27
PROSES PENELITIAN ILMIAH A. Ridwan Siregar

KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide

Citation preview

Page 1: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

PROSES PENELITIAN ILMIAHA. Ridwan Siregar

Page 2: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

PROSES BERPIKIR ILMIAH• Manusia mampu mengembangkan ilmu

pengetahuan karena mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu

• Cara berpikir seperti itu disebut penalaran (reasoning)

• Sebagai proses berpikir, penalaran mempunyai ciri-ciri yaitu logis dan analitis

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

2ARS

Page 3: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

PENALARAN ILMIAH

• Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari dua cara penalaran yaitu deduksi dan induksi

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

3ARS

Page 4: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Deduksi• Deduksi adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan khusus dari

pernyataan-pernyataan yang besifat umum (dari umum ke khusus)• Pernyataan umum tersebut merupakan alasan atau premis yang

dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan khusus• Alasan atau premis tersebut merupakan ilmu atau teori sebelumnya

yang sudah diakui kebenarannya• Dalam metode ilmiah, berpikir deduktif ini digunakan pada saat

penyusunan hipotesis• Hipotesis disusun secara deduktif dari teori-teori yang disusun secara

jelas, logis, dan sistematis sehingga menjadi kerangka pemikiran

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

4ARS

Page 5: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Contoh Deduksi• Contoh 1

– Semua makhluk mempunyai mata (Premis mayor)– Si Polan adalah seorang makhluk (Premis minor)– Jadi si Polan mempunyai mata (Kesimpulan)

• Contoh 2– Barangsiapa mengambil barang orang lain tanpa hak

akan dipidana penjara karena pencurian setinggi-tingginya 5 tahun

– Maling mengambil milik orang lain secara melawan hak– Maka maling akan dipidana penjara karena pencurian

setinggi-tingginya 5 tahun

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

ARS 5

Page 6: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Induksi• Induksi merupakan cara berfikir di mana ditarik suatu

kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual (dari khusus ke umum)

• Memang tidak ada keterkaitan erat antara alasan dan kesimpulan yang kuat seperti dalam deduksi

• Dalam metode ilmiah berfikir induktif ini digunakan dalam pembuktian hipotesis

• Berdasarkan satu atau lebih fakta atau kejadian yang ditemukan, kita menarik kesimpulan bahwa fakta atau kejadian tersebut juga berlaku umum

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

6ARS

Page 7: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Contoh Induksi

• Contoh– Kambing mempunyai mata, gajah

mempunyai mata, begitu pula singa, kucing, dan binatang-binatang lainnya

– Secara induktif dapat disimpulkan secara umum bahwa semua binatang mempunyai mata

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

ARS 7

Page 8: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

SARANA BERPIKIR ILMIAH• Bahasa

– Mempunyai fungsi simbolik, emotif, dan afektif

• Matematika– Bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari

pernyataan yang ingin kita sampaikan– Lambang-lambang matematika bersifat artifisial, baru

mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya

• Statistika– Memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan

yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi sasaran

– Sarana untuk melakukan induksi

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

8ARS

Page 9: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

KOMPONEN ILMU

• Konsep• Variabel• Proposisi dan Hipotesis• Teori

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

9ARS

Page 10: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Konsep• Konsep diperlukan dalam penelitian untuk

memahami dan mengkomunikasikan informasi mengenai suatu objek

• Konsep adalah sekumpulan arti atau karakteristik yang berhubungan dengan kejadian, obyek, kondisi, atau situasi tersebut (abstraksi realitas atau fenomena)

• Di dalam konsep terkandung batasan-batasan arti (definisi) dari penamaan golongan, kategori, dan klasifikasi

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

10ARS

Page 11: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Konsep

• Jika konsep ditelaah sampai mendasar maka akan sampai pada istilah variabel

• Keberhasilan penelitian tergantung pada:

– seberapa jelas kita melakukan konseptualisasi, dan

– seberapa jelas pihak lain memahami konsep yang kita gunakan

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

11ARS

Page 12: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel• Variabel adalah bagian penting suatu

eksperimen

• Variabel adalah faktor yang dapat dikontrol atau diubah dalam suatu eksperimen

• Penelitian ilmiah memiliki 3 jenis variabel:– Variabel independen– Variabel dependen– Variabel terkendali /konstan

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

12ARS

Page 13: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Independen• Variabel Independen adalah satu

kondisi yang anda ubah dalam suatu eksperimen

• Contoh: Dalam suatu eksperimen pengukuran pengaruh temperatur pada daya larut, temperatur adalah variabel independen

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

13ARS

Page 14: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Dependen• Variabel dependen adalah variabel

yang akan anda ukur atau observasi

• Disebut variabel dependen karena ia adalah faktor yang dependen pada keadaan variabel independen

• Contoh: Dalam eksperimen pengukuran pengaruh temperatur pada daya larut, daya larut adalah variabel dependen

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

14ARS

Page 15: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Konstan• Variabel terkendali atau variabel konstan

adalah suatu variabel yang tidak akan berubah dalam suatu eksperimen

• Contoh: Penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa, variabel kontrolnya yang dibuat konstan adalah guru yang sama, kondisi kelas yang sama, dan usia siswa yang relatif sama

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

15ARS

Page 16: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Numerik dan Kategoris

• Variabel juga dapat diklasifikasikan pada variabel numerik dan variabel kategoris

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

16ARS

Page 17: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Numerik• Variabel kontinyu memiliki nilai berdasarkan

suatu ukuran pada titik apa saja dalam rangkaian kesatuan (contimuum), contoh: tinggi, waktu, usia, dan temperatur

• Variabel diskrit memiliki nilai berdasarkan suatu hitungan dari serangkaian seluruh nilai yang berbeda, contoh: jumlah mobil terdaftar, jumlah lokasi bisnis, jumlah anak dalam satu keluarga

• Data yang dikumpulkan untuk variabel numerik adalah data kuantitatif

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

ARS 17

Page 18: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Variabel Kategoris

• Variabel ordinal memiliki nilai yang dapat disusun atau diperingkat secara logis,contoh: nilai ujian (A, B, C, D, E, dan F), ukuran pakaian (S,M, L, dan XL) dan sikap (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju)

• Variabel nominal mengambil nilai yang tidak dapat diorganisasikan dalam suatu sekuens logis, contoh: jenis kelamin, jenis usaha, warna mata, agama, dan merek dagang

• Data yang dikumpulkan untuk variabel kategoris adalah data kualitatif

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

ARS 18

Page 19: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Proposisi dan Hipotesis• Tujuan penelitian adalah untuk

memecahkan masalah melalui metode ilmiah sehingga diperoleh pengetahuan baru

• Seorang peneliti mempunyai berbagai alternatif pemecahan yang bersifat dugaan (ada unsur ketidak-pastian), yang selanjutnya akan dibuktikan secara empiris

• Dugaan tersebut dikenal sebagai proposisi atau hipotesis yang dibuat dengan proses deduksi

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

19ARS

Page 20: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Proposisi dan Hipotesis

• Proposisi adalah pernyataan mengenai suatu konsep yang bisa dinilai salah atau benar dan mengacu pada fenomena yang bisa diamati (Emory dan Cooper, 1991)

• Jika proposisi tersebut diformulasikan untuk diuji secara empiris, disebut hipotesis

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

20ARS

Page 21: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Teori• Teori adalah pengetahuan ilmiah

yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan

• Apa yang dijelaskan tersebut merupakan gejala, fenomena, atau dunia empiris

• Teori adalah jalinan sistematis berbagai konsep, pengertian, dan proposisi yang menerangkan dan meramalkan fenomena (Emory dan Cooper, 1991)

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

21ARS

Page 22: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

Teori• Sebuah teori biasanya terdiri dari hukum-hukum

yang pada hakikatnya merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat

• Hubungan tersebut bisa diukur dengan menggunakan berbagai ukuran statistik sesuai dengan karakteristik, jumlah, dan sifat hubungan variabel yang ada dalam teori tersebut

• Jadi teori merupakan pengetahuan ilmiah yang memberikan penjelasan tentang mengapa suatu gejala atau fenomena terjadi sedangkan hukum memberikan kemampuan kepada kita untuk meramalkan tentang apa yang mungkin terjadiFI Modul-6: Proses

Penelitian Ilmiah22ARS

Page 23: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

METODE ILMIAH• Metode ilmiah merupakan prosedur dalam

mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu

• Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah

• Metode itu sendiri merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang terdiri dari langkah-langkah sistematis

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

23ARS

Page 24: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

METODE ILMIAH• Langkah-langkah tersebut adalah:

– Identifikasi masalah– Kerangka berpikir– Hipotesis– Desain pengujian hipotesis– Desain pengumpulan data, dan – Penarikan kesimpulan (Soewardi, 1996)

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

24ARS

Page 25: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

CARA BERPIKIR ILMIAH• Langkah-langkah dalam metode ilmiah menunjukkan cara

berpikir ilmiah yang mencakup penalaran deduksi dan induksi sehingga metode ilmiah dikatakan sebagai langkah deducto-hipotetico-verificatif atau logico-hypothetico-verificatif

• Tahap metode ilmiah sampai ke penyusunan hipotesis merupakan proses deducto hipothetico, yaitu bagaimana kita menyusun hipotesis secara deduktif dari teori-teori sebelumnya, yang disusun dalam kerangka pemikiran

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

25ARS

Page 26: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

CARA BERPIKIR ILMIAH• Teori-teori tersebut adalah sebagai premis (alasan) kita

membuat pernyataan khusus dalam bentuk hipotesis

• Proses hipothetico-verificatif menunjukkan langkah-langkah pembuktian hipotesis (verifikasi) dengan mengumpulkan fakta-fakta, dan menarik kesimpulan umum berdasarkan fakta-fakta empiris tersebut

• Jadi proses kedua ini merupakan proses berpikir induktif

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

26ARS

Page 27: KFI_Modul 6_Proses Penelitian Ilmiah

• Terima kasih

FI Modul-6: Proses Penelitian Ilmiah

27ARS