5
Kelompok Sosial dalam Kehidupan Masyarakat A. Pengertian dan Bentuk-bentuk Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok sosial diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok sosial juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Pengertian lain kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Kumpulan manusia yang bisa disebut sebagai kelompok sosial adalah kumpulan yang memenuhi persyaratan berikut: a. Adanya kesadaran padansetiap anggota kelompok bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. b. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu ddengan anggota lainnya. c. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka makin erat. Bisa berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, juga adanya musuh yang sama. d. Bestruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. e. Bersistem dan berproses. Berikut ini berbagai macam kelompok atau asosiasi dalam masyarakat: a. In group-Out group In group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial yang diantara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya klik. Sedangkan outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. b. Kelompok Primer dan sekunder

Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

indahnya sebagai makhluk sosial

Citation preview

Page 1: Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Kelompok Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

A.      Pengertian dan Bentuk-bentuk Kelompok SosialKelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan

keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok sosial diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok sosial juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Pengertian lain kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Kumpulan manusia yang bisa disebut sebagai kelompok sosial adalah kumpulan yang memenuhi persyaratan berikut:

a.    Adanya kesadaran padansetiap anggota kelompok bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.

b.    Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu ddengan anggota lainnya.c.    Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka makin erat. Bisa berupa nasib

yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, juga adanya musuh yang sama.

d.   Bestruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.e.    Bersistem dan berproses.

Berikut ini berbagai macam kelompok atau asosiasi dalam masyarakat:a.    In group-Out group

In group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial yang diantara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya klik. Sedangkan outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih.

b.    Kelompok Primer dan sekunderKlasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder

dibedakan berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di antara anggota-anggotanya.

c.    Gemeinschaft dan GesselschaftGemeinschaft (paguyuban) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-

anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : (1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga.

Page 2: Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemeinschaft, yaitu: (1) gemeinschaft by blood, contohnya keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemeinschaft of place, misalnya orang-orang se-RT/RW, (3) gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki jiwa atau ideologi yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan dan tidak memiliki kesamaan keturunan atau keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat, intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan sebagainya.

Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan pada ikatan lahir dan bersifat  kontraktual. Contohnya: Sebuah perusahaan atau organisasi buruh.

d.   Kelompok Formal dan InformalKlasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal

merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Pada  kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik fungsional maupun struktural.

Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi.

e.    Kelompok organik dan mekanikKlasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya

pembagian kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok mekanik terdapat solidaritas mekanik.

f.     Membership dan reference groupKlasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan

kelompok dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota.

g.    Kelompok okupasional dan volunterKelompok okupasional muncul karena anggotanya memiliki pekerjaan sejenis dan fungsi

kekerabatan mulai memudar. Contohnya kelompok profesi, seperti ikatan dokter Indonesia, dll. Kelompok volunter terbentuk karena ada keinginan memenuhi kepentingan anggotanya tanpa menggangu kepentingan masyarakat secara umum. Anggota kelompok ini adalah orang-orang dengan kepentingan yang sama namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat.

h.    Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur1)   Kerumunan

Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja.

Page 3: Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan. Tipe-tipe kerumunan antara lain:

a)        Khalayak penonton (pendengar formal atau formal audience)Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, pengunjung khotbah agama, dsb.

b)        Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group)Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta.

c)        Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations)Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst.

d)       Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd)Panic crowd adalah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana atau ancaman, misalnya pengungsi.

e)        Kerumunan penonton (spectator crowd)Spectator crowd adalah kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu.  Kerumunan semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana.

f)         Lawless crowdYaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat menyimpang.

2)   Publik (massa)Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung, melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya..

B.       Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural di IndonesiaDalam suatu masyarakat majemuk atau multikultural terdapat kelompok-kelompok sosial

yang mengikat masyarakat. Kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat multikultural di Indonesia antara lain berdasarkan etnis, agama, maupun stratifikasi sosial.

a.    Kelompok EtnisKelompok etnis merupakan bentuk kelompok yang menampilkan persamaan bahasa, adat kebiasaan, wilayah, sejarah, sikap dan sistem politik, serta telah mengembangkan subkulturnya sendiri. Kelompok etnis tersebar di seluruh Kepulauan Nusantara.Secara garis besar, kelompok etnis (suku bangsa) yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut.

1)   Pulau Sumatera antara lain didiami oleh beberapa suku bangsa seperti Suku Aceh, Minangkabau, Melayu, Bengkulu, Batak, Mentawai, Nias, Palembang, dan Lampung.

2)   Pulau Kalimantan antara lain didiami oleh Suku Dayak, Banjar, Melayu, dan sebagainya.3)   Pulau Jawa antara lain didiami oleh Suku Jawa, Sunda, Badui, Tengger, Samin, dan Betawi.

Page 4: Kelompok Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat

4)   Pulau Sulawesi antara lain didiami oleh Suku Minahasa, Sangir, Bolang Mangondo, Gorontalo, Toraja, Buton, Bugis, Makassar, dan Mandar.

5)   Pulau Bali antara lain didiami oleh Suku Bali Aga (Bali Asli) dan orang Bali pendatang.6)   Wilayah Maluku antara lain didiami oleh Suku Ambon, Kei, Tual, Dobo, Morotai, dan

sebagainya.7)   Pulau Papua antara lain didiami oleh Suku Sasak, Dompu, Alor, dan sebagainya.b.    Kelompok Sosial Keagamaan

Dalam masyarakat Indonesia yang multikultural, perbedaan agama merupakan salah satu kekayaan bangsa. Agama-agama yang dianut masyarakat Indonesia adalah agama Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Protestan, Kong Hu Chu dan berbagai aliran kepercayaan.Adanya perbedaan-perbedaan keyakinan tersebut, maka timbullah kelompok-kelompok sosial baik yang formal maupun informal berdasarkan keyakinan terhadap agama tertentu, seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia), KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia), PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) dan WALUBI (Perwalian Umat Buddha Indonesia).

c.    Kelompok Sosial berdasarkan Stratifikasi SosialDewasa ini kelompok-kelompok sosial berdasarkan stratifikasi sosial ditentukan bukan hanya oleh aspek ekonomi semata, melainkan juga aspek profesionalitas seseorang. Keinginan untuk maju menyebabkan pendidikan mendapat tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat industri. Orang yang memiliki pendidikan tinggi akan menempati strata atas, sedangkan orang yang berpendidikan rendah akan ditempatkan pada strata bawah. Oleh karena itu, kelompok-kelompok sosial berdasarkan profesi, hobi, atau kegemaran bermunculan dalam masyarakat perkotaan di Indonesia.

Sumber Referensi ; Soerjono Soekanto.Sosiologi (Suatu Pengantar). 2007