Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    1/23

    Kebijakan Program Imunisasi Di Indonesia

    1. Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan

    masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.

    2. Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran

    masyarakat maupun sasaran wilayah.

    3. Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.

    4. Mengupayakan kesinambungan penyelengaraan melalui perencanaan program

    dan anggaran terpadu.

    . Pehatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit !"#$% dan

    daerah&daerah sulit secara geogra'is

    (asar hukum penyelenggaraan program imunisasi )

    a. *ndang&undang +o. 23 tahun 12 tentang "esehatan.

     b. *ndang&undang +o. 4 tahun 1-4 tentang abah Penyakit Menular.

    c. *ndang&undang +o. 1 tahun 1/2 tentang "arantina #aut.d. *ndang&undang +o. 2 tahun 1/2 tentang "arantina *dara.

    e. "eputusan Menkes +o. 1/110Menkes0"0I02 tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Imunisasi.

    '. "eputusan Menkes +o. 1/2/0 Menkes0"0II02 tentang Pedoman Pemantauandan Penanggulangan "ejadian Ikutan Paska Imunisasi !"IPI%

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    2/23

    *lasan)

    Program imunisasi pada dasarnya dibuat untuk mengurangi angka kematian dan

    kesakitan bayi di Indonesia. +amun kebijakan ini belum terealisasi dengan baik karenakurangnya pengetahuan ibu. (ari beberapa kenyataan yang terjadi di Indonesia ketika orang tua

    dating ke posyandu untuk memeriksakan bayinya justru bukan mementingkan kesehatan yang

    utama, tetapi banyak para ibu yang hanya dating untuk maksud tertentu. "urang perdulinya ibu

    dalam hal pemberian imunisasi terhadap anak justru menyebabkan banyak orangtua yang

    menyesali kelalaiannya ketika anak sakit. $eberapa waktu yang lalu, misalnya, orangtua panik 

    karena banyak anak di Indonesia terkena Polio. (emikian juga saat terjadi "ejadian #uar $iasa

    (P di 5awa imur yang mengancam jiwa beberapa anak dan bayi. Imunisasi sangat diperlukan

    untuk memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh terhdap

     berbagai penyakit menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan

    tubuh bahkan kematian. +amun kurangnya pengetahuan sang ibu akan pentingnya program

    tersebut menjadi landasan utama masih tingginya angka kesakitan dan kematian pada bayi yang

     belum diberikan imunisas

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    3/23

    aatnya Pemerintah 67aluasi Program Imunisasi (asar 

    Pemerintah harus segera melakukan e7aluasi program imunisasi dasar, terkait maraknya kejadian

    luar biasa !"#$% atas penyakit campak dan di'teria di sejumlah daerah akhir&akhir ini.

    8"ondisinya saat ini seperti menyimpan bom waktu yang bisa 8meledak8 kapan saja ke seluruh

    Indonesia,8kata ri 9e:eki ;adinegoro, sta' pengajar Ilmu "esehatan

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    4/23

    (an yang tak kalah penting, lanjut ri 9e:eki, adalah edukasi ke masyarakat tentang pentingnya

     program imunisasi dasar pada anak. Mengingat 3 persen dari anak yang ada sekarang ini nanti

    menentukan arah dan tujuan negara ini. *ntuk itu dibutuhkan generasi muda yang cerdas dan

    sehat. !%

    9e'erensi) http)00kebijakankesehatanindonesia.net02&berita0berita0221&saatnya&pemerintah&

    e7aluasi&program&imunisasi&dasar 

    http://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasar

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    5/23

    Imunisasi

    Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan tubuh seseorang

    terhadap suatu penyakit tertentu dengan jalan memasukkan 7aksin ke dalamtubuh."egiatan imunisasi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1/, dan pertama kali waktu

    itu adalah imunisasi cacar.Man'aat imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan terhadap suatu

     jenis penyakit tertentu. Pada anak yang sudah diimunisasi akan terhindar dari serangan penyakit

    sesuai dengan 7aksin yang diberikan. (engan imunisasi maka akan menurunkan angka kematian

    dan kesakitan secara luas. "ekebalan yang diperoleh seorang anak dari imunisasi bisa memutus

    mata rantai penularan penyakit, baik kepada anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup

    sehari&hari bersama.

    Imunisasi aktif dan Imunisasi Pasif 

    ontoh imunisasi pasi' ialah

     pemberian

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    6/23

    ibunya melalui darah uri !plasenta%, misalnya :at anti terhadap penyakit campak ketika bayi

    masih dalam kandungan ibu.

    Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi akti' dan imunisasi pasi' ialah) !1% *ntuk 

    memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah :at anti dalam tubuh harus meningkatA pada

    imunisasi akti' diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk membuat :at anti itu dibandingkan

    dengan imunisasi pasi'. !2% "ekebalan yang terdapat pada imunisasi akti' bertahan lama

    !bertahun&tahun%, sedangkan pada imunisasi pasi' hanya berlangsung untuk 1 B 2 bulan.

    Imunisasi akti') tubuh anak sendiri membuat :at anti yang akan bertahan selama bertahun&tahun.

    Imunisasi pasi') tubuh anak tidak membuat sendiri :at anti. i anak mendapatnya dari luar tubuh

    dengan cara penyuntikan bahan0serum yang telah mengandung :at anti. "ekebalan yang

    diperoleh dengan imunisasi pasi' tidak berlangsung lama.

    Pemberian imunisasi pada anak biasanya dikerjakan dengan cara imunisasi akti', karena

    imunisasi akti' akan memberi kekebalan yang lebih lama. Imunisasi pasi' diberikan hanya dalam

    keadaan yang sangat mendesak, yaitu bila diduga tubuh akan belum mempunyai kekebalan

    ketika terin'eksi oleh kuman penyakit yang ganas. "adang&kadang imunisasi akti' dan pasi' 

    diberikan dalam waktu yang bersamaan, misalnya pada penyakit tetanus. $ila seorang anak 

    terluka dan diduga akan terin'eksi kuman tetanus, maka ia memerlukan pertolongan sementara

    yang harus cepat dilakukan. aat itu belum pernah mendapat imunisasi tetanus, karena itu ia

    diberi imunisasi pasi' dengan penyuntikan serum anti tetanus. *ntuk memperoleh kekebalan

    yang langgeng, saat itu juga sebaiknya mulai diberikan imunisasi akti' berupa penyuntikan

    toksoid tetanus. "ekebalan pasi' yang diperoleh dengan penyuntikan serum anti tetanus hanya

     berlangsung selama 1 B 2 bulan.

    ecara alamiah imunisasi akti' mungkin terjadi, sehingga tanpa disadari sebenarnya

    tubuh si anak telah menjadi kebal. "eadaan demikian pada umumnya hanya terjadi pada

     penyakit yang tergolong ringan, tetapi jarang sekali pada penyakit yang berat. Misalnya penyakitti'us, yang pada anak tidak tergolong penyakit berat. anpa disadari seorang anak dapat menjadi

    kebal terhadap penyakit ti'us secara alamiah. Mungkin ia telah mendapat kuman ti'us tersebut

    dalam jumlah yang sangat sedikit, misalnya dari makanan yang kurang bersih, jajan dan

    sebagainya.

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    7/23

    untuk diperhatikan bahwa jaminan imunisasi terhadap tertundanya anak dari suatu penyakit,

    tidaklah mutlak 1C. (engan demikian mungkin saja anak anda terjangkit di'teria, meskipun ia

    telah mendapat imunisasi di'teria.

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    8/23

     pertama saat kunjungan pertama ke posyandu atau lembaga terkait lainnya. "emudian berturut&

    turut akan diberikan ketika bayi berusia 2, 4 dan / bulan dan diulang kembali setelah berumur 1-

     bulan dan ketika anak berusia tahun.

     Imunisasi DTP 

    Imunisasi (P ini sekaligus akan mencegah timbulnya tiga macam penyakit yaitu (i'teri,

    etanus, dan Pertusis. Imunisasi (P akan diberikan pertama setelah bayi berumur lebih dari /

    minggu, kemudian secara berturut&turut akan diberikan ketika anak berusia 4 bulan, / bulan, 1-

     bulan, tahun dan terakhir ketika berusia 12 tahun, atau ketika usia ( kelas enam.

    Keterangan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI, periode 200!

    "mur #aksin Keterangan

    aatlahir 

    ;epatiti

    s $&1

    o ;$&1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir,

    dilanjutkan pada umur 1 dan / bulan. ?

    o $>? dapat diberikan sejak lahir. ? akan

    diberikan pada umur F 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin

    terlebih dahulu dan $>? diberikan apabila uji tuberkulin negati'.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Poliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuberkulin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Poliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuberkulin&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    9/23

    2

     bulan

    (P&1

    o (P&1 diberikan pada umur lebih dari / minggu, dapat

    dipergunakan (wp atau (ap. (P&1 diberikan secara kombinasi

    dengan ;ib&1 !P9P&%

    ;ib&1

    o ;ib&1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan inter7al 2

     bulan. ;ib&1 dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan

    dengan (P&1.

    Polio&1o Polio&1 dapat diberikan bersamaan dengan (P&1

    4

     bulan

    (P&2  o (P&2 !(wp atau (ap% dapat diberikan secara

    terpisah atau dikombinasikan dengan ;ib&2 !P9P&%.

    ;ib&2   o ;ib&2 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan

    dengan (P&2

    Polio&2o Polio&2 diberikan bersamaan dengan (P&2

    /

     bulan

    (P&3  o (P&3 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan

    dengan ;ib&3 !P9P&%.

    ;ib&3  o ampak 

    &1

    o >ampak&1 diberikan pada umur bulan, campak&2

    merupakan program $I

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    10/23

     bulan ;ib&4o ;ib&4 diberikan pada 1 bulan !P9P& atau P9P&GMP%.

    1-

     bulan

    (P&4  o (P&4 !(wp atau (ap% diberikan 1 tahun setelah

    (P&3.

    Polio&4o Polio&4 diberikan bersamaan dengan (P&4.

    2

    tahun

    ;epatiti

    s <

    o Daksin ;ep< direkomendasikan pada umur F 2 tahun,

    diberikan dua kali dengan inter7al /&12 bulan.

    2&3

    tahuni'oid

    o Daksin ti'oid polisakarida injeksi direkomendasikan

    untuk umur F 2 tahun. Imunisasi ti'oid polisakarida injeksi perlu

    diulang setiap 3 tahun.

    tahun

    (P&o (P& diberikan pada umur tahun !(wp0(ap%

    Polio&o Polio& diberikan bersamaan dengan (P&.

    /

    tahun.MM9 

      o (iberikan untuk catch-up immunization pada anak yang

     belum mendapatkan MM9&1.

    1

    tahun

    d0   o Menjelang pubertas, 7aksin tetanus ke& !d atau %

    diberikan untuk mendapatkan imunitas selama 2 tahun.

    Dariselao Daksin 7arisela diberikan pada umur 1 tahun.

     9e'erensi) https)00'atkhudianhusada.wordpress.com0imunisasi&30

    http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin_MMRhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin_MMR

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    11/23

    Permasalahan Imunisasi Dalam Masyarakat

    22

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    12/23

    diimunisasi.

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    13/23

    keamanan dan kehalalan 7aksin yang beredar. Pemerintah menjamin semua 7aksin yang beredar 

    sesuai kaidah&kaidah yang berlaku. Pada kasus kontro7ersi 7aksin meningitis untuk jemaah haji,

    kami mengikuti saran M*I,J katanya.

    Persoalan black campaign dari 7aksin ternyata juga ditemui di negara&negara lain, misalnya di

    =ilipina. Menurut 6nriLue ayag, President o' Philliphine =oundation 'or Daccination, kelompok 

    anti7aksin juga menjadi tantangan. $agaimanapun masyarakat harus diingatkan man'aat 7aksin

    untuk kesehatan anak jauh lebih besar daripada e'ek samping yang ditakutkan,J katanya dalam

    kesempatan yang sama

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    14/23

    autisma, juga tak terbukti. 5adi,tak ada alasan untuk menolak pemberian 7aksin selama si kecil

    dalam kondisi sehat, pertumbuhannya baik, dan tidak memiliki riwayat alergi imunisasi.

    Imunisasi

    esuai dengan program organisasi kesehatan dunia ;G !$adan "esehatan (unia%, pemerintah

    mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak&anak, yang disebut Program Pengembangan

    Imunisasi !PPI%. edangkan tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh

    terhadap beberapa jenis penyakit. ajib itu artinya semua anak yang tinggal di Indonesia wajib

    diberikan lima jenis imunisasi untuk mencegah tujuh jenis penyakit

    Meski penting, namun pemerintah tak mewajibkan semua jenis imunisasi. ;anya ada jenis

    imunisasi yang wajib diberikan kepada anak yaitu imunisasi $>? !$acillus >almette&?uerin%,

    hepatitis $, (P !(i'teri etanus Pertusis%, Polio, dan campak. edangkan imunisasi yang lain

    si'atnya hanya dianjurkan. $ukan benyakit yang hendap dicekalnya tergolong tak berbahaya,

    melainkan karena harganya yang relati' mahal dan tak terjangkau oleh banyak keluarga di

    Indonesia.

    5enis Imunisasi

    • $>? Daksin $>? diberikan pada bayi sejak lahir, untuk mencegah penyakit $>. 5ika

     bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. $>?

    dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negati'.

    • ;epatitis $ ;epatitis $ diberikan tiga kali. Kang pertama dalam waktu 12 jam setelah

    lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3&/

     bulan.

    • Polio Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung&dengungkan pemerintah

    karena telah memakan korban cukup banyak. arget pemerintah membebaskan anak&anak 

    Indonesia dari penyakit polio. Polio& diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir.

    elanjutnya 7aksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan / bulan. Pemberian 7aksin ini

    dulang pada usia 1- bulan dan tahun.

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    15/23

    • (P (P diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit sekaligus, yaitu (i'teri,

    etanus, dan Pertusis. Daksin ini diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam

    minggu. #alu saat bayi berumur 4 dan / bulan. *langan (P diberikan umur 1- bulan dan

    tahun. Pada anak umur 12 tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam program $Iampak >ampak pertama kali diberikan saat anak umur bulan. >ampak&2 diberikan

     pada program $ID% mencegah penyakit paru&paru dan radang otak. Daksin diberikan

    mulai umur 2 bulan dengan inter7al dua bulan, sebanyak 3 kali. Imunisasi ;ib kemudian diulang

    saat anak berumur 1&1- bulan, sedangkan P>D diulang saat anak berusia 12&1 bulan.

    • Daksin In'luen:a dapat diberikan setahun sekali sejak umur / bulan. Daksin ini dapat

    terus diberikan hingga dewasa. MM9 merupakan pengulangan 7aksin campak, ditambah dengan

    ?ondongan dan 9ubela !>ampak 5erman%. (iberikan saat anak usia 1 bulan dan diulang saat

    anak berusia / tahun.

    • Daksin lain yang dianjurkan adalah i'oid untuk mencegah ypus, ;epatitis

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    16/23

    5ika dimasukkan kuman atau 7irus lain dalam imunisasi, maka tubuhnya akan bekerja sangat

     berat, sehingga kekebalan yang terbentuk tidak tinggi. (alam kondisi penyakit ringan seperti

    diare, batuk&pilek biasa, bukan merupakan indikasi kontra atau diperbolehkan untuk imunisasi.

    api batuk&pilek atau penyakit dengan demam tinggi, sebaiknya jangan diberikan imunisasi.

    ;arus diwaspadai pada anak yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Misalnya anak 

    tewrin'eksi $>,

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    17/23

    mempro7okasi. "ebebasan memilih tentu merupakan hak setiap orang tua apakah anaknya akan

    diimunisasi atau tidak.

    5ika anda merasa yakin anak anda sehat tentu imunisasi polio hanya sebuah pilihan dan bukan

    merupakan kewajiban. api jika anda awamJ tentang pengetahuan mengenai kesehatan buah

    hati anda, maka imunisasi adalah suatu kewajiban. $ukankah dianjurkan untuk menyerahkan

    sesuatu hal pada ahlinyaJ. Muhammad

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    18/23

    $abu, %& 'eptember 20%0 &

    ara kerjanya begini. aat sebuah sistem kekebalan seperti tubuh manusia terpaparkan pada

    molekul asing, ia akan memberi respon kekebalan. +amun di saat yang sama, ia juga mampu

    mengembangkan kemampuan merespon dengan cepat berdasarkan pengalaman, jika ia sudah pernah berhadapan dengan molekul asing tersebut. Imunisasi bertujuan memperkenalkan

    molekul asing tersebut agar tubuh segera belajar cara mengatasinya bila molekul asing tersebut

    datang lagi.

    "edengarannya cara ini aneh, karena akibat pertama bukannya lebih berbahayaH idak bila

    dengan molekul asing yang telah dijadikan lemah. Ia sangat lemah tapi masih mampu memicu

    sistem kekebalan tubuh untuk belajar. Molekul asing ini biasanya bakteri atau 7irus penyakit

    tertentu. Istilah medisnya adalah 7aksinasi. (engan kata lain, 7aksin sesungguhnya adalahkuman itu sendiri yang telah dilemahkan atau bagian dari kuman tersebut yang diambil

    sedemikian rupa sehingga justru mengajarkan tubuh menghadapi temannya yang kuat seandainya

    datang di masa depan. idak heran kalau pada awalnya banyak kontro7ersi dan ketakutan

    terhadap 7aksinasi. Daksin ada yang bersi'at akti' dan pasi'. Imunisasi termasuk 7aksinasi akti'.

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    19/23

    http)00www.'aktailmiah.com0210010imunisasi.htmlKasus

    P a p u a M a s u k D a e r a h " e n ! a h # a k u p a n I m u n i s a s i

    5? dan

    lain&lain. eiring dengan perkembangan teknologi semakin banyak ditemukan 7aksin&7aksin

    yang dapat mencegah penyakit berbahaya yang menimbulkan wabah, kecacatan ataupun

    kematian, diantaranya yaitu penyakit tuberkulosis, polio, di'teri, pertusis atau batuk rejan,

    tetanus, hepatitis, campak, pneumonia, meningitis dan lain&lain.

    http://www.faktailmiah.com/2010/09/15/imunisasi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/imunisasi.html

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    20/23

    Mulai 5uli 213 ini, guna mempercepat penurunan angka kematian bayi dan anak dalam rangka

     pencapaian M(?s, pemerintah juga melakukan introduksi 7aksin baru berupa 7aksin penta7alent

    !(P0;$0;ib% menggantikan 7aksin (P&;$. Daksin ;aemophilus in'luen:a tipe b !;ib%

    diberikan dalam 7aksin kombinasi (P0;$0;ib pada usia yang sama dengan pemberian 7aksin

    (P0;$. Daksin ini berguna untuk mencegah penyebaran bakteri ;ib di dalam darah

    !bakteriemia%, in'eksi saluran na'as berat !pneumonia%, dan radang otak !meningitis%.

    trategi untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, yang telah dicanangkan oleh

     pemerintah Indonesia sejak 21 lalu melalui suatu gerakan nasional yang dikenal dengan

    ?erakan I !?I%. ;al ini juga sejalan dengan

    kesepakatan Pemerintah Indonesia bersama dengan negara&negara 9egional

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    21/23

    "etimpangan "ebijakan

    (ari kasus yang kami amati masih terdapat ketimpangan&ketimpangan kebijakan pada

     program imunisasi khususnya pada sektor kesehatan di wilayah Papua, diantaranya )

    1. 9endahnya cakupan imunisasi

    9endahnya cakupan imunisasi dalam hal ini di artikan bahwa masih banyak sekali daerah

    daerah di Papua yang masih belum tersentuh dan mendapatkan imunisasi. (alam kasus di atas

    dijelaskan bahwa daerah yang belum tersentuh atau terdapat program imunisasi adalah daerah

    yang wilayah nya masih terpencil dan sulit terjangkau oleh 'asilitas kesehatan. $ahwasanya

    imunisasi di indonesia harus dilakukan dan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia baik itu di

    desa maupun di kota sesuai dengan target *ni7ersal >hild Immuni:ation yaitu cakupan imunisasi

    lengkap minimal -C secara merata pada bayi 1C di desa atau kelurahan pada tahun 21 hal

    ini juga sesuai dengan sasaran imunisasi yang di kelurkan oleh Menteri "esehatan dalam

    "eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia +omor  

    10M6+"60"0I024. *ni7ersal >hild Immuni:ation itu sendiri adalah suatu keadaan

    tercapainaya imunisasi dasar pada semua bayi ! anak dibawah umur 1 tahun% dan berdasarkan

    9P5M Pemerintah berkomitmen untuk mencapai targt 1C desa mencapai *>I pada tahun

    214. (ari kasus diatas kita dapat melihat bahwa target dari *ni7ersal >hild Immuni:ation dan

    "eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia belum tercapai dan terlaksana dengan baik 

     pada tahun 213 hal ini karena di tahun 213 di daerah Papua belum semua derah mendapatkan

    cakupan program imunisasi.

    (engan demikian, cakupan wilayah yang masih rendah atau dengan kata lain wilayah yang

    masih terpencil dan sulit terjangkau seharusnya bukan menjadi alasan tidak tersediaanya

     program imunisasi di wilayah Papua tersebut.

    2. "urangnya komitmen dan kerjasama dari pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat dalammelaksanakan program imunisasi di Papua

    "omitmen merupakan kesepakatan yang harus ada dan dilaksanakan oleh 2 orang atau lebih

    untuk mencapai tujuan tertentu. ebuah komitmen yang sudah di sepakati harus dilaksanakan

    dengan baik agar tujuan yng dikehendaki bisa terwujud. eperti halnya pada kasus yang terjadi

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    22/23

    di Papua, Pemerintah daerah sebagai stakeholder  dan pembuat serta pelaksana kebijakan tidak 

    mempunyai komitmen dalam melaksanakan program imunisasi di Papua, serta tidak adanya

    kerjasama antar lintas sektoral . *ntuk mencapai target imunisasi lengkap minimal -C secara

    merata pada bayi 1C di desa atau kelurahan maka diperlukan akselerasi atau kegiatan

     percepatan dari seluruh komponen masyarakat baik pemerintah,+?G0#M maupun swasta

     bersama&sama untuk menggerakan masyarakat luas untuk berpatisipasi akti' mendorong ibu

    untuk membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi, hal ini sesuai dengan yang tercantum

    dalam "eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia +omor 4-20M6+"60"0ID021

    tentang ?erakan hild Immuni:ation 21&

    214!?I 21&214%.

    Pemerintah daerah sebagai lembaga negara kurang berkontribusi dalam melaksnakan program

    imunisasi di daerah Papua padahal menurut *ndang&*ndang 9I +omor 22 tahun 1 tentang

    Pemerintah (aerah , bahwa pemerintah pusat telah memberikan otonomi luas kepada

    kabupaten0kota dan otonomi terbatas pada pro7insi, sehingga pemerintah daerah akan semakin

    leluasa menentukan prioritas pembangunan sesuai kondisi daerah. Gleh sebab itu daerah harus

    memiliki kemampuan mengidenti'ikasi masalah sampai dengan memilih prioritas maslah

    kesehatan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah, seeta mencari sumber&sumber 

    dana yang dapat digunakan untuk menyelsaikan maslah. (alam hal ni imunisasi merupakan

    upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua wilayah mengingat bahwa imunisasi merupakan

    upaya yang e'ekti' dan diperlukan oleh semua daerah.

    (alam program pengembangan imunisasi pemerintah atau menteri "esehatan republik 

    indonesia telah membentuk suatu badan yang disebut dengan badan "omite Penasehat

  • 8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi

    23/23

    disebabkan salah satu nya adaah oleh rendahnya alokasi