melalui 4
tahap yaitu isolasi fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor, transformasi
dan seleksi hasil kloning.
1) Isolasi fragmen DNA
Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR (polymerase
chainreaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik secara in vitro. Secara
umum DNA yang digunakan untuk PCR adalah total DNA genom yang diekstraksi dari sel
dan tidak membutuhkan tingkat kemurnian tinggi. Urutan DNA yang akan diamplikasi secara
spesifik akan ditentukan oleh primer-primer yang tersusun dari nukleotida yaitu material
7
yang diperlukan untuk proses PCR adalah DNA yang mengandung rangkaian urutanyang
akan diperbanyak (duplikasi DNA) yaitu primer, DNA polimerase dan campuran dariempat
macam deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) serta MgCl2.
2) Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor
Proses penyisipan atau penyambungan molekul fragmen DNA dengan molekul DNA
vektor disebut ligasi. Biasanya ligasi terjadi antara ujung gugus fosfat dengan gugus
hidroksil. Ligasi antara fragmen DNA yang memiliki ujung lengket (cohesive ends) yang
komplementer jauh lebih efesien dibandingkan dengan ujung tumpul (blunt ends).
Efisiensiligasi juga dipengaruhi oleh adanya deoksiadenosin tunggal pada ujung. Efisiensi
ligasi dapatditingkatkan, bila fragmen DNA yang memiliki deoksiadenosin tunggal pada
ujung bertemudengan vektor yang memiliki timidin pada ujung.
3) Transformasi DNA
Transformasi adalah proses pemindahan molekul DNA donor dari lingkungan luar sel.Vektor
kloning yang merupakan pembawa gen yang akan dikloning ditransformasi ke dalam sel
inang. Transformasi dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Pada prosestransformasi
alami, DNA yang berbentuk untai ganda dan memiliki untaian basa spesifik terhadap protein
membran masuk ke dalam bakteri melewati membran sel bakteri terhidrolisis. Pada
transformasi buatan, sel bakteri dibuat menjadi sel kompeten secara paksasehingga selubung
sel bakteri bersifat permeabel dan memungkinkan DNA dapat berikatan dengan sel dan
masuk ke dalam sitoplasma, kemudian berinteraksi dengan genom sel bakteri. Sel kompeten
adalah sel inang yang memiliki kompetensi untuk dimasuki vektor kloning.Perlakuan untuk
memasukkan sel kompeten dapat dilakukan dengan menggunakan metodekejutan panas (heat
shock) atau kejutan pulsa listrik (metode electroporation).
4) Seleksi hasil kloning
Penyeleksian koloni bakteri untuk mendapatkan kloning yang diinginkan dengan cara X-gal
atau pemotongan dengan enzim restriksi. Seleksi dengan X-gal dapat digunakan
untuk mengidentifikasi plasmid rekombinan dengan komplementasi. Sedangkan
pemotongandengan enzim restriksi dapat digunakan untuk menyeleksi plasmid rekombinan
hasil kloning. Hasil pemotongan tersebut dielektroforesis dan memperlihatkan pita fragmen
DNA sisipanyang terpisah dari pita vektor kloning.
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti
beberapalangkah berikut ini :
1. Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel
ini diperoleh dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
8
2. Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian dipisahkan
dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup dewasa
kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari sel stem diimplimentasikan ke sel telur.
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelahmenjadi
embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap
diimplementasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama dengansel
stem donor
Stem Cell adalah sel induk yang berfungsi untuk membentuk sel baru. Ada beberapa
jenis Stem Cell, diantaranya adalah:
1. Adult Stem Cell adalah sel induk yang sudah dewasa, artinya sudah memiliki fungsi
spesifik dan hanya mampu membentuk beberapa jenis sel yang segolongan saja (multipoten),
misalnya Stem Cell Jantung hanya dapat membentuk sel otot jantung, sel otot
polos dan endotel. Therapy menggunakan Adult Stem Cell sudah digunakan selama puluhan
tahun, namun Karena biayanya yang sangat mahal dan prosedur yang sangat rumit, tidak
banyak pasien yang berkesempatan menjalani therapy ini.
2. Embryonic Stem Cell adalah sel induk (sel punca) yang merupakan cikal bakal atau sel
mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup
(pluripoten). Stem Cell inilah yang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin
yang kemudian lahir sebagai bayi.
3. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF AKIBAT KLONING PADA MANUSIA
a. Dampak positif
Kloning pada manusia dapat berakibat positif, diantaranya :
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Manfaat kloning terutama dalam rangka pengembangan biologi, khususnya
reproduksi-embriologi dan diferensiasi.
2. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul
Seperti telah kita ketahui, pada sapi telah dilakukan embrio transfer. Hal yang serupa
tentu saja dapat juga dilakukan pada hewan ternak lain, seperti pada domba, kambing
9
dan lain-lain. Dalam hal ini jika nukleus sel donornya diambil dari bibit unggul, maka
anggota klonnya pun akan mempunyai sifat-sifat unggul tersebut. Sifat unggul
tersebut dapat lebih meningkat lagi, jika dikombinasikan dengan teknik transgenik.
Dalam hal ini ke dalam nukleus zigot dimasukkan gen yang dikehendaki, sehingga
anggota klonnya akan mempunyai gen tambahan yang lebih unggul.
3. Untuk tujuan diagnostik dan terapi
Sebagai contoh jika sepasang suami isteri diduga akan menurunkan penyakit genetika
thalasemia mayor. Dahulu pasangan tersebut dianjurkan untuk tidak mempunyai anak.
Sekarang mereka dapat dianjurkan menjalani terapi gen dengan terlebih dahulu dibuat
klon pada tingkat blastomer. Jika ternyata salah satu klon blastomer tersebut
mengandung kelainan gen yang menjurus ke thalasemia mayor, maka dianjurkan
untuk melakukan terapi gen pada blastomer yang lain, sebelum dikembangkan
menjadi blastosit.
4. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan
Manfaat yang tidak kalah penting adalah bahwa kloning manusia dapat
membantu/menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan. Secara medis
infertilitas dapat digolongkan sebagai penyakit, sedangkan secara psikologis ia
merupakan kondisis yang menghancurkan, atau membuat frustasi. Salah satu bantuan
ialah menggunakan teknik fertilisasi in vitro. (in vitro fertilization = IVF). Namun
IVF tidak dapat menolong semua pasangan infertil. Misalnya bagi seorang ibu yang
tidak dapat memproduksi sel telur atau seorang pria yang tidak dapat menghasilkan
sperma, IVF tidak akan membantu.
5. Dalam hubungan ini, maka teknik kloning merupakan hal yang revolusioner sebagai
pengobatan infertilitas, karena penderita tidak perlu menghasilkan sperma atau telur.
Mereka hanya memerlukan sejumlah sel somatik dari manapun diambil, sudah
memungkinkan mereka punya turunan yang mengandung gen dari suami atau istrinya.
6. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaatkan sebagai organ
pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir resiko
penolakan.
7. Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh
yang rusak, misalnya urat syaraf dan jaringan otot. Kemungkinan bahwa kelak
manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya yang terkena penyakit dengan jaringan
tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti organ tubuhnya yang rusak dengan organ
10
tubuh manusia hasil kloning. Di kemudian hari akan ada kemungkinan tumbuh pasar
jual-beli embrio dan sel-sel hasil kloning.
8. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan dan
mematikan sel-sel. Dengan demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk mengatasi
kanker.
9. Teknologi kloning memungkinkan dilakukan pengujian dan penyembuhan penyakit-
penyakit keturunan. Dengan teknologi kloning, kelak dapat membantu manusia dalam
menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan membuat tulang,
lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan yang cocok dengan tubuh pasien
untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan.
b. Dampak negative
Selain dampak positif, kloning juga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
manusia, antara lain :
1. Kloning akan meniadakan keanekaragaman (varietas), karena kloning secara tidak
langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak
kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian telah kita
ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari.
2. Kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap
kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki
keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia
awam yang tidak memiliki keistimewaan. Misalnya kloning Einstein, kloning
Beethoven maupun tokoh-tokoh yang lain. Hal ini akan menimbulkan perasaan
dominasi oleh manusia hasil kloning tersebut sehingga bukan suatu kemustahilan
ketika manusia hasil kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena
keunggulan mereka dalam berbagai bidang.
Berikut beberapa penelitian tentang kloning yang pernah terjadi :
a. Dokter Italia Kloning Tiga Bayi Severino Antinori, ginekolog terkenal asal Italia, mengaku
berhasil mengkloning tiga bayi sekaligus. Dokter kontroversial yang pernah membantu
wanita menopause berusia 63 tahun untuk melahirkan ini mengungkapkan keberhasilannya
dalam majalah mingguan Oggi yang terbit, Rabu (4/3). Menurutnya, ketiga bayi ini terdiri
dari dua laki-laki dan satu perempuan. Kini mereka telah berusia sembilan tahun. “Saya
11
membantu melahirkan ketiganya dengan teknik kloning manusia. Mereka lahir dalam
keadaan sehat dan baik-baik saja hingga sekarang,” jelas Antinori.
b. Dr. Zavos Mulai Kloning Manusia
Diam-diam, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, dr. Panayiotis Zavos,
mengkloning manusia. Kepada surat kabar Inggris, Independent, Zavos mengaku berhasil
mengkloning 14 embrio manusia, 11 di antaranya sudah ditanam di rahim empat orang
wanita. Tidak diketahui di mana Zavos mekakukan kloning tersebut karena di Inggris, tempat
ia tinggal, dan sejumlah negara, kloning manusia dilarang. Beberapa kemungkinan muncul
tempat di mana Zavos melakukan kloning, antara lain di Timur Tengah atau di Amerika
Serikat, tepatnya di Kentucky, lokasi kliniknya, atau Siprus tempat ia lahir. Tapi empat
pasien yang menjadi tempat penanaman sel hasil kloningnya disebutkan, tiga di antaranya
wanita sudah menikah dan satu wanita lajang. Keempat wanita itu masing-masing dari
Inggris, Amerika Serikat dan sebuah negara di Timur Tengah yang tidak disebutkan.
Namun, sejauh ini hasil kerja Dr. Zavos belum membuahkan hasil karena keempat wanita itu
belum kunjung hamil meski embrio sudah ditanam di rahim empat wanita tersebut. “Saya
memahami kenapa sejauh ini kami belum memperoleh kehamilan dari embrio yang sudah
ditanam. Ini karena ada kondisi yang tidak ideal yang membuat itu tidak terjadi,” kata Dr.
Zavos. Ke depan, Zavos berencana berkolaborasi dengan Karl Illmensee yang sudah punya
banyak pengalaman dengan proses kloning sejak 1980-an. Untuk uji coba berikutnya, Zavos
merekrut 10 pasangan muda untuk menjadi obyek uji coba berikutnya. “Banyak pasangan
yang berminat untuk mencoba proses kloning ini di rahimnya,” ujarnya.
Bayi hasil kerja Zavos diperkirakan akan lahir dalam beberapa waktu ke depan.
“Tidak ada keraguan dalam hal ini. Bayi hasil kloning akan muncul. Apabila kami
meningkatkan usaha, kami akan mendapatkan bayi kloning dalam satu atau dua tahun. Tetapi
kami belum tahu sampai sejauh mana peningkatan usaha yang kami dilakukan,” ujar Zavos
seperti dilansir Independent. Tindakan dr. Zavos tentu saja mendapat kecaman dari kalangan
ilmuwan dan dianggap melawan etik kedokteran.
C. Zavos melakukan kloning terhadap manusia yang telah meninggal
Zavos melakukan hal yang berbeda dalam mengkloning manusia. Bila sebelumnya
ilmuwan melakukannya dengan meletakkan embrio di tabung percobaan, Zavos langsung
manaruhnya di rahim manusia.
Manusia yang dikloning Zavos adalah tiga orang yang sudah meninggal. Satu di
antaranya adalah embrio seorang anak berusia 10 tahun bernama Cady. Anak tersebut
12
meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Sel darah Cady telah
dibekukan dan dikirim ke Zavos. Orang tua Cady setuju dengan persyaratan yang ditentukan
apabila kloning embrio anaknya bisa dilahirkan dengan selamat.
Kegagalan Kloning Pada Manusia
Ini adalah contoh percobaan kloning pada manusia yang mengalami kegagalan.
Lahir dengan tangan yang tidak sempurna
Lahir dengan wajah dan mata yang tidak sempurna
13
Lahir kembar namun menempel satu sama lain
Lahir tanpa kaki
14
Lahir dengan bentuk tubuh yang tidak sempurna.
15
B A B III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Kloning artinya membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan
induknya.
2. Pada awalnya, kloning hanya diterapkan pada hewan yaitu domba Dolly, namun
seiring berjalannya waktu dilakukan penelitian-penelitian tentang kloning pada
manusia.
3. Secara teoritis, mekanisme kloning terhadap makhluk hidup melalui 4 tahap yaitu
isolasi fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor, transformasi dan
seleksi hasil kloning.
4. Kelebihan kloning antara lain yaitu memperbaiki kualitas dan meningkatkan
produktivitas tanaman, mengembangkan teknologi medis dalam membantu
pengobatan, membantu pasutri yang infertilitas untuk memiliki anak, dan lain-lain.
5. Kelemahan kloning antara lain menurunkan tingkat keanekaragaman (variasi),
menghilangkan garis keturunan (jika dilakukan pada manusia), dan lain-lain.
B. SARAN
Sebagai mahluk yang berpikir, manusia hendaknya mempertimbangkan dan
mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang hendak dilakukan, termasuk kloning. Kloning
merupakan teknologi yang masih banyak diperdebatkan oleh berbagai kalangan, walaupun
telah terbukti memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat membantu bidang kehidupan. Karena
kloning juga memiliki kekurangan yang masih perlu dikaji lebih dalam sebelum mengambil
tindakan yang dapat membahayakan bagi manusia. Kloning hendaknya dilaksanakan dengan
tujuan dan prosedur kerja yang benar-benar baik serta mendapat pengawasan dari yang
berwenang.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fauzanjauhari.blogspot.com/2013/06/kloning-pada-manusia-persepsi-hukum.html
2. http://graphe-ministry.org/articles/2013/06/penelitian-kloning-yang-baru-menghancurkan-kehidupan-manusia/
3. http://techno.okezone.com/read/2013/05/20/56/809645/di-tengah-pro-dan-kontra-kloning-manusia/large
4. http://yulitadn.blogspot.com/2013/11/kloning-manusia.html
5. http://biologimediacentre.com/bioteknologi-2-teknologi-cloning-untuk-menciptakan-makhluk-hidup-tanpa-perkawinan/
6. http://thinkgreenish.wordpress.com/2012/12/09/kloning-pada-manusia/
7. http://gregoriusadhi.blogspot.com/2011/04/foto-hasil-kloning-manusia-yang-gagal.html
8. http://apasihary.mywapblog.com/manusia-kloning-pertama.xhtml
17
18