Upload
febriana-ratna
View
275
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
1/25
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lensa Kontak
2.1.1 Definisi Lensa Kontak
Lensa kontak adalah penutup dari kaca atau plastik yang
melengkung digunakan langsung di atas bola mata atau kornea mata untuk
memperbaiki kesalahan refraksi mata (Anderson, 2!".
#emakaian lensa kontak harus sangat hati$hati karena dapat
menyebabkan komplikasi pada kornea, tetapi komplikasi ini dapat
dikurangi dengan pemilihan bahan yang mampu dile%ati oleh oksigen, hal
ini disebut D& gas (gas Diffusion Coefficient ", semakin tinggi D&$nya
semakin besar kemampuan mengalirkan oksigen, sehingga semakin baik
bahan tersebut ('artono, 2!".
2.1.2 Klasifikasi Lensa Kontak
2.1.2.1 Lensa Kontak Keras
Lensa keras ( Rigid Lenses" dibagi menadi dua yaitu
lensa keras standar (Standard Hard Lenses" dan lensa keras
permeabel gas ( Rigid-Gas Permeabel Lenses".
1. Lensa Keras )tandar (Standard Hard Lens)
Lensa keras standar dibuat dari
polymethylmethacrylate (#**A", tidak dapat
ditembus oksigen, sehingga hanya mengandalkan
pemompaan air mata ke dalam celah antara lensa dan
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
2/25
+
kornea se%aktu berkedip untuk menyediakan
oksigen bagi kornea. Lensa ini lebih kecil daripada
diameter kornea.a. Kelebihan Lensa Keras )tandar
• *udah dira%at
• elatif murah
• *engoreksi penglihatan secara efisien
• Lebih tahan terhadap deposit dibandingkan
lensa kontak lunak
• *emiliki angka %aktu lebih lama
dibandingkan lensa kontak lunak b. Kekurangan Lensa Keras )tandar
• -idak nyaman dipakai
• esiko hipoksia kornea lebih tinggi
dibandingkan ika menggunakan lensa kontak
lunak (is%ell, 212".
2 Lensa Keras #ermeabel /as ( Rigid-Gas Permeable
Gas)
Lensa keras permeabel gas dibuat dari
cellulose acetat butyrate! silicone acrylat atau silikon
yang dikombinasi dengan polymethylmethacrylate.
a. Kelebihan Lensa Keras #ermeabel /as
• *udah ditembus oksigen dibandingkan lensa
keras standar sehingga memperbaiki
metabolisme kornea
• Lebih aman dibandingkan lensa kontak keras
standar
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
3/25
0
• Lensa pilihan utama untuk mengoreksi
keratokonus dan astigmatisme
b. Kekurangan Lensa Keras #ermeabel /as
• #emakaian tidak senyaman dibandingkan
lensa kontak lunak
• )udah arang digunakan (is%ell, 212".
2.1.2.2 Lensa Kontak Lunak
Lensa kontak lunak ( soft lenses" dibagi menadi dua,
yang pertama adalah lensa lunak kosmetik dan lensa lunak
terapeutik.
1. Lensa Lunak Kosmetik
Lensa lunak kosmetik terbuat dari
hidro"ymethylmethacrylate ('*A".
a. Kelebihan Lensa Lunak Kosmetik
• #ermeabilitas terhadap oksigen lebih besar
dibandingkan /#
• Lebih nyaman digunakan daripada lensa
keras
• *asa adaptasi singkat
•ersifat fleksibel sehingga bentuknya
menyesuaikan dengan permukaan kornea
b. Kekurangan Lensa Lunak Kosmetik
• Komplikasi lebih sering teradi dibandingkan
lensa keras, diantaranya keratitis,
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
4/25
!
konungtiitis, edema kornea dan
askularisasi kornea
• Kurang a%et
• -idak memberikan koreksi ketaaman
penglihatan yang maksimal
• -idak mampu mengoreksi astigmatisme
• #era%atan lebih rumit (is%ell, 212".
2. Lensa Lunak -erapeutik
#emakaian lensa lunak terapeutik sudah
menadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya ahli
oftalmologi untuk menangani penyakit mata luar.
Lensa tersebut dapat membentuk barrier lunak
antara kornea dan dunia luar, memberikan
perlindungan terhadap trikiasis dan pemaanan.
Lensa dengan kadar air tinggi ini dapat berfungsi
untuk penyembuhan epitel, seperti untuk pengobatan
erosi rekurens. #asien dengan rasa nyeri akibat
penyakit epitel, seperti pada keratopati bullosa,
banyak sekali mendapatkan manfaat dari pemakaian
lensa lunak terapeutik. #ada semua pemakaian lensa
kontak terapeutik harus diantispasi adanya
kemungkinan infeksi. #emberian antimikroba
diindikasi ika terdapat defek epitel (is%ell, 212".
2.1.3 ndikasi #emakaian Lensa Kontak
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
5/25
5
a. #erbaikan penglihatan 6 pengganti kacamata, astigmatisme
irregular, keratokonus, miopia tinggi serta afakia.
b. ndikasi medik 6 dapat melindungi kornea pada koloboma
trikiasis. )ebagai pengganti perban pada keratitis bulosa dan
ulkus kornea desmetocel.
c. ndikasi preentif 6 mencegah teradinya simbleparon.
d. ndikasi diagnostik 6 penggunaan genioskopi dan
elektroretinografi.
e. ndikasi operasi 6 digunakan selama operasi geniostomi pada
glukoma kongenital.
f. ndikasi kosmetik 6 pada parut kornea dan ptosis.g. ndikasi pekeraan 6 olahraga%an, pilot, aktor dan aktris
(Khurana, 20".
2.1.4 Kontraindikasi #emakaian Lensa Kontak
a. Kontraindikasi absolut 6 tidak dapat digunakan pada keadaan
peradangan seperti bleparitis, konungtiitis akut dan keratitis.
b. Kontraindikasi relatif 6 dry eye syndrome, bleparitis setelah
operasi glukoma, penderita dengan gangguan kekebalan tubuh,
kelainan palpebra 7 kala8ion, trikiasis, entropion, koloboma,
kelainan konungtia 7 pterigium dan pinguekula (Khurana,
20".
2.1.+ *asalah yang Ditimbulkan oleh #engguna Lensa Kontak
erikut beberapa masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan
lensa kontak (brahim, 29" 6
2.1.+.1 #enggunaan Lensa Kontak yang erkepanangan
*asalah yang berkaitan dengan penggunaan lensa
kontak berkepanangan dapat teradi dalam angka %aktu yang
lama pada apapun enis lensa kontak termasuk yang didesain
khusus untuk pemakaian yang lama. *asalah penggunaan yang
berkepanangan ini dipengaruhi oleh kadar transmisi dan
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
6/25
9
permebealitas oksigen melalui bahan lensa kontak, enis lensa
kontak, ketebalan lensa kontak, penggantian lensa kontak secara
rutin, pemakaian lensa kontak dispossable secara berulang, dan
tidur malam tanpa melepaskan lensa kontak. nsiden keratitis
mikroba dilaporkan lebih rendah pada penggunan lensa kontak
silikon hidrogel dengan permeabilitas terhadap oksigen yang tinggi
dibanding lensa kontak lunak yang mempunyai permeabilitas
oksigen yang rendah dan digunakan untuk pemakaian yang lama.
:aktor resiko teradinya keratitis bakteri dan insidens komplikasi
neoaskularisasi limbus dan edema kornea diumpai pada
pengguna yang memakai lensa kontak lebih dari 12 am setiap hari.
2.1.+.2 -idur *alam -anpa *elepaskan Lensa Kontak
Kornea mendapatkan oksigen secara langsung dari udara
apabila kelopak mata terbuka dan dari pembuluh darah
disekitarnya apabila kelopak mata tertutup. Lensa kontak keras dan
lunak enis terbaru didesain untuk dapat meyerap oksigen pada
kadar yang hampir sama pada saat kondisi kelopak mata terbuka
ataupun tertutup. 'asil dari berbagai surei menyebutkan bah%a
pemakaian lensa kontak saat tidur telah menadi penyebab utama
teradinya keratitis mikroba. -idur malam dengan menggunakan
lensa kontak RGP memiliki resiko hipoksia kornea lebih tinggi
dibandingkan yang menggunakan lensa kontak lunak.
2.1.+.3 &ara #enggunaan Lensa Kontak yang -idak -eratur
;ntuk mengurangi resiko terkena infeksi mata yang
serius, dibutuhkan kepatuhan pengguna lensa kontak untuk
menuruti cara penggunaan lensa kontak secara benar. erenang,
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
7/25
1
menyelam, mandi dan mencuci muka tanpa melepaskan lensa
kontak dapat menyebabkan teradinya keratitis #canthamoeba.
2.1.0 #era%atan Lensa Kontak
Dalam pera%atan lensa kontak diperlukan cairan pera%atan, yaitu 6
a. &airan pencuci lensa (Cleaning solution" 6 untuk
membersihkan lensa sebelum dan sesudah dipakai yang
berguna untuk menghilangkan kotoran di permukaan seperti
lipid dan lendir.
b. &airan pembasah ($etting Solution" 6 untuk membasahi
kembali lensa kontak dengan cara meneteskan ke mata apabila
lensa kering di mata dan menernihkan mata agar lensa kontak
tetap baik. Digunakan saat pemasangan dan bertindak sebagai
bantalan antara lensa dan kornea serta meningkatkan
penyerapan air mata pada permukaan lensa. fek dari larutan
ini bertahan selama +$1+ menit.
c. &airan perendam atau penyimpanan (Soa%ing solution" 6 untuk
menaga lensa kontak agar tetap basah, tidak tergores dan bebas
deposit se%aktu disimpan.
d. &airan pelumas 6 tetes mata pelumas mengandung polimer dan
suatu bahan untuk meningkatkan iskositas atau bahan$bahan
untuk menurunkan gesekan antara kornea, kelopak mata dan
permukaan lensa kontak, selain itu uga dapat memberi
tambahan cairan ke mata bagian depan dan dapat mengeluarkan
kotoran dari belakang lensa kontak
#era%atan harian dan mingguan 6
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
8/25
11
a. #era%atan harian 6 bila lensa dilepas atau akan dipakai segera
bilas dengan 3 cairan disinfeksi. b. #era%atan mingguan 6 gunakan cairan penghilang protein,
untuk menghilangkan endapan protein pada lensa yang berasal
dari air mata (Kanski, 2!".
2.1.! -eknik #emasangan dan #elepasan Lensa Kontak
a. -eknik pemasangan lensa kontak
1. #astikan kuku ari tangan tidak panang karena dapat
melukai kornea.2. )ebelum memegang lensa kontak, cuci tangan terlebih
dahulu menggunakan sabun kemudian keringkan.
( &yes friend! 2'() /ambar 2.1
*encuci tangan
3. erdiri menghadap cermin.
4. ersihkan lensa kontak dengan cairan pembersih kemudian
gosok perlahan dengan telunuk tangan kanan.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
9/25
12
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.2
Lensa kontak dibersihkan dengan cairan pembersih (kiri" dan lensa kontak digosok
perlahan (kanan"
+. Letakkan lensa kontak pada uung ari telunuk tangan
kanan yang sebelumnya sudah dibasahi agar lensa kontak
tidak mudah atuh.
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.3
Lensa kontak diletakkan pada uung ari telunuk
0. asahi lensa kontak lagi dengan setetes cairan pembasah.
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.4
Lensa kontak dibasahi dengan cairan pembasah!. ?ari tengah tangan kiri menahan kelopak mata bagian atas
dan ari tengah tangan kanan menahan kelopak mata bagian
ba%ah agar mata tidak berkedip.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
10/25
13
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.+
&ara menahan kelopak mata agar tidak berkedip
5. Lensa kontak pada ari teunuk tangan kanan diletakkan
tepat di kornea.
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.0
Lensa kontak diletakkan tepat di kornea
9. Lepaskan kelopak mata bagian ba%ah perlahan$lahan,
kemudian kelopak mata bagian atas (Kalaiyarasan, 24".
b. -eknik melepaskan lensa kontak
1. )ebelum melepaskan lensa kontak, tangan harus dicuci
terlebih dahulu menggunakan sabun kemudian berdiri
menghadap cermin.
2. *ata melihat lurus dan terfiksasi ke arah cermin.
3. ?ari tengah tangan kiri menahan kelopak mata bagian atas
dan ari tengah tangan kanan menahan kelopak mata bagian
ba%ah agar mata tidak berkedip.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
11/25
14
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.!
&ara menahan kelopak mata agar tidak berkedip
4. Dekatkan uung ari telunuk dan ibu ari tangan kanan ke
lensa kontak yang menenpel di kornea kemudian lepaskan
lensa kontak secara perlahan$lahan.
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.5
&ara melepas lensa kontak secara perlahan$lahan
+. ersihkan lensa kontak dengan cairan pembersih kemudian
gosok perlahan dengan telunuk tangan kanan.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
12/25
1+
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.9
Lensa kontak dibersihkan dengan cairan pembersih (kiri" dan lensa kontak digosok
perlahan (kanan"
0. )impan di kotak penyimpanan lensa kontak yang telah diisi
2>3 cairan disinfeksi (Kalaiyarasan, 24".
( &yes friend! 2'()
/ambar 2.1
-empat penyimpanan lensa kontak
2.2 Keratitis akteri
2.2.1 Definisi Keratitis akteri
Keratitis bakteri adalah peradangan pada salah satu atau lebih dari
kelima lapisan kornea yang disebabkan oleh bakteri ( #merican #cademy
of *phthalmology, 29".
2.2.2 Anatomi Kornea
Kornea dalam bahasa Latin disebut cornum yang artinya seperti
tanduk adalah selaput bening mata yang tembus cahaya, merupakan lapis
aringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis 6
a. pitel
1. -ebalnya ++ um, terdiri atas + lapis sel epitel tidak
bertanduk yang saling tumpang tindih7 satu lapis sel basal,
sel poligonal dan sel gepeng.
2. #ada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini
terdorong ke depan menadi lapis sel sayap dan semakin
mau ke depan menadi sel gepeng, sel basal berikatan erat
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
13/25
10
dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di
depannya melalui desmosom dan makula okluden7 ikatan
ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang
merupakan barrier.
3. )el basal menghasilkan membran basal yang melekat erat
kepadanya. ila teradi gangguan akan mengakibatkan
erosi rekuren.
4. pitel berasal dari ektoderm permukaan.
b. *embran o%man
1. -erletak di ba%ah membran basal epitel kornea yang
merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti
stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
2. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.
c. )troma
1. *enyusun 9= ketebalan kornea.
2. -erdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang
seaar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat
anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat
kolagen ini bercabang7 terbentuknya kembali serat kolagen
memakan %aktu lama yang kadang$kadang sampai 1+
bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang
merupakan fibroblast terletak diantara serat kolagen stroma.
Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen
dalam perkembangan embrio atau sesudah struma.
d. *embran Descemet
1. *erupakan membran aseluler dan merupakan batas
belakang stroma kornea, dihasilkan sel endotel dan
merupakan membran basalnya.
2. ersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup,
mempunyai tebal 4 um.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
14/25
1!
e. ndotel
1. erasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal,
besar 2$4 um. ndotel melekat pada membran descemet
melalui hemidesmosom dan 8onula okluden (lyas, 211".
(Lang, 2"
/ambar 2.11
Anatomi Kornea
2.2.3 tiologi Keratitis akteri
a Pseudomonas aeruginosa
b Staphylococcus aureus
c Staphylococcus epidermidis
d Streptococcus pneumonia
e &nterobacteriaceae
f Corynebacterium sp
g. +lebsiella pneumonia (Loh, 21".
2.2.4 :aktor resiko Keratitis akteri
a. :aktor lensa kontak
1. #emakaian berkepanangan
2. *aterial lensa kontak
3. Kontaminasi cairan pera%atan lensa kontak (Loh, 21"
b. :aktor pengguna lensa kontak
1. *asalah kebersihan
2. )tatus imun
3. Alergi
4. )indrom mata kering
+. #erokok (Loh, 21".
http://2.bp.blogspot.com/-Qw1KacSHNbY/Ttea5VCqfmI/AAAAAAAADBE/Is459K1VBQA/s1600/1.png
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
15/25
15
2.2.+ #atofisologi Keratitis akteri
erikut patofisiologi teradinya keratitis bakteri akibat penggunaan
lensa kontak (ailey, 1999 7 #merican #cademy of *pthalmology, 211" 6
2.2.+.1 'ipoksia dan 'iperkapniaAkibat kondisi kornea yang aaskular, untuk metabolisme
aerobik kornea bergantung pada pertukaran gas pada airmata. *ata
tiap indiidu memiliki kondisi oksigenasi yang berariasi untuk
menghindari komplikasi hipoksia. *enutup mata maupun
memakai lensa kontak keduanya dapat mengurangi proses
pertukaran oksigen dan karbondioksida pada permukaan kornea.
-ransmisibilitas oksigen merupakan ariabel yang paling penting
dalam menentukan pengantaran relatif oksigen terhadap
permukaan kornea pada penggunaan lensa kontak. #ertukaran
airmata di ba%ah lensa kontak uga mempengaruhi tekanan
oksigen kornea.
Akibat oksigenasi yang tidak memadai menyebabkan
proses mitosis epitel kornea menurun, ketebalan kornea berkurang
dan meningkatkan fragilitas. Akibatnya, dapat meningkatkan resiko
keratitis bakteri. fek lebih lanut dari hipoksia dan hiperkapnia
kornea adalah neoaskularisasi baik pada epitel maupun stroma.
#ada beberapa kasus pemakaian lensa kontak yang lama, kornea
menadi terbiasa dengan tegangan oksigen baru dan edema stroma
berubah menadi lapisan stroma tipis.
2.2.+.2 fek *ekanik
fek mekanik memicu komplikasi pada pengguna lensa
kontak termasuk abrasi akibat pemakaian atau pelepasan lensa
yang tidak tepat. Lensa kontak kaku yang taam dapat
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
16/25
19
menyebabkan distorsi kornea atau abrasi. #ada kasus yang berat,
permukaan kornea menadi bengkok. Kerusakaan epitel dapat
teradi secara sekunder akibat debris yang terperangkap di ba%ah
lensa.
2.2.+.3 Kontaminasi &airan #era%atan Lensa Kontak
#ada prosedur penggunaan lensa kontak, digunakan
cairan pera%atan lensa kontak. &airan ini berguna untuk
desinfeksi, pembersihan, pembasahan, perendaman dan
penyesuaian lensa kontak dengan lingkungan mata. Kemungkinan
teradinya kontaminasi bakteri pada cairan ini sangat besar karena
cairan ini selalu digunakan, baik ketika akan melakukan
pemasangan ataupun pelepasan lensa kontak. Kontaminasi bisa
bersumber dari tangan pengguna dan lingkungan yang
ditransmisikan pada %adah penyimpanan lensa maupun langsung
ke cairan pada saat digunakan. :lora normal pada kulit tangan serta
bakteri yang terdapat di lingkungan dimungkinkan
mengkontaminasi cairan tersebut. )elain itu, kontaminasi bakteri
dapat berasal dari biofilm yang terbentuk pada dasar %adah
perendaman lensa kontak.
2.2.+.4 #erlekatan akteri
Keratitis bakteri akan teradi ika mikroorganisme dapat
mela%an imunitas peamu. #atogen akan melekat kepada
permukaan kornea yang cedera dan menghindari mekanisme
pemusnahan oleh lapisan air mata dan refleks berkedip. )etelah
cedera teradi, bakteri yang bertahan akan melekat ke tepi sel epitel
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
17/25
2
kornea yang rusak dan ke membrane basalia atau stroma pada tepi
luka.
#erlekatan mikroba dia%ali oleh interaksi adhesi bakteri
dengan reseptor glikoprotein pada permukaan ocular. Kemampuan
bakteri untuk melekat pada defek epitel tampaknya berperan
terhadap seringnya keadian infeksi oleh S aureus! S pneumonia!
dan P aeruginosa. #roduksi biofim akan meningkatkan agregasi
bakteri, melindungi mikroorganisame yang melekat dan
meningkatkan pertumbuhan dalam tahap infeksi dini. #ili
( fimbriae" yang terdapat pada permukaan bakteri akan
memfasilitasi perlekatan P aeruginosa dan ,eisseria spp ke epitel.
2.2.+.+ nasi akteri
Kapsul bakteri dan komponen permukaan lainnya
memilki peran yang penting dalam menginasi kornea. )ebagai
contoh, beberapa bakteri menghindari aktiasi alur komplemen
alternatif karena memiliki polisakarida di kapsulnya.
Lipopolisakarida pada subkapsul bakteri merupakan mediator
utama terhadap teradinya inflamasi kornea. nokulasi endotoksin
pada intrastroma kornea akan memicu respon peradangan. nasi
bakteri ke dalam sel epitel dimediasi sebagian oleh interaksi antara
protein permukaan sel bakteri, integrin, protein permukaan sel
epitel dan pelepasan protease bakteri. @rganisme seperti ,
gonorrheae! , meningitides! Corynebacterium diphteriae dapat
menembus permukaan epitel kornea yang intak melalui mekanisme
ini.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
18/25
21
-erkadang kolonisasi bakteri pada permukaan kornea
dapat mendahului inasi stroma. -anpa antibiotik atau interensi
lainnya, bakteri dapat melanutkan proses inasi dan replikasi pada
stroma kornea. Keratosit memiliki kemampuan fagositosis, namun
stroma aaskular yang terpaan tidak dapat melindungi kornea.
*ikroorganisme di stroma anterior akan memproduksi en8im
proteolitik yang akan menghancurkan matriks stroma dan
fibrikolagen. nasi bakteri dapat teradi beberapa am setelah
teradinya kontaminasi luka kornea dengan agen eksogen atau
setelah penggunaan lensa kontak yang terkontaminasi. #eningkatan
populasi bakterial tertinggi teradi pada 2 hari pertama infeksi
stroma. )etelah inokulasi teradi, bakteri akan menginfiltrasi epitel
sekitarnya dan stroma yang lebih dalam di sekitar lokasi infeksi
a%al. akteri yang bertahan cenderung ditemukan pada tepi
infiltrat atau di dalam pusat ulserasi kornea. *ultiplikasi bakteri
yang tidak terkendali di dalam stroma kornea akan mengakibatkan
pembesaran fokus infeksi ke kornea sekitarnya.
2.2.+.0 nflamasi Kornea dan Kerusakan ?aringan
erbagai mediator dan sel radang dapat dipicu oleh
inasi bakteri dan menimbulkan inflamasi yang mengakibatkan
destruksi aringan. *ediator inflamasi yang terlarut meliputi sistem
pembentuk kinin, pembekuan dan fibrinolitik, immunoglobulin,
komponen komplemen, amino asoaktif, eikosanoid, neuropeptida
dan sitokin. Kaskade komplemen dapat dipicu untuk membunuh
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
19/25
22
bakteri namun kemotaksin yang complement$dependent dapat
menga%ali inflamasi lokal.
#roduksi sitokin seperti tumor necrosis factor .,/)-
alpha dan interleu%in-( akan mengakibatkan adhesi dan
ekstraasasi neutrofil di pembuluh darah limbus. #roses ini
dimediasi oleh glikoprotein adhesi sel seperti integrin dan selektin.
Dilatasi askular konungtial dan limbal berhubungan
dengan peningkatan permebealitas yang akan menimbulkan
eksudat radang di dalam lapisan air mata dan kornea perifer. P0,s
dapat memasuki kornea yang cedera melalui lapisan air mata pada
defek epitel, namun umumnya P0,s mele%ati limbus.
#erekrutan sel radang akut akan teradi beberapa am
setelah teradinya inokulasi bakteri. Dengan teradinya akumulasi
neutrofil pada lokasi infeksi, semakin banyak sitokin dan
komponen komplemen yang dihasilkan untuk menarik lebih
banyak leukosit. *akrofag akan berpindah ke kornea untuk
memusnahkan bakteri dan neutrofil yang telah berdegenerasi.
nflamasi stroma yang berat dapat mengakibatkan penghancuran
stroma secara proteolitik dan nekrosis aringan.
2.2.0 *anifestasi Klinis Keratitis akteri
)ecara garis besar, keratitis bakteri bermanifestasi antara lain6
a.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
20/25
23
anyak enis ulkus kornea bakteri yang mirip satu sama
lain dan hanya berariasi dalam beratnya penyakit. ni terutama
berlaku untuk ulkus yang disebabkan oleh bakteri oportunistik
yang menimbulkan ulkus kornea indolen yang cenderung
menyebar perlahan dan superficial.
( ;lkus kornea Pseudomonas aeruginosa
;lkus kornea pseudomonas bera%al sebagai infiltrate
kelabu atau kuning di tempat epitel kornea yang retak.
iasanya terasa sangat nyeri. Lesi ini cenderung cepat
menyebar ke segala arah karena pengaruh en8im proteolitik
yang dihasilkan oleh organisme ini. *eskipun pada a%alnya
superficial, ulkus ini dapat mengenai seluruh kornea dengan
cepat dan mengakibatkan kerusakan yang parah, seperti
perforasi kornea dan infeksi intraocular berat. )eringkali
terdapat hipopion besar yang cenderung membesar dengan
berkembangnya ulkus. nfiltrat dan eksudat mungkin ber%arna
hiau$kebiruan. ni disebabkan pigmen yang dihasilkan
organisme dan patogonomik untuk infeksi P aeruginosa. ;lkus
kornea pseudomonas biasanya berhubungan dengan
penggunaan lensa kontak lunak terutama lensa enis e"tended
1ear @rganisme penyebab ditemukan melekat pada
permukaan lensa kontak lunak (is%ell, 212".
2 ;lkus Kornea Streptoccus pneumonia
;lkus kornea pneumokokal biasanya muncul 24$45 am
setelah inokulasi pada kornea yang mengalami abrasi. nfeksi
ini secara khas menimbulkan sebuah ulkus kelabu dengan batas
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
21/25
24
cukup tegas yang cenderung menyebar secara tak teratur dari
tempat infeksi ke sentral kornea. atas yang bergerak mauB
menampakkan ulserasi dan infiltrasi aktif, sementara batas
yang ditinggalkan mulai sembuh. fek merambat ini
memunculkan istilah ulkus serpiginosa akutB. Lapisan
superfisial kornea adalah yang pertama terkena, kemudian
diikuti oleh parenkim bagian dalam. Kornea di sekeliling ulkus
biasanya seringkali ernih. iasanya terdapat hipopion
(is%ell, 212".
;lkus Kornea Streptococcus Group #
;lkus sentral yang disebabkan oleh Streptococcus beta-
hemolyticus tidak memiliki cirri yang khas. )troma kornea di
sekitar ulkus sering menunukkan infiltrat dan sembab, dan
biasanya disertai hipopion berukuran sedang (is%ell, 212".
;lkus Kornea Staphylococcus aureus! Staphylococcus
epidermidis dan Streptococcus alpha-hemolyticus
;lkus kornea sentral yang disebabkan oleh organisme$
organisme ini kini lebih sering diumpai dibandingkan
sebelumnya7 banyak diantaranya ada pada kornea yang telah
biasa terkena kortikosteroid topikal. ;lkusnya sering indolen,
tetapi mungkin disertai hipopion dan sedikit infiltrat pada
kornea sekitar. ;lkus ini seringkali superfisial, dan dasar ulkus
terasa padat saat dikerok (is%ell, 212".
2.2.! #emeriksaan #enunang Keratitis akteri
1. #emeriksaan Laboratorium
a. Dilakukan dengan menggores ulkus kornea uga bagian
tepinya dengan menggunakan spatula steril kemudian
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
22/25
2+
ditanam dalam media coklat, media darah dan media agar
Sabouraud
b. #emeriksaan mikrobiologi gram dengan pengecatan /ram,
/iemsa dan pengecatan tahan asam.
c. )ampel dari konungtia, obat$obatan topikal mata, lensa
kontak dan cairan pembersih lensa kontak uga sebaiknya
dikultur.
d. ?ika pasien sudah diterapi maka penggunaan terapinya
ditunda 12 am sebelum dilakukan kultur kornea untuk
meningkatkan sensitiitas kultur yang positif.e. Anestesi topikal ( proparacaine hydrochloride ,+="
sebaiknya digunakan sebelum dilakukan kultur karena tidak
ada efek penghambatan terhadap bakteri.
f. )%ab yang mengandung asam lemak dapat menghambat
efek pertumbuhan bakteri. Kalsium alginate dengan
trypticase soy broth dapat digunakan untuk menginokulasi
bahan secara langsung ke media kultur.
g. iopsi kornea dilakukan ika kultur negatif dan tidak ada
perbaikan secara klinis. iopsi dilakukan menggunakan
trephine kecil atau blade kornea bila ditemukan infiltrat di
dalam stroma.
2. #emeriksaan :otografi
a. #emeriksaan fotografi dengan slit lamp dapat membantu
dalam melihat perkembangan keratitis pada beberapa kasus
dimana penyebabnya diragukan. #emeriksaan ini dilakukan
sebagai pilihan lain, terutama pada kasus yang tidak
merespon terapi antimikroba.
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
23/25
20
b. #emeriksaan A$ scan dapat dilakukan pada ulkus kornea
yang berat dan dicurigai adanya endophthalmitis (Lope8,
20".2.2.5 #enatalaksanaan Keratitis akteri
Antibiotik topikal merupakan terapi utama pada kasus
keratitis bakteri dan terapi antibiotik sistemik digunakan hanya
pada perforasi atau organisme spesifik ( , gonorrhoeae".
Antibiotik topikal yang digunakan antara lain 6
a. Aminoglikosida 6 mempunyai aktiitas antibakteri spectrum
luas, terutama kuman batang gram negatif.1. -obramycin
a" *engganggu sintesis protein bakteri dengan berikatan
pada subunit ribosom 3) dan +) yang menyebabkan
kerusakan sel membran.
b" )ediaan 6 9$14 mg>ml.
c" Dosis -opikal 6 1$2 tetes setiap 4 am.
2. Amikacin
a" @bat ini bekera dengan berikatan pada subunit ribosom
3) bakteri, memblok recognisi pada sintesis protein
sehingga teradi inhibisi pertumbuhan.
b" )ediaan 6 2 mg>ml.
c" Dosis topikal 6 1$2 tetes tiap 0 am.
b. &ephalosporins 6 mempunyai aktiitas spektrum luas.
1. &efa8olin
a" &ephalosporins generasi pertama yang cocok untuk
bakteri gram positif dan sedikit efektif untuk bakteri
gram negatif.
b" )ediaan 6 +mg>ml.
c" Dosis topikal 6 2 tetes tiap 0 am.
2. &efta8idime
a" &ephalosporins generasi ketiga yang mempunyai
aktiitas kurang efektif pada bakteri gram positif
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
24/25
2!
pathogen, namun lebih kuat pada bakteri gram negatif
ika dibandingkan cephalosporins generasi pertama.
b" )ediaan 6 + mg>ml.
c" Dosis topikal 6 2 tetes tiap 0 am.c. /likopeptida 6 mempunyai aktiitas mela%an bakteri gram
positif dan kuman yang resisten dengan penisilin.
1. Cancomycin
a" *enghambat biosintesis polimer selama stadium kedua
pembentukan sel dinding.
b" )ediaan 6 + mg>ml.
c" Dosis topikal 6 1$2 tetes tiap 4 am.
d. :luorouinolon 6 mempunyai aktiitas mela%an kebanyakan
bakteri gram negatif dan beberapa gram positif.
1. &iprofloEasin
a" *erupakan fluorouinolon yang aktif mela%an
Pseudomonas! Streptococcus! S epidermidis dan
kebanyakan bakteri gram negatif.
b" ekera dengan menghambat sintesis D
8/19/2019 Keratitis Bakteri akibat Penggunaan Lensa Kontak
25/25
25
d. )elalu menyimpan lensa kontak dengan merendamnya
menggunakan cairan disinfeksi
e. *embersihkan tempat penyimpanan lensa kontak secara rutin
f. )elalu memperhatikan kebersihan saat menggunakan lensa
kontak (?anumala, 212"
2.2.1 Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah penipisan
kornea, descementocele sekunder dan perforasi kornea yang dapat
mengakibatkan endophthalmitis dan hilangnya penglihatan (Lope8,
20".
2.2.11 #rognosis#rognosis bergantung beberapa factor 6
a. Cirulensi organisme
b. Lokasi dan perluasan ulkus kornea
c. Caskularisasi dan deposit kolagen
d. Diagnosis a%al dan terapi tepat dapat membantu mengurangi
teradinya kehilangan penglihatan (Lope8, 20".