Upload
muhammad-hafizi
View
430
Download
27
Embed Size (px)
Citation preview
REPAIRPERINEUM
KELOMPOK 6 :
Dona FitrianaEnni Yuliani
HidayatunnisaMalisa Ariani
Jimy Kevin PriambodoM. Aksara Hamimi
M. Ikhsan Ari YudhaM. Hafizi
Perineum• Bagian permukaan dari pintu bawah panggul
yang terletak antara vulva dan anus. • Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis
serta diafragma pelvis.
Rupture Perineum• Robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik
secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan.
• Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat.
• Robekan perineum terjadi pada hampir semua primipara (Wiknjosastro, 2005)
PENGERTIAN
Ruptur Derajat 1 Ruptur Derajat 2
Ruptur Derajat 3 Ruptur Derajat 4
TINGKATAN RUPTURE
PERINEUM
Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi
akibat perlukaan
Untuk mendekatkan jaringan-jaringan agar proses penyembuhan
bisa terjadi
TUJUAN PENJAHITAN PERLUKAAN PERINEUM
Macam-macam JahitanJahitan interrupted
Jahitan simple interrupted
Jahitan ContinousJahitan jelujur
Jahitan feston
Jahitan kantung tembakau
Jahitan MatrasJahitan matras horizontal
Jahitan matras vertikal
Jahitan SubkutisJahitan Continous
Jahitan interrupted dermal stitch
Jahitan Dalam
BENANG UNTUK MENJAHIT PERINEUM
Jenis dan ukuran benang untuk penjahitan luka perineum:
Catgut kromik 4-0
Catgut kromik 3-0
Catgut kromik 2-0
(Sulistyawati & Nugraheny, 2010)
Tingkat I : Penjahitan robekan perineum tingkat I dapat dilakukan hanya
dengan memakai catgut yang dijahitkan secara jelujur (continuous suture) atau dengan cara angka delapan (fi gure of eight).
Tingkat II : Sebelum dilakukan penjahitan pada robekan perineum tingkat II
maupun tingkat II I, j ika dijumpai pinggir yang tidak rata atau bergerigi, maka pinggir bergerigi tersebut harus diratakan terlebih dahulu.pinggir robekan sebelah kiri dan kanan masing-masing diklem terlebih dahulu Kemudian digunting. Setelah pinggir robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka robekan. Mula-mula otot-otot dijahit denbgan catgut. Kemudian selaput lendir vgina dijahit dengan catgut secra terputus-putus atau jelujur. Penjahitan selaput lendir vagina dimulai dari puncak robekan. terakhir kulit perineum dijahit dengan benang sutera secara terputus-putus.
TEKNIK PENJAHITAN RUPTURE PERINEUM
Tingkat III :Mula-mula dinding depan rectum yang robek dijahit.
Kemudian fasia perirektal dan fasia septum rektovaginal dijahit dengan catgut kromik, sehingga bertemu kembali. Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah oleh karena robekan diklem dingan klem pean lurus. Kemudian dijahit dengan 2-3 jahitan catgut kromik sehingga bertemu kembali. Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis seperti menjahit robekan perineum tingkat II.
Tingkat IV :Pasien dirujuk ke fasilitas dan tenaga kesehatan yang
memadai.
LANJUTAN…
Perawat memiliki penglihatan yang baik
Posisi pasien litotomi Penggunaan cahaya yang cukup Anatomi dapat dilihat dengan
jelas Teknik yang steril Tindakan cepat Septik dan antisepsis pada
daerah luka Jahit mukosa vagina secara
jelujur dengan catgut cromic 2-0
Mulai dari sekitar 1 cm di atas puncak luka episiotomi sampai pada batas vagina
Gunakan pinset untuk menarik jarum melalui jaringan vagina
Jahit otot perineum dengan benang 2-0 secara interuptus
Jahit kulit secara intruptus dan subkutikuler dengan benang 2-0
Bekerja hati-hati Hati-hati jangan sampai
kasa/kapas tertinggal dalam vagina
Penjelasan dan pendekatan yang peka terhadap perasaan ibu selama tindakan
Pentingnya tindak lanjut jangka panjang untuk menilai teknik dan pemilihan bahan untuk penjahitan
Pencegahan trauma lebih lanjut yang tidak perlu pada jaringan insisi.
PRINSIP DASAR SAAT PENJAHITAN PERINEUM
Persiapan Alat
1 buah sarung tangan steril/DTT
1 buah pinset serologis1 buah gunting benang1 kom air DTT1 kom kapas DTT1 buah pinset anatomis1 buah linex1 buah duxKorentang
BengkokKasa seperlunyaNafida dengan
jarumsekali pakai 10 mlLidokainBenang
LANGKAH-LANGKAH PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM
Persiapan Pasien
Bantu ibu mengambil posisi litotomi Tempatkan handuk atau kain bersih di bawah
bokong ibu Jika mungkin, tempatkan lampu sorot Gunakan teknik aseptik pada saat memeriksa
robekan atau episiotomi, kemudian memberikan anestesi lokal dan menjahit luka
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau yang steril
Dengan menggunakan teknik aseptik, persiapkan peralatan dan bahan-bahan desinfeksi tingkat tinggi untuk penjahitan
Posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan
Gunakan kain/kasa disinfeksi tingkat tinggi atau bersih untuk menyeka vulva, vagina dan perineum ibu
LANJUTAN…
Periksa vagina, serviks dan perineum secara lengkap. Pastikan bahwa laserasi perineum hanya merupakan laserasi derajat satu dan dua.
Ganti sarung tangan dengan sarung tangan Disinfeksi Tingkat Tinggi atau steril yang baru setelah melakukan pemeriksaan rektum
Berikan anastesi lokalSiapkan jarum dan benangTempatkan jarum pada pemegang jarum
dengan sudut 90 derajat, lalu jepit jarum tersebut.
LANJUTAN…
Anestesi Lokal
Gunakan tabung suntik steril sekali pakai dengan jarum ukuran 22 panjang 4 cm. Obat standart untuk anastesia lokal adalah 1% lidokain tanpa efinefrin (silokain).
Jika lidokain 1% tidak tersedia, gunakan lidokain 2% yang dilarutkan dengan air steril atau aquabidest (NaCl 0,9%) dengan perbandingan 1:1 (sebagai contoh, larutan 5 ml lidokain 2 % dengan 5 ml air steril atau normal salin untuk membuat larutan lidokain 1%)
LANJUTAN…
Langkah-langkah penjahitan laserasi pada perineum adalah sebagai berikut:
Cuci tangan dan gunakan sarung DTT atau steril. Ganti sarung tangan jika sudah terkontaminasi .
Pastikan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penjahitan sudah di DTT atau steril.
Setelah memberikan anastesi dan memastikan bahwa daerah tersebut telah dianastesi, telusuri hati-hati dengan menggunakan satu jari untuk secara luas menentukan batas-batas luka. Kemudian nilai kedalaman luka dan lapisan jaringan yang terluka.
PENJAHITAN LASERASI PADA PERINEUM
Tusukkan seluruh jarum dari tepi luka
pada perbatasan antara mukosa dan kulit perineum ke arah perineum.
Lakukan aspirasi untuk memeriksa adanya darah dari pembuluh darah yang tertusuk.
Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm di atas ujung laserasi di bagian dalam vagina. Setelah membuat tusukan pertama, buat ikatan dan potong pendek benang yang lebih pendek dari ikatan.
Tutup mukosa vagina dengan jahitan
jelujur, jahit ke bawah ke arah cincin
himen.
Tepat sebelum cincin himen,
masukan jarum ke dalam mukosa
vagina lalu ke bawah cincin himen sampai
jarum berada di bawah laserasi.
Teruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka, menggunakan jahitan jelujur, hingga mencapai bagian bawah laserasi.
Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum ke atas dan teruskan penjahitan menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan subkutikuler.
Tusukkan jarum dari robekan perineum ke dalam vagina. Jarum harus keluar dari belakang cincin himen.
Ikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina. Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm.
Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam.
Dengan lembut masukkan jari paling kecil ke dalam anus. Raba apakah ada jahitan pada rectum.
Cuci daerah genital dengan lembut dengan sabun dan air disinfeksi tingkat tinggi, kemudian keringkan. Bantu ibu mencari posisi yang lebih aman.
LANJUTAN…
Hal yang perlu di ingat!
Tidak usah menjahit laserasi derajat satu
Gunakan seminimal mungkin jahitan
Selalu gunakan teknik aseptik.
(Sulistyawati & Nugraheny, 2010)
Komplikasi
Penjahitan
Perlukaan
Perineum
InfeksiOverlapping
Nekrosis
PerdarahanHematomaDead space
DehisensiAbses
Perawatan Pasca Tindakan
Robekan tingkat IV berikan Ampisilin 500 mg per oral dan metronidazol 500 mg per oral
Observasi tanda-tanda infeksi
Jangan lakukan pemeriksaan rektal selama 2 minggu
Berikan pelembut feses selama seminggu per oral
Wiknjosastro, 2005
Waktu perawatan perineum menurut Feerer (2001)
PERAWATAN LUKA PERINEUM
Setelah BAB
Setelah
BAK
Saat mand
i
Persiapan Pasien
Ibu Post Partum Perawatan perineum sebaiknya dimulai sesegera mungkin setelah 6 jam dari persalinan normal dan dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
Alat dan bahan
Alat : baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih dan kering.
Bahan : air hangat, pembalut ganti baru, celana dalam bersih dan antiseptik (Fereer, 2001).
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN PERINEUM SEBAGAI BERIKUT :
Penatalaksanaan
Prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut: Mencuci tangan. Lepas semua pembalut dan bersihkan Waslap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan
perlahan Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi Keringkan perineum Kenakan pembalut baru Kenakan celana dalam yang bersih Cuci kembali tangan
LANJUTAN…
Jika terdapat hematoma, darah dikeluarkan. Jika tidak ada tanda infeksi dan perdarahan sudah berhenti, lakukan penjahitan.
Jika terdapat infeksi, buka dan drain luka. Lalu berikan terapi ampisilin 500 mg per oral 4 x sehari selama 5 hari dan metronidazol 400 mg per oral 3 x sehari selama 5 hari.
Jika infeksi mencapai otot dan terdapat nekrosis, lakukan debridemen dan berikan antibiotika secara kombinasi sampai pasien bebas demam 48 jam.
Luka dapat dijahit bila telah tenang, 2-4 minggu kemudian.
Fistula rektovaginal perlu dilakukan bedah rekonstruksi 3 bulan atau lebih pasca persalinan
(Wiknjosastro, 2005)
Penanganan Komplikasi
Informasi Kesehatan Untuk Ibu
Menjaga daerah vulva dan perineum ibu agar selalu dalam keadaan bersih dan kering.
Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada luka perineum.
Mencuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga sampai empat kali per hari.
Kembali dalam seminggu untuk memeriksakan penyembuhan lukanya
Menyarankan ibu mengkonsumsi nutrisi dan makanan bernilai gizi tinggi
Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh atau sedikitnya minum 8 gelas sehari.
Sulistyawati & Nugraheny, 2010