62
Kebijakan, Filosofi, dan Kerangka Dasar Kurikulum 2013 1 Tjipto Sumadi Unit Implementasi Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015

Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perkembangan kurikulum 2013

Citation preview

Page 1: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Kebijakan, Filosofi, dan Kerangka Dasar Kurikulum 2013

11

Tjipto SumadiUnit Implementasi Kurikulum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan2015

Page 2: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

AGENDA

KEBIJAKANAB FILOSOFI

C KERANGKA DASAR

Page 3: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

KEBIJAKAN

A

Page 4: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

1Strategi Implementasi

Page 5: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

a. Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3

▪Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.

▪Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

▪Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.

Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan

Peningkatan Mutu dan Akses Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik

▪Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

▪Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.

▪Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik, dan inovasi.

▪Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset, dan bukti lapangan.

▪Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah.

▪Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.

▪Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan efesien serta melibatkan publik.

Page 6: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

b. Sasaran Penerapan Kurikulum Nasional

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum Nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya

Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah1

3

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam4

Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal2

5Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui Kurikulum Nasional yang utuh

Page 7: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

c. Asas Pengembangan dan Penerapan Kurikulum Nasional

1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.

2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup berbagai aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah, dan guru. Pengembangan dan implementasi ini juga memiliki indikator proses dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara rutin di lingkungan Kemendikbud

3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan melalui penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah Rintisan dan Rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan dalam skala yang lebih luas sesuai peta rencana implementasi.

4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan dengan pelibatan publik di seluruh tahapan.

5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan dengan tatakelola birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.

Page 8: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

d. Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Nasional

KURIKULUM 2013

(PERBAIKAN)

PROSES PELATIHAN GURU DAN

PENDAMPINGAN SEKOLAH

PENERAPAN BERTAHAP DAN

PENDAMPINGAN SEKOLAH

MONITORING DAN EVALUASI

2015

PROSES KONTINU PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL

2016 - 2020

PELIBATAN PUBLIK (PRAKTISI [FORMAL DAN NON FORMAL]),

AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN ORGANISASI PROFESI,

ORANGTUA, DAN SISWA)

KURIKULUM TAHUN 2006

(KTSP)

KURIKULUM 2013

PROSES PERBAIKAN;

Berdasarkan evaluasi dan masukan publik

Pengembangan:• Nilai-nilai

kebangsaan• Pendidikan

karakter terintegrasi

• Ketrampilan bernalar

• Penilaian otentik (menyeluruh dari proses sampai output)

Page 9: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

e. Tahap Implementasi Kurikulum Nasional

± 94% sekolah KTSP

± 75% sekolah KTSP

± 40% sekolah KTSP

± 6% sekolah K2013± 10% sekolah K13

(semua kelas)

Perbaikan K2013

• Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis kompetensi dan konteks wilayah

• Persiapan Sekolah Rintisan• Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus,

termasuk 3T

Tahap Implementasi Kurikulum Nasional dengan pendampingan sekolah dan pengimbasan dari Sekolah Rintisan

Juli2015

Juli 2019

Juli2017

Juli 2016

Juli 2018

Juli2020

± 15% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)

± 10% sekolah K13 (semua kelas)

± 15% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)

± 35% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)

± 25% sekolah K13 (semua kelas)

± 35% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)

± 40% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)

± 60% sekolah K13 (semua kelas)

± 40% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)

PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL DI

SEMUA SEKOLAH DAN SEMUA KELAS

Juli2021

Page 10: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

f. Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum Nasional

PENDAMPINGAN DAN OTORISASI

PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI AJAR

BERMUTU

SILABUS

RPP

MATERI DAN ALAT AJAR

KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN

KURIKULUM NASIONAL

KEMDIKBUDSEKOLAH

KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH

(Pilihan, Terintegrasi dengan Keunggulan

Lokal)

Page 11: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

g. Skema Persiapan SekolahKapasitas sekolah Definisi

Rujukan Menerapkan Mengembangkan

Siap Menerapkan Mengembangkan

Belum siap Menerapkan Mengembangkan

contoh:

Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah

Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap 1

3

Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan Kurikulum Nasional, yang terintegrasi dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada

2

Catatan: 1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk

menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan Kurikulum Nasional.

Tahun Ajaran Sekolah yang Disiapkan Target2015/2016 6% 16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran dan

mandiri K13 + 26 sekolah lulus verifikasi)

2016/2017 19% Sekolah lainnya*

2017/2018 35% Sekolah lainnya*

2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi

Tahap Implementasi: * Kriteria Sekolah Rintisan

dan proses Monev dikoordinasikan lebih lanjut oleh unit terkait

√√√X

XX

Page 12: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

h. Pelibatan Publik dalam Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

Nasional

Mendapatkan contoh model implementasi yang beragam, efektif dan teruji di lapangan

Melakukan proses yang terbuka dan bertanggungjawab dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem pendidikan

Memfasilitasi masukan publik pada aspek dokumen kurikulum, buku, kesiapan guru dan sekolah, baik yang bersifat evaluatif maupun aspiratif

Tujuan:

Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh proses dikomunikasikan terbuka lewat mekanisme online

Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik maupun bentuk lain.

Peserta diskusi terdiri dari undangan, namun sebagian kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.

Kerangka Dasar:

Page 13: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013

No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan Satu Semester Mandiri Jumlah

1

34

444 SD 2.514 - 6.808 9.322

2 438 SMP 1.421 3 2.663 4.087

3 311 SMA 1.163 21 989 2.173

4 234 SMK 998 2 409 1.409

Total 6.096 26* 10.869 16.991

Catatan:➢ Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No.

233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan

➢ Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap)

i. Sekolah Rintisan 2015

Page 14: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

j. Revisi Prinsip Penilaian untuk Tahun Pelajaran 2015/2016

• Dilakukan oleh Pendidik selama dalam Proses Pembelajaran dan Akhir Pembelajaran;

• Tujuan Penilaian: Penekanan pada:Formatif (Membentuk Karakter dan Perilaku, Menjadikan Pembelajar Sepanjang

Hayat – To Drive Learning, Terampil), Diagnostik (Melihat Perkembangan Siswa Dan Feedback-koreksi Pembelajaran), Sumatif (Mengukur Capaian yang didapat oleh Siswa dari Hasil Belajar);

• Ranah yang Dinilai Tidak Hanya Pengetahuan dan Keterampilan, melainkan juga Sikap;

• Proses Penilaian: Lebih Sederhana, Terjangkau untuk Dilakukan, Tidak Menjadi Beban bagi Guru/Siswa, tetapi Tetap Mengutamakan Prinsip dan Kaidah Penilaian;

• Penilaiaan Mencakup: (1)Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik Berat pada Proses, Hasilnya

Menjadi Umpan Balik dalam Perbaikan Pembelajaran, (2)Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik Berat pada Tingkat Capaian

Hasil Pembelajaran;• Penilaian yang Dilakukan Tidak Hanya “Assessment Of Learning” melainkan juga

“Assessment For Learning”, dan “Assessment As Learning”.

Page 15: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

2Pelatihan

Page 16: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015 Kelas III, VI, IX, dan XII (1)

PROVINSI SD SMP SMA SMK Total01-DKI Jakarta 931 637 3,561 2,380 7,50902-Jawa Barat 4,079 2,509 5,546 9,960 22,09403-Jawa Tengah 9,332 5,057 4,764 9,690 28,84304-DI. Yogyakarta 307 196 201 563 1,26705-Jawa Timur 3,680 1,207 613 1,325 6,82506-Aceh 3,088 3,420 3,047 993 10,54807-Sumatera Utara 2,527 1,482 1,618 1,498 7,12508-Sumatera Barat 1,629 1,265 1,212 1,166 5,27209-Riau 834 944 712 796 3,28610-Jambi 577 456 664 313 2,01011-Sumatera Selatan 3,639 1,488 1,559 811 7,49712-Lampung 1,298 1,259 1,074 987 4,61813-Kalimantan Barat 573 444 203 273 1,49314-Kalimantan Tengah 263 346 93 65 76715-Kalimantan Selatan 559 426 373 778 2,13616-Kalimantan Timur dan Utara 2,125 1,715 1,191 1,406 6,43717-Sulawesi Utara 524 530 301 429 1,784

Page 17: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015 Kelas III, VI, IX, dan XIII (2)

PROVINSI SD SMP SMA SMK Total18-Sulawesi Tengah 480 580 242 163 1,46519-Sulawesi Selatan 2,107 2,404 1,072 1,443 7,02620-Sulawesi Tenggara 526 557 238 110 1,43121-Maluku 1,657 725 150 26 2,55822-Bali 1,458 1,227 668 1,932 5,28523-Nusa Tenggara Barat 632 1,062 574 511 2,77924-Nusa Tenggara Timur 674 847 362 87 1,97025-Papua 484 494 145 247 1,37026-Bengkulu 209 449 519 328 1,50527-Maluku Utara 97 282 67 103 54928-Banten 1,671 735 922 1,561 4,88929-Kepulauan Bangka Belitung 585 404 230 278 1,49730-Gorontalo 276 380 147 255 1,05831-Kepulauan Riau 1,378 548 281 440 2,64732-Papua Barat 271 243 117 162 79333-Sulawesi Barat 982 357 181 242 1,762Grand Total 49,452 34,675 32,647 41,321 158,095

Page 18: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

b. Strategi Pelatihan

Guru Sasaran(GS)

Instruktur Nasional(IN)

Narasumber Nasional(NS)

NS

IN

GS

Guru Sasaran(GS)

Narasumber Nasional(NS)

NS

GS

SD, SMP, SMA, SMK Mapel Umum dan Peminatan SMA

SMK Mapel Produktif

Page 19: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

c. Pelatihan Guru Sasaran

IN ON

Durasi

Jumlah JP

Produk

5 hari

52 JP

RPP dan Perangkatnya (termasuk rencana penilaian sumatif dan formatif) untuk pembelajaran selama 1 semester

2 bulan

Pemantauan* SekolahPelatihan GuruProgram

30 JP (equivalensi dari 3 kali kunjungan)

Biaya

• Laporan hasil implementasi kurikulum• Praktik baik dan bukti lapangan

Ditjen GTK (Badan PSDMPK PMP)

Ditjen Dikdasmen

Page 20: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Persyaratan Widyaiswara

Guru

1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 program studi yang relevan √ √

2. Memiliki sertifikat pendidik (linier antara kualifikasi, sertifikat pendidik, dan pelajaran yang diampu) - √

3. Berpengalaman sebagai Widyaiswara dan guru minimal 5 tahun √ √4. Kompetensi sikap dan keterampilan mengajar yang dapat dijadikan

model √ √

4. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan memiliki kompetensi pedagogi dengan pendekatan andragogi √ √

5. Memiliki karakter sebagai komunikator master teacher yang baik √ √

6. Memiliki komitmen untuk melatih peserta pada setiap pelatihan dan bersedia ditugaskan di mana saja √ √

7. Memiliki rekam jejak pengalaman melatih secara kreatif dan inovatif. √ √

8. Lulus pelatihan Narasumber Nasional √ √

d. Persyaratan NS dan IN

Page 21: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

3Pendampingan

Page 22: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Pengertian• Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum yang

diberikan kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang berlaku.

a. Pengertian dan Tujuan Pendampingan

Tujuan1. Umum

Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif dan efisien.

2. Khusus• Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah• Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara personal,

dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di sekolah.• Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di sekolah.• Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga

kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui Program Pendampingan yang dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.

Page 23: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

b. Indikator Keberhasilan1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah

terkait pelaksanaan kurikulum 2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:

– Perencanaan– Pelaksanaan– Evaluasi diri sekolah– Budaya sekolah

3.Guru semakin: Memahami:

• proses pembelajaran dan penilaiannya.• buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya• permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan

penanggulangannyaTerampil:

• melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat rapor

• mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana pembelajaran

• mengelola pembelajaran.4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua)

semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.

Page 24: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

PELAKSANAANPERSIAPAN

PELAPORAN PENDAMPINGAN

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

PELATIHAN PENDAMPING

c. Pola Pendampingan (1)

PENENTUAN PENDAMPING

PENYUSUNAN MATERI

PENDAMPINGAN

Dinamika Perkembangan Kurikulum

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Model Pembelajaran (berbasis saintifik)

Penilaian Hasil Pembelajaran

Pendidikan Karakter

Layanan Siswa (Hidden Curriculum), Pembinaan Karakter

Interaksi Sekolah dengan Orangtua

Penggunaan Peralatan Pendidikan (ABE)

Manajemen Sekolah

Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan

Materi Penunjang Direktorat terkait

Rencana Tindak oleh sekolah induk dan sekolah imbas

Instruktur yang terseleksi

Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi

Dilaksanakan oleh Direktorat

Penyiapan Materi Pelatihan

Jadwal dan Lokasi Pelatihan Pendampingan

Model ‘on’ dan ‘in’

Pendekatan In House Training (IHT)

- Online- Off line

Page 25: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Persiapan Pelaksanaan

Pembelajaran di dalam kelas Rintisan dan Imbas (ON-1)

Workshop

Bersama Sekolah

Rintisan dan Imbas (IN-1)

Evaluasi Kinerja; Hasil ON-1 dan IN-

1

Pelaksanaan Pembelajaran di

dalam kelas Rintisan dan Imbas (ON-2)

Evaluasi Kinerja; Hasil ON-2 dan IN-

2

Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas:▪ Sekolah Rintisan dan Imbas

c. Alur Model On – In (2)

Pelaksanaan Disesuaikan

Kondisi Direktorat

Page 26: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

d. Mekanisme PendampinganPendampingan terdiri atas: 1. Pendampingan internal di sekolah Rintisan2. Pendampingan oleh sekolah Rujukan kepada

sekolah imbas

Workshop Tim Pendamping Tingkat Nasional dan Provinsi

Pelaksanaan pendampingan di sekolah Rintisan (internal)

Sosialisasi hasil pendampingan dilakukan di sekolah Rintisan dan sekolah Imbas

Diikuti oleh sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai Persiapan implementasi tahap selanjutnya

Penyusunan Materi

Pendampingan

ToT FasilitatorPendampingan

(Pusat)

Bimbingan Teknis Petugas Pendampingan

Pelaksanaan Pendampingan

1

2

3

4

Penyusunan materi pendampingan oleh unit utama dan direktorat teknis

Workshop Tim Pendamping Tingkat Kabupaten/Kota

Page 27: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

e. Timeline PendampinganRENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM

Jan - Apr Mei

PERSIAPAN- Materi- Juknis- Panduan- Kriteria

pendamping- Data Sekolah

sasaran- Alokasi dan

Revisi Anggaran

Juni

KOORDINASI DAN PENYEMPURNAAN MATERI- Evaluasi dan

verifikasi Calon Pendamping

- Penjadwalan Pendampingan setiap jenjang di sekolah sasaran

PEMBEKALAN TINGKAT PUSAT

- Workshop - ToT- Bimtek- Pengembangan

Materi

Jul Agt

PEMBEKALAN TINGKAT PROVINSI DAN KAB/KOTA

- Workshop - ToT- Bimtek

Sep -Okt -Nov

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

- Strategi: In House Training (IHT)

- Proses: In-On-In

PENYUSUNAN

- Materi- Juknis- Panduan- Petugas

Pendamping- Distribusi ke

Sekolah sasaran

PELAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN PRESENTASI LAPORAN

- Laporan Sekolah Klaster/Induk/Inti ke Dinas dan Direktorat

- Laporan pertanggungjawaban Unit Utama

Nov-Des

Staf Khusus MenteriDirektorat PuskurbukPuspendik

UIK

Direktorat PuskurbukPuspendik

UIKP4TKLPTKTPK

Direktorat PuskurbukPuspendik

UIK

Direktorat PuskurbukPuspendik

UIKDinas

PendidikanP4TKLPTKTPK

Direktorat Dinas Pendidikan

SekolahTPK

Direktorat Dinas Pendidikan

Sekolah

Page 28: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

f. Kriteria Calon Pendamping

1. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran;2. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di bidang pendidikan; 3. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;4. Diutamakan memiliki prestasi akademik;5. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai

Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan;6. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan mekanisme

yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;7. Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.

Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum, yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

Page 29: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

4Monitoring dan Evaluasi

Page 30: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

a. Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2015/2016

• Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai dengan rencana.

• Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan memerlukan penanganan segera.

• Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran.

Tujuan

Manfaat • Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan

keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional

• Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di Sekolah Rintisan

Page 31: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

b. Kedudukan dan Proses Monev

31

Page 32: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

c. Alur Proses MonevPenyiapan Draf Juknis dan Instrumen

Monev

1. Juknis Monev2. Instrumen Monev3. Materi Bimtek Monev

Rakor Persiapan Monev Internal Kemdikbud

Pembuatan Aplikasi Monev

Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev

Bimtek Petugas Monev

Penyusunan juknis dan instrumen

Monev

Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota

UKMP3

Workshop Persiapan Monev

Pelaksanaan Monev di Lapangan

UKMP3

Direktorat

Provinsi

Kab/Kota

1

2

3

4

5

6

KOORDINATOR

UKMP3

UKMP3

DirektoratPenyiapan Materi Bimtek Monev

UIK

Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)7

Page 33: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

d. Komponen, Indikator, dan Sumber Informasi

Komponen Indikator RespondenBuku Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan

fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaanGuru, Siswa

Pelatihan Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan guru dan bimtek pendampingan)

Guru, KS/PS

Proses Pembelajaran

Pemahaman materi, pemahaman proses, (kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)

Guru, Siswa, KS/PS

Kompetensi guru KS/PS, SiswaProses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat Guru, KS

Manajemen Pembelajaran

Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa, keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler

KS

Layanan Siswa dan Budaya Sekolah

Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan, pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah

KS, Siswa, Komite Sekolah

Page 34: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

FILOSOFI

B

Page 35: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

1Kajian Akademik

Page 36: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Informasi (Kurtzweil Goegle) (tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi (Moore-Koomey Intel)

(lebih cepat memakai mesin)

Otomasi (Ford Mobil)

(menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi (Metcalfe Ekonom)(dari mana saja, ke mana saja)

Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber

observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya

menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural dan metakognitif bukan

melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan

masalah

a. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21

Pengetahuan (Ackoff Manajemen)(dibentuk melalui data informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui

pengamatan dan pengolahan serta hasilnya berupa ciptaan yang dikomunikasikanDiseminasi (Horowitz Manajemen)

(Nilai informasi = sebarannya)

Page 37: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

b. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP

Applying

Under-standing

Knowing/ Remembering

Analyzing

Evaluating

Valuing

Responding

Accepting

Organizing/Internalizing

Characterizing/Actualizing

Experi-menting

Questioning

Observing

Associating

Communicating

Knowledge(Bloom)

Skill(Dyers)

Attitude(Krathwohl)

Creating

Applying

Under-standing

Knowing/ Remembering

Analyzing

Evaluating

Knowledge(Bloom)

Kurikulum 2006 Kurikulum 2013

Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi

Page 38: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

c. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari

pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan

Kerangka Ackoff:Data Informasi Pengetahuan Kearifan

Page 39: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis• Komunikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK

Kehidupan dan Karir• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan & tanggung jawab

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

d. Kerangka Kompetensi Abad 21

Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core

subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:

- Berkemampuan kreatif - kritis- Berkarakter kuat [bertanggung

jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]

Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan

informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...

Page 40: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

e. Kompetensi yang Diharapkan Pemberi Kerja

• Komunikasi • Etika kerja• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)• Kerjasama• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan

(5 teratas dari 28 kompetensi)

Sesuai dengan Kerangka Attitude, Skill, Knowledge

Farkas, A. Competitiveness of Graduates in the Job Market, 2010

Page 41: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

f. Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

SikapSpiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab

Pengetahuan berilmuKeterampilan cakap dan kreatif

Page 42: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Kompetensi Peserta Didik

g. Tambahan Butir 4 Pasal 1

Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

Muatan Pembelajaran 1

Muatan Pembelajaran 2

Muatan Pembelajaran n

..

Kompetensi Guru

Individu

Sosial

Profesi

Pedagogi

Page 43: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

KERANGKA DASAR

C

Page 44: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

1Pengembangan Kurikulum

Page 45: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

a. Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan

Isi dan Bahan

Cara

Pengaturan

kurik

ulum

Kompetensi

Proses

Penilaian

Materi

Page 46: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Kurikulum

Standar Penilaian(Termasuk UN)

b. Pasal 2A, PP 32/2013

Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud digunakan sebagai acuan utama dalam Pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.

Standar Kompetensi

Lulusan

Standar Isi

Standar Proses

Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Standar SarprasStandar

PengelolaanStandar

Pembiayaan

46

Page 47: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1. Perkembangan psikologis anak2. Lingkup dan kedalaman materi3. Kesinambungan4. Fungsi satuan pendidikan5. Lingkungan

c. Rumusan Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan + Mengomunikasikan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN

PERADABANNYA

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta + Mengomunikasikan

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi + Mencipta + Mengomunikasikan

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Keterampilan bukan hanya bermodal psikomotorik!Sikap bukan hanya bermodal afektif!

Page 48: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

d. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Sikap

SD SMP SMA/KMEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN

MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA

MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA DALAM PERGAULAN DUNIA

Page 49: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

e. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Keterampilan

SD SMP SMA/KMEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DITUGASKAN KEPADANYA.

MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH DAN SUMBER LAIN SEJENIS

MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN DARI YANG DIPELAJARINYA DI SEKOLAH SECARA MANDIRI MENGGUNAKAN SUMBER DENGAN SUDUT PANDANG BERBEDA

Page 50: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

f. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Pengetahuan

SD SMP SMA/KMEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DALAMILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN

MEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA

MEMILIKI PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN METAKOGNITIF DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN WAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA DAN KEJADIAN

Page 51: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

g. Perubahan Pola Pikir

No Pola Pikir1 Sumber belajar bukan hanya Guru dan Buku Teks2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar3 Belajar dengan beraktivitas4 Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati, menanya, dst5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya6 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu7 Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap

Langsung Taklangsung8 Menekankan kolaborasi melalui pengerjaan projek9 Pentingnya proses : prosedural10 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia11 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial12 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis)13 Pentingnya data (terkait pengamatan dll)

Page 52: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

h. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia MerdekaKe

lom

pok

umur

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)

Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010

45-54 tahun

35-44 tahun

Periode Bonus Demografi2010-2035

PaudisasiPendidikan Dasar berkualitas dan merata

Pendidikan karakterMemastikan semua penduduk usia sekolah

bersekolah

Pend. Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013Pendidikan Tinggi berkualitas dan berdaya saing

Pendidikan Dasar berkualitas dan merataPendidikan karakter

Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

0-9

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

70-74

75 +

45,972

43,724

41,529

38,501

30,730

20,026

10,808

3,376

3,853

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))

Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang

Page 53: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

TERIMA KASIH

Page 54: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Proses Pembelajaran Berbasis Kurikulum2013

Observing(mengamati)

Questioning(menanya)

Associating(menalar)

Experimenting(mencoba)

Mengumpulkan Data

CreatingNetworking

CommunicatingImplementating

Pendekatan Ilmiah pada Pelaksanaan Pembelajaran

PENUTUP:Simpulan, Motivasi Akhir,

Pengayaan, SalamPEMBUKAAN:

Salam, Apersepsi, Pengantar Materi, Motivasi Awal

Intrapersonal

Interpersonal

Page 55: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Menyiapkan Bahan Makanan Utama dan Menyintai Lingkungan

Page 56: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 57: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 58: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 59: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 60: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 61: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)
Page 62: Kebijakan, Filosofi, Dan Kerangka Dasar K13 - 24 Juni 2015 (1)

Membangun Bangsa melalui Sentuhan Guru di SMPN 113 7