Upload
wahyu-puspitasari
View
124
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
11.3. Kebijakan Deregulasi dan Revitalisasi dalam Pertanian
Deregulasi (deregulation): merupakan tindakan kebijakan yang bersifat penetapan
pengaturan (regulatory), dengan esensi dan bentuk tujuan utamanya adalah membuat
penghapusan atau pelonggaran ketentuan dan batasan tertentu (atau hal-hal yang sebelumnya
dinilai membatasi) dalam konteks bidang/isu yang diatur. Deregulasi adalah aturan/sistem
(sistem yang mengatur) ,tindakan atau proses menghilangkan mengurangi segala aturan.
Kebijakan deregulasi dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing sehingga proses produksi
menjadi lebih efisien, dan selanjutnya akan mendorong perumbuhan outpit, atau
pertumbuhan ekonomi,
Kebijakan Deregulasi adalah pengurangan peraturan-peraturan yang menghambat
peningkatan ekonomi. Tujuan kebijakan deregulasi :
a. Memerangi ekonomi biaya tinggi.
b. Mengurangi ongkos produksi.
c. Mengurangi harga jual barang bagi konsumen.
Bila diringkas,deregulasi menunjuk kebijakan pemerintah mengurangi/meniadakan aturan
administratif yang mengekang kebebasan gerak modal,barang dan jasa.Contoh-cotoh
deregulasi:
Pemerintah menderegulasi bidang ekspor untuk menambah devisa negara.
Deregulasi dibidang perpajakan berupa penghematan pajak bagi perusahaan berarti
meringankan biaya produksi perusahaan
Deregulasi dibidang ekonomi/politik :omongan bahwa, pasar merupakan mekanisme
alami bagi alokasi kesejahteraan adalah omongan naif.Untuk itu paket kebijakan yang
menyangkut pengadaan modal perlu menerapkan strategi deregulasi
selektif.misalnya,regulasi ketat dikenakan pada transaksi yag tidak menyangkut
investasi jangka panjang .Sebaliknya deregulasi serikat buruh perlu dilakukan dengan
fokus pada daya tawar dan independensi.
Deregulasi di sektor telekomunikasi : seandainya pemerintah mendorong pemanfaatan
teknologi telekomunikasi secara maksimal,akan bermunculan potensi-potensi usaha
mikro yang berawal dari basis komunikasi,mulai dari pelayanan internet murah sampai
pabrikasi peralatan komunikasi sederhana.
Kebijakan revitalisasi pertanian
Revitalisasi Pertanian mempunyai tiga pilar pengertian yaitu:
1. pengertian revitalisasi pengertian sebagai kesadaran akan pentingnya pertanian dalam arti
vitalnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia.
2. revitalisasi pertanian sebagai bentuk rumusan harapan massa depan akan kondisi pertanian.
3. pengertian revitalisasi sebagai kebijakan dan strategi besar melakukan proses revitalisasi
itu sendiri.
Revitalisasi pertanian merupakan kesadaran untuk menempatkan (kembali) arti penting (re-
vital-isasi) pertanian, perikanan dan kehutanan secara proporsional dan kontekstual. Secara
proporsional pertanian memiliki arti penting dalam posisinya dalam bersama dengan bidang dan
sektor lain dilihat dari perannya bagi kesejahteraan dan berbagai dimensi kehidupan
masyarakat. Arti penting secara proporsional tidak dimaksudkan untuk menjadikan bidang dan
sektor lain menjadi tidak penting, tetapi justru menekankan keterkaitan, saling ketergantungan
dan sinergi. Atau juga revitalisasi pertanian adalah strategi atau alat untuk meningkatkan
kesejahteraan, tetapi pada saat yang sama juga merupakan tujuan yang harus dicapai sebagai
tujuan antara yang harus diwujudkan. Hal ini menegaskan di satu sisi arti strategis revitalisasi
pertanian, tetapi disisi lain juga betapa kompleks dan besarnya lingkup revitalisasi pertanian.
Contoh kasus:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan dan permasalahan apa yang
dihadapi dalam menerapkan program revitalisasi pertanian oleh Pemerintah Kabupaten Musi
Rawas. Selanjutnya dapat digunakan untuk memberikan alternatif kebijakan. Penelitian ini
dimulai dengan melakukan identifikasi yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai kondisi
pertanian, pembangunan pertanian yang telah dilaksanakan, dan rencana pembangunan pertanian
yang akan dilaksanakan dalam RPJM Daerah Kabupaten Musi Rawas tahun 2005-2010.
Gambaran umum revitalisasi di Kabupaten Musi Rawas
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa dalam kegiatan
pembangunan di Kabupaten Musi Rawas, secara umum Revitalisasi Pertanian sudah
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Pembangunan pertanian yang
dilaksanakan adalah untuk mendukung pencapaian sasaran penciptaan lapangan kerja terutama di
pedesaan, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan
yang dilaksanakan telah menempatkan bidang pertanian sebagai sektor pembangunan yang
utama sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Musi Rawas.
Walau pembangunan pertanian telah mendukung Revitalisasi Pertanian yang
dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, masih ada kekurangan yang terjadi seperti ada kegiatan
pembangunan pertanian yang belum selesai dilaksanakan. Hal ini setelah diteliti disebabkan oleh
kegiatan pembangunan pertanian tersebut merupakan kegiatan tiga tahunan seperti kegiatan
penghijauan, tidak disetujuinya kegiatan Rencana Strategis (RENSTRA) dinas yang merupakan
kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya, dan kurangnya koordinasi antar dinas terkait sehingga
ada kegiatan yang saling tumpang tindih. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi,
dibutuhkanlah peningkatan koordinasi antar dinas yang terkait dalam pembangunan pertanian,
disamping itu perlu ditingkatkan lagi mengikutsertakan masyarakat setempat di dalam kegiatan
yang dilaksanakan agar timbul dan meningkatnya partisipasi masyarakat.