52
Edisi / OKTOBER 2019 Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi Jejak Romawi di Eljem Optimistis 70 Emiten Baru Pembatasan Merek dan Kemasan Heboh Ranitidin CEO GMF AEROASIA Sinar Tazar

Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

Edisi / OKTOBER 2019

Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi

Jejak Romawi di Eljem

Optimistis 70 Emiten Baru

Pembatasan Merek dan Kemasan

Heboh Ranitidin

CEO GMF AEROASIA

Sinar Tazar

Page 2: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan
Page 3: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[1]

SUSUNAN PENGURUS AEIKetua Umum: Franciscus Welirang (Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk), Wakil Ketua Umum : Haryanto Adikoesoemo (Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk), Theo Lekatompessy (Komisaris Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk), Bobby Gafur Umar (Presiden Direktur/CEO PT Bakrie & Brothers Tbk), Budiarsa Sastrawinata (Managing Director Ciputra Group), Sekretaris Umum : Agustian R. Partawidjaja (Direktur PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk), Wakil Sekretaris Umum : Toto Wahyudianto (Komisaris PT Hexindo Adiperkasa Tbk), Bendahara Umum : Menas K. Shahaan (Direktur PT Panin Sekuritas Tbk), Wakil Bendahara Umum : Erlien Lindawati Surianto (Direktur PT Ever Shine Tex Tbk), Siany Muliani (VP. Executive Chairman Office PT Smartfren Tbk), Stefanus Ginting (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk), AEI Perwakilan Jawa Timur : Agustinus Agus Sunarto (Corporate Secretary PT Fortune Mate Indonesia Tbk), Direktur Eksekutif : Samsul Hidayat, Dewan Kehormatan : Rosano Barack (Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk), Prajogo Pangestu (Presiden Komisaris PT Barito Pacific Tbk) , Rachmat Gobel (PT Panasonic Gobel Indonesia), Boenjamin Setiawan (Founder & Honorary Chairman PT Kalbe Farma Tbk ), Jahja Setiaatmadja (Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk), Dewan Penasihat : Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA (Menteri Perindustrian R.I), Franky O. Widjaja (Chairman Sinarmas Group), James T. Riady (CEO Lippo Group), Eddy Kusnadi Sariaatmadja (Komisaris Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk), Djohan Emir Setijoso (Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk), Prijono Sugiarto (Presiden Direktur PT Astra International Tbk), Johnny Darmawan (Komisaris PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Dewan Pakar : Dr. Yozua Makes, SH., LLM, M.M. (Managing Partner Makes & Partners), Prof. Sidharta Utama, PhD, CFA (Universitas Indonesia), Dr. Aviliani (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), Hari Purwantono (Country Managing Partner Ernst & Young Indonesia), Suryadinata Sumantri (Akuntan), Indra Safitri, SH, MM (Ketua Umum Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal)

TIM PENGKAJIAN AEIKetua : Gunawan Tjokro (Komisaris PT Dynaplast), Anggota : P. Hamonangan Nasoetion (PT Boga Mulia Nagadi), Emmy Yuhassarie (Konsultan Hukum),Petrus R. Arif (Corporate Secretary PT Prashida Aneka Niaga Tbk), Tarsisius Siswantoro ( Independen), Marlia Hayati Goestam (Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk), Henry Chevalier (Konsultan Hukum /Advokad), Widhayati Hendropurnomo (Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk), Dea Thamrin (Associate Director PT Lippo Karawaci Tbk), Djunggu Sitorus (Komisaris PT Sillo Maritime Perdana Tbk), Kurnadi Gularso (Independen), Vivien Goh (PT Hero Supermarket Tbk), Diah Pertiwi Gandhi (Direktur PT Mitra Investindo Tbk), Herman Kasih (Direktur Mandiri Group), Selo Winardi (Presiden Direktur PT Tira Austenite Tbk), Bambang Sugeng (Advokad), R.A. Sri Dharmayanti (Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk), Eddy Sugito (Komisaris PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk), Theresia V. Rustandi (Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk), Gita Tiffany Boer (Direktur/Corporate Secretary PT Astra International Tbk), Rudi Aminuddin (Ass. Corporate Secretary PT Prashida Aneka Niaga Tbk), E. Agung Setiowati (Direktur PT Datindo Entrycom), Lora Oktaviani (Direktur & Corporate Secretary PT Lippo Cikarang Tbk)

SEKRETARIAT ASOSIASI EMITEN INDONESIAGd Permata Kuningan Lt. 20, Jl Kuningan Mulia Kav. 9C, Guntur – Setiabudi Kuningan, Jakarta Selatan – 12980, Telp. (021) 293 61 460 – 462 ext. 108, Fax. (021) 293 61 463 – 464, Web: www.Asosiasi-Emiten.or.id

SUSUNAN REDAKSIDewan Penasihat: Franciscus Welirang (Ketua Umum AEI), Agustian R. Partawidjaya (Sekretaris Umum AEI), Penanggung Jawab: Samsul Hidayat (Direktur Eksekutif AEI), Pemimpin Redaksi: Sugeng Sulaksono, Editor: M Nazir, Yossy Mansoer, Penulis: Abdul Aziz, Vicky Rachman, Buya Ismail, Sahlan Solihin, Dadag Yogatama, Photographer: Elvis Sendouw, Untung Wibowo, Desain dan Layout: Enar Satmoko, Iroel, Marketing: Maya Febrina, Rizki Kharina Dewi, Ayu Dewi, Helmy Wahyudi, Sekretaris Redaksi: Betty Meinoer, Sirkulasi: Rico Melfian, M. Saman, Aidi Jadri, Deddy Rifiadi, Firdaus Muttaqin.

PUBLISHER PT Media Bisnis Komunikasi, Perkantoran Fatmawati Mas Blok I Kav. 105, jalan RS Fatmawati Raya nomor 20, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, 12430, Alamat Redaksi: Jalan Saidi IV nomor 51B, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 12410, Hotline: +6281395986363, Email: [email protected]

TENTANG KAMI [1]

Salam Listed!

Pertama-tama, kami segenap pengurus dan staf AEI mengucapkan selamat atas dilantiknya bapak Joko Widodo (Jokowi) dan bapak K.H Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Dengan begitu maka masa bakti periode 2019 – 2024 resmi dimulai.

Berkaitan dengan hal tersebut, besar harapan kami segala hal positif pada periode sebelumnya terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan. Selanjutnya, program-program positif lain yang belum terealisasi akan segera terwujud.

Maka kami meyakini presiden Jokowi bersama wakilnya, Ma’ruf Amin, akan

Semangat Periode Kedua

Samsul Hidayat Direktur Eksekutif AEI

memilih dengan cermat dan tepat para “pembantu” dalam susunan kabinet terbaru. Menteri-menteri terpilih yang siap mewujudkan segala cita-cita mulia dalam bungkus program nawa cita.

Berbagai nama pengisi posisi menteri tentu kita semua sudah sempat mendengarnya. Berbagai rumor beredar. Lepas dari itu, hak prerogative presiden lah yang akan memutuskan dan mengumumkannya.

Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan presiden Jokowi sesaat setelah pelantikan di gedung MPR/DPR pada 20 Oktober 2019; “Menteri harus serius dan yang tidak serius akan diganti.”

Pernyataan tegas presiden Jokowi di atas tentunya menggembirakan bagi kita semua. Lugas dan menjadi sinyal jelas bahwa periode kedua pemerintahan presiden Jokowi akan tetap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara ini.

Bagi kita, pelaku di industri pasar modal dan bidang bisnis atau ekonomi lainnya secara umum, pos-pos di bidang ekonomi akan menjadi perhatian tersendiri. Sebab seperti kita ketahui, tantangan dari bidang ini masih tinggi.

Tentunya kita berdoa dan berharap agar roda pemerintahan di bawah presiden Jokowi kali ini akan berjalan lancar dan lebih baik lagi. Mari kita dukung dan sekali lagi kami ucapkan; selamat bertugas.

Pembaca yang budiman, Listed Indonesia edisi kali ini menyuguhkan Fokus tentang kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara. Salah satu kebijakan strategis bagi industri dan dalam rangka kebutuhan energy, khususnya pembangkit listrik, untuk masyarakat.

Tema ini kami pilih mengacu pada pertimbangan dari tim kajian AEI dan melihat situasi di industri batu bara. Semoga memberikan informasi yang lebih komprehensif bagi anda semua para pembaca setia Listed Indonesia.

Pada halaman Inspirasi, kami suguhkan sosok CEO GMF AeroAsia, Tazar Marta Kurniawan. Meski masih baru sebagai pucuk pimpinan eksekutif di perusahaan anak Garuda Indonesia itu, beliau merupakan sosok yang sangat mengenal dan memahami bisnis MRO. Kisahnya bisa anda simak pada edisi ini.

Bapak/ibu pembaca yang terhormat, sebentar lagi kita akan memasuki akhir tahun. Tentunya kami berharap segala target dan upaya yang dilakukan sudah terlihat membuahkan hasil. Tetap semangat!

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan kepada eksistensi majalah ini. Selamat membaca.

Salam

Page 4: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[2]

Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi

Harga DMO jadi Patokan Harga Batu Bara Internasional

Dukung Ketahanan Energi Nasional, BOSS Usulkan DMO Situasional

Empat Usulan Melanjutkan Kebijakan DMO Batu Bara

Tekad Membawa Bisnis GMF AeroAsia kian Berkibar

Kewajiban Penuh Tantangan

Dampak Negatifnya…..

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk

Opini

Sinar Tazar

10

13

15

8

4

MENU

Slippery Slope Kebijakan Pembatasan Merek dan Kemasan

Sektor Properti, Besi Olahan, hingga Startup

Kajian Pengusaha

New Comers

BERITA PASAR

26

29JAPFA Resmikan Pabrik Penetasan Telur di Aceh

Garuda Indonesia Bersinergi BUMN Restrukturisasi Bisnis Merpati Airlines

Telkom Akuisisi Menara Indosat Ooreedoo

INOV Bakal Tambah Pabrik Daur Ulang Sampah di Lampung

Politeknik Manufaktur Astra Luluskan 174 Ahli Madya

Singgah di El Jem

Heboh Ranitidin

PT Inocycle Technology Group

POLMAN ASTRA

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT Dayamitra Telekomunikasi

34

38

42

40

44

46

48

GALERI EMITEN

RILEKS

Terjadi di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Galeri Investasi Raih Rekor MURI

BERITA REGULATOR

Sebanyak 39 Terealisasi, 31 Masih Antri

Optimistis Target 70 Emiten Baru24

22

FOKUS

Mengenang Kejayaan Romawi di Tanah Hanibal

Obat Tukak Lambung dan Usus

Page 5: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[3]

Page 6: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[4]

Kewajiban Penuh Tantangan

Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi

Kebijakan mengalokasikan sebagian hasil tambang,

terutama batu bara, untuk kebutuhan dalam negeri sejatinya bukan hal baru.

Tapi, sejauh berjalan, dinamika tantangan kian

berkembang sehingga tidak perlu kaku bahwa bagian

dari kebijakan strategis sektor minerba ini perlu terus

dievaluasi.

FOKUS

Beberapa tahun terakhir, kewajiban memasarkan hasil tambang batu bara untuk kebutuhan dalam

negeri itu disebut Domestic Market Obligation (DMO). Secara lebih spesifik lagi, diberlakukan harga khusus untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PLN.

Berkaitan dengan DMO yang

mayoritas diserap PLN itu perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara patuh menjalankannya. Terutama sejak 2018 yang dalam aturannya menyatakan kekhususan harga.

”Kami melihat DMO mesti ditinjau ulang lagi karena indeks batubara terus turun sehingga harga yang ditentukan sudah tidak relevan lagi. Urgensi DMO sekarang sudah berbeda,” Direktur

Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia, mengungkapkan saat berbincang dengan tim redaksi Listed Indonesia, September 2019.

Urgensi dimaksud terutama adalah tentang kondisi keuangan PLN. Ketika kebijakan DMO diberlakukan dengan skema seperti sekarang, pertimbangannya adalah membantu

[4]

Foto: Internet

Page 7: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[5]

BUMN listrik itu agar tidak semakin berdarah-darah dari sisi finansial.

Dengan begitu juga supaya tidak lantas membebani masyarakat dari potensi kenaikan tarif listrik. Maka pelaku pertambangan batu bara diajak ikut “tanggung renteng” atas persoalan yang terjadi itu.

Namun, situasinya saat ini sudah lebih baik. PLN mulai bangkit, dari sisi kinerja keuangannya. Menghimpun laba bersih sebesar Rp7,35 triliun pada semester I 2019. Bandingkan dengan rugi bersih Rp5,35 triliun pada periode sama tahun 2018.

Terlepas dari bagaimana dan ada faktor apa sehingga kinerja keuangan PLN positif, patut disyukuri kondisinya semakin membaik. Maka, salah satu urgensi kebijakan DMO batu bara itu sudah teranulir dengan sendirinya.

Atas dasar itu, urgensi saat ini adalah meninjau ulang aturan DMO. Secara menyeluruh. Dalam kerangka bagaimana mengatur sistem supaya PLN tetap terjamin pasokan energinya dan pada saat yang sama, perusahaan batu bara tidak dirugikan.

”Usulan kami adalah perlu ditinjau kembali persentase 25 persen (dari total produksi batu bara untuk DMO) karena permintaan tidak terlalu banyak berubah,” ucap Hendra.

Alasan peninjauan adalah karena penting bagi perusahaan di sektor tersebut. Terutama yang kuota DMO-nya kurang sehingga perlu untuk merencanakan pemenuhan DMO. ”Sebaliknya, perusahaan yang over (melebihi) kuota pun penting untuk merencanakan jual kuota,” jelasnya.

Di sisi lain, Hendra menambahkan, terus turunnya harga batu bara membuat DMO menjadi kurang relevan jika belum ditinjau lagi. ”Efek lain dari DMO ini baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi sentimen negatif terhadap pasar ekspor,” terusnya.

Sebab faktanya, tidak sedikit

konsumen atau klien perusahaan pertambangan batu bara di luar negeri “iri” terhadap harga jual di dalam negeri. Hal tersebut menjadi semacam amunisi bagi pembeli di luar negeri untuk ikut-ikutan menawar pada harga seperti harga jual untuk PLN atau DMO.

Akibatnya, situasi tersebut menjadi sentimen negatif bagi harga batu bara asal Indonesia di pasar global. ”Walaupun tidak semua begitu ya. Tapi banyak yang begitu. Beberapa klien di luar negeri yang melihat harga batu bara kita dijual murah kemudian mulai menawar lebih rendah terhadap batu bara ekspor kita,” Hendra menuturkan.

Hal tersebut menjadi kontraproduktif dengan semangat menggenjot pendapatan negara dari ekspor. Seperti diketahui, Indonesia sedang sangat berupaya meningkatkan penjualan ke luar negeri agar neraca transaksi dan berjalan semakin sehat.

Maka, Hendra menegaskan, kebijakan DMO perlu dievaluasi lagi. Ditambah lagi, sejumlah perusahaan batu bara masih mengalami kesulitan memenuhi DMO selama ini. ”Merasakan bahwa beban perusahaan semakin tinggi sementara harga batu bara semakin turun. Di sisi lain

mereka masih dituntut untuk memenuhi kewajiban DMO yang masih kurang kuotanya.,” kisahnya.

Oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat meninjau kembali aturan DMO dari beberapa sisi: dari soal harga, soal produksi, dan teknis pelaksanaan kuota. ”Pemerintah diharapkan dapat mengurangi disinsentif kepada emiten (pertambangan) dan memberi kepastian pada investasi jangka panjang yang tidak menyulitkan perusahaan dalam memenuhi kuota,” ulasnya.

Pelaksanaan DMO selama ini bagi sebagian perusahaan dirasa merugikan jika tidak segera ditinjau ulang. Walaupun, pada saat yang sama, semua sepakat bahwa DMO tetap harus ada. ”Cuma perlu dikaji ulang agar lebih relevan,” tegasnya.

Sebagai contoh, ketika jumlah produksi meningkat maka pemenuhan DMO jika dihitung berdasarkan persentase maka tidak akan mencapai 25 persen. ”Karena ternyata jumlah produksi batu bara dalam negeri melebihi target maka serapan dalam negeri hanya sekitar 19 persen sampai 22 persen saja. Kalau dipaksakan sampai 25 persen kebanyakan dan sulit untuk menjualnya,” kata dia.

Itu menjadi salah satu kesulitan dalam memenuhi persyaratan DMO. Belum lagi kesulitan lainnya. ”Kesulitan-kesulitan yang dialami meliputi, pertama spesifikasi batu bara yang diproduksi tidak memenuhi persyaratan PLN yang rata-rata butuh 4000 kalori sampai 5000 kalori. Sementara batu bara yang diproduksi spesifikasinya ada yang lebih tinggi, di atas 6000 kalori dan ada yang lebih rendah dari 3000 kalori,” ulasnya.

Produk dengan kadar di bawah 3000 kalori dan di atas 6000 kalori itu lah yang mengalami kesulitan memenuhi kouta.

Kedua, dan menjadi kesulitan lainnya, adalah bahwa ternyata PLN sendiri sudah mempunyai kontrak lama dengan beberapa perusahaan batu bara. Sebagian besar kebutuhannya sudah dikontrak,

[5]

Page 8: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[6] FOKUS

sehingga beberapa perusahaan batu bara lainnya sulit menjual ke PLN. ”Apalagi jika spek (spesifikasi)nya tidak memenuhi syarat.”

Ketiga, kesulitan tidak dapat memenuhi kuota DMO itu lah yang pada akhirnya membuat banyak perusahaan lantas terpaksa memenuhi kewajiban kuota dengan cara membeli kuota. Membeli dari perusahaan batu bara lainnya yang over kuota.

Sangat penting untuk juga dibahas bagaimana teknis jual-beli kuota itu. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Supaya tidak ada yang memanfaatkannya untuk meraup keuntungan di tengah kerugian pihak lain.

”Kami melihat skema DMO yang pernah berjalan sudah bagus dimana setiap perusahaan menyerahkan hasil produksi sesuai ketentuan kepada institusi atau pihak ditunjuk resmi. Dan negara yang atur untuk pembagian supply-nya,” Hendra mengungkapkan.

Sebab meskipun mayoritas batu bara yaitu mencapai sekitar 80 persen DMO diserap PLN, industri lain juga turut menikmati. Sekitar 20 persen untuk beragam industri yang membutuhkan batu bara sebagai energinya.(Dadag Yogatama/gen)

Kebijakan DMO 2019Kebijakan DMO 2019 tidak berubah

dibandingkan 2018. Sebesar 25 persen dari total produksi. Diresmikan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 78 K/30/MEM/2019 tentang Penetapan Persentase Minimal Penjualan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2019.

DMO sebesar 25 persen itu setara dengan 122,28 juta ton. Seperempat dari asumsi target produksi batubara nasional sebanyak 489,13 juta ton pada 2019.

Kewajiban DMO berlaku untuk seluruh perusahaan tambang batu bara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan

Pemerintah berkali-kali disinggung tentang aturan DMO yang

tersendat. Dinamika di lapangan memunculkan anggapan bahwa kebijakan tersebut tidak mudah untuk direalisasikan.

Menyikapi itu, Menteri Energi dan

Pertambangan Batubara (PKP2B) tahap operasi produksi, Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi, dan IUP Khusus operasi produksi batu bara.

Untuk kelistrikan, harga batu bara DMO dipatok sebesar USD70 per ton. Artinya, jika harga batu bara acuan (HBA) berada di atas harga dimaksud maka yang berlaku bagi harga DMO adalah maksimal USD70 per ton.

Menjadi persoalan karena saat ini harga batu bara di bawah harga patokan dimaksud. Maka, harga berlaku mengikuti harga pasar karena berada di bawah harga patokan.

Dampaknya, perusahaan batu bara saling berlomba menjual di dalam negeri terutama untuk kebutuhan PLN sebagai penyerap pasar terbesar. Namun nyatanya hal itu juga tidak mudah.

Sesuai persoalan sudah disinggung di atas, PLN sudah memiliki kontrak lama dengan perusahaan tertentu. Belum lagi ada tantangan berupa spesifikasi kalori batu bara.

Alhasil, ramai jual-beli kuota. Transaksi ini lah yang kemudian diusulkan agar teknisnya lebih diatur dan dipertegas lagi. Menjunjung tinggi prinsip fairness.

Data APBI, lebih dari 90 persen kebutuhan batu bara PLN hanya dipasok

oleh delapan perusahaan saja pada sepanjang 2018.

Pada 2018, kebutuhan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap mendominasi. Mencapai hampir 92 juta ton dari total realisasi DMO sebesar 115,09 juta ton.

PLN memerkirakan kebutuhan batu bara untuk PLTU naik sebesar 5 persen menjadi 96 juta ton pada 2019.

Tantangan sekaligus beban dipikul perusahaan pertambangan yang kena kewajiban DMO itu adalah memenuhi syarat 25 persen itu tadi. Jika tidak maka siap-siap dikenakan sanksi berupa pemotongan besaran produksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya tahun 2020.

Tidak sedikit perusahaan terkena sanksi pemotongan kuota produksi 2019 akibat kegagalan memenuhi DMO 25 persen pada 2018.

Walaupun dalam aturannya, pemerintah membuka ruang bagi perusahaan yang tidak dapat memenuhi besaran persentase DMO itu. Caranya, melakukan mekanisme pengalihan atau transfer kuota.

Balik lagi, mekanisme itu pun bukannya tanpa tantangan.(Listed Indonesia)

Menteri ESDM: Banyak Cara Jalankan Kewajiban DMO

Sumberdaya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membantah hal tersebut. Berkali-kali dalam forum resmi dan kesempatan wawancara dirinya menegaskan bahwa kebijakan DMO berjalan sesuai dengan peraturan berlaku.

Adapun hambatan berupa salah

satunya spesifikasi kalori batu bara, kata Jonan, bisa diakali. PT PLN sebagai pengguna semestinya juga lebih fleksibel dan kreatif dalam menampung batu bara dibutuhkan dari para perusahaan tambang.

”Kalau memang dia kalori lebih

[6]

Page 9: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[7]

tinggi, kan bisa saja dia beli yang kalori lebih rendah terus dicampur. Kan bisa, kan upayanya banyak, bisa kok. Selama ini

Harga Batu Bara Acuan (HBA) 2019 (per Ton):

Januari: USD92,41

Februari: USD91,80

Maret: USD90,57

April: USD90.57

Mei: USD81,86

Juni: USD81,48

Juli: USD71,92

Agustus: USD72,67

September: USD65,79

Oktober: USD64,80

jalan,” ucapnya.Atas dasar itu, menurutnya, tidak ada

pembatalan atas peraturan DMO batu

bara 2019. Terlebih juga dikaitkan dengan rencana kebijakan tidak akan menaikkan tarif listrik sampai 2020.(*)

Di tahun 2019 ini, Sinarmas MSIG Life mencatat babak baru dalam

sejarah kiprah panjangnya di industri asuransi jiwa Indonesia. Resmi menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. pada 28 Juni 2019, saham Sinarmas MSIG Life (kode saham: LIFE) mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2019.

Bersamaan dengan itu, Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MSI) resmi menjadi pemegang saham pengendali dengan komposisi kepemilikan saham Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (80%), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (12,5%) dan publik (7,5%).

April 2010, Mitsui Sumitomo Insurance Group, Aioi Insurance Co., Ltd. dan Nissay Dowa General Insurance Co., Ltd. bergabung membentuk satu perusahaan induk yang bergerak dalam industri asuransi, MS&AD Insurance Group Holdings, Inc. MS&AD memegang pangsa terbesar premi asuransi kerugian di Jepang dan tercatat dalam 10 besar bisnis grup asuransi kerugian di dunia.

Mulai berkiprah di industri asuransi jiwa nasional pada tanggal 14 April 1985, Sinarmas MSIG Life mencatat nilai laba bersih sebesar Rp374,7 miliar dan nilai ekuitas sebesar Rp7,2 triliun pada

Sinarmas MSIG Life Siap Berkiprah sebagai Perusahaan Go Public

akhir tahun 2018. Ditopang struktur permodalan yang kuat, rasio solvabilitas untuk konvensional mantap berada di angka 1.096% dari 120% yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Untuk mewujudkan visi sebagai perusahaan yang terkemuka dalam penyediaan jasa

perencanaan dan perlindungan keuangan di Indonesia, Sinarmas MSIG Life saat ini memiliki sekitar 1,2 juta nasabah individu dan kelompok diselenggarakan oleh lebih dari 800 karyawan dan didukung lebih dari 8.200 tenaga pemasar di 57 kota dan 65 kantor pelayanan dan pemasaran.

[7]

Page 10: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[8] FOKUS

Dampak Negatifnya…..

Harga DMO jadi Patokan Harga Batu Bara Internasional

[8]

Page 11: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[9]

Bagaimana pandangan perseroan terhadap kebijakan DMO sejauh ini berjalan? Bagaimana pula

harapannya ke depan? Berikut catatan Direktur BUMI, R.A. Sri Dharmayanti, kepada Listed Indonesia, awal Oktober 2019:

1. Bagaimana kebijakan DMO batu bara sejauh ini berjalan, terutama yang berlaku sejak 2018?

Domestic Market Obligation (DMO) adalah kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan batubara untuk keperluan domestik terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN (PT Perusahaan Listrik Negara) dan IPP (Independent Power Procedur).

Sebelum bulan April 2018, kebijakan ini berjalan dengan baik. Kebutuhan batu bara dalam negeri dapat dipenuhi oleh pemasok batu bara sehingga tidak terjadi kekurangan pasokan dalam negeri, dengan harga jual mengikuti harga pasar.

Pada awal tahun 2018, harga batu bara dunia naik pesat hingga mencapai USD 100/ton, sehingga PLN mengalami kesulitan membayar harga batu bara sesuai dengan harga pasar. Sehingga Pemerintah mengambil kebijakan DMO tetap diberlakukan sebesar 25 persen dari total produksi nasional yang ditetapkan ke semua pemasok dan harga USD 70 per ton, jauh di bawah harga pasar.

2. Menurut pandangan ibu, apa dampak positifnya bagi industri pertambangan batu bara dari kebijakan tersebut?

Dampak positif bagi industri dalam negeri, untuk PLN dan IPP, tentunya tetap dapat mempertahankan harga jual kepada masyarakat. Industri lainnya selain industri PLN, tetap membayar dengan harga pasar.

Pasokan tetap terjamin. Untuk industri batu bara, dampak penetapan harga USD 70 untuk penggunaan dalam negeri, berdampak negatif terhadap harga pasar dunia, karena pembeli luar negeri memanfaatkan harga DMO yang di bawah harga pasar untuk menekan harga jual batu bara dari Indonesia.

Walaupun bukan satu satunya penyebab, tetapi harga jual domestic yang di bawah harga pasar ini ikut mengakibatkan turunnya harga batu bara

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan cadangan batu bara terbesar. Perusahaan yang merupakan bagian dari grup Bakrie itu juga turut mendukung kebijakan batu bara untuk dalam negeri (Domestic

Market Obligation/DMO).

dunia.

3. Apakah terasa dampak positifnya bagi perusahaan?

Dampak positif bagi perusahaan untuk kebijakan pemenuhan DMO sebesar 25 persen cukup baik, dimana perusahaan batu bara tetap menjaga pasokan batu bara dalam negeri.

Adanya Peraturan Menteri ESDM tahun 2017 yang menetapkan jumlah produksi perusahaan adalah empat kali volume DMO, membuat perusahaan tetap menjaga komitmennya terhadap pemenuhan DMO

4. Apakah ada dampak negatifnya? Seperti apa?

Dampak negatif untuk perusahaan adalah: penetapan harga DMO yang di bawah harga pasar, menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan.

Dampak negatif yang lain adalah pemerataan kewajiban pemenuhan DMO 25 persen dengan harga USD 70 yang diberlakukan untuk semua perusahaan (law enforcement). Tidak ada reward dan punishment dari pemenuhan DMO tersebut.

5. Bagaimana harapan dalam kebijakan DMO terbaru ke depan?Kebijakan DMO ke depan ;

Presentase volume tetap diwajibkan, 1. dengan menggunakan rasio konsumsi dalam negeri terhadap produksi batu bara nasional.

Untuk menjaga harga listrik 2. nasioanal, maka harga batu bara tetap menggunakan harga pasar. Pemerintah sebaiknya mencari mekanisme lain untuk menjaga harga listrik nasional. Harga patokan USD 70 menyebabkan tidak transparansinya subsidi :a. Perusahaan batu bara menjual di

bawah harga pasarb. Menurunnya PNBP dari ESDMc. Royalty berkurangd. Pajak berkurang

Tanpa adanya patokan harga DMO sebesar USD 70, akan berdampak positif untuk harga batu bara dunia.

6. Apa saja hal yang semestinya termuat dalam kebijakan DMO dan sejauh ini belum ada?

Seperti jawaban di atas: Bagaimana law enforcement dijalankan sehingga kebijakan DMO berlaku untuk semua perusahaan batu bara.

7. Sejauh apa peran DMO selama ini bagi perusahaan? Terutama pengaruhnya terhadap performa kinerja?

Untuk perusahaan, pengaruhnya adalah harga penjualan DMO yang di bawah harga pasar, menyebabkan pendapatan perusahaan berkurang.

Kedua adalah working capital yang lebih besar karena masa pembayaran yang lebih panjang dibandingkan dengan penjualan ekspor. (Dadag Yogatama)

Foto: Internet

Page 12: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[10] FOKUS[10]

Dukung Ketahanan Energi Nasional, BOSS Usulkan DMO Situasional,

Page 13: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[11]

Penetapan harga khusus batu bara untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic

Market Obligation/DMO) di sektor ketenagalistrikan membuat perusahaan batu bara untuk memenuhi hal ini. Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Nomor 23K/30/MEM/2018 mengamanatkan setidaknya 25 persen penjualan batu bara perusahaan harus ditujukan untuk keperluan dalam negeri.Peraturan DMO ini tercantum pula di Keputusan Menteri ESDM Nomor 1395K/30/MEM/2018 Tentang Harga Batu Bara untuk Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.

Kepmen itu menyebutkan harga batu bara DMO sektor ketenagalistrikan dipatok maksimal USD 70 per ton untuk batu bara 6.332 kilocalories (kcal) per kilogram (kg) atau mengikuti Harga Batu Bara Acuan jika berada di bawah USD 70 per ton. Adapun, batu bara yang bisa diserap PLN hanya yang berkalori menengah yang berkisar 4.200 kcal/kg–5.700 kcal/kg. Dengan demikian, jika harga batubara DMO dipatok USD 70 dolar/ton untuk kalori 6.322 kcal/kg, maka harga kalori di bawah itu juga akan turun.

Beberapa perusahaan pertambangan yang tidak dapat memenuhi DMO karena hasil produksinya tidak memenuhi yang dibutuhkan PLN, maka pemerintah menerapkan skema transfer kuota. Namun, transfer kuota itu berpotensi menimbulkan masalah lantaran harganya akan memberatkan kinerja keuangan produsen batu bara. Harga batu bara untuk transfer kuota bakal lebih tinggi sebesar USD 15 hingga USD 20 per ton. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), produsen batu bara berkalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah, acapkali membeli kuota batu bara untuk memenuhi DMO ini. “Kami memproduksi batu bara berkalori tinggi 6.322 kcal, sedangkan PLN membutuhkan batu bara kalori 4.000-5.000 kcal/kg. Untuk itu, kadang-kadang kami membeli kuota untuk memenuhi DMO, sementara juklak

Produsen batu bara mengusulkan pemerintah menerbitkan mekanisme pemenuhan DMO yang lebih baik agar tidak memberatkan perusahaan batu bara di masa

mendatang. BOSS berharap kebijakan DMO ini bersifat situasional yang memihak ketahanan energi nasional dan produsen batu bara.

(penunjuk pelaksanaan) atau harga yang mengaturnya belum ada,” ujar Freddy Tedjasasmita, Direktur Utama BOSS.

Freddy menyebutkan perusahaan batu bara terkadang membeli kuota untuk memenuhi DMO yang acuan harga untuk memenuhi DMO ini belum diterbitkan. “Semua dijual harga bebas dengan harga bervariasi, tapi tidak ada juklaknya” ujar Freddy menambahkan. Dia mengatakan dalam melakukan eksplorasi tambang, BOSS tidak dapat menentukan produksi batu bara kalori tertentu. Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang dapat memproduksi suatu barang dengan kualitas tertentu. “Di lapangan, batu bara yang didapat sudah apa adanya, kebetulan BOSS mendapat kalori tinggi, kalaupun ada kalori rendah bisa diekspor ke India dan China yang masih menggunakan batu bara kalori rendah,” ucap Freddy.

Menurut dia, masalah berpotensi dialami BOSS apabila perusahaan hanya mendapatkan batu bara berkalori rendah atau yang tidak sesuai spesifikasi PLN. Dengan demikian, perusahaan harus membeli kuota batu bara tersebut. “Perusahaan harus membeli batubara

yang kalorinya sesuai dengan kebutuhan PLN ke perusahaan lain untuk mengisi kuota. Kalau spesifikasi kalori batu baranya sesuai kategori PLN tentu hal ini tidak menjadi kendala,” sebutnya.

Untuk itu, produsen batu bara mengusulkan pemerintah memberikan mekanisme pemenuhan DMO yang lebih baik agar tidak memberatkan perusahaan batu bara di masa mendatang. Dengan begitu, perusahaan juga mendapatkan jaminan mengenai rencana produksi dan ekpor di tahun depan.

Semangat NasionalismeSejatinya, penerapan kebijakan

DMO dilaksanakan sesuai semangat dari Kebijakan Energi Nasional yang mengamanatkan pemerintah untuk mengatur pengelolaan energi berdasarkan prinsip berkeadilan dan berkelanjutan demi menciptakan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Sebelumnya, mayoritas batu bara ditujukan untuk pasar ekspor yang secara tidak langsung akan mengurangi cadangan energi nasional untuk pemenuhan kebutuhan energi di

Foto: Internet

Page 14: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[12] FOKUS

masa depan. Penerapan kebijakan DMO berangkat dari semangat kepentingan domestik untuk menciptakan ketahanan energi nasional. Latar belakang pemicu DMO ini adalah tren peningkatan harga batu bara di tahun 2018.

Pada 2018, harga batu bara menunjukkan tren peningkatan setelah terpuruk di 3-4 tahun sebelumnya. Ketika itu, Harga Batu Bara Acuan (HBA) di awal tahun 2018 lebih dari USD 100 per ton. Dampaknya, PLN harus membeli batu bara dengan harga yang tinggi sesuai kondisi pasar tersebut. Situasi itu pun berpengaruh terhadap keuangan PLN dan berpotensi terjadi kenaikan tarif dasar listrik. Ini memicu pemerintah menetapkan harga khusus DMO batu bara tidak lebih dari USD 70 dolar/ton agar tidak mendorong peningkatan tarif listrik dan membebani operasional perusahaan listrik pelat merah ini. “Ketika itu PLN memiliki opsi, apakah menaikkan tarif listrik atau pemerintah menambah subsidi agar tarif listrik tidak naik. Pemerintah lebih memilih DMO, PLN tidak perlu menaikan tarif listrik sehingga pemerintah juga tidak perlu menambah subsidi. Itu kebijakan positif karena berpihak pada rakyat, pengusaha pun mendukung,” ujar Freddy.

Berikutnya, situasi pasar batu bara kembali menyusut, HBA per September 2019 terperosok di level USD 65,79 per ton. HBA ini sudah lebih rendah dibanding harga DMO untuk pembangkit listrik yang ditetapkan itu. Dengan kondisi itu,

harga patokan USD 70 dolar per ton itu sudah tidak lagi relevan. “Jadi jangankan dilanjutkan ke tahun depan, sekarang saja kan sudah nggak relevan karena harga sudah di bawah HBA,” katanya.

Berpihak dari kondisi itu, Freddy mengusulkan kebijakan DMO ini bersifat situasional. Artinya, kebijakan itu dapat diterapkan apabila harga batu bara meningkat di atas kemampuan PLN membeli batu bara di harga ini dan dihentikan ketika harga baru bara sedang turun. “Harga batu bara sudah murah, lebih baik DMO dikaji ulang karena memakai harga USD 70 dolar AS. Sebaiknya, kebijakannya DMO ini situasional. Timbulnya DMO itu ‘kan karena harga batu bara sedang tinggi yang membuat cost PLN menjadi tinggi,” ucapnya. Tak hanya soal harga, pengusaha batu bara berharap pemerintah perlu mengubah kebijakan untuk menyuplai batu bara sebanyak 25 persen produksi bagi kebutuhan domestik. Sebab, sebagian perusahaan batu bara masih kesulitan memenuhi target tersebut. Ke depannya, produsen batu bara dan pemerintah berembuk kembali untuk mendiskusikan lebih lanjut untuk memutuskan mekanisme yang tepat yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Adapun, rata-rata produksi batu bara BOSS per Juli tahun ini sudah meningkat jadi 75 ribu ton per bulan dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Perseroan pada semester II/2019 ini

memfokuskan peningkatan produksi dari kedua tambang yang saat ini sudah beroperasi. Targetnya, volume produksi di akhir tahun 2019 berkisar 500 ribu ton, atau naik sekitar 200% dari produksi di tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini dipicu permintaan batu bara berkalori tinggi cukup stabil dengan harga premium di atas rata-rata USD 70 per metrik ton.

Dari sisi penjualan, BOSS optimistis dapat mencapai target tahun ini yaitu tumbuh dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Batu bara BOSS sudah dipesan oleh para pembeli sampai tahun depan. Tahun 2019 ini, komposisi penjualan BOSS kian bertambanh seiring adanya pembeli baru dari Jepang yang sangat segmented pada batubara berkalori tinggi, yaitu Itochu dan Banpu Group

Penjualan bersih BOSS pada semester I/2019 naik sebesar 28 persen, atau menjadi Rp 172,9 miliar dari Rp 135 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, BOSS juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp 68,43 miliar, atau naik sebesar 19% dari Rp 57,68 miliar.

Jenis batu bara yang diproduksi perseroan itu merupakan batu bara kalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah. Hal ini menjadi keunggulan perusahaan untuk bisa memasuki pasar Jepang atau negara maju lainnya yang memiliki pembangkit listrik dengan karakteristik batu bara yang dihasilkan. (Buya Ismail)

Foto: Internet

Page 15: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[13]

Empat Usulan Melanjutkan Kebijakan DMO Batu Bara

MARWAN BATUBARADirektur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS)

Pemerintah di tahun 2018 menetapkan kewajiban domestic market obligation (DMO) batu bara

sebesar 25 persen yang akan berlaku hingga akhir 2019. Setelah itu, kebijakan yang menguntungkan PLN dan rakyat itu belum jelas prospeknya; apakah akan dihentikan atau diperpanjang. IRESS berpendapat bahwa kebijakan kewajiban DMO batu bara bagi perusahaan-perusahaan tambang batu bara harus diperpanjang melalui Keputusan Menteri

Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) yang terbaru atau malah perlu diatur melalui penerbitan peraturan pemerintah (PP).

Seperti diketahui kewajiban DMO pertama kali diberlakukan terhadap produsen batu bara untuk menjual 25 persen produksinya kepada PLN sesuai Kepmen ESDM No.23K/30/MEM/2018. Kewajiban DMO minimal 25 persen produksi batu bara harus dijual kepada PLN dengan harga khusus sebesar USD 70

per ton jika Harga Batu Bara Acuan (HBA) berada di atas USD 70 per ton (CV 6,322 kkcal/kg GAR). Ketentuan tentang harga jual ini berlaku untuk tahun 2018 dan 2019, seperti diatur dalam Kepmen ESDM No.1395 K/30/MEM/2018.

Pada awal Januari 2019, Dirjen Minerba Kementerian ESDM memang pernah menyatakan bahwa jatah kuota DMO batu bara untuk tahun 2019 masih sama dengan tahun 2018, yakni pada kisaran 20-25 persen dari

OPINI

Foto: Internet

Page 16: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[14] OPINI

produksi batu bara nasional sebesar 480 juta ton. Kementerian ESDM akan melihat perkembangan ke depan, seperti dinamika harga dan kebutuhan nasional batu bara. Setelah itu baru akan diputuskan apakah kebijakan DMO dan harga DMO batu bara tahun 2020 dan tahun-tahun sesudahnya akan dilanjutkan atau tidak dilanjutkan.

Kewajiban DMO untuk tahuan 2019 ditetapkan melalui Kepmen ESDM No.78 K/30/MEM/2019 tertanggal 6 Mei 2019. Namun, meskipun terbit belakangan, kebijakan DMO dengan harga khusus tersebut berlaku surut sejak 1 Januari 2019. Untuk tahun 2020, sama seperti terjadi pada 2019, kewajiban DMO batu bara bisa saja terbit belakangan, setelah Januari 2020. Namun kewajiban DMO ini dapat pula dihapuskan, jika pemerintah berubah sikap. Sebelum pemilu, politik pencitraan untuk meraih dukungan rakyat memang perlu. Setelah pemilu, bisa saja kepentingan pengusaha dan oligarki akan lebih diutamakan, sehingga kewajiban DMO dengan harga khusus tersebut dihapus.

Sebenarnya pada waktu penerapan kewajiban volume dan harga DMO melalui Kepmen ESDM No.23K/30/2018, Kepmen ESDM No.1395 K/30/2018, dan Kepmen ESDM No.78 K/30/2019, pemerintah telah menunjukkan sikap tidak konsisten, atau dapat dianggap melanggar aturan. Diktum Keenam Kepmen No.1395K/30/2018 menyatakan produsen batu bara pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) atau kontrak PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara) yang telah memenuhi ketentuan DMO dapat diberikan kenaikan jumlah produksi paling banyak 10 persen dari kapasitas produksi yang telah disetujui sesuai peraturan.

Padahal, dalam Perpres No.22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah ditetapkan produksi batu bara mulai tahun 2019 harus dikendalikan maksimal sebesar 400 juta ton. Melalui Kepmen ESDM No.1395K/30/2018 yang membolehkan kenaikan produksi sebesar 10 persen, maka telah terjadi pelanggaran ketentuan pembatasan produksi batu bara. Batasan ini antara lain bertujuan untuk kepentingan konservasi dan pengamanan pasokan bagi kebutuhan domestik jangka panjang. Karena itu, ke depan pelanggaran lain, termasuk penghapusan DMO, bisa saja dilakukan, jika kepentingan pengusaha dan oligarki lebih diutamakan dibanding kepentingan rakyat dan kepatuhan terhadap konstitusi.

Selain bertentangan dengan RUEN

(Rencana Umum Energi Nasional), pemberian fasilitas tambahan produksi 10 persen itu tidak sejalan dengan kepentingan perolehan devisa dari ekspor batu bara. Kajian oleh BP dan IEA (Badan Energi Internasional) menyebutkan permintaan batu bara global dalam 3-4 tahun mendatang diproyeksikan stagnan. Kondisi ini disebabkan karena turunnya permintaan negara-negara OECD dan juga permintaan China sebagai konsumen 45 persen batu bara global. Dalam kondisi demikian, kebijakan penaikan produksi untuk mengkompensasi kewajiban DMO justru kontra-produktif terhadap harga batu bara yang terus turun dan penerimaan negara.

Pasal 33 UUD 1945 mengamanatkan bahwa sumber daya alam (SDA) harus dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Untuk itu, disamping penetapan kebijakan, perizinan, pengaturan dan pengawasan harus berada di tangan pemerintah dan DPR, pengelolaan SDA tersebut pun harus berada di tangan BUMN. Oleh sebab itu, kebijakan dan berbagai pengaturan tentang kewajiban dan harga DMO batu bara sejauh ini merupakan hal-hal yang konstitusional, berkeadilan dan pro-rakyat yang layak diteruskan.

Pelaksanaan kewajiban DMO akan jauh lebih mudah dan kondusif jika perusahaan pengelola tambang adalah BUMN. Karena itu, di samping melanjutkan kewajiban DMO, pemerintah dan DPR pun perlu menjamin terwujudnya dominasi BUMN untuk mengusai wilayah-wilayah tambang batu bara nasional yang kontraknya akan berakhir, seperti diatur dalam UU Minerba No.4/2009. Dalam hal ini, revisi UU Minerba No.4/2009 yang tertunda bulan September 2019 yang lalu, disamping harus mempertahankan ketentuan tentang peran dominan BUMN untuk menguasai cadangan batu bara, juga memuat ketentuan tentang DMO.

IRESS meyakini kewajiban dan harga DMO batu bara harus dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan. Yang pertama, relaksasi penaikan produksi sebesar 10 persen sebagai kompensasi pemberlakuan DMO harus dihapus. Kedua, harga batas atas (ceiling price) USD 70 per ton perlu dikaji ulang ke arah yang lebih rendah, setelah mempertimbangkan berbagai faktor terkait biaya, volume produksi, dll. Ketiga, volume DMO batu bara tidak perlu dibatasi pada angka tertentu,

terutama untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masa mendatang di satu sisi, dan pembatasan dan penurunan produksi untuk konservasi dan modal pembangunan di sisi lain. Keempat, peraturan yang memuat berbagai ketentuan terkait DMO harus dituangkan dalam bentuk peraturan pemerintah (PP) atau bahkan undang-undang (UU), sehingga diperoleh jaminan dan kepastian hukum lebih kuat dibanding hanya berpegang pada keputusan Menteri.

Di samping hal-hal di atas, guna menciptakan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah dan DPR perlu pula memberlakukan ketentuan tentang windfall profit tax secara progresif jika harga batu bara melebihi batas atas harga (ceiling price) tertentu, misalnya USD 100 per ton. Sebaliknya, pemerintah pun perlu membuat aturan yang memberikan keringanan pajak jika harga batu bara turun menjadi lebih rendah dari harga batas bawah, misalnya USD 30 atau USD 40 per ton. Pemberlakuan ketentuan terkait pajak ini diyakini akan dapat melindungi kepentingan konsumen batu bara/listrik dan industri/pengusaha batu bara secara bersamaan.

Peraturan Presiden (Perpres) No.22/2017 tentang RUEN telah mengatur rencana pengelolaan, penjabaran dan rencana pelaksanaan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang bersifat lintas sektoral berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian dan ketahanan energi nasional. Jika berpegang pada amanat Pasal 33 UUD 1945 tentang SDA untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka manfaat SDA batu bara tersebut akan jauh lebih adil dirasakan secara langsung oleh seluruh rakyat melalui konsumsi listrik yang dioperasikan oleh PLN yang memperoleh batu bara harga khusus DMO, dibanding perolehan pajak dan royalti dari perusahaan tambang batu bara.

Sebagai kesimpulan, kewajiban DMO batu bara dengan harga khusus untuk PLN merupakan kebijakan konstitusional yang perlu dilanjutkan. Untuk itu, rujukan ketentuan-ketentuan legalnya perlu dikaji ulang dan diatur kembali dalam bentuk PP atau UU. Di samping itu berbagai ketentuan yang mengatur kewajiban DMO perlu diperbaiki ke arah yang lebih adil dan berkelanjutan, serta sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan, pertambangan dan korporasi yang baik. (Vicky Rachman)

Page 17: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[15]INSPIRASI

Sinar Tazar

Tekad Membawa Bisnis GMF AeroAsia kian Berkibar

Kendati posisinya berada di pucuk pimpinan, gaya kerja Tazar Marta Kurniawan di PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) yang gemar turun ke lapangan tak kunjung pudar. Begitu lah

dirinya. Sosok yang selalu ada dan tidak lepas dari bagaimana anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu lahir dan terus tumbuh hingga “kemudi” manajemen

jatuh ke tangannya sejak memasuki semester kedua 2019 ini.

Vicky Rachman

Siswa SMK Penerbangan Techno Terapan Makassar tampak menyimak instruktur menginspeksi mesin

pesawat Boeing yang terparkir di hanggar PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang Banten, pada medio September 2019. Mereka bertiga. Dilatih oleh para Teknisi GMFI untuk menjadi teknisi pesawat terbang berkualitas global.

Tak jauh dari hanggar itu, sejumlah teknisi GMFI terlihat wara-wiri menginspeksi beberapa bagian pesawat Airbus berlogo Air France. Inspeksi ini mencakup bagian eksterior dan interior. Belasan atau bahkan puluhan orang jumlah petugas yang terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing.

Di tengah kesibukan perbaikan bagian interior. Di dalam gerahnya suhu ruangan pesawat yang mesinnya sedang tidak dihidupkan itu lah terlihat sosok Tazar

sedang mengamati. Sambil memberikan motivasi dan semangat kepada timnya.,

Tazar Marta Kurniawan, pria kelahiran kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu memang bukan orang lapangan lagi. Dia belum lama sah menjadi CEO GMFI. Toh berada di pucuk pimpinan bukan berarti mengubah jati diri. Gaya kerja khas Tazar yang sudah puluhan tahun melekat di diri dan akrab di antara para karyawan perusahaan.

Bukan tanpa sebab Tazar “blusukan” untuk menyambangi hanggar pesawat atau memantau perawatan dan perbaikan pesawat. Termasuk juga cek kondisi di gudang.

Menurutnya, bisnis maintenance, repair & overhaul (MRO) ini mengutamakan pelayanan paripurna berbasis teknologi dan tidak menolerir kesalahan. Sebab, jika teknisi ceroboh bakal berdampak fatal terhadap

keselamatan penerbangan. Lantaran demikian, ketelitian dan

kesempurnaan mengerjakan perbaikan dan perawatan pesawat diutamakan oleh para seluruh pegawai. “Kualitas SDM terus ditingkatkan agar pelayanan kian maksimal, excellent operation menghasilkan delivery product berkualitas untuk customer” ucapnya saat menerima kunjungan tim redaksi Listed Indonesia, September 2019.

Gaya seperti demikian dilakoni Tazar sejak mengawali kariernya di bengkel pesawat milik perusahaan berpelat merah ini. “Sejak tahun 1994 saya bekerja di GMF AeroAsia, waktu itu perusahaan ini masih bagian dari Garuda Indonesia, yakni Direktorat Teknik,” kisahnya.

Pada 1949, Garuda Indonesia sudah membentuk Direktorat Teknik untuk menyokong perawatan dan memasok suku cadang armada Garuda Indonesia. Di

[15]

Page 18: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[16] INSPIRASI

tahun 2002, direktorat ini dipisah (spin off) dari Garuda Indonesia.

Tahun itu lah yang kemudian menjadi tonggak awal GMFI mandiri. Menjadi entitas tersendiri, sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia yang menggarap bisnis MRO. Salah satunya menjual suku cadang pesawat untuk maskapai penerbangan lainnya.

Tazar dan GMFI BerdiriPada tahun itu, 2002, Tazar masih

bertugas di bagian material services. Salah satu jabatannya misalnya Manager Aircraft on Ground Desk, yang menangani pasokan suku cadang untuk memperbaiki pesawat yang sedang dikandangkan (grounded).

Dari perannya itu, Tazar kerap berinteraksi dengan penyedia (vendor) suku cadang untuk membentuk jejaring (networking) bisnis di berbagai negara. Kelak, networking itu menyokong Tazar untuk menembus pasar MRO di Korea Selatan (Korsel).

Hal itu dikisahkan Tazar tatkala menjabat sebagai SVP Marketing & Business Development (2015-2016). “Kami ingin mengikuti bidding maskapai Korean Air di Korsel dan diberi tenggat waktu hanya tiga minggu. Kami belum memiliki sertifikasi dari otoritas lokal sebagai syarat mengikuti bidding ini,” Tazar mengenang.

Konsumen memandang sebelah mata keseriusan GMFI mengikuti lelang itu. Tapi tidak berkecil hati. Tazar bergegas menghubungi kolega bisnis GMFI di Korsel untuk berkonsultasi mengenai proses memeroleh sertifikasi dari otoritas negeri Ginseng itu.

Pria berkacamata ini juga mengikuti saran koleganya itu serta menyerahkan dokumen permohonan untuk memeroleh

sertifikasi kepada otoritas Korsel. Pucuk dicinta, ulam tiba. Tak disangka,

dokumen itu direspons cepat. “Umumnya, prosesnya setahun. Tetapi, mereka segera mengaudit hanggar kami,” Tazar antusias. Tak lama kemudian, sertifikasi diterbitkan dan menjadi modal GMFI untuk mengikuti bidding.

Sayangnya, GMFI belum berhasil meraih konsumen kendati sudah memperoleh sertifikasi saat itu. Motivasi tim pemasaran menyusut.

Tazar yang gemar memotivasi tidak patah arang. Dia memompa semangat timnya agar tidak menyerah walau berkali-kali mendapat penolakan. Memacu tim pemasarannya untuk tetap menyambangi Korsel dan menjalin komunikasi berjumpa dengan para pimpinan maskapai penerbangan di negeri itu.

Singkat cerita, arah angin berubah. Penolakan masa lalu berganti menjadi kerjasama yang erat. Penawaran kerjasama bisnis disetujui klien. Kerja keras Tazar dan timnya masih dirasa hingga saat ini. Sebab, GMFI di tahun ini masih menangani jasa perawatan empat maskapai penerbangan Korsel, antara lain Korean Air dan Jeju Airline.

”Sebagai pimpinan, saya mengajak tim untuk saling bekerjasama. Pimpinan memberikan contoh,” ungkap ayah dari dua anak itu. Dalam menunaikan tugas, Tazar senantiasa mengeluarkan energi ekstra supaya bisa menuntaskan setiap tugas yang diberikan manajemen GMFI.

Anak GudangPrinsip pimpinan merupakan dan

memberikan contoh itu dilakoninya sejak berkarir di tahun 1994. Ketika itu, Tazar bertugas di bagian Warehousing. Bagian gudang. Sering dibilang anak gudang.

Sebelum ke situ, bekerja di Garuda Indonesia merupakan impiannya tatkalala

masih berkuliah di Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB). “Saya membaca artikel di koran yang menceritakan Garuda Indonesia menggunakan robotic untuk mengelola spare part pesawat. Di zaman itu, penggunaan robotic adalah hal yang luar biasa. Saya pun bercita-cita untuk bekerja di Garuda Indonesia,” Tazar mengisahkan.

Setelah berbekal gelar Sarjana Teknik di ITB, Tazar segera mengirim lamaran. Proses perekrutan nyaris setahun (April-Desember 1994).

Berhubung sempat dirasa lama, akhirnya sempat menerima tawaran kerja lain karena kebetulan diterima di PT Semen Gresik. Sekarang menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Tidak lama berselang, sekitar penghujung tahun yang sama, Garuda Indonesia memberikan kabar. Ada tempat untuk Tazar.

Dasar sudah niat, meski sudah kerja di tempat lain, Tazar kembali ke pilihan awal. Mundur dari Semen Gresik dan segera menyambut peluang di Garuda Indonesia.

Beragam tugas dilaksanakan Tazar sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Ia mengutamakan akuntablitas dan menghindari penyelewengan jabatan dalam menunaikan tugas. Hal ini diapresiasi manajemen GMFI yang mempromosikan Tazar di berbagai posisi.

Setapak demi setapak, karier Tazar kian melonjak untuk menduduki beragam jabatan strategis, diantaranya Vice President (VP) Asset Management & Material Services (2012-2014) dan VP Material Services (2014-2015).

Tugas Tazar kian dinamis tatkala ditunjuk sebagai SVP Marketing & Business Development. “Saya mengubah mindset dari hal yang serba material, seperti penyediaan suku cadang, menjadi seoang sales yang berjualan spare part dan jasa lainnya,” ia menerangkan.(*)

Page 19: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[17]

Usianya tidak lagi muda. Meskipun juga belum tua. Memasuki 50 tahun,

semangat Tazar masih sama seperti ketika remaja. Kaya akan inisiatif dan kreatifitas menyusun strategi bauran pemasaran dan agresif menawarkan proposal bisnis ke maskapai penerbangan di berbagai negara.

Kreatifitas dan improviasi dilakukan untuk menerobos pasar baru di luar negeri. Korsel hanya salah satu cerita saja. Seringkali, dia terbang bolak-balik (one day trip) ke luar negeri hanya untuk berjumpa pimpinan perusahaan target kerjasama.

Tujuannya hanya satu; agar kesepakatan bisnis lebih cepat terjalin, lembar kerjasama segera diteken kedua belah pihak, dan bisnis berjalan.

Tazar diangkat sebagai Director of Line Operation (2016-May 2018 ) dan Director of Business & Base Operation (Mei 2018- Agustus 2019). Di masa-masa itu, Tazar dan timnya mampu menekan rasio delay pesawat terbang menjadi 0,1 persen per 1.000 penerbangan di setiap hari dari sebelumnya di atas 1 persen.

Pada fase berikutnya, pada 24 April 2019, Tazar merangkap jabatan lantaran ditujnjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) CEO GMFI hingga akhirnya dikukuhkan pada Agustus 2019.

Tazar mengapresiasi mantan bosnya di GMFI, yaitu Iwan Joeniarto dan Juliandra Nurtjahjo, yang membagi pengalaman dan ilmu. “Saya belajar dari semua orang di semua jenjang jabatan. Termasuk juga dari pensiunan,” akunya.

Soal gemar belajar dari siapapun dan dimanapun itu, Tazar punya cara sendiri. ”Gaya belajar saya adalah bertanya dan mendengarkan pengalaman,” ujar pria

Legasi dan Filosopiyang hobi bersepeda dan mengendarai sepeda motor di akhir pekan itu.

”Alhamdulilah, saya beruntung diberikan opportunity oleh perusahaan mengikuti program Strategic Leader Development Program dan Strategic Leader Experience,” ungkap Tazar mengucap syukur atas berbagai kesempatan dan peluang yang dia dapatkan.

Tazar turut serta dan berperan ketika GMFI melakukan penawaran perdana saham kepada publik alias Initial Public Offering (IPO) pada Oktober 2017. Aksi korporasi itu berhasil menghimpun dana sebesar Rp 1,12 triliun.

Perusahaan menggunakan sekitar 60 persen dari jumlah total dana IPO itu untuk mendanai investasi. 15 persen untuk pembiayaan kembali dan pelunasan utang (refinancing), serta sisanya untuk kebutuhan modal kerja. Untuk rencana ekspansi, GMFI memulai pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur, Timur Tengah, dan Afrika.

Ke depannya, Tazar berancang-ancang menyiapkan strategi bisnis yang diimplementasikan bersama-sama dengan seluruh karyawan.

Kuncinya kebersamaan. Kompak. Tazar memupuk semangat itu. Tujuannya agar strategi yang direncanakan apik itu mencapai target.

Salah satu caranya, Tazar membangun pola komunikasi yang intensif. Memadukan gaya komunikasi formal dan informal agar mengikis rasa sungkan.

Tazar memberikan contoh nyata lantaran seringkali turun ke lapangan dan menjalin komunikasi dengan para pegawai lintas jabatan. Mulai dari level terbawah hingga tertinggi.

”Seorang pemimpin harus memberikan contoh dan mengajak tim untuk bekerjasama. Saya pernah mengendarai forklift dan menyusun sparepart yang baik. Contoh diberikan ke anak buah dan membantu mereka ketika mereka mengalami kendala,” tutur Tazar.

Buah InovasiSelama 24 tahun berkarier di GMFI,

Tazar melakukan banyak inovasi. Menjadikan sebuah legasi dari dirinya kepada perusahaan.

Tazar lah yang menginisiasi unit kerja penjualan suku cadang alias trading sparepart di tahun 2005. Ketika itu, bisnis penerbangan kian kinclong seiring diterbitkannya kebijakan pemerintah untuk membuka bisnis penerbangan. Kebutuhan suku cadang pun meningkat.

Unit kerja dimaksud memasok berbagai kebutuhan tercipta. Kian menggembirakan karena unit kerja itu adalah cikal bakal didirikannya anak usaha GMFI, yakni PT Garuda Energi Logistik Komersial (Gelko), perusahaan patungan antara GMFI dan PT Aero Wisata yang dibentuk pada Februari 2019.

“Suku cadang pesawat ada yang sudah dijual ke London. Kami memiliki e-commerce penjualan sparepart, namanya gmfaerotrade.com. Alhamdulilah infrastruktur bisnis ini sudah disiapkan sejak tahun 2005. Ini salah satu legacy-nya yang saya rintis bersama teman-teman,” Tazar menjabarkan.

Berupaya rendah hati, Tazar mengatakan, legasi terbentuk karena ada kerjasama tim. Gmfaerotrade.com beroperasi pada 2017 dan kini dikelola Gelko.

Kisah lainnya adalah menata sistem penerimaan barang dan tata letak suku cadang di gudang. Kemudian membenahi pola pikir dan kualitas SDM.

Khusus soal tata kelola SDM, filosopi Tazar sebagai pemimpin adalah memastikan dan mengetahui jalan yang dituju, menunjukkan jalan, dan bersama-sama menjalani proses untuk mencapai tujuan. Filosopi ini dilakoninya.

Tentunya sebagai eksekutif yang pernah mengisi berbagai posisi dan penugasan, Tazar mengenal seluk beluk kekuatan dan kekurangan GMFI. Untuk memoles kekurangan, Tazar menyebutkan perusahaan menjalankan program pengembangan kualitas dan kompetensi yang berkelanjutan di berbagai aspek.

Sebagai contoh, aspek komunikasi dibenahi agar tidak saling sungkan. “Karir saya di perusahaan itu selalu berhadapan

Page 20: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[18] FOKUS

GMF AeroAsia kian percaya diri menggarap ladang bisnis MRO di

pasar domestik dan internasional. Untuk menggenjot bisnisnya, manajemen perusahaan memiliki modal, antara lain SDM yang terlatih, memegang Certificate of Approval dari berbagai otoritas penerbangan, seperti Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Federal Aviation Administration (FAA), European Aviation Safety Agency (EASA), Civil Aviation Security Authority (CASA), dan lebih dari 25 negara lainya. Reputasi perseroan diakui industri MRO global, seperti meraih predikat Low Risk MRO dari FAA. Pada 2017, predikat GMF meningkat menjadi perusahaan MRO dengan Very High Level Quality.

Adapun, pertumbuhan industri MRO di Indonesia diperkirakan tumbuh hingga 12 persen pada 2020.

Apabila merujuk catatan Kementerian Perindustrian, potensi pasar MRO Indonesia pada 2019 diproyeksikan naik menjadi USD 2 miliar dari USD 1 miliar di tahun 2014. Di tahun 2025, nilai pasar MRO nasional pada 2025 ditaksir bakal melejit senilai USD 2,2 miliar.

Pasar MRO domestik ditunjang pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia yang tercermin dari berbagai indikator. Pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik, misalnya, rata-rata tumbuh 15 persen/tahun dan jumlah penumpang udara internasional naik sekitar 8 persen/tahun dalam 10 tahun terakhir ini. Lalu, Indonesia adalah negara ketiga terbesar di di Asia yang membeli pesawat udara.

International Air Transport Association (IATA) memerediksi Indonesia akan

dengan situasi kritis dan people behaviour. Pengalaman saya di warehousing, procurement, operasional, dan strategis merupakan modal saya untuk memimpin perusahaan agar bisnis kami mencapai target sebagai Top 10 MRO Global serta mencapai omset USD 1 miliar di tahun 2021,” dia merincikan.

Kemudian, tata letak ruang direksi dirombak ala ruang kerja perusahaan start up yang diharapkan memerlancar arus komunikasi antar pimpinan dengan pegawai. Pimpinan setiap unit diharuskan rutin mengecek kualitas dan pencapaian target unit kerjanya, mendorong budaya kerja berinovasi dan kreatif, memupuk kebersamaan, dan memberikan hasil terbaik yang melampaui ekpektasi.

Perluasan PelangganPengembangan yang berkelanjutan

itu diharapkan memuluskan rencana GMFI untuk memerluas sayap bisnisnya di domestik dan internasional. Saat ini, tercatat sekitar 170 pelanggan dari 58 negara.

Baru-baru ini, GMFI meneken nota kesepahamaan bersama Intraco Ltd, perusahaan multinational berbasis di Bangladesh, untuk berkolaborasi dalam ekspansi bisnis pengembangan joint operation layanan line maintenance di Bangladesh.

Pada 18 Oktober 2019, komitmen tersebut ditandatangani oleh Tazar dan Director Intraco, Mohammed Riyad

Ali, yang turut disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh, Rina P. Soemarno, di acara Trade Expo Indonesia 2019 yang digelar di ICE BSD, Serpong.

Melalui kerja sama tersebut, GMFI berkomitmen untuk menyediakan layanan line maintenance yang menyasar maskapai domestik dan internasional yang beroperasi di Bangladesh maupun di wilayah regional di Asia Selatan.

Pada September 2019, GMFI berhasil mengantongi penghargaan sebagai Top 9 Global Airframe MRO of the Year 2019. Penghargaan ini diberikan kepada GMFI yang berhasil menembus angka 3.2 Million Manhour Slot berdasarkan survei Aviation Week.

Peluang GMFI dan Pertumbuhan Industrimenjadi pasar penerbangan terbesar ke lima di dunia pada tahun 2020. Jumlah penumpang udara nasional di tahun 2034 akan mencapai 270 juta penumpang atau naik lebih dari 300 persen dari 90 juta penumpang di tahun 2014.

Sedangkan, nilai pasar perawatan pesawat di Asia Tenggara pada 2020 diproyeksikan mencapai USD 7,1 juta atau 26 persen dari nilai pasar MRO di Asia Pasifik. Di tahun 2025, pasar perawatan pesawat global diperkirakan tumbuh sebesar 3,9 persen yang nilainya mencapai USD 106,54 miliar.

Indikator itu diyakini akan mendongkrak bisnis MRO masa mendatang. Tazar mengatakan saat ini bisnis GMFI telah Singapura di pasar regional. Sinyal ini disampaikan Tazar lantaran rata-rata pertumbuhan omset GMFI melampaui petumbuhan industri MRO.

“Target omset di tahun 2019 naik 10 persen dari tahun lalu, pertumbuhan omset kami di tahun lalu telah melebihi rata-rata pertumbuhan industri MRO

sebesar 5 persen. Kami akan mengalahkan Singapura,” Tazar menegaskan.

Keyakinan Tazar itu mengacu berbagai indikator, yakni jumlah mesin pesawat yang diperbaiki di tahun 2021 ditaksir mencapai 150 unit. Nah, biaya merawat mesin berkisar USD 5-USD 7 juta.

“Jika diasumsikan, rata-rata biaya jasa merawat mesin senilai USD 6 juta dikalikan 150 engine itu, maka GMFI mendapat omset USD 900 juta hanya dari lini jasa perawatan mesin saja. Nah, target omset USD 1 miliar itu bakal tercapai dari tambahan jasa kami yang lainnya,” dia menjelaskan.

Tazar memeroyeksikan jumlah pesawat Boeing 737NG dan Airbus A320 milik maskapai penerbangan nasional yang beroperasi di Indonesia mencapai 300 unit atau jumlah mesin dari seluruh pesawat tersebut mencapai 600 unit dengan periode perawatan antara 5-6 tahun. “Di tahun 2021 akan ada mesin yang turun sebanyak 150 unit,” ia menambahkan.

Guna menyongsong peluang

Produk dan Jasa 2016 2017 2018

Line Maintenance 100.395.818 91.479.854 78.117.085

Airframe Maintenance 69.037.985 96.637.050 95.042.640

Component Services 120.532.208 134.395.633 143.210.221

Engine Services 64.586.007 73.601.533 96.473.142

Perawatan lainnya 34.110.495 43.167.072 57.176.698

Jumlah Pendapatan Usaha 388.662.512 439.281.242 470.019.786

Lini Bisnis Pendapatan GMFI (dalam USD)

Sumber : Laporan Tahunan GMFI 2018

INSPIRASI

Page 21: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[19][19]

bisnis ini, GMFI di Oktober tahun ini merekstrukturisasi sistem operasional engine shop-nya. Fasilitas ini melengkapi infrastruktur perseroan yang di tahun 2015 telah mengoperasikan hanggar pesawat narrow body terbesar di dunia yang dibangun di area seluas 67.022 m2 dan merupakan satu-satunya hanggar yang dapat menampung 16 pesawat sekaligus. Selain hanggar, perseroan merupakan satu-satunya pemilik lisensi Airbus Remote Training Center (ARTC) di dunia yang menyediakan pelatihan reparasi dan perawatan pesawat berstandar internasional.

Sebelumnya, GMF AeroAsia juga sepakat bekerja sama di bidang perawatan serta pemeliharaan struktur mesin pesawat dengan Lion Air Group dan bermitra dengan Batam Aero Technic membangun hanggar tahap III di Batam. Hanggar ini akan dibangun membangun delapan unit yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat menjaring perawatan pesawat domestik dan luar negeri.

Keunggulan kompetitif GMFI lainnya adalah ketersediaan SDM dan biaya perawatan lebih rendah dibandingkan di luar negeri. Sebagai gambaran, Tazar menyebutkan biaya per teknisi sebesar USD 100/jam di jasa airframe maintenance. Di Indonesia, biayanya USD 60/jam atau lebih rendah USD 40. Lalu, kebutuhan tenaga kerja di industri perawatan dan perbaikan pesawat terus meningkat seiring dengan peningkatan populasi pesawat terbang. Untuk mencetak teknisi, GMFI memiliki pusat pelatihan serta ditahun 2015 mengadakan program pendidikan diploma bidang aviasi yang dijalin bersama enam politeknik dan dua perguruan tinggi, antara lain Politeknik Negeri Medan, Universitas Suryadharma,

Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Batam dan Sekolah Tinggi Teknik Adisutjipto.

Kemudian, GMFI bekerjasama PT Citilink Indonesia (Citilink) pada Agustus 2019 membentuk usaha di bidang pendidikan aviasi dan non aviasi yaitu PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC Indonesia). Demi memperkuat kualitas SDM, perseroan turut menjalin kerja sama kemitraan strategis dengan Air France Industries KLM Engineering & Maintenance yang rekam jejaknya sangat baik di industri perawatan pesawat. Kolaborasi ini dirancang untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem kualitas dan kapabilitas GMFI. Inilah beberapa program perseroan untuk meningkatkan kualitas SDM.

Agar ekspansi bisnis berjalan mulus, GMFI menerapkan tiga filosofi bisnis, yaitu Human Centric, Business Expansion, dan Technology Driven. Sebelumnya, GMFI bekerjasama dengan Airbus untuk perawatan komponen pesawat tipe A320. Melalui kesepakatan ini, GMF AeroAsia bisa membantu maskapai yang mengoperasikan pesawat A320 dan A330 di Indonesia dan Asia Tenggara langsung dari fasilitas perawatan milik GMFI.

Contoh lainnya, perseroan menggandeng Panasonic untuk memperbaiki inflight entertainment di pesawat serta Swiss Air dan KLM untuk perbaikan komponen atau menjajaki kemitraan bisnis dengan perusahaan MRO dari Eropa. Selanjutnya, perusahaan di Oktober tahun lalu memiliki fasilitas perawatan roda pendaratan atau landing gear shop dengan otorisasi dari FAA dan EASA. Dengan demikian, perseroan telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan overhaul landing gear Boeing 737-NG secara in-house. Keunggulan komparatif GMFI itu diharapkan menjadi

generator pertumbuhan bisnis di masa mendatang.

Pendapatan GMFI pada semester I/2019 senilai USD 246,3 juta atau naik sebesar 10,3 persen dari USD 223,3 juta di periode yang sama tahun 2018. Sebagian besar pendapatan disumbangkan segmen repair dan overhaul sebesar US$ 207,4 juta dan perawatan engine menjadi segmen dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi, naik 31 persen atau menjadi USD 61 juta dari USD 46,5 juta. Namun, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus cukup dalam. Pada periode itu, laba bersih perseroan turun 64,46 persen, menjadi USD 7,15 juta dari USD 20,12 juta. (*)

Nama : Tazar Marta KurniawanTempat/Tanggal Lahir : Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 17 Maret 1968.Pendidikan :

Program Pasca Sarjana ITB (Februari 2019-saat ini)•Intitut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Industri (1994)•SMA Negeri 1, Padang (1987)•SMP Santa Maria, Padang (1984) •SD Santa Agnes III, Padang (1981)•

Karier : Direktur Utama GMF AeroAsia (Agustus 2019-saat ini)•Director of Business & Base Operation GMF AeroAsia •(2018-2019)Director of Line Operation GMF AeroAsia(2016 -Mei 2018 )•SVP Marketing & Business Development GMF AeroAsia •(2015-2016 )VP Material Services GMF AeroAsia (2014-2015)•VP Asset Management & Material Services GMF AeroAsia •(2012-2014) Direktorat Teknik Garuda Indonesia (1994-2002)•

Keahlian : Business Development•Operation Management•Project Management•Sales & Marketing•Team Building / Leadership•

Biodata Bos GMF AeroAsia

Tonggak Bisnis GMF AeroAsia

1949 : - Direktorat Teknik Garuda Indonesia2002 : - Spin off dari Garuda Indonesia dan menjadi anak

usaha, PT GMF AeroAsia.2015 : - Hangar 4 beroperasi sebagai hangar narrow body

terbesar di dunia memiliki kapasitas 16 line pesawat - Mengadakan program pendidikan diploma bidang

aviasi yang bekerjasama dengan politeknik dan perguruan tinggi

2017 : - IPO dan menghimpun dana Rp 1,12 triliun - Mendirikan e-commerce suku cadang, gmfaerotrade.com2018 : - Mengawali kerja sama strategis dalam rangka

pengembangan bisnis di dalam dan luar negeri. 2019 : - Di Februari 2019 mendirikan PT Garuda Energi

Logistik Komersial - Pada Agustus 2019 membentuk perusahaan

di bidang pendidikan aviasi dan nonaviasi, yaitu PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC Indonesia).

Page 22: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[20]

Pada tahun 2019, PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA) siap menggunakan sistem

Total Laboratory Automation (TLA) di laboratorium pusat rujukan nasional atau PNRL (Prodia National Reference Lab) yang berlokasi di Prodia Tower, Jakarta. Penggunaan sistem automasi laboratorium ini salah satunya bertujuan untuk mempercepat waktu selesai hasil pemeriksaan atau turn around time (TAT), menurunkan kesalahan dari proses manual dan meningkatkan efisiensi proses melalui penggunaan sistem automasi dan sistem perangkat antara (middleware) yang mutakhir.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menjelaskan bahwa sistem automasi laboratorium ini meningkatkan kualitas proses kerja di laboratorium mulai dari proses pra-analitik, analitik dan pasca-analitik. “Sejalan dengan transformasi Prodia sebagai penyedia layanan kesehatan generasi baru, kami menggunakan sistem automasi ini untuk

Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi, Prodia Gunakan Sistem Automasi Laboratorium

menggantikan sistem sebelumnya. Sistem automasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mempercepat hasil proses lab,” jelas Dewi di sela-sela acara Launching Prodia Automation di Jakarta (31/1).

Lab Automasi dengan platform baru ini memungkinkan Prodia untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan lebih cepat. Saat ini, jumlah sampel per tahun lebih dari 550.000, dan estimasi jumlah sampel dalam 5 (lima) tahun kedepan akan meningkat 2 (dua) kali lipat. Total Laboratory Automation PNRL di Prodia cabang Kramat mulai efektif beroperasi per 17 Desember 2018.

Di samping itu, kelebihan lab automasi yang dimiliki oleh Prodia diantaranya adalah tersedianya sistem IT (middleware) yang mendukung dan memudahkan proses otomatisasi laboratorium, konsolidasi tes laboratorium secara lengkap dalam sistem automasi, termasuk tambahan pengembangan

tes baru, terutama tes dalam kelompok kimia dan imuno-esai, dan tidak kalah pentingnya memberikan keamanan bagi petugas laboratorium dan lingkungan.

Direktur Operasi dan IT Prodia Andri Hidayat menuturkan bahwa “Sejak tahun 2008, PNRL telah memiliki Lab Automasi. Namun, lab automasi sebelumnya hanya digunakan untuk sistem automasi di proses analitik saja. Di tahun 2018 ini, Prodia melakukan penggantian platform dari lab automasi yang sebelumnya ada. Perbedaannya untuk sistem automasi terbaru ini adalah automatisasi tidak hanya dalam proses analitik, tapi juga pada proses pra-analitik dan pasca-analitik, yaitu sejak sampel diputar, dipisahkan, dianalisis hingga penyimpanan sampel, semua dilakukan secara otomatis tanpa intervensi orang, dan juga pemanfaatan middleware untuk autoverifikasi, delta-check, sistem QC dan fitur lain pada 20 instrumen laboratorium lainnya selain 7 instrumen Abbott systems,” jelas Andri. (*)

Page 23: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[21]FOKUS

MENGUCAPKANSELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYAIr. H. JOKO WIDODO & K.H. MA’RUF AMIN

SEBAGAI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIAPERIODE 2019-2024

Page 24: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[22] BERITA REGULATOR

Galeri Investasi Raih Rekor MURI

Terjadi di Universitas Bhayangkara Jakarta RayaKonsistensi Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka sosialisasi dan edukasi tentang industri

pasar modal khususnya di civitas akademika membuahkan beragam pencapaian. Salah satunya dicatatkan Museum Rekor Indonesia (MURI) di Universitas Bhayangkara Jakarta

Raya (Ubhara Jaya), 24 September 2019.

[22]

Penyerahan dan pencatatan Piagam Rekor Muri atas ‘Penciptaan Mahasiswa Investor Saham

Terbanyak dalam Sehari’ itu merupakan bagian dari puncak acara peresmian Tax Center dan Galeri Investasi di Ubhara Jaya.

Piagam MURI diserahkan kepada kepada Rektor Ubhara Jaya, Irjen Pol. Purn. Dr. Drs. Bambang Karsono, SH. M.M.

Bambang mengungkapkan, penciptaan mahasiswa investor

saham itu dimaksudkan juga untuk menginternalisasikan salah satu ciri unggulan Ubhara Jaya yaitu Management Security dalam bentuk financial security kepada mahasiswa.

”Mahasiswa yang cerdas adalah mahasisawa yang memikirkan keamanan finansial masa depan mereka sejak saat masih kuliah. Dan saham pada dasarnya adalah bagian dari bisnis yang pengelolaannya saat ini sangat

memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga investasi ini sangat cocok untuk kaum milenial terutama mahasiswa Ubhara Jaya,” ungkapnya.

Perguruan tinggi merupakan jembatan informasi yang berperan penting dalam memasyarakatkan tujuan pembangunan nasional. Termasuk fungsi dan peran Pasar Modal bagi perekonomian Indonesia.

Atas dasar itu, Ubhara Jaya sebagai

Page 25: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[23][23]

bagian yang memiliki kepedulian terhadap tujuan Pembangunan Nasional terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penciptaan sumber daya manusia Indonesia yang unggul responsif terhadap segala inovasi dan edukasi. Termasuk tentang investasi di pasar modal.

Didirikan sebuah Galeri Investasi (GI) di Ubhara Jaya. Menjadi sarana untuk mengenalkan Pasar Modal sejak dini pada dunia akademis. Pendirian Galeri Investasi yang berkonsep 3 in 1 (kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi, dan Perusahaan Sekuritas) diharapkan mampu mendorong civitas akademika dan masyarakat sekitar kampus tidak hanya mengenal Pasar Modal dari sisi teori saja akan tetapi dapat langsung melakukan praktiknya.

Melalui laboratorium pasar modal yang menyediakan data real time untuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di Pasar Modal.

Dengan begitu, perguruan tinggi dapat menghasilkan masyarakat akademisi yang memahami teori beserta prakteknya.

”Selain pembukaan Galeri Investasi, kami juga membuka Tax Center yang merupakan lembaga yang berfokus pada sosialisasi dan pengembangan di bidang pajak,” Bambang meneruskan.

Lembaga dimaksud terbentuk atas kerjasama Fakultas Ekonomi Ubhara Jaya dengan Kantor Wilayah DJP Jawa Barat 3. Tax Center berfungsi sebagai sarana pemberian edukasi kepada mahasiswa, dosen, dan masyarakat sekitar Ubhara Jaya terkait aturan perpajakan dalam bentuk seminar dan pelatihan perpajakan.

”Tujuan pembukaan Galeri Investasi dan Tax Center adalah sebagai salah satu upaya dari program studi dan Universitas

untuk menaikkan peringkat akreditasi menuju Universitas yang unggul melalui penciptaan iklim akademis di lingkungan Ubhara Jaya,” tuturnya.

Pada acara yang berlangsung setengah hari di auditorium gedung graha Tanoto itu juga dilakukan penandatanganan MoU dan MoA antara para pihak terkait. Acara peresmian Galeri Investasi dan Tax Center ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bambang Karsono, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, Presiden Direktur PT. Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik, dan Kepala Kanwil DJP Jawa Barat 3 Dra. Catur Rini Widosari, Ak., M.B.T.(*)

Page 26: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[24]

Optimistis Target 70 Emiten Baru

Sebanyak 39 Terealisasi, 31 Masih Antri

Jumlah perusahaan tercatat (emiten) baru tampaknya akan mencapai angka 70 pada sepanjang 2019. Sedikitnya masih ada 31 calon emiten lagi dalam pipeline Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang mengantri untuk bisa mencatatkan saham perdana tahun ini.

Sisa sebanyak 31 perusahaan dalam pipeline Initial Public Offering (IPO) itu terhitung setelah PT Gaya Abadi

Sempurna Tbk (SLIS) resmi mencatatkan sahamnya di BEI. Sebagai emiten pendatang baru ke-39 pada tahun ini.

”Dalam pipeline ada sekitar 31 calon emiten saham baru yang akan melakukan IPO sampai akhir tahun ini,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD Nyoman Yetna Setia, awal Oktober 2019.

Seluruhnya berasal dari beragam sektor. Salah satunya bahkan disebut perusahaan besar karena dapat menawarkan sahamnya ke investor global terutama Amerika Serikat (AS).

Perusahaan dimaksud saat ini tengah memeroses rencana penawaran perdana saham di BEI. Sekaligus memeroses registrasi untuk menawarkan saham dan surat utangnya secara global (144 A dan Regulation S). “Di antara 31 calon emiten tersebut ada satu yang Reg S/144A, sektornya consumer goods,” ungkap Nyoman.

Untuk diketahui, Reg S/144A merupakan aturan penawaran internasional (international offering). Efek

IPO dapat ditawarkan kepada investor dari Amerika Serikat maupun luar AS.

Oleh sebab itu, calon emiten baru yang bergerak di bisnis penyediaan

barang-barang kebutuhan sehari-hari tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan besar karena cakupan investornya yang juga lebih luas.

“Namanya (perusahaan) belum bisa saya sebutkan dulu karena dari sisi peraturan ketika ditawarkan di bursa luar negeri kami juga harus mengikuti aturan di sana,” ucapnya.

Nyoman mengungkapkan target bursa hingga akhir tahun 2019 sebanyak 70 emiten tercatat di BEI. Sementara, secara keseluruhan total perusahaan di bursa yang telah tercatat sebanyak 653 emiten. “Jadi yang sudah kita pegang 31 perusahaan yang masih di pipeline dan sudah 39 yang tercatat,” bebernya.

Nyoman optimistis jumlah perusahaan IPO tahun ini akan lebih tinggi. Sebab biasanya mayoritas perusahaan akan menggunakan laporan keuangan yang akan berakhir pada Juni 2019.(Dadag Yogatama)

BERITA REGULATOR

Page 27: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[25][25]

Page 28: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[26] BERITA PASAR

Kajian Pengusaha

Slippery Slope Kebijakan Pembatasan Merek dan Kemasan

Beberapa Negara sudah mulai mengadopsi kebijakan dimaksud. Antara lain di Negara

Australia, Ekuador, Chile, Thailand, dan Afrika Selatan. Bagaimana dengan Indonesia? Kabarnya juga sudah mulai memberlakukan kemasan polos.

Tren pembatasan merek (brand restriction) dan kemasan polos (plain packaging) itu dianggap tidak kondusif karena sejumlah faktor. Di

Pelaku usaha mulai resah dengan kebijakan yang sedang tren di kancah global; kemasan polos. Unbranded atau apapun itu istilahnya. Mulai menyuarakan penolakan terhadap

pembatasan merek dan kemasan sebuah produk itu.

antaranya melemahkan kompetisi dan menghilangkan sebagian hak konsumen.

Pembatasan merek dapat diterapkan dengan berbagai cara. Di antaranya dalam bentuk gambar peringatan pada kemasan. Lebih lanjut, kebijakan ini juga merambah ranah distribusi titik penjualan dan promosi dengan memberlakukan restriksi iklan pada produk-produk tertentu.

Menyikapi itu, Asosiasi Pengusaha

Indonesia (APINDO) menggelar diskusi pada Rabu (3 Oktober 2019) bersama pelaku usaha, konsultan, dan pemerintah.

Sekretaris Umum APINDO, Eddy Hussy, mengungkapkan, APINDO bersikap terbuka melindungi hak para pengusaha dan konsumen Indonesia dalam menjalankan bisnis yang kondusif sesuai aturan yang berlaku.

“Tren pembatasan merek dan kemasan ini kami rasa akan sangat

Page 29: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[27]

membatasi ruang gerak kawan-kawan pengusaha karena akan menimbulkan risiko-risiko lain, mulai dari pemboncengan reputasi, pemalsuan, produk ilegal, yang ujung-ujungnya akan merusak iklim persaingan usaha,” ujarnya.

Melalui diskusi yang bertema “Tren Peraturan Global yang Mengancam Masa Depan Merek” itu dibicarakan mengenai fokus pada sejumlah isu. Di antaranya paparan risiko potensial atas kebijakan merek dari perspektif Hak Kekayaan Intelektual, pengusaha dari produk terdampak, dan Kementerian yang mengikuti proses negosiasi internasional bersama World Trade Organization (WTO).

Kebijakan pembatasan merek di Indonesia disinyalir akan mengalami kondisi Slippery Slope (jalan terjal, Red.) dimana perluasan kebijakan ini akan menyasar bidang usaha lain yaitu produk konsumsi. Selain itu, kebijakan tersebut akan memberatkan pelaku usaha khususnya yang memiliki modal minim dalam bersaing dengan pemodal yang lebih besar.

Slippery Slope mencerminkan kemungkinan perluasan aturan ke produk-produk yang dianggap merugikan kesehatan publik, seperti makanan yang mengandung lemak, gula atau garam.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Rachmat Hidayat, berpendapat bahwa konsumen memiliki hak untuk memilih produk yang diinginkan.

Pengusaha makanan dan minuman, khususnya produk ritel siap konsumsi (Ready-to-Eat/Ready-to-Drink) selalu menuliskan informasi kandungan gizi dan nutrisi di setiap kemasan. “Anggapan bahwa produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran adalah penyebab risiko kesehatan publik, kami rasa tidak tepat, karena ada banyak sekali faktor pemicu risiko kesehatan, pola hidup tidak sehat, lingkungan, sampai dengan keturunan genetis,” jelasnya.

Merek atau branding serta kemasan merupakan sebuah kreasi yang menggambarkan identitas produk. Penggambaran atas rasa, kandungan gizi, dan informasi asal produk yang ditampilkan pada kemasan, menurutnya, selama ini telah menjadi salah satu faktor penting yang mendukung keputusan calon pembeli saat memilih produk yang diinginkan.

APINDO menilai, tren global ini perlu mendapatkan respon strategis dari para pelaku usaha pada industri yang terancam terdampak. Salah satunya industri konsumsi makanan dan minuman (mamin).

Terlebih untuk sejumlah produk baru dimana ekuitas mereknya masih rendah. Eddy menyebut, seluruh pembatasan yang terjadi akan menyebabkan sulitnya persaingan dengan merek-merek yang sudah lebih dahulu melekat di masyarakat. ”Ini yang sebisa mungkin kami hindari,” tegasnya.

Kasubdit Transparansi Kesesuaian Peraturan dan Fasilitasi, Direktorat Perundingan Multilateral, Ditjen PPI, Kementerian Perdagangan RI, Danang Prasta, mengatakan bahwa pembatasan merek di negara tujuan ekspor perlu dilihat secara proporsional.

Dalam perjanjian WTO, setiap negara anggota berhak menerbitkan regulasi, terutama untuk melindungi kesehatan publik atau lingkungan. Selama tidak bertujuan menghambat perdagangan.

Hal yang harus dicermati adalah jangan sampai regulasi tersebut menghambat perdagangan. Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaannya di WTO untuk memonitor regulasi tersebut dan mengamankan hak-hak Indonesia di negara tujuan ekspor.

Keterlibatan aktif Indonesia dalam pelaksanaan dan perundingan perjanjian perdagangan internasional di WTO sangat diperlukan guna melindungi merek Indonesia, khususnya di pasar internasional.

“Hal tersebut menjadi penting mengingat merek Indonesia yang beredar di pasar internasional juga merupakan salah satu unsur utama dari nation branding dan memiliki peran penting dalam peningkatan ekspor,” ucap Danang.

Risiko terhadap kebijakan yang mencederai hak kekayaan intelektual juga disoroti oleh Asian-Pacific Chief Representative International Trademark Association (INTA), Seth Hays. Menurutnya pembatasan merek memiliki sejumlah risiko jangka panjang yang sebenarnya akan menyebabkan banyak kerugian.

Dari banyak negara yang menolak implementasi kebijakan ini, dapat dikatakan bahwa kekhawatiran terbesar terletak pada efek samping dari kebijakan tersebut. Mulai dari potensi peningkatan perdagangan barang palsu, meningkatnya kebingungan konsumen, pelanggaran kewajiban internasional, dan kehancuran nilai merek dagang dan brand.

Selanjutnya bisa berdampak pada ekonomi yaitu menurunnya arus investasi asing, ancaman anti-inovasi, dan pelanggaran hak-hak konstitusional seperti kebebasan berekspresi bagi pengusaha, dan hilangnya kekuatan merek dagang.

“Oleh karena itu, saya kira pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai kepentingan melalui penelitian

independen dan memilih opsi yang paling moderat sebelum menerapkan kebijakan pembatasan merek dan pengemasan,” katanya.

Realisasi kebijakan pembatasan merek di Indonesia telah berlaku sangat ketat pada produk tembakau. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Henry Najoan.

Melalui PP 109/2012, pemerintah salah satunya mewajibkan produsen produk tembakau untuk mencantumkan peringatan kesehatan bergambar seram sebesar 40 persen dari total display kemasan.

Bahkan, saat ini, pihak Kementerian Kesehatan sedang mengusulkan untuk menaikkan komposisinya menjadi 90 persen kemasan tanpa alasan kajian yang jelas.

“Kepentingan pengendalian melalui peringatan kesehatan 40 persen kemasan sudah kami terima dengan berbesar hati. Jangan sampai diperluas menjadi 90 persen bahkan merencanakan kemasan polos tanpa bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Henry.

Perlu diwaspadai juga adalah aturan turunan dari pemerintah daerah. Sebagai aturan turunan tetapi restriksinya dirasa melebihi aturan nasional sebagai payung besarnya. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa restriksi merek tengah dijalankan, dan hal ini perlu menjadi perhatian bagi para pengusaha.

“Sebagai industri yang legal, Industri Hasil Tembakau (IHT) memiliki hak komunikasi sebagaimana Putusan MK No. 6/PUU-VII/2009 merujuk Pasal 28F UUD 1945. Saya turut berempati apabila kebijakan semacam ini diperlebar ke produk konsumsi lainnya. Kerugian yang paling besar akan dirasakan oleh pemerintah dan konsumen sendiri,” papar Henry.(Dadag Yogatama)

Page 30: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[28] BERITA PASAR

Perekonomian dirasa masih cukup menantang. Kinerja ekspor dan

investasi masih relatif tersendat hingga memasuki kuartal ketiga 2019. Tidak terlepas dari dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) vs Tiongkok.

Di tengah masih berlangsungnya perseteruan dua Negara dengan kekuatan besar itu, satu-satunya yang masih memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi domestik bersumber dari konsumsi masyarakat.

Upaya pemerintah untuk tetap menjaga daya beli masyarakat terutama kelas menengah ke bawah juga masih terus berjalan melalui berbagai program subsidi seperti program keluarga harapan (PKH), kartu Indonesia pintar (KIP), bantuan sosial pangan, dan lainnya.

Pada kurun waktu 2015 – 2019, alokasi anggaran perlindungan sosial mengalami kenaikan sekitar 10,5 persen rata-rata setiap tahunnya. Dari Rp247, 56 triliun pada 2015 menjadi sebesar Rp369,09 triliun hingga akhir 2019.

Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN)

2020, alokasi anggaran perlindungan sosial direncanakan sebesar Rp385,32 trliun.

Melalui program subsidi, ditambah dengan inflasi yang terjaga stabil rendah, serta Indonesia masih akan menikmati bonus demography hingga 2030, sektor barang konsumsi mendapatkan peluang di tengah tantangan ekonomi global itu.

Hal tersebut berimbas pada pandangan positif terhadap saham konsumer untuk jangka panjang. Meskipun untuk jangka pendek hingga menengah masih akan terlihat adanya tantangan.

”Turunnya kinerja industri labor-intensive dalam 5 tahun terakhir ini telah berdampak pada lebih tingginya serapan tenaga kerja untuk paruh waktu dibanding jumlah tenaga kerja sepenuh waktu,’’ ujar Analis Bahana Sekuritas, Giovanni Dustin.

Kondisi tersebut berdampak pada pola belanja masyarakat yang lebih beragam antara kebutuhan akan barang premium dengan barang-barang mass-produced.

Dalam jangka pendek, tantangan terhadap sektor konsumer terutama akan bersumber dari risiko lemahnya serapan tenaga kerja untuk sepenuh waktu dan persaingan yang masih akan ketat untuk kategori produk yang pertumbuhannya cukup pesat.

Demi memertahankan kinerja positif, menurut Giovanni, perusahaan diperkirakan akan melakukan inovasi produk atau melakukan repackaging atau penyesuaian terhadap ukuran/volume atas barang tertentu.

Dengan melihat kondisi perekonomian terkini dan ke depannya, Bahana Sekuritas melihat saham perusahaan seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terbilang potensial. Target harga Rp52.200/lembar saham karena memiliki produk yang lebih beragam mulai untuk masyarakat segmen atas hingga bawah.

Rekomendasi beli juga diberikan kepada PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dengan target harga Rp2.900/lembar saham. Perusahaan dinilai sudah cukup memiliki nama yang kuat untuk beberapa segmen tertentu.(Dadag)

Tantangan dan Peluang Sektor Barang Konsumsi

[28]

Page 31: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[29]BERITA PASAR

New Comers

Sektor Properti, Besi Olahan, hingga StartupSebanyak 38 emiten pendatang baru (newcomers) berhasil mencatatkan sahamnya secara perdana hingga September 2019. Secara total, terdapat 657 saham emiten tercatat di Bursa

Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini. Siapa saja kah para emiten pendatang baru pada September 2019? Berikut profil singkatnya kami ulas: (Dadag Yogatama)

1. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)

PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada perdagangan hari Senin 2 September 2019. Perseroan menjadi emiten ke-33 yang melantai di pasar modal pada tahun 2019. Dengan dicatatkannya saham perdana maka target perseroan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada semester 2 tahun ini tercapai.

Direktur Utama PT Kencana Energi Lestari Tbk, Henry Maknawi, menuturkan dana hasil IPO itu akan digunakan untuk ekspansi usaha baik itu di bidang energi pembangkit listrik maupun energi terbarukan lainnya.

“Dana yang diperoleh dari IPO ini dialokasikan sekitar 55 persen untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energy terbarukan lainnya, sekitar 25 persen untuk modal kerja, dan sekitar 20 persen untuk belanja modal,” ungkap Henry.

Perseroan melepas sebanyak 733,26 juta lembar saham pada penawaran perdana. Besaran lembar saham tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana. Harga yang ditawarkan yakni Rp396 per saham sehingga perusahaan meraih dana segar sebesar Rp290,37 miliar.

Pada masa penawaran umum perdana, saham perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 47 kali. Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan (Employ stock alocation atau program ESA) sebanyak 0,17 persen dari jumlah saham yang ditawarkan atau sebanyak 1,26 juta lembar.

“Kami telah melakukan berbagai upaya persiapan IPO ini dengan beberapa

aspek di antaranya adalah laporan keuangan konsolidasian yang diaudit untuk cut off 31 Maret 2019,” Henry menambahkan.

PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksaan Emisi Efek.

Sekedar Informasi, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang didirikan pada tahun 2008. Merupakan salah satu pemain utama di sektor pembangkit listrik tenaga air (hydro power plant) yang beroperasi di Indonesia. Perseroan mempunyai profil usaha yang unik dengan bisnis model penyedia energi terbarukan (renewable energy) yang didukung oleh kontrak penyedia listrik jangka panjang Power Purchase Agreement (PPA) kepada PT PLN Persero yaitu selama 20 hingga 30 tahun sejak dioperasikannya pembangkit listrik tenaga air.

Hingga saat ini, perseroan tercatat memiliki 3 proyek hydro power plan di Sumatera dan Sulawesi dengan total kapasitas produksi sebesar 49 MW. Dari jumlah tersebut, proyek PLTA Pakkat

berkapasitas 18 MW telah beroperasi di Sumatera Utara sejak awal tahun 2018. Sementara proyek PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW di Bengkulu sedang proses komisioning pada bulan Agustus-September 2019. Sedangkan PLTM Madong berkapasitas 10 MW sedang dalam persiapan konstruksi berlokasi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Nama: PT Kencana Energi Lestari Tbk.

Kode Saham: KEEN

Alamat Kantor: Kencana Tower Lantai 11, Kebon Jeruk Business Park Jl. Raya Meruya Ilir No.88 Jakarta Barat 11620, Indonesia

Tanggal IPO: 02 Sep 2019

Papan: Utama

Sektor: INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND TRANSPORTATION

Sub Sektor: ENERGY

Biro Administrasi Efek: PT. Raya Saham Registra

Page 32: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[30] BERITA PASAR

2. PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI)

PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) menjadi emiten ke 34 yang melakukan initial public

offering (IPO) pada tahun 2019 ini. Perseroan adalah anak usaha dari Agung Development Group yang saat ini memiliki 12 proyek properti dengan 12 perusahaan dimana BAPI merupakan perusahaan pertama dari grup tersebut yang melantai ke BEI.

Direktur Utama Bhakti Agung Propertindo, Agung Hadi, mengatakan, BAPI menargetkan bisa membukukan penjualan sebesar Rp80 miliar dengan laba sekitar Rp18 miliar pada akhir tahun 2019. “Tahun lalu kami hanya membukukan sekitar Rp5 miliar-Rp6 miliar, tapi tahun ini kemungkinan akan naik 16 kali lipat menjadi Rp80 miliar,” ujarnya.

Agung menjelaskan pengakuan penjualan proyek properti dapat dilakukan setelah pembangunan selesai. “Karena satu tower apartemen telah dirampungkan perseroan, maka akan ada lonjakan pendapatan,” bebernya.

Untuk diketahui, perseroan akan mengucurkan investasi Rp800 miliar untuk pengembangan kawasan mix-used properti di Ciledug, Tangerang. Manajemen mengatakan sejauh ini perseroan hanya memiliki satu proyek kawasan mix-used di daerah Ciledug.

Di lokasi tersebut, BAPI akan membangun dua tower apartemen, satu kondotel, dan juga kawasan komersial untuk lahan seluas 12 ribu meter persegi dan bangunan seluas 84 ribu meter persegi. Total proyek tersebut

menghabiskan dana sekitar Rp800 miliar. Adapun sisa dana yang dibutuhkan didapatkan dari kombinasi dana internal dan pinjaman dari BTN.

BAPI menargetkan proyek kawasan mix-used akan selesai seluruhnya pada 2022. Saat ini satu tower apartemen sudah selesai dan telah dipasarkan. Sementara untuk tower kedua, BAPI akan membangun dan memasarkannya tahun depan.

Dari kedua tower tersebut, BAPI akan membangun 1.300 unit apartemen yang seluruhnya akan dijual. BAPI juga akan membangun kondotel untuk pendapatan berulang perseroan. Rencananya kondotel tersebut akan memiliki 157 unit kamar dan rampung pada 2022.

Selain menerbitkan saham baru dalam rangka penawaran umum perdana saham, BAPI juga menerbitkan waran seri 1 sebanyak 1,34 miliar yang dapat

dikonversi menjadi saham dengan harga pelaksanaan Rp155. Manajemen mengatakan waran tersebut rencananya akan dipakai perseroan untuk melakukan ekspansi dalam 2 tahun ke depan.

Nama: PT Bhakti Agung Propertindo Tbk.

Kode Saham: BAPI

Alamat Kantor: Jalan Raden Fatah No. 62 Ciledug – Tangerang 15151

Tanggal IPO: 16 Sep 2019

Papan: Pengembangan

Sektor: PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION

Sub Sektor: PROPERTY AND REAL ESTATE

Biro Administrasi Efek: PT. Bima Registra

3. PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS)

PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) tercatat menjadi emiten ke-35 yang listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2019 ini. Emiten baru yang juga merupakan startup ini akan fokus menggarap pasar sumber daya manusia (SDM) lewat penyediaan aplikasi karyawan dan pencari kerja.

Direktur Sekaligus CEO Telefast Indonesia, Jody Hedrian, mengungkapkan perseroan ingin menangkap peluang di pasar atau bisnis yang terkait dengan SDM.

“Untuk SDM, saat ini belum banyak yang mendigitalisasi, kami ingin mengupayakan SDM ini terdigitalisasi dan terintegrasi. Di sini kami melihat

Page 33: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[31]

ada peluang besar dengan melakukan pengembangan dari sisi IT, yaitu aplikasi,” ujar Jody.

TFAS memiliki empat lini usaha, yaitu distributor produk telekomunikasi dengan area pemasaran di Banten dan Jawa Tengah. Kemudian aplikasi HR-Ku yaitu layanan Human Resources Information System (HRIS) berbasis cloud, platform digital Bilik Kerja, dan outsourcing SDM lewat anak usaha PT Emitama Wahana Mandiri.

TFAS melantai di BEI dengan melepas sebanyak 416,66 juta saham dengan harga saham dalam penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp180. Dengan demikian perseroan diperkirakan

mengantongi total dana segar senilai Rp74,99 miliar.

Dijelaskan dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja atau pengembangan bisnis sebesar 70 persen, kemudian belanja modal untuk pengembangan teknologi infrastruktur sebesar 25 persen. Sisanya digunakan untuk investasi sumber daya manusia (SDM) perseroan sebesar 5 persen.

Untuk modal kerja, perseroan akan menggunakan untuk pengembangan aplikasi HR-Ku dan Bilik Kerja. Namun, tak menutup kemungkinan pula bahwa perseroan akan mengembangkan aplikasi lain yang lebih inovatif ke depannya.

Nama: PT Telefast Indonesia Tbk.

Kode Saham: TFAS

Alamat Kantor: Mall Ambasador Lt. 5, No. 5 Jl. Prof. Dr. Satrio No. 65, Jakarta 12940

Tanggal IPO: 17 Sep 2019

Papan: Pengembangan

Sektor: TRADE, SERVICES & INVESTMENT

Sub Sektor: WHOLESALE (DURABLE & NON-DURABLE GOODS)

Biro Administrasi Efek: PT. Adimitra Jasa Korpora

4. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) resmi menjadi emiten ke-36 yang melakukan listing di BEI tahun ini.

Manajemen perseroan mengungkapkan, penggunaan dana segar dari initial public offering (IPO) ini nantinya akan dipakai untuk melunasi utang perseroan.

“Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan kami gunakan untuk pelunasan utang dan biaya operasi sekitar 99,52 persen dan sekitar 0,48 persen untuk penambahan modal kerja,” ujar Alouisius Maseimilian, Presiden direktur GGRP.

Dia menjelaskan, pelunasan utang itu dalam rangka pembelian aset tetap, yakni akuisisi perusahaan Gunung Garuda yang juga berasal dari induk perusahaan yang sama, yaitu Gunung Steel Group. Pada masa penawaran umum, saham GGRP mengalami oversubscribed sebanyak kali sembilan.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan jumlah

penawaran sebanyak-banyaknya 1.238.000.000 (satu miliar dua ratus tiga puluh delapan juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus Rupiah).

Harga penawaran saham IPO GGRP antara Rp825 – Rp900 per saham. Perseroan telah menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham.

Untuk diketahui, perseroan (GGRP) merupakan perusahaan baja yang menjalankan usaha-usaha dalam bidang industri peleburan dan penggilingan baja (Furnace & Steel Rolling). Perseroan berdiri pada tahun 1990 dan berkedudukan di Jakarta dengan nama PT Gunung

Naga Mas dan berganti nama menjadi PT Gunung Raja Paksi pada tahun 1991 dengan kegiatan usaha utamanya bergerak dalam bidang industri baja dengan memproduksi Baja Lembaran Canai Panas, Baja Gulungan Canai Panas dan Baja Profil. Saat ini fasilitas produksi perseroan serta kantor pusat terletak di Cikarang Barat dengan luas lebih dari 200 hektar.

Perseroan dalam menjalankan usahanya, memproduksi Baja Lembaran dan Baja Gulungan serta turunannya, Baja Profil dan turunannya serta kawat baja dan turunannya dengan kemampuan produksi hingga 2.860.000 MT baja per tahun.

Nama: PT Gunung Raja Paksi Tbk.

Kode Saham: GGRP

Alamat Kantor: Jalan Perjuangan No. 8, Kp. Tangsi RT004/RW006 Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi 17530

Tanggal IPO: 19 Sep 2019

Papan: Pengembangan

Sektor: BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS

Sub Sektor: METAL AND ALLIED PRODUCTS

Biro Administrasi Efek: PT. Adimitra Jasa Korpora

Page 34: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[32] BERITA PASAR[32]

Baja Lembaran dan Gulungan Canai Panas yang dihasilkan perseroan adalah Baja Lembaran Canai Panas (Hot-Rolled Plate), Baja Gulungan Canai Panas (Hot-Rolled Coil) dan turunannya. Sementara Baja Profil WF dan H-Beam beserta turunannya berupa King Cross, Queen Cross, T-Beam, Honey Comb dan Cell Form, serta Baja Profil Siku.

Proses produksi juga dilengkapi

dengan laboratorium pengawasan mutu untuk menjaga kualitas berstandar internasional serta fasilitas tambahan seperti mesin normalisasi dan ultrasonic test.

Keunggulan bersaing perseroan yang utama terletak pada faktor-faktor berikut antara lain, perseroan merupakan pabrik baja swasta yang menyediakan one stop service. Keunggulan lain adalah

peningkatan kebutuhan baja dan prospek perseroan yang punya basis pelanggan yang kuat dan loyalitas terhadap produk perseroan. Selain itu perseroan juga mempunyai fasilitas penunjang yang tidak dimiliki produsen lainnya. Lebih lanjut perseroan juga mempunyai tim manajemen yang memiliki kapabilitas tinggi dan berpengalaman dalam industri baja.

5. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS)

PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) resmi menjadi emiten ke 37 yang melantai di BEI sepanjang

tahun 2019. Perusahaan yang main bisnisnya sebagai penyedia besi scrap ini optimistis dapat memenuhi target produksi tahun ini.

Direktur Utama Optima Prima, Meilyna Widajaja, menyatakan pembelian kapal di paruh kedua tahun ini bisa memenuhi target produksi besi scrap sebesar 24 ributon. “Sedangkan sebelumnya perseroan mampu memproduksi 21 ribu ton besi scrap. Target penjualan ini optimistis tercapai karena ditopang dari penambahan supplier lain dari supplier yang ada sekarang,” ungkap Meilyna.

Sepanjang semester I 2019 Optima Prima telah merealisasikan 50 persen dari target penjualan besi scrap tahun ini atau sebesar 12 ribu ton besi. Adapun saat ini sudah ada dua supplier kapal bekas yang telah meneken MoU untuk kerjasama yakni PT Ersihan Satya Pratama (ESP) dan PT Candi Pasifik (CP).

“Hingga saat ini sudah ada dua sampai tiga perusahaan yang sudah mendaftarkan untuk melakukan kerjasama dengan Optima Prima,” ungkap Meilyna.

Dia berharap usaha perusahaan akan terus berkembang seiring dengan industri penunjangnya yakni konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif terus bertumbuh. Perusahaan juga akan berkembang seiring dengan pemerataan pembangunan infrastruktut di luar pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan tol, jembatan, bandara dan pelabuhan yang memberikan sentimen positif bagi sektor logam.

Direktur Keuangan Optima Prima Alan Priyambodo Krisnamurti menyatakan secara fundamental bisnis Optima Prima terus meningkat. Per April 2019 kinerja perseroan menunjukan penjualannya tumbuh 44,2 persen

yoy menjadi Rp 35,2 miliar. Laba bersih perseroan juga meningkat drastis hingga Rp2,13 miliar dari sebelumnya membukukan rugi bersih.

Perseroan optimistis bahwa peluang pasar di industri besi baja nasional sangat besar dan akan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Untuk diketahui, industri peleburan besi baja di Indonesia terpusat di wilayah jawa khususnya Jawa Timur dengan total kapasitas 12 juta ton.

Untuk area Jawa Timur saja terdapat 12 perusahaan peleburan dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton per tahun.

Sepanjang 2019 ini perseroan menargetkan bisa menjual 24 ribu ton besi scrap hasil pemotongan dari kapal bekas. Adapun dalam setahun Optima Prima mampu memotong sebanyak 8-10 kapal bekas. Salah satu syarat kapal bekas yang biasa dipotong adalah yang berusia 20-25 tahun yang sudah tidak lagi ditanggung perusahaan.

Adapun salah satu target yang akan

dicapai perseroan dalam spektrum waktu yang panjang adalah mampu menekan impor besi bekas sebesar 50 persen. Perseroan optimistis mampu mencapai harapan ini karena melalui pemotongan kapal-kapal bekas perseroan bisa menyediakan besi bekas dengan kualitas paling baik untuk dijual ke perusahaan peleburan besi.

Nama: PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk.

Kode Saham: OPMS

Alamat Kantor: Jl. Margomulyo Permai Blok AC No. 10 Surabaya 60183

Tanggal IPO: 23 Sep 2019

Papan: Pengembangan

Sektor: TRADE, SERVICES & INVESTMENT

Sub Sektor: RETAIL TRADE

Biro Administrasi Efek: PT. Sinartama Gunita

Page 35: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[33][33]

6. PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA)

PT Nusantara Almazia, Tbk (NZIA) resmi menjadi emiten ke 38 di BEI pada 2019. Emiten baru

yang bergerak di sektor properti ini menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum untuk akuisisi.

Direktur Utama Nusantara Almazia, Deddy Indrasetiawan, mengungkapkan perseroan akan menggunakan sekitar 38,62 persen dana IPO untuk mengakuisisi 68 persen saham PT Serena Inti Sejati.

“PT Serena Inti Sejati merupakan perusahaan yang bergerak sebagai pengembang properti di Kabupaten Karawang dengan fokus pengembangan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” ungkap Deddy di Jakarta, Rabu (25/9).

Lebih lanjut, Deddy menjelaskan dana segar juga akan terserap sekitar 12,51 persen untuk mengambil alih piutang. Sedangkan, sisanya sekitar 48,87 persen akan digunakan sebagai modal kerja dan digunakan entitas anak dalam bentuk pinjaman.

Untuk diketahui, perseroan tengah menargetkan mampu membangun 5.800 unit rumah subsidi atau proyek dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) hingga lima tahun mendatang. Manajemen menyatakan bahwa proyek tersebut akan dibangun di Karawang di atas tanah seluas 60 hektare (Ha) milik PT Sarana Inti Sejati.

Sebagai informasi saja, NZIA akan mengakuisisi saham Sarana Inti Sejati sebanyak 68 persen agar proyek FLPP ini bisa dilanjutkan NZIA.Saat ini rumah

FLPP yang sudah dijual oleh Sarana Inti Sejati sebanyak 258 unit rumah dan di sisa tahun ini setelah akuisisi selesai, NZIA menargetkan mampu menjual 300 unit rumah FLPP .

Sementara, target NZIA terdekat adalah di tahun 2020 akan membangun rumah FLPP sebanyak 1.100 unit dengan nilai investasi sebesar Rp22 miliar - Rp40 miliar untuk modal kerja membangun. Nantinya rumah yang dijual seharga Rp150,50 juta dengan cicilan Rp 1 juta per bulan.

Manajemen memproyeksikan penjualan tersebut mampu berkontribusi ke penjualan neto perusahaan sebesar Rp150 miliar di akhir 2020. Sampai saat ini portofolio perumahan FLPP NZIA adalah Citra Kebun Mas (CKM) City yang sudah terjual 17 ribu unit rumah dengan rincian 15 ribu unit rumah FLPP dan 2.000 non- FLPP .

Nama: PT Nusantara Almazia, Tbk.

Kode Saham: NZIA

Alamat Kantor: Kantor Pemasaran CKM City Jl. Raya Citra Kebun Mas Desa Bengle, Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Jawa Barat - 41351

Tanggal IPO: 25 Sep 2019

Papan: Utama

Sektor: PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION

Sub Sektor: PROPERTY AND REAL ESTATE

Biro Administrasi Efek: PT. Sinartama Gunita

Page 36: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[34] RILEKS

Singgah di El Jem

Mengenang Kejayaan Romawi di Tanah Hanibal“Five dinar, five dinar “ teriak

penjaja sorban kepada para pelancong yang telah mulai

memadati halaman Amphiteather El jem. Usaha meraka tidak hanya sampai di situ. Mereka coba memakaikanya ke kepala para calon pembeli dan kalaupun sang calon pembeli hanya ingin di potret dengan busana tersebut penjaja tersebut tidak keberatan.

Pun seumpama sang pelancong enggan membeli sebab berbagai alasan, penjaja hanya melepas kepergian calon pelangggannya itu dengan senyum. Tidak ada paksaan atau pun hardikan kesal dari

pedagang. ”Rezeki itu bukan datang dari satu

pintu dan rahmat Allah maha luas. Kita hanya berikhtiar dan tiada paksaaan dalam jual beli,“ ujar salah seorang penjual sorban ketika kami mengajak bicara soal barang dagangannya, awal Oktober 2019.

Tapi namanya penjual, akalnya ada saja. ”Anda seperti lebih ganteng dari Lawrence of Arabia (film biografi produksi Inggris, Red.) jika menggunakan sorban dengan menunggangi unta,” rayu penjaja itu kembali ketika melihat sang pelancong akan menungggangi punggung unta.

Kali ini usahanya berhasil! Melego

sorban dengan harga 5 dinar Tunisia. Senyumnya mengembang seketika itu juga.

Penjaja sorban itu hanya satu dari ratusan pedagang cinderamata yang ada di luar pagar situs Amphiteahter. Sebuah peninggalan megah yang dibangun sekitar 2000 tahun lalu.

Amphiteather itu dibangun sebagai bagian dari dunia hiburan tempo dulu. Konon, bangsa romawi yang hidup di dearah mediterania sangat gemar membuat gedung gedung untuk menghibur dirinya.

Mulai dari pertunjukan gladiator,

[34]

Page 37: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[35]

sirkus, hingga tarian. Pertunjukan gladiator mungkin sudah berubah bentuk menjadi lebih “bermoral” seperti pertandingan tinju profesional.

Mereka membangun teater, colosseum, dan amphiteater untuk itu semua. Kini, bangunan tersebut masih bisa disaksikan.

Kota Penghibur SaudagarDi Kota Al jem, kota kecil yang terletak

150 km dari selatan kota Tunis, ibu kota Tunisia, itu lah Amphiteather itu berdiri dan bertahan hingga sekarang.

Seperti di zaman modern, sebuah kota perdagangan akan juga ramai dengan dunia hiburan. Tempat tersebut menjadi pusat hiburan para saudagar sejak kala itu.

Sebab seperti kita ketahui, Tunis terkenal akan minyak zaitun atau olive oil dan itu sudah kondang sejak zaman Romawi bahkan sejak bangsa Phoenicia di bawah kekuasaan Raja Hannibal.

Nah para pedagang zaitun yang kelelahan setelah berusaha segala cara untuk meraih untung di pasar-pasar Tunisia akan memenuhi Amphiteater untuk menyaksikan hiburan. Sebuah pertarungan hingga mati antara manusia dengan manusia atau manusia dengan singa.

Mereka akan bersaing dengan para bangsawan dan para ksatria untuk dapat

duduk di bangku terdepan. Sebab bangku di jauh dari arena diperuntukkan bagi rakyat jelata atau kaum miskin.

Semakin duduk di depan, harga tiketnya semakin mahal. Soal posisi kursi menentukan status sosial dan ekonomi, sama saja sepertinya sampai era modern seperti saat ini.

Tentang ColosseumBangunan Colosseum yang diklaim

terbesar kedua di dunia setelah

Colosseum di Roma dan Capua ini berdiri kokoh di tengah tengah kota kecil. Tak jauh dari stasiun kereta api lintas selatan Tunisia.

Para pelancong bisa berjalan kaki untuk mencapai lokasi Colosseum dari stasiun Kereta api berjarak 400 meter. Tarif kereta api sebesar 8 dinar Tunis dan 1 Dinar Tunis bagi pelancong yang membawa kamera.

Di tempat itu, wisatawan bisa seolah memasuki lorong waktu. Kembali ke abad

Page 38: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[36] RILEKS

awal masehi. Memasuki colosseum, setibanya

di pintu gerbang kita langsung bertemu dengan deretan kafe dan toko cinderamata. Mereka memanfaatkan sisi bangunan colosseum.

Bangunan colosseum itu sendiri terdiri atas pelataran pertunjukan berbentuk oval dan di tengah tengahnya terdapat ruangan bawah tanah. Biasanya sebagai ruang tunggu para gladiator serta singa singa musuhnya.

Ruang tunggu tersebut berupa kamar kamar berukuran 2x3 meter. Bersisian saling memisahkan antar koridor yang memanjang di bawah pelataran oval tersebut.

Bagian berikutnya adalah stadium tempat duduk penonton dengan kapasitas 40 ribu. Sebagai tambahan, di stadium juga terdapat tempat VIP atau balkon yang menjorok ke depan sebagai tempat para petinggi kota Carthage.

Bangunan itu hadir atas inisiasi Kaisar Gordian sekitar tahun 230 masehi. Terbuat daru batu dan penuh dengan pilar pilar yang lebih mempercantik bangunan.

Dengan tiket 9 Dinar Tunis tersebut anda juga bisa masuk museum. Di dalam museum ini lebih terdapat mosaic-mosaic yang berasal dari zaman Phoenicia hingga Paleo-Christian atau perang salib ke VII atau abad ke 13. Bersisian dengan reruntuhan rumah afrika.

Rumah Afrika tersebut pun kaya akan mosaic yang menggambarkan kehidupan atau lambang dewa dewi bangsa Phoenicia atau pun bangsa romawi. Sebuah gambar putri duyung yang menjadi dewi laut bangsa Phoenicia dengan ukuran 2x2 meter.

Nah, berpuas-puas lah di situs bersejarah itu sebab tidak ada tempat wisata lain yang bisa dikungjungi di kota El jem.

Untuk diketahui, museum dan Amphiteater El jem dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00.

Berhubung kota ini hanya sebuah kota kecil maka penginapan hanya ada satu pilihan. Terdapat di sekitar 6 km di luar kota El jem. Naik taksi ongkosnya 5 dinar Tunis.

Namum jangan khawatir, kendaraan umum menuju kota-kota lain seperti Sossue, Sfax atau pun Tunis tersedia hingga larut malam.(*)

Page 39: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[37]

Page 40: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[38] RILEKS[38]

Heboh Ranitidin

Obat Tukak Lambung dan Usus

Persetujuan edarnya sudah keluar sejak 1989. Tentu saja setelah melalui kajian evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu.

RANITIDIN bukanlah barang baru. Lihat saja. Situs resmi Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPOM) yang dikutip Kamis (10/10/2019), menyebutkan, persetujuan terhadap obat ranitidin telah diberikan sejak 1989.

Tentu obat tukak lambung dan usus itu telah melalui kajian evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu. Alhasil penarikannya dari peredaran cukup menghebohkan.

Masuk akal kalau kebingungan akhirnya menyeruak atas langkah BPOM yang menarik peredaran obat ranitidin, meski dengan alasan kuat, karena tercemar N-Nitrosodimethylamine (NDMA) itu.

Beragam tanya, kebingungan, bukan saja para penderita maag dan kelebihan asam lambung. Masyarakat yang bukan pengguna pun bertanya-tanya apa itu ranitidin?

“Iya, ada apa kok sudah lama beredar bebas di pasaran, ternyata obat Ranitidin ini menyebabkan kanker,” kata Johana, warga Bogor, Rabu (9/10/2019).

Dia adalah salah satu pengguna obat ini, karena penyakit maag yang lama dideritanya.

Seperti diketahui BPOM menarik peredaran obat ranitidin yang tercemar

NDMA. Zat ini disinyalir dapat memicu penyakit kanker karena bersifat karsinogenik. Setidaknya ada lima jenis obat ranitidin yang direcall dan dilarang peredarannya.

BPOM menarik lima obat produk ranitidin yang terdeteksi mengandung zat penyebab kanker. Lima produk obat tersebut dari perusahaan berbeda:

1. Ranitidin Cairan Injeksi 25mg/mL, pemegang izin edar PT Phapros Tbk, dengan nomor bets produk beredar: 95486 160 s/d 190 06486 001 s/d 008 16486 001 s/d 051 26486 001 s/d 018

2. Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL, pemegang izin edar PT Glaxo Wellcome Indonesia, dengan nomor bets produk beredar: GP4Y JG9Y XF6E.

3. Rinadin Sirup 75mg/mL dan Indoran Cairan Injeksi 25mg/mL, pemegang izin edar PT Global Multi Pharmalab, dengan nomor bets produk beredar: 0400518001 0400718001 0400818001 .

4. Indoran Cairan Injeksi 75mg/mL, pemegang izin edar PT Indofarma, dengan nomor bets produk beredar: BF171008.

5. Ranitidin Cairan Injeksi 25 mg/mL, pemegang izin edar PT Indiofarma, dengan nomor bets produk beredar: BF171009 s/d 021

YANG DITARIK BPOM DARI PEREDARAN

Sumber: BPOM

Foto: Internet

Page 41: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[39]

Selama ini Ranitidin digunakan sebagai obat gejala penyakit tukak lambung dan tukak usus. Karena itu, wajar jika Johana, dan banyak warga lainnya memertanyakan apa yang terjadi sampai imbauan BPOM itu dikeluarkan.

BPOM dalam penjelasan resminya, 4 Oktober 2019, menyebutkan, recall dilakukan karena kandungan ranitidin melebihi nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan. Memerintahkan industri Farmasi pemegang izin edar produk tersebut menghentikan produksi dan distribusi serta menarik kembali (recall) seluruh bets produk dari peredaran.

Nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan 96 ng/hari (acceptable daily intake). Ini penting dicatat, karena bahan ini bersifat karsinogenik atau bisa memicu kanker jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

Nah, hasil uji BPOM terhadap sejumlah sampel menunjukkan, sebagian mengandung cemaran NDMA dengan jumlah melebihi batas. Pengujian dan kajian risiko terhadap seluruh produk masih berlanjut. Bisa saja pelarangan itu bersifat permanen, atau sementara. Kalau ternyata aman, ranitidin bisa beredar lagi,

Diduga Merusak Hati dan Picu Kanker

dan dikonsumsi masyarakat.

Duluan SingapuraSebelumnya, Food and Drug

Administration (FDA) dan European Medicines Agency (EMA) menemukan obat asam lambung ranitidin tercemar pengotor N-Nitrosodimethylamine (NDMA).

Karena itu, sebelum memerintahkan penarikan, BPOM sudah mengimbau profesional kesehatan untuk berhati-hati meresepkan obat tersebut. Sebab NDMA diduga memiliki efek samping merusak hati dan memicu kanker.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Dr dr Aru Wicaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP sejak awal berharap obat tersebut ditarik untuk melindungi keamanan pasien.

Dalam penelitiannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencatat, obat ranitidin disebut mengandung pengotor nitrosamine atau biasa disebut NDMA dalam kadar rendah.

NDMA adalah turunan zat nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami. Selain bisa memicu kanker karena bersifat karsinogenik atau zat pemicu kanker, jika dikonsumsi melebihi ambang batas dalam jangka waktu lama, ternyata NDMA juga dikenal sebagai pencemar lingkungan. Itu yang bisa ditemukan dalam air, daging, sayuran, dan produk susu.

Karena itulah, 13 September 2019, FDA dan BPOM Eropa (EMA) mengeluarkan peringatan adanya temuan cemaran NDMA dalam kadar rendah pada sampel produk yang mengandung bahan

aktif ranitidin. Atas nama kehati-hatian, selain untuk

melindungi masyarakat, 17 September 2019, diterbitkan Informasi Awal untuk Tenaga Profesional Kesehatan terkait Keamanan Produk Ranitidin yang terkontaminasi NDMA.

Sebelumnya, di negeri jiran Singapura, Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HAS) menemukan delapan merek obat ranitidin yang mengandung pengotor NDMA melebihi batas aman. Temuan tersebut membuat HAS menghentikan penjualan dan pasokan obat-obatan ranitidin yang tercemar.

Delapan obat tersebut antara lain: Aciloc 150 mg dan 300 mg, Apo- Ranitidine Tablet 150mg, Hyzan Tablet 150mg, Neoceptin R-150 Tablet 150mg, Vesyca Film Coated Tablet 150mg, Xanidine Tablet 150mg, Zantac (suntikan Zantag 25mg/mL, Zantac Syrup 150 mg/10ml, Zantac Tablet 150mg), serta Zynol-150 Tablet 150mg.

Kepada pers, di kantor pusat YKI Menteng, Selasa (24/9/2019), Aru Wicaksono Sudoyo, mengatakan, dengan penarikan akan bisa ditinjau atau diteliti kembali asal pencemaran tersebut. Bisa jadi bahan bakunya terkontaminasi, dan itu bisa diselesaikan agar dapat dikonsumsi pasien kembali dengan aman.

Kata Aru, bisa juga terkontaminasi bahan yang secara potensial ada pada hewan percobaan, belum tentu pada manusia menyebabkan kanker. “Biasanya ditarik dulu, lalu diberesin, dari sumbernya lalu dikembalikan lagi ke pasar. Belum tentu ada apa-apa. Itu cuma kebetulan, bahan bakunya terkontaminasi.” (M.Nasir)

Foto: Internet

Page 42: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[40] GALERI EMITENGALERI EMITEN

Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra) mewisuda 174 mahasiswa angkatan ke XX di Jakarta, pada

Senin (14/10/2019). Lulusan Polman Astra yang berasal dari 12 provinsi ini merengkuh gelar Ahli Madya. Wisuda ini dihadiri Plt. Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T. serta dibuka oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) Johannes Loman didampingi Ketua Umum Pengurus YABI Hamdhani Dzulkarnaen Salim dan Direktur Polman Astra Tony Harley Silalahi serta dihadiri para eksekutif Astra, Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus YABI, serta jajaran Manajemen Polman Astra dan para pemangku kepentingan lainnya

Politeknik Manufaktur Astra Luluskan 174 Ahli Madya

Page 43: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[41]GALERI EMITEN

dari industri dan mitra kerja.LLDIKTI Wilayah III mengapresiasi

kontribusi Polman Astra dalam melaksanakan Tri-Dharma perguruan tinggi. Samsuri menyampaikan pesan wisudawan untuk siap menghadapi Era Society 5.0 yaitu era konseptual. Untuk menyonsong era tersebut Samsuri menambahkan “Hal yang sangat mendasar yang perlu dimiliki di lingkungan kerja sesungguhnya dan juga di tengah-tengah masyarakat adalah ide, kreativitas dan inovasi yang tentunya dapat dicapai dengan prinsip belajar sepanjang hidup,” ujar Samsuri.

Dalam sambutannya, Direktur Polman Astra mengajak para wisudawan untuk siap menghadapi dinamika industri yang semakin menantang. “Menjadi seorang pembelajar menjadi sangat penting karena teknologi terus berubah di era digital ini. Apa yang hari ini kalian pelajari bisa saja menjadi tidak relevan karena perubahan teknologi,” ucap Tony

Senada dengan Direktur Polman Astra itu, Ketua Dewan Pembina YABI, Johannes Loman mengajak seluruh sivitas akademika Polman Astra untuk berkontribusi agar Astra dapat mencapai tujuannya menjadi “Pride of the Nation”.

Sebanyak 80 persen dari 174 wisudawan merupakan penerima beasiswa dari berbagai instansi. Sejumlah 31,38 persen atau 59 mahasiswa menerima beasiswa dari YABI berupa pembebasan biaya kuliah dan pemberian uang saku.

Selain itu, sebanyak lima orang mahasiswa menerima beasiswa bidik misi dari Kemenristekdikti, 17 mahasiswa

mendapatkan beasiswa LLDIKTI, 7 mahasiswa menerima bantuan biaya pendidikan penuh dari PT Astra Agro Lestari Tbk, 18 mahasiswa menerima beasiswa Yayasan Astra Honda Motor, 22 mahasiswa mendapatkan beasiswa dari Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat melalui PT Dharma Polimetal dan PT Adaro Indonesia, dan 13 mahasiswa mendapatkan beasiswa Yayasan Amaliyah Astra (Lazis).

Pemberian beasiswa dari berbagai lembaga menunjukkan dukungan berbagai pihak kepada pendidikan vokasi Polman Astra untuk membangun kompetensi anak bangsa. Pemberian beasiswa prestasi dari Astra konsisten dilakukan setiap tahun melalui YABI sebagai bentuk komitmen Astra memajukan industri melalui pengembangan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh industri manufaktur, pengolahan sumber daya alam, otomotif dan teknologi informasi. Kontribusi sosial berkelanjutan Astra lewat YABI juga diwujudkan dengan pembangunan kampus Polman Astra Delta Silicon di atas tanah seluas 5 hektare yang saat ini sedang berlangsung setelah groundbreaking bulan Mei lalu.

Sinergi IndustriKomitmen Grup Astra dalam

mewujudkan pendidikan tinggi vokasi berkualitas tinggi diwujudkan dalam implementasi kurikulum pembelajaran pendidikan tinggi vokasi salah satunya program lewat magang di Industri Astra. Tahun ini magang mahasiswa tersebar

di 23 perusahaan Grup Astra dan 1 UKM binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan 1 Yayasan. Selama magang mahasiswa mengimplementasikan teknologi dan rekayasa teknik yang memberi manfaat bagi industri dan dihitung sebagai Net Quality Income (NQI) dengan mendapatkan pengakuan dan persetujuan dari mentor industri. Pada tahun 2019 ini NQI proyek mahasiswa lebih dari Rp 130 miliar.

Dalam Wisuda ke-20 ini Polman Astra juga memperkuat kerjasama dengan industri melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Toyota Astra Motor (TAM). Sebagai bentuk sumbangsih untuk pembelajaran teknologi otomotif, TAM memberikan hibah 1 unit Toyota Camry dan 1 unit Toyota Fortuner kepada Polman Astra. Direktur TAM Darmawan Widjaya mengharapkan mobil praktek yang dihibahkan ini dapat memperkecil kesenjangan antara pendidikan dan industri, sehingga kompetensi lulusan siap diterima di dunia kerja.

Pada wisuda ini untuk kali kedua Polman Astra meluluskan 18 mahasiswa Program Studi Mesin Otomotif yang lulus sertifikasi kompetensi teknik otomotif berstandar Jerman yang diakui oleh Kamar Dagang dan Industri Jerman (Deutscher Industrie und Handelskammertag atau DIHK). Sertifikasi ini merupakan hasil kerjasama dengan Perkumpulan Ekonomi Indonesia Jerman (EKONID). Head of Traning and Education Department EKONID Hardy Hoffmann turut hadir menyerahkan sertifikat kepada lulusan sertifikasi DIHK terbaik. (*)

Page 44: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[42] GALERI EMITENGALERI EMITEN[42]

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), emiten pembuatan produk daur ulang serat staple

buatan (Recycle Polyester Stable Fiber/Re-PSF) meningkatkan kinerja bisnisnya dari produk daur ulang yang dibuat dari sampah botol plastik untuk menghadapi kenaikan permintaan komoditas tersebut di pasar. Direktur Utama INOV, Jaehyuk Choi, mengatakan bahwa konsumsi Re-PSF secara global diprediksikan meningkat sampai 17.812 kiloton di 2019 dan akan terus bertambah 4,7 persen tiap tahunnya.

Di Indonesia, permintaan produk Re-PSF diprediksi akan naik 7 persen menjadi 931 kiloton. “Market share kami di Indonesia sekitar 25 persen. Meskipun demikian, hampir 50% dari pelanggan kami adalah pasar asing dan peluangnya masih banyak untuk meningkatkanmarket

INOV Bakal Tambah Pabrik Daur Ulang Sampah di Lampung

share di luar dan dalam negeri, ”ujar Choi. Ia menyebutkan perusahaan global pada skala besar banyak yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan. Mereka mulai beralih untuk menggunakan bahan baku daur ulang dan menjadi green company.

Beberapa sektor seperti konstruksi, otomotif, alat-alat rumah tangga, pakaian dan pekerjaan sipil mulai beralih kesana. INOV telah mengekspor produknya ke beberapa perusahaan besar global seperti Hollander dan IKEA. Konsumen perseroan di Indonesia adalah produsen mobil terkenal seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi dan Nissan untuk bahan baku karpet, dash panel, peredam kursi, dan lainnya. “Tantangan para produsen produk RePSF adalah mengelola sampah botol plastik. Masih banyak yang belum dapat dikumpulkan dan dimanfaatkan

dengan baik,” lanjut Choi. Oleh sebab itu, perseroan berencana

untuk menambah pabrik pengolahan sampah botol plastik/washing facility baru di Lampung yang diharapkan dapat memasok bahan baku ke pabrikpabrik utama INOV. Penambahan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan proses supply chain dan mengurangi biaya logistik perusahaan, sehingga kebutuhan bahan baku yang meningkat dapat dikelola dengan lebih efisien.

Choi menambahkan walaupun bersiap untuk menambah volume produksi, kualitas produk INOV tetap menjadi yang paling utama. Kontrol yang ketat untuk menciptakan produk dengan kualitas erbaik/grade AAA adalah salah satu keunggulan INOV. “Standar proses daur ulang kami sangat tinggi,” ujar Choi. Perseroan memilih botolbotol

Foto: Internet

Page 45: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[43][43]

bekas bersih yang dapat didaur ulang. “Kami cuci dengan bersih kemudian dihancurkan menjadi remah-remah plastic (flakes). Ini adalah bahan baku produk daur ulang serat staple buatan. Produk kami tidak menggunakan pemutih (bleaching) namun kualitasnya baik dan sangat jernih. Ini adalah keunggulan kami,” ungkapnya.

Bisnis produk daur ulang serat staple buatan telah dijalankan oleh perusahaan sejak tahun 2010. INOV bekerja sama dengan para pengepul sampah plastic untuk mengumpulkan sampah botol plastik. Saat ini INOV telah memiliki tiga pabrik pembuatan produk daur ulang serat staple buatan di Tangerang, Solo dan Mojokerto. Selain meningkatkan bisnisnya, INOV berharap dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan di Indonesia, khususnya di kota-kota besar yang banyak memiliki masalah sampah.

Perusahaan ini pada kuartal II/2019 memiliki aset senilai Rp 606 miliar atau naik 6 persern dari Rp 573 miliar di Desember 2018. Sedangkan, penjualan bersih perusahaan pada kuartal II tahun ini naik 28 persen, atau menjadi Rp 237 miliar dari Rp185 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan ditopang oleh kenaikan penjualan produk daur ulang serat staple buatan sebesar 38 persen. Laba tahun

berjalan naik 467 persen yang senilai Rp 17 miliar dari Rp 3 miliar.

Kenaikan laba tahun berjalan ditopang oleh penurunan beban lain-lain dan pemulihan laba dari aktivitas investasi pada entitas asosiasi. INOV pada 10 Juli 2019 melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia, Perseroan adalah perusahaan Clean-Tech Indonesia yang mengolah dan mendaur ulang botol PET dan sampah plastik lainnya menjadi produk daur ulang serat staple buatan. Saat ini INOV mengoperasikan tiga pabrik pembuatan

produk daur ulang serat staple buatan di Tangerang, Solo dan Mojokerto dengan pabrik pengolahan sampah botol plastik/washing facility di Solo, Mojokerto dan Medan. Selain itu INOV mengoperasikan dua pabrik untuk industry bukan tenunan (non-woven) di Salatigadan Palembang. INOV adalah emiten pertama untuk produk daur ulang serat staple buatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menghadirkan solusi global untuk masalah lokal, yakni mengubah sampah menjadi sumber daya baru. (Vicky Rachman)

Foto: Internet

Page 46: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[44] GALERI EMITEN

JAPFA Resmikan Pabrik Penetasan Telur di Aceh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) atau JAPFA,

melalui anak usahanya, PT Indojaya Agrinusa, meresmikan pabrik penetasan telur (Hatchery) dan Teaching Farm di Aceh pada Selasa, (8/10/2019). Hal tersebut merupakan salah satu upaya JAPFA untuk mengembangkan dan mendekatkan usaha dengan para pelanggannya di Aceh. Pabrik Hatchery itu seluas 6,2 hektar yang berlokasi di Desa Seulimeum, Aceh Besar.

Anwar Tandiono, Head of Feed Operation Unit Medan & Padang Indojaya Agrinusa, mengatakan pembangunan Hatchery ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus meningkat di wilayah Aceh dan sekitarnya. “Hal ini juga merupakan salah satu wujud komitmen JAPFA untuk dapat membantu peternak lokal dalam menyediakan anak ayam broiler yang berkualitas dan mendukung kemandirian pangan khususnya dalam penyediaan pasokan protein hewani bagi masyarakat,” tutur Anwar.

Pabrik yang diresmikan Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, ini diharapkan memajukan perekonomi daerah. “Selain itu, kami berharap kehadiran Hatchery ini juga bisa membina lingkungan dan sosial, khususnya masyarakat sekelilingnya supaya dapat menciptakan

keamanan, terlebih lagi juga kenyamanan.” ujar Mawardi. Pabrik penetasan telur ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal, yakni JAPFA akan memperkerjakan 94 persen dari jumlah total pekerja yang dibutuhkan itu berasal dari daerah setempat.

Selain Hatchery, JAPFA juga resmikan Teaching Farm yang bemitra dengan Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH). Fasilitas penelitian yang dibangun di Desa Ie Su’um, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar ini, rencananya akan mulai dipasok anak ayam atau Chick Inpada Oktober ini. Kerjasama yang disambut baik oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UNSYIAH ini, merupakan bentuk kontribusi JAPFA di bidang pendidikan. “Sejalan dengan nilai JAPFA untuk Bergerak Menuju Kesejahteraan Bersama, JAPFA

JAPFA Resmikan Pabrik Penetasan Telur di Aceh

berkomitmen untuk meningkatkan kualitas anak bangsa. Oleh karenanya, JAPFA bersinergi dengan pemerintah

dan akademisi dalam menciptakan SDM Unggul guna mewujudkan Indonesia Maju 2045,” ujar

Anwar.Fasilitas yang dibangun JAPFA terdiri

dari 3 unit kandang, yakni Commercial Farm Closed House berkapasitas 10.000 ekor, Commercial Farm Open House Panggung berkapasitas 5.500 ekor, dan Commercial Farm Open House Postal berkapasitas 4.500 ekor. Masing-masing kandang memiliki ukuran 8x70 meter dan sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung ternak berupa tempat pakan, tempat minum, kipas angin, blower, dan mesin penghangat ayam (Gasolek).

Muhammad Hambal, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala

mengapresiasi dukungan JAPFA. Dengan kontribusi ini, mahasiswa UNSYIAH dapat langsung belajar dan praktik di lapangan mulai dari pemeliharaan ternak, pemantauan kesehatan ternak, biosecurity, hingga fungsi manajemen bisnis industry perternakannya. “Dengan begitu kami

optimistis dapat mempersiapkan para mahasiswa kami untuk siap terjun ke industri perternakan,” ucap Hambal.

Pada kesempatan yang sama, JAPFA memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UNSYIAH dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjalani kuliah lapangan di Commercial Farm JAPFA. “Harapan kami keberadaan JAPFA di Aceh selain memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat Aceh, baik melalui Hatchery, maupun Teaching Farm. Kami akan terus berupaya untuk terus memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.” sebut Anwar.

Indojaya Agrinusa merupakan salah satu anak usaha JAPFA yang bergerak dalam bidang agribisnis, dengan memiliki lini kegiatan produksi pakan ternak, pembibitan ayam dan Kemitraan budidaya ayam broiler (pedaging), serta budidaya perairan. Dalam menjalankan

operasinya, Indojaya melakukan kegiatan produksi yang ramah lingkungan dan kepedulian terhadap pengembangan masyarakat. (*)

Foto: Internet

Page 47: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[45]

Page 48: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[46] GALERI EMITEN

Garuda Indonesia Bersinergi BUMN Restrukturisasi Bisnis Merpati Airlines

[46]

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau Garuda Indonesia Group bersama sembilan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) bersinergi menjalin kerja sama strategis mendukung komitmen restrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Adapun, komitmen strategis tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Garuda Indonesia bersama dengan Merpati Airlines yang turut melibatkan dukungan dari sembilan BUMN lainnya dalam upaya percepatan restrukturisasi bisnis Merpati Nusantara Airlines.

Perjanjian kerja sama tersebut meliputi kerjasama dalam bidang Pelayanan Kargo Udara, Ground Handling, Maintenance Repair & Overhaul (MRO) dan Training Center, yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Garuda

Indonesia, Ari Askhara bersama dengan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha dan direksi BUMN lainnya yang turut terlibat di program rekstukturisasi itu serta disaksikan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah.

BUMN yang terlibat dalam sinergi ini adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta Himbara yang terdiri dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menyebutkan komitmen

sinergi kerja sama bisnis ini dapat menjadi momentum penting bagi Merpati Nusantara kembali beroperasi dan mengembangkan bisnis ke depan bersama dengan BUMN lain dalam semangat sinergi BUMN.

Berangkat dari kesadaran pentingnya ekosistem industri penerbangan yang sehat dalam melandasi komitmen penyediaan layanan transportasi udara berdaya unggul. “Dukungan Garuda Indonesia terhadap akselerasi kinerja Merpati Airlines ini diharapkan dapat mendukung kemajuan industri penerbangan nasional serta memperkuat pergerakan perekonomian nasional melalui akses jaringan penerbangan, khususnya layanan cargo yang nantinya dilayani oleh Merpati Airlines ini,” jelas Ari di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Melalui sinergi ini, lanjut Ari,

Foto: Internet

Page 49: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[47]

Garuda Indonesia, Kementerian BUMN, serta BUMN lainnya berharap dapat memberikan dukungan positif serta optimistis bahwa Merpati dapat memaksimalkan potensi yang ada sehingga ke depannya diharapkan Merpati dapat terus meningkatkan kinerja dan menjadi kekuatan baru untuk penyedia layanan transportasi udara di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengungkapkan, dukungan bagi langkah Merpati Airlines dalam mempersiapkan diri untuk kembali berbisnis memiliki arti tersendiri bagi perseroan untuk terus berakselerasi dalam memperkuat pondasi operasional perusahaan. Melalui kerja sama tersebut, Garuda Indonesia Group berkomitmen untuk memperkuat sinergi bisnis dalam mendukung upaya merestrukturisasi Merpati Airlines dalam bentuk kerja sama pengelolaan bisnis.

Garuda Indonesia Group bersama dengan beberapa BUMN lainnya seperti Semen Indonesia, Pertamina, Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PLN akan mendukung pengelolaan usaha kargo milik Merpati melalui aktivitas pelayanan pengiriman barang-barang (kargo) di wilayah Papua.

Dalam hal kerja sama pengelolaan usaha maintenance, repair, and overhaul (MRO), Merpati Nusantara juga bertindak sebagai agen pemasaran yang menyediakan layanan untuk perawatan

turbin dari Pertamina dan PLN yang difasilitasi oleh MRO Merpati Nusantara Group dan Garuda Indonesia Group. Sedangkan dalam usaha training centre, Garuda Indonesia akan berpartisipasi dalam mengelola pusat pendidikan milik Merpati Nusantara agar ke depannya unit usaha ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan besar Merpati.

Pada kesempatan yang sama, agar tercapai sinergi usaha yang saling menguntungkan antar BUMN, Garuda Indonesia dan Sembilan BUMN juga akan menanda tangani kerja sama

perjalanan dinas dan non dinas pada rute internasional. Garuda Indonesia juga bekerja sama dengan PT Perikanan Nusantara dalam bidang kargo dan pemanfaatan cold storage untuk distribusi hasil perikanan nasional di domestik dan internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Edwin mengungkapkan apresiasinya kepada Garuda Indonesia dan sembilan BUMN lainnya yang telah mendukung percepatan restrukturisasi Merpati melalui sinergi BUMN. (*)

Foto: Internet

Page 50: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

[48] GALERI EMITEN

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), melalui anak usahanya yaitu PT Dayamitra

Telekomunikasi (Mitratel), mengakuisisi sebanyak 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo sebagai salah satu bentuk persiapan perseroan menghadapi teknologi 5G.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Edwin Aristiawan menyampaikan aksi korporasi yang dilakukan Telkom Group ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi mengingat potensi yang dimiliki oleh menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo tersebut. “Menara telekomunikasi ini memiliki tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Ini menjadi potensi yang baik untuk bisnis menara Telkom Group ke depan. Kami memiliki peluang untuk meningkat tenancy ratio yang lebih tinggi melalui sinergi Telkom Group bersama Telkomsel,” ujar

Telkom Akuisisi Menara Indosat Ooreedoo

Edwin di Jakarta, Selasa (15/10/2019).Tak hanya itu, selanjutnya Edwin

menambahkan bahwa bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi masih terus ekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga Edwin meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif. Bisnis menara telekomunikasi diprediksikan semakin baik, khususnya menyambut kedatangan teknologi 5G di Indonesia. “Kehadiran teknologi 5G di Indonesia akan meningkatkan kebutuhan pasar terhadap tower provider,” jelas Edwin.

Teknologi 5G telah berkembang di negara-negara maju “Selain itu, akuisisi ini dipandang lebih efektif dan efisien dalam memberikan added value bagi perusahaan dibandingkan dengan membangun menara telekomunikasi dari awal,” imbuhnya. Bisnis Mitratel menyediakan infrastruktur telekomunikasi dan telah mengelola lebih dari 13.700 menara telekomunikasi

yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia. Pengambilalihan kepemilikan menara telekomunikasi Indosat Ooredoo oleh Mitratel ini merupakan salah satu langkah Telkom Group untuk menjadi dominant player di industri menara telekomunikasi di Indonesia.

Sinergi ini lebih lanjut, ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli Sales Purchase Agreement (SPA) antara Mitratel dengan Indosat menyusul ditetapkannya Mitratel sebagai pemenang tender 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat. Nilai akuisi itu Rp 4,44 triliun. Perjanjian SPA ini diteken kedua belah pihak di Kantor Pusat Indosat Ooreedoo, Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2019. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Direktur Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto dan Direktur Wholesale & International Service Telkom, Edwin Aristiawan. Nantinya, jumlah total menara telekomunikasi Mitratel bertambah menjadi 15.800 unit. (*)

Foto: Internet

Page 51: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan
Page 52: Kebijakan DMO Batu Bara Perlu Evaluasi · Terlepas dari nama dan sosok masing-masing menteri, hal terpenting adalah komitmen dan kesungguhan menjalankan jabatan itu. Seperti disampaikan

MENGUCAPKANSELAMAT ATAS DILANTIKNYA

Ir. H. JOKO WIDODO & K.H. MA’RUF AMINSEBAGAI

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PERIODE 2019-2024