124
KEGAWAT DARUATAN DIBIDANG THT BAG. IP THT-KL FK UKI

Kegawat Daruratan Tht

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

KEGAWAT DARUATAN DIBIDANG THT

KEGAWAT DARUATAN DIBIDANG THTBAG. IP THT-KL FK UKINoPENYAKIT/KASUS KEGAWAT DARURATAN BAG THTKOMPETENSI1Abses Peritonsil3A2Angina Ludovici-3Vertigo4A4Menears Desease4A5Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)-6Epistaksis4A7Hematoma Septum-8Epiglotitis3A9Benda Asing di Laring-10Benda Asing di trakea211Benda Asing di Bronchus-12Benda Asing di Esofagus-13Benda Asing di Sinus Piriformis-14Benda Asing di dasar lidah -15Benda Asing Faring dan tonsil-16Benda Asing di Hidung4A17Benda Asing Telinga3A18Sudden Difness-19Trauma Laring-20Obstruksi Laring-ABSES PERITONSIL(QUINSY)Batas anatomi: Medial : kapsul tonsil Lateral : m. Konstriktor faring Anterior : pilar anterior (m.palatoglossus) Posterior : pilar posterior (m. palatofaring)

Penjalaran tonsilitis akut yang telah pecah kapsulnyaKombinasi kuman Aerob dan AnaerobTerbanyak :Aerob : Strept. Hemolitikus Group A Stafilokokus AureusAnaerob : Fusobakterium Peptostreptokokus Predotella BakteoidesGejala UmumOdinofagi (sakit telan), Disfagi (sulit telan) & Otalgia (nyeri telinga)Disartri, Hipersalivasi & Saliva mellerTrismus (Iritasi M. Pterygoideus Internus)Palatum Molle Oedema &Hiperemi, Daerah peritonsil fluktuasi, Uvula terdorong ke sisi yang sehat (biasanya unilateral) Arkus Faring asimetris, sisi yg sakit lebih rendah, Tonsil sisi yg sakit terdorong ke Medial bawah,edema & Hiperemi

DIAGNOSIS : Klinis dan Aspirasi JarumDIAGNOSIS BANDING :Selulitis Peritonsil, Abses TonsilMononukleosis, NeoplasmaAdenitis Servikal, Infeksi gigi molarInfeksi kel. Saliva, Infeksi MastoidAneurisma A. Carotis InternaASPIRASI ABSES

ASPIRASI ABSESPada tempat yang paling bengkak & lunakPada pertengahan garis horizontal yang menghubungkan pertengahan basis uvula & M3 AtasTERAPIInsisiAntibiotika & Simptomatis4-6 minggu stlh sembuh : tonsilektomiKOMPLIKASISepsisEndokarditisNefritisAbses Otak, Meningitis, Trombosis SinusCavernosus, Para Faringeal AbsesEdema Subglotik, AspirasiInsisi Abses Peritonsil

TONSILEKTOMITindakan tonsilektomi dilakukan bersama-sama denagan drainase abses : a chud.Tindakan tonsilektomi dilakukan 3-4 hari sesudah drainage abses : a tide.Tindakan tonsilektomi dilakukan setelah 3-4 minggu : a froid.

Angina LudoviciSelulitis pada ruang submandibula tanpa terbentukabses dan keras pada perabaan.

Gejala dan tanda:Nyeri tenggorokBengkak di bawah daguHiperemis dan keras pada palpasiDasar mulut membengkakLidah terangkat ke atas dandan ke belakangDapat timbul sesak nafasBila obstruksi jalan nafas atas trakeostomiTerapi: Antibiotik dosis tinggi, untukkuman aerob-anaerob.Eksplorasi untuk dekompresi:Insisi pada garis tengah horizontal setinggi os hioid3-4 jari di bawah mandibula. Rawat inap sampai infeksi reda.

Vertigo(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)VERTIGOSuatu ilusi dimana seseorang merasa tubuhnya bergerak terhadap lingkungannya, atau lingkungan bergerak terhadap dirinya.Jenis Vertigo / Letak VertigoVERTIGOVESTIBULERSISTEM VESTIBULERSISTEM SOMATO SENSORIK (PROPRIOSEPSISENTERALBATANG OTAKOTAKLETAK LESIJENISNON-VESTIBULERPERIFERSISTEM VISUALLABIRINN-VESTIBULARISPerbedaan Vertigo Vestibuler Periferdan SentralPERIFERVertigo beratAda kelelahan (decay)Pengaruh gerakan kepala +Arah obyek horizontal/rotatoarBuka mata lebih ringanGejala otonom ++Tanda fokal SSP -SENTRALVertigo ringanTidak ada decayTidak ada pengaruh gerakan kepala Arah obyek vertikalGejala otonom +/-Tidak ada gangguan PendengaranTanda fokal SSPBENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO(BPPV)ETIOLOGI BBPVDegeneratif yang idiopatik dewasa muda dan usia lanjut.Trauma kepalaLabirinitis virusNeuritis vestibulerPasca stapedectomiFistula perilimfaMeniere diseasesPATOGENESIS2 Teori Teori kupulolitiasisDebris-debris degeneratif atau fragmen otokonia dari utrikulus yang terlepas dan melekat pada permukaan kupula KSSP yang menghadaputrikulus.Teori kanalitiasisAdanya partikel padat (debris) yang mengapung dan bergerak dalam KSSP.KANALOLITIASIS DAN KUPULOLITIASIS

KANALOLITIASIS DAN KUPULOLITIASIS

DiagnosisAnamnesis.Vestibuler nystagmus.Dix-Hallpike manuver untuk KSS (kanalis semisirkularis) posterior dan anterior.Roll manuver untuk KSS lateral.Pemeriksaan Keseimbangan SederhanaRomberg & Sharp Romberg Test

Stepping Test

Disdiadokinesis

Finger-Nose Test

Post-Pointing Test

Melihat nistagmus dengan kaca-mata Frenzel

DIX-HALLPIKE MANUVERPerasat Dix-Hallpike kanan pada bidang kanal anterior kiri dan kanal posterior kananPerasat Dix-Hallpike kiri pada bidang kanal anterior kanan dan kanal posterior kiriDIX-HALLPIKE MANUVERPerasat Dix Hillpike kanan pasien duduk tegak padameja pemeriksa dengan kepala menoleh 45 ke kanan

DIX-HALLPIKE MANUVERDengan cepat pasien dibaringkan dengan kepala tetap miring 45 ke kanan sampai kepala pasien menggantung 20 30 pada ujung meja pemeriksa, tunggu 40 detik sampai respon abnormal timbul

Dix Hallpike Maneuver

Roll Maneuver untuk KSSLateral

TATALAKSANACanalith Repositioning Treatment(CRT) KSS posterior dan Anterior.Rolling (Barbecue) maneuver KSS horizontal.Brandt-Daroff exercises gejala sisa.Canalith Repositioning Treatment

Rolling (Barbecue) Maneuver

Latihan Brandt-Daroff

Menieres DiseaseDefinisi:Penyakit ini dikenal sebagai hydrops endolimfatik yaitu suatu gangguan telinga dalam (labyrinthin) yang mana terdapat peningkatan volume dan tekanan endolimfe telinga dalam.EtiologiPenyebab pasti penyakit Meniere ini belum diketahui.Beberapa teori menyebabkan penyakit ini, adalah:Gangguan lokal keseimbangan garam dan air.Gangguan regulasi otonom sistem endolimfe.Alergi lokal telinga.Gangguan vaskularisasi telinga dalam.Gangguan duktus atau sakus.Perubahan hubungan dinamika tekanan perilimfe dan endolimfe.Etiologi (lanjutan)Manifestasi lokal labirin pada penyakit sistemik. Berkaitan dengan beberapa kelainan os temporal. Trauma kepala dan telinga. Infeksi telinga tengah. Gangguan autoimmun. Syphilis telinga dalam dan oleh suatu virus.Anatomi

Membran labirin NormalMembran Labirin yang mengalami Dilatasi (Hydrops) pada Penyakit Meniere.FisiologiPerilymph Berada dalam Scala Vestibuli / Tympani High Na+, Low K+ Endolymph Berada dalam Scala Media Low Na+ High K+ Dihasilkan dalam Stria Vascularis Dibatasi oleh Membran labirin. Tidak ada perbedaan tekananPatofisiologiEndolymphatic hydrops menyebabkan gangguan pada membran labirin.Reisners membrane menggelembung (bulging) ke dalam scala vestibuli.Mikroruptur menyebabkan serangan episodik yang akan pulih saat ruptur tertutup kembali.

PatofisiologiTeori didasarkan pada:Obstruksi duktus/sakus endolimfatikHipoplasia duktus/sakus endolimfatikMeningkatnya absorbsi endolymphMeningkatnya produksi endolymphGangguan AutoimunGangguan pada vascularVirusEpidemiologiDi US : 50% pasien memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Prevalensi 150 kasus tiap 100.000 populasi.Dekade 40 dan 50.Wanita > laki-laki.Gambaran KlinisGejala dan tanda khas penyakit Meniere yaitu: Serangan pertama sangat berat berupa vertigo yang episodik. Gangguan pendengaran yang berfluktuasi. Tinitus serta rasa penuh dan tertekan di dalam telinga Tertekan atau rasa penuh adalah juga sering. Serangan pertama hebat sekali yang dapat disertai gejala vegetatif. Serangan lanjutan lebih ringan meskipun frekuensinya bertambah. Mula-mula nada rendah dan akhirnya nada tinggi. Biasanya unilateral, kemudian mengenai telinga sebelahnya.Pemeriksaan FisikDiperlukan hanya untuk menguatkan diagnosis penyakit.Dalam hal yang meragukan kita dapat membuktikan adanya hidrops dengan tes gliserin.Selain itu tes gliserin ini berguna untuk menentukan prognosis tindakan operatif pada pembuatan shunt.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium: Tidak ada yang spesifik kecuali jika penyebabnya infeksi Pemeriksaan urinalisis, kimia darah, skrining penggunaan obat-obatan dan alkohol dapat membantu jika diduga terdapat penyebab lain.Tes penala: Kesan tuli sensorineural.Otoskopi: Normal.Tes kalori: Pada alat vestibuler biasanya menunjukkan penurunan fungsi baik terhadap rangsangan panas maupun dingin.Audiogram: Tuli sensorineural, terutama nada rendahTes gliserin.Elektrokokleografi (ECoG): Menilai akumulasi cairan yang berlebihan pada telinga tengah.Brainstem evoked response audiometry (BERA):Untuk mengetahui kerusakan sistem keseimbangan telinga bagian dalam.Diagnosis BandingTumor N.VIIISklerosis multipleNeuritis vestibulerVertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ)/BPPVPenatalaksanaanKetika diagnosis penyakit Meniere ditegakkan,pengobatan secara langsung perlu dilakukan untukmenghentikan atau mengurangi frekuensi dan beratnya serangan.a. Medikamentosa Terapi profilaksis1. Vasodilator.2. Antikolinergik (probantin).3. Penggunaan hormon tiroid.4. Pantang makanan.5. Diuretik.6. Memperbaiki pola hidup.Terapi simptomatikSedativa (diazepam)Antiemetik (proklorperazine)Antivertigo (dimenhidrinat, prometazine)Istirahat dan berbaring dalam posisi yang meringankan keluhan.Fisioterapi dan RehabilitasiPembedahanDekompresi sakus endolimfatikus.Labirintektomi.Vestibular neurektomi.Chemical labirintektomi.Operasi endolimfatik shunt.BELLS PALSYKelumpuhan saraf fasialis periferAkutUnilateral (satu sisi)Etiologi tidak diketahui (idiopatik)Tidak disertai gangguan pendengaran,keluhan neurologi lain, keluhan lokal

MotorikSensorikOtonom

Insiden: 40-70% kelumpuhan saraf fasialis akutPrevalensi 10-20 pasien / 100 ribu populasi>> penderita DM, wanita hamil8-10% riw. keluargaGejala: Kelumpuhan otot wajah satu sisi, nyeri disekitartelinga, rasa bengkak dan kaku pada wajah,hiperakusis, produksi air mata , pengecapan hilang.Diagnosa : Sistem House-Brackmann dan Metode Freyys.Inflamasi saraf fasialis pada Bells palsydapat terjadi dalam 3 fase:Fase akut (0-3 minggu)Fase sub akut (4-9 minggu)Fase kronik (> 10 minggu)

Penegakkan Diagnosisi:1. Pemeriksaan THT, audiologi dan opthalmologi.2. Laboratorium tidak Mendukung.3. Pemeriksaan radiologi bila ada indikasi.Terapi:KortikosteroidAntiviralFisioterapiPrognosis: 85% penyembuhan komplit 10% asimetri persisten ringan 5 % Sequelae berat

Rekurensi pada Bells palsy jarang ditemukanterutama pada anak.ChenMelaporkan 6% kasus Bells palsy yang mengalamirekurensi. Hal ini disebabkan oleh terserang viruskembali atau aktifnya virus yang indolen dalam saraf.Rekurensi pada pasien dgn riw. Bells palsy dalam keluarga.Rekurensi terjadi setelah 6 bulan dari onset.Komplikasi Otitis Media Supuratif KronisOTITIS MEDIA SUPURATF KRONIK (OMSK).Peradangan mukosa telinga tengah disertai keluar cairan dari telinga tengah melalui perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang) Cairan mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Cairan keluar dapat terus menerus atau hilang timbulCongek = kopok = toher = curek.PembagianOMSK Tipe Jinak/Mukosa.OMSK Tipe Maligna/Berbahaya/Tulang/Kolesteatoma.OMSK tipe bahaya Perforasi di attik atau marginal Bau sekret khas Destruksi tulang Komplikasi: ekstrakranial: gangguan pendengaran, paresis n. fasialis intrakranial (abses otak, meningitis hidrosefalus, dll)

PENGOBATANOMSK tipe jinak:KonservatifOperatifOMSK tipe bahaya:Operatif

Tujuan pengobatan:Mengeradikasi infeksiMencegah komplikasiMemperbaiki pendengaranEPISTAKSISEpistaksis = mimisan = perdarahan hidung

Penyebab dapatLokalSistemik

Penyebab LokalIdiopatik (85%)TraumaIritasiLingkungan (daerah tinggi)Benda Asing dan rinolitInfeksiTumorIatrogenik (pembedahan)Penyebab Sistemik :Penyakit Kardiovaskuler HipertensiKelainan Darah LekemiaInfeksi DHFHormonal kehamilanKelainan KongenitalSumber PerdarahanAnterior, dari : Plexus Kiesselbachs A. ethmoid Ant Biasa ringan & dapat berhenti spontanPosterior, dari : A. Spenopalatina A. Etmoid post Biasanya hebat dan sebagian besar mengalir ke nasofaring dan jarang berhenti spontan

PenatalaksanaanTujuan Penatalaksanaan :Menghentikan perdarahanMencegah komplikasiMencari etiologiTergantung Keadaan dan penyebabAtasi keadaan akut : syok dan perdarahan hebat segera pasang infusPemeriksaan dilakukan pasien dalam posisi duduk jika memungkinkanPenatalaksanaanPencet cuping hidungKaustik kimia (AgNO3 20-30%) atau listrikTampon AnteriorTampon Posterior (Bellocg)Balon kateter FoleyLigasi ArteriSetiap pemasangan tampon, harus diberikan Antibiotika

Kaustik

Tampon anterior

Tampon bellocq

Hematom Septum

Normal Inferior Turbinate/Konka

Orbital CellulitisRx : Systemic antibioticsDecongestantsAnalgesiaURGENT ENT referralURGENT EYE referralURGENT CT sinuses

Epiglottitis

Children life threateningAdults supraglottitisSymptomsFeverRecent URTISitting forwards, droolingSore throatPlummy voiceDysphagiaCausative organism:Children: H Influenzae type BAdults: Broad range of respiratory pathogensEpiglottitis v Croup Epiglotitis CroupCause Bacterial ViralAge Any 1-5yrsObstruction S Supraglottic SubglotticFever High Low gradeDysphagia Marked NoneDrooling Present MinimalPosture Sitting RecumbentToxaemia Mild to severe MildCough None Barking, brassyVoice Muffled HoarseRR Rapid RapidLaryngeal palpation T ender Not tenderClinical course Rapid resolution Longer resolutionBenda asing diTHT-KLBenda Asing di THTAnamnesis yang jelasPemeriksaan FisikPemeriksaan penunjang atas Indikasi:Ro ToraksRo Soft tissue serikal AP + LatRo Esofagus dgn atau tanpa kontrasTindakan segera : mengeluarkan BACara dan persiapan sebelum tindakan tergantung pada lokasi BABenda Asing di Laring

Benda Asing tidak menutup seluruh Laring :Disfonia, stridor, retraksi.Tindakan : Laringoskopi dan ekstraksi BA dengan cunam tergantung jenis BA.Benda Asing menyumbat total Laring:Sianosis, dalam 4-5 menit dapat menyebabkan kematian.Perasat Heimlich.Benda Asing di Trakea Gejala : Batuk, mengi, sesak, jika masih dapat bergerak palpatory thud, audible snap.Tindakan : BronkoskopiUntuk anak < 5 tahun bronkoskopi kaku>5 th - dewasa bronkoskopi serat optik.Benda Asing di Bronkus Gejala : batuk, sesak nafas, jika benda organik Bersifat higroskopis akan mengembang >12 jam : atelektasis/emfisema paru Tindakan : Bronkoskopi Torakotomi

Benda Asing di EsofagusGejala : Disfagia, nyeri dada di epigastrium, regurgitasiTindakan :Ro Foto polos atau dgn kontras untuk menentukan lokasi benda asing.Esofagoskopi ekstraksiPembedahan

Benda Asing di Sinus PiriformisGejala : Nyeri di lokasi tersangkutnya BA, ludah menumpuk di sinus piriformis.Tindakan :Pemeriksaan radiologik untuk menentukan lokasi BA.Laringoskopi untuk ekstraksi BA.Benda Asing di dasar lidahGejala : nyeri di leher, nyeri ketika menelanTindakan :Ekstraksi BA dgn kaca laring dan cunam atau pinsetJika dgn tindakan di atas tidak berhasilLaringoskopi langsungBenda Asing di Faring atau tonsil Gejala : Rasa tusukan di tenggorok.Tindakan : Ekstraksi dengan menggunakan spatel lidah dan cunam.

Benda Asing di HidungGejala : hidung tersumbat, ingus kental sebelah hidung, berbau busuk.Tindakan :Ekstraksi BA dgn menggunakan spekulum hidung dan pengait.Menolong pasien harus dlm posisi duduk.Jangan mendorong BA ke nasofaring.

Benda Asing di Liang TelingaGejala : sumbatan liang telinga, Nyeri di liang telinga.Tindakan :Ekstraksi BA dgn menggunakan pengait atau pinset, dapat dilakukan irigasi telinga namun jika anak tidak kooperatif NarkoseJika BA berupa serangga yg masih hidup, sebelum di ekstraksi dimatikan dulu dgn meneteskan Alkohol atau cloretil

Sudden Deafness/Tuli mendadakDefinisi Tuli Mendadak :- Terjadi secara tiba-tiba.- Tuli sensorineural.- Penyebab belum diketahui saat itu.Definisi beberapa ahli :- Penurunan pendengaran > 30 dB- Paling sedikit pada 3 frekuensi berurutan- Waktu gradasi penurunan pendengaran kurang dari 3 hariDi dunia: 1 kasus/5.000-10.000/tahun artinya 15.000 kasus baru pertahun.Tieri : 28/2240 dari kasus penelitiannya terjadi pada anak di bawah 10 tahun.Kecenderungan meningkat dengan bertambahnya usia.Biasanya unilateral, hanya 1,7 - 2 % yang bilateral.Etiologi (Hughes)Gangguan sirkulasiInfeksiTraumaGangguan imunologiGangguan metabolikNeoplasmaObat ototoksikGangguan neurologikFaktor predisposisiKelainan hematologiHipertensiDiabetes melitusStresKolesterol tinggiGejala klinik (Fetterman)Penurunan pendengaran tiba-tiba, biasanyapada satu telinga (sering pasien menyadari)Tinitus (91 %)Vertigo (42,9 %)Rasa penuh di telinga (40,7 %)Otalgia (6,3 %)Parestesia (3,5 %)Tidak jelas ada penyebab sebelumnya

DiagnosisAnamnesis pasien sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan teliti.Informasi mengenai :onset, jangka waktu.gejala yang menyertai.aktivitas yang dilakukan.faktor predisposisi.riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari faktor risiko amat diperlukan.

Pemeriksaan PendengaranPada pemeriksaan pendengaran didapatkan:Tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi ke yang sehat, Schwabach memendek.Audiometri nada murni : tuli sensorineuralAudiometri impedans : timpanogram tipe A(normal) refleks stapedius ipsilateral negatif atau positif, sedangkan kontralateral positif.Pemeriksaan penunjangCT Scan atau MRI kalau dicurigai penyebabnya neuroma akustik.Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kemungkinan infeksi virus/bakteri, DM, hiperlipidemia, hiperfibrinogen, hipotiroid, penyakit autoimun dan faal hemostasis.PenatalaksanaanKortikosteroidVasodilatorAntikoagulanFibrinolitikInhalasi oksigen/carbogenAnti virusVitamin/mineralTransqualizerHiperbarikAntitrombotikSembuh : perbaikan ambang dengar