22
KELOMPOK 2 KONSEP RESISTIVITY-TOMOGRAPHY DAN SOUNDING

KELOMPOK 2.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KELOMPOK 2.pptx

KELOMPOK 2KONSEP RESISTIVITY-TOMOGRAPHY

DAN SOUNDING

Page 2: KELOMPOK 2.pptx

• Metode geolistrik resistivitas merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi (Hendrajaya dan Idam, 1990).

• Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua buah elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan permukaan bumi di bawah titik ukur (Sounding point) (Apparao, 1997).

Page 3: KELOMPOK 2.pptx

• Berdasarkan pada tujuan penyelidikan metode ini dibagi menjadi dua yaitu mapping dan sounding.

• Pada metode ini pengukuran pada satu titik ukur dilakukan dengan cara mengubah-ubah jarak elektrode. Pengubahan jarak elektrode tidak dilakukan secara sembarang, tetapi mulai jarak elektrode kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak elektrode ini sebanding dengan kedalaman lapisan yang terdeteksi.

• Metode resistivitas yang bertujuan mempelajari :

• Variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horizontal

Mapping

• Metode resistivitas yang bertujuan mempelajari :

• Variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara vertikal

Sounding

Page 4: KELOMPOK 2.pptx

• Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 – 500 m.

• Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur.

Page 5: KELOMPOK 2.pptx

Resistivitas Semu (Apparent Resistivity)

• Pada prinsipnya, pengukuran metode resistivitas dilakukan dengan mengalirkan arus melalui elektrode C1 dan C2 dan pengukuran beda potensial pada P1 dan P2.

Page 6: KELOMPOK 2.pptx

• Harga resistivitas yang diukur seolah-olah merupakan harga resistivitas untuk satu lapisan saja. Sehingga resistivitas yang terukur adalah resistivitas semu (), yang besarnya ditentukan dengan :

dengan :

K adalah faktor geometri yang besarnya tergantung pada konfigurasi elektrode yang digunakan.

Page 7: KELOMPOK 2.pptx

• Nilai K bisa dihitung dengan persamaan :

Page 8: KELOMPOK 2.pptx

Konfigurasi Elektrode

• Beberapa konfigurasi elektrode pada penerapan metode resistivitas diantaranya adalah konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger dan konfigurasi Dipole-dipole.

Page 9: KELOMPOK 2.pptx

Konfigurasi Wenner

• Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak yang sama yaitu C1P1= P1P2 = P2C2 = a.

• Jadi jarak antar elektrode arus adalah tiga kali jarak antar elektrode potensial.

Page 10: KELOMPOK 2.pptx

• Pada resistivitas mapping, jarak spasi elektrode tidak berubah-ubah untuk setiap titik datum yang diamati (besarnya a tetap), sedangkan pada resistivitas sounding, jarak spasi elektrode diperbesar secara bertahap, mulai dari harga a kecil sampai harga a besar, untuk satu titik sounding.

• Batas pembesaran spasi elektrode ini tergantung pada kemampuan alat yang dipakai. Makin sensitif dan makin besar arus yang dihasilkan alat maka makin leluasa dalam memperbesar jarak spasi elektrode tersebut, sehingga makin dalam lapisan yang terdeteksi atau teramati.

Page 11: KELOMPOK 2.pptx

• Sehingga dapat diperoleh besarnya faktor geometri untuk Konfigurasi Wenner adalah :

maka pada konfigurasi Wenner berlaku hubungan :

Page 12: KELOMPOK 2.pptx

Konfigurasi Wenner-Schlumberger

• Konfigurasi ini merupakan perpaduan dari konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger.

• Pada pengukuran dengan faktor spasi (n) = 1, konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan pengukuran pada konfigurasi Wenner (jarak antar elektrode = a), namun pada pengukuran dengan n = 2 dan seterusnya, konfigurasi Wenner-Schlumberger sama dengan konfigurasi Schlumberger (jarak antara elektrode arus dan elektrode potensial lebih besar daripada jarak antar elektrode potensial)

Page 13: KELOMPOK 2.pptx

• Maka faktor geometri pada konfigurasi Wenner-Schlumberger adalah :

Page 14: KELOMPOK 2.pptx

Sehingga berlaku hubungan :

Page 15: KELOMPOK 2.pptx

Konfigurasi Dipole-Dipole

• Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial ditempatkan terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a.

• Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu penampang dengan elektrode arus tetap, kemudian pemindahan elektrode arus pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan elektrode potensial sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik terakhir di lintasan itu.

Page 16: KELOMPOK 2.pptx

• Maka faktor geometri untuk konfigurasi Dipole-dipole adalah :

Page 17: KELOMPOK 2.pptx

Sehingga berlaku hubungan :

Page 18: KELOMPOK 2.pptx

• Tomografi merupakan suatu gambaran dari suatu penampang-lintang dari suatu objek.

• Tomografi dalam geofisika menggabungkan dua aspek penting analisis geologi yaitu estimasi sifat-sifat geologi dan pencitraan ke dalam satu konsep.

• Tomografi digunakan untuk menganalisis sifat-sifat kelistrikan medium yang dilalui, seperti konduktivitas dan resistivitas sehingga dapat mencitrakan prediksi lapisan bawah permukaan dan sifat-sifat geologi secara visual.

Page 19: KELOMPOK 2.pptx

• Cross-hole merupakan salah satu metode dalam tomografi yang menggunakan elektroda sumber (titik arus yang diinjeksikan) dan elektroda potensial (titik pengukuran) yang ditempatkan di bawah permukaan pada dua lubang-bor (borehole) yang terpisah secara horizontal.

Page 20: KELOMPOK 2.pptx

Konfigurasi Elektroda Untuk Sounding

• Pada prinsipnya semua konfigurasi elektroda dapat digunakan untuk sounding.

• Geolistrik sounding atau Vertical Electrical Sounding merupakan salah satu teknik geolistrik 1-Dimensi yang melihat perubahan nilai resistivitas yang bervariasi terhadap kedalaman di satu titik.

• Konfigurasi elektroda yang umum digunakan adalah konfigurasi Schlumberger.

Page 21: KELOMPOK 2.pptx

Pengolahan Data

Page 22: KELOMPOK 2.pptx

Thank You

• Terima Kasih . . . . . ^___^