16
Kelompok 2 Sejarah Sarekat Islam Nama : - Eudia Wulan Sari - Tanwirus Sariroh - Indriyani Wahyuning Lestari - Dini Komariah - Retno Ayu

Kelompok 2 - Sarekat Islam

  • Upload
    eudia16

  • View
    3.378

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Kelompok 2Sejarah

Sarekat IslamNama : - Eudia Wulan Sari

- Tanwirus Sariroh- Indriyani

Wahyuning Lestari- Dini Komariah- Retno Ayu

Wulandari- Muammar Haykal- Siska Margaretta

Page 2: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Latar Belakang MasalahSejarah pergerakan kebangsaan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari beberapa faktor. Faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri.

Faktor-faktor dari luar negeri:a. Dampak pendidikan luar negerib. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905c. Nasionalisme Asia

Page 3: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Faktor-faktor dari dalam negeri :a. Penderitaan akibat penjajahanb. Kesatuan Indonesia di bawah Pax Neerlandicac. Perkembangan komunikasid. Penggunaan Bahasa Melayue. Ditetapkannya Undang-Undang Desentralisasi 1903 f. Reaksi terhadap perlawanan yang bersifat kedaerahang. Inspirasi kejayaan masa laluh. Terbatasnya kesempatan bagi Bangsa Indonesia di BidangPengajaran dan Pendidikan i. Gerakan orang-orang Cina yang mendirikan perguruan bagi masyarakat mereka sendiri (Tionghoa Hwee Kwan)

Page 4: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Tokoh–Tokoh Sarekat Islam:

1. Kiai Haji SamanhudiKiai Haji Samanhudi nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.(Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868–Klaten, Jawa Tengah28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islamiyah, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa penjajahan Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Cina pada tahun 1911. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya. 

Page 5: Kelompok 2 - Sarekat Islam

2. H.O.S. Cokro Aminoto

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 6 Agustus 1882 – meninggal di Yogyakarta, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun) adalah seorang pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI) di Indonesia. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai bupati Ponorogo.Sebagai salah satu pelopor pergerakan nasional, ia mempunyai tiga murid yang selanjutnya memberikan warna bagi sejarah pergerakan Indonesia, yaitu Musso yang sosialis/komunis, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang agamis.Pada bulan Mei 1912, Tjokroaminoto bergabung dengan organisasi Sarekat Islam. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta, setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin.Salah satu kata mutiara darinya yang masyhur adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan.

Page 6: Kelompok 2 - Sarekat Islam

4. ABDUL MUIS Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar, Bukit tinggi,

Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad pada tahun 1918 mewakili Centraal Sarekat Islam.[1] Ia dimakamkan di TMP Cikutra - Bandung dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959)

Page 7: Kelompok 2 - Sarekat Islam

3. SemaunSemaun (lahir di Curahmalang, kecamatan Sumobito, termasuk dalam kawedanan Mojoagung, kabupaten Jombang, Jawa Timur sekitar tahun 1899 dan wafat pada tahun 1971) adalah Ketua Umum Pertama Partai Komunis Indonesia (PKI).Pada tahun 1918 dia juga menjadi anggota dewan pimpinan di Sarekat Islam (SI). Sebagai Ketua SI Semarang, Semaoen banyak terlibat dengan pemogokan buruh. Pemogokan terbesar dan sangat berhasil di awal tahun 1918 dilancarkan 300 pekerja industri furnitur. Pada tahun 1920, terjadi lagi pemogokan besar-besaran di kalangan buruh industri cetak yang melibatkan SI Semarang. Pemogokan ini berhasil memaksa majikan untuk menaikkan upah buruh sebesar 20 persen dan uang makan 10 persen.

Page 8: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Sifat Perjuangan Sarekat Islam

∞Gerakan ideologis berbasis keagamaan,∞ Radikal, ∞ Non-politis, ∞ Revolusioner

Page 9: Kelompok 2 - Sarekat Islam

PEMBUBARAN SAREKAT ISLAM

PROSES :Pada 5 juli 1960, dengan Perpres Nomor 13 tahun 1960 tentang Pengakuan,Pengawasan, dan Pembubaran Partai Politik. Presiden Soekarno menjalankan kebijakan penyederhanaan partai politik sebagai pelaksanaan Penpres Nomor 7 tahun 1959 tentang syarat syarat dan Penyederhanaan kepartaian.Perpres Nomor 13 tahun 1960 tsb selanjutnya diubah dengan Penpres Nomor 25 tahun 1960 yg memberikan waktu hingga 28 Februari 1961 bagi partai politik yg telah terbentuk sebelum 5 juli 1959 untuk melaporkan kepada Presiden Mengenai AD ART,Jumlah cabang dan Jumlah anggota tiap cabang.catatan seluruh anggota.

Page 10: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Pembubaran Partai Masjumi dan PSI

Pada masa Demokasi terpimpin, terdapat 2 partai yang dibubarkan yaitu Masjumi dan PSI, serta satu partai yg dibekukan, yaitu partai Murba. Pembubaran Masjumi dan PSI dpat dilihat sebagai ujung dari konflik politik antara kedua partai tsb. Dengan presiden Soekarno dan partai partai pendukungnya, Terutama PKI. Masjumi adalah salah satu partai besar dalam perpolitikan Indonesia saai itu dengan basis masa umat islam. Selain itu Masjumi juga merupakan partai yg memiliki dukungan paling luas di seluruh wilayah indonesia sehingga merupakan partai yg bersifat nasional.

Page 11: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Gallery Of Sarekat Islam

Page 12: Kelompok 2 - Sarekat Islam
Page 13: Kelompok 2 - Sarekat Islam
Page 14: Kelompok 2 - Sarekat Islam
Page 15: Kelompok 2 - Sarekat Islam
Page 16: Kelompok 2 - Sarekat Islam

Video Sarekat Islam