14
Konsep: Pengungkapan Lengkap Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan : 1. Tentang pada siapa informasi diungkapkan 2. Tentang tujuan informasi 3. Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan 4. Tentang bagaimana informasi diungkapkan 5. Tentang waktu pengungkapan informasi PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN Banyak pihak yang berkepentingan dengan pengungkapan laporan keuangan. Pemakai (primer) informasi keuangan adalah pemakai yang memiliki kepentingan pengambilan keputusan secara langsung seperti : 1. Investor Terutama mengambil keputusan beli – jual – saham 2. Kreditor

Keuangan - Asumsi Dan Konsep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ak Keuangan-Asumsi dan Konsep

Citation preview

Konsep: Pengungkapan LengkapSalah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :1. Tentang pada siapa informasi diungkapkan2. Tentang tujuan informasi3. Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan4. Tentang bagaimana informasi diungkapkan5. Tentang waktu pengungkapan informasiPEMAKAI LAPORAN KEUANGANBanyak pihak yang berkepentingan dengan pengungkapan laporan keuangan. Pemakai (primer) informasi keuangan adalah pemakai yang memiliki kepentingan pengambilan keputusan secara langsung seperti :1. InvestorTerutama mengambil keputusan beli jual saham2. KreditorTerutama berhubungan dengan perpanjangan kredit kepada badan usaha3. Pemegang sahamMengambil keputusan menyangkut pengangkatan, pemecatan, dan kompensasi manajemen serta persetujuan atau penolakan atas perubahan perubahan besar dalam kebijakan perusahaanPemakai lainnya adalah pemakai sekunder yang keputusannya tidak bersifat langsung antara lain para pegawai, pelanggan, pemerintah serta masyarakat umum.TINGKATAN PENGUNGKAPANInformasi yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan harus dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai pengertian memadai mengenai aktifitas bisnis dan ekonomi serta mau mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang sewajarnya.Tiga konsep pengungkapan yang lazim adalah :1. Memadai (Adequate)Memadai berarti menyiratkan jumlah pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negatif membuat laporan tersebut tidak menyesatkan.2. Wajar (fair)Wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama pada semua calon pembaca.3. Lengkap (full)Lengkap menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan. Lengkap bukanlah berarti terlalu banyak informasi sehingga penyajian rincian yang tidak penting dapat menyembunyikan informasi yang signifikan dan relevan, namun tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat membantu pengambilan keputusan terbaik.Banyak perusahaan-perusahaan saat ini yang enggan mengungkapkan lebih banyak informasi keuangannya dengan berbagai argumentasi yang kadang tidak realistis dan tidak mendapat dukungan banyak pihak yang berkepentingan antara lain :1.Pengungkapan akan membantu pesaing dan akan merugikan pemegang saham.2.Serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dengan tawar menawar upah dengan pengungkapan informasi keuangan yang lengkap.3.Investor sering dinyatakan tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi.4.Sumber-sumber lain kadang dianggap mampu menyediakan informasi tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada jika diberikan oleh perusahaan dalam laporan keuangannya.5.Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor.Banyaknya perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi yang cukup dalam laporan keuangannya menuntut adanya regulasi (peraturan) yang menentukan isi dan format laporan keuangan dan juga memuat ketentuan-ketentuan spesifik yang berhubungan dengan pengungkapan.BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPAN1.Ramalan KeuanganRamalan keuangan merupakan prediksi perusahaan sendiri tentang masa depan, memerlukan evaluasi yang subyektif selain analisis sejumlah variabel dan asumsi. Sebagaian besar ramalan yang tersedia bagi masyarakat mungkin didasarkan pada informasi yang sudah terangkum dalam harga saham oleh aktifitas para spesialis pasar. Pada dasarnya publikasi ramalan manajemen secara teratur akan membantu bukan menghambat keputusan investasi.Namun tidak hanya keandalan dalam pembuatan ramalan telah menjadi masalah yang sangat memperhatikan manajemen yang takut akan dituntut akibat harapan yang tidak terpenuhi. Beberapa alasan lain yang membuat manajemen enggan membuat ramalan khusus dalam laporan keuangannya yaitu:a. Proyeksi dapat memberi kesan akurasi yang tidak berdasar.b. Proyeksi cepat menjadi kuno, sehingga harus selalu dimutakhirkan.c. Ramalan dan proyeksi dapat digunakan oleh pesaing sehingga merugikan satuan usaha yang melaporkan.d. Manajemen mungkin merasa dipaksa memenuhi ramalan yang diumumkan sehingga harus membuat keputusan jangka pendek yang bukan untuk kepentingan pemegang saham.e. Kegagalan perusahaan memenuhi proyeksinya menimbulkan ketidakpuasan pemegang saham dan mungkin menyebabkan adanya tuntutan hukum.2.Kebijakan AkuntansiBeragamnya prosedur akuntansi yang digunakan banyak perusahaan bahkan dalam perusahaan yang sama menyebabkan komparabilitas antara laporan keuangan menjadi sulit. Salah satu alternatif untuk keseragamannya adalah mengurangi jumlah alternatif. Cara lain selain mengurangi jumlah alternatif adalah dengan mengungkapkan metode-metode spesifik yang digunakan dalam setiap kasus dengan asumsi bahwa pembaca dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.3.Perubahan AkuntansiPenggunaan prinsip dan prosedur akuntansi haruslah konsisten. Namun jika perusahaan akan melakukan perubahan maka perubahan itu harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika perubahan dilakukan disertai justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, estimasi akuntansi dan satuan usaha yang melaporkan.

4. Pengungkapan peristiwa pasca laporanAda dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan :a. Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Peristiwa peristiwa ini harus diakui dengan suatu penyesuaian dalam laporan keuangan. Misalnya piutang yang dicatat terlalu tinggi karena pelanggan pailit dalam periode berjalan dan lain-lainb. Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau hubungan diantar pemegang equitas, atau secara materil mempengaruhi kegunaaan aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan. Peristiwa peristiwa ini tidak memerlukan penyesuaian , tapi sebaliknya diungkapkan. Misalnya : penjualan saham modal secara besar-besaran, kebijakan manajemen baru, dan lain-lain.Pengungkapan Segmen-segmen Perusahaana. Kebutuhan akan pengungkapan segmenSuatu segmen industri dianggap signifikan jika segmen itu membentuk 10% atau lebih dari pendapatan, laba operasi atau aktiva terindentifikasi perusahaan. Informasi mengenai segmen suatu usaha dianggap relevan dalam laporan eksternal agar manajemen tidak menyembunyikan informasi yang mereka tidak ingin publikasikan.

b. Kesulitan AkuntansiPembebanan aktiva fisik pada segmen-segmen perusahaan mungkin biasa dilakukan dalam sebagaian kasus, namun akuntansi belum menemukan suatu metode pengukuran yang konsisten untuk aktiva-aktiva ini sehingga dapat dihubungkan dengan konstribusi pendapatan yang dihasilkan dari aktiva-aktiva itu.METODE-METODE PENGUNGKAPANPemilihan metode pengungkapan tergantung pada sifat informasi dan kepentingan relatifnya. Metode-metode pengungkapan yang umum diklasifikasikan sebagai berikut :1.Bentuk dan susunan laporan formalBentuk dan susunan laporan keuangan dapat diubah secara efektif untuk menampilkan jenis informasi tertentu yang tidak diungkapkan dalam laporan yang tradisional baik di neraca, laporan rugi laba maupun di laporan arus kas2.Terminologi dan penyajian yang terinciJudul deskripsi yang tepat untuk pos-pos dalam laporan keuangan akan menjadi penjelas bagi pembaca.3.Informasi parentesisJika judul pos dalam laporan tidak cukup menjelaskan,, diperlukan definisi tambahan berbentuk parentesis (dalam tanda kurung) setelah judul laporan tersebut.4.Catatan kakiCatatan kaki digunakan untuk menyajikan data kuantitatif yang terinci yang tidak cukup signifikan untuk dicantumkan dalam tubuh laporan, tapi data ini disajikan dalam bentuk daftar pelengkap, antara lain :a.Kebijakan akuntansi dan perubahan akuntansib.Hak kreditor untuk didahulukanc.Aktiva kontinjen dan kewajiban kontinjend.Pembatasan pada pembayaran dividene.Hak-hak pemegang equitasf. Dan lain-lain5.Laporan dan data pelengkapData keuangan diikhtisarkan dan disajikan dalam laporan secara ringkas dan untuk dapat lebih dimengerti oleh pembaca sebagaian informasi yang terinci dan signifikan harus dikeluarkan dari laporan dan disajikan dalam daftar pelengkap. Daftar ini kadang dimasukkan dalam catatan kaki dan kadang dalam satu bagian setelah laporan dan catatan kaki.6.Laporan AuditorLaporan ini bertujuan mengungkapkan jenis-jenis informasi berikut :a.Dampak materil dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dengan yang lazimb.Dampak materil dari perubahan satu metode ke metode akuntansi yang lazim lainnya.c.Perbedaan pendapat antara auditor dan klien mengenai kelaziman suatu metode akuntansi yang digunakan dalam laporan.7.Pembahasan dan analisis manajemen serta surat direktur utamaHal-hal yang dapat diidentifikasi manajemen:a.Hasil-hasil arbiter yang disebabkan oleh konvensi pembagian operasi yang kontinyu menjadi periode-periode akuntansi yang tetap.b.Estimasi, pertimbangan, dan asumsi yang mereka gunakan dalam pelaporan keuangan.c.Ketidakpastian yang signifikan yang mendasari estimasi atau asumsi.

Asumsi : Periode WaktuKarakteristik lain dari lingkungan ekonomi adalah bahwa investor, kreditor dan pihak lainnya yang ingin memutuskan keberlanjutan alokasi kekayaannya dalam satu entitas membutuhkan informasi keuangan secara berkala untuk membantunyadalam pengambilan keputusan. Tapi periode yang panjang dan pengguna informasi akuntansi tidak bisa menunggu untuk suatu jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, para akuntan membuat asumsi periode akuntansi (juga dikenal sebagai asumsi periodisitas). Asumsi ini memungkinkan akuntan untuk membagi umur dari perusahaan bisnis dalam periode waktu yang berbeda yang dikenal sebagai 'periode akuntansi' (triwulanan, setengah tahunan, tahunan) untuk tujuan penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan disusun untuk periode akuntansi dan hasilnya dilaporkan secara periodik.Asumsi ini mensyaratkan bahwa perbedaan dibuat antara pengeluaran yang terjadi dan dikonsumsi pada periode bersangkutan, dan pengeluaran yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. The cut off period untuk melaporkan hasil keuangan biasanya dua belas bulan. Hal yang sama berlaku untuk tujuan pajak. Namun, dalam beberapa kasus periode akuntansi mungkin lebih atau kurang dari 12 bulan tergantung pada kebutuhan perusahaan bisnis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menyusun laporan keuangan untuk jangka waktu lebih atau kurang dari satu tahun. Saat ini, laporan interim yang diterbitkan oleh perusahaan, meskipun un-audit,tetap dapat diandalkan. Informasi tersebut dianggap lebih relevan bagi para pengambil kebijakan karena ketepatan waktu dan kepastian informasi.Asumsi ini menunda biaya yang tidak terkait dengan pendapatan periode berjalan. Asumsi kontinuitas memungkinkan penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada akun laba rugi dan menunjukkan aset dalam neraca sebesar nilai buku (biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Pengukuran pendapatan dilakukan atas dasar asumsi kelangsungan dimana biaya belum berakhir dibawa ke periode berikutnya sebagai aset dan tidak dibebankan pada tahun berjalan. Dalam kasus tersebut, di mana, dipastikan bahwa bisnis akan dilikuidasi dalam waktu dekat, sumber daya dapat dilaporkan berdasarkan nilai realisasi saat ini (atau nilai likuidasi). Juga, dalam kasus seperti itu, fakta ini perlu jelas dilaporkan dalam laporan keuangan.