142
Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI M. Ihsan Dacholfany

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

  • Upload
    others

  • View
    48

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

i

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN

PERILAKU ORGANISASI

M. Ihsan Dacholfany

Page 2: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

ii

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Hak Cipta pada penulis Hak Penerbitan pada penerbit

dilarang memperbanyak/memproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis

dari pengarang dan/atau penerbit.

Kutipan pasal 72: Sanksi pelanggaran Undang-undang Hak Cipta

(UU No. 10 Tahun 2012) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal (49) ayat (1) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/(atau) denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau dendan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Page 3: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

iii

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN

PERILAKU ORGANISASI

M. Ihsan Dacholfany

Page 4: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

iv

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN

PERILAKU ORGANISASI

Penulis

M. Ihsan Dacholfany

Desain Cover Team Laduny Creative

Lay Out

Team Laduny Creative

ISBN.

xiii+ 127 hal.; 16 cm X 24 cm.

Dicetak dan diterbitkan oleh:

CV. LADUNY ALIFATAMA (Penerbit Laduny) Anggota IKAPI

Jl. Ki Hajar Dewantara No. 49 Iringmulyo, Metro – Lampung. Telp. 085269181545, Email: [email protected]

Page 5: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

v

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucap kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa

berkat kehendak-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan

dan kelancaran sehingga dapat membuat buku bahan ajar yang

berjudul “Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi”

Tujuan pembuatan buku ajar ini adalah untuk sebagai bahan

rujukan mahasiswa dalam menulis makalah, tesis atau saat

diskusi di waktu Perkuliahan, khususnya di bagi para mahasiswa

baik tingkat Strata 1 maupun Pascasarjana.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan buku ajar ini jauh

dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait,

sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan

disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap

semoga buku ajar ini dapat berguna dan bermanfaat

sebagaimana mestinya.

Penulis,

Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.E

Page 6: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

vi

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

DAFTAR ISI

BAB Materi

Bab 1 Pengertian Konsep Dasar Kepemimpinan

Bab 11 Model Kepemimpinan

Bab III Gaya Dan Tipologi Kepemimpinan

Bab IV Kepemimpinan Dalam Islam

Bab V Kepemimpinan Dalam Kepribadian Rasulullah SAW

Bab VI Kepemimpinan Di Lembaga Pendidikan

Bab VII Pengertian Perilaku Organisasi

Bab VIII Ruang Lingkup Perilaku Organisasi

Bab IX Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi

Bab X Konsep Perilaku Organisasi

Bab XI Faktor Dan Ciri Kepribadian

Bab XII Sifat Dasar Tugas Kelompok

Bab XIII Tingkatan Analisis Dan Pendekatan Dalam

Perilaku Organisasi

Bab XIVNilai, Sikap Dan Kepuasan Kerja

Bab XVStress Dan Konflik

Daftar Pustaka

Page 7: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

1

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB 1

PENGERTIAN

KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik

untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati dan sekaligus

fenomena yang paling sedikit dipahami. Istilah kepemimpinan

(leadership) berasal dari kata leader artinya pemimpin atau to lead

artinya memimpin. Leadership sudah menjadi kajian tersendiri dalam

ilmu manajemen. Sebagian besar teori menjelaskan definisi

kepemimpinan memberikan asumsi bahwa kepemimpinan berkaitan

dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan

pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing,

membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan hubungan di dalam

kelompok atau terlihat kesamaannya. Definisi berbeda dalam berbagai

hal, termasuk siapa yang bisa menanamkan pengaruhnya, maksud

tujuan dari pengaruh itu, cara menanamkan pengaruh, dan hasil dari

pengaruh itu sendiri.

Perbedaan itu bukan hanya pada masalah perbedaan pandangan

ilmiyah saja, tetapi perbedaan yang memperlihatkan ketidaksetujuan

yang mendalam mengenai identifikasi pemimpin dan proses

Page 8: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

2

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

kepemimpinan. Dari hasil penelitian yang berbeda konsepsinya

mengenai kepemimpinan memilih fenomena yang berbeda untuk

diteliti dan diinterpretasikan. Ketika kepemimpinan didefinisikan

secara sempit, ini berarti perspektif definisi kepemimpinannya telah

dipersempit, sehingga mereka akan menemukan beberapa hal yang

tidak sesuai atau tidak konsisten dengan asumsi awal tentang

efektivitas kepemimpinan. Hal ini terjadi dikarenakan peneliti

biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif

individualnya dan aspek gejala yang paling menarik perhatiannya.

Menurut Dacholfany (2013: 2) Konsep kepemimpinan

mencakup sekurang-kurang tiga unsur berikut ini: seorang pemimpin

yang memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan; anggota

atau bawahan yang dikendalikan; dan tujuan yang diperjuangkan

melalui serangkaian kegiatan.

Bila lembaga pendidikan dianggap maju dan berkembanga serta

terkenal, menurut Rubiah dan Ihsan bahwa menyandang gelar

sebagai sekolah favorit merupakan tantangan yang cukup berat dan

perlu kerja keras, hal ini sesuai dengan salah satu misi sekolah yang

berupaya menumbuhkan semangat bersaing/keunggulan bagi seluruh

warga sekolah, maka kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai

tanggung jawab akan hal tersebut.

Lima dasar kekuasan menyatakan bahwa kekuasan dapat

didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku

orang lain, Apabila seseorang berusaha mempengaruhi perilaku

kelompok, maka kita menamakan usaha tersebut kepemimpinan.

Secara khusus Kepemimpinan adalah suatu usaha mempengaruhi

orang antar perseorangan (Interpersonal), lewat proses komunikasi,

untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan (Gibson: 1984).

Page 9: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

3

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda pada orang-

orang yang berbeda. Kata ini mempunyai konotasi-konotasi yang

tidak saling berhubungan yang menciptakan ambivalensi pegertian.

Kepemimpinan telah didefinisikan dalam kaitannya dengan ciri-ciri

individu, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,

hubungan peran, tempatnya pada suatu posisiadministratif serta

persepsi oleh orang lain mengenahi keabsahan dari pengaruh.

Beberapa definisi yang dapat dianggap cukup mewakili

adalah sebagi berikut:

1. Kepemimpinan adalah “perilaku dari seorang individu

yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke

suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal)

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang

dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui

suatu proses komunikasi, kearah pencapaian tujuan

tertentu.

3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta

pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.

4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi

sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis

terhadap pengarahan-pengarahanritun organisasi.

5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-

aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah

pencapaian tujuan.

6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti

(pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan

yang dapat mengakibatkan kesediaan untuk melakukan

usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

Page 10: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

4

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

7. Para pemimpin adalah mereka yang secar konsisten

memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial, dan

yang diharapakan dan dipersepsikan melakukannya.(Gary;

1994: 2).

Sejumlah definisi menghendaki kepemimpinan

mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah

proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang disengaja

dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur

aktifitas sera hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau

organisasi. Definisi-definisi tersebut berbeda dalam berbagai aspek,

termasuk di dalamnya siapa yang menggunakan pengaruh, sasaran

yang ingin diperoleh dari pengaruh tersebut, cara bagaimana

pengaruh-pengaruh tersebut digunakan, serta hasil dari usaha

menggunakan pengaruh tersebut.

Menurut Imam (2002: 134), ada beberapa peran dalam

kepemimpinan, yaitu: mempengaruhi orang lain

(karyawan/kelompok), Mengarahkan, memotivasi dan

mengkoordinir tingkah laku orang lain (karyawan) atau kelompok,

melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan

(konsep relasi/relation concept), Sebagai penggugah semangat dan

memberi inspirasi karyawan8.

Gibson, Ivancevich, Donnelly dan Konopaske (2012: 314)

menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha menggunakan

pengaruh untuk memotivasi individu menyelesaikan beberapa tujuan.

Sopiah dalam Perilaku Organisasional mendefinisikan kepemimpinan

manajerial sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas

yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok.

Menurut Dacholfany (2013: 24), bahwa Konsep kepemimpinan

mencakup sekurang-kurang tiga unsur berikut ini: seorang pemimpin

Page 11: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

5

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

yang memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan; anggota

atau bawahan yang dikendalikan; dan tujuan yang diperjuangkan

melalui serangkaian kegiatan. Kepemimpinan tersebut di atas terdapat

kesamaan makna yaitu: (a) kepemimpinan merupakan kemampuan

memengaruhi orang lain dengan menggunakan kekuasaannya, (b)

kepemimpinan adalah suatu proses interaksi antara pemimpin dengan

pengikut, (c) kepemimpinan terjadi pada berbagai tingkat dalam suatu

organisasi, dan (d) kepemimpinan memfokus pada penyelesaian

tujuan bersama.

Setiap penulis literatur kepemimpinan pada umumnya

mengajukan pengertian tersendiri tentang kepemimpinan, sehingga

konsep kepemimpinan selalu kabur dan menjadi tidak jelas karena

artinya kompleks dan mendua.

Stogdill misalnya mengatakan: "There are almost as many

definitions of leadership as there are persons who have attempted to

define the concept" (Jumlah definisi kepemimpinan hampir sama

banyak dengan orang yang mencoba mendefinisikan konsep itu)

(Stogdill, 1974: 23). Walaupun demikian tampaknya ada kata sepakat

bahwa kepemimpinan mencakup suatu proses pengaruh, seperti yang

dikatakan Stephen P. Robbins: "Leadership as the ability to influence

a group toward the achievement of goals" (Robbins, 2003: 45).

Dengan begitu definisi kepemimpinan adalah sebagai

kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya

tujuan dan dapat pula dirumuskan sebagai proses mempengaruhi

kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha-usaha ke arah

pencapaian tujuan dalam situasi tertentu (Sutisna,1982: 65). Dengan

demikian, kepemimpinan menyangkut hal-hal yang bersifat

Page 12: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

6

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mempengaruhi, mengatasi, mengarahkan dan mengembangkan

perubahan suatu visi terhadap masa depan lembaga atau organisasi.

Selanjutnya Kotter, J.P (1998: 20) berargumen bahwa,

Kepemimpinan berbeda dari manajemen, tetapi dengan alasan yang

berbeda. Manajemen menurutnya menyangkut hal mengatasi

kerumitan. Manajemen yang baik menghasilkan tata tertib dan

konsisten dengan menyusun rencana-rencana formal, merancang

struktur organisasi yang ketat, dan mengkontrol hasil dengan

perbandingan rencana.

Kepemimpinan sebaliknya, menyangkut hal mengatasi

perubahan, karena pemimpin menetapkan arah dengan

mengembangkan suatu visi terhadap masa depan. Kotter menganggap

baik kepemimpinan yang kuat maupun manajemen yang kuat sangat

penting bagi keefektifan organisasional yang optimum. Namun Kotter

juga berpendapat bahwa organisasi masih lebih banyak kurang

dipimpin (underlead) dan terlalu ditata-ulang (overmanaged). (Kotter

, J.P ( 1990: 40).

Selain itu Yukl., G (2002: 34), menyimpulkan beberapa definisi

kepemimpinan dari pendapat para ahli sebagai berikut :

1) Kepemimpinan adalah "Proses mempengaruhi aktivitas

kelompok yang terorganisir untuk mencapai sasaran" (Rauch,

1984: 19).

2) Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan visi,

mewujudka nilai, dan menciptakan lingkungan guna

mencapai sesuatu”(Engle, 1986: 15).

3) Kepemimpinan adalah "Kemampuan individu untuk

mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu

Page 13: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

7

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan

organisasi.

Didalam organisasi, kemampuan untuk mempengauhi,

mendesak, dan memotivasi pengikutnya, disamping tempat, penentuan

waktu, penggunaan informasi dan efisiensi, didasarkan juga pada

kekuasaan yang dirasakan oleh pemimpin. French dan Raven dalam

(Gibson, 1984: 15) mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasan (power)

yang mungkin dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:

1. Kekuasaan Memaksa (Coercive)

2. Kekuasaan Imbalan (Reward)

3. Kekuasaan sah ( Ligitimate)

4. Kekuasan Ahli (Expert)

5. Kekuasaan ( Referent)

Di antara beberapa tipe-tipe yang berbeda dari pemimpin

yang memanajemeni organisasi, dilukiskan dengan istilah yang mudah

diingat:

1. Pengrajin (The Craftsman)

2. Pendekar Rimba (The Jungle Fighter)

3. Pengusaha ( The company Man)

4. Pemain ( Gamesman)

Berdasarkan definisi di atas kepemimpinan memiliki

beberapa implikasi, antara lain :

1) Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu

para karyawan atau bawahan, para karyawan atau bawahan

harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari

pemimpin.

Page 14: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

8

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

2) Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan

kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk

mencapai kinerja yang memuaskan, kekuasaan itu dapat

bersumber dari hadiah, hukuman, otoritas dan karisma.

3) Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap

bertanggung jawab, pengetahuan, keberanian bertindak sesuai

dengan keyakinan, kepercayaan pada diri sendiri dan orang

lain dalam membangun organisasi

(http://entrepreneurmuda.com/-kepemimpinan, 28 April 2011

03:03).

Berdasarkan pegertian pengertian tersebut maka dapat diambil

kesimpulannya bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang

dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dan bimbingan atau

mempengaruhi aktifitas orang lain dalam usahanya untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Dacholfany (2017: 7) bahwa Kunci kesuksesan dalam

peningkatan kualitas sumber daya manusia di lembaga pendidikan

sangat ditentukan oleh pemimpin dan manajerial pemimpin. Jika

pemimpin tidak mampu mengatur dan tidak mempunyai keahlian dan

pengalaman dalam memimpin maka akan mengalami kemunduran dan

tertinggal dengan lembaga pendidikan lainnya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah manajemen itu, Manajemen

dapat didefinisikan sebagai suatu proses, yakni sebagai suatu

rangkaian tindakan, kegiatan, atau pekerjaan yang mengarah kepada

beberapa sasaran tertentu. Definisi manajemen harus mengakui juga

bahwa proses itu dilaksanakan oleh lebih dari dari satu orang dalam

kebanyakan organisasi.

Page 15: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

9

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Definisi manajemen yang dikembangkan disini didasarkan

pada asumsi bahwa kewajiban mamanajemeni itu muncul kapan saja

pekerjaan itu dibagi-bagi dalam pekerjaan-pekerjaan khusus dan

dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam keadaan semacam itu

pekerjaan-pekerjaan khusus tersebut harus dikoordinasikan dan

keharuan inilah yang menimbulkan kewajiban-kewajiban untuk

melaksanakan pekerjaan manajerial, yakni proses manajerial.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam

kenyataanya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh

semua orang. Definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-

aspek penting pengelolaan, seperti yang dikemukakan oleh Stoner

(Handoko; 1993: 8) adalah sebagai berikut: Manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan-pengguanan

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas terlihat bahwa manajemen dipandang

sebagai suatu proses bukan sebagai seni. Manajemen didefinisikan

sebagi suatu proses karena semua manajer, tanpa mempedulikan

kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan –

kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai

tujuan yang mereka inginkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-

kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan.

Perencanan berarti bahwa para manajer memikirkan

kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Kegiatan ini

biasanya berdasarkan pada berbagai metoda, logika bukan

berdasrkan firasat atau dugaan. Pengorganisasian berarti bahwa para

Page 16: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

10

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan

material organisasi. Pengarahan berarti para manajer mengarahkan

pemimpin dan mempengaruhi para bawahan. Para manajer

menyelesaikan tugas-tugasnya melalui orang lain. Sedangkan

pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa

organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Jika organisasi berada

pada jalur yang salah manajer harus membetulkannya.

Menurut Dacholfany (2016: 24) bahwa Dalam kontek

kelembagaan (sekolah), Pendidikan sebagai proses kegiatan

pemberdayaan manusia peserta didik menjadi sumber daya manusia

(SDM) yang cocok untuk segala lingkungan dan perkembangan

zaman, harus dilandasi oleh nilai-nilai yang sesuai dengan hakekat

manusia selaku mahluk sosial budaya. Oleh karena itu, pendidikan

harus dilandasi oleh agama: Kaidah, akidah, nilai, dan norma yang

menjadi jiwa agama, menjadi landasan materi, metoda dan strategi

pendidikan di manapun proses kegiatan pendidikan itu terjadi.

Menurut Penulis bahwa fungsi-fungsi manajemen yang

dibahas, mencakup: Merencanakan (planning), melaksanakan

(implementing) dan Mengendalikan (Controlling) dan evaluasi

(Evaluation

Dari uraian di atas maka dapat diberikan kesimpulannya

bahwa manajemen dapat didefinisikan sebagai proses suatu pekerjaan

denghan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencana, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Seseorang dapat merupakan seorang pemimpin tanpa harus

menjadi seorang manajer dan seseorang dapat menjadi seorang

manajer tanpa memimpin. Kedua hal tersebut secara kualitatif

berbeda, bahkan masing-masing berdiri sendiri. Bahwa para manajer

Page 17: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

11

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

berorientasi pada stabilitas, sedangkan para pemimpin berorientasi

pada inovasi, para manajer membuat agar orang melakukan hal-hal

secara lebih efisien, sedangkan para pemimpin membuat agar orang

setuju mengenahi bagaimana sesuatu itu harus dilakukan.

BAB 11

MODEL KEPEMIMPINAN

Stodgill telah lama menyimpulkan bahwa ada banyak sekali

definisi mengenai kepemimpinan (Stogdill, 1974: 20), namun

demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada memiliki sejumlah

unsur yang sama. Kesimpulan ini sejalan dengan hasil-hasil studi

mengenai leadership skills yang berkembang sejak tahun 1900-an.

Paling tidak terdapat lima model kepemimpinan yang telah

dikembangkan dalam studi-studi tersebut sebagaimana yang

Page 18: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

12

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dijelaskan oleh Robbins, Menurut Stephen (2003 :24), sebagai berikut

:

1) Traits model of leadership (1900-1950-an) meneliti tentang

watak individu pada diri para pemimpin: kecerdasan,

kejujuran, kematangan, ketegasan, dll.

2) Model of situational leadership (1970-an-1980-an) yang

lebih fokus pada faktor situasi sebagai variabel penentu

kemampuan kepemimpinan.

3) Model of effective leaders (1960-an-1980-an) bahwa

pemimpin yang efektif adalah mampu menangani aspek

organisasi dan manusianya sekaligus.

4) Contingency model (1960-an-1980-an). memahami aspek

kepemimpinan organisasi, namun belum dapat menghasilkan

klarifikasi yang jelas tentang kombinasi efektif antara

karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel

situasional.

5) Model of transformational leadership (1970-an-1990-an)

Konsep kepemimpinan terbaik menguraikan karakteristik

pemimpin, telah mengintegrasikan dan menyempurnakan ide

dikembangkan dalam model sebelumnya.

Teori kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan

transaksional merupakan pendekatan terakhir yang hangat dibicarakan

selama dua dekade terakhir ini. Gagasan awal mengenai model

kepemimpinan transformasional dikembangkan oleh James Mc

Gregor Burns yang menerapkannya dalam konteks politik dan

selanjutnya ke dalam konteks organisasional oleh Bernard Bass (Yukl,

G., 1999: 12).

Page 19: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

13

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

1). Kepemimpinan Transaksional

Pengertian kepemimpinan transaksional merupakan salah satu

gaya kepemimpinan yang intinya menekankan “transaksi” di antara

pemimpin dan bawahan. Kepemampuan transaksional memungkinkan

pemimpin memotivasi dan mempengaruhi bawahan dengan cara

mempertukarkan reward dengan kinerja tertentu. Artinya, dalam

sebuah transaksi bawahan dijanjikan untuk diberi hadiah (reward)

bila bawahan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan

kesepakatan yang telah dibuat bersama. Alasan ini mendorong Burns,

J untuk mendefinisikan kepemimpinan transaksional sebagai bentuk

hubungan yang mempertukarkan jabatan atau tugas tertentu jika

bawahan mampu menyelesaikan dengan baik tugas tersebut Jadi,

kepemimpinan transaksional menekankan proses hubungan pertukaran

yang bemilai ekonomis untuk memenuhi kebutuban biologis dan

psikologis sesuai dengan kontrak yang telah mereka setujui bersama.

Menurut Bass sejumlah langkah dalam proses transaksional

yakni; pemimpin transaksional memperkenalkan apa yang diinginkan

bawahan dari pekerjaannya dan mencoba memikirkan apa yang akan

bawahan peroleh jika hasil kerjanya sesuai dengan transaksi.

Pemimpin menjanjikan imbalan bagi usaha yang dicapai, dan

pemimpin tanggap terhadap minat pribadi bawahan bila ia merasa

puas dengan kinerjanya.

Dengan demikian, proses kepemimpinan transaksional dapat

ditunjukkan melalui sejumlah dimensi perilaku kepemimpinan, yakni ;

contingent reward, active management by exception, dan passive

management by exception. Perilaku contingent reward terjadi apabila

pimpinan menawarkan dan menyediakan sejumlah imbalan jika hasil

kerja bawahan memenuhi kesepakatan. Active management by

Page 20: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

14

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

exception, terjadi jika pimpinan menetapkan sejumlah aturan yang

perlu ditaati dan secara ketat ia melakukan kontrol agar bawahan

terhindar dari berbagai kesalahan, kegagalan, dan melakukan

intervensi dan koreksi untuk perbaikan. Sebaliknya, passive

management by exception, memungkinkan pemimpin hanya dapat

melakukan intervensi dan koreksi apabila masalahnya makin

memburuk atau bertambah serius.

2). Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional menunjuk pada proses

membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi

kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran

tersebut, teori transformasional mempelajari juga bagaimana para

pemimpin mengubah budaya dan struktur organisasi agar lebih

konsisten dengan strategi-strategi manajemen untuk mencapai sasaran

organisasional.

Secara konseptual, kepemimpinan transformasional

didefinisikan oleh Bass (1990: 24) sebagai kemampuan pemimpin

mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja, dan pola kerja, dan nilai-

nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu

mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. Berarti,

sebuah proses transformasional terjadi dalam hubungan

kepemimpinan manakala pemimpin membangun kesadaran bawahan

akan pentingnya nilai kerja, memperluas dan meningkatkan kebutuhan

melampaui minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah

kepentingan bersama termasuk kepentingan organisasi.

Konsep awal tentang kepemimpinan transformasional telah

diformulasi oleh Burns.,J dari penelitian deskriptif mengenai

Page 21: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

15

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

pemimpin-pemimpin politik. (Burns J.M., 1978:16) Burns J.M.,

menjelaskan kepemimpinan transformasional sebagai proses yang

padanya "para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke

tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi," seperti

kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, dan bukan di dasarkan atas

emosi, seperti misalnya keserakahan, kecemburuan sosial, atau

kebencian.

Dengan cara demikian, antara pimpinan dan bawahan terjadi

kesamaan persepsi sehingga mereka dapat mengoptimalkan usaha ke

arah tujuan yang ingin dicapai organisasi. Melalui cara ini, diharapkan

akan tumbuh kepercayaan, kebanggan, komitmen, rasa hormat, dan

loyal kepada atasan sehingga mereka mampu mengoptimalkan usaha

dan kinerja mereka lebih baik dari biasanya. Ringkasnya, pemimpin

transformasional berupaya melakukan transforming of visionary

menjadi visi bersama sehingga mereka (bawahan plus pemimpin)

bekerja untuk mewujudkan visi menjadi kenyataan. Dengan kata lain,

proses transformasional dapat terlihat melalui sejumlah perilaku

kepemimpinan seperti ; attributed charisma, idealized influence,

inspirational motivation, intelectual stimulation, dan individualized

consideration (Yukl, 1999:12) secara ringkas perilaku dimaksud

adalah sebagai berikut :

1) Attributed charisma; Penelitian membuktikan bahwa

kharisma bisa saja dimiliki oleh pimpinan di level bawah dari

sebuah organisasi. Pemimpin yang memiliki ciri tersebut,

memperlihatkan visi, kemampuan, dan keahliannya serta

tindakan yang lebih mendahulukan kepentingan organisasi

dan kepentingan orang lain (masyarakat) daripada

Page 22: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

16

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

kepentingan pribadi dan dijadikan suri tauladan, idola oleh

bawahannya.

2) Idealized influence; Pemimpin tipe ini berupaya

mempengaruhi bawahannya melalui komunikasi langsung

dengan menekankan pentingnya nilai-nilai, asumsi-asumsi,

komitmen dan keyakinan, serta memiliki tekad. Hal ini

disebabkan perilaku yang menomorsatukan / melayani

kebutuhan bawahan membagi resiko dengan bawahan secara

konsisten, Dengan demikian, bawahan bertekad dan

termotivasi untuk mengoptimalkan usaha dan bekerja ke

tujuan bersama.

3) Inspirational motivation; Pemimpin transformasional

bertindak dengan cara memotivasi dan memberikan inspirasi

kepada bawahan melalui pemberian arti dan tantangan

terhadap tugas bawahan. Pengaruhnya diharapkan dapat

meningkatkan semangat kelompok, antusiasisme dan

optimisme dikorbankan sehingga harapan itu menjadi penting

dan bernilai bagi mereka dan perlu direalisasikan melalui

komitmen yang tinggi.

4) Intelectual stimulation; Bahwa pemimpin mendorong

bawahan untuk memikirkan kembali cara kerja dan mencari

cara-cara kerja baru dalam menyelesaikan tugasnya.

Pengaruhnya diharapkan, bawahan merasa pimpinan

menerima dan mendukung mereka untuk memikirkan cara

kerja mereka, mencari cara baru dalam menyelesaikan tugas,

Pengaruh positif lebih jauh adalah menimbulkan semangat

belajar yang tinggi.

5) Individualized consideration; Pimpinan memberikan

perhatian pribadi kepada bawahannya, seperti sebagai pribadi

Page 23: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

17

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

utuh dan menghargai sikap peduli terhadap organisasi,

pengaruh terhadap bawahan antara lain, merasa diperhatian

dan diperlakukan manusiawi dari atasannya.

Dengan demikian, kelima perilaku tersebut diharapkan mampu

berinteraksi mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku bawahan

untuk mengoptimalkan usaha dan performance kerja yang memuaskan

ke arah tercapainya visi dan misi organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, perbedaan utama antara

kepemimpinan transformasional dan transaksional dapat diidentifikasi

yakni, bahwa inti teori kepemimpinan transaksional terutama

menjelaskan hubungan antara atasan dan bawahan berupa proses

transaksi dan pertukaran (exchanges process) yang bersifat ekonomis,

sementara teori kepemimpinan transformasional pada hakikatnya

menjelaskan proses hubungan antara atasan dan bawahan yang di

dasari nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan asumsi-asumsi mengenai

visi dan misi organisasi.

Hal ini bermakna, bahwa pandangan teori kepemimpinan

transaksional mendasarkan diri pada pertimbangan ekonomis-rasional,

adapun teori kepemimpinan transformasional melandaskan diri pada

pertimbangan pemberdayaan potensi manusia. Dengan kata lain, tugas

pemimpin transformasional adalah memanusiakan manusia melalui

berbagai cara seperti memotivasi dan memberdayakan fungsi dan

peran karyawan untuk mengembangkan organisasi dan pengembangan

diri menuju aktualisasi diri yang nyata.

Page 24: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

18

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 25: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

19

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB III

GAYA DAN TIPOLOGI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan di lembaga pendidikan memegang teguh nilai-

nilai luhur yang menjadi acuannya dalam bersikap, bertindak dan

mengembangkan lembaga pendidikan. Nilai-nilai luhur menjadi

keyakinan kyai dalam hidupnya, sehingga apabila dalam memimpin

pesantren bertentangan atau menyimpang dari nilai-nilai luhur yang

diyakininya, langsung maupun tidak langsung kepercayaan

masyarakat terhadap pimpinan lembaga pendidikan Islam akan pudar,

karena sesungguhnya nilai-nilai luhur yang diyakini pimpinan atau

umat Islam menjadi ruh (kekuatan) yang diyakini merupakan anugrah

dan rahmat dari Tuhan TME.

Perilaku kepemimpinan sering disebut gaya kepemimpinan

(leadership style). Pada sub bab tipe-tipe kepemimpinan telah

dikemukakan mengenai gaya-gaya kepemimpinan. Pada bahasan ini

penulis ingin lebih khusus menyinggung perilaku atau gaya

Page 26: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

20

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

kepemimpinan yang dipergunakan oleh para pimpinan di lembaga

pendidikan.

Menurut Dacholfany (2017: 1) bahwa Lembaga pendidikan

Islam diharapkan dapat membina dan menghasilkan sumber daya

manusia Islami sehingga menghasilkan alumni yang bermutu dengan

memiliki wawasan ilmu pengetahuan, skill dan teknologi dan punya

bekal iman takwa sehingga dapat menguasai, mengembangkan dan

mengaplikasikan dengan tetap dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan

akhlak mulia sesuai dengan norma aturan agama maupun pemerintah

Dalam pandangan Islam nilai-nilai luhur itu adalah Iman, Islam

dan Ihsan. Madjid (1997:27) berpendapat setiap pemeluk agama

Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam tidak absah tanpa Iman,

dan Iman tidak sempurna tanpa Ihsan. Sebaliknya, Ihsan adalah

mustahil tanpa Iman, dan Iman juga tidak mungkin tanpa inisial Islam.

Ketiga kata itu satu sama lain saling mengisi, dan harus bersemayam

dalam diri seorang muslim. Muslim yang bisa mengamalkan ketiga

nilai luhur itu adalah muslim sejati. Sehingga dalam Iman terdapat

Islam dan Ihsan, dalam Ihsan terdapat Iman dan Islam. Kalau boleh

ditasybihkan (dianalogikan), Ihsan merupakan Estetika dari sebuah

bangunan dengan pancangan tiang Iman dan dinding Islam yang

kokoh, sehingga membentuk bangunan yang sempurna, kuat dan

kokoh, indah dipandang dan nikmat dimasukinya. Rasulullah Saw.

Melukiskan Ihsan dengan keikhlasan dan ketajaman mata batin

sehingga tidak ada sekat antara seorang abdi Allah dengan Khaliknya,

sebagaimana sabdanya: Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah

seolah-olah engkau melihatnya, apabila engkau tidak bisa melihatnya

maka sesungguhnya Allah melihatmu (Lihat Almaktabah Shamilah al-

Page 27: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

21

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Isdar al-Thany 'bahsun Fi Nusus' Sunan Nasa'i 5005, 5006, Sahih

Bukhari 51 dan 4777, dan Sahih Muslim 102 dan 106).

Dari sekian banyak gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh

para pakar, namun yang paling populer dan sering dibahas dan

dijadikan rujukan oleh para praktisi dan peneliti hanya empat gaya

kepemimpinan, yaitu ; Otokrastis, Demokratis, The laisser faire (gaya

bebas), dan Situasional. Duncan (1986:24) menyatakan ada tiga gaya

kepemimpinan kecuali situasional, karena gaya kepemimpinan

situasional sesungguhnya memilih atau menggabungkan gaya-gaya

kepemimpinan otokratis, demokratis dan Laissez faire disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang dapat mendukung keefektifan gaya

tersebut. Menurut Gary Yukl (1971:27) bahwa keempat gaya

kepemimpinan yang sering dilpergunakan oleh para pimpinan

khususnya pimpinan lembaga pendidikan adalah; telling, consultating,

participating dan delegating. Keempat gaya tersebut merupakan dasar

kepemimpinan situasional.

Dari hasil beberapa penelitian ada beberapa gaya kepemimpinan

lembaga pendidikan Islam yaitu :

a) Gaya Kepemimpinan religio paternalistic didasarkan atas

nilai-nilai keagamaan dan metode pendidikan totalitas.

Totalitas dalam mengutamakan pengaplikasian semua ilmu

pengetahuan sehingga menghasilkan mukmin yang beriman

dan bertakwa kepada Allah Swt.( Dacholfany, 2015: 447).

b) Gaya kepemimpinan paternalistic-otoriter, di mana

pemimpin pasif, sebagai seorang bapak yang memberi

kesempatan anak-anaknya untuk berkreasi, tetapi juga

otoriter, yaitu memberikan kata-kata final untuk memutuskan

Page 28: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

22

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

apakah karya anak buah yang bersangkutan dapat diteruskan

atau dihentikan (Thoha, M. 1998: 95).

c) Gaya kepemimpinan legal-formal, mekanisme kerja

kepemimpinan ini adalah menggunakan fungsi kelembagaan,

dalam hal ini masing-masing unsur berperan sesuai dengan

bidangnya, dan secara keseluruhan bekeria mendukung

keutuhan lembaga (Sukamto, 1999).

d) Gaya kepemimpinan bercorak alami, gaya kepemimpinan ini

adalah pihak pimpinan tidak membuka ruang bagi

pemikiran-pemikiran yang menyangkut penentuan kebijakan

pesantren, mengingat hal itu menjadi wewenangnya secara

mutlak. Jika ada usualan-usulan pengembangan yang berasal

dari luar yang berbeda sama sekali dari kebijakan pimpinan

justru direspon secara negatif (Qomar, 2005:23).

e) Gaya kepemimpinan pimpinan di lembaga pendidikan Islam

memiliki ciri paternalistic dan free rein leadership, di mana

pemimpin pasif, sebagai seorang bapak yang memberikan

kesempatan kepada anak-anaknya untuk berkreasi, tetapi juga

otoriter, yaitu memberikan kata-kata final untuk memutuskan

apakah karya anak buah yang bersangkutan dapat diteruskan

atau harus dihentikan (Mansur, 2004:23).

Kepemimpinan di pesantren lebih menekankan kepada proses

bimbingan, pengarahan dan kasih sayang. Menurut Mansur, gaya

kepemimpinan yang ditampilkan oleh lembaga pendidikan Islam

bersifat kolektif atau kepemimpinan institusional (Mansur, 2004: 2)

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa gaya kepemimpinan di lembaga

pendidikan Islam mempunyai ciri paternalistik, dan free rein

leadership, di mana pemimpin pasif, sebagai seorang bapak yang

Page 29: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

23

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berkreasi, tetapi juga

otoriter, yaitu memberikan kata-kata final untuk memutuskan apakah

karya anak buah yang bersangkutan dapat diteruskan atau tidak.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pimpinan lembaga

pendidikan Islam dalam membimbing para santri atau masyarakat

sekitarnya memakai pendekatan situasional. Hal ini nampak dalam

interaksi antara kyai dan santrinya dalam mendidik, mengajarkan

kitab, dan memberikan nasihat, juga sebagai tempat konsultasi

masalah, sehingga pimpinan di lembaga pendidikan Islam kadang

berfungsi pula sebagai orang tua sekaligus guru yang bisa ditemui

tanpa batas waktu, selain itu kyai juga memiliki ciri antara lain adalah

disegani, dihormati, memiliki wibawa dan dicintai.

Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa kepemimpinan lembaga

pendidikan Islam penuh tanggung jawab, penuh perhatian, penuh daya

tarik dan sangat berpengaruh. Dengan demikian perilaku kyai dapat

diamati, dicontoh, dan dimaknai oleh para pengikutnya (secara

langsung) dalam interaksi keseharian.

Berkenaan dengan hal ini Allah mengajarkan kepada Rasulullah

saw agar menjalankan kepemimpinan dengan hikmah (perkataan yang

tegas dan benar) dan memberikan pelajaran yang baik serta

memberikan pengarahan dengan argumentasi yang dapat diterima,

sebagaimana firman-Nya yang artinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-

Nahl, 16: 125).

Page 30: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

24

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Menurut Fatah (1999:34) bagaimanapun pemimpin berperilaku

akan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan, nilai-nilai dan

pengalaman mereka (kekuatan pada diri pemimpin). Di samping itu

pemimpin harus mempertimbang-kan kekuatan situasi seperti iklim

organisasi, sifat tugas, tekanan waktu, sikap anggota, bahkan faktor

lingkungan organisasi.

Menurut Ihsan (2017: 8) Pemimpin harus belajar dari

pengalaman orang lain, paling tidak bertanya pemimpin sebelumnya

atau berusaha untuk membaca buku bagaimana cara memimpin yang

efektif selain itu harus teliti melihat preferensi orang yang akan diajak

bekerjasama dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi lembaga

pendidikan tersebut. Orang yang memiliki preferensi dan kemampuan

rendah dangan pemberdayaan rendah, maka ia akan bersifat

complaint. Sebaliknya orang yang memiliki preferensi dan

kemampuan tinggi diberdayakan maksimal maka ia akan bersifat

adaftive.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin

dalam berperilaku dipengaruhi paling tidak oleh empat faktor yang

melatarbelakanginya. Pertama, faktor keluarga yang langsung maupun

tidak langsung telah melekat pada dirinya. Kedua, latar belakang

pendidikannya yang sangat berpengaruh dalam pola pikir, pola sikap,

dan tingkah lakunya. Ketiga, pengalaman yang mempengaruhi

kebijaksanaan dan tindakannya. Keempat, lingkungan masyarakat

sekitar yang akan menentukan arah yang harus diperankannya.

Dalam kaitannya dengan perilaku yang tampak pada diri

pemimpin, maka tidak terlepas dari sifat-sifat yang dimiliki oleh

pemimpin tersebut. Sebab antara perilaku dan sifat yang melekat pada

seorang pemimpin tidak bisa dipisahkan. Dengan demikian

Page 31: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

25

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mempelajari perilaku pemimpin sama artinya dengan mempelajari

sifat-sifat yang harus dimiliki oleh para psikologi dan pakar organisasi

dalam mengkaji kepemimpinan dengan cara mengenali karakteristik

sifat atau ciri-ciri pemimpin yang berhasil.

BAB IV

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

Kepemimpinan dan manajemen telah menjadi topik

pembicaraan dan pembahasan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Sejak sejarah manusia pertama, yaitu Nabi Adam as., sudah

dibutuhkan adanya pemimpin yang dapat mengatur hubungan

manusia. Nabi Adam as telah mendapat amanah dari Allah swt

sebagai khalifah atau pemimpin untuk mengatur ekosistem alam

semesta ini dengan baik. Sebagaimana dalam firman Allah swt surat

Al-Baqarah, 30, yang artinya:

Page 32: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

26

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi." mereka berkata : "Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman : "Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.

Esensinya dalam ayat di atas, Allah memakai istilah 'Khalifah'

yang sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan. Menurut Sauri S

(2006:23), manusia adalah makhluk sosial. Manusia diciptakan Allah

sebagai makhluk sosial mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

alam semesta, manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk psikis

(al-insan) yang mempunyai potensi rohani dan fitrah. Dengan

demikian, persoalan kepemimpinan telah ada sejak penciptaan

manusia masih dalam rencana Allah SWT.

Nabi Muhammad saw secara jelas menyebutkan soal

kepemimpinan dalam salah satu sabdanya yang artinya: “Setiap orang

di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab

atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan dimintai

tanggung jawab atas kepemimpinannya.Seorang suami adalah

pemimpin di tengah keluarganya dan akan dimintai tanggung jawab

atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dan akan

ditanya soal kepemimpinannya. Seorang pelayan/ pegawai juga

pemimpin dalam mengurus harta majikannya dan ia dimintai tanggung

jawab atas kepemimpinannya” (Shahih Al-Bukhari).

Sementara menurut Syekh Islam, Ibnu Taimiyah, mengatakan :

Page 33: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

27

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Urusan memimpin orang banyak adalah satu di antara

kewajiban-kewajiban agama yang terbesar, bahkan agama tidak

bisa tegak tanpa adanya pemimpin, karena kemaslahatan umat

manusia tidak bisa sempurna kecuali dengan bermasyarakat,

sebab masing-masing pribadi saling membutuhkan satu sama

lain, sedang masyarakat itu tidak bisa harus mempunyai

pemimpin" (Ibnu Taimiyah, 1978:24).

Istilah pemimpin dalam al-Qur’an menggunakan kata "Khalifah,

Ulu al-amri, Imam dan Malik” (Al-Raghib al-Ashfahani, 1992:15)

Berikut ini akan diuraikan pengertian term-term tersebut :

1) Khalifah

Dilihat dari segi bahasa, term khalifah akar katanya terdiri dari

tiga huruf yaitu kha, lam dan fa. Makna yang terkandung didalamnya

ada tiga macam yaitu mengganti kedudukan, belakangan dan

perubahan. Dari akar kata di atas, ditemukan dalam al-Qur'an dua

bentuk kata kerja dengan makna yang berbeda. Bentuk kata kerja yang

pertama ialah khalafa-yakhlifu dipergunakan untuk arti "mengganti"

dan bentuk kata kerja yang kedua ialah istakhlafa-yastakhlifu

dipergunakan untuk arti "menjadikan" (al-Qur'an, 1997:321)

Pengertian mengganti di sini dapat merujuk kepada pergantian

generasi ataupun pergantian kedudukan kepemimpinan, tetapi ada satu

hal yang perlu dicermati bahwa konsep yang ada pada kata kerja

khalafah di samping bermakna pergantian generasi dan pergantian

kedudukan kepemimpinan, juga berkonotasi fungsional artinya

seseorang yang diangkat sebagai pemimpin dan penguasa di muka

bumi mengemban fungsi dan tugas-tugas tertentu.

Page 34: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

28

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Bentuk jamak dari kata khalifah ialah khalaif dan khulaf. Term

khalaif dipergunakan untuk pembicaraan dalam kaitan dengan

manusia pada umumnya dan orang mukmin pada khususnya.

Sedangkan khulafa dipergunakan oleh al-Qur'an dalam kaitan dengan

pembicaraan yang tertuju kepada orang-orang kafir.

2) Ulu al-Amri

Istilah Ulu al-amri terdiri dari dua kata Ulu artinya pemilik dan

al-amr artinya urusan atau perkara atau perintah. Kalau kedua kata

tersebut menjadi satu, maka artinya ialah pemilik urusan atau pemilik

kekuasaan. Pemilik kekuasaan di sini bisa bermakna Imam dan ahli

al-bait, bisa juga bermakna para penyeru ke jalan kebaikan dan

pencegah ke jalan kemungkaran, bisa juga bermakna fuqaha dan

ilmuan agama yang taat kepada Allah SWT.

Kata al-amr dilihat dari akar katanya, term al-amr terdiri dari

tiga huruf hamzah, mim dan ra, ketiga huruf tersebut memiliki lima

pengertian, yaitu; perkara, perintah, berkat, panji dan kewajiban itu

sendiri merupakan bentuk masdar dari kata kerja amara-ya’muru

artinya menyuruh atau memerintahkan atau menuntut seseorang untuk

mengerjakan sesuatu.

Dengan demikian term Ulu al-amr dapat kita artikan sebagai

pemilik kekuasaan dan pemilik hak untuk memerintahkan sesuatu,

seseorang yang memiliki kekuasaan untuk memerintahkan sesuatu

berarti yang bersangkutan memiliki kekuasaan untuk mengatur dan

mengendalikan keadaan.

3) Imam

Kata Imam berakar dari huruf hamzah dan mim, kedua huruf

tersebut mempunyai banyak arti, diantaranya ialah pokok, tempat

kembali, jama'ah, waktu dan maksud. Para ulama mendefinisikan kata

Page 35: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

29

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Imam itu sebagai setiap orang yang dapat diikuti dan ditampilkan ke

depan dalam berbagai permasalahan, misalnya Rasulullah itu adalah

imamnya para imam, khalifah itu adalah imamnya rakyat, al-Qur'an

itu adalah imamnya kaum muslimin.

Adapun sesuatu yang dapat diikuti dan dipedomani itu tidak

hanya manusia, tapi juga kitab-kitab dan lain sebagainya. Kalau dia

manusia, maka yang dapat diikuti dan dipedomani ialah perkataan dan

perbuatannya. Kalau dia kitab-kitab, maka yang dapat diikuti dan

dipedomani ialah ide dan gagasan-gagasannya. Tetapi jangan lupa,

bahwa sesuatu yang dapat diikuti itu terbagi pada dua macam, dalam

hal kebaikan dan keburukan.

4) Al-Malik

Akar kata al-Malik terdiri dari tiga huruf, yaitu mim, lam dan

kaf, artinya ialah kuat dan sehat. Dari akar kata tersebut terbentuk kata

kerja malaka-yamliku artinya kewenangan untuk memiliki sesuatu.

Jadi term al-malik bermakna seseorang yang mempunyai kewenangan

untuk memerintahkan sesuatu dan melarang sesuatu dalam kaitan

dengan sebuah pemerintahan, tegasnya term al-malik itu ialah nama

bagi setiap orang yang memiliki kemampuan di bidang politik

pemerintahan.

Sementara Muhammad Abduh yang terpengaruh dengan

pemikiran Barat Sayyid Quthb (1992:13) yang pernah mengenyam

pendidikan di Barat dan bersentuhan langsung dengan politik Barat,

memberikan penafsiran bahwa kepemimpinan itu adalah hak bagi

orang-orang yang karena amal dan perbuatannya bukan warisan dari

keturunan.

Page 36: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

30

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Hanya saja dalam penafsirannya Sayyid Quthb nampak lebih

menonjolkan pembelaannya terhadap Islam. Hal ini terlihat ketika dia

menyatakan bahwa terjauhnya kaum Yahudi dari kepemimpinan dan

yang berhak untuk menjadi pemimpin adalah umat Islam yang sesuai

dengan manhaj (aturan) Allah SWT.

Kepemimpinan menurut Sayyid Quthb meliputi pemimpin

risalah, pemimpin kekhalifahan, pemimpin shalat dan semua imamah

atau kepemimpinan. Sebagaimana al-Zamakhsyari, Sayyid Quthb

mengungkapkan konsep keadilan bagi para pemimpin dan jika

pemimpin itu melakukan kedzaliman maka lepaslah dirinya dari hak

kepemimpinan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa term yang

digunakan al-Qur'an untuk menjelaskan tentang pemimpin adalah

khalifah, ulu al-amr, imam dan malik. Adapun penafsiran para ulama

atas ayat-ayat kepemimpinan itu terkait dengan latar belakang mufasir,

metode dan corak yang digunakan, walaupun pada akhirnya

menghasilkan penafsiran tentang kepemimpinan yang hampir sama

yang pada intinya berpendapat bahwa seorang pemimpin itu harus

menyeru kebajikan, menegakkan keadilan dan menolak kezhaliman.

Page 37: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

31

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 38: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

32

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB V

KEPEMIMPINAN DALAM KEPRIBADIAN

RASULULLAH SAW.

M. H. Hart telah memilih Nabi Muhammad Saw. sebagai orang

yang paling berpengaruh dari 100 tokoh berpengaruh dunia dalam

sejarahnya. Keputusan Hart tersebut tentunya didasarkan pada

pertimbangan yang rasional, ia katakan :

"My choice of Muhammad to lead the list of the world's most

influential person may suprise some readers and may be

questioned by others, but he was the only man in history who

was supremely successful on both the religious and secular

levels" (Hart, 1978:25).

Kenyataan tersebut dijadikan dasar pemikiran Muhammad

Syafii Antonio dalam melihat kepribadaian Nabi Muhammad saw

berkaitan dengan manajemen dan kepemimpinan, ia katakan bahwa

"hampir semua teori kepemimpinan ada pada Nabi Muhammad Saw"

(Antonio, 2007:25).

Beberapa contoh teori kepemimpinan yang diutarakan para ahli

manajemen modern ternyata telah terdapat pada pribadi Rasulullah

Page 39: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

33

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Saw, misalnya, empat fungsi kepemimpinan (the 4 roles of

leadership) yang dikembangkan oleh Stephen Covey. Konsep ini

menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki empat fungsi

kepemimpinan, yakni sebagai perintis (pathfinding), penyelaras

(aligning), pemberdaya (empowering), dan panutan (modeling)

(Covey, 1987:23).

Nabi Muhammad saw telah melakukan keempat fungsi

kepemimpinan tersebut dengan sangat baik dan berhasil, walaupun

demikian kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw tidak

harus menunggu pembenaran dari teori-teori kepemimpinan dan

manajemen modern karena apa yang dilakukannya telah terbukti

berhasil (Antonio, 2007:25). Begitu juga, sifat-sifat dasar

kepemimpinan yang dikembangkan oleh Bennis (1994:23), yaitu : a.

Guiding vision (visioner). b. Passion (berkemauan kuat), c. Integrity

(integritas), d.Trust (amanah), e. Curiosity (rasa ingin tahu), f.

Courage (berani).

Nabi Muhammad Saw. telah mengekspresikan sifat-sifat dasar

kepemimpinan tersebut, yaitu :

1) Guiding vision (visioner); la sering memberikan berita gembira

mengenai kemenangan dan keberhasilan yang akan diraih oleh

pengikutnya di kemudian hari. Visi yang jelas ini mampu

membuat para sahabat untuk tetap sabar dan tabah meskipun

perjuangan dan rintangan begitu berat.

2) Passion (berkemauan kuat); berbagai cara yang dilakukan

musuh-musuhnya untuk menghentikan perjuangannya tidak

pernah berhasil, ia tetap tabah, sabar dan sungguh-sungguh.

3) Integrity (integritas); Muhammad saw dikenal memiliki

integritas yang tinggi, berkomitmen terhadap apa yang

Page 40: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

34

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dikatakan dan diputuskannya, dan mampu membangun tim yang

tangguh seperti terbukti dalarn berbagai ekspedisi militer.

4) Trust (amanah); la dikenal sebagai orang yang sangat terpercaya

(al-amin) dan ini diakui oleh musuh-musuhnya seperti Abu

Sufyan ketika ditanya Hiraklius (Kaisar Romawi) tentang

perilaku Muhammad saw.

5) Curiosity (rasa ingin tahu); Wahyu pertama yang diturunkan

adalah perintah untuk Iqra’.

6) Courage (berani); Kesanggupan memikul tugas kerasulan

dengan segala resiko adalah keberanian yang luar biasa

(Antonio, 2007:23).

Nabi Muhammad Saw. juga mempunyai ketrampilan-

ketrampilan (skills) yang dinimuskan oleh Nanus dan O'Toole, yaitu :

a. Berpandangan jauh ke depan, b. Menguasai perubahan, c. Desain

organisasi, d. Pembelajaran antisipatoris, e. Inisiatif, f. Penguasaan

Interdependensi, g. Standar integritas yang tinggi (Nanus, 1989: 34)

Deskripsi skills Rasulullah saw dapat dilihat sebagai berikut :

1) Berpandangan jauh ke depan; ketika sedang menggali parit

(khandaq) di sekitar kota Madinah, Nabi "melihat" kejayaan

muslim mencapai Syam, Parsi, dan Yaman.

2) Menguasai perubahan ; hijrah ke Madinah merupakan suatu

perubahan yang diprakarsai Muhammad Saw. dan mampu

mempengaruhi peta dan arah peradaban dunia.

3) Disain organisasi ; Ia mendesain bentuk tatanan sosial baru di

Madinah segera sesudah hijrah ke kota itu, misalnya

mempersaudarakan muhajirin dan ansar, menyusun Piagam

Madinah, dan membangun pasar dan masjid.

Page 41: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

35

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

4) Pembelajaran antisipatoris ; Ia selalu mendorong untuk selalu

belajar sepanjang hidup, sabdanya "Tuntutlah ilmu sejak dari

buaian ibu sampai liang lahat."

5) Inisiatif ; Penaklukan Makkah dengan damai merupakan bukti

keberhasilan kepemimpinan Muhammad saw.

6) Penguasaan Interdependensi ; Ia sering meminta pendapat para

sahabat dalam persoalan-persoalan strategis misahiya dalam

penentuan strategi perang dan urusan sosial kemasyarakatan.

7) Standar integritas yang tinggi ; Ia seorang yang adil dalam

memutus perkara, jujur, dan toleran terhadap penganut agama

lain (Antonio, 2007:34).

Penulis sepakat dengan pendapat di atas, bahwa pemimpin harus

memiliki integritas yang baik dan mempunyai inisiatif, misi serta

dapat mengetahui perubahan yang akan terjadi dengan meminta

pendapat orang lain dalam memecahkan permasalahan. Karakteristik

nilai dasar kepemimpinan oleh O'Toole telah diapresiasi oleh

Muhamamd Saw. sebagai berikut:

1) Integrity ; (artinya tidak pernah kehilangan pandangan),

Muhammad Saw. tidak pernah kehilangan samangat meskipun

tekanan dan permusuhan datang dari segala arah, hal ini terbukti

dalam perang Hunain dan Uhud.

2) Trus; (artinya dapat merefleksikan nilai dan aspirasi

pengikutnya, dapat menerima kepemimpinan sebagai suatu

tanggung jawab, bukan prestise), Sejak muda Muhammad

dikenal sebagai orang sangat dipercaya. la pernah dipercaya

untuk menyelesaikan persoalan peletakkan hajar aswad yang

hampir menimbulkan pertikaian di kalangan suku-suku Quraisy.

Page 42: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

36

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

3) Lestening; (artinya mau mendengarkan orang-orang yang

dilayani, tetapi tidak terpenjara oleh opini publik), Nabi

Muhammad Saw. sangat mengutamakan musyawarah dalam

pengambilan keputusan. Termasuk dalam perang Badar, Uhud,

dan Khandak (Antonio, 2007:29).

Dengan demikian, teori, gaya dan sifat kepemimpinan yang

dikonstruk oleh para ahli manajemen modem sesungguhnya telah

direfleksi oleh Nabi Muhammad Saw. dalam kepemimpinan

prophetiknya selama hidupnya (Al-Banjari, 2008:24) Maka relevansi

kepemimpinan dan manajemen Rasulullah Saw. harus terus diteladani

oleh ummatnya, dan khususnya ulama (para kyai) sebagai pewaris

ajaran para nabi (warasthatul anbiya').

Page 43: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

37

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 44: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

38

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB VI

KEPEMIMPINAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Kedudukan Pimpinan di lembaga pendidikan adalah salah satu

unsur terpenting dalam lembaga pendidikan. Pimpinan merupakan

sosok paling berperan di lembaga pendidikan , dalam diri Pimpinan

terdapat beberapa kemampuan, di antaranya ia sebagai perancang

(arsitektur), pendiri dan pengembang (developer), dan sekaligus

sebagai seorang pemimpin dan pengelola (leader dan manager) di

lembaga pendidikan

Keberadaan pemimpin lembaga pendidikan, ditinjau dari tugas

dan fungsinya dapat dipandang sebagai fenomena kepemimpinan yang

unik. Dikatakan unik, Pimpinan sebagai pemimpin sebuah lembaga

pendidikan Islam tidak sekedar bertugas menyusun kurikulum,

membuat peraturan tata tertib, merancang sistem evaluasi, sekaligus

melakasanakan proses belajar mengajar yang berkaitan dengan ilmu-

ilmu agama di lembaga yang diasuhnya, melainkan bertugas pula

sebagai pembina dan pendidik umat serta menjadi pemimpin

masyarakat (Arifin, 1996: 57)

Page 45: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

39

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Sebagaimana dalam pandangan Islam keberadaan seorang

pemimpin pada suatu kelompok atau organisasi wajib hukumnya,

sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan Abu Dawud

yang artinya : "Jika tiga orang berjalan dalam suatu perjalanan,

angkatlah salah satu di antara mereka sebagai pemimpin" (Al-

Maktabah Al-Shamilah, Sunan Abi Dawud, 2610 dan 2611).

Dalam al-Qur'an perintah mentaati dan mematuhi imam

(pemimpin) dinyatakan secara tegas yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan ta'atilah Rasul

(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu" (Q.S. An-Nisa:

59).

Esensinya dalam ayat tersebut bahwa setiap harus patuh dan taat

kepada pemimpinnya selama mengajak kepada hal kebaikan.

Kewajiban untuk taat dan patuh kepada pemimpin dalam pandangan

Islam adalah karena ia dipilih umat dengan memiliki sifat-sifat yang

terpuji (Akhlaqul karimah). Dengan demikian seorang pemimpin

dalam proses kepemimpinannya tidak terlepas dari pandangan Allah

dan umat (yang dipimpinnya).

Pemimpin harus memiliki tanggungjawab yang tinggi, baik

dihadapan Allah maupun dihadapan manusia. Agar tanggungjawab

kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik, maka ia harus memiliki

sifat-sifat yang terpuji. Rasulullah Saw memimpin manusia dengan

sifat yang mulia sehingga sifat-sifat kepemimpinannya menjadi acuan

bagi setiap pemimpin, khususnya bagi umat Islam dan menjadi rahmat

bagi seluruh alam sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an yang

artinya :

Page 46: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

40

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk

menjadi rahmat bagi semesta Alam (Q.S. Al-Anbiya: 107).

Esensi dari ayat tersebut bahwa Muhammad sebagai Nabi yang

diutus oleh Allah agar menjadi rahmat, petunjuk bagi ummatnya di

dunia ini. Keunikan lain kepemimpinan lembaga pendidikan Islam

adalah dengan kharisma pimpinan dalam kepemimpinannya akhirnya

berkembang menjadi apa yang disebut oleh Sidney Jones sebagai

sebuah hubungan patron client yang sangat erat, di mana otoritas

seorang kyai besar (dari pesantren induk) diterima di kawasan seluas

propinsi, baik oleh pejabat pemerintah, pemimpin publik maupun

kaum hartawan (Thoha, 2003:23).

Taufiq Abdullah, menjelaskan bahwa "legitimasi kepemimpinan

seorang kyai secara langsung diperoleh dari masyarakat yang menilai,

tidak saja dari segi keahlian ilmu-ilmu agama seorang kyai melainkan

dinilai pula dari kewibawaan yang bersumber dari ilmu, kesaktian,

sifat pribadi dan seringkali dinilai dari keturunan" (Abdullah,1987:

43). Karena itu menurut Abdurrahman Wahid, ciri utama penampilan

kyai adalah watak kharismatik yang dimilikinya, watak kharisma yang

dimiliki oleh seorang kyai, timbul karena tingkat kedalaman ilmu dan

kemampuan seorang kyai dalam mengatasi segala permasalahan yang

ada, baik di dalam pesantren maupun di lingkungan masyarakat

sekitar (Abdullah, 1987: 54).

Hal ini senada yang diungkapkan oleh Prasojo (1988:23) bahwa

timbulnya sifat kharismatik itu sendiri bisa dikarenakan

kemumpunannya, atau kemampuan sang kyai, sehingga mengalahkan

yang lain di sekitarnya. Sedangkan menurut hasil penelitian Horikoshi

dalam Abdurrahman Wahid bahwa pengaruh kyai sepenuhnya

ditentukan oleh kualitas kekharismaannya, oleh karena itu, kyai

Page 47: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

41

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dituntut mempunyai pendirian yang kuat dan kepribadian yang kokoh

(Wahid, 2004:19)

Dengan demikian, kharisma yang dimiliki oleh Pemimpin di

lembaga pendidikan khususnya merupakan faktor yang sangat

penting dalam pertmbuhan dan perkembangan suatu lembaga

pendidikan yang indigenous (asli), karena keberadaan pimpinan

sebagai pemimpin informal (informal leader) mempunyai pengaruh

yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat, karena kewibawaan

dan kharismatik yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan juga, bahwa

pemimpin sebagai pimpinan pesantren mempunyai sifat kharismatik

di kalangan santri dan masyarakat.

Menurut Horikoshi (1995:16), ada dua prasyarat yang harus

dipenuhi sebelum seseorang diakui dan dikenal sebagai sosok

kharismatik:

1) Sifat-sifat ini harus sesuai dengan nilai-nilai ideal yang

dijunjung tinggi oleh masyarakat dalam konteks budaya yang

spesifik.

2) Kemampuan yang begitu tinggi itu dipandang oleh kelompok

sekuler sebagai suatu yang sulit dicapai atau dipertahankan.

Gagasan tentang sifat yang tidak mudah dicapai oleh

masyarakat umum inilah yang kelihatan luar biasa, dia adalah

teladan yang patut untuk dicontoh dan ditaati.

Sikap kepemimpinan lembaga pendidikan selain karismatik

adalah paternalistik, yaitu jenis keistimewaan yang berbentuk

kedermawanan yang diterima secara kultural dan kebaikan yang

disumbangkan oleh patron kepada client sebagaimana hubungan

Bapak dengan anak.

Page 48: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

42

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Menurut Dacholfany (2016: 27) untuk dapat mempertahankan

keberadaan organisasi, langkah yang harus ditempuh oleh seorang

pemimpin adalah dengan cara memahami serta dapat

mengidentifikasi informasi yang berkualitas sehingga dapat

memecahkan masalah dan tantangan yang dapat dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan.

Dalam teori kepemimpinan Islam juga menawarkan konsep

tentang karakteristik-karakteristik seorang pemimpin sebagaimana

yang terdapat pada pribadi para rasul. Adapun sifat-sifat para Nabi dan

Rasul adalah : 1. Siddiq; 2. Amanah; 3. Tabligh; 4. Fatanah

(Kartajaya, 2006:27).

Hal-hal tersebut di atas menurut hemat penulis dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Siddiq adalah sifat Nabi Muhammad saw artinya benar dan

jujur. Seorang pemimpin harus senantiasa berperilaku benar dan

jujur dalam sepanjang kepemimpinannya. Benar dalam

mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut visi dan

misi, efektif dan efisien dalam implementasi dan operasionalnya

dalam lapangan.

2) Amanah, artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan

kredibel. Amanah bisa juga bermakna keinginan untuk

memenuhi sesuatu dengan ketentuan. Amanah juga berarti

memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban yang diberikan kepadanya. Sifat amanah ini akan

membentuk kredibilitas yang tinggi dan sikap penuh tanggung

jawab pada setiap individu muslim.

3) Tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang

memiliki sifat tabligh, akan menyampaikannya dengan benar

Page 49: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

43

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

(berbobot) dan dengan tutur kata yang tepat (bi al-hikmah). Sifat

tabligh dengan bahasanya yang bi al-hikmah, artinya berbicara

dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahami dan

diterima oleh akal, bukan berbicara yang sulit dimengerti.

4) Fatanah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan, dan

kebijaksanaan. Sifat ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan dan

kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi yang

bermanfaat.

Empat sifat kepemimpinan Rasulullah saw dapat dipahami

dengan konteks pemahaman yang lebih luas. Maka secara umum

keempat sifat tersebut akan mengantarkan siapa saja kepada

keberhasilan dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Kaitannya

dengan kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat

sekarang ini, maka sifat-sifat kepemimpinan kyai di pesantren atau

pimpinan formil lainnya memiliki beban yang berat, dengan demikian

seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam ilmu pengetahuan,

daya tahan mental dan daya tahan fisik.

Beberapa ayat yang menjelaskan tentang sifat-sifat terpuji yang

harus dimiliki oleh seorang pemimpin berdasarkan perspektif al-

Qur'an meliputi; 1. Bepengetahuan luas, kreatif inisiatif, peka, lapang

dada dan selalu tanggap (Q.S. Al-Mujadilah, 58: 11), 2.Bertindak adil,

jujur dan konsekuen (Q-S. An-Nisa, 04: 58.), Bertanggung Jawab

(Q.S.Al-An'am, 06:164), 4.Selektif terhadap informasi (Q.S.Al-

Hujurat, 49: 16), 5.Senantiasa memberikan peringatan (Q.S. Adz-

Dzariyat, 51: 55), 6.Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan

(Q.S.As-Sajdah,32:24), 7.Suka bermusyawarah (Q.S. Al Imran, 03:

159), 8.Istiqamah dan teguh pendirian (Q.S. Al-Ahqaf, 46: 13),

Page 50: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

44

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

9.Senang berbuat kebaikan (Q.S. Al-Baqarah, 02: 195), 10.Selalu

berkeinginan meringankan beban orang lain, lembut terhadap orang

mukmin ( Q.S. At-Taubah, 09: 128), 11.Kreatif dan Tawakal (Q.S. Al-

Qashas, 28:77), 12.Mempunyai semangat Kompetitif (Q.S.Al-

Baqarah ,02:148), 13.Estetik, berkepribadian baik dan berpenampilan

rapih (Q.S. Al-A'raf, 07:31), 14.Selalu harmonis dan proporsional

dalam bertindak (Q.S. Al-Baqarah, 02:190), 15.Disiplin dan produktif

(Q.S. Al-Ashr, 103).

Sifat-sifat yang disebutkan di atas, memang tidaklah mungkin

dimiliki secara sempurna oleh setiap pemimpin, kecuali pemimpin

yang diangkat dan ditetapkan secara langsung oleh Allah Swt. Seperti

para rasul dan para Nabi, kenyataannya tidak sedikit pemimpin yang

memiliki kelemahan dan kekurangan. Namun demikian, semakin kita

mengerti dan memahami sifat-sifat kepemimpinan yang terpuji, maka

dapatlah pemimpin mawas diri dengan berusaha keras meningkatkan

kemampuan dan mengikis habis kekurangan dan kelemahan yang ada

pada dirinya.

Keinginan yang jujur untuk memperbaiki diri sendiri bagi

seorang pemimpin sangatlah penting agar tidak lalai dalam

menjalankan amanat yang dipikulnya, sebagai pemimpin ia hidup di

bawah pengawasan Allah swt dan manusia. Segala yang dikatakan

atau dilakukan pemimpin tidak terlepas dari pengamatan yang diteliti

dan dicermati Allah dan manusia di sekelilingnya. Tindakan dan

perilaku serta ucapannya mengandung pesan, mengungkapkan makna,

atau mengajarkan dan mewariskan sifat-sifat untuk melakukan sesuatu

atau tidak.

Ruslan Abdulgani mengatakan sebagaimana dikutip Buchari

Zainun bahwa seorang pemimpin harus mempunyai sifat kelebihan.

Sifat kelebihan itu meliputi tiga hal, yaitu: a) kelebihan dalam

Page 51: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

45

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

penggunaan pikiran dan rasio, b) kelebihan dalam rohaniyah, dan c)

kelebihan dalam badaniyah (Zainun, 1989:13).

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad al-Mubarak

sebagaimana dikutip Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung

mengatakan, ada empat sifat seseorang untuk menjadi pemimpin.

Pertama, memiliki akidah yang benar (al-aqidah Salimah), kedua,

memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, ketiga, memiliki

akhlak yang mulia (al-akhlaqu al-karimah), keempat, memiliki

kecakapan manajerial, memahami ilmu-ilmu administrasi dan

manajemen dalam mengatur urusan-urusan duniawi (Hafidhuddin ,

2003:15).

Menurut Dacholfany (2013: 11) Pemimpin harus

mengidentifikasi peluang yang muncul dan potensial, mempersiapkan

serangkaian strategi dan memadukan seluruh sumber daya yang

dibutuhkan, dan melayani serta memproduksi "at opportune times"

guna memaksimalkan kesuksesan atau prestasi.

Sejalan dengan keterangan di atas, menurut Permadi pada

dasarnya seorang pemimpin haruslah memiliki bobot kepemimpinan

dengan sifat-sifat positif dan kelebihan-kelebihan tertentu antara lain :

a) beriman dan bertaqwa, b) kelebihan jasmani dan kelebihan batin, c)

berani, terampil dan berpengetahuan, d) adil, jujur, dan bijkasana serta

demokratis, e) penyantun, paham keadaan umat, f) ikhlas dan rela

berkorban, qana'ah, dan istiqomah (Permadi, 1996:12).

Berdasarkan penjelasan tentang sifat-sifat kepemimpinan dalam

pandangan Islam tersebut di atas, maka kepemimpinan

transformasional yang terdiri dari attributed charisma, idealized

influence, inspirational motivation, intelectual stimulation, dan

individualized consideratni dapat dikatakan sesuai dengan prinsip-

Page 52: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

46

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

prinsip kepemimpinan Islam yang merupakan wujud personifikasi

dalam pribadi para Rasul Allah yang telah berhasil mempengaruhi dan

membentuk umat menjadi umat madani.

BAB VII

PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI

Dalam sesuatu organisasi tentunya setiap orang yang memiliki

kepentingan dan tujuan yang diinginkan, bersaing untuk mencapai

tujuan kepentingannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Hal

ini juga ditandai dengan adanya perbedaan yang ada mengenai segala

macam syarat, sifat dalam anggota organisasi, untuk itu seorang

Page 53: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

47

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

pekerja, karyawan maupun manajer dituntut untuk faham dan cerdas

mengetahui macam - macam karakter bawahan maupun rekan

kerjanya, sehingga mampu berkomunikasi dan berinterkasi dengan

baik dan menjadi menjadi manajer yang mampu memahami dan

mengetahui arah pemikiran seluruh karyawan yang bekerja di

organiusasi atau lembaga itu.

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang mempelajari

tingkah laku manusia dimulai dari tingkah laku secara individu,

kelompok dan tingkah laku ketika berorganisasi, serta pengaruh

perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana mereka

melakukan atau bergabung dalam organisasi tersebut. Perilaku

organisasi merupakan suatu bidang studi yang mengamati tentang

pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur

organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna

memperbaiki keefektifan organisasi.

Pengertian perilaku organisasi dapat diartikan suatu bidang

studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok

dan perilaku dalam struktur organisasi dengan maksud untuk

mendapatkan pengetahuan wawasan yang berguna untuk

memperbaiki keefektifan organisasi.

Biasanya Perilaku organisasi konsern dengan situasi

hubungan manusia, sebab hal ini berkaitannya dengan: pekerjaan,

absensi, pergantian karyawan, produktivitas, prestasi seseorang dan

manajemen. Perilaku keorganisasian juga meliputi: motivasi,

perilaku dan kekuatan/tenaga kepemimpinan, komunikasi antar

personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain pekerjaan,

dan stres.

Page 54: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

48

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Dalam mencapai tujuan setiap organisasi di pengaruhi oleh

perilaku organisasi itu sendiri (organizational Behaviour) sebagai

pencerminan dari perilaku dan sikap para pelaku yang berada dalam

organisasi yang bersangkutan.oleh karena itu, keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada perilaku

dan sikap organisasi dengan mensinerjikan berbagai sumber daya

termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan

dan tehknologi (Hendry Selanno, 2014: 44)

Perilaku Organisasi dimaknai suatu disiplin ilmu yang

mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat

kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual,

kelompok, maupun organisasi).

Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli,sebagai

berikut :

Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah

suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku

manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.

John (1983) yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi

merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjukkan

kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam

organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang

sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun

antar pribadi di dalam konteks organisasi.

James L. Gibson, John. M. Ivancevich, James. H. Donelly Jr.

(1986) menyebutkan bahwa yang dimaksud perilaku organisasi

adalah studi tentang perilaku manusia, sikapnya dan hasil

karyanya dalam lingkungan keorganisasian.

Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang

studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan

Page 55: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

49

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud

menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki

keefektifan organisasi.

Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang

mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana

organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang.

Adam Indrawijaya, perilakuorganisasi adalah suatu bidang

studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan

tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap

organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota.

Sutrisna Hari bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang

studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil

interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan sifat

khusus (karakteristik) para anggotannya dan pengaruh

lingkungan.

Larry L Cummings bahwa perilaku organisasi adalah suatu

cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan

dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut

tindakan-tindakan pemecahan.

Jons berpendapat :“ Organizational behavior is a rather

general term that refers to the attitudes and behaviors of

individuals and groups in organizations. The discipline or filed

organizational behavior involves the systematic study of these

attitudes and behaviors. Thus, the filed is concerned withboth

personal and interpersonal issues in an organization context.

Nirman (1996) mengartikan pernyataan Jhons tersebut sebagai,

“Perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak umum yang

Page 56: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

50

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

menunjuk pada sikap dan perilaku individu dan kelompok

dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi yang sistematis

tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi

maupun antar pribadi dalam konteks organisasi.”

Jadi menurut penulis bahwa Perilaku organisasi

adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji atau

membahas tentang masalah perseorangan, kelompok, dan

struktur dalam perilaku berorganisasi dengan tujuan

menerapkan pengetahuan mengenai masalah tersebut yang

bermafaat untuk memperbaiki efektivitas organisasi, struktur

serta proses dalam organisasi. maksud dari pembelajaran ini

adalah agar dalam berorganisasi segala yang menjadi

masalah atau hambatan dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun Dalam pembelajaran bidang studi perilaku

organisasi tidak hanya memberikan bantuan untuk mengerti

dan menguraikan tindakan seseorang, namun lebih

mengajarkan tentang bagaimana untuk mencapai tujuan

organisasi tersebut, sehingga dapat mempelajari pengetahuan

tentang perilaku organisasi memiliki manfaat yang lebih

dibandingkan dengan mempelajari pengetahuan lainnya,

karena telah dijelaskan sejara mendalam bagaimana

permasalahan yang ada di dalam organisasi disertai dengan

teori – teori penyelesaiannya, hal ini lah yang nantinya

mempermudah bagi siapapun yang mempelajarinya terlebih

orang – orang yang memang menggeluti ranah

keorganisasian.

Page 57: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

51

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 58: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

52

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB VIII

RUANG LINGKUP PERILAKU ORGANISASI

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-

perilaku individu atau kelompok yang terdapat dalam organisasi

tersebut, oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung diatas –

pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau

menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu atau

kelompok. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup

kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi

internal dari suatu organisasi.

Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur,

komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain

adalah : motivasi, kepemimpinan, stres dan atau konflik,

pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi,

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas

dan atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan

pengembangan organisasi (organizational development), dan

sebagainya.Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi

Page 59: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

53

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

eksternal organisasi seperti faktor ekonomi, politik, sosial,

perkembangan teknologi, kependudukan dan sebagainya, menjadi

kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management).

Jadi, meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang

sangat besar terhadap keberhasilan organisasi dalam mewujudkan

visi dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu

perilaku organisasi.

Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada

dua komponen yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu

perilaku secara individu, perilaku kelompok, dan perilaku

organisasi. Komponen yang kedua adalah organisasi formal

sebagai wadah dari perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi ndividu

dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu

organisasi. Dan, menjalankan perannya dalam organisasi tersebut.

Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A.Judge (2011:10),

Perilaku organisasi (organizational behavior) adalah bidang

studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu,

kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang

bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan

keefektifan suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan

bidang studi yang nyata untuk dipelajari dengan berbagai macam

bentuk pengetahuan. Sedangkan menurut I Made Bagus dan

Fachrudin, perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil

interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Sehingga

untuk memahami perilaku dahulu sebaiknya diketahui terlebih

dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

Dilihat dari kedua definisi di atas, maka dapat kita artikan

bahwa perilaku organisasi merupakan suatu studi dan bentuk

Page 60: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

54

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

implementasi yang dilakukan oleh individu sehingga

menimbulkan pengaruh serta interaksi dalam suatu wadah

organisasi. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari

interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya.

Perilaku manusia berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah

ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang

berbeda. Organisasi merupakan wadah yang memungkinkan

masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat

dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.

Perilaku organisasi akan selalu berhubungan dengan

pekerjaan dan situasi lingkungan maka akan banyak perilaku

yang saling berkaitan pula seperti tugas, kerja, kehadiran,

perpindahan pekerjaan, produktivitas, penampilan manusia dan

manajemen. Perilaku organisasi mengajarkan tiga faktor penentu

perilaku dalam organisasi yaitu individu, kelompok dan struktur.

Selain itu, perilaku organisasi menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh tentang individu, kelompok dan pengaruh dari

struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja

lebih efektif. Perilaku organisasi mencakup beberapa topik inti

dari motivasi, perilaku dan kekuatan pemimpin, komunikasi

antarpersonal, struktur dan proses kelompok, pembelajaran,

persepsi dan pengembangan sikap, proses perubahan, konflik,

rancangan kerja dan stres kerja.

Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh

kepribadian dan pengalamannya. Kelima variabel tingkat

individual tersebut adalah karakteristik biografis, kemampuan,

kepribadian, determinan kepribadian dan pembelajaran. Faktor-

faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses daripada

kelompok lain adalah karena kemampuan anggota kelompok,

Page 61: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

55

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

ukuran kelompok, tingkat konflik dan tekanan internal pada

anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Adapun

dasarnya yakni, kondisi eksternal kelompok, sumber daya

anggota, sumber kelompok, proses kelompok, tugas-tugas

kelompok, kinerja dan kepuasan serta teori psikologi. Adapun

bentuk-bentuk kelompok yang ada yaitu kelompok primer,

kelompok formal dan informal, kelompok terbuka dan tertutup

serta kelompom referensi.

Menurut Robbins (2011:6), “Pengertian strategi dalam

konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran

jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi,

yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan

pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai

berbagai sasaran tersebut. Ada empat dimensi pokok yang

terkandung dalam strategi, yaitu inovasi, diferensiasi pasar,

jagkauan dan pengendalian biaya.

Terdapat 3 jenis-jenis tingkatan strategi yaitu strategi

korporat, strategi level bisnis dan strategi level fungsional.

Dalam pengelolaan organisasi dilakukan dengan penyusuanan

serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif, yakni

strategi finansial, pelanggan, proses internal serta learning and

growth. Jika keempat perspektif tersebut dijalankan secara

seimbang maka organisasi dapat mengejar berbagai sasaran

jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.

Strategi organisasi dapat berjalan dengan baik juga salah satu

tugas penting bagi seorang manajer puncak, karena tugas umum

dari seorang manajer puncak adalah mampu memanfaatkan

tingkat efektivitas dan efisiensi dalam waktu tertentu.

Page 62: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

56

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Tujuan strategi organisasi adalah keadaan yang ingin dicapai

oleh seseorang sekelompok orang atau suatu organisasi yang

merupakan titik akhir dari usaha jangka panjang orang,

kelompok orang atau organisasi yang bersangkutan. Sasaran

strategi organisasi adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam

jangka pendek.

Dasar-dasar daya tarik antar orang untuk membentuk sebuah

organisasi yaitu, kesempatan untuk berinteraksi, status, kesamaan

latar belakang, kesamaan sikap, pemuasan kebutuhan, tujuan

kelompok dan alasan ekonomis. Asumsi dasar tentang sifat

manusia menurut ilmu perilaku organisasi modern adalah

manusia mempunyai keunikan dalam perilaku hal yang terarah

dan dalam banyak hal menunjukkan sebagai sasaran yang tidak

teratur.

Dengan demikian, perilaku organisasi menyediakan banyak

tantangan sekaligus peluang bagi para manajer, bagaimana

meningkatkan keahlian manajer dalam menangkap peluang dan

dari perilaku organisai yang menghargai perbedaan namun

memberi kontribusi bagi manjaer. Sejumlah disiplin yang dapat

memberi kontribusi pada peningkatan kapasitas manajer seperti

antropologi, psikologi dan sosiologi.

Page 63: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

57

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 64: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

58

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB IX

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

A. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat

dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor

intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis

kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-

faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah

ini.

1) Jenis Ras/ Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang

khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena

memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain

bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan

olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang

bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan

upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri

perilaku yang berbeda pula.

Page 65: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

59

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

2) Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara

berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian

tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor

hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita

seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang

laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan

rasional.

3) Sifat Fisik

Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang

berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat,

gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri

demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak

teman

4) Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang

terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari

dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan

kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas

untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian

seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-

harinya

5) Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk

berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak

dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi

oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh

Page 66: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

60

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang

dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam

mengambil keputusan

6) Bakat

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang

memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu

kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa

kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya

B. Faktor Eksternal

1) Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar.

Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan

perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya

terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi

akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan

rendah.

2) Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan

norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.

3) Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau

peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan

tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada

kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan

tingkah laku orang Papua.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

Page 67: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

61

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena

lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi

individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha

menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat

dikuasainya.

5) Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga

status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi

antara lain adalah:

a. Peningkatan produktifitas

Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai

dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan

merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang

paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan

keefisienan.

b. Pengurangan kemangkiran

Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa

alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat

berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi

organisasi.

c. Penurunan Turn Over

Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari

organisasi.

Page 68: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

62

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

d. Peningkatan kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya

ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang

mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan

merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara

perhitungan matematis.

e. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang

menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur

pada perilaku dalam organisasi dengan maksud

menerapkan pengetahuan semacam itu untuk

memperbaiki keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari,

yaitu bagaimana perilaku: perorangan (individu)

kelompok struktur.

Page 69: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

63

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 70: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

64

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB X

KONSEP PERILAKU ORGANISASI

Menurut Miftah Toha dan Reni Rosari bahwa perilaku

organisasi mempunyai 2 dimensi konsep yaitu:

1). Dimensi Konsep

Dimensi konsep mencakup ilmu pengetahuan, sosiologi,

antropologi budaya, dan seluaruh elemen sosial yang

mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling

berkaitan.

2). Dimensi Sistem

Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen

yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan secara

efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-

pendekatan matematis atau logika.

3).Dimensi Manusia

Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi

yang tercermin dari ilmu psikologi.karena,adanya organisai

adalah adanya manusia.

Page 71: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

65

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya

ilmu perilaku organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu

(antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen)

sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku

organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini

membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya

terdapat perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang

mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara

manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi baik

individu maupun kelompok.

Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan

lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi

antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik dari

sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena

kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan

perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama

lain.

Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami

perilaku manusia adalah; pendekatan kognitif, reinforcement,

dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut

dilihat dari; penekanannya, penyebab timbulnya perilaku,

prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan

perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.

a. Penekanan.

Pendekatan kognitif menekankan mental internal

seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu

tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting

dari lingkungan itu sendiri.

Page 72: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

66

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Pendekatan penguatan (reinforcement)

menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku

manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu

sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan

memperkuat respon perilaku.

Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem

personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku.

Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya

sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk

memuaskan keinginan.

b. Penyebab Timbulnya Perilaku

Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul

dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada

struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi

tentang lingkungan. Pendekatan reinforcement

menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh

stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku

maupun sebagai hasil dari perilaku.

Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu

ditimbulkan oleh tegangan (tensions) yang dihasilkan

oleh tidak tercapainya keinginan.

c. Proses.

Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi

(pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental,

yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi

yang ada. Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency)

dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat

mengurangi ketidak sesuaian tersebut.

Page 73: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

67

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Pendekatan reinforcement, lingkungan yang

beraksi dalam diri individu mengundang respon yang

ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan

pada respon tersebut menentukan kecenderungan

perilaku masa mendatang Dalam pendekatan

psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam

Id kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan

Superego.

d. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.

Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan

masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya

menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku

adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang

dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan

proses masuknya dalam sistem.

Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon

seseorang pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi

suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.

Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu

seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang

relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif

dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi

dan pengembangannya dimasa lalu.

e. Tingkat dari Kesadaran.

Dalam pendekatan kognitif memang ada

aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam

kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui,

berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat

Page 74: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

68

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

penting.

Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan

antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental

dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku

dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan

apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan

berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang

terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan

berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku

terbuka. Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian

besar aktifitas mental adalah tidak sadar. Aktifitas

tidak sadar dari Id dan Superego secara luas

menentukan perilaku.

f. Data.

Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap,

nilai, pengertian dan pengharapan pada dasarnya

dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.

Pendekatan reinforcement mengukur stimuli

lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat

diamati, lewat observasi langsung atau dengan

pertolongan sarana teknologi.Pendekatan

psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari

keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking

dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi

bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.

Sedangkan Kelompok dapat didefinisikan

sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan

saling bergantung, yang bergantung untuk mencapai

tujuan tertentu. Secara formal kelompok adalah suatu

Page 75: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

69

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

kumpulan dua atau lebih orang-orang yang bekerja

dengan yang lainnya secara teratur untuk mencapai

satu atau lebih tujuan umum. Kelompok dalam hal

ini, lebih dari sekedar kumpulan orang-orang, seperti

untuk membeli karcis suatu pertandingan baseball

atau berdesak-desakan di sekitar pemusik jalanan.

Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya,

para anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri

dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai

tujuan umum, dan mereka saling berhubungan satu

dengan yang lain secara teratur untuk mengejar

tujuannya atas dukungan dalam suatu periode waktu.

Terdapat beberapa pakar perilaku organisasi yang

mendefinisikan kelompok dari sudut pandang yang

berbeda-beda. Untuk itu lebih jelasnya dibawah ini

dikemukakan konsep dan klasifikasi kelompok dalam

sebuah tabel matriks.

Pakar Konsep kelompok Pembagian

kelompok

Schermerhorn,

et,al

(1994:270-274)

Suatu kumpulan dua

atau lebih orang-orang

yang bekerja dengan

yang lainnya secara

teratur untuk mencapai

satu atau lebih tujuan

umum

Mengklasifikasikan

_kelompok menjadi

3 yakni :

1. Kelompok

formal

2. Kelompok

informal

Page 76: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

70

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

3. Kelompok

psikologis

Greenberg

dan

Baron

(1995:286-287)

Sekumpulan dua

individu atau lebih

yang saling berinteraksi

dengan pola hubungan

yang tetap dan saling

berbagi tujuan, dan

menganggap mereka

sebagai suatu kelompok

Mengklasifikasikan

kelompok menjadi

2 yakni :

1. Formal, terdiri

dari 2 :

a. Kelompok yang

memberikan

perintah

b. Kelompok yang

melaksanakan

perintah.

2. Informal, terdiri

dari 2 :

a. Kelompokyang

terjadi karena

adanya kepentingsn

b. Kelompok yang

terjadi karena

persahabatan

Kreitner

dan Kinicki

(2001:414)

Sekumpulan orang

dengan keahlian yang

beragam, dimana

mereka sepakat dalam

suatu kegunanaan,

tujuan dan pendekatan.

Mengklasifikasikan

kelompok menjadi

4, yakni :

1. Kelompok

advice

2. Kelompok

production

3. Kelompok

Page 77: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

71

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

project

4. Kelompok

action

Gordon

(1991:193-201)

Dua individu atau lebih

yang saling tergantung

dan menganggap diri

mereka sebagai satu

unit dengan satu tujaun

bersama

Mengklasifikasikan

kelompok menjadi

3, yakni :

1. Kelompok tugas

2. Kelompok

pemeliharaan

3. Kelompok

invidual

Robbin

(2006:294)

Dua atau lebih individu

yang berinteraksi dan

saling bergantung, yang

saling bergabung untuk

mencapai sasaran

tertentu.

Mengklasifikasikan

kelompok menjadi

2, yakni :

1. Kelompok formal

meliputi :

- Kelompok

komando

- Kelompok tugas

2. Kelompok

informal meliputih

:

- - Kelompok

kepentingan

- Kelompok

persahabatan

Page 78: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

72

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Gibson,et,al.,

(1994:309-311)

Dua atau lebih

karyawan yang

berinteraksi satu sama

lain sedemikian rupa

sehinga perilaku dan

atau prestasi anggota

dipengaruhi oleh

perilaku dan atau

prestasi anggota lain

Mengklasifikasikan

kelompok menjadi

2, yakni :

1. Kelompok

formal meliputi :

- Kelomppok

komando

- Kelompok

tugas

2. Kelompok

informal meliputi :

- Kelompok

kepentingan / minat

- Kelompok

persahabatan

Menurut Gibson tidak ada definisi umum yang

diterimah mengenai keberadaan kelompok. Oleh sebab itu,

dari perpektif yang berbeda dikembangkan suatu definisi

yang komprehensif mengenai satu kelompok, yang

penekanannya lebih pada sifat-sifat kelompok yaitu sebagai

berikut :

a) Kelompok dari sisi persepsi adalah bahwa kumpula

individu dianggap sebagai suatu kelompok, apabila

terjadi interaksi satu dengan yang lain dalam satu

pertemuan, yang masing-masing anggota menerima

persepsi dari anggota lain yang berbeda.

b) Kelompok dari sisi organisasi adalah karasteristik

kelompok penting seperti

Page 79: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

73

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

peran dan norma.

c) Kelompok dari sisi motivasi adalah kelompok yang gagal

dari membantu anggotanya dalam memuaskan

kebutuhan mereka akan menganggu semangat

mereka.

d) Kelompok dari sisi interaksi adalah interaksi dalam

bentuk interpedensi adalah mengelompokan,

pandangan ini menitik beratkan pada interaksi

interpersonal.

Keempat pandangan di atas penting, karena

merupakan ciri utama dari suatu kelompok. Apabila satu

kelompok berada dalam satu organisasi, makan anggotanya

akan termotivasi bergabung merasakan bahwa kelompok

merupakan suatu kesatuan unit orang yang berinteraksi,

berkontribusi dalam berbagai jumlah proses kelompok, dan

mencapai kesepakatan atau tidak melalui berbagai interaksi.

Ringkasan para ahli menunjukan pertimbangan

bahwa mengapa ada manajer yang dapat melupakan hal-hal

penting yang sederhana berikut ini :

1). Kelompok yang baik untuk orang-orang

2). Kelompok dapat membantu mengembangkan kreativitas

dan inovasi

3). Kelompok dapat membantu komitmen yang diperlukan

untuk menerapkan

keputusan

4). Kelompok kadang-kadang memperbaiki keputusan yang

diambil dibandingkan

individu

Page 80: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

74

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

5). Kelompok dapat digunakan sebagai kendali atas anggota

mereka

6). Kelompok membantu melewati pengaruh negatif yangterus

meningkat dalam

ukuran organisasi.

7). Kelompok adalah gejala alami, keduanya didalam dan di

luar organisasi.

Hasil riset menunjukan bahwa kelompok mempunyai

tiga keuntungan atas individu yang bertindak sendiri,antara

lain :

a) Ketika kehadiran dari “tenaga ahli” yang tidak pasti,

kelompok yang nampaknya membuat pertimbangan yang

lebih baik dibanding rata-rata perorangan.

b) Kapan pemecahan masalah dapat ditangani oleh suatu

pembagian kerja dan pembagian informasi kelompok

bersifat lebih berhasil dibanding individu.

c) Oleh karena itu kecenderungannya membuat keputusan

lebih penuh resiko, kelompok dapat lebih inovatif dan

kreatif dibanding individu dalam melakukan tugasnya.

Adapun Jenis-jenis kelompok dalam organisasi

1. Kelompok formal

Schermerhornet menjelaskan bahwa kelompok formal

adalah suatu “kepengurusan “ yang ditunjuk oleh

kewenangan formal untuk melakukan suatu yang lebih

spesifik.Sedangkan menurut Gibson, kelompok formal adalah

kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk

Page 81: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

75

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini akan membentuk

dua tipe kelompok formal yaitu :

a). Kelompok komando yaitu dispesifikasikan oleh bagan

struktur organisasi, terdiri dari bawahan yang melapor

langsung kepada penyelia tertentu.

b). Kelompok tugas yaitu karyawan ang bekerja sama untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu atau proyek.

Menurut Robbin kelompok formal adalah kelompok

yang didefinisikan oleh struktur organisasi dengan

pembagian kerja yang ditandai untuk menegakan tugas-tugas.

Dalam kelompok formal perilaku-perilaku yang seharusnya

ditunjukan dalam kelompok ditentukan dan diarahkan untuk

tujuan organisasi.

2. Kelompok informal

Psikolog sosial membuat suatu perbedaan penting

antara kelompok formal yang dibahas diatas dengan

kelompok informal. Belakang ini muncul bukan pejabat dan

tidak secara formal ditunjuk ketika bagian bagian dari

organisasi itu memerlukannya.kunci perbedaaan ini :

kelompok formal secara resmi digambarkan dalam struktur

organisasi, sedangkan kelompok informal menjadi ada secara

spontan dan tanpa pengesahan formal. Kebanyakan

kelompok formal meliputih satu atau lebih kelompok

informal yang muncul diantara mereka.

jenis kelompok informal umumnya adalah kelompok

persahabatan dan tujuan :

-Kelompok persahabatan terdiri dari para orang dengan gaya

Page 82: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

76

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

hubungan dekat yang alami satu sama lain, mereka

cenderung untuk bekerja sama, duduk bersama-sama, istrahat

bersama-sama di luar tempat kerja.

-Kelompok tujuan terdiri dari orang-orang yang berbagi

banyak minat, mereka kemungkinan terkait minatnya dengan

pekerjaan, seperti suatu keinginan keras untuk belajar lebih

banyak tentang komputer atau bukan minat pekerjaan, seperti

jasa masyarakat, sports, atau agama.

- Kelompok terbuka dan tertutup

Kelompok terbuka adalah kelompok yang secara ajeg

mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan

pembaharuan.sedangkan kelompok tertutup adalah kecil

kemungkinannya menerima perubahan dan pembaharuan,

mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan.

Suatu kelompok yang efektif adalah satu pencapaian tingkat

tinggi dari pemeliharaan kedua tugas sumber daya manusia dari

waktu kewaktu. Dalam banyak hal pelaksanaan tugas, suatu

kelompok yang efektif mencapai tujuan kinerja dalam pengetian

standar tepat waktu dan hasil pekerjaannya berkualitas tinggi. Dalam

banyak hal pemeliharaan sumber daya manusia, kelompok yang

efektif adalah satu angotanya cukup dipenuhi dengan tugasnya,

pemenuhan, dan hubungan antar pribadi bekerja baik bersama-sama

pada suatu dasar yang berkesinambungan. Karena sebuah kelompok

kerjapermanen dalam hal ini anggotanya bekerja bersama-sama

untuk satu kelompok kerja temporer, ini berarti anggotanya bekerja

bersama-sama untuk jangka waktu yang telah ditugaskan kepadanya.

Efektivitas mengenai beberapa kelompok ditentukan atas

sebagian masukan, makin baik masukan kelompok, makin baik

kesempatan untuk efektivitas kelompok. Jika masukan kelompok

Page 83: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

77

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

memuaskan semuanya, kelompok mempunyai suatu dasar yang

kuat dalam pencapaian efektifitas. Tetapi, jika sebagian dari input

tidak memuaskan, usaha pencapaian efektivitas akan mengalami

kekurangan dan masalah karateristik keanggotaan, dan ukuran

kelompok yang akan mempengaruhi hasil dari operasi kelompok.

Hal-hal lain untuk pengaturan yang terbaik dalam suatu kelompok

meliputi :

1. Tujuan yang menekankan pemenuhan kelompok

2. Penghargaan yang mengenali pemenuhan kelompok

3. Sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan

4. Teknologi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan

5. Pengaturan mengenai ruang yang mendorong kerjasama

kelompok

6. Kultur yang membuat kerjasama sekelompok suatu nilai

penting

7. Struktur yang mendukung kerjasama kelompok.

Page 84: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

78

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 85: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

79

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB XI

FAKTOR DAN CIRI KEPRIBADIAN

A. Faktor Kepribadian

Ada beberapa faktor penentuan Kepribadian Seseorang, antara ;ain,

adalah;

1. Faktor keturunan

Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu.

Tinggi fisik, bentuk wajah gender, tempramen, komposisi

otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah

karasteristik yang pada umumnya diamggap, entah

sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa

orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis,

psikologis, dan psikologis bawaandari individu.

2. Faktor lingkungan

Faktor lain yang mempengaruhi cukup besar terhadap

pembentukan karakter adalah lingkungan dimana

seseorang tumbuh dan dibesarkan normadalam keluarga,

teman, dan kelompok sosial, dan penagruh-pengaruh lain

Page 86: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

80

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

yang seorang manusia dapat alami.faktor lingkungan ini

memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang.

B. Ciri Kepribadian

Semakin konsisten karasteristik individu dan semakin sering

terjadidalam berbagai situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu

untuk menggambarkan individu (Mahendrabrata,2010 , di antara

Ciri Kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi

a. Evaluasi inti diri

Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu

menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri,

apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan

efektif, dan apakah mereka mersa memegang kendali

atau tidak berdaya atas (lingkungan) mereka. Evaluasi

inti diri seorang individu ditentukanoleh dua elemen

utama yaitu harga diri dan fokus kendali.

b. Machiavellianisme

Machiavellianisme adalah tingkat dimana seorang

individu pragmatis , mempertahankan jarak emosional

dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.

c. Narsisme

Narsisme adalah kecenderungan menjadi

kecendurangan menjadi arogan, mempunyai rasa

kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan

pengakuan berlebih dan mengutamakan diri sendiri.

d. Kepribadian tipe A

Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif

dalam perjuangan terus-menerus untuk secara agresif

dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih

Page 87: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

81

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan

upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.

e. Kepribadian proaktif

Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung

oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun

hinga berhasil mencapai perubahan yang berarti

pribadi proaktif menciptakan perubahan positif dalam

lingkungan tanpa memedulikan batasan atau

halangan.

f. Kepribadian dan budaya nasional

Tidak ada tipe kepribadian umum untuk satu negara

tertentu. Namun budaya suatu negara mempengaruhi

karasteristik yang dominan dari penduduknya, ini

dapat dilihat dengan memperhatikan fokus kendali

dan kepribadian tipe A.

Page 88: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

82

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 89: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

83

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB XII

SIFAT DASAR TUGAS KELOMPOK

Perbandingan tugas sederhana, kompleks menjadi sering

timbul secara tuntutan sosial. Mereka merupakan keseluruhan ego

yang menyertainya, tetapi mereka juga makin kesulitan untuk

menjangkau persetujuan akhir yang lebih baik maupun pemenuhan

tujuan.

1. Keterlibatan ego mengacu pada tingkat dimana anggota betul-

betul dan secara pribadi dengan tugas kelompok, ego meliputih

tugas yang berhubungan dengan nilai-nilai pribadi, yang

mempengaruhi kehidupan pribadi, dan atau melibatkan

keterampilan pribadi.

2. Persetujuan akhir mengacu pada persetujuan anggota atas apa

yang mereka usahakan untuk memenuhi dan kriteria untuk

melukiskan “ kesuksesan “ persetujuan akhir adalah lebih

mudah dicapai ketika tugas kelompok adalah jelas dan

hasilnya terukur.

Page 90: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

84

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

3. Perlengkapan persetujuan mengacu pada persetujuan anggora

atas keperluan kelompok yang melakukan penyelenggaraan

tugasnya; persetujuan alat-alat ini adalah lebih mudah dari

tugas pendekatan yang terbaik, lebih keras untuk mencapai

beberapa alternatif yang ada

Kesimpulannya bahwa Perilaku kelompok

merupakan respon – respon anggota kelompok terhadap

struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi

ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka

karateristik yang dibawanya adalah kemampuan,

kepercayaan pribadi, penghargaan kebutuhan, dan

pengalaman masa lalunya. Banyak teori yang

mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula

terbentuknya kelompok. Mulai dari anggapan adanya

kedekatan ruang kerja maupun tempat tinggal mereka,

sampai kepada alasan-alasan praktis.

Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para

anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri dan

bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan

umum, dan mereka saling berhubungan satu dengan yang lain

secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan dalam

suatu periode waktu

Dalam hal ini sebaiknya setiap anggota kelompok

yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi baik itu

organisasi besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan

keadaan organisasi tersebut dan hanya mempertahankan

perilaku yayang baik aja sewaktu berada dalam kelompok ke

dalam organisasi.

Page 91: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

85

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB XIII

TINGKATAN ANALISIS DAN PENDEKATAN

DALAM

PERILAKU ORGANISASI

A. Tingkatan Analisis Perilaku Organisasi

Menurut Khaerul Umam dalam bukunya Perilaku Organisai,

Perilaku organisasi memiliki tingkatan analisis, di antaranya :

1. Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu.

Individu merupakan salah satu komponen dalam

organisasi. kumpulan dari individu itulah yang nantinya saling

bekerjasama dalam satu tujuan yang kemudian disebut dengan

organisasi. Setiap individu memiliki ciri, karakter serta watak

masing – masing. Karena keseragaman itulah sering terjadi

perbedaan pendapat didalam organisasi. Walaupun berbeda

namun tujuan setiap individu adalah sama dalam suatu

organisasi, karena setiap individu dituntut untuk menjalankan

Page 92: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

86

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

tugasnya di bidang masing – masing untuk tercapainya rencana

yang telah di rancang dan di sepakati sebelumnya dalam

organisasi.

Ketika perbedaan muncul, tak mudah memang

menyatukan persepsi. Hal ini karena telah melekat sifat dan

kepribadian masing – masing yang ingin memenuhi

kebutuhannya sendiri. Peran seorang pemimpin sangat

dibutuhkan dalam hal ini. Seorang pemimpin dalam organisasi

memiliki tugas menyelaraskan perbedaan – perbedaan

antarindividu, sehingga terjadi keharmonisan, dimana efek dari

hal itu akan kuatnya kekuatan organisasi tersebut setiap

menjalankan apa yang semestinya dilaksanakan. Saat semua

terlaksana dengan baik, maka kualitas organisasi tersebut baik

pula.

2. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkat kelompok.

Tingkatan analisis kedua yaitu perilaku organisasi

kelompok. Kelompok adalah kumpulan dari individu. Meski

demikian, sifat yang muncul dalam suatu kelompok belum tentu

menggambarkan sifat dari kumpulan individu tersebut.

Dikatakan demikian karena didalam kelompok memiliki

tugas, wewenang, budaya, norma, etika, sikap, dan keyakinan

masing – masing yang kemudian membentuk pola perilaku

kelompok. Dengan terbentuknya pola perilaku kelompok, besar

kemungkinan akan terjadi gesekan antara kelompok yang satu

dengan yang lainnya. Lagi – lagi dalam hal ini, sosok seorang

pemimpin yang cerdas serta tegas sangat dibutuhkan untuk dapat

menyelaraskan keadaan, sehingga antara kelompok yang satu

Page 93: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

87

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dengan yang lain saling berkesinambungan alias gotong royong,

bersatu dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dari organisasi.

3. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkatan organisasi

Tingkatan ketiga dalam menganalisis perilaku organisasi

adalah tingkatan organisasi. Seperti pernyataan pada awal,

bahwa perilaku organisasi bukanlah kumpulan dari perilaku

individu maupun perilaku kelompok. Setiap organisasi memiliki,

visi, misi, struktur, anggaran dasar, anggaran rumah tangga,

kebijakan, program kerja, tujuan, norma, strategi, serta adat atau

budaya masing – masing.

Dalam organisasi ada yang menganut asas desentralisasi

ada juga yang menganut asas sentralisasi. Organisasi yang

menganut asas desentralisasi, bawahan mempunyai hak atau

kesempatan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang

diambil oleh seorang pemimpin. Sebaliknya, asas sentralisasi

dalam mengambil keputusannya berpusat pada pemimpin,

sedangkan bawahan tidak memiliki kesempatan untuk

berpartisipasi didalamnya.

4. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan mempengaruhi jalannya organisasi.

maju atau tidaknya suatu organisasi memiliki keterkaitannya

dengan kondisi lingkungan yang ada. Factor ekonomi, politik,

budaya, hokum, teknologi, alam, dan lain – lain adalah contoh

factor eksternal yang secara signifikan mempengaruhi jalannya

organisasi. selain faktor eksternal tersebut, faktor yang muncul

dari dalam atau internal juga mempengaruhi jalannya organisasi.

salah satu contohnya adalah rendahnya semangat individu dalam

Page 94: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

88

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

menjalankan tugasnya. Ketika kualitas kinerja rendah tentu

produksi yang dikeluarkan dalam sebuah perusahaan akan

mengalami penurunan. Begitu pula dalam dunia pendidikan,

ketika semangat mengajar dari guru menurun maka kualitas

pendidikan yang ada akan rendah. Untuk mengatasi hal ini,harus

segera diadakan analisis serta membicarakan bagaimana solusi

untuk mengatasi masalah – masalah yang ada ini.

B. Pendekatan Dalam Perilaku Organisasi.

Perlu adanya pendekatan di dalam perilaku organisasi.

pendekatan dalam perilaku organisasi tersebut menurut Keith

Davis dan John W. Newstrom dalam bukunya Perilaku dalam

Organisasi, adalah sebagai berikut

1. Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem adalah pendekatan yang lebih

menekankan pada sistem yang ada dalam suatu organisasi.

Pendekatan ini mengkritisi kinerja yang ada dalam

organisasi, apakah baik atau tidak, perlu adanya perubahan

atau tidak.

Perubahan perilaku organisasi yang disempurnakan

dengan sistem secara menyeluruh perlu dilakukan jika

sistem kurang berjalan dengan baik. perubahan yang baik

dan efektif merupakan suatu yang sulit dan memerlukan

waktu yang lama. Yang diperlukan dalam perilaku

organisasi adalah memperkaya sistem sosioteknis secara

berangsur-angsur untuk membuatnya lebih sesuai dengan

orang – orang. Ini merupakan tugas yang sangat menantang.

2. Pendekatan Kontingensi

Page 95: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

89

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Dalam pendekatan ini, perilaku organisasi di terapkan

dalam hubungan kontingensi. Supaya menjadi efektif

dalam kinerjanya, tidak semua organisasi membutuhkan

kadar partisipasi, karena suatu saat ada beberapa situasi

memungkinkan adanya partisipasi yang lebih besar

dibandingkan dengan situasi saat itu dan sebagian orang

lebih memilih partisipasi ketimbang orang – orang

lainnya.

3. Pendekatan Sosial.

Pendekatan sosial menyadari bahwa apa yang terjadi

diluar memberikan pengaruh terhadap praktik perilaku

organisasi. Begitu pula sebaliknya, apa yang terjadi di

dalam organisasi mempengaruhi jalannya praktik kinerja

organisasi terhadap lingkungan luar. Seorang pemimpin

harus tanggap serta sigap dalam mengatasi kondii

semacam ini, karena hal ini merupakan pengaruh atas

operasi di dalam.

Page 96: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

90

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Page 97: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

91

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB XIV

NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

Dalam bab ini, kita akan mempelajari nilai, bagaimana nilai-

nilai dapat berubah dari satu generasi ke generasi lainnya, dan apa

artiperubahan nilai bagi para manajer yang berasal dari generasi

berbeda. Kita juga akan mengkaji penelitian atas topik

sikap,menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku, dan

mengkaji faktor-faktor yang membentuk kepuasan karyawan

padapekerjaan mereka.

A. Nilai

Nilai didefinisikan sebagai kumpulan dari perasaan senang dan

tidak senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam diri orang,

pendapat yang rasional dan tidak rasional, prasangka dan pola asosiasi

yang menentukan pandangan seseorang tentang dunia. Sedangkan

nilai menurut Robbin (2001) yaitu keyakinan-keyakinan dasar bahwa

suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas

Page 98: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

92

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan suatu modus

perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang berlawanan.

Nilai mengandung suatu unsur pertimbangan dalam arti nilai

mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang

benar, baik atau diinginkan. Nilai sangat penting untuk mempelajari

perilaku keorganisasian, karena nilai meletakkan dasar untuk

memahami sikap dan motivasi serta karena nilai mempengaruhi

persepsi kita. Nilai yang kita anut sebagin besar ditentukan oleh faktor

genetik. Jadi nilai-nilai dari orang tua memainkan suatu bagian yang

penting dalam menjelaskan akan bagaimana nilai-nilai kita.

Selanjutnya nilai-nilai ditentukan oleh budaya, guru, teman dan juga

pengaruh lingkungan. Nilai-nilai yang dianut seseorang itu tidaklah

tetap tetapi apabila nilai-nilai yang dianut seseorang tersebut berubah,

maka perubahan itu sangat lambat. Sebagian besar nilai yang kita anut

dibangun dalam usia dini (bisa melalui orangtua, guru, teman dan lain-

lain). Banyak hal tentang apa yang benar dan salah dirumuskan dari

pandangan yang dikemukakan oleh orangtua kita. Ketika menjadi

dewasa dan dihadapkan pada sistem nilai lain, mungkin nilai yang kita

punya bisa berubah.

Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa “bentuk

khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi

atausosial lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau

bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebaikan.”

Nilaimengandung unsur pertimbangan yang mengemban gagasan-

gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik,

dandiinginkan. Nilai mempunyai baik atribut isi maupun intensitas.

Atribut isi mengatakan bahwa bentuk perilaku atau bentuk-

akhir keberadaannya adalah penting. Atribut intensitas menjelaskan

seberapa penting hal itu. Ketika kita memperingatkan nilai-

Page 99: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

93

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

nilaiindividu berdasarkan intensitasnya, kita peroleh sistem nilai

orang tersebut. Secara umum dapat dikatakan nilai itu relatif stabil

dan kokoh.

a. Pentingnya Nilai, Nilai penting untuk mempelajari

perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk

memahami sikap dan motivasi serta karenanilai

mempengaruhi persepsi kita. Individu-individu

memasuki organisasi dengan gagasan yang dikonsepkan

sebelumnya mengenaiapa yang seharusnya dan tidak

seharusnya. Sistem nilai adalah hirarki yang didasarkan

pada pemeringkatan nilai-nilai pribadiberdasarkan

intensitas nilai tersebut.

b. Tipe Nilai

Nilai dapat dikelompokkan. 2 pendekatan dalam

menyusun tipologi nilai :

1). Survei Nilai Rokeach (RVS)

Menciptakan satu perangkat, yang disebut nilai

terminal, merujuk pada bentuk akhir keberadaan

yangsangat diinginkan. Ini adalah sasaran yang ingin

dicapai seseorang dalam hidpnya. Perangkat lainnya

yaitu nilai instrumental,merujuk pada bentuk perilaku,

atau upaya-upaya untuk mencapai nilai-nilai terminal

yang lebih disukai oleh orang tertentu.

Kelompok Kerja Kontemporer

. Mengemukakan bahwa karyawan dapat dibagi

menurut era ketika mereka memasuki angkatankerja.

Karena sebagian besar orang mulai bekerja pada usia

antara 18-23 tahun, era-era tersebut juga berkorelasi

Page 100: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

94

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

erat dengan usiakronologis karyawan. Cotohnya di

USA terdapat generasi veteran, baby boomer,

generasi X, dan nexter.

Nilai, Kesetiaan dan Peilaku Etis

Ternyata, para manajer secara konsisten

melaporkan bahwa tindakan bos mereka merupakan

faktor paling penting yangmempengaruhi perilaku etis

dan tidak etis dalam organisasi. Dengan fakta ini,

nilai-nilai mereka yang berada dalam

manajemenmenengah ke atas akan secara signifikan

berpengaruh pada keseluruhan ilkim etika di dalam

organisasi tertentu.

Nilai-nilai Antar KebudayaanKerangka Kerja

Hofstede

untuk Pengkajian Kaebudayaan. Merupakan

salah satu pendekatan paling banyak

dirujuk.Mengemukakan bahwa para manajer dan

kayawan berbeda-beda berdasarkan lima dimensi nilai

budaya nasional. Nilai-nilaitersebut adalah :

a) Jarak kekuasaan

Merupakan atribut kebudayaan

nasional yang menggambarkan tingkat

penerimaan masyarakat akankekuasaan dalam

instutusi atau organisasi yang didistribusikan

secara tidak merata.

2) Individualisme vesus Kolektivisme

Individualisme adalah tingkat dimana orang-

orang di sebuah negara lebih sukabertindak sebagai

indiviidu dibandingkan sebagai anggota kelompok.

Page 101: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

95

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Kolektivisme ekuivalen dengan individualisme

yangrendah.

c. Kuantitas kehidupan versus kualitas kehidupan

Kuantitas kehidupan adalah sampai tingkat

mana nilai-nilai sepertikeberanian, perolehan uang

dan barang materi serta persaingan itu mendominasi.

Kualitas kehidupan adalah sampaitingkat mana orang

menghargai hubungan dan memperlihatkan

kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.

d. Penghindaran ketidakpastian

Atribut kebudayaan nasional yang

menggambarkan tingkat di mana masyarakat

nerasaterancam oleh keadaan yang tidak menentu

atau bermakna ganda dan mencoba menghindari

keadaan tesebut.

e. Orientasi jangka panjang versus jangka pendek

Orang-orang yang hidup dalam kebudayaan

dengan orientasi jangkapanjang melihat ke masa

depan dan menghargai penghematan dan ketekunan.

Orang yang berorientasi jangka pendekmenghargai

masa lampau dan masa kini, dan meneankan pada

tradisi dan pemenuhan kewajiban social.

B. Sikap

Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif baik yang

diinginkan atau yang tidak diinginkan mengenai obyek, orang atau

peristiwa.Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan

Page 102: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

96

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

sesuatu. Contohnya saja ketika saya mengatakan “saya menyukai

pekerjaan saya,” berarti saya mengungkapkan sikap saya mengenai

pekerjaan.

Sikap tidak sama dengan nilai, namun keduanya saling

berhubungan. Hal ini dapat di ketahui dengan melihat pada tiga

komponen sikap yaitu :

1) Komponen kognitif adalah segmen pendapat atau

keyakinan dari sikap. Contohnya seperti keyakinan

bahwa “diskriminasi adalah salah” merupakan

pernyataan nilai.

2) Komponen afektif adalah segmen emosional atau

perasaan dari sikap. Contohnya saja dicerminkan dalam

pernyataan “ Saya tidak menyukai Jon karena dia

mendiskriminasi minoritas.”

3) Komponen perilaku sikap adalah segmen merujuk ke

maksud untuk berperilaku dengan cara tertentu

terhadap seseorang atau sesuatu. Contohnya saja ketika

saya menjauhi Jon karena perasaan saya terhadap dia.

Tiga komponen sikap diatas memang sangat membantu dalam

memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan

perilaku, namun jangan lupakan bahwa istilah sikap pada hakikatnya

merujuk ke bagian afektif dari ketiga komponen itu.

Sikap berlawanan dengan nilai, sikap bersifat tidak

stabil.Pesan periklanan misalnya berusaha untuk mengubah sikap anda

terhadap produk atau jasa tertentu.

Dalam organisasi, sikap bersifat penting karena mereka

mempengaruhi perilaku. Jika para pekerja percaya, misalnya, bahwa

penyelia, auditor, bos, dan perekayas waktu dan gerak semuanya

bersekongkol untuk membuat karyawan bekerja lebih keras dengan

Page 103: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

97

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

bayaran uang yang sama atau lebih sedikit, maka masuk akal untuk

mencoba memahami bagaimana sikap-sikap ini dibentuk, hubungan

sikap tersebut dengan perilaku jabatan aktual, dan bagaimana sikap

tersebut mungkin diubah.

2.1 Tipe-Tipe Sikap

· 2.1.1. Kepuasan Kerja

Istilah kepuasan kerja merujuk ke sikap umum individu

terhadap pekerjaannya.Seseorang dengan tingat kepuasaan

kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu

sedangkan seseorang yang tak puas dengan pekerjaannya

menunjukkan sikap yang negative terhadap pekerjaan tersebut.

· 2.1.2. Keterlibatan Kerja

Satu definisi yang dapat digunakan menyatakan bahwa

keterlibatan kerja mengukur derajat sejauh mana seseorang

secara psikologis mengaitkan dirinya ke pekerjaannya dan

menganggap tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga

diri. Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi

dengan kuat mengaitkan dirinya ke jenis kerja yang dilakukan

dan benar-benar peduli dengan jenis kerja itu.Tingkat

keterlibatan kerja yang tinggi terbukti berkaitan dengan

rendahnya tingkat keabsenan dan pengunduran diri.Meski

demikian, hal itu tampaknya lebih konsisten memperkirakan

pengunduran diri karyawan daripada keabsenan, mewakili

sampai 16 persen keragaman pengunduran diri.

· 2.1.3. Komitmen pada Organisasi

Page 104: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

98

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Dapat di definisikan sebagai keadaan dimana karyawan

mengaitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-

sasarannya .serta berharap mempertahankan keanggotaan

dalam organisasi itu. Sehingga, keterlibatan kerja yang tinggi

berarti mengaitkan diri ke pekerjaan khusus seseorang

sedangkan komitmen pada organisasi yang tinggi berarti

mengaitkan diri ke organisasi yang mempekerjakannya.

Seperti pada keterlibatan kerja, bukti-bukti penelitian

memperlihatkan hubungan negative antara komitmen

organisasi dan baik keabsenan maupun pengunduran

diri.Komitmen organisasi agaknya indicator yang elbih baik

karena hal itu merupakan tanggapan yang lebih global dan

awet terhadap organisasi sebagai keseluruhan daripada

kepuasan kerja.Seorang karyawan mungkin tidak puas dengan

pekerjaan tertentu dan menganggapnya sebagai kondisi

sementara, namun bukan tidak puas dengan organisasi secara

keseluruhan, seseorang berkemungkinan lebih besar untuk

mempertimbangkan pengunduran diri.

Kontrak kesetiaan tidak tertulis yang sudah ada 20

tahun lalu antara karyawan dan majikan telah rusak parah dana

anggapan bahwa karyawan akan bertahan pada organisasi

tertentu untuk sebagian besar karirnya menjadi semakin

kadaluarsa. Demikian juga, “ukuran-ukuran kecocokan

karyawan perusahaan, seperti komitmen, bersifat problematis

bagi hubungan kerja yang baru.”Hal itu menunjukkan bahwa

komitmen keorganisasian barangkali kurang penting sebagai

sikap yang berhubungan dengan kerja disbanding yang pernah

ada.Sebagai gantinya kita mungkin mengharapkan sesuatu

yang masih berhubungan dengan komitmen terkait pekerjaan

Page 105: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

99

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

sebagai variable yang lebih relevan karena lebih baik dalam

mencerminkan angkatan kerja yang selalu berubah pada saat

ini.

2.2 Sikap dan Konsistensi

Penelitian umumnya menyimpulkan bahwa orang-orang

mengusahakan konsistensi di antara sikap-sikapnya serta antara sikan

dan perilakunya. Ini berarti bahwa individu-individu berusaha

menyatukan sikap-sikap yang berpisahan dan memadukan sikap dan

perilaku mereka sehingga tampak rasional dan konsisten.Jika terjadi

ketidakkonsistenan, digunakan kekuatan untuk mengembalikan

individu itu pada keseimbangan dimana sikap dan perilaku kembali

konsisten.Ini dapat dilakukan entah engan mengembangkan

rasionalisasi mengenai penyimpangan itu. Contohnya saja seperti para

eksekutif pada perusahaan rokok, orang-orang tersebut pasti mendapat

serangan terus-menerus dari data yang mengaitkan merokok dengan

dampak negative kesehatan. Mereka dapat menyangkal bahwa

penyebab jelas apapun antara merokok dan kanker. Mereka mencuci

otak mereka sendiri dengan terus menerus mengutarakan manfaat

tembakau.Mereka dapat mengakui dampak-dampak negative dari

rokok tetapi merasionalkan bahwa orang ingin merokok dan

perusahaan rokok hanya sekedar mengajukan kebebasan memilih.

Mereka dapat menerima bukti penelitian dan mulai aktif bekerja

membuat rokok sehat atau sekurang-kurangnya mengurangi

ketersediaan produknya bagi kelompok-kelompok yang lebih rentan,

seperti kaum remaja. Atau mereka dapat keluar dari pekerjaan mereka

karena ketidakcocokan yang terlalu besar.

Page 106: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

100

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

2.3 Teori Disonansi Kognitif

Leon Festinger, pada akhir dasawarsa 1950-an, mengemukakan

teori disonansi kognitif. Teori ini berusaha menjelaskan hubungan

antara sikap dan perilaku. Disonansi berarti inkonsistensi (ketidak

konsistensian).Disonansi kognitif mengacu pada setiap

ketidaksesuaian yang mungkin ditemukan oleh seoreng individu

antara dua atau lebih sikapnya, atau antara perilaku dan sikapnya.

Festinger berpendapat bahwa setiap bentuk inkonsistensi tidak

menyenangkan dan bahwa individu-individu akan berupaya

mengurangi disonansi itu dan, dari situ, mengurangi

ketidaknyamanan. Oleh karena itu, individu akan memperjuangkan

keadaan mantap, yang di dalamnya terdapat disonansi minimum.

Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari disonansi sama

sekali. Festinger mengemukakan bahwa hasrat untuk mengurangi

disonansi akan ditentukan oleh pentingnya unsur-unsur yang

menciptakan disonansi itu, derajat pengaruh yang diyakini dimiliki

oleh individu tersebut atas unsur-unsur itu, dan imbalan yang mungkin

terlibat dalam disonansi.

Jika unsur-unsur yang menciptakan disonansi itu relative tidak

penting, maka tekanan untuk mengoreksi ketidakseimbangan ini akan

rendah.Contohnya saja seorang manajer korporasi bernama Smith

meyakini bahwa tidak satu pun perusahaan boleh mencemari air atau

udara. Namun karrena tuntutan dari pekerjaannya, dia di tempatkan

pada posisi harus mengaambil keputusan yang akan mempertaruhkan

profitabilitas perusahaannya dengan sikapnya mengenai pencemaran.

Ia tahu bahwa membuang limbah perusahaan ke sungai stempat

merupakan kepentingan ekonomis bagi perusahaan. Tentu saja di sini

Smith mengalami disonansi kognitif berderajat tinggi.Ia bisa

memutuskan untuk merubah perilakunya yaitu dengan berhenti

Page 107: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

101

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mencemari sungai atau Ia dapat mengurangi disonansi dengan

menyimpulkan bahwa bagaimanapun kepentingan perusahaan berada

di atas kepentingan lingkungan dan masyarakat. Alternatif ketiga

adalah mengubah sikapnya dengan beranggapan bahwa tidak ada

salahnya mencemari sungai tersebut.Pilihan yanglainnya lagi yaitu

berupa pencarian lebih banyak konsonan yang dapat menghilangkan

pengaruh unsur-unsur disonan (manfaat bagi masyarakat dari

manufaktur produk kami lebih besar daripada kerugian bagi

masyarakat akibat pencemaran air yang terjadi).

Tingkatan pengaruh yang diyakini dimiliki oleh individu

terhadap unsur-unsur tersebu mempunyai dampak pada bagaimana

mereka akan bereaksi terhadap disonansi itu. Jika mereka

menganggap disonansi itu sebagai akibat yang tidak dapat

dikendalikan, sesuatu dimana mereka tidak punya pilihan, lebih kecil

kemungkinan mereka akan terbuka terhadap perubahan sikap. Jika,

misalny perilaku yang menghasilkan disonansi menjadi kewajiban

sebagai perintah dari atasan, maka tekanan untuk mengurangi

disonansi kan lebih rendah daripada jika perilaku itu dilakukan secara

sukarela. Meskipun disonansi ada, disonansi dpat dirasionalkan dan

dibenarkan.

Imbalan juga mempengaruhi derajat sejauh mana individu-

individu termotivasi untuk mengurangi disonansi.Imbalan mengurangi

disonansi dengan meningkatkan sisi konsistensi pada neraca

keseimbangan individu tersebut.

Faktor-faktor pelunak ini menunjukkan bahwa justru karena

individu mengalami disonansi, mereka tidak perlu bergerak langsung

kearah konsistensi, artinya kearah pengurangan disonansi ini.

Page 108: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

102

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Implikasi organisasi dari teori disonansi kognitif yaitu teori

tersebut dapat membantu memperkirakan kecenderungan keterlibatan

ke perubahan sikap dan perilaku. Misalnya saja ketika individu

diwajibkan oleh tuntutan pekerjaannya untuk melakukan atau

mengatak seuatu yang berlawanan dengan sikap dan perilaku

pribadinya, maka mereka akan cenderung memodifikasi sikap mereka

agar sesuai dengan kognisi mengenai tentang apa yang mereka

lakukan dan katakan.

2.4 Mengukur Hubungan A-B (Attitude-Behavior)

Penelitian-penelitian awal mengenai sikap menganggap bahwa

sikap secara kausal terkait dengan perilaku, artinya sikap seseorang

menentukan apa yang mereka lakukan. Akal sehat pun menyarankan

adanya hubungan itu.

Berdasar evaluasi terhadap sejumlah studi yang menyelidiki

hubungan A-B, kajian ulang menyimpulkan bahwa sikap tidak terkait

dengan perilaku, atau kemungkinan terbaiknya, hanya sedikit

berhubungan.Penelitian yang lebih baru memperlihatkan bahwa

hubungan A-B dapat diperbaiki dengan memperhatikan variable-

variabel pelunak yang mungkin.

· Variabel-Variabel Pelunak

Pelunak-pelunak paling berpengaruh yang telah ditemukan

adalah arti penting sikap, spesifisitas sikap, aksesibilitas sikap,

apakah terdapat tekanan social, dan apakah seseorang mempuyai

pengalaman langsung mengenai sikap.

Sikap-sikap penting adalah sikap-sikap yang mencerminkan

nilai-nilai fundamental, kepentingan diri, atau identifikasi dengan

individu-individu atau kelompok yang dihargai seorang pribadi.

Page 109: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

103

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Semakin spesifik sikap dan semakin spesifik perilaku,

semakin kuat hubungan antara keduanya.Sikap yang mudah

diingat lebih mungkin untuk memperkirakan perilaku daripda

sikap yang tidak dapat dijangkau oleh ingatan.Anda lebih

mungkin mengingat sika yang sering diwujudkan.Dengan

demikian, semakin sering anda berbicara tentang sikap terhadap

subyek tertentu, semakin mungin anda mengingatnya, dan

semakin mungkin sikap tersebut membantu perilaku anda.

Perbedaan antara sikap dan perilaku lebih mungkin terjadi

ketika tekanan social berperilaku dengan cara tertentu memilki

kekuatan yang luar biasa. Perbedaan itu cenderung mewarnai

perilaku dalam organisasi.Akhirnya, hubungan sikap-perilaku (A-

B) mungkin menjadi jauh lebih kuat jika sikap tertentu merujuk

ke sesuatu yang dengannya individu tersebut mengarahkan

pengalaman pribadinya.

· Teori Persepsi Diri

Teori persepsi diri melihat apakah perilaku mempengaruhi

sikap.Ketika ditanya tentang sikap terhadap obyek tertentu,

induvidu mengingat-ingat perilaku mereka yang relevan terhadap

obyek tersebut dan kemudian menyimpulkan sikap mereka dari

perilaku masa lalu.Teori persepsi diri berpendapat bahwa sikap-

sikap digunakan, setelah fakta muncul, untuk membenarkan

tindakan tertentu yang telah terjadi bukannya sebagai alat yang

memicu dan memandu tindakan.Teori ini mengatakan mereka

cenderung menciptakan jawaban-jawaban yang masuk akal.

Teori persepsi diri telah mendapat dukungan kuat.Ketika

hubungan sikap-perilaku tradisional umumnya positif, hubungan

Page 110: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

104

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

perilaku sikap lebih kuat.Ini terutama terjadi ketika sikap-sikap

tesebut bersifat samar-samar dan mendua.

2.5 Penerapan: Survei-survei Sikap

Survei sikap menyajikan serangkaian permyataan kepada

karyawan .Idealnya, butir-butir tersebut dirumuskan sehingga dapat

menggali informasi tertentu yang diinginkan manajemen. Skor

sikap diperoleh dengan menjumlahkan respon-respon terhadap

masing-masing butir kuesioner.Skor-skor ini kemudian di rata-

ratakan untuk kelompok kerja, departemen, divisi, atau organisasi

secara keseluruhan.

Penggunaaan survey-survei sikap yang teratur akan

memberikan umpan balik yang berharga bagi para manajer

mengenai bagaimana para karyawan mempersepsikaan kondisi

kerja mereka. Kbijakan dan praktik yang dianggap obyektif dan

adil oleh manajemen mungkin tampak tidak adil oleh karyawan

secara umum atau oleh kelompok-kelompok karyawan tertentu.Jika

persepsi-persepsi terdistorsi membuahkan sikap negative terhadap

pekerjaan dan organisasi, maka sangat penting bagi para manajer

untuk mengetahuinya.Mengapa?Karena perilaku didasari oleh

persepsi, bukan kenyataan.Penggunaan survey sikap yang teratur

dapat menjadi peringatan diri bagi manajemen atas masalah-

masalah potensial dan niat-niat karyawan sehingga tindakan dapat

diambil untuk mencegah dampak.

2.6 Sikap dan Keberagaman Angkatan Kerja

Hampir setiap program keberagaman melibatkan tahapan evaluasi

diri.Orang ditekan untuk menilai diri mereka sendiri dan untuk

menentang stereotype-stereoptipe etnis dan kebudayaan yang mungkin

Page 111: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

105

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mereka pegang.Kemudian para peserta umumnya turut serta dalam

diskusi-diskusi kelompok atau panel dengaan perwakilan-perwakilan

dari berbagai kelompok berbeda.

Kegiatan-kegiatan tambahan yang dirancang untuk mengubah

sikap antara lain adalah merancang orang agar melakukan tugas

sukarela dalam komunitas atau pusat-pusat layanan social sehingga

dapat bertatap muka dengan individu-individu dan kelompk-kelompok

dari latar belakang berbeda dan menggunakan latihan-latihan yang

memungkinkan peserta merasakan seperti apa bila dia berbeda.

C. Kepuasan Kerja

3.1 Mengukur Kepuasan Kerja

Suatu pekerjaan bukan hanya sekedar kegiatan menulis, mencatat,

menunggu konsumen, mengemudi truk saja. Pekerjaan juga

membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan para atasan atau

bawahan, mematuhi peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan

perusahaan, hidup dengan suasana kerja yang sering kali tidak sesuai

dengan keinginan. Hal itu berarti penilaian karyawan atas seberapa

puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya adalah perhitungan

yang rumit dari sejumlah elemen pekerjaan yang sensitif. Kedua

pendekatan yang paling banyak digunakan adalah peringkat global

tunggal (single global rating) dan skor penghitungan (summation

score) yang terdiri dari sejumlah aspek pekerjaan. Metode peringkat

global tunggal menanyai karyawan untuk menanggapi pertanyaan,

seperti “Berdasarkan semua hal, seberapa puas Anda dengan

pekerjaan Anda?”. Para responden kemudian menjawab dengan

melingkari angka satu sampai dengan lima yang mencerminkan

jawaban dari “sangat puas” sampai “sangat tidak puas”. Metode skor

Page 112: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

106

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

penghitungan mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan tertentu dan

menanyakan perasaan karyawan terhadap setiap elemen tersebut.

factor-faktor yang umumnya disertakan adalah suasana pekerjaan,

pengawasan, tingkat upah saat ini, peluang promosi, dan hubungan

dengan mitra kerja. Faktor-faktor tersebut diperingkatkan berdasarkan

skala yang distandarkan dan kemudian ditambahkan untuk

mendapatkan skor kepuasan kerja secara keseluruhan.

3.2 Dampak Kepuasan Kerja pada Kinerja Karyawan

3.2.1 Kepuasan Kerja Pada Produktivitas

Seperti disimpulkan boks “Mitos atau Ilmu Pengetahuan?”

tersebut, para pekerja yang bahagia tidak selalu menjadi pekerja yang

produktif. Pada level individu, bukti tersebut menunjukkan bahwa

pernyataan kebalikannya justru lebih akurat- bahwa produktivitas

berkemungkinan membuahkan kepuasan.

Ketika data kepuasan dan produktivitas dikumpulkan pada

organisasi secara keseluruhan, bukannya pada level individu, kita

menemukan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak

karyawan yang merasa puas cenderung lebih efektif daripada

organisasi-organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang

puas. Alasan bahwa kita tidak mendapat dukungan kuat atas thesis

kepuasan menyebabkan-produktivitas itu adalah bahwa penelitian-

penelitian lebih difokuskan pada individu bukannya pada organisasi

dan bahwa ukuran level individu atas produktivitas tidak

mempertimbangkan semua interaksi dan kerumitan proses kerja. Oleh

karena itu, meski kita tidak dapat menyatakan bahwa pekerja yang

bahagia adalah lebih produktif, tetapi mungkin benar bahwa

organisasi yang bahagia adalah lebih produktif.

3.2.2 Kepuasan dan Keabsenan

Page 113: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

107

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Kita menemukan hubungan negatif yang konsisten antara

kepuasan dan keabsenan. Meski masuk akal bahwa karyawan yang

tidak puas berkemungkinan lebih besar absen dari pekerjaannya, tapi

faktor-faktor lain mempunyai dampak pada hubungan tersebut dan

mengurangi hubungan koefisien itu. Misalnya, dengan adanya

tunjangan sakit pasti akan mendorong para karyawan yang puas

maupun tidak puas untuk absen dari pekerjaannya. Karena mungkin

mereka akan menggunakan hari tersebut untuk berlibur atau hanya

bersantai-santai dirumah untuk beristirahat tanpa adanya ancaman

hukuman dari perusahaan. Dan yang selanjutnya yaitu adanya

tunjangan sehat. Dengan adanya tunjangan sehat akan membuat para

karyawan baik yang puas maupun tidak puas untuk selalu hadir dan

bahkan sama sekali tidak menggunakan waktu cuti mereka karena

dengan begitu mereka akan mendapatkan bonus dari perusahaan.

Namun, bagaimana dengan perusahaan yang tidak mengizinkan

karyawannya untuk absen dengan alasan apapun. Satu ilustrasi

bagaimana kepuasan secara langsung memicu kehadiran, ketika

dampak dari faktor-faktor lain minimum, adalah penelitian yang

dilakukan di Sears, Roebuck. Data kepuasan karyawan tersedia di dua

markas besar Sears di Chicago dan New York. Kebijakan Sears tidak

mengizinkan karyawannya absen dari pekerjaan untuk alasan-alasan

yang dapat dihindari tanpa mendapat hukuman. Terjadinya badai salju

aneh 2 April di Chicago menciptakan peluang untuk membandingkan

kehadiran karyawan di kantor Chicago dan New York, dimana cuaca

di New York sangat bersahabat. Badai tersebut melumpuhkan

transportasi kota tersebut, dan para karyawan tahu mereka dapat tidak

bekerja pada hari itu tanpa hukuman. Percobaan alam ini

memungkinkan perbandingan catatan kehadiran para karyawan yang

Page 114: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

108

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

puas dan yang tidak puas di dua lokasi. Yang pertama di mana anda

diharuskan bekerja (dengan tekanan normal untuk kehadiran) dan

lainnya di mana anda bebas untuk memilih tanpa keterlibatan

hukuman. Jika kepuasan mendorong kehadiran, ketika terdapat

keabsenan karena faktor eksternal, para pekerja yang lebih puas akan

tetap bekerja di Chicago, sementara para pekerja yang tidak puas akan

tetap tinggal di rumah. Penelitian tersebut menemukan bahwa pada 2

April khusus tersebut, tingkat keabsenan di New York sama tingginya

bagi kelompok pekerja yang puas dengan kelompok yang tidak puas.

Namun di Chicago, para pekerja dengan skor kepuasan tinggi

mempunyai angka kehadiran lebih tinggi daripada mereka yang

mempunyai level kepuasan lebih rendah.

3.2.3 Kepuasan dan Pengunduran Diri

Kepuasan juga berkorelasi negatif dengan pengunduran diri,

namun hubungan tersebut lebih kuat dari apa yang kita temukan pada

keabsenan. Namun, faktor-faktor lain seperti kondisi bursa kerja,

harapan peluang pekerjaan alternatif, dan panjangnya masa kerja pada

organisasi tertentu merupakan rintangan-rintangan penting bagi

keputusan aktual untuk meninggalkan pekerjaannya yang sekarang.

Level kepuasan kurang penting dalam memperkirakan

pengunduran diri bagi mereka yang berkinerja tinggi. Mengapa?

Organisasi umumnya lebih mempertahankan orang-orang tersebut

dengan berbagai cara seperti kenaikan upah, pujian, pengakuan,

peningkatan peluang dan promosi, dan seterusnya. Sebaliknya,

cenderung berlaku kebalikannya untuk mereka yang berkinerja buruk.

Sedikit upaya perusahaan untuk mempertahankan mereka. Bahakan

mungkin terdapat sedikit tekanan untuk mendorong mereka agar

mengundurkan diri. Jadi, kita dapat mengharapkan bahwa kepuasan

kerja lebih penting dalam memperngaruhi karyawan yang berkinerja

Page 115: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

109

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

buruk untuk bertahan daripada karyawan yang berkinerja baik.

Terlepas dari level kepuasan, karyawan yang berkinerja baik

berkemungkinan lebih besar untuk bertahan pada organisasi tersebut

karena menerima beberapa perlakuan istimiwa seperti pengakuan,

promosi, dan lainnya yang member alasan mereka lebih banyak alasan

untuk bertahan.

3.3 Cara Karyawan Mengungkapkan Ketidakpuasan

Ketidakpuasan karyawan dapat diungkapkan dalam sejumlah cara.

Misalnya, daripada mengundurkan diri, karyawan dapat mengeluh,

menjadi tidak patuh, mencuri asset perusahaan, atau mengabaikan

sebagian tanggungjawab mereka.

Berikut beberapa tanggapan atas ketidakpuasan seorang karyawan :

Keluar : perilaku meninggalkan organisasi, yang

meliputimencari posisi baru

sekaligus mengundurkan diri.

Suara : perilaku yang berupaya memperbaiki kondisi, seperti

memberi saran

perbaikan, ataupun berdiskusi dengan atasan.

Kesetiaa : secara pasif namun optimis menunggu perbaikan kondisi,

yang meliputi membela organisasi dari kritikan

eksternal dan mempercayai organisasi dan

manajemennya untuk “melakukan hal yang benar”.

Pengabaian : secara pasif membiarkan keadaan memburuk, yang

meliputi keabsenan atau

keterlambatan kronis, penurunan kinerja, dan

peningkatan kesalahan.

Page 116: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

110

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

BAB XV

STRESS DAN KONFLIK

Salah satu masalah paling serius dan sering terjadi yang

menimpa individu dan anggota-anggota organisasi adalah masalah

stress dan konflik. Tidak dapat kita pungkiri bahwa seiring

berkembangnya kebutuhan, seiring cepatnya mobilitas kehidupan

banyak kita jumpai orang-orang disekitar kita yang tidak sanggup

bertahan menghadapi kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam

kehidupannya, bahkan tak luput mereka yang berhasil pun terkadang

hanyut, takut kegagalan akan menimpanya. Orang-orang yang gagal,

tertimpa musibah, tak mampu bersabar lantas keluh kesah pun

menjadi semacam obat penawar kegelisahannya, walaupun itu tak

membuatnya merubah keadaan menjadi lebih baik. Namun

sebaliknya, membuat dia semakin tenggelam dalam kegagalan. Lalu

timbulah penyakit dan masalah baru dalam dirinya yang disebut stres.

Stres kerap melanda dalam kehidupan, terlebih di saat seperti ini,

dimana kesibukan baik pada pekerjaan maupun keluarga, seolah tak

ada putusnya. Berbagai masalah yang sering terjadi di dalam

kehidupan terkadang membuat kita merasa terbebani dan menjadi

Page 117: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

111

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

stres. Stres memang suatu hal yang sulit dihindari, tapi bukan berarti

hal tersebut tidak bisa diatasi.

Menurut R. Wayne Pace ,Don F Faules (2006:1) mengatakan

bahwa Stres menimbulkan pengaruh yang merusak dan berbahaya

bagi kesehatan jasmani dan rohani seseorang. Cara orang

berkomunikasi bisa jadi menimbulkan stress pada diri mereka dan

orang lain, karena komunikasi menimbulkan stres dan juga merupakan

respons terhadap stres, strategi untuk mengurangi stres dapat

diperkenalkan dalam berbagai waktu

Menurut Deddy Mulyasana Mulyasana, (2006: 2) bahwa

konflik terjadi karena adanya intraksi yang di sebut dengan

komunikasi, hal ini di maksudkan apabila kita ingin mengetahui

konflik berati kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku

komunikasi. ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah lembaga

atau organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai

komunikasi yang kurang baik, di lain pihak, konflik diakibatkan juga

oleh perbedaan kepentingan, pikiran, latar belakang kebudayaan dan

intensitas komunikasi yang terjalin secara inten

Selama kita hidup, stres tidak akan pernah bisa kita hindari.

Terimalah bahwa dalam hidup kita selalu akan muncul yang

namanya stres. Tidak ada seorangpun yang bisa secara total

menghindari stres.

Begitu juga dengan konflik, tidak satu masyarakat pun yang

tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan

kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan

dengan hilangnya masyarakat itu sendiri, oleh karena itu strategi

penyelesaian konflik bisa dilakukan dengan cara menghindar,

Page 118: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

112

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

mengakomodasi, kompetisi, negosiasi, kolaborasi, mengedepankan

nilai-nilai agama dan norma-norma sosial kemasarakatan.

A. Stres

Dalam kamus besar bahasa Indonesia stres adalah gangguan

atau kekacauan mental, dan tekanan emosiaonal, Kamisa (1997: 451)

Menurut Deddy Mulyasana Mulyasana, (2006: 451) Stres

adalah suatu keadaan yang dinamis seorang indvidu dihadapan kepada

pluang dan tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan apa yang

dihasratkan oleh seorang individu itu dan hasilnya dipandang tidak

pasti dan penting dan Stress dapat didefinisikan sebagai penderitaan

jasmani, mental, atau emosional yang diakibatkan interpretasi atas

suatu peristiwa sebagai suatu ancaman bagi agenda pribadi seorang

individu.

Menurut Mulyasa, (2013: 274) Stres dapat diartikan sebagi

bentuk reaksi terhdap tekanan yang intensitanya sudah terlalu tinggi.

Peristiwa yang tampaknya menimbulkan interpretasi negatif

yang menjelma menjadi reaksi yang menybabkan stres termasuk

kematian kerabat terdekat, perceraian, kecelakaan, konflik dengan

atasan. Dari suatu peristiwa yang memberikan dampak yang negatif

dapat menjadi ancaman pribadi individu. Suatu respons stress sangat

tergantung bagaimana cara seseorang menginpretasikan suatu

peristiwa. Menginpretasikan suatu peristiwa berarti bahwa kita

memberikan makna peristiwa itu bagi kita sendiri, yaitu respon kita

terhadap masalah tersebut. Kalau kita menilai bahwa peristiswa

tersebut mengancam, maka sangat berpotensi menimbulkan reaksi

negatif dan menyakitkan yang kita sebut dengan stress.

Page 119: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

113

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Kita bisa melihat dari konsekuensi negatif stres yang

berpengaruh pada 5 kategori, yaitu:

1. Perubahan jasmani seperti isomnia, sakit kepala, sakit leher,

kejang otot, pola mens yang tidak teratur, asma, impotensi,

rambut rontok berlebihan.

2. Emosional, Mencakup perubahan kepribadian, kejengkelan,

kecemasan, depresi, khawatir, frustasi, mudah marah.

3. Mental, yang mencakup konsentrasi lemah, sikap negatif

bicara dengan diri sendiri.

4. Relasional, Perasaan terasing, intoleransi, kesepian, mengecam

orang lain.

5. Spiritual, Merasa hampa, keraguan, kehilangan pegangan,

sinisma, apatis, tidak mau memaafkan (A, Charieswort, Edwar,

Ronal G Nathan: 1996: 33-53)

Peristiwa yang tampaknya menimbulkan interpretasi negatif

yang menjelma menjadi reaksi yang menybabkan stres termasuk

kematian kerabat terdekat, perceraian, kecelakaan, konflik dengan

atasan. Dari suatu peristiwa yang memberikan dampak yang negatif

dapat menjadi ancaman pribadi individu. Suatu respons stress sangat

tergantung bagaimana cara seseorang menginpretasikan suatu

peristiwa. Menginpretasikan suatu peristiwa berarti bahwa kita

memberikan makna peristiwa itu bagi kita sendiri, yaitu respon kita

terhadap masalah tersebut. Kalau kita menilai bahwa peristiswa

tersebut mengancam, maka sangat berpotensi menimbulkan reaksi

negatif dan menyakitkan yang kita sebut dengan stress.

Dapat dilihat dari konsekuensi negatif stres yang berpengaruh

pada 5 kategori, yaitu:

Page 120: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

114

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

1. Perubahan jasmani seperti isomnia, sakit kepala, sakit leher,

kejang otot, pola mens yang tidak teratur, asma, impotensi,

rambut rontok berlebihan.

2. Emosional, Mencakup perubahan kepribadian, kejengkelan,

kecemasan, depresi, khawatir, frustasi, mudah marah.

3. Mental, yang mencakup konsentrasi lemah, sikap negatif

bicara dengan diri sendiri.

4. Relasional, Perasaan terasing, intoleransi, kesepian,

mengecam orang lain.

5. Spiritual, Merasa hampa, keraguan, kehilangan pegangan,

sinisma, apatis, tidak mau memaafkan. (A, Charieswort,

Edwar, Ronal G Nathan (1996: 33)

Setiap peristiwa ditafsirkan sebagai ancaman yang mungkin

bagi tujuan seseorang menghasilkan konsekuensi negatif yang

bersifat jasmani, mental, relasional, atau spiritual. Secara lebih

husus stres dapat diartikan sebagai kendala dan tuntutan. Kendala

adalah suatu kekuatan yang mencegah kekuatan individu dari

melakukan apa yang sangat di inginkan sedangkan tuntutan adalah

hilangnya sesuatu yang sangat di inginkan.

Kesimpulan bahwa stres ialah sustu keadaan jiwa, emosional

yang tertekan karena sebuah masalah yang tak bisa diatasi oleh

seseorang individu.

B. Konflik.

Konflik secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu

conflict, dari bahasa Latin berasal dari configure yang berarti:

“saling menjatuhkan atau konflik terjadi karena ada pihak-pihak

yang saling mengejutkan dengan kata lain kekerasan, sindiran, sikap,

Page 121: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

115

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

pendapat-pendapat, perilaku, tujuan-tujuaan dan kebutuhan yang

bertentangan. (Azwandi. (2012: 12).

Dalam kamus besar bahasa indonesia konflik berarti

pertntangan, percekcokan, perselisihan, ketidaksamaan pendapat

atau pandangan (Kamisa, 1997: 318)

Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial

diantara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok ) dimana salah

satu kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain.

Konflik bisa diartikan juga sebagai hubungan antara dua

pihak atau lebih ( individu atau kelompok ) yang memiliki tujuan

yang berbeda.

Konflik bisa juga diartikan sebagai ekspersi pertikaian antara

individu dengan individu lainnya, kelompok dengan kelompok

lainnya karena berbeda pendapat dan tujuan.

Konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi

pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih pihak. Konflik

organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih antara

anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul

karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber

daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegitan kerja/ atau

karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,

tujuan, nilai atau persepsi. (Anwar, Abu Mangku Negara, 2009:

156)

Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah

pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat

memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu

tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.

Page 122: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

116

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Subtantif konflik merupakan perselisihan yang berkaitan

dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu

organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian

jabatan pekerjaan (Anwar, Abu Mangku Negara, 2009: 155) .

1.Sifat-Sifat Konflik

Berdasarkan Sifatnya, konflik dibagi atas tiga yaitu:

1. Specific Conflict, Specific conflict adalah sebuah konflik

yang bersumber dari masalah-masalah yang sifatnya

spesifik (khas) misalanya dalam konteks idiologi,

warisan berupa budaya, kepercayaan, tradisi serta

wilayah.

2. General Conflict, General Conflict adalah suatu konflik

dimana sifat konflik tersebut memiliki nilai kesamaan

yang bersifat umum dalam arti kata meskipun konflik

itu pada awalnya hanya melibatkan dua pihak secara

langsung akan tetapi akibat adanya kesamaan

(keterkaitan) maka mengakibatkan keterlibatan pihak

lain. Misalnya masalah agama, Etnis, HAM,

Lingkungan hidup, dan Ancaman Nuklir.

3. Inter-Connected Conflict, Inter-connected conflict adalah

suatu konflik yang saling kait-mengkait dimana pada

awalnya konflik itu diakibatkan hanya karena satu

persoalan, akan tetapi setelah kejadian merembes ke

persoalan lainnya baik dari segi substansi maupun

aktornya. (Hasyim, 2013: 4).

Selain ketiga sifat konflik ini, koflik juga bisa bersifat

eksklusif atau bersifat tertutup misalnya konflik didalam keluarga,

Page 123: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

117

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dan inklusif secara terbuka semua pihak mengetahuinya, misalnya

konflik internal partai demokrat.

2. Jenis-Jenis Stres dan Konflik

a. Stres.

Bila ditinjau dari tipenya, stres dalam diri seseorang itu bisa

dikategori dalam beberapa tipe berikut:

1. Frustrasi. Frustrasi terjadi bila seseorang merasa terancam

atau terhambat dalam mencapai tujuan. Bentuk umum yang

seringkali terjadi dari tipe ini adalah kegagalan seseorang atau

kehilangan kesempatan untuk meraih sesuatu yang diinginkan.

2. Konflik. Konflik terjadi bila seseorang dihadapkan pada dua

atau lebih persoalan secara bersama-sama. Biasanya tingginya

konflik berhubungan dengan tingginya tingkat kecemasan,

depresi dan simptom-simptom fisik.

3. Tekanan (Pressure), tekanan biasanya berupa harapan-harapan

atau kebutuhan-kebutuhan yang harus dicapai seseorang.

Biasanya tekanan ini ini muncul karena orang dituntut baik

oleh dirinya sendiri ataupun orang lain untuk melakukan suatu

kegiatan yang menjadi tanggung jawab kita.

4. Perubahan. Perubahan hidup biasanya menunjukkan

perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga mereka

dituntut untuk melakukan penyesuaian diri. T.Tani Handoko,

2001: 201)

Tidak semua orang yang mengalami perubahan hidup mudah

menyesuaikan diri. Kalau penyesuaian diri berhasil tidak masalah,

tetapi bila penyesusian diri itu gagal, problema baru akan timbul.

Tidak jarang perubahan hidup menjadikan seseorang semakin

Page 124: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

118

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

menderita. Biasanya orang yang tidak mau berubah itu umumnya

orang yang tidak mau direpotkan oleh perubahan itu sendiri.

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 5 macam :

1. konflik dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara

peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran

(role)

2. konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga,

antar gank).

3. konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi

melawan massa).

4. konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

5. konflik antar atau tidak antar agama

6. konflik antar politik. (Gibson, 1997: 75)

T. Hani Handoko memaparkan ada 4 jenis konflik dalam kehidupan

organisasi, yaitu :

1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seseorang individu

menghadapi ketidak pastian terhadap pekerjaan yang dia

harapkan untuk melaksanakannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal

ini sering diakibatkan oleh perbedaa-perbedaan kepribadian.

3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan

cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang

dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena

terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.

5. Konflik antar organisasi (Handoko Hani, 2009: 349)

Berbeda halnya dengan Hani Handoko, Menurut Wijono ada

tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai

(Goal Conflict), yaitu: 1) Approach-Approach Conflict, dimana

Page 125: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

119

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua

persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah

satu sama lain. 2) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang

didorong untuk melakukan pendekatan terhadap persoalan-persoalan

yang mengacu pada satu tujuan dan pada waktu yang sama didorong

untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan

tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negatif bagiorang

yang mengalami konflik tersebut. 3) Avoidance-Avoidance Conflict,

dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal yang

negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama

lain. Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis

konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta

akibatnya tidak begitu fatal. (Wijono, 1993: 46)

Jenis-jenis konflik diatas tak terlepas dari motif kepentingan

ekonomi individu dan kepentingan organisasi, Konflik antar

organisasi, biasanya timbul sebagai akibat bentuk persaingan

ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.

3. Unsur-Unsur Stress dan Konflik.

a. Stres

Bila ditinjau dari peristiwa stres, dapatlah diidentifikasi

secara garis besar unsur-unsur stres yang terkandung di dalamnya.

antara lain:

1. Stressor, unsur yang merupakan sumber dari stres. Betuknya dapat

berupa struktur sosial, peristiwa hidup, lingkungan fisik.

2. The Stressed. Yaitu orang yang mengalami stres. Kondisi stres ini

dapat dilihat dari respon individu terhadap sumber stres. Respon ini

bisa psikologik, dan bisa pula fisiologik.

Page 126: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

120

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

3. Transaction. Unsur ini menggambarkan adanya hubungan timbal

balik yang saling mempengaruhi antara orang yang sedang stres

dengan keadaan yang penuh stres. Melalui transaksi ini akan

memungkinkan seseorang melakukan usaha penyesuaian diri yang

terus-menerus antara orang yang mengalami stres dengan hal-hal

yang mendatangkan stres. (Suryanto 2013)

Konflik itu sendiri banyak ragamnya sehingga memberikan

ciri-ciri sebagaimana yang disebut diatas tidak cukup, tetapi dalam

kehidupan yang kita alami sering konflik itu tak diduga dan tak

disengaja timbulnya, seperti timbul karena ketidak transparan dan ke

tidak pahaman diantara anggota suatu lembaga sehingga timbul

konflik.

b. Konflik

Menurut Wijono Ciri-ciri Konflik adalah : 1). Setidak-tidaknya ada

dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat

dalam suatu interaksi yang saling bertentangan. 2). Paling tidak

timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun

kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius

atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan. 3).

Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala

perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi,

dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh

keuntungan. 4). Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan

sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut. 5). Munculnya

ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang

terkait dengan kedudukan, statussosial, pangkat, golongan,

kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.

4. Faktor-Faktor Penyebab Stres dan Konflik.

Page 127: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

121

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

a. Stres

Menurut Dwiyanti ada dua (2) faktor penyebab stress yaitu:

faktor lingkungan dan faktor personal (individu), Faktor lingkungan

bisa berupa kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, manajemen kantor

atau lingkungan kerja, sedangkan faktor personal bisa berupa tipe

keperibadian peristiwa pengalaman peribadi, kondisi keluarga

dimana peribadi berada dan mengembangkan diri.

Secara umum ada delapan faktor penybab timbulnya stress,

sebagaimana yang di sebut oleh Dwiyanti sebagai berikut:

1. Tidak ada dukungan sosial, artinya stres akan cendrung

muncul pada lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial

masyarakat.

2. Tidak dapat memutuskan persoalan yang menjadi tanggung

jawab dan kewenangannya.

3. Personal yang tidak di libatkan dalam pembuatan keputusan

yang menyangkut peribadinya.

4. Pelecehan seksual, yakni yang berhubungan dengan seks

yang tidak di inginkan

5. Kondisi lingkungan kerja yang suhu terlalu panas, terlalu

dingin, sesak, dan ribet.

6. Manajemen yang tidak sehat, artinya banyak yang stres

karena gaya kepemimpinan yang cendrung neurotis (Sangat

Sensitip tidak percaya orang lain), perpeksionis (Terlalu

mendramatisir suasana hati atau peristiwa.), sehingga

berpengaruh pada pembuatan keputusan di tempat kerja.

7. Tipe keperibadian yang sering di buru dalam mengerjakan

tugas, tidak sabar, pemrah, dan putus asa.

Page 128: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

122

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

8. Peristiwa atau pengalaman peribadi yang menyakitkan,

kematian pasangan, perceraian, gagal sekolah, kalah

pilkada, dan kematian yang tidak di inginkan. (Gibson,

1997: 77-79)

Bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa penyebab stres antara

lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang

mendesak, kualitas pengawasan yang rendah, iklim kerja yang tidak

sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan

tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan yang

frustasi dalam kerja.

b. Konflik.

Di antara faktor-faktor yang menyebabkan konflik anatara

individu atau organisasi adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan

perasaan.Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya,

setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-

beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan

akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat

menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam

menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan

dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas

musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap

warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu

karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk

pribadi-pribadi yang berbeda.

3. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola

pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan

Page 129: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

123

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan

perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

4. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

5. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang

kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang

bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki

kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat

melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-

beda.

6. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam

masyarakat. (Mulyasa, 2013: 274)

Secara ringkas penyebab-penyebab konflik tersebut dapat di

jelaskan sebagai berikut: (1) Komunikasi, (2) struktur dan (3)

pribadi. (Handoko, Hani. T, 2009: 345).

Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural

yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.

Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan

nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat

berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja

dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika

terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan

proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya

penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap

mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. (Scott,

John, 2012: 275 )

5. Dampak Stres dan Konflik

Page 130: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

124

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

a. Stres

Menurut Gibson dampak dari stres sebagai berikut:

1. Depresi, frustasi, kehilangan kendali emosi.

2. Perilaku kecanduan alkohol, merokok berlebihan.

3. Tidak dapat membuat masuk akal, daya konsentrasi rendah,

kurang perhatian.

4. Kandungan glukosa darah meningkat, denyut jantung dan

tekanan darah meningkat.

5. Produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja, komitmen dan

loyalitas Berkurang. (Gibson: 1997: 47)

b. Konflik

Adanya sebuah konflik yang timbul dalam perkembangan

organisasi atau lembaga, pasti memberikan sebuah dampak bagi

kelangsungan organisisasi teresebut. Lingkup konflik tersebut dapat

memberikan dampak terhadap individu maupun dampak terhadap

organisasi tersebut. Terdapat dua dampak yang di akibatkan dengan

adanya konflik, yaitu dampak negatif dan dampak positif. (Deddi:

2006: 278)

Efek negatif dari konflik bisa berlingkup pada level individu

ataupun organisasi. Pada level organisasi, konflik merusak kinerja

organisasi sekaligus unit-unit yang ada di dalamnya. Pada level

individu, konflik merusak dalam bentuk tertekannya pekerja (job

stress). Berikut adalah rincian efek negatif konflik organisasi:

1. Reaksi umum atas konflik seperti ketidakmampuan

konsentrasi dan berpikir secara

jelas, dengan peningkatan gangguan dan kemampuan untuk

santai.

Page 131: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

125

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

2. Lingkaran setan konflik berujung pada stress, yang kemudian

mendorong terbitnya sinisme baik terhadap klien ataupun

kolega kerja. Ini juga berdampak pada eskalasi konflik.

Sedangkan efek Positif. Konflik juga punya efek positif di

tataran individu. Bahkan, konflik sesungguhnya lebih banyak efek

positif tinimbang negatif. rincian efek positif konflik bisa kami

sebutkan sebagai berikut ini:

1. Memperkuat hubungan. Dua orang yang mampu mengenali

perbedaan akibat konflik, kenapa perbedaan muncul.

2. dapat melakukan diskusi guna menyelesaikannya sehingga

satu sama lain dapat mengenal lebih dalam.

3. Meningkatnya kepercayaan. Jika dua orang bisa

menyelesaikan konflik, mereka akan lebih mempercayai

masing-masing pihak di masa datang dengan mengetahui

bahwa perbedaan di antara mereka bisa diselesaikan.

4. Peningkatan harga diri. Hasil produktif dari konflik adalah

peningkatan harga diri dari tiap pihak yang bertikai.

5. Penguatan kreativitas dan produktivitas. Konflik jika

dimanajemen secara baik merupakan kondisi yang

memungkinkan kreativitas dan diskusi antar orang dengan

kepentingan berbeda, dan ujungnya peningkatan

produktivitas.

6. Kepuasan kerja. Orang butuh sejumlah perangsang dan

menggunakan pengalaman dalam hal penaikan dan

penurunan ketegangan, dalam rangka meraih kepuasan kerja.

(Deddi: 2006: 278)

Selanjutnya Suyono, menyebutkan bahwa dalam konflik

organisasi terdapat dampak disfungsi dan fungsi, dampak disfungsi

Page 132: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

126

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

dapat diartikan juga sebagai dampak negatif, dan fungsi diartikan

sebagai dampak positif, disfungsi konflik adalah:

1. Konflik mengakibatkan job stress, perasaan terbakar, dan

ketidakpuasan.

2. Komunikasi antar inidividu dan kelompok menjadi

berkurang.

3. Iklim ketidakpercayaan dan kecurigaan berkembang.

4. Hubungan antar orang tercederai.

5. Kinerja pekerjaan berkurang.

6. Perlawanan atas perubahan meningkat, dan

7. Komitmen dan kesetiaan organisasi akan terpengaruh.

Fungsi Konflik, yaitu :

1. Konflik merangsang inovasi, kreativitas, dan perubahan.

2. Proses pembuatan keputusan dalam organisasi akan

terimprovisasi.

3. Solusi alternatif atas satu masalah akan ditemukan

4. Konflik membawa solusi sinergis bagi masalah bersama.

5. Kinerja individu dan kelompok akan lebih kuat.

6. Individu dan kelompok dipaksa untuk mencari

pendekatan baru atas masalah, dan

7. Individu dan kelompok perlu lebih mengartikulasi dan

menjelaskan posisi mereka (Wijono, 1993: 34).

6. Strategi Penyelesaian Stres dan Konflik.

a. Stres

Di semua ranah permasalahan selalau ada dua hal yang tak

pernah sejalan yakni berupa masalah dan solusi karena sudah

menjadi suatu ketetapan Ilahi sebelum di jadikan alam ini, begitupun

dengan stres dan konflik tak selamanya dua masalah ini tak ada

solusinya, oleh karena itu menurut Edward, A Chaerleswort strategi

Page 133: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

127

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

menyelesaikan stres baik secara individual maupun organiasi

lembaga dengan Cara menyelesaikan komplik

yaitu lihat tabel di bawah ini:

No Individual Lembaga Organisasi

1 Menguatkan keimanan Memperbaiki iklim

organisasi

2 Meditasi dan

pernafasan

Memperbaiki lingkungan

fisik

3 Olah raga Melakukn analisis dan

kejelasan tugas

4 Relaksasi Merubah struktur dan

proses organisasi

5 Dukungan sosial,

teman-teman dan

keluarga

Meningkatkan partisipasi

dan pengambilan

keputusan

6 Menghindari kebiasaan

yang membosankan

Restrukturisasi tugas

7 Trapi Menetapkan konsep

manajemen berdasarkan

sasaran

Sumber: Edward, A Chaerleswort dalam Manajemen

Stres,1995.

Namun yang paling bagus menurut pandangan islam cara

mengatasi stres dan konfik adalah dengan mendekatkan diri kepada

Allah SWT, sabar, hidup sederhana, tawakkal dan jangan putus asa.

Page 134: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

128

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Sebagaimana yang di sebutkan dalam al-Qur’an: Hai orang-orang

yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan

tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah

kepada Allah, supaya kamu beruntung. (Q S. al-Imron [3] : 200).

b. Konflik

Menurut wijono untuk strategi penyelesaian konflik ada tiga

sebagai berikut:

1. Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual

Conflict).

Menurut Wijono, untuk mengatasi konflik dalam diri

individu diperlukan paling tidak tujuh strategi yaitu:

a) Menciptakan kontak dan membina hubungan,

b) Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan,

c) Menumbuhkan kemampuan atau kekuatan diri sendiri,

d) Menentukan tujuan, Mencari beberapa alternatif,

e) Memilih alternatif dan

f) Merencanakan pelaksanaan jalan keluar. (Wijono, 1993: 66)

2. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict)

Menurut Wijono, untuk mengatasi konflik dalam diri

individu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:

a) Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy):

o Arbitrasi (Arbitration)

o Mediasi (Mediation)

b) Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)

Ada lima cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik

dengan win-lose strategy yaitu melalui:

Page 135: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

129

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

1) Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua

atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari

ketergantungan tugas (task independence).

2) Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan

melakukan tindakan.

3) Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah

posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi

faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan

komunikasi (communication barriers).

4) Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan

kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power)

melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat

individu (individual traits).

5) Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan

pertukaran persetujuan.

(Wijono, 1993: 66)

c) Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)

Ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat dipergunakan

sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu:

1) Pemecahan masalah terpadu (Integrative Problema Solving),

usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan

kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.

2) Konsultasi proses antar pihak (Inter-Party Process

Consultation), dalam penyelesaian melalui konsultasi proses,

biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya

tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik

dengan kekuasaan atau menghakimi salah satu atau kedua

belah pihak yang terlibat konflik. (Wijono, 1993: 66)

Page 136: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

130

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

3. Strategi Mengatasi Konflik Organisasi (Organizational Conflict)

Menurut Wijono, ada beberapa strategi yang bisa dipakai

untuk mengantisipasi terjadinya konflik organisasi diantaranya

adalah: Pendekatan Birokratis (Bureaucratic Approach),

Pendekatan Intervensi Otoritatif Dalam Konflik Lateral

(Authoritative Intervention), Pendekatan Sistem (System

Approach) dan Reorganisasi Struktural (Structural

Reorganization)

Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin

dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama atau tidak

kerjasama dan tegas atau tidak tegas. Dengan menggunakan kedua

macam dimensi tersebut ada enam macam pendekatan penyelesaian

konflik menurut Thomas ialah:

1. Menghindar,

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang

memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi

konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan

ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang

memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk

menenangkan diri. Misalnya manajer yang terlibat didalam

konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua

pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan

menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2. Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur

strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut

Page 137: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

131

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya

kerjasama dengan memberi kesempatan pada m

3. Mereka untuk membuat keputusan. Misalnya pegawai yang

menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan

pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di

tempat yang pertama.

3. Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih

banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya

atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.

Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi

merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

4. Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan

menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi

dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak

yang dapat menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi Pemecahan sama-sama

menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja

yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang

terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu

sama lainnya.

6. Mengadakan perubahan peran dan struktur organisasi.

Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang

kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi

untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal.

Page 138: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

132

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional,

maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara

:

1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya

dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja

yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja

saja.

2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari

terjadinya eksklusivisme di atara unit-unit kerja melalui

kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua

atau lebih unit kerja.

3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah

fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi

kebutuhan semua unit kerja.

4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan

menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih

membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan

permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.

5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan

melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat

keputusan.

6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang

dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat

mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.

7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan

demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi

dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk

memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat

mempermudah kerjasama.

Page 139: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

133

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan

ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil

dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas

jasa. (Gibson, James, 1997: 286)

Konflik itu sendiri tidak bisa kita hindari, namun bagaimana

kita mengatasi atau memanajemen sebuah strategi untuk menjaga

stabilitas dan hubungan indivdu, kelompok maupun lembaga yang

bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

A, Charieswort, Edwar, Ronal G Nathan. alih bahasa, Dinastindo.

Manajemen Stres: Dengan Teknik Relaksasi. Jakarta: Abdi

Tandur. 1996.

Anwar, Abu Mangku Negara, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: Rosda Karya. 2009.

Azwandi, Konflik Sosial Keagamaan, Kasus Intraksi Jama’ah Salafi

dan Masyarakat Lokal di Gunung Sari Lombok Barat

Yogyakarta, Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2012.

Departemen Agama. Al Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Bandung: Diponegoro, 2012.

Dacholfany, M. Ihsan, Peran Kepemimpinan Perguruan Tinggi Islam

dalam Pembagunan Peradaban Islami, STAIN Jurai Siwo,

Jurnal Studi Keislaman: Nizham, Vol 2, No 2 . Metro,

Lampung. 2013.

Page 140: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

134

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Dacholfany, M. Ihsan. Gaya Kepemimpinan Kyai dalam Pendidikan

karakter Di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor

Jawa Timur. Disertasi UNINUS, Bandung. 2011.

Dacholfany, M. Ihsan. Leadership Style in Character Education at

The Darussalam Gontor, Al-Ulum, Volume 15 Number 2

December 2015

Dacholfany, M. Ihsan, Peranan pengambilan keputusan dalam

Rangka menciptakan inovasi Di bidang pendidikan, Jurnal

Dewantara Vol .I , No . 01 Jan -Juni 2016,

Dacholfany, M. Ihsan. Inisiasi Strategi Manajemen Lembaga

Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Mutu Sumber Daya

Manusia Islami Di Indonesia Dalam Menghadapi Era

Globalisasi, At-Tajdid, Volume. 1, No. 1 Januari-Juni 2017.

Dacholfany, M. Ihsan Peran Kepemimpinan Perguruan Tinggi Islam

dalam Pembagunan Peradaban Islami, NIZAM: Jurnal Studi

Keislaman No. 02 Juli - Desember 2013.

Dacholfany, M. Ihsan. Pendidikan Karakter Belajar Ala Pesantren

Gontor. Penerbit: Wafi Media Tama Tangerang. 2015,

Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan, Bandung: Refika

Aditama.2010.

Gibson, James, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. alih Bahasa,

Adriani. Bandung: Binarupa Aksara. 1997.

Hendyat Soetopo. Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya . 2010.

Page 141: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

135

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

Hendry Selanno. Faktor Internal yang Mempengaruhi Perilaku

Organisasi, Jurnal Populis, Volume 8 No. 2 Oktober 2014.

Hersey dan Blancard. Manajemen Perilaku Organisasi:

Pendayagunaan Sumberdaya Manusia, terjemahan Agus

Dharma. Erlangga, Jakarta.1995.

Handoko, Hani. T. Manajemen. Edisi 2, Yogyakarta: Anggota

IKAPI. 2009.

Handoko, Hani. T. Manajemen Personalia dan Sumberdaya

Manusia, Yoqyakarta: Universitas Gajah Mada, 2001.

Kamisa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kartika.

1997.

Khaerul Umam.. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia .

2010

Kariyoso. Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta:

Penerbit EGC. 1994.

Kusmiati, Sri. Dasar-dasar Perilaku. Jakarta: Penerbit Depkes RI.

1990

Keith Davis dan John W. Newstrom, Perilaku dalam Organisasi,

Jakarta, Penerbit Erlangga 1985.

Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakaerta:

Bumi Aksara. 2013.

Mulyana, Deddy. Stress, Konflik, dan Komunikasi Organisasi.

Bandung: Rosdakarya. 2006.

Muchlas, M. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.2005.

Mujiono. Imam. Kepemimpinan dan Keorganisasian. UII Press.

Yogyakarta, 2002.

Page 142: KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI...KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati

136

Kepemimpinan Islam dan Perilaku Organisasi

R. Wayne Pace, Don F Faules. Komunikasi Organisasi. Jakarta:

Alfabeta. 2006.

Rubiyah Astuti dan M. Ihsan Dacholfany. Pengaruh supervisi

pengawas sekolah dan Kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja Guru SMP Di kota metro lampung, Jurnal

Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol.

1. No. 2, Desember 2016.

Robbins, Setephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT.

Macananjaya Cemerlang

Scott, John, Teori Sosial: Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Siagian, P. Sondang.. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT. Toko

Gunung Agung. 1996

Thoha, Miftah.. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Da Aplikasinya.

Jakarta:Rajawali Pers. 2011

Yulk, Gary.Kepemimpinan dalam Organisasi: Edisi terjemahan.

Jakarta: Prenhallindo. .1994.

Wijono. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.Jakarta:

PT Prenhallindo.1993.

http// hasyimwordpress.com/ Sifat-Sifat Konflik .

http//Jurnal Manejemen “Manejemen Konflik: Definisi, Ciri, Sumber,

Dampak dan Strategi Mengatasi Konflik.(http://jurnal-sdm-

blogspot.com/search/label/Manajemen Konflik.