18
KEDOKTERAN PARIWISATA

kedokteran pariwisata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran pariwisata

Citation preview

KEDOKTERAN PARIWISATA

KEDOKTERAN PARIWISATA

Kedokteran Wisata (Travel Medicine)

Adalah bidang ilmu kedokteran yang mempelajaripersiapan kesehatan dan penatalaksanaan masalah kesehatan orang yang bepergian (travellers).

Bidang ilmu ini baru saja berkembang dalam tiga dekade terakhir sebagai respons terhadap peningkatan arus perjalanan internasional di seluruh dunia.

Pelayanan kedokteran wisata diberikan di travel clinic yang umumnya berada di negara-negara maju untuk memenuhi kebutuhan warga mereka yang akan bepergian ke negara-negaraberkembang.

Kedokteran wisata masih belum dianggap sebagai suatu spesialisasi tersendiri di kalangan medik dan belum ada standar pelayanan untuk itu.

Namun jelas bahwa praktek kedokteran wisata berbeda dari praktek kedokteran konvensional.

Jika praktek dokter biasanya ditujukan untuk kuratif, maka praktek kedokteran wisata lebih banyak pada aspek promotif danpreventif.

Dalam pelayanan kedokteran wisata, orang yang datang umumnya adalah orang sehat yang membutuhkan informasi dan tidak menganggap dirinya seorang pasien, meskipun mungkin saja statusnya berubah menjadi pasien setelah pulang dari perjalanan.

Di sini ada perbedaanbentuk komunikasi yang fundamental yang harus dipahami oleh tenaga kesehatan.

Dalam hubungan antara dokter dan klien, mempunyai hubungan sejajar yang bersifat

Informatif (dokter berperan sebagai ahli teknis),

Interpretive (dokter berperan sebagai konselor untuk membantu klien memutuskan yang penting bagi dirinya)

Deliberatif(dokter berperan sebagai guru yang memberi tahu klien apa yang harus dikerjakan dan mengapa hal itu harus dikerjakan

MASALAH KESEHATAN YANG MUNGKIN TERJADI DI CANDI BOROBUDUR

Terpeleset dari tangga candi

Tertimpa reruntuhan arca

Jatuh dari ketinggian

Dehidrasi

Terkilir

Diare

KLINIK WISATA (TRAVEL CLINIC) YANG PROFESIONAL

Perlu mempunyai :

1) Peralatan elektronik :

- lemari es untuk menyimpan vaksin

- perangkat telekomunikasi: telepon, fax dan internet.

2) Bahan habis pakai: alat-alat disposable, peralatan resusitasi dan obat-obatan untuk mengatasi reaksi alergi.

3) Dokumen : status khusus untuk perjalanan, kartu catatan imunisasi, dan sistem rekam medik yang baik.

4) Formulir persetujuan tindakan medik : untuk melakukan imunisasi, pemeriksaan laboratorium dan terapi tertentu.

5) Ruangan terpisah : ruang tunggu, kamar konsultasi dan ruang tindakan, laboratorium (jika mungkin)

6) Protokol (protap) khusus : pengendalian infeksi (universal precaution), pembuangan limbah, pedoman imunisasi, penyimpanan vaksin, observasi pasca-imunisasi, kerahasiaan klien, konsultasi via telepon, penatalaksanaan gawat darurat, dan riset.

7) Bahan-bahan edukasi: brosur-brosur dan buku saku untuk untuk berbagai masalah kesehatan dengan pencegahannya, buku-buku tentang perjalanan, informasi jaringan pelayanan kesehatan, informasi tentang alat-alat pencegahan penyakit seperti kelambu, insect repellent, cara sterilisasi air, medical kit dan sebagainya. Alat-alat ini dapat dijual kepada klien yang membutuhkannya.

PENGELOLAAN YANG SUDAH DIUSAHAKAN OLEH PIHAK WISATA

Pos kesehatan (P3K) di dekat pintu masuk candi

Pegangan tangan pada beberapa tangga candi

Ambulance apabila diperlukan

Kereta wisata untuk memperpendek jarak jalan kaki di area sekitar Borobudur

Seorang perawat yang bertugas di Pos P3K

Security yang selalu siap melayani yang tersebar di beberapa titik di candi

POS P3K BOROBUDUR

Ambulans standby untuk mengantar pasien yang akan dirujuk

10

RUANG P3K BOROBUDUR

BED POS P3K BOROBUDUR

PERALATAN MEDIS

OBAT-OBATAN P3K BOROBUDUR

KERETA JALAN DI CANDI

SOLUSI

Pemberian pembatas candi di daerah-daerah yang rawan pengunjung jatuh

Membangun pegangan di semua tangga yang ada

Jarak antar tangga yang tinggi dapat diberi bantalan untuk memperpendek jarak saat meniti tangga

TERIMAKASIH