Kecambah

Embed Size (px)

Citation preview

Kecambah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cariKecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.[1] Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga).[2] Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil[3]. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya.[rujukan?] Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga.[rujukan?] Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon[3]. Daftar isi [sembunyikan] 1 Kecambah sebagai sumber pangan 2 Produksi kecambah 3 Khasiat kecambah 4 Kecambah sebagai makanan sapihan 5 Beberapa jenis kecambaho5.1 Kecambah kacang hijau (Taoge) o5.2 Kecambah kacang kedelai (Soybean sprout) o5.3 Kecambah alfalfa 6 Referensi 7 Pranala Luar [sunting] Kecambah sebagai sumber pangan Kecambah sering digunakan sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah boga Asia mengenal tauge sebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena beberapa kecambah membentuk zat antigizi[3]. Kecambah jelai yang dikenal sebagai malt digunakan sebagai salah satu bahan baku bir. Malt juga digunakan sebagai bagian dari minuman sehat karena mengandung maltosa yang lebih rendah kalori daripada sukrosa. Berikut adalah beberapa tumbuhan yang kecambahnya biasa dimakan orang : just for widening coloumAmaranthus Arugula Alfalfa Kacang azuki Brokoli Buckwheat Klover just for widening coloumGarden cress Dill Fenugreek Garbanzo Serai Lentil Selada just for widening coloumMilk thistle Mizuna Kacang hijau Mustar Kapri Quinoa Radis just for widening coloumKedelai Bunga matahari Tatsoi Wheat grass Kamut Uwi [3]. [sunting] Produksi kecambah Dalam pembuatan kecambah dibutuhkan biji-bijian atau kacang-kacangan yang sehat, tidak busuk, dan bersih dari pestisida serta lingkungan yang optimal berupa ruang gelap, lembab, dan kadar air yang cukup untuk perkecambahan biji tersebut[4]. Pertama-tama disiapkan wadah berlubang dengan dasar yang datar. Kemudian di bagian dasarnya dilapisi dengan kapas atau kain basah, kemudian dilketakkan alas berupa kain yang merupakan tempat menyebar benih atau biji. Pada tahap awal produksi, dilakukan pencucian dan perendaman benih selama 6-8 jam dengan air kemudian benih yang telah disiapkan akan disebar di alas kain yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap 2-3 kali dalam sehari dilakukan penyiraman dengan air bersih. Setelah 3-5 hari, kecambah sudah dapat dipanen. Proses pembuatan kecambah ini dapat dilakukan sepanjang tahun, tidak memerlukan sinar matahari, dan dapat dilakukan pada musim apapun[4]. [sunting] Khasiat kecambah Kecambah merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkkan LDL dalam darah[4]. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita[5]. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause. Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis kecambah, terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar dan salah satunya adalah kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas[6]. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ''genistein''[7]. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan)untuk sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam kecambah juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T[4]. [sunting] Kecambah sebagai makanan sapihan Makanan sapihan adalah makanan yang secara khusus diformulasikan untuk bayi berusia 3-9 bulan yang mengalami masa peralihan dari mengonsumsi susu menjadi mengonsumsi makanan padat[4]. Pada masyarakat tradisional Indonsia, makanan sapihan yang diberikan berupa campuran nasi dan berbagai sayuran seperti bayam dan wortel ataupun ada pula yang hanya menggunakan pisang[4]. Kelemahan dari makanan sapihan tradisional ini adalah kandungan pati yang banyak terdapat di dalamnya menyebabkan pangan tersebut menjadi bulky atau limbak karena sifat pati yang mudah menyerap air dan mengental saat dipanaskan sehingga menyebabkan bayi yang mengonsumsinya sudah merasa kenyang sebelum lambungnya terisi cukup makanan[4]. Selain itu, pati yang merupakan makromolekul tidak dapat dipecah secara sempurna oleh enzim pencernaan bayi yang masih sangat terbatas[4]. Salah satu cara untuk menghasilkan makanan sapihan yang mudah, sehat, dan relatif murah adalah menggunakan tepung kecambah (tauge)[4]. Di dalam kecambah, terdapat kandungan enzim amilase yang tinggi[8]. Dengan melakukan pengeringan selama 7-8 jam, enzim amilase pada kecambah akan memecah pati yang dikandungnya menjadi molekul sederhana sehingga tepung kecambah yang dihasilkan tidak mengental bila dipanaskan dan tidak bulky[8]. Tepung kecambah didapatkan dari kecambah kering yang dikuliti, disangrai, digiling, dan disaring[4]. Makanan sapihan untuk bayi sebaiknya dibuat dari campuran tepung kecambah dari dua jenis bahan, seperti tauge kacang hijau dan sorgum sehingga diperoleh campuran dengan kadar protein 10-15% dan energi yang terkandung di dalamnya 370 kkal/100 gram dengan nilai PER (protein efficiency ratio) sekitar 2,35[4]. Umumnya bayi memerlukan 16-18 gram protein per hari dan itu bisa didapatkan dengan konsumsi makanan sapihan sebanyak 80-100 gram per hari[4]. Bila dibandingkan dengan makanan sapihan tradisional, hanya diperlukan 1/3 volume makanan sapihan dari tepung kecambah untuk memenuhi kebutuhan bayi[4]. [sunting] Beberapa jenis kecambah [sunting] Kecambah kacang hijau (Taoge) Taoge dari biji kacang hijau Taoge adalah sayuran yang merupakan tumbuhan muda yang baru saja berkecambah dan dilindungi dari cahaya. Kata taoge sendiri adalah serapan dari dialek Hokkian, istilah Mandarin-nya adalah douya () yang secara harfiah berarti kecambah kacang-kacangan, umumnya berasal dari kacang hijau dan sering disajikan dalam menu makanan dari Asia Timur. Taoge segar sangat kaya akan vitamin E, dan merupakan menu yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Dengan mengonsumsi taoge, tubuh akan terobati dan tercegah dari kekurangan vitamin E[3]. [sunting] Kecambah kacang kedelai (Soybean sprout) Kecambah kacang kedelai memiliki karakteristik berupa ukuran yang lebih besar dari taoge, memiliki akar yang lebih panjang dan bentuk lebih ramping, serta berwarna kehijau-hijauan[4]. Rasa dari kecambah jenis ini adalah renyah dan terasa agak pahit apabila disantap mentah-mentah. Kecambah dari kedelai memiliki kandungan aroma langu (beany flavor) yang relatif lebih tinggi dibandingkan taoge, namun memiliki kalori dan protein yang lebih tinggi dibandingkan kecambah lainnya. Bagi seorang vegetarian, kecambah kedelai merupakan salah satu alternatif makanan arena memiliki energi sebesar 86 kkal per cangkir yang dikonsumsi[4]. [sunting] Kecambah alfalfa Kecambah ini memiliki bentuk yang menyerupai tunas halus berdaun hijau dengan rasa yang renyah dan segar. Keunggulan dari kecambah alfafa adalah kandungan saponin yang terdapat di dalamnya sangat tinggi[9]. Saponin tersebut merupakan suatu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa mengganggu kolesterol baik (HDL) sehingga mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung[9]. [sunting] Referensi 1.^ (Inggris) Vahid Jajarmi (2009). "Effect of Water Stress on Germination Indices in Seven Wheat Cultivar". World Academy of Science, Engineering and Technology 49: 105-106. http://www.waset.org/journals/waset/v49/v49-22.pdf. 2.^ (Inggris) AgEdLibrary.com (2006). Parts of the Seed. pp. 1-4. http://www.mycaert.com/samples/070026.pdf. 3.^ a b c d e (Inggris) (Inggris)Ireland. National Education Board (1899). Fourth book of lessons for the use of schools. Ireland. National Education Board. 4.^ a b c d e f g h i j k l m n o FG Winarno, Agustinah W, Barus T. (2009). Penuntun praktis usaha mandiri Teknobiologi Pangan. Penerbit Universitas Atma Jaya. 5.^ (Inggris) M.D. Sandra Cabot (1995). Smart Medicine for Menopause: Hormone Replacement Therapy and Its Natural Alternatives. Avery Publishing Group. ISBN 0-89529-628-4. 6.^ (Inggris) Gerald A. Rosenthal, Palesa Nkomo (2000). "The Natural Abundance Of L-Canavanine, An Active Anticancer Agent, in Alfalfa, Medicago Sativa (L.)". Pharmaceutical Biology 38: 1 6. doi:10.1076/1388-0209(200001)38:1;1-B;FT001. 7.^ (Inggris) G. Sarwar Gilani, John Joseph Baxter Anderson (2002). Phytoestrogens and health. AOCS Publishing. ISBN 978-1-893997-32-5. 8.^ a b (Inggris) Emmanuel Ohene Afoakwa, Philip Roger Aidoo & Randy Adjonu (Januari 2010). "Effect of spontaneous fermentation and amylase-rich flour on the nutritive value, functional and viscoelastic properties of cowpea-fortified nixtamalized maize". International Journal of Food Sciences and Nutrition: 1-16. 9.^ a b (Inggris) Jon A Story, Sally L LePage, Marilyn S Petro, Leslie G West, Marie M Cassidy, Fred G Lightfoot, George V Vahouny (Juni 1984). "Interactions of alfalfa plant and sprout saponins with cholesterol in vitro and in cholesterol-fed rats". The American Journal of Clinical Nutrition 39: 917-929. http://www.ajcn.org/cgi/reprint/39/6/917.pdf. Halaman ini terakhir diubah pada 16:03, 10 Agustus 2011. Penelusuran terkait: kecambah kacang hijau kecambah jagung pertumbuhan kecambah kecambah kacang tanah perkecambahan kacang hijauHasil Telusur Saya pribadi juga lebih suka350 233 - 69 k - jpg susilo.typepad.com Temukan gambar sejenis taoge alias kecambah kacang360 270 - 40 k - gif langsungenak.com Temukan gambar sejenis Siapa yg tak kenal tauge557 604 - 77 k - jpg obtrando.wordpress.com Temukan gambar sejenis Bibitan dan Kecambah Hasil500 375 - 110 k - jpg fai-kao.com Temukan gambar sejenis ... yang banyak mengandung448 336 - 63 k - jpg obatsakit2011.blogspot.com TOGE atau Kecambah adalah385 400 - 26 k - jpg kaskus.us Temukan gambar Kecambah alias tauge alias500 375 - 52 k - jpg ernimulyandari... Temukan gambar Bibitan dan Kecambah Hasil500 375 - 37 k - jpg fai-kao.com Temukan gambar Temukan gambar sejenis sejenissejenissejenis Manfaat Kecambah442 331 - 34 k - jpg upt-matesih.blogspot.com Temukan gambar sejenis ... oleh tauge atau kecambah320 256 - 175 k - png wartakota.co.id Temukan gambar sejenis Kecambah kacang hijau639 467 - 35 k - jpg eemoo-esprit.blogspot.com Temukan gambar sejenis Ini memunculkan sebuah381 254 - 41 k - png deyasmadani.blogspot.com Temukan gambar sejenis Bikin sayur asem kangkung331 442 - 41 k - jpg daunpisang.blogsome.com Temukan gambar sejenis anak didik adalah bibit siap581 581 - 204 k - jpg pgrigodean.wordpress.com Temukan gambar sejenis Kecambah adalah tumbuhan400 300 - 26 k - jpg eemoo-esprit.blogspot.com Temukan gambar sejenis Sbor:Taxus baccata seed1788 2000 - 253 k - png sk.wikipedia.org Temukan gambar sejenis ... bahwa tanaman kecambah512 384 - 169 k - jpg beritamanca.com Temukan gambar sejenis Kecambah harga mulai @1.500400 301 - 48 k - jpg jemani-solo.blogspot.com Temukan gambar sejenis ... lauren. tentang bakalan193 251 - 17 k - jpg wawawuwiwowa.blogspot.com Temukan gambar sejenis Last Chance for Spring364 281 - 20 k - jpg blog.officelinks.com Temukan gambar sejenis 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berikutnya kecambah

id 1T4TSHB_en___I 1024 369 isch 2 Beranda Gambar Google Laporkan Gambar yang Tak Patut Tukar ke versi standarBantuan 2011 Google Beranda Google Program Periklanan Serba-serbi Google {"SMyITtTMEaWSiAfPm6zWDw":[[69,{}],[14,{}],[60,{}],[81,{"persisted":true}],[152,{}],[83,{"bih":408,"biw":1024}],[78,{}],[25,{"g":28,"k":true,"m":{"bks":true,"blg":true,"dsc":true,"evn":true,"flm":true,"frm":true,"isch":true,"klg":true,"mbl":true,"nws":true,"plcs":true,"ppl":true,"prc":true,"pts":true,"rcp":true,"shop":true,"vid":true},"t":{"isch":"1"}}],[105,{}],[22,{"m_errors":{"32":"Maaf, tidak ada hasil lain untuk ditunjukkan.","default":"Kesalahan: Server tidak bisa memenuhi permintaan Anda. Silakan ulangi lagi dalam 30 detik."},"m_tip":"Untuk informasi lebih lanjut, klik"}],[151,{"ab":{"on":true,"sug4":true},"ajax":{"gl":"id","gwsHost":"","hl":"id","maxPrefetchConnections":2,"prefetchTotal":5,"q":"kecambah","requestPrefix":"/ajax/rd?"},"elastic":{"js":true,"rhsOn":false,"rhs4Col":1068,"rhs5Col":1156},"kfe":{"adsClientId":33,"clientId":29,"kfeHost":"clients1.google.co.id","kfeUrlPrefix":"/webpagethumbnail?r=4&f=3&s=400:585&query=kecambah&hl=id&gl=id","vsH":585,"vsW":400},"logging":{"csiFraction":0.05},"msgs":{"loading":"Masih memuat...","mute":"Bungkam","noPreview":"Pratinjau tidak tersedia","unmute":"Suarakan"},"nokjs":{"on":true},"time":{"hOff":300,"hOn":300,"hSwitch":200,"loading":100,"timeout":10000}}],[77,{}],[112,{"hdipt":"","meta":{"help":"http://images.google.com/support/bin/answer.py?answer=1325808&p=searchbyimagetooltip&hl=id"},"msg":{"annotation":"Telusuri Google menggunakan gambar, bukannya teks.","dragtip":"Atau seret gambar ke sini","drop":"Lepaskan gambar di sini","help":"Bantuan Penelusuran","search":"Telusuri","tipmsg1":"Cara mendapatkan URL gambar","tipmsg2":"Klik kanan gambar di web dan salin URL gambar tersebut.","tipmsg3":"Kembali ke kotak telusur dan tempel di URL (Ctrl+V atau Command+V).","tipmsg4":"Kiat: Coba seret gambar ke dalam kotak telusur dari desktop Anda atau web.","tipmsg5":"Pelajari telusuri pakai gambar","tipmsg6":"Cara mengunggah gambar","tipmsg7":"Gunakan tombol di bawah untuk membuka gambar yang ada di komputer Anda.","tipmsg8