Click here to load reader
Upload
rizky-zentalian
View
122
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
KEPERAWATAN KOMUNITAS I
MODEL NEUMAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Nurviki Ledy M./ 20101660023
Muchammad Rizky Zentalian/ 20101660035
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya makalah Keperawatan Komunitas I yang berjudul “Model Neuman’s” ini dapat
disusun. Makalah ini memuat segala informasi tentang apa dan bagaimana terjadinya dilema
etik sehingga dapat menyelesaikan etik sesuai model penyelesaian etik yang tepat. Penulis
berupaya untuk menyajikan makalah ini dalam bentuk yang jelas, menarik, dan ringkas tanpa
mengurangi ke-eksensiannya.
Makalah ini dibuat agar para mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang bagaimana
model neuman’s terkait pada keperawatan komunitas, khususnya bagi mahasiswa fakultas
ilmu kesehatan program studi keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis berharap pembaca dapat memberikan ide, saran maupun kritik yang membangun isi
makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan
para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya khususnya program studi keperawatan
dalam pemahaman tentang “Model Newman’s” berdasarkan ilmu keperawatan komunitas I.
Surabaya, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori Neuman’s .......
2.2 Dasar Perkembangan Teori Neuman’s ...........................................
2.3 Sumber-Sumber Teori Betty Neuman ............................................
2.4 Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman ...................................
2.5 Asumsi Teori Betty Neuman ..........................................................
2.6 Teori Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas ......................
BAB III. TINJAUAN KASUS ...........................................................................
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga
dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang optimal,
dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan
meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap kesehatan
masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan pemeliharaan
kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan
sebuah teori. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis perlu menyusun makalah
yang berjudul “Model Neuman”. Dimana makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui
secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman dan menginformasikan
kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam perkembangan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain :
1. Bagaimana Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori Neuman’s ?
2. Bagaimana Dasar Perkembangan Teori Neuman’s ?
3. Apa Saja Sumber-Sumber Teori Betty Neuman ?
4. Bagaimana Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman ?
5. Bagaimana Asumsi Teori Betty Neuman ?
6. Bagaimana Teori Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas ?
7. Bagaimana Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teori
2. Untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman
3. Untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman
4. Untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman
5. Untuk mengetahui asumsi teori Betty Neuman
6. Untuk mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di
People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk
tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf
keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of
California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi
pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada
tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset
keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi
II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.
2.2 . Dasar Perkembangan Teori Betty Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk
dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta
faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena
lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor
resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan
kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah.
Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa
mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat
dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam
mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens
mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal pasien.
Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.
2.3 Sumber-Sumber Teori Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat
atau sakit.
Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat
dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu
dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental.
Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang
mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
2.4 Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Health care system”
yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Newman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan
pendekatan system terbuka.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk
dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
Intar Personal : Secara individu atau perorangan.
Inter Personal : Antara individu yang satu dengan yang lain
Ekstra Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi : Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan : Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan : Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk
menghadapi tekanan di batas normal.
a. GARIS FLEKSIBEL PERTAHANAN
Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis
pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel
gagal untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan
normal, garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak
sebagai bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan
berkembangnya menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan
normal. Garis pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan dapat berubah / diubah dalam
waktu yang relatif singkat waktu.
b. NORMAL PERTAHANAN
Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu.
Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan dapat
berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau menanggapi
lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan, tetapi dapat
menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.
c. LINES OF RESISTANCE-GARIS PERTAHANAN
Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika
tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi
respon kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif,
sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif,
kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.
5. Gangguan Pertahanan : Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari
tekanan.
6. Tingkat Reaksi : Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi : Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
Pencegahan primer : Sebelum terjadi tindakan
Pencegahan sekunder : Ketika terjadi tindakan
Pencegahan tersier : Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuaian Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial cultural
d. Perkembangan individu
2.5 Asumsi Teori Betty Neuman
Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau
keluarga yaiyu:
Ø Aspek Fisik
Ø Aspek Psikologi
Ø Aspek Sosial
Ø Aspek Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang
dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait
dengan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel :
Fisiologis
Psikologis
Sosiokultural
Perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien
atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi
stressor.
4. Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer,
sekunder dan tertier.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan
interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi
oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk
stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek manusia,
keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor
didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien.
Sifat dari stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan
perencanaan.
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien
dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah :
1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan
berubah – ubah
2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien
3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien / system
klien. Empat metaparadigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam
fungsi keperawatan
2.6 Teori Betty Neuman dalam Keperawatan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang
berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5
tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien untuk
mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan
yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
Care atau inti
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk.
2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di
berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas
sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi
jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan
dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh
kondisi klien.
c. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
d. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
yang sifatnya :
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
kardiovaskuler
4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
e. Evaluasi
Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit
BAB III
TINJAUAN KASUS
Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka.
Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan
menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi
untuk menyelamatkan jiwa ibunya
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik
yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan
(kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-
tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga
lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan
menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita juga harus mengkaji
dampak dari perasaan kehilangan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan
fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus
meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan
sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan interpersonal
dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga
yang dapat memberikan dukungan positif. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat
diterima oleh pasangan trsebut. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan
adanya perbedaan respon berdasarkan jender terhadap perasaan kehilangan pada masa
perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn
sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita
tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor
ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat penilaian akan
mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis
rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi
jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan
suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari
pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi
yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi
proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola
tidur, nutrisi, dan sebagainya. Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek
perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda
primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.
Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep
duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis,
psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan
atribut dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan
akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu
rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita
dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita
dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul
sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan
dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin
bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran
atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua),
atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan
yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan
pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor.
Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari
hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan,
dan kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang
kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama
sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi
respon duka cita sama halnya dengan gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel
(fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel
yang unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat
dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan normal (normal
lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis pertahanan dan garis
perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai efek yang
negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu sistem klien untuk
menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak sebagai kekuatan
untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti pengalaman
individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan
religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan
melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993).
Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis
besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis
pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c. Suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan
normal.
d. Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan
stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan
stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.
g. Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i. Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tulang maka intervensi spesifik akan
diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai
nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang
original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan
kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman
melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk
praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses
dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ).
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk
mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau
memelihara stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada
dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan
optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan
system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan ,
lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system
klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari
struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau
manifestasi aktual respon terhadap stressor
Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan,
tujuan keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga
komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi
merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua
penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi
kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible bisa digunakan pada area keperawatan, pendidikan
dan pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk
profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan
belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat – klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi
dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu
dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan
adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir
holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi
perawat. Sudut pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut,
marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk
menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset
keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis
dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai
instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep
keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.
Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu
keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat
memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih
mudah mempelajari dan memahami manusia beserta iplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Mediks
Mubarak, wahid iqbal,SKM. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV.Sagung Seto
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
http://mataharibersinar.com diakses tanggal 01 April 2012 pukul 20.07 WIB