16
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Endometriosis adalah suatu kedaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Endometriosis selama 30 tahun terakhir menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak. Rupanya fungsi ovarium secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi oleh kehamilan memegang peranan terjadinya endometriosis. Oleh karena kejadiannya yang terus meningkat, maka diperlukan pengetahuan tentang endometriosis, sehingga dapat dideteksi secara dini agar dapat ditatalaksana dengan tepat dan memperbaiki prognosis serta menghindarkan komplikasinya. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebih lanjut dan menambah wawasan pembaca mengenai endometriosis dalam populasi secara umum, deteksi dini, manifestasi klinis dan cara penatalaksanaannya secara tepat. Dan untuk memenuhi Makalah Ruangan Ginekologi | 1

KISTA COKLAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KC

Citation preview

Page 1: KISTA COKLAT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Endometriosis adalah suatu kedaan dimana jaringan endometrium yang

masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.

Endometriosis selama 30 tahun terakhir menunjukkan angka kejadian yang

meningkat. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin

pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak. Rupanya fungsi

ovarium secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi oleh kehamilan

memegang peranan terjadinya endometriosis.

Oleh karena kejadiannya yang terus meningkat, maka diperlukan

pengetahuan tentang endometriosis, sehingga dapat dideteksi secara dini agar

dapat ditatalaksana dengan tepat dan memperbaiki prognosis serta menghindarkan

komplikasinya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebih

lanjut dan menambah wawasan pembaca mengenai endometriosis dalam populasi

secara umum, deteksi dini, manifestasi klinis dan cara penatalaksanaannya secara

tepat. Dan untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik ruangan ginekologi

minggu 7 departemen obstetri dan ginekologi.

Makalah Ruangan Ginekologi | 1

Page 2: KISTA COKLAT

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 ENDOMETRIOSIS

2.1.1 Definisi

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan, sulit dimengerti, dan sangat elemahkan kondisi tubuh.1

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium,

tuba falopi, vagina, serviks, atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal.

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi, pleura,

paru, diafragma, ginjal, dll.2 Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium. 3

2.1.2 Epidemiologi

Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan

angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5 – 15% dapat ditemukan

di antara semua operasi pelvic. Yang menarik adalah bahwa endometriosis lebih

sering ditemukan pada wanita yang tidak menikah pada umur muda, dan tidak

mempunyai banyak anak.3

Di Amerika Serikat, endometriosis timbul pada 7 – 10% populasi, biasanya

berefek pada wanita usis produktif. Prevalensi endometriosis pada wanita infertile

adalah sebesar 20 – 50% dan 80% pada wanita dengan nyeri pelvis. Terdapat

keterkaitan keluarga, dimana resiko meningkat 10 kali lipat pada wanita dengan

keluarga derajat pertama yang mengidap penyakit ini.1

2.1.3 Etiologi

Terdapat beberapa teori yang dianggap menjadi etiologi endometriosis,

yaitu :

1. Metaplasia coelom. Dibawah stimulus yang tidak diketahui sel mesotelial

berubah secara metaplastik menjadi sel endometrium.1,4

Makalah Ruangan Ginekologi | 2

Page 3: KISTA COKLAT

2. Transplantasi sel endometrium yang terlepas. Melalui rute limfatik,

hematogenik, atau iatrogenic dapat timbul endometriosis. Rute yang

tersering adalah secara transtubal.1,4

3. Menstruasi retrograde (teori Sampson). Adanya aliran retrograde jaringan

endometrium dari tuba falopi menuju rongga peritoneal. Mungkin timbul

akibat dari sambungan uterotubal hipotonik pada wanita dengan

endometriosis sehingga terjadi peningkatan regurgitasi menstrual.1,4

4. Defek Immunogenetik. Antibody humoral terhadap jaringan endometrium

telah ditemukan pada wanita dengan endometriosis.

2.1.4 Patofisiologi

Teori histogenesis dari endometriosis yang paling banyak penganutnya

adalah teori Sampson. Menururt teori ini, endometriosis terjadi karena darah haid

mengalir kembali melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid terdapat sel – sel endometrium yang masih hidup. Sel – sel ini

kemudian dapat mengadakan implantasi di pelvis.3

Teori lain mengenai histogenesis endometriosis dilontarkan oleh Meyer.

Pada teori ini dikemukakan bahwa endometriosis terjadi karena rangsangan pada

sel – sel epitel berasal dari coelom yang dapat mempertahankan hidupnya di

daerah pelvis. Rangsangan ini menyebabkan metaplasia dari sel – sek epitel itu,

sehingga terbentuk jaringan endometrium.3 Endometrium dan peritoneum adalah

derivate dari dinding epitel coelom yang sama. Mesotel peritoneum telah

dikatakan menyisakan kemampuan embriogeniknya untuk berubah menjadi sel

reproduksi. Perubahan ini dapat timbul secara spontan atau karena difasilitasi oleh

paparan iritasi kronik oleh cairan menstrual yang retrograde.2

Penelitian terbaru mengatakan adanya keterlibatan system imun pada

pathogenesis endometriosis. Wanita dengan endometriosis memperlihatkan

peningkatan respon imun humoral dan kativasi makrofag dan memperlihatkan

hilangnya system imun yang diperantarai sel dengan berkurangnya sel T dan

respon sel natural killer.2

Makalah Ruangan Ginekologi | 3

Page 4: KISTA COKLAT

Gejala dismenorea disebabkan peningkatan tekanan dalam rongga

endometrial yang bergantung pada kekuatan kontraksi dan tekana intrauterin.

Dimana menstruasi melibatkan cetusan dari prostaglandin yang menimbulkan

vasospasme dan kontraksi uterus untuk meningkatkan tekanan intrauterine dan

mengeluarkan isi uterus. Gejala dispareuni dan nyeri pelvis disebabkan oleh oleh

implantasi yang cukup dalam yaitu >5mm, dimana endometriosis tersebut dilapisi

oleh material fibrotik kasar yang berisi jaringan glandular endometriosis yang

aktif cukup rapuh pada sentuhan.4

2.1.5 Diagnosis

Anamneses

Diagnosis dimulai dari anamneses, dimana keluhan atau gejala yang sering

ditemukan adalah :

Nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan

selama haid (dismenorea)3

Dispareuni, dapat meluas menjadi nyeri punggung1,3

Nyeri saat defekasi, terutama saat haid3

Nyeri Kronik dan terdapat eksaserbasi akut1

Poli dan hipermenorea3

Infertilitas3

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan pelvis ditemukan nyeri tekan yang sangat mudah

dideteksi saat menstrusi. Ligament uterosakral dan kul-de-sac yang bernodul

dapat ditemukan. Uterus terfiksasi secara retroversi akibat dari perlengketan.

Nodul kebiruan dapat ditemukan pada vaginan akibat infiltrasi dari dinding

posterior vaginal.1

Makalah Ruangan Ginekologi | 4

Page 5: KISTA COKLAT

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada endometriosis tidak member tanda yang

khas, hanya apabila ada darah pada tinja atau urin pada waktu haid menunjukkan

tentang adanya endometriosis pada rekstosigmoid atau kandung kemih. 3

Pemeriksaan Radiologi

Pembuatan foto roentgen dengan memasukkan barium dalam kolon dapat

memberikan gambaran dengan filling defect pada rektosigmoid dengan batas yang

jelas dan mukosa yang utuh.3 Transvaginal sonografi adalah metode yang berguna

untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium. Tampilan tipikal adalah

kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten dengan

darah lama.1 Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kisa

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid, tanpa

vakular. MRI berguna untuk melihat keterlibatan rectum dan menunjukkan secara

akurat endometriosis rektovaginal dan kul-de-sac.2

Pemeriksaan Laparoskopi dan Biopsi

Laparoskopi dengan biopsy adalah satu – satunya cara defenitif untuk

endometriosis. Merupakan prosedur invasive dengan sensitivitas 97% dan

spesifisitas 77%. Temuannya adalah lesi biru-hitam dan classic powder burn.1

Gambaran mikroskopik pada ovarium tampak kista biru kecil sampai besar berisi

darah tua menyerupai coklat. Kista ini dapat keluar dan menyebabkan perlekatan

dan bahkan penyakit abdomen akut. Pada permukaan rectum dan sigmoid sering

dijumpai bejolan kebiruan tersebut. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan ciri

– ciri khas endometrium. Disekitarnya tampak sel radang dan jaringan ikat.

Makalah Ruangan Ginekologi | 5

Page 6: KISTA COKLAT

Kista coklat ovarium

Powder burn lesion

Endometriosis sedang-berat

Makalah Ruangan Ginekologi | 6

Page 7: KISTA COKLAT

2.1.6 Diagnosa Differensial

Diagnose banding endometriosis adalah pelvic inflammatory disease,

apendisitis, kista ovarii, torsi ovarii, kehamilan ektopik, infeksi saluran kemih,

dan penyakit divertikular.2

2.1.7 Penatalaksanaan3

Penanganan endometriosis terdiri dari terapi hormonal, pembedahan.

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid.

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen, progesterone,

dan androgen. Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis.

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik. Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum.

a. Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mg/hari. Biasanya diberikan 10 mg/hari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mg/hari selama 2-3 bulan berikutnya. Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi, dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan. Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri,

dispareuni, dan untk membantu menegakkan diagnosis. Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan.

b. Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat. Terapi

standard yang dianjurkan adalah 0,03 mg etinil estradiol dan 0,3 mg norgestrel per

Makalah Ruangan Ginekologi | 7

Page 8: KISTA COKLAT

hari. Bila terjadi perdarahan, dosis ditingkatkan menjadi 0,05 mg estradiol dan 0,5

mg norgestrel per hari atau maksimal 0,08 mg estradiol dan 0,8 mg norgestrel per

hari. Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan, bahkan 2-3 tahun.

c. Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari. Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan. Lama pengobatan yakni 6-9 bulan.

d. Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron. Danazol

menimbulkan keadaan asiklik, androgen tinggi, dan estrogen rendah. Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat.

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH, LH,

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun.

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan.

Efek sampingnya berupa akne, hirsutisme, kulit berminyak, perubahan suara,

pertambahan berat badan, dan edema. Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui, sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar, hipertensi

berat, gagal jantung ongestif, atau gagal ginjal.

Pengobatan dengan pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif.

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi, yaitu lama tinggal di RS lebih singkat, kembali aktivitas kerja lebih

cepat, biaya lebih murah. Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit.

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih, dan yang menderita penyakit yang luas

Makalah Ruangan Ginekologi | 8

Page 9: KISTA COKLAT

diserta dengan banyak keluhan. Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total, salpingo-ooforektomi bilateral, dan pengangkatan semua sarang – sarang

endometriosis yang ditemukan. Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat. Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis.

2.1.8 Prognosis

Endometriosis ditemukan dapat menghilang secara spontan pada 1/3

wanita yang tidak ditatalaksana secara aktif.1 manajemen medis (supresi ovulasi)

efektif untuk mengurangi nyeri pelvis tapi tidak efektif untuk pengobatan

endometriosis yang berkaitan dengan infertilitas. Namun, tetap ada potensi untuk

konsepsi. Kombinasi estrogen progestin meredakan nyeri hingga 80-85% dari

pasien dengan endometriosis yang berkaitan dengan nyeri pelvis. Setelah 6 bulan

terapi danazol, sebesar 90% pasien dengan endoimetriosis sedang mengalami

penurunan nyeri pelvis. Total abdominal hysterectomy and bilateral salpingo-

oophorectomy dilaporkan efektif hingga 90% dalam meredakan nyeri. Kehamilan

masih mungkin bergantung pada keparahan penyakit. Tanda dan gejala secara

umum menurun dengan adanya onset menopause dan selama kehamilan.2

2.1.9 Komplikasi

Beberapa komplikasi dari endometriosis adalah sebagai berikut :

Infertilitas

Nyeri pelvis kronik

Adhesi

Ruptur kista

Makalah Ruangan Ginekologi | 9

Page 10: KISTA COKLAT

BAB 3

KESIMPULAN

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan stroma diluar

uterus. Menurut urutan yang tersering endometriosis ditemukan adalah di

ovarium. Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan

angka kejadian yang meningkat. Terdapat beberapa teori yang dianggap menjadi

etiologi endometriosis yaitu Metaplasia coelom, Transplantasi sel endometrium

yang terlepas, Menstruasi retrograde, Defek Immunogenetik. Diagnose ditegakkan

dari anamneses, pemeriksaan fisik, dan laparoskopi biopsy. Penanganan

endometriosis terdiri dari terapi hormonal, pembedahan. Prinsip pertama

pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan hormone rendah estrogen

dan asiklik.

Makalah Ruangan Ginekologi | 10

Page 11: KISTA COKLAT

DAFTAR PUSTAKA

1. Kapoor, Dharmesh. Endometriosis. 2009. Diunduh dari :

http://emedicine.medscape.com/article/271899-print [diperbaharui tanggal

11 desember 2009]

2. Saol, Turandot. Endometriosis. 2010. Diunduh dari :

http://emedicine.medscape.com/article/795771-print [diperbaharui tanggal

17 agustus 2010]

3. Wiknjosastro H. Endometriosis. Ilmu Kandungan edisi ke-2. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2007.

4. Rosevear, Sylvia K. Endometriosis and Chronic Pelvic Pain dalam

Handbook of Gynaecology Management. 2002. Oxford : Blackwell

Science Ltd.

Makalah Ruangan Ginekologi | 11