16
KISAH-KISAH AL-QUR’AN Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada semester kedua Dosen Pengampu : Dr. KH. Muhaimin Zein, MA. Oleh Kelompok Empat: Ahmad Azhar Fuadi Ali Fitriana Rahmat Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir & Ulumul Quran Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran Al-Hikam Depok Jawa Barat 2013

Kisah Kisah Dalam Al-quran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kurang lebih sepertiga dari Al-Quran mengandung cerita dan kisah umat terdahulu. Karena memang dibalik kisah tersimpan ribuan pelajaran dan hikmah.

Citation preview

Page 1: Kisah Kisah Dalam Al-quran

KISAH-KISAH AL-QUR’AN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada semester kedua

Dosen Pengampu : Dr. KH. Muhaimin Zein, MA.

Oleh Kelompok Empat:

Ahmad Azhar Fuadi

Ali Fitriana Rahmat

Fakultas Ushuludin

Jurusan Tafsir & Ulumul Quran

Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran Al-Hikam

Depok Jawa Barat

2013

Page 2: Kisah Kisah Dalam Al-quran

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I PENDAHULUAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

Definisi Kisah-Kisah Dalam al-Quran 4

Macam-Macam Kisah Dalam al-Quran 6

Karakteristik dan Faedah Kisah-Kisah Dalam al-Quran 8

BAB III PENUTUP 14

DAFTAR PUSTAKA 15

Page 3: Kisah Kisah Dalam Al-quran

2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Tidak ada perdebatan tentang keindahan susunan kalimat al-Quran. Tidak

ada juga kalimat yang bisa menandingi keunggulan gaya bahasa al-Quran.

Dengan segala kelebihannya kitab suci ini memberikan petunjuk bagi umat

manusia. Terlepas dari semua kelebihan itu, al-Quran ternyata memiliki beberapa

metode dalam memberikan cahaya bagi manusia. Salah satu diantaranya ialah

metode cerita atau kisah.

Hampir semua orang menyukai cerita. Terlebih jika kisah itu mempunyai

nilai-nilai yang menarik bagi peminatnya. Al-Quran telah tampil di alam raya ini

dengan menyuguhkan kisah-kisah teladan yang memiliki nilai-nilai positif bagi

manusia untuk menghadapi semua tantangan kehidupan.

Tulisan ini akan membahas sekelumit tentang kisah-kisah di dalam al-

Quran. Tentunya tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap sekali

dengan saran dan kritik dari pembaca, demi kemajuan dan kesempurnaan

kedepannya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi semua.

I.2. Rumusan Masalah

Apa yang dinamakan dengan Kisah al-Quran?

Ada berapa macam kisah dalam al-Quran?

Apa saja faedah dan karakteristik dari kisah al-Quran?

I.3. Tujuan

Tulisan ini disusun guna memberikan pengertian tentang kisah al-Quran.

Diharapkan dengan sedikit pengetahuan tentang tema pembahasan tulisan ini, para

pembaca mampu mengenali kisah al-Quran. Dan yang tidak kalah penting, para

penelaah mampu menggali nilai-nilai dan pelajaran dari kisah-kisah tersebut.

Page 4: Kisah Kisah Dalam Al-quran

3

BAB II

PEMBAHASAN

KISAH-KISAH AL-QUR’AN

Tidak diragukan lagi jika cerita termasuk suatu hal yang menarik untuk

disimak. Cerita ataupun kisah akan mudah tertancap pada jiwa dan benak

seseorang. Bahkan kita semua tahu kalau cerita adalah salah satu cara untuk

menarik perhatian anak kecil. Umumnya orang memandang bahwa mendengar

cerita suatu hal yang tak membosankan. Sebaliknya orang-orang pada umumnya

merasa bosan untuk mendengarkan ceramah. Karena untuk memahami metode ini

cukup sulit dibandingkan dengan metede bercerita. Oleh karena itu metode cerita

paling bermanfaat dan memiliki banyak faedah.

Peristiwa dan cerita yang berkaitan dengan sebab-akibat selalu menarik

untuk disimak. Terutama jika cerita-cerita itu memiliki pelajaran yang sangat

berharga. Keinginan kuat untuk mengetahui dan mendengarkan suatu cerita

adalah salah satu faktor terkuat berpengaruhnya nilai-nilai positif cerita tersebut

bagi seseorang. Nasehat terkadang tidak bisa langsung meresap ke dalam hati,

tetapi jika esensi nasehat itu terbungkus dalam kisah nyata maka tujuan dan isi

nasehat akan lebih mudah diterima.

Dewasa ini bercerita merupakan salah satu seni bahasa dan sastra. Padahal

al-Quran telah mencontohkan hal ini semenjak belasan abad yang lalu.1

Sebagaimana telah disitir dalam al-Quran QS Yusuf : 3 ;

1 Manna' bin Khalil al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Quran (ttp, maktabah al-Ma'arif ; 2000) hal. 316

Page 5: Kisah Kisah Dalam Al-quran

4

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan

mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami

mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui.

II.A. Pengertian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kisah berarti 'cerita tentang

kejadian dalam kehidupan seseorang'. Sedangkan cerita berarti 'tuturan yang

membentangkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa, kejadian, dsb'.2 Bisa

dikatakan bahwa kisah merupakan sinonim dari cerita. Yang kemudian kedua kata

tersebut silih berganti digunakan dalam tulisan ini.

Kata kisah diserap dari bahasa arab, yaitu qishshah. Dan kata qishshah

berasal dari qashsha-yaqushshu. Yang mana kata ini merupakan akar dari kata

yang tersusun dari huruf qaf, shad, dan shad yang memiliki arti asal 'mengikuti

sesuatu'. Dikatakan qishshah, karena suatu kisah itu dicari untuk diingat dan

diikuti. Demikian Ibnu Faris menjelaskan.3

Sedangkan ar-Raghib al-Ashfihani mengartikan kata yang berakar dari

qishshah dengan 'mengikuti jejak'.4 Qishshah juga dapat berarti 'berita yang

bersifat kronologis', disampaikan tahap demi tahap. Menurut Zahran di dalam

Qashash al-Quran, qishshah adalah menguraikan kejadian-kejadian dan

menyampaikannya tahap demi tahap. Tujuan qishshah, kata Asy-Sya'rawi, adalah

untuk pelajaran dalam rangka memantapkan ide-ide yang diamanatkan di dalam

al-Quran.5

Kata qashsha dan akar-akarnya disebutkan di dalam al-Quran sebanyak 30

kali; diantaranya dalam kata kerja sebanyak 20 kali dan kata benda sebanyak

enam kali.6

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI offline versi 1.1) 3 Ibnu Faris, Maqayis al-Lughah (ttp, ittihad al-kitab al-arab:2002) hal.7 4Husain bin Muhammad ar-Raghib al-Ashfihani, Mufradat al-Quran (Beirut, Dar al-Ma'rifah;tt)

Hal. 404 5 M. Quraish dkk, Ensiklopedi al-Quran: kajian kosa kata ( Jakarta, Lentera Hati; 2007) hal.765 6 Ahmad al-'Aydarus, Miftah ar-Rahman fi (Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyyah ; 2012) hal. 715

Page 6: Kisah Kisah Dalam Al-quran

5

Kata kisah dalam al-Quran juga menggunakan redaksi al-khabar, an-naba'

dan al-hadits. Meskipun masing-masing berbeda dalam penggunaannya. An-

Naba' digunakan untuk menceritakan peristiwa yang sudah lama sekali

kejadiannya atau peristiwa yang tidak diketahui oleh orang yang diceritakan.7

Sedangkan untuk menceritakan peristiwa yang diketahui baru terjadi atau

peristiwa yang masih bisa dilihat seperti kenyataan, digunakan kata al-khabar. Al-

Hadits untuk menceritakan lampau atau sekarang dengan cerita panjang atau

pendek. Al-Qashash untuk menceritakan lampau dengan cerita yang panjang.8

Menurut Al-'Askari arti asal al-hadits adalah menceritakan tentang diri sendiri

tanpa ada kaitannya dengan orang lain, dan al-khabar diri sendiri dan orang lain.9

Kisah al-Quran didefinisikan oleh Manna' al-Qathan dengan 'cerita tentang

umat terdahulu dan kenabian-kenabian yang lampau serta berbagai peristiwa yang

telah terjadi dan dimuat di dalam al-Quran'.10

Memang kitab suci terakhir ini banyak mencakup kejadian-kejadian

lampau, cerita-cerita umat terdahulu dan lain-lain. Sebagai kitab suci yang

terakhir, al-Quran memuat cerita-cerita terdahulu dan akan datang. Sebagaimana

dalam sunan at-Tirmidzi bab keutamaan al-Quran ;

11(( فيه نبأ ما قبلكم وخرب ما بعدكم))

Di dalam al-Quran tercakup cerita sebelum kalian dan kabar setelah kalian.

7 QS As-Syu'ara:6 dan QS Hud :100 8 Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-Arabiyyah ; 2006)

hal.37 9 Abu Hilal al-'Askari, al-Furuuq al-Lughawiyyah (ttp,tp:tt) hal.210 10 Manna' bin Khalil al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Quran (ttp, maktabah al-Ma'arif ; 2000)

hal. 316 11 Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, sunan at-Tirmidzi (Beirut, Dar Ihya at-Turats al-'Arabi ; tt)

hal.172 juz 5

Page 7: Kisah Kisah Dalam Al-quran

6

II.B. Macam-macam kisah dalam al-Quran

Dalam tujuan menyebarkan nila-nilai agama, al-Quran telah menggunakan

beberapa macam kisah. Menurut Manna' al-Qaththan macam-macam kisah dalam

al-Quran sebagai berikut12:

1. Kisah para nabi

Cakupan macam kisah yang pertama ini meliputi dakwah para nabi

terhadap kaum mereka, mukjizat mereka yang diberikan oleh Allah swt

sebagai penguat kenabian dan tahapan dakwah serta perkembangannya.

Cerita pembangkangan suatu kaum terhadap nabi mereka serta akibatnya

masuk dalam macam kisah yang pertama ini. Seperti kisah Nabi Nuh,

Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Yusuf, Nabi Isa, Nabi

Muhammad, dan nabi serta rasul as yang lainnya.

2. Kisah-kisah qurani

Tentang peristiwa masa lampau atau personal dan kalangan tertentu.

Seperti kisah kaum berjumlah ribuan yang meninggalkan kampung

halaman mereka karena takut mati, Jalut dan Thalut, Ashabul Kahfi, Dzul

Qarnain, Qarun, Ashabus sabt, Maryam, Ashabul Ukhdud, Ashabul Fil,

dll.

3. Kisah kejadian yang terjadi pada zaman Nabi saw

Seperti perang badar, uhud sebagaimana dalam surah Ali Imran, perang

Hunain, Tabuk dalam surah at-Taubah, perang Ahzab dalam surah Ahzab,

Hijrah, Isra', dll.

Sedangkan Said 'Athiyyah dalam kitabnya al-I'jaaz al-Qashashi fi al-

Quran membagi macam-macam kisah di dalam al-Quran menjadi sebagai

berikut13 :

12 Manna' bin Khalil al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Quran (ttp, maktabah al-Ma'arif ; 2000)

hal. 317 13 Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-Arabiyyah ; 2006) hal. 43

Page 8: Kisah Kisah Dalam Al-quran

7

a) Kisah sejarah

Yaitu kisah sejarah yang nyata dan disebutkan tempat, pelaku dan

kejadiannya. Akan tetapi perlu diingat bahwa catatan sejarah mengenai

pelaku, tempat dll. bukanlah tujuan dari cerita. Melainkan tujuan dari

cerita itu ialah mengambil manfaat dan pelajaran. Meskipun pelajaran itu

bisa dipetik tanpa disebutkan tempat ataupun waktunya.14 Seperti kisah

Dzulqarnain QS al-Kahfi :83-98. Kisah ini menceritakan tentang

seseorang yang telah diberikan kekuasaan di bumi. Bukan mengisahkan

kepribadian Dzulqarnain atau siapa sebenarnya dia. Karena hal ini jauh

dari hikmah yang bisa diambil. Macam kisah ini banyak di dalam al-

Quran.

b) Kisah nyata (realita)

Yakni kisah yang dituturkan sebagai model atau contoh realita bagi

kehidupan manusia. Baik bagi pelaku kisah tersebut ataupun bagi orang

yang mencontohnya. Seperti kisah kedua putra Nabi Adam as, QS al-

Maidah:27-31. Kisah ini menjadi contoh realita bagi kejahatan dan

kriminalitas yang terjadi di tengah masyarakat.

c) Kisah perumpamaan

Yaitu kisah yang tidak mempunyai keserupaan dengan kejadian nyata,

akan tetapi kemungkinan besar akan terjadi pada siapapun dan kapanpun.

Seperti kisah dua sahabat, salah seorang diantara keduanya memiliki dua

kebun, QS al-Kahfi : 32-44. Kisah ini menjadi perumpamaan bagi dua

sahabat, yang satu kaya raya, dzhalim, sombong, dan kufur nikmat.

Sedangkan yang lain mulya karena keimanannya, banyak bersyukur, dan

selalu ingat pada Allah awt.

d) Kisah berkenaan dengan perasaan (emosional)

Al-Quran telah bercerita tentang cinta. Cerita itu sebagai bungkus dari

nasehat-nasehat al-Quran dan juga untuk menumbuhkan ide untuk mulai

mempelajari tingkah laku serta emosi manusia. Seperti kisah Nabi Yusuf

dan istri pejabat di Mesir, QS Yusuf:23-34.

14 Sayid Quthb, Fi Dzhilal al-Quran (mawqi' at-Tafasir/http://www.altafsir.com)

Page 9: Kisah Kisah Dalam Al-quran

8

e) Kisah simbolik

Kisah simbolik ini bisa digambarkan dari kisah bersujudnya malaikat

kepada Adam sebagai lambang kesediaan malaikat memberi bimbingan

ke hati manusia dan memeliharanya sesuai perintah Allah swt.

Sedangkan keengganan iblis sebagai pertanda bahwa kejahatan tidak

mungkin akan sirna sama sekali, dan bahwa manusia harus terus menerus

berjuang menghadapi kejahatan.15 Kisah turunnya Nabi Adam as ke bumi

bukan hanya memiliki makna turun ke bumi saja. Akan tetapi juga

memiliki isyarat makna dan simbol menurunnya tingkat permulaan nafsu

tabiat manusia kepada merasa mempunyai nafsu yang bebas dan bisa

untuk ragu dan bermaksiat.16 Dan juga seperti kisah Nabi Adam dan

istrinya ketika diganggu iblis, QS Thaha:120.

Menurut hemat penulis, macam-macam kisah yang dikemukakan oleh

Manna' al-Qaththan itu dilihat dari segi tokoh dan setting waktu suatu kisah.

Sedangkan klasifikasi Sa'id Athiyyah lebih cenderung dilihat dari sudut pandang

bentuk cerita.

II.C. Karakteristik dan Faedah Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an

a. Karakteristik Kisah dalam Al-Qur’an

Al-Quran al-Karim adalah risalah Allah swt bagi seluruh umat

manusia. Maka dari itu, kisah-kisah yang terkandung di dalamnya tidak bisa

disamakan dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab maupun buku yang lain.

Kisah-kisah al-Quran mempunyai karakteristik tersendiri yang menggambarkan

kandungan nilai tertinggi tanpa ada yang bisa menandinginya. Berikut adalah

karakteristik kisah al-Quran, diantaranya:

15 M Quraish Shihab, Yang Halus dan Tak Terlihat: Setan dalam Al-Quran, (Jakarta, Lentera

Hati;2011) hal.50 16 Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-Arabiyyah ; 2006)

hal.67

Page 10: Kisah Kisah Dalam Al-quran

9

1. Kisah kisah dalam Al-Quran bukan khayalan.

Salah seorang akademisi yang telah mempelajari seni-seni kisah

dalam kesusastraan berkata bahwa diantara unsur pentingnya suatu kisah

adalah khayalan yang bertumpu pada suatu tashawwur (pemikiran atau

imajinasi). Semakin tinggi unsur khayalannya maka semakin menarik dan

memikat jiwa sebuah kisah. Maka dia mambuat suatu analogi antara kisah Al-

Quran dengan kisah sastra tersebut. Pendapat ini sangat tidak bisa diterima. Al-

Quran adalah kalamullah yang kisah-kisah di dalamnya bukan karya seni yang

tunduk pada daya cipta imajinasi dan kreatifitas seni. Kitab itu suci dari

penggambaran seni yang tidak peduli dengan realitas sejarah. Semua kisah

kisah yang terkandung dalam Al-Quran adalah fakta sejarah yang tidak dapat

dipungkiri. Firman Allah swt. dalam Surah Al-Kahf: 13 dengan jelas

menyatakan kebenaran hal tersebut.

حنن نقص عليك نبأهم با حلق

Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenar-benar nya.

2. Pengulangan kisah kisah dalam Al-Quran.

Al-Quran banyak mengandung kisah-kisah yang diungkapkan secara

berulangkali di beberapa tempat. Sebuah kisah terkadang berulang kali

disebutkan dan dikemukakan dalam bentuk yang berbeda antara tempat satu

yang dengan tempat yang lain. Terkadang ada bagian bagian dari kisah

didahulukan, sedangkan di tempat lain diakhirkan. Terkadang secara ringkas

dan terkadang pula secara panjang lebar, dan sebagainya.

Diantara hikmahnya adalah:

a. Menjelaskan ke-balaghah-an Al-Quran dalam tingkat yang paling tinggi.

Diantara keistimewaan balaghah (sastra) adalah mengungkapkan sebuah

makna dalam berbagai bentuk yang berbeda. Dan kisah yang berulang itu

dikemukakan dengan uslub (gaya bahasa) yang berbeda di setiap tempat

Page 11: Kisah Kisah Dalam Al-quran

11

sehingga tidak membuat orang merasa bosan, bahkan dapat menambah

makna-makna baru yang tidak ditemukan di tempat lain.

b. Menunjukkan kemukjizatan Al-Quran. Sebab mengemukakan sesuatu

makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat yang salah satu bentuk saja

tidak ada yang bisa menandingi.

c. Pemantapan nilai kandungan sebuah kisah. Terkadang sebuah kisah

dipaparkan secara panjang lebar agar lebih mantap dan berkesan dalam

jiwa.

d. Setiap kisah memiliki maksud yang berbeda. Pengulangan kisah

diperlukan sesuai dangan kondisi dan tuntutan keadaan.

3. Penuturan unsur cerita.

Perlu diketahui bahwa dalam seni bercerita memiliki beberapa unsur,

yaitu; peristiwa, pelaku, tempat dan waktu kejadian, serta latar belakang

timbulnya cerita17. Kisah dalam al-Quran memiliki unsur-unsur cerita yang

sedikit berbeda dengan unsur seni bercerita diatas. Diantaranya yaitu;

peristiwa, waktu, tempat, tokoh, dan dialog.18

Cerita dalam al-Quran memiliki karakter tersendiri dibanding cerita-

cerita lainnya. Cara penuturannya ada yang ditunjukkan nama tempat dan

tokoh pelakunya serta gambaran peristiwanya, seperti kisah Musa as dan

Firaun (QS. Thaha ;78). Kadangkala kisah hanya disebut peristiwanya tanpa

ditunjukkan tempat dan pelakunya. Ini karena kisah dalam al-Quran

dimaksudkan untuk menarik pelajaran darinya, bukan untuk mengurai sejarah

kejadiannya.19

17 Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-Arabiyyah ; 2006) hal.

24 18 Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-Arabiyyah ; 2006)

hal.68 19 M. Quraish dkk, Ensiklopedi al-Quran: kajian kosa kata ( Jakarta, Lentera Hati; 2007) hal.766

Page 12: Kisah Kisah Dalam Al-quran

11

Al-Quran dengan sistematis menyebutkan tokoh secara bervariasi.

Pada kisah Nabi Musa as tokoh Firaun yang sebagai musuh utama secara tegas

disebutkan berkali-kali. Lain halnya dengan kisah Nabi Musa dengan seorang

hamba yang saleh, dan lain sebagainya. Ini bermaksud untuk mempekuat pesan

dan ibrah yang bisa diambil dari karakter dan perilaku para tokoh tersebut.

4. Memiliki nilai-nilai positif dan pelajaran berharga

Tidak semua cerita yang ditulis oleh manusia memiliki nilai dan pesan

yang baik bagi pembacanya. Terkadang sebagian cerita membuat orang tak

mengenal arah dan menjauhkannya dari nilai-nilai moralitas. Berbeda dengan

kisah al-Quran yang memiliki segudang hikmah yang bisa dipetik.

b. Faedah kisah dalam Al-Quran.

Kisah di dalam al-Quran tentunya memilki beberapa faedah diantaranya :

1) Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah swt dan menjelaskan

pokok-pokok syariat yang dibawa para Nabi.

( 51وما أرسلنا من قبلك من رسول إال نويح إيله أنه ال هلإ إال أنا فاعبدون )االنبياء :

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu

melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain

Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.

2) Meneguhkan hati Rasulullah saw dan hati para umatnya atas agama

Allah serta memperkuat keyakinan mukmin akan kemenangan yang

diraih kebenaran dan para pembelanya serta hancurnya kebathilan dan

para pengikutnya.

3) Membenarkan para nabi terdahulu serta menghidupkan kenangan atas

mereka dan mengabadikan jejak peninggalannya.

4) Menampilkan kebenaran risalah Rasulullah saw sesuai dengan yang

diberitakannya tentang hal ihkwal orang-orang terdahulu di sepanjang

kurun dan generasi.

Page 13: Kisah Kisah Dalam Al-quran

12

5) Menyingkap kebohongan ahli kitab dengan cara membeberkan

keterangan yang semula mereka sembunyikan, kemudian menantang

mereka dengan menggunakan ajaran kitab mereka sendiri yang masih

asli sebelum kitab itu diubah dan diganti, misalnya firman Allah swt

pada Surah Ali Imran ayat 93.

6) Berkesan dalam hati, menarik perhatian dan jiwa serta mudah dalam

mengingatnya sebagai pelajaran dalam mengarungi kehidupan.

لقد اكن يف قصصهم عربة ألوىل األبلاب

Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang

orang yang berakal.

7) Menjelaskan hukum yang terkandung dalam kisah al-Quran.20

8) Menggambarkan keadilan Allah swt dengan menindak orang yang

mendustakan Nabi saw.21

9) Menggambarkan anugerah Allah swt dengan memberi pahala bagi

orang yang beriman.22

10) Menghibur Nabi Muhammad atas gangguan yang diterima dari orang

yang mendustakannya.23

11) Anjuran bagi orang yang beriman agar keimanan mereka semakin

mantab dan bertambah. Hal ini bisa diketahui dengan keselamatan dan

kemenangan orang yang mendahuluinya dari golongan mukminin.24

12) Ancaman bagi orang kafir agar tidak terus menerus dalam

kekufurannya.25

13) Menetapkan kerasulan Nabi saw. Karena cerita umat-umat terdahulu

tidak ada yang mengetahuinya selain Allah swt.26

20 QS al-Qamar ; 4-5. Lihat. Al-Qashshash fi al-Quran al-Karim. (Maktabah asy-Syamela) 21 QS Hud ; 101 22 QS al-Qamar ; 34-35 23 QS Fathir ; 25 24 QS al-Anbiya' ; 88 25 QS Muhammad ; 10 26 QS Hud ; 49, QS Ibrahim ; 9

Page 14: Kisah Kisah Dalam Al-quran

11

Dalam al-Mu'jam al-Maudlhu'i li Ayaat al-Quran al-Karim disebutkan

beberapa kisah yang termuat dalam al-Quran dan jumlahnya hampir 50-an. jumlah

itu tidak pasti, bisa jadi lebih dari itu. Dan tidak sedikit ulama yang menulis

sebuah karya khusus memuat kisah-kisah dalam al-Quran. Penulis hanya

menyebutkan segelintir, diantaranya yaitu;

Qashash al-Hayawaan fi al-Quran karya M Mutawalli asy-Sya'rawi

Qashash al-Quran karya Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi

Qashash al-Quran al-Karim karya Sa'id Muhammad al-Lahhaam

Shahih Qashash al-Quran karya Hamid Ahmad ath-Thahir al-Basyuni

Al-Qashash al-Qurani wa 'Atha'u asy-Syabaab karya Muhammad Adib

Shalih

Page 15: Kisah Kisah Dalam Al-quran

14

BAB III

PENUTUP

Bercerita merupakan salah satu metode untuk menyampaikan suatu pesan

dan nilai. Metode ini sudah dicontohkan oleh al-Quran, yang mana muatan dari al-

Quran sekian persen berupa kisah-kisah yang bermanfaat. Mulai dari kisah umat-

umat terdahulu sampai kisah-kisah perumpamaan.

Dengan pertolongan Allah swt dan rahmat-Nya, tulisan ini bisa

diselesaikan. Meskipun semua ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan.

Tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan. Diharapkan sekali segala kritik

dan masukan dari para pembaca demi membangun kualitas kepenulisan penulis.

Jika dari apa yang telah ditulis itu benar maka itu semua bersumber dari Allah swt

dan jika terjadi kesalahan dan kekurangan maka itu semua murni dari penulis

sendiri. Terakhir, penulis berharap kepada Allah swt agar menjadikan tulisan ini

bermanfaat bagi semua.

Page 16: Kisah Kisah Dalam Al-quran

15

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim

Abu Hilal al-'Askari, al-Furuuq al-Lughawiyyah (ttp,tp:tt)

Ahmad al-'Aydarus, Miftah ar-Rahman fi (Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyyah ;

2012)

Al-Quran al-Karim

Hamid Ahmad ath-Thahir al-Basyuni, Shahih Qashash al-Quran (Kairo, Dar al-

Hadits; 2005)

Husain bin Muhammad ar-Raghib al-Ashfihani, Mufradat al-Quran (Beirut, Dar

al-Ma'rifah;tt)

Ibnu Faris, Maqayis al-Lughah (ttp, ittihad al-kitab al-arab:2002)

Islam Mahmud Darbaalah, Al-Qashshash fi al-Quran al-Karim (Maktabah asy-

Syamela)

M Quraish Shihab, Yang Halus dan Tak Terlihat: Setan dalam Al-Quran, (Jakarta,

Lentera Hati;2011)

M. Quraish dkk, Ensiklopedi al-Quran: kajian kosa kata ( Jakarta, Lentera Hati;

2007)

Manna' bin Khalil al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Quran (ttp, maktabah al-

Ma'arif ; 2000)

Muhammad Adib Shalih, Al-Qashash al-Qurani wa 'Atha'u asy-Syabaab (Riyadh,

Obekan publisher;2007)

Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, sunan at-Tirmidzi (Beirut, Dar Ihya at-Turats al-

'Arabi ; tt)

Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi, Qashash al-Hayawaan fi al-Quran (Kairo,

Dar Akhbaar al-Yaum Qitha' ats-Tsaqafah; 1999)

Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi, Qashash al-Quran (Kairo, al-Maktabah at-

Taufiqiyyah; tt)

Said Athiyyah, al-I'jaaz al-Qashashi fi al-Quran (Kairo, Dar al-Aafaq al-

Arabiyyah ; 2006)

Sa'id Muhammad al-Lahhaam, Qashash al-Quran al-Karim (Beirut, Dar wa

Maktabah al-Hilal; 1987)

Sayid Quthb, Fi Dzhilal al-Quran (mawqi' at-Tafasir/http://www.altafsir.com)

Subhi Ashar dan Ahmad ath-Thahthawi, al-Mu'jam al-Maudlhu'i li Ayaat al-

Quran –al-Karim (Kairo, Dar al-Fadlilah;tt Tanpa Penulis, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI offline versi 1.1)