8
Kesesuaian Lahan terhadap Tanaman Vanili di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Oleh Moja Tania, 1206216166 Tanaman Vanili Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili. Hasil dari tanaman vanili adalah buahnya yang bila diolah hasilnya lebih lanjut dapat berupa buah panili kering, powder, ekstrak buah panili, dan kristal panili. Kesesuaian Iklim dan Lahan Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Curah hujan yang dikehendaki oleh tanaman vanili adalah 1000 – 2000 mm/tahun yang terbagi rata selama 8 – 9 bulan basah diikuti dengan bulan kering (curah hujan 60 – 90 mm/bulan) selama 3 – 4 bulan. Hari hujan yang diinginkan

Kesesuaian Lahan Terhadap Tanaman Vanili Di Kabupaten Kolaka

  • Upload
    moza

  • View
    141

  • Download
    40

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah ini menjelaskan tentang kesesuaian lahan terhadap tanaman vanili

Citation preview

Kesesuaian Lahan terhadap Tanaman Vanili di Kabupaten Kolaka, Sulawesi TenggaraOleh Moja Tania, 1206216166

Tanaman VaniliTanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili. Hasil dari tanaman vanili adalah buahnya yang bila diolah hasilnya lebih lanjut dapat berupa buah panili kering, powder, ekstrak buah panili, dan kristal panili.Kesesuaian Iklim dan LahanIklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Curah hujan yang dikehendaki oleh tanaman vanili adalah 1000 2000 mm/tahun yang terbagi rata selama 8 9 bulan basah diikuti dengan bulan kering (curah hujan 60 90 mm/bulan) selama 3 4 bulan. Hari hujan yang diinginkan adalah 150 180 hari/tahun, suhu udara 20 30 C dan kelembaban udara 65 75%. Intensitas radiasi matahari yang dibutuhkan 30 50%. Tanaman vanili dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian tempat 0 1200 m dpl.; namun untuk tujuan komersil sebaiknya diusahakan pada ketinggian tempat 0 600 m dpl. Semakin tinggi tempat maka suhu dan kelembaban makin tinggi, hal ini selain akan menguntungkan pertumbuhan jamur patogen tanaman juga akan menurunkan mutu polong. Tanaman vanili dapat diusahakan pada berbagai jenis tanah seperti andosol, latosol, podsolik, regosol dan jenis tanah lainnya, asalkan sifat fisiknya baik. Tingkat kesuburan tanah merupakan faktor kedua yang mempengaruhi pertumbuhan vanili. Tanah yang rendah dengan solum yang relatif dalam dan mengandung bahan organik tinggi, sangat baik untuk pertumbuhan tanaman vanili. Kemasaman tanah (pH) yang dikehendaki berkisar antara 5,5 7,0. Persyaratan penggunaan/karakteristik lahanKelas kesesuaian lahan

S1S2S3N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (C)24 - 2623 - 2420 22< 20

27 -28> 28

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm) pada masa pertumbuhan1500 - 20002000 3000> 3000> 3000

1000 - 1500850 - 1000< 850

Kelembaban udara (%)60 - 7550 60< 50< 50

78 80>80> 80

Ketersediaan oksigen (oa)

DrainaseBaikAgak baikAgak terhambatTerhambat

Media perakaran (rc)

TeksturLempung BerpasirLempung berhumusTekstur pasir lainnyaLainnya

Kedalaman air tanah (cm)> 10060 - 10040 60 < 40

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)> 165 - 16< 5< 5

Kejenuhan basa (%)36 - 5020 - 35< 20 > 70

> 36

pH H2O6,0 - 7,05,0 - 6,07,0 8,0> 8,0

4,5 - 5< 4,5

Toksisitas (xc)

Salinitas (dS/m)< 11 - 22 - 4> 4

Bahaya sulfidik (xs)

Kedalaman sulfidik (cm)> 10060 - 10050 - 60< 50

Bahaya erosi (eh)

Lereng (%)3 - 150 - 315 - 45-

Bahaya erosisangat rendahrendah - sedangberatsangat berat

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten KolakaKabupaten Kolaka terletak di jazirah Tenggara pulau Sulawesi dan secara geografis terletak pada bagian barat Propinsi Sulawesi Tenggara memanjang dari utara ke selatan berada di sekitar 313-435 Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 12105-12199 Bujur Timur yang secara administratif berbatasan dengan:- Sebelah Utara: Kabupaten Kolaka Utara- Sebelah Barat: Teluk Bone- Sebelah Selatan: Kabupaten Bombana- Sebelah Timur: Kabupaten Konawe dan Konawe Selatanmencakup jazirah daratan dan kepulauan dengan luas 6.918,38 km dan perairan laut seluas 15.000 km.Keadaan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka padaumumnya tediri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan. Diantara gunung dan bukit terbentang datarandataran yang merupakan daerah potensial untuk pengembangan sektor pertanian dengan tingkat kemiringan sebagai berikut: Antara 0 - 2% seluas 646 Km2 (9,94% dari luas daratan. Antara 2 - 15% seluas 575 Km2 (8,84% dari luas daratan). Antara 15 - 40% seluas 1.300 Km2 (19,99% dari luas wilayah daratan). Antara 40% keatas seluas 3.980 Km2 (61,23% dari luas daratan).Dari luas wilayah tersebut menurut jenis tanah terdiri dari 7 (tujuh) jenis tanah yaitu; tanah podzolik merah kuning seluas 1.728 Km2 (26,59%) dari luas wilayah daratan kemudian tanah podzolik coklat kelabu seluas 1.268 Km2 (19,51%), lithosol seluas 1.225 Km2 (18,85%) dan selebihnya terdiri dari tanahregosol, Aluvial, rezina dan mediteran merah kuning.Keadaan musim di daerah ini umumnya sama seperti di daerah lainnya di Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi antara bulan Nopember dan Maret di mana pada bulan tersebut angin Barat yang bertiup dari Asia dan samudera pasific mengandung banyak uap air.

Musim kemarau terjadi antara bulan Mei dan Oktober di mana antara bulan tersebut angin Timur yang bertiup dari Australia sifatnya kering dan kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan April arah angin tidak menentu, demikian pula curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba. Curah hujan di wilayah ini umumnya tidak merata, hal ini menimbulkan adanya wilayah daerah basah dan wilayah derah kering.Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 2.000 mm per tahun berada pada wilayah sebelah utara jalur Kolaka meliputi Kecamatan Kolaka, Kecamatan Wolo, dan Kecamatan Mowewe dengan bulan basah sekitar 5 sampai 9 bulan dalam setahun. Wilayah daerah kering dengan curah hujan kurang dari 2.000 mm per tahun meliputi wilayah sebelah selatan dan Timur meliputi Kecamatan Watubangga, Kecamatan Pomalaa, Kecamatan Wundulako, Kecamatan Ladongi dan Kecamatan Tirawuta yang memiliki bulan basah antara 3 sampai 4 bulan dalam setahun.Tinggi rendahnya suhu udara pada suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh posisi dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Makin tinggi posisi suatu tempat dari permukaan laut akan semakin rendah suhu udaranya dan sebaliknya.Oleh karena itu wilayah daratan Kabupaten Kolaka mempunyai ketinggian umumnya dibawah 1.000 Meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis. Suhu udara minimum sekitar 10C dan maksimum 31C atau rata-rata antara 24C 28C.Ketinggian tempat dari permukaan laut di Kabupaten Kolaka di bedakan dalam empat segmen yaitu :

a. Ketinggian 0 - 7 meter, umumnya terletak di pesisir pantai Watubangga hingga Tanjung Pakar dan di Pantai Wolo hingga Tanjung Ladongi. Daerah ini terdapat hutan bakau, tambak dan areal perkampungan. b. Ketinggian 7 - 25 meter dari permukaan laut membujur dari kecamatan Watubangga ke arah barat. Bentangan kontur mengikuti lekukan sepanjang jalan arteri. Daerah yang di lalui selain hutan bakau dan perkampungan juga kawasan budidaya seperti tambak, sawah,dan kebun campuran.c. Daerah dengan ketinggian 25 - 100 meter mengikuti dataran agak terjal dengan fungsi budidaya, dan sebagian besar hutan produksi dan perkebunan.d. Daerah dengan ketinggian > 100 meter, merupakan daerah terjal kearah kawasan perlindungan dan pelestarian, termasuk kawasan khusus dengan perlindungan daerah aliran.

AnalisisBerdasarkan hasil bahasan diatas, dapat dibandingkan antara syarat tumbuh tanaman vanili dengan kondisi fisik wilayah Kabupaten Kolaka, merupakan tergolong kategori kesesuaian lahan yang sesuai atau S2 yaitu unit lahan dengan faktor pembatas ringan > 1 dan tidak memiliki > 1 pembatas sedang. Kesesuaian yang dibandingkan yaitu terdiri dari kemiringan lereng, curah hujan per tahun, dan jenis tanah yang ada di Kabupaten Kolaka. Jika dibuat dalam prosentase, lahan yang cocok untuk dijadikan budidaya tanaman vanili yaitu sekitar 80 % dari lahan yang ada di Kabupaten Kolaka. Artinya wilayah ini mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya tanaman vanili dan jika dikembangkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.