10

KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL. Tantangan. Kompetisi kota ditingkat global Perubahan iklim – terutama kota-kota pesisir Perubahan demografis Konsistensi pemerintah dan komitmen secara nasional untuk menghadapi permasalahan external dan internal - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL
Page 2: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

Kompetisi kota ditingkat global Perubahan iklim – terutama kota-kota

pesisir Perubahan demografis Konsistensi pemerintah dan komitmen

secara nasional untuk menghadapi permasalahan external dan internal

Pertumbuhan daya saing dan penjaminan kesejahteraan secara berkelanjutan

Page 3: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

Pengembangan / pembangunan perkotaan untuk mendukung strategi pembangunan nasional.

Tantangan globalisasi kota-kota Indonesia terkait dalam sistim kota-kota global Indonesia melalui kota-kotanya dapat memanfaatkan peluang-peluang akibat globalisasi

Kota-kota dapat menjadi motor perkembangan daerah mengatasi ketimpangan antara daerah, melalui keterkaitan kota-kota antar dan di dalam daerah.

Memberikan rambu-rambu untuk pengembangan kota-kota didaerah Arahan-arahan makro – pemantapan peran kota-kota, keterkaitan

antara kota/sistim kota didaerah Arahan-arahan mikro – SPM Standar Pelayanan Minimal

Page 4: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

Basis hukum yang menjamin terlaksananya KSPN – peraturan perundangannya

Peran, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan yang relevan dan terkait dengan pembangunan perkotaan; prosedur koordinasi dan kerjasama antar lembaga

Peran, tugas dan tanggung jawab masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan nasional daerah dan kota-kota; bentuk oragnisasi, koordinasi dan hubungan-hubungan kerjasama;

Basis peraturan perundangan untuk kerjasama dan koordinasi antar pemerintah, masyarakat dan swasta

Contoh-contoh best practices dan lessons learned dari contoh-contoh tersebut (luar maupun dalam negeri)

Page 5: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

ISU STRATEGIS KEBIJAKAN

Kota-kota rawan bencana

Kondisi sarana / prasarana yang terbatas atau tak terpelihara

Keterkaitan antar kota di Sumatera terbatas

Keterkaitan dengan kota-kota lain di luar wilayah juga terbatas

Penguatan kota-kota menghadapi bencana

Perbaikan kondisi sarana / prasarana masingmasingkota

Peningkatan keterkaitan dalam wilayah dan dengan wilayah lain maupun internasional

Penyiapan kota-kota untuk keterkaitan ini.

Page 6: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

ISU STRATEGIS KEBIJAKAN

Tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan sangat pesat dan terkonsentrasi di lokasi-lokasi tertentu primasi kota Jakarta

Urbanisasi / Perkembangan kota tak terkontrol urban sparwl

Keterbatsan lahan, perlu meningkatkan industri jasa SDM, Urban Land Policy

Pembenahan pengembangan kota secara internal (urban sparwl)

Land policy

Penyebaran kegiatan & mengatasi ketimpangan dalam wilayah (primasi)

Penguatan keterkaitan dalam sistim perkotaan wilayah

Kebijakan pengembangan kelembagaan, koordinasi dan kerjasama antar daerah, pengembangan sumber-sumber daya manusia

Page 7: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

ISU STRATEGIS KEBIJAKAN

Keterbatsan sarana / prasaran perkotaan – belum optimalnya kegiatan perkotaan / kegiatan ekonomi pemanfaatan sumbersumber alam

Keterbatasan hubungan antar kota dalam wilayah maupun dengan wilayah lain – kota-kota terisolir

Ketimpangan ekonomi dengan kota-kota tambang

Kawasan perbatsan – belum terkelola dengan baik

Pengelolaan lingkungan / hutan kebakaran terus menerus, sampai dengan akhirnya tak termanfaatkan dengan baik

Sebagai sistem dalam wilayah

Perbaikan internal kota

Perbaikan kaitan / peranan dalam pengembangan regional

Strategi pembangunan regional

Pertimbangan masalah lingkungan

Page 8: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

ISU STRATEGIS KEBIJAKAN

Tingkat / derajat urbanisasi Sulawesi relatif tinggi dibandingkan dengan kalimantan misalnya, tapi keterbatasan modal, daya tarik investasi kota belum berkembang secara optimal

Kota pesisir yang relatif banyak, belum termanfaatkan saecara optimal antar alian sebagai titik-titik /model keterhubungan dengan kota lain dalam maupun luar wilayah, atau untuk pariwisata.

Sistim perotaan perlu dikembangkan, tidak hanya berbasis daratan tapi juga kelautan (kota-kota pantai, pesisir)

Pembenahan masing-masing kota untuk meningkatkan daya saing menarik investasi, memanfaatkan potensi yang dimiliki

Pengembangan sistim perkotaan dalam wilayah maupun dengan wilayah luar (termasuk luar negri)

Page 9: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL

ISU STRATEGIS KEBIJAKAN

Keterbatsan sarana / prasaran perkotaan belum optimalnya kegiatan perkotaan, belum terbentuknya keterkaitan membentuk sistem kota-kota yang tak terbatas lewat daratan, tapi melewati laut

Pentingnya menangani masalah perbatasan, dengan pendekatan security with welfare

Belum optimalnya pemanfaatan potensi – potensi sumber daya alam untuk pengembangan ekonomi lokal.

Penguatan pengembangan internal kota-kota, untuk dapat meningkatkan ekonomi lokal

Penguatan sistim keterhubungan / keterkaitan dengan kota-kota didalam wilayah maupun diluar wilayah

Membuka keterisolasian

Page 10: KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL