10
KLIPING BERITA MENGENAI AAJI Peningkatan Ekuitas Minimal, AAJI Minta OJK Lakukan Stress Test http://finansial.bisnis.com/read/20160419/215/539224/peningkatan-ekuitas-minimal-aaji-minta-ojk-lakukan- stress-test Anggara Pernando Selasa, 19/04/2016 08:32 WIB Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan stress test terlebih dahulu sebelum merealisasikan rencana kenaikan ekuitas. Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan stress test berfungsi untuk melihat daya tahan industri jika setoran modal ditingkatkan. Dengan hasil yang komprehensif dari tes ini otoritas akan mengetahui berapa banyak perusahaan yang dapat bertahan jika ekuitas ditingkatkan. "Peningkatan ekuitas sebaiknya dilakukan jika industri siap," kata Togar di Jakarta, Senin (18/4/2016). Togar mengatakan sebagai industri yang penuh dengan aturan dan pengawasan yang ketat ekuitas besar hanya menjadi salah satu syarat namun bukan satu-satunya yang harus diperbesar. Untuk itu dia mengharapkan otoritas memperhatikan kesanggupan industri jika akhirnya ekuitas harus ditingkatkan. OJK telah mengeluarkan draf awal tentang rencana peningkatan ekuitas bagi industri asuransi. Dalam draf awal ini ekuitas dinaikan menjadi Rp170 miliar dari ketentuan saat ini Rp100 miliar. Editor : Mia Chitra Dinisari

KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

  • Upload
    hadat

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

MENGENAI AAJI

Peningkatan Ekuitas Minimal, AAJI Minta OJK Lakukan Stress Test http://finansial.bisnis.com/read/20160419/215/539224/peningkatan-ekuitas-minimal-aaji-minta-ojk-lakukan-stress-test Anggara Pernando Selasa, 19/04/2016 08:32 WIB

Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan stress test terlebih dahulu sebelum merealisasikan rencana kenaikan ekuitas.

Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan stress test berfungsi untuk melihat daya tahan industri jika setoran modal ditingkatkan. Dengan hasil yang komprehensif dari tes ini otoritas akan mengetahui berapa banyak perusahaan yang dapat bertahan jika ekuitas ditingkatkan.

"Peningkatan ekuitas sebaiknya dilakukan jika industri siap," kata Togar di Jakarta, Senin (18/4/2016).

Togar mengatakan sebagai industri yang penuh dengan aturan dan pengawasan yang ketat ekuitas besar hanya menjadi salah satu syarat namun bukan satu-satunya yang harus diperbesar. Untuk itu dia mengharapkan otoritas memperhatikan kesanggupan industri jika akhirnya ekuitas harus ditingkatkan.

OJK telah mengeluarkan draf awal tentang rencana peningkatan ekuitas bagi industri asuransi. Dalam draf awal ini ekuitas dinaikan menjadi Rp170 miliar dari ketentuan saat ini Rp100 miliar.

Editor : Mia Chitra Dinisari

Page 2: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

AAJI Sambut Dua Bank Dirikan Asuransi Jiwa http://finansial.bisnis.com/read/20160419/215/539219/aaji-sambut-dua-bank-dirikan-asuransi-jiwa Anggara Pernando Selasa, 19/04/2016 00:22 WIB

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia menilai rencana sejumlah bank mendirikan perusahaan asuransi jiwa patut didukung untuk memperkuat penetrasi di dalam negeri.

Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan sebelum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) efektif di lapangan maka para pelaku di dalam negeri harus meningkatkan penetrasinya. Sehingga ketika pasar bebas ini berjalan industri di dalam negeri telah menguasai mayoritas pasar.

"AAJI menyambut dengan senang, potensi pasar masih tinggi," kata Togar di Jakarta, Senin (18/4/2016).

Dia mengatakan sejauh ini perbankan yang akan mendirikan asuransi jiwa ini belum berkoordinasi dengan asosiasi. Namun dia mengharapkan penambahan pemain baru ini dapat memperluas jangkauan asuransi ke tengah masyarakat. Apalagi perusahaan asuransi yang terafiliasi dengan perbankan di untungkan dengan pasar captive yang lebih besar.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB OJK) mengatakan sepanjang triwulan I/2016 sudah dua bank mengajukan izin pendirian asuransi jiwa baru. Dia mengatakan awalnya otoritas lebih cendrung kedua bank ini mengakusisi perusahaan yang telah ada. Akan tetapi pemilik modal meminta untuk izin baru karena dinilai lebih mudah untuk dikembangkan.

"Mereka membentuk anak usaha baru dan bukan merger. Sebelumnya, telah kami sarankan untuk melakukan merger dengan perusahaan asuransi jiwa yang skalanya kecil. Namun mereka lebih suka membangun perusahaan baru," kata Firdaus.

Memiliki perusahaan asuransi bagi bank memang menarik. Di tengah pemangkasan suku bunga kredit oleh pemerintah, pendapatan komisi atau fee based income menjadi alternatif yang dapat diandalkan menjaga performa. Selain itu, asuransi menjadikan bank penyedia layanan keuangan terpadu.

Lebih lanjut Firdaus mengatakan, meski OJK tengah mengkaji peningkatan batas ekuitas minimal, kedua perusahaan baru ini dirancang berdasarkan modal minimal yang saat ini berlaku. Namun pemilik telah berkomitmen jika otoritas mengubah aturan ekuitas minimal maka pemegang saham akan melakukan injeksi tambahan.

Page 3: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

"Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia.

Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat modal minimal. Dalam draf yang disebarkan itu otoritas merancang modal minimal sebesar Rp170 miliar.

Editor : Andhina Wulandari

Page 4: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

INDUSTRI ASURANSI JIWA KORAN SINDO, hal 18, 19/04/2016, MNC Life Dukung Rakerda DPD Perbarindo

Page 5: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Jawa Pos, hal 6, 19/04/2016, Fokus Transformasi Digital

Page 6: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Bisnis Indonesia, hal.22, 19/04/2016, Asuransi Minta Restu OJK

Page 7: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Kontan, hal.24, 19/04/2016, Hitungan Obligasi BUMN Menunggu Aturan OJK

Page 8: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Jakarta Pos, hal.15, 19/04/2016, OJK needs to adopt BI’s rate to make it effective

Page 9: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Analisa, 19/04 hal 22, Jelang Pengumuman, IHSG Naik 41,97 Poin

Page 10: KLIPING BERITA - aaji.or.id Berita AAJI - 19...KLIPING BERITA "Saat ini masih minimal Rp100 miliar," kata dia. Seperti diketahui OJK tengah meminta pandangan masyarakat terkait syarat

KLIPING BERITA

Bisnis Indonesia, Hal 22, 19/04/2016, Hasil Audit BPJS Kesehatan, BPK : Ada Empat Permasalahan JKN