kkl 2 prella

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR BALI

Oleh PRELLA WICAK OCTOYUDHA 8111409197

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

JUDUL

: PEMASALAHAN HUKUM YANG DITANGANI DI PN DENPASAR BALI SERTA KETERKAITAN HUKUM ADAT DENGAN HUKUM NASIONAL DI PULAU BALI

NAMA MAHASISWA NIM PROGRAM STUDI

: PRELLA WICAK OCTOYUDHA : 8111409197 : ILMU HUKUM

Semarang , Pembimbing

agustus 2011 pembimbing

Ali masyhar

indah

RINGKASAN Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan program kuliah yang dilaksanakan pada tanggal 23 juli sampai dengan 27 juli di pengadilan negeri bali , tujuan umum dan khusus kuliah kerja lapangan adalah untuk melakukan kuliah kerja lapangan guna mencari tau permasalahan hukum yang terjadi pada pengadilan negeri denpasar bali serta melakukan praktek langsung ke pengadilan tersebut seperti yang di ajarkan dalam materi kuliah sebelumnya Materi yang ditekankan pada KKL tersebut mengenai permasalahan hukum yang banyak terjadi di pulau bali , mengenai jumlah tindak kejahatan baik pidana maupun perdata , serta peran warga Negara asing dalam permasalahan hukum di bali , karena pulau bali adalah tempat tujuan wisata dari berbagai Negara , serta mencari tau permasalahan hukum apa saja yang sering dilakukan WNI maupun WNA yang diselesaikan melalui hukum di pengadilan negeri Denpasar bali. Hasil kuliah kerja lapangan di ketahui bahwa pada tahun 2010 kasus pidana yang diselesaikan di pengadilan negeri bali sebanyak 3000an kasus sedangkan kasus pidana sekitar 600an kasus , tapai sampai pada tahun ini hinggal bulan juli sudah ada 2000 kasus lebih yang ditangani oleh pengdilan negri bali dan diperkirakan akan lebih banyak dari pada tahun sebelumnya, dan banyak kasus hukum yang dilakukan oleh WNA , kebanyakan permasalahan hukum itu adalah masalah narkoba , penipuan, dan pencurian , sedangkan kasus WNI lebih di dominasi masalah perceraian. Kesimpulan yang saya ambil dari kuliah kerja lapangan di pengadilan negeri bali yakni , karena pulau bali sebagai pulau tujuan wisata dunia , dan banyak warga Negara asing yang

berada disana jadi banyak terjadi kasus hukum yang dilakukan WNA , dan kasus yang banyak dalah masalah narkoba , pencurian bahkan penipuan , sedangkan kasus hukum WNI yang banyak ditangani di PN denpasar bali adalah masalah perceraian. Hasil yang diperoleh pada kuliah kerja lapangan di bali di ketahui bahwa tingkat kasus pelanggaran hukum disana sangat banyak dan beragam , ini mungkin dikarenakan bahwa banyaknya tingkat kejahatan maupun pelanggaran hukum disana karena pulau bali merupakan pulau wisata , dan disana banyak warga Negara asing.

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini , laporan kuliah kerja lapangan disusun berdasarkan obervasi serta Tanya jawab secara langsung yang di laksanakan di pengadilan negeri bali serta kunjungan langsung ke salah satu desa adat tertua di pulau bali yang sampai saat ini memegang teguh aturan adatnya yaitu desatenganan pada tanggal 23 juli hingga tanggal 27 juli Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak ali masyar. Dan ibu . Selaku dosen pembimbing dalam kuliah kerja lapangan atas saran dan pengarahanya dalam melaksanakan kuliah kerja lapangan sehingga laporan ini dapat terselesaikan , penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak john piter SH.MH selaku hakim ketua di pengadilan negeri bali atas bimbinganya dan informasi yang diberikan serta seluruh anggota dan staff di pengadilan negeri bali yang mau membantu dan memberikan informasi yang jelas dan baik selama melakukan observasi di pengadilan negeri bali. Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk memperbaiki laporan ini dan berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semarang, agustus 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN.iii KATA PENGANTARiv DAFTAR ISI.......v DAFTARLAMPIRAN ..vi BAB I PENDAHULUAN.....1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....3 SEJARAH PN DENPASAR BALI..3 BAB III MATERI DAN METODE...6 3.1 MATERI6 3.2 METODE...6 BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN.7 4.1 KEADAAN UMUM DI PN DENPASAR BALI..7 4.2 DENAH BANGUNAN PN DENPASAR BALI..9

4.3 ORGANISASI..10 4.4 PERMASALAH HUKUM YANG DISELESAIKAN DI PN DENPASAR BALI....11 4.5 KETERKAITAN HUKUM ADAT DENGAN HUKUM NEGARA DI BALI...11 BABV KESIMPULAN..15 DAFTAR PUSTAKA..16 LAMPIRAN PERKARA PIDANA? LAMPIRAN LAPORAN PERDATA...?

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

halaman

1. Laporan perkara pidana bulan januari sampai juni 2010 2. Laporan perkara perdata bulan januari sampai juni 2010..

1 BAB 1 PENDAHULUAN

Badan

Peradilan

adalah

pelaksanan

kekuasaan

Kehakiman

yang

bertugas

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang di ajukan kepadanya dan tugas lain yang di berikan kepadanya berdasarkan pertauran perundang-undangan. Selain menjalankan tugas pokoknya Pengadilan di serahi tugas dan kewenangan lain oleh/atau berdasarkan undang-undang, antara lain memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hokum kepada Lembaga Kenegaraan baik di Pusat maupun di Daerah, apabila di minta. Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan setiap perkara yang di ajukan kepadanya, baik di tingkat pertama maupun di tingkat banding. Dalam melaksanakan tugas tersebut kemungkinan dapat terjadi adanya titik singgung dalam kewenangan mengadili antara Badan Peradilan, sehingga menimbulkan sengketa kewenangan relatig atau kewenangan absolute, yang penyelesaiannya di lakukan oleh Badan Peradilan tingkat banding dan oleh Mahkamah Agung. Di lingkungan Peradilan Umum, penyelengaraan peradilan dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai peradilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai peradilan tingkat banding yang di dukung oleh Unit Kepaniteraan dan Sekretariat guna menunjang kelancaran tugas. Sesuai bidangnya pelaksanaan tugas pokok Badang Peradilan selain menyangkut tugas di bidang proses peradilan, menyangkut pula tugas tugas yang menjadi tanggung jawab

2 Kepaniteraan, yakni hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan berkas, putusan, dokumen dan lainnya yang perlu di simpan di Kepaniteraan.Pengadilan merupakan tempat penting penegakan masalah hukum di Indonesia , karena semua permasalahan hukum dapat diselesaikan di pengadilan berdasarkan peraturan hukum dan undang-undang yang berlaku . semua orang dapat menyelesaikan permaslahan hukum yang sedang di hadapinya baik itu WNI maupun WNA , di pengadilan negeri bali banyak masalah kasus kejahatan yang terjadi disana , banyak kasus yang dialami WNA disana karena pulau bali merupakan tempat wisata dunia jadi banyak WNA yang berada disana , kebanyakan kasus yang dialami mengenai narkoba , pencurian , serta penipuan , sedangkan kasus yang banyak dialami WNI sendiri mengenai masalah perceraian. Selain hukum Negara , hukum adat di bali sangat di pegang teguh, karena budaya dan kepercayaan disana masih sangat kuat dan dilaksanakan dengan baik hingga sekarang, ini yang membuat hukum adat di bali sangat berperan penting dalam kehidupan disana , tetapi tidak menutup kemungkinan masalah yang barkaitan dengan hukum adat dapat di selesaikan di pengadilan , pengadilan negeri bali pun sangat mengakui hukum adat , seperti apabila ada sebuah kasus yang sudah diselesaikan melalui hukum adat lalu kasus tersebut di bawa kembali ke pengadilan karena mungkin ada pihak yang merasa tidak puas dengan keputusan hukum adat , maka pengadilan tidak biasa langsung menerima kasus tersebut , pengadilan akan mempertimbangkan terlebih dahulu dan berfikir dua kali untuk menyelesaikan kasus tersebut, ini merupakan bukti bahwa hukum ada sangat berperan kuat dan diakui oleh PN bali .

3 Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan serangkain kegiatan untuk membandingkan antara ilmu yang di dapat di bangku kuliah dengan realita di lapangan , tujuanya untuk mengetahui lebih luas mengenai pengadilan negeri Denpasar bali. Secara umum tujuan kuliah kerja lapangan di PN bali , melakukan tinjauan langsung , observasi dan mencari tahu permasalahan hukum apa saja yang terjadi di pulau bali sebagai salah satu objek wisata dunia. Manfaat yang diperoleh dalam kukiah kerja lapangan yang dilakukan di PN bali merupakan informasi mengenai kasus hukum apa saja yang terdapat di pulau bali dan hukum adat di desa tenganan sesuai dengan pembelajaran masalah hukum yang di peroleh mahasiswa pada saat kuliah.

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah PN Di Bali Jauh sebelum di kuasai oleh Pemerintah Belanda, Bali terdiri dari 9 Kerajaan kecil-kecil , yaitu : Buleleng, Jembrana, Bangli, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Mengwi, Klungkung dan Badung. Sebagai Raja tertinggi dari semua Kerajaan ini adalah Raja Klungkung yang terkenal dengan sebutan Dewa Agung Klungkung. Pada Akhir abad XIX tinggalah 8 Kerajaan karena Mengwitelah di taklukan oleh Badung, bertutur-turut dalam peperangan 1814, 1889 dan terakhir 1892 1906 s/d 1942 Pemerintah berada di tanganBelandaDaerah Badung merupakan suatu Onderafdeling yang di kepalai olehseorang Asistent Resident yang berkedudukandi Denpasar. Dengan adanya Zustelling berstuurder tanggal 1 Juli 1938. Pemerintah menjadi Kerajaan, di kepalai oleh Raja dengan gelar Tjokorda Negara Badung, berada di bawah Dewan yang bernama Paruman Agung yang di ketuai oleh Residentvan Bali en Lombok yang berkedudukan di Singaraja. Pemerintahan ini berlangsung sampai tahun1942. 1942 s/d 1945 Selama pendudukan Jepang tidak terjadi perubahan Pemerintahan yang prinsipil, hanya gelar raja di rubah menjadiBadung Sutjo. Dengan lahirnya Undang-Undang No 1 tahun 1957, tentang pokok pemerintahanDaerah, maka dihapuskan kedudukan semua Swapraja menjadi DaerahTk II Badung dan daerah Balisendiri menjadi Daerah Tk I.

5 Undang-Undang No 18 tahun 1965, yang merupakan penyempurnaan UndangUndangNo 1Tahun1957, maka susunan Pemerintahan Daerah berubah namadan wewenang kekuasaannya untuk Daerah Kabupaten menjadi Bupati Kepala DaerahKabupaten sebagai Kepala Daerah merangkap sebagai Wakil Pemerintahan Pusat. Dengan keluarnya UndangUndang No 1 Tahun 1992, tanggal 15 Januari 1992, maka badung terdahulu di mekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kota Denpasar

6 BAB III MATERI DAN METODE Kegiatan kuiah kerja lapangan ini telah dilaksanakan dari tanggal 23 juli sampai dengan 27 juli 2011 di pengadilan negeri bali dan di desa adat tenganan bali.

3.1 MATERI Materi yang di angkat dalam kuliah kerja lapangan di PN bali adalah mengenai kasus pidana serta perdata yang banyak terjadi di pulau bali dan keterkaitan masalah hukum yang banyak di lakukan oleh warga Negara asing di sana serta keterkaitan hukum adat dengan hukum nasional di pulau bali dan hukum adat yang di pegang teguh oleh salah satu desa adat tertua di pulau bali yaitu desa adat tenganan.

3.2 METODE Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kuliah kerja lapangan di pengadilan negeri Denpasar bali ini adalah observasi dan Tanya jawab langsung ke pengadilan tersebut . di desa adat tenganan metode yang digunakan adalah diskusi dan Tanya jawab langsung dengan kepala adat desa tersebut. Observasi langsung dengan mendatangi pengadilan negeri Denpasar , dan mencari informasi apa saja yang di butuhkan guna menyusun laporan kuliah kerja lapangan , kegiatan

7 yang dilakukan antara lain mengamati kondisi pengadilan negeri Denpasar , serta mencari tau informasi informasi yang dapat dijadikan bahan membuat laporan kkl . dan kunjungan langsung ke desa adat tenganan. Tanya jawab dilakukan secara langsung oleh para mahasiswa dengan ketua pn Denpasar bali bapak john piter SH.MH , dengan melakukan Tanya jawab langsung mahasiswa dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan secara langsung dan jelas.

8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum di PN Denpasar Bali Pengadilan Negeri Denpasar Bali berada pada pusat pulau bali yakni kota Denpasar berada pada jalan p.b sudirman no.1 denpasar , ini merupakan salah satu dari beberapa pengadilan di pulau bali, pengadilan negeri Denpasar ini di ketuai oleh bapak john piter SH.MH , bentuk fisik bangunan PN Denpasar barada tepat di pinggir jalan kota Denpasar .

Ilustrasi 1. Bentuk bangunan PN Denpasar Bali

9

Ilustrasi 2. Denah lokasi

10 4.2 Denah Bangunan di PN Denpasar Bali Berikut ini adalah gambar denah ruang di PN Denpasar bali

Ilustrasi 3. Denah ruang PN Denpasar bali

11 4.3 Organisasi Pengadian negeri Denpasar bali diketuai oleh bapak john piter SH.MH dan berikut inilah strukur organisasi pengadilan negeri Denpasar bali.

Ilustrasi 4. Bentuk struktur organisasi

12 4.4 Permasalahan Hukum yang diselesaikan di PN Denpasar Bali Banyak permasalahan hukum yang diselesaikan di PN Denpasar , tapi di PN Denpasar belum ada pengadilan TIPIKOR , karena saat ini sedang dibangun dan belum selesai , pada tahun lalu jumlah kasus pidana di PN ini sebanyak 3000an kasus seangkan kasus perdata sebanyak 600an , Pengadilan Negeri Denpasar mencatat telah terjadi 400 perceraian di Denpasar dalam satu tahun. Kasus perceraian terjadi karena dua hal yakni KDRT dan perselingkuhan. Hal itu diungkapkan mantan Humas PN Denpasar, Posma Pdan , lalu pada tahun ini dari januari hingga bulan juli jumlah kasus pidana sebanyak 2000an dan diperkirakan tahun ini akan meningkat dari pada tahun sebelumnya. Banyak kasus di bidang pidana di dominasi oleh para warga Negara asing yang mengalami permasalahan hukum di pulau bali seperti kasus pencurian , pelarian , dan masalah narkoba . Salah satu kasus pidana yang paling menonjol adalah masalah narkoba , banyak WNA yang memakai dan mengedarkan narkoba di wilayah pulau bali , dan banyak kasus baru bermunculan seperti kasus penipuan , yakni kepemilikan tanah orang asing dengan mengatas namakan WNI dengan cara mengadakan perjanjian tertulis dengan warga Negara Indonesia supaya WNA dapat mempunyai tanah di bali , bahwa telah diketahui warga Negara asing tidak boleh memiliki tanah di Indonesia, biasanya tanah tersebut digunakan sebagai lahan bisnis , dengan mendirikan caf-caf maupun hotel-hotel , sehingga di bali sendiri banyak WNA yang memiliki tanah atas nama WNI , juga banyak terjadi kasus pencurian , seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat tingkat kasus pencurian

13 di bali dari tahun ke tahun semakin meningkat , dahulu pulau bali tergolong aman , motor yang masih menyala walu di tinggal di pinggir jalan pun tidak akan hilang , tapi berbeda denan sekarang, karena kebutuhan manusia semakin meningkat maka kasus kasus seperti pencurian pun banyak terjadi. selain itu banyak terdapat kasus perdata yang diselesaikan di PN Denpasar kebanyakan didomonasi oleh masalah kasus perceraian antara WNI dengan WNA , maupun antara WNI dengan WNI

4.5 keterkaitan Hukum Adat Dengan Hukum Negara di Pulau Bali Bali sebagai daerah yang hukum adatnya masih berpengaruh dengan kuat dan diterima oleh alam hukum daerah tersebut, yang kesemuanya berpangkal pada hidup budaya dan banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur religius. Oleh karena itu, hukum adat di Bali hidup secara berdampingan dan saling mengisi dengan agama (Hindu). Diterimanya unsur-unsur agama ke dalam hukum delik adat, secara konkrit terlihat dart tata cara penjatuhan sanksi adat yang lebih banyak dikaitkan dengan ritual-ritual keagamaan. Dengan demikian, maka berfungsinya hukum delik adat tidak terlepas dari unsur-unsur religius, dalam arti, sesuai dengan pandangan hidup berdasarkan ajaran-ajaran agama Hindu, di samping juga faktor lain seperti kesadaran anggota masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan tertib. Dapat diidentifikasi beberapa delik hokum adat, yang apabila diklasifikasikan termasuk dalam delik terhadap harta benda, kepentingan orang banyak kepentingan pribadi seseorang, kesusilaan, dan pelanggaran lain yang sifatnya ringan. Dalam praktek peradilan di Bali, untuk kasus-kasus delik hukum adat, putusan

14 hakim didasarkan Pasal 5 ayat (3) sub. b UU No. 1 Drt Tahun 1951 yang dihubungkan dengan kewajiban hakim sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970. Ditemukan putusan yang bervariasi dalam penanganan kasus-kasus delik hukum adat, bahkan ditemukan pula putusan hakim yang menjatuhkan pidana pokok dan pidana tambahan di luar ketentuan Pasal 10 KUHP. Eksistensi delik hukum adat dalam hukum pidana positif di Indonesia, paling tidak mematahkan kekakuan asas legalitas dalam dinamika hukum pidana positif, walaupun dalam implementasinya hukum pidana positif di Indonesia masih menampakkan kekakuannya. Dalam era implementasi hukum pidana mendatang, delik hukum adat masih diberikan peluang keberadaannya. Peluang keberadaan delik hukum adat tercermin dalam konsep KUHP yang dituangkan dalam Pasal 1 ayat (4) dan Pasal 64 ayat (4) sub. 5. Langkah tepat para perancang konsep KUHP untuk tetap mengakui keberadaan delik hukum adat dalam implementasi hukum pidana mendatang telah menunjukkan adanya pergeseran pandangan terhadap hukum yang yuridis dogmatis menuju pada pandangan yang sosiologis. Urgensi memasukkan delik hukum adat tentu berkait pula dengan usaha mengangkat nilai-nilai sosial dan budaya sebagai khasanah potensial dalam pembangunan hukum. Semua ini tentu dalam konteks, bahwa faktor faktor yang ada di luar hukum, ikut pula menentukan efektif atau tidaknya hukum. Suasana adat di pulau bali sampai saat ini masih sangat kuat, karena sampai saat ini warga masyarakat bali sangat menjaga erat adat istiadat dan budaya yang mereka miliki , di bali ada dua cara dalam menyelesaikan kasus hukum , selain mengunakan hukum Negara mereka juga menggunakan hukum adat desa mereka masing masing , sebagai contoh apabila ada suatu permasalahan di suatu desa adat dan masalah tersebut telah terselesaikan , lalu ada salah satu pihak yang merasa di rugikan , dan ingin membawa kasus tersebut ke pengadilan , maka pihak

dari pengadilan pun tidak akan langsung menerima kasus tersebut, pihak pengadilan akan berpikir dua kali untuk menyelesaikan masalah tersebut , lalu walaupun pengadilan mau menerima kasus tersebut dari pengadilan sendiri akan memanggil ketua desa adat pihak yang bersangkutan untuk membantu menyelesaikan masalah , ini di karenakan hukum adat sangat berpengaruh besar , dan Negara pun mengakuinya.

15 BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan kuliah kerja lapangan (KKL) di PN denpasar bali dan di desa adat tenganan , dapat diperoleh kesimpulan bahwa banyak terjadi kasus pelanggaran di pulau bali , khususnya kasus yang diselesaikan di PN Denpasar bali , di sana terjadi berbagai kasus hukum yang ditangani oleh PN Denpasar bali , itu disebabkan oleh karena perkembangan jaman dan sekaligus bali sebagai salah satu wisata tujuan dunia yang menyebabkan banyaknya kasus pelanggaran hukum yang terjadi disana, serta hukum adat di bali sangat berpengaruh penting , karena hukum adat disana terus di jaga kelestarianya dan di patuhi oleh semua warga bali sampai sekarang , jadi di bali sendiri mengunakan 2 hukum , yaitu hukum negara dan hukum adat.

16 DAFTAR PUSTAKA

http://www.pn-denpasar.info/