Upload
megaagungraskosa
View
228
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lap kasus kejang demam
Citation preview
LAPORAN KASUS
KEJANG DEMAM
LAPORAN KASUS
KEJANG DEMAM
Nama : Amalia Rosdiani
Pembimbing : dr. Ommy Ariansih,Sp.A
Nama : Amalia Rosdiani
Pembimbing : dr. Ommy Ariansih,Sp.A
IDENTITASIDENTITAS
• Nama : An. M• Usia : 1 Tahun 11 Bulan• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Jl.T• Tgl MRS : 30 – 05 – 2013 Pkl. 09.30• No. kamar : 04
AutoanamnesisAutoanamnesis
• KU : Kejang ± 6 jam SMRS• KT : Kejang, demam, pilek, batuk, dan muntah• RPS : Kejang 1 x ± 6 jam SMRS, kejang seluruh
tubuh, mata melotot, dengan waktu ± 4 menit. Setelah kejang langsung menangis. Demam (+) sejak 1 hari SMRS. Muntah 3 x SMRS, muntah nasi dan air. Batuk (+) kering dan pilek sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK lancar.
•Disangkal Riwayat
Penyakit Dahulu•Nenek
hipertensi
•DM disangkal
•Asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
•Jika demam diberi paracetamol
Riwayat Pengobatan
•Operasi sesar di tolong dokter
•Lahir langsung menangis
•BBL : 3400 gram
PB : 49 cm
Riwayat Kelahiran
•Minum ASI sampai umur 6 bulan
•Usia 8 bulan sudah makan bubur saring dan cerelac
Riwayat Makanan
•BCG (+), Hepatitis B (+) , DPT (+), Polio , Campak (-)
•Kesan
: Imunisasi Dasar lengkap
Riwayat Imunisasi
•Tengkurap umur 3 bulan
•Merangkak umur 8bulan
•Kesan
: tidak ada gangguan tumbuh kembang
Riwayat Tumbuh
Kembang•Alerg
i suhu dingin (-)
•Alergi debu (-)
•Alergi susu (-)
•Alergi obat – obatan (-)
•Alergi makanan (-)
Riwayat Alergi
•Tetangga ada yang terkena DBD
Riwayat Psikososial
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis• Tanda Vital
- Suhu : 36.7 C
- Nadi : 88x/mnt
- Pernapasan : 24x/mnt
• Antropometri- BB : 11 kg- TB : 86 cm- LK ; 48 cm
- Status Gizi :BB/U : 11/12,4 x 100% = 77%
(Gizi Baik)TB/U : 86/97 x 100% = 88%
(Tinggi Normal)BB/TB :11/12,2 x 100% = 90%
(Gizi Baik)
Kesimpulan : Status Gizi Baik
STATUS GENERALISSTATUS GENERALIS
•Normocephal, UUB menutup
•Rambut tidak mudah dicabut, distribusi merata
Kepala•Konjungtiv
a anemis (-/-)
•Sklera ikterik (-/-)
•Mata cekung (-/-)
•Edema palpebra (-/-)
Mata
•Sekret (-)•Septum
deviasi (-)•Epistaksis
(-)•Pernapasa
n cuping hidung (-)
Hidung
•Normotia•Sekret (-/-)
Telinga•Mukosa
bibir pucat (-)
•Lidah kotor (-)
•Gusi berdarah (-)
•Faring hiperemis (+), T1 – T1
Mulut
•Pembesaran KBG (-)
•Pembesaran kel. Tiroid (-)
Leher
THORAKSTHORAKS
• Paru
- Inspeksi : Simetris, Retraksi (-)
- Palpasi : tidak teraba otot dada yg tertinggal
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
• Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : BJ I/II Normal, gallop (-), murmur
(-)
• Abdomen
- Inspeksi : Datar, setinggi dada
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Palpasi : Supel (+), distensi (-), turgor kulit cepat kembali
- Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen (+)
• Inguinal : Pembesaran KGB (-)• Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, RCT < 2detik, sianosis (-),
edema(-)
- Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, sianosis (-),
edema (-)
• Anus dan Rectum : dbn• Genitalia : Phimosis (-)• Refleks : Fisiologis (+)
Patologis (-)
Hasil LaboratoriumHasil Laboratorium
• Tgl 30 mei 2013
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
a. Hematologi
Hb 10 g/dl 10,8 – 12,8
Ht 32 % 35 - 43
Trombosit 613 ribu/µL 217 - 491
Leukosit 21,72 ribu/µL 6,00 – 17,00
b. ElektrolitNa 130 mEq/L 135 – 147
K 3,8 mEq/L 3,5 – 5,0
Cl 94 mEq/L 94 - 111
RESUMERESUME
• Pasien datang dengan kejang 1 x ± 6 jam SMRS, kejang seluruh tubuh, mata melotot, dengan waktu ± 4 menit. Setelah kejang langsung menangis. Demam (+) sejak 1 hari SMRS. Muntah 3 x SMRS, muntah nasi dan air. Batuk (+) kering dan pilek sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK lancar. Riwayat kejang demam pada usia 11 bulan selama ± 5 menit, dan riwayat kejang tanpa demam pada usia 1 tahun 1 bulan dengan waktu ± 2 menit.
AssessmentAssessment
• Kejang demam• Epilepsi• Leukositosis• Anemia• Hiponatremia
DIAGNOSA DIAGNOSA
• Kejang demam sederhana
DIAGNOSA BANDING DIAGNOSA BANDING
• Gangguan Elektrolit
FOLLOW UPFOLLOW UPTGL / JAM S O A P
31-05-2013 Kejang 1 x ± 5 menit, kejang seluruh badan dengan mata naik ke atas. Demam (+), pilek (+), BAB & BAK lancar
T : 37,5° CHR : 108x/mntRR : 36x/mnt
Kejang demam
-Terapi dilanjutkan
01-05-2013 Pilek (+), batuk berdahak (+), muntah (+) 1 x, kejang (-)
T : 36,8° CHR : 100x/mntRR : 35x/mnt
Kejang demam telah teratasi.
-Pulang-PCT 150 mg drop 1 mg 3 dd 1-P.batuk pilek 3 dd 1-Cefotaxime 2 x 500 mg
TATALAKSANATATALAKSANA• IVFD RL 15 tpm
10 x 100 ml/cc = 1000 ml
1 x 50 ml/cc = 500 ml
1500 cc/24 jam -> 1500 x 15/24 x 60 = 15 tpm• Cefotaxime 2 x 500 mg• Trazep 10 mg• Puyer batuk dan pilek 3 x 1 (CTM ¼ tab, Salbutamol 0,5
mg, Ambroxol ¼ tab, INE 20 mg, Citirizin ¼ tab)• Luminal• Pct 150 mg
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKAKejang DemamKejang Demam
Definisi Definisi
• Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
• Kejang demam sering juga disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus.
EpidemiologiEpidemiologi• Insiden kejang demam 2,2-5% pada anak di bawah
usia 5 tahun. Anak laki-laki lebih sering dari pada perempuan dengan perbandingan 1,2–1,6:1.1,2. Saing B (1999), menemukan 62,2%, kemungkinan kejang demam berulang pada 90 anak yang mengalami kejang demam sebelum usia 12 tahun, dan 45% pada 100 anak yang mengalami kejang setelah usia 12 tahun.
• Kejang demam kompleks dan khususnya kejang demam fokal merupakan prediksi untuk terjadinya epilepsi. Sebagian besar peneliti melaporkan angka kejadian epilepsi kemudian hari sekitar 2 – 5 %.
Klasifikasi Kejang DemamKlasifikasi Kejang Demam
• Penggolongan kejang demam menurut kriteria Nationall Collaborative Perinatal Project
1. Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang lama kejangnya kurang dari 15 menit, umum dan tidak berulang pada satu episode demam.
2. kejang demam kompleks adalah kejang demam yang lebih lama dari 15 menit baik bersifat fokal atau multipel.
Faktor RisikoFaktor Risiko• Demam• faktor riwayat kejang demam pada orangtua atau
saudara kandung • faktor prenatal (usia ibu saat hamil, riwayat pre-
eklampsi pada ibu, hamil primi/multipara, pemakaian bahan toksik)
• faktor perinatal (asfiksia, bayi berat lahir rendah, usia kehamilan, partus lama, cara lahir)
• faktor pasca natal (trauma kepala)• kadar natrium rendah
Langkah DiagnostikLangkah Diagnostik
Ana
mn
esis
• Adanya kejang.
• Riwayat demam sebelumnya
• Riwayat kejang sebelumnya
• Riwayat gangguan neurologis
• Riwayat trauma kepala.
• Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga.
• Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam (ISPA, OMA, dan lain-lain).
• Singkirkan penyebab kejang lainnya.
Pem
eriksaa
n Fi
sik
• Tanda vital terutama suhu tubuh
• Manifestasi kejang yang terjadi
• Pada kepala apakah terdapat fraktur, depresi atau molase kepala berlebihan
• Pemeriksaan untuk menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam
• Tanda peningkatan tekanan intrakranial
• Tanda infeksi di luar SSP.
• Tingkat kesadaran
• Tanda rangsang meningeal
• Tanda refleks patologis
Pem
eriksaa
n Penunjang
• Elektroensefalogram ( EEG )
• Pemindaian CT
• Magneti resonance imaging ( MRI )
• Pemindaian positron emission tomography ( PET )
• Uji laboratorium (punsi lumbal, hitung darah lengkap)
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Tujuan pengobatan kejang demam pada anak adalah untuk,
• Mencegah kejang demam berulang
• Mencegah status epilepsi
• Mencegah epilepsi dan / atau mental retardasi
• Normalisasi kehidupan anak dan keluarga.
PrognosisPrognosis
• Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosis kejang demam baik dan tidak menyebabkan kematian.