116
Komite Pengembangan Kelengkapan Pengelolaan Zat Kimia: Prosedur Operasi Standar Dewan Ilmu Dan Teknologi Kimia Divisi Studi Bumi dan Kehidupan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar

Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

  • Upload
    vanminh

  • View
    236

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

Komite Pengembangan Kelengkapan Pengelolaan Zat Kimia: Prosedur Operasi Standar

Dewan Ilmu Dan Teknologi Kimia

Divisi Studi Bumi dan Kehidupan

Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia

Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar

Page 2: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

THE NATIONAL ACADEMIES PRESS 500 Fifth Street, NW Washington, DC 20001

Kegiatan ini didukung oleh Kontrak/Hibah No. S-ISNCT-14-CA-1013 antara National Academy of

Sciences dan Departemen Luar Negeri. Setiap pendapat, temuan, kesimpulan, atau saran yang dinyatakan

dalam penerbitan ini tidak serta-merta mewakili pandangan setiap organisasi atau lembaga yang

mendukung proyek.

ISBN-13: 978-0-309-39220-4

ISBN-10: 0-309-39220-9

Pengidentifikasi Objek Digital: 10.1726/21918

Salinan laporan ini dapat dibeli dari National Academies Press, 500 Fifth Street, NW, Keck 360,

Washington, DC 20001; (800) 624-6242 atau (202) 334-3313; http://www.nap.edu.

Hak cipta 2016 oleh National Academy of Sciences.

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Dicetak di Amerika Serikat

Kutipan yang disarankan: National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2016).

Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia: Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar. Komite

Pengembangan Kelengkapan Pengelolaan Zat Kimia: Prosedur Operasi Standar. Washington, DC:

National Academies Press. Identitas objek digital: 10.1726/21918.

Page 3: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

National Academy of Sciences didirikan pada tahun 1863 berdasarkan Undang-undang Kongres, ditandatangani oleh Presiden Lincoln, sebagai lembaga swasta non-pemerintah untuk memberikan saran kepada negara menyangkut masalah-masalah keilmuan dan teknologi. Anggota lembaga ini dipilih oleh sesama sejawat berdasarkan kontribusinya yang luar biasa terhadap penelitian. Selaku presiden adalah Dr. Ralph J. Cicerone.

National Academy of Engineering didirikan pada tahun 1964 berdasarkan anggaran dasar National Academy of Sciences untuk memanfaatkan praktik keteknikan guna memberikan saran kepada negara. Anggota lembaga ini dipilih oleh sesama sejawat berdasarkan kontribusinya yang luar biasa terhadap bidang keteknikan. Selaku presiden adalah Dr. C. D. Mote, Jr.

National Academy of Medicine (sebelumnya bernama Institute of Medicine) didirikan pada tahun 1970 berdasarkan anggaran dasar National Academy of Sciences untuk memberikan saran kepada negara menyangkut masalah-masalah medis dan kesehatan. Anggota lembaga ini dipilih oleh sesama sejawat berdasarkan kontribusinya yang luar biasa terhadap bidang kedokteran dan kesehatan. Selaku presiden adalah Dr. Victor J. Dzau.

Ketiga Akademi ini bekerja bersama sebagai National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine untuk memberikan analisis dan saran yang independen dan objektif kepada negara, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain guna menyelesaikan masalah kompleks dan menyampaikan keputusan-keputusan kebijakan publik. Akademi ini juga mendorong pendidikan dan penelitian, memberikan penghargaan atas kontribusi besar terhadap pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan, keteknikan, dan kedokteran.

Ketahui lebih lanjut tentang National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine di www.national-academies.org.

Page 4: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 5: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

KOMITE PENGEMBANGAN KELENGKAPAN PENGELOLAAN ZAT KIMIA: PROSEDUR OPERASI STANDAR

AnggotaNED D. HEINDEL (Ketua), Lehigh University

MONTGOMERY ALGER, Pennsylvania State University

WILLIAM BULLOCK, Bristol-Myers Squibb

MARK C. CESA, INEOS USA LLC (Pensiun)

THOMAS F. EDGAR, University of Texas, Austin

PATRICK J. LIM, University of San Carlos

KENNETH G. MOLOY, National Science Foundation

SUPAWAN TANTAYANON, Chulalongkorn University

StafCAMLY TRAN, Direktur Penelitian (per 1 Januari 2016)

KATHRYN HUGHES, Pejabat Program Senior (sampai 1 Januari 2016)

CLAIRE BALLWEG, Koordinator Program (per 1 Januari 2016)

CARL-GUSTAV ANDERSON, Research Associate (sampai 1 Januari 2016)

COTILYA BROWN, Asisten Program Senior (sampai 1 Januari 2016)

Page 6: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

DEWAN ILMU DAN TEKNOLOGI KIMIA

AnggotaDAVID BEM (Ketua Pendamping), PPG Industries

DAVID WALT (Ketua Pendamping), Tufts University

HÉCTOR D. ABRUÑA, Cornell University

JOEL C. BARRISH, Achillion Pharmaceuticals, Inc.

MARK A. BARTEAU, University of Michigan

JOAN BRENNECKE, University of Notre Dame

MICHELLE V. BUCHANAN, Oak Ridge National Laboratory

DAVID W. CHRISTIANSON, University of Pennsylvania

JENNIFER S. CURTIS, University of California, Davis

RICHARD EISENBERG, University of Rochester

SAMUEL H. GELLMAN, University of Wisconsin-Madison

SHARON C. GLOTZER, University of Michigan

MIRIAM E. JOHN, Sandia National Laboratories (Pensiun)

FRANCES S. LIGLER, University of North Carolina, Chapel Hill and North Carolina State University

SANDER G. MILLS, Merck Research Laboratories (Pensiun)

JOSEPH B. POWELL, Shell, Houston

PETER J. ROSSKY, Rice University

TIMOTHY SWAGER, Massachusetts Institute of Technology

StafTERESA FRYBERGER, Direktur

DOUGLAS FRIEDMAN, Pejabat Program Senior

CAMLY TRAN, Pejabat Program Madya

CLAIRE BALLWEG, Koordinator Program

Page 7: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

Laporan ini telah ditelaah dalam bentuk draf oleh individu-individu yang dipilih karena berbagai perspektif dan

keahlian teknis yang dimilikinya. Tujuan telaahan independen ini adalah memberikan tanggapan terbuka dan kritis

guna membantu lembaga dalam membuat laporan yang sekuat mungkin, dan untuk memastikan bahwa laporan tersebut

memenuhi standar institusional dalam hal objektivitas, bukti, dan responsivitas terhadap tanggung jawab penelitian.

Tanggapan telaahan dan manuskrip draf tetap dijaga kerahasiaannya untuk melindungi integritas proses. Kami ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini atas tinjauan terhadap laporan ini:

John Brauman, Stanford University

Muhammad Iqbal Choudary, University of Karachi

Kimberly Jeske, Oak Ridge National Laboratory

Royce Murray, University of North Carolina di Chapel Hill

Russell W. Phifer, WC Environmental, LLC

Lori Seiler, The Dow Chemical Company

Meskipun telah memberikan berbagai tanggapan dan saran membangun, para penelaah tersebut tidak diminta untuk

memberikan kesimpulan atau saran terkait laporan ini, juga tidak melihat draf akhir laporan sebelum dirilis. Penelaahan

laporan ini diawasi oleh Stephen Berry dari University of Chicago. Ia bertanggung jawab memastikan bahwa penelaahan

independen atas laporan ini dilakukan sesuai dengan prosedur lembaga, dan bahwa semua tanggapan telah dipertimbangkan

secara matang. Tanggung jawab atas isi akhir laporan ini sepenuhnya ada pada komite penyusunan dan lembaga.

UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PARA PENELAAH

Page 8: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 9: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar

ditujukan untuk digunakan bersama dengan

Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia:

Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat dan

kelengkapan yang menyertainya.

Bahan-bahan ini dapat dilihat di

www.dels.nas.edu/global/bcst/Chemical-Management.

Page 10: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 11: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ xi ]

1 PROSEDUR OPERASI STANDAR UNTUK KESELAMATAN KIMIA 1Pendahuluan, 3

Apa yang Dimaksud dengan Prosedur Operasi Standar?, 3

Siapakah yang Bertanggung Jawab Menyusun Prosedur Operasi Standar?, 4

Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar, 4

2 BAGAN ALIR PENGKAJIAN RISIKO 7 Pendahuluan, 9

Pengelolaan dan Penyimpanan, 9

Mitigasi Risiko Proses, 9

Pengkajian Zat Kimia, 9

Pengkajian Kondisi Proses, 9

3 MATRIKS PENYIMPANAN ZAT KIMIA 13 Pendahuluan, 15

Persyaratan Penyimpanan Primer, 15

Persyaratan Penyimpanan Sekunder, 16

Pemberian Label, 16

Inventori Zat Kimia, 17

4 FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR 19 Pendahuluan, 21

Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang, 21

Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi, 25

DAFTAR ISI

Page 12: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ xii ]

5 PENERAPAN PANDUAN DALAM PENYUSUNAN PROSEDUR OPERASI STANDAR 37 Skenario 1: Penetralan Karbonat dengan Asam, 40

Skenario 2: Penggunaan dan Filtrasi Katalis Piroforik, 45

Skenario 3: Gas Beracun dan Mudah Meledak: Menangani Diazometana dan

Alternatifnya, 56

Skenario 4: Penyimpanan Reagen, 65

6 FORMULIR 69Bagan Alir Pengkajian Risiko, 71

Matriks Penyimpanan Zat Kimia, 73

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang, 75

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi, 79

LAMPIRAN

A Tanggung Jawab Komite 91

B Sumber Daya yang Dapat Dimanfaatkan 93

C Daftar Pemisahan 95

D Daftar Zat Mudah Terbakar 97

E Daftar Keamanan 99

F Biografi Komite dan Staf 101

Page 13: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 1 ]

1 PROSEDUR OPERASI STANDAR UNTUK KESELAMATAN KIMIA

Page 14: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 15: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 3 ]

PENDAHULUANUntuk menciptakan program keselamatan dan keamanan yang efektif, diperlukan komitmen

setiap hari dari semua individu dalam suatu lembaga. Individu di semua tingkat harus bekerja sama untuk menghilangkan risiko paparan bahan dan kondisi berbahaya di laboratorium. Pada tahun 2008, Kementerian Luar Negeri AS bekerja sama dengan National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine1 untuk menyusun materi informasi yang mencakup dasar praktik penanganan, penyimpanan, dan penggunaan zat kimia pada skala laboratorium, yang diperlukan untuk mendorong keselamatan dan keamanan di era yang sedang berkembang. Untuk menyelesaikan tugas ini, dibentuklah sebuah komite ahli, lalu dikeluarkanlah panduan acuan pada 2010, yang berjudul Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia: Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat dan kelengkapan yang menyertainya. Kelengkapan ini berisi panduan cepat untuk pengelola laboratorium, rangkuman manajemen untuk disampaikan kepada jajaran pimpinan lembaga, panduan pengajar, formulir dan tanda untuk disalin dan dibagikan, kartu acuan praperencanaan untuk dibagikan kepada personel laboratorium, dan tanda pengingat penting untuk dipajang di laboratorium. Semua produk ini, termasuk panduan acuan 2010, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Prancis, dan telah disebarluaskan. Bersama-sama, panduan acuan 2010 dan kelengkapan yang menyertainya menjadi acuan praktik laboratorium terbaik bagi para peneliti untuk memperbaiki pengelolaan zat kimia dan meningkatkan keselamatan dan keamanan di laboratorium. Tetapi, di dalam kelengkapan 2010, tidak terdapat panduan terperinci menyangkut cara penyusunan prosedur operasi standar (SOP); Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar2 ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan tersebut dan berfungsi sebagai produk tambahan dalam kelengkapan tersebut.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PROSEDUR OPERASI STANDAR?Dalam konteks keselamatan dan pengelolaan zat kimia, Prosedur Operasi Standar (SOP) adalah

serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan pengelolaan zat kimia, proses, dan prosedur berbahaya untuk mencegah atau meminimalkan masalah kesehatan dan keselamatan. Penyusunan dan penggunaan SOP merupakan bagian padu dari suatu program keselamatan yang berhasil. SOP yang disusun kurang baik akan memberikan nilai guna yang terbatas. Oleh karena itu, SOP harus jelas, ringkas, dan rinci tetapi tidak terlampau rumit. SOP harus memberikan perincian yang cukup dan spesifik terhadap lembaga atau fasilitas sehingga individu yang kurang pengalaman atau pengetahuan terhadap prosedur tersebut dapat berhasil dan selamat dalam mengikutinya. Biasanya, SOP menitikberatkan pada

• proses, • kisaran dan kondisi operasional,• masing-masing zat kimia berbahaya, • kelas-kelas zat kimia berbahaya, • pengelolaan dan penggunaan peralatan kimia, • pemadaman darurat,• pengguna sah, dan • risiko keselamatan dan keamanan khas laboratorium, berdasarkan faktor-faktor sekitar dan

lingkungan.

Pekerja di industri, lembaga penelitian swasta, dan laboratorium akademik menggunakan SOP apabila standar laboratorium mereka tidak cukup menjelaskan penggunaan zat kimia atau kondisi

1 Mulai 2015, National Research Council tidak lagi digunakan, dan semua rujukan sekarang mengacu ke National Academies of Sciences,

Engineering, and Medicine.2 Perincian mengenai pernyataan tugas untuk Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar dapat dilihat di Lampiran A.

Page 16: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 4 ]

berbahaya. Tujuan utama standar laboratorium adalah menyampaikan prinsip-prinsip keselamatan dasar

yang mengatur kegiatan laboratorium. Standar laboratorium disusun bersama dengan dan disetujui oleh

lembaga, dan sesuai dengan praktik terbaik sebagaimana dijelaskan dalam Keselamatan dan Keamanan

Laboratorium Kimia: Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat, Praktik Cermat di Laboratorium:

Penanganan dan Pengelolaan Bahaya Kimia, Versi Terbaru, dan (jika sesuai), Standar Laboratorium

Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Amerika Serikat (atau yang setara dengannya),

di antaranya. Perincian lain mengenai standar laboratorium dapat dilihat di Bagian 2B, halaman 14-15,

Praktik Cermat di Laboratorium (Lampiran B).

SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB MENYUSUN PROSEDUR OPERASI STANDAR? Personel laboratorium yang mengawasi atau mengarahkan operasi-operasi berbahaya bertanggung

jawab menyusun SOP, selain juga pihak-pihak yang melaksanakan operasi berbahaya tersebut. Mahasiswa

dan karyawan baru wajib mempelajari dan membiasakan diri dengan SOP. SOP harus disesuaikan dengan

zat kimia atau proses spesifik dan pengaturan laboratorium. SOP yang sudah ada dari sumber-sumber daya

terpercaya dapat memberikan pengetahuan dasar, tetapi tidak boleh serta-merta diterapkan karena bisa

saja berbeda dalam hal lingkungan dan lokasi laboratorium, pengalaman pengguna, dan peralatan. SOP

diperlukan meskipun sudah ada metode yang diterbitkan.

Setelah SOP disusun, penyelidik utama (Principal Investigator, PI) atau yang setara dengannya, yang

akan bertanggung jawab menegakkan SOP, harus menelaah keakuratan dan kelengkapan dokumen. Jika

ada, manajer keselamatan juga harus meninjau SOP yang sudah selesai.

PANDUAN PENYUSUNAN PROSEDUR OPERASI STANDARTujuan Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar ini adalah memberikan kerangka kerja bagi

personel laboratorium yang diserahi tugas menyusun SOP. Panduan ini disusun berdasarkan laporan tahun

2010 Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia: Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat dan dapat

ditambahkan pada kelengkapan terkait. Panduan ini terdiri atas

• Bagan Alir Pengkajian Risiko

• Matriks Penyimpanan Zat Kimia

• Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang

• Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

• Skenario

1. Penetralan Karbonat dengan Asam

2. Penggunaan dan Penyaringan Katalis Piroforik

3. Gas Beracun dan Mudah Meledak: Menangani Diazometana dan Alternatifnya

4. Penyimpanan Reagen

Bagan Alir Pengkajian Risiko (Bab 2) dapat digunakan untuk menentukan perlu tidaknya SOP untuk

pekerjaan terkait, dan (jika ya), jenis SOP manakah yang diperlukan. Matriks Penyimpanan Zat Kimia

(Bab 3) mencantumkan metode paling aman untuk menyimpan dan mengelola zat kimia berbahaya. Jika

zat kimia (1) digunakan dalam proses spesifik yang mengandung tingkat risiko tertentu, (2) zat kimia

perhatian (chemical of concern, COC)3 atau zat kimia pemakaian ganda, atau (3) senyawa hasil sintesis baru,

3 Lihat Lampiran A di bagian Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia: Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat untuk

mengetahui daftar COC.

Page 17: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 5 ]

yang sifat-sifatnya belum diketahui sepenuhnya, maka personel laboratorium harus menyusun SOP. Jika

standar laboratorium tidak memadai melihat lingkup pekerjaan yang ada, personel laboratorium akan

menggunakan Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang (Bab 4) atau Formulir Prosedur Operasi

Standar Risiko Tinggi (Bab 4). Empat contoh hipotetis (Bab 5) telah diberikan untuk menunjukkan

penerapan Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar. Sebaiknya setiap lembaga mempertimbangkan

aspek ekonomi, budaya, regulasi, pengalaman, dan skala operasi spesifiknya pada waktu menerapkan

praktik terbaik yang ada dalam panduan ini. Sebagai misal, laboratorium kimia di area yang berpenduduk

padat atau memiliki tingkat kejahatan atau pencurian yang tinggi, atau yang terdapat konflik atau

kekacauan, dapat menerapkan tingkat keamanan tinggi di fasilitasnya (lihat Panduan Pengelolaan Zat

Kimia yang Cermat, hal. 59–70). Formulir untuk keperluan pelatihan atau untuk penyusunan SOP

disediakan di Bab 6.

Pengguna bahan-bahan ini diharapkan memiliki gelar sekurang-kurangnya Sarjana Sains di bidang

kimia, teknik kimia, atau bidang ilmu sejenis seperti biokimia atau ilmu bahan, atau memiliki pengalaman

sekurang-kurangnya 5 tahun sebagai teknisi/teknolog kimia. Teknisi laboratorium atau mahasiswa strata

satu, yang belum memiliki gelar Sarjana Sains di salah satu bidang tersebut, dapat berkontribusi dalam

penyusunan SOP dengan arahan dari staf berpengalaman yang memiliki gelar Sarjana Sains di bidang

kimia, teknik kimia, atau bidang ilmu sejenis.

Bab-bab berikut memberikan petunjuk yang berlaku bagi masing-masing produk dalam panduan.

Lampiran B berisi sumber-sumber daya lainnya.

Page 18: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 19: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 7 ]

2 BAGAN ALIR PENGKAJIAN RISIKO

Page 20: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 21: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 9 ]

PENDAHULUANBagan Alir Pengkajian Risiko dibuat untuk memudahkan pengkajian risiko terkait proses dan zat

kimia tertentu. Bagan alir dibagi menjadi dua jalur: (1) Mitigasi Risiko Proses dan (2) Pengelolaan dan

Penyimpanan Zat Kimia. Penyusunan prosedur operasi standar (SOP; lihat Bab 3 untuk keterangan

lengkap) Penyimpanan Zat Kimia, yang merupakan ujung jalur Pengelolaan dan Penyimpanan Zat Kimia,

dapat diterapkan ke semua zat kimia berbahaya.

PENGELOLAAN DAN PENYIMPANANPekerja laboratorium akan menggunakan kriteria ruang lingkup untuk menentukan apakah risiko

melekat dalam pemrosesan zat kimia ataukah dalam pengelolaan dan penyimpanan zat kimia untuk

menyimpulkan apakah SOP diperlukan untuk Mitigasi Risiko Proses ataukah untuk Pengelolaan dan

Penyimpanan Zat Kimia (Gambar 2-1). Jika prosedur penanganan dan penyimpanan zat kimia yang

tepat tidak jelas, maka pekerja akan memilih jalur Pengelolaan dan Penyimpanan sebagai standarnya.

Penyimpanan yang tepat merupakan perhatian bagi semua zat kimia berbahaya, bahkan untuk zat

kimia yang akan digunakan dalam eksperimen mendatang. Matriks Penyimpanan Zat Kimia, yang akan

membantu penyusunan SOP Pengelolaan dan Penyimpanan, disajikan di Bab 3.

MITIGASI RISIKO PROSESPekerja akan memilih jalur Mitigasi Risiko Proses untuk semua proses. Jika sudah di jalur ini, pekerja

akan mengkaji karakteristik setiap zat kimia dan proses yang akan digunakan.

Pengkajian Zat Kimia

Pekerja akan mengkaji karakteristik keselamatan setiap zat kimia yang digunakan dalam eksperimen

atau operasi untuk menentukan apakah risikonya tinggi, sedang, atau rendah. Karakteristik keselamatan

yang dimaksud meliputi toksisitas dan bahaya bagi kesehatan (akut dan kronis), kemudahan terbakar,

kereaktifan, dan apakah zat kimia tersebut termasuk pengoksidasi atau pembentuk peroksida. Informasi ini

dapat diperoleh dari pelabelan menurut Sistem Harmonis Global (Globally Harmonized System, GHS),

Lembar Data Keselamatan, dan sumber-sumber literatur lain yang ada di Lampiran B.

Pekerja juga akan mempertimbangkan skala eksperimen atau operasi. Misalnya, standar laboratorium

mungkin memerlukan SOP Risiko Sedang jika yang akan digunakan hanyalah pelarut sangat mudah

terbakar dan bertoksisitas sedang dalam jumlah kecil (dalam mililiter), tetapi memerlukan SOP Risiko

Tinggi jika skala pelarut jauh lebih besar. Zat kimia tertentu, tanpa memerhatikan jumlahnya, dapat

menimbulkan risiko tinggi dalam kondisi cuaca parah seperti kelembapan dan/atau suhu tinggi, sehingga

menuntut adanya SOP Risiko Tinggi.

Pengkajian Kondisi Proses

Setelah mengkaji karakteristik zat kimia, pekerja akan mengkaji semua kondisi proses seperti suhu,

tekanan, skala, jumlah perulangan proses, dan pelatihan personel laboratorium. Kondisi proses juga

mencakup segala bahaya yang melekat dalam peralatan yang digunakan serta lokasi tempat berlangsungnya

proses, misalnya pada sungkup zat kimia atau bangku laboratorium. Bersama-sama, pengkajian

karakteristik zat kimia dan kondisi proses akan menunjukkan tingkat risiko rendah, sedang, atau tinggi

(lihat Tabel 2-1).

Page 22: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 10 ]

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Mitigasi risikoproses

Pengelolaan danpenyimpanan

SOPPenyimpanan

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Penilaian jenis risiko melalui Matriks Penyimpanan

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

GAMBAR 2-1 Bagan Alir Pengkajian Risiko.

Page 23: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 11 ]

TABEL 2-1 Jenis Risiko

Jenis Risiko Keterangan

Risiko Rendah Tidak memerlukan kontrol tambahan.

Risiko Sedang Pertimbangkan apakah risiko dapat diturunkan (jika sesuai) ke level yang dapat ditoleransi atau lebih baik lagi ke level yang bisa diterima, dengan tetap memperhitungkan biaya dari tindakan penurunan risiko tersebut. Proses berisiko sedang dapat meliputi penetralan karbonat.

Risiko Tinggi Memerlukan banyak upaya untuk meminimalkan risiko. Tindakan penurunan risiko harus segera diimplementasikan. Proses berisiko tinggi dapat meliputi penggunaan piroforik, bahan mudah meledak, atau pelarut mudah terbakar dalam volume tinggi, kegiatan yang jarang dilakukan dan memiliki potensi tinggi untuk gagal, dan/atau kegiatan kali pertama yang belum banyak ada pengalaman.

Jika kondisi proses mengandung level risiko yang rendah, maka standar laboratorium yang ada1 sudah

cukup untuk meminimalkan kekhawatiran tentang kesehatan dan keselamatan personel laboratorium

dan orang lain di area sekitar. Setidak-tidaknya, standar laboratorium yang mencukupi akan menjelaskan

pakaian dan peralatan pelindung diri, tertib lingkungan laboratorium, rencana tindakan darurat, peralatan

keselamatan seperti pencuci mata, pancuran air, dan pemadam api, serta penanganan limbah kimia.

Jika kondisi proses mengandung level risiko yang sedang, maka pekerja akan menyusun SOP Risiko

Sedang. Contoh proses berisiko sedang antara lain penetralan karbonat dengan asam dalam suatu langkah

sintesis kimia (lihat Bab 5, Skenario 1).

Terakhir, jika kondisi proses mengandung level risiko yang tinggi, maka pekerja akan menyusun

SOP Risiko Tinggi. Contoh proses berisiko tinggi antara lain penggunaan dan penyaringan paladium

piroforik pada katalis karbon dari reaksi hidrogenasi dalam pelarut metanol (lihat Bab 5, Skenario 2) atau

penanganan diazometana (lihat Bab 5, Skenario 3). Pada waktu memutuskan antara SOP Risiko Sedang

dan Risiko Tinggi, pekerja harus mempertimbangkan level pengalaman personel laboratorium dalam

menjalankan proses terkait.

1 Setiap laboratorium menyusun dan menerapkan program tertulis yang menjelaskan prosedur, perlengkapan, peralatan pelindung diri,

dan praktik kerja yang mampu melindungi karyawan dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh zat kimia berbahaya yang digunakan di

tempat kerja dimaksud.

Page 24: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 25: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 13 ]

3 MATRIKS PENYIMPANAN ZAT KIMIA

Page 26: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 27: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 15 ]

PENDAHULUAN

Penyimpanan zat kimia yang aman dan selamat merupakan komponen inti dalam prosedur operasi

standar (SOP) yang diperlukan dalam program keselamatan dan keamanan zat kimia. Jika tersedia lembar

keselamatan data terkait, maka Matriks Penyimpanan Zat Kimia dapat diterapkan dalam penyusunan

SOP sebelum diterimanya semua zat kimia berbahaya. SOP Penyimpanan Zat Kimia terdiri dari empat

komponen dasar:

1. Prosedur dan kondisi penyimpanan berdasarkan karakteristik intrinsik zat kimia;

2. Strategi pemisahan dan keamanan;

3. Proses pemberian label zat kimia untuk menjamin ketepatan penyimpanan; dan

4. Proses inventori

Pendekatan empat bagian terhadap pengelolaan zat kimia ini akan membuat personel laboratorium

memiliki lingkungan kerja yang aman, manajer laboratorium memiliki inventori yang dimanfaatkan secara

maksimal, dan penanggap darurat mendapatkan informasi penting untuk bereaksi dengan benar apabila

terjadi suatu insiden. Contoh Matriks Penyimpanan Zat Kimia dan cara penggunaannya dapat dilihat di

Bab 5.

PERSYARATAN PENYIMPANAN PRIMER

Hampir semua lembaga yang menggunakan zat kimia memiliki serangkaian area penyimpanan untuk

zat kimia atau zat yang mengandung risiko. Lokasi ini mencakup penyimpanan berventilasi dan tidak

berventilasi, serta penyimpanan dalam suhu sekitar, suhu lemari pendingin, dan suhu beku. Peralatan tahan

ledakan untuk segala senyawa organik volatil yang disimpan dalam lemari pendingin atau lemari beku juga

penting. Komponen penting dari SOP Penyimpanan Zat Kimia adalah spesifikasi jenis penyimpanan yang

memberikan tingkat keselamatan dan keamanan maksimal untuk setiap zat kimia (lihat Tabel 3-1 untuk

mengetahui pilihan dan pertimbangan-pertimbangannya). Laboratorium kimia yang berada di wilayah

konflik, tempat berpenduduk padat, tempat yang tingkat kejahatannya tinggi, atau yang menangani zat

kimia perhatian atau zat kimia pemakaian ganda dapat menerapkan langkah keamanan yang lebih ketat

atau tinggi (lihat Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat, hal. 59-70 dan Lampiran E). Langkah-

langkah tersebut dapat berupa kunci berkeamanan tinggi, sistem kontrol akses, verifikasi biometrik, sistem

alarm penyusup, kamera CCTV, sistem inventori, zona intervensi, dan program keamanan menyeluruh.

Fasilitas di wilayah perkotaan padat juga harus benar-benar mematuhi regulasi pemerintah (misalnya

terkait persyaratan bangunan).

Sebelum menyusun SOP, pekerja laboratorium harus memiliki inventori yang akurat mengenai

ketersediaan ruang penyimpanan di lembaga, serta menguasai betul pedoman internal dan eksternal serta

peraturan yang berlaku bagi fasilitas tersebut.

Apabila terjadi pemadaman listrik, benda-benda yang rentan harus dipindahkan dari ruang dingin

dan lemari pendingin yang mengalami padam listrik ke peralatan yang menggunakan daya dari generator

darurat. Lemari pendingin dan lemari beku dapat mempertahankan suhu dalam beberapa jam apabila tetap

dalam kondisi tertutup.

Page 28: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 16 ]

PERSYARATAN PENYIMPANAN SEKUNDER

Setelah menentukan jenis lokasi penyimpanan yang tersedia, pekerja akan menentukan persyaratan

penyimpanan sekunder. Dalam hal ini, pekerja harus menentukan perlu tidaknya pemisahan zat kimia,

seperti oksidator dan reduktor atau asam dan basa, dan keamanan kimia dengan akses terbatas dan

pemantauan. Zat-zat kimia tertentu mungkin tidak kompatibel jika berada di satu ruangan (misalnya

asam dan basa), memerlukan keamanan dan pemantauan ketat (misalnya zat kimia yang bisa digunakan

untuk mensintesis obat ilegal atau senjata kimia atau prekursornya), atau tidak stabil secara termal sehingga

memerlukan interlock dan alarm, yang oleh karenanya memerlukan penentuan penyimpanan sekunder.

Penyimpanan zat kimia dan peralatan kimia dibahas secara rinci di panduan acuan kelengkapan 2010,

yakni di Bab 8, Bagian 5. Bersama-sama, persyaratan penyimpanan primer dan sekunder menentukan

jumlah dan jenis tempat penyimpanan yang diperlukan di fasilitas.

PEMBERIAN LABEL

Jika Matriks Penyimpanan Zat Kimia sudah ditentukan, pekerja akan menyusun prosedur pemberian

label zat kimia untuk memastikan penggunaannya sesuai peruntukan dan dikembalikan ke lokasi

penyimpanan yang benar, sehingga membantu melindungi personel laboratorium. Pelabelan yang benar

harus menjelaskan lokasi penyimpanan yang benar untuk suatu zat kimia yang mengandung beberapa

bahaya sekaligus (misalnya, asam asetat merupakan asam dan sekaligus zat mudah terbakar; banyak sekali

zat kimia yang sangat beracun juga bersifat mudah terbakar), termasuk toleransi jumlah maksimal bahan

sesuai ketentuan regulasi (misalnya peraturan bangunan, peraturan perlindungan kebakaran). Selain itu,

label harus mencantumkan nama pemilik zat kimia dan tanggal penerimaan.

Jika sudah ada label yang jelas dari produsen, label tambahan bisa cukup berupa kode warna yang

menyatakan lokasi penyimpanan yang benar, yang juga akan diberi label agar sesuai dengan kode warna

untuk zat kimia yang benar. Banyak laboratorium menentukan lokasi standar atau lokasi default zat kimia

(seringnya berventilasi, bersuhu kamar). Dalam konteks ini, pekerja akan menyusun sistem kode warna

untuk zat kimia yang tidak disimpan di lokasi standar: mudah terbakar, senyawa sangat beracun, zat

kimia perhatian (COC) atau zat kimia pemakaian ganda, asam dan basa, dan senyawa yang memerlukan

pendinginan dengan peralatan tahan ledakan yang aman atau penyimpanan dingin lainnya.

TABEL 3-1 Persyaratan Penyimpanan Primer Pilihan Penyimpanan dan Pertimbangannya Karakteristik Zat Kimia

Lemari penyimpanan berventilasi(Biasanya lokasi penyimpanan standar dan dalam ukuran yang cukup untuk memisahkan senyawa yang berpotensi bereaksi silang. Lihat Persyaratan Penyimpanan Sekunder.)

Toksisitas, volalitilas, bau

Lemari penyimpanan mudah terbakar (Umumnya tidak berventilasi. Peraturan kebakaran mungkin mengatur jumlah atau mewajibkan penghambatan api.)

Cairan mudah terbakar

Penyimpanan desikan dan penyimpanan atmosfer iner Zat kimia peka udara dan/atau air

Penyimpanan di bawah suhu sekitar: lemari pendingin atau lemari beku

Kestabilan terhadap suhu

Area yang ditetapkan dan protokol untuk penyimpanan silinder Gas bertekanan

Page 29: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 17 ]

INVENTORI ZAT KIMIA

Program penyimpanan zat kimia harus memelihara inventori zat kimia yang akurat, yang akan

menginformasikan kepada pengguna mengenai bahaya di ruangan tersebut, dan diperlukan bagi

penanggap darurat (misalnya jika terjadi kebakaran, kebocoran zat kimia, atau potensi ledakan) untuk

bereaksi dengan benar. Inventori yang akurat juga menghindarkan masalah terkait pemesanan ulang

zat kimia yang sebenarnya sudah dimiliki laboratorium, sehingga tidak ada penyusutan kapasitas

penyimpanan, pemborosan, dan biaya tidak perlu. Inventori dapat didokumentasikan dalam berbagai

format, misalnya cetak, elektronik, atau perangkat lunak komersial. Apapun format dokumentasinya, SOP

harus mencantumkan proses untuk memastikan inventori sudah mencerminkan kondisi aktual terkini dan

sudah ada cadangannya. Misalnya, jika setiap pekan laboratorium menerima zat kimia baru, maka inventori

harus disinkronkan setiap enam bulan. Sebaliknya, untuk laboratorium yang inventorinya lebih statis,

pemeriksaan tahunan sudah cukup. Proses inventori juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat

kimia yang kedaluwarsa, terdegradasi, atau tidak diperlukan sehingga dapat dibuang dengan benar.

Page 30: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 31: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 19 ]

4 FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR

Page 32: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 33: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 21 ]

PENDAHULUAN

Pelaksanaan eksperimen yang aman dan selamat akan meminimalkan risiko kesehatan dan

keselamatan bagi personel laboratorium dan orang-orang di area sekitar. Apabila standar laboratorium

lembaga tidak cukup untuk memitigasi risiko, personel laboratorium dapat menggunakan Prosedur

Operasi Standar (SOP) Risiko Sedang atau SOP Risiko Tinggi untuk proses spesifik.

PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO SEDANG

SOP Risiko Sedang disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang mengandung risiko

sedang dan yang memerlukan langkah-langkah perlindungan selain yang sudah disebutkan oleh standar

laboratorium yang diterima. Formulir SOP Risiko Sedang merupakan SOP Risiko Tinggi dalam versi

yang ringkas.

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang

Penerapan SOP Risiko Sedang disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang

mengandung risiko sedang dan yang memerlukan langkah-langkah perlindungan selain yang sudah

disebutkan oleh standar laboratorium yang diterima. SOP ini dimaksudkan untuk membatasi potensi

cedera, kerusakan peralatan, atau dampak lingkungan.

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES:

2. PENYUSUN:

3. LOKASI:

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA:

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR:

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian):

5. POTENSI BAHAYA:

Page 34: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 22 ]

6. URAIKAN SEMUA PERSYARATAN KHUSUS TERKAIT BUTIR-BUTIR TERTENTU

YANG MEMERLUKAN TINGKAT KESELAMATAN LEBIH TINGGI

Zat kimia yang rencananya digunakan

Peralatan pelindung diri

Kendali teknik dan lingkungan

Kisaran dan kondisi operasional

Persyaratan penanganan dan penyimpanan khusus

Prosedur tumpahan dan kecelakaan sebagaimana diperlukan

Penanganan dan pembuangan limbah

7. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

8. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak)

Tanda tangan PI

Nama staf keselamatan (cetak)

Tanda tangan staf keselamatan

Tanggal sekarang

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

Page 35: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 23 ]

9. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 36: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 24 ]

Catatan Penilaian dan Perubahan Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Pertama-tama, pekerja akan mencatat informasi dasar di formulir SOP Risiko Sedang, termasuk

judul eksperimen atau operasi, nama orang yang menyusun SOP, di mana eksperimen atau prosedur akan

dilakukan, dan nama personel berwenang.

Potensi bahaya yang dapat dikenali (Langkah 5) adalah potensi bahaya yang diketahui personel

laboratorium sebelum melakukan eksperimen atau prosedur. Bahaya dapat dikandung oleh setiap zat kimia

perhatian, terutama jika ditangani oleh pekerja yang belum berpengalaman, termasuk setiap hasil-reaksi

yang dapat terbentuk entah in situ atau sebagai hasil-reaksi yang diharapkan atau hasil-samping.

Butir terpenting dalam SOP Risiko Sedang adalah Langkah 6: “Uraikan semua persyaratan khusus

terkait butir-butir tertentu yang memerlukan tingkat keselamatan lebih tinggi.” Personel laboratorium

disarankan meninjau semua sumber daya yang dapat dimanfaatkan (lihat Lampiran B), seperti literatur,

SOP yang sudah ada, Lembar Data Keselamatan (LDK), dan berdiskusi dengan rekan-rekan di lembaga

untuk menyelesaikan Langkah 6 serinci mungkin.

A. Peralatan Pelindung Diri (PPE) mencakup sarung tangan, goggle, kacamata keselamatan, tameng

wajah, jas lab, sepatu khusus (yang dilengkapi pelindung jari), respirator, dan benda-benda lain

yang diperlukan untuk eksperimen atau prosedur.

Page 37: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 25 ]

B. Kendali teknik dan lingkungan mengacu pada ruang dan lingkungan tempat dilakukannya

eksperimen atau prosedur, seperti lemari asam atau atmosfer lembam.

C. Persyaratan penanganan dan penyimpanan khusus dijelaskan secara rinci untuk mencegah

tumpahan atau kecelakaan. Prosedur penanganan dan penyimpanan misalnya mencakup

penggunaan alat gelas tertentu (misal wadah terbuka, tabung Schlenk) atau teknik yang dapat

meminimalkan tumpahan dan kecelakaan.

D. Prosedur tumpahan dan kecelakaan harus dicantumkan untuk antisipasi apabila ada kecelakaan.

E. Prosedur penanganan dan pembuangan limbah akan membantu pekerja laboratorium dalam

membuang reagen kimia, pelarut, dan hasil-samping serta setiap peralatan sekali pakai seperti tisu

dan pipet, secara benar dan aman.

Setelah formulir dilengkapi, staf senior akan menilai SOP dari sisi kelengkapan dan keakuratannya.

Catatan perubahan ada di akhir formulir untuk personel laboratorium yang melakukan proses yang

sama tetapi mengubah atau memperbarui sebagian informasi yang ada pada formulir. Setiap fasilitas

bertanggung jawab menentukan hal apa yang mengharuskan perubahan terhadap SOP. Penyelia,

profesor, dan pejabat kesehatan kimia, semuanya dapat menjadi penilai dan pemberi persetujuan terhadap

perubahan dan pembaruan.

PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

Jika setelah menyelesaikan Bagan Alir Pengkajian Risiko, pekerja laboratorium menyimpulkan

bahwa zat kimia atau kondisi yang ada mengandung risiko bahaya yang tinggi, maka ia harus menyusun

SOP Risiko Tinggi. SOP Risiko Tinggi dapat diterapkan ke proses, eksperimen, atau manipulasi yang

tidak dicakup oleh standar laboratorium lembaga dan dipandang memiliki risiko tinggi bagi pekerja

laboratorium yang belum berpengalaman dan yang sudah berpengalaman.

Seperti SOP Risiko Sedang, formulir SOP Risiko Tinggi dimulai dengan informasi dasar (judul

eksperimen, nama orang yang menyusun SOP, lokasi eksperimen, dan nama personel berwenang). Poin

kedua merupakan keterangan teknik dan manipulasi yang akan digunakan serta segala pelatihan spesifik

yang diharuskan guna menyelesaikan eksperimen atau prosedur dengan selamat, misalnya penggunaan gas

bertekanan yang benar atau manipulasi pada manifold gas vakum (Schlenk line).

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

Penerapan SOP Risiko Tinggi disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang

mengandung risiko tinggi dan yang memerlukan langkah-langkah perlindungan selain yang sudah

disebutkan oleh standar laboratorium yang diterima. SOP ini dimaksudkan untuk membatasi potensi

cedera, kerusakan peralatan, atau dampak lingkungan.

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES:

2. PENYUSUN:

3. LOKASI:

Page 38: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 26 ]

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA:

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR:

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian):

5. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Teknik eksperimen

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

6. KETERANGAN PROSES SECARA RINCI

Sebutkan kisaran untuk variabel Suhu:

Tekanan:

Kekentalan:

Kemudahan terbakar:

Lainnya:

Sebutkan kisaran dan kondisi operasi

Bahan yang akan digunakan Zat kimia:

Peralatan:

PROSEDUR RINCI:

Kolom A: Langkah-langkah Proses menjelaskan langkah demi langkah prosedur operasi normal, termasuk

pemindahan zat kimia antar atau lintas laboratorium, produksi gas, pengerjaan produk, dan persiapan

limbah.

Kolom B: Catatan Keselamatan menjelaskan bagaimana risiko dapat dikurangi (menjaga kerapian,

mengendalikan zat mudah terbakar, mengamankan tabung gas, memastikan kondisi sabuk pompa yang baik).

Page 39: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 27 ]

Kolom A: Langkah-langkah Proses Kolom B: Catatan Keselamatan

1.0 misalnya persyaratan peralatan pelindung diri tertentu

1.1

1.2

2.0

2.1

2.2

3.0

3.1

3.2

Page 40: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 28 ]

4.0

4.1

4.2

7. KENDALI TEKNIK (centang semua yang sesuai dan beri keterangan rinci)

Pengendalian Keteknikan Centang kotak jika sesuai Keterangan

Misal Kotak sarung tangan Pakai udara lembam (N2 atau Ar)

Lemari asam atau kotak sarung tangan

Ventilasi khusus

Jalur vakum berfilter-HEPA

Wadah nonreaktif

Alat pembebas tekanan

Kendali suhu

Bench paper, bantalan, kertas berlapik plastik

Tanda khusus

Alat tajam yang aman

Alat keselamatan lain yang digunakan:

Page 41: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 29 ]

8. PERALATAN PELINDUNG DIRI (centang semua yang sesuai)

Peralatan Pelindung Diri Centang kotak jika sesuai Keterangan

Sarung tangan

Jas lab

Setelan

Apron

Celana panjang

Sepatu berpelindung jari

Baju lengan panjang

Kacamata keselamatan

Goggle

Tameng wajah

Respirator (cantumkan jenis kartrid dan jadwal penggantian kartrid)

Pelindung telinga (cantumkan level perlindungan yang diperlukan)

Peralatan khusus (misalnya tameng ledakan, penutup khusus)

PPE Lain

Page 42: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 30 ]

9. PENGENDALIAN PRAKTIK KERJA

Pengendalian Keterangan

Area yang ditetapkan

Prosedur permintaan bantuan darurat

Nomor telepon darurat

Lokasi alarm kebakaran, pemadam kebakaran, selimut api, pencuci mata, pancuran air, dsb.

Penanggap darurat

Pekerja berbasis shift

Pelatihan tentang semua eksperimen dan teknik eksperimennya

Pembatasan akses; kunci

Kerumahtanggaan

Rencana prosedur lockout/tagouta

Prosedur setelah jam kerja

Pemeliharaan preventif

a Lockout/tagout adalah prosedur spesifik untuk mengamankan peneliti dari penyalaan mesin dan peralatan secara tidak terduga, atau kebocoran energi membahayakan selama kegiatan operasional atau pemeliharaan.

Page 43: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 31 ]

10. PEMANTAUAN

Pemantauan Keterangan

Pemantauan paparan personel Misalnya sensor racun yang dapat dikenakan, emblem radiasi

Pemeriksaan kebocoran

Pemantauan pelepasan gas dan tumpahan

Suhu dan tekanan

Alarm

11. PROSEDUR TUMPAHAN DAN KECELAKAAN

Keterangan dan Lokasi

Penahan sekunder

Kit tumpahan

Prosedur pemadaman darurat

Penghentian proses

Pihak yang harus dilapori

12. PROSEDUR PEMBUANGAN LIMBAH (termasuk pemisahan asam, basa, senyawa halogen,

PPE, prosedur pengumpulan dan pengangkutan, dokumentasi yang benar, peraturan, dsb.)

Page 44: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 32 ]

13. PENYIMPANAN (centang semua yang sesuai)

Penutup berventilasi

Lemari pendingin

Lemari gas

Kepatuhan terhadap regulasi

Tanggal kedaluwarsa:

Inventori:

Lainnya:

14. PROSEDUR PENGANGKUTAN:

(Misalnya wadah sekunder untuk mengangkut antara dan lintas laboratorium; penahan sekunder untuk

alat eksperimen)

15. ULASAN SEJAWAT

Nama (cetak)

Tanda tangan

Tanggal

Catatan

Nama (cetak)

Tanda tangan

Tanggal

Catatan

Page 45: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 33 ]

16. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak)

Tanda tangan PI

Nama staf keselamatan (cetak)

Tanda tangan staf keselamatan

Tanggal Sekarang

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

17. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 46: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 34 ]

Catatan Penilaian dan Perubahan Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Personel laboratorium sangat disarankan meninjau sumber-sumber daya lain seteliti mungkin untuk

menyelesaikan Langkah 6 SOP Risiko Tinggi. Sifat-sifat fisik zat kimia yang dapat berubah selama

eksperimen (misalnya suhu, tekanan, kekentalan) harus dicantumkan dengan jelas, termasuk kisaran nilai

yang dapat diterima. Zat kimia dan peralatan yang akan digunakan selama eksperimen, termasuk skala

eksperimen (ukuran peralatan dan banyaknya zat kimia), juga harus diterangkan.

Prosedur operasi normal (Langkah 6 SOP Risiko Tinggi) harus diperinci langkah demi langkah di

kolom A, “Langkah-langkah Proses.” Untuk sebagian besar proses, langkah-langkah harus diikuti dalam

urutan yang persis sama. Langkah-langkah proses dapat meliputi hal berikut:

• pemindahan zat kimia antara laboratorium

• penutupan dan pembukaan katup

• pengerjaan produk

• persiapan limbah

• prediksi bahaya dari hasil suatu prosedur kimia

Kolom B, “Catatan Keselamatan,” menjelaskan cara peringanan risiko, misalnya dengan

Page 47: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 35 ]

• mengendalikan zat mudah terbakar

• mengamankan tabung gas

• memastikan sabuk pompa vakum dalam kondisi baik

• menjaga kerapian

Langkah 7 dan 8 menjelaskan pengendalian keteknikan dan PPE yang harus digunakan selama

eksperimen atau prosedur. Keterangan suatu butir yang memerlukan informasi lebih rinci harus

ditambahkan di sebelah kotak centang. Misalnya, jenis sarung tangan bisa disebutkan (nitril, vinil, butil)

atau (jika digunakan beberapa sarung tangan) urutan pemakaiannya dapat disebutkan.

Langkah 9-13 berkaitan dengan pengaturan laboratorium. Bagian ini berisi informasi untuk

membantu pekerja yang melakukan eksperimen dan orang-orang di sekitar apabila terjadi kecelakaan.

Meskipun tidak disarankan, jika seorang pekerja melakukan eksperimen sendirian, maka staf keamanan

dan personel laboratorium di-tempat harus memeriksa pekerja tersebut secara rutin. Apabila ada

keadaan darurat, pekerja harus melapor kepada staf darurat. Terakhir, di Langkah 14, meskipun prosedur

pengangkutan telah dijelaskan dalam Langkah 6, cantumkan lagi di sini, dengan rincian butir-butir seperti

wadah sekunder untuk mengangkut zat kimia antar laboratorium jika diperlukan.

Staf senior akan menilai kelengkapan dan ketepatan SOP. Setiap lembaga akan menetapkan hal apa

saja yang mengharuskan perubahan, dan akan dicatat dalam catatan perubahan. Penyelia, profesor, dan

pejabat kesehatan kimia, semuanya dapat menjadi peninjau dan pemberi persetujuan terhadap perubahan

dan pembaruan.

Page 48: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 49: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 37 ]

5 PENERAPAN PANDUAN DALAM PENYUSUNAN PROSEDUR OPERASI STANDAR

Page 50: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 51: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 39 ]

Berikut adalah empat skenario rekaan yang menunjukkan cara penggunaan alat-alat yang dijelaskan

dalam Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar ini. Isian-isian dalam keempat formulir ini dilakukan

oleh komite ahli dan hanya untuk keperluan ilustrasi; situasi konkret akan memerlukan prosedur yang

sesuai dengan kondisi lingkungan dan personel laboratorium spesifik.

Page 52: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 40 ]

SKENARIO 1: PENETRALAN KARBONAT DENGAN ASAMGambaran Umum: Skenario ini menggambarkan suatu situasi ketika mahasiswa yang kurang

berpengalaman melakukan prosedur rutin untuk menetralkan karbonat dengan asam di suatu laboratorium

kimia universitas.

SKENARIO:

Mahasiswa ini ingin menghidrolisis ester. Reaksi kimia dilakukan dalam medium akuatik-organik

dengan basa natrium karbonat atau bikarbonat. Produk yang diinginkan adalah zat yang dapat larut

dalam basa akuatik lebihan. Untuk mendapatkan produk ini, medium dinetralkan dengan asam

klorida. Penggunaan asam pekat membantu menjaga volume cairan reaksi total tetap rendah, sehingga

mengoptimalkan pengendapan atau ekstraksi hasil-reaksi. Namun, pelepasan gas karbon dioksida yang

kuat menjadi kekhawatiran bagi mahasiswa ini. Apa yang harus dilakukannya?

Solusi yang disarankan:

Untuk menjalankan reaksi dengan aman, mahasiswa tersebut menggunakan Bagan Alir Pengkajian Risiko

untuk menyimpulkan apakah standar laboratorium sudah mencukupi ataukah diperlukan prosedur operasi

standar.

Page 53: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 41 ]

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Mitigasi risikoproses

Pengelolaan dan penyimpanan

SOPPenyimpanan

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Penilaian jenis risiko melalui Matriks Penyimpanan

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

X

Risiko Sedang: Penetralan karbonat dengan asam menyebabkan evolusi CO2

X X

Page 54: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 42 ]

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES: Pengerjaan

medium reaksi memerlukan penetralan karbonat menggunakan asam klorida terkonsentrasi

2. PENYUSUN: [nama]

3. LOKASI: Laboratorium

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA: [nama] (555) 343-1515

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR: [nama] (555) 321-5762

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian): [nama] (555) 724-8921

5. POTENSI BAHAYA: Asam klorida terkonsentrasi (HCl, 37%). Asam klorida bersifat korosif dan

menyebabkan luka lepuh pada mata, kulit, dan saluran cerna dan pernapasan. Zat ini bisa fatal apabila

terhirup atau tertelan. Paparan berulang-ulang dapat menyebabkan pengikisan gigi yang tidak terlindung.

6. URAIKAN SEMUA PERSYARATAN KHUSUS TERKAIT BUTIR-BUTIR TERTENTU

YANG MEMERLUKAN TINGKAT KESELAMATAN LEBIH TINGGI

Zat kimia yang rencananya digunakan

Asam klorida terkonsentrasi (HCl, 37%)

Peralatan pelindung diri Jas lab, celana panjang, sepatu berpelindung jari, sarung tangan rangkap (sarung tangan vinil setelah sarung tangan nitril), goggle keselamatan

Kendali teknik dan lingkungan Segala penanganan asam klorida terkonsentrasi di luar sungkup asap dibatasi dan hanya dilakukan di dalam wadah tertutup.

Kisaran dan kondisi operasional Lihat bagian penanganan khusus.

Persyaratan penanganan dan penyimpanan khusus

Penetralan harus dilakukan dalam bejana terbuka berlubang besar (gelas kimia, bukan tabung Erlenmeyer) dalam sebuah sungkup. Sebaiknya dinginkan campuran karbonat dalam rendaman garam-es dan aduk campuran secara sempurna selagi asam ditambahkan. Jika produk mengeluarkan presipitasi pada saat netral, bersihkan dengan filtrasi. Jika diperlukan ekstraksi untuk memperoleh produk, pastikan betul bahwa evolusi gas sudah berhenti sebelum isinya dipindahkan ke corong pemisah. Pengocokan corong pemisah yang berisi larutan yang membentuk gas akan merusak stopper dan membuang isinya.

Zat kimia yang tidak terpakai disimpan dalam wadah kaca 2,5 L dalam lemari penyimpanan asam yang dirancang khusus sesuai yang telah ditetapkan. Selain itu, asam klorida dalam jumlah kecil (40 mL) dapat disimpan dalam gelas kimia yang dilengkapi tutup gelas dan diletakkan dalam sungkup asap. Limbah akuatik disimpan dalam botol penyimpanan High-Density Polyethylene (HDPE) berkapasitas 4 L dalam sungkup asap atau dalam lemari asam yang sudah ditetapkan. Tidak ada asam yang disimpan di luar lemari atau sungkup asap ini, meskipun untuk sementara.

Page 55: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 43 ]

Prosedur tumpahan dan kecelakaan sebagaimana diperlukan

Kit pembersihan tumpahan asam basa hanya boleh digunakan untuk tumpahan yang sangat sedikit (maks 50 mL), dengan mengikuti petunjuk yang diberikan pada kit. Jika tidak, penahan sekunder harus digunakan, yang akan menampung seluruh tumpahan. Apabila tumpahan sedikit, segera bersihkan. Apabila tumpahan banyak, isolasilah area, jangan biarkan orang masuk, tinggalkan ruangan, dan hubungi petugas tanggap darurat. Jika terpapar, lepaskan pakaian dan gunakan pancuran air darurat yang ada persis di luar ruangan. Jika ada yang tidak dapat bergerak, hubungi nomor darurat dan beri pertolongan pertama jika memungkinkan.

Penanganan dan pembuangan limbah

Untuk tumpahan: taruh absorben yang telah terpakai dalam botol penyimpanan HDPE 4 L untuk diambil. Untuk limbah akuatik yang tertinggal setelah penyingkiran produk, pasanglah Label Limbah Berbahaya, kumpulkan limbah tersebut sesuai ketentuan laboratorium, dan hubungi operator pengambil limbah.

7. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN Tidak ada persyaratan pelatihan khusus

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

9. VERIFIKASI DAN PENILAIAN Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak) Profesor [nama]

Tanda tangan PI Profesor

Nama staf keselamatan (cetak) [nama]

Tanda tangan staf keselamatan tanda tangan

Tanggal sekarang 29/01/2016

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

29/01/2017

9. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 56: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 44 ]

Catatan Penilaian dan Perubahan Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Page 57: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 45 ]

SKENARIO 2: PENGGUNAAN DAN PENYARINGAN KATALIS PIROFORIK

Gambaran Umum: Skenario ini menggambarkan suatu situasi ketika peneliti belum berpengalaman

ingin menjalankan suatu reaksi menggunakan katalis heterogen piroforik, disusul dengan pengerjaan

filtrasi.

SKENARIO:

Seorang peneliti baru di sebuah laboratorium industri menggunakan katalis heterogen piroforik untuk

menjalankan reaksi hidrogenasi. Setelah membaca bagian 9.7.4 laporan National Academies of Sciences,

Engineering, and Medicine, Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat, peneliti ini menemukan bahaya

khusus yang mungkin dihadapi ketika memfiltrasi katalis tersaturasi hidrogen dari reaktan organik yang

mudah terbakar.

Solusi yang disarankan:

Untuk meminimalkan kebakaran dan ledakan selama prosedur filtrasi, peneliti membaca daftar periksa

pengkajian bahaya. Setelah mengisi daftar periksa pengkajian, peneliti menyimpulkan bahwa ia memerlukan

SOP Risiko Tinggi.

Page 58: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 46 ]

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Mitigasi risikoproses

Pengelolaan dan penyimpanan

SOP Penyimpanan

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Penilaian jenis risiko melalui Matriks Penyimpanan

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

X

X

X

Risiko Tinggi: Manipulasi katalis piroforik ketika ada pelarut mudah terbakar

Page 59: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 47 ]

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES: Katalis

piroforik/mudah nyala: Prosedur penambahan ke bejana reaksi dan pemisahan dari campuran reaksi dengan

cara filtrasi

2. PENYUSUN: [nama]

3. LOKASI: laboratorium industri

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA: [nama] (555) 123-4567

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR: [nama] (555) 401-6333

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian): [nama] (555) 202-3333

5. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Teknik eksperimen Teknik filtrasi, perangkap vakum untuk pelarut

Pelatihan tertentu yang diwajibkan Lihat #12 Pembuangan limbah

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai 15/12/2015

6. KETERANGAN PROSES SECARA RINCI

SOP ini mencakup penggunaan beragam katalis piroforik. Katalis dapat menjadi piroforik setelah

terkena paparan bahan pereduksi (misalnya pelarut organik, hidrogen), atau memang sudah piroforik

sewaktu diperoleh dari vendor.

Penting untuk diperhatikan, katalis yang teraktivasi tidak boleh kering atau terpapar udara, terutama

ketika ada uap pelarut. Jika tidak, dapat terpicu kebakaran. Katalis logam Raney bersifat piroforik

sewaktu diperoleh dari vendor, dan biasanya disediakan dalam bentuk bubur air untuk mencegah

terpicunya api. Katalis-katalis ini harus dibasahi selama semua manipulasi.

Potensi kebakaran diperingan dengan (1) tetap membasahi katalis piroforik dengan pelarut dan/atau air

selama seluruh tahapan penanganan, termasuk pemindahan akhir ke wadah limbah, (2) menjaga selimut

atau pembersih gas lembam di atas katalis piroforik, dan (3) menyingkirkan benda-benda berantakan

dan segala sumber bahan bakar tambahan dari area kerja langsung.

Page 60: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 48 ]

Sebutkan kisaran untuk variabel Suhu: sekitar

Tekanan: n/a

Kekentalan: n/a

Kemudahan terbakar: pelarut reaksi bersifat mudah terbakar; katalis bisa bersifat piroforik

Lainnya:

Daftar kisaran dan kondisi operasional

Bahan yang akan digunakan Zat kimia: katalis piroforik, pelarut reaksi, Celite

Peralatan: bejana reaksi, tabung filter, filter, sumber gas lembam

PROSEDUR RINCI:

Kolom A: Langkah-langkah Proses menjelaskan langkah demi langkah prosedur operasi normal secara

rinci, termasuk pemindahan zat kimia antara atau lintas laboratorium, produksi gas, pengerjaan produk,

dan persiapan limbah.

Kolom B: Catatan Keselamatan menjelaskan bagaimana risiko dapat diringankan (menjaga kerapian,

mengendalikan zat mudah terbakar, mengamankan tabung gas, memastikan kondisi sabuk pompa yang

baik).

Kolom A: Langkah-langkah Proses Kolom B: Catatan Keselamatan

1.0 Memasukkan katalis piroforik ke bejana. Kendali teknik: Operasi berikut ini dilakukan dalam sungkup asap aktif yang dilengkapi daun jendela.

Persyaratan PPE: Jas lab tahan api, tameng wajah, sarung tangan khusus untuk pelarut yang digunakan (baca panduan pemilihan sarung tangan).

1.1 Amankan sungkup yang akan digunakan untuk menjalankan prosedur; singkirkan bahan mudah terbakar, botol yang bisa menyembur (aseton, metanol, dsb.), dan benda-benda berantakan dari area kerja.

Sediakan bahan pemadam Metal-X dan botol semprot air di dekat area kerja. Meskipun bahan pemadam Metal-X ideal untuk keperluan ini, masih ada alternatif lain yakni ember pasir dan/atau butiran halus NaCl. Pastikan pemadam api sudah ada di tempat yang semestinya dan dalam kondisi terisi penuh.

1.2 Bersihkan bejana dengan gas lembam selama minimal 5 menit.

Page 61: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 49 ]

1.3 Timbang katalis dan tambahkan ke bejana, lalu bersihkan bejana dengan gas lembam.

Hampir semua katalis logam tak teraktivasi (misalnya Pd/C, Ru/C, PtO2, Ni/Kieselguhr) tidak bersifat piroforik ketika diperoleh dari vendor, tetapi akan menjadi piroforik ketika terpapar pelarut tertentu (terutama alkohol) dan hidrogen.

Katalis logam Raney (misal Nikel Raney) biasanya disediakan dan ditimbang/dimanipulasi dalam bentuk bubur air. Katalis-katalis ini akan tersulut ketika terpapar udara dan akan mengering jika dibiarkan.

Jangan membersihkan bejana terlalu berlebihan; pembersih dapat meniup katalis halus ke dalam sungkup.

1.4 Perlahan-lahan, tambahkan pelarut yang diinginkan ke bejana sambil tetap menjaga pembersih gas lembam.

1.5 Tambahkan reagen-reagen lain ke bejana sambil tetap menjaga pembersih gas lembam.

Untuk Langkah 1.3, 1.4, dan 1.5, pastikan katalis dan pelarut hanya bersentuhan ketika dalam atmosfer iner, sehingga tidak ada kemungkinan terpicu api dan kebakaran.

2.0 Menyaring katalis heterogen piroforik dari larutan reaksi. Kendali teknik: Operasi berikut ini dilakukan dalam sungkup asap yang dilengkapi daun jendela.

Persyaratan PPE: Jas lab tahan api, tameng wajah, sarung tangan khusus untuk pelarut yang digunakan (baca panduan pemilihan sarung tangan).

2.1 Amankan sungkup dari benda-benda berantakan dan bahan mudah terbakar.

Singkirkan sumber bahan bakar tambahan untuk mengantisipasi kebakaran.

2.2 Pastikan pemadam api sudah ada di tempat yang semestinya dan siap digunakan.

Sediakan bahan pemadam Metal-X dan botol semprot air di dekat area kerja. Meskipun bahan pemadam Metal-X ideal untuk keperluan ini, masih ada alternatif lain yakni ember pasir dan/atau butiran halus NaCl.

2.3 Pilih filter dan tabung filter yang tepat dan kencangkan di posisinya ke rangka fleksi. Sediakan sarana untuk menyelimuti ruang kosong di atas filter dengan gas lembam.

Filter tinggi lebih disarankan karena memungkinkan volume pelarut yang cukup di atas katalis padat untuk menyelimuti katalis dan melindunginya dari paparan udara selama filtrasi. Gunakan tabung penerima yang cukup besar sehingga mampu memuat filtrat plus cucian. Jepit alat ke rangka fleksi agar tidak ada tumpahan selama filtrasi.

2.4 Kemas filter dengan Celite dalam pelarut pencuci menggunakan Celite yang cukup sehingga diperoleh bed berketebalan sama yakni 1-2 cm.

Sistem vakum dilindungi dari kontaminasi pelarut dengan sarana perangkap yang tepat.

2.5 Buka bejana yang berisi campuran reaksi dan bersihkan dengan gas lembam.

Page 62: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 50 ]

2.6 Dengan gas lembam membersihkan bejana dan filter, tuangkan campuran reaksi ke Celite bed secara hati-hati. Terapkan sedikit vakum ke tabung penerima untuk memulai filtrasi. Jangan saring semua pelarut; sisakan sedikit pelarut di atas padatan katalis.

JANGAN BIARKAN KATALIS DI ATAS CELITE BED TERKENA UDARA. JIKA TERKENA UDARA, KATALIS AKAN MEMICU API.

Sesuaikan vakum sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan laju filtrasi yang memadai. Jaga selimut nitrogen di atas bed Celite/katalis.

2.7 Bilas bejana dengan pelarut dan tambahkan ke filter seperti dijelaskan di Langkah 2.6. Jika bejana sudah dibilas dengan baik, tambahkan air menggunakan botol semprot dan sisihkan.

2.8 Cuci padatan katalis dengan pelarut sebagaimana diperlukan. Ketika menyaring cucian akhir, biarkan ketinggian pelarut turun hingga persis di atas ketinggian padatan lalu hentikan filtrasi. Lepaskan filter dari tabung penerima dan tambahkan air ke filter untuk membasahi katalis. Pindahkan tabung penerima ke area lain pada sungkup.

JANGAN BIARKAN KATALIS DI ATAS CELITE BED TERKENA UDARA—AKAN MENIMBULKAN KEBAKARAN.

Pindahkan tabung penerima ke area lain pada sungkup sehingga tidak akan memicu api selama pembuangan katalis.

2.9 Tambahkan air ke botol atau wadah limbah. Bersihkan wadah ini dengan gas lembam. Segera pindahkan isi filter ke botol limbah menggunakan spatula dan air. Pertahankan padatan katalis di bawah gas lembam semaksimal mungkin selama pemindahan. Bilas filter dengan air sampai semua katalis dipindahkan ke wadah.

Jangan campur jenis limbah lain dalam wadah ini.

2.10 Setelah membersihkan wadah limbah dengan gas lembam, tutup rapat wadah dan beri label.

Beri label botol limbah dengan benar, dan gunakan tanda peringatan yang benar.

7. KENDALI TEKNIK (centang semua yang sesuai dan beri keterangan rinci)

Kendali teknik Centang kotak jika sesuai Keterangan

Misal Kotak sarung tangan Pakai udara lembam (N2 atau Ar)

Lemari asam atau kotak sarung tangan

Ventilasi khusus

Jalur vakum berfilter-HEPA

Wadah nonreaktif

Alat pembebas tekanan

Kendali suhu

Bench paper, bantalan, kertas berlapik plastik

Tanda khusus

Alat tajam yang aman

Alat keselamatan lain yang digunakan:

Page 63: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 51 ]

8. PERALATAN PELINDUNG DIRI (centang semua yang sesuai)

Peralatan Pelindung Diri Centang kotak jika sesuai Keterangan

Sarung tangan Sesuai untuk pelarut yang digunakan. (baca panduan pemilihan sarung tangan)

Jas lab Tahan api

Setelan

Apron

Celana panjang

Sepatu berpelindung jari

Baju lengan panjang

Kacamata keselamatan

Goggle

Tameng wajah

Respirator (cantumkan jenis kartrid dan jadwal penggantian kartrid)

Pelindung telinga (cantumkan level perlindungan yang diperlukan)

Peralatan khusus (misalnya tameng ledakan, penutup khusus)

PPE Lain

Page 64: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 52 ]

9. PENGENDALIAN PRAKTIK KERJA

Pengendalian Keterangan

Area yang ditetapkan Jangan bekerja sendirian—carilah pendamping

Prosedur permintaan bantuan darurat Patuhi prosedur kedaruratan laboratorium

Nomor telepon darurat 119 Nomor EHS

Lokasi alarm kebakaran, pemadam kebakaran, selimut api, pencuci mata, pancuran air, dsb.

Pencuci mata dan pancuran air terletak di Ruang 101. Selimut api terletak di dinding barat pintu masuk lab.

Penanggap darurat

Pekerja berbasis shift ya

Pelatihan tentang semua eksperimen dan teknik eksperimennya

ya

Pembatasan akses; kunci ya

Tertib lingkungan Singkirkan benda berserakan dan segala sumber bahan bakar lain dari area kerja langsung.

Rencana prosedur lockout/tagouta n/a

Prosedur setelah jam kerja Dilarang ada pekerjaan setelah jam kantor.

Pemeliharaan preventif n/aa Lockout/tagout adalah prosedur spesifik untuk mengamankan peneliti dari penyalaan mesin dan peralatan secara tidak terduga, atau kebocoran energi membahayakan selama kegiatan operasional atau pemeliharaan.

10. PEMANTAUAN Tidak diperlukan untuk prosedur ini

Pemantauan Keterangan

Pemantauan paparan personel n/a

Pemeriksaan kebocoran n/a

Pemantauan pelepasan gas dan tumpahan n/a

Suhu dan tekanan n/a

Alarm n/a

11. PROSEDUR TUMPAHAN DAN KECELAKAAN

Kenakan jas lab tahan api, pelindung mata, dan sarung tangan, segera tutupi katalis piroforik yang tumpah dengan air (botol semprot) atau Metal-X. Kemudian, basahi kertas tisu dengan air. Gunakan kertas tisu yang telah dibasahi tersebut untuk mengelap katalis yang tumpah. Segera masukkan kertas tisu yang sudah dipakai dalam wadah limbah yang dikhususkan untuk katalis piroforik—jangan biarkan kertas tisu yang terkontaminasi mengering oleh udara. Bersihkan wadah limbah dengan gas lembam, lalu tutup rapat.

Page 65: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 53 ]

Keterangan dan Lokasi

Penahan sekunder

Kit tumpahan

Prosedur pemadaman darurat

Penghentian proses

Pihak yang harus dilapori

12. PROSEDUR PEMBUANGAN LIMBAH (termasuk pemisahan asam, basa, senyawa

berhalogen, PPE, prosedur pengumpulan dan pengangkutan, dokumentasi yang benar,

regulasi, dsb.)

Sebaiknya wadah limbah yang berisi katalis piroforik memuat air yang banyak agar padatan tetap

basah. Wadah akan dibersihkan dengan gas lembam lalu ditutup rapat. Wadah dikhususkan untuk katalis

piroforik, dan tidak boleh ada limbah lain yang dimasukkan ke dalamnya. Katalis piroforik yang sudah

terpakai umumnya ditetapkan sebagai limbah reaktif dan ditangani sesuai kategori tersebut.

13. PENYIMPANAN (centang semua yang sesuai)

Penutup berventilasi

Lemari pendingin

Lemari gas

Kepatuhan terhadap regulasi

Tanggal kedaluwarsa:

Inventori:

Lainnya:

Hampir semua katalis logam yang disediakan vendor tidak disediakan dalam kondisi teraktivasi dan

tidak bersifat piroforik sebelum diaktifkan. Prosedur penyimpanan normal bisa diterapkan. Katalis

logam Raney disediakan dalam bentuk bubur air untuk mencegah terpicunya api. Sampel-sampel ini

disimpan dalam wadah tertutup rapat agar tidak mengering. Periksalah secara rutin dan pisahkan dari

bahan yang mudah terbakar.

14. PROSEDUR PENGANGKUTAN:

(Misalnya wadah sekunder untuk mengangkut antara dan lintas laboratorium; penahan sekunder untuk

alat eksperimen)

Wadah sekunder untuk pengangkutan antara dan lintas laboratorium

Penahan sekunder untuk alat eksperimen

Page 66: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 54 ]

15. ULASAN SEJAWAT

Nama (cetak) [nama]

Tanda tangan tanda tangan

Tanggal 31/01/2016

Catatan

Nama (cetak) [nama]

Tanda tangan tanda tangan

Tanggal 03/02/2016

Catatan

16. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak) [nama]

Tanda tangan PI tanda tangan

Nama staf keselamatan (cetak) [nama]

Tanda tangan staf keselamatan tanda tangan

Tanggal sekarang 10/02/2016

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

10/02/2017

17. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 67: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 55 ]

Catatan Penilaian dan Perubahan Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Page 68: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 56 ]

SKENARIO 3: GAS BERACUN DAN MUDAH MELEDAK: MENANGANI DIAZOMETANA DAN ALTERNATIFNYA

Gambaran Umum: Skenario ini menggambarkan suatu situasi ketika seorang mahasiswa sarjana ingin

menjalankan reaksi yang memerlukan diazometana. Setelah melengkapi daftar periksa pengkajian bahaya,

ia menyusun SOP Risiko Tinggi. Pembimbingnya, yang memeriksa SOP tersebut, tidak menyetujui

penggunaan diazometana dan menyarankan senyawa alternatif (trimetilsilil)diazometana (TMSD).

SKENARIO:

Mahasiswa berpengalaman ingin menggunakan diazometana sebagai agen alkilasi dalam reaksi yang

ingin dijalankannya. Diazometana telah ditetapkan sebagai zat yang sangat berbahaya karena mudah

terbakar, berpotensi meledak, dan beracun sebagaimana disebutkan di bagian 7 dan 9 dalam laporan

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, Keselamatan dan Keamanan Laboratorium

Kimia. Mahasiswa tersebut segera tahu bahwa ia akan perlu menyusun SOP Risiko Tinggi. Ia meminta

pembimbingnya untuk memeriksa SOP yang disusunnya. Pembimbing tidak menyetujui SOP tersebut,

meskipun mahasiswa tersebut sudah mengikuti dan menyelesaikan langkah-langkah dengan benar.

Solusi yang disarankan:

Pembimbing mengetahui bahwa diazometana dapat digantikan dengan (trimetilsilil)diazometana (TMSD)

karena lebih tidak mudah meledak lantaran menghasilkan diazometana in situ dan dapat digunakan untuk

reaksi tersebut. TMSD dijual dalam bentuk heksana anhidrat atau dietil eter, dan masing-masing Lembar Data

Keselamatannya dapat dilihat secara online. Meskipun kecelakaan ledakan belum pernah terjadi dengan TMSD,

TMSD tidak dapat dikatakan sebagai pengganti sempurna. Toksisitas TMSD masih terbilang tinggi, setidaknya

ada dua catatan korban jiwa akibat menghirupnya.

Page 69: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 57 ]

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Mitigasi risikoproses

Pengelolaan dan penyimpanan

SOP Penyimpanan

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Penilaian jenis risiko melalui Matriks Penyimpanan

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

X

X

X

Risiko Tinggi: Diazometana sangat beracun apabila terhirup

Page 70: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 58 ]

Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES: Gas Beracun

dan Mudah Meledak: Menangani Diazometana dan Alternatifnya Dengan Aman

2. PENYUSUN: [nama]

3. LOKASI: Gedung Kimia Ruang 101

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA: [nama] (555) 854-9654

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR: [nama] (555) 202-2020

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian): [nama] (555) 333-4444

5. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN: Tidak ada ketentuan pelatihan khusus

Teknik eksperimen

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

6. KETERANGAN PROSES SECARA RINCI Lihat LDK untuk Nomor Registrasi CAS

18107-18-1

Sebutkan kisaran untuk variabel Suhu:

Tekanan:

Kekentalan:

Kemudahan terbakar:

Lainnya:

Daftar kisaran dan kondisi operasional

Bahan yang akan digunakan Zat kimia: (trimetilsilil)diazometana

Peralatan: Diazometana akan dihasilkan in situ dari TMSD. Diazometana diketahui meledak pada permukaan kaca atau logam tajam. Gunakan tabung diazometana khusus yang dilengkapi sambungan Clear-Seal™ fire-polishing.

PROSEDUR RINCI:

Page 71: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 59 ]

Kolom A: Langkah-langkah Proses menjelaskan langkah demi langkah prosedur operasi normal secara rinci,

termasuk pemindahan zat kimia antara atau lintas laboratorium, produksi gas, pengerjaan produk, dan

persiapan limbah.

Kolom B: Catatan Keselamatan menjelaskan bagaimana risiko dapat diringankan (menjaga kerapian,

mengendalikan zat mudah terbakar, mengamankan tabung gas, memastikan kondisi sabuk pompa yang baik).

Kolom A: Langkah-langkah Proses Kolom B: Catatan Keselamatan

1.0 Sintesis in situ diazometana dari TMSD dan metilasi substrat.

Kendali teknik: Operasi berikut ini dilakukan dalam sungkup asap aktif yang dilengkapi daun jendela. Ledakan diazometana bisa sangat kuat, dan sebaiknya gunakan tameng ledakan.

Persyaratan PPE: Kenakan pelindung pernapasan dan pelindung seluruh wajah. Jangan menghirup uap, kabut, atau gas. Jika ada kemungkinan kontak, rangkaplah sarung tangan, sarung tangan nitril exam-grade kedua terlebih dahulu, diikuti dengan sarung tangan nitril utility-grade. Kenakan jas lab tahan api.

Singkirkan semua sumber pemicu api.

1.1 Susun tabung reaksi tiga leher yang dilengkapi corong tambahan untuk penyama tekanan, saluran masuk/keluar gas, termometer, dan batang pengaduk magnetik.

Gunakan sarung tangan tahan gores ketika menyusun perkakas kaca.

1.2 Isi tabung reaksi dengan pelarut dan reagen, lalu dinginkan hingga mencapai suhu 0°C menggunakan rendaman es.

Letakkan rendaman es di atas pengaduk magnetik.

1.3 Isi corong lain dengan larutan TMSD.

1.4 Tambahkan TMSD dalam pelarut yang dapat dibeli bebas setetes demi tetes sampai kelebihan substrat untuk metilasi. TMSD digunakan karena lebih tidak muda meledak lantaran menghasilkan diazometana in situ dan dijual bebas dalam bentuk heksana anhidrat atau dietil eter.

Aduk campuran dalam kecepatan sedang untuk memastikan metilasi. Jika muncul diazometana berwarna kuning, perlambat kecepatan penambahan TMSD dan percepat pengadukan.Jika diazometana yang ingin dihasilkan banyak, bahkan dalam sungkup beraliran tinggi, sebagian otoritas keselamatan menyarankan penggunaan respirator.

2.0 Isolasi dan pembersihan. Penonaktifan diazometana dan TMSD dilakukan dalam pemadam asam asetat. Bahaya ledakan dan bahaya uap beracun diringankan. PPE: sarung tangan nitril exam-grade sudah mencukupi.

2.1 Tambahkan asam asetat kelebihan sampai warna kuning menghilang dan evolusi gas berhenti.

Diazometana berwarna kuning, dan selesainya reaksi biasanya ditandai dengan hilangnya warna kuning. Baik diazometana dan TMSD dilenyapkan dengan asam asetat.

2.2 Pengerjaan berikutnya mengacu pada metode yang sudah diterbitkan.

Pastikan segala bahaya lain sudah dievaluasi dalam metode yang telah diterbitkan.

Page 72: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 60 ]

7. KENDALI TEKNIK (centang semua yang sesuai dan beri keterangan rinci)

Kendali teknik Centang kotak jika sesuai Keterangan

Misal Kotak sarung tangan Pakai udara lembam (N2 atau Ar)

Lemari asam atau kotak sarung tangan

Ventilasi khusus

Jalur vakum berfilter HEPA

Wadah nonreaktif

Alat pembebas tekanan

Kendali suhu

Bench paper, bantalan, kertas berlapik plastik

Tanda khusus

Alat tajam yang aman

Alat keselamatan lain yang digunakan:

8. PERALATAN PELINDUNG DIRI (centang semua yang sesuai)

Peralatan Pelindung Diri Centang kotak jika sesuai Keterangan

Sarung tangan Sebaiknya gunakan sarung tangan nitril 8-mil. Jika ada kemungkinan kontak, rangkaplah sarung tangan, sarung tangan nitril exam-grade kedua terlebih dahulu, diikuti dengan sarung tangan nitril utility-grade.

Jas lab Tahan api

Setelan

Apron

Celana panjang

Sepatu berpelindung jari

Baju lengan panjang

Kacamata keselamatan

Goggle

Tameng wajah

Respirator (cantumkan jenis kartrid dan jadwal penggantian kartrid)

Pelindung telinga (cantumkan level perlindungan yang diperlukan)

Peralatan khusus (misalnya tameng ledakan, penutup khusus)

PPE Lain

Page 73: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 61 ]

9. PENGENDALIAN PRAKTIK KERJA

Pengendalian Keterangan

Area yang ditetapkan Sungkup asap dilengkapi daun jendela

Prosedur permintaan bantuan darurat Patuhi standar laboratorium

Nomor telepon darurat 119 Nomor Telepon Pemadam Kebakaran

Lokasi alarm kebakaran, pemadam kebakaran, selimut api, pencuci mata, pancuran air, dsb.

Satu alarm kebakaran di Ruang 101 Gedung Kimia. Tiga selimut api terletak di dinding Ruang 101. Pancuran air terletak di dekat dinding belakang Ruang 101.

Penanggap darurat 119

Pekerja berbasis shift ya

Pelatihan tentang semua eksperimen dan teknik eksperimennya

ya

Pembatasan akses; kunci ya

Tertib lingkungan ya

Rencana prosedur lockout/tagouta ya

Prosedur setelah jam kerja tidak

Pemeliharaan preventif yaa Lockout/tagout adalah prosedur spesifik untuk mengamankan peneliti dari penyalaan mesin dan peralatan secara tidak terduga, atau kebocoran energi membahayakan selama kegiatan operasional atau pemeliharaan.

10. PEMANTAUAN

Pemantauan Keterangan

Pemantauan paparan personel Sampel udara harus diambil di zona bernapas pengguna. Pengumpulan uap dengan tabung penyerap yang mengandung resin yang dilapisi dengan asam oktanoik, diikuti dengan desorpsi menggunakan karbon disulfida dapat diukur dengan analisis kromatografi gas.

Pemeriksaan kebocoran

Pemantauan pelepasan gas dan tumpahan

Suhu dan tekanan

Alarm

Page 74: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 62 ]

11. PROSEDUR TUMPAHAN DAN KECELAKAAN

Keterangan dan Lokasi

Penahan sekunder n/a

Kit tumpahan

Prosedur pemadaman darurat Jika peneliti telah menghirup diazometana atau TMSD, segera bawa ke udara terbuka yang segar, diikuti dengan perawatan secepatnya di ruang gawat darurat.

Penghentian proses Jika tumpahan terjadi di dalam sungkup asap, segera tutup daun jendela dan biarkan menguap. Aktifkan penguras darurat.

Pihak yang harus dilapori

12. PROSEDUR PEMBUANGAN LIMBAH (termasuk pemisahan asam, basa, senyawa

berhalogen, PPE, prosedur pengumpulan dan pengangkutan, dokumentasi yang benar, regulasi,

dsb.)

Setelah larutan diazometana dipadamkan, buang ke saluran limbah normal.

13. PENYIMPANAN (centang semua yang sesuai) Penyimpanan larutan diazometana sangat tidak

disarankan

Penutup berventilasi

Lemari pendingin

Lemari gas

Kepatuhan terhadap regulasi

Tanggal kedaluwarsa:

Inventori:

Lainnya:

14. PROSEDUR PENGANGKUTAN:

(Misalnya wadah sekunder untuk mengangkut antara dan lintas laboratorium; penahan sekunder untuk

alat eksperimen)

n/a

15. ULASAN SEJAWAT

Nama (cetak) [nama]

Tanda tangan tanda tangan

Tanggal 13/08/2016

Catatan

Page 75: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 63 ]

Nama (cetak)

Tanda tangan

Tanggal

Catatan

16. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak) [nama]

Tanda tangan PI tanda tangan

Nama staf keselamatan (cetak) [nama]

Tanda tangan staf keselamatan tanda tangan

Tanggal sekarang 15/08/2016

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

15/01/2017

17. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

LDK untuk (trimetilsilil)diazometana—Nomor Registrasi CAS 18107-18-1

Page 76: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 64 ]

Catatan Penilaian dan Perubahan Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Page 77: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 65 ]

SKENARIO 4: PENYIMPANAN REAGENGambaran Umum: Skenario ini menggambarkan suatu situasi ketika seorang manajer laboratorium di

sebuah laboratorium akademi besar menerima tiga permintaan dari mahasiswa sarjana kimia terkait reagen kimia:

• Natrium Azida, 5 g• Piperonal, 500 g• Diazald, 25 g

SKENARIO:Universitas memiliki tingkat pengalaman dan kesadaran keselamatan yang berbeda-beda terkait

masing-masing reagen ini. Pelaksanaan tipikal kegiatan sebelum dan sesudah permintaan serta proses penyimpanan ketiga reagen ini adalah sebagai berikut:

Solusi yang Disarankan:

Natrium Azida: Ketika manajer laboratorium menerima permintaan natrium azida, ia mencari daftar

inventori reagen kimia dan mengetahui bahwa reagen ini belum pernah dipesan untuk keperluan fakultas. Ia

mengakses situs web vendor untuk memeriksa Lembar Data Keselamatan (LDK) dan mendapati peringatan

toksisitas akut (tertelan, terkena kulit, terhirup), “Bahaya Kesehatan” berupa sensitisasi pernapasan, dan “Bahaya

Lingkungan” yakni bagi lingkungan akuatik, baik akut maupun kronis. Dikombinasikan dengan asam atau

uap asam, azida dapat membentuk asam hidrazoik, gas beracun yang mematikan. Azida juga memiliki risiko

ledakan apabila diguncang atau dipanaskan. Disebutkan bahwa natrium azida harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat di tempat yang kering dan bersirkulasi udara baik, jauh dari asam. Karena potensi ledakan dan

pertimbangan keselamatan dan keamanan, natrium azida harus dihindari dalam suatu sintesis apabila ada

alternatif yang memungkinkan. Mahasiswa tadi membaca literatur dan tidak menemukan alternatif yang

bisa digunakan dalam reaksi sintesis. Setelah membaca LDK dan memastikan reagen tersebut tidak tercantum

dalam Daftar Zat Kimia Pemakaian Ganda yang dimiliki pihak Universitas, manajer laboratorium melakukan

pemesanan reagen kimia ini.

Sambil menunggu datangnya botol natrium azida dari vendor, manajer laboratorium menggunakan Matriks

Penyimpanan Zat Kimia untuk mengetahui persyaratan penyimpanan zat kimia: Apakah ada persyaratan suhu

khusus? Apakah reagen harus dipisahkan dari zat-zat kimia lain? Adakah pertimbangan keamanan khusus?

Tidak ada persyaratan khusus terkait suhu penyimpanan natrium azida. Penyimpanan di lemari reagen bersuhu

kamar dan berventilasi standar akan memisahkan zat kimia dari asam (karena asam dipisahkan). Oleh karena

itu, manajer laboratorium menyimpulkan bahwa lokasi yang tepat untuk reagen ini adalah “Dikumpulkan—

Suhu Kamar Berventilasi” di area yang suhu dan kelembapannya terkendali. Karena begitu hati-hatinya,

manajer laboratorium menyimpan natrium azida dalam wadah sekunder dengan Drierite (natrium sulfat

anhidrat). Untuk acuan di kemudian hari, reagen ini ditambahkan ke daftar reagen kimia Universitas,

dengan ketentuan penyimpanan “Dikumpulkan—Suhu Kamar Berventilasi” dengan penahan sekunder.

Ketika mahasiswa mengambil reagen kimia tersebut, manajer laboratorium memberikan salinan Lembar Data

Keselamatan, menyebutkan sifat-sifat bahaya zat kimia itu, dan menyarankan mahasiswa tersebut berkonsultasi

dengan profesornya sebelum menjalankan reaksi pertama, untuk membahas penanganan reaksi yang aman.

Dalam diskusi tersebut, mahasiswa dan profesor sepakat bahwa SOP Risiko Sedang harus dibuat untuk reagen

ini. Selagi SOP disusun, mahasiswa menjalankan reaksi probe awal menggunakan natrium azida dalam skala

yang sangat kecil (< 10 mmol), sehingga meminimalkan bahaya reaksi.

Piperonal: Mengikuti SOP Universitas terkait pengelolaan reagen kimia, manajer laboratorium memeriksa

Daftar Zat Kimia Pemakaian Ganda milik Universitas sebelum memesan zat kimia ini, dan mengetahui bahwa

Page 78: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 66 ]

reagen ini tercantum dalam daftar karena dapat digunakan untuk sintesis obat ilegal. Meskipun reagen sudah

pernah digunakan di Universitas tersebut, sampai saat ini tidak ada materi yang tersedia. Manajer laboratorium

mengetahui bahwa piperonal merupakan aldehida volatil yang melepaskan uap pemicu depresi sistem saraf

pusat. Manajer laboratorium juga memeriksa katalog pemasok bahan kimia dan mengetahui bahwa reagen ini

tersedia dalam jumlah yang jauh lebih kecil dibanding yang diminta oleh mahasiswa yakni botol 500 g. Alhasil,

manajer laboratorium memberi tahu mahasiswa tersebut bahwa reagen ini tercantum dalam Daftar Zat Kimia

Pemakaian Ganda dan menanyakan apakah 25 g sudah mencukupi kebutuhan. Mahasiswa menjelaskan, ia

menyarankan botol 500 g karena harga satuan botol 500 g adalah seperempat harga satuan kemasan 25 g. Setelah

manajer laboratorium menjelaskan bahwa praktik terbaiknya adalah memesan zat kimia pemakaian ganda

dalam kuantitas minimum, mahasiswa tersebut sepakat bahwa 25 g sudah cukup untuk kebutuhan penelitiannya.

Manajer laboratorium kemudian mengirim email ke profesor mahasiswa tersebut sebagaimana ketentuan menurut

SOP pengelolaan reagen, untuk meminta izin pemesanan reagen pemakaian ganda ini. Profesor dan mahasiswa

sudah membahas penggunaan reagen ini dalam pertemuan sehari sebelumnya, jadi profesor langsung menyetujui

permintaan izin tersebut, dan manajer laboratorium pun melakukan pemesanan. Ketika barang datang, reagen

ini diletakkan dalam lemari penyimpanan terkunci, yang diberi ventilasi pada suhu kamar. Mahasiswa diberi

tahu bahwa reagen sudah tiba, dan diingatkan bahwa reagen harus diambil dan dikembalikan pada hari yang

sama agar dapat diamankan.

Diazald: Diazald adalah prekursor umum untuk menghasilkan diazometana. Manajer laboratorium

mengetahui bahaya diazometana dan reagen pengganti diazald. Manajer laboratorium mengirim email ke

profesor (dan ditembuskan ke mahasiswa), meminta verifikasi kebutuhan reagen kimia ini. Dalam hal ini,

profesor tersebut tidak mengetahui bahwa mahasiswa hendak menerapkan reaksi kimia menggunakan prosedur

diazald untuk menghasilkan diazometana. Profesor menyarankan mahasiswa mencoba terlebih dahulu reaksi

dengan (trimetilsilil)diazometana, alternatif yang lebih aman. Manajer laboratorium mencari inventori zat

kimia yang ada dan menemukan botol yang dipesan belum lama ini (2 M dilarutkan dalam dietil eter) di

salah satu lemari pendingin laboratorium. Mahasiswa meminjam diazald yang sudah ada ini dan membahas

pengamanan yang cermat bersama rekan-rekan lain di laboratorium yang sudah berpengalaman dengan reagen

tersebut sebelum menjalankan reaksi.

Page 79: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 67 ]

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Mitigasi risiko proses

Pengelolaan dan penyimpanan

SOP Penyimpanan

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Penilaian jenis risiko melalui Matriks Penyimpanan

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

X

Page 80: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 68 ]

MATRIKS PENYIMPANAN ZAT KIMIA

PERTIMBANGAN

Dikumpulkan Dipisah Diamankan

PIL

IHA

N P

EN

YIM

PA

NA

N

Penyimpanan Berventilasi pada

Suhu KamarNatrium Azida Piperonal

Penyimpanan Mudah Terbakar/

Tidak Berventilasi pada Suhu Kamar

Rak Lab Terbuka

Suhu Rendah(Trimetilsilil)

Diazometana

Penyimpanan Gas Bertekanan

Page 81: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 69 ]

6 FORMULIR

Page 82: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 83: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 71 ]

BAGAN ALIR PENGKAJIAN RISIKO

Bagan Alir Pengkajian Risiko ditujukan untuk personel laboratorium yang sudah memiliki gelar

Sarjana Sains di bidang kimia atau sejenisnya. Bagan alir ini dibagi menjadi Mitigasi Risiko Proses dan

Pengelolaan & Penyimpanan Zat Kimia. Pengguna akan menjawab serangkaian pertanyaan yang merujuk

ke salah satu dari empat kemungkinan hasil: (1) Standar Laboratorium Sudah Mencukupi, (2) Diperlukan

SOP Risiko Sedang, (3) Diperlukan SOP Risiko Tinggi, dan (4) Diperlukan SOP Matriks Penyimpanan.

Pengelolaan dan penyimpanan

SOP Penyimpanan

Penilaian jenis risiko melalui Matriks

Penyimpanan

Kriteria lingkup penyertaan dan penyisihan

Jenis SOP

proses

Penilaian zat kimia dan kondisi proses

Risiko Rendah

Risiko Sedang

Risiko Tinggi

Standar laboratorium sudah mencukupi

SOP Risiko Sedang

SOP Risiko Tinggi

Page 84: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 85: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 73 ]

MATRIKS PENYIMPANAN ZAT KIMIA

PERTIMBANGAN

Dikumpulkan Dipisah Diamankan

PIL

IHA

N P

EN

YIM

PA

NA

N

Penyimpanan Berventilasi pada

Suhu Kamar

Gunakan lokasi penyimpanan biasa

Lihat Lampiran C Lihat Lampiran E

Penyimpanan Mudah Terbakar/Tidak

Berventilasi pada Suhu Kamar

Lihat Lampiran DLihat Lampiran

C dan DLihat Lampiran

D dan E

Rak Lab TerbukaLarutan akuatik asam

dan basa lemah, natrium klorida, dsb.

Suhu Rendah

Lihat petunjuk produsen terkait

penyimpanan suhu rendah

Lihat petunjuk produsen terkait

penyimpanan suhu rendah

Lihat Lampiran E

Penyimpanan Gas Bertekanan

Lihat Lampiran CLihat Lampiran

C dan E

Page 86: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 87: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 75 ]

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO SEDANG

Penerapan Prosedur Operasi Standar Risiko Sedang disarankan untuk proses, eksperimen, atau

manipulasi yang mengandung risiko sedang dan yang memerlukan langkah-langkah perlindungan selain

yang sudah disebutkan oleh standar laboratorium yang diterima. SOP ini dimaksudkan untuk membatasi

potensi cedera, kerusakan peralatan, atau dampak lingkungan.

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES:

2. PENYUSUN:

3. LOKASI:

4. PERSONEL YANG DIBERITAHU (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA:

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR:

c. LAINNYA, HARUS DISEBUTKAN (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian):

5. POTENSI BAHAYA:

6. URAIKAN SEMUA PERSYARATAN KHUSUS TERKAIT BUTIR-BUTIR TERTENTU

YANG MEMERLUKAN TINGKAT KESELAMATAN LEBIH TINGGI

Zat kimia yang rencananya digunakan

Peralatan pelindung diri

Kendali teknik dan lingkungan

Kisaran dan kondisi operasional

Persyaratan penanganan dan penyimpanan khusus

Prosedur tumpahan dan kecelakaan sebagaimana diperlukan

Penanganan dan pembuangan limbah

Page 88: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 76 ]

7. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

8. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca,

memahami, dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak)

Tanda tangan PI

Nama staf keselamatan (cetak)

Tanda tangan staf keselamatan

Tanggal sekarang

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

9. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 89: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 77 ]

CATATAN PENILAIAN DAN PERUBAHAN PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO SEDANG

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Page 90: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 91: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 79 ]

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

Penerapan Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi disarankan untuk proses, eksperimen,

atau manipulasi yang mengandung risiko tinggi dan yang memerlukan langkah-langkah perlindungan

selain yang sudah disebutkan oleh standar laboratorium yang diterima. SOP ini dimaksudkan untuk

membatasi potensi cedera, kerusakan peralatan, atau dampak lingkungan.

1. JUDUL DAN KETERANGAN MENGENAI EKSPERIMEN ATAU PROSES:

2. PENYUSUN:

3. LOKASI:

4. PERSONEL YANG BERWENANG (BESERTA INFORMASI KONTAK)

a. PENYELIDIK UTAMA (PI)/PENYELIA:

b. MAHASISWA/TEKNISI/OPERATOR:

c. LAINNYA, HARUS DIBERITAHU (misalnya pekerja lain di satu laboratorium, atau anggota

lain dalam kelompok penelitian):

5. SEBUTKAN KEBUTUHAN PELATIHAN

Teknik eksperimen

Pelatihan tertentu yang diwajibkan

Pengguna yang membutuhkan pelatihan

Tanggal selesai

Page 92: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 80 ]

6. KETERANGAN PROSES SECARA RINCI

Sebutkan kisaran untuk variabel Suhu:

Tekanan:

Kekentalan:

Kemudahan terbakar:

Lainnya:

Daftar kisaran dan kondisi operasional

Bahan yang akan digunakan Zat kimia:

Peralatan:

PROSEDUR RINCI:

Kolom A: Langkah-langkah Proses menjelaskan langkah demi langkah prosedur operasi normal,

termasuk pemindahan zat kimia antar atau lintas laboratorium, produksi gas, pengerjaan produk, dan

persiapan limbah.

Kolom B: Catatan Keselamatan menjelaskan bagaimana risiko dapat diringankan (menjaga kerapian,

mengendalikan zat mudah terbakar, mengamankan tabung gas, memastikan kondisi sabuk pompa yang

baik).

Kolom A: Langkah-langkah Proses Kolom B: Catatan Keselamatan

1.0 misalnya persyaratan peralatan pelindung diri tertentu

1.1

1.2

Page 93: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 81 ]

2.0

2.1

2.2

3.0

3.1

3.2

4.0

4.1

4.2

Page 94: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 82 ]

7. KENDALI TEKNIK (centang semua yang sesuai dan beri keterangan rinci)

Kendali teknik Centang kotak jika sesuai Keterangan

Misal Kotak sarung tangan Pakai udara lembam (N2 atau Ar)

Lemari asam atau kotak sarung tangan

Ventilasi khusus

Jalur vakum berfilter-HEPA

Wadah nonreaktif

Alat pembebas tekanan

Kendali suhu

Bench paper, bantalan, kertas berlapik plastik

Tanda khusus

Alat tajam yang aman

Alat keselamatan lain yang digunakan:

8. PERALATAN PELINDUNG DIRI (centang semua yang sesuai)

Peralatan Pelindung Diri Centang kotak jika sesuai Keterangan

Sarung tangan

Jas lab

Setelan

Apron

Celana panjang

Sepatu berpelindung jari

Baju lengan panjang

Kacamata keselamatan

Goggle

Tameng wajah

Respirator (cantumkan jenis kartrid dan jadwal penggantian kartrid)

Pelindung telinga (cantumkan level perlindungan yang diperlukan)

Peralatan khusus (misalnya tameng ledakan, penutup khusus)

PPE Lain

Page 95: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 83 ]

9. PENGENDALIAN PRAKTIK KERJA

Pengendalian Keterangan

Area yang ditetapkan

Prosedur permintaan bantuan darurat

Nomor telepon darurat

Lokasi alarm kebakaran, pemadam kebakaran, selimut api, pencuci mata, pancuran air, dsb.

Penanggap darurat

Pekerja berbasis shift

Pelatihan tentang semua eksperimen dan teknik eksperimennya

Pembatasan akses; kunci

Tertib lingkungan

Rencana prosedur lockout/tagouta

Prosedur setelah jam kerja

Pemeliharaan preventif

a Lockout/tagout adalah prosedur spesifik untuk mengamankan peneliti dari penyalaan mesin dan peralatan secara tidak terduga, atau kebocoran energi membahayakan selama kegiatan operasional atau pemeliharaan.

Page 96: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 84 ]

10. PEMANTAUAN

Pemantauan Keterangan

Pemantauan paparan personel Misalnya sensor racun yang dapat dikenakan, emblem radiasi

Pemeriksaan kebocoran

Pemantauan pelepasan gas dan tumpahan

Suhu dan tekanan

Alarm

11. PROSEDUR TUMPAHAN DAN KECELAKAAN

Keterangan dan Lokasi

Penahan sekunder

Kit tumpahan

Prosedur pemadaman darurat

Penghentian proses

Pihak yang harus dilapori

12. PROSEDUR PEMBUANGAN LIMBAH (termasuk pemisahan asam, basa, senyawa

berhalogen, PPE, prosedur pengumpulan dan pengangkutan, dokumentasi yang benar, regulasi,

dsb.)

Page 97: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 85 ]

13. PENYIMPANAN (centang semua yang sesuai)

Penutup berventilasi

Lemari pendingin

Lemari gas

Kepatuhan terhadap regulasi

Tanggal kedaluwarsa:

Inventori:

Lainnya:

14. PROSEDUR PENGANGKUTAN:

(Misalnya wadah sekunder untuk mengangkut antara dan lintas laboratorium; penahan sekunder untuk

alat eksperimen)

15. ULASAN SEJAWAT

Nama (cetak)

Tanda tangan

Tanggal

Catatan

Nama (cetak)

Tanda tangan

Tanggal

Catatan

Page 98: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 86 ]

16. VERIFIKASI DAN PENILAIAN

Dengan mencantumkan tanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan telah membaca, memahami,

dan menyetujui SOP.

Nama PI (cetak)

Tanda tangan PI

Nama staf keselamatan (cetak)

Tanda tangan staf keselamatan

Tanggal Sekarang

Tanggal masa berakhir SOP (misalnya 1 tahun)

17. DAFTAR RUJUKAN (meliputi Lembar Data Keselamatan, Sistem Harmonis Global, setiap

personel luar yang dimintai konsultasi dalam penyusunan dokumen, ulasan sejawat, dsb.)

Page 99: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 87 ]

CATATAN PENILAIAN DAN PERUBAHAN PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Apakah ada perubahan terhadap SOP yang sekarang? Ya Tidak

Jika tidak, sebutkan tanggal persetujuan

Terakhir dinilai oleh (cetak)

Jika ya, sebutkan dan jelaskan perubahan dimaksud

Page 100: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 101: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 89 ]

LAMPIRAN

Page 102: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 103: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 91 ]

ATANGGUNG JAWAB KOMITE

Kementerian Luar Negeri AS memberikan tanggung jawab kepada Akademi untuk membuat

protokol penyusunan prosedur operasi standar (SOP) yang akan berfungsi sebagai pelengkap Keselamatan

dan Keamanan Laboratorium Kimia: Panduan Pengelolaan Zat Kimia yang Cermat dan akan melengkapi

kelengkapan 2010 (lihat Kotak 1-1). Untuk menyelesaikan tugas ini, Akademi membentuk sebuah komite

ahli yang memiliki pengalaman dan wawasan di bidang praktik keselamatan dan keamanan zat kimia

yang baik di laboratorium-laboratorium akademi dan industri serta memahami standar dan regulasi

internasional.

Untuk menyusun Panduan Penyusunan Prosedur Operasi Standar ini, komite menghimpun informasi

dari beragam sumber termasuk pembahasan dengan para ahli keamanan zat kimia dari organisasi dagang

dan industri dalam rapat pengumpulan data umum; literatur yang diterbitkan, termasuk panduan acuan

dan kelengkapan 2010; formulir SOP yang sudah ada yang disediakan untuk umum di situs web milik

universitas-universitas di Amerika Serikat. Produk baru ini akan meningkatkan penggunaan buku acuan

sebelumnya dan kelengkapan yang menyertainya, terutama di negara-negara sedang berkembang yang

sumber-sumber daya keselamatan di sana tidak banyak dan pengalaman operator serta pengguna akhirnya

masih terbatas.

KOTAK 1-1 PERNYATAAN TUGAS

Bertumpu pada materi Kelengkapan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia yang telah disusun tahun

2010 untuk program keterlibatan keamanan zat kimia (Chemical Security Engagement Program (CSP)) Departemen

Luar Negeri, sebuah komite ad-hoc di bawah naungan National Academy of Science’s Board on Chemical Sciences

and Technology akan menyusun contoh dan panduan penyusunan prosedur operasi standar terkait penanganan,

pengelolaan, dan penyimpanan zat kimia yang aman dan selamat di laboratorium kimia. .

Hasil-hasil ini akan digunakan di lingkungan akademik dan industri berskala kecil hingga menengah, di negara-

negara yang menjalankan program CSP. Bahan-bahan ini dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Bahasa

Indonesia, Arab, dan Prancis, untuk melengkapi Kelengkapan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia.

Page 104: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 105: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 93 ]

BSUMBER DAYA YANG DAPAT DIMANFAATKAN

American Chemistry Council www.responsiblecare-us.com

American Chemical Society—Division of Chemical Health and Safety www.dchas.org

American Chemical Society. Identifying and Evaluating Hazards in Research Laboratories. 2013.

Arab Union of Chemists www.arabchem.org (Berbahasa Arab)

Bretherick, L., P. G. Urben, dan M. J. Pitt.  Bretherick’s Handbook of Reactive Chemical Hazards: An Indexed Guide to Published Data (7th ed.) Oxford: Butterworth-Heinemann, 2006.

The Dow Chemical Company Lab Safety Academy http://safety.dow.com/en

Federation of Asian Chemical Societies www.facs-as.org

Federation of African Societies of Chemistry www.faschem.org

Harvard University http://ehs.harvard.edu/programs/safe-chemical-work-practices

The International Program on Chemical Safety INCHEM program www.inchem.org

International Union of Pure and Applied Chemistry. Risk assessment for occupational exposure to chemicals. A review of current methodology. Pure and Applied Chemistry 73(6): 993-1031, 2001.

International Union of Pure and Applied Chemistry and World Health Organization. Chemical Safety Matters. Cambridge: Cambridge University Press, 1992. ISBN 0-521-41375-3 paperback.

Page 106: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 94 ]

National Research Council. Promoting Chemical Laboratory Safety and Security in Developing Countries. Washington, DC: The National Academies Press, 2010.

National Research Council. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia: A Guide to Prudent Chemical Management. Washington, DC: The National Academies Press, 2010.

National Research Council. Prudent Practices in the Laboratory: Handling and Management of Chemical Hazards, Updated Version. Washington, DC: The National Academies Press, 2011.

National Research Council. Safe Science: Promoting a Culture of Safety in Academic Chemical Research. Washington, DC: The National Academies Press, 2014.

Occupational Safety and Health Administration a. https://www.osha.gov/pls/oshaweb/owadisp.show_document?p_table=STANDARDS&p_id=9760 b. https://www.osha.gov/SLTC/controlhazardousenergy/

Organization for the Prohibition of Chemical Weapons www.opcw.org

Princeton University https://ehs.princeton.edu/laboratory-and-research-safety/chemical-safety/chemical-specific-protocols-0

PubChem https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/docs/subcmpd_summary_page_help.html

PubMed (cytotoxic effects of chemicals can often be found here by entering the chemical’s name; many of the primary journals cited will be open access) http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/

Sax, N. I., R. J. Lewis, Sr. Rapid Guide to Hazardous Chemicals in the Workplace. New York: Van Nostrand Reinhold Company, 1986. ISBN 0-442-28220-6.

Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants http://chm.pops.int

Strategic Approach to International Chemicals Management www.saicm.org

University of Illinois https://www.drs.illinois.edu/

The U.S. Chemical Security Engagement Program www.csp-state.net

Page 107: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 95 ]

CDAFTAR PEMISAHAN

SUMBER: Digunakan atas izin Lawrence M. Gibbs, Stanford University.CATATAN: Panduan penyimpanan hanya merupakan contoh praktik pengelolaan terbaik yang digunakan di Stanford. Segala sistem pemisahan zat kimia, termasuk contoh yang ada di Stanford, tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya dasar penentuan pemisahan dan penyimpanan zat kimia yang aman.

Page 108: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 109: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 97 ]

DDAFTAR ZAT MUDAH TERBAKAR

Sifat Pelarut Organik Umum

Pelarut RumusBerat Molekul

Titik Didih (°C)

Titik Lebur (°C)

Kepadatan (g/mL)

Kelarutan dalam Air (g/100g)

Titik Nyala (oC)

asam asetat C2H4O2 60,052 118 16,6 1,049 Dapat campur 39

aseton C3H6O 58,079 56,2 -94,3 0,786 Dapat campur –20

asetonitril C2H3N 41,052 81,6 -46 0,786 Dapat campur 6

benzena C6H6 78,11 80,1 5,5 0,879 0,18 -11

1-butanol C4H10O 74,12 117,6 -89,5 0,81 7,7 37

2-butanol C4H10O 74,12 99,5 -114,7 0,808 18,1 24

2-butanon C4H8O 72,11 79,6 -86,3 0,805 25,6 -9

t-butil alkohol C4H10O 74,12 82,2 25,5 0,786 Dapat campur 11

karbon tetraklorida CCl4 153,82 76,7 -22,4 1,594 0,08 —

klorobenzena C6H5Cl 112,56 132 -45,6 1,106 0,05 28

kloroform CHCl3 119,38 61,2 -63,5 1,498 0,8 —

sikloheksana C6H12 84,16 80,7 6,6 0,779 <0,1 –20

1,2-dikloroetana C2H4Cl2 98,96 83,5 -35,4 1,235 0,87 13

dietil eter C4H10O 74,12 34,5 -116,2 0,713 7,5 -45

dietilena glikol C4H10O3 106,12 245 -10 1,118 Dapat campur 124

diglim (dietilena glikol dimetil eter)

C6H14O3 134,17 162 -64 0,945 Dapat campur 67

1,2-dimetoksi- etana (glim, DME)

C4H10O2 90,12 85 -58 0,868 Dapat campur -2

dimetil-formamida (DMF) C3H7NO 73,09 153 -61 0,9445 Dapat campur 58

Dimetil sulfoksida (DMSO) C2H6OS 78,13 189 18,4 1,092 Dapat campur 95

1,4-dioksana C4H8O2 88,11 101,1 11,8 1,033 Dapat campur 12

etanol C2H6O 46,07 78,5 -114,1 0,789 Dapat campur 13

Page 110: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 98 ]

etil asetat C4H8O2 88,11 77 -83,6 0,894 8,7 -4

etilena glikol C2H6O2 62,07 197 -13 1,115 Dapat campur 111

gliserin C3H8O3 92,09 290 17,8 1,261 Dapat campur 160

heptana C7H16 100,2 98 -90,6 0,684 0,0003 -4

Heksametilfosforamida (HMPA)

C6H18N3OP 179,2 232,5 7,2 1,03 Dapat campur 105

Heksametilfosforus triamida (HMPT)

C6H18N3P 163,2 150 -44 0,898 Dapat campur 26

heksana C6H14 86,18 69 -95 0,655 0,0014 -22

metanol CH4O 32,04 64,6 -98 0,791 Dapat campur 12

metil t-butil eter (MTBE) C5H12O 88,15 55,2 -109 0,741 4,8 -28

metilena klorida CH2Cl2 84,93 39,8 -96,7 1,326 1,32 1,6

N-metil-2-pirolidinon (NMP)

CH5H9NO 99,13 202 -24 1,033 10 91

nitrometana CH3NO2 61,04 101,2 -29 1,382 9,5 35

pentana C5H12 72,15 36,1 -129,7 0,626 0,004 -49

petroleum eter (ligroin) — — 30-60 -40 0,656 — -30

1-propanol C3H8O 88,15 97 -126 0,803 Dapat campur 15

2-propanol C3H8O 88,15 82,4 -88,5 0,785 Dapat campur 12

piridina C5H5N 79,1 115,2 -42 0,982 Dapat campur 17

tetrahidrofuran (THF) C4H8O 72,106 66 -108,4 0,886 30 -14

toluena C7H8 92,14 110,6 -93 0,867 0,05 4

trietil amina C6H15N 101,19 88,9 -114,7 0,728 0,02 -11

o-xilena C8H10 106,17 144 -25,2 0,897 Tak larut 32

m-xilena C8H10 106,17 139,1 -47,8 0,868 Tak larut 27

p-xilena C8H10 106,17 138,3 13,3 0,861 0,02 27

SUMBER: Dr. Steven Murov, Professor Emeritus of Chemistry, Modesto Junior College.

Pelarut RumusBerat Molekul

Titik Didih (°C)

Titik Lebur (°C)

Kepadatan (g/mL)

Kelarutan dalam Air (g/100g)

Titik Nyala (oC)

Page 111: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 99 ]

EDAFTAR KEAMANAN

Zat Kimia Beracun

(Nomor Registrasi CAS)

1. Fosgen: Karbonil diklorida (75-44-5)

2. Sianogen klorida (506-77-4)

3. Hidrogen sianida (74-90-8)

4. Kloropikrin: Trikloronitrometana (76-06-2)

Prekursor

(Nomor Registrasi CAS)

5. Fosforus oksiklorida (10025-87-3)

6. Fosforus triklorida (7719-12-2)

7. Fosforus pentaklorida (10026-13-8)

8. Trimetil fosfit (121-45-9)

9. Trietil fosfit (122-52-1)

10. Dimetil fosfit (868-85-9)

11. Dietil fosfit (762-04-9)

12. Sulfur monoklorida (10025-67-9)

13. Sulfur diklorida (10545-99-0)

14. Trionil klorida (7719-09-7)

15. Etildietanolamina (139-87-7)

16. Metildietanolamina (105-59-9)

17. Trietanolamina (102-71-6)SUMBER: Diadaptasi oleh Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons.https://www.opcw.org/chemical-weapons-convention/annexes/annex-on-chemicals/schedule-3/. Hak Cipta © OPCW. Pandangan dan opini yang dinyatakan di sini adalah dari pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan OPCW. OPCW atau staf dan kontraktornya dalam kondisi apa pun tidak bertanggung jawab atas isi dokumen ini, termasuk mengenai kebenaran, keakuratan, atau kelengkapan isinya.

Page 112: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan
Page 113: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 101 ]

FBIOGRAFI KOMITE DAN STAF

Ned D. Heindel (Ketua) adalah H. S. Bunn Chair Professor of Chemistry di Lehigh University dan

konsultan pengembangan obat di Azevan Pharmaceuticals. Dr. Heindel telah meluluskan 40 mahasiswa

doktoral, yang hampir semuanya menjadi akademisi atau masuk ke industri perawatan kesehatan. Beliau

terlibat dalam penelitian dan pengembangan (litbang) kontrak untuk Astra-Zeneca, Air Products, BMS,

Merck, J&J, and DuPont, serta untuk delapan perusahaan start-up kapital ventura. Di Lehigh University,

ia mengampu kimia umum, organik, dan medis serta mekanisme organik, termasuk tiga perkuliahan online

untuk sarjana dalam program kuliah jarak jauh. Dr. Heindel adalah lulusan Lebanon Valley College (BS,

1959), University of Delaware (PhD, 1963), dan Princeton University (postdoc, 1964). Beliau mengajar

di University of Delaware, Marshall University, dan Ohio University sebelum bergabung ke fakultas di

Lehigh University. Dr. Heindel juga bertindak sebagai President of the American Chemical Society (ACS)

tahun 1994.

Montgomery Alger mendapat gelar BS dan MS di bidang teknik kimia dari Massachusetts Institute of

Technology dan gelar PhD di bidang teknik kimia dari University of Illinois di Urbana-Champaign. Dr.

Alger adalah Dewan Penasehat Teknik Kimia di Lehigh University, Georgia Institute of Technology, dan

University of California-Santa Barbara. Beliau juga merupakan anggota dewan di American Institute of

Chemical Engineers dan anggota National Academy of Engineering. Dr. Alger adalah Six Sigma Master

Black Belt bersertifikasi.

William Bullock adalah Direktur Senior, Research Business Operations, Bristol-Myers Squibb (BMS).

Dr. Bullock memperoleh gelar PhD dari Emory University di bidang kimia organik. Setelah menyelesaikan

program pascadoktoral kimia dengan anggota National Academy of Sciences, Prof. Larry Overman

(University of California, Irvine), beliau menjabat penyelia laboratorium di Bayer Pharmaceutical. Dalam

kurun 15 tahun kariernya di Bayer, ia berkontribusi dan memimpin berbagai program penelitian sukses

di Connecticut dan Jerman. Pada tahun 2002, Dr. Bullock ditunjuk sebagai Direktur, berkontribusi

dalam bidang kimia untuk menemukan obat diabetes. Selain itu, ia mengevaluasi ulang dan merombak

beberapa proses litbang global. Di antara upaya-upaya ini adalah transformasi fundamental terhadap

proses pemilihan calon obat awal, meningkatkan keberhasilan Fase 1; harmonisasi global terhadap praktik

dan peran penelitian, sehingga terciptalah alat pengelolaan portofolio berbasis web; dan peluncuran buku

catatan elektronik di Amerika Serikat.

Pada tahun 2007, Dr. Bullock bergabung ke BMS sebagai Direktur di bidang Research Business

Operations. Saat ini, beliau membawahi bidang operasi bisnis untuk lima departemen, sekaligus menjadi

ketua Research Technology Evaluation and Sustainability Committee serta Chemistry Safety Committee.

Beliau telah berkontribusi dan memimpin beberapa proyek penting, termasuk sentralisasi semua

Page 114: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 102 ]

pemurnian calon obat akhir, pengintegrasian sistem peringatan keselamatan dalam sistem buku catatan

elektronik BMS, dan transformasi desain lab dan kantor dari yang semula berpenyesuaian tinggi menjadi

berfleksibilitas tinggi, serta Global R&D Footprint Committee.

Mark Cesa adalah kimiawan organik fisik/organometalik dengan minat penelitian di bidang katalisis

homogen dan heterogen serta kinetika dan mekanisme reaksi organik. Beliau mengambil bidang studi

kimia di Princeton University, dan memperoleh gelar AB pada tahun 1974. Gelar MS (1977) dan PhD

(1979) di bidang kimia organik diperoleh dari University of Wisconsin-Madison, di bawah supervisi Prof.

Charles P. Casey. Dr. Cesa belum lama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Process Chemistry

Consultant di INEOS Nitriles, Naperville, Illinois, tempat ia membawahi penelitian dan dukungan

kimia proses untuk pabrik-pabrik produksi milik INEOS Nitriles. Dr. Cesa menjabat President of the

International Union of Pure and Applied Chemistry periode 2014-2015. Beliau juga menjadi ketua

IUPAC Committee on Chemistry and Industry, mengoordinasi IUPAC Safety Training Program. Dr.

Cesa saat ini menjabat ketua American Chemical Society Committee on Science dan juga telah bergabung

di ACS Committee bidang Keselamatan Kimia.

Thomas Edgar adalah Ketua George T. and Gladys H. Abell bidang Teknik Kimia di University of Texas

(UT) di Austin. Beliau mendapat gelar BS di bidang teknik kimia dari University of Kansas, dan gelar

PhD dari Princeton University. Dr. Edgar pernah bekerja sebagai rekayasawan proses di Continental Oil

Company sebelum bergabung ke fakultas di UT pada tahun 1971. Beliau menjabat Ketua Jurusan Teknik

Kimia (1985-1993), Wakil Dekan Teknik (1993-1996), dan Associate Vice President untuk Academic

Computing (1996-2001) di UT-Austin. Baru-baru ini beliau menjabat Direktur di UT Energy Institute

(2012).

Selama 40 tahun ini, Dr. Edgar mencurahkan karya akademiknya dalam bidang pemodelan, kontrol,

dan optimalisasi proses. Beliau telah menerbitkan lebih dari 450 artikel dan buku di bidang-bidang

tersebut untuk diterapkan ke separasi, reaktor kimia, sistem energi, dan manufaktur semikonduktor. Beliau

telah mengarahkan riset tesis untuk lebih dari 45 mahasiswa MS dan 80 mahasiswa PhD. Beliau juga

menjadi pengarah pendamping di Texas-Wisconsin-California Control Consortium, yang menaungi 12

perusahaan.

Patrick J. Y. Lim adalah Profesor dan mantan Ketua Jurusan Kimia (2004-2011) di University of San

Carlos (USC), Cebu, Filipina. Beliau memperoleh gelar PhD di bidang kimia (2000) dari University of

Melbourne di bawah supervisi Assoc. Prof. Charles G. Young, meneliti reaksi baru senyawa logam–sulfur

dengan alkuna teraktivasi. Beliau bertindak sebagai pengakreditasi di Philippines Accrediting Association

of Schools, Colleges and Universities, serta merupakan anggota Philippine Commission on Higher

Education Technical Committee for Chemistry (2007-2009). Beliau juga bertindak sebagai redaktur The

Philippine Scientist, sebuah jurnal ISI lintas bidang ilmu yang diterbitkan oleh USC Press, sejak 2008. Dr.

Lim telah berkecimpung di bidang keselamatan dan keamanan zat kimia dalam berbagai kapasitas dari

pertemuan profesional di Spiez, Swiss, dan di Kantor Pusat OPCW yang berada di Den Haag, Belanda,

hingga pelatihan di Karachi, Pakistan, dan Taiz, Yaman, termasuk di Filipina tengah dan selatan.

Kenneth Moloy saat ini menjabat Direktur Program di National Science Foundation. Beliau memperoleh

gelar PhD di bidang kimia anorganik dari Northwestern University pada tahun 1984, dan gelar BS di

bidang kimia dari Indiana University pada tahun 1980. Setelah lulus sarjana, beliau bergabung di Union

Carbide’s Technical Center, South Charleston, West Virginia, bekerja di divisi litbang. Tahun 1995, beliau

pindah ke DuPont Central Research and Development di Wilmington, Delaware. Dr. Moloy keluar

dari DuPont tahun 2016 sebagai Anggota Peneliti. Keahlian Dr. Moloy adalah di bidang organometalik,

Page 115: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan

[ 103 ]

katalisis, kimia organik, dan kimia proses. Beliau mengetuai Gordon Research Conference on

Organometallic Chemistry serta Organometallic Subdivision of the ACS Division of Inorganic Chemistry.

Dr. Moloy belum lama ini bergabung di komite National Academy of Sciences (NAS) untuk merevisi

Prudent Practices in the Laboratory (Praktik Cermat di Laboratorium). Dr. Moloy saat ini juga merupakan

anggota Chemical Sciences Roundtable di bawah National Academies of Sciences.

Supawan Tantayanon adalah Profesor Kimia di Fakultas Sains, Chulalongkorn University, Thailand.

Beliau memperoleh gelar BSc Honor (bidang kimia) dari Chulalongkorn University, MSc (bidang kimia

organik) dari Mahidol University, Thailand, dan PhD (bidang kimia organik) dari Worcester Polytechnic

Institute, Massachusetts. Beliau menjadi pencetus dan sekaligus Direktur pertama di tiga program

akademik baru di Chulalongkorn University, yakni Kimia Terapan (program BSc), Ilmu Petrokimia dan

Polimer (program MSc dan PhD), dan Program Manajemen Teknopreneur dan Inovasi (program MSc

dan PhD). Minat penelitiannya meliputi sintesis organik dan polimer, namun belakangan lebih fokus pada

bidang green chemistry (kimia lestari) dan komersialisasinya.

Dr. Tantayanon bertindak selaku President of the Polymer Society of Thailand (1997-2003), Pacific

Polymer Federation (2002-2003), Chemical Society of Thailand (2007-2012), dan Federation of Asian

Chemical Societies (2011-2013). Saat ini beliau adalah anggota National Hazardous Materials Committee,

dan Council of Science and Technology Professionals of Thailand.

Staf

Camly Tran bergabung di Board on Chemical Sciences and Technology di National Academy of Sciences,

Engineering, and Medicine pada tahun 2014 sebagai anggota pascadoktoral setelah memperoleh gelar

PhD di bidang kimia dari Department of Chemistry di Brown University, dan saat ini menduduki posisi

Pejabat Program Madya. Selama di Brown, beliau mendapatkan berbagai penghargaan seperti Elaine

Chase Award for Leadership and Service, American Chemical Society Global Research Exchanges

Education Training Program, dan Rhode Island NASA grant. Dr. Tran menyelesaikan rangkuman

lokakarya Mesoscale Chemistry dan studi konsensus Spills of Diluted Bitumen from Pipelines serta Effective

Chemistry Communication in Informal Environments. Saat ini Dr. Tran mendukung kegiatan-kegiatan

seputar perubahan bahan baku hidrokarbon untuk produksi zat kimia, kimia mikrobioma, dan prosedur

operasi standar terkait penanganan, pengelolaan, dan penyimpanan zat kimia yang aman dan selamat di

lab-lab kimia.

Claire Ballweg bergabung di National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine pada April 2015

sebagai Asisten Program Senior di Board on Environmental Studies and Toxicology setelah memperoleh

gelar MS di bidang aplikasi ekologi dari Imperial College London. Pada Januari 2016, beliau menjabat

Koordinator Program di Board on Chemical Sciences and Technology. Selama di Imperial College, beliau

membuat tesis yang menganalisis data global yang kompleks menggunakan Sistem Informasi Geografis

untuk mengembangkan sebuah model guna mengidentifikasi wilayah konservasi hutan tropis yang tepat

dan ideal. Saat ini beliau mendukung kegiatan-kegiatan seputar peran kimia pada manusia, laut, dan

mikroba geologis, serta prosedur operasi standar terkait penanganan, pengelolaan, dan penyimpanan zat

kimia yang aman dan selamat di lab-lab kimia.

Page 116: Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimiadels.nas.edu/resources/static...Text_Indonesian.pdf · serangkaian prosedur terperinci dan tertulis yang menjelaskan cara pemanfaatan dan