Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    1/127

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    2/127

    Rahmida Setiawati

    SENI TARIJILID 3

    SMK

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    3/127

    Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undang

    SENI TARIJILID 3Untuk SMK

    Penulis Utama : Rahmida Setiawati

    Editor : Melina SuryadewiPerancang Kulit : Tim

    Ukuran Buku : 17,6 X 25 cm

    Diterbitkan oleh

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional

    Tahun 2008

    TIA SETIAWATI, Rahmidas Seni Tari untuk SMK Jilid 3 /oleh Rahmida Setiawati ----

    Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

    vii. 106 hlmDaftar Pustaka : A1-A4Glosarium : E1-E9ISBN : 978-979-060-027-2

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    4/127

    KATA SAMBUTAN

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

    karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakankegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatanpembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

    Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telahdinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

    pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

    Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanyakepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luasoleh para pendidik dan peserta didik SMK.

    Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),

    digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannyaharus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Denganditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagimasyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruhIndonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untukmengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

    Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepadapara peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat

    memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritiksangat kami harapkan.

    Jakarta, 17 Agustus 2008Direktur Pembinaan SMK

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    5/127

    SENI TARIii

    KATA PENGANTAR

    Puja-puji syukur kami panjatkan ke Hadurat Tuhan Yang

    Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada hambanya,sehingga kami dapat menyajikan buku Seni Tari ini kepada parapembaca.

    Buku Seni Tari ini disusun terutama untuk menunjangpelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun2004 Sekolah Menengah Kejuruan Seni Pertunjukan. Buku ini dapatdigunakan siswa untuk menggali dan meletakdasarkan pengetahuantentang tari agar mereka dapat menjadi tenaga yang profesional dansiap pakai pada mampu terjun di kalangan masyarakat. Melalui bukuini siswa dapat mengembangkan pengetahuannya di bidang tarisebagai bekal penunjang kemampuannya, dan untuk menghadapiera teknologi dan informasi yang makin meng global.

    Penetapan penulisan buku ini adalah sebagai alternatifdalam upaya pengembangan wawasan dan pengetahuan tentangtari khususnya hubungannya dengan pendidikan tari. Materi yangdisajikan lebih ditekankan pada teori semi praktis diharapkan agarmudah dipahami. Oleh karena itu, buku ini diharapkan dapatmemberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembaca.

    Penyusunan buku ini pada dasarnya mengacu padabeberapa sumber, data-data dokumen bidang tari, sertapengetahuan yang dimiliki penulis selama menekuni bidang tari.Secara kolaboratif, dasar penetapan penulisan buku mendapatamanah tentang misi bahwa sistem pendidikan Nasional yangdikembangkan di Indonesia masih kurang menaruh perhatian

    terhadap out, sehingga penafsiran terhadap komponen pendidikanmembias untuk ditafsirkan.

    Dalam rangka pengembangan ke arah tujuan yangdiharapkan, maka secara konseptual buku ini disusun berdasarkankonsep penulisan yang dari apa yang harus dikuasi oleh pesertadidik, pecinta tari, anak yang belajar tari. Dengan munculnyapertanyaan dasar tersebut maka penulis mengidentifikasi beberapakemungkinan yang dapat dijadikan bahwa sebagai kajian untukmenulis buku yang dibutuhkan peserta didik, pecinta tari, dan anakyang belajar menari sebagai obyek.

    Tahap awal yang telah teridentifikasi adalah bahwa yangdibutuhkan oleh obyek adalah pengetahuan tentang wawasan tari,

    bagaimana cara bergerak efektif dan efesien, cakupan pengetahuan

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    6/127

    SENI TARI iii

    yang bersifat afaektif adalah memahami tentang tari dan selanjutnyabagaimana tahap-tahap mencari dan membuat tarian,mengorganisasikan serta memasarkan produk, hingga pada

    membuat kemasan tarian yang berkembang di sekitar wilayahdimana anak dapat tumbuh dan berkembang seiring budayanya.

    Oleh sebab itu, penulis menyajikan isi buku ini denganmengidentifikasi dari wawasan kebudayaan, Olah Tubuh, Tari-tarianNusantara, Koreografi dan Komposisi Tari, seni Manajemen danOrganisasi Seni Pertunjukan, serta Kemasan Wisata. Cakupan isiyang dijadikan dasar untuk melengkapi isi buku, lebih diarahkanpada bentuk implementasi data yang dinaturalisasikan, sehinggadiharapkan pembaca dapat memahami isi buku dengan makna bacayang mudah dicerap.

    Harapan penulis, semoga buku ini dapat berguna bagipembaca khalayak. Untuk penyempurnaan buku ini, masalah

    keterbacaan isi buku sangat dinantikan. Kritik dan saran pembacaakan kami gunakan untuk perbaikan buku secara sinergis.

    Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangandan kekhilafan baik isi maupun panyajiannya. Segala tegur-sapaserta saran dan kritik dari para ahli yang berwenang dan parapembaca yang bersifat membangun senantiasa diterima denganlapang dada.

    Akhirnya tak lupa diucapkan terima kasih kepada PemimpinPENULISAN BUKU KEJURUAN, juga kepada rekan-rekan danhandai tolan serta semua pihak yang turut serta menangani buku ini.

    Semoga bermanfaat adanya.

    Penulis

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    7/127

    SENI TARIiv

    PETA KOMPETENSI

    Sistem pendidikan yang dianut bangsa Indonesia pada sebelum

    abad 20an hanya berbasis pada masukan dan proses saja, padahakikatnya kurang dinamis, efektif dan efesien dan muaranya berhentidi tempat. Dalam upaya percepatan dan pengembangan pendidikan kedepan sangat dibutuhkan adanya penetapan standar kompetensi bagisetiap pengetahuan yang bersifat edukatif maupun populer. Hal iniuntuk memberikan stimulus terhadap penetapan.

    Standar dalam pendidikan terdiri atas standar akademik yangmerefleksikan pengetahuan dan ketarampilan esensial disiplin ilmuyang diajarkan di lembaga pendidikan. Di sisi lain, standar kompetensimerupakan bentuk proses atau hasil kegiatan yang didemonstrasikanpeserta didik sebagai penerapan, pengetahuan, keterampilan yangtelah dipelajari. Dengan demikian secara konseptual peta konsep yang

    harus diberikan kepada peserta didik berwujud berbagai pengetahuandan keterampilan yang mengarah pada proses bagaimana peserta didiktelah mempelajarinya.

    Secara konseptual, standar kompetensi menekankan kepadakemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performasitertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupapenguasaan seperangkat kompetensi. Hal ini sebagai tahapan lanjutyang mengedepankan peserta didik tumbuh rasa tanggung jawab,partisipasi, dan implementasinya baik di lembaga pendidikan maupun dimasyarakat dan ini menjadi bagian dari tugas kita menyebarkanpengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat.

    Oleh sebab itu agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas, di bawah ini dapat digambarkan peta kompetensi yang harus

    dicapai peserta didik dalam mempelajari tari adalah sebagai berikut:

    MendiskripsikanSP

    Menunjukanartistik

    Praktik tariNusantara

    Mendiskripsikan teknik tari

    Melaksanakanpraktik tari

    Membacaberbagai ritme,

    tempo, dinamika

    Mendiskripsikanberbagai ritme,

    tempo, dinamika

    MempelajariSejarah tari

    Mendiskripsikan jenis, bentukdan gaya tari

    Mendiskripsikanwawasan tari

    MelaksanakanApresiasi Tari

    Menirukan berbagairitme, tempo,

    dinamika

    Melaksanakan dasarmusik seni

    Pertunjukan (SP)

    Memperagakanbentuk gerak

    Melaksanakan dasarmusik seni

    Pertunjukan (SP)

    Apresiasitari

    Nusantara

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    8/127

    SENI TARI v

    DAFTAR ISI

    KATA SAMBUTAN..............................................................................iKATA PENGANTAR .......................................................................... iiPETA KOMPETENSI ........................................................................ ivDAFTAR ISI .......................................................................................v

    BUKU JILID 1BAB I ..................................................................................................1WAWASAN SENI...............................................................................1

    A. KEBUDAYAAN DAN PERMASALAHANNYA ........................1B. PENGERTIAN KESENIAN.....................................................5C. WAWASAN SENI DAN PROSES KREATIF, SERTA

    PENDIDIKAN KESENIAN ..............................................................8D. PENGERTIAN TARI.............................................................19

    1. Gerak.................................................................................. 22

    2. Ruang................................................................................. 36

    3. Waktu ................................................................................. 40

    4. Tenaga ............................................................................... 42

    5. Ekspresi ............................................................................. 45BAB II ...............................................................................................47OLAH TUBUH..................................................................................47

    A. KOMPETENSI DASAR ........................................................47B. PENDAHULUAN ..................................................................48C. TEKNIK GERAK MELALUI PENGOLAHAN DAN

    PELENTURAN TUBUH................................................................73D. KETAHANAN TUBUH DAN LATIHAN BENTUK................103

    BUKU JILID 2BAB III ............................................................................................153TARI-TARIAN INDONESIA DAN MANCANEGARA......................153

    A. TARI-TARIAN DAN MASYARAKAT INDONESIA..............153B. TARI-TARIAN BERDASARKAN PENYAJIANNYA ............164

    1. Tari Primitif ....................................................................... 164

    2. Tari Tradisional ................................................................ 166

    3. Tari nontradisional/Kreasi Baru ....................................... 173C. BERDASARKAN PERAN FUNGSI TARI ..............................177

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    9/127

    SENI TARIvi

    1. Tari Upacara .................................................................... 177

    2. Tari Upacara Adat............................................................ 178

    3. Tari Religi/Agama ............................................................ 179

    4. Tari Pergaulan ................................................................. 1805. Tari Teatrikal .................................................................... 182

    D. PERKEMBANGAN TARI .......................................................183

    1. Tari Daerah (Adat) ........................................................... 183

    2. Tari Rakyat....................................................................... 184

    3. Tari Balet.......................................................................... 185

    4. Modern Dance ................................................................. 186

    5. Tari Musik Panggung/Opera............................................ 187

    6. Recreational Dance(Tari Rekreasi) ................................. 188E. APRESIASI TARI NUSANTARA ...........................................190F. NILAI-NILAI KEINDAHAN TARI.............................................219

    BAB IV............................................................................................223KOREOGRAFI ...............................................................................223

    A. PENGETAHUAN DASAR KOMPOSISI TARI ....................223B. ELEMEN-ELEMEN DASAR KOMPOSISI TARI.................225

    1. Disain Gerak .................................................................... 225

    2. Disain Musik..................................................................... 226

    3. Desain Lantai ................................................................... 229

    4. Desain Atas...................................................................... 230

    5. Dramatik ........................................................................... 233

    6. Dinamika .......................................................................... 236

    7. Komposisi Kelompok ....................................................... 238

    8. Tema ................................................................................ 241

    9. Rias dan Busana.............................................................. 242

    10. Properti............................................................................. 246

    11. Tata Pentas ...................................................................... 249

    11. Tata Lampu dan Sound.................................................... 254

    12. Penyusunan Acara........................................................... 257C. KOREOGRAFI BASIS KOMPETENSI .................................258

    1. Proses kreatif garapan melalui kerja studio .................... 259

    2 Pengolahan Kreatif Gerak dengan Keindahan Gerak..... 265

    3. Pengolahan Kreatif Gerak dan Keindahan Bentuk Tari .. 267

    4. Konsep Keterampilan Seni Tari....................................... 269D. ESTETIKA DALAM KOMPOSISI TARI ..............................273

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    10/127

    SENI TARI vii

    E. KREATIVITAS TARI...........................................................275F. DASAR DASAR KEINDAHAN (Elizabeth R Hayes)...........280G. KONSEP GARAPAN (Jachklin Smitt) ................................282

    H. KEUNIKAN IDE..................................................................304I. TEKNIK DALAM SENI TARI ..............................................307J. KOREOGRAFI ...................................................................312K. TARI PENDIDIKAN ............................................................318L. BENTUK PEMBELAJARAN TARI REKREASI...................326M. PENDEKATAN KREATIF DAN REKREASI .......................327

    BUKU JILID 3BAB V.............................................................................................329MANAJEMEN PRODUKSI TARI....................................................329

    A. KONSEP MANAJEMEN & ORGANISASI PERTUNJUKAN331

    B. ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN...............................333C. ORIENTASI & KARAKTER ORGANISASI PERTUNJUKAN

    335D. FUNGSI MANAJEMEN ......................................................336E. KAITAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN

    338F. PENGORGANISASIAN KEGIATAN...................................341

    1. Pengorganisasian ............................................................ 341

    2. Pengarahan...................................................................... 342

    3. Gaya Kepemimpinan ....................................................... 342

    4. PENGENDALIAN............................................................. 343BAB VI............................................................................................363

    PERKEMBANGAN PENGETAHUAN BIDANG TARI ...................363A. Seni Pertunjukan Kemasan................................................363B. Standarisasi Kepenarian ....................................................377C. Standar Kompetensi...........................................................378

    LAMPIRAN A DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN B GLOSARIUM

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    11/127

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    12/127

    SENI TARI 329

    BAB VMANAJEMEN PRODUKSI TARI

    Laju pertumbuhan dan pengembangan ilmu bidang senipertunjukan cukup pesat. Hal ini ditandai dengan adanya senipertunjukan yang semakin beragam dan memiliki nuansa garapandengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Wahana baru dalamdunia seni pertunjukan dapat dinikmati pada setiap kegiatanfestival, kompetisi, summit art, dan pertunjukan seni pada tingkatdunia. Salah satu perhatian dapat ditujukan berhubungan denganmanajemen organisasi seni pertunjukan yang profesional.

    Manajemen seni pertunjukan di Indonesia sangat sedikitkajiannya. Hal ini berhubungan dengan kapasitas penyelenggarapertunjukan yang telah dikelola oleh lembaga pemerintah maupun

    lembaga terkait secara swadana. Bentuk penanganan masalahseni pertunjukan yang profesional bukan sesuatu yangtersembunyi. Selanjutnya, pengetahuan yang berhubunganmanajemen seni pertunjukan sering diabaikan.

    Para siswa bila kalian paham maka hal ini adalahdilematis bagi kalian, lembaga seni yang bergerak di bidang senipertunjukkan seperti sekolahan kalian, masalah manajemenorganisasi seni pertunjukan sangat dibutuhkan. Hal ini dapatdirasakan dengan masih sangat minimnya literatur yangmemaparkan manajemen organisasi seni pertunjukan untukdijadikan rujukan dalam belajar manajemen organisasi senipertunjukan. Buku yang beredar di pasaran sebagian banyak

    adalah manajemen organisasi saja.Selebihnya, buku yang menjadi rujukan dalam bidangmanajemen organisasi seni pertunjukan didominasi oleh bukumanajemen umum dan organisasi umum. Oleh sebab itu literaturmanajemen seni pertunjukan sudah saatnya ditulis, hal ini denganmengingat bahwa buku manajemen seni pertunjukan masihkurang jika boleh disebut adalah minim sekali.

    Hal ini diakibatkan kurang kompetennya penulis dalammembidangi kedua bidang kajian tersebut secara komprehensif.Sedikitnya, pakar manajemen organisasi dan pakar senipertunjukan secara sepihak kurang berani memaparkan masalahkedua bidang kajian tersebut secara bersama, dengan demikian

    terjadi keraguan pada para penulis masalah manajemenorganisasi seni pertunjukan secara mandiri.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    13/127

    SENI TARI330

    Organisasi seni pertunjukan di Indonesia tumbuh mekar,sehingga telah banyak lembaga yang secara profesionalmengaklamasikan diri sebagai lembaga yang mengelola senipertunjukan. Di sisi lain, pengelolaan yang agak mirip denganpengelola seni pertunjukan kajian tersebut adalah event organizer

    yang telah menjamur di Jakarta. Namun demikian masihminimnya buku-buku yang membimbing para event organizerdan praktisi yang mempelajari manajemen organisasi mengakumasih kurang literatur di lapangan.

    Kondisi ini sangat memprihatinkan. Di satu sisi,organisasi-organisasi yang bergerak di bidang seni pertunjukanmasih kurang memperhatikan aspek manajemenpemberdayaannya. Dengan demikian terjadi ketimpangan padatantangan ke depan dalam bidang pengembangan, pelestarian,dan reservasinya.

    Banyak organisasi seni pertunjukan yang dalam beberapawaktu langsung gulung tikar. Hal ini berhubungan dengan aspek

    menajemen yang dikelolanya kurang profesional. Satu sisibiasanya manajemen yang diterapkan mengandalkan manajemenpersaudaraan atau manajemen pertemanan. Oleh sebab ituterjadi tarik ulur dalam masalah pemecahan manajemen secaraprofesional.

    Banyak seni pertunjukan tradisional mengalamikeruntuhan. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya penangananmanajemen organisasi yang kurang tepat di lapangan. Gradasisemakin menurunnya organisasi seni pertunjukan yang kurangmenerapkan manajemen organisasi secara baik dapatmenjadikan organisasi seni pertunjukan tersebut kurangprofesional, kurang ditangani secara profesional, dan hingga

    beberapa hal yng ditangani secara profesional menjadi kurangdapat berkembang sesuai harapan kita bersama. para penontonyang semakin lama enggan dan cepat-cepat berpaling untukmenonton seni pertunjukkan tradisional, dan beralihnya minatpublik terhadap tontonan yang mampu mendatangkan rasapenawar penat menjadi pilihan penonton untuk meninggalkanseni pertunjukan.

    Kondisi ini patut kita perhatikan. Hal ini harus disikapi lebihprofesional, dewasa, dan mengkaji tantangan ke depan sebagaibagian dari pembenahan atau setidaknya merancang programsecara sistematis dan memiliki strategi untuk mengoptimalkanmanajemen seni pertunjukan khususnya seni pertunjukan

    tradisional yang lebih inovatif, berwawasan prospek, serta mampumenjawab tantangan masa. Dengan demikian untuk tetap lestari,

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    14/127

    SENI TARI 331

    maju dan berkembang, serta menjadi idola bagi penonton disemua kalangan dibutuhkan manajemen organisasi yangprofesional, mumpuni, dan mengoptimalkan berbagai pihak dancelah dalam rangka bekerja bahu membahu, serta menerapkanstaf untuk bisa bekerja mandiri dan optimal dalam mendatangkan

    celah kesempatan yang memungkinkan membawa dampakkemajuan bagi usaha manajemen organisasi yang diharapkan.

    A. KONSEP MANAJEMEN & ORGANISASI PERTUNJUKANSiswa-siswa sekalian, sebelum belajar tentang

    manajemen organisasi pertunjukan akan lebih bijak kita mengertilebih dahulu apa yang dimaksud dengan manajemen, organisasi,dan kemudian organisasi seni pertunjukan.

    Pengertian organisasi adalah sekelompok orang yangsecara bersama-sama mencapai tujuan. Tujuan kebersamaandilandasi atas dasar kesepakatan orang-orang yang ada didalamnya, dimana para pemegang tampuk kendali organisasi

    menetapkan ke mana langkah dan arah organisasi tersebutbersandar.

    Pencapaian tujuan organisasi ditekankan kepada prinsipmencapai tujuan secara bersama ke dalam proporsi berbagaikegiatan yang diberdayakan sebagai bagian dari kegiatan yangdilakukan bersama, disemangati bersama, hingga menentukanarah dan tujuan sesuai kesepakatan bersama. Organisasi yangbaik akan menerapkan manajemen yang kooperatif.

    Seperti di atas telah disinggung bahwa organisasi padadasarnya adalah kelompok orang yang secara bersama ataupemimpin organisasi yang ditetapkan bersama menyepakatiuntuk bersama mencapai sasaran yang dituju. Organisasi terdiri

    dari berbagai staf yang secara kolektif salang berkait danbekerjasama menetapkan tujuan dengan segala daya upayaterutama untuk mencapai tujuan secara bersama.

    Komponen prinsip yang secara integral adalah bahwaorang-orang, tujuan, dan indikator yang digunakan untukmencapai tujuan dikendalikan secara profesional dalammemenuhi tercapainya sasaran yang diharapkan. Organisasiyang profesional dikelola melalui manajemen organisasi yangbaik, transparan, dan kooperatif.

    Organisasi seni pertunjukan di Indonesia cukup banyak.Kemampuan, kemauan, dan kesanggupan untukmengembangkan diridari organisasi seni pertunjukan di Indonesia

    sangat minim. Hal ini ditandai kurangnya penerapan manajemenyang profesional oleh organisasi seni pertunjuka secara baik dan

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    15/127

    SENI TARI332

    benar. Penerapan manajemen seni pertunjukan di Indonesia lebihdidasarkan kepada budaya otoritas pimpinan organisasi,manajemen organisasi bersifat kekeluargaan, serta organisasiseni pertunjukan yang lebih mantap dipilih untuk kesenanganbersama dan kepuasan bersama cukup.

    Kondisi penanganan organisasi seni pertunjuka yangdemikian jelas lambat laun membawa dampak yang besaratassemakin jenuhnya orang-orang yang ada di dalamnya, kurangnyapower yang proporsional orang luar untuk ikut campur atauempati atas laju dan arah organisasi seni pertunjukanmenetapkan tujuan da arah kendali organisasi secara transparan,sehati, dan asas praduga tak bersalah yang kurang dihargaidalam menetapkan awal suatu organisasi seni pertunjukanditetapkan.

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa organisasi senipertunjukan yang dikelola semakin baik dan profesional mampumengantarkan tujuan anggotanya untuk sampai pada sasaran

    yang diharapkan, begitu juga sebaliknya. Dari sini didefinisikanbahwa organisasi kesenian yang terdiri dari banyak seniman atauorang yang memiliki sifat dan sikap berkesenian secara sepakatbekerjasama untuk mencapai tujuan bersama terutama padabidang garapan mengolah seni pertunjukan sebagai kajianorganisasi.

    Terbentuknya organisasi seni pertunjukan adalahmerupakan konsekuensi logis dari kelompok orang yang memilikiminat berkesenian, empati terhadap berkesenian serta memilikiperhatian tentang kesenian membentuk organisasi senipertunjukan. Selanjutnya, mereka menetapkan arah, sasaran dantujuan organisasi dengan mengelola berbagai aspek yang harus

    diberdayakan agar dapat menjadi penopang laju, tujuan, dan arahsasaran organisasi seni pertunjukan tersebut dilaksanakan.Dengan demikian organisasi seni pertunjukan tersebut memilikibadan hukum, sertifikasi organisasi, dan kredibilitas pengelolaansebuah organisasi yang berorientasi dan wawasan produksi karyaseni.

    Para siswa, kalian mungkin sudah pernah mendengarbeberapa grup teater, sanggar tari, dan kelompok seni yang adadi lingkungan kalian. Di sini sebut saja Teater Koma, TeaterTanah Air, Teater Mbeling, Teater Utan Kayu, Sanggar Tari Cipta,Sanggar Maya Pasundan, Sanggar Tari Bagong Kusuddihardjoyang dikenal Padepokan Bagong, Sanggar Sekapur Sirih,

    Sanggar lukis Kak Wayan Yoga, Sanggar Lukis Tino Sidin,Lembaga Peduli Anak Nusantara, Kelompok Wayang Orang

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    16/127

    SENI TARI 333

    Barata, Kelompok Wayang Orang Cipto Kawedar, KetoprakWargo Budoyo, Ketoprak Cipta Mandala, Kelompok LawakSrimulat, Kelompok Lawak Patrio, Kelompok Musik Peterpan,Kelompok Musik Radja, Kelompok Musik Slank, Kelompok MusikUngu, dan lain lagi adalah personifikasi dari organisasi seni

    pertunjukan yang prinsip landasan yang dimiliki telah diketahuiarah, sasaran, dan tujuan organisasi berbasis kesenian yangdikelola secara profesional dan maksimal.

    Personifikasi organisasi seni pertunjukan tersebut di ataspada mulanya telah ada dan berkembang di Indonesia. Dalamkurun waktu yang berjalan dengan kompetitif yang tinggi terhadapkomitmennya dengan jaman, maka organisasi seni pertunjukantersebut hingga kini ada yang masih eksis, sedang gonjang-ganjing bahkan hingga telah punah.

    Konsekuensi logis ini pada dasarnya merupakan buktipertaruhan komitmen organisasi dalam memberdayakan berbagaistaf dan personil untuk dapat bekerjasama, berkerja sinergis, dan

    bekerja mempertaruhkan reputasi demi kelangsungan organisasiyang dimilikinya. Adalah naif, organisasi seni pertunjukan tanpamemproduksi aspek seni untuk suatu penampilan. Oleh sebab itu,dalam waktu ke depan dituntut komitmennya untuk memproduksihasil karya seni secara periodik, berkala, dan terprogramsehingga dalam laju ke depan mampu menjadi pandega danbarometer seni pertunjukan yang produktif, inovatif, dan kreatif.

    Tantangan produksi yang memiliki produktisi berkala,inovatif dalam menyajikan kontektual garapan, dan kreatifmengembangkan materi garapan adalah bentuk seni pertunjukanyang harus dipentaskan oleh organisasi seni pertunjukandimaksud. Dengan demikian organisasi tersebut yang secara

    regulasi memiliki dana dan pendanaan yang mampu digunakanuntuk mencerminkan produksi karya seninya.

    B. ORGANISASI SENI PERTUNJUKANDi bagia atas telah disinggung tentang beberapa

    organisasi seni pertunjukan yang terdiri dari kelompok TeaterKoma (Riantiarno), teater Mat Suya (ISI Yogyakarta), teater Gen(Putu Wijaya), teater Grazz( Sekolah Tinggi Seni Indonesia/STSIBandung), teater Mbeling (Kuta Q), Sanggar Tari Cipta (FaridaUtomo), Sanggar Argahari (Ibu Melly), Sangar Teratai Putih (Ibu ,Sanggar Sekapur Sirih (Ibu Rahmida S), Sanggar Tari Saraswati(I Gusti Agus Perbawa), Sanggar Lukis Gubug Semper(I Wayan

    Kuta), Sanggar Pelangi Nusantara (Bapak Sampurno), KelompokWayang Orang Barata (Nardi), Kelompok Wayang Orang Cipto

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    17/127

    SENI TARI334

    Kawedar (Rusman-Darsih), Ketoprak Wargo Budoyo (BaniSaptoto), Ketoprak Cipta Mandala (Jendral Kunti Harsoyo),Kelompok Lawak Srimulat (Bapak Timbul), Kelompok LawakPatrio (Akri), Kelompok Musik Peterpan (Ariel), Kelompok MusikRadja(Roseta), Kelompok musik Slank (Yoga), Kelompok Musik

    Ungu (Pasha), dan lain lain adalah personifikasi organisasi seniyang menetapkan sasaran dan tujuan maupun garis-garispengembangan organisasi dilakukan bersama dan dalamkomitmen bersama.

    Hingar-bingar munculnya seni pertunjukan di Indonesiapada awaknya sebagai wujud organisasi seni pertunjukan yangada pada saat itu. Namun dalam perjalanan, nasib kelompok senipertunjukan ditentukan oleh performa masing-masing kelompokmelalui komitmen bersamanya. Komitmen bersama yang kuatmenjadi pendorong wadah seni pertunjukan semakin eksis.

    Cermin organisasi seni pertunjukan digawangi kepentingandiri yang tinggi. Apabila organisasi seni pertunjukan kurang sehat,

    dalam perkembangan akan cepat bubar. Apabila organisasi senipertunjukan kurang sadar lingkungan mempercepat prosesbubarnya organisasi dengan keputusan individual yang kurangproporsional..

    Sumber: Koleksi Deden Jurusan Tari UNJGb. 5.1 Teater Anruang (Bandung)

    Sumber: Koleksi Jurusan Tari UNJ

    Gb.5.2 Sa nggar Saraswati (Tari Bali)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    18/127

    SENI TARI 335

    Sumber: Koleksi Deden Jurusan Tari UNJ Sumber: Jurusan Tari UNJ

    Gb. 5.3 Teater Mat Suya) Gb. 5.4 Tari Pendet/Bali(STSI BDG) ( Kedutaan Jepang)

    Sumber: Koleksi Deden Jurusan Tari UNJ

    Gb. 5.5 Nakoda Kapal Teater Grazz (STSI Bandung)

    C. ORIENTASI & KARAKTER ORGANISASI PERTUNJUKANKlasifikasi orientasi keterlibatan pengelola dalam

    organisasi seni pertunjukan dalam menerapkan manajemennyamempengaruhi orientasi organisasi dalam menjalankan laju danperkembangan organisasi. Organisasi seni pertunjukan munculmembawa misi pengembangan karya cipta seni. Orientasi dapatbersifat bisnis dapat juga sebagai wadah pengembangan bakatseni yang dituangkan pada setiap produksinya.

    Banyak organisasi seni pertunjukan yang berorientasiuntuk produksi saja, atau memandang bahwa karya seni menjadisalah satu bagian perencanaan program yang dijadikan kalenderkegiatan produksi. Dengan demikian masalah manajemennya

    diatur berdasarkan format penempatan staf yang disesuaikandengan kebutuhan pementasan. Manajemen organisasinyatumbuh kembang sebagai wahana menyalurkan hasil karya seni

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    19/127

    SENI TARI336

    sebagai hobi, kajian ilmu, dan finansial diperoleh melaluipengelola itu sendiri atau staf yang bekerja maksimal mencariseponsor seadanya sebagai finansial tambahan, selebihnya parapelaku yang membiayai produksi.

    Di sisi lain, terjadi bahwa organisasi seni pertunjukan

    berorientasi kepada bisnis, maka wujud performansinya berbeda.Organisasi ini menjadikan karya seni sebagai pencarian nafkah,untuk mendatangkan keuntungan berlipat, serta realisasipementasannya berharap dari aset sponsorship yang dijadikansumber devisa dalam produksi seninya. Organisasi seni yangberorientasi bisnis memandang seni sebagai suatu komoditasbisnis atau industri. Organisasi ini banyak diminati oleh kalanganyang banyak berkembang di lahan pencari nafkah.

    Secara garis besar prototipe bentuk organisasi ini dapatdigambarkan melalui model di bawah ini.

    Banyak Kegiatan

    Jenis Kegiatan

    Fokus Kegiatan

    Fokus Banyak Fungsi

    Bagan 5.1 Karakteristik Organisasi Pertunjukan

    D. Fungsi manajemen

    Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasimenentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yangpengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelolabertindak sebagai koreografer, artis, produser, pimpinan produksi,dan secara langsung mencurahkan total waktu untuk masalahmanajemen organisasi yang dipimpinnya.

    Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belummemiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimilikiuntuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secaraprofesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi

    dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi senipertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola

    B

    A D

    C

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    20/127

    SENI TARI 337

    terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasipada karya seni pengelola menyediakan waktu paruh untukpenanganan produksi secara langsung. Secara umum perspektifkarakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Bisnis

    OrientasiOrganisasi

    Karya

    Seni

    Totalwaktu

    Paruh Waktu

    Bagan 5.2. Status Pengelola

    Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembarterdahulu, keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maketgambar Bagan 1. Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajarisecara mendalam, orientasi berkarya pada organisasi senipertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktuberbeda karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yangmenyediakan pengelola dan pengelolaan ditangani secaramandiri memiliki publik penonton yang berbeda karakteristiknya.

    FProfit bisnis, organisasidikelola paruh waktu.Keterlibatan pengelolamerangkapsebagaipelaku seni

    EOrganisasi berorientasipada karya seni semata.Dikelola pelaku seni itusendiri, keterlibatannyaparuh waktu. Pengelolamerangkap sebagaiartis, koreografer,produser, sutradara,marketing, dsb

    HBerorientasi kepadabisnis dan organisasidikelola olehpengelola yangmenyediakan waktusecara penuh atautotal dimanej dalamsetiap produksi danpementasannya.

    GBerorientasi kepadakarya seni semata,tetapi organisasidikelola olehpengelola yang totalwaktunya.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    21/127

    SENI TARI338

    E. KAITAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERTUNJUKANOrganisasi seni pertunjukan dalam melakukan produksi

    melalui proses. Proses terkait dirancang mulai tahapan awalhingga pementasan. Untuk masing-masing cabang seni prosesproduksi berbeda. Perbedaan dimulai dari perencanaan hingga

    tahap pementasan. Cabang seni teater misalnya dimulai daripenulisan skenario, casting, pelatihan, pencarian tempat pentas,penataan panggung, penataan cahaya, penyediaan kostum,properti, promosi dan sebagainya.

    Tahapan tersebut di atas hampir sama dijumpaipementasan pada seni tari, musikal, dan bentuk-bentuk senipertunjukan. Pada seni rupa persiapan kemungkinan agakberbeda dengan bentuk seni pertunjukan.

    Oleh karena organisasi seni pertunjukan mempunyaikeinginan agar produksi seninya dapat dinikmati oleh masyarakat,maka kebutuhan minat masyarakat harus diperhatikan.Organisasi seni pertunjukan berkewajiban mendidik dan

    meningkatkan taraf apresiasi seni kepada masyarakat secaraproporsional. Pihak organisasi seni pertunjukan harus berinteraksidengan masyarakat apa yang diinginkan dan bagaimana bentukpenyajiannya dapat disuguhkan,.

    Organisasi seni pertunjukan harus terbuka atas responsyang masuk. Interaksi kontak kesenian menjadi salah satubangunan pola perkembangan dan rekonstruksi hasil karya agarmampu menjadi barometer produksi seni yang berimbang.Kebutuhan seniman, penghayat, dan kritikus seni menjadi salahsatu jembatan menuju revitalisasi seni pertunjukan menjadiberkualitas, modivikatif, dan sesuai publik.

    Aspek lingkungan secara langsung menjadi sumber acuan

    dalam menjaga kontinuitas berkarya atau produksi seni. Faktor iniharus diperhatikan mengingat masalah strategi pemasaran,sponsorship, penonton, dan elemen pendukung seni mampumenyedot perhatian publik adalah menjadi kunci strategipengembangan seni pertunjukan eksis di masyarakat. Faktoryang ikut berperan dalam kontinuitas produksi karya seni yangsecara tidak langsung menjadi salah satu penunjang (empati,respons) adalah faktor poliik, ekonomi, pemerintah, masyarakat,teknologi harus diperhatikan.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    22/127

    SENI TARI 339

    Secara garis besar masalah yang berpengaruh dalamproduktifitas karya seni baik langsung maupun tidak langsungdapat digambarkan sebagai berikut di bawah ini.

    Bagan 5.3 Hubungan Seniman dan Pemerintah

    Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukandi dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karyasecara maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan denganmelalui pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk

    bersinergis dalam membangun jaringan yang tanggam sepertiproporsi rumah laba-laba. Apabila berbagai komponenpendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulusdalam mempermulus laju dan perkembangan produksi senipertunjukan sebaiknya dilakukan secara komprehensif.

    Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi,strategi penerapan dan penggunaan celah yang mendatangkanpeluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada kapasitasproduksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengandemikian diperlukan kerja keras berbagai komponen yang terlibatdan sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisirsecara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi

    pilihan dan harapan bersama.Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalampengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki

    Pemerintah

    PenontonPemasok

    Proses Karya Seni

    Ekonomi

    Teknologi

    Politik

    Sosial

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    23/127

    SENI TARI340

    Perencanaan Pengorganisasian

    PengarahanPengendalian

    kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arahpengembangan dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalampengelolaan terasa sangat gampang, namun dalampeleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit,butuh perhatian khsusus serta lebih diutamakan pada

    pemngalaman empirik menjadi sumber dalam melaksanakan dansekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secaraproporsional.

    Di bawah ini maket yang menunjukkan penangananmanajemen seni pertunjukan berdasarkan beberapa rekomendasidari pihak-pihak yang telah lama memproduksi suatu karya senidalam momentum atau even pertunjukan yang sebagaian besarditetapkan secara kronologis-empiris sebagai berikut:

    Bagan 5.4 Organisasi Manajemen

    Hal ini didasarkan kepada misi organisasi yangmenjalankan secara bisnis dan secara pemenuhan hobi atautuntutan program produksi mempertimbangkan dana ataufinansial sebagai kunci kerja produksinya. Di sini artis danmerangkap pengelola untuk mengembangkan produksinyaberusaha mempertahankan pengembangan karya seni. Pada sisilain, Pengelola yang menyediakan total waktu menjadi kredibilitastaruhan dalam menjalankan manajemen produksinya secaramaksimal.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    24/127

    SENI TARI 341

    F. PENGORGANISASIAN KEGIATAN

    Pengorganisasian dilakukan agar para staf yang adadalam organisasi seni pertunjukan dapat maksimal dalammenjalankan kerja dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

    Hal ini diwujudkan dalam bentuk struktur organisasi dan uraianpekerjaan yang harus dilakukan, dipertanggungjawabkan dandikonsolidasikan kepada antar berbagai staf yang terkait dalamorganisasi.

    1. Pengorganisasian

    Untuk menjamin kemampuan orang-orang yang ada di dalamorganisasi agar dimanfaatkan secara optimal.

    (a) Bentuk

    Struktur organisasi,

    Uraian pekerjaan, Mekanisme kerja antar staf.

    (b) Proses Organisasi

    Merinci pekerjaan pekerjaan,

    Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan,

    Membagi tugas,

    Menyusun mekanisme kordinasi.

    (c) Fungsional

    Organisasi dibagi berdasarkan kelompok-

    kelompokfungsional seperti produksi, keuangan,pemasaran, dan sumber daya manusia.

    (d) Kegiatan

    Organisasi dibagi berdasarkan kegiatan yang dilakukan,misalnya musik, teater, tari,

    (e) Wilayah

    Organisasi berdasarkan tempat organisasi beroperasi,misal Srimulat Solo, cabang Surabaya, Jakarta, dll.

    (f) Proses

    Organisasi dibagi berdasarkan jenis proses yangdilakukan. Bagian penelitian, penulisan, koreografi,pelatihan dan pementasan.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    25/127

    SENI TARI342

    2. Pengarahan

    Pengarahan dalam suatu organisasi memiliki ciri bentukyang berbeda satu organisasi dengan lainnya. Perbedaanditentukan oleh gaya kepemimpinan, pola pengembangan teori

    kepemimpinannya.

    Pengaraham meliputi organisasi instruksi, motivasi, teknikmenyampaikan komunikasi tujuan organisasi kepaeda staf agarmenjalankan tugasnya dengan baik.

    (a). Asumsinya teori X (berpikir negatif) mencakup

    Pola perintah, pengawasan, dan menghindari tanggungjawab, serta mementingkan jaminan keamanan.

    (b). Asumsinya teori Y (berpikir positif) mencakup

    Adanya pengerahan tenaga fisik dan mental untuk bekerja

    pada hakikatnya sama dengan bermain dan istirahat, Pengawasan da ancaman bukan satu-satunya cara untuk

    mencapai tujuan organisasi,

    Menyetujui tujuan merupakan bagian yang erathubungannya dengan kebutuhan mencapai penghargaanatas prestasinya,

    Orang bersedia menerima tanggung jawab dan mencarikondisi yang cocok untuk bekerja,

    Orang mempunyai kemampuan berimajinasi, kecerdasan,dan kreativitas memecahkan masalah,

    Potensi intelektual orang baru sebagian yang digunakan,

    3. Gaya Kepemimpinan

    Gaya kepemimpinan pada dasarnya menjadi ciri bentukorganisasinya. Perangai dan tingkah laku pimpinan dapatmempengaruhi sistem dan cara pengambilan kebijakan yangdiorganisasikannya.

    (a) Otokratis, memusatkan penguasaan dan pengambilankeputusan dari pimpinan. Pimpinan yang memiliki ciridemikian cenderung menggunakan asumsi negatif berpikir.

    (b) Partisipasif, gaya kepemimpinan seperti ini melibatkanbawahan dalam pengambilan keputusan. Pimpinan demikiancenderung berpandangan teori Y.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    26/127

    SENI TARI 343

    (c) Demokratis, gaya kepemimpinan menyerahkan keputusankepada kelompok. Gaya kepemimpinan yang terbaikdikembangkan pada pola ini. Pertimbangan menyangkut iklimorganisasi, kelompok, sifat pekerjaan, faktor lingkunganmenjadi kendali mutu dalam mencapai tujuan organisasi.

    Kepemimpinan otokratis dipakai bila kelompok yang dihadapimemerlukan tindakan cepat dan tegas.

    Pertimbangan tentang kepribadian dan pengalamanpemimpin,

    iklim dan kebijakan organisasi,

    karakter harapan dan tingkah laku atasan,

    karakter dan tingkah laku bawahan,

    sifat pekerjaan dan harapan dan tingkah laku rekan sejawatmenjadi pertimbangan.

    MotivasiI

    Kebutuhan yang mendorong untuk melakukan sesuatuyang pada ujungnya menyebabkan orang bertingkah lakuktertentu dalam mencakai tujuan,

    Pengaruh karakteristik individu, pekerjaan, sistem, dan kondisiorganisasi untuk dihayati secara benar-benar.

    4. PENGENDALIAN

    Proses pengendalian pada dasarnya merupakanmekanisme yang berfungsi atau memastikan tercapainya sasaranyang ditetapkan dalam perencanaan suatu organisasi.

    Pengendalian bermakna menetapkan standar dan pengukuranprestasi, ketercapaian prestasi, membandingkan hasil denganstandar serta mengambil tindakan secara ekonomis, tepat waktu,dapat dimengerti, dan dapat diterima.

    Menetapkan standar dan pengukuran prestasi,pengendalian standar dikembangkan dari sasaranperencanaan. Kriteria standar biasanya dihasilkan daribentuk sasaran yang ditetapkan berdasar kriteria spesifik.Bagaimana hasil dilakukan dengan obyektifikasi untukmenghasilkan pengukuran prestasi yang ditetapkan.

    Mengukur hasil atau prestasi, dilakukan melalui carapengukuran yang sudah ditetapkan dengan baik.

    Membandingkan hasil dengan standar, adalah prosedurpengukuran dengan membandingkan antara hasil denganstandar. Deviasi yang ada dan terjadi harus diminimalikan.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    27/127

    SENI TARI344

    Pengukuran yang bersifat kualitatif membutuhkaninterpretasi/pengambilan keputusan secara sesuaipenetapan, atau berupa penafsiran. Keputusan yangdiambilop memerlukan tindakan akurat, cepat dan tegas.

    Mengambil tindakan, Melalui hasil perbandingan tindakanharus dilakukan. Persoalan penyimpangan, akibatnegatifnya dipilih seminimal mungkin. Tindakan harusmembawa dampak yang positif bagi pengambilankeputusan.

    Pengendalian yang baik harus membawa dampak sebagaiberikut:

    Fokus pada masalah penting, prioritas sasaran.

    Ekonomis, tidak mahal dan hasil yang dicapai memilikidampak positif bagi organisasi.

    Tepat waktu, upaya pendikteksian secara dini atas target.Akumulasi mudah dipahami dan diterima kalangan

    organisasi

    Tipe atau ciri-ciri organisasi yang bertujuanmengembangkan karya seni sebagai sandaran banyak dimilikioleh lembaga pendidikan yang membina dan mengembangkanpara mahasiswa bergerak sebagai subyek di dalam mengelola,produksi karya, dan memasarkan hasil karyanya sendiri melaluiberbagai media dan alat siar lainnya.

    Secara umum lembaga pendidikan dalam menanganihasil karya sendiri dengan marketing sendiri dilakukan secarasederhana hingga pada babagan yang dapat diapresiasi secaratinggi yakni dengan melakukan teknik marketing secaraprofesional. Bentuk dan jenis yang dikembangkan dari reduksiyang sederhana hingga pada pembagian staf yang cukupproporsional dan melalui seleksi terhadap setiap personal yangmenduduki jabatan pada organisasi seni pertunjukan tersebutsecara profesional juga. Di sini dapat dicontohkan figur atauprototip organisasi seni pertunjukan yang dikembangkan salahsatunya di Universitas Negeri Jakarta yakni melalui baganpersonel dan uraian job deskripsi tugas masing-masing personelyang menggawangi jabatan tersebut adalah sebagai berikut padalembar selanjutnya..

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    28/127

    SENI TARI 345

    Secara konstruk bagan format organisasi di atas dapatdigambarkan bagan dapat digambarkan seperti di bawah ini

    Bagan 5.5 Organisasi Produksi Seni dan Manajemen

    PimpinanPanggung & Kru

    Pro

    Penata Rias danKostum & Kru

    Penata Cahaya &Kru

    Penata Sound danMusik & Kru

    Bagian Karcis

    PimpinanKerumahtanggaan

    Kerumahtanggaan

    Pimpinan Artistik

    Pimpinan Produksi

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    29/127

    SENI TARI346

    Agar dapat memperjelas tentang keberadaan organisasiseni pertunju7kan yang seperti apa dan bagaimana sistempengelolaannya, di bawah ini dicontohkan organisasi senipertunjukan yang ada di lembaga istatinsional di kantor kamiadalah sebagai berikut..:

    (1) Pimpinan Produksi

    Pimpinan produksi adalah orang yang ditunjuk untukmengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinanproduksi bertanggung jawb secara keseluruhan atas pelaksanaandan keberhasilan produksi seni dipergelarkan. Komitmen kerja,tanggung jawab personal, dan kapasitas kerjanya sertakapabilitas performa untuk mengatur dan memimpin produksimenjadi tanggungjawabnya. Tugas keberhasilan dan selesainyaproduksi menjadi taruhan bahwa pimpinan produksi senipertunjukan juga menjadi ujung tombak terdepan dalam

    penyelenggaraan hingga selesainya pementasan maupunlaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan.

    Pimpinan produksi harus memahami peran, tugas, dantanggung jawabnya sebagai tampimpinnan dan ia berada digarda depan produksi seni pertunjukan dalam menjalankan tugasproduksi. Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan, operasionalstaf, pemilihan tempat pementasan, hingga standar kualifikasigedung yang digunakan sebagai pertunjukan produksi adalahkacakapan tugas yang diembannya.

    Peran pimpinan produksi dalam pelaksanaan pementasanmenjadi motor gerak bawahan agar seluruh staf mau dan mampubekerja maksimal atau allout, sehingga, sukses dan tercapainya

    pementasan menjadi berbobot adalah target yang diharapkanbersama dan merupakan simbol keberhasilan pimpinan produksidalam mengawal anak buahnya.

    Tanggung jawab pimpinan produksi adalah menentukankeberhasilan dan terlaksanannya pemantasan karya senipertunjukan. Target operasional yang harus dicapai denganmelalui cara memotivasi bawahan, mendorong pelaksanaanproduksi sampai pada puncak harapan adalah bentuk tanggung

    jawab yang dipikulnya. Oleh sebab itu, produksi karya seni yangdipentaskan merupakan taruhan tugas, tanggung jawab dankerangka kerja yang harus diimplementasikan secara maksimal.

    Pada lembar berikut kalian dapat melihat profil organisasi

    Seni Pertunjukan yang ada di beberapasekolah/institut/Universitas seni di Indonesia yang bekerja untuk

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    30/127

    SENI TARI 347

    produksi karya seni perguruan tinggi masing-masing. Secaraumum dapat dilihat pada beberapa pembagian staf sesuaikebutuhan, personifikasi dan jenis atau macam pergelaran seniatau penyajian seni yang dilaksanakan.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.6 Pimprod memberi arahan Gb. 5.7 Pimprod recek kesiapan kerja

    Perhatikan gambar: Potret kerja Pimpinan Produksi mengarahkan personal stafkerja produksi dan yang terlibat di dalamnya

    (Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    (1.1) Pimpinan Kerumahtanggaan

    Pimpinan Kerumahtanggaan dalam suatu produksi karyaseni pertunjukan merupakan salah staf yang bertugasmengemban pelayanan publik serta bertanggung jawab kepadapimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik.Pelayanan ditujukan kepada seluruh staf produksi yang bekerja

    menyelenggarakan produksi seni pertunjukan. Layanan kepadapublik diberikan dalam hubungan pemberian servis kepadapenonton mulai dari pembelian karcis, pelayanan gedung, hinggakenyamanan yang absurd bagi penonton agar penonton merasadihargai dan dihormati secara tepat.

    Tugas pelayanan publik dilakukan mulai dari kenyamananmenjamu penonton, pelayanan/seles servis pemesanan karcis,hingga suasana pementasan agar berjalan lancar dan nyamanmenjadi bagian tugas yang harus diciptakan. Kondisi pelayanansejak awal pertunjukan, istirahat, hingga akhir pementasanmenjadi kordinasi seksi kerumahtanggaan di dalam gedung dandi luar gedung. Artinya, kompleks pertunjukan harus bersih

    keributan, suasana yang menjadi kekuatan emosi penonton untuk

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    31/127

    SENI TARI348

    menikmati pertunjukan secara antusia, empati, dan simpati sertanyaman.

    Pelayanan kepada staf produksi dalam bentukmemberikan kesejahteraan berupa layanan konsumsi sejakpenyelenggaraan produksi mulai dari rapat pertama, pelatihan,

    gladi kotor, gladi bersih, pementasan/pertunjukan hingga acarapembubaran produksi. Layanan tersebut terkait dalam bentukkesejahteraan dan pemenuhan konsumsi secara rutin acarakegiatan berlangsung.

    Hak dan kewajiban kepala kerumahtanggaan adalahberkonsultasi kepada pimpinan produksi dan pimpinan artistikdalam hal layanan staf. Dalam layanan publik kepala bagian iniminta dengar pendapat publik berkenaan dengan bagaimanateknik danoperasional servis yang dapat memuaskan publik, sertamemberikan layanan cepat pesan melalui komunikasi bebaspulsa atau komunikasi lain dalam bentuk antaran servis.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.8 Pimrum tangga Tumpengan Gb. 5.9 Stafrum rileks habis kerjaSebelum kerja produksi

    Perhatikan gambar: Potret kerja Pimpinan Kerumahtanggaan.(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    (1.2) Bagian Karcis

    Staf ini sebagai bawahan staf kerumahtanggaan. Merekabertanggung jawab atas penjualan dan pembelian karcispertunjukan. Jumlah pengeluaran dan pemasukan harusseimbang. Komoditas terciptanya layanan yang manusiawi danberwibawa menjadi misi yang harus ditampilkan staf ini dalambentuk layanan publik secara langsung.

    Hal dan kewajiban yang dilakukan dalam bentuk melayanipenonton dengan ramah, murah senyum, serta menawan dan

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    32/127

    SENI TARI 349

    menarik, sehingga penghargaan terhadap penonton cukupdisegani. Kewajiban yang harus dilakukan berupa layanan publiksecara langsung ditunjukan melalui kontak interaksi dengan itubaik-buruk layanan akan tercermin dari penampilan pada saat itu.

    Hak yang dimiliki oleh staf ini adalah konsultasi dan

    konsolidasi kepada pimpinan staf produksi melalui mandat dankepada pimpinan kerumahtanggaan secara langsung tentangtugas, kewajiban, dan tanggung jawab kerja yang harusdirefleksikan.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.10 -5.11 Profil Ticket BoxBagian Karcis dan MarketingPerhatikan gambar atas: potret liflet promo hasil kerja Bagian Karcis

    di samping melakukan penjualan karcis di bok karcis(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    (2) Pimpinan Artistik

    Pimpinan artistik adalah pimpinan produksi yang bertindakdan bertanggung jawab atas karya seni yang diproduksikan.Tanggung jawab artistik karya, performa penyajian hingga tataurut pementasan agar dapat menyajikan urutan pementasan yangharmonis adalah menjadi tanggung jawab pimpinan artistik.

    Pimpinan artistik memiliki hak dan kewajiban berhubungandengan keartistikan karya seni yang dipentaskan. Berbagaicapaian karya seni dipertunjukan menjadi bagian tanggung jawabmoral yang tidak dapat dibayarkan melalui penataan artistik karyaseni. Dengan demikian masalah teknis, tata letak setting, tata

    indah pencahayaan, dan artistiknya kostum artis menjaditanggung jawaqb yang diemban oleh pimpinan artistik.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    33/127

    SENI TARI350

    Pimpinan artistik membawahi staf yang bertugas padasaat karya seni dipertunjukan di atas panggung atau stage.Berbagai kejadian, kejanggalan, keajaiban, dan kesuksesan diatas panggung atau kerangka pementasan karya seni menjadikonstruk perintah terhadap staf yang ada dibawah tanggung

    jawab pimpinan artistik.Hak dan kewajiban pimpinan artistik adalah konsultasi

    teknis pementasan dengan pimpinan produksi. Kewajibannyaadalah membimbing, mengarahkan , dan mengkordinasikan stafdi bawah artistik yang operasional di atas panggung atau terkaitdalam pementasan saat berlangsung.

    Staf bawahan pimpinan artistik terdiri dari PimpinanPanggung & Kru, Penata Cahaya & Kru, Penata Sound danMusik & Kru, Penata Properti & Kru, Penata Rias dan Kostum &Kru, serta petugas gedung yang secara operasional diatur olehpimpinan panggung.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.12 Persiapan kipas pada Gejolak Gb. 5.13 penataan Kipas pada Gejolak

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.14 Disain tata Cahaya Gejolak Gb. 5.15 Pengarahkan kepada penariPerhatikan gambar: Potret kerja pimpinan Artistik adalah mengevaluasi dan

    mengarahkan dari hasil kerja bawahan (kostum disainer, penata cahaya, penata

    panggung). Tujuan untuk terciptanya kondisi artistik pementasan(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    34/127

    SENI TARI 351

    Simulasi dalam pertunjukan yang sedang berlangsung,pimpinan ini berperan mengevaluasi hasil tata cahaya, tatapanggung, dan organisasi kerjasama antar bawahan PimpinanArtistik.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.16 Pim Artistik pengarahan sebelum pentas

    Perhatikan gambar: Poterk kerja Pimpinan ArtistikPembenahan dan perancangan disain pertunjukan agar artistik (Koleksi

    Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    (2.1) Pimpinan Panggung & Kru

    Orang yang berada dalam kordinasi di panggung. Secaraumum dia disebut stage manager. Tugas dan tanggung jawab

    pimpinan dan staf panggung adalah mengatur urutanpementasan berdasarkan advis pimpinan artistik sertamengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat musikyang digunakan pementasan hingga bagaimana setting,pencahayaan, musik dan efek musik serta berbagai kebutuhanlain yang diminta pimpinan produksi atau penyaji karya senidalam suatu produksi pementasan.

    Pimpinan panggung dan staf dalam menjalankantugasnya berkonsultasi dengan staf lain di bawah pimpinanartistik. Kordinasi dengan staf di bawah pimpinan produksi dalamhal tata cara dan tata aturan yang mengatur penonton pada saatpementasan dilaksanakan. Secara umum tugas dan tanggung

    jawab pimpinan panggung dan staf ganda baik kepada pimpinanproduksi maupun pimpinan artistik. Tanggung jawab morakdiberikan kepada pimpinan produksi, sedang tanggung jawab

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    35/127

    SENI TARI352

    tugas yang diemban merupakan tanggung jawab kepadapimpinan artistik.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.17-5.18 Pimpinan Stagedan kru fasilitasi tempat latihan

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.19 Kru Stagekerja di balik stage

    Perhatikan gambar: poterk kerja kru dan penata panggung(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    (2.2) Penata Cahaya & Kru

    Penata cahaya bertanggung jawab langsung kepadapimpinan artistik, namun secara hirarki laporan kejadianberdasarkan prasaran penyaji karya seni tanggung jawab penatacahaya secara tidak langsung bertanggung jawab kepadapimpinan panggung dan penyaji.

    Beban tanggung jawab dan tugas penata cahaya adalahmenjadi sumber sukses dan artistiknya pementasan karya seni

    yang dipergelarkan. Masalah pencahayaan, terang-padamnyalampu, serta bagaimana cara mengatasi apabila terjadikecelakaan matinya lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    36/127

    SENI TARI 353

    adalah menjadi beban moran tanggung jawab yang diemban olehpimpinan tata cahaya.

    Hak dan kewajibannya adalah konseling kepada pimpinanartistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajibannyaadalah memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknya

    pementasan karya seni yang dipergelarkan.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.20 Hasil Kerja Penata Cahaya Gb. 5.21 Penata cahaya memberi efek

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.22 Hasil Kerja Penata Cahaya Gb. 5.23 Penata cahaya memberi efek

    Perhatikan gambar: potret kerja kru dan penata cahaya(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    37/127

    SENI TARI354

    (2.3) Penata Sound dan Musik & Kru

    Penata musik dan sound juga bertanggung jawablangsung kepada pimpinan artistik, namun secara hirarki mati-hidup, keras-lembut, jernih-paraunya musik dan sound harus

    dilaporkan kepada pimpinan panggung untuk konsolidasi, sertabahan laporan kepada penyaji karya seni yang dipergelarkan.

    Kejadian yang muncul sebagai akibat kelalaian dankecelakaan pementasan dapat mempengaruhi kualitaspementasan dalam ukuran kualitas musik dan sound. Tanggung

    jawab yang diemban berdasarkan dilakukan berdasarkanprasaran penyaji. Penata musik dan sound secara tidak langsungbertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karyaseni

    Beban tanggung jawab dan tugas penata musik dansound adalah menjadi sumber sukses dan kualitas musik yangdisajikan dalam pementasan. Artistiknya pementasan karya seni

    yang dipergelarkan dalam hubungannya dengan musik dansound menjadi beban moran tanggung jawab yang diemban olehpimpinan musik dan sound.

    Hak dan kewajibannya sama denga staf lain di bawahpimpinan artistik, adalah konseling kepada pimpinan artistik,pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajiabannyaadalah memberikan layanan kepuasan atas kualitas musik dansound pada saat pementasan karya seni yang berlangsung.

    Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.24 Kru Musik fasilitasi pemusik Gb. 5.25 Penata Musik memberiarahan pemusik

    Perhatikan gambar: potret kerja kru dan penata musik(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    38/127

    SENI TARI 355

    (2.4) Penata Properti & Kru

    Penata properti dan kru bertanggung jawab langsungkepada pimpinan artistik, namun secara herarki masih samadengan staf lain dilingkungan artistik yakni melaporankan

    kejadian dan layanan pemesanan yang diminta penyaji karya senidan prasaran penata artistik berdasarkan pada saat kebutuhanalat diminta oleh kedua belah pihak. Beban tanggung jawab dantugas penata properti adalah menjadi layanan pemenuhankepada penyaji karya seni dan tuntutan artistik garapanberdasarkan prasaran dari pimpinan artistik.

    Sukses dan artistiknya pementasan karya seni yangdipergelarkan kebutuhan properti yang diharapkan penyaji danpimpinan artistik diberikan sepenuhnya atau layanan purnalengkap kepada kedua belah pihak. Masalah kelengkapanproperti untuk kebutuhan penari tanggung jawab staf ini.Bagaimana cara mengatasi apabila tidak ada properti yang

    diminta oleh penyaji karya seni dan pimpinan artistik menjadibeban tugas dan tanggung jawab pimpinan properti dan kru.

    Hak dan kewajibannya sama dengan staf di bawahpimpinan artistik yakni berkonsultasi kepada pimpinan artistik,pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajiabannyaadalah memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknyapementasan karya seni yang dipergelarkan.

    Di bawah ini menunjukan gambar potret kerja penataproperti dan kru. Tugasnya mendisain dan memasang properti diatas pentas, persiapan dan menyediakan properti yangdibutuhkan penari pada saat pertunjukan.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.26 Kru penata properti menata level/trap di depan panggung

    Perhatikan gambar: potret kerja kru dan penata properti(Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    39/127

    SENI TARI356

    (2.5) Penata Rias dan Kostum & Kru

    Penata rias dan kostum secara umum pada produksiyang besar dibagi pada masing-masing pos antara rias dankostum. Namun untuk produksi karya seni yang terbatas kedua

    tugas dipegang oleh satu staf saja. Penata rias dan kostumbertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik, penyajikarya, serta melakukan konsolidasi dengan pimpinan panggung.

    Hirarki penguasaan konsep riasan, pemakaian kostumhingga modivikasinya menjadi tanggung jawab penata kostumdan penata rias. Konsultasi kepada penata tari secara konsolidasipenting dilakukan. Laporan kejadian kurang terakomodasinyakebutuhan penata tari dikonsultasikanpenata Artistik. Prasaranpenata tari dalam hal hasil kerjanya menjadi tanggung jawabpenata rias dan busana berdasar pemenuhan dari penata tari,dengan asumsi hasil kerja kurang serasi dan kurang tepatsasaran. Penata rias dan busana harus

    mempertanggungjawabkan kepada penonton apabila dijumpaiterdapat reaksi balik dari penonton, hal ini berhubungan dengankepuasan kerja penata rias dan busana.

    Beban tanggung jawab dan tugas penata rias dan busanamenjadi bagian pertanggungjawaban kepada pimpinan artistik.Pementasan tari yang dipergelarkan harus mampu memenuhiharapan penata tari. Masalah riasan dan pemakaian busanaapabila terjadi kecelakaan misal busana copot atau kedodoran,lunturnya riasan menjadi beban moral tanggung jawab yangdiemban penata rias dan busana secara terbuka.

    Hak dan kewajibannya berkonsultasi kepada pimpinanartistik, penata panggung dan penata tari. Usaha memberi

    layanan atas bentuk riasan dan pemakaian kostum tari yangdipentaskan jadi bagian tugas kolektif dengan pimpinan artistik.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.27 Koreografi mahasiswa (hasil kerja penata busana dan rias

    Perhatikan gambar: Poterk kerja Penata Busana dalam berperan mewujudkankonsep penata tari di bidang rias dan busana agar pertunjukan sesuai tokoh.

    (Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    40/127

    SENI TARI 357

    Penata rias dalam melakukan pekerjaannya diarahkanoleh pimpinan artistik dan sesuai hasil diskusi dengan penata tari.Kerja penata rias mendisain riasan wajag, mengubah karaktertokoh, dan membuat desain fantasi bisa diminta oleh penata tari.Di bawah ini adalah gambar bagaimana kerja penata rias

    mengarahkan penari, dan membantu merias penari.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.28 Penari berias diri setelah mendapat arahan piata rias

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.29 Kerja penata rias membantu menata rambut

    Perhatikan gambar: Potret kerja Penata rias dalam berperan mewujudkankonsep penata tari di bidang rias dan busana agar pertunjukan sesuai tokoh.

    (Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    41/127

    SENI TARI358

    Perhatikan gambar di bawah ini adalah hasil; kerja penatarias dan busana tari yang sudah jadi sesuai harapan penata tari.Beberaga gambar model penari yang telah dirias dan memakaibusana tari.

    Penataan rias dan busana tradisional Klasik Jawa.Gambar di bawah menunjukan perbedaan garis wajah antaraorang biasa, rias keseharian, dan rias karakter, misalnya yaitu.

    Sumber: Grafis Haviz Muharyadi SPd.

    Gb. 5.30 Tata rias wajah pada tari Bedoyo

    Sumber: Grafis Haviz Muharyadi SPd.

    Gb.5.31 Tata rias pada karakter Gagah Putra

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    42/127

    SENI TARI 359

    Busana Tradisional yang diusung melalui konsep tari-taritradisional Klasik, atau tari rakyat di berbagai wilayah Indonesia.Gambar di bawah ini sebagai contoh sebagai berikut.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.33Busana saat gladi kotor

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.32 Ratu Angin

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.34 Busana Gladi bersih

    Perhatikan gambar: Poterk kerja Penata Busana dalam berperan mewujudkankonsep penata tari di bidang rias dan busana agar pertunjukan sesuai tokoh.

    (Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    43/127

    SENI TARI360

    Tata Rias untuk riasan keseharian hanya mempertebalgaris wajah. Tujuannya untuk memberikan penegasan terhadaplekuk dan ornamen wajah secara lebih mendalam. Riasan untuklaki-laki biasanya jarang dilakukan kecuali bagi yang memilikikecenderungan tampil beda di depan masyarakat.

    Sumber: Grafis Haviz Muharyadi SPd.

    Gb. 5.35 Tata rias sehari-hari untuk peran putra tanpa karakter

    Sumber: Grafis Haviz Muharyadi SPd.

    Gb.5.36 Tata rias wajah putri tanpa karakter

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    44/127

    SENI TARI 361

    Kelompok model yang dipotret setelah dirias dan diberibusana tari. Contoh gambar pose di bawah ini menunjukanvariasi bentuk, motif, ornamen, dan perangkat tari yangdiabadikan secara acak.

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.38 Model-model setelah dirias danmemakai busana tari

    Sumber: Koleksi Pribadi

    Gb. 5.37 Pose penari yang telah di riasMenggunakan rebana

    Perhatikan gambar: Hasil kerja Penata Busana dan penata pentas dalamberperan mewujudkan konsep penata tari di bidang rias dan busana dan pentas

    agar pertunjukan sukses (Koleksi Rahmida dan Bambang Jurusan Tari)

    Setelah kalian telah mempelajari dan mencermatiberbagai pengetahuan tentang produksi tari di atas, bagaimanatanggapan kalian. Apakah kalian dapat memahami tentang uraianyang telah kalian baca?.

    Tugas untuk kalian, coba bentuk dan rancang konseppelaksanaan pementasan karya-karya seni siswa di tempatkalian. Pelaksanakan disesuaikan kebutuhan antar waktu.Pergelaran karya seni dipergelarkan dalam rangka perpisahan,ulang tahun sekolah, hari-hari sejarah Nasional, dan keperluanlain. Sebagai contoh kegiatan pergelaran yang dapat kalianrancang adalah pergelaran karya seni dalam rangka perpisahan

    kelas satu dan dua dengan kelas tiga.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    45/127

    SENI TARI362

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    46/127

    SENI TARI 363

    BAB VI

    PERKEMBANGAN PENGETAHUAN

    BIDANG TARI

    A. Seni Pertunjukan KemasanKota Jakarta sebagai Ibu kota negara Indonesia memiliki

    kompleksitas yang beragam dan menjadi ciri kota besar diIndonesia di samping kota-kota besar lainnya. Kota besar diberbagai negara dan daerah Indonesia dihuni oleh berbagai sukudari penjuru Nusantara.

    Kemajuan pengetahuan dan teknologi, menumbuhkankonsep pengembangan budaya dalam konsep industri wisatapada kota besar di berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan

    seni pertunjukan yang ada juga menjadi simbol dari representasicara menyajikan dan model pengemasan yang representatifuntuk disajika dalam kemasan wisata. Oleh sebab itu, munculpemikiran bagaimana suatu kemasan seni pertunjukan dapatdisajikan dalam momen paket wisata yang dapat menjajinjikan.

    Konsekuensi logis adalah bahwa paket wisata bentuk danmode penyajiannya memiliki ciri yang berbeda dengan kemasanaslinya. Hal ini patut dipertimbangkan mengingat bahwa kemasanwisata bertujuan sebagai kemasan yang disajikan untukkepentingan sesaat. Pada sisi lain, apabila wisatawanmemerlukan kemasan tari tradisional asli sesuai bentuk danmode penyajiannya disarankan untuk mendatangi tempat atau

    narasumber tari tradisional yang secara representatif menggalidan melestarikan tarian dimaksud.

    Dampak yang berkembang ide munculnya kemasan untukindustri wisata kurang greget, produk statis, seadanya, menjadikambing hitam dari refleksi munculnya kemasan wisata. Namunhikmah yang dapat dipetik, bahwa kemasan yang terkesan coba-coba, belum memiliki bentuk yang perfect, serta belum dapatdiangkat menjadi produk yang handal ini menjadi penilaian yangkurang reproduktif dalam bentuk dan mode seni untuk tujuantertentu yakni pariwisata.

    Semakin ramainya industri pariwisata, seni tari tampil kepermukaan. Aktivitas seni tari membawa dampak semakin

    banyaknya frekuensi pentas tari untuk industri pariwisata. Hal initidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan pasar seiring dengankebutuhan penyangga sarana wisatawan membutuhkan hiburan.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    47/127

    SENI TARI364

    Maka muncullah di berbagai tempat wahana untuk wisata sepertihotel, restoran, taman-taman wisata hiburan menjadi sentraindustri seni tari wisata dipentaskan.

    Paradigma perkembangan wisata dengan keterkaitanseninya, seni tari untuk produk wisata menuntut adanya unitas

    yang mesti terjadi adanya penyesesuaian diri atas terwujudnyakesatuan sistem. Aspek kehidupan kemanusiaan, kedudukan tarisebagai pelengkap, kredibilitas kebutuhan sesaat, dan produkwisata lebih ditekankan menjadi pertimbangan bentuk dan modetari dipentaskan. Pemikiran mendalam, bahwa pertunjukantariyang bertujuan untuk sesaat tidak memiliki konteks tujuanmelepas begitu saja terhadap akar budaya yang dimiliki olehmasyarakat aslinya. Tidak mustahil bahwa kemasan seni tariuntuk wisata tidak semena-mena demi kepentingan wisata sajakemudian membuat kemasan produk wisata seadanya.Pandangan ini keliru, ini menjadi salah satu alternatif strategi bagistudi lanjut tentang tari sebagai aset industri wisata ( Arief Eko:

    2004, 50-59).Kontek kepariwisataan dimengerti sebagai pemberdayaan

    nilai ekonomis melalui sejumlah komuditas. Penambahanpenghasilan bangsa banyak digali melalui potensi ini.Pengembangan kepariwisataan secara eksplisit dirumuskanmelalui kunjungan wisata dan bagaimana menyajikankepariwisataannya. Modifikasi memperkenalkan danmedayagunakan potensi sumber wisata untuk peningkatanpotensi sumber daya manusia (SDM), kondisi geografis, kondisibudaya menjadi pilihan dan alternatif munculnya industripariwisata dalam bentuk komoditas kemasan seni tari untukwisata.

    Secara konseptual model kepariwisataan yang sebaiknyadigarap mencakup beberapa pemikiran di bawah ini sebagaiberikut:

    Bagan 6.1 Kolaborasi seni pertunjukan dan pariwisata

    SeniPertunjukanTradisional

    IndustriPariwisata

    Seni KemasanWisata

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    48/127

    SENI TARI 365

    Peta konsep di atas selanjutnya dikembangkan melaluipenelitian menyangkut masalah urbanisasi dan imigrasi etnis laindi dunia, mewujudkan wajah kekayaan kesenian Nusantara yangberkembang. Di sisi lain, kemajuan teknologi dan ilmupengetahuan memperdaya tumbuhnya kreativitas dan

    kompleksitas kehidupan manusianya ke dalam tatanan baru dibidang pariwisata. Secara berjenjang peta penelitiannya dapatdigambarkan sebagai berikut di bawah ini:

    Urbanisasietnisnusantara Imigrasietnis di dunia

    Kekayaan Budaya Nusantara

    Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    Era Globalisasi

    Kemauan mengadakan relasi dengan Bangsa Lain

    Dampak terhadap seni pertunjukan tradisional memperkaya

    atau menurunkan Budaya Nusantara

    Pendekatan Multidisiplin

    Upaya teknik pengemasan melalui enam cirri kemasanwisata menurut Soedarsono

    Hadirnya wisata asing, hadir wisata seni.Hadir wisatawan asing/local memperkaya seni tradisional

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    49/127

    SENI TARI366

    Kondisi budaya nasional khususnya tari sebagai produkwisata dikenali di banyak daerah. Oleh karena itu, kemasanindustri wisata dalam bentuk tari untuk seni pertunjukan wisatamenempatkan tari sebagai obyek wisata. Masalah teknis yangkemudian muncul, tari dipersiapkan sebagai obyek yang

    digunakan untuk pemenuhan industri pariwisata secaraakumulatif.

    Sebagai produk kemasan tari digarap lebih dalam bentukgenre. Di sisi lain, tari dikemas tidak untuk meninggalkan fungsidan bentuk kepemilikan masyarakat yang ada. Pemanfaatan taridikemas berdasarkan kemasan wisata berlatar belakang padakondisi geografis, kondisi budaya akar budayanya menjadi kuncikemasan wisata tersebut dipentaskan. Alasan tari dipentaskanberdasarkan kondisi geografis dan akar budaya masyarakatnyadengan tujuan bahwa masyaraklat tetap masih memiliki kemasanwisata tari yang ada. Oleh sebab itu, tari yang biasanya dikemasseadanya dipoleh dengan menggunakan spotlight, dan

    diperkenalkan eyeshedow, serta dalam bentuk genre.Untuk tari tradisional kerajaan yang akrab dengan

    kecanggihan, kemapanan, tradisi yang dipegang sangat eratuntuk komoditas kepariwisataan digenre untuk pangsa pasar luarnegeri, dan penyajian di depan wisatawan. Dengan demikianmasalah kesempurnaan bentuk dan mode penyajian mengalamiperubahan. Pertunjukan semegah dan seagung di istana mungkinbanyak mengalami pergeseran. Garapan-garapan fastform demikebutuhan wisata menjadi tujuan untuk menjawab permasalahankondisi geografis dan kondisi budaya menjadi konsumsi publikdipentaskan.

    Penciptaan karya budaya selalu merupakan penciptaan

    kembali apa yang telah dicapai dan diendapkan dalam tradisikebudayaan yang bersangkutan. Tidak ada kemungkinan lainmanusia sebagai makhluk yang menyejarah, masa lalu adalahwarisan dan masa kini adalah inisiatif yang digunakan untukmemperbaharui. Dengan demikian masa depan bergantungkepada karya budaya yang dilakukan pada saat ini. Oleh sebabitu kita harus melakukan tindakan pada masa kini untukmenyongsong masa datang agar memiliki corak dan ragambudaya yang menjadi tidak punah.

    Konsekuensi logis dari modernisasi adalah revolusiindustri. Cara ini memacu kemajuan teknologi yang berdampakkepada memperpendek jarak hubung dan memperderas

    komunikasi antar bangsa sehingga melahirkan kondisi salingkebergantungan antar bangsa dalam semua aspek kehidupan.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    50/127

    SENI TARI 367

    Seberapa tingkat adaptasinya masing-masing bangsa yang dapatmengukur sesuai porsi dan kebutuhan yang seharusnyadilakukan. Oleh sebab itu, internalisasi adaptasi budaya semakindiperlukan untuk kebutuhan yang dikembangkan sebatasketercapaian yang diharapkan.

    Keragaman etnik yang membawa kekayaan budaya tidakternilai harganya. Hal ini juga ikut menjadi corak ragam budayayang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, dalam memberikan ciridan bentuk kemasan wisata dari etnik budayanya juga terjadikeragaman yang tidak dapat dipungkiri. Dengan demikian corakbudaya dan ragam etnik yang ada menjadi bentuk kemasanwisata yang dapat digunakan sebagai bentuk seni pertunjukanyang dapat digunakan sebagai paket wisata daerah khususnya dikota besar di Indonesia.

    Di bawah ini beberapa kemasan wisata yang telahmenjadi trend dan ciri wajah seni tari produk wisata di beberapadaerah di Indonesia. Oleh karena kondisi dan situasi yang tidak

    memungkinkan tari pentas dalam kapasitas yang sebenarnya,maka kemasan wisata daeri beberapa etnik di bawah ini telahmenjadi maskot yang telah diakui oleh beberapa pendukungnyadalam komunitas yang sering dipentaskan antara lain adalahsebagai berikut di bawah ini:

    1. Bentuk seni pertunjukan Khas BetawiAda tiga jenis kemasan wisata yang dimiliki etnik Betawi

    berdasarkan beberapa sumber terdiri dari Tari KembangLambang Sari, Tari Ondel-ondel, dan Musik Gambang Kromong.Pertunjukan tari dan musik ini telah memiliki ciri seni wisata yangnilai jualnya telah diakui. Potensi Tari Kembang Lambang Sari

    telah memiliki nilai jual dan nilai seni yang cukup memadai. Di sisilain, Tari Ondel-ondel dan Musik Gambang Kromong belaummemiliki standar kualitas yang membanggakan, hal inidisebabkan adanya kehidupan para pelaku seninya yang masihbelum memiliki standar kehidupan seperti yang diharapkan.

    Jakarta sebagai sentra Metropolitan memiliki banyakragam budaya. Hal ini terjadi karena proses urbanisasimasyarakat dari daerah ke Jakarta dengan membawa berbagaibudaya yang pada selanjutnya dikembangkan di Jakarta.

    Dalam kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, banyak senitari yang berasal dari daerah dikembangkan di Jakarta melaluipembinaan anak-generasi muda lewat sanggar tari sanggar tari.

    Hal ini membawa dampak tumbuh mekarnya tari-tarian daerahdapat berkembang di Jakarta. Oleh sebab itu Pemkot DKI melalui

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    51/127

    SENI TARI368

    dinas terkait mengkhususkan paket wisata melalui tari-tarian yangtelah lama berkembang di Jakarta yakni Topeng yang bercirimacam-macam.

    Sumber Koleksi Chandra Alumni Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.1 Tari Topeng Blantek

    2. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Jawa BaratBentuk seni pertunjukan di jawa barat ada empat jenis

    kemasan wisata yang dimiliki terdiri dari Jaipongan, Breakpong,Debus, dan Kacapi Suling. Dalam etnik Jawa Barat yang dikenalSunda berdasarkan sumber yang dipercaya, keempat bentuk seniwisata tersebut memenuhi kualitas penciptaan yang diharapkan

    namun nilai jual produk kemasan belum memenuhi standarkualitas yang diharapkan. Pertunjukan tari dan musik yangdiproduksi daerah ini telah memiliki ciri seni wisata yang nilai

    jualnya masih kurang dapat menunjang standar kehidupan pelakuseninya. Potensi keempat produk wisata ini belum dapatdigunakan untuk memenuhi standar kualitas kehidupan yangmembanggakan bagi pelaku seni karena banyak aspek yangharus ditopang terutama menyangkut pada penghargaanpemerintah daerah, semakin menurunnya promosi wisata didaerah Jawa barat, dan penghayatan budaya pelaku seni yangkurang komitmen terhadap kualitas penghidupan secara merata,sehingga job dan datangnya kontaks wisata menjadi pilihan untuk

    semakin terserapnya produk wisata secara kunatitas untukmenopang kehidupan sehari-hari bagi pelaku seninya.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    52/127

    SENI TARI 369

    Sumber Koleksi Ojang Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.2 Tari Topeng Cirebon

    Sumber Chandra Alumni Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.3 Tari Jaipongan

    Potret Kemasan Tari Topeng Cirebon untuk wisata Kasunanan(Gambar Atas)

    Jaipongan untuk kalangan masyarakat luas (Gambar Bawah).

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    53/127

    SENI TARI370

    3. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Jawa TengahBentuk seni pertunjukan di Jawa Tengah terdiri dari

    Wayang Wong Barata, Sendratari Ramayana, Wayang Kulit, tari-tari karya Bagong Kusudiharjo. Semua jenis pertunjukan tersebut

    sudah memenuhi ciri karakteristik seni wisata yangdipersyaratkan akan tetapi masalah kualitas nilai jual dan bentukseni wisata yang digunakan untuk memenuhi kualitas kehidupanbagi pelaku seninya kurang sesuai harapan. Produk penciptaanseni yang diharapkan belum mampu mendongkrak nilai jualproduk kemasan untuk memenuhi standar kualitas hidup yangdiharapkan.

    Pertunjukan tari dan wayang yang diproduksi daerah initelah memiliki ciri seni wisata yang nilai jualnya masih kurangdapat menunjang standar kehidupan pelaku seninya. Potensikeempat produk wisata ini sudah dapat digunakan untukmemenuhi standar kualitas penyajian wisata yang secara teknis

    dapat disajikan dimanapun dan dalam waktu kapanpun.Secara komoditas, standar penciptaan dan penjualan

    produk seni wisatanya hanya Sendratari Ramayana saja yangdapat digunakan untuk memenuhi penghidupan bagi pelakuseninya. Hal ini terkait dengan bentuk wisata lain yakni wisataCandi Prambanan di daerah Yogyakarta yang digunakan sebagaibasis komoditas produk ini dipentaskan.

    Sumber Koleksi DepBUd PAr

    Gb. 6.4 Tari Gambyong

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    54/127

    SENI TARI 371

    Sumber Koleksi Chandra Alumni Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.5 Tari Karonsih

    Kemasan Tari Gambyong, Kemasan Wayang Orang, MusikalGamelan berbentuk Uyon-uyon

    4. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Jawa Timur

    Ada dua seni kemasan pertunjukanwisata yangrepresentatif dijadikan kemasan wisata di Jawa Timur yakni Tari

    Jejer Gandrung dan Jaran Goyang.Tari Jejer Gandrung merupakan tarian selamat datang.Pertunjukannya dilakukan pada upacara pernikahan, penerimaantamu terhormat, dan acara-acara di lokasi wisata diberbagaibelahan Jawa Timur. Pertunjukannya sangat menarik, singkat,padat koreografis. Kemasan tarian ini sangat memungkinkanuntuk produk seni wisata, karena mudah dicerna, penonton dapatmerespons tarian tersebut secara mudah dan komunikatif.

    Tari Jaran Goyang merupakan tarian kreasi baru yangmenggambarkan pria yang ditolah cintanya oleh seorang gadis.Berkat aji pengasihan yang dimiliki berupa Jaran Goyang, gadistersebut dapat bertekuk lutut dan mau menerima cintanya.

    Peristiwa pertunjukan tarian ini pada dasarnya dikemassesuai konsumsi seni wisata. Nilai jual dan nilai pemenuhanpenghidupan standar kualitas pelaku seni sedikit lebih baik

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    55/127

    SENI TARI372

    dibandingkan beberapa seni wisata di banyak daerah di wilayahIndonesia. Dengan demikian nilai jual dan kualitas senikemasannya telah lebih baik dibandingkan seni wisata lainnya.

    Sumber Koleksi Chandra Alumni Jur. Tari UNJ Sumber Koleksi Internet

    Gb. 6.6 A Tari Jaranan Gb. 6.6 B Tari Ngremo (Jawatimuran/Banyuwangian)

    Potret Kemasan Tari Bersih Desa dan Ngremo untuk kalangan masyarakat luasdi Jawa Timur dan turis asing (Gambar Atas Koleksi: Internet).

    5. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Bali

    Dalam mengajukan beberapa seni wisata dari PulauDewata ini, banyak tari-tarian dari Pulau Bali ini telah dikemassebagai kemasan wisata. Standar kualitas dan nilai jualnya cukuprepresentatif untuk digunakan memenuhi kualitas penghidupan

    pelaku seninya. Tari Pendet, Tari Tenun, Tari Baris, Tari Rangde,dan lain-lain telah diidentifikasi memenuhi standar kemasan.

    Sasaran pementasan kemasan wisata tari-tarian di atastelah dipentaskan di berbagai hotel, mal, lokasi wisata baik di Balimaupun di berbagai daerah di Indonesia. Ada rumor yangmenyiratkan bahwa Bali merupakan representasi Indonesia.Dengan kondisi tersebut sangat menguntungkan Bali, bahwasecara eksplisit diakui bahwa Bali dikenal sebagai Indonesia.

    Dilihat dari komoditas yang berkembang di pasar,pertunjukan tari-tarian Bali lebih proporsional menjadi sandaranpelaku seni yang membidangi tari-tarian bali dan konsteks nilai

    jual dan nilai seninya telah banyak diakui oleh turis atau

    wisatawan dari mancanegara.Peristiwa pertunjukan tari-tarian dari Bali pada dasarnya

    dikemas sesuai konsumsi seni wisata. Nilai jual untuk memenuhi

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    56/127

    SENI TARI 373

    standar kualitas pemenuhan penghidupan dalam rangkamemenuhi standar kualitas pelaku seni lebih diatas rata-rata lebihbaik dibandingkan beberapa seni wisata di banyak daerah diwilayah Indonesia. Dengan demikian nilai jual dan kualitas senikemasannya telah lebih baik dibandingkan seni wisata lainnya.

    Sumber Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.7 Tari Margapati

    Sumber Koleksi Chandra Alumni Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.8 Tari Belibis

    Potret Kemasan Tari Pendet dan Panji Semirang untuk kalanganmasyarakat luas Penari Etnik Jepang.

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    57/127

    SENI TARI374

    6. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Sumatra Barat

    Dilihat dari komoditas yang telah dikembangkan diSumatra Barat dalam hubungannya dengan kemasan wisatayang ada dan berkembang di pasar adalah pertunjukan Tari

    Piring dan Tari Rantak Kudo lebih proporsional menjadi standarkualitas nilai seninya, kedua tari tersebut telah banyak diakui olehbanyak kalangan bahwa tari-tarian tersebut memenuhi standarkualitas nilai seni dan kuantitas pengakuan dari turis atauwisatawan dari mancanegara. Para wisman apabila disuguhitari0tarian tersebut terutama di wilayah Minangkabau, merasamenjadi bagian dari tatanan di dalamnya. Pementasan yangberdurasi singkat, menarik, dan memenuhi harapan diakuisebagai kemasan wisata yang dapat menjadi ciri dan corakragam budaya Minangkabau.

    Pertunjukan tari-tarian dari Sumatra Barat pada dikemassesuai konsumsi produk seni wisata. Nilai jual ke dua tarian ini

    mampu memenuhi standar kualitas pemenuhan penghidupanpelaku seni terutama dalam rangka memenuhi standar kualitaskehidupannya. Dengan demikian nilai jual dan kualitas senikemasannya mampu digunakan sebagai maskot wisataMinangkabau secara proporsional.

    Sumber Jurusan Tari UNJ

    Gb. 6.9 Tari Randai

    Potret Kemasan Tari Piring dan tari Rantak Kudo, Randai untukkalangan turis Lokal dan Asing Etnik Minang(Gambar Atas Koleksi: E Yetty Jurusan Tari.).

  • 8/9/2019 Kelas12 Smk Seni-tari Rahmida

    58/127

    SENI TARI 375

    7. Bentuk Seni Pertunjukan Khas Sumatra Utara

    Komoditas Tari Tor-tor yang berkembang di pasar mampudigunakan sebagai seni pertunjukan wisata di daerah SumatraUtara. Tari-tarian asal Sumatra Utara berkiblat pada Tari Tor-tor.

    Tarian ini secara proporsional menjadi sandaran pelaku seni yangmembidangi tari-tarian Sumatra Utara. Konsteks nilai jual dannilai seninya telah banyak diakui oleh turis atau wisatawan darimanca negara yang berkunjung dan menikmati wisata seni diSumatra Utara.

    Pertunjukan Tari Tor-tor dari Sumut dikemas padat,singkat, dan menarik sesuai konsumsi seni wisata. Nilai jual untukmemenuhi standar kualitas pemenuhan penghidupan dan nilai

    jual belinya masih dibawah standar kualitas yang diharapkan.Upaya memenuhi standar kualitas pelaku seni masih terasa jauhdari harapan. Dengan demikian untuk menjadi sandaran bagipelaku seni dan produk wisata di Indonesia secara maksimal

    masih perlu penangangan serius dalam upaya peningkatan agarseperti seni wisata lainnya di Indonesia.

    Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi Pribadi

    Gb. 6.13 A Tari Gundala-gundala Gb.6.13B Tor-tor

    8. Bentuk Seni Pertunjukan Khas AcehDilihat dari komoditas y