193
KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT DAN SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS (Kasus pada Pembelajaran IPA Materi Konsep Dasar IPA 1 Semester II Prodi S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Oleh: MURWANI DEWI WIJAYANTI S. 830908127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

  • Upload
    leanh

  • View
    243

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT DAN

SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN

INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN

KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

(Kasus pada Pembelajaran IPA Materi Konsep Dasar IPA 1 Semester II Prodi S1

PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tahun Pelajaran 2008/2009)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

untuk Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sains

Oleh:

MURWANI DEWI WIJAYANTI

S. 830908127

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

ii

KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT DAN

SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN

INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN

KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

Disusun Oleh:

MURWANI DEWI WIJAYANTI

S. 830908127

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Drs. Mudjijono, Ph.D ..................... ...............

NIP. 195404181986011001

Pembimbing II Drs. Haryono, M.Pd ..................... ...............

NIP. 195204231976031002

Mengetahui

Ketua Program Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd.

NIP. 195201161980031001

Page 3: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tesis Program Studi

Pendidikan Sains Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan.

Pada hari : ..................

Tanggal : ..................

Tim Penguji Tesis :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. ………………

Sekretaris : Prof. Dr. Ashadi ………………

Anggota I : Drs. Mudjijono, Ph.D ………………

Anggota II : Drs. Haryono, M.Pd ………………

Disahkan oleh

Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret

Direktur,

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, PhD

NIP. 195708201985031004

Page 4: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Murwani Dewi Wijayanti

Nim : S 830208127

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “KESESUAIAN

PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT DAN SIMULASI

ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

TERHADAP KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN

ANALITIS (Kasus pada Pembelajaran IPA Materi Konsep Dasar IPA 1 Semester II

Prodi S1 PGSD Universitas Sebelas Maret SurakartaTahun Pelajaran 2008/2009)”

adalah betul – betul karya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya, dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2010

Yang membuat pernyataan

Murwani Dewi Wijayanti

Page 5: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

v

MOTTO

“Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang sebab Aku ini

Allahmu, Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau….”(Yesaya 41:10 ).

“Aku tak boleh menyerah pada apapun juga sebelum kucoba semua yang

kubisa, dan aku percaya kepada kehendak-Nya, hatiku percaya Tuhan punya rencana

yang luar biasa bagi masa depanku”.

“Pada dasarnya setiap usaha dan jerih payah tidak akan sia–sia. Dalam jerih

payah akan tercipta sebuah ketekunan dalam menghadapi tantangan. Ketekunan

seseorang yang dilakukan dengan benar, akan menimbulkan tahan uji. Dalam

keadaan itu kita akan memiliki harapan baru dan harapan itu tidak akan

mengecewakan.”

Page 6: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

vi

PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan khusus untuk :

Bp/Ibu Drs. Samidi, M.Pd dan Bp/Ibu Matias Suranto,

S.Pd yang tercinta, terima kasih atas perhatian dan doa-

doanya selama ini yang boleh memberiku semangat

sampai akhir studi

Andreas Joko Putranto suamiku tercinta dan anakku

Kristyaji yusuf putrawijaya yang setia menemani hari-

hariku dan memberikan aku semangat yang begitu besar

Adik-adikku Candra, Anton, Kris, dan Wuri yang selalu

memberi dukungan dan semangat

Sahabat baikku dik Esti, Mbak Afri, Reni terima kasih

untuk saran dan dukungannya

Semua orang yang tulus menyayangi dan mendoakanku

selama masa studi

Almamater

Page 7: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini, walau masih sangat jauh dari memenuhi persyaratan yang

diharapkan. Tesis ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Penulisan tesis ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa pula pada kesempatan ini penulis

sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah berkenan memberikan

kesempatan untuk mengikuti studi di Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Suranto, MSc. PhD, selaku Direktur Program Pascasarjana.

3. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan

Sains yang telah memberikan arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

4. Drs. Kartono, M.Pd, selaku ketua Program PGSD UNS yang telah memberikan

ijin untuk penelitian pengambilan data di PGSD UNS Surakarta.

5. Dr. Mudjiono, selaku dosen Pembimbng I yang telah memberikan bimbingan

dan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

6. Drs. Haryono, M.Pd, selaku dosen Pembimbng II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

7. Dra. Peduk Rintayati, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA yang

Page 8: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

viii

dengan sabar membimbing dan memberikan arahan demi kelancaran tesis ini.

8. Segenap dosen Program Pascasarjana khususnya pada Program Pendidika Sains

yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu demi kelancaran

penulisan tesis ini.

9. Segenap Karyawan/Karyawati Program Pascasarjana yang telah membantu

kalancaran penyusunan tesis ini.

10. Rekan – rekan Program Pascasarjana khususnya Program Pendidikan Sains yang

telah memberikan dorongan dan semangat sehingga terselesaikan penulisan tesis

ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu kelancaran dalam penulisan Tesis ini.

Semoga Tuhan memberikan balasan atas jasa – jasa yang telah penulis terima

dan senantiasa mendapatkan rahmad -Nya serta selalu dalam lindungan-Nya.

Harapan penulis, tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya kepada

penulis.

Surakarta, Januari 2010

Penyusun

Page 9: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

ABSTRAK ............................................................................................................ xvii

ABSTRACT ............................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

Page 10: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

x

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS ................. 9

A. Kajian Teori .............................................................................................. 9

1. Media Pendidikan................................................................................ 9

2. Modul Berbasis IT ........................................................................... 13

3. Simulasi Animasi Komputer ............................................................. 17

4. Model Pembelajaran Individual ........................................................ 18

5. Kemampuan Awal ............................................................................. 20

6. Kemampuan Penalaran Analitis ........................................................ 25

7. Prestasi Belajar Mahasiswa ............................................................... 26

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 29

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 31

D. Hipotesis ................................................................................................... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 35

A. Tempat dan waktu Penelitian ................................................................... 35

B. Metodologi Penelitian dan Rancangan Penelitian .................................... 36

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 37

D. Variabel Penelitian ................................................................................... 39

E. Batasan Operasional Variabel Penelitian.................................................. 43

F. Sumber Data ............................................................................................ 44

G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 44

H. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 45

I. Tehnik Analisis Data .............................................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 62

Page 11: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xiii

A. Diskripsi Data ........................................................................................... 62

B. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................... 67

C. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................ 68

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 71

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 77

BAB V KESIMPULAN , IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 78

A. Kesimpulan .............................................................................................. 78

B. Implikasi .................................................................................................. 79

C. Saran – saran ............................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 82

LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................... 85

Page 12: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Jadwal kegiatan penelitian ...................................................................... 36

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian .............................................................................. 41

Tabel 3.3 Notasi dan Tata Letak ............................................................................. 58

Tabel 4.1 Keputusan Uji Anava ............................................................................. 69

Page 13: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 4.1 Histogram Data Kemampuan Awal Kelas Modul Berbasis IT .............. 63

Tabel 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelas Simulasi

Animasi Komputer .................................................................................. 64

Tabel 4.3 Histogram Data Prestasi Belajar Kelompok Kemampuan Penalaran

Analitis Tinggi ........................................................................................ 65

Tabel 4.4 Histogram Data Prestasi Belajar Kelompok Kemampuan Penalaran

Analitis Rendah ....................................................................................... 65

Tabel 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelas Media

Modul Berbasis IT .................................................................................. 66

Tabel 4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelas Media

Simulasi Animasi Komputer .................................................................. 67

Page 14: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ....... ......................................................................................... 85

Lampiran 2. Satuan Acara Perkuliahan ................................................................... 88

Lampiran 3. Kisi-kisi dan Soal-Soal Tes Kemampuan Awal ................................ 103

Lampiran 4. Kisi-kisi dan Soal-Soal Tes Kemampuan Penalaran Analitis ........... 109

Lampiran 5. Kisi-kisi dan Soal-Soal Tes Prestasi Belajar ..................................... 122

Lampiran 6. Data Mahasiswa Kelas Eksperimen .................................................. 125

Lampiran 7. Data Subjek Try Out .......................................................................... 129

Lampiran 8. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks kesukaran, dan Daya

Pembeda Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes Kemampuan

Awal .................................................................................................. 132

Lampiran 9. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks kesukaran, dan Daya

Pembeda Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes Kemampuan

Penalaran Analitis ............................................................................. 134

Lampiran10. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks kesukaran, dan Daya

Pembeda Hasil Uji Coba (Try Out) Soal Tes Prestasi

Belajar ............................................................................................... 140

Lampiran 11.Daftar Nama sampel .......................................................................... 144

Lampiran 12.Skor Hasil Tes Kemampuan Awal .................................................... 146

Lampiran 13.Skor Hasil Tes Kemampuan Penalaran Analitis................................ 148

Lampiran 14.Skor Hasil Tes Prestasi Belajar ......................................................... 151

Page 15: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xvi

Lampiran 15.Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Awal, Penalaran

Analitis dan Prestasi Belajar ............................................................. 152

Lampiran 16.Pengkategorian Data .......................................................................... 156

Lampiran 17.Data Induk Menurut Kategori............................................................ 159

Lampiran 18.Penataan Data .................................................................................... 161

Lampiran 19.Manual Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kelompok Media

Modul Berbasis IT ............................................................................ 162

Lampiran 20.Manual Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kelompok Media

Simulasi Animasi Komputer ............................................................. 164

Lampiran 21. Data Statistika untuk Uji Homogenitas ............................................ 166

Lampiran 22. Manual Perhitungan Uji Homogenitas .............................................. 194

Lampiran 23.Rata-rata Tiap Kelompok .................................................................. 200

Lampiran 24. Manual Analisis Varians Tiga Jalur ................................................. 201

Lampiran 25.Permohonan Ijin Penelitian dari Ketua Program Pendidikan

Sains Pascasarjana UNS .................................................................... 207

Lampiran 25.Permohonan Ijin Penelitian dari Direktur Pascasarjana UNS ........... 208

Page 16: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xvii

ABSTRAK

Murwani Dewi Wijayanti, S830908127. 2009. “Kesesuaian Penggunaan Media

Modul Berbasis IT dan Simulasi Animasi Komputer pada Model Pembelajaran

Individual ditinjau dari Kemampuan Awal dan Kemampuan Penalaran Analitis”.

Tesis: Program Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan khusus.

Tujuan umumnya adalah untuk untuk mengetahui kesesuaian penggunaan media

modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer pada model pembelajaran

individual terhadap kemampuan awal dan kemampuan analitis peserta belajar.

Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui: 1) kesesuaian penggunaan

model pembelajaran individual pada media modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer, 2) kesesuaian media terhadap kemampuan awal tinggi dan rendah 3)

kesesuaian media terhadap kemampuan penalaran analitis peserta belajar.

Di dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah semua peserta belajar

PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi S1 Pengajar Kelas

sebagai objek penelitian diambil Semester II tahun pelajaran 2008/2009. Metode

pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan tes. Tes digunakan untuk mengungkap data

tentang kemampuan awal, kemampuan penalaran analitis dan prestasi belajar. Teknik

analisis data menggunakan analisis tiga jalan dengan frekuensi sel tak sama,

dilanjutkan dengan uji F untuk menentukan hipotesis berdasarkan tujuan penelitian

dan uji lanjut anava dengan metode scheffe.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa prestasi belajar kimia hasil dari

penerapan model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT lebih

sesuai dari pada model pembelajaran individual dengan simulasi animasi komputer,

dimana media modul berbasis IT lebih sesuai karena memiliki prestasi yang lebih

baik dibandingkan media simulasi animasi komputer. Media modul berbasis IT pada

model pembelajaran individual lebih sesuai untuk peserta belajar PGSD yang

memiliki kemampuan awal tinggi dibandingkan kemampuan awal rendah. Media

modul berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk prestasi

belajar peserta belajar yang memiliki daya kemampuan penalaran analitis tinggi

dibandingkan kemampuan penalaran analitis rendah.

Page 17: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

xviii

ABSTRACT

Murwani Dewi Wijayanti, S.830908127. 2010. “Complience-Based Use of IT

Media Module and Simulation of Computer animation on Individual Learning Model

In Terms of Prior Knowledge and Analytical Reasoning Ability”. Thesis: Science

Education Programs University of Sebelas Maret Surakarta.

The purpose of this study are divided into general and specific objectives.

General goal is to determine suitability for media use IT-based modules and

computer animated simulation model of individual learning in the prior knowledge

and analytical capabilies of participans to learn. While specific objectivesis to

determine: 1) suitability of the use of individual learning model in IT-based modules

of media and computer animation simulation, 2) the suitability of media for hight

capacity and low initial, 3) the suitability of media for analytical reasoning ability of

participants to learn.

In this study, the study population is all the participans to learn PGSD

University Surakarta Sebelas Maret Studies Program Teacher Class s1 as research

objects taken semester II at 2008/2009 school year. Sampling method using random

clusster sampling technique. The data was collected using the test. Tests are used to

uncover data on initial ability, analytical reasoning ability and learning achievement,

followed by the F test to determine the hypothesis based on research objectives and

test anava go Scheffe method.

The research concludes that learning achievement result from the application

results from the application of chemical models of individual learning with IT-based

media module is more suitable thab the model of individual learning with computer

animated simulation, in wich the media module is more appropriate IT-based

because it has better performance than a computer animated simulation media. Media

IT-based modules on individual learning model is more suitable for study participans

who have the ability PGSD higher than the initial low initial ability. Media IT-based

modules on individual learning model is more suitable for learning achievenment

study participants who have the power of analytical reasoning ability than low

analytical reasoning abilities.

Page 18: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan model pembelajaran individual dalam proses pembelajaran

sangat menarik dikaji. Menurut Haris Mudjiman (2008 : 7) “Model pelayanan belajar

secara individual menggunakan pendekatan yang terbuka antara pendidik dan peserta

belajar, dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar”. Penerapan

pembelajaran secara mandiri diyakini dapat mendorong peserta belajar menguasai

materi guna mengatasi masalah secara mandiri. Menurut H. Syaiful Sagala

(2000:184) “Model pembelajaran individual diperlukan untuk tujuan belajar

meningkatkan kemampuan kognitif yang lebih baik”. Model pembelajaran secara

individual tampak pada perilaku atau kegiatan pengajar dalam mengajar yang

menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-

masing peserta belajar secara individual. Susunan suatu tujuan belajar yang didesain

untuk belajar mandiri disesuaikan dengan karakteristik individual dan kebutuhan tiap

peserta belajar.

“Model pembelajaran akan lebih menarik apabila disertai dengan media

pembelajaran. Hal ini mengingat media pembelajaran dapat mendukung peserta

belajar memahami penyampaian materi yang disampaikan oleh pengajar” (Nana

Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005 : 1). Model pembelajaran dapat lebih menarik

apabila disertai dengan media pengajaran yang tepat. Dari hasil Tesis yang

Page 19: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

pernah dilakukan oleh Hardiati (2004) menyatakan bahwa penggunaan media

pembelajaran menggunakan komputer dan modul LKS berpengaruh pada hasil

prestasi belajar. Gaya belajar menggunakan dukungan media, menjadikan suasana

belajar menjadi lebih menarik. Selain itu para peserta belajar menjadi lebih bergairah

mengikuti pelajaran Fisika. Penerapan model dan media disesuaikan untuk mata

kuliah Konsep Dasar IPA. Merujuk pada saran Tesis Hardiati (2004), dalam proses

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional diberi nuansa

baru. Maksudnya adalah pemberian model pembelajaran dengan media yang sesuai

dengan mata pelajarannya.

Komputer dan modul yang digunakan didalam Tesis tersebut merupakan

contoh media penunjang pembelajaran. “Media pembelajaran adalah sesuatu yang

dapat mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima

pesan” (Sri Anitah, 2008:1). Robinson Situmorang (2004 : 7.7) menyatakan “Media

pendidikan mempunyai kemampuan memberikan perangsang yang sama,

mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama”.

“Kenyataan yang terjadi saat ini ternyata penggunaan model dan media

pembelajaran belum cukup untuk meningkatkan prestasi belajar” (Wina Sanjaya,

2006:76). Meskipun penerapan media pada model pembelajaran individual penting,

namun perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut tentang hal-hal lain yang

dipercaya dapat menunjang hasil belajar. Didukung oleh hasil Tesis Nur Rohmadi

(2008) mengungkapkan tentang kemampuan awal peserta belajar sebagai salah satu

penunjang prestasi belajar. Kemampuan awal merupakan suatu karakteristik yang

perlu diperhatikan. Sebagai karakteristik memungkinkan proses pembelajaran

berjalan efektif dan tercapainya prestasi belajar yang lebih baik. Salah satu faktor

Page 20: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta belajar adalah kemampuan awal

peserta belajar.

Menurut Munir (2008 : 45) “Suatu pembelajaran adalah proses pencarian

ilmu pengetahuan secara aktif atau proses perumusan ilmu, bukan proses

pengungkapan ilmu semata”. Apabila sudah sesuai dengan konsep yang dimiliki,

maka akan terjadi proses penguatan dan jika tidak sesuai maka diperlukan perbaikan

konsep dalam memorinya. Pengetahuan awal dari seorang peserta belajar merupakan

prasyarat dalam mengikuti pembelajaran sehingga memudahkan untuk dapat

melaksanakan proses belajar dengan baik.

Disamping kemampuan awal, faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil

belajar adalah kemampuan penalaran analitis. Kemampuan tersebut bertujuan untuk

mengukur kemampuan membaca, mencerna, menganalisis, dan menarik kesimpulan

logis dan metodis terhadap informasi yang diberikan (Anonim, 2009:2). Uji ini

menuntut peserta belajar memecahkan soal berdasarkan info yang disajikan.

Bertitik–tolak dari uraian sebelumnya maka penulis memperoleh pemikiran

bahwa dalam pembelajaran, prestasi belajar peserta belajar dapat ditingkatkan

melalui penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat. Hal ini

tentu saja tetap ada pengaruh faktor intrinsik dan ekstrinsik peserta belajar sebagai

subyek didik. Faktor intrinsik dan ekstrinsik peserta belajar dalam hal ini berkaitan

dengan ragam kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis yang dimiliki

oleh masing-masing peserta belajar. Melihat hasil penelitian-penelitian sebelumnya,

peneliti menganggap perlu melakukan penelitian tentang kesesuaian penggunaan

media modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer pada model pembelajaran

individual terhadap latar belakang kemampuan awal dan penalaran analitis.

Page 21: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

B. Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian banyak terdapat masalah-masalah yang muncul

dan membuat bias pada kesimpulan, terutama pada proses penilaian dan pengukuran

data. Data-data yang diperlukan adalah kemampuan awal, kemampuan berpikir

abstrak dan prestasi belajar.

Dalam tesis ini pada dasarnya akan ditentukan kesesuaian penggunaan media

itu. Pengukuran kesesuaian yang diteliti berkaitan dengan prestasi belajar.

Pengukuran prestasi belajar juga merupakan masalah tersendiri dalam penelitian.

Keadaan ini disebabkan oleh terjadinya kerjasama antar kelas selama perlakuan

penelitian dilakukan. Kekomplekan dan tingkat penilaian prestasi belajar

mengakibatkan kesulitan tuntuk menerapkan penilaian ataupun dalam

pengukurannya. Dengan demikian prestasi belajar yang dipilih berhubungan dengan

materi uji dan dilakukan pembatasan perlakuan pemberian materi.

Pengukuran kemampuan awal juga merupakan masalah dalam penelitian.

Keadaan ini disebabkan karena kemampuan awal sangat bervariasi, mengingat latar

belakang pendidikan peserta belajar di program S1 PGSD bermacam-macam.

Sebagian peserta belajar berasal dari Sekolah Menengah Atas, dimana di SMA

terdapat tiga macam jurusan, yaitu IPA, IPS dan Bahasa. Sedangkan sebagian peserta

belajar berasal dari STM dan SMK. Selain itu peserta belajar juga memiliki

pengalaman belajar awal dan faktor-faktor lain pendukung tingkat kemampuan yang

berbeda-beda. Kekomplekan dan tingkat penilaian kemampuan awal mengakibatkan

kesulitan tersendiri untuk menerapkan penilaian ataupun dalam pengukurannya.

Dengan demikian kemampuan yang dipilih adalah yang berhubungan dengan materi

uji.

Page 22: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

Masalah lain yang dapat timbul dalam penelitian ini adalah pengukuran

kemampuan penalaran analitis. Keadaan ini disebabkan oleh kemampuan penalaran

analitis mengarah pada berbagai jenis inteligensi kemampuan berpikir yang berbeda-

beda. “Kecerdasan (intelegensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni

kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk

pengetahuan dan kesadaran” (Gardner 1983:34). Selain itu peserta belajar juga

memiliki faktor-faktor lain pendukung tingkat kemampuan penalaran analitis yang

berbeda-beda. Kekomplekan dan tingkat penilaian kemampuan penalaran analitis

menyebabkan sulit untuk menerapkan penilaian ataupun dalam pengukurannya.

Pengukuran prestasi belajar juga merupakan masalah yang perlu dikaji dalam

penelitian. Keadaan ini disebabkan oleh terjadinya kerjasama antar kelas selama

perlakuan penelitian dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan kesulitan tuntuk

menerapkan penilaian ataupun dalam pengukurannya. Dengan demikian prestasi

belajar yang dipilih berhubungan dengan materi uji dan dilakukan pembatasan

perlakuan pemberian materi.

C. Pembatasan Masalah

Karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dan untuk

menghindari berkembangnya permasalahan, maka pada penelitian ini peneliti

membatasi permasalahan antara lain :

Sebagai salah satu penunjang hasil prestasi belajar dilakukan dengan

memperhatikan kemampuan awal masing-masing peserta belajar. Didalam penilaian

dan pengukuran kemampuan awal, digunakan pengukuran kemampuan awal yang

berhubungan dengan pokok bahasan materi dan perubahannya.

Page 23: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

Di dalam penilaian dan pengukuran kemampuan penalaran analitis peserta

belajar, digunakan pengukuran kemampuan penalaran analitis menggunakan tes

psikologi penalaran analis (instrumen pengukuran kemampuan penalaran analis

dibuat sendiri). Dibatasi demikian karena ditujukan untuk mengukur kemampuan

membaca, mencerna, menganalisis dan menarik kesimpulan.

Demi tercapainya penilaian dan pengukuran yang valid maka setiap kelas

yang diberi perlakuan, supaya kelas satu dengan yang lainnya tidak terjadi

kerjasama. Oleh karena itu diberi perlakuan pemberian durasi waktu pembelajaran

khusus untuk belajar dan dengan catatan peserta belajar tidak boleh mengopi atau

membawa pulang materi yang telah diberikan. Peserta belajar tidak membawa

perlengkapan saat pembelajaran berlangsung. Faktor-faktor lain yang dapat

menyebabkan berkembangnya masalah dalam penelitian diabaikan.

D. Rumusan Masalah

Kesesuaian penggunaan model pembelajaran individual pada media modul

berbasis IT dan simulasi animasi komputer dapat dirumuskan masalah manakah yang

lebih baik antara prestasi belajar kimia peserta belajar yang diberi model

pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian model pembelajaran

individual dengan media yang berbeda. Media yang sesuai ditandai dengan prestasi

belajar yang lebih baik. Kesesuaian kemampuan awal dibedakan menjadi dua

kategori tinggi dan rendah. Kemampuan awal yang sesuai dapat meningkatkan hasil

prestasi belajar peserta belajar, dengan demikian rumusan masalah yang dapat

diperoleh manakah yang lebih baik antara prestasi belajar peserta belajar yang punya

Page 24: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah. Berdasarkan penelitian ini

kesesuaian kemampuan penalaran analitis juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kategori tinggi dan rendah.

Kesesuaian penalaran analitis ini diketahui dengan rumusan manakah yang

lebih baik antara prestasi belajar kimia peserta belajar yang memiliki kemampuan

penalaran analitis tinggi dan kemampuan penalaran analitis rendah. Kemampuan

penalaran analitis yang paling sesuai adalah yang menghasilkan prestasi belajar lebih

tinggi. Kesesuaian penggunaan model pembelajaran individual juga dapat dikaji dari

interaksi antara model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT dan

simulasi animasi komputer dengan kemampuan awal peserta belajar. Dengan

perumusan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui interaksi antara

model pembelajaran individual dengan media yang ditentukan dengan kemampuan

awal peserta belajar.

Pengkajian tentang kesesuaian penggunaan model pembelajaran individual

yang lain dapat diketahui dari interaksi antara model pembelajaran individual pada

media modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer dengan kemampuan

penalaran analitis peserta belajar. Perumusan tersebut dimaksudkan untuk meneliti

interaksi model pembelajaran individual dengan dua media tersebut dengan

kemampuan penalaran analitis.

Rumusan yang lainnya dimaksudkan untuk mengetahui interaksi kedua

kemampuan terhadap prestasi belajar, sehingga perlu diteliti rumusan tentang

interaksi antara kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis terhadap

prestasi belajar peserta belajar. Kesesuaian penggunaan media yang lainnya diteliti

dari rumusan interaksi antara media pendidikan (media modul berbasis IT dan

Page 25: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

simulasi animasi komputer), kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis

peserta belajar terhadap prestasi belajar kimia.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian penggunaan

media modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer pada model pembelajaran

individual terhadap kemampuan awal dan kemampuan analitis peserta belajar. Secara

khusus masing-masing tahap bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan

model pembelajaran individual pada media modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer. Kemampuan awal dibedakan menjadi kemampuan awal tinggi dan rendah,

sehingga penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kesesuaian media terhadap

kemampuan awal tinggi dan rendah. Selain kemampuan awal penelitian juga

ditujukan untuk mengetahui kesesuaian media terhadap kemampuan penalaran

analitis peserta belajar.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini dibedakan

menjadi dua macam, yaitu manfaat praktis dan teoritis. Manfaat Praktis yang

didapatkan adalah memberikan masukan bagi para pengajar untuk menyesuaikan

penggunaan media pendidikan modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer

guna tercapainya tujuan pembelajaran. Mereka dapat belajar menyesuaikan media

seperti modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer untuk materi-materi yang

lainnya. Manfaat lainnya adalah bagi peserta belajar. Masukan bagi mereka adalah

meningkatkan kemampuan penalaran analitis dengan memperhatikan sumber–

Page 26: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

2

sumber belajar yang ada disekitarnya. Selain itu dapat memberikan perhatian bagi

kemampuan awal peserta belajar mengingat kondisi kemampuan yang berbeda-beda.

Manfaat Teoritis yang dapat diperoleh dalam penelitian adalah menambah

dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mendukung teori-teori yang ada

sehubungan dengan masalah yang diteliti. Disamping itu bermanfaat sebagai dasar

untuk mengadakan penelitian–penelitian selanjutnya bagi peneliti lain yang relevan,

serta masukan kepada semua pihak dalam rangka meningkatkan prestasi belajar

peserta belajar.

Page 27: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

10

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Dalam landasan teori ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan teori

belajar, media pembelajaran, kemampuan awal peserta belajar, kemampuan

penalaran analitis, dan prestasi belajar peserta belajar. Dengan adanya teori-teori

yang tersusun diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dalam penyusunan

kerangka pemikiran yang dijadikan dasar untuk penyusunan hipotesis. Sebagai

pembahasan dari teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :

1. Media Pendidikan

a. Definisi Media

Dari asal kata media berasal adalah bahasa Latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata medium. Secara harafiah medium berarti perantara atau pengantar.

Ada lagi kata medòê yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Sedangkan Arif S. Sadiman, dkk, (1984:6-7) menyatakan “Ada

banyak batasan mengenai definisi media, beberapa diantaranya adalah pendapat

AECT dari Amerika, Gagne, Briggs dan NEA”. Association of Education and

Communication Technology (AECT). AECT membatasi media sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Gagne

(1970:66) “Menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan peserta belajar yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Sedangkan

Page 28: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Briggs (1970:67) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang peserta belajar untuk belajar. Buku, film, kaset,

film bingkai adalah contoh-contohnya”.National Education Association (NEA)

memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi, baik

tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat

serta perhatian peserta belajar sedemikian rupa hingga proses belajar dapat terjadi.

Menurut Sri Murtini (2009:45) “Media merupakan salah satu alat komunikasi

yang menghantarkan pesan dari pemberi ke penerima pesan”. Proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian

pesan dari sumber belajar melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan.

Komponen-komponen dalam proses komunikasi meliputi pesan, sumber pesan,

media atau saluran pesan, dan media. Pesan dapat berupa ajaran atau didikan yang

ada dalam kurikulum dituangkan oleh pengajar ke dalam simbol-simbol komunikasi.

Simbol-simbol tersebut dapat berupa simbol verbal (kata-kata lisan maupun tertulis)

maupun simbol non-verbal (visual). Media pendidikakn sebagai satu-satunya sumber

belajar dapat membantu hambatan yang berupa perbedaan gaya belajar, minat,

intelegensi, keterbatasan daya indra, jarak waktu, dan sebagainya. Pengajar dan

media bila disatukan diharapkan mampu menyampaikan pesan dengan baik. Pesan

yang baik dapat menyebabkan lancarnya penerima pesan menangkap arti pesan yang

ingin disampaikan.

Page 29: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

b. Kegunaan Media dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam bukunya Oemar Hamalik (2005:56) menyatakan “Media sebagai

pembawa pesan, media memiliki kegunaan penting dalam proses belajar”. Secara

umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan memperjelas penyajian

pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata dan tulisan).

Kegunaan lainnya adalah dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

indera seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu kecil, gerak yang terlalu

lambat atau terlalu cepat, kejadian yang terjadi dimasa lalu,objek yang terlalu

kompleks, dan konsep yang terlalu luas (contohnya gempa bumi, banjir, dan

sebagainya). Penggunaan media yang secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif peserta belajar. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk

menimbulkan gairah belajar; memungkinkan adanya interaksi yang lebih langsung

antara peserta belajar, lingkungan, dan kenyataan.

c. Macam-macam Media Pendidikan

Kegunaan media pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan

penggunaannya. Sri Anitah (2008:58) menyatakan “Media secara garis besar dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware)”.

Perangkat lunak (software) adalah perangkat yang berisi program yang

mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada buku, transparasi atau

bahan-bahan cetakan lainnya. Media cetak biasanya disajikan dalam bentuk buku.

Buku merupakan media yang paling umum digunakan di sekolah-sekolah. Selain

menyajikan dalam bentuk tes, buku dapat disajikan dengan diselingi gambar-gambar.

Baik teks maupun gambar-gambar yang ada menerangkan pesan yang dimaksudkan.

Page 30: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Buku memiliki keunggulan diantaranya adalah memiliki kestabilan halaman,

sehingga mudah dipahami dan dibaca.

Perangkat keras (hardware) adalah media yang berkaitan dengan alat-alat

yang dapat menghantarkan pesan. Beberapa contohnya adalah OHP, LCD, komputer,

radio dan televisi.

Menurut Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya (2008 : 163) menyatakan “A

medium, conceived is any person, material or event that establish condition wich

enable the learner to acquire knowlegne, skill and attitute.” Artinya adalah secara

umum sebuah media itu meliputi orang, bahan atau kegiatan yang menciptakan

kondisi yang memungkinkan peserta belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

d. Kelebihan dan kelemahan media

Media juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya.

Beberapa diantaranya dari buku Nana Sujana dan Ahmad Rivai (2005 : 2) yaitu dapat

membuat pengajaran lebih menarik, membuat pengajaran lebih jelas, lebih

bervariasinya metode mengajar pengajar dan membuat peserta belajar lebih banyak

melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain muncul dari Harjanto (1997 : 245) dalam

Sri Murtini (2009) menyatakan keuntungan pemakaian media dalam proses

pembelajaran adalah Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis,

dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Kelebihan lainnya

penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat menimbulkan

persepsi yang sama terhadap suatu masalah. Selanjutnya menurut Purnamawati dan

Eldarni (2001 : 4) dalam yaitu media dapat membuat konkrit konsep-konsep materi

pelajaran yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan teori atom. Obyek yang

Page 31: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

berbahaya atau sukar didapat dapat ditampilkan di dalam lingkungan belajar. Media

juga dapat manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi. Selain itu

dapat juga menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

Gerakan yang terlalu cepat juga dapat diperlihatkan dengan bantuan media. Peserta

belajar juga dimungkinkan dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya. Ada

juga kelebihan media yang lain, misalnya dapat membangkitkan motivasi belajar,

memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar,

menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan

menurut kebutuhan.

Disamping kelebihan, media juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut

Siri Anitah pembuatan media memerlukan waktu dan ada juga yang memerlukan

perangkat mahal seperti OHP, komputer, dan LCD. Beberapa media juga masih

tergantung pada penyaji, misalnya OHP. Ada juga media yang sukar diperoleh

seperti film strip. Dengan demikian pada penelitian ini menggunakan media yang

sesuai dengan bab yang akan diberikan. Pemilihan media juga dilakukan mengingat

kondisi sarana dan prasarana yang tersedia ditempat penelitian. PGSD memiliki

ruang komputer sebanyak dua kelas, dengan setiap ruangnya memiliki 40 unit

komputer. Kondisi ini mendukung penggunaan media komputer sebagai media yang

tepat untuk diterapkan dalam penyampaian bab Materi dan Perubahannya. Penerapan

selanjutnya untuk media dipilih dua media yang menggunakan komputer yaitu modul

berbasis IT dan simulasi animasi komputer.

2. Modul Pelajaran berbasis IT

a). Definisi Modul

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian tentang modul sekarang ini.

Page 32: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Anonim (2009:9) berpendapat bahwa “Modul adalah paket yang bersifat self-

instructional”. termasuk Komponen-komponen modul diataranya topik bahasan,

tujuan pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan bimbingan, latihan soal, alat bahan, data

pengamatan, tugas dan kesimpulan (I Wayan Santyasa, 2009:11). Dengan adanya

pengembangan modul diharapkan proses belajar dapat dilakukan oleh peserta belajar

itu sendiri. Pendidikan dengan menggunakan modul biasanya menggunakan paketan

yang berisi satu unit pendidikan. Pendekatannya modul menggunakan pengalaman

belajar yang menuntut peserta belajar untuk bisa melakukan penginderaan sehigga

peserta belajar dapat terlibat aktif.

b). Fungsi Modul

Bagi peserta belajar

Menurut Akhmad Sudrajat (2003:134) ”Modul dapat memiliki fungsi yang

penting dalam proses pembelajaran”. Modul dapat digunakan sebagai media untuk

peserta belajar dalam mengerjakan tugas belajar. Modul dapat berisi topik bahasan,

tujuan pembelajaran, materi pertanyaan, dan berbagai macam kegiatan peserta

belajar. Selain berguna untuk peserta belajar, modul juga berguna bagi pengajar.

Fungsi modul bagi pengajar adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan proses

belajar mengajar dikampus yang lebih efektif.

c). Modul berbasis IT

Modul dapat diterapkan dalam bermacam-macam bentuk penyajian. modul

ada yang berupa buku dan ada pula yang disajikan dengan komputer. Komputer

merupakan perangkat yang menggunakan prinsip Teknologi Informasi. Dilihat dari

kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi

informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari

Page 33: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih

cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Agar lebih mudah

memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi informasi.

Sebelum modul ditemukan, pada awal sejarah manusia bertukar informasi

melalui bahasa. Maka dengan demikian bahasa adalah teknologi. Bahasa

memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain.

Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja,

yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu

saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima

itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga

terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang

disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan

gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan

disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih

lama. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi

menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

d) Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan modul berbasis IT menurut Akhmad Sudrajat (2003:89) adalah

dapat memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang

harus dilakukan oleh peserta belajar, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa

yang harus digunakan. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga

mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta belajar.

Dalam setiap modul harus memungkinkan peserta belajar mengalami kemajuan

Page 34: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

belajar sesuai dengan kemampuannya, memungkinkan peserta belajar mengukur

kemajuan belajar yang telah diperoleh dan memfokuskan peserta belajar pada tujuan

pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur.

Modul berbasis IT dapat berguna membantu peserta belajar mencapai tujuan

pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta belajar

untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar

tapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role

playing), simulasi dan berdiskusi. Materi pembelajaran juga dapat disajikan secara

logis dan sistematis, sehingga peserta belajar dapat menngetahui kapan dia memulai

dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaaan mengenai apa

yang harus dilakukan atau dipelajari. Setiap modul memiliki mekanisme untuk

mengukur pencapaian tujuan belajar peserta belajar, terutama untuk memberikan

umpan balik bagi peserta belajar dalam mencapai ketuntasan belajar.

Tidak hanya kelebihan saja, modul berbasis IT juga memiliki kelemahan-

kelemahan. Menurut Sri Anitah (2009:64) kelemahannya antara lain memerlukan

keahlian khusus untuk membuatnya, memerlukan waktu yang lama dan

penerapannya tidak ada interaksi antar manusia. Kekurangan yang lainnya adalah

modul berbasis IT memerlukan perangkat komputer yang termasuk mahal.

Mengetahui kelebihan dan kekurangan modul berbasis IT maka pemilihan

media yang telah digunakan berdasarkan tujuan, ketepatgunaan, keadaan peserta

belajar, dan ketersediaan. Penelitian ini menerapkan media modul berbasis IT,

dengan tujuan peserta belajar akan lebih dapat menerima materi Konsep Dasar IPA

yang diberikan. Penerapan Modul berbasis IT yang akan diberikan kepada peserta

belajar dimana pembuatannya disesuaikan materi.

Page 35: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

3. Simulasi Animasi Komputer

a. Pengertian Simulasi Animasi Komputer

Media lain yang digunakan selain modul adalah dengan simulasi animasi

komputer. Pada awalnya animasi diambil dari kata “animate” yang berarti

menghidupkan. Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms Madiun

(2006:76) Simulasi Animasi komputer dapat diartikan sebagai menghidupkan suatu

objek dengan cara menggunakan perangkat yang disebut komputer. Pembelajaran

materi dan perubahannya tidaklah tidak mungkin untuk dijelaskan materinya secara

lebih tervisualkan melalui animasi simulasi komputer. Macromedia Professional

flash merupakan program yang digunakan untuk membuat simulasi animasi

komputer.

b. Kelebihan dan Kekurangan

Pendekatan awalnya dimulai dengan menerangkan konsep-konsep dasar dari

materi tersebut. Media ini memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Media simulasi

animasi komputer merupakan media yang menarik. Media tersebut dapat

diinterpretasi dari program atau kemasan pesannya sampai pada bagaimana orang

yang mendapat pendidikan media itu berpeluang dapat memanfaatkan kelebihan

media simulasi animasi komputer untuk bisa mengemas pesan dan menyampaikan

informasi.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, media ini memiliki beberapa

kekurangan. Diantaranya adalah Menurut Nana Sujana dan Ahmad Rivai (2005:55)

Kelemahannya antara lain pembuatannya rumit dan agak sulit. Selain itu memakan

waktu yang lama dan penerapannya tidak ada interaksi antar manusia. Simulasi

animasi komputer memerlukan perangkat komputer yang termasuk mahal.

Page 36: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Penelitian yang telah dilakukan menggunakan media simulasi animasi komputer.

Penentuan ini disebabkan karena beberapa faktor. Kondisi kampus yang telah

memiliki fasilitas ruang laboratorium komputer yang memadahi dan peserta belajar

yang bisa belajar secara mandiri.

4. Model Pembelajaran Individual

a. Pengertian Model Pembelajaran Individual

Menurut H. Syaiful Sagala, (2000:184) model pembelajaran ada beberapa

macam, diantaranya model pembelajaran secara individual, klasikal, kooperatif.

Model pembelajaran secara individual tampak pada perilaku atau kegiatan pendidik

dalam mengajar yang menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan

belajar kepada masing-masing peserta belajar secara individual. Susunan suatu

tujuan belajar yang didesain untuk belajar mandiri harus sesuai dengan karakteristik

individual dan kebutuhan tiap peserta belajar. Bentuk-bentuk belajar mandiri antara

lain (1) self instrukcion semacam modul; (2) independent study; (3) individualized

prescribed instruction; (4) self pacet learning. Untuk tujuan belajar meningkatkan

kemampuan kognitif dan psikomotor lebih banyak ditempuh dengan belajar mandiri.

Pada model pembelajaran individual pendidik memberikan bantuan belajar

kepada masing-masing pribadi masing-masing peserta belajar sesuai mata pelajaran

yang diajarkan oleh pendidik yang bersangkutan. Perilaku pembelajaran individual

ini pendidik akan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada masing-masing

individu peserta belajar untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

peserta belajarnya. Kemudian ada kesempatan lagi bagi masing-masing individu

peserta belajar untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki peserta belajar

Page 37: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

artinya setiap individu memiliki paket belajar secara individual yang sesuai dengan

tujuan belajarnya secara individual juga.

b. Kelebihan dan Kekurangan

Pembelajaran individual memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Menurut

Zainurie (2007:23) dalam H. Syaiful Sagala (2000:84) menyatakan bahwa “Ada

kelebihan pembelajaran individual, yaitu peserta belajar dapat belajar secara tuntas,

setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas,

keberhasilan peserta belajar diukur berdasarkan pada sistem yang mutlak dan peserta

belajar dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing”. Haris Mujiman,

(2008:67) berpendapat bahwa “Setiap individu dapat menyusun program belajarnya

sendiri, peserta belajar mempunyai keleluasaan belajar berdasarkan kemampuannya

sendiri, mempunyai kedudukan yang bersifat sentral yang menjadi pusat pelayanan

dalam pembelajaran”. Posisi pengajar dalam model pembelajaran ini adalah

membantu peserta belajarnya untuk membelajarkannya, membantu merencanakan

kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimilikinya.

Pengajar membicarakan kepada peserta belajar mengenai pelaksanaan belajarnya,

mengemukakan kriteria keberhasilan belajarnya, dan menentukan alokasi waktu

maupun kondisi belajar yang tepat bagi para peserta belajar secara individual. Peran

pengajar disini selanjutnya adalah sebagai penasehat atau pembimbing belajar,

membantu anak untuk mengadakan penilaian belajar dan kemajuan yang telah

dicapainya.

Pengajar mengorganisasikan kegiatan belajar yaitu mengatur dan memonitor

kegiatan belajar peserta belajar sejak awal sampai akhir schedul yang disepakati.

Model pelayanan belajar secara individual ini menggunakan pendekatan yang

Page 38: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

terbuka antara pengajar dan peserta belajar, yang bertujuan menimbulkan perasaan

bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis diantara keduanya

dalam belajar. Belajar adalah kegiatan alamiah manusia. Manusia dapat semakin

sejahtera karena belajar. Berpegang kepada pengalaman sebagai pengajar, manusia

melakukan kegiatan belajar dengan tujuan supaya dapat memiliki kemampuan untuk

dapat menjawab tantangan alam. Haris Mujiman, (2008 : 7) menyatakan belajar

mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk

menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi sebagai tujuan belajar dan cara pencapaiannya.

Baik penetapan waktu belajar , waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo

belajar, cara belajar, sumber belajar, maupun evaluasi hasil belajar . Disamping

kelebihan ada juga kekurangan pembelajaran individual. Menurut Anonim (2005:15)

kekurangan model pembelajaran individual adalah memerlukan waktu yang banyak

untuk menyiapkan bahan-bahan, motivasi peserta belajar sulit untuk dipertahankan

dan peran pengajar perlu berubah.

5. Kemampuan Awal

Penggunaan media pada penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan

kemampuan awal peserta belajar. Winkel (1987:80-81) berpendapat “Awal proses

mengajar peserta belajar belum mempunyai kemampuan yang dijadikan tujuan dari

interaksi pengajar dan peserta belajar, bahkan terdapat jurang tingkah laku peserta

belajar pada awal dan akhir proses pembelajaran”.

Banyak ahli yang lain memiliki pendapat yang berbeda, seperti pendapat

Gagne seperti yang dikutip dalam Sudjana (1991: 158) yang menyatakan bahwa

“Pengetahuan awal peserta belajar lebih rendah daripada pengetahuan yang baru”.

Page 39: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Dengan demikian dapat disimpulkan kemampuan awal peserta belajar adalah hasil

belajar yang didapat sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi.

Kemampuan awal memiliki kelebihan-kelebihan antara lain diperlukan untuk

mengetahui apakah peserta belajar telah memiliki dasar pengetahuan mengenai

pelajaran yang telah diikutinya. Kemampuan awal peserta belajar merupakan

gambaran dari suatu kemampuan peserta belajar peserta belajar yang berkenaan

dengan latar belakang peserta belajar. Kemampuan awal peserta belajar perlu di

identifikasikan untuk menentukan kebutuhan serta menentukan perilaku-perilaku

khusus dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan dirancang pengajar atau

pengajar dalam proses pembelajaran. Dalam menganalisis kemampuan awal peserta

belajar dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal seperti pengalaman peserta

belajar, pengetahuan peserta belajar, kegemaran peserta belajar, kondisi fisik,

lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan status sosial peserta belajar.

Menurut Robinson S dan Atwi (2004: 3.25-3.26) kondisi fisik yang dimaksud

ini adalah menyangkut tinggi, berat, dan juga data-data kesehatan yang dimiliki

peserta belajar. Pengaruh lingkungan keluarga juga bisa menjadi salah satu bagian

dalam mengidentifikasikan kemampuan awal peserta belajar. Lingkungan keluarga

tersebut meliputi tempat peserta belajar berada sehari-hari. Termasuk disini adalah

status anak, jumlah saudara, hubungan antar anggota keluarga. Lingkungan sosial

juga harus diperhatikan. Lingkungan sosial adalah lingkungan tempat tinggal peserta

belajar, misalnya apakah jauh dari kampus, di tempat ramai, keadaan masyarakatnya,

apakah gemar belajar, keadaan secara umum dan sebagainya. Status sosial yang

dimaksud disini adalah hal-hal seperti keadaan ekonomi keluarga, pekerjaan orang

tua dan sebagainya. Komponen-komponen tersebut masih bisa diperluas sesuai

Page 40: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

dengan kebutuhan pengembang instruksional. Intinya semakin banyak data mengenai

kemampuan awal peserta belajar yang dimiliki maka semakin banyak alternatif yang

dapat digunakan dalam mendesain strategi pembelajaran.

Pengalaman belajar yang dimaksud adalah pengalaman yang berkaitan

dengan cara belajar peserta belajar secara umum dan yang bersifat khusus. Hal ini

kaitannya dengan materi pokok atau topik yang akan dipelajari. Untuk pengetahuan

peserta belajar yang dimaksud adalah pengetahuan terhadap materi yang akan

dipelajari. Kegemaran peserta belajar juga dapat menjadi salah satu hal yang

diperhatikan. Kegemaran peserta belajar meliputi hal-hal yang disenangi peserta

belajar dalam hidupnya, seperti membaca bercerita, menulis dan sebagainya.

Kemampuan awal dibatasi oleh banyak faktor. Beberapa faktor tersebut adalah latar

belakang seseorang dengan dilihat dari pengalaman belajar, pengetahuan,

kegemaran, kondisi fisik seseorang dan lingkungan sekitarnya (Anonim 2007:5).

Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis kemampuan awal

peserta belajar sama juga dengan teknik yang digunakan dalam menganalisis

perilaku awal peserta belajar. Diantaranya adalah kuesioner, interview, observasi,

dan tes kemampuan awal peserta belajar. Cara mengukur kemampuan dapat melalui

langkah-langkah tertentu.

“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140) “Kuesioner dipakai untuk

menyebutkan metode maupun instrumen”. Jenisnya dapat dibedakan dari berbagai

sudut pandang. Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada kuesioner terbuka dan

tertutup. Kuesioner terbuka adalah jenis yang memberi kesempatan kepada

Page 41: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. Sedangkan kuesioner tertutup

adalah jenis yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.

Dipandang dari jawaban yang diberikan ada yang langsung dan tidak langsung.

Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. Kuesioner tidak

langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. Dipandang dari

bentuknya maka ada Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. Chek

list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek pada kolom

yang sesuai. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan.

Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari

interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship)

antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber

informasi (interviewee) Interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan

oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviewee)” (Suharsimi Arikunto, 1999: 149).

“Observasi adalah Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut

pengamatan atau observasi. Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki” (Sutrisno Hadi, 1998: 136). Teknik atau cara

ini banyak digunakan baik dalam penelitian sejarah, deskriptif ataupun

eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian

dapat diamati dari dekat. Jenisnya ada dua macam yaitu observasi langsung

Page 42: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di

lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai

pengamat. Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana

peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang

mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang

sedang dipelajari.

Saifuddin Azwar (2003: 9) menyatakan bahwa “Tes disusun secara terencana

untuk mengungkap informasi subyek atas bahan-bahan yang telah diajarkan”. Tes

sendiri jika ditinjau dari bentuk soalnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes hasil

belajar dalam bentuk uraian dan tes hasil belajar bentuk obyektif. Disebut tes

obyektif karena siapapun yang memeriksa hasil tes akan menghasilkan skor yang

sama sedangkan tes uraian hasilnya lebih dipengaruhi oleh pemberi skor.

Kelebihan tes bentuk obyektif adalah kepraktisan dalam penggunaanya,

murah dan memiliki model yang lebih banyak dan variatif dibandingkan tes bentuk

uraian. Itulah sebabnya tes obyektif lebih sering digunakan dalam tes prestasi hasil

belajar dibandingkan tes bentuk uraian. Beberapa penggolongan tes obyektif yaitu tes

benar salah, tes pilihan ganda, tes menjodohkan dan tes isian. Tes benar salah adalah

bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang bernilai benar atau salah.

Tes pilihan ganda adalah tes yang cara menjawabnya dengan memilih salah satu

jawaban yang paling benar. Tes menjodohkan memiliki satu seri pertanyaan dan satu

seri jawaban. Tes bentuk isian dapat digunakan dalam bentuk paragraf-paragraf yang

merupakan rangkaian cerita atau karangan atau berupa satu pernyataan. Beberapa

bagian kalimatnya yang merupakan kata-kata penting telah dikosongkan terlebih

dahulu.

Page 43: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

6. Kemampuan Penalaran Analitis

Menurut Gagne dalam buku Ratna Wilis Dahar (1989:67), menyatakan

bahwa “Kemampuan adalah penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil

belajar.” Massofa (2003:45) dalam Wisma Pandia (2009:67) berpendapat “Penalaran

adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik)

yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian”. Berdasarkan pengamatan yang

sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah

proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi

baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Kemampuan penalaran analitis memiliki kelebihan dapat mengukur

kemampuan peserta belajar dalam membaca, mencerna, menganalisis dan menarik

kesimpulan terhadap informasi yang telah disampaikan. Untuk mengatur tingkat

penalaran analitis peserta belajar dapat dilakukan dengan cara pembatasan-

pembatasan yang disebut indikator.

Pendapat lainnya adalah menurut Wisma Pandia (2009:8) yang menyatakan

penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang

berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk yang berpikir,

merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakan yang bersumber pada

pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran

menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan merasa atau berpikir.

Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan

bukan dengan perasaan. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di

mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenaran masing-masing.

Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu.

Page 44: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Ciri yang pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat

disebut logika, dan tiap penalaran mempunyai logika tersendiri atau dapat juga

disimpulkan bahwa kegiatan penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir logis,

dimana berpikir logis di sini harus diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu

pola tertentu atau logika tertentu. Ciri yang kedua dari penalaran adalah sifat analitik

dari proses berpikirnya. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang

menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan

untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Artinya penalaran

ilmiah merupakan kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah, dan

demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri. Sifat

analitik ini merupakan konsekuensi dari suatu pola berpikir tertentu

Dengan demikian dapat disimpulkan kemampuan penalaran analitis adalah

suatu kemampuan kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis

dan kerangka berpikir dengan logika penalaran. Artinya penalaran ilmiah merupakan

kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah. Sifat analitik ini merupakan

konsekuensi dari suatu pola berpikir tertentu.

Pengukuran kemampuan penalaran analitis penelitian ini meggunakan

instrumen yang berupa tes dengan bentuk obyektif pilihan ganda. Kelebihan tes

bentuk obyektif menurut Saifuddin Azwar (2003:67) adalah “Kepraktisan dalam

penggunaanya, murah dan memiliki model yang lebih banyak dan variatif

dibandingkan tes bentuk uraian”. Tes pilihan ganda adalah tes yang cara

menjawabnya dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat.

7. Prestasi Belajar Peserta belajar

Banyak pendapat yang menjelaskan tentang teori belajar dan prestasi belajar.

Page 45: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Menurut Nana Sudjana (1990:34) “Teori-teori belajar mengajak individu untuk

mengetahui tentang belajar dan pendukung maupun problema belajar”.

Kegiatan belajar pada akhirnya harus diuji , tujuannya adalah untuk

mengukur prestasi belajar. Keberhasilan dari kegiatan belajar mengajar dapat dilihat

dari prestasi belajar peserta belajar. Berbicara mengenai prestasi belajar pastinya kita

akan membahas tentang penilaian dari proses belajar mengajar itu sendiri. Prestasi

belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah dilakukan,dikerjakan, dan sebagainya

untuk mendapatkan suatu kecakapan atau kepandaian.

Dalam hal ini prestasi belajar dapat berupa tiga hal yaitu: a). Penguasaan

materi pelajaran yang berupa produk ilmu pengetahuan.b). Sikap individual dalam

menghadapi masalah.c). Keterampilan dalam memecahkan suatu permasalahan

tertentu.

Prestasi belajar juga dapat diketahui dengan kegiatan penilaian. Kegiatan

penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan

instruksional telah tercapai dan dikuasai oleh peserta belajar dalam bentuk hasil-hasil

belajar, dimana hasil belajar ini diperlihatkan setelah menempuh pengalaman belajar

(Nana Sudjana, 1990:86).

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern

berkaitan dengan diri individu yang belajar seperti hasrat, minat, konsentrasi,

motivasi, perasaan, sikap, keyakinan, kemampuan berpikir seseorang dan

sebagainya. Meskipun demikian faktor intern ini dapat dipengaruhi oleh keadaan

individu itu sendiri seperti temperamen, mental seseorang, psikis, lingkungan hidup

dan perkembangan kepribadian. Disamping faktor intern ada juga faktor ekstern yang

Page 46: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar individu. Yang termasuk faktor

ini antara lain pengajar, struktur hubungan sosial, lembaga pendidikan dan faktor-

faktor situasional.

Faktor-faktor tersebut mempengaruhi pencapaian hasil prestasi. Pencapaian

prestasi belajar dilakukan dengan melalui suatu proses interaksi antara ndividu yang

belajar dengan lingkungan dalam kurun waktu tertentu yang telah dirumuskan dalam

tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan adalah hasil yang dicapai setelah yang

bersangkutan menjalankan kegiatan. Sebagai akibat dari belajar yang berupa prestasi

belajar meliputi beberapa segi, diantaranya adalah segi afektif dan kognitif (Anonim.

2006:78). Dari ketiga ranah tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Ranah

kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti

pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif berisi perilaku-

perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap, apresiasi,

dan cara penyesuaian diri. Ranah psikomotorik berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik, seperti keaktifan gerak peserta belajar

dalam merespon pembelajaran yang diterima.

Ranah-ranah tersebut mengakibatkan peserta belajar mendapatkan

kemampuan baru yang diperoleh. Kemampuan baru tersebut meliputi perbuatan

verbal pekerjaan menulis dan lisan keterampilan yang bersifat mekanikal dan

problem solving. Kemampuan yang dapat bertahan selama beberapa waktu, langsung

dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan suatu alat tes. Dapat juga diukur

dengan bentuk lain yang telah ditentukan. Penilaian perubahan tingkah laku terhadap

setiap orang dapat berupa kecakapan, keahlian, dan kepandaian, kemampuan.

Page 47: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Penilaian tersebut merupakan suatu tugas yang harus dijalankan oleh setiap pengajar

untuk menilai hasil belajar yang dilakukan oleh peserta belajar. Caranya adalah

dengan suatu alat ukur yang sudah ditetapkan. Dalam masalah prestasi belajar dalam

hal ukuran keberhasilannya dapat ditekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

peserta belajar pada waktu tertentu. Dalam penelitian ini difokuskan pada penilaian

ranah kognitif dengan instrumen yang berupa tes.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dalam penelitian ini dikemukakan sebagai bahan

pertimbangan dalam penelitian yang akan dilakukan.

Literzet Sobri (2004:11) dengan Tesis yang berjudul ”Efektifitas

Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan Media Komputer, Media Audio Visual,

dan Sistem Konvensional terhadap Prestasi Belajar Peserta belajar Ditinjau dari

Kemampuan Konkret dan Abstrak.” Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk

mengetahui 1) adanya perbedaan prestasi belajar peserta belajar jika proses

pembelajarannya dengan menggunakan media komputer dan media audio visual

ditinjau dari kemampuan konkret dan abstrak 2) adanya perbedaan prestasi belajar

peserta belajar jika proses pembelajarannya dengan menggunakan media komputer

dan sistem konvensional ditinjau dari kemampuan konkret dan abstrak 3) adanya

perbedaan prestasi belajar peserta belajar jika proses pembelajarannya dengan

menggunakan media audio visual dan sistem konvensional ditinjau dari kemampuan

konkret dan abstrak. Jadi penelitian tersebut sama-sama mengambil hasil penelitian

yang relevan yang berupa media komputer dan kemampuan penalaran analitis.

Perbedaannya jika dalam Literzet Sobri S. Menggunakan media audio visual, sistem

Page 48: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

konvensional, dan kemampuan berpikir konkret maka peneliti menggunakan media

modul berbasis IT dan kemampuan penalaran analitis.

Penelitian lainnya adalah Hardiati (2004:14) dengan penelitian yang berjudul

”Penggunaan Media Animasi Simulasi Komputer dan Modul LKS ditinjau dari

Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Awal Peserta belajar dalam Pembelajaran

Fisika.” Tujuan dari penelitian tersebut adalah 1) untuk mengetahui gambaran

pengaruh penggunaan media (animasi simulasi komputer dan modul LKS) terhadap

prestasi peserta belajar dalam pembelajaran fisika 2) untuk mendapatkan gambaran

pengaruh motivasi berprestasi peserta belajar dalam pembelajaran fisika. 3) untuk

mendapatkan gambaran pengaruh kemampuan awal peserta belajar dalam

pembelajaran fisika 4) untuk mendapatkan gambaran interaksi antara media animasi

simulasi komputer dalam pembelajaran fisika ditinjau dari motivasi berprestasi 5)

untuk mengetahui gambaran interaksi antara media modul LKS dalam pembelajaran

fisika ditinjau dari kemampuan awal peserta belajar 6) untuk mengetahui interaksi

antara media modul LKS dalam pembelajaran fisika ditinjau dari motivasi

berprestasi 7) untuk mengetahui interaksi antara media modul LKS dalam

pembelajaran fisika ditinjau dari kemampuan awal peserta belajar 8) untuk

mengetahui antara media animasi simulasi komputer dan modul LKS, Motivasi

berprestasi dan Kemampuan Awal Peserta belajar dalam pemelajaran fisika. Jadi

penelitian tersebut sama-sama mengambil hasil penelitian yang relevan yang berupa

media animasi simulasi komputer dan kemampuan awal peserta belajar.

Perbedaannya jika dalam Hardiati menggunakan modul LKS, dan motivasi

berprestasi maka peneliti menggunakan media modul berbasis IT dan kemampuan

penalaran analitis.

Page 49: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

C. Kerangka Berpikir

Secara garis besar penelitian ini meneliti mengenai kesesuaian penggunaan

media animasi simulasi dan modul berbasis IT pada model pembelajaran individual

terhadap kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis. Dengan memberikan

suatu permasalahan dalam materi pokok Materi dan Perubahannya, diharapkan

peserta belajar akan lebih tertantang menyelesaikannya dengan cara yang lebih

kreatif memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekelilingnya.

1. Kesesuaian penggunaan media modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer

pada model pembelajaran individual

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran individual dengan

menggunakan media animasi simulasi komputer dan modul berbasis IT.

Keunggulan modul berbasis IT Akhmad Sudrajat (2003:23-25) adalah dapat

memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang

harus dilakukan oleh peserta belajar, bagaimana melakukan, dan sumber belajar

apa yang harus digunakan. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga

mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta belajar.

Dalam setiap modul harus memungkinkan peserta belajar mengalami kemajuan

belajar sesuai dengan kemampuannya, memungkinkan peserta belajar mengukur

kemajuan belajar yang telah diperoleh dan memfokuskan peserta belajar pada

tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur. Media simulasi animasi

komputer juga memiliki kelebihan merupakan media yang menarik. Media

tersebut dapat diinterpretasi dari program atau kemasan pesannya sampai pada

bagaimana orang yang mendapat pendidikan media itu berpeluang dapat

memanfaatkan kelebihan media simulasi animasi komputer tersebut .

Page 50: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Kesesuaian penggunaan media modul berbasis IT dan Simulasi animasi

komputer diberikan untuk mengetahui media yang lebih baik. Dengan

memberikan model pembelajaran individual, diharapkan peserta belajar menjadi

lebih mandiri dalam menganalisis masalah dalam pembelajaran yang

berlangsung. Materi mata kuliah konsep dasar IPA khususnya bab Materi dan

Perubahannya memiliki karakteristik tertentu. Materi ini memuat banyak materi

yang bersifat abstrak, dan teoritis. Sebagian dari materi ini juga memuat banyak

hal yang bisa untuk dianalisis, dihafalkan dan diingat. Dengan demikian dalam

pembelajarannya diperlukan penerapan media yang sesuai untuk memudahkan

peserta belajar mempelajarinya. Mengingat bahwa animasi simulasi komputer

banyak menyajikan animasi dan gambar gerak yang disajikan lebih menarik

dengan warna-warna yang menarik serta dapat memberikan gambaran yang lebih

baik. Modul berbasis IT juga menarik dengan bentuk yang lebih sistematis lebih

dibuat seperti buku dengan susunan yang lebih formal. Dibandingkan dengan

animasi simulasi komputer, modul berbasis IT tidak terlalu banyak gambar

bergerak sehingga membuat peserta belajar justru lebih fokus sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu proses pembuatannya juga

jauh lebih mudah dibandingkan simulasi animasi komputer. Dengan penerapan

media-media tersebut maka diperkirakan media modul berbasis IT pada model

pembelajaran individual dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik daripada

media simulasi animasi komputer pada model pembelajaran individual.

2. Kesesuaian media pembelajaran modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer terhadap kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah.

Kemampuan awal dalam penelitian dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah

Page 51: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

Kemampuan awal merupakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta belajar

dari pengalaman belajar yang telah berlalu. Tes kemampuan awal yang diberikan

kepada peserta belajar, diharapkan mampu menunjukkan pengaruh antara peserta

belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah

terhadap hasil prestasi belajar. Dalam hal ini para peserta belajar telah

mendapatkan pelajaran tentang materi dan perubahannya sewaktu masih duduk di

Sekolah Menegah Atas. Kemampuan awal dapat mengaitkan antara kemampuan

baru dengan kemampuan yang berupa pengetahuan yang telah lalu. Kemampuan

awal dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berupa tes kemampuan

awal pada bab Materi dan Perubahannya. Bagi peserta belajar yang memiliki

kemampuan awal tinggi diduga akan lebih mudah memahami bab yang

disampaikan, karena memiliki kemampuan yang lebih dalam mengambil

keputusan dan lebih berhasil menguasai materi yang disampaikan. Dibandingkan

dengan peserta belajar berkemampuan rendah yang memiliki keterbatasan dalam

memahami dan memecahkan persoalan yang diberikan. Dengan demikian diduga

prestasi peserta belajar yang menggunakan media simulasi animasi komputer dan

modul berbasis IT dengan kemampuan awal tinggi lebih baik dan sesuai

dibandingkan yang berkemampuan awal rendah.

3. Kesesuaian media simulasi animasi komputer dan modul berbasis IT terhadap

kemampuan penalaran analitis tinggi dan kemampuan penalaran analitis rendah.

Tes kemampuan penalaran analitis yang diberikan kepada peserta belajar,

diharapkan mampu menunjukkan pengaruh antara peserta belajar yang memiliki

kemampuan penalaran analitis tinggi dan kemampuan penalaran analitis rendah

terhadap hasil prestasi belajar. Dalam penelitian ini kemampuan penalaran

Page 52: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

11

analitis lebih menekankan pada aktifitas mental seseorang bukan aktifitas gerak.

Kemampuan penalaran seseorang pada dasarnya sudah diikuti dengan

kemampuan mengingat dan memahami. Peserta belajar yang memiliki

kemampuan penalaran analitis tinggi dimungkinkan dapat lebih berhasil

dibandingkan dengan peserta belajar yang memiliki kemampuan penalaran

analitis rendah.

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, penulis menguji

hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini. Hipotesis pertama

adalah prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran individual

dengan media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada model pembelajaran

individual dengan simulasi animasi komputer. Hipotesis kedua adalah media modul

berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk prestasi belajar

yang memiliki daya kemampuan awal tinggi. Hipotesis ketiga adalah media modul

berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk prestasi belajar

yang memiliki daya kemampuan penalaran analitis tinggi.

Page 53: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi S1 Pengajar Kelas. Sebagai objek penelitian diambil Semester II

tahun pelajaran 2008/2009.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini pada semester genap. Pemilihan waktu penelitian

disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi pokok Materi dan

Perubahannya. Waktu penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan meliputi: penentuan judul, penyusunan proposal, seminar

proposal, revisi proposal, studi pustaka, kualifikasi, dan pembuatan instrument .

b. Tahap Pelaksanaan try out , eksperimen dan pengumpulan data.

c. Tahap penyelesaian meliputi :

1) Mengolah dan menganalisis data penelitian

2) Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan

3) Menyusun Laporan Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Jadwal kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal, seminar proposal,

penyusunan instrumen, uji coba instrumen, analisis instrumen, pelaksanaan

penelitian pengolahan data dan ujian Tesis. Secara keseluruhan penelitian ini dimulai

dari bulan Oktober 2008 sampai bulan Januari 2010.

Untuk selengkapnya jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 54: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

Tabel 3.1. Jadwal kegiatan penelitian No Kegiatan Bulan ke-

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1. Penyusunan

Proposal

2. Seminar

Proposal

3. Penyusunan

instrumen

4. Uji coba

instrumen

5. Analisis

instrumen

6. Pelaksanaan

penelitian

7. Pengolahan

data dan

konsultasi

8. Ujian Tesis

B. Metode Penelitian

Metode penelitian dibutuhkan dalam suatu penelitian supaya dapat mencapai

sasaran penelitian yang tepat. Metode dapat diartikan sebagai suatu cara yang dapat

digunakan untuk menguji kebenaran dengan alat dan teknik tertentu, tujuannya untuk

mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen, yang melibatkan satu atau lebih kelompok eksperimen tanpa

melibatkan kelompok kontrol. Metode ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab akibat dengan cara menggunakan dua perlakuan yang berbeda pada

dua kelompok eksperimen.

Pada penelitian ini terdapat dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kedua kelompok tersebut diasumsikan

sama dalam segala segi yang relevan. Perbedaannya hanya dalam pemberian

Page 55: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

perlakuan namun seimbang. Kelompok eksperimen I diberi perlakuan menggunakan

model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT. Sedangkan

kelompok II diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran individual dengan

media simulasi animsi komputer. Hasil dari kedua kelompok tersebut dikaji dan

dibandingkan. Perbandingannya menentukan yang lebih baik dari penggunaan model

pembelajaran individual dari kedua media tersebut.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, peristiwa, atau benda

yang tinggal dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari

hasil akhir suatu penelitian. ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”

(Suharsimi Arikunto, 1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta

belajar PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi S1 Pengajar Kelas

sebagai objek penelitian diambil Semester II tahun pelajaran 2008/2009.

2. Sampel

”Sampel adalah sebagian atau wakil dari penelitian yang diteliti. Sampel

juga dapat diartikan sebagai sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk

sumber data” (Suharsimi Arikunto, 1998:117). Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling atau Teknik Klaster Acak.

Teknik Klaster merupakan suatu teknik memilih sampel dengan menggunakan

probabilitas. Pada teknik ini pemilihan sampel didasarkan pada kelompok, daerah,

atau kelompok subjek yang terkumpul bersama. Dengan menggunakan penelitian

Page 56: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

diharapkan lebih menghemat waktu dan biaya dalam menemui responden yang

menjadi objek atau subjek penelitian. Pada penelitian ini sampel yang akan diambil

berdasarkan kelas. Adapun langkah-langkah dalam pemilihan sampel menggunakan

teknik klaster ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi populasi yang hendak dalam studi. Dalam penelitian ini

populasi yang akan diteliti adalah semua kelas semester II peserta belajar PGSD

Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi S1 pengajar kelas, yang

terdiri dari 6 kelas.

b. Menentukan besar sampel yang diinginkan. Dalam penelitian ini akan dipakai 3

sampel kelas.

c. Menentukan dasar logika untuk menentukan klaster. Dalam menentukan kelas

sampel adalah menghitung nilai rata-rata tiap kelas. Caranya adalah dengan

menggunakan nilai semester 1 peserta belajar PGSD Universitas Sebelas Maret

Surakarta Program Studi S1. Mengambil kelas yang mempunyai rata-rata hampir

sama. Mengambil dua kelas secara random dengan cara undian dari kelas yang

memiliki nilai hampir sama untuk dijadikan kelas eksperimen.

d. Memperkirakan jumlah rata-rata subjek yang ada dalam tiap klaster. Jumlah tiap-

tiap klaster dalam penelitian adalah 40 peserta belajar. Semua subjek dalam

setiap klaster didaftar dengan cara membagi antara jumlah sampel dengan jumlah

klaster yang ada.

d. Setelah diperoleh dua kelas eksperimen kemudian diundi kembali secara acak

untuk menentukan kelas mana yang akan diberi perlakuan dengan menggunakan

model pembelajaran individu dengan media animasi simulasi komputer dan kelas

Page 57: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

yang diberi model pembelajaran individu dengan media modul berbasis IT.

Peserta belajar PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta semester II Program Studi

S1 Pengajar Kelas yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini, diberi perlakuan

satu kelas menggunakan media modul berbasis IT dan satu kelas menggunakan

media animasi simulasi komputer. Sedangkan untuk try out satu kelas.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai objek pengamatan atau

penelitian. Tujuan dari adanya variabel-variabel dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh dari penggunaan media modul berbasis IT dan media animasi

simulasi komputer. Adapun variabel penelitian ini dibedakan menjadi 3 variabel,

yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderator.

1. Variabel Bebas

a. Definisi Operasional

Variabel bebas adalah kondisi yang diperoleh peneliti dimanipulasi, sebagai

suatu upaya menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Penelitian

ini menggunakan variabel bebas berupa media yang digunakan dalam pembelajaran

kimia.

1) Media modul berbasis IT

2) Media animasi simulasi komputer

2. Variabel Moderator

a. Definisi Operasional

Disamping variabel bebas penelitian ini menggunakan variabel moderator.

Page 58: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

Variabel moderator adalah variabel yang tidak begitu diutamakan, tetapi

pengaruhnya terhadap variabel terikat dapat dipandu.

Penelitian ini menggunakan variabel moderator yang berupa kemampuan awal

peserta belajar dan kemampuan penalaran analitis.

Kemampuan awal peserta belajar dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah.

Kemampuan awal dikatakan tinggi jika nilai tes ≥ nilai rata-rata total tes.

Kemampuan awal dikatakan rendah jika nilai tes < nilai rata-rata total tes.

a. Kemampuan penalaran analitis peserta belajar

Kemampuan penalaran analitis dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Peserta

belajar yang mempunyai kemampuan penalaran analitis tinggi dan kemampuan

penalaran analitis rendah Kemampuan penalaran analitis dikatakan tinggi jika nilai

tes ≥ nilai rata-rata total tes. Kemampuan penalaran analitis dikatakan rendah jika

nilai tes ≥ nilai rata-rata total tes.

b. Indikator : nilai kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis peserta

belajar materi pokok Materi dan Perubahannya.

c. Skala Pengukuran : interval.

3. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah suatu keadaan yang menunjukkan pengaruh dan akibat

yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

prestasi belajar peserta belajar.

a. Definisi Operasional

Variabel terikat dalam penelitian ini berupa prestasi belajar yang dicapai oleh

peserta belajar berdasarkan hasil akhir belajar (Post test). Prestasi Belajar adalah

Page 59: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

perolehan skor pada pengukuran dengan tes prestasi belajar yang mencerminkan

tingkat penguasaan peserta belajar terhadap konsep-konsep pada materi pokok

Materi dan Perubahannya yang dilambangkan dalam bentuk nilai.

b. Indikator : nilai prestasi belajar pada mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 dengan

bab Materi dan Perubahannya.

c. Skala Pengukuran : interval

Rancangan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

faktorial 2x2x2 dari data selisih nilai pre test dan post test. Tujuannya adalah untuk

menentukan pengaruh kesesuaian dari variabel bebas dapat digeneralisasikan pada

tingkat kontrolnya. Rancangan dalam penelitian ini dapat digambarkan pada Tabel

3.2.

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian

K. Awal Tinggi (B1) K. Awal Rendah (B2)

K.P Analitis

Tinggi

(C1)

K.P Analitis

Rendah

(C2)

K.P Analitis

Tinggi

(C1)

K.P Analitis

Rendah

(C2)

Media

Pembelajaran

(A)

Modul

Berbasis IT

(A1)

A1B1C1

A1B1C2

A1B2C1

A1B2C2

Simulasi

Animasi

Komputer

(A2)

A2B1C1

A2B1C2

A2B2C1

A2B2C2

Keterangan :

A : Media pembelajaran

B : Kemampuan awal peserta belajar

C : Kemampuan penalaran analitis peserta belajar

A1B1C1 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan

kemampuan penalaran analitis tinggi dengan model pembelajaran

Page 60: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa modul berbasis IT.

A1B1C2 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan

kemampuan penalaran analitis rendah dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa modul

berbasis IT.

A1B2C1 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal rendah dan

kemampuan penalaran analitis tinggi dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa modul

berbasis IT.

A1B2C2 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan

kemampuan penalaran analitis rendah dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa modul

berbasis IT.

A2B1C1 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan

kemampuan penalaran analitis tinggi dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa animasi

simulasi komputer.

A2B1C2 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi dan

kemampuan penalaran analitis rendah dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa animasi

simulasi komputer.

A2B2C1 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal rendah dan

Page 61: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

kemampuan penalaran analitis tinggi dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa animasi

simulasi komputer.

A2B2C2 : Kelompok peserta belajar yang memiliki kemampuan awal rendah dan

kemampuan penalaran analitis rendah dengan model pembelajaran

individual menggunakan media pembelajaran yang berupa simulasi

animasi komputer.

E. Batasan Operasional Variabel Penelitian

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media pendidikan adalah alat bantu mengajar yang ada dalam komponen

metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar

(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005:1). Media yang digunakan sebagai alat

bantu mengajar dalam penelitian ini meliputi modul berbasis IT dan animasi

simulasi komputer

2. Kemampuan penalaran analitis peserta belajar adalah kemampuan Peserta belajar

PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta semester II Program Studi S1

Pengajar Kelas untuk mampu berimajinasi dalam mendalami materi yang telah

disampaikan. Peserta belajar yang memiliki kemampuan penalaran analitis tinggi

dimungkinkan lebih mampu mendalami materi pelajaran yang telah disampaikan

oleh pengajar.

3. Kemampuan awal peserta belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang

didapat sebelum mendapatkan pembelajaran dengan kemampuan yang lebih

tinggi. Kemampuan awal yang dipakai adalah dalam tingkatan tinggi dan rendah.

Page 62: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

4. Prestasi Belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah peserta belajar

melakukan, mengerjakan, dan sebagainya untuk mendapatkan suatu kecakapan

dan kepandaian. Prestasi belajar yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil

tes akhir belajar peserta belajar pada Materi pokok yang ditentukan, dengan

menggunakan media modul berbasis IT dan simulasi animasi komputer.

5. Mata Kuliah yang akan diteliti adalah Konsep Dasar IPA 1. Materi pokok dalam

penelitian ini adalah Materi dan Perubahannya dengan sub Materi pokok: a.

Pengertian materi, b. Perubahan materi, c. Klasifikasi Materi, d. Lambang unsur,

e. Rumus kimia, f. Tata nama senyawa kimia, g. Larutan, h. Asam dan i.Basa j.

Garam. Alokasi waktu 6 jam pelajaran dengan satu jam pelajaran 50 menit.

F. Sumber Data

Adapun sumber data penelitian ini disusun relevan dengan variabel

penelitian dan metode pengumpulan data. Instrumen penelitian untuk prestasi belajar

berupa tes. Demikian juga untuk mengukur variabel moderator yang berupa tes

kemampuan awal peserta belajar dan tes penalaran analitis.

Tes yang digunakan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple

choice) dengan lima pilihan jawaban (satu jawaban benar). Dengan metode ini

diharapkan mampu mengungkap sejauh mana penguasan peserta belajar terhadap

konsep-konsep dalam materi pokok Materi dan Perubahannya sekaligus untuk

mendapatkan nilai prestasi belajar. Sumber data dapat dibedakan menjadi sumber

data primer dan sekunder. Berikut ini adalah sumber-sumber data dalam penelitian

yang akan dilakukan.

Page 63: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

Sumber data Primer yang berupa Peserta belajar PGSD Universitas Sebelas Maret

Surakarta semester II Program Studi S1 Pengajar Kelas yang telah menerima mata

materi pokok Materi dan Perubahannya. Dari data primer ini diperoleh data tentang

kemampuan awal peserta belajar, kemampuan penalaran analitis peserta belajar dan

skor prestasi belajar. Sumber data sekunder yang berupa jumlah peserta belajar dan

kelas Peserta belajar PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta semester II Program

Studi S1 Pengajar Kelas.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah seperangkat alat yang digunakan dalam penelitian.

Keberhasilan seatu penelitian banyak ditunjang dari instrumen penelitian yang

digunakan. Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk

memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah

pengumpulan informasi di lapangan. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar

materi pokok Materi dan Perubahannya. Instrumen penelitian yang lain adalah

berupa soal-soal objektif yang terdiri dari lima pilihan jawaban (satu jawaban benar)

untuk tes kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis. Sebelum digunakan

untuk mengetahui data penelitian, instrumen tersebut diuji cobakan teriebih dahulu

untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba soal ditujukan untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi kemampuan awal

peserta belajar, kemampuan penalaran analitis dan skor prestasi belajar peserta

Page 64: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

belajar dengan menggunakan media modul berbasis IT dan media animasi simulasi

komputer. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa teknik tes, teknik

dokomentasi dan teknik observasi.

1. Teknik tes

Tes standar dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan awal dan tes

kemampuan penalaran analitis.

a. Tes kemampuan awal

Tes ini berguna untuk mencari tingkat kemampuan awal peserta belajar secara

umum sebelum diberi perlakuan. Skor nilai yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 1-10. Kemampuan awal peserta belajar dapat dibedakan menjadi dua

kelompok. Berikut adalah kelompok kemampuan awal yang dimaksud.

1) Peserta belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi. Kemampuan awal ini

dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu kemampuan awal tinggi yang berarti

peserta belajar yang memiliki skor diatas rata-rata yaitu diatas 5,769

2) Kemampuan awal rendah yang berarti peserta belajar yang memiliki skor di

bawah rata-rata yaitu antara 4 sampai 5,769 dan pada rata-rata yaitu antara 1

sampai 4 (kemampuan awalnya lemah).

b. Tes kemampuan penalaran analitis

Tes kemampuan penalaran analitis peserta belajar berguna untuk berimajinasi

dalam mendalami materi pokok Materi dan perubahannya yang telah disampaikan

dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan dua kategori tes kemampuan

penalaran analitis, yaitu peserta belajar yang memiliki kemampuan penalaran analitis

tinggi dan peserta belajar yang memiliki kemampuan awal rendah.

Page 65: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

c. Tes prestasi belajar peserta belajar

Data diperoleh setelah peserta belajar diberi perlakuan media dengan Materi

pokok Materi dan perubahannya. Tes semacam ini disebut post test.

2. Teknik dokumentasi

Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden.

Dokumentasi merupakan barang-barang tertulis. Dokumen dapat dibedakan menjadi

dua macam yaitu dokumen resmi seperti surat ijin penelitian, dan surat bukti

penelitian yang dikeluarkan oleh program atau fakultas universitas. Sedangkan

dokumentasi tak resmi antara lain surat pribadi, dan surat nota. Dalam penelitian ini

dilakukan pencarian data-data dari buku yang membahas tentang penelitian.

3. Teknik observasi

Observasi adalah instrumen yang sering dipakai sebagai alat pelengkap

instrumen yang lain, terutama dalam penelitian kuantitatif. Dalam observasi ini

peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca inderanya, yaitu indera

penglihatan. Instrumen observasi ini akan lebih efektif apabila informasi yang akan

diambil berupa fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi

alami. ”Teknik observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistematik

terhadap gejala atau ojek yang diteliti” (Suharsimi Arikunto, 1996:145). Teknik

observasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu observasi terbuka, observasi tertutup

dan observasi langsung. Didalam penelitian ini digunakan observasi terbuka. Pada

teknik tersebut kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya ditengah-tengah

kegiatan responden diketahui secara terbuka. Dengan demikian antara responden

Page 66: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar. Penelitian ini

mengamati peserta belajar selama menerima pelajaran dengan menggunakan dua

media yang berbeda.

I. Uji Coba Instrumen

1. Validitas Soal

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas item dan

instrumen penelitian. Validitas yang digunakan adalah validitas isi butir-butir soal.

Dalam uji validitas ini, skor terhadap jawaban setiap item soal hanya terdiri dari

angka 0 dan 1. Perhitungan koefisien korelasinya dilakukan dengan komputasi

koefisien korelasi point-biserial atau koefisien korelasi biserial. Rumusan koefisien

korelasi point-biserial adalah sebagai berikut:

rpb = [ (Mi - Mx) / Sx] √[ p / (1-p)]

Keterangan:

rpb = korelasi point-biserial

Mi = Mean skor x dari semua subjek yang mendapat angka 1 pada

variabel dikotomi i

Mx = Mean skor dari seluruh subjek

Sx = Deviasi standar skor x

i = Skor pada variabel dikotomi

p = Proporsi subjek yang mendapat angka 1 pada variabel dikotomi.

Koefisien korelasi point-biserial menunjukkan validitas item dari tes bentuk pilihan

ganda yang selanjutnya disebut rhit. Taraf kesukaran yang diperoleh dari penelitian

Page 67: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

ini adalah 5% kriteria validitas suatu tes (rhit). Kriteria pengujian yaitu Item dikatakan

valid bila harga rhit > rtab. Sebaliknya suatu item dikatakan invalid bila harga rhit < rtab

(Saifuddin Azwar, 1997 : 19).

Dalam penelitian ini terdiri dari dua sampel kelas eksperimen I dan II. Hasil

perhitungan dapat dikatakan valid apabila pada taraf signifikansi 5% nilai rhit > rtab.

Harga rtab adalah 0,312. Sebaliknya soal dikatakan invalid apabila pada taraf

signifikansi 5% nilai rhit <rtab. Berdasarkan uji coba (Try out) untuk soal kemampuan

awal diperoleh hasil dari 25 soal terdapat 20 soal valid dan 5 soal invalid. Pada

kemampuan penalaran analitis diperoleh hasil dari 40 soal terdapat 36 soal valid dan

4 soal invalid. Uji validitas yang diujikan pada soal tes prestasi belajar juga diperoleh

kesimpulan dari 25 soal terdapat 23 soal valid dan 2 soal invalid. Data perhitungan

validitas soal tes kemampuan kemampuan awal, kemampuan penalaran analitis dan

prestasi belajar peserta belajar dapat dilihat pada lampiran 8, 9 dan 10.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, dimana suatu tes dapat dikatakan demikian

apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tetap. Reliabilitas juga dapat

diartikan dengan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama,

dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek yang tidak sama pada waktu yang

sama. Reliabilitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder-Richardson (K-

R 20) sebagai berikut:

rn =

SS pq

n

n2

1

2

1

1

Keterangan:

Page 68: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

rn = koefesien reliabilitas

n = jumlah item

S = deviasi standar

p = indeks kesukaran

q = l-p

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,800-1,000 = sangat tinggi

0,600-0,800 = tinggi

0,400-0,600 = cukup

0,200-0,400 = rendah

0,001-0,200 = sangat rendah

(Masidjo, 1995 : 232-233)

Setelah harga r11 diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan harga rtab dengan taraf

signifikansi 5%, maka diperoleh hasil apabila r11 ≥ rtab maka butir soal dikatakan

reliabel. Sebaliknya apabila r11 < rtab maka butir soal dikatakan tidak reliabel.

Hasil perhitungan reliabel tes dengan rumus KR-20 untuk soal tes

kemampuan awal adalah 0,830. Sedangkan untuk tes kemampuan penalaran analitis

0,850. Hasil perhitungan realibilitas untuk tes prestasi belajar adalah 0,824. Ketiga

hasil tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki harga lebih besar dari rtab. Harga

rtab pada taraf signifikansi 5% adalah 0,312. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 8,9 dan 10.

3. Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu suatu

Page 69: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, yang harganya dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut:

MaksimalSkorxN

BIK

IK = Indeks Kesukaran

B = Jumlah jawaban benar yang diperoleh peserta belajar dari

suatu item

N = Kelompok peserta belajar

Skor Maksimal = Besarnya skor yang diperoleh oleh jawaban benar dari suatu

item

N x Skor Maksimal = jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh peserta

belajar dari suatu item.

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut:

0,800-1,000 = sangat sukar

0,600-0,800 = sukar

0,400-0,600 = sedang

0,200-0,400 = mudah

0,001-0,200 = sangat mudah

Berdasarkan hasil uji coba instrumen dapat diketahui indeks kesukaran

masing-masing soal. Indeks kesukaran item soal kemampuan awal, kemampuan

berpikir analitis dan prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 8,9 dan 10. Hasil

rangkumannya dapat ditunjukkan bab selanjutnya pada Tabel 4.2.

Page 70: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

4. Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta belajar yang berkemampuan tinggi dan peserta belajar yang

berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal adalah sebagai

berikut :

MaksimalNKBxSkoratauNKA

KBKAID

ID = Indeks diskriminasi.

KA = Jumlah jawaban benar yang diperoleh peserta belajar dari

yang tergolong kelompok atas.

KB = Jumlah jawaban benar yang diperoleh peserta belajar dari yang

tergolong kelompok bawah.

NKA atau NKB = Jumlah peserta belajar yang tergolong kelompok atas atau

bawah.

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut :

0,80-1,00 = Sangat Membeda (SM)

0,60-0,79 = Lebih Membedakan (LM)

0,40-0,39 = Cukup Membedakan (CM)

0,20-0,39 = Kurang membedakan (KM)

Negatif = Sangat Kurang Membedakan (SKM)

Dari hasil uji coba instrumen (try out) dapat diketahui hasil uji taraf pembeda

masing-masing soal. Hasil uji tersebut terdiri atas tiga item soal yang terdiri dari

kemampuan awal, kemampuan berpikir analitis dan prestasi belajar.

Page 71: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

37

Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 8,9 dan 10. Rangkuman dari Hasil Uji

validitas, reliabilitas, Daya Pembeda Soal dan tingkat Kesukaran Soal pada Materi

Pokok Materi dan Perubahannya. dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan 3.4.

Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen pada Materi

Pokok Materi dan Perubahannya.

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Daya Pembeda Soal dan tingkat Kesukaran Soal pada

Materi Pokok Materi dan Perubahannya.

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh media modul berbasis IT dan

animasi simulasi komputer dengan hasil belajar peserta belajar. Selain itu juga untuk

mengetahui signifikan ada tidaknya pengaruh kemampuan awal dan kemampuan

penalaran analitis peserta belajar terhadap hasil belajar peserta belajar. Dengan

Variabel Jumlah

Soal

Dipakai

( valid )

Tidak

Dipakai

( invalid )

Tes Kemampuan awal

Tes Kemampuan Penalaran analitis

Tes Prestasi Belajar

25

40

25

20

36

23

5

4

2

Variabel

Jumlah

Soal

Kriteria IK Kriteria ID

MS Md Sd S SS SM LM CM KM SKM

K. Awal 25 - 6 19 - - - - 13 13 -

K.P. Analitis 40 - 21 18 1 - - - 4 36 -

Pres. Belajar 25 - 12 13 - - - - 12 13 -

Page 72: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

adanya hal tersebut maka dalam pengolahan data penelitian ini dipergunakan

Analisis Variansi Tiga Jalan, dan diakhiri dengan uji F. Untuk menguji hipotesis

dengan uji F ini, sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis (uji asumsi), yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

Untuk memenuhi persyaratan dalam penggunaan analisis variansi dilakukan

uji asumsi. Uji asumsi ini dapat dilakukan dengan cara uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari

populasi yang normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi

normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas dengan “uji Lilliefors”, yaitu :

Lo = |F(zi) – S(zi)|

Dimana :

F(zi) : P(z<zi)

S(zi) : Banyaknya z1, z2,…,zn < zi

n

Zi : skor standar

Lo : koefisien Lilliefors pengamatan

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a) Menghitung rata-rata dan simpangan bakunya

n

i

_

1)-n(n

xi- xin S

22

2

b) Menghitung nilai z

Page 73: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

S

X-xi

Zi

_

c) Mencari nilai zi pada daftar F

d) Menghitung S(zi), yaitu banyaknya z1, z2, ……….,zn < zi

n

e) Menghitung selisih F(zi) – S(zi)

f) Mencari nilai kritis yang dapat diperoleh pada kolom harga mutlak, kemudian

dibandingkan dengan tabel.

Kriteria Pengujian adalah : Ho ditolak jika Lo maks < L tabel atau artinya sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sebaliknya Ho diterima jika Lo

maks > L tabel (Sudjana, 1996: 466-469).

Data hasil uji normalitas instrumen prestasi belajar untuk kelas yang

menggunakan media modul berbasis IT ditunjukkan pada lampiran 19. Sedangkan

untuk uji normalitas kelas yang menggunakan media simulasi animasi komputer

ditunjukkan pada lampiran 20. Sebelum dilakukan analitis data lebih lanjut, maka

data harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika uji normalitas

terpenuhi, maka analisis uji selanjutnya yaitu uji homogenitas dapat dilakukan.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji sampel penelitian berasal dari

populasi yang homogen. Uji homogenitas variansi dicari dengan rumus“Uji Bartlett”.

}S log )1- (n-{B 2,3026

}S log )1- (n - {B 10)(ln X

2

i1

2

i1

2

Selanjutnya nilai B ditentukan seperti berikut:

Page 74: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

)1(n )S (log B 2 i

1)(n

S 1)-(n S

i

2

ii2

Hipotesis yang akan diuji adalah :

δ δ Ho2

2

2

1 kedua populasi mempunyai varian yang sama

δ δ Ho2

2

2

1 paling sedikit satu tanda sama tidak berlaku

Adapun langkah-langkah pengujian homogenitas dengan menggunakan uji

Bartlett sebagai berikut :

Menentukan hipotesis

δ δ Ho2

2

2

1

δ δ H2

2

2

11

Menghitung varians masing-masing sampel (Si2) dengan rumus :

1n

X)-(X Si

2

i2

Menghitung varian gabungan dari semua sampel (S2) dengan rumus :

1)n(

1)S-(n S

i

2

ii2

Menghitung harga satuan

)1(n)S (log B i

2

Menghitung Chi_kuadrat )(χ 2 , dengan rumus :

}logS )1(n-{B 10)(ln χ2

ii

2

Page 75: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

Menghitung 2χ dari tabel distribusi Chi-kuadrat pada taraf signifikan 5% kriteria uji.

Ho ditolak apabila 2χ hitung < 2χ tabel, yang berarti sampel homogen.

Sebaliknya Ho diterima apabila 2χ hitung >2χ tabel (Sudjana, 1996: 261-263).

Data hasil uji homogenitas instrumen penelitian dan pembahasannya dapat

dilihat pada lampiran 21. Jika uji homogenitas terpenuhi, maka analisis variansi

(anava) dapat dilakukan.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Varians

Dalam pengujian hipotesis teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis varians (anava) tiga jalan dengan faktorial 2x2x2 dan sel tak sama.

Model data analisis varians tiga jalan adalah

Xijk = µ+αi+βj+γk+(αβ)ij+(αγ)ik+(βγ)jk+(αβγ)ijk+ξijk

Keterangan:

Xijk : Data pengamatan ke-i yang dikenai faktor A (media pembelajaran), faktor

B ( kemampuan awal) kategori ke-j dan faktor C (kemampuan penalaran

analitis) kategori ke-k.

µ : Rerata dari seluruh data amatan (rerata besar pada populasi)

αi : Pengaruh faktor A kategori ke-i pada variabel terikat

βj : Pengaruh faktor B kategori ke-j pada variabel terikat

γk : Pengaruh faktor C kategori ke-k pada variabel terikat

ξijk : Kesalahan eksperimental yang didistribusi normal N (0, σ2)

Keterangan untuk i dan j sebagai berikut:

i = 1,2 dimana 1 : Pembelajaran menggunakan media modul berbasis IT

Page 76: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

2 : Pembelajaran menggunakan media simulasi animasi komputer.

j = 1,2 dimana 1 : Kemampuan awal tinggi ; 2 : Kemampuan awal rendah

k = 1,2 dimana 1 : Kemampuan penalaran analitis tinggi; 2 : Kemampuan penalaran

analitis rendah

(Budiyono, 2000 : 233-234)

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis varians tiga jalan dengan sel tak

sama yaitu:

1) Hipotesis

Ho = Ada kesesuaian penggunaan media modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer pada model pembelajaran individual terhadap latar belakang

kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis.

H1 = Tidak ada kesesuaian penggunaan media modul berbasis IT dan simulasi

animasi komputer pada model pembelajaran individual terhadap latar

belakang kemampuan awal dan kemampuan penalaran analitis.

Pada nanalisis varians tiga jala penelitian ini digunakan tiga pasang hipotesis yang

perumusannya adalah:

a). HoA : αi = 0 untuk setiap i, i = 1,2

H1A : αi ≠ 0 paling sedikit ada satu αi yang tidak nol

b). HoB : βj = 0 untuk setiap j, j= 1,2

H1B : βj ≠ 0 paling sedikit ada satu βj yang tidak nol

c). HoC : γk = 0 untuk setiap k, k = 1,2

H1C : γk ≠ 0 paling sedikit ada satu γk yang tidak nol

(Budiyono, 2000 : 236)

Page 77: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

2) Taraf Signifikansi : α = 5% = 0,05

3) Komputasi

Tabel Notasi dan tata letak data dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Tabel Notasi dan Tata Letak Data

B /

C

A

B1 B2

C1

C2

C1

C2

A

A1

A1B1C1

A1B1C2

A1B2C1

A1B2C2

A2

A2B1C1

A2B1C2

A2B2C1

A2B2C2

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4), (5),

(6), (7), (8), dan (9) sebagai berikut:

1). G2/pqr

2).SS ijk

3). Ai2/qr

4). Bj2/pr

5). Ck2/pq

Keterangan:

G2 : Kuadrat jumlah rataan pengamatan semua sel

Ai2 : Jumlah kuadrat rataan pengamatan pada baris ke-i

Bj2 : Jumlah kuadrat rataan pengamatan pada baris ke-j

Ck2 : Jumlah kuadrat rataan pengamatan pada baris ke-k

SSijk : Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ijk

SSijk = ∑Xijk [∑Xijk] 1 1

nij

Page 78: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

Selain itu, juga didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:

nijk : Ukuran sel ijk (sel pada baris ke-i, kolom ke-j dan kolom ke-k)

: Banyaknya data amatan pada sel ijk

: Frekuensi sel ijk

nh : Rataan harmonik frekuensi seluruh sel

nh =

ijn

qxp

1

N : Banyaknya seluruh data amatan

N = ∑ nijk Ijk

4) Jumlah Kuadrat

JK A = nh [(3)-(1)]

JK B = nh [(4)-(1)]

JK C = nh [(5)-(1)]

JK G = SS

Keterangan:

C = N

X)( 2 contoh kolom B1C1 =

11

)400,84( 2

= 647,578

SS = X2 – C contoh kolom B1C1 = 653,860 – 647,578 = 6,282

5) Derajat Kebebasan

db A = A - 1

db B = B - 1

db C = C - 1

db D = N - pqr

db T = N - 1

Page 79: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

6) Rataan Kuadrat

RK A = JKA

dkA

RK B = JKB

dkB

RK C = JKC

dkC

RK G = JKG

dkG

7) Statistik Uji

1). F A = RKA

RKG

2). F B = RKB

RKG

3). F C = RKC

RKG

8)Daerah kritik

Daerah kritik atau daerah penolakan H0 masing-masing perlakuan adalah

1). Daerah kritik untuk Fa adalah DKA = {F|F ≥ Fα;p-1 ; N-pqr}

2). Daerah kritik untuk Fb adalah DKB = {F|F ≥ Fα;q-1; N-pqr}

3). Daerah kritik untuk Fc adalah DKC = {F|F ≥ Fα;r-1 ; N-pqr}

9) Keputusan uji

HoA, HoB, HoC, HoAB, HoAC, HoBC, HoABC ditolak apabila harga statistik uji yang

bersesuaian melebihi harga kritik masing-masing (Ftabel), yaitu

1) F A ≥ F tabel maka H0A ditolak ; F A < F tabel maka H0A diterima

2) F B ≥ F tabel maka H0B ditolak ; F B < F tabel maka H0B diterima

3) F C ≥ F tabel maka H0C ditolak ;F C < F tabel maka H0C diteri

Page 80: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

55

b. Uji Lanjut Anava

uji analisis varians adalah uji lanjut anava yang berupa uji komparasi ganda dengan

metode Scheffe.

Uji komparasi ganda bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap

pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel yang Ho nya ditolak.

Uji lanjut anava dengan metode Sceffe menggunakan rumus:

t1-2 = (A1 - A2 ) .

√ RKG (1/n1 + 1/n2 )

Keterangan :

A1 : Rerata sampel kelompok I

A2 : Rerata sampel kelompok II

n1 : cacah observasi pada kelompok I

n2 : cacah observasi pada kelompok II

Daerah kritiknya adalah

1). DKA = {F|F ≥ Fα;p-1 ; N-pqr}

2). DKB = {F|F ≥ Fα;q-1; N-pqr}

3). DKC = {F|F ≥ Fα;r-1 ; N-pqr}

Page 81: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa : 1) skor kemampuan awal,

2) skor kemampuan penalaran analitis peserta belajar, 3) skor prestasi belajar ranah

kognitif. Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini meliputi hasil penelitian

terhadap kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran individual dengan

media modul berbasis IT dan animasi simulasi komputer.

Penelitian ini menggunakan satu kelas try out yaitu kelas IIB dan dua kelas

eksperimen, yaitu kelas II E sebagai kelas eksperimen dengan media modul berbasis

IT dan kelas IIF sebagai kelas eksperimen dengan media animasi simulasi komputer.

1. Deskripsi Hasil Instrumen Setelah Dilakukan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diperoleh 3 hasil penelitian yang meliputi Tes

Kemampuan Awal. Tes Kemampuan Penalaran analitis dan Prestasi Belajar.

a. Kemampuan Awal

Data kemampuan awal diperoleh melalui tes pilihan ganda yang terdiri dari

20 item pertanyaan. Data kemampuan awal diperoleh setelah peserta belajar

menerima pembelajaran individual pada materi pokok Materi dan Perubahannya.

Nilai maksimal yang dapat diperoleh adalah 10 dan nilai minimal yang dapat

diperoleh adalah 1.

Berdasarkan tabulasi data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan awal,

didapatkan data prestasi belajar kelompok kemampuan awal tinggi sebagai berikut:

1) nilai tertinggi untuk kemampuan awal adalah 7,0 ; 2) skor terendah 3,5 ; 3) mean

Page 82: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

atau rata-rata sebesar 6,886; 4) median sebesar 6,977; 5) modus sebesar 6,970 dan 6)

standar deviasi sebesar 1,192. Data tentang kemampuan awal selanjutnya dijadikan

data interval yang hasilnya dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi data

prestasi belajar kelompok kemampuan awal tinggi pada lampiran 15 tabel 15.1.

Tampilan histogram distribusi dari data pada lampiran 15 tabel 15.1 diilustrasikan

pada Gambar 4.1.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

4.3-5.0 5.1-5.8 5.9-6.6 6.7-7.4 7.5-8.2 8.3-9.0

interval

freku

en

si

Gambar 4.1. Histogram Data Kemampuan Awal Kelas modul Berbasis IT

Data kemampuan awal kemudian dikategorikan berdasarkan nilai rata-rata (mean)

dengan hasil sebagaimana dilihat pada Tabel 4.4.

Hasil tabulasi data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan awal, didapatkan

data prestasi belajar kelompok kemampuan awal rendah sebagai berikut: 1) nilai

tertinggi untuk kemampuan awal adalah 8,0 ; 2) skor terendah 4,5 ; 3) mean atau

rata-rata sebesar 5,853; 4)median sebesar 5,530 ; 5) modus sebesar 4,900 dan 6)

standar deviasi sebesar 1,099. Data tentang kemampuan awal selanjutnya dijadikan

data interval yang hasilnya dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi data

Page 83: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

prestasi belajar kelompok kemampuan awal rendah pada lampiran 15 tabel 15.2.

Histogram yang menunjukkan distribusi frekuensi data prestasi belajar kelas animasi

simulasi komputer ditunjukkan pada Gambar 4.2.

0

2

4

6

8

10

12

3.9-4.5 4.6-5.2 5.3-5.9 6-6.6 6.7-7.3 7.4-8

interval

freku

en

si

Bertolak dari Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 , dapat dilihat bahwa rata-rata

prestasi belajar dengan kemampuan awal tinggi lebih besar dibandingkan dengan

hasil prestasi belajar kelompok kemampuan awal rendah.

b. Kemampuan Penalaran Analitis

Data kemampuan penalaran analitis diperoleh dari tes kemampuan penalaran

analitis yang diisi oleh peserta belajar. Soal tes kemampuan penalaran analitis berupa

soal tes pilihan ganda yang terdiri dari 36 item pertanyaan. Pada frekuensi data

prestasi belajar kemampuan penalaran analitis tinggi didapatkan data-data sebagai

berikut: 1) nilai tertinggi untuk kemampuan penalaran analitis adalah 8,7; 2) nilai

terendah 4,3; 3) mean atau rata-rata sebesar 6,660, 4) median sebesar 6,614, 5)

modus sebesar 6,472 dan 6) standar deviasi sebesar 1,216. Data prestasi belajar

kemampuan penalaran analitis tinggi berikutnya dijadikan data interval yang hasilnya

Page 84: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

dapat dideskripsikan pada lampiran 15 tabel 15.3. Histogram data prestasi belajar

kelompok kemampuan penalaran analitis tinggi seperti pada gambar 4.3.

0

2

4

6

8

10

12

4.3-5 5.1-5.8 5.9-6.6 6.7-7.4 7.5-8.2 8.3-9.0

interval

freku

en

si

Gambar 4.3. Histogram Data Prestasi Belajar Kelompok Kemampuan Penalaran

analitis Tinggi

Histogram data prestasi belajar kelompok kemampuan penalaran analitis

rendah sebagai berikut data untuk kelompok penalaran analitis rendah ini

ditunjukkan pada gambar 4.4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

3.9-4.5 4.6-5.2 5.3-5.9 6.0-6.6 6.7-7.3 7.4-8.0

interval

freku

en

si

Gambar 4.4. Histogram Data Prestasi Belajar Kelompok Kemampuan Penalaran

Analitis Rendah

Page 85: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

Data yang ditunjukkan pada hasil prestasi belajar kelompok kemampuan penalaran

analitis rendah yaitu 1) nilai tertinggi untuk kemampuan penalaran analitis adalah

7,8; 2) nilai terendah 3,9; 3) mean atau rata-rata sebesar 5,989, 4) median sebesar

5,561, 5) modus sebesar 4,805 dan 6) standar deviasi sebesar 1,223.

c. Prestasi Belajar Kimia

Hasil tes prestasi belajar untuk seluruh sampel kontrol dan eksperimen

disajikan pada lampiran 15. Lampiran ini meliputi tabel 15.5. dan 15.6. berturut-

turut distribusi frekuensi data prestasi belajar kelompok media modul berbasis IT dan

turut distribusi frekuensi data prestasi belajar kelompok simulasi animasi komputer.

Bertolak dari hasil tabulasi dan skor terhadap hasil tes yang diberikan kepada peserta

belajar, diperoleh data-data prestasi belajar kimia dari kelas yang menggunakan

media modul berbasis IT. Data selengkapnya disajikan pada lampiran 15 tabel 15.5.

pada gambar 4.5.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

4.3-5 5.1-5.8 5.9-6.6 6.7-7.4 7.5-8.2 8.3-9.0

interval

freku

en

si

Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelas Media

Modul Berbasis IT

Prestasi belajar tertinggi adalah 8,7 dan terendah 4,3; mean atau rata-rata sebesar

Page 86: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

6,692; median sebesar 6,810; modus sebesar 6,945 dan standar deviasi sebesar 1,111.

Data prestasi belajar pada kelas yang menggunakan media animasi simulasi

komputer adalah sebagai berikut. Prestasi belajar tertinggi adalah 8,7 dan terendah

3,9; mean atau rata-rata sebesar 5,959; median sebesar 5,730; modus sebesar 5,150

dan standar deviasi sebesar 1,168. Data tentang prestasi belajar kimia selanjutnya

dijadikan data interval yang dapat dideskripsikan pada Lampiran 15 Tabel 15.6.

Data pada tabel 4.10 dapat digambarkan dalam histogram seperti pada

Gambar 4.6.

0

2

4

6

8

10

12

3.9-4.5 4.6-5.2 5.3-5.9 6.0-6.6 6.7-7.3 7.4-8.0

interval

freku

en

si

Gambar 4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelas Simulasi

Animasi Komputer

B. Uji Persyaratan Analisis

Uji prasyarat analisis terdiri dari dua uji, yaitu uji normalitas dan

homogenitas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kedua kelas tidak berbeda

rata-ratanya sebelum dilakukan analisis, dan untuk menentukan metode analisis yang

sesuai dengan normal dan tidaknya sampel. Selengkapnya akan dijelaskan dalam

Page 87: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

pembahasan uji persyaratan analisis normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah data yang

dikumpulkan mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas

dilaksanakan dengan uji Lilliefors. Untuk menerima atau menolak asumsi

kenormalan adalah dengan membandingkan Lhitung dengan Ltabel pada taraf

signifikansi 5%. Jika Lhitung < Ltabel maka sebaran data berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan program Microsof Excel didapatkan harga-

harga Lhitung yang dideskripsikan pada tabel berikut ini (Lampiran 19 dan 20).

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada semua data-data

yang dihasilkan memiliki distribusi atau sebaran yang normal. Sehingga keempat

data variabel tersebut dinyatakan mempunyai data yang berdistribusi normal,

sehingga sudah memenuhi persyaratan analisis pertama (pada lampiran 19-20).

2. Uji Homogenitas

Pengujian prasyarat analisis berupa uji homogenitas dilaksanakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi memiliki variansi yang homogen. Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Dari hasil pengujian

homogenitas, dapat dibuat ringkasan seperti pada tabel berikut ini (Lampiran 21).

Hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga statistik uji 2

hitung sebesar

2,065. Harga ini lebih kecil dari harga kritik yaitu 2

tabel (0,05;7) = 14,067. Artinya

data prestasi belajar berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji anava tiga jalur

Page 88: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

dengan frekuensi sel tak sama. Analisis dilaksanakan dengan program Microsoft

Excel, sedangkan hasil analisis sidik ragam anava tiga jalur sel tak sama secara

singkat dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 22.

Hasil keputusan uji dari hasil perhitungan pada penelitian ini ditunjukkan

pada tabel 4.6

Tabel 4.6. Keputusan Uji Anava

Sumber Variasi F Hitung FTabel 5% Keputusan Uji

Baris (A) 7,721 4,00 Ho ditolak

Kolom (B) 22,471 4,00 Ho ditolak

Layer (C) 8,138 4,00 Ho ditolak

Berdasar hasil Analisis Varian Tiga Arah Sel Tak Sama, maka data

diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Hasil uji anava yang memperoleh FhitungA sebesar 7,721. Karena FhitungA > Ftabel

(7,721 > 4,00), maka hipotesis nol (H01) ditolak dan Ha1 diterima, berarti model

pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT dan simulasi animasi

komputer berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia peserta belajar

dan hipotesis pertama dinyatakan diterima.

b. Hasil uji anava yang memperoleh FhitungB sebesar 22,471. Karena FhitungB > Ftabel

(22,471 > 4,00), maka hipotesis nol (H02) ditolak dan Ha2 diterima, berarti

kemampuan awal berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia dan

hipotesis kedua dinyatakan diterima

c. Hasil uji anava yang memperoleh FhitungC sebesar 8,138. Karena FhitungC > Ftabel

(8,138 > 4,00), maka hipotesis nol (H03) ditolak dan Ha3 diterima, berarti

Page 89: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

d. kemampuan penalaran analitis berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

kimia peserta belajar dan hipotesis ketiga dinyatakan diterima.

Hasil uji anava yang signifikan kemudian diteruskan dengan uji lanjut anava

dengan metode uji t (LSD). Uji lanjut anava ini dilakukan terhadap setiap pasangan

baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel yang (H0)nya ditolak.

Rangkuman hasil uji lanjut anava ini merujuk pada lampiran 23. Interpretasi dari

hasil uji lanjut anava adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran individual dengan

media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada model pembelajaran individual

dengan simulasi animasi komputer. Terbukti dari nilai thitung > ttabel (3,098 >

2,000) pada taraf signifikansi 5%. Model pembelajaran individual dengan media

modul berbasis IT memiliki prestasi belajar (6,732) yang lebih tinggi

dibandingkan model pembelajaran individual dengan animasi simulasi komputer

(6,035). Dengan demikian model pembelajaran individual dengan media modul

berbasis IT lebih sesuai dalam meningkatkan prestasi yang lebih baik.

2. Media Modul Berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk

prestasi belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi. Terbukti dari nilai thitung >

ttabel (4,765 > 2,000) pada taraf signifikansi 5%. Peserta belajar dengan

kemampuan awal tinggi pada Media Modul Berbasis IT model pembelajaran

individual memiliki memiliki prestasi belajar (6,903) yang lebih tinggi

dibandingkan peserta belajar dengan memiliki kemampuan awal rendah (5,831).

3. Media Modul Berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk

prestasi belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi. Terbukti dari nilai thitung >

Page 90: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

4. ttabel (3,056 > 2,000) pada taraf signifikansi 5%. Peserta belajar dengan memiliki

kemampuan penalaran analitis tinggi memiliki prestasi belajar (6,718) yang lebih

tinggi dibandingkan peserta belajar dengan memiliki kemampuan penalaran

analitis rendah (6,031). Demikian dapat disimpulkan untuk peserta belajar

khususnya di PGSD surakarta lebih sesuai menggunakan modul berbasis IT.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kesesuaian model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT dan

simulasi animasi komputer terhadap prestasi belajar

Ho : prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran individual

dengan media modul berbasis IT tidak lebih sesuai dari pada model

pembelajaran individual dengan media simulasi animasi komputer.

H1 : prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran individual

dengan media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada model pembelajaran

individual dengan media simulasi animasi komputer.

Hipotesis pertama memperoleh FhitungA > Ftabel (7,721 > 4,00) diterima pada

taraf signifikansi 5%, berarti prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model

pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada

model pembelajaran individual dengan media simulasi animasi komputer. Model

pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT memperoleh nilai rata-rata

prestasi belajar sebesar 6,566, lebih tinggi daripada model pembelajaran individual

dengan animasi simulasi komputer (5,990). Artinya prestasi belajar kimia hasil dari

penerapan model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT lebih

Page 91: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

sesuai. Model pembelajaran individu dapat membuka kesempatan bagi peserta

belajar untuk belajar menurut kecepatan masing-masing, dengan cirinya adalah

a) memungkinkan peserta belajar belajar sendiri; b) memperhatikan perbedaan

kecepatan belajar peserta belajar; c) terdapat kejelasan tujuan yang harus dipahami;

d) memungkinkan peserta belajar berpartisipasi aktif; e) secara optimal menerapkan

belajar tuntas. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip individu pada model Keller Plan

(Sudjoko, 1985) meliputi: a. Satu Course dibagi atas beberapa unit yang berurutan.

b. Tiap unit berisi tujuan, prosedur kerja dan dan beberapa persoalan.

c. Peserta belajar belajar sendiri atas petunjuk kerja dari unit satu ke unit berikutnya

secara berurutan. d. Peserta belajar bisa mengambil ujian untuk masing-masing unit

kapan saja merasa telah siap. e.Tiap kuliah dan demonstrasi hanya digunakan untuk

sekedar memberi motivasi belajar dan bukan merupakan sumber informasi. f. Tidak

harus ada media seperti audio visual, tape dan slide. Staf yang terlibat adalah

instruktur (pengajar) dan Proctor (undergraduate students) yaitu peserta belajar yang

dianggap mampu menguasai seluruh unit.

Keberhasilan yang dicapai dalam menerapkan model pembelajaran individu

karena hal sebagai berikut: 1. Penerapan model tersebut dapat meningkatkan

persaingan secara tidak langsung sesama peserta belajar dalam rangka mencapai skor

maksimal. 2. Peserta belajar dapat merencanakan kegiatan dalam jangka pendek

untuk menghadapi kuliah Ilmu Alamiah Dasar. 3. Meningkatkan rasa individual

peserta belajar (Widyanintyas, 2009:13-15).

Selanjutnya penggunaan informasi teknologi dalam pembelajaran individual

dapat memperbaiki kualitas pembelajaran. Menurut Kariadinata (2009:45-46)

Page 92: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

pembelajaran dengan informasi teknologi merupakan salah satu bentuk pembelajaran

yang saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Elemen-elemen

multimedia yang menggabungkan beberapa komponen seperti warna, teks, animasi,

gambar/grafik, suara dan video sangat menunjang dalam memenuhi kebutuhan

belajar peserta belajar yang memiliki kemampuan kognitif yang berbeda. Konsep

multimedia menurut Mayer (2001:76) meliputi tiga level, yaitu, pertama level teknis

yang berkaitan dengan alat-alat teknik: alat-alat ini dapat dianggap sebagai

kendaraan pengangkut tanda-tanda (signs); kedua, level semiotik yang berkaitan

dengan bentuk representasi ; bentuk representasi ini dapat dianggap sebagai jenis

tanda (type of signs); ketiga, level sensorik yaitu berkaitan dengan saluran sensorik

yang berfungsi untuk menerima tanda (signs).. Sebab Pada dasarnya, pembelajaran

diselenggarakan dengan harapan agar peserta belajar mampu menangkap/menerima,

memproses, menyimpan, serta mengeluarkan informasi yang telah diolahnya.

Gardner (2009:34-36) mengemukakan bahwa ”Kemampuan memproses informasi itu

dalam bentuk tujuh kecerdasan, yaitu (1) logis-matematis, (2) spasila, (3) linguistik,

(4) kinestetik-keparagaan, (5) musik, (6) interpersonal, dan (7) inrapersonal”. Media

yang dapat mengakomodir persyaratan-persyaratan tersebut adalah media modul IT.

2. Kesesuaian kemampuan awal terhadap prestasi belajar

H0 : Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual tidak lebih

sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki daya kemampuan awal

tinggi.

H1 : Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih

sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki kemampuan awal tinggi.

Page 93: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

Hipotesis kedua memperoleh FhitungB > Ftabel (22,471 > 4,00) diterima pada taraf

signifikansi 5%, berarti media modul berbasis IT pada model pembelajaran

individual lebih sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki daya kemampuan awal

tinggi. Pengkategorian kemampuan awal dibedakan menjadi dua, yaitu kemampuan

awal tinggi dan kemampuan awal rendah. Peserta belajar yang memiliki kemampuan

awal tinggi memperoleh nilai rata-rata prestasi belajar sebesar 6,819, lebih tinggi

daripada peserta belajar yang berkemampuan awal rendah (5,710). Kemampuan awal

berguna untuk menempatkan peserta belajar dalam situasi yang tepat dalam

pembelajaran.

Menurut Kartini-Kartono (1995:7-8) ”Kemampuan awal merupakan

kemampuan pengembangan kehidupan emosional, rasional dan sosial”. Sejak

lahirnya seorang anak memiki ketiga potensi tersebut sebagai kemampuan dasar

yang masih „kuncup‟ yang harus dikembangkan dan diaktualisasikan. Kemudian dari

kuncup tersebut berkembang ke arah kompetensi (penguasaan). Hal ini berarti

pengajaran dimulai dari apa yang telah diketahui oleh peserta belajar. Pengajar harus

sudah mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal peserta belajar yaitu

pengetahuan dan tingkah laku yang telah dimiliki oleh peserta belajar, sehingga

pengajar dapat menggunakan kemampuan awal dari peserta belajar sebagai landasan

untuk pengembangan materi berikutnya. Kemampuan awal yang tinggi berarti

peserta belajar lebih sesuai dan memiliki potensi pengetahuan yang baik untuk

dikembangkan.

3. Kesesuaian kemampuan penalaran analitis terhadap prestasi belajar

H0 : Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual tidak

Page 94: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

66

lebih sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki daya kemampuan

penalaran analitis tinggi.

H1 : Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih

sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki daya kemampuan

penalaran analitis tinggi.

Hipotesis ketiga memperoleh FhitungC > Ftabel (8,138 > 4,00) diterima pada taraf

signifikansi 5%. berarti Media modul berbasis IT pada model pembelajaran

individual lebih sesuai untuk prestasi belajar yang memiliki daya kemampuan

penalaran analitis tinggi. Peserta belajar yang memiliki kemampuan penalaran

analitis kategori tinggi memperoleh nilai rata-rata prestasi belajar sebesar 6,622,

lebih tinggi daripada peserta belajar yang memiliki kemampuan penalaran analitis

rendah (5,859). Hal ini menunjukkan kemampuan penalaran analitis berperan penting

dalam proses belajar peserta belajar. Dengan demikian ada kesesuaian penalaran

analitis yang lebih tinggi dalam meningkatkan prestasi yang lebih tinggi daripada

penalaran analitis rendah.

Penalaran analitis merupakan salah satu jenis kemampuan yang merupakan

atribut inteligensi. Menurut Winkel (1996:125), “Inteligensi merupakan kemampuan

penalaran analitis”. Kemampuan penalaran analitis ini adalah suatu aspek yang

penting dari inteligensi, tetapi bukan satu-satunya. Kemampuan penalaran analitis ini

menjadi sekumpulan ketrampilan yang kompleks yang harus dilatih sejak usia dini.

Aktifitas dinamis dalam penalaran analitis akan bersifat ideasional dalam rangka

pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. Peran

dalam pembelajaran, kemampuan penalaran analitis menjadikan proses mental dapat

Page 95: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

memfungsikan otak dalam rangka mencari jawaban atas suatu persoalan,

menemukan ide-ide, mencari pengetahuan, atau sekedar untuk berimajinasi. Proses

berpikir terjadi sebagai wujud dari berfungsinya otak manusia, karena otak manusia

merupakan pusat kesadaran, pusat berpikir, perilaku, dan emosi manusia

mencerminkan keseluruhan dirinya, kebudayaan, kejiwaan, bahasa dan ingatannya.

Keberhasilan peserta belajar dalam menerima dan menerapkan pengetahuan tidak

dapat lepas dari peranan pengajar dalam mengelola interaksi belajar mengajar.

Dalam pengalihan semua materi pelajaran kepada peserta belajar dan pengajar juga

harus memperhatikan mutu pembelajaran sehingga pengalaman mengajar saat itu

dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang akan datang.

Householder (1999:9-11) mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi dalam

pendidikan harus dapat: (1) memperluas landasan intelektual yang melatar belakangi

desain, manufuktur, konstruksi, komunikasi, transportasi, engineering dan arsitektur

yang memenuhi ruang teknik pengendalian alam dan dunia buatan manusia, (2)

menjelaskan secara detail praktek dan body of technological knowlegde agar mudah

dikenali dan difahami sebagi basis sumber perencanaan pembelajaran, (3) menyusun

strategi kurikulum yang komprehensif dan unik dengan mengentegrasikan praktik

dan pengetahuan dengan pemahaman konterporer cara-cara belajar memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan, (4) mengekplorasi perbedaan individual dan

kelompok, sehingga program yang tepat mungkin didesain secara integral dengan

kerangka kultural dan individual mereka, dan (5) mengkaji konstribusi studi di

bidang teknologi di dalam dan di atas masyarakat kontemporer dengan visi yang

jelas dan kritis untuk mencapai kualitas generasi di masa depan. Berdasarkan kedua

Page 96: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

65

pandangan diatas prospek masa depan pendidikan berbasis teknologi memunculkan

orientasi yang cukup kuat dan jelas bagi pengembangan peserta belajar dimasa yang

akan datang. Penggunaan teknologi tersebut dimaksudkan agar para peserta belajar

dapat mengembangkan kemampuan awal yang dimiliki, dapat berpikir kritis serta

dapat mengembangkan kemampuan penalarannya, sehingga pola pembelajaran dapat

dikembangkan sedemikian rupa dan memungkinkan tersalurnya daya kritis peserta

belajar. Perlunya peningkatan keefektifan pembelajaran adalah agar perpengajaran

tinggi dapat mengembangkan tugas dan tanggung jawabnya membina peserta belajar

sehingga dapat berdiri dan berusaha sendiri, memupuk jiwa wiraswasta,

mengembangkan kemampuan berpikir secara mandiri dan kritis.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dirancang dan dilaksanakan sebaik-baiknya, namun masih

terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Variabel yang diteliti hanya pada model pembelajaran, kemampuan awal, dan

kemampuan penalaran analitis, sedangkan masih banyak variabel lain yang turut

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar peserta belajar.

2. Prestasi belajar peserta belajar dalam penelitian ini terbatas pada prestasi belajar

mata pelajaran kimia pada konsep materi dan perubahannya, sehingga untuk

prestasi belajar pada pokok bahasan yang lain belum dapat diketahui.

3. Sampel penelitian hanya terbatas pada peserta belajar PGSD Surakarta, sehingga

hasil penelitian tidak dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas.

Page 97: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran individual dengan

media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada model pembelajaran individual

dengan simulasi animasi komputer, dimana media modul berbasis IT lebih sesuai

karena memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan media simulasi animasi

komputer. Terbukti dari hasil uji anava yang memperoleh FhitungA > Ftabel (7,721

> 4,00) diterima pada taraf signifikansi 5%.

2. Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk

peserta belajar PGSD yang memiliki kemampuan awal tinggi dibandingkan

kemampuan awal rendah. Terbukti dari hasil uji anava yang memperoleh FhitungB

> Ftabel (22,471 > 4,00) diterima pada taraf signifikansi 5%.

3. Media modul berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk

prestasi belajar peserta belajar yang memiliki daya kemampuan penalaran analitis

tinggi dibandingkan kemampuan penalaran analitis rendah. Terbukti dari hasil uji

anava yang memperoleh FhitungC > Ftabel (8,138 > 4,00) diterima pada taraf

signifikansi 5%.

Page 98: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka dapat diambil implikasi

penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

a. Pembelajaran pada bab Materi dan perubahannya dapat disampaikan dengan

model pembelajaran individual dengan media modul berbasis IT. Berdasarkan

penelitian prestasi belajar kimia hasil dari penerapan model pembelajaran

individual dengan media modul berbasis IT lebih sesuai dari pada model

pembelajaran individual dengan simulasi animasi komputer.

b. Dalam upaya peningkatan prestasi belajar perlu diperhatikan kemampuan awal

peserta belajar. Berdasarkan hasil penelitian media modul berbasis IT pada model

pembelajaran individual lebih sesuai untuk peserta belajar PGSD yang memiliki

kemampuan awal tinggi dibandingkan kemampuan awal rendah.

c. Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar perlu diperhatikan kemampuan

penalaran analitis peserta belajar. Berdasarkan hasil penelitian media modul

berbasis IT pada model pembelajaran individual lebih sesuai untuk peserta

belajar PGSD yang memiliki kemampuan analitis tinggi dibandingkan

kemampuan analitis rendah.

2. Implikasi Praktis

a. Terdapat beberapa macam alternatif metode mengajar bagi pengajar yang

dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di

perpengajaran tinggi khususnya PGSD.

b. Prestasi belajar dapat dicapai secara optimal jika pembelajaran diberikan

Page 99: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

dengan metode yang bervariasi, penggunaan media modul berbasis IT dan

animasi simulasi komputer dapat menjadi salah satu alternatifnya. Kemudian

dalam aplikasinya diharapkan memperhatikan kemampuan awal dan

kemampuan penalaran analitis masing-masing, sehingga pembelajaran akan

lebih berhasil.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas dapat disampaikan saran

sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa

a. Peserta belajar perlu menyesuaikan diri dengan beberapa macam model

pembelajaran yang digunakan pengajar, memberikan tanggapan positif, dan

lebih meningkatkan keterlibatannya dalam pembelajaran.

b. Peserta belajar harus mengembangkan pengetahuan yang dimiliki agar

memperoleh pengalaman belajar dan wawasan yang lebih luas.

c. Peserta belajar harus mengasah kemampuan penalaran analitis dengan baik

agar mampu memahami konsep-konsep dalam materi kuliah.

2. Untuk Dosen Pengajar

a. Perlu menerapkan model pembelajaran individual dengan media modul

berbasis IT. Hal ini perlu dipertimbangkan karena dalam penelitian ini

diperileh hasil bahwa model pembelajaran individual dengan media modul

berbasis IT lebih sesuai untuk mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 khususnya

bab Materi dan Perubahannya.

b. Dalam upaya peningkatan hasil prestasi belajar, dosen pengajar juga perlu

Page 100: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

memperhatikan kemampuan awal peserta belajarnya. Mengingat bahwa

penerapan modul berbasisi IT lebih sesuai untuk peserta belajar dengan

kemampuan awal tinggi.

c. Perlu menerapkan dan memperhatikan pengukuran kemampuan penalaran

analitis. Karena untuk penerapan media modul berbasis IT lebih mudah

dipahami oleh anak-anak yang berkemampuan penalaran analitis tinggi.

Page 101: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Paedagogia Jurnal Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Anonim. 2005. Model Pembelajaran Individual. www.ica-sae.org. Diakses tanggal

12 Agustus 2009.

Anonim. 2006. Aspek-aspek prestasi Belajar. www.wikipedia.com. Diakses

Tanggal 23 Januari 2009.

Anonim. 2007. Profil Kemampuan Generik Awal Calon Guru dalam Membuat

Perencanaan pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan . Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2008. Penulisan Modul. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional.

Anonim. 2009. Model-model Perencanaan Pembelajaran.

www.one.indoskripsi.com. Diakses Tanggal 5 Januari 2009.

Boediyono. 2004. Statistik untuk Penilaian. Surakarta : UNS Press.

Gallupe. 2003. Makalah Pemanfaatan Informasi Teknologo dalam Dunia

Pendidikan. www.scribd.com. Diakses Tanggal 23 Agustus 2009.

Gardner, Howard. 2009. Multiple Intellegences and Education. www.infed.org.

Diakses Tanggal 15 Februari 2009.

Haris Mujiman. 2008. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.

Hendro Darmodjo.1998. Pendidikan IPA 1. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan.

Wayan Santyasa. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori

Pengembangan Modul. www.docstoc.com. Diakses Tanggal 27 Juni 2009.

Masidjo, S. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Kartini Kartono. 2005. Konsep dan Metode Pembalajaran. www.e-learn.bpplsp-

reg5.go.id. Diakses Tanggal 8 Juni 2009.

Page 102: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

Literzat Sobri. 2004. Efektifitas Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan

Media Komputer, Media Audio Visual dan Sistem Konvensional

terhadap Prestasi Belajar Peserta Belajar Ditinjau dari Kemampuan

konkrit dan Abstrak. Surakarta : Pascasarjana UNS .

Oemar Hamalik. 1989. Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan. Bandung :

Mandar Maju.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Margono. 1989. Strategi Belajar Mengajar Buku I. Surakarta: UNS Press.

Munir. 2008. Studi Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Guru

dan Siswa SMK di Yogyakarta. http://www.elektro.uny.ac.id. Diakses

Tanggal 28 Mei 2009.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Argensindo.

Nur Rohmadi. 2008. Miskonsepsi dalam Perhitungan Kimia melalui Tes Multiple

Choicedengan Model Pembelajaran Konstruktivisme dengan

Memperhatikan Kemampuan Awal Siswa. Surakarta : Pascasarjana UNS.

Nana Sudjana. 1990. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Argensindo.

Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Mayer. 2001. Multimedia Learning. Cambridge:Cambridge University Press.

Robinson Situmorang, Atwi Suparman dan Rudi Susilana. 2004. Desain

Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Saifuddin Azwar. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: pustaka Pelajar

Offest.

Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Guru PLPG). Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta.

Sri Lestari. 2008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri

terbimbing dengan Media Audio visual dan Modul Bergambar disertai

LKS terhadap Prestasi Belajar Fisika ditinjau dari Kemampuan Awal

dan Aktivitas Belajar Siswa. Surakarta: Pascasarjana UNS.

Page 103: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

81

Suciati dan prasetya Irawan. 1993. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: Dikti

Depdikbud.

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 1988. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Sukardi. 2007. Metodolgi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno Hadi. 1993. Statistika 3. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms Madiun. 2006. Macromedia

Flash Pro 8 Mahir dalam 7 Hari. Madiun : Penerbit Andi Offset.

Widyaningtyas. 2009. Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik dan Taktik

dalam Pembelajaran. www.unhalu.ac.id. Diakses Tanggal 18 Juli 2009.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Prenada Media Group.

Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. Yogyakarta: Media Abadi.

Wisma Pandia. 2007. Modul Kuliah Filsafat Ilmu. Philadelphia : STTI Perss.

Page 104: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

87

SILABUS

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA 1

Disusun Oleh :

Murwani Dewi Wijayanti

NIM. S. 830908127

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 105: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

88

SILABUS

Jenis Sekolah : Universitas Materi Pokok : Materi dan Perubahannya

Mata Kuliah :Konsep Dasar IPA 1 Semester : II

Tahun Pelajaran : 2008/2009 Waktu : 6 X 50 menit

No Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok Sumber Bahan

1. Megkaji sifat dan

perubahan materi/benda

dan energi

1. Mendefinisika

n pengertian

materi

2. Melakukan

percobaan

perubahan

fisika

3. Melakukan

percobaan

perubahan

kimia

4. membedakan

antara

perubahan

fisika dan

perubahan

kimia

5. Menetapkan

konsep

perubahan

materi dapat

menghasilkan

energi.

1. Informasi dan

tanya jawab untuk

menemukan

konsep materi

2. Melakukan

percobaan

perubahan materi.

3. Melakukan

pengamatan untuk

membedakan

materi homogen

dan heterogen serta

perbedaan antara

larutan, suspensi

dan koloid.

4. Informasi dan

tanya jawab

menggambar

susunan atom

dalam senyawa dan

tata nama senyawa

kimia

Materi dan

Perubahannya

1. Pengertian

Materi

2. Perubahan

Materi

3. Klasifikasi

Materi

4. Partikel Materi

5. Lambang Unsur

6. Rumus Kimia

7. Tata nama

senyawa kimia

8. Larutan

9. Asam

10. Basa

11. Garam

1. Cheiriyah Hasan, 1986,

Ikhtisar Kimia 2

Surabaya : Edumedia

2. Harry Firman dan

Liliasari, 1993, kimia I,

Jakarta : Depdikbud.

3. Hendro Darmodjo.

1993. Pendidikan IPA 1

Page 106: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

89

6. Menemukan

konsep

perubahan

materi dapat

menyerap

energi

7. Mengklasifika

si jenis-jeis

materi

Page 107: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

90

Lampiran 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA 1

Semester : II

Alokasi Waktu : 6 x 50‟

Materi Pokok : Materi dan Perubahannya

A. Kompetensi Dasar

Mengkaji sifat dan perubahan materi benda dan energi .

B. Indikator

1. Mendefinisikan pengertian materi

2. Membedakan antara perubahan fisika dan kimia

3. Menemukan konsep perubahan materi yang dapat menghasilkan energi

4. Menemukan konsep perubahan materi yang dapat menyerap energi

5. Mengklasifikasikan jenis-jenis materi

6. Membedakan antara unsur dan senyawa

7. Membedakan antara senyawa campuran homogen dan heterogen

8. Membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi

9. Menggambarkan senyawa yang tersusun oleh atom sejenis

10. Menggambarkan senyawa yang tersusun oleh atom tidak sejenis

11. Menuliskan sedikitnya 10 lambang unsur

12. Menemukan konsep tatanama senyawa kimia

13. Menyebutkan peran asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari

Page 108: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

91

C. Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat:

1. Mendefinisikan pengertian materi

2. Membedakan antara perubahan fisika dan kimia

3. Menemukan konsep perubahan materi yang dapat menghasilkan energi

4. Menemukan konsep perubahan materi yang dapat menyerap energi

5. Mengklasifikasikan jenis-jenis materi

6. Membedakan antara unsur dan senyawa

7. Membedakan antara senyawa campuran homoge dan heterogen

8. Membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi

9. Menggambarkan senyawa yang tersusun oleh atom sejenis

10. Menggambarkan senyawa yang tersusun oleh atom tidak sejenis

11. Menuliskan sedikitnya 10 lambang unsur

12. Menemukan konsep tatanama senyawa kimia

13. Menyebutkan peran asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari

D. Materi Pembelajaran

. Materi dan Perubahan Materi

Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Sifat materi

dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

Perubahan materi dibedakan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika.

Perubahan kimia dapat kita kenali dengan mudah, bila satu atau lebih materi dihancurkan

secara kimiawi. Contohnya perubahan sebatang kayu menjadi seonggok abu. Perubahan

fisika adalah perubahan bentuk fisik materi tanpa merubah identitas kimiawinya. Perubahan

Page 109: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

92

air menjadi es atau pertambahan panjang pita karet karena ditarik merupakan contoh-contoh

perubahan fisika lainnya.

b. Wujud Materi

Wujud materi atau wujud zat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat

yaitu zat yang bentuknya berupa padatan, zat cair yaitu zat yang bentuknya berupa cairan

dan zat gas yaitu zat yang berupa gas dan biasanya ada di udara.

Jika diperhatikan ada beberapa sifat yang sama, seperti zat padat dan cair sama-

sama mempunyai volume tetap. Namun, di sisi lain zat padat memiliki sifat yang berbeda

baik dengan zat cair maupun gas. Tabel perbandingan sifat wujud zat ditunjukkan pada

Tabel 2.

Tabel 2 Perbandingan Sifat Wujud Zat

No Zat

Sifat Zat Contoh

Bentuk Volume Kemampatan 1 Padat Tetap Tetap Sukar

dimampatkan

Batu, kayu, besi,

alumunium, seng, dan

lain-lain

2 Cair Berubah Tetap Mudah

dimampatkan

Air, sirup, kecap, susu,

cuka, dan lain-lain

3 Gas Berubah Berubah Mudah sekali

dimampatkan

Nitrogen, hidrogen,

oksigen, gas belerang

dan lain-lain

Perubahan wujud materi juga dapat dibedakan berdasarkan perubahan suatu zat menjadi

zat yang lain.

Perubahan zat yang dimaksud adalah mencair, membeku, menyublim, menguap dan

mengembun.

Keterangan:

Page 110: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

93

1. Mencair

2. Membeku

3. Menyublim

4. Menyublim

5. Menguap

6. Mengembun

(kondensasi)

c. Unsur

Unsur dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang semua atom-atomnya memiliki

nomor atom yang sama. Unsur yang terbanyak di alam semesta ini adalah Hidrogen, yang

menyusun sekitar 75%. Helium merupakan unsur terbanyak kedua setelah Hudrogen,

sisanya berupa unsur-unsur yang lainnya. Sebagian besar unsur berupa logam. Logam

memiliki sifat konduktor panas dan listrik yang baik. Diantara logam-logam tersebut ,

hanya sedikit yang ditemukan dalam wujud unsur di alam. Unsur-unsur itu adalah emas,

perak dan platina. Emas merupakan unsur yang tidak bereaksi dengan air dan udara. Emas

secara kimia tidak reaktif. Contoh yang lainnya adalah kalsium. Kalsium terikat secara

kimiawi sebagai seanyawa dalam bentuk seperti batu kapur pegunungan, batu karang,

tulang binatang, kerang laut dan mutiara. Jika logam kalsium terkena air atau udara, logam

tersebut akan mudah bereaksi. Besi juga termasuk logam yang bereaksi secara lambat bila

terkena air.

d. Molekul

Atom-atom sebagian besar unsur bereaksi dengan dan bersenyawa dengan atom lain.

Persenyawaan atom-atom yang disebut molekul terjadi karena adanya gaya-gaya listrik.

2

1 3

4

5

6

Padat

Cair Gas

Gambar 1 Diagram perubahan wujud zat

Page 111: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

94

Dalam hal ini gaya-gaya listrik yang dimaksud adalah ikatan kimia. Oleh sebab itulah suatu

molekul dapat didefinisikan sebagai partikel terkecil suatu zat yang tidak berikatan kimia

dengan atom-atom lainnya. Rumus kimia mengandung simbol-simbol atom dalam molekul

dan indeks angka megikuti simbol. Molekul akan berubah apabila ikatan antar atom-

atomnya diputus atau dihubungkan dengan atom-atom lain. Dengan memakan sepiring nasi,

molekul karbohidrat merupakan komponen yan terurai menjadi gula. Molekul-molekul

dipecah, diatur dan digabung kembali selama reaksi kimia.

e. Senyawa dan Campuran

Suatu zat yang molekulnya mengandung lebih dari satu jenis disebut senyawa.

Kuarsa yang dalam bentuk partikel kecilnya disebut pasir adalah senyawa yang sering

disebut silikon dioksida (SiO2). Suatu campuran terdiri atas dua atau lebih zat yang tidak

terikat secara kimia. Campuran dibedakan menjadi dua macam yaitu campuran homogen

dan campuran heterogen. Dikataan sebagai campuran heterogen karena sifat

pembentukanya tidak sama. Sebagai contohnya adalah suspensi. Suspensi merupakan zat

dengan ukuran zat terlarutnya lebih besar dari 0,1 mikrometer. Apabila ukuran zat terlarut

diantara 0,001 mikrometer dan 0,1 mikrometer maka campuran tersebut dinamakan larutan

koloid. Larutan koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring dan zat terlarutnya tidak

mudah mengendap. Larutan jenis ini dapat terbentuk gas, cair dan padat. Koloid dapat

dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari sifat zat pelarut (pendispersi)dan zat

terlarutnya (terdispersi).

Suatu zat yang seragam, memiliki sifat pembentuknya yang sama disebut homogen.

Sifat-sifat ini ada yang disebut sebagai aerosol cair dan padat, emulsi padat dan cair , busa,

sol dan sol padat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 112: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

95

Tabel 3 Berbagai jenis koloid

Wujud

Koloid

Zat terlarut Zat pelarut Jenis Koloid Contoh

Gas Gas

Cair

Padat

Gas

Gas

Gas

Aerosol cair

Aerosol padat

Kabut, awan

asap

Cair Gas

Cair

Padat

Cair

Cair

Cair

Busa

Emulsi

Sol

Buih, busa

Air susu

Cat

Padat

Gas

Cair

Padat

Padat

Padat

Padat

Busa padat

Emulsi padat

Sol Padat

Batu apung

Arang aktif

mentega

Suatu zat yang seragam, memiliki sifat pembentuknya yang sama disebut homogen.

f. Ikatan Kimia

Ikatan kimia mempelajari tentang bagaimana suatu atom dapat tergabung atau

berkaitan dengan atom-atom lainnya untuk membentuk suatu molekul. Yang termasuk

ikatan kimia antara lain ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan logam. Ikatan

ion adalah ikatan antara ion positif dan ion negatif. Sebagai contohnya adalah ion Na+

dan

ion Cl- tarik-menarik secara elektrostatik sehingga membentuk molekul NaCl. Ikatan

kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian elektron bersama antar atom-

atom itu. Sebagai contohnya adalah satu atom H bergabung dengan satu atom H lainnya

dengan memanfaatkan elektron-elektron mereka secara bersama-sama sehingga membentuk

satu molekul H2. Dalam molekul H2 masing-masing atom H telah memiliki 2 elektron

sehingga atom itu menjadi lebih stabil. Ikatan yang terbentuk karena terjadiya gaya tarik

menarik antara kutub H+ dengan kutub yang berlawanan X

- dinamakan ikatan hidrogen.

Sebagai contohnya adalah H2O dan HF. Ikatan Hidrogen terdapat dalam asam-asam orgaik

maupun polipeptida dalam protein. Selain itu ada juga ikatan antara atom-atom logam yang

tersusun secara sangat rapat dan bisa juga berupa rantai panjang baik secara ikatan vertikal

Page 113: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

96

maupun horisontal. Ikatan ini disebut ikatan logam.

g. Klasifikasi Fisis

Atom-atom saling berkaitan membentuk molekul. Molekul-molekul juga tarik menarik,

tetapi dengan gaya yang lebih lemah dari gaya tarik menarik antar atom didalam molekul.

Hubungan ini dapat dilihat dalam Tabel 4.

Tabel 4. Gaya antar atom dan antar molekul

Gaya antar atom dala suatu

molekul

Gaya antar molekul

Nama Ikatan kimia Gaya antar molekul

Kekuatan relatif Lebih kuat Lebih lemah

Akibat Pembentukan molekul Pembentukan zat cair dan

padat

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Strategi Pembelajaran : Media Pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis

Informasi teknologi dan Animasi simulasi komputer .

Langkah-langkah pembelajaran:

A. Media Pembelajaran Modul Berbasis IT

1. Pertemuan ke-1 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan

Kegiatan inti :

memberikan pre-test

memberikan tes kemampuan awal

memberikan tes kemampuan penalaran analitis

Page 114: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

97

Penutup :

memberikan sedikit penjelasan untuk pertemuan berikutnya

menutup pelajaran

2. Pertemuan ke-2 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyajikan modul berbasis IT pada siswa

menjelaskan media yang akan digunakan dalam mengajar .

Kegiatan inti:

menjelaskan langkah pembelajaran individual dengan modul

memberikan contoh soal dan langkang-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan dan melaporkan hasilnya

Penutupan:

Guru memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

Guru menutup pelajaran

3. Pertemuan ke-3 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menjelaskan media simulasi animasi komputer yang akan digunakan dalam mengajar

Kegiatan inti:

menjelaskan Materi dan Perubahannya menggunakan media simulasi animasi komputer

Page 115: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

98

memberikan contoh soal dan langkang-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan

melaporkan hasilnya

Penutupan:

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

4. Pertemuan ke-4 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyuruh untuk mengumpulkan dan membahas tugas yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti :

menjelaskan langkah pembelajaran individual dari modul yang sudah diberikan

memberikan contoh soal dan langkah-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan

melaporkan hasil pelajaran

Penutup :

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

Page 116: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

99

5. Pertemuan ke-5 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyuruh untuk mengumpulkan dan membahas tugas yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti :

menjelaskan langkah pembelajaran individual dengan modul berbasis IT

memberikan contoh soal dan langkah-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan dan melaporkan hasilnya

Penutup :

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

6. Pertemuan ke-6 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyuruh mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

membahas tugas secara klasikal

Kegiatan inti :

memberikan post-test

memberikan tes kemampuan awal siswa

memberikan tes kemampuan penalaran analitis

Page 117: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

100

Penutup :

menutup pelajaran

E. Media Pembelajaran Simulasi Animasi Komputer

1. Pertemuan ke-1 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan

Kegiatan inti :

memberikan pre-test

memberikan tes kemampuan awal

memberikan tes kemampuan penalaran analitis

Penutup :

memberikan sedikit penjelasan untuk pertemuan berikutnya

menutup pelajaran

2. Pertemuan ke-2 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menjelaskan media simulasi animasi komputer yang akan digunakan dalam mengajar

Kegiatan inti:

menjelaskan Materi dan Perubahannya dengan menggunakan media simulasi animasi

komputer

memberikan contoh soal dan langkang-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

Page 118: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

101

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan dan melaporkan hasilnya

Penutupan:

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

3. Pertemuan ke-2 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menjelaskan media simulasi animasi komputer yang akan digunakan dalam mengajar

Kegiatan inti:

menjelaskan Materi dan Perubahannya dengan menggunakan media simulasi animasi

komputer

memberikan contoh soal dan langkang-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan dan melaporkan hasilnya

Penutupan:

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

4. Pertemuan ke-4 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

memberi tugas supaya mengumpulkan dan membahas tugas yang telah diberikan pada

Page 119: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

102

pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti :

menjelaskan Materi dan Perubahannya dari modul yang sudah diberikan menggunakan

media simulasi animasi komputer

memberikan contoh soal dan langkah-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan dan melaporkan hasilnya

Penutup :

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

5. Pertemuan ke-5 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyuruh untuk mengumpulkan dan membahas tugas yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti :

menjelaskan langkah-langkah materi dengan media simulasi animasi komputer

memberikan contoh soal dan langkah-langkah memecahkan soal

memberikan latihan soal

memberikan kesempatan untuk memecahkan soal

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan

melaporkan hasil dan kesimpulan

Page 120: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

103

Penutup :

memberikan tugas pada pertemuan berikutnya dikumpulkan

menutup pelajaran

6. Pertemuan ke-6 (2x50’)

Pendahuluan:

membuka pelajaran

menyuruh mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti :

memberikan post-test

memberikan tes kemampuan awal siswa

memberikan tes kemampuan berpikir abstrak

Penutup :

menutup pelajaran

G. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat memahami gejala materi dan

perubahannya dalam kehidupan sehari-hari , sehingga dapat menentukan sikap yang tepat

H. Metode Media dan Sumber Pelajaran

1. Metode

Pada tahap pelaksanaan meliputi 3 tahap:

tahap pengembangan motivasi,

tahap pembelajaran dan

tahap refleksi

2. Sumber : Buku Konsep Dasar IPA 1 Depdikbud Dikti Tahun 1998/1999

Page 121: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

104

I. Penilaian

Penilaian dilakukan secara individu tes tertulis

Jenis Tes : Pilihan Ganda

Mengetahui

Dosen Pengampu Peneliti

(Dra. Peduk Rintayati, M. Pd.) (Murwani Dewi Wijayanti)

Page 122: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

105

Lampiran 3

KISI-KISI TES KEMAMPUAN AWAL

Materi Pokok : Materi dan Perubahannya

Pada Aspek Kognitif

Sub Materi Pokok Aspek yang diungkap Jumlah

Pengetahuan Pemahaman Aplikasi

Pengertian materi 1 1

Perubahan materi 3,4 5 6 4

Klasifikasi materi 7 8 2

Partikel materi 9 10 11 3

Lambang unsur 12 2 2

Rumus kimia 13 14 15 3

Tata nama senyawa

Kimia

16 1

Larutan 17 1

Asam 18 19 2

Basa 20 1

Jumlah 20

Page 123: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

106

SOAL-SOAL TES KEMAMPUAN AWAL

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah terlebih dahulu nama, nomor NIM, dan kelas pada lembar jawab yang tersedia

2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara!

3. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberi tanda silang

(X) pada lembar jawab yang sudah tersedia!

4. Setelah selesai mengerjakan, soal dikembalikan dalam keadaan bersih

1. Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut....

a. atom

b. materi

c. unsur

d. senyawa

e. molekul

2. Unsur adalah zat murni yang paling sderhana. Lambang unsur dari Timbal adalah....

a. Ti

b. Pb

c. Te

d. Ag

e. Pt

3. Perubahan kimia merupakan salah satu perubahan materi yang terjadi di alam. Berikut

ini yang merupakan salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah....

a. kertas dibakar

b. air menjadi es

c. awan berubah bentuk

d. lilin dipanaskan

e. kawat menjadi pijar bila dipanaskan

4. Tanaman tumbuh menjadi besar merupakan perubahan....

a. kimia

b. fisika

Page 124: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

107

c. biologi

d. kalor

e. energi

5. Perstiwa perubahan dalam materi selalu disertai efek ....

a. warna

b. bau

c. kalor

d. rasa

e. jenis bahan

6. Zat yang terbentuk hampir tak mungkin lagi ke bentuk semula. Hal ini merupakan salah

satu ciri dari....

a. perubahan wujud zat

b. perubahan kimia

c. perubahan fisika

d. perubahan biologi

e. perubahan waktu

7. Bila dalam suatu sistem terdapat lebih dari satu jenis zat maka hal tersebut dalam

digolongkan sebagai….

a. unsur

b. atom

c. senyawa

d. campuran

e. larutan

8. Air sirup merupakan salah contoh campuran yang bersifat….

a. homogen

b. heterogen

c. murni

d. larutan

e. pelarut

9. Wujud benda yang memiliki susunan partikel teratur adalah…

a. padat

Page 125: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

108

b. cair

c. gas

d. uap

e. jeli

10. Berikut merupakan contoh benda yang mempunyai susunan partikel sangat renggang

yaitu….

a. batu

b. botol

c. mentega

d. kecap

e. gas hidrogen

11. Mentega mempunyai susunan partikel yang .....

a. rapat

b. renggang

c. agak rapat

d. sangat rapat

e. sangat renggang

12. Berikut ini yang merupakan lambang unsur dari Kalsium adalah

a. K

b. Cl

c. Cr

d. Ca

e. Si

13. Rumus kimia dari Natrium Hidroksida adalah....

a. Na H2O

b. NaH3O

c. N(OH)3

d. NaCH2

e. NaOH

14. Rumus kimia darikarbon monoksida adalah ….

a. CO3

Page 126: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

109

b. CO2

c. CO

d. SO2

e. SO3

15. Oksida asam dapat membentuk senyawa asam bila bereaksi dengan….

a. air

b. udara

c. larutan

d. sulfida

e. karbon

16. Dinitrogen penta oksida dapat di tulis ....

a. N2O6

b. N2O5

c. N5O2

d. N5O

e. N3O5

17. Campuran homogen juga disebut sebagai......

a. larutan

b. pelarut

c. zat terlarut

d. zat murni

e. zat cair

18. Suatu zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen disebut….

a. asam

b. garam

c. basa

d. larutan

e. pelarut

19. larutan berikut yang dapat menghantarkan arus listrik ,kecuali….

a. asam klorida

b. air kapur

Page 127: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

110

c. larutan gula

d. soda api

e. soda abu

20. Ammoniak dan soda abu memiliki sifat....

a. memerahkan kertas lakmus

b. membirukan kertas lakmus

c. menguningkan kertas lakmus

d. memutihkan kertas lakmus

e. menghijaukan kertas lakmus

Page 128: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

111

Lampiran 4

INDIKATOR TES KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

No. Komponen Aspek Dasar Indikator No. Soal

1.

2.

3.

Bernalar

hipotesis

deduktif

Bernalar

hipotesis

induktif

Abstraksi

reflektif

Dapat

menjelaskan

suatu fakta

Dapat menarik

kesimpulan

secara deduktif

Dapat bernalar

dengan menarik

kesimpulan

secara induktif

Mampu

memberikan

alasan

Mengembangkan

konsep

Dapat memberi

penjelasan yang paling

mungkin berdasarkan

teori tertentu.

Menarik kesimpulan

menurut dasar

pemikiran umum

untuk menjelaskan hal-

hal khusus.

Menarik kesimpulan

menurut dasar

pemikiran khusus

untuk menjelaskan hal-

hal umum.

Mampu memberikan

alasan yang logis.

Memberikan alasan

yang berupa hipotesa,

dari eksperimen.

Mengembangkan

konsep melalui

generalisasi,

pemisahan dan

idealisasi dimana

objek-objek nyata

diklasifikasikan

berdasarkan ciri-ciri

umum.

10,17,24

6,16,21

5,18,27,36

2,11,15,26,

28,29,30

4,7,8,9,12,14

,20,31,32,33,

34,

35

1,3,13,19,22,

23,

25,36

Page 129: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

112

TES KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

Petunjuk Pengisian:

1. Tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawab

yang sudah tersedia!

2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara!

3. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan memberi

tanda silang (X) pada lembar jawab yang sudah tersedia!

4. Setelah selesai mengerjakan, soal dikembalikan dalam keadaan bersih!

1. Larutan garam terdiri atas campuran homogen air dan garam. Air bila

dipanaskan akan menguap. Dimisalkan seorang anak memanaskan larutan

garam dapur dalam cawan dengan pemanas listrik, maka menurut pendapatmu

yang akan terjadi adalah . . . .

a. airnya akan menguap

b. airnya akan mengendap

c. garamnya akan menguap

d. airnya akan menghilang

e. airnya akan menyublim

2. Bayangkan seorang anak meneliti larutan X di laboratorium kimia. Molaritas

larutan pada botol A jauh lebih tinggi dibandingkan botol B. Botol C lebih

rendah daripada A. Apakah yang dapat kamu simpulkan?

a. Botol A memiliki molaritas sama dengan botol B

b. Botol A memiliki molaritas lebih besar dengan botol B

c. Botol A memiliki molaritas lebih kecil dengan botol B

d. Botol A memiliki molaritas paling tinggi

e. Botol A memiliki molaritas tetap

3. Dimisalkan seorang anak memasukkan air sirup ke dalam plastik kemudian

dibekukan di dalam pendingin. Air sirup adalah benda cair. Semua benda cair

memuai bila dibekukan maka memiliki kecenderungan volume untuk naik.

Apa kesimpulanmu?

a. volume air sirup akan berkurang

b. volume air sirup akan tetap

Page 130: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

113

c. volume air sirup akan bertambah

d. volume air sirup akan menurun tajam

e. volume air sirup akan menurun sedikit demi sedikit.

4. Bayangkan kamu sedang meneliti tentang dua macam gas. Sebut saja gas

yang kamu teliti adalah gas A dan B. Gas B memiliki jumlah mol dan volume

dua kali gas A. Hubungan yang mungkin terjadi adalah . . . .

a. Jumlah mol zat A 1/2 kali mol zat B

b. Jumlah mol zat A 2 kali mol zat B

c. Jumlah mol zat A 1/4 kali mol zat B

d. Jumlah mol zat A 4 kali mol zat B

e. Jumlah mol zat A 1/8 kali mol zat B

5. Misalkan dalam sebuah laboratorium memiliki larutan HCl yang dimasukkan

dalam botol. Botol A lebih pekat dari botol B, botol B lebih pekat dari botol

C. Jika demikian apa yang dapat kamu simpulkan?

a. Botol A paling pekat

b. Botol B paling pekat

c. Botol C paling pekat

d. Botol B lebih pekat dari botol A

e. Botol C lebih pekat dari botol A

6. Dimisalkan Rani, Santi dan Eni sedang mengikuti Praktikum IPA. Eni dan

Ratna memakai cicin emas. Menurut pendapatmu siapakah yang kehilangan

cincin saat praktikum berlangsung?

a. rani

b. santi

c. Eni

d. ratna

e. Eni dan Santi

7. Bayangkan seorang anak sedang menimbang serbuk Fe di beberapa cawan.

Cawan A lebih sedikit dari cawan B, Cawan C lebih sedikit dari cawan D,

Cawan D lebih sedikit dari cawan B, Cawan A lebih sedikit dari cawan C,

Cawan A lebih besar dari cawan E. Yang paling sedikit adalah . . . ..

a. A

Page 131: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

114

b. B

c. C

d. D

e. E

8. Misalkan nilai laporan beberapa anak sebagai berikut. Nilai laporan Tini lebih

tinggi dari Dewi. Rini memperoleh nilai tertinggi. Nilai Yuni lebih tinggi dari

Tini. Rani mendapat nilai lebih rendah dari Tini dan lebih tinggi dari Dewi.

Urutan dari nilai terendah adalah . . .. .

a. Rini, Dewi, Tini, Yuni dan Rani

b. Rini, Yuni, Tini, Rani dan Dewi

c. Tini, Rani, Rini, Yuni dan Dewi

d. Dewi,Tini, Rani, Rini danYuni

e. Rini, Dewi,Rani,Yuni dan Tini

9. Bayangkan seorang dosen harus mengajar mata kuliah X di lima kelas, yaitu

kelas A,B,C,D dan E. Masing-masing sekali. Jadwal perkuliahan kelima kelas

yaitu:

Kelas A diberi perkuliahan setelah kelas C dan D

Kelas E setelah pembelajaran dikelas C dan sebelumnya ke kelas D.

Urutan kelas pembelajaran adalah . . . .

a. D,C, E, B,dan A

b. B, A, D, C dan E

c. C, E, D, A dan B

d. E, C, D, A dan B

e. semua salah

10. Dimisalkan seorang anak sedang berpraktikum. Dia meneliti tentang beberapa

jarak antara partikel beberapa logam. Partikel Logam X lebih rapat dari

logam Z. Logam Z lebih rapat dari logam Y. Logam Y lebih rapat dari logam

X Logam paling renggang adalah . . ..

a. logam X

b. logam Y

c. Logam Z

d. Logam X dan Y

Page 132: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

115

e. Logam Y dan Z

11. Bayangkan dua anak sedang bermain Campuran zat yang diberi cahaya.

Campuran A berdaya tembus lebih besar dari campuran B, campuran C

berdaya tembus lebih kecil dari A. Campuran D berdaya tembus lebih besar

dari C dan A. Daya cahaya paling besar adalah . . ..

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

12. Bayangkan kamu sedang mencampur dua zat yang berbeda didalam air.

Larutan tidak mengendap. Partikel-partikel larutan menyebar secara merata.

Penyebaran partikel merata dan tidak mengendap tampak pada . . . .

a. air dan cokelat bubuk

b. campuran batu dan air

c. kopi bubuk dalam air

d. campuran pasir dan air

e. larutan garam

13. Dimisalkan seorang anak sedang membakar kertas. Kertas karton dibakar

menghasilkan abu berwarna kehitaman. Kertas manila dibakar menghasilkan

abu berwarna kehitaman. Menurutmu kertas yang HVS di bakar akan

berubah warna menjadi . . . .

a. kemerahan

b. kehitaman

c. kekuningan

d. kebiruan

e. tergantung warna dasar kertas

14. Dimisalkan seorang pembuat arang memiliki bahan kayu yang berbeda.

Tekstur kayu mahoni lebih padat dibanding kayu randu. kayu randu kurang

padat dibanding kayu jati. Kayu jati lebih padat dibanding kayu mahoni.

Manakah yang memiliki kepadatan paling bagus antara arang dari kayu randu,

kayu jati, atau kayu mahoni?

Page 133: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

116

a. kayu randu

b. kayu meranti

c. kayu jati

d. kayu pohon mangga

e. kayu mahoni

15. Bayangkan sekelompok anak bernama Reni, Citra dan Rina sedang mencuci

alat-alat praktikum di laboratorium. Rina, okto dan fani mengenakan jas

praktikum. Menurutmu siapakah yang jas praktikumnya basah saat mencuci?

a. Reni

b. Okto

c. Fani

d. Citra

e. Rina

16. Dimisalkan dalam sebuah praktikum terdiri dari 3 kelompok, dimana tiap

kelompok terdiri dari 3 orang. K harus sekelompok dengan S, L tidak boleh

sekelompok dengan N dan S. Q harus sekelompok dengan N dan P. O tidak

boleh sekelompok dengan K dan P. R dan M tidak boleh sekelompok dengan

N dan S. Menurutmu kelompok yang dapat terbentuk adalah . . . .

a. KLS, NQP dan ORM

b. KLM, OPN dan QRS

c. OPQ, RSM dan KLN

d. RMS, OPQ, dan KLN

e. semua salah

17. Partikel X memiliki partikel yang lebih renggang dari partikel Y, Partikel Z

paling renggang. Partikel U lebih rapat dari partikel X dan Z. Partikel paling

rapat adalah

a. U

b. X

c. Y

d. Z

e. jawaban salah samua

Page 134: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

117

18. Dimisalkan Adik sedang bermain gunting macam-macam kertas lalu dibakar.

asturo dibakar menjadi abu, manila dibakar menjadi abu, buram dibakar

menjadi abu. Jadi, apa yang dapat kamu simpulkan? Kertas yang dibakar akan

berubah menjadi. . .

a. abu

b. arang

c. potongan kertas

d. kertas

e. briket

19. Seorang anak sedang bermain memanasi beberapa benda. benda A cepat panas

dari benda D. Benda D kurang panas dibanding C. benda B lebih cepat panas

dari A. Benda yang dapat menghantarkan panas paling baik adalah benda . . . .

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

20. Jika kerapatan partikel zat X lebih besar dibanding zat K dan kerapatan Zat O

lebih kecil dibanding X dan K, maka apa kesimpulanmu?

a. kerapatan zat K paling kecil

b. kerapatan zat O paling kecil

c. kerapatan zat X paling kecil

d. kerapatan K lebih kecil dari X dan O

e. kerapatan X lebih kecil dari K dan O

21. Seorang anak sedang mengawasi cuaca langit. Mendung terlihat terjadi

sebelum hujan. Awan terlihat sebelum dan sesudah hujan. Pelangi terlihat

terjadi setelah hujan. Kapan hujan terjadi?

a. setelah pelangi

b. sebelum mendung

c. setelah cerah

d. setelah mendung

e. semua salah

Page 135: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

118

22. Bayangkan Seorang anak sedang bermain karet. Karet dapat ditarik kesana

kemari. Semua benda yang dapat tidak dapat kembali kebentuk semula

mengalami perubahan tetap. Apa kesimpulanmu?

a. karet memiliki sifat perubahan tetap

b. karet memiliki sifat perubahan tidak tetap

c. karet memiliki sifat perubahan kekal

d. karet memiliki sifat perubahan agak tetap

e. karet memiliki sifat perubahan agak kekal

23. Di sini ada perempatan jalan yang saling tegak lurus. Salah satu jalan itu

menuju ke kota Semarang. Jika saya menghadap utara, maka jalan yang ke

kiri dan belakang saya adalah jalan yang menuju ke tempat lain. Jalan yang

tepat di hadapan saya menuju ke Laut Jawa. Jalan mananakah yang menuju

Semarang?

a. ke utara

b. ke timur

c. ke barat

d. ke tenggara

e. semua salah

24. P, Q, R, S, T adalah lima orang diplomat. P hanya dapat berbicara bahasa

Inggris dan Jerman. Q hanya berbicara dalam bahasa Perancis, Jepang, dan

Cina. R hanya dapat berbicara bahasa Jerman. S hanya berbicara dalam bahsa

Inggris, Jepang, dan Cina. T hanya dapat berbicara dalam bahasa Perancis dan

Jerman. Satu-satunya pasangan diplomat yang harus menggunakan

penterjemah dalam berkomunikasi adalah ….

a. P dan R

b. Q dan R

c. R dan T

d. Q dan S

e. P dan S

25. Albert dan Irene mendengarkan musik. Gloria dan Albert hobi membaca.

Siapa yang sedang membaca sambil mendengarkan musik?

a. Gloria

Page 136: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

119

b. Albert

c. Irene

d. Gloria dan Albert

e. Irene dan Albert

26. Daryanti bangun kesiangan. Oleh karena itu , ia menyadari akan terlambat

masuk sekolah. Maka, ia lari sekenceng mungkin dan tidak melihat ada

lubang, lalu kakinya patah. Ia dibawa ke rumah sakit dan selama dirawat di

rumah sakit, ia dijenguk kawan-kawannya yang ingin tahu mengapa Daryanti

bangun sedemikian terlambat. Kesimpulan apakah yang tepat dari cerita di

atas?

a. karena Daryanti tidak makan pagi, ia mengalami patah kaki.

b. Kawan-kawan Daryanti menjenguknya di rumah sakit karena ingin tahu

mengapa Daryanti terlambat ke sekolah.

c. Daryanti tidak melihat lubang karena bangun kesiangan

d. Daryanti mengalami patah kaki karena terlambat tidur pada malam

sebelumnya.

e. Daryanti tidak mengalami patah kaki.

27. Ketika Ayah pulang dari kios penjahit, sepatunya berlumpur dan topinya

banyak kena tepung. Tempat-tempat yang mungkin dilaluinya adalah

Kampung Iping; Lapangan Badak; Taman Muda, dan Jalan Sumbing. Dia

tidak mempunyai cukup waktu untuk mengunjungi lebih dari satu daerah dari

daerah-daerah itu. Di jalan-jalan sama sekali tidak ada lumpur, kecuali di

jalan-jalan yang aspalnya dibongkar untuk diperbaiki. Kampung Iping didiami

oleh penjahit, demikian pula Jalan Sumbing, dan Taman Muda. Yang ada

perusahaan roti adalah Jalan Sumbing, lapangan Badak, dan Kampung Iping.

Saya tahu bahwa jalanan di Kampung Iping tidak sedang diperbaiki, tetapi

mungkin sekali ada perbaikan jalan di tempat-tempat lain. Jalan manakah

Ayah pulang ke rumah ?

a. kampung Iping

b. kampung sumbing

c. kampung badak

d. taman muda

Page 137: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

120

e. semua salah

28. Hasil survey menunjukkan bahwa lagu keroncong lebih disukai daripada lagu

klasik. Lagu Rock dan dangdut sama-sama disukai namun lagu keroncong

lebih disukai daripada lagu rock dan dangdut. Lagu pop lebih disukai daripada

keroncong, lagu rock lebih lebih disenangi daripada lagu klasik. Urutan jenis

lagu-lagu yang paling digemari sampai yang paling tidak digemari adalah...

a. pop, rock/ dangdut, keroncong, klasik

b. keroncong, pop, rock/ dangdut, klasik

c. pop, rock/ dangdut, klasik, keoncong

d. pop, keroncong, rock/ dangdut, klasik

e. pop, klasik, rock/ dangdut, keroncong

29. Madu yang berasal dari bunga adalah makanan utama dari lebah. Tikus-tikus

menghabiskan madu yang telah dikumpulkan lebah. Di jalan Sudirman ada

lebih banyak tikus dari pada di Jalan Diponegoro. Jadi dapat disimpulkan…

a. Lebah lebih banyak terdapat di Jalan Diponegoro daripada di Jalan

Sudirman

b. Di Taman bunga tidak terdapat tikus.

c. Di jalan Sudirman tidak ada tanaman bunga

d. Di Jalan Diponegoro tidak ada tikus

e. Semua jawaban salah

30. Setiap upacara bendera di sekolah dasar, pengaturan baris dilakukan sebagai

berikut: kelas yang bertindak sebagai petugas upacara berbaris menghadap

barat. Kelas yang tertua akan berbaris mengahadap matahari tebit, sedang sisa

kelas yang lain menghadap tiang bendera ke arah Utara. Barisan kelas yang

menghadap Utara diatur sedemikian rupa sehingga Barat ke Timur berturut-

turut adalah kelas termuda sampai kelas tertua. Jika petugas upacara hari ini

adalah kelas III maka urutan yang menghadap Utara dari Timur ke Barat

adalah...

a. III-V-IV-II

b. VI-IV-II-I

c. V-IV-II-I

d. III-IV-V-III

Page 138: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

121

e. I-II-III-IV

31. Harahap adalah seorang pengemudi truk yang membahayakan. Tahun lalu, ia

sedikitnya melakukan pelanggaran lalu lintas. Pernyataan berikut yang sesuai

dengan pernyataan di atas, kecuali….

a. Meski tidak satu pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Nasution, namun

sulit mengatakan bahwa Nasution adalah pengendara yang aman.

b. Jika Pasaribu baru mengalami pelanggaran lalu lintas sebanyak tiga kali,

maka berkendara dengan Pasaribu lebih aman dibandingkan.

c. Wiranata Kusumah bukan pengemudi yang berbahaya karena tahun lalu

baru mengalami empat kali pelanggaran lalu lintas.

d. Jika sudah tujuh kali melakukan pelanggaran lalu lintas. Anda dapat

dikategorikan sebagai pengemudi yang berbahaya.

e. Jika sudah tiga kali melakukan pelanggaran lalu lintas. Anda dapat

dikategorikan sebagai pengemudi yang berbahaya.

32. Ibu Dina ingin memberi polis asuransi jiwa dengan premi termurah. Setelah

meneliti puluhan perusahaan asuransi, terpilihlah lima asuransi yang

kredibilitasnya cukup meyakinkan. Harga polis Asuransi Bahagia cukup

murah tetapi premi yang harus dibayar per bulannya lebih mahal dari

Asuransi Asal Selamet, meski tetap lebih murah dibanding Asuransi Seger

Waras. Premi yang harus dibayar untuk Asuransi Ayem Tentrem tiap

bulannya lebih murah dibanding Asuransi Asal Selamet., tetapi masih kalah

murah dengan Asuransi Timbang Apes. Polis Asuransi mana yang memenuhi

kriteria Ibu Dina?

a. Asuransi Timbang Apes

b. Asuransi Asal Selamet

c. Asuransi Ayem Tentrem

d. Asuransi Seger Waras

e. Semua jawaban salah

33. Orang yang mencuri dompet si Ani tidak hitam, tidak besar, serta tidak

bercukur halus. Selain si Ani, orang yang berada di dalam ruangan pada

waktu pencurian itu hanyalah : Sibobo yang pendek, hitam, dan bercukur

Page 139: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

122

halus. Si cucu yang berambut pirang, kecil, dan berjenggot. Si Dodo yang

hitam, tinggi, dan tidak bercukur halus. Siapakah yang mencuri dompet Ani ?

a. Bobo

b. Dodo

c. Cucu

d. Ani

e. ani dan Dodo

34. Si Amin sedang sakit. Bila seseorang kulitnya berbintik merah, ada

kemungkinan orang itu menderita cacar air, campak, atau kudis. Bila terbukti

bahwa ia batuk dan salesma, maka boleh jadi ia sakit batuk kering, campak,

atau gondok. Sudah beberapa hari si Amin selalu bersin dan batuk-batuk, lagi

pula timbul bintik-bintik merah di dahi dan tangannya. Sakit apakah si Amin ?

a. Campak

b. Kudis

c. Batuk kering

d. Kudis

e. Diare

35. Jika seseorang membunuh orang lain berarti pembunuhan. Tiap pembunuhan

adalah salah jika ditinjau secara moral. Karena itu : Tidak pernah dapat

dibenarkan untuk membunuh seseorang yang menderita penyakit yang tidak

dapat disembuhkan walaupun dirinya sendiri yang menyetujui tindakan ini.

a. Pernyataan tersebut benar

b. Pernyataan tersebut salah

c. Pernyataan tersebut belum tentu benar

d. Jawaban a, b, dan c ketiga-tiganya benar

e. Jawaban a, b, dan c ketiga-tiganya salah

36. Yang terbaik tumbuh pada iklim dingin adalah wortel, kentang, dan kubis.

Pada iklim sedang banyak sekali padang rumput dan disana tumbuh ketela

serta jagung. Pada iklim subtropis terdapat gandum, buah zaitun, dan kebun

anggur. Pada iklim tropis tumbuh kelapa sawit dan padi. Bangsa X terutama

hidup dari roti dan minyak sebagai pengganti mentega. Mereka minum anggur

dan makan buah anggur. Pada iklim manakah mareka hidup ?

Page 140: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

123

a. Pada iklim dingin

b. Pada iklim subtropis

c. Pada iklim tropis

d. Jawaban a, b, dan c ketiga-tiganya benar

e. Jawaban a, b, dan c ketiga-tiganya salah

Page 141: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

124

KISI-KISI TES PRESTASI BELAJAR

Jenis Sekolah : Universitas Materi Pokok : Materi dan Perubahannya Bentuk Soal : Pilihan ganda

Mata Kuliah :Konsep Dasar IPA 1 Semester : II Waktu : 50 menit

Tahun Pelajaran : 2008/2009 Jumlah Soal : 20 butir

No Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok No. Soal Sumber Bahan

1. Megkaji sifat dan

perubahan

materi/benda dan

energi

1. Mendefinisikan

pengertian materi

2. Melakukan

percobaan

perubahan fisika

3. Melakukan

percobaan

perubahan kimia

4. membedakan antara

perubahan fisika dan

perubahan kimia

5. Menetapkan konsep

perubahan materi

dapat menghasilkan

energi.

6. Menemukan konsep

perubahan materi

dapat menyerap

energi

7. Mengklasifikasi

jenis-jeis materi

1. Informasi dan

tanya jawab untuk

menemukan

konsep materi

2. Melakukan

percobaan

perubahan materi.

3. Melakukan

pengamatan

untuk

membedakan

materi homogen

dan heterogen

serta perbedaan

antara larutan,

suspensi dan

koloid.

4. Informasi dan

tanya jawab

menggambar

susunan atom

dalam senyawa

dan tata nama

senyawa kimia

1. Materi dan

Perubahannya

2. Pengertian

Materi

3. Perubahan

Materi

4. Klasifikasi

Materi

5. Partikel

Materi

6. Lambang

Unsur

7. Rumus Kimia

8. Tata nama

senyawa

kimia

9. Larutan

10. Asam

11. Basa

1,2

15,16,18,19

17

10,11,20,21,22

3,4,5,8,9

9

6,7

12,13,14

23

24,25

4. Cheiriyah

Hasan,

1986,

Ikhtisar

Kimia 2

Surabaya :

Edumedia

5. Harry

Firman dan

Liliasari,

1993, kimia

I, Jakarta :

Depdikbud.

6. Hendro

Darmodjo.

1993.

Pendidikan

IPA 1

Page 142: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

125

Page 143: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

125

SOAL-SOAL OBJEKTIF TES PRESTASI BELAJAR

Petunjuk Pengisian:

a. Tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan kelas pada lembar

jawab yang sudah tersedia!

b. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan

saudara!

c. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan

memberi tanda silang (X) pada lembar jawab yang sudah tersedia!

d. Setelah selesai mengerjakan, soal dikembalikan dalam keadaan bersih!

1. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa merupakan pengertian

dari . .

a. materi

b. unsur

c. senyawa

d. campuran

e. molekul

2. Dalam klasifikasi materi, kita mengenal istilah zat murni atau dikenal juga

dengan istilah . . . .

a. zat independen

b. zat tunggal

c. zat campuran

d. zat asam

e. zat murni

3. Di alam ini terdapat unsur dengan jumlah sekitar . . . .

a. 112

b. 107

c. 116

d. 118

e. 121

Page 144: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

126

4. Unsur yang paling sedikit dalam kerak bumi adalah . . . .

a. magnesium

b. oksigen

c. silikon

d. alumunium

e. Kalsium

5. Unsur Natrium dalam kerak bumi kurang lebih berjumlah . . . .

a. 47 %

b. 28 %

c. 5 %

d. 3 %

e. 2%

6. Suatu senyawa terdiri dari atom unsur Nitrogen (N) dengan angka indeks 1,

dan atom unsur hidrogen (H) dengan angka indeks 4, penulisan senyawa

tersebut yang benar adalah . . . .

a. NH

b. NH3

c. N2H6

d. NH4

e. NaOH

7. Makna dari H2SO4 adalah . . . .

a. zat tersebut tersusun dari 2 atom H dan 4 atom S dan O

b. zat tersebut tersusun dari 2 atom H, 1 atom S dan 4 atom O

c. zat tersebut tersusun dari 4 atom H, 2 atom S dan 4 atom O

d. zat tersebut tersusun dari 8 atom H, dan O serta 1 atom S

e. zat tersebut tersusun dari 8 atom H, dan O serta 2 atom S

8. Berikut ini adalah penulisan lambang unsur yang salah, yaitu . . . .

a. Ca

b. Cu

c. CO

d. C

Page 145: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

127

e. K

9.

(I) (II) (III) (IV)

Penulisan lambang unsur-unsur di atas secara berturut-turut yang benar adalah . . . .

a. api, udara, air, dan belerang

b. api, udara, tembaga, dan perak

c. udara, emas, perak, dan timbal

d. api, emas, tembaga, dan timbal

e. udara, emas, perak, dan tembaga

10. Pada proses penguapan dan kristalisasi, pemisahan campuran didasarkan pada

. . . .

a. ukuran partikel

b. perbedaan titik didih

c. bentuk partikel

d. rasa zat (campuran)

e. bau zat

11. Campuran yang dapat dipisahkan dengan metode penguapan adalah . . . .

a. susu

b. agar-agar

c. air laut

d. air suling

e. mentega

12. Arti kadar zat X dalam campuran sebanyak 10 % adalah . . . .

a. dalam tiap 100 gram atau 100 mL campuran terdapat zat X sebesar 15

gram atau 15 mL

b. dalam tiap 100 gram atau 100 mL campuran terdapat zat X sebesar 10

gram atau 10 mL

Page 146: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

128

c. dalam tiap 1000 gram atau 1000 mL campuran terdapat zat X sebesar 100

gram atau 1000 mL

d. dalam tiap 1000 gram atau 1000 mL campuran terdapat zat X sebesar 1

gram atau 1 mL

e. dalam tiap 2000 gram atau 1000 mL campuran terdapat zat X sebesar 1

gram atau 1 mL

13. Dalam 20 mL campuran terdapat zat X sebesar 2 mL, presentase volume zat X

adalah . . . .

a. 10%

b. 15%

c. 20%

d. 30%

e. 50%

14. Jika dalam statu larutan alkohol dan air, kadar alkoholnya 70% dari 20 mL

larutan, maka alcohol dalam larutan sebanyak . . . .

a. 7 mL

b. 14 mL

c. 21 mL

d. 28 mL

e. 56 mL

15. Proses perubahan nimia dikenal dengan istilah . . . .

a. reaksi kimia

b. variabel kimia

c. konstanta kimia

d. tetapan kimia

e. rumus kimia

16. Zat yang berubah sukar untuk didapatkan kembali. Perubahan zat tersebut

adalah . . . .

a. perubahan fisika

b. perubahan kimia

c. perubahan biologi

Page 147: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

129

d. perubahan organik

e. perubahan rasa

17. Berdasarkan susunan kimianya, materi digolongkan pada hal-hal berikut,

kecuali . . . .

a. unsur

b. senyawa

c. campuran

d. zat

e. molekul

18. Sifat kimia suatu zat berhubungan dengan . . . .

a. zat asal

b. pembentukan larutan

c. pembentukan zat baru

d. residu

e. filtrat

19. Kerapatan suatu benda menyatakan . . . .

a. massa tiap satuan volume

b. volume tiap satuan massa

c. panjang tiap satuan waktu

d. waktu tiap satuan panjang

e. volume tiap satuan panjang

20. Suatu zat memiliki kerapatan 10 kg/m3, artinya . . . .

a. zat tersebut memiliki berat 100 kg

b. zat tersebut bermassa 100 kg tiap 1 m3

c. zat tersebut memiliki panjang 100 m

d. zat tersebut memiliki luas 100 m3

e. zat tersebut memiliki luas 300 m3

21. Larutan yang dpaat membirukan kertas lakmus adalah . . . .

a. Ca(OH)2

b. IH3COOH

c. KHNO2

Page 148: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

130

d. HClO3

e. H2SO4

22. Berikut merupakan pasangan contoh dari larutan basa, kecuali . . . .

a. asam klorat dan soda api

b. soda abu dan asam klorida

c. Larutan garam dan air kapur

d. Air kapur dan ammonia

e. Ammonia dan asam cuka

23. HClO3 dan H2SO4 di alam dapat menghasilkan ion . . . .

a. SO4-

b. OH-

c. H+

d. Cl2

e. 2H+

Page 149: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

131

Lampiran 7

Daftar Nama Subjek Try Out

No.

Resp. Nama Mahasiswa Identitas

1 Wahidin P Laki-laki

2 Wergu Wergiasih Perempuan

3 Yuniarsih Perempuan

4 Anesa Surya Perempuan

5 Anita Esti U Perempuan

6 Ari Faoziwati Perempuan

7 Arief Rohmad Laki-laki

8 Aris Setianto Laki-laki

9 Arista Hanni Perempuan

10 Arif Rahman Laki-laki

11 Arin Prastuti Perempuan

12 Arlita Aryana Perempuan

13 Arum Ratnaningsih Perempuan

14 Atik Sayidah Perempuan

15 Aviandri Cahya Perempuan

16 Ayu Mei N Perempuan

17 Bagus Setiono Laki-laki

18 Beta Kurnianingtyas Perempuan

19 Binar Rosvita Perempuan

20 Burhanudin Laki-laki

21 Candra Yuliawan Laki-laki

22 Choiriyah D Perempuan

23 Dahlia Ds Perempuan

24 Daimatun N Perempuan

25 Deni Lukitosari Perempuan

26 Dewi Arina Perempuan

27 Dewi Kristowening Perempuan

28 Dewi Nur Aisyah Perempuan

29 Dewi Wijayanti Perempuan

30 Dhanu Barata Laki-laki

31 Dhika Anggar K Laki-laki

32 Dhinarwati Perempuan

33 Dian Kurniawati Perempuan

34 Dian Kusuma Perempuan

35 Dian Utami Perempuan

36 Dimas Avix Laki-laki

37 Dimas Teguh Laki-laki

38 Dinar Arena Perempuan

39 Dinar Prameswari Perempuan

40 Dinia Ika R Perempuan

Page 150: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

132

Lampiran 8

Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks Kesukaran, dan Daya Pembeda

Hasil Uji Coba (Try Out) Tes Kemampuan Awal

Page 151: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

133

Page 152: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

134

Lampiran 9

Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks Kesukaran, dan Daya Pembeda

Hasil Uji Coba (Try Out) Tes Penalaran Analistis

No. Resp.

No. Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0

4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

6 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0

7 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1

9 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0

10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

11 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

13 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

15 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0

16 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0

17 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

18 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0

20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0

21 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

22 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0

23 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0

24 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0

26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0

27 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0

28 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

29 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

31 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

32 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0

33 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0

34 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

35 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0

36 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

37 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

38 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

39 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

40 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

B 23 26 26 23 27 21 24 17 22 15 22 30 32 12

S 17 14 14 17 13 19 16 23 18 25 18 10 8 28

p 0,575 0,650 0,650 0,575 0,675 0,525 0,600 0,425 0,550 0,375 0,550 0,750 0,800 0,300

q 0,425 0,350 0,350 0,425 0,325 0,475 0,400 0,575 0,450 0,625 0,450 0,250 0,200 0,700

Page 153: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

135

Lanjutan Lampiran 9

pxq 0,244 0,228 0,228 0,244 0,219 0,249 0,240 0,244 0,248 0,234 0,248 0,188 0,160 0,210

IK 0,575 0,650 0,650 0,575 0,675 0,525 0,600 0,425 0,550 0,375 0,550 0,750 0,800 0,300

Kriteria Sdg Mdh Mdh Sdg Mdh Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Mdh Mdh Skr

KA 17 16 16 14 18 15 16 11 15 10 15 17 20 9

KB 6 10 10 9 9 6 8 6 7 5 7 13 12 3

ID 0,550 0,300 0,300 0,250 0,450 0,450 0,400 0,250 0,400 0,250 0,400 0,200 0,400 0,300

Kriteria CM KM KM KM CM CM KM KM KM KM KM KM KM KM

Mp 26,96 26,46 26,38 26,70 26,30 27,00 26,21 27,18 27,41 27,87 25,41 25,47 25,56 28,17

Mt 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05

St

7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273

p/q 1,163 1,363 1,363 1,163 1,441 1,051 1,225 0,860 1,106 0,775 1,106 1,732 2,000 0,655

r Hitung 0,465 0,452 0,437 0,423 0,445 0,426 0,363 0,370 0,511 0,406 0,207 0,337 0,416 0,371

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Inv Valid Valid Valid

Page 154: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

136

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1

1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1

1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1

1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0

0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0

1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1

23 22 17 25 24 26 26 26 18 26 26 28 25 26 24

17 18 23 15 16 14 14 14 22 14 14 12 15 14 16

0,575 0,550 0,425 0,625 0,600 0,650 0,650 0,650 0,450 0,650 0,650 0,700 0,625 0,650 0,600

0,425 0,450 0,575 0,375 0,400 0,350 0,350 0,350 0,550 0,350 0,350 0,300 0,375 0,350 0,400

0,244 0,248 0,244 0,234 0,240 0,228 0,228 0,228 0,248 0,228 0,228 0,210 0,234 0,228 0,240

0,575 0,550 0,425 0,625 0,600 0,650 0,650 0,650 0,450 0,650 0,650 0,700 0,625 0,650 0,600

Sdg Sdg Sdg Mdh Sdg Mdh Mdh Mdh Sdg Mdh Mdh Mdh Mdh Mdh Sdg

Page 155: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

137

15 14 14 15 15 17 16 15 12 16 17 17 15 16 15

8 8 3 10 9 9 10 11 6 10 9 11 10 10 9

0,350 0,300 0,550 0,250 0,300 0,400 0,300 0,200 0,300 0,300 0,400 0,300 0,250 0,300 0,300

KM KM CM KM KM KM KM KM KM KM KM KM KM KM KM

24,91 26,36 27,53 26,16 27,17 26,19 26,42 25,65 26,61 26,04 26,19 25,93 26,08 26,35 26,21

24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05

7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273

1,163 1,106 0,860 1,291 1,225 1,363 1,363 1,363 0,905 1,363 1,363 1,528 1,291 1,363 1,225

0,138 0,352 0,411 0,375 0,525 0,401 0,445 0,301 0,319 0,373 0,401 0,395 0,360 0,430 0,363

Inv Valid Valid Valid Valid Valid Valid Inv Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 156: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

138

Lanjutan Lampiran 9

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0

1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1

1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0

0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0

1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0

0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1

0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1

1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1

0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1

0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

27 29 16 16 26 26 33 32 24 27 24

13 11 24 24 14 14 7 8 16 13 16

0,675 0,725 0,400 0,400 0,650 0,650 0,825 0,800 0,600 0,675 0,600

0,325 0,275 0,600 0,600 0,350 0,350 0,175 0,200 0,400 0,325 0,400

0,219 0,199 0,240 0,240 0,228 0,228 0,144 0,160 0,240 0,219 0,240

0,675 0,725 0,400 0,400 0,650 0,650 0,825 0,800 0,600 0,675 0,600

Page 157: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

139

Lampiran 9

Mdh Mdh Sdg Sdg Mdh Mdh Mdh Mdh Sdg Mdh Sdg

16 17 11 12 15 15 19 18 14 17 16

11 12 5 4 11 11 14 14 10 10 8

0,250 0,250 0,300 0,400 0,200 0,200 0,250 0,200 0,200 0,350 0,400

KM KM KM KM KM KM KM KM KM KM KM

25,74 25,90 27,38 28,56 26,04 26,12 24,91 25,28 26,17 25,93 26,21

24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05 24,05

7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273 7,273

1,441 1,624 0,816 0,816 1,363 1,363 2,171 2,000 1,225 1,441 1,225

0,335 0,412 0,373 0,507 0,373 0,387 0,256 0,339 0,356 0,372 0,363

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Inv Valid Valid Valid Valid

Page 158: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

140

Lampiran 10

Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Indeks Kesukaran, dan Daya Pembeda

Hasil Uji Coba (Try Out) Tes Prestasi Belajar

No. No. Item

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

10 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1

13 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1

14 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

15 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1

16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

18 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1

19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

20 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

21 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

22 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1

23 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

25 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1

26 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0

27 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1

28 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

29 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

30 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1

31 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0

33 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1

34 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

35 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

36 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0

37 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1

38 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

39 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0

40 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

B 23 25 22 23 24 23 26 17 25 17 25 23 31

S 17 15 18 17 16 17 14 23 15 23 15 17 9

p 0,575 0,625 0,550 0,575 0,600 0,575 0,650 0,425 0,625 0,425 0,625 0,575 0,775

q 0,425 0,375 0,450 0,425 0,400 0,425 0,350 0,575 0,375 0,575 0,375 0,425 0,225

Page 159: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

141

Lanjutan Lampiran 10

pxq 0,244 0,234 0,248 0,244 0,240 0,244 0,228 0,244 0,234 0,244 0,234 0,244 0,174

IK 0,575 0,625 0,550 0,575 0,600 0,575 0,650 0,425 0,625 0,425 0,625 0,575 0,775

Kriteria Sdg Mdh Sdg Sdg Sdg Sdg Mdh Sdg Mdh Sdg Mdh Sdg Mdh

KA 16 17 15 16 15 14 17 13 16 11 16 14 18

KB 7 8 7 7 9 9 9 4 9 6 9 9 13

ID 0,450 0,450 0,400 0,450 0,300 0,250 0,400 0,450 0,350 0,250 0,350 0,250 0,250

Kriteria CM CM CM CM KM KM CM CM KM KM KM KM KM

Mp 16,78 16,80 17,09 16,30 16,46 16,43 16,62 17,47 16,28 16,88 16,60 15,96 15,97

Mt 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7

St

5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283

p/q 1,163 1,291 1,106 1,163 1,225 1,163 1,363 0,860 1,291 0,860 1,291 1,163 1,856

r Hitung 0,459 0,513 0,500 0,353 0,408 0,382 0,494 0,451 0,386 0,355 0,464 0,277 0,445

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Inv Valid

Page 160: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

142

Lanjutan Lampiran 10

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1

0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1

0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0

0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0

0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0

0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0

14 25 28 17 26 23 27 26 25 23 26 24

26 15 12 23 14 17 13 14 15 17 14 16

0,350 0,625 0,700 0,425 0,650 0,575 0,675 0,650 0,625 0,575 0,650 0,600

0,650 0,375 0,300 0,575 0,350 0,425 0,325 0,350 0,375 0,425 0,350 0,400

0,228 0,234 0,210 0,244 0,228 0,244 0,219 0,228 0,234 0,244 0,228 0,240

Page 161: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

143

Lanjutan Lampiran 10

0,350 0,625 0,700 0,425 0,650 0,575 0,675 0,650 0,625 0,575 0,650 0,600

Sdg Mdh Mdh Sdg Mdh Sdg Mdh Mdh Mdh Sdg Mdh Sdg

11 16 16 12 16 17 19 18 16 17 16 16

3 9 12 5 10 6 8 8 9 6 10 8

0,400 0,350 0,200 0,350 0,300 0,550 0,550 0,500 0,350 0,550 0,300 0,400

CM KM KM KM KM CM CM CM KM CM KM CM

18,29 16,32 15,61 17,35 16,35 17,57 16,63 16,50 16,96 16,65 16,31 16,50

14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7 14,7

5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283 5,283

0,734 1,291 1,528 0,860 1,363 1,163 1,441 1,363 1,291 1,163 1,363 1,225

0,498 0,396 0,262 0,432 0,425 0,631 0,526 0,464 0,552 0,430 0,415 0,417

Valid Valid Inv Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 162: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

144

Lampiran 11

Daftar Nama Sampel

No. Resp.

Nama Mahasiswa

Identitas

Model Pembelajaran

Individual

1 Lucia Desinta Perempuan Model Berbasis IT

2 Madahera W Perempuan

3 Mimin Nur H Perempuan

4 Munjiyah Perempuan

5 Panuntun D Perempuan

6 Pristi Wigati Perempuan

7 Putri Novita Perempuan

8 Putri Novitasari Perempuan

9 Pipit Retno A Perempuan

10 Pratiwi R Perempuan

11 Prihatin Perempuan

12 Puguh TS Laki-laki

13 Puji Kris Perempuan

14 Puji Yuliani Perempuan

15 Pupi Aina Perempuan

16 Puput A Perempuan

17 Puput Yuliana Perempuan

18 Rasmawati Perempuan

19 Ratih Dwi Perempuan

20 Ratna F Perempuan

21 Reny Anjar Perempuan

22 Riahari Perempuan

23 Riana Y Perempuan

24 Rima Nur Perempuan

25 Riyan P Laki-laki

26 Rohmah H Perempuan

27 Rokhani Perempuan

28 Rudy Yudha Laki-laki

29 Rusmini Perempuan

30 Septhiani Perempuan

31 Sintadewi Perempuan

32 Sidiq Nur Laki-laki

33 Sigit Prakoso Laki-laki

34 Singgih W Laki-laki

35 Siti Ika N Perempuan

36 Siti Salamah Perempuan

37 Siti Sarwendah Perempuan

38 Slamet O Laki-laki

39 Raras Arum Perempuan Simulasi Animasi

40 Rasito Laki-laki Komputer

41 Sidik N Laki-laki

42 Siti Fatimah Perempuan

43 Siwi A Perempuan

Page 163: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

145

No. Resp.

Nama Mahasiswa

Identitas

Model Pembelajaran

Individual

44 Sri Wahyuni Perempuan

45 Suhardi Laki-laki

46 Titik S Perempuan

47 Sri Wuryani Perempuan

48 Sulistyamoko Laki-laki

49 Suparno Laki-laki

50 Susiyati Perempuan

51 Suyono Perempuan

52 Taufik H Laki-laki

53 Theresia Dian Perempuan

54 Theresia Novianti Perempuan

55 Tika Yuliani Perempuan

56 Titania Perempuan

57 Titis Indra Laki-laki

58 Tito Hermawan Laki-laki

59 Tri Handayani Perempuan

60 Vera Yuli Perempuan

61 Veronika Perempuan

62 Vita Nurmala Perempuan

63 Wahida W Perempuan

64 Wahyu Fajar S Laki-laki

65 Wahyu Surya Laki-laki

66 Wanro'I Laki-laki

67 Wida Astuti Perempuan

68 Wida Nurfika Perempuan

69 Yekti Fajar Perempuan

70 Yuliana F Perempuan

71 Yuliana T Perempuan

72 Yuanita AP Perempuan

73 Yussen T Laki-laki

74 Yustenus P Laki-laki

75 Yuyun Primasari Perempuan

Page 164: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

146

Lampiran 12

Skor Hasil Tes Kemampuan Awal

No Nomor Butir Soal

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0

2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1

3 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

4 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0

5 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

6 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1

7 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

8 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0

9 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0

10 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1

12 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0

13 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1

14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1

15 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0

16 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1

17 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1

18 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0

19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

21 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1

22 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

23 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

24 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

25 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

27 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

28 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0

29 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

30 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0

31 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0

32 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1

33 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0

34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0

35 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1

36 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0

37 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0

38 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

39 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

40 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

41 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

42 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

Page 165: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

147

43 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1

44 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

45 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

46 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1

47 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

48 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1

50 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1

51 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

52 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

53 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

54 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

55 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

56 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0

57 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0

58 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1

59 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

60 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

61 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0

62 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

63 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

65 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1

66 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

67 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

68 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0

69 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

70 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1

71 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1

72 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1

73 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

74 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

75 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

Page 166: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

148

Lampiran 13

Skor Hasil Tes Kemampuan Penalaran Analistis

No Resp.

Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1

4 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1

6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

8 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

9 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0

11 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1

13 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

14 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0

16 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

17 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1

18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

19 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0

20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1

21 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

24 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1

Page 167: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

149

25 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

26 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

27 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

28 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1

29 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

30 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0

32 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

33 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

34 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

35 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0

37 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1

38 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

40 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

41 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

42 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1

43 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

44 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

45 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

47 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

48 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1

49 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0

51 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

52 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

53 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1

Page 168: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

150 54 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1

55 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

56 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

57 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

58 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

59 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

60 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0

61 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

62 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1

63 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

64 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

65 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

66 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

67 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

68 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

69 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

70 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1

71 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

72 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0

73 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

74 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0

75 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 169: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

151

Lampiran 14 Pengelompokan Data

Tinggi (B1) Rendah (B2)

Tinggi (C1) Rendah (C2) Tinggi (C1) Rendah (C2)

6,5 7,4 6,1 4,3 6,5 4,8 7,0

8,3 7,8 7,0 6,1 5,7 7,0

Tinggi 8,3 7,8 7,0 7,4 7,0 7,4

(A1) 8,7 7,0 5,2 7,0 7,8

K 6,5 7,4 6,1 6,1

e 8,7 7,0 7,4 5,7

l 7,4 4,8 5,7

o 7,0 4,8 6,1

m 8,7 7,8 7,8 4,3 7,0 4,3 6,1

p 7,8 7,8 7,4 4,8 3,9 5,2

o Rendah 6,1 5,2 6,1 4,8 4,3

k (A2) 4,8 6,1 6,5 4,8

7,8 6,5 4,8 6,1

7,4 7,0 4,3 4,8

6,5 6,1 5,7 5,2

6,5 7,8 5,2

Page 170: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

152

Lampiran 15

Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Awal

INTERVAL

f

x x2 fx

fx2

3,5 - 4,1 10 3,8 14,4 38,0 144,4

4,2 - 4,8 5 4,5 20,3 22,5 101,3

4,9 - 5,5 21 5,2 27,0 109,2 567,8

5,6 - 6,2 9 5,9 34,8 53,1 313,3

6,3 - 6,9 14 6,6 43,6 92,4 609,8

7,0 - 7,6 15 7,3 53,3 109,5 799,4

7,7 - 8,3 1 8,0 64,0 8,0 64,0

JUMLAH

75 41,3 257,4

432,7

2600,0

Banyak kelas (k) = 7,188 = 7

Panjang kelas(i) = 0,643 = 0,7

Mean = 5,769

Median = 5,600

Modus = 5,250

SD = 1,183

INTERVAL Fo F.Relatif

3,5 - 4,1 10 13,3 %

4,2 - 4,8 5 6,7 %

4,9 - 5,5 21 28,0 %

5,6 - 6,2 9 12,0 %

6,3 - 6,9 14 18,7 %

7,0 - 7,6 15 20,0 %

7,7 - 8,3 1 1,3 %

JUMLAH 75 100,0 %

Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Awal

Banyak kelas (k) = 1 + k . log (N)

= 1 + 3,3 x log (75)

= 7,188 dibulatkan menjadi 7

Page 171: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

153

Panjang kelas (i) = kelasBanyak

Terendah Nilai-Tertinggi Nilai

= 7

5,32,8 = 0,643 dibulatkan menjadi 0,7

Mean = f

xf.

= 75

7,432 = 5,769

Median = Bb + i

fd

fb-N 1/2

= 4,85 + 0,7

21

155,37

= 5,600

Modus = Bb + i

d2d1

d1

= 4,85 + 0,7

1216

16

= 5,250

SD = 1 -n

n

fx)(fx

22

= 74

75

(432,7) -2600

2

= 1,183

Page 172: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

154

Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Penalaran Analitis

INTERVAL

f

x x2 fx

fx2

3,9 - 4,5 8 4,2 17,6 33,6 141,1

4,6 - 5,2 11 4,9 24,0 53,9 264,1

5,3 - 5,9 13 5,6 31,4 72,8 407,7

6,0 - 6,6 12 6,3 39,7 75,6 476,3

6,7 - 7,3 17 7,0 49,0 119,0 833,0

7,4 - 8,0 8 7,7 59,3 61,6 474,3

8,1 - 8,7 6 8,4 70,6 50,4 423,4

JUMLAH 75 44,1 291,6 466,9 3019,9

Banyak kelas (k) = 7,188 = 7

Panjang kelas(i) = 0,643 = 0,7

Mean = 6,225

Median = 6,382

Modus = 6,900

SD = 1,237

INTERVAL Fo F.Relatif

3,9 - 4,5 8 10,7 %

4,6 - 5,2 11 14,7 %

5,3 - 5,9 13 17,3 %

6,0 - 6,6 12 16,0 %

6,7 - 7,3 17 22,7 %

7,4 - 8,0 8 10,7 %

8,1 - 8,7 6 8,0 %

JUMLAH 75 100,0 %

Page 173: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

155

Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar

INTERVAL

f

x x2 fx

fx2

3,9 - 4,5 6 4,2 17,6 25,2 105,8

4,6 - 5,2 14 4,9 24,0 68,6 336,1

5,3 - 5,9 4 5,6 31,4 22,4 125,4

6,0 - 6,6 18 6,3 39,7 113,4 714,4

6,7 - 7,3 11 7,0 49,0 77,0 539,0

7,4 - 8,0 17 7,7 59,3 130,9 1007,9

8,1 - 8,7 5 8,4 70,6 42,0 352,8

JUMLAH 75 44,1 291,6 479,5 3181,6

Banyak kelas (k) = 7,316 = 7

Panjang kelas(i) = 0,686 = 0,7

Mean = 6,393

Median = 6,475

Modus = 6,417

SD = 1,252

INTERVAL Fo F.Relatif

3,9 - 4,5 6 8,0 %

4,6 - 5,2 14 18,7 %

5,3 - 5,9 4 5,3 %

6,0 - 6,6 18 24,0 %

6,7 - 7,3 11 14,7 %

7,4 - 8,0 17 22,7 %

8,1 - 8,7 5 6,7 %

JUMLAH 75 100,0 %

Page 174: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

156

Lampiran 16

Pengkategorian Data

Kemampuan Awal Kemampuan Penalaran Analitis

No.

Resp.

Kemampuan

Awal

Kategori

B

No.

Resp.

Kemampuan

Penalaran Analitis

Kategori

C

1 6,0 Tinggi 1 4,4 Rendah

2 6,0 Tinggi 2 6,4 Tinggi

3 3,5 Rendah 3 6,9 Tinggi

4 3,5 Rendah 4 6,9 Tinggi

5 6,5 Tinggi 5 6,9 Tinggi

6 6,5 Tinggi 6 6,9 Tinggi

7 7,0 Tinggi 7 6,4 Tinggi

8 4,5 Rendah 8 4,7 Rendah

9 3,5 Rendah 9 7,5 Tinggi

10 6,0 Tinggi 10 6,4 Tinggi

11 6,5 Tinggi 11 4,4 Rendah

12 6,5 Tinggi 12 4,7 Rendah

13 4,0 Rendah 13 7,5 Tinggi

14 4,0 Rendah 14 7,5 Tinggi

15 6,0 Tinggi 15 6,7 Tinggi

16 6,5 Tinggi 16 4,7 Rendah

17 6,5 Tinggi 17 4,7 Rendah

18 6,0 Tinggi 19 6,7 Tinggi

19 6,5 Tinggi 20 5,0 Rendah

20 6,5 Tinggi 21 5,0 Rendah

21 4,5 Rendah 22 5,0 Rendah

22 5,0 Rendah 23 5,0 Rendah

23 6,0 Tinggi 24 6,7 Tinggi

24 4,0 Rendah 25 7,5 Tinggi

25 4,0 Rendah 26 7,8 Tinggi

26 4,0 Rendah 27 7,8 Tinggi

27 6,0 Tinggi 28 6,7 Tinggi

28 4,0 Rendah 30 7,8 Tinggi

29 4,5 Rendah 31 7,8 Tinggi

30 4,5 Rendah 32 8,1 Tinggi

31 5,0 Rendah 34 5,3 Rendah

32 5,0 Rendah 35 5,0 Rendah

33 5,0 Rendah 36 6,4 Tinggi

34 6,5 Tinggi 37 5,3 Rendah

35 3,5 Rendah 38 4,4 Rendah

36 6,0 Tinggi 39 6,4 Tinggi

37 6,5 Tinggi 40 6,4 Tinggi

Page 175: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

157

No.

Resp.

Kemampuan

Awal

Kategori

B

No.

Resp.

Kemampuan

Penalaran Analitis

Kategori

C

38 6,0 Tinggi 41 4,4 Rendah

39 6,5 Tinggi 42 5,3 Rendah

40 6,5 Tinggi 43 5,6 Rendah

41 6,5 Tinggi 44 5,3 Rendah

42 6,5 Tinggi 45 5,3 Rendah

43 5,0 Rendah 46 5,6 Rendah

44 5,0 Rendah 47 7,2 Tinggi

45 5,0 Rendah 48 7,2 Tinggi

46 5,0 Rendah 49 7,2 Tinggi

47 5,5 Rendah 51 5,6 Rendah

48 5,5 Rendah 52 5,6 Rendah

49 7,0 Tinggi 53 3,9 Rendah

50 5,0 Rendah 54 7,2 Tinggi

51 7,0 Tinggi 55 8,1 Tinggi

52 7,0 Tinggi 56 8,1 Tinggi

53 5,5 Rendah 57 5,6 Rendah

54 5,5 Rendah 58 5,6 Rendah

55 7,0 Tinggi 59 8,3 Tinggi

56 7,0 Tinggi 60 8,3 Tinggi

57 7,0 Tinggi 61 3,9 Rendah

58 7,0 Tinggi 62 4,2 Rendah

59 5,5 Rendah 63 5,6 Rendah

60 7,5 Tinggi 65 6,9 Tinggi

61 7,5 Tinggi 66 4,2 Rendah

62 7,5 Tinggi 67 4,7 Rendah

63 4,5 Rendah 68 6,4 Tinggi

64 7,0 Tinggi 69 8,3 Tinggi

65 8,0 Tinggi 71 6,4 Tinggi

66 5,0 Rendah 72 7,2 Tinggi

67 5,5 Rendah 73 5,6 Rendah

68 5,0 Rendah 74 7,2 Tinggi

69 7,0 Tinggi 75 7,2 Tinggi

70 5,5 Rendah 77 6,1 Rendah

71 7,0 Tinggi 78 4,7 Rendah

72 5,5 Rendah 79 6,1 Rendah

73 5,5 Rendah 80 6,1 Rendah

74 5,5 Rendah 81 6,1 Rendah

75 7,5 Tinggi 82 7,2 Tinggi

Jumlah 430,5 Jumlah 463,2

Mean 5,7 Mean 6,2

Minimal 3,5 Minimal 3,9

Page 176: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

158

No.

Resp.

Kemampuan

Awal

Kategori

B

No.

Resp.

Kemampuan

Penalaran Analitis

Kategori

C

Maksimal 8,0 Maksimal 8,3 Keterangan : Skor < atau 5,7 = rendah ; Skor < atau 6,2 = rendah ; Skor > atau 5,7 = Tinggi ; Skor > atau 6,2 = Tinggi

Page 177: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

159

Lampiran 17 Data Induk Menurut Kategori

Page 178: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

160

Lanjutan lampiran 17 Data Induk Menurut Kategori

Page 179: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

161

Lampiran 18

Penataan Data

B1 B2

C1 C2 C1 C2

6,5 7,4 6,1 4,3 6,5 4,8 7,0

8,3 7,8 7,0 6,1 5,7 7,0

8,3 7,8 7,0 7,4 7,0 7,4

A1 8,7 7,0 5,2 7,0 7,8

K 6,5 7,4 6,1 6,1

e 8,7 7,0 7,4 5,7

l 7,4 4,8 5,7

o 7,0 4,8 6,1

m 8,7 7,8 7,8 4,3 7,0 4,3 6,1

p 7,8 7,8 7,4 4,8 3,9 5,2

o 6,1 5,2 6,1 4,8 4,3

k A2 4,8 6,1 6,5 4,8

7,8 6,5 4,8 6,1

7,4 7,0 4,3 4,8

6,5 6,1 5,7 5,2

6,5 7,8 5,2

Kuadrat

C1 C2

L1 L2 L1 L2

42,25 54,76 37,21 18,49 42,25 23,04 49,00 0,00

68,89 60,84 49,00 0,00 37,21 32,49 49,00 0,00

68,89 60,84 49,00 0,00 54,76 49,00 54,76 0,00

R1 75,69 0,00 49,00 0,00 27,04 49,00 60,84 0,00

42,25 0,00 54,76 0,00 37,21 0,00 37,21 0,00

75,69 0,00 49,00 0,00 54,76 0,00 32,49 0,00

54,76 0,00 23,04 0,00 32,49 0,00 0,00 0,00

49,00 0,00 23,04 0,00 37,21 0,00 0,00 0,00

75,69 60,84 60,84 18,49 49,00 0,00 18,49 37,21

60,84 0,00 60,84 54,76 23,04 0,00 15,21 27,04

37,21 0,00 27,04 0,00 37,21 0,00 23,04 18,49

R2 23,04 0,00 37,21 0,00 42,25 0,00 23,04 0,00

60,84 0,00 42,25 0,00 23,04 0,00 37,21 0,00

54,76 0,00 49,00 0,00 18,49 0,00 23,04 0,00

42,25 0,00 37,21 0,00 32,49 0,00 27,04 0,00

42,25 0,00 60,84 0,00 0,00 0,00 27,04 0,00

Page 180: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

162

Lampiran 19

Manual Uji Normalitas Data

Prestasi Belajar Kelompok Media Modul Berbasis IT

1. Hipotesis :

Ho = Data tidak berdistribusi normal

Ha = Data berdistribusi normal

2. Perhitungan :

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) Lo

1 4,3 -2,22 0,0149 0,026 0,011

2 4,8 -1,77 0,0384 0,105 0,067

3 4,8 -1,77 0,0384 0,105 0,067

4 4,8 -1,77 0,0384 0,105 0,067

5 5,2 -1,40 0,0808 0,132 0,051

6 5,7 -0,94 0,1736 0,211 0,037

7 5,7 -0,94 0,1736 0,211 0,037

8 5,7 -0,94 0,1736 0,211 0,037

9 6,1 -0,58 0,2810 0,342 0,061

10 6,1 -0,58 0,2810 0,342 0,061

11 6,1 -0,58 0,2810 0,342 0,061

12 6,1 -0,58 0,2810 0,342 0,061

13 6,1 -0,58 0,2810 0,342 0,061

14 6,5 -0,21 0,4168 0,421 0,004

15 6,5 -0,21 0,4168 0,421 0,004

16 6,5 -0,21 0,4168 0,421 0,004

17 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

18 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

19 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

20 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

21 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

22 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

23 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

24 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

25 7,0 0,25 0,5987 0,658 0,059

26 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

27 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

28 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

29 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

30 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

31 7,4 0,61 0,7291 0,816 0,087

32 7,8 0,98 0,8365 0,895 0,058

33 7,8 0,98 0,8365 0,895 0,058

34 7,8 0,98 0,8365 0,895 0,058

35 8,3 1,43 0,9236 0,947 0,024

36 8,3 1,43 0,9236 0,947 0,024

37 8,7 1,80 0,9641 1,000 0,036

38 8,7 1,80 0,9641 1,000 0,036

Maks = 0,087

Page 181: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

163

Jml X = 255,800

Mean ( x )

= 6,732

SD = 1,093

Page 182: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

164

Lampiran 20

Manual Uji Normalitas Data

Prestasi Belajar Kelompok Simulasi Animasi Komputer

1. Hipotesis :

Ho = Data tidak berdistribusi normal

Ha = Data berdistribusi normal

2. Perhitungan :

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) Lo

1 3,9 -1,64 0,0505 0,027 0,023

2 4,3 -1,33 0,0918 0,135 0,043

3 4,3 -1,33 0,0918 0,135 0,043

4 4,3 -1,33 0,0918 0,135 0,043

5 4,3 -1,33 0,0918 0,135 0,043

6 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

7 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

8 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

9 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

10 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

11 4,8 -0,95 0,1711 0,297 0,126

12 5,2 -0,64 0,2631 0,405 0,142

13 5,2 -0,64 0,2631 0,405 0,142

14 5,2 -0,64 0,2631 0,405 0,142

15 5,2 -0,64 0,2631 0,405 0,142

16 5,7 -0,26 0,3974 0,432 0,035

17 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

18 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

19 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

20 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

21 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

22 6,1 0,05 0,5199 0,595 0,075

23 6,5 0,36 0,6368 0,703 0,066

24 6,5 0,36 0,6368 0,703 0,066

25 6,5 0,36 0,6368 0,703 0,066

26 6,5 0,36 0,6368 0,703 0,066

27 7,0 0,74 0,7703 0,757 0,014

28 7,0 0,74 0,7703 0,757 0,014

29 7,4 1,05 0,8531 0,811 0,042

30 7,4 1,05 0,8531 0,811 0,042

31 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

32 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

33 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

34 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

35 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

36 7,8 1,36 0,9131 0,973 0,060

37 8,7 2,05 0,9798 1,000 0,020

Maks = 0,142 Jml X = 255,800 ; Mean (x) = 6,732 ; SD = 1,093 3. Kriteria Uji : Ho ditolak jika Lo maks < L tabel ; Ho diterima jika Lo maks > L tabel

Keputusan Uji : Lomaks < L tabel (38;0,05)=0,144 ; 0,087 < 0,144. Kesimpulan : Data berdistribusi normal

Page 183: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

165

Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors

Data Hasil Tes Kemampuan Awal

1) Menghitung mean sampel

Mean satuan = N

X =

41

4,268 = 6,546

2) Menghitung standart deviasi

SD = 1ni

X)(Xi 2

=

141

92,1798

= 1,023

3) Mencari Zi : (contoh data nomor 1)

Zi = SD

)MeanXi( =

023,1

)546,64,4( = -2,10

4). Mencari F(Zi)

Dicari dalam tabel distribusi normal baku, contoh nomor 1, Zi = -2,10 ,

nilai dari tabel Z sebesar = 0,4821, karena negatif maka 0,500 - 0,4821 = 0,0179.

5). Mencari S(Zi)

Dapat dicari dengan membagi nomor urut kedudukan Xi dalam

sampel, contoh ; untuk S(Zi) nomor 1; 1/41 = 0,024, untuk nomor 2-4 ; 4/41 =

0,096, dan seterusnya.

6). Mencari Lo = selisih F(Zi) - S(Zi)

Selisih dari F(Zi) - S(Zi), contoh untuk nomor 1 ; selisih dari 0,0179

dengan 0,024 = 0,006.

7). Mencari nilai tertinggi dari Lo (Lo maks) adalah 0,090. Dikonsultasikan

dengan Lo tabel (41;0,05) = 0,138. Maka didapatkan 0,090 < 0,138; Lo maks <

Lo tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah data

mempunyai distribusi normal atau mempunyai sebaran yang normal

Page 184: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

166

Lampiran 21

Uji Homogenitas Manual

Data Statistik untuk Uji Homogenitas

Stat. Kel. B1 B2 Jumlah

C1 C2 C1 C2

n 11 9 12 6 38

X A1 84,400 55,400 75,000 41,000 255,800

X^2 653,860 352,540 476,460 283,300 1766,160

Mean 7,673 6,156 6,250 6,833 26,912

n 9 10 7 11 37

X A2 63,400 66,000 39,200 54,700 223,300

X^2 457,720 448,480 225,520 276,850 1408,570

Mean 7,044 6,600 5,600 4,973 24,217

n 20 19 19 17 75

X 147,800 121,400 114,200 95,700 479,100

X^2 1111,580 801,020 701,980 560,150 3174,730

Mean 14,717 12,756 11,850 11,806 51,129

C1 C2 L1 L2

n 39 36 39 36

X 269,200 209,900 262,000 217,100

X^2 1912,600 1262,130 1813,560 1361,170

Mean 27,473 23,656 26,567 24,562

Perhitungan uji

homogenitas

Sampel fj SSj S2j Log S

2j

fj.Log

S2j

I 10 6,282 0,628 -0,202 -2,019

II 8 11,522 1,440 0,158 1,268

III 11 7,710 0,701 -0,154 -1,698

IV 5 3,133 0,627 -0,203 -1,015

V 8 11,102 1,388 0,142 1,139

VI 9 12,880 1,431 0,156 1,401

VII 6 6,000 1,000 0,200 1,200

VIII 10 4,842 0,484 -0,315 -3,150

Jumlah 67 63,471 - - -2,874

Page 185: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

167

RKG = SSj / fj = 0,947

fj.Log RKG = 67 x log 0,947 : -1,574

c = 0,048 x 1,004 : 1,048

2hitung = 2.303/c (fj.log RKG - fj.Log S

2j)

2hitung = 1,048

(-1,574 - -2,874)

= 2,858

tabel

(7;0,05) = 14,067

2hitung < tabel (7;0,05)

2,858 < 14,067

Data berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen

Page 186: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

168

Lampiran 22

Manual Perhitungan Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Bartllet, yaitu

dengan langkah sebagai berikut:

Ho = Data berasal dari populasi yang memiliki variansi yang homogen

H1 = Data berasal dari populasi yang tidak memiliki variansi yang homogen

1). Mencari varians tiap sampel :

SSj I = n

X) ( - X

22

= 12

(89,2) - 668,32

2

= 5,267

SSj selanjutnya dapat dilihat pada tabel

2). Menghitung derajad kebebasan

(fj) I = nI – 1 = 12 – 1 = 11

(fj) selanjutnya dapat dilihat pada tabel

3). Menghitung S2j

S2j I =

I fj

I SSj =

11

5,267 = 0,479

S2j selanjutnya dapat dilihat pada tabel

4). Menghitung Log S2j

Log S2j I = Log 0,479 = -0,320

Log S2j selanjutnya dapat dilihat pada tabel

5). Menghitung fj.Log S2j

fj.Log S2j I = 11 x -0,320 = -3,518

fj.Log S2j selanjutnya dapat dilihat pada tabel

Page 187: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

169

Jumlah = -8,930

6). Menghitung RKG

RKG = fj

SSj

=

74

57,704 = 0,780

7). Menghitung fj.Log RKG

fj.Log RKG = 74 x Log 0,780 = -7,994

8). Menghitung c

c = )j

1

fj

1 (

1)-3(k

11 = )

11

1

7

1

9

1

10

1

5

1

13

1

8

1

11

1 (

1)-3(8

11

= 1,044

9). Menghitung 2 hitung =

2

hitung = 2,303/c (fj.Log RKG - fj.LogS2j)

= 2,303/1,044 (-7,994 – 8,930))

= 2,065

10) Dikonsultasikan dengan tabel (0,05;k-1) : (0,05;8-1) = 14,067

Karena 2 hitung <

2 tabel = 2,065 < 14,067, maka data berasal dari

populasi yang memiliki variansi homogen.

Page 188: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

170

Lampiran 23

Rata-rata Tiap Kelompok

Stat. Kel. B1 B2 Jumlah

C1 C2 C1 C2

n 11 9 12 6 38

X 84,400 55,400 75,000 41,000 255,800

X^2 653,860 352,540 476,460 283,300 1766,160

Mean A1 7,673 6,156 6,250 6,833 6,732

C 647,578 341,018 468,750 280,167 1737,513

SS 6,282 11,522 7,710 3,133 28,647

n 9 10 7 11 37

X 63,400 66,000 39,200 54,700 223,300

X^2 457,720 448,480 225,520 276,850 1408,570

Mean A2 7,044 6,600 5,600 4,973 6,035

C 446,618 435,600 219,520 272,008 1373,746

SS 11,102 12,880 6,000 4,842 34,824

n 20 19 19 17 75

X 147,800 121,400 114,200 95,700 479,100

X^2 1111,580 801,020 701,980 560,150 3174,730

Mean 7,390 6,389 6,011 5,629 6,388

B1 B2 C1 C2

n 39 36 39 36

X 269,200 209,900 262,000 217,100

X^2 1912,600 1262,130 1813,560 1361,170

Mean 6,903 5,831 6,718 6,031

Page 189: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

171

Lampiran 24

Manual Perhitungan Analisis Varians Tiga Jalan dengan Frekuensi Sel Tak Sama

Harga-harga diambil dari tabel statistik dan digunakan untuk menghitung :

a. Menghitung komponen Jumlah Kuadrat (JK)

1). G2/pqr =

)2)(2)(2(

)280,50( 2

= 316,005

3). A2/qr =

2.2

)021,24()259,26( 22

= 316,631

4). B2/pr =

2.2

)231,23()049,27( 22

= 317,827

5). C2/pq =

2.2

)991,23()289,26( 22

= 316,665

6). AB2/r =

2

4,800),6505( 6,480),0917( 6,667),1146( 6,044),4337( 2222

= 319,188

7). AC2/r =

2

4,800),0917( )650,5,0917( 6,667),0446( )114,6,4337( 2222

= 317,340

8). BC2/r =

2

4,800),6676( ,650)5,1146( 6,480),0446( )091,7,4337( 2222

= 318,849

9). ABC2/r = (7,433)

2 + (6,044)

2 + (6,114)

2 + (6,667)

2 + (7,091)

2 + (6,480)

2 + (5,650)

2

+ (4,800)2

= 320,853

Page 190: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

172

Rerata harmonik atau nh dicari dengan rumus statistik berikut.

nh =

ijn

qxp

1 =

12

1

8

1

10

1

11

1

6

1

14

1

9

1

12

1

)2)(2)(2(

= 9,618

b. Jumlah kuadrat (JK)

JK A = nh [(3)-(1)]

= 9,618 [(316,631 – 316,005)]

= 6,021

JK B = nh [(4)-(1)]

= 9,618 [(317,827 – 316,005)]

= 17,523

JK C = nh [(5)-(1)]

= 9,618 [(316,665 – 316,005)]

= 6,346

JK AB = nh [(6 - 4 - 3 (+1)]

= 9,618 [(319,188 – 317,827 – 316,631 (+ 316,005)]

= 7,065

JK AC = nh [(7 - 5 - 3 (+1)]

= 9,618 [(317,340 – 316,665 – 316,631 (+ 316,005)]

= 0,469

JK BC = nh [(8 - 5 - 4 (+1)]

= 9,618 [(318,849 – 316,665 – 317,827 (+ 316,005)]

= 3,483

JKABC = nh [(9 - 8 - 7 - 6 + 5 + 4 + 3 (-1)]

= 9,618 [(320,853 – 318,849 – 317,340 – 319,188 + 316,665 +

317,827 + 316,631 (- 316,005)]

= 5,715

JK G = SS = 25,279 + 32,425

Page 191: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

173

= 57,704

Keterangan:

C = N

X)( 2 contoh kolom B1C1 =

12

)200,89( 2

= 663,053

SS = X2 – C contoh kolom B1C1 = 668,320 – 663,053 = 5,267

c. Derajad bebas (db)

db A = A - 1 = 2 - 1 = 1

db B = B - 1 = 2 - 1 = 1

db C = C - 1 = 2 - 1 = 1

db AB = (A-1)(B-1) = 1 x 1 = 1

db AC = (A-1)(C-1) = 1 x 1 = 1

db BC = (B-1)(C-1) = 1 x 1 = 1

db ABC = (B-1)(C-1) = 1 x 1 = 1

db D = N - pqr = 82 - 8 = 74

db T = N - 1 = 82 - 1 = 81

d. Menghitung rerata kuadrat (RK)

RK A = 1

6,021

dkA

JKA

= 6,021

RK B = 1

17,523

dkB

JKB

= 17,523

RK C = 1

6,346

dkC

JKC

= 6,346

RK AB = 1

7,065

dkAB

JKAB

= 7,065

RK AC = 1

0,469

dkAC

JKAC

Page 192: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

174

= 0,469

RK BC = 1

3,483

dkBC

JKBC

= 3,483

RK ABC = 1

5,715

dkABC

JKABC

= 5,715

RK G = 74

57,704

dkD

JKD

= 0,780

e. Statistik Uji

1). F A = 780,0

6,021

GRK

ARK

= 7,721

2). F B = 780,0

17,523

GRK

BRK

= 22,471

3). F C = 780,0

6,346

GRK

CRK

= 8,138

4). F AB = 780,0

7,065

GRK

ABRK

= 9,060

5). F AC = 780,0

0,469

GRK

ACRK

= 0,601

6). F BC = 780,0

3,483

GRK

BCRK

= 4,467

7). F ABC = 780,0

5,715

GRK

ABCRK

= 5,715

Page 193: KESESUAIAN PENGGUNAAN MEDIA MODUL BERBASIS IT …... · SIMULASI ANIMASI KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS

175

f. Daerah kritik

1). F A > F tabel (1;74;5%) = 4,00

2). F B > F tabel (1;74;5%) = 4,00

3). F C > F tabel (1;74;5%) = 4,00

4). F AB > F tabel (1;74;5%) = 4,00

5). F AC > F tabel (1;74;5%) = 4,00

6). F BC > F tabel (1;74;5%) = 4,00

7). F ABC > F tabel (1;74;5%) = 4,00

g. Keputusan uji

Ha diterima apabila harga uji yang bersesuaian lebih besar dari harga

kritik, F hiung > F tabel (0,05).

1) F A > F tabel (1;74;5%)

7,721 > 4,00 = F A signifikan dan Ho ditolak

2) F B > F tabel (1;74;5%)

22,471 > 4,00 = F B signifikan dan Ho ditolak

3) F C > F tabel (1;74;5%)

8,138 > 4,00 = F C signifikan dan Ho ditolak

4) F AB > F tabel (1;74;5%)

9,060 > 4,00 = F AB signifikan dan Ho ditolak

5) F AC < F tabel (1;74;5%)

0,601 < 4,00 = F AC tidak signifikan dan Ho diterima

6) F BC > F tabel (1;74;5%)

4,467 > 4,00 = F BC signifikan dan Ho ditolak

7) F ABC > F tabel (1;74;5%)

7,329 > 4,00 = F ABC signifikan dan Ho ditolak