20
Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer MULFA SATRIA ASNEL 1010313109

Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parase n VII

Citation preview

Kelumpuhan Nervus Fasialis Perifer

Kelumpuhan Nervus Fasialis PeriferMULFA SATRIA ASNEL1010313109DefinisiKelumpuhan n.fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah.Wajah tampak tidak simetris saat menggerakkan otot wajahKelumpuhan n. fasialis gejala, penyebab harus diketahuiN. Fasialis merupakan saraf kranial terpanjang di dalam tulang, sebagian besar kelainan terletak di dalam tulang temporalAnatomi

KlasifikasiSeddonKlasifikasiSunderlandProsesPatologisNeuropraxiaIGangguan fungsiAxonotmesisIIIII

IVKerusakan axonKerusakan axon dan endoneuriumKerusakan axon, endoneurium dan perineuriumNeurotmesisVKerusakan totalKlasifikasiN. Fasialis terdiri dari 3 komponen:Motoris: mensarafi otot wajah kecuali m.levator palpebra superioirSensoris: 2/3 antrior lidahParasimpatis: persarafan glandula lakrimalis, glandula submandibula, dan glandula lingualisPemeriksaan Fungsi n.fasialisUntuk menentukan letak lesi dan derajat kelumpuhannya.Gradasi Freyss:Pemeriksaan fungsi saraf motorikTonusSinkinesisHemispasmeGustometriSCHIRMER testReflek stapedius: cabang N.VIIPemeriksaan fungsi saraf motorikm. frontalis: diperiksa dengan cara mengangkat alis ke atasM. sourcilier: mengerutkan alisM. piramidalis: diperiksa dengan cara mengangkat dan mengkerutkan hidung ke atasM. orbikularis okuli: memejamkan kedua mata kuat-kuatM. zigomatikus: tertawa lebar sambil memperlihatkan gigi

6. m. levator komunis: memoncongkan kmulut ke depan7. m. businator: menggembungkan kedua pipi8. m. orbikularis oris: menyutuh bersiul9. m. triangularis: menarik kedua sudut bibir ke bawah10. m. mentalis: memoncongkan mulut yang tertutup rapat ke depan.

Gerakan normal dan simteris: 3 poinSedikit ada gerakan: 1 poinDiantaranya: 2 poinTidak ada gerakan: 0 poin

Nervus FasialisMensyarafi otot-otot syaraf wajahKelumpuhan: merupakan gejala, sehingga harus dicari penyebab dan derajat untuk menentukan terapi dan prognosisPenting anatomi ( topografi lesi)Saraf kranial terpanjang di dalam tulang, sebagian BESAR kelainan di tulang temporalTerdiri tiga komponen: motoris, sensoris, parasimpatis. Menentukan derajat kelumpuhan & letak lesi. Gradasi fungsi saraf fasialis menurut House-Brackmann I. NormalII. Disfungsi RinganIII. Disfungsi SedangIV. Disfungsi Sedang BeratV. Disfungsi BeratVI. Paralisis Total Gradasi Freys fungsi motorik, tonus, sinkinesis dan hemispasme

12345TonusAreaHIPOTONUSHIPERTONUSWajah diam1

23

45Kerutan di dahi hilang Alis mata jatuhFisura palpebra melebarLipatan nasolabial mendatar/hilang Hidung deviasi ke arah sisi sehatNasal ala mendatarPipi jatuhSudut mulut jatuhBibir jatuh Kerutan di dahi meningkatAlis mata naikFisura palpebra menyempitLipatan nasolabial makin dalam

Pipi menonjol/tertarik ke dalamBibir terangkat dan/tertarik ke lateral Wajah gerakMenimbulkan gerakan asimetrik pada sisi sehat.Fenomena Bells dengan sklera terlihat.Bibir dan filtrum deviasi ke sisi sehat. Gerakan pada sudut bibir saat mata berkedipMata menutup di saat mengunyah, bicara atau tersenyum.Kontraksi beberapa otot yang menimbulkan akinesia

03Sinkinesis dan HemispasmeSinkinesisKontraksi otot wajah yg tidak disadari, terjadi bersamaan dengan gerak otot wajah lain yang sengaja dilakukan

HemispasmeKontraksi otot tidak disadari, spasme intermiten ringan berat, terjadi pada 1 sisi wajah.

GustometriTes pengecapanSuatu indikator dalam deteksi gangguan fungsi saraf korda timpani. Hilangnya pengecapan akibat cedera saraf korda timpani, terbatas pada duapertiga anterior lidah dan berakhir pada garis tengah.Caranya dengan menyuruh penderita menjulurkan lidah, kemudian meletakkan pada lidah penderita bubuk gula, kina, sitrat atau garam begiliran dan diselingi istirahat. Lalu penderita disuruh menyatakan pengecapan yang dirasakan dengan isyarat., misalnya 1. untuk rasa manis; 2. untuk rasa pahit; 3. untuk rasa asin; 4. untuk rasa asam

ElektrogustometriLidah dirangsang secara elektrik untuk memproduksi rasa metalik dan kedua sisi lidah dibandingkanRefleks stapedius

Refleks kontraksi otot stapedius terjadi ketika telinga kontralateral dirangsang dengan bunyi yang keras akibatnya akan mengubah compliance telinga tengah. Diukur melalui audiometri impedans. Jika lesi melibatkan cabang saraf proksimal yang mengarah ke otot stapedius, otot tersebut tidak akan berkontraksi dan tidak ada perubahan impedans.

refleks stapediusAferen: N.VIII Jalur batang otak yang kompleks dimulai dari nucleus koklea di sisi yang dirangsang ke daerah nucleus motorik N.VII (fasialis) pada kedua sisiEferen: N.VII yang meinervasi otot stapedius.

Sinkinesis Gerakan wajah yg tidak disadari saat menggerakkan otot wajah lain

Hemispasme: Kontraksi otot tidak disadari, terjadi intermittenGustometri:Pemeriksaan 2/3 anterior lidah yg dipersarafi n. korda timpani.Periksa ambang rangsang antara kanan dan kiri.Schirmer Test/Naso-Lacrimal ReflexLetakkan kertas hisap atau lakmus lebar 0,5 cm, panjang 5-10 cm pada dasar konjugtivaEtiologi- Kongenital- Infeksi (Sindrom Ramsey-Hunt, herpes optikus, otitis media supuratif)- Tumor (intrakranial, ekstrakranial)- Trauma- Gangguan pembuluh darah - Idiopatik (Bellss Palsy)PengobatanFungsi motorik baik: obat anti edem, vasodilatansia, neurotonikaGangguan hantaran berat: dekompresi N.VII Transmastoid