29
LAPORAN KASUS KEJANG DEMAM Nama : Amalia Rosdiani Pembimbing : dr. Ommy Ariansih,Sp.A

Kejang Demam laporan kasus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lap kasus kejang demam

Citation preview

Page 1: Kejang Demam laporan kasus

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM

Nama : Amalia Rosdiani

Pembimbing : dr. Ommy Ariansih,Sp.A

Nama : Amalia Rosdiani

Pembimbing : dr. Ommy Ariansih,Sp.A

Page 2: Kejang Demam laporan kasus

IDENTITASIDENTITAS

• Nama : An. M• Usia : 1 Tahun 11 Bulan• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Jl.T• Tgl MRS : 30 – 05 – 2013 Pkl. 09.30• No. kamar : 04

Page 3: Kejang Demam laporan kasus

AutoanamnesisAutoanamnesis

• KU : Kejang ± 6 jam SMRS• KT : Kejang, demam, pilek, batuk, dan muntah• RPS : Kejang 1 x ± 6 jam SMRS, kejang seluruh

tubuh, mata melotot, dengan waktu ± 4 menit. Setelah kejang langsung menangis. Demam (+) sejak 1 hari SMRS. Muntah 3 x SMRS, muntah nasi dan air. Batuk (+) kering dan pilek sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK lancar.

Page 4: Kejang Demam laporan kasus

•Disangkal Riwayat

Penyakit Dahulu•Nenek

hipertensi

•DM disangkal

•Asma disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

•Jika demam diberi paracetamol

Riwayat Pengobatan

Page 5: Kejang Demam laporan kasus

•Operasi sesar di tolong dokter

•Lahir langsung menangis

•BBL : 3400 gram

PB : 49 cm

Riwayat Kelahiran

•Minum ASI sampai umur 6 bulan

•Usia 8 bulan sudah makan bubur saring dan cerelac

Riwayat Makanan

•BCG (+), Hepatitis B (+) , DPT (+), Polio , Campak (-)

•Kesan

: Imunisasi Dasar lengkap

Riwayat Imunisasi

Page 6: Kejang Demam laporan kasus

•Tengkurap umur 3 bulan

•Merangkak umur 8bulan

•Kesan

: tidak ada gangguan tumbuh kembang

Riwayat Tumbuh

Kembang•Alerg

i suhu dingin (-)

•Alergi debu (-)

•Alergi susu (-)

•Alergi obat – obatan (-)

•Alergi makanan (-)

Riwayat Alergi

•Tetangga ada yang terkena DBD

Riwayat Psikososial

Page 7: Kejang Demam laporan kasus

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang

• Kesadaran : Compos mentis• Tanda Vital

- Suhu : 36.7 C

- Nadi : 88x/mnt

- Pernapasan : 24x/mnt

Page 8: Kejang Demam laporan kasus

• Antropometri- BB : 11 kg- TB : 86 cm- LK ; 48 cm

- Status Gizi :BB/U : 11/12,4 x 100% = 77%

(Gizi Baik)TB/U : 86/97 x 100% = 88%

(Tinggi Normal)BB/TB :11/12,2 x 100% = 90%

(Gizi Baik)

Kesimpulan : Status Gizi Baik

Page 9: Kejang Demam laporan kasus

STATUS GENERALISSTATUS GENERALIS

•Normocephal, UUB menutup

•Rambut tidak mudah dicabut, distribusi merata

Kepala•Konjungtiv

a anemis (-/-)

•Sklera ikterik (-/-)

•Mata cekung (-/-)

•Edema palpebra (-/-)

Mata

•Sekret (-)•Septum

deviasi (-)•Epistaksis

(-)•Pernapasa

n cuping hidung (-)

Hidung

Page 10: Kejang Demam laporan kasus

•Normotia•Sekret (-/-)

Telinga•Mukosa

bibir pucat (-)

•Lidah kotor (-)

•Gusi berdarah (-)

•Faring hiperemis (+), T1 – T1

Mulut

•Pembesaran KBG (-)

•Pembesaran kel. Tiroid (-)

Leher

Page 11: Kejang Demam laporan kasus

THORAKSTHORAKS

• Paru

- Inspeksi : Simetris, Retraksi (-)

- Palpasi : tidak teraba otot dada yg tertinggal

- Perkusi : Tidak dilakukan

- Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

Page 12: Kejang Demam laporan kasus

• Jantung

- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi : Ictus cordis teraba

- Perkusi : Tidak dilakukan

- Auskultasi : BJ I/II Normal, gallop (-), murmur

(-)

Page 13: Kejang Demam laporan kasus

• Abdomen

- Inspeksi : Datar, setinggi dada

- Auskultasi : Bising usus (+) normal

- Palpasi : Supel (+), distensi (-), turgor kulit cepat kembali

- Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen (+)

• Inguinal : Pembesaran KGB (-)• Ekstremitas

- Atas : Akral hangat, RCT < 2detik, sianosis (-),

edema(-)

- Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, sianosis (-),

edema (-)

Page 14: Kejang Demam laporan kasus

• Anus dan Rectum : dbn• Genitalia : Phimosis (-)• Refleks : Fisiologis (+)

Patologis (-)

Page 15: Kejang Demam laporan kasus

Hasil LaboratoriumHasil Laboratorium

• Tgl 30 mei 2013

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

a. Hematologi

Hb 10 g/dl 10,8 – 12,8

Ht 32 % 35 - 43

Trombosit 613 ribu/µL 217 - 491

Leukosit 21,72 ribu/µL 6,00 – 17,00

b. ElektrolitNa 130 mEq/L 135 – 147

K 3,8 mEq/L 3,5 – 5,0

Cl 94 mEq/L 94 - 111

Page 16: Kejang Demam laporan kasus

RESUMERESUME

• Pasien datang dengan kejang 1 x ± 6 jam SMRS, kejang seluruh tubuh, mata melotot, dengan waktu ± 4 menit. Setelah kejang langsung menangis. Demam (+) sejak 1 hari SMRS. Muntah 3 x SMRS, muntah nasi dan air. Batuk (+) kering dan pilek sejak 1 minggu yang lalu. BAB dan BAK lancar. Riwayat kejang demam pada usia 11 bulan selama ± 5 menit, dan riwayat kejang tanpa demam pada usia 1 tahun 1 bulan dengan waktu ± 2 menit.

Page 17: Kejang Demam laporan kasus

AssessmentAssessment

• Kejang demam• Epilepsi• Leukositosis• Anemia• Hiponatremia

Page 18: Kejang Demam laporan kasus

DIAGNOSA DIAGNOSA

• Kejang demam sederhana

DIAGNOSA BANDING DIAGNOSA BANDING

• Gangguan Elektrolit

Page 19: Kejang Demam laporan kasus

FOLLOW UPFOLLOW UPTGL / JAM S O A P

31-05-2013 Kejang 1 x ± 5 menit, kejang seluruh badan dengan mata naik ke atas. Demam (+), pilek (+), BAB & BAK lancar

T : 37,5° CHR : 108x/mntRR : 36x/mnt

Kejang demam

-Terapi dilanjutkan

01-05-2013 Pilek (+), batuk berdahak (+), muntah (+) 1 x, kejang (-)

T : 36,8° CHR : 100x/mntRR : 35x/mnt

Kejang demam telah teratasi.

-Pulang-PCT 150 mg drop 1 mg 3 dd 1-P.batuk pilek 3 dd 1-Cefotaxime 2 x 500 mg

Page 20: Kejang Demam laporan kasus

TATALAKSANATATALAKSANA• IVFD RL 15 tpm

10 x 100 ml/cc = 1000 ml

1 x 50 ml/cc = 500 ml

1500 cc/24 jam -> 1500 x 15/24 x 60 = 15 tpm• Cefotaxime 2 x 500 mg• Trazep 10 mg• Puyer batuk dan pilek 3 x 1 (CTM ¼ tab, Salbutamol 0,5

mg, Ambroxol ¼ tab, INE 20 mg, Citirizin ¼ tab)• Luminal• Pct 150 mg

Page 21: Kejang Demam laporan kasus

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKAKejang DemamKejang Demam

Page 22: Kejang Demam laporan kasus

Definisi Definisi

• Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

• Kejang demam sering juga disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus.

Page 23: Kejang Demam laporan kasus

EpidemiologiEpidemiologi• Insiden kejang demam 2,2-5% pada anak di bawah

usia 5 tahun. Anak laki-laki lebih sering dari pada perempuan dengan perbandingan 1,2–1,6:1.1,2. Saing B (1999), menemukan 62,2%, kemungkinan kejang demam berulang pada 90 anak yang mengalami kejang demam sebelum usia 12 tahun, dan 45% pada 100 anak yang mengalami kejang setelah usia 12 tahun.

• Kejang demam kompleks dan khususnya kejang demam fokal merupakan prediksi untuk terjadinya epilepsi. Sebagian besar peneliti melaporkan angka kejadian epilepsi kemudian hari sekitar 2 – 5 %.

Page 24: Kejang Demam laporan kasus

Klasifikasi Kejang DemamKlasifikasi Kejang Demam

• Penggolongan kejang demam menurut kriteria Nationall Collaborative Perinatal Project

1. Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang lama kejangnya kurang dari 15 menit, umum dan tidak berulang pada satu episode demam.

2. kejang demam kompleks adalah kejang demam yang lebih lama dari 15 menit baik bersifat fokal atau multipel.

Page 25: Kejang Demam laporan kasus

Faktor RisikoFaktor Risiko• Demam• faktor riwayat kejang demam pada orangtua atau

saudara kandung • faktor prenatal (usia ibu saat hamil, riwayat pre-

eklampsi pada ibu, hamil primi/multipara, pemakaian bahan toksik)

• faktor perinatal (asfiksia, bayi berat lahir rendah, usia kehamilan, partus lama, cara lahir)

• faktor pasca natal (trauma kepala)• kadar natrium rendah

Page 26: Kejang Demam laporan kasus

Langkah DiagnostikLangkah Diagnostik

Ana

mn

esis

• Adanya kejang.

• Riwayat demam sebelumnya

• Riwayat kejang sebelumnya

• Riwayat gangguan neurologis

• Riwayat trauma kepala.

• Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga.

• Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam (ISPA, OMA, dan lain-lain).

• Singkirkan penyebab kejang lainnya.

Pem

eriksaa

n Fi

sik

• Tanda vital terutama suhu tubuh

• Manifestasi kejang yang terjadi

• Pada kepala apakah terdapat fraktur, depresi atau molase kepala berlebihan

• Pemeriksaan untuk menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam

• Tanda peningkatan tekanan intrakranial

• Tanda infeksi di luar SSP.

• Tingkat kesadaran

• Tanda rangsang meningeal

• Tanda refleks patologis

Pem

eriksaa

n Penunjang

• Elektroensefalogram ( EEG )

• Pemindaian CT

• Magneti resonance imaging ( MRI )

• Pemindaian positron emission tomography ( PET )

• Uji laboratorium (punsi lumbal, hitung darah lengkap)

Page 27: Kejang Demam laporan kasus

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Tujuan pengobatan kejang demam pada anak adalah untuk,

• Mencegah kejang demam berulang

• Mencegah status epilepsi

• Mencegah epilepsi dan / atau mental retardasi

• Normalisasi kehidupan anak dan keluarga.

Page 28: Kejang Demam laporan kasus
Page 29: Kejang Demam laporan kasus

PrognosisPrognosis

• Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosis kejang demam baik dan tidak menyebabkan kematian.