Upload
rizamiftahul
View
71
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kesling tekling
Citation preview
Title
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Lithosphere
HydrosphereBiosphere
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
TL Unlam-Riza MK
Litosfer
Bumi tersusun dari tiga lapisan, yaitu kulitbumi, mantel bumi, dan inti bumi. Manusia
hidup di permukaan bumi menempati
lapisan terluar (kulit bumi) yang sering
juga disebut kerak bumi atau litosfer.
.Pengertian Litosfer
Istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitulithos yang artinya batuan dan sphera yang artinyalapisan. Jadi litosfer adalah lapisan bumi paling luar dan terdiri atas batuan. Dalam pengertianlebih luas, litosfer dapat berarti seluruh lapisanbumi dari lapisan kerak bumi (crust) sampai kebagian inti bumi yang cair (molten core), tetapitidak termasuk hidrosfer dan atmosfer.
Yang dimaksud batuan bukan hanya benda yang keras yang berupa batu dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abugunung api, pasir, dan kerikil.
Rumah Sehat
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat denganpenyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin
meningkat akhir-akhir ini Dari sisi epidemiologis, telah terjadi pula transisi
yang cukup cepat terhadap beberapa penyakit menular, seperti penyakit
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), Flu Burung, Leptospirosis.
Demikian pula dengan penyakit demam berdarah, keracunan makanan dan
diare yang mulai mewabah kembali di beberapa daerah di Tanah Air dan
bahkan sampai menyebabkan kematian.
Rumah Sehat
Pengertian rumah sehat
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, rumahadalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga. Sedangkan yang dimaksud dengan Sehat
menurut World Health Organization (WHO) Sehat adalah suatu keadaanyang sempurna baik fisik, mental, maupun Sosial Budaya, bukan hanya
keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan (kecacatan).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa RumahSehat sebagai tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik,
rohani maupun sosial budaya.
Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
(Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2007)
1. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup,komunikasi yangsehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah,adanya ruangan khusus untuk
istirahat (ruang tidur), bagi masing-masing penghuni;
2. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumahdengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup;
3. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbulkarena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam
rumah;
4. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruanggerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
indikator rumah sehat
Menurut Depkes RI (2002), indikator rumah yang dinilaiadalah komponen rumah yang terdiri dari : langit-langit,
di nding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang
keluarga dan ruang tamu, ventilasi, dapur dan
pencahayaan dan aspek perilaku. Aspek perilaku
penghuni adalah pembukaan jendela kamar tidur,
pembukaan jendela ruang keluarga, pembersihan rumah
dan halaman.
Adapun Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut
Kepmenkes No 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :
1. Lokasi
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gel tsunami, daerah gempa, dll
Tidak terletak pada daerah bekas TPA sampah atau bekas tambang
Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaranseperti jalur pendaratan penerbangan
2. Kualitas udara
Gas H2S dan NH3 secara biologis tidakterdeteksi
Debu dengan diameter kurang dari 10 ugmaks 150 ug/m3
Debu mak 350 mm3/m2 perhari
Adapun Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Kepmenkes
No 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :
3. Kebisingan dan Getaran
Kebisingan dianjurkan 45 dB A, mak 55 dB. A
Tingkat getaran mak 10 mm/ detik
Adapun Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Kepmenkes
No 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :
Prasarana dan Sarana Lingkungan Pemukiman:
Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi kel dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan
Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit
Memiliki sarana jln lingk dengan ketentuan konstruksi jln tidak menganggu kes, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyadang cacat, jembatan
harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata
Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhipersyaratan kesehatan
Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan
Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah RT harus memenuhi syarat kesehatan
Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kes, kom, t4 kerja, t4 hiburan, t4 pendidikan, kesenian, dll
Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya
Tempat pengelolaan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yg dapat menimbulkan keracunan
Adapun Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Kepmenkes
No 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:
a. Bahan bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain:
Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi;
Asbestos kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam;
Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan;
Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnyamikroorganisme patogen
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:
b. Komponen dan penataan ruangan
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cucikedap air dan mudah dibersihkan;
Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;
Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
Dapur harus memiliki sarana pembuangan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
c. PencahayaanPencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung
dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal
60 lux dan tidak menyilaukan mata.
d. Kualitas udara
Suhu udara nyaman, antara 18 30 oC;
Kelembaban udara, antara 40 70 %;
Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
e. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
f. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
g. Penyediaan air
Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitasminimal 60 liter per orang setiap hari;
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416
tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
h. Pembuangan Limbah
Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemarisumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak
mencemari permukaan tanah;
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidakmenimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah
dan air tanah.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
i. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 meter persegi,
dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2
orang tidur.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut
Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah:
Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberikestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan
dengan tanah;
Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari
papan atau anyaman bambu;
Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinarmatahari dengan luas minimum 10% luas lantai;
Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta
menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya;
Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum;
Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungimasuknya debu, angin dan air hujan.
Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997