22
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT A. Pengertian Cairan Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. Cairan eksternal terdiri dari cairan tubuh total : Cairan interstitiel: bagian cairan ekstra sel yang ada diluar pembulu darah. Plasma darah Cairan transeluler, cairan yang terdapat pada rongga khusus seperti dalam pleura, perikardium, cairan sendi, cairan serebrospinalis. Pertukaran cairan tubuh 1. Pemasukan :

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.docx

  • Upload
    bi-ly

  • View
    43

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.docx

Citation preview

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Pengertian Cairan

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total. Cairan eksternal terdiri dari cairan tubuh total : Cairan interstitiel: bagian cairan ekstra sel yang ada diluar pembulu darah. Plasma darah Cairan transeluler, cairan yang terdapat pada rongga khusus seperti dalam pleura, perikardium, cairan sendi, cairan serebrospinalis.

Pertukaran cairan tubuh1. Pemasukan :Cairan tubuh sebagian besar berasal dari makanan dan minuman setiap hari dan sebagian kecil berasal dari proses oksidasi H2 dalam makanan.2. Pengeluaran : Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti; a. Ginjal Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari. Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam. Pada orang dewasa produksi urine sekitaar 1,5 liter/hari. Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron.b. Kulit Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang merangsang aktivitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperatur lingkungan meningkat dan demam.

c. Paru-paruMeningkatnya cairan hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan atau demam.

d. GastrointestinalDalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar 100 1200 ml.

Gangguan keseimbangan cairan pada defisit cairan yaitu :a. IsotonisBila sel dimasukan kedalam suatu larutan tanpa menyebabkan sel membengkak atau mengkerut disebut larutan isotonis.b. HipotonisLarutan yang bila dimasukan kedalamnya akan menyebabkan sel menjadi bengkak. c. HipertonisLarutan yang menyebabkan sel mengkerut jika dimasukan kedalam larutan tadi.

Masalah-masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

1.HipovolemikAdalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa kering dan kasar, mukosa mulutkering. Tanda-tanda penurunan berat badan dengan akut, matacekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.

2. HipervolemiAdalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat: Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air. Kelebihan pemberian cairan. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama gallop.

Pengaturan keseimbangan cairana. Rasa dahaga Mekanisme rasa dahaga : 1. Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada akhirnya menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipothalamus untuk melepaskaan substrat neural yang bertanggung jawab terhadap sensasi haus. 2. Osmoreseptor dihipothalamus mendeteksi peningkatan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga. b. Antidiuretik HormonADH dibentuk dihipofisis dan disimpan didalam neuro hipofisis dari hipofisis posterior stimulasi utaama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolalitas dan penurunan cairan ekstra sel. Hormon ini meningkatkan reabsorbsi air pada ductus koligentes, dengan demikin dapat menghemat air.

c. AldosteronHormon ini disekresi oleh kelenjaar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan absorbsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh perubahan konsentrasi kalium natrium serum dan sistem angiotensin renin dan sangat efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.

B. Pengertian Elektrolit

Elektrolit adalah substansi yanag menyebabkan ion kation (+) dan anion (-). Ada tiga cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :

1. Kation (K ) fungsinya; Untuk transmisi dan konduksi impuls saraf.Kontraksi otot rangka, otot polos dan otot jantung.2. Natrium (Na )Kation utama dari pada cairan ekstra seluler juga dijumpai dalam pada dan jaringan. Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada cairan ekstra sel. Natrium mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Sosdium diatur intake garam., aldosteron dan pengeluaran urine normalnya sekitar 135 dan 148 mEq / 1 liter

3. Kalsium (Ca ), fungsinya : Membanu aktifitas saraf dan otot normal. Meningkatkan kontrasi otot jantung. Berguna untuk integritas kulit dan sel, konduksi jantung, pembekuan darah, serta pembentukan tulang-tulang dan gigi. Gejala klinis kekurangan elektrolit: Haus Anoreksia Perubahan tanda-tanda vital Lemas atau pucat Anak rewel Kejang-kejang Kulit dingin Rasa malas Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan elektrolit :1. UmurKebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan di karenakan gangguan fungsi ginjal ataw jantung.

2. Iklim Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

3. DietDiet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

4. Stress Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah

5. Kondisi sakitKondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit misalnya: Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami ganguanpemenuhan intake cairan karena kehilangan kemapuan untuk memenuhinya secara mandiri.

6. Tindakan medisBanyak tindakan medis akan berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti: suction, NGT dan lain-lain.

7. PengobatanPengobatan seperti pemberian dueretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

8. Pembedahanpasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggimengalami gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit tubuh karena kehilangan darah selama pembedahan.

C. Tujuan Pemberian Cairan Tujuan utama pemberian cairan adalah untuk mengganti defisit pra bedah,selama pembedahan dan pasca bedah diamana saluran pencernaan belum berfungsi secara optimal disamping untuk pemenuhan kebutuhan normal harian. Terapi dinilai berhasil apabila pada penderita tidak ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan hipoperfusi atautanda-tanda kelebihan cairan berupa edema paru dan gagal nafas.

D. Fisiologi Cairan dan ElektrolitCairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk kedalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membrane sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan beberapa cara yaitu:1. DifusiMerupakan proses di mana partikel yang terdapat di dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit di difusikan menembus membrane sel. Klecepatan difusi di pengaruhi oleh ukuran molekul, konsentarsi larutan dan temperature.

2. OsmosisMerupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melaui membran semipermiabel dan larutan yang berkosentrasi lebih rendah ke kosentrsi yang lebih tinggi yang sifat nya menarik.3. Transport aktifPartikel bergerak dari konsentrasi rendah ke lebih tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

E.Kebutuhan Cairan Dan ElektrolitNoUmur / BB (Kg)Kebutuhan cairan (mL/24 jam)

13 hari, 30 kg250-300

21 tahun, 9,5 kg1150-1300

32 tahun, 11,8 kg1350-1500

46 tahun, 20,0 kg1800-2000

510 tahun, 28,7 kg2000-2500

614 tahun, 45,0 kg2200-2700

718 tahu, 54,0 kg2200-2700

Volume cairan tubuhTotal jumlah volume cairan tubuh (total body water-TBW) kira-kira 60% dari berat badan pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia. Lemak jaringan sangat sedikit menyimpan cairan di mana lemak pada wanita lebih banyak dari pria sehingga jumlah volume cairan lebih rendah dari pria. Usia juga berpengaruh terhadap TBW di mana makin tua usia makin sedikit kandungan airnya. Contoh: bayi baru lahir TBW nya 70-80% dari BB, usia 1 tahun 60% dari BB, usia puberitas sampai dengan 39 tahun untuk pria 60% dari BB dan wanita 52% dari BB, usia 40-60 tahun untuk pria 55% dari BB dan wanita 47% dari BB, sedangkan pada usia di atas 60 tahun untuk pria 52% dari BB dan wanita 46% dari BB.

Penatalaksanaan :1. Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tersebut misalnya; prednison yang dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit.2. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.3. Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat-obatan tidak spesifik seperti defenosiklat (lomotil) dan loperamit (imodium) juga diberikan untuk menurunkan motilitas.4. Preparat anti mikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifiksi atau bila diare sangat berat.5. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya untuk anak kecil dan lansia.

ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN

1. IDENTITASIdentitas pasien, mencakup: Nama : Alamat : Umur : Status : Agama : Suku bangsa/bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Tempat/tanggal lahir : No. CM : Diagnose medis :Identitas penanggungjawab: Nama : Alamat : Tempat/tanggal lahir : Status : Agama : Suku bangsa/bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Hubungan dangan pasien :

2. RIWAYAT KESEHATANa. Keluhan Utama Yang biasa dirasakan oleh pasien yang mengalami ganguan pemenuhan kebutuhan cairan ,lemas,pusing,mual b. Riwayat Penyakit SekarangYang perlu dikaji tanyakan pada pasien, Apakah pasien mengalami diare Apakah pasien mual dan muntah Apakah pasien mengalami ganguan defakasic.Riwayat Penyakit dahuluYang perlu di kaji adalah Tanyakan pada pasien apakah ia menderita gagal ginjal Apakah pasien alergi terhadap makanan atau obat antibiotikd. Riwayat penyakit keluarga : Penyakit apa yang pernah dialami keluarga dan adakah anggota keluarga yang meninggal, apa penyebab kematiannya.e. Riwayat Pekerjaan/ kebiasaan : Situasi tempat kerja dan lingkungannya Kebiasaan dalam pola hidup pasien Kebiasaan merokokf. Genogramg. Riwayat Kesehatan Lingkungan Kaji dimana pasien tinggal,apakah ditempat tinggalnya ada penyakit endemik dan wabah

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON)a. Persepsi terhadap kesehatan manajemen kesehatanb. Pola aktivitas dan latihanc. Pola istirahat tidurd. Pola nutrisi - metabolice. Pola eliminasif. Pola kognitif perceptualg. Pola konsep dirih. Pola kopingi. Pola seksual reproduksij. Pola peran hubungank. Pola nilai dan kepercayaan

4. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada:1. Integumen : Keadaan tugor kulit Edema Kelelahan Kelemahan otot Sensasi rasa2. KardiovaskulerDistensasi vena jugularis tekanan darah hemoglobin3. Mata Cekung Air mata kering4. Neurologi Reflek Gangguan motorik dan sensorik Tingkat kesadaran5. Gastrointestinal Keadaan mukosa mulut Muntah-muntah Bising usus

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan elektrolit Darah lengkap Berat jenis urine Analisa gas darah

6.DIAGNOSA KEPERAWATANDiagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah:1. Devisit volume cairan2.Kelebihan Volume Cairan

No. DxNama DiagnosaTujuan /NOCIntervensi / NIC

11.Devisit volume cairan

Fluid balance Hydration Nutritional Status : Food and Fluid IntakeKriteria Hasil :Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normalTekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normalTidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Fluid managementTimbang popok/pembalut jika diperlukanPertahankan catatan intake dan output yang akuratMonitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukanMonitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin)Monitor vital signMonitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harianKolaborasi pemberian cairan IVMonitor status nutrisiBerikan cairanBerikan diuretik sesuai interuksiBerikan cairan IV pada suhu ruanganDorong masukan oralBerikan penggantian nesogatrik sesuai outputDorong keluarga untuk membantu pasien makanTawarkan snack ( jus buah, buah segar )Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburukAtur kemungkinan tranfusiPersiapan untuk tranfusi

2

2.Kelebihan Volume CairanElectrolit and acid base balanceFluid balanceHydration

Kriteria Hasil:Terbebas dari edema, efusi, anaskaraBunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneuTerbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normalTerbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingunganMenjelaskanindikator kelebihan cairan

Fluid managementTimbang popok/pembalut jika diperlukanPertahankan catatan intake dan output yang akuratPasang urin kateter jika diperlukanMonitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin)Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWPMonitor vital signMonitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)Kaji lokasi dan luas edemaMonitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harianMonitor status nutrisiBerikan diuretik sesuai interuksiBatasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/lKolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSiTentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )Monitor berat badanMonitor serum dan elektrolit urineMonitor serum dan osmilalitas urineMonitor BP, HR, dan RRMonitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantungMonitor parameter hemodinamik infasifCatat secara akutar intake dan outputMonitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BBMonitor tanda dan gejala dari odemaBeri obat yang dapat meningkatkan output urin

Referensi

Docterman dan Bullechek.Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.Nanda International (2009).Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi.2009-2011. Penerbit buku kedokteran EGC : JakartaMaas, Morhead, Jhonson dan Swanson.Nursing Out Comes (NOC), United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.Tarwoto & Wartonah. (2010).Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta