523
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Dian Sri Astuti 4101411117 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS

DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

oleh

Dian Sri Astuti

4101411117

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan perundang-undangan.

Semarang, November 2015

Dian Sri Astuti

4101411117

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Keefektifan Model Pem belajaran TSTS Dengan Strategi REACT

Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII

Disusun oleh

Dian Sri Astuti

4101411117

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 12 November 2015.

Panitia

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Drs. Arief Agoestanto, M.Si

NIP. 196412231988031001 NIP.196807221993031005

Ketua Penguji

Drs. Suhito, M.Pd.

NIP. 195311031976121001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Kristina Wijayanti, MS Dr. Isti Hidayah, M. Pd

NIP. 196012171986012001 NIP. 196503151989012002

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

iv

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyiroh: 5)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqarah: 286)

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah, Ibu, Kakak, Adik,

dan Teman-teman yang selalu

mendoakan dan mendukungku

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

v

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Keefektifan Model Pembelajaran TSTS Dengan Strategi REACT Terhadap

Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII”

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik berupa

saran, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dalam bentuk lain. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Zaenuri M., S.E., M.Si., Akt., Dekan FMIPA Universitas Negeri

Semarang;

3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Negeri Semarang;

4. Dra. Kristina Wijayanti, MS., Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi;

5. Dr. Isti Hidayah, M.Pd., Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi;

6. Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan saran perbaikan;

7. Seluruh dosen Jurusan Matematika, atas ilmu yang telah diberikan selama

menempuh studi;

8. Sri Puji Marimah Yuliana, S.Pd., M.Pd., Kepala SMP Negeri 13 Semarang

yang telah memberikan izin penelitian;

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

vi

9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang

telah membantu terlaksananya penelitian ini;

10. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 13 Semarang atas kesediaannya menjadi

objek penelitian ini;

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan, motivasi serta doa kepada penulis.

Penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan

pendidikan khususnya pengembangan pendidikan matematika.

Semarang, November 2015

Penulis

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

vii

ABSTRAK

Astuti, Dian Sri. 2015. Keefektifan Model Pembelajaran TSTS Dengan Strategi

REACT Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Kristina

Wijayanti, MS., Pembimbing II: Dr. Isti Hidayah, M.Pd.

Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Model TSTS, Motivasi Belajar,

Strategi REACT.

Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar merupakan hal penting

dalam pembelajaran matematika. Beberapa cara untuk meningkatkannya adalah

menggunakan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi matematis dan motivasi

belajar siswa kelas VII.

Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester I SMP

Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, diambil

secara acak dua kelas dari populasi untuk dijadikan sampel. Dari pengambilan

sampel tersebut, terpilih kelas VII E sebagai kelas eksperimen yang diberi model

pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dan kelas VII C sebagai kelas

kontrol yang diberi model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah,

tanya jawab, dan diskusi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode dokumentasi, observasi, tes, dan skala likert. Teknis analisis data yang

digunakan adalah uji proporsi satu pihak dan uji-t.

Analisis data awal menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang sama. Hasil

analisis data akhir menunjukkan bahwa (1) kemampuan koneksi matematis siswa

di kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT

mencapai ketuntasan klasikal, (2) kemampuan koneksi matematis siswa di kelas

yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT lebih baik

dari kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, (3)

motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat

model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap kemampuan

koneksi matematis dan motivasi belajar siswa kelas VII.

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN ..................................................................................... ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB

1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 12

1.5 Batasan Istilah ............................................................................ 13

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 17

2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 19

2.1 Landasan teori .......................................................................... 19

2.1.1 Teori Belajar ................................................................ 19

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

ix

2.1.2 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) ...... 23

2.1.3 Strategi Pembelajaran REACT .................................... 29

2.1.4 Model TSTS dengan Strategi REACT ......................... 32

2.1.5 Model Konvensional .................................................... 34

2.1.6 Kemampuan Koneksi Matematis ................................. 35

2.1.7 Motivasi Belajar ........................................................... 36

2.1.8 Lembar Kerja Siswa ..................................................... 37

2.1.9 Materi Pokok Persamaan Linier Satu Variabel ............ 38

2.2 Kajian Penelitian Relevan ....................................................... 40

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 41

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................. 46

3. METODE PENELITIAN ................................................................... 47

3.1 Penentuan Objek Penelitian ...................................................... 47

3.1.1 Populasi .......................................................................... 47

3.1.2 Sampel ............................................................................ 47

3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 48

3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 49

3.4 Desain Penelitian ...................................................................... 51

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 51

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 54

3.6.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........... 54

3.6.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar .................................. 55

3.6.3 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Guru............. 56

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

x

3.6.4 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ........... 56

3.7 Analisis Instrumen Penelitian ................................................... 57

3.7.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........... 57

3.7.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar .................................. 62

3.8 Analisis Data Awal ................................................................... 64

3.8.1 Uji Normalitas ................................................................. 64

3.8.2 Uji Homogenitas ............................................................. 66

3.8.3 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................. 66

3.9 Analisis Data Akhir .................................................................. 68

3.9.1 Uji Normalitas ................................................................. 68

3.9.2 Uji Homogenitas ............................................................. 69

3.9.3 Uji Hipotesis I ................................................................. 70

3.9.4 Uji Hipotesis II ................................................................ 71

3.9.5 Uji Hipotesis III .............................................................. 72

4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 74

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 74

4.1.1 Analisis Data Awal .......................................................... 74

4.1.2 Analisis Data Akhir ....................................................... 76

4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Akhir TKKM ............ 76

4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir TKKM ........ 77

4.1.2.3 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Skala............... 78

4.1.2.4 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Skala ........... 78

4.1.2.5 Hasil Uji Hipotesis I ............................................ 79

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xi

4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis II .......................................... 79

4.1.2.7 Hasil Uji Hipotesis III ......................................... 80

4.1.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................... 81

4.1.3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen . 86

4.1.3.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ....... 90

4.1.3.3 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .... 93

4.1.3.4 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol........... 102

4.2 Pembahasan ................................................................................ 107

4.2.1 Hasil Kemampuan Koneksi Matematis ........................... 107

4.2.2 Hasil Motivasi Belajar ..................................................... 116

5. PENUTUP .......................................................................................... 121

5.1 Simpulan .................................................................................... 121

5.2 Saran .......................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 123

LAMPIRAN ............................................................................................ 126

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Daya Serap Siswa SMP di Kabupaten Semarang ............................. 3

1.2 Daya Serap Siswa SMP N 13 Semarang ........................................... 4

2.1 Sintaks Model TSTS ......................................................................... 24

2.2 Sistem Sosial Model TSTS ............................................................... 25

2.3 Prinsi Reaksi Model TSTS ................................................................ 27

2.4 Aktivitas Strategi REACT ................................................................ 30

2.5 Tujuan Strategi REACT .................................................................... 31

2.6 Langkah-langkah Model TSTS dengan Strategi REACT ................. 32

3.1 Hasil Analisis Uji Coba TKKM ........................................................ 61

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 45

3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian.................................................... 53

4.1 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 1……. 109

4.2 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 2……. 111

4.3 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 3……. 112

4.4 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Kontrol untuk Soal Nomor 3………… 113

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba .................................................. 127

2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 129

3. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .................................................... 131

4. Silabus Pembelajaran Kelas Uji Coba .............................................. 133

5. Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................................... 137

6. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................ 141

7. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan I ..................................................... 145

8. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan II .................................................... 153

9. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan III ................................................... 161

10. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan IV .................................................. 169

11. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I ................................................. 177

12. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II ............................................... 186

13. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan III .............................................. 196

14. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan IV .............................................. 206

15. RPP Kelas Kontrol Pertemuan I........................................................ 216

16. RPP Kelas Kontrol Pertemuan II ...................................................... 224

17. RPP Kelas Kontrol Pertemuan III ..................................................... 232

18. RPP Kelas Kontrol Pertemuan IV ..................................................... 241

19. Lembar Kerja Siswa I ....................................................................... 249

20. Lembar Kerja Siswa II ...................................................................... 254

21. Lembar Kerja Siswa III ..................................................................... 258

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xv

22. Lembar Kerja Siswa IV .................................................................... 262

23. Jawaban Lembar Kerja Siswa I ......................................................... 266

24. Jawaban Lembar Kerja Siswa II ....................................................... 271

25. Jawaban Lembar Kerja Siswa III ...................................................... 276

26. Jawaban Lembar Kerja Siswa IV ...................................................... 281

27. Kuis Pertemuan I ............................................................................... 285

28. Kuis Pertemuan II ............................................................................. 286

29. Kuis Pertemuan III ............................................................................ 287

30. Kuis Pertemuan IV ............................................................................ 288

31. Jawaban Kuis Pertemuan I ................................................................ 289

32. Jawaban Kuis Pertemuan II .............................................................. 291

33. Jawaban Kuis Pertemuan III ............................................................. 294

34. Jawaban Kuis Pertemuan IV ............................................................. 297

35. Kisi-Kisi Skala Uji Coba Motivasi Belajar ....................................... 300

36. Skala Uji Coba Motivasi Belajar ...................................................... 301

37. Lembar Validasi Skala Motivasi Belajar .......................................... 304

38. Pedoman Penskoran Skala Uji Coba Motivasi Belajar ..................... 307

39. Analisis Skala Uji Coba Motivasi Belajar ........................................ 309

40. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........ 320

41. Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis........................ 326

42. Jawaban Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ......... 329

43. Analisis Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ......... 358

44. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar ...................................................... 370

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xvi

45. Skala Motivasi Belajar ...................................................................... 371

46. Pedoman Penskoran Skala Motivasi Belajar .................................... 373

47. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ....................... 375

48. Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ....................................... 379

49. Jawaban Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........................ 381

50. Data Awal Siswa ............................................................................... 396

51. Uji Normalitas Data Awal ................................................................ 397

52. Uji Homogenitas Data Awal ............................................................. 399

53. Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal ................................................. 401

54. Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis ............................ 403

55. Uji Normalitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 404

56. Uji Homogenitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis 406

57. Data Akhir Skala Motivasi Belajar ................................................... 408

58. Uji Normalitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar .......................... 409

59. Uji Homogenitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar ....................... 411

60. Uji Hipotesis I ................................................................................... 413

61. Uji Hipotesis II .................................................................................. 415

62. Uji Hipotesis III ................................................................................ 417

63. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan I ... 419

64. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan II . 422

65. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan III 426

66. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan IV 430

67. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan I 434

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xvii

68. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan II 438

69. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan III 442

70. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan IV 446

71. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan I ..... 450

72. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan II ... 454

73. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan III .. 458

74. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan IV .. 462

75. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan I 466

76. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan II 468

77. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan III 470

78. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan IV 472

79. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I 474

80. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II 477

81. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan III 480

82. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan IV 482

83. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I ... 484

84. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II .. 486

85. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan III . 488

86. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan IV 490

87. SK Dosen Pembimbing ..................................................................... 492

88. Dokumentasi Foto ............................................................................. 493

89. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 496

90. Surat Bukti Penelitian ....................................................................... 497

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

xviii

91. Daftar Tabel F ................................................................................... 498

92. Daftar Distribusi Chi Kuadrat ........................................................... 502

93. Daftar Distribusi Normal .................................................................. 503

94. Daftar Nilai R Product Moment ........................................................ 504

95. Daftar Distribusi Student .................................................................. 505

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang diselenggarakan

untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu tujuan pendidikan yang tertuang dalam

Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003, tentang sistem

pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan baik dan

menyeluruh yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai

luhur yang diperlukan oleh setiap siswa.

Matematika memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan sumber

daya manusia yang berkualitas karena melalui matematika, siswa dapat dilatih

untuk memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemauan kerjasama

yang efektif. Matematika memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kehidupan

sehari-hari dan bidang ilmu lain. Betapa pentingnya matematika diberikan di

sekolah baik dari tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi.

Salah satu tujuan pendidikan matematika sebagaimana yang terdapat

dalam Standar Isi KTSP 2006 adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami

konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan

konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam

menyelesaikan masalah. Hal tersebut berarti bahwa setelah mempelajari

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

2

matematika, siswa harus mampu mengaitkan berbagai konsep baik di dalam

matematika maupun di luar matematika.

Tujuan pelajaran matematika dalam uraian diatas sejalan dengan standar

proses yang dikeluarkan oleh NCTM yaitu standar koneksi. Dalam standar

koneksi, NCTM menyebutkan bahwa program pembelajaran matematika dari

pendidikan anak usia dini hingga kelas 12 harus memungkinkan siswa untuk (1)

mengenali dan menggunakan koneksi antar ide-ide matematika; (2) memahami

bagaimana ide-ide matematika saling terkoneksi, dan membangunnya satu sama

lain untuk menghasilkan suatu kesatuan yang utuh; dan (3) mengenali dan

menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika, keterkaitan antara

konsep matematika dengan matematika (antar topik dalam matematika),

matematika dengan bidang ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan nyata.

Menurut Gordah (2013: 11), kemampuan dalam mengaitkan konsep matematika

dengan matematika (antar topik dalam matematika), matematika dengan bidang

ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan nyata disebut kemampuan koneksi

matematis.

Menurut NCTM (2000: 64), pentingnya koneksi matematis adalah ”When

students can connect mathematical ideas, their understanding is deeper and more

lasting”. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa ketika seorang siswa

mampu membuat koneksi ide-ide matematika, pemahaman mereka akan lebih

dalam dan lebih lama tersimpan dalam memori otak. Koneksi membantu siswa

mengingat keterampilan dan konsep-konsep serta menggunakannya secara tepat

ketika menghadapi situasi untuk pemecahan masalah. Koneksi juga membuat

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

3

siswa mampu untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka tidak hanya dalam

matematika saja namun juga dalam bidang ilmu lain dan kehidupan sehari-hari.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis

merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa untuk

memecahkan masalah matematika tak terkecuali siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan justru

sebaliknya. Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMP masih belum

sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil UN tingkat SMP di Jawa

Tengah tahun pelajaran 2012/2013 bahwa pada soal-soal dengan aspek koneksi

matematis pencapaian siswa masih rendah dengan rata-rata daya serap siswa di

tingkat kabupaten hanya sebesar 57,46% bahkan di tingkat propinsi hanya

46,72%. Daya serap siswa SMP di Kabupaten Semarang untuk aspek-aspek

koneksi matematis dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Daya Serap Siswa SMP di Kabupeten Semarang untuk Aspek

Koneksi Matematis Kemampuan yang di uji Kota/Kab Propinsi Nasional

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

perbandingan.

75,91 63,40 67,55

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

aritmetika sosial.

59,89 48,43 60,27

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

barisan bilangan dan deret

54,64 45,16 57,36

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

persamaan/ pertidaksamaan linier satu variabel .

65,30 54,16 58,93

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

fungsi

66,12 53,63 59,63

Menentukan gradient, persamaan garis, atau

grafiknya

54,80 43,36 53,12

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

sistem persamaan linier dua variabel.

69,74 55,72 61,31

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

hubungan dua garis, besar sudut.

41,54 33,45 43,12

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

unsur-unsur lingkaran/hubungan dua lingkaran.

52,17 39,65 52,80

Menentukan ukuran pemusatan atau

menggunakannya untuk menyelesaikan masalah

51,19 41,72 49,51

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

4

sehari-hari.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

luas atau keliling bangun datar.

57,90 48,52 54,03

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas

atau volume bangun ruang.

40,35 33,40 43,11

Rata-Rata 57,46 46,72 55,06

(Sumber: Hasil UN SMP di Jawa Tengah Tahun 2012/2013, BSNP 2013)

Hal serupa ditunjukkan hasil UN matematika siswa SMP N 13 Semarang

tahun pelajaran 2012/2013. Rata-rata daya serap siswa pada aspek koneksi

matematis masih rendah yaitu 64,27. Daya serap siswa SMP N 13 Semarang

untuk aspek koneksi matematis dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2 Daya Serap Siswa SMP N 13 Semarang untuk Aspek Koneksi

Matematis Kemampuan yang di uji Sekolah Kota/Kab Propinsi Nasional

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan perbandingan.

88,58 75,91 63,40 67,55

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan aritmetika sosial.

66,54 59,89 48,43 60,27

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan barisan bilangan dan deret

57,09 54,64 45,16 57,36

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan persamaan/ pertidaksamaan linier

satu variabel .

67,72 65,30 54,16 58,93

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan fungsi

77,95 66,12 53,63 59,63

Menentukan gradient, persamaan garis, atau

grafiknya

55,51 54,80 43,36 53,12

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan sistem persamaan linier dua variabel.

80,31 69,74 55,72 61,31

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan hubungan dua garis, besar sudut.

46,06 41,54 33,45 43,12

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan unsur-unsur lingkaran/hubungan

dua lingkaran.

50,39 52,17 39,65 52,80

Menentukan ukuran pemusatan atau

menggunakannya untuk menyelesaikan

masalah sehari-hari.

60,24 51,19 41,72 49,51

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas atau keliling bangun datar.

73,82 57,90 48,52 54,03

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas atau volume bangun ruang.

47,05 40,35 33,40 43,11

Rata-Rata 64,27 57,46 46,72 55,06

(Sumber: Hasil UN SMP di Jawa Tengah Tahun 2012/2013, BSNP 2013)

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

5

Selain kemampuan koneksi matematis, aspek penting lainnya yang harus

diperhatikan dalam proses pembelajaran matematika adalah motivasi belajar siswa

terhadap matematika. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan

matematika sebagaimana yang terdapat dalam Standar Isi KTSP 2006 yaitu agar

siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Menurut Sardiman (2006: 75), hasil belajar akan optimal kalau ada

motivasi yang tepat. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dari subjek belajar itu dapat

tercapai. Dikatakan “keseluruhan” karena pada umumnya ada beberapa motif

yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki

motivasi yang kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan

belajar. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan melakukan suatu usaha

untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Seorang siswa yang memiliki

intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Jadi,

motivasi sangat diperlukan dalam belajar ilmu akademik terutama ilmu

matematika.

Berdasarkan hal-hal di atas, kemampuan koneksi matematis dan motivasi

belajar merupakan tujuan pembelajaran matematika yang sangat penting. Dengan

kemampuan koneksi matematis, siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

6

yang berkaitan dengan matematika yang dalam prosesnya siswa akan mengenali

dan menggunakan koneksi antar ide-ide matematika, memahami bagaimana ide-

ide matematika saling terkoneksi dan membangunnya satu sama lain untuk

menghasilkan suatu kesatuan yang utuh, serta mengenali dan menggunakan

matematika dalam bidang ilmu lain dan kehidupan nyata. Sementara itu, dengan

adanya motivasi belajar akan membuat siswa terus berupaya dan bersemangat

untuk terus mempelajari suatu materi dengan lebih mendalam dan meluas.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika di

SMP N 13 Semarang, beliau mengatakan bahwa (1) Banyak siswa yang tidak

dapat memaknai konsep-konsep dan rumus-rumus matematika sehingga siswa

hanya menghafal konsep dan rumus-rumus tersebut pada saat akan ada ulangan

saja. Setelah ulangan itu berlalu, siswa mengaku lupa dengan konsep dan rumus-

rumus yang pernah dihafalkan oleh siswa tersebut. Akibatnya, pada saat guru

menjelaskan materi yang baru, banyak siswa yang tidak bisa mengkoneksikan

materi sebelumnya dengan materi yang sedang dipelajari; (2) Banyak siswa yang

masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, padahal soal cerita

yang diberikan meliputi masalah-masalah matematika yang sering terjadi dalam

kehidupan sehari-hari; (3) Banyak siswa yang tidak bisa menggunakan konsep-

konsep matematika ke dalam bidang ilmu lain seperti ilmu ekonomi dan ilmu

fisika sehingga tidak hanya pada mata pelajaran matematika saja yang nilai rata-

ratanya berada di bawah KKM, namun nilai rata-rata mata pelajaran lain seperti

IPS dan IPA juga berada di bawah KKM; (4) Masih banyak siswa yang

menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Hal itu dapat dilihat

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

7

pada saat diberi tugas, siswa hanya meniru pekerjaan teman tanpa mau memahami

langkah-langkah mengerjakannya; (5) Aktifitas dan motivasi belajar siswa kurang

berkembang. Hal itu dapat dilihat pada saat diskusi kelompok, siswa masih ada

yang malu untuk bertanya kepada guru dan tidak lebih dari 3 anak yang bersedia

maju untuk mencoba mengerjakan soal-soal matematika.

Hal ini memperlihatkan kurangnya keefektifan dalam pembelajaran yang

dilakukan di kelas. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut salah

satunya adalah proses pembelajaran yang dilakukan belum maksimal.

Berdasarkan hasil observasi di kelas, guru cenderung memindahkan pengetahuan

yang dimiliki ke pikiran siswa. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,

guru terlebih dahulu menjelaskan konsep secara informatif, mengadakan tanya

jawab untuk mengkaji materi, memberikan contoh soal, memberikan kesempatan

siswa untuk mencatat apa yang sudah ditulis di papan tulis, memberikan soal-soal

latihan, kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk maju menyelesaikan

soal-soal latihan tersebut. Aktifitas seperti ini menyebabkan siswa menjadi mudah

bosan sehingga motivasi belajar siswa rendah. Selain itu, aktifitas tersebut

menyebabkan terjadinya penghafalan konsep dan prosedur sehingga kemampuan

koneksi matematis siswa rendah karena tidak distimulus oleh guru.

Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa SMP sangat

diperlukan sejak awal melalui pembelajaran di kelas VII sebagai bekal untuk

melanjutkan ke kelas VIII dan IX. Jika kemampuan koneksi matematis dan

motivasi belajar yang baik sudah dimiliki oleh siswa sejak kelas VII, maka untuk

melanjutkan ke kelas VIII dan IX akan lebih mudah bagi siswa tersebut untuk

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

8

dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu materi dari mata pelajaran

matematika yang termuat dalam Standar Isi dan Standar Proses SMP kelas VII

adalah persamaan linier satu variabel. Menurut guru matematika di SMP N 13

Semarang, masih banyak siswa yang kesulitan untuk menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan linier satu variabel. Penguasaan siswa pada materi ini

masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil UN SMP N 13 Semarang tahun

pelajaran 2012/2013 dengan presentase daya serap kemampuan menyelesaikan

masalah dalam keseharian yang berkaitan dengan konsep persamaan linear satu

variabel adalah 67,72%.

Berdasarkan hal di atas, guru sebagai pembimbing siswa perlu memilih

model pembelajaran yang tepat. Banyak model pembelajaran yang dapat

diterapkan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi

belajar siswa, diantaranya model Two Stay Two Stray (TSTS). Menurut Lie (2004:

61-62), model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan model

pembelajaran kooperatif yang menuntut setiap kelompok mencari informasi dan

memahami keterkaitan antara informasi yang telah dimiliki kelompoknya dengan

informasi yang diperoleh dari kelompok lain, selanjutnya setiap kelompok

mempertimbangkan jawaban manakah yang paling tepat. Dengan demikian,

model TSTS dapat menciptakan suatu pembelajaran yang merangsang siswa

untuk melakukan eksplorasi, menemukan dan memperoleh pengalaman, mencetak

sejumlah pemikir kreatif dan pembuat keputusan kritikal dalam suatu proses

pemecahan masalah.

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

9

Tahap-tahap yang ada pada model TSTS adalah sebagai berikut: (1) tahap

persiapan, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, (2) tahap presentasi

guru, guru mengkaji materi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat mendorong siswa mengkaitkan materi yang sedang dipelajari dengan materi

sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari, (3) tahap kegiatan kelompok,

setiap kelompok mendapat LKS untuk didiskusikan bersama kelompoknya, lalu

siswa sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain untuk mencari informasi dan

memahami keterkaitan antara informasi yang dimiliki kelompoknya dengan

informasi yang dimiliki kelompok lain, sedangkan siswa sebagai tuan rumah

menjelaskan informasi kepada tamu yang datang, kemudian siswa sebagai tamu

kembali ke kelompoknya untuk berdiskusi dan memahami keterkaitan antara

informasi yang diperoleh dengan permasalahan yang ada pada LKS, serta

mempertimbangkan jawaban manakah yang paling tepat, (4) tahap formalisasi,

salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja, guru memberi kuis dan

penghargaan kepada kelompok terbaik.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jupri (2010: 83) menyatakan

bahwa penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika dapat

meningkatkan hasil belajar siswa karena di dalam model TSTS terdapat tahap

presentasi guru dimana guru mengkaji materi dengan memberikan serangkaian

pertanyaan yang dapat mendorong siswa mengkaitkan materi yang sedang

dipelajari dengan materi sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari. Selain

itu, juga terdapat kegiatan kelompok yang memungkinkan terjadinya transfer ilmu

antar siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mencari pengetahuan, saling

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

10

melengkapi materi, dan saling bertukar informasi sehingga pembelajaran menjadi

lebih bermakna dan mendorong siswa mengkaitkan berbagai informasi tersebut

untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pada model TSTS juga terdapat

pengakuan tim, tanggung jawab kelompok dalam pembelajaran individu,

tanggung jawab individu dalam menjalankan peran sebagai tamu ataupun tuan

rumah, dan adanya pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik sehingga dapat

menciptakan suatu proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan dapat

memotivasi siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Melalui model TSTS

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi

belajar siswa.

Selain model pembelajaran, strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai

juga sangat diperlukan agar keaktifan dan kemampuan matematis siswa dapat

berkembang secara optimal. Menurut Abdussakir & Achadiyah (2009: 390),

strategi pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan, memahamkan, dan

mengembangkan daya pikir siswa adalah strategi yang dapat (1) mengaitkan

materi dengan situasi nyata dan pengetahuan awal siswa; (2) melibatkan siswa

dalam pemecahan masalah dan manipulasi alat peraga; (3) melibatkan siswa untuk

belajar secara kooperatif; dan (4) memberi kesempatan kepada siswa untuk

menemukan sendiri, mengaplikasikan, dan mentransfer konsep yang dipelajari.

Salah satu strategi pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah strategi

REACT. Menurut Crawford (2001: 3), strategi REACT ini terdiri dari lima aspek

yaitu (1) relating, bertujuan untuk mengaitkan materi yang sedang dipelajari

dengan materi sebelumnya atau dengan kehidupan sehari-hari, (2) experiencing,

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

11

bertujuan untuk melakukan kegiatan matematika melalui eksplorasi, penemuan,

dan pencarian, (3) applying, bertujuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah

dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari, (4) cooperating, bertujuan untuk

melibatkan siswa secara aktif agar saling bekerjasama, sharing, dan

berkomunikasi, dan (5) transferring, bertujuan untuk mentransfer pengetahuan

yang telah dipelajari ke dalam konteks atau situasi baru yang belum pernah

diperoleh sebelumnya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniawatika (2011: 116)

menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan koneksi

matematis yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

karena dalam proses pembelajaran REACT terdapat kegiatan relating dimana

siswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya

yang didapatkan siswa juga mampu menghubungkan ide-ide yang berkaitan

dengan objek tertentu. Selain itu, Menurut Abdussakir & Achadiyah (2009: 390),

strategi REACT mempunyai berbagai kelebihan yaitu (1) melalui aspek

cooperating dapat mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap

menghargai diri-sendiri dan orang lain, mengembangkan rasa saling memiliki; (2)

melalui aspek experiencing dapat mengembangkan keterampilan untuk masa

depan, dan (3) melalui aspek applying dapat menjelaskan pentingnya materi dan

aplikasinya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan beberapa

kelebihan yang terdapat pada strategi REACT tersebut diharapkan mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui model TSTS dengan strategi

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

12

REACT diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan

motivasi belajar siswa secara optimal.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, dilakukan penelitian

dengan judul “KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN

STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut.

(1) Apakah model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap

kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII?

(2) Apakah model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap

motivasi belajar siswa kelas VII?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT

terhadap kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII.

(2) Mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT

terhadap motivasi belajar siswa kelas VII.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun secara praktis.

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

13

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan secara nyata dalam dunia pendidikan bahwa

peningkatan prestasi belajar matematika diantaranya dapat melalui penerapan

model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT.

1.4.2 Manfaat Praktis

(1) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan

pengalaman tentang peningkatan prestasi belajar siswa melalui model

pembelajaran TSTS dengan strategi REACT.

(2) Bagi siswa, hasil penelitian akan dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika pada materi persamaan linier satu variabel melalui model

pembelajaran TSTS dengan strategi REACT, serta mereka merasa senang

karena dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran.

(3) Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik

bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan belajar

mengajar yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu sekolah.

(4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat

dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam

hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.

1.5 Pembatasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran ataupun menimbulkan beberapa

penafsiran dalam mengartikan judul, maka perlu diberikan penegasan istilah

sebagai berikut.

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

14

1.5.1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM terdiri dari dua macam, yakni KKM individual dan KKM klasikal.

KKM individual merupakan batas minimal kriteria kemampuan yang harus

dicapai siswa dalam pembelajaran. KKM individual siswa pada aspek

kemampuan koneksi matematis yang ditetapkan pada penelitian ini adalah 61,

sedangkan ketuntasan klasikalnya adalah 75%. KKM pada penelitian ini berbeda

dengan KKM yang ditetapkan sekolah berdasarkan pertimbangan bahwa KKM

yang ditetapkan pihak sekolah merupakan rata-rata KKM dari berbagai aspek,

sedangkan menurut Tran Vui sebagaimana dikutip oleh Rosnawati (2009: 3)

kemampuan koneksi matematis merupakan suatu kemampuan berpikir tingkat

tinggi sehingga KKM untuk kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini

ditetapkan lebih rendah dari KKM sekolah.

1.5.2 Kefektifan

Menurut KBBI (2008: 393), keefektifan berasal dari kata efektif yang

berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Adapun yang dimaksud dengan

keefektifan dalam penelitian ini adalah keberhasilan penggunaan model

pembelajaran TSTS dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi

matematis dan motivasi belajar siswa. Indikator keefektifan pembelajaran dalam

penelitian adalah sebagai berikut.

(1) Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat model pembelajaran

TSTS dengan strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal, yaitu

sekurang-kurangnya 75% siswa mencapai ketuntasan individual.

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

15

(2) Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran

TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi

matematis siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional dengan

metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

(3) Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat

model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,

dan diskusi.

1.5.3 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray)

Model pembelajaran TSTS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok

untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Sintak dari model

pembelajaran TSTS adalah (1) persiapan, (2) presentasi guru, (3) Kegiatan

kelompok, dan (4) Formalisasi.

1.5.4 Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan

Transferring)

Strategi REACT yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu strategi

pembelajaran yang terdiri dari 5 aspek, yaitu (1) relating (mengaitkan), (2)

experiencing (mengalami), (3) applying (menerapkan), (4) cooperating

(bekerjasama), dan (5) transferring (mentransfer).

1.5.5 Model Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT

Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah model TSTS yang dipadukan dengan strategi REACT

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

16

dimana kelima aspek yang terdapat pada strategi REACT meliputi relating,

experiencing, applying, cooperating, dan transferring disisipkan pada langkah-

langkah pelaksanaan model pembelajaran TSTS. Pada tahap pertama yaitu tahap

persiapan disisipkan aspek cooperating. Pada tahap kedua yaitu tahap presentasi

guru disisipkan aspek relating. Pada tahap ketiga yaitu tahap kegiatan kelompok

disisipkan aspek experiencing, relating, applying,dan transferring.

1.5.6 Kemampuan Koneksi Matematis

Kemampuan koneksi matematis menurut Ruspiani sebagaimana dikutip

oleh Permana & Sumarmo (2007: 117) adalah kemampuan mengaitkan konsep-

konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun

mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya.

Kemampuan koneksi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan dalam mengaitkan konsep matematika dengan matematika (antar

topik dalam matematika), matematika dengan bidang ilmu lain, dan matematika

dengan kehidupan nyata.

1.5.7 Motivasi Belajar

Menurut Slavin sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2011: 159)

motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku seseorang secara terus – menerus. Motivasi belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses internal yang dapat

mengaktifkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

17

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi terbagi menjadi tiga bagian yakni sebagai

berikut.

1.6.1 Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,

abstrak, pengesahan, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Inti Skripsi

Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab sebagai berikut.

Bab 1: Pendahuluan

Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab 2: Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan

penelitian, tinjauan materi pelajaran, kerangka berpikir, kajian penelitian

yang relevan, dan hipotesis yang dirumuskan.

Bab 3: Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,

teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, desain penelitian, instrumen

penelitian, analisis instrumen, dan metode analisis data.

Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian.

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

18

Bab 5: Penutup

Bab ini mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang

diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diperoleh.

1.6.3 Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

digunakan dalam penelitian.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

19

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Belajar

Menurut Gagne dalam Rifa’i & Anni (2011: 84), belajar merupakan

sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang kait-mengait

sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud

adalah siswa, rangsangan (stimulus), memori, dan respon. Kegiatan belajar akan

terjadi pada diri siswa apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi

memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya

stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku maka perubahan perilaku itu

menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.

2.1.1.1 Teori Vigotsky

Ada tiga konsep yang dikembangkan dalam teori Vigotsky (Rifa’i & Anni,

2011: 34) yaitu (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan

diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi

dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis

untuk membantu dan menstranformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan

kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang

sosiokultural. Teori Vigotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu

dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

20

diantara orang dan lingkungan yang mencakup obyek, artifak, alat buku, dan

komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain.

Dengan demikian, keterkaitan penelitian ini dengan pendekatan teori

Vygotsky adalah interaksi sosial di mana siswa melakukan pekerjaan dengan

membentuk kelompok kecil agar dapat merangsang siswa untuk aktif dalam

mencari informasi dan berdiskusi.

2.1.1.2 Teori Piaget

Piaget dalam Rifa’i & Anni (2011: 207) mengemukakan tiga prinsip utama

dalam pembelajaran yaitu:

(1) Belajar aktif

Proses pembelajaran merupakan proses aktif karena pengetahuan

terbentuk dari dalam subjek belajar, sehingga untuk membantu perkembangan

kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak

dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-

simbol, mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri, membandingkan

penemuannya sendiri dengan penemuan temannya.

(2) Belajar lewat interaksi sosial

Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi

interaksi di antara subjek belajar. Dengan interaksi sosial, perkembangan kognitif

anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif anak akan

diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan.

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

21

(3) Belajar lewat pengalaman sendiri

Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada

pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Dengan

demikian, teori Piaget yang penting dalam penelitian ini adalah keterlibatan dan

keaktifan siswa dalam pelaksanaan model TSTS dengan strategi REACT. Selain

itu, siswa juga dapat menemukan pengetahuannya sendiri melalui belajar aktif.

2.1.1.3 Teori Belajar Ausubel

D.P. Ausubel dalam Hudojo (1988: 61) mengemukakan bahwa belajar

dikatakan menjadi bermakna (meaningful) bila informasi yang akan dipelajari

siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa itu sehingga

siswa itu dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang

dimilikinya. Dengan belajar bermakna ini siswa menjadi kuat ingatannya dan

transfer belajar mudah dicapai.

Belajar seharusnya merupakan apa yang disebut asimilasi bermakna,

materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang

telah dipunyai sebelumnya. Untuk itu diperlukan dua persyaratan yaitu (1) materi

yang secara potensial bermakna dan dipilih oleh guru dan harus sesuai dengan

tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu siswa; (2) diberikan dalam

situasi belajar yang bermakna. Dalam hal ini faktor motivasional memegang

peranan penting sebab siswa tidak akan mengasimilasikan materi baru tersebut

apabila mereka tidak mempunyai keinginan dan pengetahuan bagaimana

melakukannya.

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

22

Berdasarkan uraian di atas maka belajar bermakna menurut Ausubel

adalah suatu proses belajar di mana siswa dapat menghubungkan informasi baru

dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dan dalam pembelajaran bermakna

diperlukan dua hal yaitu pilihan materi yang bermakna sesuai tingkat pemahaman

dan pengetahuan yang dimiliki siswa dan situasi belajar yang bermakna yang

dipengaruhi oleh motivasi.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori

Ausubel yaitu adanya aspek relating yang terdapat pada strategi REACT. Aspek

relating tersebut dapat melatih siswa mengaitkan materi yang sedang dipelajari

dengan konteks pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan sebelumnya.

Dalam model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT ini siswa dihadapkan

pada permasalahan-permasalahan dimana untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut siswa harus mampu menghubungkan antar konsep matematika,

menghubungkan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari, dan

menghubungkan antara konsep matematika dengan disiplin ilmu lain, sehingga

siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk

memecahkan masalah tersebut serta dapat berinteraksi secara langsung di

lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna.

2.1.1.4 Teori Thorndike

Di dalam teori belajar Thorndike, terdapat tiga macam hukum belajar.

Ketiga macam hukum itu di antaranya (1) hukum kesiapan (the law of readiness),

(2) hukum latihan (the law of exercise), dan (3) hukum akibat (the law of effect).

Menurut Rifa’i (2011: 117), di dalam hukum akibat (the law of effect), apabila

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

23

sesuatu memberikan hasil yang menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan

antara stimulus dan respon akan menjadi semakin kuat. Sebaliknya, apabila

hasilnya tidak menyenangkan, maka kekuatan hubungan antara stimulus dan

respon akan menjadi menurun. Dengan kata lain, apabila stimulus menimbulkan

respon yang membawa hadiah (reward), maka hubungan antara stimulus dan

respon akan menjadi kuat dan demikian pula sebaliknya.

Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh Thorndike disebut

juga koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar

merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Dari teori

belajar ini, didapatkan bahwa belajar akan lebih berhasil bila respon siswa

terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang. Rasa senang ini timbul

sebagai akibat siswa mendapat pujian atau penghargaan lainnya.

Dalam penelitian ini, teori belajar Thorndike berhubungan erat ketika

siswa telah menyelesaikan tugasnya dengan baik kemudian guru memberikan

pujian atau penghargaan. Pemberian penghargaan terlihat pada model

pembelajaran TSTS, di mana guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan

dan nilai tambah kepada kelompok terbaik.

2.1.2 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray)

Model pembelajaran TSTS dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun

1992. Menurut Lie (2004: 61-62), pembelajaran kooperatif model TSTS

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan

kelompok lain. Hal ini dilakukan dengan cara saling bertamu antar kelompok

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

24

untuk berbagi informasi, dimana dalam satu kelompok terdiri dari tiga sampai

empat siswa yang nantinya dua siswa bertugas sebagai pemberi informasi kepada

tamunya dan sisanya lagi bertugas sebagai tamu yang harus mencari informasi ke

kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dimungkinkan terjadi

transfer ilmu antar siswa sehingga siswa menjadi aktif mengikuti proses

pembelajaran.

Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar ( Joyce & Weil, 1980: 15).

Lima unsur dasar tersebut adalah (1) sintaks (syntax), (2) sistem sosial (the social

system), (3) prinsip reaksi (principles of reaction), (4) sistem pendukung (support

system), dan (5) dampak pengajaran dan dampak pengiring (instructional and

nurturant effects). Sebagai suatu model pembelajaran, TSTS juga memiliki unsur-

unsur tersebut.

2.1.2.1 Sintaks Model TSTS

Sintaks model pembelajaran TSTS dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran TSTS

Tahap-

tahap TSTS Kegiatan

Tahap 1.

Persiapan

Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa

kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa

dan setiap anggota kelompok harus heterogen dalam hal

jenis kelamin dan prestasi akademik siswa.

Tahap 2.

Presentasi

Guru

Guru menjelaskan dan mengkaji materi dengan

memberikan serangkaian pertanyaan yang dapat

merangsang siswa mengkaitkan materi yang sedang

dipelajari dengan materi sebelumnya dan dengan

kehidupan sehari-hari.

Tahap 3.

Kegiatan

Kelompok

1. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

2. Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS.

3. Dua dari empat anggota dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

25

ke kelompok yang lain secara terpisah, sedangkan

sisanya tetap tinggal dalam kelompok untuk

membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke

tamu mereka.

4. Setelah memperoleh informasi dari anggota yang

tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok

masing-masing untuk melaporkan temuannya dari

kelompok lain tadi serta mencocokkan dan

membahas hasil-hasil kerja mereka.

Tahap 4.

Formalisasi

1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya untuk dikomunikasikan atau

didiskusikan di depan kelas.

2. Guru memberikan kuis individu kepada siswa.

3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik.

2.1.2.2 Sistem Sosial Model TSTS

Sistem sosial mendeskripsikan peranan siswa, guru, dan hubungan, serta

norma dalam pembelajaran dengan kata lain struktur derajat dalam lingkungan

pembelajaran. Pada model TSTS, pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus

aktif dalam pembelajaran dan bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka

sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing proses pembelajaran.

Berikut merupakan sistem sosial dari model TSTS.

Tabel 2.2 Sistem Sosial Model TSTS

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap 1.

Persiapan

Guru membagi siswa

dalam kelas menjadi

beberapa kelompok secara

heterogen yang masing-

masing-masing kelompok

terdiri dari 3-4 orang.

Siswa mengkondisikan diri

untuk berkumpul dengan

kelompoknya sesuai dengan

daftar anggota kelompok

yang telah diatur oleh guru.

Tahap 2.

Presentasi guru

Guru mengkaji materi

melalui serangkaian

pertanyaan dapat

merangsang siswa

mengkaitkan materi yang

Siswa berusaha menjawab

pertanyaan dari guru dengan

mengingat kembali konsep

dan menentukan konsep

manakah yang sudah pernah

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

26

sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

dengan kehidupan sehari-

hari.

dipelajari dan berhubungan

dengan materi yang sedang

dikaji.

Tahap 3.

Kegiatan

kelompok

Guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok

untuk didiskusikan

bersama kelompoknya,

kemudian guru

membimbing kelompok

yang kesulitan.

Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya untuk

menemukan konsep dan

mencari hubungan antar

ide-ide matematika yang

berkaitan dengan

permasalahan yang ada

pada LKS agar dapat

menyelesaikan

permasalahan tersebut.

Guru meminta dua orang

dari setiap kelompok

untuk meninggalkan

kelompoknya dan bertamu

ke kelompok yang lain

secara terpisah, sedangkan

sisanya diminta tetap

tinggal dalam kelompok

untuk membagikan

informasi kepada tamu

yang datang.

Siswa sebagai tamu

berkunjung ke kelompok lain

untuk mencari informasi dan

memahami keterkaitan antara

informasi yang dimiliki

kelompoknya dengan

informasi yang dimiliki

kelompok lain. Sedangkan

siswa sebagai tuan rumah

mejelaskan informasi kepada

tamu yang datang.

Guru meminta tamu

kembali ke kelompok

masing-masing untuk

melaporkan informasi

yang diperoleh dari

kelompok lain.

Siswa sebagai tamu kembali

ke kelompoknya semula.

Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya untuk dapat

memahami keterkaitan antara

informasi yang diperoleh

dengan permasalahan yang

ada pada LKS, serta

mempertimbangkan jawaban

manakah yang paling tepat.

Tahap 4.

Formalisasi

Guru meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja.

Siswa bersama kelompoknya

mempresentasikan hasil kerja.

Sedangkan kelompok yang

lain menanggapi,

menyanggah, dan memberi

saran terhadap hasil kerja

yang dipresentasikan oleh

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

27

kelompok yang maju.

Guru memberi kuis

individu kepada siswa

untuk mengetahui dan

menganalisis seberapa

jauh tingkat pemahaman

mereka.

Siswa mencari keterkaitan

antar ide-ide matematika

yang berhubungan dengan

permasalahan yang ada pada

soal kuis dan berusaha

menggunakan ide-ide

matematika tersebut untuk

memecahkan permasalahan

tersebut.

Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok terbaik

Siswa bertepuk tangan dan

mengucapkan selamat kepada

kelompok yang mendapat

penghargaan.

2.1.2.3 Prinsip Reaksi Model TSTS

Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang

siswa atau bagaimana guru merespon apa yang dilakukan siswa. Berikut ini

merupakan prinsip reaksi model TSTS.

Tabel 2.3 Prinsip Reaksi Model TSTS

Tahap Kegiatan Siswa Respon Guru

Tahap 1.

Persiapan

Berkumpul dengan

kelompoknya masing-

masing

Mengarahkan siswa untuk segera

berkumpul dengan kelompoknya

Tahap 2.

Presentasi guru

Bertanya kepada guru

apabila belum dapat

memahami keterkaitan

antara materi yang sedang

dipelajari dengan materi

sebelumnya dan dengan

kehidupan sehari-hari.

Memberikan pertanyaan, contoh,

dan perumpamaan yang dapat

mendorong dan mempermudah

siswa mengaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan materi

sebelumnya dan dengan kehidupan

sehari-hari.

Tahap 3.

Kegiatan

kelompok

(1)Berdiskusi dengan

kelompoknya untuk

mengerjakan LKS

(2)Bertanya kepada guru

apabila kesulitan dalam

(1) Mendorong setiap siswa untuk

aktif dalam diskusi kelompok.

(2) Membimbing kelompok dalam

mengaitkan antar ide-ide

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

28

mengerjakan LKS

matematika dalam proses

pemecahan masalah yang ada

pada LKS melalui serangkaian

pertanyaan, contoh, dan

perumpamaan.

Tahap 4.

Formalisasi

(1) Salah satu kelompok

mempresentasi-kan

hasil kerja

(2) Siswa menanggapi

hasil kerja yang

dipresentasikan oleh

kelompok yang maju

(1) Menciptakan situasi yang

kondusif untuk menyimak

presentasi.

(2) Menciptakan suasana yang

mendukung siswa untuk

menanggapi hasil kerja

kelompok yang

dipresentasikan dan memberi

penguatan terhadap jawaban

dan hasil kerja yang

dipresentasikan.

2.1.2.4 Sistem Pendukung Model TSTS

Sistem pendukung meliputi sarana, bahan, alat, atau lingkungan

pembelajaran yang dibutuhkan untuk keterlaksanaan model. Sistem pendukung

yang digunakan pada penelitian ini adalah buku paket matematika kelas VII dan

lembar kegiatan siswa (LKS). LKS berfungsi untuk membantu siswa menemukan

konsep dari materi yang diajarkan dan melatih kemampuan siswa

mengkoneksikan antar ide-ide matematika dalam proses penyelesaian

permasalahan yang ada pada LKS.

2.1.2.5 Dampak Model Pembelajaran TSTS

Dampak dari model dikategorikan menjadi dampak pengajaran dan

dampak pengiring. Dampak pengajaran merupakan apa yang dicapai secara

langsung berdasarkan tujuan yang dituju. Sedangkan dampak pengiring adalah

apa yang dicapai di luar tujuan sebagai akibat dari aktivitas pembelajaran. Pada

pelaksanaan model TSTS, dampak pengajarannya adalah siswa dapat bertukar ide

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

29

atau informasi dan mengkoneksikan antar ide-ide matematika tersebut untuk

mengkonstruk pemahamannnya sendiri, serta menggunakan koneksi antar ide-ide

tersebut secara tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga dapat

meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Sedangkan dampak pengiringnya

adalah siswa dapat mengevaluasi diri-sendiri seberapa tepatkah pola pikirnya

terhadap suatu konsep dengan pola pikir nara sumber.

2.1.3 Strategi Pembelajaran REACT

Menurut Crawford (2001: 3), strategi REACT ini terdiri dari lima aspek

yaitu relating (mengaitkan), experiencing (mengalami), applying (menerapkan),

cooperating (bekerjasama), dan transferring (mentransfer). Relating (mengaitkan)

adalah pembelajaran dengan mengaitkan materi yang sedang dipelajarinya dengan

konteks pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan yang sebelumnya.

Experiencing (mengalami) adalah pembelajaran dengan melakukan kegiatan

matematika melalui eksplorasi, penemuan, dan pencarian. Berbagai pengalaman

dalam kelas dapat mencakup penggunaan manipulatif, aktivitas pemecahan

masalah, dan laboratorium. Applying (menerapkan) adalah pembelajaran dengan

menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari untuk digunakan dalam

menyelesaikan latihan-latihan soal yang realistik dan relevan. Cooperating

(bekerjasama) adalah pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar

bekerjasama, sharing, merespon, dan berkomunikasi dengan para pembelajar

lainnya. Transferring (mentransfer) adalah pembelajaran yang mendorong siswa

belajar menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya ke dalam konteks atau

situasi baru yang belum dipelajari di kelas berdasarkan pemahaman.

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

30

Menurut Rifa’I dan Anni (2011: 4), suatu strategi pembelajaran yang

dipilih harus berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama proses

pembelajaran, serta berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

2.1.3.1 Aktivitas Strategi Pembelajaran REACT

Suatu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.

Aktivitas yang dimaksud tidak hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi

juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental. Aktivitas guru

dan siswa dalam pelaksanaan strategi REACT dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut

ini.

Tabel 2.4 Aktivitas Strategi REACT

Aspek

REACT Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Relating Guru memberi pertanyaan

yang dapat mendorong siswa

untuk mengaitkan materi

yang sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

dengan kehidupan sehari-hari.

Siswa mencari ide-ide

matematika yang berhubungan

dengan pertanyaan yang diajukan

oleh guru, serta memahami

bagaimana ide-ide tersebut dapat

saling terkoneksi.

Experiencing Guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok

untuk didiskusikan dengan

tujuan siswa dapat melatih

diri mengkonstruk

pemahamannya sendiri.

Siswa berdiskusi mencari konsep-

konsep yang berhubungan dengan

permasalahan yang ada pada LKS

dengan cara membaca buku, serta

memahami bagaimana konsep-

konsep tersebut dapat digunakan

secara tepat dalam proses

pemecahan masalah yang ada

pada LKS tersebut.

Applying Guru memberi latihan soal

cerita yang sifatnya realistik

dan relevan.

Siswa mencari ide-ide yang dapat

diterapkan untuk menyelesaikan

soal cerita tersebut, serta berpikir

bagaimana menggunakan ide-ide

itu secara tepat.

Cooperating Guru membagi kelas menjadi

beberapa kelompok secara

Siswa mengkondisikan diri untuk

berkumpul dengan kelompoknya,

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

31

heterogen. kemudian berdiskusi dan

mengerjakan LKS secara

bersama.

Transferring Guru memberikan latihan soal

berupa soal bidang ilmu lain

Siswa mencari ide-ide yang

berhubungan dengan bidang ilmu

lain, serta memahami bagaimana

menggunakan ide-ide itu dalam

proses penyelesaian soal.

2.1.3.2 Tujuan Strategi Pembelajaran REACT

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam

memilih strategi yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir

pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Tujuan dari strategi

REACT dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini.

Tabel 2.5 Tujuan Strategi REACT

Aspek REACT Tujuan

Relating (1) Siswa dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari

(2) Siswa dapat menyadari betapa pentingnya suatu konsep

matematika bagi keseharian mereka sehingga mereka dapat

menjadi antusias dan termotivasi dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Experiencing Siswa dapat bereksplorasi dan menjadi lebih kreatif dalam

menemukan konsep dan memecahkan suatu permasalahan.

Applying Siswa dapat menerapkan materi yang sedang dipelajari untuk

memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

Cooperating (1) Siswa dapat mengembangkan sikap positif seperti saling

menghargai, tanggung jawab, dan percaya diri dalam

mengemukakan pendapat.

(2) Melatih kemampuan berkomunikasi yang baik.

Transferring Siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang sudah

dipelajarinya ke dalam bidang ilmu lain sehingga siswa dapat

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

32

memperluas pengetahuannya.

2.1.4 Model Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT

Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dalam penelitian ini

adalah model TSTS yang dipadukan dengan strategi REACT dimana kelima

aspek yang terdapat pada strategi REACT meliputi relating, experiencing,

applying, cooperating, dan transferring disisipkan pada langkah-langkah

pelaksanaan model TSTS sehingga menghasilkan langkah-langkah pelaksanaan

yang dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini.

Tabel 2.6 Langkah-langkah Model Pembelajaran TSTS dengan

Strategi REACT

Tahap-

tahap TSTS

Aspek

REACT Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Persiapan Cooperating Guru membagi siswa dalam

satu kelas menjadi beberapa

kelompok dengan masing-

masing anggota 3-4 siswa dan

setiap anggota kelompok

harus heterogen dalam hal

jenis kelamin dan prestasi

akademik siswa.

Siswa mengkondisikan diri

untuk bergabung dengan

kelompoknya sesuai

pembagian kelompok yang

dilakukan oleh guru.

Presentasi

Guru

Relating Guru mengenalkan dan

menjelaskan materi secara

singkat sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah

dibuat.

Dalam mengkaji materi, guru

mengajukan pertanyaan yang

dapat mendorong siswa untuk

mengaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

materi yang sudah dipelajari

sebelumnya.

Siswa mencari ide-ide

matematika yang

berhubungan dengan

materi yang sedang

dipelajari, serta memahami

bagaimana ide-ide tersebut

bisa saling terkoneksi.

Kegiatan

Kelompok

Experiencing

, Applying,

Relating,

Guru membagikan LKS

kepada masing-masing

kelompok dengan tujuan

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya untuk

mengerjakan LKS dimana

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

33

Transferring,

Cooperating

untuk melatih siswa

mengkonstruk

pemahamannya sendiri.

pada LKS tersebut terdapat

aspek relating,

experiencing, applying,

dan transferring yang

sudah disusun sedemikian

rupa.

Guru mengawasi jalannya

diskusi dan membimbing

kelompok yang sedang

kesulitan.

Masing-masing kelompok

menyelesaikan atau

memecahkan masalah yang

diberikan dengan cara

mereka sendiri.

Guru meminta dua dari

empat anggota masing-

masing kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok

yang lain secara terpisah,

sedangkan sisanya diminta

tetap tinggal dalam kelompok

untuk membagikan hasil kerja

dan informasi mereka ke

tamu mereka.

Siswa sebagai tamu

berkunjung ke kelompok

lain untuk mencari

informasi dan memahami

keterkaitan antara

informasi yang dimiliki

kelompoknya dengan

informasi yang dimiliki

kelompok lain. Sedangkan

siswa sebagai tuan rumah

menjelaskan informasi

kepada tamu yang datang.

Guru meminta tamu kembali

ke kelompoknya semula

untuk menyampaikan temuan

dan mencocokan hasil kerja

Siswa sebagai tamu

kembali ke kelompoknya

semula. Siswa berdiskusi

dengan kelompoknya

untuk dapat memahami

keterkaitan antara

informasi yang diperoleh

dengan permasalahan yang

ada pada LKS, serta

mempertimbangkan

jawaban manakah yang

paling tepat.

Formalisasi Salah satu kelompok

mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya untuk

dikomunikasikan atau

didiskusikan dengan

kelompok lainnya.

Siswa bersama

kelompoknya

mempresentasikan hasil

kerja. Sedangkan

kelompok yang lain

menyimak, menanggapi,

menyanggah, dan memberi

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

34

saran terhadap hasil kerja

yang dipresentasikan

kelompok yang maju.

Guru memberikan kuis

individu kepada siswa untuk

mengetahui seberapa jauh

tingkat pemahaman mereka.

Siswa mencari keterkaitan

antar ide-ide matematika

yang berhubungan dengan

permasalahan yang ada

pada soal kuis dan

berusaha menggunakan

ide-ide matematika

tersebut untuk

memecahkan permasalahan

itu secara tepat.

Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok terbaik.

Siswa memberi tepuk

tangan dan mebgucapkan

selamat kepada kelompok

yang memperoleh

penghargaan.

2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional Dengan Metode Ceramah, Tanya

Jawab, Dan Diskusi

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang sering

digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. Dalam penelitian ini, model

pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah model pembelajaran yang

sering digunakan oleh guru matematika kelas VII SMP N 13 Semarang yaitu

pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sintaks model

pembelajaran konvensionalnya adalah

(1) guru menyampaikan materi secara lisan dan tertulis,

(2) guru mengadakan tanya jawab kepada siswa untuk mengkaji materi,

(3) guru memberikan beberapa contoh soal ,

(4) guru memberikan tugas/latihan soal-soal kepada siswa,

(5) guru dan siswa bersama-sama membahas tugas/latihan soal,

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

35

(6) pemberian evaluasi berupa kuis.

2.1.6 Kemampuan Koneksi Matematis

Kemampuan koneksi matematis menurut Ruspiani sebagaimana dikutip

oleh Permana & Sumarmo (2007: 117) adalah kemampuan mengaitkan konsep-

konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun

mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya. Selanjutnya

menurut Mousley (2004: 377), ada tiga interpretasi yang paling umum dari

kemampuan koneksi matematis, yaitu (1) hubungan antara informasi baru dan

pemahaman yang sudah dimiliki, (2) hubungan antara ide-ide matematika dan

representasi yang berbeda, dan (3) hubungan antara konsep matematika dengan

konteks kehidupan nyata.

Menurut NCTM dalam Linto et al (2012: 83) koneksi matematika terbagi

ke dalam tiga aspek kelompok koneksi yang akan menjadi indikator kemampuan

koneksi matematika, yaitu: 1) Aspek koneksi antar topik matematika, 2) Aspek

koneksi dengan ilmu lain, 3) Aspek koneksi dengan dunia nyata siswa/ koneksi

dengan kehidupan sehari-hari.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil indikator kemampuan koneksi

matematis yang dikemukakan oleh Sumarmo (2006: 4) yaitu sebagai berikut

(1) Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur;

(2) Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari;

(3) Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama;

(4) Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen;

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

36

(5) Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika

dengan topik lain.

2.1.7 Motivasi Belajar

Menurut Slavin sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2011: 159),

motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku seseorang secara terus – menerus. Menurut Lee (2010: 57),

motivasi belajar adalah proses psikologi internal yang menyebabkan seseorang

untuk memahami suatu objek dalam aktivitas pembelajaran, dan secara spontan

mempertahankan aktivitas tersebut. Dengan kata lain, motivasi belajar merupakan

suatu gerakan yang ada pada dalam diri seseorang untuk memahami suatu objek

selama aktivitas pembelajaran berlangsung, memberi energi untuk melakukan

aktivitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini,

peneliti mengambil indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Meece

(2001: 72), yaitu sebagai berikut.

(1) Perceived competence / confidence (keyakinan)

Siswa dapat melaporkan tanggapan mereka tentang kemampuan kompetensi

akademik mereka. Harter, Whitesall, dan Kowalski dalam Meece (2001: 72)

mengembangkan skala untuk anak-anak dengan menanyakan beberapa pertanyaan

tentang seberapa baik mereka memahami tugas sekolah, seberapa mudah bagi

mereka mengerjakan tugas, seberapa pintar mereka merasa, dan seberapa baik

yang mereka lakukan di sekolah.

(2) Attitudes toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

37

Item ini menilai seberapa baik siswa menyukai atau tidak menyukai

sesuatu yang ada selama proses pembelajaran di kelas.

(3) Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Ukuran lain yang berkaitan dengan motivasi belajar adalah bagaimana

tindakan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Item ini dapat menilai

tingkat kemampuan kognitif siswa dalam mengatur pembelajaran mereka.

2.1.8 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berfungsi sebagai

fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS juga merupakan sebuah media

pembelajaran karena dapat digunakan secara bersama-sama dengan sumber

belajar atau media pembelajaran yang lain (Widjayanti, 2008: 1).

Fungsi LKS menurut Widjayanti (2008: 2) adalah sebagai berikut.

(1) Untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu

sebagai kegiatan belajar mengajar;

(2) Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat

waktu penyajian suatu topik;

(3) Membantu siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar;

(4) Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun lebih baik, sistematis,

dan menarik;

(5) Dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa dan meningkatkan motivasi

belajar dan rasa ingin tahu.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

38

Struktur LKS menurut Depdiknas (2008: 26) adalah sebagai berikut.

(1) Judul,

(2) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa),

(3) Kompetensi yang akan dicapai,

(4) Informasi pendukung,

(5) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja,

(6) Penilaian.

2.1.9 Materi Pokok Persamaan Linier Satu Variabel

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah persamaan linear satu

variabel yang diajarkan pada kelas VII semester ganjil . Kompetensi dasar pada

materi persamaan linier satu variabel adalah menyelesaikan persamaan linier satu

variabel.

2.1.9.1 Pernyataan dan Kalimat Terbuka

1) Pernyataan

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104), pernyataan adalah kalimat yang

dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya adalah

sebagai berikut.

(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia.

(2) .

1) Kalimat Terbuka

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105), kalimat terbuka adalah kalimat

yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh kalimat

terbuka adalah sebagi berikut.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

39

(1) Indonesia terletak di benua .

(2) .

2.1.9.2 Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106), persamaan linier satu variabel

adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan mempunyai

satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah

dengan .

2.1.9.3 Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109), persamaan dikatakan setara atau

ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan

dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109), suatu persamaan

dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara

(1) Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang

sama;

(2) Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

2.1.9.4 Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)

1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), penyelesaian PLSV dapat

diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan bilangan yang

sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang bernilai benar.

2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat

dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

40

(1) Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;

(2) Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;

(3) Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;

(4) Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Menurut Jupri (2010: 84) dalam peneleitiannya yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk

Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Pokok Segi

Empat Kelas VII C MTs Taqwal Ilah Tembalang Tahun Pelajaran 2009/2010”

disimpulkan bahwa penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Selain itu, menurut Kusuma

(2014: 366) dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair Share

(TPS) pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Ditinjau

dari Karakteristik Cara Berpikir Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kabupaten

Pacitan” disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model TSTS

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model TPS. Dari

beberapa penelitian tersebut, peneliti menduga model TSTS dapat meningkatkan

motivasi dan kemampuan koneksi matematis siswa.

Begitu pula dengan strategi REACT. Menurut Yuniawatika (2011: 118)

dalam penelitiannya yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Matematika dengan

Strategi REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi

Matematika Siswa Sekolah Dasar” disimpulkan bahwa (1) peningkatan

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

41

kemampuan koneksi matematik siswa yang mendapat pembelajaran dengan

menggunakan strategi REACT secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

koneksi metamatik siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; dan (2)

pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi REACT dapat

meningkatkan sikap positif terhadap matematika. Selain itu, menurut Muslika

(2014: 184) dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 1 Mumbulsari Jember pada Materi Aritmetika

Sosial dengan Model REACT Tahun 2012/2013” disimpulkan bahwa penerapan

REACT dapat meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika.

Dari beberapa penelitian tersebut, peneliti menduga strategi REACT dapat

meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar merupakan aspek

penting dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut sesuai dengan tujuan

pembelajaran matematika yang terdapat pada Standar Isi KTSP 2006 yaitu poin

pertama yang menjelaskan bahwa agar siswa mampu memahami keterkaitan antar

konsep untuk menyelesaikan masalah dan poin kelima yang menjelaskan bahwa

agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

sehari-hari serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dengan kemampuan koneksi matematis, siswa mampu menghubungkan

ide-ide matematika sehingga pemahaman mereka akan lebih dalam dan lebih lama

tersimpan dalam memori otak. Siswa dapat dengan mudah mengingat konsep-

konsep dan menggunakannya secara tepat ketika menyelesaikan suatu masalah

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

42

baik di dalam matematika maupun di luar matematika. Sedangkan dengan adanya

motivasi belajar, siswa akan memiliki semangat untuk melakukan kegiatan belajar

dan berusaha mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Ujian Nasional dan wawancara

dengan guru matematika di SMP N 13 Semarang menunjukkan bahwa

kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan matematika

yang belum dikuasai siswa secara optimal. Selain itu, motivasi belajar siswa

masih tergolong rendah.

Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa harus

didukung oleh suatu pembelajaran kooperatif yang menarik, bermakna, dan dapat

mengaktifkan siswa secara optimal untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

Hal tersebut sejalan dengan teori Vygotsky , Piaget, Ausubel, dan Thorndike.

Menurut teori Vygotsky, pengetahuan dipengaruhi oleh situasi dan bersifat

kolaboratif. Sedangkan teori Piaget mengemukakan pentingnya keaktifan siswa

dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Kemudian teori Ausubel

mengemukakan bahwa belajar menjadi bermakna bila materi yang akan dipelajari

dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa sehingga

siswa menjadi kuat ingatannya dan transfer belajar mudah dicapai. Selain itu, teori

Thorndike mengemukakan bahwa apabila sesuatu memberikan hasil yang

menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan respon akan

menjadi semakin kuat. Karena berdasarkan teori-teori belajar tersebut, maka

pembelajaran yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah model TSTS

dengan strategi REACT.

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

43

Dalam model TSTS terdapat empat tahap yaitu (1) tahap persiapan, (2)

tahap presentasi guru, (3) tahap kegiatan kelompok, dan (4) tahap formalisasi.

Sedangkan strategi REACT terdiri dari lima aspek yaitu relating, experiencing,

applying, cooperating, dan transferring. Aspek-aspek yang ada pada strategi

REACT tersebut disisipkan pada langkah-langkah pelaksanaan model TSTS

dengan tujuan agar memperoleh hasil belajar yang optimal.

Karena pada model TSTS terdapat pengakuan tim, tanggung jawab

kelompok dalam pembelajaran individu, tanggung jawab individu dalam

menjalankan peran sebagai tamu ataupun tuan rumah, dan adanya pemberian

penghargaan bagi kelompok terbaik, maka model TSTS tersebut dapat

menciptakan suatu proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan

dalam suasana yang akrab sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti

proses pembelajaran. Selain model TSTS, strategi REACT juga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi REACT mempunyai berbagai

kelebihan yaitu (1) melalui aspek cooperating dapat mengembangkan sikap

positif siswa, mengembangkan sikap menghargai diri-sendiri dan orang lain,

mengembangkan rasa saling memiliki, (2) melalui aspek experiencing dapat

mengembangkan keterampilan untuk masa depan, dan (3) melalui aspek applying

dapat menjelaskan pentingnya materi dan aplikasinya secara langsung dalam

kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya beberapa kelebihan yang terdapat

pada strategi REACT tersebut, maka diharapkan mampu meningkatkan motivasi

belajar siswa terhadap matematika. Melalui model TSTS dengan strategi REACT

diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal.

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

44

Pada model TSTS terjadi transfer ilmu antar siswa sehingga siswa menjadi

lebih aktif dalam mencari pengetahuan, saling melengkapi materi, dan saling

bertukar informasi. Dalam kegiatan kerja kelompok, dengan adanya perbedaan

informasi yang diperoleh diharap siswa dapat mengkoneksikan antara informasi

yang sudah diperolehnya dengan informasi yang diperoleh dari kelompok lain.

Karena adanya transfer ilmu antar kelompok, maka suasana pembelajaran dengan

menggunakan model TSTS akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih

bermakna sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi

matematis siswa. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniawatika

(2011: 116) menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan

koneksi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional karena dalam proses pembelajaran REACT terdapat kegiatan

relating dimana siswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan sebelumnya yang didapatkan siswa juga mampu menghubungkan

ide-ide yang berkaitan dengan objek tertentu. Selain itu, menurut penelitian yang

dilakukan oleh Muslika (2014: 184) menyatakan bahwa penerapan REACT dapat

meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika. Melalui model

TSTS dengan strategi REACT diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

koneksi matematis siswa secara optimal.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan model TSTS dan strategi REACT merupakan pembelajaran yang

efektif. Penelitian yang dilakukan oleh Jupri (2010: 84) menyatakan bahwa

penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

45

motivasi dan hasil belajar siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh

Yuniawatika (2011: 118) menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan

kemampuan koneksi matematis dan sikap positif siswa yang lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Dengan demikian, model TSTS dengan strategi REACT diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa dalam

mempelajari matematika. Berikut disajikan bagan kerangka berpikir

Kemampuan koneksi matematis dan motivasi

belajar masih rendah

Penerapan model pembelajaran

TSTS dengan strategi REACT

Penerapan model pembelajaran

konvensional

Kemampuan koneksi matematis dan

motivasi belajar

1. Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal.

2. Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

3. Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT

lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Kemampuan koneksi matematis dan

motivasi belajar

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

46

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal, yaitu sekurang-

kurangnya 75% siswa mencapai ketuntasan individual.

(2) Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran

TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis

siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional dengan metode

ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

(3) Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi.

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

47

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Objek Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 80). Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester

ganjil SMP N 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Banyaknya siswa kelas

VII semester ganjil SMP N 13 Semarang pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah

287 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas yaitu kelas VII A sampai VII I.

3.1.2 Sampel

Menurut Sudjana (2005: 6), sampel adalah bagian yang diambil dari

populasi. Dalam penelitian ini, diambil secara acak dua kelas dari populasi untuk

dijadikan sampel. Hal tersebut dilakukan karena memperhatikan ciri-ciri antara

lain: siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang

menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan penempatan

siswa tidak berdasarkan ranking. Hal ini dapat dilihat dari masukan nilai ujian

nasional tingkat SD untuk mata pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015.

Pada penelitian ini diambil secara acak dua kelas. Dengan cara mengambil

nilai ujian nasional tingkat SD untuk mata pelajaran matematika tahun ajaran

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

48

2014/2015 diperoleh data awal untuk diuji normalitas, homogenitas, dan

kesamaan rata-rata. Setelah itu, kita dapat memilih secara acak satu kelas sebagai

kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah

kelas yang menggunakan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT

yaitu kelas VII E, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi

yaitu kelas VII C.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel-variabel

yang ada dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1 Variabel bebas

Menurut Sugiyono (2012: 39), variabel bebas atau variabel independent

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran.

3.2.2 Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2012: 39), variabel terikat atau variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan koneksi

matematis dan motivasi belajar siswa.

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

49

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi, metode observasi, metode tes, dan metode skala likert.

Berikut akan dibahas satu persatu metode yang digunakan dalam penelitian ini.

3.3.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi berarti pencarian data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya ( Arikunto, 2006: 231). Dalam penelitian ini,

metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data awal siswa yang

menjadi sampel penelitian. Data awal yang digunakan adalah nilai ujian nasional

tingkat SD mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2014/2015. Data awal yang

diperoleh dianalisis untuk memperoleh asumsi bahwa sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang

sama.

3.3.2 Metode Observasi

Metode observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006: 156). Metode ini

digunakan untuk mengetahui perkembangan keaktifan siswa pada setiap

pertemuan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selain itu, metode

observasi ini juga digunakan untuk mengetahui aktivitas guru yang berlangsung

selama proses pembelajaran.

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

50

3.3.3 Metode Tes

Metode tes digunakan untuk memperoleh data akhir tentang kemampuan

koneksi matematis siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Tes yang

digunakan berbentuk soal uraian, dan diberikan setelah perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir.

Sebelum tes diberikan, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji

coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang

meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap

butir soal.

3.3.4 Metode Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93).

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item intrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata

seperti sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam

penelitian ini, metode skala Likert digunakan untuk mengukur motivasi belajar

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap pernyataan diberi skor 1 sampai

4. Jadi, dalam penelitian ini untuk pernyataan yang positif memiliki bobot skor

sebagai berikut : nilai sangat setuju mendapat skor 4, nilai setuju mendapat skor 3,

nilai tidak setuju mendapat skor 2, dan nilai sangat tidak setuju mendapat skor 1.

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

51

Sedangkan untuk pernyataan yang negatif memiliki bobot skor sebagai berikut :

nilai sangat setuju mendapat skor 1, nilai setuju mendapat skor 2, nilai tidak setuju

mendapat skor 3, dan nilai sangat tidak setuju mendapat skor 4.

3.4 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua

kelompok yang dipilih secara acak. Kelompok pertama diberi perlakuan dan

kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas

eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.

(Sugiyono, 2012: 76)

Keterangan :

R = kelompok yang dipilih secara acak

dan = nilai posttest

X = perlakuan yang diberikan

3.5 Prosedur penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas VII SMPN 13 Semarang

Tahun Pelajaran 2015/2016.

(2) Mengambil sampel secara acak, diperoleh kelas VII E dan kelas VII C.

R

R

X 𝑶𝟐

𝑶𝟒

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

52

(3) Mengambil data nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran matematika

tahun pelajaran 2014/2015 sebagai data awal siswa yang menjadi sampel

penelitian.

(4) Data awal pada sampel penelitian tersebut dianalisis untuk diuji normalitas,

homogenitas, dan kesamaan rata-rata. Kemudian menentukan kelas uji coba

diluar sampel penelitian yaitu kelas VII F.

(5) Menyusun instrumen pembelajaran mengenai materi persamaan linier satu

variabel.

(6) Memberikan materi persamaan linier satu variabel pada kelas uji coba.

(7) Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat

model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dan melaksanakan

pembelajaran di kelas kontrol yaitu kelas yang mendapat model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi.

(8) Mengujicobakan instrumen berupa tes kemampuan koneksi matematis dan

skala motivasi belajar pada kelas uji coba.

(9) Menganalisis data hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal.

(10) Dari hasil analisis tersebut, kemudian ditentukan butir-butir soal tes

kemampuan koneksi matematis dan butir-butir pernyataan skala motivasi

belajar yang memenuhi syarat.

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

53

(11) Melaksanakan tes kemampuan koneksi matematis dan pengisian skala

motivasi belajar pada sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

(12) Menganalisis dan mengolah data hasil tes dan skala.

(13) Menyusun hasil penelitian.

Prosedur penelitian yang telah diuraikan tersebut dapat dirinci dalam Gambar 3.1

sebagai berikut.

Data nilai ujian nasional

matematika SD

Analisis data awal

Kelas uji coba

Uji coba

instrumen

Kelas

eksperimen

Penerapan model TSTS

dengan strategi REACT

Pembelajaran konvensional Kelas kontrol

Analisis data hasil tes

kemampuan koneksi matematis &

skala motivasi belajar

Tes kemampuan koneksi matematis

& skala motivasi belajar

Analisis hasil

uji coba

Gambar 3.1 Skema Langkah-Langkah Penelitian

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

54

3.6 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument sebagai berikut.

3.6.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis

Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk

melakukan pengukuran dengan tujuan untuk mengetahui pencapaian belajar atau

kompetensi yang telah dicapai siswa untuk bidang tertentu (Mardapi, 2012: 108).

Dalam penelitian ini, instrument tes digunakan untuk mengetahui kemampuan

koneksi matematis siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Materi tes

berupa soal-soal uraian tentang persamaan linier satu variabel.

Tes uraian adalah sejenis tes kemampuan belajar yang memerlukan

jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Arikunto

(2007: 162), kebaikan tes uraian adalah sebagai berikut.

(1) Mudah dipersiapkan dan disusun;

(2) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan;

(3) Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta

menyusunnya dalam kalimat yang bagus;

(4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya

dengan gaya bahasa dan caranya sendiri;

(5) Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu masalah yang

diteskan.

Langkah-langkah penyusunan tes kemampuan koneksi matematis pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Menentukan pembatasan materi yang akan diujikan yaitu persamaan linier

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

55

satu variabel;

(2) Menentukan tipe soal yang digunakan yaitu soal uraian;

(3) Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal;

(4) Menentukan banyaknya butir soal;

(5) Membuat kisi-kisi soal;

(6) Menuliskan petunjuk mengerjakan soal;

(7) Membuat butir soal dan kunci jawaban;

(8) Mengujicobakan instrument tes pada kelas uji coba;

(9) Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

taraf kesukaran tiap butir soal;

(10) Memilih butir-butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah

dilakukan.

3.6.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar

Skala motivasi belajar yang digunakan peneliti tergolong skala sikap.

Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.

Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden

apakah pernyataan itu diterima atau ditolak melalui rentangan tertentu (skala

bertingkat). Pernyataan terdiri atas dua pernyataan yaitu pernyataan yang

mendukung dan pernyataan yang tidak mendukung. Langkah-langkah penyusunan

skala motivasi belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Menentukan tujuan yang akan dicapai dengan skala;

(2) Mencari referensi tentang motivasi belajar;

(3) Mengidentifikasi setiap indikator yang akan dijadikan sasaran skala;

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

56

(4) Menjabarkan setiap indikator yang diteliti menjadi beberapa item yang lebih

spesifik;

(5) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus menentukan cara

analisisnya;

(6) Meminta bantuan kepada ahli psikologi untuk memvalidasi instrument;

(7) Menguji coba instrument di kelas uji coba;

(8) Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas dan reliabilitas terhadap skala;

(9) Memilih item-item yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah

dilakukan.

3.6.3 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Instrumen lembar pengamatan aktivitas guru ini digunakan untuk

mengetahui langkah-langkah pembelajaran dan aktivitas yang dilaksanakan oleh

guru selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen tersebut menjadi

refleksi dari proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol maupun

kelas eksperimen agar pembelajaran untuk pertemuan berikutnya lebih baik dari

pertemuan sebelumnya. Lembar pengamatan aktivitas guru ini diisi oleh seorang

observer di setiap pertemuan. Hasil analisis dari lembar pengamatan aktivitas guru

ini digunakan untuk melengkapi data secara kuantitatif agar penelitian lebih

optimal.

3.6.4 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa ini digunakan untuk

mengetahui perkembangan keaktifan siswa pada setiap pertemuan. Aktivitas-

aktivitas yang diamati mengarah pada aspek kemampuan koneksi matematis dan

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

57

aspek motivasi belajar. Pengamatan ini dilakukan secara global dengan

mengamati keaktifan siswa secara klasikal. Hal tersebut dilakukan karena

keterbatasan jumlah pengamat.

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen tes kemampuan koneksi matematis dan skala motivasi

belajar digunakan pada penelitian, terlebih dahulu instrumen tersebut

diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui

informasi mengenai mutu instumen yang digunakan. Uji coba dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara memberikan tes dan pengisian skala kepada kelompok

yang bukan merupakan sampel penelitian. Analisis instrumen yang digunakan

untuk pengujian instrumen pada penelitian ini sebagai berikut.

3.7.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis

3.7.1.1 Uji Validitas

Untuk menghitung validitas item soal uraian digunakan rumus korelasi product

moment yaitu

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (Jihad & Haris, 2013: 180)

Keterangan :

: koefisien korelasi antara X dan Y

: skor butir soal

: skor total

: banyaknya peserta uji coba

Hasil dikonsultasikan dengan product moment dengan =5%.

Kriterianya menurut Arikunto (2007: 72) adalah jika > maka butir soal

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

58

dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan tidak valid. Setelah melakukan

analisis validitas instrumen uji coba dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2010 diperoleh hasil bahwa dari 7 butir soal terdapat 6 butir soal valid dan 1

butir soal tidak valid. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk

memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Untuk mencari reliabilitas soal uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut.

(

) (

)

dengan

∑ (∑ )

dan

(∑ )

(Jihad & Haris, 2013: 180)

Keterangan:

: reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir soal

: banyaknya peserta uji coba

: varians skor tiap-tiap item

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

∑ : jumlah kuadrat skor tiap item

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item

∑ : jumlah kuadrat skor total

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total

Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181), nilai reliabilitas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut.

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

59

: reliabilitas sangat rendah

: reliabilitas rendah

: reliabilitas sedang

: reliabilitas tinggi

: reliabilitas sangat tinggi

Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2010 dan diperoleh hasil dengan kriteria reliabilitas sedang.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa soal mempunyai

reliabilitas sedang. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk

memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.

3.7.1.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran tes dihitung dengan menggunakan rumus tingkat

kesukaran untuk tes uraian sebagai berikut.

(Jihad & Haris, 2013: 188)

Keterangan :

TK : tingkat kesukaran

: jumlah skor kelompok atas

: jumlah skor kelompok bawah

n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah

maks : skor maksimal soal yang bersangkutan

Kriteria interpretasi tingkat kesukaran dapat dilihat sebagai berikut.

0,00 – 0,30 : Sukar

0,31 – 0,70 : Sedang

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

60

0,71 – 1,00 : Mudah

Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran instrumen uji coba dengan

menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 7 butir soal

terdapat 1 butir soal dengan kriteria mudah, 3 butir soal dengan kriteria sedang,

dan 3 butir soal dengan kriteria sukar. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta

cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.

3.7.1.4 Daya Beda

Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus DP untuk tes uraian

sebagai berikut.

(Jihad & Haris, 2013: 189)

Keterangan :

DP : Daya pembeda

: jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

: jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah

maks : skor maksimal soal yang bersangkutan

Menurut Ruseffendi dalam Jihad & Haris (2013: 181) interpretasi nilai DP dapat

dilihat sebagai berikut.

0,40 atau lebih : sangat baik

0,30 – 0,39 : cukup baik

0,20 – 0,29 : minimum, perlu diperbaiki

0,19 ke bawah : jelek, dibuang/dirombak

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

61

Setelah dilakukan analisis daya beda terhadap instrumen uji coba dengan

menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 7 butir soal

terdapat 1 butir soal dengan kriteria sangat baik, 1 butir soal dengan kriteria cukup

baik, 2 butir soal dengan kriteria minimum, dan 3 butir soal dengan kriteria jelek.

Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat

pada Lampiran 46.

3.7.1.5 Rangkuman Hasil Uji Coba Soal

Uji coba soal tes kemampuan koneksi matematis dilaksanakan di SMP

Negeri 13 Semarang dengan mengambil subjek kelas VII F yang berjumlah 31

siswa. Hasil uji coba dianalisis secara bertahap melalui penyaringan pada tingkat

kesukaran, daya beda, uji reliabilitas dan uji validitas. Dari proses perhitungan

maka butir soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes hasil belajar

sebanyak 4 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 5, dan 7 yang dapat dilihat pada

Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Hasil Analisis Uji Coba Soal

No

soal Validitas

Tingkat

kesukaran Daya beda Reliabilitas Keterangan

1 Valid Mudah Cukup baik

0,6158

(reliabilitas

sedang)

Digunakan

2 Valid Sedang Sangat baik Digunakan

3 Valid Sedang Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

4 Tidak valid Sukar Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

5 Valid Sedang

Minimum,

perlu

diperbaiki

Digunakan

6 Valid Sukar Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

7 Valid Sukar

Minimum,

perlu

diperbaiki

Digunakan

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

62

Perhitungan rekap analisis dan ringkasan analisis butir soal uji coba selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 46.

3.7.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar

3.7.2.1 Uji Validitas

Untuk menghitung validitas item pada skala digunakan rumus korelasi product

moment yaitu

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (Jihad & Haris, 2013: 180)

Keterangan:

: koefisien korelasi antara X dan Y

: skor butir soal

: skor total

: banyaknya peserta uji coba

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan product moment

dengan =5%. Kriterianya menurut Arikunto (2007: 72), jika > maka

butir soal dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan tidak valid.

Setelah dilakukan analisis validitas instrumen uji coba dengan

menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 31 item

terdapat 26 item valid dan 5 item tidak valid. Hasil analisis yang lebih lengkap

beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 42.

3.7.2.2 Reliabilitas

Untuk mencari reliabilitas pada skala digunakan rumus Alpha sebagai

berikut.

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

63

(

) (

)

dengan

∑ (∑ )

dan

(∑ )

(Jihad & Haris, 2013: 180)

Keterangan:

: reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir skala

: banyaknya peserta uji coba

: varians skor tiap-tiap item

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

∑ : jumlah kuadrat skor tiap item

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item

∑ : jumlah kuadrat skor total

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total

Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181) nilai reliabilitas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut.

: reliabilitas sangat rendah

: reliabilitas rendah

: reliabilitas sedang

: reliabilitas tinggi

: reliabilitas sangat tinggi

Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2010 dan diperoleh hasil dengan kriteria reliabilitas tinggi.

Page 82: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

64

Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa instrumen skala tersebut

reliabel. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk

memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 42.

3.7.2.3 Hasil Uji Coba Skala

Uji coba skala motivasi belajar dilaksanakan di SMP Negeri 13 Semarang

dengan mengambil subjek kelas VII F yang berjumlah 31 siswa. Hasil uji coba

kemudian dianalisis secara bertahap melalui penyaringan pada uji validitas dan uji

reliabilitas. Dari proses perhitungan, terdapat 26 butir skala yang dapat digunakan

karena 26 butir skala tersebut valid dan sudah memuat semua indikator dari

motivasi belajar.

3.8 Analisis Data Awal

Analasis data awal dilakukan untuk mengetahui kelayakan populasi yang

akan digunakan sebagai subjek penelitian. Data yang dianalisis diperoleh dari data

nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran matematika tahun ajaran

2014/2015. Analisis data awal ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

kesamaan rata-rata. Dalam penelitian ini data awal dianalisis dengan bantuan

program Microsoft Excel 2010. Data awal yang diperoleh dari data nilai ujian

nasional tingkat SD mata pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015 dapat

dilihat pada Lampiran 53.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara

spesifik. Uji Normalitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel

Page 83: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

65

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji yang digunakan adalah

chi’kuadrat pada taraf signifikansi 1% dan derajat kebebasan dk = k – 3..

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Rumus yang digunakan untuk perhitungan manual chi kuadrat adalah sebagai

berikut.

∑( )

(Sudjana, 2005: 273)

Keterangan :

: chi kuadrat

: frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

: frekuensi yang diharapkan

: banyaknya kelas interval

Kriteria pengujian, jika , maka diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga = 10,189. Pada

taraf signifikan 1% dan dk = k – 3 = 7 - 3 = 4 diperoleh = 13,3. Karena

= 10,189

= 13,3, maka diterima. Jadi, sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data awal ini dilakukan

dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan untuk perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54.

Page 84: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

66

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen (memiliki varians yang sama).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

(sampel berasal dari populasi yang homogen)

(sampel tidak berasal dari populasi yang homogen)

Rumus yang digunakan adalah

Kriteria pengujiannya adalah tolak jika

( )

dengan

( )

didapat dari daftar distribusi F dengan peluang

dan .

Sedangkan derajat kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk

pembilang dan penyebut (Sudjana, 2005: 250).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji F diperoleh

= . Untuk taraf signifikan 5% dengan dk pembilang = (31 - 1) = 30

dan dk penyebut = (32 – 1) = 31 diperoleh = . Karena pada taraf

signifikan 5% diperoleh = ≤ = , maka diterima. Jadi,

sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 55.

3.8.3 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua

kelas pada sampel berasal dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

Page 85: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

67

(Tidak ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas)

1 (Ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas)

Keterangan:

: rata-rata kelas kontrol

: rata-rata kelas eksperimen

Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan uji kesamaan dua rata-rata

adalah sebagai berikut.

dan ( )

( )

Keterangan:

: rata-rata kelas kontrol

: rata-rata kelas eksperimen

: simpangan baku

: jumlah siswa kelas kontrol

: jumlah siswa kelas eksperimen

: varians kelas kontrol

: varians kelas eksperimen

Kriteria pengujian adalah terima jika –

dimana

didapat dari daftar distribusi t dengan ( ) dan peluang

(

). Untuk harga-harga t lainnya ditolak (Sudjana, 2005: 239-240).

Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga . Untuk taraf

signifikan 5% dan dk = 32 + 31 - 2 = 61 diperoleh = 1,99. Karena

Page 86: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

68

dengan , maka diterima. Jadi,

tidak ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas. Dengan kata lain, kedua kelas

pada sampel berasal dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 56.

3.9 Analisis Data Akhir

Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka

dilakukan analisis data akhir. Analisis data akhir ini meliputi uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji hipotesis.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data akhir hasil

tes dan skala yang telah diberikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain

itu, uji normalitas juga bertujuan untuk mengetahui statistik yang digunakan

dalam mengolah data. Langkah-langkah pengujian normalitas data akhir sama

dengan langkah-langkah uji normalitas pada data awal. Rumus yang digunakan

adalah uji Chi-Kuadrat sebagaimana menurut Sudjana (2005: 273) sebagai

berikut.

∑( )

Keterangan:

: Chi Kuadrat

: banyaknya kelas interval

: frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

: frekuensi yang diharapkan

Page 87: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

69

Menurut Sudjana (2005: 273) apabila

, maka data berdistribusi

normal dengan taraf signifikansi atau dan .

3.9.2 Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian homogenitas pada data akhir sama dengan

langkah-langkah uji homogenitas pada data awal. Uji homogenitas digunakan

untuk mengetahui kesamaan varians data akhir hasil tes dan skala yang diberikan

di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan dalam uji

homogenitas adalah sebagai berikut.

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

sama)

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

tidak sama)

Untuk menguji homogenitas digunakan rumus uji F sebagaimana menurut

Sudjana (2005: 250) yakni sebagai berikut.

Kriteria pengujiannya adalah tolak jika

( )

dengan

( )

didapat dari daftar distribusi F dengan peluang

dan . Sedangkan

derajat kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan

penyebut (Sudjana, 2005: 250).

Page 88: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

70

3.9.3 Uji Hipotesis I

KKM individual yang harus dicapai oleh setiap siswa di SMP N 13

Semarang untuk aspek kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini

adalah 61. Sedangkan, KKM klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

75%. Uji hipotesis 1 digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal di kelas

yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Dalam

penelitian ini uji ketuntasan klasikal data akhir kelas eksperimen dianalisis dengan

bantuan microsoft excel dan diuji menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis

yang diuji sebagai berikut.

H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama

dengan 74,5%)

H1 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)

Pengujian ini merupakan uji pihak kanan. Statistik yang digunakan adalah

statistik z. Rumus z menurut Sudjana (2005: 233)

√ ( )

Keterangan:

: jumlah siswa yang mencapai KKM 61

: nilai yang dihipotesiskan

: banyaknya siswa

Kriteria pengujian tolak H0 jika di mana z0,5-α didapat dari daftar

normal baku dengan peluang (0,5-α). Untuk z < z0,5-α hipotesis H0 diterima.

Page 89: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

71

3.9.4 Uji Hipotesis II

Uji hipotesis II bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara

kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen dan kemampuan koneksi

matematis siswa kelas kontrol. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

statistik .

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih

baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik

dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

Rumusnya yang digunakan adalah sebagai berikut.

dengan ( )

( )

Keterangan :

t : nilai t hitung

: nilai rata-rata kelas eksperimen

: nilai rata-rata kelas kontrol

: banyaknya subjek kelas eksperimen

: banyaknya subjek kelas kontrol

: varians kelas eksperimen

: varian kelas kontrol

s : simpangan baku gabungan

Page 90: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

72

Dengan kriteria pengujiannya adalah terima jika dan tolak

jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan dengan

peluang (Sudjana, 2005: 243).

3.9.5 Uji Hipotesis III

Uji hipotesis III bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara motivasi

belajar siswa kelas eksperimen dan motivasi belajar siswa kelas kontrol.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

(motivasi belajar siswa di kelas eksperimen tidak lebih baik dari

motivasi belajar siswa di kelas kontrol).

(motivasi belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dari motivasi

belajar siswa di kelas kontrol).

Rumusnya yang digunakan adalah sebagai berikut.

dengan ( )

( )

Keterangan:

t : nilai t hitung

: skor rata-rata kelas eksperimen

: skor rata-rata kelas kontrol

: banyaknya subjek kelas eksperimen

: banyaknya subjek kelas kontrol

: varians kelas eksperimen

: varian kelas kontrol

s : simpangan baku gabungan

Page 91: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

73

Dengan kriteria pengujiannya adalah terima jika dan tolak jika t

mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan dengan

peluan (Sudjana, 2005: 243).

Page 92: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

74

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015 sampai dengan

5 September 2015 di kelas VII SMP Negeri 13 Semarang. Data yang diperoleh

pada penelitian ini kemudian dianalisis sebagai berikut.

4.1.1 Analisis Data Awal

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui kelayakan populasi yang

akan digunakan sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian ini, diambil secara

acak dua kelas dari populasi untuk dijadikan sampel. Data awal yang digunakan

untuk di analisis adalah data nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran

matematika tahun 2014/2015. Data awal dianalisis menggunakan uji normalitas,

uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Uji tersebut digunakan untuk

memperoleh asumsi bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang sama . Hasil

analisis pada data awal adalah sebagai berikut.

4.1.1.1 Uji Normalitas Data Awal

Uji normalitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas data

awal terhadap sampel (siswa kelas VII C dan VII E) dengan memperhatikan

rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil

Page 93: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

75

harga = 10,189. Pada taraf signifikan 1% dan dk = 7-3 = 4 diperoleh

= 13,3. Karena

= 10,189 = 13,3 , maka diterima.

Jadi, data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji

normalitas data awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2010 dan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54.

4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Awal

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen (memiliki varians yang sama). Setelah

dilakukan uji homogenitas data awal terhadap sampel (siswa kelas VII C dan

siswa kelas VII E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang

telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil = . Pada taraf signifikan

5% dengan dk pembilang = (31 - 1) = 30 dan dk penyebut = (32 – 1) = 31

diperoleh = . Karena = ≤ = , maka diterima.

Jadi, data pada sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas data

awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Hasil

analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada

Lampiran 55.

4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal

Uji kesamaan rata-rata data awal ini dilakukan untuk memperoleh asumsi

bahwa sampel (kelas VII C dan kelas VII E) berasal dari populasi yang memiliki

rata-rata kelas yang sama. Setelah dilakukan uji kesamaan rata-rata data awal

terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dengan memperhatikan rumus,

ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga

Page 94: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

76

. Pada taraf signifikan 5% dan dk = 32 + 31 - 2 = 61 diperoleh

. Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh ,

maka diterima. Jadi, rata-rata pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E) tidak

berbeda signifikan. Dengan kata lain, siswa di kelas VII C dan kelas VII E berasal

dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama. Uji kesamaan rata-rata

data awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010.

Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat

pada Lampiran 56.

4.1.2 Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai. Kelas

eksperimen yaitu kelas VII E diberi perlakukan model pembelajaran TSTS dengan

strategi REACT, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas VII C menggunakan model

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Setelah

dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian dilakukan tes untuk

mengetahui perkembangan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar

siswa. Tes terdiri dari empat butir soal yang sudah diujicobakan, sedangkan skala

terdiri dari 26 butir pernyataan yang sudah diujicobakan. Seperti halnya data awal,

data akhir juga dianalisis. Analisis pada data akhir terdiri dari uji normalitas, uji

homogenitas, uji hipotesis 1, uji hipotesis 2, dan uji hipotesis 3. Hasil analisis data

akhir yang diperoleh adalah sebagai berikut.

4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data akhir tes

kemampuan koneksi matematis pada sampel dan untuk menentukan jenis statistik

Page 95: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

77

yang digunakan. Setelah dilakukan uji normalitas data akhir terhadap sampel

(siswa kelas VII C dan VII E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan

kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga = 6,19.

Pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 diperoleh = 9,49. Karena pada taraf

signifikan 5% diperoleh = 6,19

= 9,49, maka diterima. Jadi,

data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi normal.

Uji normalitas data akhir tes kemampuan koneksi matematis ini dilakukan

dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan untuk perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 58.

4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi

Matematis

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians data akhir

tes kemampuan koneksi matematis siswa pada sampel (kelas VII C dan kelas VII

E). Setelah dilakukan uji homogenitas data akhir terhadap sampel dengan

memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3

diperoleh hasil dan pada taraf signifikan 1%.

Berdasarkan analisis tersebut, karena , maka diterima. Ini

berarti bahwa data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel (kelas

VII C dan kelas VII E) mempunyai varians yang sama. Uji homogenitas data

akhir tes kemampuan koneksi matematis ini dilakukan dengan menggunakan

program Microsoft Excel 2010. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara

untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 59.

Page 96: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

78

4.1.2.3 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data akhir skala

motivasi belajar pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dan untuk menentukan

jenis statistik yang digunakan. Setelah dilakukan uji normalitas data akhir

terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dengan memperhatikan rumus,

ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga

= 7,22. Pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 diperoleh

= 13,3.

Karena = 7,22

= 13,3, maka diterima. Jadi, data akhir skala

motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal. Uji normalitas data akhir skala

motivasi belajar ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel

2010 dan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 61.

4.1.2.4 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians data akhir

skala motivasi belajar pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E). Setelah

dilakukan uji homogenitas data akhir terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII

E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan

pada Bab 3 diperoleh hasil dan pada taraf

signifikan 1%. Berdasarkan analisis tersebut, karena , maka

diterima. Ini berarti bahwa data akhir skala motivasi belajar pada sampel (kelas

VII C dan kelas VII E) mempunyai varians yang sama. Uji homogenitas data

akhir skala motivasi belajar siswa ini dilakukan dengan menggunakan program

Microsoft Excel 2010. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk

memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 62.

Page 97: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

79

4.1.2.5 Hasil Uji Hipotesis I

KKM individual yang harus dicapai oleh setiap siswa di SMP N 13

Semarang untuk aspek kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini adalah

61. Sedangkan, KKM klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 75%.

Uji hipotesis 1 digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal di kelas yang

mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Dalam penelitian

ini uji ketuntasan klasikal data akhir kelas eksperimen dianalisis dengan bantuan

microsoft excel dan diuji menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang

diuji sebagai berikut.

H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama

dengan 74,5%)

H1 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)

Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 63 diperoleh bahwa

zhitung = 2,43. Harga ztabel dengan α = 5% adalah . Dari hasil

perhitungan, karena z hitung > z tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa

kemampuan koneksi matematis di kelas yang mendapat model TSTS dengan

strategi REACT telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis II

Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbandingan

kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model TSTS

dengan strategi REACT dan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang

mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Hipotesis statistikanya sebagai berikut.

Page 98: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

80

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih

baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik

dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 64 diperoleh bahwa

thitung = 3,50. Harga ttabel dengan α = 5% dan dk = adalah

( )( ) . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa

kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model TSTS

dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis siswa di

kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,

dan diskusi.

4.1.2.7 Hasil Uji Hipotesis III

Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbandingan

motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi

REACT dan motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hipotesis statistikanya sebagai

berikut.

(motivasi belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari

motivasi belajar siswa kelas kontrol)

(motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari motivasi

belajar siswa kelas kontrol)

Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 65 diperoleh bahwa

thitung = 2,14. Harga ttabel dengan α = 5% dan dk = adalah

Page 99: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

81

( )( ) . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa

motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi

REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

4.1.3 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model

pembelajaran TSTS dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi

matematis dan motivasi belajar siswa kelas VII. Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 13 Semarang pada tanggal 14 Agustus 2015 – 5 September 2015.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII

semester ganjil SMP N 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Banyaknya

siswa kelas VII semester ganjil SMP N 13 Semarang pada tahun pelajaran

2015/2016 adalah 287 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas yaitu kelas VII A

sampai VII I. Dari sembilan kelas tersebut kemudian diambil secara acak dua

kelas untuk dijadikan sampel. Dari pengambilan sampel tersebut, terpilih kelas

VII C dan kelas VII E. Berdasarkan hasil analisis data awal diperoleh bahwa

sampel yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII E dan kelas VII C berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang

sama. Data awal yang digunakan adalah nilai ujian nasional tingkat SD mata

pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil analisis tersebut, kelas

VII C digunakan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, sedangkan kelas VII E

digunakan sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model TSTS dengan

Page 100: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

82

strategi REACT. Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang mendapat model TSTS

dengan strategi REACT dan di kelas yang mendapat model konvensional dengan

metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi masing-masing sebanyak lima kali

pertemuan dengan rincian empat kali pertemuan menggunakan model dan satu

kali pertemuan untuk tes kemampuan koneksi matematis dan pengisian skala

motivasi belajar.

Sebelum tes dan skala diberikan agar mendapat hasil uji coba yang baik,

dipilih kelas uji coba yaitu kelas VII F untuk diberikan pembelajaran yang sesuai

dengan tes dan skala yang akan diberikan. Sehingga kelas uji coba memperoleh

pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah, yakni model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Pembelajaran di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 14, 18, 21, dan

25 Agustus 2015. Tes uji coba kemampuan koneksi matematis dan skala uji coba

motivasi belajar diberikan di kelas uji coba pada tanggal 28 Agustus 2015.

Pertemuan I di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus

2015. Sub materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat

terbuka, dan PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan

pertama kelas uji coba dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan

pertama kelas uji coba dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada pertemuan I ini, siswa

kesulitan dalam mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep

dan prosedur. Hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat menjawab serangkaian

pertanyaan yang diberikan oleh guru dikarenakan siswa lupa dengan beberapa

konsep yang pernah dipelajari sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru

Page 101: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

83

menerangkan kembali konsep unsur-unsur aljabar yang pernah dipelajari

sebelumnya untuk mendorong siswa mengkonstruk pemahamannya sendiri agar

menemukan konsep PLSV. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan

soal cerita. Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah

permasalahan menjadi bentuk model matematika. Untuk mengatasi hal tersebut,

guru memberikan dorongan pada siswa untuk benar-benar memahami masalahnya

dahulu dan membiasakan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan, serta memberikan bimbingan dalam menyusun suatu model

matematika. Pada aspek motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan adalah

mengerjakan kuis individu dengan jujur karena masih ada siswa yang mencontek

saat mengerjakan kuis individu. Selain itu, memberikan tanggapan atas jawaban

siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis juga perlu ditingkatkan.

Pertemuan II di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus

2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua kelas

uji coba dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua kelas uji coba

dapat dilihat pada Lampiran 7. Pada awal kegiatan, guru menanyakan apakah ada

kesulitan dalam mengerjakan PR atau tidak. Beberapa siswa mengaku kesulitan

untuk mengerjakan nomor soal tertentu. Akhirnya guru membahas nomor soal

tersebut dengan cara menawarkan kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan

nomor soal itu untuk maju menuliskan jawabannya di papan tulis. Selanjutnya

guru memeriksa PR siswa dengan berkeliling sambil menunggu salah satu siswa

selesai menuliskan jawabannya di papan tulis. Kemudian guru mengonfirmasi

Page 102: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

84

jawaban dan melanjutkan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan

mengingatkan siswa tentang materi operasi aljabar, hal tersebut dilakukan untuk

mempermudah siswa dalam menghubungkan berbagai representasi konsep operasi

aljabar dengan konsep persamaan ekuivalen PLSV. Pada pertemuan kedua ini,

siswa dibiasakan untuk menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang

ditanyakan dari soal agar siswa mudah mengubah permasalahan menjadi model

matematika berbentuk PLSV. Namun, siswa mengalami kesulitan untuk mencari

koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.

Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung untuk menentukan operasi

manakah yang harus diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV. Untuk

mengatasi hal tersebut, guru memberikan bimbingan pada siswa dengan

memberikan petunjuk yang dituliskan di papan tulis. Agar siswa dapat

mengerjakan kuis individu dengan jujur, guru memberi sanksi kepada siswa yang

mencontek hasil pekerjaan temannya saat mengerjakan kuis, sehingga di

pertemuan kedua ini, siswa lebih jujur dalam mengerjakan kuis individu daripada

pertemuan pertama.

Pertemuan III di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus

2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga kelas

uji coba dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan ketiga kelas uji coba

dapat dilihat pada Lampiran 8. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan hampir

sama seperti pada pertemuan pertama dan kedua dengan sub materi pembelajaran

adalah cara menentukan penyelesaian PLSV. Pada pertemuan ketiga ini, untuk

memperbaiki kemampuan siswa dalam menentukan operasi manakah yang harus

Page 103: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

85

diberikan pada langkah-langkah penyelesaian suatu PLSV, guru menuliskan

petunjuk pengerjaan di papan tulis untuk mempermudah siswa, kemudian

memberikan dan menjelaskan contoh soal dengan mengajukan beberapa

pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mengkoneksikan satu prosedur ke

prosedur lain. Pada pertemuan ketiga ini, siswa juga sudah terbiasa menggunakan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat

terlihat saat siswa dapat mengubah permasalahan soal cerita menjadi model

matematika berbentuk PLSV dengan benar. Siswa juga lebih aktif mengajukan

diri untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta

menanggapi jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis daripada

pertemuan pertama dan kedua. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam

mengerjakan kuis individu.

Pertemuan IV di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus

2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat kelas

uji coba dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat kelas uji

coba dapat dilihat pada Lampiran 9. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan

hampir sama seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan sub materi

pembelajaran adalah cara menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Pada

pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa mencari koneksi dari satu prosedur ke

prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses menentukan

penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan membiasakan diri

menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal, siswa dapat

dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika. Hal tersebut dapat

Page 104: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

86

terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada kuis tersebut, siswa

diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi geometri. Siswa juga

lebih aktif mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban

di papan tulis, serta menanggapi jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di

papan tulis daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih

disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.

Pada pertemuan V di kelas uji coba yang dilaksanakan tanggal 28

Agustus 2015, guru memberikan tes uji coba kemampuan koneksi matematis dan

skala uji coba motivasi belajar dengan waktu pelaksanaan kurang lebih 120

menit. Setelah dilaksanakan tes dan pengisian skala di kels uji coba, selanjutnya

hasil tes dan skala uji coba dianalisis. Hasil tes dan skala yang sudah baik

digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar

siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa di Kelas yang Mendapat Model

TSTS dengan Strategi REACT

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan. Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas

yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT. Pengamatan tersebut

dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa pada setiap

pertemuan. Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas-aktivitas yang mengarah

pada aspek kemampuan koneksi matematis dan aspek motivasi belajar.

Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 66,67%. Pada aspek

Page 105: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

87

kemampuan koneksi matematis, terdapat 75% siswa agak kesulitan dalam mencari

dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur, hal tersebut

terlihat saat siswa bingung menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang

yang ada pada LKS karena siswa lupa dengan beberapa konsep matematika yang

pernah dipelajarinya waktu duduk di bangku Sekolah Dasar. Selain itu, terdapat

60% siswa kesulitan menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari, hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat mengerjakan

soal cerita yang ada pada LKS karena siswa masih bingung mengubah

permasalahan menjadi bentuk model matematika. Pada aspek motivasi belajar,

terdapat 60% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal

tersebut terlihat saat siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu dan

sedikit siswa yang menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Selain itu,terdapat

40% siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal

tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan dari

guru dan terdapat 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya

kepada guru, menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya

dalam mengerjakan LKS.

Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75,00%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa sudah membiasakan diri

untuk mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan

prosedur, hal tersebut dapat terlihat saat sebagian siswa berhasil menjawab

pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang yang ada pada LKS dengan benar.

Page 106: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

88

Selain itu, terdapat 65% siswa sudah membiasakan diri untuk menggunakan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat

terlihat saat sebagian siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang ada pada LKS

dengan benar. Terdapat 50% siswa mampu memahami representasi ekuivalen

konsep atau prosedur yang sama, hal tersebut dapat terlihat saat siswa mampu

menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-persamaan yang

ekuivalen dengan benar. Selain itu, juga terdapat 55% siswa mengalami kesulitan

untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi

yang ekuivalen, hal tersebut dapat terlihat saat siswa kebingungan untuk

menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada kedua ruas dari suatu

PLSV agar mendapatkan persamaan yang ekuivalen. Pada aspek motivasi belajar,

terdapat 45% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal

tersebut terlihat saat sebagian siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu.

Selain itu,terdapat 30% siswa yang kurang antusias mengikuti proses

pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa kurang

memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 70% siswa melakukan tindakan

aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, dan

berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.

Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 82,69%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa mampu menggunaan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari , serta terdapat

70% siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam

Page 107: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

89

representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek

motivasi belajar, terdapat 30% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang

dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih mencontek ketika

mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 25% siswa yang kurang antusias

mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa

siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 75% siswa

melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab

pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.

Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 86,54%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 75% siswa dapat mencari koneksi dari

satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses

menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan dan terdapat 75% siswa mampu

menggunakan koneksi antar topik matematika, hal tersebut dapat terlihat saat

sebagian besar siswa dapat mengerjakan kuis individu dengan benar. Pada kuis

tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi

geometri. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 25% siswa kurang percaya diri

dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih

mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 20% siswa yang

kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat

saat beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 80%

siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab

pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.

Page 108: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

90

4.1.3.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa di Kelas yang Mendapat Model

Konvensional dengan Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan. Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas

yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktivitas

siswa pada setiap pertemuan. Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas-

aktivitas yang mengarah pada aspek kemampuan koneksi matematis dan aspek

motivasi belajar.

Pada petemuan I yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 65,00%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 50% siswa agak kesulitan dalam mencari

dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur, hal tersebut

terlihat saat siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan yang diberikan

untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis. Selain itu, terdapat 50% siswa

kesulitan menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan

sehari-hari, hal tersebut terlihat saat siswa masih bingung mengubah

permasalahan dari soal cerita menjadi bentuk model matematika. Pada aspek

motivasi belajar, terdapat 40% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang

dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa mencontek ketika

mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 45% siswa yang kurang antusias

mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa

siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 60% siswa

Page 109: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

91

melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru dan menjawab

pertanyaan guru.

Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 77,08%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 65% siswa sudah membiasakan diri

untuk mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan

prosedur, hal tersebut dapat terlihat saat siswa berhasil menjawab serangkaian

pertanyaan dari guru. Selain itu, terdapat 70% siswa sudah membiasakan diri

untuk menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari, hal tersebut dapat terlihat saat siswa mampu mengubah soal cerita yang ada

pada kuis individu menjadi bentuk model matematika. Terdapat 75% siswa

mampu memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama, hal

tersebut dapat dilihat saat siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari

persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan benar. Namun, terdapat 70% siswa

mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain

dalam representasi yang ekuivalen, hal tersebut dapat terlihat saat sebagian siswa

kebingungan untuk menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada

kedua ruas dari suatu PLSV. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 35% siswa

kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat

sebagian siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain

itu,terdapat 40% siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di

kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa kurang memperhatikan

Page 110: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

92

penjelasan dari guru dan terdapat 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti

berani bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan guru.

Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2015, diperoleh

bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 85,00%. Pada aspek

kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa sudah mulai terbiasa

menggunaan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari serta

terdapat 75% siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain

dalam representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek

motivasi belajar, terdapat 30% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang

dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih mencontek ketika

mengerjakan kuis individu. Selain itu,terdapat 35% siswa yang kurang antusias

mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa

siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 75% siswa

melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru dan menjawab

pertanyaan guru.

Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 2 September 2015,

diperoleh bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 87,50%.

Pada aspek kemampuan koneksi matematis, terdapat 80% siswa sudah terbiasa

mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen dalam proses menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan dan

tterdapat 75% siswa mampu menggunakan koneksi antar topik matematika, hal

tersebut dapat terlihat saat sebagian besar siswa mampu mengerjakan kuis

individu. Pada kuis tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV

Page 111: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

93

dengan materi geometri. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 25% siswa kurang

percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat beberapa

siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain itu,terdapat 30%

siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut

dapat terlihat saat beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan

terdapat 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

4.1.3.3 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas yang Mendapat Model TSTS

dengan Srategi REACT

Pada kelas eksperimen yaitu kelas VII E, pembelajaran menggunakan

model TSTS dengan strategi REACT. Model tersebut dapat membuat siswa

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab mereka diharuskan bekerja

secara kelompok untuk mendiskusikan materi dan menyelesaikan suatu masalah

yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu lain.

Dalam pembelajaram menggunakan model TSTS dengan strategi REACT, setiap

kelompok diberi LKS yang dapat membantu siswa untuk mengkonstruk

pengetahuannya sendiri dan melatih kemampuan siswa untuk menghubungkan

materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan bidang ilmu lain.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang mendapat model TSTS dengan

strategi REACT meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Pada kegiatan pendahuluan, proses pembelajaran diawali dengan

pemberian salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran, memberi motivasi, mengecek pengetahuan prasyarat yang harus

Page 112: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

94

dimiliki siswa sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya, dan menjelaskan alur

aktivitas dari model pembelajaran yang digunakan.

Pada kegiatan inti, terbagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan,

(2) tahap presentasi guru, (3) tahap kegiatan kelompok, dan (4) tahap formalisasi.

Pada tahap pertama yaitu tahap persiapan, guru membagi siswa dalam satu kelas

menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa dan

setiap anggota kelompok harus heterogen dalam hal jenis kelamin dan prestasi

akademik siswa. Pada tahap kedua yaitu tahap presentasi guru, guru menggunakan

aspek relating untuk mengenalkan dan menjelaskan secara singkat materi dengan

cara mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan materi yang sudah

dipelajari sebelumnya, serta mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

dengan tujuan untuk mendorong siswa menemukan konsep, teori atau pemahaman

yang lebih bermakna. Tahap ini sesuai dengan indikator dari kemampuan koneksi

matematis yaitu siswa mampu menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-

hari dan siswa mampu menggunakan koneksi antar topik matematika.

Pada tahap ketiga yaitu tahap kegiatan kelompok, guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok. Setiap kelompok harus berdiskusi untuk menemukan

konsep dan memecahkan masalah yang tertera pada LKS. Pada LKS terdapat

aspek experiencing yang disajikan dalam bentuk aktivitas penemuan konsep.

Selain itu, pada LKS juga terdapat aspek applying dan transferring yang disajikan

dalam bentuk latihan soal. Siswa mulai mencermati dan menjawab pertanyaan

yang diajukan dalam LKS. Tahap ini sesuai dengan indikator dari kemampuan

koneksi matematis yaitu siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke

Page 113: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

95

prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dan menggunakan matematika

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu lain. Ketika mengerjakan

LKS, siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan data/informasi sebanyak-

banyaknya dengan membaca literatur, buku, dan lain-lain. Guru membimbing

setiap kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah selesai mengerjakan LKS,

dua dari empat anggota masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

dan bertamu ke kelompok yang lain secara terpisah, sementara anggota lain yang

tetap tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi

mereka ke tamu mereka, setelah memperoleh informasi dari anggota yang tinggal,

tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing untuk melaporkan

temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

Diharapkan dalam tahap ini dapat membangkitkan motivasi belajar siswa melalui

kegiatan kelompok karena pada tahap ini sesuai dengan indikator motivasi belajar

yaitu sikap positif siswa di kelas dan keterlibatan kognitif dalam strategi

pembelajaran.

Pada tahap keempat yaitu tahap formalisasi, salah satu kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas untuk

dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya, kemudian meminta

kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan apa yang telah

dipresentasikan. Guru memberikan konfirmasi dari hasil jawaban siswa. Setelah

presentasi di depan kelas selesai, guru meminta semua siswa untuk kembali ke

tempat duduk semula lalu guru memberikan KUIS untuk mengetahui

perkembangan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Kemudian

Page 114: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

96

guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dengan tepuk tangan dan

memberikan tambahan poin pada buku keaktifan. Pada tahap ini sesuai dengan

indikator motivasi belajar yaitu keyakinan (kepercayaan diri) yang dapat terlihat

pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Selain itu, indikator

motivasi belajar yang lain seperti sikap positif siswa juga dapat terlihat pada saat

siswa menanggapi jawaban dari kelompok yang presentasi di depan kelas serta

pemberian penghargaan yang dilakukan oleh guru kepada kelompok terbaik

dengan tujuan agar siswa lain dapat termotivasi untuk lebih kompak dalam

kegiatan belajar kelompok.

Pada kegiatan penutup dalam pembelajaran, guru bersama dengan siswa

menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dikaji, kemudian guru mengajak

siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, lalu

guru memberikan PR yang harus dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Setelah itu, guru menyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan meminta

siswa untuk mempelajarinya di rumah.

Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat terbuka, dan

PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan pertama

dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan pertama dapat dilihat pada

Lampiran 10. Kendala yang dihadapi guru adalah pada saat penyusunan

kelompok. Banyak siswa yang protes dengan pembagian kelompok yang

dilakukan guru, sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Membutuhkan waktu

yang cukup lama untuk memberi pengertian pada siswa sehingga mereka

Page 115: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

97

menerima kelompoknya masing-masing. Pada pertemuan pertama ini siswa masih

kesulitan dalam mengisi LKS sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk siswa

menyelesaikan LKS. Hal ini dikarenakan isian pada LKS pertemuan I terdiri dari

tiga sub materi dan berorientasi pada penemuan konsep yang jarang dilakukan

oleh siswa. Pada pertemuan I ini, siswa agak kesulitan dalam mencari dan

memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur saat menjawab

pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang yang ada pada LKS karena siswa lupa

dengan beberapa konsep matematika yang pernah dipelajarinya waktu duduk di

bangku Sekolah Dasar. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan soal cerita

yang ada pada LKS. Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah

permasalahan dari soal cerita menjadi bentuk model matematika. Untuk mengatasi

hal tersebut, guru memberikan dorongan pada siswa untuk benar-benar

memahami masalahnya dahulu dan membiasakan menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan, serta memberikan bimbingan dalam menyusun suatu

model matematika. Pada aspek motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan

adalah mengerjakan kuis individu dengan jujur karena masih ada siswa yang

mencontek saat mengerjakan kuis individu. Selain itu, memberikan pendapat saat

diskusi kelompok juga perlu ditingkatkan karena masih ada siswa yang tidak

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS.

Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah persamaan-persamaan yang ekuivalen.

Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua dengan

Page 116: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

98

alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua dapat dilihat pada Lampiran

11. Pada RPP pertemuan kedua terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama.

Pada tahap presentasi guru, sebelum guru mengkaji materi tentang persamaan

ekuivalen melalui serangkaian pertanyaan, guru terlebih dahulu mengingatkan

kembali kepada siswa tentang konsep operasi aljabar dan memberikan contoh soal

tentang operasi aljabar, hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih

mudah menghubungkan berbagai representasi konsep operasi aljabar dengan

konsep PLSV. Waktu pengisian LKS pada pertemuan kedua ini lebih singkat

daripada pertemuan pertama dikarenakan materi yang diajarkan hanya satu

subbab saja. Pada saat mengerjakan LKS, siswa lebih mudah dalam mencari dan

memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur. Hal tersebut

dapat terlihat karena mereka berhasil menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat

rumpang yang ada pada LKS dengan benar. Selain itu, dalam meyelesaikan suatu

soal cerita, siswa sudah membiasakan diri untuk menuliskan hal-hal yang

diketahui dan hal yang ditanyakan terlebih dahulu agar dapat mengubah

permasalahan menjadi model matematika bentuk PLSV dengan mudah. Namun,

siswa mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang ekuivalen. Hal tersebut dikarenakan siswa masih

bingung untuk menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada kedua

ruas dari suatu PLSV. Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan

saran atau pendapat kepada temannya dalam mengerjakan LKS dibanding

pertemuan pertama. Selain itu, pada pertemuan kedua ini, guru memberikan

sanksi kepada siswa yang ketahuan mencontek saat mengerjakan kuis individu

Page 117: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

99

sehingga di pertemuan kedua ini siswa lebih jujur dalam mengerjakan kuis

individu.

Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV. Pelaksanaan

pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 3 x

40 menit. RPP pertemuan ketiga dapat dilihat pada Lampiran 12. Pada RPP

pertemuan ketiga ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama dan kedua.

Agar siswa tidak bingung lagi menentukan operasi manakah yang harus diberikan

pada kedua ruas dari suatu PLSV untuk mencari penyelesaiannya, maka guru

memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan petunjuk yang dituliskan

di papan tulis. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai terbiasa dengan

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa sudah mampu menggunaan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari serta mampu

mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan saran atau pendapat

kepada temannya dalam mengerjakan LKS dibanding pertemuan pertama dan

kedua. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.

Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV bentuk

pecahan. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat

dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat dapat dilihat pada

Lampiran 13. Pada pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa dengan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa sudah mampu mencari koneksi dari satu

Page 118: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

100

prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses

menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan membiasakan

diri menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dari soal, siswa

dapat dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika. Hal tersebut

dapat terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada kuis tersebut,

siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi geometri. Pada

aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan saran atau pendapat kepada

temannya dalam mengerjakan LKS dibanding pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Selain itu, siswa lebih kondusif dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.

Meskipun pembelajaran telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya namun

masih ada beberapa kekurangan yang terjadi selama penelitian. Diantaranya

sebagai berikut

(1) Kegiatan pembelajaran menggunakan model TSTS dengan strategi REACT

membutuhkan waktu yang lama karena mendorong kemampuan koneksi

matematis siswa yang maksimal. Jarangnya siswa diasah untuk

menyelesaikan soal non rutin menyebabkan mereka lambat dalam bekerja

sehingga pembelajaran cenderung kekurangan waktu.

(2) Kondisi siswa yang lupa dengan konsep-konsep matematika yang telah lalu

membuat guru harus mengulang beberapa konsep tersebut.

(3) Pada saat pembelajaran berlangsung, ada anggota kelompok siswa yang masih

kurang aktif dalam mengerjakan LKS.

(4) Pada saat bertamu ke kelompok lain, ada beberapa siswa yang tidak serius

menjalankan tugasnya dan menyebabkan kegaduhan.

Page 119: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

101

Beberapa upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi beberapa

kekurangan itu adalah sebagi berikut

(1) Agar siswa tidak lambat bekerja, guru memberikan kesempatan kepada siswa

yang mengalami kesulitan untuk bertanya. Selain itu, guru juga berkeliling

untuk membimbing kelompok yang sedang mengalami kesulitan.

(2) Agar siswa ingat kembali dengan konsep-konsep yang telah lalu, guru

menjelaskan kembali konsep-konsep tersebut dan meminta siswa untuk

membuka kembali buku matematika tingkat Sekolah Dasar.

(3) Agar semua siswa dapat aktif dalam mengerjakan LKS, guru berkeliling dan

memotivasi siswa untuk mengungkapkan pendapat dalam kegiatan belajar

kelompok.

(4) Agar tidak terjadi kegaduhan, guru berkeliling dan berusaha mengkondisikan

siswa untuk tenang dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Selain kekurangan, peneliti juga menemukan beberapa kelebihan dari

penerapan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT yaitu sebagai

berikut

(1) Dengan adanya aspek relating pada strategi REACT, siswa dapat menyadari

bahwa ada keterkaitan antara materi yang sudah dipelajari sebelumnya

dengan materi yang sedang dipelajari.

(2) Dengan adanya aspek experiencing pada strategi REACT, siswa dapat dilatih

untuk belajar mandiri dalam menemukan konsep.

(3) Dengan adanya aspek cooperating pada strategi REACT, siswa dapat

meningkatkan motivasi belajar, sikap untuk saling menghargai,

Page 120: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

102

bertanggungjawab dalam menjalankan tugas, dan melatih kemampuan

berkomunikasi yang baik.

(4) Dengan adanya aspek applying pada strategi REACT, siswa dapat menyadari

bahwa ilmu matematika sangat penting peranannya dalam kehidupan sehari-

hari.

(5) Dengan adanya aspek transferring pada strategi REACT, siswa dapat

menyadari bahwa ilmu matematika bermanfaat untuk menyelesaikan

persoalan yang ada pada bidang ilmu lain.

4.1.3.4 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas yang Mendapat Model

Konvensional dengan Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi

Pada kelas kontrol yaitu kelas VII C, siswa diberi perlakuan model

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sintaks model

pembelajaran konvensionalnya adalah

(1) Guru menyampaikan materi secara lisan dan tertulis, serta memberikan

beberapa contoh soal.

(2) Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa.

(3) Guru memberikan tugas/latihan soal-soal kepada siswa.

(4) Guru dan siswa bersama-sama membahas dan mendiskusikan tugas/latihan

soal.

(5) Pemberian evaluasi berupa kuis.

Pada kegiatan pendahuluan, pembelajaran diawali dengan salam, berdoa,

mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi

Page 121: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

103

motivasi, dan mengecek pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum

melanjutkan ke materi selanjutnya.

Pada kegiatan inti, pembelajaran diawali dengan penyampaian materi

secara lisan dan tertulis. Dalam mengkaji materi, guru mendiskusikan materi

tersebut dengan tanya jawab. Kemudian guru memberikan beberapa contoh soal

berkaitan dengan materi yang dikaji dan guru juga memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya. Setelah itu, guru memberikan latihan soal kepada

siswa. Dalam mengerjakan latihan soal tersebut, siswa diperbolehkan untuk

berdiskusi dengan teman sebelahnya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menuliskan hasil kerjanya di papan tulis agar dapat dibahas

dan didiskusikan bersama. Kemudian guru memberikan kuis untuk mengetahui

seberapa paham siswa mempelajari materi tersebut.

Kegiatan penutup dalam pembelajaran ini diawali dengan guru

membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dikaji

dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian guru mengajak siswa

melakukan refleksi, dan memberikan Pekerjaan Rumah (PR). Setelah itu, guru

menyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk

mempelajarinya di rumah.

Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat terbuka, dan

PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan pertama

dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan pertama dapat dilihat pada

Lampiran 14. Pada pertemuan pertama ini siswa agak kesulitan dalam menjawab

Page 122: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

104

serangkaian pertanyaan dari guru dikarenakan siswa lupa dengan beberapa konsep

yang pernah dipelajari sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru

menerangkan kembali konsep tersebut untuk mendorong siswa mengkonstruk

pemahamannya sendiri agar menemukan konsep PLSV. Pada pertemuan I ini,

siswa agak kesulitan dalam mencari dan memahami hubungan berbagai

representasi konsep dan prosedur. Hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat

menjawab serangkaian pertanyaan yang diberikan untuk mengerjakan contoh soal

di papan tulis. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan matematika dalam

bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan soal cerita. Hal

tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah permasalahan menjadi

bentuk model matematika. Untuk mengatasi hal tersebut, guru memberikan

dorongan pada siswa untuk benar-benar memahami masalahnya dahulu dan

membiasakan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, serta

memberikan bimbingan dalam menyusun suatu model matematika. Pada aspek

motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan adalah mengerjakan kuis

individu dengan jujur karena masih ada siswa yang mencontek saat mengerjakan

kuis individu. Selain itu, memberikan tanggapan atas jawaban siswa lain yang

telah dituliskan di papan tulis juga perlu ditingkatkan.

Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2015. Sub

materi pembelajarannya adalah persamaan-persamaan yang ekuivalen.

Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua dengan

alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua dapat dilihat pada Lampiran

15. Pada RPP pertemuan kedua ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan

Page 123: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

105

pertama. Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang konsep operasi

aljabar lengkap beserta contoh-contoh soalnya, hal tersebut dilakukan untuk

mempermudah siswa dalam menghubungkan berbagai representasi konsep operasi

aljabar dengan konsep PLSV. Dalam menyelesaikan suatu soal cerita, siswa

dibiasakan untuk menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dari

soal agar siswa mudah mengubah permasalahan menjadi model matematika

berbentuk PLSV. Namun, siswa mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari

satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen. Hal tersebut

dikarenakan siswa masih bingung untuk menentukan operasi manakah yang harus

diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV. Untuk mengatasi hal tersebut, guru

memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan petunjuk yang dituliskan

di papan tulis. Agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, guru

menciptakan suasana yang tenang dan kondusif, kemudian mengajak dan

memotivasi siswa untuk aktif dalam menanggapi dan menyempurnakan jawaban

yang telah dituliskan di papan tulis. Selain itu, di pertemuan kedua ini, siswa lebih

jujur dalam mengerjakan kuis individu daripada pertemuan pertama, hal tersebut

disebabkan karena siswa tidak mau mendapat sanksi dari guru.

Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV. Pelaksanaan

pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 3 x

40 menit. RPP pertemuan ketiga dapat dilihat pada Lampiran 16. Pada RPP

pertemuan ketiga ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama dan kedua.

Untuk memperbaiki kemampuan siswa dalam menentukan operasi manakah yang

Page 124: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

106

harus diberikan pada langkah-langkah penyelesaian suatu PLSV, guru menuliskan

petunjuk pengerjaan di papan tulis dan memberi beberapa contoh soal untuk

diselesaikan sendiri oleh siswa. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai

terbiasa menggunaan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari serta mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam

representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek

motivasi belajar, siswa lebih aktif mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan

dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta menanggapi jawaban dari siswa lain

yang telah dituliskan di papan tulis daripada pertemuan pertama dan kedua. Selain

itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu

Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 2 September 2015, Sub

materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV bentuk

pecahan. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat

dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat dapat dilihat pada

Lampiran 17. Pada pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa mencari koneksi

dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam

proses menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan

membiasakan diri menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari

soal, siswa dapat dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika.

Hal tersebut dapat terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada

kuis tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi

geometri.Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif mengajukan diri untuk

menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta menanggapi

Page 125: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

107

jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis daripada pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam

mengerjakan kuis individu.

Aktivitas siswa yang dominan selama proses pembelajaran pada kelas

yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi adalah mencatat, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengerjakan soal

dari guru. Proses pembelajaran pada kelas yang mendapat model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi juga diarahkan untuk melatih

kemampuan koneksi matematis siswa dan memunculkan motivasi belajar siswa.

Secara umum pembelajaran pada kelas yang mendapat model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi dari pertemuan pertama

sampai pertemuan terakhir berberlangsung baik dan lancar.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Kemampuan Koneksi Matematis

Hasil tes kemampuan koneksi matematis siswa diukur menggunakan hasil

posttest. Hasil pengujian terhadap hipotesis I menunjukkan hasil yang signifikan

untuk ketuntasan klasikal. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran

menggunakan model TSTS dengan strategi REACT mampu menghantarkan siswa

mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

Keberhasilan sebuah proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika

sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting yang mendukung

keberhasilan pembelajaran adalah aktivitas guru dalam memilih dan

menggunakan model pembelajaran. Kreativitas guru sangat diperlukan mengingat

Page 126: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

108

guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat

menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar

Berdasarkan Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan, menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar siswa pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian

pendidikan yang berlaku secara nasional. Standar penilaian pendidikan

merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa

memiliki batas ketuntasan minimal atau yang sering disebut dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan

kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan.

Faktanya keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran antara lain

ditandai oleh tingkat pencapaian ketuntasan belajar, baik secara individual

maupun secara klasikal. Penentuan tingkat ketuntasan belajar sepenuhnya menjadi

wewenang tingkat satuan pendidikan yang disesuaikan dengan berbagai hal yang

dimiliki sekolah sebagai faktor pendukungnya, seperti komponen input, sarana

prasarana, kondisi lingkungan fisik dan psikis sekolah dan sebagainya.

Kemampuan koneksi matematis merupakan indikator tingkat keefektifan

penggunaan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dalam penelitian

ini. Dengan demikian pencapaian tingkat ketuntasan belajar juga dilihat dari

tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT telah mencapai tingkat ketuntasan klasikal. Dari jumlah

Page 127: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

109

siswa 31 orang, diperoleh 25 siswa telah mencapai ketuntasan dan 6 siswa belum

mencapai ketuntasan. Jadi lebih dari 75% jumlah keseluruhan siswa dalam kelas

yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT dapat dikatakan tuntas. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis pada kelas yang

mendapat model TSTS dengan strategi REACT mencapai hasil yang diinginkan.

Berdasarkan temuan pada pengerjaan soal, semua indikator dari kemampuan

koneksi matematis di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT

telah terpenuhi. Hal ini dapat diamati pada Gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa siswa sudah memenuhi indikator ke 1, 3,

4, dan 5 dari kemampuan koneksi matematis. Untuk indikator pertama yaitu

mencari dan memahami hubungan antara representasi konsep dapat terlihat dari

Gambar 4.1 Hasil pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi

REACT untuk soal nomor 1

Page 128: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

110

kemampuan siswa dalam menuliskan sebuah persamaan yang dibangun dari

beberapa representasi konsep unsur-unsur pada balok, contohnya sebagai berikut

“( ) ( ) ( ) ”. Untuk indikator ketiga yaitu memahami

representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama dapat terlihat dari

kemampuan siswa dalam mencari bentuk lain dari suatu konsep tanpa mengubah

makna dari suatu konsep tersebut, misalnya siswa menuliskan bentuk lain dari

15,6 dm menjadi 156 cm.. Untuk indikator keempat yaitu mencari koneksi antara

satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dapat terlihat

dari kemampuan siswa dalam menuliskan langkah-langkah menentukan

penyelesaian persamaan linier satu variabel menggunakan persamaan-persamaan

yang ekuivalen secara runtut dan benar. Untuk indikator kelima yaitu

menggunakan koneksi antar topik matematika dapat terlihat dari kemampuan

siswa menggunakan koneksi antara topik aljabar dengan topik geometri, misalnya

menggunakan hasil penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel untuk

menemukan volume balok. Sedangkan untuk indikator kedua yaitu menggunakan

matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Page 129: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

111

Gambar 4.2. Hasil pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan

strategi REACT untuk soal nomor 2

Pada Gambar 4.2 tersebut siswa mampu menuliskan permasalahan yang

terjadi di kehidupan nyata ke dalam model matematika, misalnya siswa mampu

mengubah kalimat dari soal cerita seperti “Ada 3 mobil dan yang naik sepeda 6

orang” menjadi “3 ”. Keberhasilan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal

antara lain siswa merasa antusias dalam mengikuti pelajaran. Selama mengikuti

proses pembelajaran, mereka menyelesaikan permasalahan yang diberikan

dengan cara berdiskusi. Melalui ide-ide yang mereka temukan sendiri itu akan

lebih diingat oleh siswa daripada saat guru menjelaskannya karena mereka

berpikir secara mandiri dan diungkapkan dengan bahasa mereka sendiri. Secara

garis besar pelaksananan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada

penelitian ini memberikan kesempatan siswa untuk berpikir secara maksimal dan

bertukar informasi antar kelompok agar dapat memecahkan masalah. Hasil

penelitian ini sekaligus mendukung temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan

Page 130: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

112

oleh Muslika (2014) yang secara garis besar menyimpulkan bahwa penerapan

REACT dapat meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika.

Hasil pengujian terhadap hipotesis II menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan antara kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT dan

kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,

dan, diskusi, artinya kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model

TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis

siswa yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,

dan diskusi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.3 Pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi

REACT untuk soal nomor 3

Page 131: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

113

Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa siswa di kelas yang mendapat model

TSTS dengan strategi REACT sudah mencapai indikator ke 1, 3, 4, dan 5 pada

kemampuan koneksi matematis. Untuk indikator pertama yaitu mencari dan

memahami hubungan antara representasi konsep dapat terlihat dari kemampuan

siswa dalam menuliskan sebuah persamaan linier satu variabel yang dibangun dari

beberapa representasi konsep sudut dalam bentuk aljabar yang diketahui pada

soal, misalnya “

”. Untuk indikator ketiga yaitu

memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama dapat terlihat

dari kemampuan siswa dalam menuliskan suatu hubungan antar sudut berdasarkan

gambar pada soal, misalnya “sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = 180“.

Untuk indikator keempat yaitu mencari koneksi antara satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang ekuivalen dapat terlihat dari kemampuan siswa

dalam menuliskan langkah-langkah menentukan penyelesaian persamaan linier

satu variabel menggunakan persamaan-persamaan yang ekuivalen secara runtut

Gambar 4.4 Pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model konvensional dengan

metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi untuk soal nomor 3

Page 132: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

114

dan benar. Untuk indikator kelima yaitu menggunakan koneksi antar topik

matematika dapat terlihat dari kemampuan siswa menggunakan koneksi antara

topik aljabar dengan topik geometri, misalnya menggunakan penyelesaian

persamaan linier satu variabel untuk mencari besar sudut COD. Sedangkan

Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa siswa di kelas yang mendapat model

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan, diskusi belum

sepenuhnya mencapai keempat indikator kemampuan koneksi matematis tersebut.

Pada Gambar 4.4 siswa sudah dapat mencapai indikator ke 1, 3, dan 4.

Akan tetapi siswa belum bisa mencapai indikator ke 5. Hal tersebut dapat terlihat

karena siswa belum dapat menemukan besar sudut COD yang ditanyakan dengan

benar. Hal itu juga memperlihatkan bahwa siswa belum bisa menggunakan

koneksi antar topik matematika.

Melalui olah data statistik membuktikan bahwa kemampuan koneksi

matematis siswa yang memperoleh model TSTS dengan strategi REACT lebih

baik dari kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hal itu dapat

terjadi karena

(1) Pembelajaran menggunakan model TSTS dilakukan secara berkelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang dan masing-masing kelompok diberi

LKS untuk didiskusikan, kemudian antar kelompok dipersilahkan untuk

bertukar informasi sehingga setiap kelompok akan memperoleh pengetahuan

baru dari kelompok lain. Hal ini menyebabkan siswa dapat lebih memahami

materi dan lebih ingat dengan materi yang telah dipelajari karena

Page 133: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

115

mendiskusikannya dengan teman sejawat. Sedangkan kegiatan belajar di

kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan, diskusi, siswa hanya mengandalkan penjelasan dari guru,

pengetahuan yang diterima oleh siswa tidak bertahan lama dalam memori

otak dan cenderung cepat lupa.

(2) Pembelajaran dengan strategi REACT lebih menekankan pada aspek relating,

experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Melalui aspek

relating, siswa dilatih untuk dapat mengkaitkan materi yang sudah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang sedang dikaji. Melalui aspek experiencing,

siswa dilatih untuk dapat mengkonstruk pemahamannya sendiri. Melalui

aspek applying, siswa dilatih untuk dapat menerapkan ilmu matematika ke

dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aspek cooperating, siswa dituntut

untuk aktif dalam proses pembelajaran. Melalui aspek transferring, siswa

dilatih untuk dapat menggunakan ilmu matematika ke dalam bidang ilmu

lain. Sedangkan kegiatan belajar di kelas yang mendapat model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan, diskusi lebih didominasi oleh

peran guru daripada peran siswa. Guru lebih banyak menyampaikan

informasi kepada siswa sehingga siswa tidak memiliki banyak kesempatan

untuk mengasah kemampuan koneksi matematisnya.

Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan model TSTS dengan strategi

REACT merancang siswa membangun pengetahuannya sendiri sesuai dengan

teori Piaget yang mengatakan bahwa pandangan kognitif anak akan menjadi lebih

berarti apabila siswa secara aktif terlibat dalam mendapatkan informasi dan

Page 134: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

116

mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Dalam pelaksanaan model TSTS dengan

strategi REACT, siswa dihadapkan pada suatu aktivitas pemecahan masalah

dengan tujuan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh

sebelumnya untuk memecahkan masalah agar mendapat pemahaman yang lebih

bermakna, hal tersebut sesuai dengan teori Ausubel yang mengungkapkan bahwa

belajar dikatakan bermakna apabila informasi yang akan dipelajari siswa disusun

sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat

mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Selain

itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa model TSTS dengan strategi

REACT yang dilakukan secara berkelompok dapat membuat siswa menjadi lebih

aktif dan dapat bertukar informasi, hal tersebut sesuai dengan teori Vygotsky yang

mengungkapkan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh situasi dan bersifat

kolaboratif. Oleh karena itu, kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang

mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT lebih baik

dibandingkan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat

model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh

Yuniawatika (2011: 118), Muslika (2014: 184), dan Kusuma (2014: 366) yang

intinya mengatakan bahwa hasil belajar matematika menggunakan model TSTS

dan strategi REACT lebih baik dari pada model konvensional.

4.2.2 Hasil Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa karena dengan adanya

motivasi belajar siswa akan lebih mempersiapkan diri dalam belajar, siswa juga

Page 135: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

117

akan menjadi sadar bahwa ia harus dapat mencapai tujuan pembelajaran yakni

ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Di samping itu, melalui motivasi belajar,

siswa dapat mengarahkan kegiatan belajarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh

Sardiman (2006: 75) ”Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat”.

Motivasi belajar siswa pada kelas yang mendapat model TSTS dengan

strategi REACT dan kelas yang mendapat model konvensional dengan metode

ceramah, tanya jawab, dan diskusi dapat diketahui dari persentase rata-rata skor

skala motivasi belajar Dilihat dari persentase rata-rata skor motivasi belajar

masing-masing kelas, ditemukan adanya perbedaan antara motivasi belajar di

kedua kelas tersebut dimana rata-rata skor motivasi belajar pada kelas yang

mendapat model TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari rata-rata skor

motivasi belajar pada kelas yang mendapat model konvensional dengan metode

ceramah, tanya jawab, dan, diskusi.

Hasil pengujian terhadap hipotesis III menunjukkan bahwa motivasi

belajar siswa pada kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT lebih baik dibandingkan pada kelas yang diajar

menggunakan model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan,

diskusi. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain

(1) Model pembelajaran TSTS melibatkan keaktifan siswa secara optimal dalam

proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa muncul karena

a. Adanya kegiatan diskusi kelompok. Hal tersebut membuat siswa merasa

nyaman dan tidak tegang karena setiap permasalahan diselesaikan secara

Page 136: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

118

bersama-sama dengan kelompoknya sehingga pekerjaan yang berat terasa

ringan. Dalam diskusi kelompok tersebut, mereka dapat bekerjasama dan

sharing pendapat dengan kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini

mampu menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa saling memiliki, dan sikap

positif yang lain pada diri siswa.

b. Adanya pembagian peran sebagai tamu dan tuan rumah. Pembagian peran

tersebut membuat siswa sadar akan tanggung jawabnya dalam

menjalankan tugas dan memacu siswa untuk terlihat baik dalam

menjalankan tugas di hadapan teman-temannya. Pembagian peran

tersebut menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan

kegiatan pembelajaran seperti inilah siswa tidak mengalami kejenuhan

dan siswa mampu memaksimalkan potensi dirinya.

c. Adanya pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik. Penghargaan

tersebut berupa tepuk tangan dan tambahan poin ke dalam buku

keaktifan. Dengan adanya penghargaan tersebut dapat membuat siswa

termotivasi untuk menjadi kelompok yang terbaik.

(2) Pada strategi REACT terdapat aspek relating, experiencing, applying,

cooperating, dan transferring. Motivasi belajar dapat muncul karena

a. Melalui aspek relating, siswa dapat menyadari bahwa

matematika merupakan disiplin ilmu yang saling berhubungan dan

berkaitan, bukan sebagai sekumpulan materi yang terpisah-pisah. Aspek

relating dapat membantu siswa dalam mengkonstruk pengetahuan baru

dengan mudah karena menghubungkan materi baru dengan materi

Page 137: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

119

sebelumnya atau konteks kehidupan nyata sehingga dapat mengubah

pandangan siswa dari anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran

yang paling sulit menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

b. Melalui aspek experiencing, siswa terlibat langsung dalam menemukan

konsep dan algoritma untuk menyelesaikan masalah. Dengan menemukan

sendiri konsep dan pengetahuannya, siswa terpancing untuk ingin

mempelajari sub materi lebih lanjut.

c. Melalui aspek cooperating, siswa merasa nyaman dan tidak tegang karena

setiap permasalahan diselesaikan secara bersama-sama dengan

kelompoknya sehingga pekerjaan yang berat terasa ringan. Dalam diskusi

kelompok tersebut, mereka dapat bekerjasama dan sharing pendapat

dengan kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini mampu

menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa saling memiliki, dan sikap positif

yang lain pada diri siswa.

d. Melalui aspek applying dan transferring, siswa terlibat langsung untuk

memecahkan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam bidang ilmu lain sehingga hal tersebut membuat siswa

menyadari betapa pentingnya ilmu matematika.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa model TSTS dengan strategi

REACT dapat memunculkan respon positif pada dalam diri siswa sehingga

membuat siswa menjadi antusias, senang, bersemangat, ceria, dan termotivasi

untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teori Thorndike

yang mengemukakan bahwa apabila sesuatu memberikan hasil yang

Page 138: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

120

menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan respon akan

menjadi semakin kuat.

Berbeda pada pembelajaran di kelas yang mendapat model konvensional

dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, siswa hanya mendengarkan

ceramah atau pemberian materi dari guru, kemudian siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru. Akibatnya siswa merasa jenuh, dan enggan untuk

mengikuti pelajaran, sehingga motivasi belajar siswa kurang.

Page 139: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

121

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 13

Semarang pada tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan 5 September 2015 dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

(1) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap

kemampuan koneksi matematis siswa pada materi persamaan linier satu

variabel di kelas VII SMP N 13 Semarang tahun ajaran 2015/2016.

(2) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap

motivasi belajar siswa pada materi persamaan linier satu variabel di kelas

VII SMP N 13 Semarang tahun ajaran 2015/2016.

5.2 Saran

Saran-saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dapat digunakan sebagai

model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan kemampuan koneksi

matematis dan motivasi belajar siswa, khususnya pada materi persamaan

linear satu variabel sehingga model pembelajaran TSTS dengan strategi

REACT dapat digunakan pada tahun berikutnya.

(2) Guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP N 13 Semarang hendaknya

memberikan latihan soal-soal dan PR yang bersifat non rutin dimana soal

Page 140: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

122

tersebut dapat merangsang siswa mengembangkan kemampuan koneksi

matematisnya.

Page 141: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

123

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir & N.L. Achadiyah. 2009. Pembelajaran Keliling dan Luas Lingkaran

dengan Strategi REACT pada Kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Mojokerto.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta:

UNY. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id/7040/[diakses 19-03-2015].

Amri, S & I.K. Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam

Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

BSNP. 2013. Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tersedia di https://www.dropbox.com/s/e23xdw1vht0av3h/DVD%20

analisis%20penilaian2013.rar [diakses 9-4-15].

Crawford, M.L. 2001. Research, Rationale, and Techniques for Improving

Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Texas:

CCI. Tersedia di http://www.cord.org/uploadedfiles/Teaching%20

Contextually%20%28Crawford%29.pdf [diakses 21-03-2015].

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Nasional Standar Pendidikan Nasional

(BNSP). Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/

dokumen/Permendiknas%20No%2023%20Tahun%202006.pdf [diakses 12-

04-2015].

Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Fisika Man Ngraho. 2010.Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu. Tersedia

di Http://fisikamangraho.blogspot.com/2010/06/model-pembelajaran-dua-

tinggal-dua-tamu.html [diakses 09-03-2015].

Gordah, E. K. 2009. Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan

Masalah Matematik melalui Pendekatan Open Ended. Tesis. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia. Tersedia di http://repository.upi.edu

[diakses 20-3-2015].

Harahap, R., I. Dewi, & Sumarmo. 2012. Perbedaan Peningkatan Kemampuan

Komunikasi dan Koneksi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran

Page 142: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

124

Kontekstual dengan Kooperatif Tipe STAD di SMP Al Washliyah 8

Medan. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. Vol 5 No 2: 186-

204. Tersedia di http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-

25818-Jurnal%20186-204.pdf [diakses 02-03-2015].

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Jihad, A. & A. Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Joyce, B. & M. Weil. 1980. Models of Teaching (2nd

ed.). New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Jupri. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi

Pokok Segi Empat Kelas VII C MTs Taqwal Ilah Tembalang Tahun

Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo. Tersedia di http://library.walisongo.ac.

id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl-juprinim31-6039-1-skrispi-p.pdf

[diakses 24-03-2015].

Kusuma, F.A., Budiyono. & S. Subanti. 2014. Eksperimentasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair

Share (TPS) pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu

Variabel Ditinjau dari Karakteristik Cara Berpikir Siswa Kelas VII SMP

Negeri di Kabupaten Pacitan. Jurnal UNS. Vol. 2, No 4: 359-368. Tersedia

di http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2math/article/view/4168 [diakses

15-03-2015].

Lie, A. 2004. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Linto, L.R., S. Elniati, & Y. Rizal. 2012. Kemampuan Koneksi Matematis dan

Metode Pembelajaran Quantum Teaching dengan Peta Pikiran. Jurnal

Pendidikan Matematika UNP. Vol 1 No 1: 83-87. Tersedia di

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pmat/.../868 [diakses 22-03-

2015].

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Meece, Judith. 2001. Improving Student Motivation. Chapel Hill: Serve. Tersedia

di http://www.serve.org/FileLibraryDetails.aspx?id=75 [diakses 7-05-2015].

Page 143: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

125

Muslika. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1

Mumbulsari Jember pada Materi Aritmetika Sosial dengan Model REACT

(Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) Tahun

2012/2013. Jurnal Kadikma. Vol 5 No 1: 175-186. Tersedia di

http://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/1280/1040.

National Council of Teacher of Mathematics. 2000. Principles and Standards for

School Mathematics. Reston, VA: Author. Tersedia di

http://www.nctm.org/Standards-and-Positions/Principles-and-Standards/.

[diakses 18-03-2015].

Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya

Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Permana, Y. & U. Sumarmo. 2007. Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan

Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

Balai Penataran Guru Tertulis dan UPI. Vol 1 No 2: 116-123. Tersedia di

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._I_No._2-

Juli_2007/6_Yanto_Permana_Layout2rev.pdf [diakses 24-03-2015].

Permendiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas. Tersedia di http://riau.kemenag.go.id/file/

file/produkhukum/fcpt1328331919.pdf [diakses 27-03-2015].

Permendiknas. 2006. UU No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta:

Depdiknas. Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/

Permendiknas%20No%2022%20Tahun%202006.pdf [diakses 20-03-2015].

Permendiknas. 2008. UU No 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat

Akreditasi Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: CV Novindo

Pustaka Mandiri. Tersedia di http://dokumen.tips/documents/permendiknas-

no-52-tahun-2008-kriteria-dan-perangkat-akreditasi-smama.html [diakses

21-04-2015].

Rifa’i, A. & C.T. Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Unnes Press.

Rosnawati. 2009. Enam Tahapan Aktivitas Dalam Pembelajaran Matematika

Untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Jurusan

Matematika FMIPA UNY. Tersendia di

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/R.%20Rosnawati,%20Dra.

%20M.Si./ENAM%20TAHAPAN%20AKTIVITAS%20DALAM%20PEM

BELAJARAN%20MATEMATIKA%20UNTUK%20MENDAYAGUNAK

AN%20BERPIKIR%20TINGKAT%20TINGGI%20SISWA.pdf [diakses 18

Juni 2015].

Page 144: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

126

Sardiman. 2006. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

RajaGravindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sumarmo, Utari. 2006. Pembelajaran Ketrampilan Membaca Matematika Pada

Siswa Sekolah Menengah. Jurnal UPI. Tersedia di

http://math.sps.upi.edu/?p=64 [diakses 21-04-2015].

Wardhani, Sri. 2008. Standar Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Pusat

Pengambangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Matematika. Tersedia di http://p4tkmatematika.org/file/PRODUK/PAKET

%20FASILITASI/SMP/Standar%20Penilaian%20Pendidikan.pdf [diakses

02-04-2015].

Widjayanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa Jurusan Pendidikan

Kimia MIPA UNY. Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian

pada Masyarakat di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22

Agustus 2008. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files

/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/kualitas-lks.pdf [diakses 11-04-

2015].

Yuniawatika. 2011. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT

untuk meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi Matematika

Siswa Sekolah Dasar. Jurnal UPI. No 2: 107-120. Tersedia di

http://jurnal.upi.edu/file/10-Yuniawatika-edit.pdf [diakses 21-02-2015].

Page 145: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

127

DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA

SMP NEGERI 13 SEMARANG

No. Nama Kode Peserta

Didik

1 ANGELITA ANANDA MURDIAS UC-1

2 AUDREY SEKAR AYU MAHARANI PUTRI UC-2

3 AURELLIA RACHMA PRASYANTI UC-3

4 DHEA RAHMADANIA PUTRI CHANAFI UC-4

5 ELSY RANICA APRILLIANA UC-5

6 FATHIMAH AZ ZAHRA UC-6

7 FATKHA ULINNAJIB UC-7

8 INDY NAYU HALIZA UC-8

9 INGGRID YOLANDA BASANTHI PRADEWI UC-9

10 IQLIMA AULIA ABIDAR UC-10

11 LATIFA APRILIA UC-11

12 MARCELINO WAHYU PERMANA UC-12

13 MARCHELLINO SHANE ARIEL UC-13

14 MOHAMMAD FARIS UC-14

15 MUHAMAD LUTHFIANTO UC-15

16 MUHAMMAD RAIHAN ILHAM FAJARUDIN UC-16

17 MUSHAFA FADZAN ANDIRA UC-17

18 NADILLA DWI KURNIASARI UC-18

19 NADYNE PUTRIDINANTI SEKAR KINASIH UC-19

20 NICOLAS RAMA WIJAYA UC-20

21 NIKOLAUS BASKARA PAMUNGKAS UC-21

22 PANDEKA BAGUS PRASETYA UC-22

23 PASKASIUS ADRIELL CHRIESNANDA UC-23

24 PATRICIA PUTRI ZABRINA UC-24

25 RAYHAN ADI HENDRAWAN UC-25

Lampiran 1

Page 146: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

128

26 REZA FIRMANSYAH PUTRANTO UC-26

27 ROSITA PARASATI UC-27

28 SHABRAN HAIDAR UC-28

29 TEODERIKUS SATRIO FAJAR PURNOMO UC-29

30 THERESIA NOVENA KRISTANTI UC-30

31 THOMAS AQUINAS KELIR UC-31

Page 147: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

129

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (VII E)

SMP NEGERI 13 SEMARANG

No. Nama Kode Peserta

Didik

1 ARNAYLA NEZZA MARIEZKO E-01

2 AULIA ICHSAN NUGROHO E-02

3 BAGUS UNGGUL SETYAWAN E-03

4 CORNELIA NANDITA SETYONINGRUM E-04

5 DANU KURNIAWAN E-05

6 DEVITA FRANSISKA NATALIA E-06

7 EGISTINA AYU NARWASTI E-07

8 EKA SETIYANI E-08

9 FATIMAH AZZAHRA E-09

10 GERALD RENDY MAMOLA E-10

11 IMMANUEL BERLI SEPTIAN E-11

12 INEZ NATHANIA PUTRI E-12

13 IVAN RICO SAPUTRA E-13

14 JOSEPH RYAN IVANDY E-14

15 KEIZYA VALENCIA CHEALSE KAMBUAYA E-15

16 KEZIA REDITA CHRISTIANA E-16

17 LAILA BIRULAH E-17

18 MADILA SRI KURNIA DEWI E-18

19 MARCELINO NELSON MARTIN E-19

20 MARCHEL HADDYANTO KOROMATH E-20

21 MOHAMMAD FAHMI MAULANA E-21

22 MUHAMMAD RIF'AN DANY E-22

23 NAURIL ARZANIA DIAULHAQ E-23

24 PUTRI INDAH CAHYANI E-24

25 RENITA ANNISA PRAVITASARI E-25

26 RESA KURNIAWAN WICAKSONO E-26

Lampiran 2

Page 148: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

130

27 RISMA AULLIYA E-27

28 RIZQY MAULANA AKBAR E-28

29 ROMEO DAMAR DARU E-29

30 SEPTI KURNIA SARI E-30

31 THEODORUS ZABDI PUTRA DITA E-31

Page 149: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

131

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (VII C)

SMP NEGERI 13 SEMARANG

No. Nama Kode Peserta

Didik

1 AAN SETIAWAN K-01

2 ADELIA MARSYA AZZAHRA K-02

3 AGUNG SETIAWAN K-03

4 ANDIKA EKA PUTRA RISTIYANTO K-04

5 ANGELLICA SIVAYA VIYANTO SAPUTRI K-05

6 ANNAS DHAMAR GALUH K-06

7 ANRE ALMANADAA K-07

8 BAGUS AGIL IRAWAN K-08

9 BAYU ARIYA MUKTI K-09

10 CAESSARI ANANDA MAYANG TRISNAWATI K-10

11 CHINTYA PUTRI RAMADHANI K-11

12 DEVINTA SYAWALUFI CHANTIKA K-12

13 DEVITA DINDA PUSPITASARI K-13

14 DINI JANU PERTIWI K-14

15 DIVA RAHMADANI ANINGGITA PUTRI K-15

16 DYAZ ILHAM HIDSORA HARYATNA K-16

17 FITA ANINDA DWI PRATIWI K-17

18 FRISKI VALENTINO GUNAWAN K-18

19 HENDRAWAN RACHMAD ARDIANTO K-19

20 HERU PRASETYO K-20

21 HUDA AQILLA AYYASYIVA K-21

22 JANA NURHANIFAH K-22

23 NABILLA CALISSA PRASETYO K-23

24 NARISA AULIA GITARAHMA K-24

25 NINDIA SALSHA NOVEKA K-25

26 NUZULIA MEIKE WATI K-26

Lampiran 3

Page 150: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

132

27 PELANGI CINTA KIRANA WIBISONO K-27

28 PUTRI NADYA ISMONO K-28

29 RAKA FITRA PRATAMA K-29

30 RAMA LUKMAN BACHTIAR K-30

31 REZA ADI SETIAWAN K-31

32 SAFIRA DINIYA AZIS SEFRIZAL K-32

Page 151: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

133

PENGGALAN SILABUS KELAS UJI COBA

Sekolah : SMP N 13 Semarang

Kelas : VII (Tujuh)

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : 1 (satu)

Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)

Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

PLSV Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam memahami dan

mengubah suatu

masalah ke dalam

model matematika

berbentuk PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang

saku setiap hari. Pada hari

ke-7 Bella mendapat

tambahan uang sebesar

Rp1000,00 sehingga

jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka

dari permasalahan

tersebut?

3x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Lampiran 4

133

Page 152: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

134

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam menentukan

bentuk ekuivalen dari

PLSV dengan cara

kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan,

atau dibagi dengan

bilangan yang sama .

2.3.2 Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua

ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan

bilangan yang sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang

ubin berbentuk persegi

dengan panjang sisi

cm.

Jikakeliling ubin

tersebut adalah 116

cm, maka berapa

panjang sisi dari ubin

tersebut?

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade

matematika yang terdiri

dari 50 soal memiliki

aturan sebagai berikut:

Jika jawaban benar

akan mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab

akan mendapat nilai -1.

3 x 40

menit

Buku

matema-

tika BSE

134

Page 153: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

135

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

. Bella mengikuti

olimpiade matematika

tersebut, dia mampu

menjawab 40 soal dan

memperoleh skor 96.

Berapa soal yang

berhasil dijawab oleh

Bella dengan benar?

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV bentuk pecahan.

2.3.4 Menentukan

penyelesaian PLSV

dalam bentuk

pecahan.

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari layang-

layang tersebut adalah 70

cm, maka berapa panjang

dari masing-masing

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

A

𝑥

𝑥

B

C

D

135

Page 154: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

136

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

sisinya?

Semarang, 3 Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Matematika Peneliti

Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti

NIP. 19611208 1987102001 4101411117

136

Page 155: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

137

PENGGALAN SILABUS KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP N 13 Semarang

Kelas : VII (Tujuh)

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : 1 (satu)

Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)

Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

PLSV Menggunakan model

pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT

dalam memahami dan

mengubah suatu

masalah ke dalam

model matematika

berbentuk PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang

saku setiap hari. Pada hari

ke-7 Bella mendapat

tambahan uang sebesar

Rp1000,00 sehingga

jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka

dari permasalahan

tersebut?

3x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Lampiran 5

137

Page 156: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

138

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

Menggunakan model

pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT

dalam menentukan

bentuk ekuivalen dari

PLSV dengan cara

kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan,

atau dibagi dengan

bilangan yang sama .

2.3.2 Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua

ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan

bilangan yang sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang ubin

berbentuk persegi dengan

panjang sisi ( ) cm.

Jika keliling ubin tersebut

adalah 116 cm, maka

berapa panjang sisi dari

ubin tersebut?

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Menggunakan model

TSTS dengan strategi

REACT dalam

mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade

matematika yang terdiri

dari 50 soal memiliki

aturan sebagai berikut:

Jika jawaban benar

akan mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab

akan mendapat nilai -1.

Bella mengikuti

olimpiade matematika

3 x 40

menit

Buku

matema-

tika BSE

138

Page 157: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

139

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

tersebut, dia mampu

menjawab 40 soal dan

memperoleh skor 96.

Berapa soal yang

berhasil dijawab oleh

Bella dengan benar?

Menggunakan model

pembelajaran TSTS

dengan strategi REACT

dalam mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV bentuk pecahan.

2.3.4 Menentukan

penyelesaian PLSV

dalam bentuk

pecahan

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari layang-

layang tersebut adalah 70

cm, maka berapa panjang

dari masing-masing

sisinya?

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

A

𝑥

𝑥

B

C

D

139

Page 158: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

140

Semarang, 3 Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Matematika Peneliti

Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti

NIP. 19611208 1987102001 4101411117

140

Page 159: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

141

PENGGALAN SILABUS KELAS KONTROL

Sekolah : SMP N 13 Semarang

Kelas : VII (Tujuh)

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : 1 (satu)

Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)

Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

PLSV Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam memahami dan

mengubah suatu

masalah ke dalam

model matematika

berbentuk PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang

saku setiap hari. Pada hari

ke-7 Bella mendapat

tambahan uang sebesar

Rp1000,00 sehingga

jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka

dari permasalahan

tersebut?

3x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Lampiran 6

141

Page 160: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

142

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam menentukan

bentuk ekuivalen dari

PLSV dengan cara

kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan,

atau dibagi dengan

bilangan yang sama .

2.3.2 Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua

ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan

bilangan yang sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang

ubin berbentuk persegi

dengan panjang sisi

cm.

Jikakeliling ubin

tersebut adalah 116

cm, maka berapa

panjang sisi dari ubin

tersebut?

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade

matematika yang terdiri

dari 50 soal memiliki

aturan sebagai berikut:

Jika jawaban benar

akan mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab

akan mendapat nilai -1.

3 x 40

menit

Buku

matema-

tika BSE

142

Page 161: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

143

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

. Bella mengikuti

olimpiade matematika

tersebut, dia mampu

menjawab 40 soal dan

memperoleh skor 96.

Berapa soal yang

berhasil dijawab oleh

Bella dengan benar?

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional dengan

metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi

dalam mempelajari cara

menentukan

penyelesaian dari suatu

PLSV bentuk pecahan.

2.3.4 Menentukan

penyelesaian PLSV

dalam bentuk

pecahan.

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari layang-

layang tersebut adalah 70

cm, maka berapa panjang

dari masing-masing

2x40

menit

Buku

matema-

tika BSE

A

𝑥

𝑥

B

C

D

143

Page 162: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

144

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen

sisinya?

Semarang, 3 Agustus 2015

Mengetahui,

Guru Matematika Peneliti

Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti

NIP. 19611208 1987102001 4101411117

144

Page 163: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

145

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Uji Coba

Pertemuan I

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 7

Page 164: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

146

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi diharapkan siswa dapat:

1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.

3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang

ilmu lain.

4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

5. Antusias dalam mempelajari PLSV

6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,

kalimat terbuka, dan PLSV.

Pernyataan dan Kalimat Terbuka

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat

yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya

adalah sebagai berikut

(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia

(2)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat

yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh

kalimat terbuka adalah sebagi berikut.

(1) Indonesia terletak di benua

(2)

Page 165: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

147

Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel

adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan

mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah

dengan .

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

Page 166: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

148

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur

Cogni-

tive

enga-

gement

25

menit

2. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

3. Memberikan

contoh soal berupa

soal cerita

Memperhatikan

dan memahami

bagaimana

langkah-langkah

pengerjaan pada

contoh soal yang

diberikan

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Memaha-

mi

pengguna-

an

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-hari

Page 167: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

149

4. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas

Bertanya kepada

guru

5 menit

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis

5 menit

6. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 105 uji

kompetensi 1 no 1

& 3, hal 108 uji

kompetensi 2 no 1)

kepada siswa

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur

21

menit

Mengkoneksikan

informasi yang

telah diperoleh

tersebut dengan

permasalahan

yang ada pada

latihan soal 7. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan

,

8. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis

Confi-

dence

15

menit

9. Memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

14

menit

Page 168: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

150

10. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan

11. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari guru

5 menit

12. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari

5 menit

13. Memberi kuis

individu kepada

siswa

Mengkaitkan

materi yang telah

dipelajari dengan

kehidupan sehari-

hari agar dapat

menyelesaikan

soal kuis

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-hari

Confi-

dence 6 menit

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian

pernyataan,

kalimat terbuka,

dan PLSV

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan

Attitude

toward

class

1 menit

Page 169: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

151

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

108 uji kompetensi

2 no 2 a-f) untuk

memperdalam

pemahaman siswa

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam

Menjawab salam

dari guru Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang saku

setiap hari. Pada hari ke-7

Bella mendapat tambahan

uang sebesar Rp1000,00

sehingga jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka dari

permasalahan tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

Page 170: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

152

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 13 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 171: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

153

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Uji Coba

Pertemuan II

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : II

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

Lampiran 8

Page 172: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

154

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV

2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.

5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

6. Antusias dalam mempelajari PLSV

7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan bilangan yang sama.

Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau

ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan

dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu

persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan

cara:

1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

Page 173: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

155

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

Page 174: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

156

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

materi operasi

aljabar.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat materi

operasi aljabar.

Explo-

rasi

17

menit

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi nilai

tambahan.

4. Membimbing siswa

untuk

menyimpulkan

tentang pengertian

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen.

Menyimpulkan

pengertian dari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen. Elabo-

rasi

Memaha-

mi

represen-

tasi

ekuivalen

konsep

atau

prosedur

yang

sama.

Cogni-

tive

enga-

gement

5. Memberikan dan

menjelaskan

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

mengkoneksikan

satu prosedur ke

prosedur lain.

Mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

diberikan.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Page 175: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

157

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

3 menit

7. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

4 menit

8. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 105 uji

kompetensi 1 no 1

& 3, hal 108 uji

kompetensi 2 no 1)

kepada siswa.

Menentukan

persamaan-

persamaan lain

yang ekuivalen

dengan

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

13

menit

9. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

10. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence 9 menit

11. Menciptakan

suasana yang

tenang dan

kondusif, kemudian

memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

8 menit

12. Mencatat nama

siswa yang telah

Page 176: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

158

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

13. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

14. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

4 menit

15. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis.

Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 6 menit

16. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis dan memberi

sanksi kepada

siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian dan

cara menentukan

persamaan yang

ekuivalen.

1 menit

Page 177: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

159

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class 1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

110 uji kompetensi

3 no 2 a-g) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Page 178: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

160

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua

ruas

ditambah,dikurangi,

dikalikan atau dibagi

dengan bilangan yang

sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang ubin berbentuk

persegi dengan panjang sisi

cm. Jikakeliling ubin tersebut

adalah 116 cm, maka berapa

panjang sisi dari ubin tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 15 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 179: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

161

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Uji Coba

Pertemuan III

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : III

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 9

Page 180: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

162

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)

1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat

diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan

bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang

bernilai benar.

2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang

ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat

dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:

1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

2.Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

3.Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

4.Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

Page 181: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

163

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Page 182: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

164

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep operasi

aljabar dan

persamaan

ekuivalen.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat konsep

operasi aljabar

dan persamaan

ekuivalen

30

menit

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

koneksi

satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

representa

si yang

ekuivalen.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

4. Menuliskan

petunjuk

pengerjaan

penyelesaian PLSV

di papan tulis untuk

mempermudah

siswa, kemudian

memberikan dan

menjelaskan

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

Mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

diberikan.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Page 183: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

165

mengkoneksikan

satu prosedur ke

prosedur lain.

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru

5 menit

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

5 menit

7. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 111 uji

kompetensi 3 no 2

f-j) kepada siswa.

Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

20

menit

8. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

9. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence

15

menit

10. Memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

14

menit

Page 184: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

166

11. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

12. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

13. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

5 menit

14. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis. Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 6 menit

15. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

Page 185: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

167

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

111 uji kompetensi

3 no 2 a-e) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

Page 186: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

168

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade matematika

yang terdiri dari 50 soal

memiliki aturan sebagai

berikut:

Jika jawaban benar akan

mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab akan

mendapat nilai -1.

Bella mengikuti olimpiade

matematika tersebut, dia

mampu menjawab 40 soal dan

memperoleh skor 96. Berapa

soal yang berhasil dijawab oleh

Bella dengan benar?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 20 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 187: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

169

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Uji Coba

Pertemuan IV

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : IV

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika

dengan topik lain

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

Lampiran 10

Page 188: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

170

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk

pecahan.

2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik

matematika yang lain

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-

penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-

persamaan yang ekuivalen.

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

Page 189: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

171

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep KPK dan

operasi aljabar

bentuk pecahan.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat konsep

KPK dan operasi

aljabar bentuk

pecahan.

22

menit

Page 190: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

172

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

representa

si konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi puyjian dan

nilai tambahan.

4. Memberikan dan

menjelaskan

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

mengkoneksikan

satu prosedur ke

prosedur lain, serta

menuliskan

petunjuk

pengerjaan di

papan tulis untuk

mempermudah

siswa.

Mencermati

petunjuk yang

telah dituliskan

guru di papan

tulis agar mudah

dalam

mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

diberikan.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

3 menit

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

4 menit

Page 191: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

173

papan tulis.

7. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 112 uji

kompetensi 4 no 6-

10) kepada siswa.

Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

13

menit

8. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

9. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence 9 menit

10. Memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

8 menit

11. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

12. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

13. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

4 menit

Page 192: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

174

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

14. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis.

Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal geometri

yang ada pada

kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

koneksi

antar topik

matema-

tika.

Confi-

dence 6 menit

15. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV

bentuk pecahan.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class 1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

112 uji kompetensi

4 no 1-5) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

Page 193: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

175

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV bentuk

pecahan.

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari layang-

layang tersebut adalah 70 cm,

maka berapa panjang dari

masing-masing sisinya?

A

𝑥

𝑥

B

C

D

Page 194: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

176

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 24 Agustus 2015

Guru Matematika Peneliti

Kuswanti. S. Pd Dian Sri Astuti

NIP. 19611208 1987102001 NIM 4101411117

Page 195: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

177

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Pertemuan I

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 11

Page 196: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

178

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok

bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV

2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.

3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang

ilmu lain.

4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

5. Antusias dalam mempelajari PLSV

6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,

kalimat terbuka, dan PLSV.

Pernyataan dan Kalimat Terbuka

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat

yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya

adalah sebagai berikut

(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia

(2)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat

yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh

kalimat terbuka adalah sebagi berikut.

(1) Indonesia terletak di benua

(2)

Page 197: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

179

Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel

adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan

mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah

dengan .

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)

Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

dan Transferring (REACT)

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

Page 198: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

180

yang tidak hadir.

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

Tahap 1: Persiapan

1. Membentuk

kelompok yang

beranggotakan 3-4

orang.

Mengkondisikan

diri untuk

berkumpul

dengan

kelompoknya

sesuai pembagian

kelompok yang

telah dibuat guru.

Coope-

rating

Attitude

toward

class 2 menit

Tahap 2: Presentasi Guru

1. Guru mengkaji

materi melalui

serangkaian

pertanyaan yang

dapat merangsang

siswa mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

materi sebelumnya

dan dengan

kehidupan sehari-

hari.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi Relating

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

8 menit

Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambah.

Page 199: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

181

Tahap 3: Kegiatan kelompok

1. Membagikan LKS

1 kepada setiap

kelompok dimana

LKS 1 tersebut

bermanfaat untuk

mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya

sendiri.

Berdiskusi

mengerjakan LKS

1 dengan

kelompoknya. Eksplo-

rasi

Coope-

rating

30

menit

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE.

Relating,

Experi-

encing

Mengkoneksikan

informasi yang

telah diperoleh

tersebut dengan

permasalahan

yang ada di LKS

1 hal 1-4. Elabo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Menjawab

pertanyaan yang

ada di LKS 1 hal

1-4 sesuai dengan

pola pemikiran

mereka.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal cerita

yang ada pada

LKS 1 hal 5 no 1

agar dapat

menyelesaikan

soal tersebut.

Elabo-

rasi

Ap-

plying,

Experi-

encing

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal fisika

yang ada pada

LKS 1 hal 5 no 2

agar dapat

menyelesaikan

soal tersebut.

Elabo-

rasi

Trans-

ferring,

Experi-

encing

2. Membimbing

kelompok yang

mengalami

kesulitan dan

mendorong siswa

Bertanya kepada

guru dan

memperhatikan

penjelasan dari

guru.

Page 200: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

182

agar aktif

berdiskusi.

3. Meminta dua orang

dari setiap

kelompok

meninggalkan

kelompoknya

untuk berkunjung

ke kelompok lain

agar memperoleh

informasi.

Sedangkan dua

orang sisanya tetap

di kelompoknya

untuk

menyampaikan

informasi kepada

tamu yang datang.

Siswa sebagai

tamu berkunjung

ke kelompok lain

untuk mencari

informasi dan

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

dimiliki

kelompoknya

dengan informasi

yang dimiliki

kelompok lain.

Explo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

20

menit

Sedangkan siswa

sebagai tuan

rumah mejelaskan

informasi kepada

tamu yang datang.

4. Guru meminta

tamu kembali ke

kelompok masing-

masing untuk

melaporkan

informasi yang

diperoleh dari

kelompok lain.

Siswa sebagai

tamu kembali ke

kelompoknya

semula.

Siswa berdiskusi

dengan

kelompoknya

untuk dapat

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

diperoleh dengan

permasalahan

yang ada pada

LKS 1, serta

mempertimbang-

kan jawaban

manakah yang

paling tepat.

Elabo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

10

menit

Page 201: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

183

Tahap 4: Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja.

Siswa bersama

kelompoknya

mengajukan diri

untuk

mempresentasi-

kan hasil kerja.

Elabo-

rasi

Confi-

dence,

21

menit

2. Meminta

kelompok yang lain

untuk menyimak

dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang

maju.

Kelompok yang

lain menyimak

menanggapi,

menyanggah, dan

memberi saran

terhadap hasil

kerja yang

dipresentasikan

kelompok yang

maju.

Cogni-

tive

enga-

gement,

3. Mencatat nama

kelompok yang

mempresentasikan

hasil kerja dan

nama siswa yang

menanggapi hasil

presentasi untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

4. Memberikan

klarifikasi jawaban

yang benar.

Memperhatikan

klarifikasi

jawaban dari

guru.

Kon-

firmasi

5 menit

5. Meminta setiap

siswa kembali ke

tempat duduk

semula dan

kemudian memberi

kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman

mereka.

Siswa kembali ke

tempat duduk

semula kemudian

mengerjakan kusi

individu.

Confi-

dence 7 menit

Mengkaitkan

materi yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

mengerjakan soal

kuis tersebut.

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Page 202: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

184

6. Memberi

penghargaan

kepada kelompok

terbaik.

Bertepuk tangan

dan mengucapkan

selamat kepada

kelompok terbaik.

Attitude

toward

class

1 menit

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian

pernyataan,

kalimat terbuka,

dan PLSV.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

108 uji kompetensi

2 no 2 a-f) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

Page 203: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

185

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang saku

setiap hari. Pada hari ke-7

Bella mendapat tambahan

uang sebesar Rp1000,00

sehingga jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka dari

permasalahan tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. LKS 1

2. Kunci jawaban LKS 1

3. Kuis individu

4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 17 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 204: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

186

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Pertemuan II

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : II

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

Lampiran 12

Page 205: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

187

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok

bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV

2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.

5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

6. Antusias dalam mempelajari PLSV

7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan bilangan yang sama.

Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau

ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan

dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu

persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan

cara:

1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)

Page 206: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

188

Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

dan Transferring (REACT)

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

Mendengarkan

dan

memperhatikan

Attitude

toward

class 1 menit

Page 207: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

189

mempelajari materi

ini.

guru.

B. Kegiatan Inti

Tahap 1: Persiapan

1. Membentuk

kelompok yang

beranggotakan 3-4

orang.

Mengkondisikan

diri untuk

berkumpul

dengan

kelompoknya

sesuai pembagian

kelompok yang

telah dibuat guru.

Coope-

rating Attitude

toward

class

1 menit

Tahap 2: Presentasi Guru

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep operasi

aljabar dengan

memberikan

contoh soal.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat

kembali konsep

operasi aljabar.

Explo-

rasi

2. Mengkaji materi

melalui

serangkaian

pertanyaan yang

dapat merangsang

siswa mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

materi sebelumnya

dan dengan

kehidupan sehari-

hari.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi Relating

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

7 menit

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawb

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambah.

Tahap 3: Kegiatan kelompok

1. Membagikan LKS

2 kepada setiap

kelompok dimana

LKS 2 tersebut

Berdiskusi

mengerjakan LKS

2 dengan

kelompoknya

Eksplo-

rasi

Coope-

rating

20

menit

Page 208: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

190

bermanfaat untuk

mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya

sendiri.

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE.

Relating,

Experi-

encing

Mengkoneksikan

informasi yang

telah diperoleh

tersebut dengan

permasalahan

yang ada di LKS

2 hal 1-4.

Elabo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Mencermati dan

melengkapi

kalimat rumpang

yang ada pada

LKS 2 hal 2. Elabo-

rasi

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen. Menyimpulkan

apa yang

dimaksud dengan

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen.

Elabo-

rasi Experi-

encing

Memaha-

mi

represen-

tasi

ekuivalen

konsep

atau

prosedur

yang

sama.

Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen dari

persamaan yang

ada pada LKS 2

hal 3 no 1.

Explo-

rasi

Relating,

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Page 209: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

191

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal cerita

yang ada pada

LKS hal 3 no 2

agar dapat

menyelesaikan

soal tersebut.

Elabo-

rasi

Ap-

plying,

Experi-

encing

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal fisika

yang ada pada

LKS 2 hal 4 no 3

agar dapat

menjawab soal

tersebut.

Elabo-

rasi

Trans-

ferring,

Experi-

encing

2. Mendorong siswa

agar aktif

berdiskusi.dan

membimbing

kelompok yang

mengalami

kesulitan dengan

memberikan

contoh soal dan

perumpamaan di

papan tulis.

Bertanya kepada

guru dan

memperhatikan

penjelasan dari

guru.

3. Meminta dua orang

dari setiap

kelompok

meninggalkan

kelompoknya

untuk berkunjung

ke kelompok lain

agar memperoleh

informasi.

Sedangkan dua

orang sisanya tetap

di kelompoknya

untuk

menyampaikan

informasi kepada

tamu yang datang.

Siswa sebagai

tamu berkunjung

ke kelompok lain

untuk mencari

informasi dan

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

dimiliki

kelompoknya

dengan informasi

yang dimiliki

kelompok lain.

Sedangkan siswa

sebagai tuan

rumah mejelaskan

Explo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

8 menit

Page 210: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

192

informasi kepada

tamu yang datang. 4.

Guru meminta

tamu kembali ke

kelompok masing-

masing untuk

melaporkan

informasi yang

diperoleh dari

kelompok lain.

Siswa sebagai

tamu kembali ke

kelompoknya

semula.

Siswa berdiskusi

dengan

kelompoknya

untuk dapat

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

diperoleh dengan

permasalahan

yang ada pada

LKS 2, serta

mempertimbang-

kan jawaban

manakah yang

paling tepat.

Elabo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

7 menit

Tahap 4: Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja.

Siswa bersama

kelompoknya

mengajukan diri

untuk

mempresentasi-

kan hasil kerja.

Elabo-

rasi

Confi-

dence,

9 menit

2. Mengkondisikan

kelas agar tenang

dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain

untuk menyimak

dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang

maju.

Kelompok yang

lain menyimak

menanggapi,

menyanggah, dan

memberi saran

terhadap hasil

kerja yang

dipresentasikan

kelompok yang

maju.

Cogni-

tive

enga-

gement,

3. Mencatat nama

kelompok yang

mempresentasikan

hasil kerja dan

nama siswa yang

menanggapi hasil

Page 211: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

193

presentasi untuk

diberi pujian dan

nilai tambah.

4. Memberikan

klarifikasi jawaban

yang benar.

Memperhatikan

klarifikasi

jawaban dari

guru.

Konfir

masi

4 menit

5. Meminta setiap

siswa kembali ke

tempat duduk

semula dan

kemudian memberi

kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman

mereka.

Siswa kembali ke

tempat duduk

semula kemudian

mengerjakan kusi

individu.

7 menit

6. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

materi PLSV.

Berusaha

mengkaitkan ide-

ide matematika

dan materi yang

telah dipelajari

dengan soal cerita

yang ada pada

kuis agar dapat

mengerjakan soal

kuis tersebut.

Eksplo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence

7. Mempersilahkan

siswa membuka

dan membaca buku

matematika untuk

memcari ide-ide

matematika yang

berkaitan dengan

soal kuis individu.

8. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

ketahuan

Page 212: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

194

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

9. Memberi

penghargaan

kepada kelompok

terbaik.

Bertepuk tangan

dan mengucapkan

selamat kepada

kelompok terbaik.

Attitude

toward

class

1 menit

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian dan

cara menentukan

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

,

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

110 uji kompetensi

3 no 2 a-g) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

Page 213: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

195

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.1 Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua ruas

ditambah,dikurangi,

dikalikan atau dibagi

dengan bilangan yang

sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang ubin

berbentuk persegi dengan

panjang sisi cm.

Jikakeliling ubin tersebut

adalah 116 cm, maka

berapa panjang sisi dari

ubin tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. LKS 2

2. Kunci jawaban LKS 2

3. Kuis individu

4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 21 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 214: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

196

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Pertemuan III

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : III

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 13

Page 215: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

197

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok

bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)

1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat

diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan

bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang

bernilai benar.

2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang

ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat

dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:

1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

2. Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

3. Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

4. Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)

Page 216: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

198

Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

dan Transferring (REACT)

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

Mendengarkan

dan

memperhatikan

Attitude

toward

class

1 menit

Page 217: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

199

mempelajari materi

ini.

guru.

B. Kegiatan Inti

Tahap 1: Persiapan

1. Membentuk

kelompok yang

beranggotakan 3-4

orang.

Mengkondisikan

diri untuk

berkumpul

dengan

kelompoknya

sesuai pembagian

kelompok yang

telah dibuat guru.

Coope-

rating

Attitude

toward

class 2 menit

Tahap 2: Presentasi Guru

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep operasi

aljabar dan

persamaan

ekuivalen.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat

kembali konsep

operasi aljabar

dan persamaan

ekuivalen.

Explo-

rasi

10

menit

2. Guru mengkaji

materi melalui

serangkaian

pertanyaan yang

dapat merangsang

siswa mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

materi sebelumnya

dan dengan

kehidupan sehari-

hari.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi Relating

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawb

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambah. Tahap 3: Kegiatan kelompok

1. Membagikan LKS

3 kepada setiap

kelompok dimana

LKS 3 tersebut

Berdiskusi

mengerjakan LKS

3 dengan

kelompoknya

Eksplo-

rasi

Coope-

rating Cogni-

tive

enga-

gement,

30

menit

Page 218: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

200

bermanfaat untuk

mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya

sendiri.

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE agar dapat

menjawab

pertanyaan di

LKS 3.

Relating,

Experi-

encing

Mencermati dan

melengkapi

kalimat rumpang

yang ada pada

LKS 3 hal 1-2. Elabo-

rasi

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen. Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen dari

persamaan yang

ada pada LKS 2

hal 3 no 1 agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan

tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Relating,

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal cerita

yang ada pada

LKS hal 3 no 2

agar dapat

menyelesaikan

soal tersebut.

Elabo-

rasi

Ap-

plying,

Experi-

encing

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal fisika

yang ada pada

LKS 3 hal 4 no 3

agar dapat

menjawab soal

Elabo-

rasi

Trans-

ferring,

Experi-

encing

Page 219: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

201

tersebut.

2. Mendorong siswa

agar aktif

berdiskusi.dan

membimbing

kelompok yang

mengalami

kesulitan dengan

memberikan

petunjuk

pengerjaan di

papan tulis.

Bertanya kepada

guru dan

memperhatikan

penjelasan dari

guru.

3. Meminta dua orang

dari setiap

kelompok

meninggalkan

kelompoknya

untuk berkunjung

ke kelompok lain

agar memperoleh

informasi.

Sedangkan dua

orang sisanya tetap

di kelompoknya

untuk

menyampaikan

informasi kepada

tamu yang datang.

Siswa sebagai

tamu berkunjung

ke kelompok lain

untuk mencari

informasi dan

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

dimiliki

kelompoknya

dengan informasi

yang dimiliki

kelompok lain.

Explo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

20

menit

Sedangkan siswa

sebagai tuan

rumah mejelaskan

informasi kepada

tamu yang datang.

4. Guru meminta

tamu kembali ke

kelompok masing-

masing untuk

melaporkan

informasi yang

diperoleh dari

kelompok lain.

Siswa sebagai

tamu kembali ke

kelompoknya

semula.

Siswa berdiskusi

dengan

kelompoknya

untuk dapat

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

diperoleh dengan

permasalahan

Elabo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

10

menit

Page 220: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

202

yang ada pada

LKS 3, serta

mempertimbang-

kan jawaban

manakah yang

paling tepat.

Tahap 4: Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja.

Siswa bersama

kelompoknya

mengajukan diri

untuk

mempresentasi-

kan hasil kerja.

Elabo-

rasi

Confi-

dence,

25

menit

2. Mengkondisikan

kelas agar tenang

dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain

untuk menyimak

dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang

maju.

Kelompok yang

lain menyimak

menanggapi,

menyanggah, dan

memberi saran

terhadap hasil

kerja yang

dipresentasikan

kelompok yang

maju.

Cogni-

tive

enga-

gement,

3. Mencatat nama

kelompok yang

mempresentasikan

hasil kerja dan

nama siswa yang

menanggapi hasil

presentasi untuk

diberi pujian dan

nilai tambah.

4. Memberikan

klarifikasi jawaban

yang benar.

Memperhatikan

klarifikasi

jawaban dari

guru.

Kon-

firmasi

5 menit

5. Meminta setiap

siswa kembali ke

tempat duduk

semula dan

kemudian memberi

kuis individu

kepada siswa untuk

Siswa kembali ke

tempat duduk

semula kemudian

mengerjakan kusi

individu.

7 menit

Page 221: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

203

mengetahui tingkat

pemahaman

mereka.

6. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

materi PLSV. Berusaha

mengkaitkan

materi yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

mengerjakan soal

kuis tersebut.

Eksplo-

rasi,

Elabo-

rasi

7. Mempersilahkan

siswa membuka

dan membaca buku

matematika untuk

memcari ide-ide

matematika yang

berkaitan dengan

soal kuis individu.

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 8. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

9. Memberi

penghargaan

kepada kelompok

terbaik.

Bertepuk tangan

dan mengucapkan

selamat kepada

kelompok terbaik.

Attitude

toward

class

1 menit

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

1 menit

Page 222: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

204

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

111 uji kompetensi

3 no 2 a-e) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Page 223: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

205

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade matematika

yang terdiri dari 50 soal

memiliki aturan sebagai

berikut:

Jika jawaban benar akan

mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab akan

mendapat nilai -1.

Bella mengikuti olimpiade

matematika tersebut, dia

mampu menjawab 40 soal

dan memperoleh skor 96.

Berapa soal yang berhasil

dijawab oleh Bella dengan

benar?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. LKS 3

2. Kunci jawaban LKS 3

3. Kuis individu

4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 25 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 224: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

206

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Pertemuan IV

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : IV

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika

dengan topik lain

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

Lampiran 14

Page 225: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

207

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok

bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk

pecahan.

2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik

matematika yang lain

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-

penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-

persamaan yang ekuivalen.

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)

Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

dan Transferring (REACT)

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

Page 226: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

208

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

Tahap 1: Persiapan

1. Membentuk

kelompok yang

beranggotakan 3-4

orang.

Mengkondisikan

diri untuk

berkumpul

dengan

kelompoknya

sesuai pembagian

kelompok yang

Coope-

rating

Attitude

toward

class 2 menit

Page 227: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

209

telah dibuat guru.

Tahap 2: Presentasi Guru

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep KPK dan

operasi aljabar

bentuk pecahan.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat

kembali konsep

operasi aljabar.

Explo-

rasi

9 menit

2. Guru mengkaji

materi melalui

serangkaian

pertanyaan yang

dapat merangsang

siswa mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

materi sebelumnya

dan dengan

kehidupan sehari-

hari.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi Relating

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawb

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambah. Tahap 3: Kegiatan kelompok

1. Membagikan LKS

4 kepada setiap

kelompok dimana

LKS 4 tersebut

bermanfaat untuk

mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya

sendiri.

Berdiskusi

mengerjakan LKS

4 dengan

kelompoknya.

Eksplo-

rasi

Coope-

rating

Cogni-

tive

enga-

gement,

20

menit

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE agar dapat

menjawab

pertanyaan di

LKS 4.

Relating,

Experi-

encing

Mencermati dan

melengkapi

kalimat rumpang

yang ada pada

LKS 4 hal 1-2.

Elabo-

rasi

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

Page 228: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

210

represen-

tasi yang

ekuivalen. Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen dari

persamaan yang

ada pada LKS 4

hal 3 no 1 agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan

tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Relating,

Experi-

encing

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal cerita

yang ada pada

LKS hal 4 no 2

agar dapat

menyelesaikan

soal tersebut.

Elabo-

rasi

Ap-

plying,

Experi-

encing

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal fisika

yang ada pada

LKS 4 hal 4 no 3

agar dapat

menjawab soal

tersebut.

Elabo-

rasi

Trans-

ferring,

Experi-

encing

2. Mendorong siswa

agar aktif

berdiskusi.dan

membimbing

kelompok yang

mengalami

kesulitan dengan

memberikan

petunjuk

pengerjaan dan

contoh soal di

papan tulis.

Bertanya kepada

guru dan

memperhatikan

penjelasan dari

guru.

Page 229: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

211

3. Meminta dua orang

dari setiap

kelompok

meninggalkan

kelompoknya

untuk berkunjung

ke kelompok lain

agar memperoleh

informasi.

Sedangkan dua

orang sisanya tetap

di kelompoknya

untuk

menyampaikan

informasi kepada

tamu yang datang.

Siswa sebagai

tamu berkunjung

ke kelompok lain

untuk mencari

informasi dan

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

dimiliki

kelompoknya

dengan informasi

yang dimiliki

kelompok lain.

Explo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

9 menit

Sedangkan siswa

sebagai tuan

rumah mejelaskan

informasi kepada

tamu yang datang.

4. Guru meminta

tamu kembali ke

kelompok masing-

masing untuk

melaporkan

informasi yang

diperoleh dari

kelompok lain.

Siswa sebagai

tamu kembali ke

kelompoknya

semula.

Siswa berdiskusi

dengan

kelompoknya

untuk dapat

memahami

keterkaitan antara

informasi yang

diperoleh dengan

permasalahan

yang ada pada

LKS 4, serta

mempertimbang-

kan jawaban

manakah yang

paling tepat.

Elabo-

rasi

Coope-

rating,

Experi-

encing

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement,

Attitude

toward

class

7 menit

Tahap 4: Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja.

Siswa bersama

kelompoknya

mengajukan diri

untuk

mempresentasi-

Elabo-

rasi

Confi-

dence,

10

menit

Page 230: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

212

kan hasil kerja.

2. Mengkondisikan

kelas agar tenang

dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain

untuk menyimak

dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang

maju.

Kelompok yang

lain menyimak

menanggapi,

menyanggah, dan

memberi saran

terhadap hasil

kerja yang

dipresentasikan

kelompok yang

maju.

Cogni-

tive

enga-

gement,

3. Mencatat nama

kelompok yang

mempresentasikan

hasil kerja dan

nama siswa yang

menanggapi hasil

presentasi untuk

diberi pujian dan

nilai tambah.

4. Memberikan

klarifikasi jawaban

yang benar.

Memperhatikan

klarifikasi

jawaban dari

guru.

Kon-

firmasi

4 menit

5. Meminta setiap

siswa kembali ke

tempat duduk

semula dan

kemudian memberi

kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman

mereka.

Siswa kembali ke

tempat duduk

semula kemudian

mengerjakan kusi

individu.

Confi-

dence

7 menit 6. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

materi PLSV.

Page 231: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

213

7. Mempersilahkan

siswa membuka

dan membaca buku

matematika untuk

memcari ide-ide

matematika yang

berkaitan dengan

soal kuis individu.

Berusaha

mengkaitkan

materi yang

sedang dipelajari

dengan soal

geometri yang

ada pada kuis

agar dapat

mengerjakan soal

kuis tersebut.

Eksplo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

koneksi

antar topik

matemati-

ka.

Confi-

dence 8. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya. 9. Memberi

penghargaan

kepada kelompok

terbaik.

Bertepuk tangan

dan mengucapkan

selamat kepada

kelompok terbaik.

Attitude

toward

class

1 menit

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV

bentuk pecahan.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class 1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

112 uji kompetensi

4 no 1-5) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

Page 232: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

214

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.4 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV bentuk

pecahan.

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari laying-

layang tersebut adalah 70 cm,

maka berapa panjang dari

masing-masing sisinya?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

Page 233: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

215

L. Lampiran

1. LKS 4

2. Kunci jawaban LKS 4

3. Kuis individu

4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 29 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 234: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

216

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Pertemuan I

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 15

Page 235: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

217

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi diharapkan siswa dapat:

1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV

2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.

3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang

ilmu lain.

4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

5. Antusias dalam mempelajari PLSV

6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,

kalimat terbuka, dan PLSV.

Pernyataan dan Kalimat Terbuka

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat

yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya

adalah sebagai berikut

(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia

(2)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat

yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh

kalimat terbuka adalah sebagi berikut.

(1) Indonesia terletak di benua

(2)

Page 236: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

218

Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel

adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan

mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah

dengan .

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

Page 237: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

219

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep unsur-unsur

aljabar.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat konsep

unsur-unsur

aljabar.

Explo-

rasi

25

menit

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

4. Memberikan

contoh soal berupa

soal cerita dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

Memperhatikan

dan memahami

bagaimana

langkah-langkah

pengerjaan pada

contoh soal yang

diberikan.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Memaha-

mi

pengguna-

an

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

Page 238: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

220

mengubah

permasalahan

menjadi model

matematika bentuk

PLSV.

atau

kehidupan

sehari-

hari.

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

5 menit

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

5 menit

7. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 105 uji

kompetensi 1 no 1

& 3, hal 108 uji

kompetensi 2 no 1)

kepada siswa.

Mencari

informasi dengan

cara membaca

buku matematika

BSE. Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

21

menit

Mengkoneksikan

informasi yang

telah diperoleh

tersebut dengan

permasalahan

yang ada pada

latihan soal. 8. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

,

9. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence

15

menit

10. Menciptakan

suasana yang

tenang dan

kondusif, kemudian

memberi

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

14

menit

Page 239: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

221

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

11. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

12. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

13. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

5 menit

14. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis.

Berusaha

mengkaitkan

materi yang telah

dipelajari dengan

kehidupan sehari-

hari agar dapat

menyelesaikan

soal kuis.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 6 menit

15. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis dan memberi

sanksi kepada

siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

Page 240: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

222

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian

pernyataan,

kalimat terbuka,

dan PLSV.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

108 uji kompetensi

2 no 2 a-f) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

Page 241: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

223

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.1 Mengubah masalah

ke dalam model

matematika

berbentuk PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Bella mendapat uang saku

setiap hari. Pada hari ke-7

Bella mendapat tambahan

uang sebesar Rp1000,00

sehingga jumlah uang yang

dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00. Bagaimana

bentuk kalimat terbuka dari

permasalahan tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 21 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 242: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

224

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Pertemuan II

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : II

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

Lampiran 16

Page 243: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

225

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV

2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.

4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.

5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

6. Antusias dalam mempelajari PLSV

7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan

atau dibagi dengan bilangan yang sama.

Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau

ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan

dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu

persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan

cara:

1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan

yang sama

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

Page 244: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

226

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

Page 245: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

227

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

materi operasi

aljabar dengan

memberikan

contoh soal tentang

operasi aljabar.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat materi

operasi aljabar

dan berusaha

memahami

contoh soal yang

diberikan.

Explo-

rasi

17

menit

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

represen-

tasi

konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

4. Membimbing siswa

untuk

menyimpulkan

tentang pengertian

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen.

Menyimpulkan

pengertian dari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen. Elabo-

rasi

Memaha-

mi

represen-

tasi

ekuivalen

konsep

atau

prosedur

yang

sama.

Cogni-

tive

enga-

gement

5. Menuliskan

petunjuk

pengerjaan di

papan tulis untuk

mempermudah

siswa, kemudian

memberikan dan

menjelaskan

Mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

Page 246: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

228

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

mengkoneksikan

satu prosedur ke

prosedur lain.

diberikan. tasi yang

ekuivalen.

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

3 menit

7. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

4 menit

8. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 105 uji

kompetensi 1 no 1

& 3, hal 108 uji

kompetensi 2 no 1)

kepada siswa.

Menentukan

persamaan-

persamaan lain

yang ekuivalen

dengan

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

13

menit

9. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

10. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence 9 menit

11. Menciptakan

suasana yang

tenang dan

kondusif, kemudian

mengajak dan

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

8 menit

Page 247: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

229

memotivasi siswa

untuk aktif dalam

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

12. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

13. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

14. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

4 menit

15. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis.

Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 6 menit

16. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

Page 248: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

230

materi PLSV.

17. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis dan memberi

sanksi kepada

siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang

pengertian dan

cara menentukan

persamaan yang

ekuivalen.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class 1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

110 uji kompetensi

3 no 2 a-g) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

Page 249: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

231

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

Menentukan bentuk

ekuivalen dari PLSV

dengan cara kedua

ruas

ditambah,dikurangi,

dikalikan atau dibagi

dengan bilangan yang

sama.

Tes

tertulis

Uraian Pak Ali memasang ubin berbentuk

persegi dengan panjang sisi

cm. Jikakeliling ubin tersebut

adalah 116 cm, maka berapa

panjang sisi dari ubin tersebut?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 25 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 250: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

232

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Pertemuan III

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : III

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

strategi pembelajaran)

Lampiran 17

Page 251: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

233

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-

hari.

2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)

1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat

diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan

bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang

bernilai benar.

2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang

ekuivalen

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat

dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:

1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

2.Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

3.Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,

4.Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Page 252: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

234

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

Page 253: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

235

ini.

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep operasi

aljabar dan

persamaan

ekuivalen dengan

memberikan

beberapa contoh

soal.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat konsep

operasi aljabar

dan persamaan

ekuivalen.

30

menit

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

koneksi

satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

representa

si yang

ekuivalen.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi pujian dan

nilai tambahan.

4. Menuliskan

petunjuk

pengerjaan

penyelesaian PLSV

di papan tulis untuk

mempermudah

siswa, kemudian

memberikan dan

menjelaskan

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

mengkoneksikan

Mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

diberikan.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

Page 254: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

236

satu prosedur ke

prosedur lain.

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk maju

menyelesaikan

beberapa contoh

soal, kemudian

mencatat nama

siswa tersebut

untuk diberi pujian

dan nilai tambahan.

Cogni-

tive

enga-

gement

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

5 menit

7. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

5 menit

8. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 111 uji

kompetensi 3 no 2

f-j) kepada siswa.

Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

20

menit

9. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

10. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence

15

menit

Page 255: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

237

11. Memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

14

menit

12. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

13. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

14. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

5 menit

15. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis.

Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal cerita yang

ada pada kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

matemati-

ka dalam

bidang

studi lain

atau

kehidupan

sehari-

hari.

Confi-

dence 6 menit

Page 256: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

238

16. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

materi PLSV. 17. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

ketahuan

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class

1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

111 uji kompetensi

3 no 2 a-e) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

Page 257: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

239

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

2.3.3 Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV.

Tes

tertulis

Uraian Suatu olimpiade matematika

yang terdiri dari 50 soal

memiliki aturan sebagai

berikut:

Jika jawaban benar akan

mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan

mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab akan

mendapat nilai -1.

Bella mengikuti olimpiade

matematika tersebut, dia

mampu menjawab 40 soal dan

memperoleh skor 96. Berapa

soal yang berhasil dijawab oleh

Bella dengan benar?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

Page 258: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

240

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 28 Agustus 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

Page 259: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

241

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Pertemuan IV

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

(PLSV)

Pertemuan : IV

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menyelesaikan PLSV

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.

2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.

2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika

dengan topik lain

E. Indikator Motivasi Belajar

1. Perceived competence/confidence (keyakinan)

2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)

3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam

Lampiran 18

Page 260: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

242

strategi pembelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:

1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk

pecahan.

2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik

matematika yang lain

3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV

4. Antusias dalam mempelajari PLSV

5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.

G. Materi Ajar

Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan

Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian

PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-

penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-

persamaan yang ekuivalen.

H. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

I. Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:

1. Papan tulis dan boardmaker

2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan

MTs)

J. Kegiatan Pembelajaran

Keterangan:

Page 261: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

243

St. P : Standar Proses

K.Kon. : Kemampuan koneksi

Mot : Motivasi belajar

No. Kegiatan Pembelajaran

St.P K. Kon. Mot Alokasi

Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan

salam.

Menjawab salam.

1 menit

2. Meminta ketua

kelas memimpin

dalam berdo’a.

Berdo’a dengan

dipimpin ketua

kelas.

3. Mengecek

kehadiran siswa

dengan

menanyakan

apakah ada siswa

yang tidak hadir.

Menjawab

pertanyaan guru.

1 menit

4. Meminta siswa

menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

Menyiapkan buku

matematika dan

alat tulis.

1 menit 5. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

6. Memberikan

motivasi tentang

pentingnya

mempelajari materi

ini.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

Attitude

toward

class 1 menit

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan

kembali kepada

siswa tentang

konsep KPK dan

operasi aljabar

bentuk pecahan

dengan

memberikan

contoh soal.

Membuka dan

membaca buku

matematika untuk

mengingat konsep

KPK dan operasi

aljabar bentuk

pecahan.

22

menit

Page 262: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

244

2. Menjelaskan materi

melalui

serangkaian tanya

jawab untuk

membantu siswa

mengkaitkan

materi yang sedang

dipelajari dengan

apa yang sudah

diketahui oleh

siswa.

Berusaha mencari

dan memahami

koneksi antara

materi yang

sedang dipelajari

dengan apa yang

sudah diketahui

agar dapat

menjawab

pertanyaan dari

guru.

Explo-

rasi

Mencari

dan

memaha-

mi

hubungan

berbagai

representa

si konsep

dan

prosedur.

Cogni-

tive

enga-

gement

3. Mencatat nama

siswa yang aktif

menjawab

pertanyaan untuk

diberi puyjian dan

nilai tambahan.

4. Memberikan dan

menjelaskan

contoh soal dengan

mengajukan

beberapa

pertanyaan yang

dapat mendorong

siswa untuk

mengkoneksikan

satu prosedur ke

prosedur lain, serta

menuliskan

petunjuk

pengerjaan di

papan tulis untuk

mempermudah

siswa.

Mencermati

petunjuk yang

telah dituliskan

guru di papan

tulis agar mudah

dalam

mencari

hubungan antara

prosedur satu ke

prosedur lain

pada

langkah-langkah

pengerjaan contoh

soal yang

diberikan.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

5. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk maju

menyelesaikan

beberapa contoh

soal, kemudian

mencatat nama

siswa tersebut

untuk diberi pujian

dan nilai tambahan.

Cogni-

tive

enga-

gement

Page 263: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

245

6. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya apabila

ada penjelasan dari

guru yang belum

jelas.

Bertanya kepada

guru.

3 menit

7. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat apa yang

sudah dituliskan di

papan tulis.

Mencatat apa

yang sudah

dituliskan oleh

guru di papan

tulis.

4 menit

8. Memberikan

latihan soal (buku

BSE hal 112 uji

kompetensi 4 no 6-

10) kepada siswa.

Mencari

persamaan-

persamaan yang

ekuivalen agar

dapat menentukan

penyelesaian dari

persamaan yang

ada pada latihan

soal.

Explo-

rasi ,

Elabo-

rasi

Mencari

koneksi

dari satu

prosedur

ke

prosedur

lain dalam

represen-

tasi yang

ekuivalen.

13

menit

9. Membimbing siswa

yang sedang

mengalami

kesulitan.

Bertanya kepada

guru apabila

mengalami

kesulitan.

10. Meminta siswa

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis agar dapat

didiskusikan

bersama.

Mengajukan diri

untuk menuliskan

jawaban di papan

tulis.

Confi-

dence 9 menit

11. Memberi

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menanggapi dan

menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan

tulis.

Menanggapi

jawaban yang

telah dituliskan di

papan tulis.

Elabo-

rasi

Cogni-

tive

enga-

gement

8 menit

12. Mencatat nama

siswa yang telah

menanggapi

jawaban di papan

Page 264: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

246

tulis untuk diberi

nilai tambahan.

13. Memberikan

konfirmasi

terhadap jawaban

siswa.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

konfirmasi

jawaban dari

guru.

5 menit

14. Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mencatat informasi

penting dari materi

yang telah

dipelajari.

Mencatat

informasi penting

dari materi yang

telah dipelajari.

4 menit

15. Memberi kuis

individu kepada

siswa dan

mempersilahkan

siswa membuka

buku matematika

untuk mencari ide-

ide yang

berhubungan

dengan soal kuis. Berusaha

mengkaitkan ide-

ide dan materi

yang telah

dipelajari dengan

soal geometri

yang ada pada

kuis

agar dapat

menyelesaikan

soal kuis tersebut.

Explo-

rasi,

Elabo-

rasi

Menggu-

nakan

koneksi

antar topik

matema-

tika.

Confi-

dence 6 menit

16. Menyarankan

siswa untuk

mencermati soal

kuis dengan baik

dan menuliskan

hal-hal yang

diketahui dan yang

ditanyakan dari

soal agar mudah

dikaitkan dengan

materi PLSV. 17. Mengamati siswa

saat mengerjakan

kuis individu dan

memberi sanksi

kepada siswa yang

mencontek hasil

pekerjaan

temannya.

Page 265: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

247

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa

untuk merangkum

pelajaran yang

telah dipelajari

pada hari ini.

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

tentang cara

menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV

bentuk pecahan.

1 menit

2. Melakukan refleksi

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan.

Menyampaikan

kritik dan saran

terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilakukan.

Attitude

toward

class 1 menit

3. Memberikan tugas

/ PR (buku BSE hal

112 uji kompetensi

4 no 1-5) untuk

memperdalam

pemahaman siswa.

Mencatat

tugas/PR yang

diberikan guru.

1 menit

4. Menyampaikan

rencana

pembelajaran untuk

pertemuan

selanjutnya.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

guru.

1 menit

5. Menutup pelajaran

dan mengucapkan

salam.

Menjawab salam

dari guru. Attitude

toward

class

K. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu

berlangsungnya kuis.

2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM

2. Instrumen Penilaian

a. Kuis

Page 266: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

248

1) Bentuk Soal : Uraian

2) Kisi- Kisi Soal

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Soal

2.3 Menyele-

saikan

PLSV.

Menentukan

penyelesaian dari

suatu PLSV bentuk

pecahan.

Tes

tertulis

Uraian

Jika keliling dari layang-

layang tersebut adalah 70 cm,

maka berapa panjang dari

masing-masing sisinya?

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)

L. Lampiran

1. Kuis individu

2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Semarang, 1 September 2015

Guru Matematika

Kuswanti. S. Pd

NIP. 19611208 1987102001

Peneliti

Dian Sri Astuti

NIM 4101411117

A

𝑥

𝑥

B

C

D

Page 267: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

249

Masih ingatkah Anda tentang bentuk aljabar? Perhatikan contoh bentuk aljabar berikut ini!

a. Variabel adalah huruf atau lambang pengganti suatu bilangan yang belum

diketahui nilainya dengan jelas. Dari bentuk aljabar di atas, terdiri dari variabel

apa saja?

…………………………………………………………………………………

b. Koefisien adalah faktor bilangan pada suatu hasil kali dengan suatu peubah. .

Sebutkan koefisien dari masing-masing suku di atas!

…………………………………………………………………………………

c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak

memuat variabel. Dari bentuk aljabar di atas, manakah konstantanya?

…………………………………………………………………………………

Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara

berkelompok. (Alokasi Waktu: 30 menit)

Petunjuk

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel

Indikator : Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV

Nama Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

Relating

Lampiran 19

Page 268: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

250

Kesimpulan:

Pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau …….

Sekarang coba tentukan benar atau salah kalimat berikut ini dan jelaskan

alasan dari jawaban anda tersebut!

1)

………………………………………………….……………………………

………………………………………………….……………………………

2) 8 adalah bilangan prima

………………………………………………….……………………………

………………………………………………….……………………………

3) Bilangan ganjil dikali dengan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan

genap

………………………………………………….……………………………

………………………………………………….……………………………

4) 8 adalah faktor dari 12

………………………………………………….……………………………

………………………………………………….……………………………

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Jawaban terhadap suatu pertanyaan bisa benar atau salah.

Sebagai contoh, “Di mana kamu sekolah?”

Contoh jawabannya adalah“Saya sekolah di SMP N 13

Semarang ”.

Jawaban tersebut benar atau salah?...

PERNYATAAN

Kegiatan 1 Experiencing

Page 269: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

251

Kesimpulan:

1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan belum diketahui nilai

………….

2. Penyelesaian dari kalimat terbuka adalah pengganti dari variabel pada kalimat

terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai ………….

Sekarang coba buatlah empat kalimat yang termasuk kalimat terbuka!

………………..………………..………………..………………..………………..

………………..………………..………………..………………..………………..

………………..………………..………………..………………..………………..

………………..………………..………………..………………..………………..

Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka berikut ini!

1) 𝑎 2) 𝑥

Jawab: 𝑎 ⋯ Jawab: 𝑥 ⋯

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Imran memberi sebuah kotak pensil yang berisi beberapa pensil kepada Siska.

Kemudian datang Doni dan berkata kepada Siska, “Kotak pensil kamu berisi 6 pensil”.

Bagaimana menurutmu apakah memang kotak pensil Siska yang diberi oleh Imran

berisi 6 batang pensil? Jawabnya Belum Tentu.

Kalimat kotak pensil berisi beberapa pensil adalah kalimat terbuka dimana isi kotak

pensil belum diketahui.

Sekarang coba perhatikan!

Sebuah bilangan misalkan 𝑥 jika ditambah 7 hasilnya 15.

Kalimat matematikanya adalah 𝑥

Kalimat tersebut merupakan kalimat terbuka karena kalimat tersebut belum diketahui

nilai benar atau salah.

Jika 𝑥 diganti dengan 8, maka kalimat tersebut bernilai benar.

𝑥 adalah penyelesaian dari kalimat terbuka 𝑥

KALIMAT TERBUKA

Kegiatan 2 Experiencing

Page 270: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

252

Kesimpulan:

Persamaan linear satu variabel adalah …………………..yang memiliki hubungan

…………………….dan mempunyai …………………. berpangkat ………..

Bentuk umum persamaan linier satu variabel adalah 𝑎𝑥 𝑏 dengan 𝑎 .

Perhatikan pertanyaan berikut ini!

1. Dari ilustrasi tersebut, mana yang merupakan kalimat terbuka?

………………………………………………………………………

2. Kalimat tersebut dihubungkan dengan tanda apa?

………………………………………………………………………

3. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” disebut apa?

………………………………………………………………………

4. Dari kalimat tersebut tentukan variabel dan pangkat dari variabel tersebut!

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

5. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” dan variabelnya

berpangkat satu disebut sebagai ………………………………………………

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Seorang pedagang mempunyai 25 apel, ternyata 5 diantaranya busuk, setelah dijual

sebanyak 𝑥 apel terdapat sisa 10 apel.

Kalimat matematika untuk menghitung banyak apel yang dijual adalah...

Jawab :

Banyak apel tidak busuk adalah :

Dijual sebanyak 𝑥 apel dengan sisa 10 apel

Kalimat matematika : 𝑥

Jadi kalimat matematikanya adalah 𝑥

PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV)

Kegiatan 3 Experiencing

Page 271: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

253

1. Sebuah restauran mendapat stok ikan salmon dari suplyer, ternyata

dari

jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, kemudian 10 ikan

salmon laku terjual dan terdapat sisa 15 ekor ikan salmon. Bagaimana bentuk

kalimat terbuka dari permasalahan tersebut?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Massa jenis yang dalam ilmu fisika dilambangkan dengan ρ merupakan

kerapatan suatu zat yang nilainya ditentukan dari hasil bagi massa zat oleh

volumenya. Jika ada sebuah benda berbentuk kubus yang sisinya 2 cm

memiliki massa 40 gram. Bagaimana bentuk kalimat terbuka dari

permasalahan ilmu fisika tersebut?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Transferring

Applying

Page 272: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

254

Anggota Kelompok:

Masih ingatkah Anda tentang operasi aljabar?

1) Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat

dilakukan pada suku-suku yang sejenis.

( ) ( )

………………….……………………………….……………………………….………………

2) Pada perkalian bentuk aljabar berlaku sifat distributif.

( )

………………….……………………………….……………………………….………………

3) Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih

dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian

melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

………………….……………………………….…………………..………………….…………

Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara

berkelompok. (Alokasi Waktu: 20 menit)

Petunjuk

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel

Indikator : Menentukan bentuk ekuivalen dari persamaan linier satu variabel

dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi

dengan bilangan yang sama.

Relating

Lampiran 20

Page 273: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

255

Kesimpulan

Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara

1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………..

2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang ………..

Perhatikan dan lengkapilah titik-titik pada tabel berikut ini!

Persamaan Operasi Hitung Hasil

(i) 𝑥 Kedua ruas ditambah 1 𝑥 ⋯ ⋯

… ⋯

(ii) 𝑥 Kedua ruas dibagi 3 𝑥 … …

… ⋯

(iii) 𝑥

Pada tabel di atas, bila 𝑥 disubstitusikan pada persamaan (i), (ii), dan (iii) maka

persamaan-persamaan tersebut menjadi suatu kesamaan.

(i) 𝑥 (… )

(ii) 𝑥 (… )

(iii) 𝑥 …

Karena persamaan (i), (ii), dan (iii) memiliki penyelesaian yang sama yaitu 𝑥 maka

persamaan (i), (ii), dan (iii) disebut persamaan-persamaan yang ekuivalen dan dapat

dituliskan sebagai berikut ini

𝑥 𝑥 𝑥

Kegiatan 1 Experiencing

Page 274: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

256

1. Tentukan persamaan – persamaan yang ekuivalen dengan

( ) !

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Sebuah taman bunga berbentuk segitiga dengan panjang masing-masing sisinya

berbeda dan keliling taman bunga tersebut adalah 24 meter.

Berapa luas taman bunga tersebut?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

𝑥

𝑥

Applying

Page 275: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

257

Transferring

3. Menurut ilmu fisika, ketika kita mencampurkan dua zat yang suhunya berbeda,

maka kalor (Q) pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang

suhunya rendah. Pernyataan tersebut dikenal dengan nama Asas Black dan

dirumuskan sebagai berikut

dimana adalah masa zat, adalah kalor jenis, dan adalah selisih suhu

awal zat dengan suhu campuran.

Apabila 1 kg air bersuhu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 2 kg

susu bersuhu , dan kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu

namun suhu akhir campuran belum diketahui.

a. Buatlah persamaan dari permasalahan tersebut!

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

b. Buatlah persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan persamaan yang

sudah Anda buat!

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 276: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

258

Anggota Kelompok : ......................

Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen?

1. Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:

a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………….

b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang………….

2. Coba tentukan persaman-persamaan yang ekuivalen dari bentuk persamaan

berikut!

(i)

……………………………….……………………………….…………………

………………………………….……………………………….………………

…………………………………….……………………………….……………

……………………………………….……………………………….…………

………………………………………….……………………………….………

Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara

berkelompok. (Alokasi Waktu: 30 menit)

Petunjuk

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel

Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV.

Lampiran 21

Relating

Page 277: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

259

Kegiatan 1

Ada beberapa cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel,

yaitu:

1) Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen

Dari proses pencarian persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan (i) di atas,

diperoleh nilai 𝑥 ⋯

𝑥 ⋯ merupakan penyelesaian dari persamaan (i).

2) Substitusi

Sekarang, perhatikan persamaan (i) !

𝑥

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka ( ) bernilai salah

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (… ) bernilai…

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (… ) bernilai…

Pengganti variabel x yang mengakibatkan persamaan bernilai benar disebut

penyelesaian.

Jadi, penyelesaian dari 𝑥 adalah 𝑥 ⋯

Kesimpulan

Ada dua cara menentukan penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel,

yaitu:

1. Mencari persamaan-persamaan yang ………………

2. Substitusi

Experiencing

Page 278: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

260

1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini dengan

cara yang Anda sukai !

( ) ( ) .......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................... .............

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

..........................................................................................

2. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian,

jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur Ana dan umur Ibunya?

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................... .............

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

Applying

Page 279: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

261

Transferring

3. Menurut ilmu fisika, kecepatan merupakan besarnya jarak yang ditempuh

dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Apabila

sebuah sepeda melaju dengan kecepatan ( )km/jam selama 1 jam 15

menit. Kemudian, dengan kecepatan ( ) km/jam selama 1 jam 30 menit

dan jarak yang ditempuh seluruhnya adalah 19 km.

a. Tentukan bentuk persamaan dari permasalahan tersebut!

b. Tentukan penyelesaiannya dari persamaan yang sudah Anda buat!

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

..................................................................................................................................... ..................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................. .....

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

......................................................................

Page 280: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

262

Anggota Kelompok :

Masih ingatkah Anda tentang KPK? Tentukan KPK dari dan !

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen? Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:

a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………….

b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang………….

Sekarang, tentukan persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan berikut!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

.

Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara

berkelompok. (Alokasi Waktu: 20 menit)

Petunjuk

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Lampiran 22

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel

Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

Relating

Page 281: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

263

𝑥

𝑥

𝑥

𝑥

Dalam menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan, caranya hampir sama dengan

menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Coba perhatikan beberapa masalah berikut

ini dan isilah titik-titik dengan jawaban yang benar!

Masalah 1:

Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!

𝑥

𝑥

(kedua ruas dikalikan KPK dari 3 dan 4, yaitu 12)

…( 𝑥 ) ⋯(𝑥 ) ……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

Masalah 2:

Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!

… (

𝑥 ) ⋯ (

𝑥

) (kedua ruas dikalikan KPK dari 5 dan 2, yaitu……)

… 𝑥 ⋯ ⋯( 𝑥 ) ……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

……………………………………………..

Kesimpulan

Cara menentukan penyelesaian dari suatu PLSV berbentuk pecahan, yaitu

Kedua ruas dikali dengan……………. dari penyebut-penyebutnya, kemudian

selesaikan dengan persamaan-persamaan yang ………………

Selesaikan

dengan

mencari

persamaan-

persamaan

yang

ekuivalen

Kegiatan 1 Experiencing

Selesaikan

dengan

mencari

persamaan-

persamaan

yang

ekuivalen

Page 282: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

264

1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Seorang pemilik sembako menjual sekarung tepung dengan harga

Rp60.000,00 dan ia menderita rugi 20%. Berapa harga pembeliannya?

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

Applying

Page 283: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

265

3. Dalam ilmu fisika, kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang

mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. Pernyataan tersebut dirumuskan

sebagai berikut

Dimana adalah kuat arus listrik dengan satuan ampere, adalah muatan

listrik dengan satuan coulomb, dan adalah waktu dengan satuan sekon.

Apabila kuat arus listrik (

) ampere melalui sebuah kawat penghantar

dengan muatan listrik ( ) coulomb dalam waktu sekon. Tentukan besar

kuat arus listrik tersebut dengan jelas!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Transferring

Page 284: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

266

Masih ingatkah Anda tentang bentuk aljabar?

Perhatikan contoh bentuk aljabar berikut ini!

a. Variabel adalah huruf atau lambang pengganti suatu bilangan yang belum

diketahui nilainya dengan jelas. Dari bentuk aljabar di atas, terdiri dari variabel

apa saja?

dan

b. Koefisien adalah faktor bilangan pada suatu hasil kali dengan suatu peubah.

Sebutkan koefisien dari masing-masing suku di atas!

Koefisisen dari adalah 2, koefisien dari adalah 3, dan

koefisien dari adalah –

c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak

memuat variabel. Dari bentuk aljabar di atas, manakah konstantanya?

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel

Indikator : Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV

Lampiran 23

Relating

Page 285: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

267

Kesimpulan:

Pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau salah

Sekarang coba tentukan benar atau salah kalimat berikut ini dan jelaskan

alasan dari jawaban anda tersebut!

1)

Salah karena 𝟐 𝟓 𝟕 𝟔

2) 8 adalah bilangan prima

Salah karena ada bilangan lain selain 1 dan 8 yang dapat habis membagi

8.

3) Bilangan ganjil dikali dengan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan

genap

Benar, karena misal y adalah bilangan ganjil maka 2y adalah bilangan

genap. Jelas bahwa y x 2y = 2𝒚𝟐. Berapapun bilangan jika dikalikan 2

akan menghasilkan bilangan genap.

4) 8 adalah faktor dari 12

Salah, karena 8 tidak dapat habis membagi 12

………………………………………………….……………………………

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Jawaban terhadap suatu pertanyaan bisa benar atau salah.

Sebagai contoh, “Di mana kamu sekolah?”

Contoh jawabannya adalah“Saya sekolah di SMP N 13

Semarang ”.

Jawaban tersebut benar atau salah? benar

PERNYATAAN

Kegiatan 1 Experiencing

Page 286: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

268

Kesimpulan:

1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan belum diketahui nilai

benar atau salah

2. Penyelesaian dari kalimat terbuka adalah pengganti dari variabel pada kalimat

terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai benar.

Sekarang coba buatlah empat kalimat yang termasuk kalimat terbuka!

𝒙 𝟏 𝟒 , 𝟐𝒃 𝟐 𝟏𝟎, 𝟑𝒚 𝟏𝟓, 𝒛 𝟒 𝟐 , dan sebagainya

Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka berikut ini!

1) 𝑎 2) 𝑥

Jawab: 𝑎 𝟐 Jawab: 𝑥 𝟔

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Imran memberi sebuah kotak pensil yang berisi beberapa pensil kepada Siska.

Kemudian datang Doni dan berkata kepada Siska, “Kotak pensil kamu berisi 6 pensil”.

Bagaimana menurutmu apakah memang kotak pensil Siska yang diberi oleh Imran

berisi 6 batang pensil? Jawabnya Belum Tentu.

Kalimat kotak pensil berisi beberapa pensil adalah kalimat terbuka dimana isi kotak

pensil belum diketahui.

Sekarang coba perhatikan!

Sebuah bilangan misalkan 𝑥 jika ditambah 7 hasilnya 15.

Kalimat matematikanya adalah 𝑥

Kalimat tersebut merupakan kalimat terbuka karena kalimat tersebut belum diketahui nilai

benar atau salah.

Jika 𝑥 diganti dengan 8, maka kalimat tersebut bernilai benar.

𝑥 adalah penyelesaian dari kalimat terbuka 𝑥

KALIMAT TERBUKA

Kegiatan 2 Experiencing

Page 287: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

269

Kesimpulan:

Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan

sama dengan dan mempunyai satu variabel berpangkat satu.

Bentuk umum persamaan linier satu variabel adalah 𝑎𝑥 𝑏 dengan 𝑎 .

𝟐𝟎 𝒙 𝟏𝟎

Perhatikan pertanyaan berikut ini!

1. Dari ilustrasi tersebut, mana yang merupakan kalimat terbuka?

2. Kalimat tersebut dihubungkan dengan tanda apa?

Sama dengan “=”

3. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” disebut apa?

Persamaan

4. Dari kalimat tersebut tentukan variabel dan pangkat dari variabel tersebut!

Variabelnya 𝒙 dan pangkat dari variabel tersebut adalah satu.

5. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” dan variabelnya

berpangkat satu disebut sebagai persamaan linier

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Seorang pedagang mempunyai 25 apel, ternyata 5 diantaranya busuk, setelah dijual

sebanyak 𝑥 apel terdapat sisa 10 apel.

Kalimat matematika untuk menghitung banyak apel yang dijual adalah...

Jawab :

Banyak apel tidak busuk adalah :

Dijual sebanyak 𝑥 apel dengan sisa 10 apel

Kalimat matematika : 𝑥

Jadi kalimat matematikanya adalah 𝑥

PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV)

Kegiatan 3 Experiencing

Page 288: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

270

1. Sebuah restauran mendapat stok ikan salmon dari suplyer, ternyata

dari

jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, kemudian 10 ikan

salmon laku terjual dan terdapat sisa 15 ekor ikan salmon. Bagaimana bentuk

kalimat terbuka dari permasalahan tersebut?

Misal, stok ikan salmon ada ekor.

dari jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, berarti

jumlah ikan salmon yang rusak adalah

, sehingga sisa ikan salmon

adalah

.

Kemudian 10 ikan salmon laku terjual, sehingga sisa ikan salmon menjadi

Terdapat sisa 15 ekor ikan salmon, sehingga

Jadi, bentuk kalimat terbuka dari permasalahan tersebut adalah

2. Massa jenis yang dalam ilmu fisika dilambangkan dengan ρ merupakan

kerapatan suatu zat yang nilainya ditentukan dari hasil bagi massa zat oleh

volumenya. Jika ada sebuah benda berbentuk kubus yang sisinya 2 cm

memiliki massa 40 gram. Bagaimana bentuk kalimat terbuka dari

permasalahan ilmu fisika tersebut?

Transferring

Page 289: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

271

Masih ingatkah Anda tentang operasi aljabar?

1) Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat

dilakukan pada suku-suku yang sejenis.

( ) ( )

2) Pada perkalian bentuk aljabar berlaku sifat distributif.

( ) ( ) ( )

3) Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih

dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian

melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel

Indikator : Menentukan bentuk ekuivalen dari persamaan linier satu variabel

dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi

dengan bilangan yang sama.

Lampiran 24

Relating

Page 290: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

272

Kesimpulan

Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara

1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama

2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama

Perhatikan dan lengkapilah titik-titik pada tabel berikut ini!

Persamaan Operasi Hitung Hasil

(i) 𝑥 Kedua ruas ditambah 1 𝑥 𝟏 𝟏

𝟑𝒙 𝟏𝟓

(ii) 𝑥 Kedua ruas dibagi 3 𝑥 𝟑 𝟑

𝒙 𝟓

(iii) 𝑥

Pada tabel di atas, bila 𝑥 disubstitusikan pada persamaan (i), (ii), dan (iii) maka

persamaan-persamaan tersebut menjadi suatu kesamaan.

(i) 𝑥 (𝟓)

𝟏𝟓

𝟏𝟒

(ii) 𝑥 (𝟓)

𝟏𝟓

(iii) 𝑥 𝟓

Karena persamaan (i), (ii), dan (iii) memiliki penyelesaian yang sama yaitu 𝑥 maka

persamaan (i), (ii), dan (iii) disebut persamaan-persamaan yang ekuivalen dan dapat

dituliskan sebagai berikut ini

𝑥 𝑥 𝑥

Kegiatan 1 Experiencing

Page 291: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

273

1. Tentukan persamaan – persamaan yang ekuivalen dengan

( ) !

( )

(kedua ruas dikurangi )

(kedua ruas ditambah 6)

(kedua ruas dibagi 2)

Jadi,

( )

2. Sebuah taman bunga berbentuk segitiga dengan panjang masing-masing sisinya

berbeda dan keliling taman bunga tersebut adalah 24 meter.

Berapa luas taman bunga tersebut?

Diketahui: Keliling = 24 meter, sisi I = , sisi II = , sisi III =

Ditanya: Berapa luas taman bunga?

Dijawab: Keliling = sisi I + sisi II + sisi III

( ) ( ) ( )

(kedua ruas dikurangi 2)

(kedua ruas dibagi 11)

Applying

𝑥

𝑥

Page 292: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

274

Alas = Sisi I =

Tinggi = Sisi II =

Luas =

3. Menurut ilmu fisika, ketika kita mencampurkan dua zat yang suhunya berbeda,

maka kalor (Q) pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang

suhunya rendah. Pernyataan tersebut dikenal dengan nama Asas Black dan

dirumuskan sebagai berikut

dimana adalah masa zat, adalah kalor jenis, dan adalah selisih suhu

awal zat dengan suhu campuran.

Apabila 1 kg air bersuhu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 2 kg

susu bersuhu , dan kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu

namun suhu akhir campuran belum diketahui.

a. Buatlah persamaan dari permasalahan tersebut!

Misal, suhu akhir campuran adalah

( ) ( )

b. Buatlah persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan persamaan yang

sudah Anda buat!

( ) ( )

( ) ( )

(kedua ruas ditambah )

(kedua ruas

ditambah

42.000)

(kedua ruas dibagi 4.200)

Transferring

Page 293: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

275

Jadi, ( ) ( )

( ) ( )

Page 294: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

276

Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen?

1. Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:

a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.

b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.

2. Coba tentukan persaman-persamaan yang ekuivalen dari bentuk persamaan

berikut!

(i)

(kedua ruas ditambah 5)

(kedua ruas dibagi 2)

Jadi,

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel

Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV.

Lampiran 25

Relating

Page 295: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

277

Kegiatan 1

Ada beberapa cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel,

yaitu:

1) Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen

Dari proses pencarian persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan (i) di atas,

diperoleh nilai 𝑥 𝟑

𝑥 𝟑 merupakan penyelesaian dari persamaan (i).

2) Substitusi

Sekarang, perhatikan persamaan (i) !

𝑥

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka ( ) bernilai salah

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (𝟐) bernilai salah

Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (𝟑) bernilai benar

Pengganti variabel x yang mengakibatkan persamaan bernilai benar disebut

penyelesaian.

Jadi, penyelesaian dari 𝑥 adalah 𝑥 𝟑

Kesimpulan

Ada dua cara menentukan penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel,

yaitu:

1. Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen

2. Substitusi

Experiencing

Page 296: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

278

1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini dengan

cara yang Anda sukai !

( ) ( )

(distributif)

(kedua ruas ditambah )

(kedua ruas ditambah 4)

(kedua ruas dibagi 4)

Jadi, penyelesaiannya adalah 5

2. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian,

jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur Ana dan umur Ibunya?

Diketahui : Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya.

Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun

Ditanya : Berapa umur Ana dan umur Ibunya?

Dijawab: Misal, umur Ana adalah

umur Ibunya adalah

Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya, sehingga

bentuk persamaannya .

Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun,

sehingga bentuk persamaannya ( ) ( )

Karena maka ( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

(kedua ruas ditambah 11)

(kedua ruas dibagi 2)

Sehingga

Applying

Page 297: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

279

.

Jadi, umur Ana adalah 3 tahun dan umur ibunya adalah 28

tahun.

3. Menurut ilmu fisika, kecepatan merupakan besarnya jarak yang ditempuh

dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Apabila

sebuah sepeda melaju dengan kecepatan ( )km/jam selama 1 jam 15

menit. Kemudian, dengan kecepatan ( ) km/jam selama 1 jam 30 menit

dan jarak yang ditempuh seluruhnya adalah 19 km.

a. Tentukan bentuk persamaan dari permasalahan tersebut!

b. Tentukan penyelesaiannya dari permasalahan yang sudah Anda buat!

a.

Perjalanan tahap I

( )

(kedua ruas dikali

)

( )

Perjalanan tahan II

( )

(kedua ruas dikali

)

( )

Jarak seluruhnya

( )

( )

Jadi, bentuk persamaan dari permasalahan tersebut adalah

( )

( )

b. ( )

( )

( ) (distributif)

Transferring

Page 298: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

280

(kedua ruas ditambah

)

(kedua ruas dikali

)

Jadi, penyelesaian dari persamaan ( )

( )

adalah 5.

Page 299: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

281

Masih ingatkah Anda tentang KPK? Tentukan KPK dari dan !

Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen? Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:

a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.

b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.

Sekarang, tentukan persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan berikut!

(kedua ruas ditambah 5)

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/1

Lampiran 26

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear

satu variabel

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel

Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.

Relating

Page 300: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

282

(kedua ruas dibagi 3)

𝑥

𝑥

𝑥

𝑥

Dalam menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan, caranya hampir sama dengan

menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Coba perhatikan beberapa masalah

berikut ini dan isilah titik-titik dengan jawaban yang benar!

Masalah 1:

𝑥

𝑥

(kedua ruas dikalikan 12, KPK dari penyebut-penyebutnya)

𝟒( 𝑥 ) 𝟑(𝑥 ) 𝟏𝟐𝒙 𝟐𝟎 𝟑𝒙 𝟔 (distributif)

𝟏𝟐𝒙 𝟐𝟎 𝟐𝟎 𝟑𝒙 𝟔+20 (kedua ruas ditambah 20)

𝟏𝟐𝒙 𝟑𝒙 𝟐𝟔

𝟏𝟐𝒙 𝟑𝒙 𝟑𝒙 𝟐𝟔 𝟑𝒙 (kedua ruas dikurangi 𝟑𝒙)

𝟗𝒙 𝟐𝟔

𝟗𝒙 𝟗 𝟐𝟔 : 9 (kedua ruas dibagi 9)

𝒙 𝟐𝟔

𝟗

Masalah 2:

Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!

𝟏𝟎 (

𝑥 ) 𝟏𝟎

𝑥

(kedua ruas dikalikan KPK dari 5 dan 2, yaitu 10)

𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟓( 𝑥 ) (distributif)

𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓 (distributif)

𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓 𝟏𝟓𝒙 (kedua ruas dikurangi 𝟏𝟓𝒙)

𝟗𝒙 𝟔𝟎 𝟏𝟓

𝟗𝒙 𝟔𝟎 𝟔𝟎 𝟏𝟓 𝟔𝟎 (kedua ruas ditambah 60)

𝟗𝒙 𝟒𝟓

𝟗𝒙 𝟗 𝟒𝟓 𝟗 (kedua ruas dibagi -9)

𝒙 𝟓

Kesimpulan

Cara menentukan penyelesaian dari suatu PLSV berbentuk pecahan, yaitu

Kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-penyebutnya, kemudian selesaikan

dengan persamaan-persamaan yang ekuivalen.

Kegiatan 1 Experiencing

Page 301: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

283

1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini!

(

) (

) kedua ruas dikali KPK dari 5 dan 2, yaitu 10)

( )

(kedua ruas dikurangi )

(kedua ruas ditambah 40)

(kedua ruas dibagi -6)

2. Seorang pemilik sembako menjual sekarung tepung dengan harga

Rp60.000,00 dan ia menderita rugi 20%. Berapa harga pembeliannya?

Diketahui : Harga jual= Rp60.000,00 , dan rugi =20%.

Ditanya : Berapa harga pembeliannya?

Dijawab: Karena rugi maka harga beli>harga jual.

Misal, harga beli adalah

Rugi=harga beli-harga jual

Rugi=

%rugi=

(kedua ruas dibagi

100%)

(kedua ruas dikali x)

(kedua ruas dikurangi x)

Applying

Page 302: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

284

(kedua ruas dikali

)

Jadi, harga pembeliannya adalah Rp75.000,00

3. Dalam ilmu fisika, kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang

mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. Pernyataan tersebut dirumuskan

sebagai berikut

Dimana adalah kuat arus listrik dengan satuan ampere, adalah muatan

listrik dengan satuan coulomb, dan adalah waktu dengan satuan sekon.

Apabila kuat arus listrik (

) ampere melalui sebuah kawat penghantar

dengan muatan listrik 4 coulomb dalam waktu ( ) sekon. Tentukan

besar kuat arus listrik tersebut dengan jelas!

( ) ( )

( ) ( ) (kedua

ruas dikali dengan penyebut-penyebutnya)

( ) ( )

(distributif)

(kedua ruas dikurangi )

(kedua ruas dikurangi 20)

(kedua ruas dinagi -2)

Besar kuat arus listrik (

) ampere, sehingga

Jadi, besar kuat arus listrik adalah

ampere.

Transferring

Page 303: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

285

KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - I

Petunjuk Pengerjaan:

a. Kerjakanlah soal secara individu!

b. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,

dll!

c. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!

Waktu : 6 menit

1. Ubahlah kalimat berikut menjadi kalimat terbuka dengan menggunakan suatu

variabel yang Anda sukai!

Bella mendapat uang saku setiap hari. Pada hari ke-7 Bella mendapat tambahan

uang sebesar Rp1000,00 sehingga jumlah uang yang dimiliki Bella menjadi

Rp32.000,00.

…………………………………………………………………………………

………….………………………………………………………………………

…………….……………………………………………………………………

………………….………………………………………………………………

……………………….…………………………………………………………

…………………………….……………………………………………………

………………………………….………………………………………………

……………………………………….…………………………………………

…………………………………………….……………………………………

Lampiran 27

Page 304: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

286

KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - II

Petunjuk Pengerjaan:

a. Kerjakanlah soal secara individu!

b. Untuk menjawab soal, gunakanlah kata “diketahui”, “ditanya”, “dijawab”,

dan “jadi”.

c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,

dll!

d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!

Waktu : 6 menit

Pak Ali memasang ubin berbentuk persegi dengan panjang sisi ( ) cm. Jika

keliling ubin tersebut adalah 116 cm, maka berapa panjang sisi dari ubin tersebut?

..............................................................................................................................................................

.................................................................................................................................. ............................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

.

Lampiran 28

Page 305: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

287

KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - III

Petunjuk Pengerjaan:

a. Kerjakanlah soal secara individu!

b. Untuk menjawab soal, gunakan kata “diketahui”, “ditanya”, “dijawab”,

dan “jadi”!

c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,

dll!

d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!

Waktu : 6 menit

Suatu olimpiade matematika yang terdiri dari 50 soal memiliki aturan sebagai

berikut:

Jika jawaban benar akan mendapat nilai 4,

Jika jawaban salah akan mendapat nilai -2,

Jika tidak menjawab akan mendapat nilai -1.

Bella mengikuti olimpiade matematika tersebut, dia mampu menjawab 40 soal

dan memperoleh skor 96. Berapa soal yang berhasil dijawab oleh Bella dengan

benar?

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Lampiran 29

Page 306: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

288

Jika keliling dari layang-layang tersebut

adalah 70 cm, maka berapa panjang dari

masing-masing sisinya?

KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - IV

Petunjuk Pengerjaan:

a. Kerjakanlah soal secara individu!

b. Untuk menjawab soal, gunakanlah kata “diketahui”, ditanya”, dijawab”,

dan “jadi”!

c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,

dll!

d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!

Waktu : 6 menit

Lampiran 30

A

𝑥

𝑥

B

C

D

Page 307: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

289

JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - I

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

Misal, uang saku Bella per hari

adalah .

1 Menuliskan suatu variabel

untuk mewakili jumlah uang

saku Bella per hari.

Tidak menuliskan suatu

variabel untuk mewakili

jumlah uang saku Bella per

hari.

1

0

Pada hari ke-7, jumlah uang saku

Bella seluruhnya adalah .

2 Menuliskan bentuk aljabar

yang menunjukkan jumlah

uang saku Bella selama 7 hari

dengan benar.

Menuliskan bentuk aljabar

yang menunjukkan jumlah

uang saku Bella selama 7 hari

tetapi belum benar.

Tidak menuliskan bentuk

aljabar yang menunjukkan

jumlah uang saku Bella

selama 7 hari.

2

1

0

Pada hari ke-7, Bella mendapat

tambahan uang sebesar Rp1.000,00

sehingga jumlah uang seluruhnya

adalah .

2 Menuliskan bentuk aljabar

yang menunjukkan jumlah

uang saku selama 7 hari

beserta tambahan uang yang

diperoleh dengan benar.

Menuliskan bentuk aljabar

yang menunjukkan jumlah

uang saku selama 7 hari

beserta tambahan uang yang

diperoleh tetapi belum benar.

Tidak menuliskan bentuk

aljabar yang menunjukkan

jumlah uang saku selama 7

hari beserta tambahan uang

yang diperoleh.

2

1

0

Lampiran 31

Page 308: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

290

Jumlah uang yang dimiliki Bella

menjadi Rp32.000,00 sehingga

.

Jadi, kalimat terbuka dari

permasalahan tersebut adalah

2 Menuliskan bentuk persamaan

linier satu variabel yang

menunjukkan jumlah uang

saku Bella secara keseluruhan

dengan benar.

Menuliskan bentuk persamaan

linier satu variabel yang

menunjukkan jumlah uang

saku Bella secara keseluruhan

tetapi belum benar.

Tidak menuliskan bentuk

persamaan linier satu variabel

yang menunjukkan jumlah

uang saku Bella secara

keseluruhan.

2

1

0

Total skor maksimal 7

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max

Page 309: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

291

JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - II

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

Pak Ali memasang ubin berbentuk persegi

dengan panjang sisi ( ) cm. Jika

keliling ubin tersebut adalah 116 cm, maka

berapa panjang sisi dari ubin tersebut?

Diketahui: Sisi = ( ) cm

Keliling = 116 cm

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

dengan lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

namun lengkap.

Tidak menuliskan hal-

hal yang diketahui

dalam soal.

2

1

0

Ditanya: Berapa panjang sisi dari ubin

tersebut?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal

yang ditanyakan dalam

soal.

1

0

Dijawab:

Keliling = 4 x sisi

( )

(kedua ruas

ditambah 4)

(kedua ruas dibagi 8)

4 Menuliskan persamaan-

persamaan yang

ekuivalen secara runtut

dan benar.

Menuliskan persamaan-

persamaan yang

ekuivalen secara runtut

tetapi belum benar.

Menuliskan persamaan-

persamaan yang

ekuivalen secara tidak

runtut tetapi benar..

4

3

2

Lampiran 32

Page 310: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

292

Menuliskan persamaan-

persamaan yang

ekuivalen secara tidak

runtut dan belum benar.

Tidak menuliskan

persamaan-persamaan

yang ekuivalen.

1

0

Karena x = 15 cm

Maka ( )

3 Menghitung panjang

sisi dengan cara yang

benar dan jawaban juga

benar.

Menghitung panjang sisi

dengan cara yang benar

tetapi jawaban tidak

benar karena ada salah

perhitungan.

Menghitung panjang sisi

dengan cara tidak benar

dan jawaban salah.

Tidak menghitung luas

taman

3

2

1

0

Jadi, panjang sisi dari ubin tersebut adalah

29 cm

2 Menuliskan kesimpulan

dari permasalahan

dengan benar.

Menuliskan kesimpulan

dari permasalahan

namun tidak benar.

Tidak menuliskan

kesimpulan dari

permasalahan dengan

2

1

0

Page 311: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

293

benar.

Total skor maksimal 12

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max

Page 312: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

294

JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - III

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

Diketahui :

Jumlah soal = 50

Jawaban benar nilai 4,

Jawaban salah nilai -2,

Tidak menjawab nilai -1.

Bella menjawab 40 soal

Skor Bella = 96.

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

dengan lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

namun tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal

yang diketahui dalam

soal.

2

1

0

Ditanya : Berapa soal yang

berhasil dijawab oleh Bella

dengan benar?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal

yang ditanyakan dalam

soal.

1

0

Dijawab:

Ada 50 soal

Dijawab = 40 soal

Tidak dijawab = 10 soal

Jawaban benar = y

Jawaban salah = 40-y

Sehingga diperoleh persamaan

( ) ( )( )

( )( )

2 Menuliskan bentuk

persamaan dari

permasalahan tersebut

dengan benar.

Menuliskan bentuk

persamaan dari

permasalahan tersebut

tetapi belum benar.

Tidak menuliskan bentuk

persamaan dari

permasalahan tersebut.

2

1

0

Lampiran 33

Page 313: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

295

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

( ) ( )( )

( )( )

(kedua ruas ditambah 90)

(kedua

ruas dibagi 6)

4 Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan dengan runtut

dan benar.

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan dengan runtut

tetapi belum benar.

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan secara tidak

runtut tetapi benar.

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan secara tidak

runtut dan belum benar.

Tidak menuliskan

langkah-langkah

penyelesaian persamaan.

4

3

2

1

0

Jadi,jumlah soal yang berhasil

dijawab oleh Bella dengan

benar adalah 31 soal..

2 Menuliskan kesimpulan

dengan tepat

Menuliskan kesimpulan

tetapi belum tepat

Tidak menghitung umur

Ana dan Ibunya.

2

1

0

Total skor maksimal 11

Page 314: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

296

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max

Page 315: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

297

JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - IV

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

Diketahui :

AB = AD =

BC = BD =

Keliling = 70 cm

2 Menuliskan hal-hal

yang diketahui dalam

soal dengan lengkap.

Menuliskan hal-hal

yang diketahui dalam

soal namun tidak

lengkap.

Tidak menuliskan hal-

hal yang diketahui

dalam soal.

2

1

0

Ditanya :

Berapa panjang dari masing-

masing sisinya?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal

yang ditanyakan dalam

soal.

1

0

Dijawab:

(

) (

)

( )

( )

4 Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan dengan

runtut dan benar.

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan dengan

runtut tetapi belum

benar.

4

3

Lampiran 34

Page 316: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

298

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

(kedua ruas ditambah 18)

(kedua ruas dibagi 496)

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan secara tidak

runtut tetapi benar.

Menuliskan langkah-

langkah penyelesaian

persamaan secara tidak

runtut dan belum

benar.

Tidak menuliskan

langkah-langkah

penyelesaian

persamaan.

2

1

0

Karena x = 3

Maka AB = AD =

( )( )

2 Menghitung panjang

sisi dengan cara yang

benar dan jawaban

juga benar.

Menghitung panjang

sisi dengan cara yang

benar tetapi jawaban

belum benar karena

adal salah perhitungan.

Tidak menghitung

panjang sisi

2

1

0

BC = CD =

( )( )

2 Menghitung panjang

sisi dengan cara yang

benar dan jawaban

2

Page 317: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

299

Jawaban Skor

maks

Kriteria Skor

tiap

kriteria

juga benar.

Menghitung panjang

sisi dengan cara yang

benar tetapi jawaban

belum benar karena

adal salah perhitungan.

Tidak menghitung

panjang sisi

1

0

Jadi, panjang AB = AD = 10 cm,

Dan panjang BC = CD = 25 cm.

2 Menuliskan

kesimpulan dari

permasalahan dengan

benar.

Menuliskan

kesimpulan dari

permasalahan namun

tidak benar.

Tidak menuliskan

kesimpulan dari

permasalahan.

2

1

0

Total skor maksimal 13

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max

Page 318: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

300

KISI-KISI SKALA UJI COBA

MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/1

Variabel Indikator Favourable Unfavourable

Motivasi belajar

Perceived competence /

confidence (keyakinan)

3, 4, 12, 16,

19, 21, 23

2, 9, 24, 25,

27, 28

Attitudes toward school

or class (sikap di

sekolah atau di kelas)

8, 20, 26,

29, 31

11, 17, 22, 30

Cognitive engagement

in learning strategies

(keterlibatan kognitif

dalam strategi

pembelajaran)

1, 6, 7, 15 5, 10, 13, 14,

18

Penilaian skala dilakukan terhadap dua kriteria pernyataan, yaitu pernyataan

positif dan negatif.

1. Untuk pernyataan positif (favourable)

Skor SS = 4, skor S = 3, skor TS = 2, dan skor STS = 1.

2. Untuk pernyataan negatif (unvavourable)

Skor SS= 1, skor S = 2, skor TS = 3, dan skor STS= 4.

Lampiran 35

Page 319: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

301

SKALA UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian skala!

2. Laporkan pada guru anda jika terdapat pernyataan yang kurang jelas!

3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai dengan

kebiasaan anda sehari-hari!

4. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis

lurus mendatar pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda cek (v) pada

jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda!

5. Jawablah pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun

terhadap nilai-nilai di rapor.

Petunjuk Khusus :

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada jawaban yang anda anggap paling

sesuai dengan keadaan anda!

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS :Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan

soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya

daripada menyerah begitu saja.

2. Bila saya gagal dalam pembelajaran ini, sebenarnya hal itu

karena takdir belaka sehingga saya malas belajar lebih giat.

3. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan

oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.

4. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan

memahami materi yang sedang diajarkan.

5. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan

mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk

mengerjakannya daripada saya stress.

6. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan

mendengarkan teman-teman saya ketika mempresentasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas karena itu membuat saya

menjadi lebih jelas.

7. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang

diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.

Lampiran 36

Page 320: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

302

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

8. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh

selama proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.

9. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan

kelas.

10. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman

ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang

bodoh.

11. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam

pembelajaran ini karena materinya sulit.

12. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam

pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh

pujian/penghargaan dari guru.

13. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang

mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.

14. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih

mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.

15. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada

berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran

ini.

16. Saya yakin mampu memahami suatu materi apabila saya

belajar kelompok bersama teman.

17. Saya merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan

dalam pembelajaran ini.

18. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah

terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan

pekerjaan lain.

19. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan

harian dengan kemampuan saya sendiri.

20. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru

dalam pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar

mengerti.

21. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada

teman-teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di

kelas.

22. Pada pembelajaran ini, saya cuek dengan anggapan teman-

teman tentang tugas yang saya kerjakan tersebut bagus atau

jelek.

23. Saya ingin terlihat pintar bila dibandingkan dengan siswa lain

di dalam kelas.

24. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam

pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.

Page 321: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

303

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

25. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena

jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.

26. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya.

27. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan

teman-teman.

28. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam

mengerjakan soal matematika.

29. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang

cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang

tertantang.

30. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di

kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.

31. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin

mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.

Page 322: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

304

LEMBAR VALIDASI SKALA MOTIVASI BELAJAR

A. Permohonan Validasi Instrumen

1. Mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap skala motivasi

belajar siswa untuk penelitian saya yang berjudul “Keefektivan Model

Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT terhadap Motivasi Belajar

dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas VII”.

2. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa.

B. Petunjuk Pengisian Validasi

1. Mohon Bapak/Ibu memberikan skor dengan cara melingkari pada kolom

yang telah disediakan sesuai dengan kriteria:

1 : tidak sesuai

2 : kurang sesuai

3 : cukup sesuai

4 : sesuai

5 : sangat sesuai

2. Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, maka mohon Ibu/Bapak

memberikan butir revisi pada bagian saran dan kritik pada lembar yang

telah disediakan.

C. Validasi Instrumen

Tabel Validasi Skala Motivasi Belajar Siswa.

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Kesesuaian isi skala dengan tujuan. 1 2 3 4 5

2 Kelengkapan isi skala. 1 2 3 4 5

3 Kesesuaian tulisan dengan EYD. 1 2 3 4 5

4 Kesesuaian bahasa dengan bahasa baku. 1 2 3 4 5

Jumlah

Skor Total 18

Lampiran 37

Page 323: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

305

D. Indikator

Total Skor (n) Kategori

Tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

E. Komentar dan Saran

Jika pada pilihan jawaban menggunakan kata “tidak”, sebaiknya pada kalimat

pernyataan menghindari kata “tidak” supaya siswa tidak bingung.

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 324: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

306

F. Kesimpulan Penilaian secara Umum

Setelah mengisi tabel penilaian, mohon Bapak/Ibu melingkari angka di

bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu mengenai skala motivasi belajar

siswa.

Penilaian secara umum :

1 : Menunjukkan banyak sekali kesalahan pada skala, instrumen harus

diganti.

2 : Menunjukkan banyak kesalahan pada skala, instrumen perlu banyak

revisi.

3 : Menunjukkan sedikit kesalahan, pada instrumen skala perlu direvisi.

4 : Menunjukkan skala dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.

5 : Menunjukkan skala dapat digunakan dan tepat.

Semarang, 23 April 2015

Validator

………………………………...

NIP …………………………..

Page 325: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

307

PEDOMAN PENSKORAN

SKALA UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan

soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya

daripada menyerah begitu saja.

4 3 2 1

2. Bila saya gagal dalam pembelajaran ini, sebenarnya hal itu

karena takdir belaka sehingga saya malas belajar lebih giat.

1 2 3 4

3. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan

oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.

4 3 2 1

4. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan

memahami materi yang sedang diajarkan.

4 3 2 1

5. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan

mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk mengerjakannya

daripada saya stress.

1 2 3 4

6. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan mendengarkan

teman-teman saya ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya

di depan kelas karena itu membuat saya menjadi lebih jelas.

4 3 2 1

7. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang

diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.

4 3 2 1

8. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh selama

proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.

4 3 2 1

9. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas. 1 2 3 4

10. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman

ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang

bodoh.

1 2 3 4

11. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam

pembelajaran ini karena materinya sulit.

1 2 3 4

12. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam

pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh

pujian/penghargaan dari guru.

4 3 2 1

13. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang

mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.

1 2 3 4

14. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih

mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.

1 2 3 4

15. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada 4 3 2 1

Lampiran 38

Page 326: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

308

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran ini.

16. Saya yakin mampu memahami suatu materi apabila saya belajar

kelompok bersama teman.

4 3 2 1

17. Saya merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan

dalam pembelajaran ini.

1 2 3 4

18. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah

terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan

pekerjaan lain.

1 2 3 4

19. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan

harian dengan kemampuan saya sendiri.

4 3 2 1

20. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru dalam

pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar mengerti.

4 3 2 1

21. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada teman-

teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di kelas.

4 3 2 1

22. Pada pembelajaran ini, saya cuek dengan anggapan teman-teman

tentang tugas yang saya kerjakan tersebut bagus atau jelek.

1 2 3 4

23. Saya ingin terlihat pintar bila dibandingkan dengan siswa lain di

dalam kelas.

4 3 2 1

24. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam

pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.

1 2 3 4

25. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena

jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.

1 2 3 4

26. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya. 4 3 2 1

27. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan

teman-teman.

1 2 3 4

28. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam mengerjakan

soal matematika.

1 2 3 4

29. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang

cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang

tertantang.

4 3 2 1

30. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di

kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.

1 2 3 4

31. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin

mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.

4 3 2 1

Page 327: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

309

ANALISIS UJI COBA BUTIR SKALA

KODE SISWA

BUTIR SKALA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

U-1 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3

U-2 4 4 3 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4

U-3 4 4 1 3 3 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2

U-4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2

U-5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3

U-6 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2

U-7 2 4 2 3 1 4 2 4 1 4 1 2 1 2 2 4 4 1 3 1 3 2

U-8 4 2 3 2 4 3 2 4 2 3 1 2 4 2 2 4 4 1 3 2 1 4

U-9 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

U-10 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

U-11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2

U-12 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

U-13 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2

U-14 4 2 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2

U-15 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3

U-16 4 2 2 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3

U-17 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2

U-18 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2

U-19 4 1 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

U-20 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2

Lampiran 39

309

Page 328: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

310

U-21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1

U-22 4 4 3 4 4 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 1

U-23 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 3 4

U-24 4 4 2 4 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2

U-25 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 1 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 2

U-26 4 3 3 3 4 2 3 1 3 1 1 3 1 1 2 3 4 3 3 2 3 2

U-27 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1

U-28 4 4 4 3 2 3 1 2 1 3 4 1 2 1 3 2 4 4 4 2 4 2

U-29 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2

U-30 4 2 2 4 3 4 2 1 1 3 1 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2

U-31 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2

jumlah 116 102 92 96 103 104 97 94 65 99 97 96 82 97 96 99 93 89 104 96 96 74

KODE SISWA

BUTIR SKALA

23 24 25 26 27 28 29 30 31

U-1 2 2 3 3 2 3 2 4 3

U-2 1 2 2 4 2 2 1 4 3

U-3 2 2 2 3 3 1 1 4 2

U-4 2 3 2 2 2 3 2 3 3

U-5 1 3 4 4 2 4 2 4 4

U-6 2 2 3 4 3 3 3 4 4

U-7 4 2 3 3 4 2 2 2 4

U-8 3 3 1 2 2 1 2 2 3

U-9 3 3 3 3 3 3 2 3 4

310

Page 329: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

311

U-10 3 3 3 3 2 3 2 3 4

U-11 2 2 3 2 2 3 2 3 3

U-12 3 3 3 3 3 3 2 3 3

U-13 4 2 3 3 4 3 3 4 3

U-14 2 3 3 3 3 3 2 4 3

U-15 3 3 4 3 2 3 3 2 3

U-16 3 2 3 3 3 4 2 2 4

U-17 3 3 2 3 3 2 2 4 4

U-18 2 4 4 4 4 4 3 4 4

U-19 3 2 3 3 4 2 3 4 4

U-20 2 2 3 3 2 3 2 4 3

U-21 1 3 4 4 4 4 4 4 4

U-22 4 2 4 3 2 4 2 4 3

U-23 1 3 3 4 4 3 3 4 3

U-24 3 2 2 2 3 3 3 3 4

U-25 1 3 2 3 2 2 1 3 3

U-26 2 1 2 3 3 3 4 3 4

U-27 2 1 4 1 3 3 4 4 3

U-28 1 3 1 3 4 3 3 4 4

U-29 3 3 1 4 4 2 2 4 4

U-30 2 2 2 4 2 3 1 2 1

U-31 2 4 3 3 3 3 4 4 4

jumlah 72 78 85 95 89 88 74 106 105

311

Page 330: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

312

UJI VALIDITAS

Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

korelasi 0.425 0.111 0.377 0.434 0.373 0.529 0.536 0.437 0.371 0.485 0.693 0.441 0.399 0.687 0.496 0.141

R tabel 0.355

Keterangan Valid Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

valid

Butir skala 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Korelasi 0.073 0.449 0.601 0.769 0.459 -0.014 -0.126 0.393 0.548 0.424 0.392 0.418 0.407 0.683 0.382

R tabel 0.355

Keterangan Tidak

valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

312

Page 331: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

313

UJI RELIABILITAS

Butir

skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Varians 0.256 0.787 0.418 0.604 0.541 0.487 0.564 0.869 0.733 0.543 1.145 0.539 0.874 0.758 0.668 0.414 0.452

Butir

skala 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Varians 0.564 0.358 0.604 0.410 0.689 0.799 0.508 0.772 0.512 0.629 0.587 0.753 0.566 0.495

Varians total 98.048

0.834

Ket reliabilitas tinggi

313

Page 332: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

314

RANGKUMAN HASIL UJI COBA SKALA MOTIVASI BELAJAR

Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Validitas Valid Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Keterangan Digunakan Tidak

digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan

Butir skala 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid Valid

Keterangan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak

Digunakan

Tidak

Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan

Butir skala 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Validitas Valid Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Keterangan Digunakan Tidak

Digunakan

Tidak

Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan

314

Page 333: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

315

Perhitungan Validitas Butir Skala Nomer 1

Rumus :

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

N = banyaknya peserta tes

∑ = jumlah perkalian skor tiap butir skala dan skor total dari tiap subjek

∑ = jumlah skor tiap butir skala

∑ = jumlah skor total dari tiap subjek

∑ = jumlah kuadrat skor butir skala

∑ = jumlah kuadrat skor total dari tiap subjek

Kriteria:

Jika > maka butir skala dikatakan valid, selain itu butir skala dikatakan

tidak valid

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir angket no 1, selanjutnya untuk butir

soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

No Kode X Y XY

1 U-1 4 90 16 8100 360

2 U-2 4 92 16 8464 368

3 U-3 4 88 16 7744 352

4 U-4 3 85 9 7225 255

5 U-5 4 109 16 11881 436

6 U-6 4 98 16 9604 392

7 U-7 2 79 4 6241 158

8 U-8 4 78 16 6084 312

9 U-9 4 100 16 10000 400

10 U-10 4 99 16 9801 396

11 U-11 3 82 9 6724 246

12 U-12 4 95 16 9025 380

13 U-13 4 100 16 10000 400

Page 334: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

316

14 U-14 4 90 16 8100 360

15 U-15 3 86 9 7396 258

16 U-16 4 83 16 6889 332

17 U-17 3 96 9 9216 288

18 U-18 4 109 16 11881 436

19 U-19 4 102 16 10404 408

20 U-20 3 90 9 8100 270

21 U-21 4 112 16 12544 448

22 U-22 4 100 16 10000 400

23 U-23 4 107 16 11449 428

24 U-24 4 85 16 7225 340

25 U-25 3 80 9 6400 240

26 U-26 4 80 16 6400 320

27 U-27 4 97 16 9409 388

28 U-28 4 86 16 7396 344

29 U-29 4 98 16 9604 392

30 U-30 4 78 16 6084 312

31 U-31 4 105 16 11025 420

Jumlah 116 2879 442 270415 10839

Kuadrat 13456 8288641

Berdasarkan table tersebut diperoleh,

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

( ) ( )

√* ( ) +* ( ) +

Dengan taraf signifikan 5 % dan n = 31, diperoleh rtabel = 0,355.

Karena rxy> rtabel maka butir skala nomor 1 valid

Page 335: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

317

Perhitungan Reliabilitas Instrumen Skala Uji Coba

Rumus :

(

) (

)

Dengan

∑ (∑ )

dan

(∑ )

(Jihad & Haris, 2013: 180)

Keterangan :

: reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir skala

: banyaknya peserta uji coba

: varians skor tiap-tiap item

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

∑ : jumlah kuadrat skor tiap item

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item

∑ : jumlah kuadrat skor total

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total

Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181) nilai reliabilitas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:

: reliabilitas sangat rendah

: reliabilitas rendah

: reliabilitas sedang

: reliabilitas tinggi

: reliabilitas sangat tinggi

Page 336: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

318

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan varians pada butir soal no 1, selanjutnya untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada

tabel berikut.

∑ (∑ )

Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Varians 0.256 0.787 0.418 0.604 0.541 0.487 0.564 0.869 0.733 0.543 1.145

Butir skala 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Varians 0.539 0.874 0.758 0.668 0.414 0.452 0.564 0.358 0.604 0.410

Butir skala 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Varians 0.689 0.799 0.508 0.772 0.512 0.629 0.587 0.753 0.566 0.495

Sedangkan varians total dapat dihitung dengan cara berikut

∑ (∑ )

98.048

Kemudian, reliabilitasnya dapat dihitung dengan cara berikut

Page 337: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

319

(

) (

) (

) (

) 0.834

maka butir skala tersebut mempunyai reliabilitasnya tinggi.

Page 338: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

320

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII/ 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel

Standar Kompetensi :

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

2.3

Menyele-

saikan

persamaan

linier satu

variabel

2.3.3 Menentukan

penyelesaian

persamaan linier

satu variabel.

1. Mencari dan

memahami hubungan

berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2. Menggunakan

matematika dalam

bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari

3. Memahami

representasi ekuivalen

konsep atau prosedur

yang sama

4. Mencari koneksi

satu prosedur ke

prosedur lain dalam

1. Perhatikan model balok berikut

ini!

Jika jumlah seluruh panjang

rusuknya 15,6 dm, maka

tentukan volume balok tersebut!

2. Dalam rangka memperingati hari

proklamasi kemerdekaan

Uraian

Uraian

Butir soal nomor 1

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 3, 4, dan 5

Butir soal nomor 2

memuat indikator

E

( 𝑥 )𝑐𝑚

(𝑥 )𝑐𝑚

( 𝑥 )𝑐𝑚

A B

C D

G H

F

Lampiran 40

320

Page 339: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

321

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

representasi yang

ekuivalen

5. Menggunakan

koneksi antar topik

matematika, dan antara

topik matematika dengan

topik lain

Republik Indonesia, murid-

murid SMP “Persatuan” dan

SMP “Perdamaian” mengikuti

lomba di alun-alun kecamatan.

Mereka pergi ke alun-alun

dengan naik mobil dan ada juga

yang naik sepeda. Murid SMP

“Persatuan” menggunakan tiga

mobil, dan yang naik sepeda

sebanyak 6 orang. Murid SMP

“Perdamaian” menggunakan dua

mobil, dan yang naik sepeda

sebanyak 7 orang. Banyak siswa

dalam setiap mobil adalah sama.

Seluruh siswa SMP “Persatuan”

dan SMP “Perdamaian” yang ke

alun-alun adalah 88 orang.

Berapa banyak siswa dalam

setiap mobil?

3. Setelah Simon belajar

kesetimbangan di sekolah, ia ingin

mempraktikkannya di rumah.

Uraian

kemampuan

koneksi poin 1, 2,

dan 4

Butir soal nomor 3

memuat indikator

kemampuan

321

Page 340: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

322

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

Setelah sampai di rumah, ia

melihat ada 10 bola besi yang

beratnya masing-masing 1 kg dan

2 lempengan besi yang beratnya

sama, tetapi belum diketahui berat

masing-masing lempengan itu.

Penasaran ingin mengetahui

berapa berat lempengan besi, ia

melakukan percobaan.

Percobaan ke-1, ia menemukan

bahwa 1 lempengan besi ditambah

dengan 1 bola besi setimbang

dengan 4 bola besi.

Percobaan ke-2, ia menemukan

bahwa 1 lempengan besi ditambah

dengan 2 bola besi setimbang

dengan 5 bola besi.

Percobaan ke-3, ia menemukan

bahwa 1 lempengan besi ditambah

dengan 3 bola besi setimbang

dengan 6 bola besi.

Percobaan ke-4, ia menemukan

bahwa 2 lempengan besi

koneksi poin 2. 3,

dan 4

322

Page 341: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

323

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

2.3.4 Menentukan

penyelesaian

persamaan linier

satu variabel dalam

bentuk pecahan.

setimbang dengan 6 bola besi.

Berapa gram berat satu lempengan

besi tersebut?

4. Pak Tarno memiliki sebidang

tanah berbentuk persegi panjang.

Lebar tanah tersebut 1 meter lebih

pendek dari

panjangnya. Jika

panjang tanah tersebut adalah 2

meter kurang dari

kelilingnya,

maka tentukan luas tanah pak

Tarno!

5. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan besar sudut COD !

Uraian

Uraian

Butir soal nomor 4

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1,2 3, 4, dan 5

Butir soal nomor 5

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 3, 4, dan 5

O A

B

C

D

C

(𝑥

)

(𝑥

)

323

Page 342: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

324

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

6. Dalam ilmu fisika, suatu campuran

disusun dari zat terlarut dan zat

pelarut. Zat terlarut jumlahnya

lebih sedikit dari zat pelarut.

Kadar zat dalam campuran

menyatakan banyaknya zat

terlarut dibagi dengan jumlah zat

terlarut dan pelarutnya. Kadar

suatu zat dalam campuran sering

dinyatakan dalam bentuk persen.

Apabila suatu alkohol dengan

volume ml dilarutkan ke dalam

70 ml air sehingga terbentuk suatu

larutan alkohol dengan kadar

30%. Tentukan volume alkohol

sebelum dilarutkan ke dalam air?

7. Dalam ilmu fisika, terdapat empat

macam skala yang digunakan

dalam pengukuran suhu, dua

diantaranya adalah skala celcius

dan fahrenheit. Pada skala

celcius, titik terendahnya adalah

Uraian

Uraian

Butir soal nomor 6

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 2, 4, dan 5

Butir soal nomor 7

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 2, 3, dan 4.

324

Page 343: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

325

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

dan titik tertingginya adalah

. Sedangkan pada skala

fahrenheit, titik terendahnya

adalah dan titik tertingginya

adalah . Hubungan antara

skala celcius dengan skala

Fahrenheit dapat dinyatakan

dengan rumus sebagai berikut

Dimana adalah suhu dalam

skala Fahrenheit dan adalah

suhu dalam skala celcius.

Apabila sebuah benda mempunyai

suhu , berapa suhu benda

tersebut dalam skala Fahrenheit?

325

Page 344: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

326

SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

Waktu : 120 menit

Petunjuk :

1) Sebelum mengejakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan

kelas pada lembar jawab yang telah disediakan.

2) Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawab.

3) Terdapat 7 soal uraian, dahulukan soal-soal yang Anda anggap mudah.

4) Kerjakan pada lembar jawaban yang telah tersedia dengan cara menuliskan

jawaban secara runtut dan jelas.

5) Untuk menjawab soal , gunakanlah kata ”diketahui”, ”ditanya”, ” dijawab”,

dan ”jadi”.

6) Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung

lainnya.

1. Perhatikan model balok berikut ini!

Jika jumlah seluruh panjang rusuknya 15,6 dm, maka tentukan volume balok

tersebut!

2. Dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia, murid-murid SMP “Persatuan” dan SMP “Perdamaian” mengikuti

lomba di alun-alun kecamatan. Mereka pergi ke alun-alun dengan naik mobil

dan ada juga yang naik sepeda. Murid SMP “Persatuan” menggunakan tiga

mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 6 orang. Murid SMP “Perdamaian”

menggunakan dua mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 7 orang. Banyak

siswa dalam setiap mobil adalah sama. Seluruh siswa SMP “Persatuan” dan

SMP “Perdamaian” yang ke alun-alun adalah 88 orang. Berapa banyak siswa

dalam setiap mobil?

E

( 𝑥 )𝑐𝑚

(𝑥 )𝑐𝑚

( 𝑥 )𝑐𝑚

A B

C D

G H

F

Lampiran 41

Page 345: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

327

3. Setelah Simon belajar kesetimbangan di sekolah, ia ingin mempraktikkannya

di rumah. Setelah sampai di rumah, ia melihat ada 10 bola besi yang beratnya

masing-masing 1 kg dan 2 lempengan besi yang beratnya sama, tetapi belum

diketahui berat masing-masing lempengan itu. Penasaran ingin mengetahui

berapa berat lempengan besi, ia melakukan percobaan.

Percobaan ke-1, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 1

bola besi setimbang dengan 4 bola besi.

Percobaan ke-2, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 2

bola besi setimbang dengan 5 bola besi.

Percobaan ke-3, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 3

bola besi setimbang dengan 6 bola besi.

Percobaan ke-4, ia menemukan bahwa 2 lempengan besi setimbang dengan 6

bola besi.

Berapa gram berat satu lempengan besi tersebut?

4. Pak Tarno memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah

tersebut 1 meter lebih pendek dari

panjangnya. Jika panjang tanah tersebut

adalah 2 meter kurang dari

kelilingnya, maka tentukan luas tanah pak

Tarno!

5. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan besar sudut COD !

6. Dalam ilmu fisika, suatu campuran disusun dari zat terlarut dan zat pelarut.

Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dari zat pelarut. Kadar zat dalam

campuran menyatakan banyaknya zat terlarut dibagi dengan jumlah zat

terlarut dan pelarutnya. Kadar suatu zat dalam campuran sering dinyatakan

dalam bentuk persen. Apabila suatu alkohol dengan volume ml dilarutkan

ke dalam 70 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan kadar

30%. Tentukan volume alkohol sebelum dilarutkan ke dalam air?

7. Dalam ilmu fisika, terdapat empat macam skala yang digunakan dalam

pengukuran suhu, dua diantaranya adalah skala celcius dan fahrenheit. Pada

O A

B

C

D

C

(𝑥

)

(𝑥

)

Page 346: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

328

skala celcius, titik terendahnya adalah dan titik tertingginya adalah

. Sedangkan pada skala fahrenheit, titik terendahnya adalah dan

titik tertingginya adalah . Hubungan antara skala celcius dengan skala

Fahrenheit dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

dimana adalah suhu dalam skala Fahrenheit dan adalah suhu dalam skala

celcius. Apabila sebuah benda mempunyai suhu , berapa suhu benda

tersebut dalam skala Fahrenheit?

Page 347: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

329

Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

Waktu : 120 menit

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

1 Diketahui : panjang model balok = AB = ( ) cm,

lebar model balok = BC = ( ) cm,

tinggi model balok = CG = ( ) cm

Jumlah seluruh panjang rusuk=15,6 dm

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa volume dari model balok tersebut? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Karena 1 dm = 10 cm

Maka 15,6 dm = 15,6 10 = 156 cm.

Diperoleh jumlah seluruh panjang rusuknya 156 cm.

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

4 Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan

cm dengan cara yang benar

dan jawaban benar.

Menuliskan jumlah seluruh

4

3

Lampiran 42

329

Page 348: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

330

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

prosedur yang

sama

panjang rusuk dalam satuan

cm tanpa cara dan jawaban

benar.

Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan

cm dengan cara yang benar

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan

cm dengan cara tidak tepat dan

jawaban salah.

Tidak menuliskan jumlah

seluruh panjang rusuk dalam

satuan cm.

2

1

0

Pada balok terdapat 12 rusuk terdiri dari 4 buah rusuk

panjang, 4 buah rusuk lebar, dan 4 buah rusuk tinggi.

Sehingga diperoleh persamaan

( ) ( ) ( ) Atau

( )

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

antara

representasi

konsep

3 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

panjang rusuk pada balok

secara lengkap dan benar

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

3

2

330

Page 349: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

331

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

panjang rusuk pada balok

tetapi tidak lengkap

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

panjang rusuk pada balok

tetapi belum benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep

panjang, lebar, tinggi, dan

jumlah seluruh panjang rusuk

pada balok

1

0

Jumlah seluruh panjang rusuk=156 cm

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) (distributif)

(kedua ruas dikurang 12)

( ) (kedua ruas dibagi 24)

Poin 4:

Mencari

koneksi

antara satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

5

4

3

2

331

Page 350: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

332

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

1

0

Diperoleh nilai digunakan untuk mencari volume

balok.

Volume balok ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

matematika

dengan topik

lain

4 Menghitung volume balok

dengan cara yang runtut dan

jawaban benar.

Menghitung volume balok

dengan cara tidak runtut atau

tanpa cara tetapi jawaban benar

Menghitung volume balok

dengan cara yang benar tetapi

jawaban tidak benar karena ada

salah perhitungan.

Menghitung volume balok

dengan cara yang salah dan

jawaban juga salah. Tidak menghitung volume

balok

4

3

2

1

0

332

Page 351: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

333

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Jadi, volume balok tersebut adalah 1760 2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

2

1

0

2. Diketahui: Jumlah mobil untuk SMP Persatuan =3

Jumlah orang naik sepeda dari SMP Persatuan = 6

Jumlah mobil untuk SMP Perdamaian =2

Jumlah orang naik sepeda dari SMP Perdamaian = 7

Jumlah seluruh siswa =88

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa jumlah siswa dalam setiap mobil? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Dari SMP Persatuan diperoleh persamaan

Poin 2:

Menggunakan

matematika

2

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

2

333

Page 352: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

334

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

1

0

Dari SMP Perdamaian diperoleh persamaan

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

2

1

0

Karena jumlah seluruh siswa 88, maka kedua persamaan

linier satu variabel tersebut harus dijumlahkan.

( ) ( )

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

2 Menuliskan suatu hubungan

antara kedua persamaan linier

satu variabel tersebut dengan

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara kedua persamaan linier

satu variabel tersebut tetapi

2

1

334

Page 353: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

335

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

prosedur. tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara kedua

persamaan linier satu variabel

tersebut.

0

( ) ( )

(kedua ruas dikurangi 13)

( ) (kedua ruas dibagi 5)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

5

4

3

2

1

0

335

Page 354: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

336

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

jawabannya.

Jadi, jumlah siswa dalam setiap mobil ada 15 siswa. 2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

2

1

0

3. Diketahui: Jumlah bola besi = 10 buah

Berat setiap bola besi = 1 kg

Jumlah lempengan besi = 2 buah

Percobaan ke-1 diperoleh 1 lempengan besi + 1 bola besi = 4

bola besi.

Percobaan ke-2 diperoleh 1 lempengan besi + 2 bola besi = 5

bola besi.

Percobaan ke-3 diperoleh 1 lempengan besi + 3 bola besi = 6

bola besi.

Percobaan ke-4 diperoleh 2 lempengan besi = 6 bola besi

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa berat satu lempengan besi tersebut?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

336

Page 355: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

337

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Dijawab:

Misal berat 1 lempengan besi adalah maka dari beberapa

percobaan dapat dituliskan model matematika sebagai

berikut:

Percobaan ke-1 diperoleh

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

2

1

0

Percobaan ke-2 diperoleh

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

2

1

0

Percobaan ke-3 diperoleh

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

2

1

337

Page 356: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

338

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

0

Percobaan ke-4 diperoleh Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

2

1

0

Percobaan ke-1 diperoleh

(kedua ruas dikurangi 1)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

5

4

3

338

Page 357: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

339

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

2

1

0

Percobaan ke-2 diperoleh

(kedua ruas dikurangi 2)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

5

4

3

2

339

Page 358: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

340

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

1

0

Percobaan ke-3 diperoleh

(kedua ruas dikurangi 3)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

5

4

3

2

1

0

340

Page 359: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

341

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

Percobaan ke-4 diperoleh

(kedua ruas dibagi 2)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

5

4

3

2

1

0

Karena 1 kg = 1000 gram maka

3 kg = 3 gram

.Poin 3:

Memahami

4 Menuliskan berat lempengan

besi dalam satuan gram dengan

4

341

Page 360: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

342

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

. representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

cara yang benar dan jawaban

benar.

Menuliskan berat lempengan

besi dalam satuan gram tanpa

cara dan jawaban benar.

Menuliskan berat lempengan

besi dalam satuan gram dengan

cara yang benar tetapi jawaban

tidak benar karena ada salah

perhitungan.

Menuliskan berat lempengan

besi dalam satuan gram dengan

cara yang tidak tepat dan

jawaban salah.

Tidak menghitung berat

lempengan besi dalam satuan

gram.

3

2

1

0

Jadi, berat 1 lempengan besi tersebut adalah 3000 gram 2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar. Tidak menuliskan kesimpulan

2

1

0

342

Page 361: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

343

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

dari permasalahan.

4. Diketahui: Bentuk tanah = persegi panjang

Lebar = 1 meter lebih pendek dari

panjangnya

Panjang = 2 meter kurang dari

kelilingnya

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapakah luas tanah pak Tarno 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Misal panjang tanah = , lebar = , dan keliling =

Karena lebar tanah adalah 1 meter lebih pendek dari

panjangnya, maka

.

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

.

2

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika

2

1

0

343

Page 362: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

344

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Karena panjang tanah adalah 2 meter kurang dari

kelilingnya maka

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika

2

1

0

(kedua ruas ditambah 2)

( )

(kedua ruas dikali

)

( )

( )

Jadi, bentuk lain dari persamaan

adalah

persamaan

( )

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

2 Menuliskan bentuk lain dari

suatu model matematika

dengan benar.

Menuliskan bentuk lain dari

suatu model matematika tetapi

belum benar. Tidak menuliskan bentuk lain

dari suatu model matematika.

2

1

0

344

Page 363: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

345

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Keliling tanah = 2 ( panjang + lebar)

( )

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan suatu hubungan

antara panjang, lebar, dan

keliling dengan benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara panjang, lebar, dan

keliling tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara panjang,

lebar, dan keliling.

2

1

0

( )

( ) ( (

))

( ) (

)

( ) (

)

(kedua ruas dikurangi 3p)

(kedua ruas dikurangi

)

(kedua ruas dikali

)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

5

4

3

2

1

345

Page 364: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

346

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

0

Karena , maka

Luas = panjang × lebar

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

matematika

dengan topik

lain .

2 Menghitung luas tanah dengan

jawaban yang benar.

Menghitung luas tanah dengan

jawaban salah.

Tidak menghitung luas tanah

2

1

0

Jadi, luas tanah pak Tarno adalah 40

2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar. Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

2

1

0

346

Page 365: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

347

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

5. Diketahui: Sudut AOB = (

)

Sudut BOC =

Sudut COD = ( (

))

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa besar sudut COD? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal

yang ditanyakan

1

0

Dijawab:

Dari gambar, dapat dipahami bahwa besar sudut AOD =

sehingga jika sudut AOB, sudut BOC, dan sudut COD

dijumlahkan maka akan menghasilkan sudut , sehingga

sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = ,

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

2

Menuliskan suatu hubungan

antar sudut berdasarkan

gambar yang diketahui dengan

benar .

Menuliskan suatu hubungan

antar sudut berdasarkan

gambar yang diketahui tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antar sudut.

2

1

0

347

Page 366: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

348

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Dari keterangan tersebut diperoleh persamaan

(

)

(

)

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur.

3 Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang

diketahui secara lengkap dan

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang

diketahui tetapi tidak lengkap.

Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang

diketahui tetapi tidak benar.

Tidak menuliska suatu

hubungan antar besar sudut

yang diketahui.

3

2

1

0

(

)

(

) (kedua ruas

dikurangi 90)

(

)

(

(

)) (kedua ruas dikali

KPK dari penyebut-penyebutnya)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

5

4

3

348

Page 367: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

349

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

(

) ( (

) ) (distributif)

( ) ( )

(kedua ruas dikurangi

730)

(kedua ruas dibagi 17)

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

2

1

0

Karena maka Sudut COD = ( (

))

(

)

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

matematika

dengan topik

lain .

3 Menghitung sudut COD

dengan cara yang benar dan

jawaban juga benar.

Menghitung sudut COD

dengan cara yang benar tetapi

jawaban tidak benar karena ada

salah perhitungan.

Menghitung sudut COD

dengan cara yang salah dan

jawaban juga salah.

3

2

1

349

Page 368: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

350

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Tidak menghitung sudut COD. 0

Jadi, besar sudut COD adalah

2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

2

1

0

6. Diketahui: Volum alkohol murni = ml

Volum air = 70 ml

Kadar alkohol setelah dilarutkan dengan air = 30%

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa kadar alkohol sebelum dilarutkan ke dalam

air ?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

350

Page 369: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

351

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Dijawab:

Kadar alkohol setelah dilarutkan

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

matematika

dengan topik

lain .

2 Menuliskan suatu hubungan

antara topik matematika

(bilangan pecahan) dengan

topik kadar larutan dengan

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara topik matematika

(bilangan pecahan) dengan

topik kadar larutan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara topik

matematika dengan topik kadar

larutan.

2

1

0

Misalkan volum alkohol murni maka dari rumus fisika

di atas dapat dituliskan suatu persamaan sebagai berikut

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

tidak benar. Tidak menuliskan

permasalahan ke dalam model

matematika.

2

1

0

351

Page 370: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

352

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

(kedua ruas dibagi

100%)

( ) ( )

( ) (kedua ruas dikali

(y+70))

( ) ( )

(sifat distributif)

(kedua ruas dikurangi

0,3 y)

(kedua ruas dibagi 0,7)

Poin 4:

Mencari

koneksi

antara satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

5

4

3

2

1

0

352

Page 371: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

353

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Jadi, volume alkohol murni sebelum dilarutkan ke dalam air

adalah 30 ml.

2 Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulam

dari permasalahan.

2

1

0

7 Diketahui : Titik terendah skala celcius =

Titik tertinggi skala celcius =

Titik terendah skala fahrenheit =

Titik tertinggi skala Fahrenheit =

=

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya : Berapa suhu benda tersebut dalam skala

Fahrenheit?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Rentang skala fahrenheit = titik tertinggi – titik terendah

= -

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

2 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi

dan titik terendah dengan

2

353

Page 372: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

354

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

=

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi

dan titik terendah tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep titik

tertinggi dan titik terendah.

1

0

Rentang skala celcius = titik tertinggi – titik terendah

= -

=

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi

dan titik terendah dengan

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi

dan titik terendah tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep titik

tertinggi dan titik terendah.

2

1

0

Berdasarkan rumus fisika

maka

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

2 Menuliskan hasil rentang skala

pada rumus fisika dengan

benar

Menuliskan hasil rentang skala

2

1

354

Page 373: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

355

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

studi fisika

pada rumus fisika tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan hasil rentang

skala pada rumus fisika.

0

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

2 Menuliskan pecahan paling

sederhana dengan benar.

Menuliskan pecahan paling

sederhana tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan pecahan

paling sederhana.

2

1

0

Karena suhu benda maka

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan besar suhu benda

pada bentuk persamaan dengan

benar.

Menuliskan besar suhu benda

pada bentuk persamaan tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan besar suhu

benda pada bentuk persamaan.

2

1

0

(kedua ruas dikali KPK dari 25 dan

5, yaitu 25)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

5

355

Page 374: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

356

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

(kedua ruas ditambah 32)

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

4

3

2

1

0

Jadi, suhu benda dalam skala Fahrenheit adalah .

2 Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulam

dari permasalahan.

2

1

0

356

Page 375: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

357

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Total skor maksimal

146

Nilai =

357

Page 376: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

358

ANALISIS TES UJI COBA BUTIR SOAL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

KODE

PESERTA BUTIR SOAL

Y

1 2 3 4 5 6 7

U-1 20 16 10 0 13 3 0 62 3844

U-2 20 16 14 7 14 5 2 78 6084

U-3 7 5 13 3 9 0 0 37 1369

U-4 11 11 15 9 11 3 9 69 4761

U-5 19 16 14 0 14 3 0 66 4356

U-6 9 4 14 3 13 2 0 45 2025

U-7 20 9 12 4 11 2 8 66 4356

U-8 9 10 19 6 11 0 0 55 3025

U-9 20 16 13 7 7 1 3 67 4489

U-10 13 9 14 7 0 0 0 43 1849

U-11 20 12 28 3 12 3 9 87 7569

U-12 20 16 28 3 12 0 3 82 6724

U-13 9 8 13 7 8 0 0 45 2025

U-14 20 14 14 5 6 0 0 59 3481

U-15 20 16 13 3 7 3 3 65 4225

U-16 17 9 14 7 11 4 8 70 4900

U-17 20 4 24 3 0 0 0 51 2601

U-18 10 9 13 4 3 0 0 39 1521

𝑌

Lampiran 43

358

Page 377: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

359

U-19 12 16 15 0 9 4 0 56 3136

U-20 20 15 11 7 13 5 8 79 6241

U-21 20 16 13 3 14 6 9 81 6561

U-22 20 5 4 3 0 0 0 32 1024

U-23 11 16 12 3 8 1 0 51 2601

U-24 19 14 13 7 10 0 2 65 4225

U-25 20 16 14 7 18 3 7 85 7225

U-26 10 8 13 7 10 0 2 50 2500

U-27 14 3 14 3 13 0 2 49 2401

U-28 11 7 18 7 2 5 1 51 2601

U-29 8 2 12 2 14 0 2 40 1600

U-30 11 11 15 2 10 4 0 53 2809

U-31 17 15 15 3 18 5 8 81 6561

359

Page 378: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

360

Nomor Butir Soal RE

LIA

BIL

ITA

S

1 2 3 4 5 6 7

22.9 21.5 21.6 5.91 22.4 4.00 11.53

∑ 109.81

Varians total 232.55

0.6158

Keterangan Reliabilitas sedang

Nomor Butir Soal

VA

LID

ITA

S

1 2 3 4 5 6 7

∑ 477 344 454 135 301 62 86

∑( ) 8049 4484 7318 771 3617 248 596

∑ 30091 22195 28072 8266 19423 4289 6353

R xy 0.6573 0.7143 0.3855 0.1483 0.6135 0.6039 0.7449

R tabel 0.355 Keterangan Valid Valid Valid Tidak

valid

Valid Valid Valid

360

Page 379: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

361

Nomor Butir Soal T

ING

KA

T

KE

SU

KA

RA

N

1 2 3 4 5 6 7

Skor maks 21 16 37 20 18 14 20

Skor kelompok atas

(SA)

283 213 227 70 185 47 79

Skor kelompok bawah

(SB)

182 115 212 65 107 12 7

SA + SB 465 328 439 135 292 59 86

Tingkat kesukaran 0.7391 0.6833 0.3955 0.2250 0.5407 0.1407 0.1433

Kriteria mudah sedang sedang sukar sedang sukar Sukar

Nomor Butir Soal DA

YA

PE

MB

ED

A

1 2 3 4 5 6 7

Skor maks 21 16 37 20 18 14 20

Skor kelompok atas (SA) 283 213 227 70 185 47 79

Skor kelompok bawah (SB) 182 115 212 65 107 12 7

SA – SB 101 98 15 5 78 35 72

Daya beda 0.3206 0.4083 0.0270 0.0167 0.2889 0.1667 0.2400

Kriteria Cukup

baik

Sangat

baik

Jelek,

dibuang

/dirombak

Jelek,

dibuang/

dirombak

Minimum,

perlu

diperbaiki

Jelek,

dibuang/

dirombak

Minimun,

perlu

diperbaiki

361

Page 380: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

362

Rangkuman Hasil Analisis Soal Uji Coba

No

soal

Validitas Tingkat

kesukaran

Daya beda Reliabilitas Keterangan

1 Valid Mudah Cukup baik

0.6158

Digunakan

2 Valid Sedang Sangat baik Digunakan

3 Valid Sedang Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

4 Tidak valid Sukar Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

5 Valid Sedang Minimum, perlu

diperbaiki

Digunakan

6 Valid Sukar Jelek, dibuang

/dirombak

Tidak

digunakan

7 Valid Sukar Minimum, perlu

diperbaiki

Digunakan

Kesimpulan : Dari hasil analisis tersebut, diambil empat butir soal untuk

digunakan, yaitu nomor, 1, 2, 5, dan 7

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomer 1

Rumus :

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

N = banyaknya peserta tes

∑ = jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang benar dari tiap

subjek.

∑ = jumlah skor tiap butir soal

∑ = jumlah skor total yang benar dari tiap subjek

∑ = jumlah kuadrat skor butir soal

∑ = jumlah kuadrat skor total yang benar dari tiap subjek

Page 381: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

363

Kriteria:

Jika > maka butir soal dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan

tidak valid

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel

analisis butir soal.

No Kode Peserta

X Y XY

1 U-1 20 62 400 3844 1240

2 U-2 20 78 400 6084 1560

3 U-3 7 37 49 1369 259

4 U-4 11 69 121 4761 759

5 U-5 19 66 361 4356 1254

6 U-6 9 45 81 2025 405

7 U-7 20 66 400 4356 1320

8 U-8 9 55 81 3025 495

9 U-9 20 67 400 4489 1340

10 U-10 13 43 169 1849 559

11 U-11 20 87 400 7569 1740

12 U-12 20 82 400 6724 1640

13 U-13 9 45 81 2025 405

14 U-14 20 59 400 3481 1180

15 U-15 20 65 400 4225 1300

16 U-16 17 70 289 4900 1190

17 U-17 20 51 400 2601 1020

18 U-18 10 39 100 1521 390

19 U-19 12 56 144 3136 672

20 U-20 20 79 400 6241 1580

21 U-21 20 81 400 6561 1620

22 U-22 20 32 400 1024 640

23 U-23 11 51 121 2601 561

24 U-24 19 65 361 4225 1235

25 U-25 20 85 400 7225 1700

26 U-26 10 50 100 2500 500

27 U-27 14 49 196 2401 686

28 U-28 11 51 121 2601 561

Page 382: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

364

29 U-29 8 40 64 1600 320

30 U-30 11 53 121 2809 583

31 U-31 17 81 289 6561 1377

Jumlah 477 1859 8049 118689 30091

Kuadrat 227529 3455881

Berdasarkan table tersebut diperoleh,

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

( ) ( )

√* ( ) ( )+* ( )+

Dengan taraf signifikan 5 % dan n = 31, diperoleh rtabel = 0.355. Karena rxy > rtabel

maka butir soal nomor 1 valid.

Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Uji Coba

Rumus :

(

) (

)

dengan

∑ (∑ )

dan

(∑ )

Keterangan :

: reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir soal

: banyaknya peserta uji coba

: varians skor tiap-tiap item

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

Page 383: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

365

: varians total

∑ : jumlah kuadrat skor tiap item

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item

∑ : jumlah kuadrat skor total

(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total

Kriteria:

: reliabilitas sangat rendah

: reliabilitas rendah

: reliabilitas sedang

: reliabilitas tinggi

: reliabilitas sangat tinggi

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan varians pada butir soal no 1, selanjutnya untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada

tabel berikut.

∑ (∑ )

Nomor butir soal Varians

1 22.9

2 21.5

3 21.6

4 5.91

5 22.4

6 4

7 11.53

JUMLAH 109..81

Page 384: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

366

Varians total

(∑ )

(

)

(

) (

)

Karena = 0.6158 maka soal tes tersebut mempunyai reliabilitas sedang

Perhitungan Tingkat Kesukaran

Rumus :

Keterangan :

TK : Tingkat kesukaran

: jumlah skor kelompok atas

: jumlah skor kelompok bawah

n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah

maks: skor maksimal soal yang bersangkutan

Kriteria interprestasi tingkat kesukaran :

TK Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Page 385: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

367

Perhitungan:

KELOMPOK ATAS

Nomor butir soal Total skor 1 2 3 4 5 6 7

20 12 28 3 12 3 9 91

20 16 14 7 18 3 7 89

20 16 28 3 12 0 3 85

20 16 13 3 14 6 9 85

17 15 15 3 18 5 8 85

20 15 11 7 13 5 8 83

20 16 14 7 14 5 2 82

17 9 14 7 11 4 8 74

11 11 15 9 11 3 9 73

20 16 13 7 7 2 3 71

19 16 14 0 14 3 0 70

20 9 12 4 11 2 8 70

20 16 13 3 7 3 3 69

20 16 10 0 13 3 0 66

19 14 13 7 10 0 2 66

JML 283 213 227 70 185 47 79

KELOMPOK BAWAH

Nomor butir soal Total

skor 1 2 3 4 5 6 7

20 14 14 5 6 0 0 59

11 11 15 2 10 4 0 57

9 10 19 6 11 0 0 56

11 16 12 3 8 1 0 55

11 7 18 7 2 5 1 55

10 8 13 7 10 0 2 53

14 3 14 3 13 0 2 52

20 4 24 3 0 0 0 51

9 4 14 3 13 2 0 49

9 8 13 7 8 0 0 49

13 9 14 7 0 0 0 43

8 2 12 2 14 0 2 43

Page 386: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

368

10 9 13 4 3 0 0 39

7 5 13 3 9 0 0 37

20 5 4 3 0 0 0 32

JML 182 115 212 65 107 12 7

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir

soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

=

0.7380952

Karena maka soal butir nomer 1 dikatakan mudah.

Perhitungan Daya Beda

Rumus :

Keterangan :

DP : Daya pembeda

: jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

: jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah

maks: skor maksimal soal yang bersangkutan

Menurut Ruseffendi dalam Jihad & Haris (2013: 181) interpretasi nilai DP

meliputi :

Page 387: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

369

DP Daya Pembeda

0,40 atau lebih Sangat baik

0,30 – 0,39 Cukup baik

0,20 – 0,29 Minimum

0,19 ke bawah Jelek, dibuang

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir

soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

0.3206349

Karena 0,30 < DP 0,39 maka daya pembeda soal dikatakan cukup baik.

Page 388: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

370

KISI-KISI SKALA

MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/1

Variabel Indikator Favourable Unfavourable

Motivasi belajar

Perceived competence /

confidence (keyakinan)

2, 3, 11, 16,

18

8, 19, 20, 22,

23

Attitudes toward school

or class (sikap di

sekolah atau di kelas)

7, 17, 21,

24, 26

10, 25

Cognitive engagement

in learning strategies

(keterlibatan kognitif

dalam strategi

pembelajaran)

1, 5, 6, 14 4, 9, 12, 13,

15

Penilaian skala dilakukan terhadap dua kriteria pernyataan, yaitu pernyataan

positif dan negatif.

1. Untuk pernyataan positif (favourable)

Skor SS = 4, skor S = 3, skor TS = 2, dan skor STS = 1.

2. Untuk pernyataan negatif (unvavourable)

Skor SS= 1, skor S = 2, skor TS = 3, dan skor STS= 4.

Lampiran 44

Page 389: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

371

SKALA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian skala!

2. Laporkan pada guru anda jika terdapat pernyataan yang kurang jelas!

3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai dengan

kebiasaan anda sehari-hari!

4. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis

lurus mendatar pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda cek (v) pada

jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda!

5. Jawablah pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun

terhadap nilai-nilai di rapor.

Petunjuk Khusus :

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada jawaban yang anda anggap paling

sesuai dengan keadaan anda!

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS :Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan

soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya daripada

menyerah begitu saja.

2. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan oleh

guru dengan kemampuan saya sendiri.

3. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan memahami

materi yang sedang diajarkan.

4. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan

mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk mengerjakannya

daripada saya stress.

5. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan mendengarkan

teman-teman saya ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya di

depan kelas karena itu membuat saya menjadi lebih jelas.

6. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang

diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.

7. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh selama

proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.

8. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas.

Lampiran 45

Page 390: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

372

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

9. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman ataupun

guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang bodoh.

10. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam

pembelajaran ini karena materinya sulit.

11. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam pembelajaran

ini karena saya ingin memperoleh pujian/penghargaan dari guru.

12. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang

mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.

13. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih

mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.

14. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada

berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran ini.

15. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah

terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan

pekerjaan lain.

16. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan harian

dengan kemampuan saya sendiri.

17. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru dalam

pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar mengerti.

18. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada teman-

teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di kelas.

19. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam

pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.

20. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena

jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.

21. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya.

22. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan

teman-teman.

23. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam mengerjakan

soal matematika.

24. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang

cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang

tertantang.

25. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di kelas

ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.

26. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin

mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.

Page 391: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

373

PEDOMAN PENSKORAN

SKALA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

KELAS VII SMP N 13 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan

soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya

daripada menyerah begitu saja.

4 3 2 1

2. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan

oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.

4 3 2 1

3. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan

memahami materi yang sedang diajarkan.

4 3 2 1

4. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan

mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk

mengerjakannya daripada saya stress.

1 2 3 4

5. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan

mendengarkan teman-teman saya ketika mempresentasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas karena itu membuat saya

menjadi lebih jelas.

4 3 2 1

6. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang

diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.

4 3 2 1

7. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh

selama proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.

4 3 2 1

8. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan

kelas.

1 2 3 4

9. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman

ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang

bodoh.

1 2 3 4

10. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam

pembelajaran ini karena materinya sulit.

1 2 3 4

11. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam

pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh

pujian/penghargaan dari guru.

4 3 2 1

12. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang

mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.

1 2 3 4

13. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih

mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.

1 2 3 4

14. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada 4 3 2 1

Lampiran 46

Page 392: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

374

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran

ini.

15. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah

terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan

pekerjaan lain.

1 2 3 4

16. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan

harian dengan kemampuan saya sendiri.

4 3 2 1

17. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru

dalam pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar

mengerti.

4 3 2 1

18. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada

teman-teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di

kelas.

4 3 2 1

19. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam

pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.

1 2 3 4

20. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena

jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.

1 2 3 4

21. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya. 4 3 2 1

22. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan

teman-teman.

1 2 3 4

23. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam

mengerjakan soal matematika.

1 2 3 4

24. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang

cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang

tertantang.

4 3 2 1

25. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di

kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.

1 2 3 4

26. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin

mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.

4 3 2 1

Page 393: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

375

KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII/ 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel

Standar Kompetensi :

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

2.3

Menyele-

saikan

persamaan

linier satu

variabel

2.3.3 Menentukan

penyelesaian

persamaan linier

satu variabel.

1. Mencari dan

memahami hubungan

berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2. Menggunakan

matematika dalam

bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari

3. Memahami

representasi ekuivalen

konsep atau prosedur

yang sama

4. Mencari koneksi

satu prosedur ke

prosedur lain dalam

1. Perhatikan model balok berikut

ini!

Jika jumlah seluruh panjang

rusuknya 15,6 dm, maka

tentukan volume balok tersebut!

Uraian

Butir soal nomor 1

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 3, 4, dan 5

E

( 𝑥 )𝑐𝑚

(𝑥 )𝑐𝑚

( 𝑥 )𝑐𝑚

A B

C D

G H

F

Lampiran 47

375

Page 394: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

376

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

representasi yang

ekuivalen

5. Menggunakan

koneksi antar topik

matematika, dan antara

topik matematika dengan

topik lain

2. Dalam rangka memperingati hari

proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia, murid-murid

SMP “Persatuan” dan SMP

“Perdamaian” mengikuti lomba di

alun-alun kecamatan. Mereka

pergi ke alun-alun dengan naik

mobil dan ada juga yang naik

sepeda. Murid SMP “Persatuan”

menggunakan tiga mobil, dan

yang naik sepeda sebanyak 6

orang. Murid SMP “Perdamaian”

menggunakan dua mobil, dan

yang naik sepeda sebanyak 7

orang. Banyak siswa dalam setiap

mobil adalah sama. Seluruh siswa

SMP “Persatuan” dan SMP

“Perdamaian” yang ke alun-alun

adalah 88 orang. Berapa banyak

siswa dalam setiap mobil?

Uraian

Butir soal nomor 2

memuat indikator

kemampuan

koneksi poin 1, 2,

dan 4

376

Page 395: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

377

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

2.3.4 Menentukan

penyelesaian

persamaan linier

satu variabel dalam

bentuk pecahan.

3. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan besar sudut COD !

4. Dalam ilmu fisika, terdapat empat

macam skala yang digunakan

dalam pengukuran suhu, dua

diantaranya adalah skala celcius

dan fahrenheit. Pada skala

celcius, titik terendahnya adalah

dan titik tertingginya adalah

. Sedangkan pada skala

fahrenheit, titik terendahnya

adalah dan titik tertingginya

adalah . Hubungan antara

Uraian

Uraian

Butir soal nomor 3

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 3, 4, dan 5

Butir soal nomor 4

memuat indikator

kemampuan

koneksi matematis

poin 1, 2, 3, dan 4.

O A

B

C

D

C

(𝑥

)

(𝑥

)

377

Page 396: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

378

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan

Koneksi Matematis Soal

Bentuk

Soal Keterangan soal

skala celcius dengan skala

Fahrenheit dapat dinyatakan

dengan rumus sebagai berikut

Dimana adalah suhu dalam

skala Fahrenheit dan adalah

suhu dalam skala celcius.

Apabila sebuah benda mempunyai

suhu , berapa suhu benda

tersebut dalam skala Fahrenheit?

378

Page 397: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

379

SOAL TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

Waktu : 100 menit

Petunjuk :

1) Sebelum mengejakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan

kelas pada lembar jawab yang telah disediakan.

2) Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawab.

3) Terdapat 4 soal uraian, dahulukan soal-soal yang Anda anggap mudah.

4) Kerjakan pada lembar jawaban yang telah tersedia dengan cara menuliskan

jawaban secara runtut dan jelas.

5) Untuk menjawab soal , gunakanlah kata ”diketahui”, ”ditanya”, ” dijawab”,

dan ”jadi”.

6) Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung

lainnya.

1. Perhatikan model balok berikut ini!

Jika jumlah seluruh panjang rusuknya 15,6 dm, maka tentukan volume balok

tersebut!

2. Dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia, murid-murid SMP “Persatuan” dan SMP “Perdamaian” mengikuti

lomba di alun-alun kecamatan. Mereka pergi ke alun-alun dengan naik mobil

dan ada juga yang naik sepeda. Murid SMP “Persatuan” menggunakan tiga

mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 6 orang. Murid SMP “Perdamaian”

menggunakan dua mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 7 orang. Banyak

siswa dalam setiap mobil adalah sama. Seluruh siswa SMP “Persatuan” dan

SMP “Perdamaian” yang ke alun-alun adalah 88 orang. Berapa banyak siswa

dalam setiap mobil?

E

( 𝑥 )𝑐𝑚

(𝑥 )𝑐𝑚

( 𝑥 )𝑐𝑚

A B

C D

G H

F

Lampiran 48

Page 398: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

380

3. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan besar sudut COD !

4. Dalam ilmu fisika, terdapat empat macam skala yang digunakan dalam

pengukuran suhu, dua diantaranya adalah skala celcius dan fahrenheit. Pada

skala celcius, titik terendahnya adalah dan titik tertingginya adalah

. Sedangkan pada skala fahrenheit, titik terendahnya adalah dan

titik tertingginya adalah . Hubungan antara skala celcius dengan skala

Fahrenheit dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

dimana adalah suhu dalam skala Fahrenheit dan adalah suhu dalam skala

celcius. Apabila sebuah benda mempunyai suhu , berapa suhu benda

tersebut dalam skala Fahrenheit?

O A

B

C

D

C

(𝑥

)

(𝑥

)

Page 399: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

381

Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis

Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang

Kelas/Semester : VII / 1

Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel

Waktu : 120 menit

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

1 Diketahui : panjang model balok = AB = ( ) cm,

lebar model balok = BC = ( ) cm,

tinggi model balok = CG = ( ) cm

Jumlah seluruh panjang rusuk=15,6 dm

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa volume dari model balok tersebut? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Karena 1 dm = 10 cm

Maka 15,6 dm = 15,6 10 = 156 cm.

Diperoleh jumlah seluruh panjang rusuknya 156 cm.

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

4 Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan cm

dengan cara yang benar dan

jawaban benar.

4

Lampiran 49

381

Page 400: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

382

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

konsep atau

prosedur yang

sama

Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan cm

tanpa cara dan jawaban benar.

Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan cm

dengan cara yang benar tetapi

jawaban tidak benar karena ada

salah perhitungan.

Menuliskan jumlah seluruh

panjang rusuk dalam satuan cm

dengan cara tidak tepat dan

jawaban salah.

Tidak menuliskan jumlah

seluruh panjang rusuk dalam

satuan cm.

3

2

1

0

Pada balok terdapat 12 rusuk terdiri dari 4 buah rusuk

panjang, 4 buah rusuk lebar, dan 4 buah rusuk tinggi.

Sehingga diperoleh persamaan

( ) ( ) ( )

Atau

( )

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

antara

representasi

konsep

3 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

panjang rusuk pada balok secara

lengkap dan benar

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

3

2

382

Page 401: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

383

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

panjang rusuk pada balok tetapi

tidak lengkap

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep panjang, lebar,

tinggi, dan jumlah seluruh

panjang rusuk pada balok tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep

panjang, lebar, tinggi, dan

jumlah seluruh panjang rusuk

pada balok

1

0

Jumlah seluruh panjang rusuk=156 cm

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( ) (distributif)

(kedua ruas dikurang

12)

Poin 4:

Mencari

koneksi

antara satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan. Menuliskan langkah-langkah

5

4

3

2

383

Page 402: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

384

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

( ) (kedua ruas dibagi 24)

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

1

0

Diperoleh nilai digunakan untuk mencari

volume balok.

Volume balok ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

matematika

dengan topik

lain

4 Menghitung volume balok

dengan cara yang runtut dan

jawaban benar.

Menghitung volume balok

dengan cara tidak runtut atau

tanpa cara tetapi jawaban benar

Menghitung volume balok

dengan cara yang benar tetapi

jawaban tidak benar karena ada

salah perhitungan.

Menghitung volume balok

dengan cara yang salah dan

jawaban juga salah.

Tidak menghitung volume balok

4

3

2

1

0

Jadi, volume balok tersebut adalah 1760 2 Menuliskan kesimpulan dari 2

384

Page 403: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

385

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

1

0

2. Diketahui: Jumlah mobil untuk SMP Persatuan =3

Jumlah orang naik sepeda dari SMP Persatuan = 6

Jumlah mobil untuk SMP Perdamaian =2

Jumlah orang naik sepeda dari SMP Perdamaian = 7

Jumlah seluruh siswa =88

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa jumlah siswa dalam setiap mobil? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Dari SMP Persatuan diperoleh persamaan

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

2

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

2

1

385

Page 404: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

386

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

kehidupan

sehari-hari

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan permasalahan

ke dalam model matematika.

0

Dari SMP Perdamaian diperoleh persamaan

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

studi lain atau

kehidupan

sehari-hari

2 Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika

dengan benar.

Menuliskan permasalahan ke

dalam model matematika tetapi

belum benar.

Tidak menuliskan permasalahan

ke dalam model matematika.

2

1

0

Karena jumlah seluruh siswa 88, maka kedua

persamaan linier satu variabel tersebut harus

dijumlahkan.

( ) ( )

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur.

2 Menuliskan suatu hubungan

antara kedua persamaan linier

satu variabel tersebut dengan

benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara kedua persamaan linier

satu variabel tersebut tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara kedua

persamaan linier satu variabel

2

1

0

386

Page 405: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

387

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

tersebut.

( ) ( )

(kedua ruas dikurangi

13)

( ) (kedua ruas dibagi 5)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

5

4

3

2

1

0

Jadi, jumlah siswa dalam setiap mobil ada 15 siswa. 2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

2

1

387

Page 406: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

388

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

permasalahan tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

0

3. Diketahui: Sudut AOB = (

)

Sudut BOC =

Sudut COD = ( (

))

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya: Berapa besar sudut COD? 1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal.

Tidak menuliskan hal-hal yang

ditanyakan

1

0

Dijawab:

Dari gambar, dapat dipahami bahwa besar sudut AOD

= sehingga jika sudut AOB, sudut BOC, dan

sudut COD dijumlahkan maka akan menghasilkan

sudut , sehingga

sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = ,

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

2

Menuliskan suatu hubungan

antar sudut berdasarkan gambar

yang diketahui dengan benar .

Menuliskan suatu hubungan

antar sudut berdasarkan gambar

yang diketahui tetapi tidak

benar.

2

1

388

Page 407: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

389

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

Tidak menuliskan suatu

hubungan antar sudut.

0

Dari keterangan tersebut diperoleh persamaan

(

)

(

)

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur.

3 Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang diketahui

secara lengkap dan benar.

Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang diketahui

tetapi tidak lengkap.

Menuliskan suatu hubungan

antar besar sudut yang diketahui

tetapi tidak benar.

Tidak menuliska suatu

hubungan antar besar sudut

yang diketahui.

3

2

1

0

(

)

(

) (kedua

ruas dikurangi 90)

(

)

(

(

)) (kedua ruas

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

5

4

3

389

Page 408: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

390

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

dikali KPK dari penyebut-penyebutnya)

(

) ( (

) )

(distributif)

( ) ( )

(kedua ruas

dikurangi 730)

(kedua ruas dibagi 17)

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

2

1

0

Karena maka Sudut COD = ( (

))

(

)

Poin 5:

Menggunakan

koneksi antar

topik

matematika,

dan antara

topik

3 Menghitung sudut COD dengan

cara yang benar dan jawaban

juga benar.

Menghitung sudut COD dengan

cara yang benar tetapi jawaban

tidak benar karena ada salah

perhitungan.

3

2

390

Page 409: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

391

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

matematika

dengan topik

lain .

Menghitung sudut COD dengan

cara yang salah dan jawaban

juga salah.

Tidak menghitung sudut COD.

1

0

Jadi, besar sudut COD adalah

2 Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulan dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulan

dari permasalahan.

2

1

0

4 Diketahui : Titik terendah skala celcius =

Titik tertinggi skala celcius =

Titik terendah skala fahrenheit =

Titik tertinggi skala Fahrenheit =

=

2 Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal dengan

lengkap.

Menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal namun

tidak lengkap.

Tidak menuliskan hal-hal yang

diketahui dalam soal

2

1

0

Ditanya : Berapa suhu benda tersebut dalam skala

Fahrenheit?

1 Menuliskan hal yang

ditanyakan dalam soal. Tidak menuliskan hal-hal yang

1

0

391

Page 410: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

392

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

ditanyakan

Dijawab:

Rentang skala fahrenheit = titik tertinggi – titik

terendah

= -

=

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi dan

titik terendah dengan benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi dan

titik terendah tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep titik

tertinggi dan titik terendah.

2

1

0

Rentang skala celcius = titik tertinggi – titik terendah

= -

=

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi dan

titik terendah dengan benar.

Menuliskan suatu hubungan

antara konsep titik tertinggi dan

titik terendah tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan suatu

hubungan antara konsep titik

tertinggi dan titik terendah.

2

1

0

Berdasarkan rumus fisika

maka

Poin 2:

Menggunakan

matematika

dalam bidang

2 Menuliskan hasil rentang skala

pada rumus fisika dengan benar

Menuliskan hasil rentang skala

pada rumus fisika tetapi tidak

2

1

392

Page 411: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

393

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

studi fisika

benar.

Tidak menuliskan hasil rentang

skala pada rumus fisika.

0

Poin 3:

Memahami

representasi

ekuivalen

konsep atau

prosedur yang

sama

2 Menuliskan pecahan paling

sederhana dengan benar.

Menuliskan pecahan paling

sederhana tetapi tidak benar.

Tidak menuliskan pecahan

paling sederhana.

2

1

0

Karena suhu benda maka

Poin 1:

Mencari dan

memahami

hubungan

berbagai

representasi

konsep dan

prosedur

2 Menuliskan besar suhu benda

pada bentuk persamaan dengan

benar.

Menuliskan besar suhu benda

pada bentuk persamaan tetapi

tidak benar.

Tidak menuliskan besar suhu

benda pada bentuk persamaan.

2

1

0

(kedua ruas dikali KPK dari

25 dan 5, yaitu 25)

Poin 4:

Mencari

koneksi satu

prosedur ke

5 Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut dan

jawaban benar. Menuliskan langkah-langkah

5

4

393

Page 412: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

394

No

Soal

Jawaban Keterangan

Indikator

Kemampuan

Koneksi

Matematis

Skor

Maks

Kriteria

Skor

tiap

kriteria

(kedua ruas ditambah

32)

prosedur lain

dalam

representasi

yang

ekuivalen

penyelesaian dengan tidak

runtut tetapi jawaban benar

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan runtut

tetapi jawaban tidak benar

karena ada salah perhitungan.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan tidak

runtut dan jawaban tidak benar.

Menuliskan langkah-langkah

penyelesaian dengan cara yang

salah dan jawaban juga salah.

Tidak menuliskan langkah-

langkah penyelesaian dan

jawabannya.

3

2

1

0

Jadi, suhu benda dalam skala Fahrenheit adalah .

2 Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan dengan benar.

Menuliskan kesimpulam dari

permasalahan tetapi tidak

benar.

Tidak menuliskan kesimpulam

dari permasalahan.

2

1

0

Total skor maksimal 75

394

Page 413: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

395

Nilai =

395

Page 414: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

396

DATA AWAL SISWA

NILAI UJIAN NASIONAL TINGKAT SD MATA PELAJARAN

MATEMATIKA 2014/2015

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai

1 K-01 85 17 K-17 85 1 E-01 85 17 E-17 80

2 K-02 75 18 K-18 67.5 2 E-02 67.5 18 E-18 80

3 K-03 87.5 19 K-19 77.5 3 E-03 87.5 19 E-19 75

4 K-04 87.5 20 K-20 80 4 E-04 85 20 E-20 75

5 K-05 72.5 21 K-21 72.5 5 E-05 65 21 E-21 80

6 K-06 82.5 22 K-22 90 6 E-06 80 22 E-22 77.5

7 K-07 90 23 K-23 80 7 E-07 82.5 23 E-23 87.5

8 K-08 82.5 24 K-24 82.5 8 E-08 85 24 E-24 65

9 K-09 82.5 25 K-25 52.5 9 E-09 85 25 E-25 67.5

10 K-10 75 26 K-26 97.5 10 E-10 55 26 E-26 80

11 K-11 80 27 K-27 87.5 11 E-11 95 27 E-27 72.5

12 K-12 87.5 28 K-28 85 12 E-12 70 28 E-28 72.5

13 K-13 75 29 K-29 82.5 13 E-13 72.5 29 E-29 85

14 K-14 65 30 K-30 85 14 E-14 95 30 E-30 97.5

15 K-15 92.5 31 K-31 75 15 E-15 77.5 31 E-31 77.5

16 K-16 65 32 K-32 67.5 16 E-16 70 32

Lampiran 50

Page 415: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

397

UJI NORMALITAS DATA AWAL

KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

Hipotesis:

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan :

∑( )

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika tabelhitung22

Pengujian Hipotesis:

Dari data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh:

Nilai Maksimum = 97.5 Panjang Kelas = 7

Nilai Minimum = 52.5 N = 63

Rentang = 45 Standart Deviasi = 9.44

Banyak Kelas = 7

Mean = 79.08

Interval

51-57 2 54 108 -25.0873 629.3727 1258.745402

58-64 0 61 0 -18.0873 327.1505 0

65-71 10 68 680 -11.0873 122.9283 1229.282565

72-78 15 75 1125 -4.0873 16.70603 250.590514

79-85 23 82 1886 2.912698 8.483812 195.127677

86-92 8 89 712 9.912698 98.26159 786.0927186

93-99 5 96 480 16.9127 286.0394 1430.196838

Jumlah 63 525 4991 -28.6111 1488.942 5150.035714

Lampiran 51

Page 416: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

398

Terlihat bahwa 2 hitung

Pada taraf signifikan = 1%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 13.3.

Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.

Jadi, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

50.5 -3.151438 0.4992

57.5 -2.3833893 0.4913 0.0079 0.4977 2 1.5023 2.2569053 4.534670062

64.5 -1.6153405 0.4474 0.0439 2.7657 0 -2.7657 7.6490965 2.7657

71.5 -0.8472918 0.3023 0.1451 9.1413 10 0.8587 0.7373657 0.08066311

78.5 -0.0792431 0.0319 0.2704 17.0352 15 -2.0352 4.142039 0.2431459

85.5 0.68880559 0.2549 0.2868 18.0684 23 4.9316 24.320679 1.34603388

92.5 1.4568543 0.4279 0.173 10.899 8 -2.899 8.404201 0.771098358

99.5 2.22490301 0.4868 0.0589 3.7107 5 1.2893 1.6622945 0.447973291

Jumlah 10.1892846

Batas

kelas (x)Z interval

Luas

interval ( )

( )

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

13.3 10.189

Page 417: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

399

UJI HOMOGENITAS DATA AWAL

Hipotesis

:

(data berasal dari populasi yang homogen)

:

(data berasal dari populasi yang homogen)

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Kriteria yang digunakan

H0 diterima apabila Fhitung <

( )( )

dengan α = 5% atau α = 1% maka

sampel dalam keadaan homogen.

Pengujian Hipotesis

Kelas Eksperimen Kontrol

Varians 91.478 88.855

Jumlah siswa 31 32

Berdasarkan rumus diperoleh:

Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh

( )( )

Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung <

( )( )

maka H0

diterima. Jadi, kedua kelas mempunyai varians yang homogen .

Lampiran 52

Page 418: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

400

Daerah

penolakan Ho

Daerah

penerimaan Ho

1.83 1,03

Page 419: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

401

UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA AWAL

Hipotesis

: (rata-rata data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda

secara signifikan)

: (rata-rata data kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara

signifikan)

Pengujian Hipotesis

Rumus yang digunakan :

dengan ( )

( )

Kriteria yang digunakan

terima jika dengan , dan taraf

signifikan .

Langkah pengujian:

Sumber variasi Kontrol (7c) Eskperimen (7e)

N 32 31

Jumlah 2552.5 2430

rata-rata 79.766 78.387

Varians 88.854 91.48

standar deviasi 9.43 9.56

( )

( )

( ) ( )

Lampiran 53

Page 420: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

402

Pada taraf = 5% dengan , diperoleh ttabel= 1,999

Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh dengan

, maka diterima dan dapat disimpulkan rata-rata data kelas

kontrol dan eksperimen tidak berbeda signifikan.

Daerah

penolakan Ho

Daerah

penerimaan Ho

1.999 -1.999 0 0,576

Page 421: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

403

DATA AKHIR

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai

1 E-01 80 17 E-17 61.3 1 K-01 45.3 17 K-17 66.7

2 E-02 49.3 18 E-18 74.7 2 K-02 65.3 18 K-18 44

3 E-03 78.7 19 E-19 65.3 3 K-03 66.7 19 K-19 56

4 E-04 72 20 E-20 72 4 K-04 48 20 K-20 61.3

5 E-05 80 21 E-21 93.3 5 K-05 76 21 K-21 49.3

6 E-06 84 22 E-22 81.3 6 K-06 56 22 K-22 68

7 E-07 72 23 E-23 65.3 7 K-07 68 23 K-23 52

8 E-08 78.7 24 E-24 82.7 8 K-08 74.7 24 K-24 77.3

9 E-09 84 25 E-25 56 9 K-09 68 25 K-25 38.7

10 E-10 86.7 26 E-26 74.7 10 K-10 62.7 26 K-26 90.7

11 E-11 80 27 E-27 73.3 11 K-11 68 27 K-27 74.7

12 E-12 74.7 28 E-28 82.7 12 K-12 77.3 28 K-28 88

13 E-13 78.7 29 E-29 92 13 K-13 74.7 29 K-29 86.7

14 E-14 61.3 30 E-30 85.3 14 K-14 64 30 K-30 61.3

15 E-15 81.3 31 E-31 76 15 K-15 57.3 31 K-31 86.7

16 E-16 73.3 16 K-16 70.7 32 K-32 42.7

Lampiran 54

Page 422: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

404

UJI NORMALITAS DATA AKHIR

TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Hipotesis:

H0 : Data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi

normal

H1 : Data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel tidak

berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan :

∑( )

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika tabelhitung22

Pengujian Hipotesis:

Dari data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol diperoleh:

Nilai Maksimum = 93.3 Panjang Kelas = 8

Nilai Minimum = 38.7 N = 63

Rentang = 93.3 – 38.7 = 54.6 Standart Deviasi = 13.07

Banyak Kelas = 7

Mean = 70.43

Lampiran 55

Page 423: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

405

Terlihat bahwa 2 hitung .

Pada taraf signifikan = 5%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 9.49.

Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.

Jadi, data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi

normal.

Interval

38-45 4 41.5 166 -28.9349 837.2296 3348.918529

46-53 4 49.5 198 -20.9349 438.2709 1753.083608

54-61 8 57.5 460 -12.9349 167.3122 1338.497375

62-69 11 65.5 720.5 -4.93492 24.35344 267.8878584

70-77 16 73.5 1176 3.065079 9.394712 150.3153842

78-85 13 81.5 1059.5 11.06508 122.436 1591.667758

86-93 7 89.5 626.5 19.06508 363.4773 2544.340758

Jumlah 63 458.5 4406.5 -34.5444 1962.474 10994.71127

37.5 -2.43638 0.4927

45.5 -1.83563 0.4671 0.0256 1.6128 4 2.3872 5.6987238 3.533434921

53.5 -1.23488 0.3907 0.0764 4.8132 4 -0.8132 0.6612942 0.137391806

61.5 -0.63413 0.2357 0.155 9.765 8 -1.765 3.115225 0.319019457

69.5 -0.03338 0.012 0.2237 14.0931 11 -3.0931 9.5672676 0.678861827

77.5 0.567375 0.2157 0.2277 14.3451 16 1.6549 2.738694 0.190914947

85.5 1.168125 0.379 0.1633 10.2879 13 2.7121 7.3554864 0.714964804

93.5 1.768876 0.4616 0.0826 5.2038 7 1.7962 3.2263344 0.619995857

Jumlah 6.194583619

Batas

kelas (x)Z interval

Luas

interval ( )

( )

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

6.19

9.49

Page 424: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

406

UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR

TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

Hipotesis

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

sama)

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

tidak sama)

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Kriteria yang digunakan

H0 diterima apabila Fhitung <

( )( )

maka sampel dalam keadaan

homogen.

Pengujian Hipotesis

Kelas Eksperimen Kontrol

Varians 98.03 187.92

Jumlah siswa 31 32

Berdasarkan rumus diperoleh:

Lampiran 56

Page 425: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

407

Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh ( )( )

Untuk α = 1% dan ( ) diperoleh ( )( )

Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh Fhitung <

( )( )

maka H0

diterima, artinya kedua kelas mempunyai varians yang sama atau kedua kelas

homogen

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

1.92 2.38

Page 426: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

408

DATA AKHIR SISWA

SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai

1 E-01 82.7 17 E-17 86.5 1 K-01 69.2 17 K-17 72.1

2 E-02 89.4 18 E-18 66.3 2 K-02 73.1 18 K-18 75

3 E-03 81.7 19 E-19 78.8 3 K-03 70.2 19 K-19 74

4 E-04 68.3 20 E-20 64.4 4 K-04 67.3 20 K-20 65.4

5 E-05 73.1 21 E-21 73.1 5 K-05 73.1 21 K-21 72.1

6 E-06 75 22 E-22 71.2 6 K-06 76 22 K-22 86.5

7 E-07 77.9 23 E-23 85.6 7 K-07 69.2 23 K-23 80.8

8 E-08 75 24 E-24 73.1 8 K-08 79.8 24 K-24 70.2

9 E-09 86 25 E-25 71.2 9 K-09 64.4 25 K-25 65.4

10 E-10 59.6 26 E-26 85.6 10 K-10 76.9 26 K-26 80.8

11 E-11 84.6 27 E-27 86 11 K-11 68.3 27 K-27 89.4

12 E-12 63.5 28 E-28 66.3 12 K-12 78.8 28 K-28 73.1

13 E-13 66.3 29 E-29 88.5 13 K-13 76 29 K-29 76.9

14 E-14 74 30 E-30 85.6 14 K-14 76.9 30 K-30 76.9

15 E-15 91.3 31 E-31 71.2 15 K-15 71.2 31 K-31 64.4

16 E-16 91.35 16 K-16 75 32 K-32 64.4

Lampiran 57

Page 427: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

409

UJI NORMALITAS

SKALA MOTIVASI BELAJAR

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Hipotesis:

H0 : Data akhir skala motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal

H1 : Data akhir skala motivasi belajar pada sampel tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan :

∑( )

Kriteria yang digunakan:

H0 diterima jika tabelhitung22

Pengujian Hipotesis:

Dari data akhir skala motivasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperoleh:

Nilai Maksimum = 91.35 Panjang Kelas = 5

Nilai Minimum = 59.61 N = 63

Rentang = 31.73 Standart Deviasi = 7.86

Banyak Kelas = 7

Mean = 75.56

Lampiran 58

Page 428: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

410

Terlihat bahwa 2 hitung .

Pada taraf signifikan = 5%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 9.49.

Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.

Jadi, data akhir skala motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal.

Interval

58-62 1 60 60 -15.5621 242.1786 242.1785802

63-67 10 65 650 -10.5621 111.5577 1115.577011

68-72 12 70 840 -5.56209 30.93682 371.2418633

73-77 19 75 1425 -0.56209 0.315943 6.002913597

78-82 8 80 640 4.437912 19.69506 157.5605096

83-87 8 85 680 9.437912 89.07418 712.5934766

88-92 5 90 450 14.43791 208.4533 1042.266527

Jumlah 63 525 4745 -3.93462 702.2116 3647.420881

57.5 -2.323 0.4898

62.5 -1.67111 0.4525 0.0373 2.3499 1 -1.3499 1.82223 0.775450023

67.5 -1.01922 0.3461 0.1064 6.7032 10 3.2968 10.86889 1.621448001

72.5 -0.36733 0.1443 0.2018 12.7134 12 -0.7134 0.5089396 0.040031743

77.5 0.284554 0.1103 0.2546 16.0398 19 2.9602 8.762784 0.546315044

82.5 0.936442 0.3264 0.2161 13.6143 8 -5.6143 31.520364 2.315239453

87.5 1.58833 0.4441 0.1177 7.4151 8 0.5849 0.342108 0.046136668

92.5 2.240218 0.4875 0.0434 2.7342 5 2.2658 5.1338496 1.877642323

Jumlah 7.222263256

Batas

kelas (x)Z interval

Luas

interval ( )

( )

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

7.22

9.49

Page 429: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

411

UJI HOMOGENITAS SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA

Hipotesis

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

sama)

(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang

tidak sama)

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Kriteria yang digunakan

H0 diterima apabila Fhitung <

( )( )

maka sampel dalam keadaan

homogen.

Pengujian Hipotesis

Kelas Eksperimen Kontrol

Varians 80.03 37.90

Jumlah siswa 31 32

Berdasarkan rumus diperoleh:

Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh ( )( )

Lampiran 59

Page 430: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

412

Untuk α = 1% dan ( ) diperoleh ( )( )

Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh Fhitung <

( )( )

maka H0

diterima, artinya kedua kelas mempunyai varians yang sama atau kedua kelas

homogen

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

2.11 2.38

Page 431: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

413

UJI HIPOTESIS I

KETUNTASAN KLASIKALKELAS EKSPERIMEN

Hipotesis:

H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama

dengan 74,5%)

H1 : π 74,5 (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)

Kriteria:

Dengan uji pihak kanan, kriteria yang digunakan adalah tolak jika

di mana didapat dari daftar normal baku dengan peluang ( ).

Rumus:

√ ( )

Perhitungan:

√ ( )

Dari perhitungan diperoleh zhitung = 2,43. Harga ztabel dengan α =5% adalah

.

Lampiran 60

Page 432: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

414

Karena z hitung > z tabel, maka Ho ditolak.

Artinya kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen telah mencapai

ketuntasan belajar secara klasikal.

Page 433: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

415

UJI HIPOTESIS II

UJI BEDA RATA-RATA HASIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Hipotesis:

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih

baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik

dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)

Kriteria:

Terima jika . Derajat kebebasan untuk daftar distribusi ialah

dk ( ) dan peluang ( ).

Rumus:

dengan ( )

( )

Perhitungan:

75.83

65.21

98.03

189.92

( ) ( )

12.03

Lampiran 61

Page 434: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

416

Dari perhitungan diperoleh thitung =3,50. Harga ttabel dengan α =5% dan dk =

adalah ( )( )

Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Artinya kemampuan koneksi matematis

siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kemampuan koneksi matematis

siswa kelas kontrol.

Page 435: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

417

UJI HIPOTESIS III

UJI BEDA RATA-RATA MOTIVASI BELAJAR

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Hipotesis:

Ho : (motivasi belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari

motivasi belajar siswa kelas kontrol).

H1 : (motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada

motivasi belajar siswa kelas kontrol).

Kriteria:

Terima jika . Derajat kebebasan untuk daftar distribusi ialah

dk ( ) dan peluang ( ).

Rumus:

dengan ( )

( )

Perhitungan:

( ) ( )

Lampiran 62

Page 436: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

418

Dari perhitungan diperoleh thitung = 2.14. Harga ttabel dengan α =5% dan dk =

adalah ( )( )

Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.

Artinya motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada motivasi

belajar siswa kelas kontrol.

Page 437: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

419

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 2

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 2

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 2

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 2

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 2

B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 2

2. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

Lampiran 63

Page 438: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

420

3. Memberikan contoh soal

berupa soal cerita.

√ √ 3

4. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 2

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 2

6. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 3

7. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 2

8. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 2

9. Memberi kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi

dan menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan tulis.

√ √ 3

10. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

√ √ 2

11. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 3

12. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 2

13. Memberi kuis individu

kepada siswa.

√ √ 2

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 2

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

Page 439: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

421

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 2

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Jumlah Skor 57

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Baik

Semarang, 14 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 440: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

422

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 2

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang materi

operasi aljabar.

√ √ 3

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 3

Lampiran 64

Page 441: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

423

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Membimbing siswa untuk

menyimpulkan tentang

pengertian persamaan-

persamaan yang ekuivalen.

√ √ 3

5. Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain.

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

7. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

8. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 3

9. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 4

10. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 3

11. Menciptakan suasana yang

tenang dan kondusif,

kemudian memberi

kesempatan kepada siswa

lain untuk menanggapi dan

menyempurnakan jawaban

yang telah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

12. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

√ √ 3

Page 442: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

424

13. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 3

14. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

15. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 3

16. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis dan

memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Jumlah Skor 81

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Page 443: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

425

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Baik

Semarang, 18 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 444: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

426

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang

konsep operasi aljabar dan

persamaan ekuivalen.

√ √ 3

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 4

Lampiran 65

Page 445: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

427

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Menuliskan petunjuk

pengerjaan penyelesaian

PLSV di papan tulis untuk

mempermudah siswa,

kemudian

memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain.

√ √ 3

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

7. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 4

8. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 4

9. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 4

10. Memberi kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi

dan menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan tulis.

√ √ 3

11. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan,

√ √ 3

12. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 4

Page 446: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

428

13. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

14. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 4

15. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis dan

memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Jumlah Skor 84

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Page 447: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

429

Kategori : Sangat baik

Semarang, 21 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 448: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

430

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indicator, beri skor, serta beri penjelasan yang diperlukan pada kolom keterangan.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 4

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 4

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 4

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

√ √ 4

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini

√ √ 4

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang

konsep KPK dan operasi

aljabar bentuk pecahan.

√ √ 3

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 4

Lampiran 66

Page 449: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

431

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain,

serta menuliskan petunjuk

pengerjaan di papan tulis

untuk mempermudah siswa.

√ √ 4

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

7. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 4

8. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 3

9. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 4

10. Memberi kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi

dan menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan tulis

√ √ 4

11. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

√ √ 3

12. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 4

Page 450: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

432

13. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

14. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 4

15. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis dan

memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 4

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 4

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 4

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Jumlah Skor 93

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Page 451: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

433

Kategori : Sangat baik

Semarang, 25 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 452: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

434

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

A. Kegiatan Inti

Tahap 1. Persiapan

1. Membentuk kelompok yang

beranggotakan 3-4 orang.

√ √ 3

Tahap 2. Presentasi Guru

1. Guru mengkaji materi

melalui serangkaian

pertanyaan yang dapat

merangsang siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

√ √ 3

Lampiran 67

Page 453: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

435

dengan kehidupan sehari-

hari.

2. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

Tahap 3. Kegiatan Kelompok

1. Membagikan LKS 1 kepada

setiap kelompok dimana

LKS 1 tersebut bermanfaat

untuk mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya sendiri.

√ √ 3

2. Membimbing kelompok

yang mengalami kesulitan

dan mendorong siswa agar

aktif berdiskusi.

√ √ 3

3. Meminta dua orang dari

setiap kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk berkunjung ke

kelompok lain agar

memperoleh informasi.

Sedangkan dua orang sisanya

tetap di kelompoknya untuk

menyampaikan informasi

kepada tamu yang datang.

√ √ 3

4. Guru meminta tamu kembali

ke kelompok masing-masing

untuk melaporkan

informasi yang diperoleh

dari kelompok lain.

√ √ 3

Tahap 4. Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja.

√ √ 3

2. Meminta kelompok yang

lain untuk menyimak dan

menanggapi hasil presentasi

dari kelompok yang maju.

√ √ 3

Page 454: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

436

3. Mencatat nama kelompok

yang mempresentasikan hasil

kerja dan nama siswa yang

menanggapi hasil presentasi

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Memberikan klarifikasi

jawaban yang benar.

√ √ 3

5. Meminta setiap siswa

kembali ke tempat duduk

semula dan kemudian

memberi kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman mereka.

√ √ 3

6. Memberi penghargaan

kepada kelompok terbaik.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 72

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

75,00%

Page 455: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

437

Kategori : Baik

Semarang, 20 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 456: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

438

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

Tahap 1. Persiapan

1. Membentuk kelompok yang

beranggotakan 3-4 orang.

√ √ 3

Tahap 2. Presentasi Guru

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

operasi aljabar dengan

memberikan contoh soal.

√ √ 3

Lampiran 68

Page 457: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

439

2. Mengkaji materi melalui

serangkaian pertanyaan yang

dapat merangsang siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

dengan kehidupan sehari-

hari.

√ √ 4

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawb pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

Tahap 3. Kegiatan Kelompok

1. Membagikan LKS 2 kepada

setiap kelompok dimana

LKS 2 tersebut bermanfaat

untuk mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya sendiri.

√ √ 3

2. Mendorong siswa agar aktif

berdiskusi.dan membimbing

kelompok yang mengalami

kesulitan dengan

memberikan contoh soal dan

perumpamaan di papan tulis.

√ √ 3

3. Meminta dua orang dari

setiap kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk berkunjung ke

kelompok lain agar

memperoleh informasi.

Sedangkan dua orang sisanya

tetap di kelompoknya untuk

menyampaikan informasi

kepada tamu yang datang.

√ √ 3

4. Guru meminta tamu kembali

ke kelompok masing-masing

untuk melaporkan

informasi yang diperoleh

dari kelompok lain.

√ √ 3

Page 458: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

440

Tahap 4. Formalisasi

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja.

√ √ 3

2. Mengkondisikan kelas agar

tenang dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain untuk

menyimak dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang maju.

√ √ 4

3. Mencatat nama kelompok

yang mempresentasikan hasil

kerja dan nama siswa yang

menanggapi hasil presentasi

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

4. Memberikan klarifikasi

jawaban yang benar.

√ √ 4

5. Meminta setiap siswa

kembali ke tempat duduk

semula dan kemudian

memberi kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman mereka.

√ √ 3

6. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV.

√ √ 3

7. Mempersilahkan siswa

membuka dan membaca

buku matematika untuk

memcari ide-ide matematika

yang berkaitan dengan soal

kuis individu.

√ √ 3

8. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis individu

dan memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

√ √ 3

Page 459: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

441

temannya.

9. Memberi penghargaan

kepada kelompok terbaik.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 4

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 88

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori :Sangat baik

Semarang, 24 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 460: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

442

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 4

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 4

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 4

B. Kegiatan Inti

Tahap 1. Persiapan

1. Membentuk kelompok yang

beranggotakan 3-4 orang.

√ √ 4

Tahap 2. Presentasi Guru

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

operasi aljabar dan

persamaan ekuivalen.

√ √ 4

Lampiran 69

Page 461: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

443

2. Guru mengkaji materi

melalui serangkaian

pertanyaan yang dapat

merangsang siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

dengan kehidupan sehari-

hari.

√ √ 4

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawb pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

Tahap 3. Kegiatan Kelompok

1. Membagikan LKS 3 kepada

setiap kelompok dimana

LKS 3 tersebut bermanfaat

untuk mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya sendiri.

√ √ 3

2. Mendorong siswa agar aktif

berdiskusi.dan membimbing

kelompok yang mengalami

kesulitan dengan

memberikan petunjuk

pengerjaan di papan tulis.

√ √ 3

3. Meminta dua orang dari

setiap kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk berkunjung ke

kelompok lain agar

memperoleh informasi.

Sedangkan dua orang sisanya

tetap di kelompoknya untuk

menyampaikan informasi

kepada tamu yang datang.

√ √ 3

4. Guru meminta tamu kembali

ke kelompok masing-masing

untuk melaporkan

informasi yang diperoleh

dari kelompok lain.

√ √ 3

Tahap 4. Formalisasi

Page 462: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

444

1. Meminta salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja.

√ √ 3

2. Mengkondisikan kelas agar

tenang dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain untuk

menyimak dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang maju.

√ √ 4

3. Mencatat nama kelompok

yang mempresentasikan hasil

kerja dan nama siswa yang

menanggapi hasil presentasi

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

4. Memberikan klarifikasi

jawaban yang benar.

√ √ 4

5. Meminta setiap siswa

kembali ke tempat duduk

semula dan kemudian

memberi kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman mereka.

√ √ 3

6. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV.

√ √ 3

7. Mempersilahkan siswa

membuka dan membaca

buku matematika untuk

memcari ide-ide matematika

yang berkaitan dengan soal

kuis individu.

√ √ 3

8. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis individu

dan memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

Page 463: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

445

9. Memberi penghargaan

kepada kelompok terbaik.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 4

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 93

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Sangat baik

Semarang, 27 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 464: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

446

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 4

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 4

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 4

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 4

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 4

B. Kegiatan Inti

Tahap 1. Persiapan

1. Membentuk kelompok yang

beranggotakan 3-4 orang.

√ √ 4

Tahap 2. Presentasi Guru

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

KPK dan operasi aljabar

bentuk pecahan.

√ √ 4

Lampiran 70

Page 465: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

447

2. Guru mengkaji materi

melalui serangkaian

pertanyaan yang dapat

merangsang siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

materi sebelumnya dan

dengan kehidupan sehari-

hari.

√ √ 4

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawb pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

Tahap 3. Kegiatan Kelompok

1. Membagikan LKS 4 kepada

setiap kelompok dimana

LKS 4 tersebut bermanfaat

untuk mendorong siswa

mengkonstruk

pemahamannnya sendiri.

√ √ 3

2. Mendorong siswa agar aktif

berdiskusi.dan membimbing

kelompok yang mengalami

kesulitan dengan

memberikan petunjuk

pengerjaan dan contoh soal

di papan tulis.

√ √ 4

3. Meminta dua orang dari

setiap kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk berkunjung ke

kelompok lain agar

memperoleh informasi.

Sedangkan dua orang sisanya

tetap di kelompoknya untuk

menyampaikan informasi

kepada tamu yang datang.

√ √ 3

4. Guru meminta tamu kembali

ke kelompok masing-masing

untuk melaporkan

informasi yang diperoleh

dari kelompok lain.

√ √ 3

Tahap 4. Formalisasi

1. Meminta salah satu √ √ 4

Page 466: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

448

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja. 2. Mengkondisikan kelas agar

tenang dan kondusif,

kemudian meminta

kelompok yang lain untuk

menyimak dan menanggapi

hasil presentasi dari

kelompok yang maju.

√ √ 4

3. Mencatat nama kelompok

yang mempresentasikan hasil

kerja dan nama siswa yang

menanggapi hasil presentasi

untuk diberi pujian dan nilai

tambah.

√ √ 3

4. Memberikan klarifikasi

jawaban yang benar.

√ √ 4

5. Meminta setiap siswa

kembali ke tempat duduk

semula dan kemudian

memberi kuis individu

kepada siswa untuk

mengetahui tingkat

pemahaman mereka.

√ √ 3

6. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV

√ √ 4

7. Mempersilahkan siswa

membuka dan membaca

buku matematika untuk

memcari ide-ide matematika

yang berkaitan dengan soal

kuis individu

√ √ 4

8. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis individu

dan memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya

√ √ 4

Page 467: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

449

9. Memberi penghargaan

kepada kelompok terbaik.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 4

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 4

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam

√ √ 3

Total Skor 98

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Sangat baik

Semarang, 31 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 468: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

450

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

unsur-unsur aljabar.

√ √ 3

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 3

Lampiran 71

Page 469: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

451

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Memberikan contoh soal

berupa soal cerita dengan

mengajukan beberapa

pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk

mengubah permasalahan

menjadi model matematika

bentuk PLSV.

√ √ 3

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

7. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 3

8. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 3

9. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 3

10. Menciptakan suasana yang

tenang dan kondusif,

kemudian memberi

kesempatan kepada siswa

lain untuk menanggapi dan

menyempurnakan jawaban

yang telah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

11. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

√ √ 3

12. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 3

Page 470: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

452

13. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

14. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 3

15. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis dan

memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 78

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Page 471: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

453

Kategori : Baik

Semarang, 22 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 472: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

454

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 3

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang materi

operasi aljabar dengan

memberikan contoh soal

tentang operasi aljabar.

√ √ 4

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 3

Lampiran 72

Page 473: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

455

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Membimbing siswa untuk

menyimpulkan tentang

pengertian persamaan-

persamaan yang ekuivalen.

√ √ 3

5. Menuliskan petunjuk

pengerjaan di papan tulis

untuk mempermudah siswa,

kemudian

memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain.

√ √ 4

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

7. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

8. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 3

9. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 3

10. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 3

11. Menciptakan suasana yang

tenang dan kondusif,

kemudian mengajak dan

memotivasi siswa untuk aktif

dalam menanggapi dan

menyempurnakan jawaban

yang telah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

12. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

√ √ 3

Page 474: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

456

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

13. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 3

14. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

15. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 3

16. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV.

√ √ 3

17. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis dan

memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 86

Page 475: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

457

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Sangat baik

Semarang, 26 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 476: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

458

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3

2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

√ √ 4

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini

√ √ 3

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

operasi aljabar dan

persamaan ekuivalen dengan

memberikan beberapa

contoh soal.

√ √ 4

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 3

Lampiran 73

Page 477: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

459

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi pujian dan nilai

tambahan.

√ √ 3

4. Menuliskan petunjuk

pengerjaan penyelesaian

PLSV di papan tulis untuk

mempermudah siswa,

kemudian

memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain.

4

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk maju

menyelesaikan beberapa

contoh soal, kemudian

mencatat nama siswa

tersebut untuk diberi pujian

dan nilai tambahan.

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

7. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

8. Memberikan latihan soal

kepada siswa.

√ √ 3

9. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan.

√ √ 4

10. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 3

11. Memberi kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi

dan menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan tulis.

√ √ 3

Page 478: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

460

12. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

tambahan.

√ √ 3

13. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 3

14. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

15. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 3

16. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV.

√ √ 3

17. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis individu

dan memberi sanksi kepada

siswa yang ketahuan

mencontek hasil pekerjaan

temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 3

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

Page 479: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

461

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 88

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Sangat baik

Semarang, 29 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 480: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

462

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indicator, beri skor, serta beri penjelasan yang diperlukan pada kolom keterangan.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Mengucapkan salam. √ √ 3 2. Meminta ketua kelas

memimpin dalam berdo’a.

√ √ 3

3. Mengecek kehadiran siswa

dengan menanyakan apakah

ada siswa yang tidak hadir.

√ √ 3

4. Meminta siswa menyiapkan

buku matematika dan alat

tulis.

√ √ 3

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ √ 4

6. Memberikan motivasi

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

√ √ 4

B. Kegiatan Inti

1. Mengingatkan kembali

kepada siswa tentang konsep

KPK dan operasi aljabar

bentuk pecahan dengan

memberikan contoh soal.

√ √ 4

2. Menjelaskan materi melalui

serangkaian tanya jawab

untuk membantu siswa

mengkaitkan materi yang

sedang dipelajari dengan

apa yang sudah diketahui

oleh siswa.

√ √ 4

Lampiran 74

Page 481: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

463

3. Mencatat nama siswa yang

aktif menjawab pertanyaan

untuk diberi puyjian dan

nilai tambahan.

√ √ 3

4. Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang

dapat mendorong siswa

untuk mengkoneksikan satu

prosedur ke prosedur lain,

serta menuliskan petunjuk

pengerjaan di papan tulis

untuk mempermudah siswa.

√ √ 4

5. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk maju

menyelesaikan beberapa

contoh soal, kemudian

mencatat nama siswa

tersebut untuk diberi pujian

dan nilai tambahan.

√ √ 3

6. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila

ada penjelasan dari guru

yang belum jelas.

√ √ 3

7. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat apa

yang sudah dituliskan di

papan tulis.

√ √ 3

8. Memberikan latihan soal

kepada siswa

√ √ 3

9. Membimbing siswa yang

sedang mengalami kesulitan

√ √ 4

10. Meminta siswa untuk

menuliskan jawaban di

papan tulis agar dapat

didiskusikan bersama.

√ √ 3

11. Memberi kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi

dan menyempurnakan

jawaban yang telah

dituliskan di papan tulis.

√ √ 4

12. Mencatat nama siswa yang

telah menanggapi jawaban di

papan tulis untuk diberi nilai

√ √ 3

Page 482: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

464

tambahan.

13. Memberikan konfirmasi

terhadap jawaban siswa.

√ √ 4

14. Memberi kesempatan kepada

siswa untuk mencatat

informasi penting dari materi

yang telah dipelajari.

√ √ 3

15. Memberi kuis individu

kepada siswa dan

mempersilahkan siswa

membuka buku matematika

untuk mencari ide-ide yang

berhubungan dengan soal

kuis.

√ √ 3

16. Menyarankan siswa untuk

mencermati soal kuis dengan

baik dan menuliskan hal-hal

yang diketahui dan yang

ditanyakan dari soal agar

mudah dikaitkan dengan

materi PLSV.

√ 3

17. Mengamati siswa saat

mengerjakan kuis individu

dan memberi sanksi kepada

siswa yang mencontek hasil

pekerjaan temannya.

√ √ 3

C. Kegiatan Penutup

1. Membimbing siswa untuk

merangkum pelajaran yang

telah dipelajari pada hari ini.

√ √ 4

2. Melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

√ √ 3

3. Memberikan tugas / PR

untuk memperdalam

pemahaman siswa.

√ √ 3

4. Menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

√ √ 3

5. Menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

√ √ 3

Total Skor 93

Page 483: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

465

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Rata-rata keseluruhan :

Kategori : Sangat baik

Semarang, 2 September 2015

Pengamat,

………………

Page 484: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

466

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 2

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 1

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 1

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 75

Page 485: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

467

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 4

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 2

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 2

Skor total 24

Catatan :

1) Ada 75% siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan dari guru yang

diberikan untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis.

2) Ada 80% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model

matematika. 3) Ada 70% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 45% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 50% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Semarang, 14 Agustus 2015

Pengamat,

Page 486: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

468

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 3

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 3

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

√ √ 3

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 2

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 76

Page 487: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

469

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 35

Catatan :

1) Ada 65% siswa berhasil menjawab serangkaian pertanyaan dari guru.

2) Ada 60% siswa mampu mengubah soal cerita yang ada pada kuis individu

menjadi bentuk model matematika.

3) Ada 25% siswa masih bingung menarik kesimpulan tentang pengertian dari

persamaan-persamaan yang ekuivalen.

4) Ada 60% siswa kebingungan menentukan operasi manakah yang harus

diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV.

5) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu .

6) Ada 40% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru

7) Ada 60% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

72,92%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Semarang,18 Agustus 2015

Pengamat,

Page 488: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

470

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 4

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 3

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 77

Page 489: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

471

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 31

Catatan :

1) Ada 75% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.

2) Ada 70% siswa mampu menentukan penyelesaian PLSV secara runtut dan

benar.

3) Ada 25% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu.

4) Ada 35% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 70% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

77,50%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 21 Agustus 2015

Pengamat,

Page 490: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

472

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 4

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

√ √ 4

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 78

Page 491: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

473

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 35

Catatan :

1) Ada 80% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara

runtut dan benar.

2) Ada 25% siswa kesulitan mengerjakan kuis individu.

3) Ada 20% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

= 87,50%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 25 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 492: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

474

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 2

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 1

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

mempresentasikan LKS. √ √ 4

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 1

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 79

Page 493: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

475

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

10. Siswa memperhatikan presentasi

kelompok lain. √ √ 4

Cognitive engagement in learning strategies

11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 4

12. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

13. Siswa melaksanakan tugasnya

dalam kelompok. √ √ 3

14. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 2

15. Siswa menanggapi presentasi

kelompok lain. √ √ 2

Skor total 32

Catatan :

1) Ada 75% siswa bingung menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang

yang ada pada LKS.

2) Ada 60% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model

matematika.

3) Ada 60% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 40% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

5) Ada 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,

menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam

mengerjakan LKS.

Rata-rata keseluruhan :

66,67%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Page 494: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

476

Semarang, 20 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 495: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

477

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 3

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 2

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

√ √ 3

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 2

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

mempresentasikan LKS. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 80

Page 496: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

478

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 4

10. Siswa memperhatikan presentasi

kelompok lain. √ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 4

12. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

13. Siswa melaksanakan tugasnya

dalam kelompok. √ √ 3

14. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

15. Siswa menanggapi presentasi

kelompok lain. √ √ 3

Skor total 42

Catatan :

1) Ada 70% siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang

yang ada pada LKS dengan benar.

2) Ada 65% siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang ada pada LKS dengan

benar.

3) Ada 75% siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-

persamaan yang ekuivalen dengan benar.

4) Ada 55% siswa kebingungan untuk menentukan operasi manakah yang harus

diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV agar mendapatkan persamaan yang

ekuivalen.

5) Ada 45% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu

6) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

7) Ada 70% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,

menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam

mengerjakan LKS.

Rata-rata keseluruhan :

75,00%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Page 497: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

479

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Semarang,24 Agustus 2015

Pengamat,

………………

Page 498: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

480

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 3

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 3

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

mempresentasikan LKS. √ √ 4

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 81

Page 499: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

481

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

10. Siswa memperhatikan presentasi

kelompok lain. √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

11. Siswa mengerjakan LKS. √ 3

12. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ 4

13. Siswa melaksanakan tugasnya

dalam kelompok. √ 4

14. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ 3

15. Siswa menanggapi presentasi

kelompok lain. √ 3

Skor total 40

Catatan :

1) Ada 70% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.

2) Ada 70% siswa dapat menentukan penyelesaian dari suatu PLSV dengan runtut

bdan benar.

3) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 25% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,

menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam

mengerjakan LKS.

Rata-rata keseluruhan :

%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 27 Agustus 2015

Pengamat,

Page 500: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

482

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran :

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 4

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

√ √ 4

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

mempresentasikan LKS. √ √ 4

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 82

Page 501: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

483

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 4

10. Siswa memperhatikan presentasi

kelompok lain. √ √ 4

Cognitive engagement in learning strategies

11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 3

12. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 4

13. Siswa melaksanakan tugasnya

dalam kelompok. √ √ 3

14. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

15. Siswa menanggapi presentasi

kelompok lain. √ √ 3

Skor total 42

Catatan :

1) Ada 75% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara

runtut dan benar

2) Ada 75% siswa mampu mengerjakan kuis individu dengan benar.

3) Ada 25% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 20% siswa tidak memperhatikan penjelasan

5) Ada 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,

menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam

mengerjakan LKS.

Rata-rata keseluruhan :

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 31 Agustus 2015

Pengamat,

Page 502: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

484

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : I

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 2

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 2

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 2

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 83

Page 503: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

485

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 4

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 2

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 2

Skor total 26

Catatan :

1) Ada 50% siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan dari guru yang

diberikan untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis.

2) Ada 50% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model

matematika. 3) Ada 40% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 45% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 60% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Semarang, 22 Agustus 2015

Pengamat,

Page 504: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

486

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : II

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

√ √ 3

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 3

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

√ √ 3

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 2

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 84

Page 505: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

487

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 37

Catatan :

1) Ada 65% siswa berhasil menjawab serangkaian pertanyaan dari guru.

2) Ada 70% siswa mampu mengubah soal cerita yang ada pada kuis individu

menjadi bentuk model matematika.

3) Ada 75% siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-

persamaan yang ekuivalen dengan benar.

4) Ada 70% siswa kebingungan menentukan operasi manakah yang harus

diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV.

5) Ada 35% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu

6) Ada 40% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru

7) Ada 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

77,08%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Baik

Semarang,26 Agustus 2015

Pengamat,

Page 506: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

488

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : III

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

√ √ 4

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 3

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 85

Page 507: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

489

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 34

Catatan :

1) Ada 70% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.

2) Ada 75% siswa mampu menentukan penyelesaian PLSV secara runtut dan

benar.

3) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 35% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

85,00%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 29 Agustus 2015

Pengamat,

Page 508: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

490

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL

Pertemuan ke- : IV

Petunjuk :

Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap

indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.

Pedoman Penskoran:

1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik

NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI

SKALA

PENILAIAN SKOR

YA TIDAK 1 2 3 4

A. Kemampuan Koneksi Matematis

1.

Siswa mencari dan memahami

hubungan berbagai representasi

konsep dan prosedur.

2.

Siswa menggunakan matematika

dalam bidang studi lain atau

kehidupan sehari-hari.

3.

Siswa mencari dan memahami

representasi ekuivalen konsep atau

prosedur yang sama.

4.

Siswa mencari dan memahami

koneksi satu prosedur ke prosedur

lain dalam representasi yang

ekuivalen.

√ √ 4

5 Menggunakan koneksi antar topik

matematika, dan antar topik

matematika dengan topik lain.

√ √ 3

B . Motivasi Belajar

Preceived competence/ confidence (keyakinan)

6. Siswa mengajukan diri untuk

menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 4

7. Siswa mengerjakan soal kuis

dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3

Attitude toward school / class

8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3

Lampiran 90

Page 509: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

491

9.

Siswa memperhatikan saat guru

memberikan penjelasan tentang

pelajaran.

√ √ 3

Cognitive engagement in learning strategies

10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 4

11. Siswa bertanya pada guru terkait

permasalahan yang diberikan. √ √ 3

12. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru. √ √ 3

13.

Siswa menanggapi jawaban yang

ditulis oleh temannya di papan

tulis.

√ √ 3

Skor total 35

Catatan :

1) Ada 80% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara

runtut dan benar.

2) Ada 75% siswa mampu mengerjakan kuis individu dengan benar.

3) Ada 25% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu

4) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5) Ada 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru

dan menjawab pertanyaan guru.

Rata-rata keseluruhan :

= 87,50%

Kriteria :

Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0

Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0

Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0

Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0

Kategori : Sangat baik

Semarang, 2 September 2015

Pengamat,

………………

Page 510: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

492

SK DOSEN PEMBIMBING

Lampiran 87

Page 511: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

493

Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok

di kelas eksperimen .

DOKUMENTASI

Lampiran 88

Guru sedang memberi bantuan saat siswa bekerja kelompok di kelas eksperimen

Page 512: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

494

Anggota yang berperan sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain untuk

mendapat informasi (di kelas eksperimen).

Guru sedang membimbing kelompok yang mempresentasikan hasil kerja di

depan kelas (di kelas eksperimen)

Page 513: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

495

Siswa sedang mengerjakan kuis individu di kelas eksperimen

Guru sedang menjelaskan materi di depan kelas ( di kelas kontrol)

Page 514: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

496

SURAT IJIN PENELITIAN

Lampiran 89

Page 515: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

497

SURAT BUKTI PENELITIAN

Lampiran 90

Page 516: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

498

DAFTAR TABEL F

Lampiran 91

498

Page 517: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

499

499

Page 518: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

500

500

Page 519: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

501

501

Page 520: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

502

DAFTAR DISTRIBUSI CHI KUADRAT

DISTRIBUSI NORMAL

Lampiran 92

Page 521: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

503

DISTRIBUSI NORMAL

Lampiran 93

Page 522: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

504

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N taraf Signif

N taraf Signif

N taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

Lampiran 94

Page 523: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN …lib.unnes.ac.id/23369/1/4101411117.pdf · 9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang telah membantu terlaksananya

505

DAFTAR DISTRIBUSI STUDENT

Lampiran 95