Upload
mbak-nike
View
27
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PEMBERDAYAAN PESISIR
Citation preview
Peranan Kebijakan dan Kegiatan Pemberdayaan Wanita di Desa Nelayan dan Kepulauan
(Studi Kasus Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan Pantai / P2MPP Di JATIM)
(Dalam Rangka Mendukung Program Blue Economy)
Oleh:
Bapemas Provinsi Jawa Timur
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan utama konsep blue economy seperti pada situs BlueEconomyIndonesia.Com dan
PerairanIndonesia.Com adalah untuk membantu, mendukung dan mendorong Industri Inovatif
Skala-Kecil di Lingkungan-Lingkunan Masyarakat Di Mana Berpenghasilan Rendah. Industri
seperti, Perikanan, Pariwisata, Home Industri dan Apresiasi lebih besar untuk Kekayaan
Kebudayaan Yang Ada Di Indonesia. Kami percaya ini adalah cara terbaik untuk mengatasi
Konservasi Berkelanjutan dan mulai Menghadapi Kemiskinan.
(http://blueeconomyindonesia.com/indexi.html)
Bapemas Provinsi Jawa Timur telah melakukan program yang berkaitan dengan
konsep Blue Economy sejak tahun 2009 sampai sekarang, dengan nomenklatur Program
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) dengan ruang lingkup kegiatan
berorientasi terhadap perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan mutu sumber daya
masyarakat miskin dan konservasi lingkungan pesisir (SPP P2MPP tahun 2013). Kegiatan
perbaikan ekonomi masyarakat dalam bentuk peningkatan permodalan usaha mikro yang
dilakukan oleh para ibu rumah tangga sebagai implementasi pemberdayaan wanita pesisir dan
pantai.
Pada program P2MPP masih terbatas pada wilayah pesisir dan pantai belum
berorientasi pada wilayah kepulauan di Jawa Timur, dimungkinkan dalam perkembangannya
bisa menjangkau kepulauan bersama instansi terkait.
Secara geografis Provinsi Jawa Timur terletak pada 1110 0’ – 1140 4’ bujur timur dan 70
12’ – 80 48 lintang selatan. Jawa Timur adalah sebuah Provinsi di Bagian Timur Pulau Jawa,
Indonesia. Luas wilayahnya 47.922 Km², dan jumlah penduduk sebesar 36 juta jiwa dengan
jumlah penduduk miskin pada Tahun 2010 sebanyak 6.022.590 jiwa (atau sekitar 15,26 % dari
total penduduk), dan pada Tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 13,08% atau sebesar
4.960.540 jiwa (Berita Resmi Statistik No. 06/01/th, XVI, 2 Januari 2013).
Jawa Timur merupakan Provinsi terluas diantara 6 Provinsi di Pulau Jawa, dan
memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur
berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Selat Bali di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta
Provinsi Jawa Tengah di Barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau
Bawean, serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia.
Provinsi Jawa Timur secara administratif terbagi dalam 38 Kabupaten/Kota yang terdiri
dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, jumlah Kecamatan yang ada pada saat ini berjumlah 667
Kecamatan sedangkan jumlah Desa/ Kelurahan sebanyak 8.504 desa/kelurahan (7.719 Desa
dan 785 Kelurahan), dari jumlah tersebut ada 17 Kabupaten/Kota yang mempunyai wilayah
pesisir, pantai dan kepulauan.
Menurut Soegiarto, 1976 (Ekosistem wilayah pesisir dan laut) pengertian pantai adalah
tepi laut/pesisir perbatasan daratan dan laut / massa air lainnya dan bagian yang terpengaruh
air laut tersebut. Daerah pasang-surut di pantai yaitu antara pasang tertinggi dan surut
terendah landai. Sedangkan wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan
laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih
dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin;
sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami
yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh
kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002
tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, wilayah pesisir
didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling
berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari
wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk Kabupaten/Kota dan ke arah darat batas
administrasi Kabupaten/Kota.
Potensi dan Permasalahan Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir, pantai dan kepulauan Jawa Timur mempunyai potensi sumberdaya
alam yang cukup beragam, diantaranya Potensi perikanan tangkap, budidaya tambak, industri
pengolahan ikan, pertanian, perkebunan, peternakan dan wisata pantai.
Namun dibalik kekayaan potensi sumberdaya alam tersebut wilayah pesisir, pantai dan
kepulauan mempunyai beragam permasalahan, antara lain sumberdaya manusianya yang
masih marginal terutama dibidang pendidikan. Berdasarkan hasil evaluasi di desa lokasi
Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) di Jawa Timur sejak tahun
2009 sampai dengan 2012 (yang dilakukan oleh Bapemas Provinsi Jawa Timur bekerjasama
dengan Universitas Brawijaya Malang), dapat diketahui bahwa :
a. Sumberdaya manusia di wilayah Pesisir dan Pantai relative masih rendah, terbukti
dengan data yang ada di lapangan bahwa rata-rata tingkat pendidikan penduduk tamat
Sekolah Dasar (SD) sebesar 45% dan tidak tamat SD 10%.
b. Masyarakat Pesisir dan Pantai yang miskin bekerja di sektor buruh
pertanian/perkebunan sebesar 15 %, buruh nelayan sebesar 15 %, tenaga kerja
Indonesia ke luar negeri (TKI) sebesar 1 %.
c. Lapangan pekerjaan di masyarakat pesisir bersifat musiman, 6 bulan bekerja di sektor
perikanan, 6 bulan di sektor non perikanan (saat musim angin barat dan musim angin
timur) bahkan yang tidak mempunyai keahlian di sektor non perikanan dapat dikatakan
setengah pengangguran yang menyebabkan tumbuhnya kemiskinan.
d. Para pemuda Pesisir dan Pantai yang berpendidikan setingkat Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) lebih banyak memilih menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar
negeri (TKI) atau merantau ke luar daerah/pulau dalam upaya memperbaiki nasibnya
untuk berjuang keluar dari kemiskinan. Sementara pekerjaan di sektor perikanan,
perkebunan dan pertanian merupakan pekerjaan musiman.
e. Para perempuan Pesisir dan Pantai yang berpendidikan setingkat SLTP mereka
banyak yang memilih menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri (TKI) dan
pemudanya menjadi buruh nelayan dan beberapa menjadi tenaga kerja ke luar pulau.
Pekerjaan tersebut sebagai pilihan hidupnya untuk berjuang keluar dari
kemiskinannya. Sementara pekerjaan di sektor perikanan, perkebunan dan pertanian
merupakan pekerjaan musiman.
f. Banyak terjadi kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dan pantai sebagai akibat dari
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian dan konservasi lingkungan,
seperti kerusakan hutan mangrove, kerusakan terumbu karang dan lain-lain, sehingga
menyebabkan terjadinya erupsi air laut ke daratan yang berakibat pencemaran sumber
air tawar di wilayah pesisir.
Filosofi P2MPP
Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengembangkan potensi di wilayah pesisir dan pantai berlandaskan
budaya dan kearifan lokal. Disamping itu, melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan
Pantai diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan program penanggulangan kemiskinan
secara profesional dan berkelanjutan sehingga dapat mengembangkan pola-pola baru yang
inovatif untuk penanggulangan kemiskinan.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai dikelola secara terpadu dengan
membuka ruang partisipasi antar stakeholders dalam rangka memfasilitasi pemberdayaan
Rumah Tangga Miskin (RTM) maupun pengembangan perekonomian diwilayah pesisir dan
pantai. Dalam implementasinya, peran serta Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki pengalaman
dibidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi sumberdaya diperlukan
sebagai fasilitator dan mediator dalam pendampingan program dan pengembangan akses serta
kerjasama dalam mengembangkan potensi pesisir dan pantai untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai mempunyai prioritas program yang
berkaitan dengan pembangunan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan
mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) 2015, khususnya
dibidang perekonomian Masyarakat Perdesaan, dengan mengacu pada potensi dan
permasalahan yang ada diwilayah pesisir dan pantai dengan prinsip pada pembangunan
manusia, keberpihakan terhadap orang miskin, transparansi, partisipasi, kompetisi sehat,
desentralisasi, akuntabilitas dan mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam yang lestari &
berkelanjutan.
BAB 2
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengembangkan potensi di wilayah pesisir dan pantai berlandaskan
budaya dan kearifan lokal. Disamping itu, melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan
Pantai diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan program penanggulangan kemiskinan
secara optimal dan berkelanjutan sehingga dapat mengembangkan pola-pola baru yang
inovatif untuk penanggulangan kemiskinan.
b. Tujuan
Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera, serta memperkuat institusi lokal di
wilayah pesisir dan pantai berlandaskan budaya dan kearifan lokal.
Tujuan Khusus:
1) Melakukan perubahan sikap perilaku (soft skill) berupa motivasi untuk bekerja keras,
disiplin terhadap diri sendiri dan bertanggungjawab.
2) Membentuk kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai yang dilandasi
oleh budaya dan kearifan lokal sebagai mitra Pemerintah dan stakeholders lainnya
dalam pembangunan wilayah pesisir.
3) Meningkatkan peran masyarakat dan stakeholders untuk pengambilan keputusan
pembangunan di wilayahnya dalam wadah kelembagaan pemberdayaan pesisir dan
pantai.
4) Meningkatkan perekonomian di wilayah pesisir dan pantai berbasis komunitas dan
potensi lokal.
5) Penguatan permodalan usaha mikro dan pokmas di wilayah pesisir dan pantai.
6) Meningkatkan peran dan partisipasi gender dalam ekonomi rumah tangga dan kegiatan
pembangunan.
7) Menjaga kerusakan lingkungan wilayah pesisir dan pantai melalui kegiatan konservasi,
yang berdampak terhadap tumbuhnya wisata alam dan lapangan kerja baru
berlandaskan budaya dan kearifan lokal.
BAB 3
DASAR HUKUM
Dasar Hukum Pelaksanaaan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai adalah :
a. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4548);
b. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. Peraturan Presiden RI Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan ;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan
Peraturan Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 21011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
g. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembagunan Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur junto Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun
2008 tentang Uraian Tugas, Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur;
h. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2009 -2014;
i. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan
dan Belanja Tidak Terduga dan Pengeluaran Pembiayaan Provinsi Jawa Timur;
j. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 14 Desember 2012 Nomor 13 Tahun
2012 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
2013.
k. Peraturan Gubernur Jawa Timur tanggal 14 Desember 2012 Nomor 78 Tahun
2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2013;
l. Keputusan Gubernur Jawa Timur tanggal 11 Desember 2012 Nomor:
188/758/KPTS/013/2012, tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013;
m. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bapemas Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2013 Nomor 914/64/213.2/2013 tanggal 15 Desember 2012.
BAB 4
PRINSIP LAYANAN
Prinsip Layanan
Landasan operasional Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berbasis Potensi Lokal, bahwa penentuan kegiatan didasarkan pada
pendayagunaan dan pengembangan potensi lokal yang ada di lokasi program.
b. Partisipatif, bahwa pengambilan keputusan dalam pengelolaan kegiatan dalam
semua tahapannya dilakukan dengan memeransertakan semua pelaku program,
terutama kelompok masyarakat Rumah Tangga Sasaran (RTS).
c. Transparan dan Akuntabel, bahwa pengelolaan kegiatan dipastikan diketahui oleh
masyarakat luas, agar warga masyarakat mempunyai peluang dalam memberikan
kritik dan pengawasan.
d. Keterpaduan, bahwa pengelolaan program dilakukan secara utuh dan menyeluruh
sesuai dengan potensi, kemampuan dan dukungan yang ada serta mengoptimalkan
kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah, pengusaha, LSM, Perguruan
Tinggi dan pihak peduli lainnya.
e. Peningkatan peran dan kapasistas kaum perempuan, bahwa kaum perempuan
mendapat kesempatan yang sama sebagai pengelola maupun penerima manfaat
program, serta memiliki peran yang sama dalam proses pengambilan keputusan.
f. Pembelajaran, bahwa pengelolaan program ini merupakan suatu proses
pembelajaran pola penanggulangan kemiskinan yang efektif berdasarkan praktik-
praktik di lapangan melalui proses peningkatan sikap perilaku (soft skill), transfer
pengetahuan, sumberdaya, teknologi dan informasi dari Perguruan Tinggi.
g. Keberlanjutan dan Kemandirian, bahwa pengelolaan program sudah terlaksana
sesuai dengan perencanaan, mekanisme dan prosedur yang telah disepakati dan
berdampak menumbuhkan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan,
memelihara, mengembangkan dan melestarikan hasil - hasil program secara
mandiri.
BAB 5
BENTUK LAYANAN
Bentuk layanan P2MPP adalah sebagai berikut:
a.1 Bantuan Hibah BLM (Bantuan Langsung Masyarakat)
a. Bantuan BLM yang diberikan dari APBD Provinsi Jawa Timur yang ditransfer
langsung kepada rekening lembaga pengelola program yaitu UPKu melalui
Bank Jatim setempat.
b. Bantuan BLM dipergunakan dalam bentuk Kegiatan yaitu berupa Kegiatan
Utama dan kegiatan Penunjang.
1) Kegiatan Utama terdiri dari:
a) Pengembangan ketrampilan dan pelatihan masyarakat
b) Peningkatan perekonomian di wilayah pesisir berbasis potensi
wilayah
c) Konservasi Lingkungan
2) Kegiatan Penunjang, berupa Penguatan Kelembagaan UPKu.
a.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan Pengembangan SDM berupa Pelatihan/Orientasi yang diselenggarakan
oleh Bapemas Provinsi Jawa Timur dan atau Perguruan Tinggi Pendamping.
a.3 Pendampingan Program bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.
Pelaksanaan Pendampingan Program dari Perguruan Tinggi yaitu dengan
memfasilitasi setiap tahapan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan
Pantai (P2MPP) dan menempatkan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) di
Desa/Kelurahan lokasi program.
BAB 6
RUANG LINGKUP DAN METODE PELAKSANAAN LAYANAN P2MPP
Ruang Lingkup
Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) adalah suatu
program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan di
wilayah desa pesisir di wilayah provinsi Jawa Timur, yang dilaksanakan secara reguler sejak
tahun 2009 di Desa Pesisir yang terpilih.
Yang dimaksud Desa Pesisir pada program P2MPP adalah desa yang terletak pada
wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut
4 mil dari garis pantai.
Desa pesisir berdasarkan hasil pelaksanaan P2MPP sejak Tahun 2009 mempunyai
potensi yang beragam yang membedakan dengan desa non pesisir. Keragaman potensi
tersebut antara lain desa pesisir wilayah utara Jawa Timur mempunyai potensi perikanan
penangkapan, pertanian pangan dan perikanan air payau. Desa pesisir wilayah selatan Jawa
Timur mempunyai potensi perikanan penangkapan, perikanan air payau, perkebunan,
kehutanan dan peternakan.
P2MPP memprioritaskan kegiatan yang berorientasi terhadap perbaikan ekonomi
masyarakat, peningkatan mutu sumber daya masyarakat miskin dan konservasi lingkungan
pesisir.
Kegiatan P2MPP dilaksanakan di Desa Pesisir berdasarkan potensi sumberdaya
manusia, sumber daya alam, dan potensi masyarakat miskin (Rumah Tangga Miskin dan
Rumah Tangga Hampir Miskin Produktif).
P2MPP mengacu pada 4 keperpihakan yaitu:
a. Pro poor, keperpihakan terhadap masyarakat miskin
b. Pro job, keperpihakan terhadap penumbuhan lapangan kerja di wilayah
c. Pro environment, keperpihakan terhadap kelestarian lingkungan
d. Pro Growth, keperpihakan terhadap penumbuhan ekonomi pada masyarakat
Metode
Metodologi yang digunakan dalam melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir dan Pantai (P2MPP) Menggunakan metode :
a. Metode Partisipatif; bahwa pengambilan keputusan dalam pengelolaan kegiatan UPKu
P2MPP untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan program dilakukan dengan memeran sertakan semua pelaku program,
terutama kelompok masyarakat Rumah Tangga Sasaran (RTS).
b. Metode Pendidikan dan Pelatihan; bahwa dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia
pada pelaksanaan P2MPP dilakukan melalui peningkatan ketrampilan masyarakat yaitu
dengan metode Pendidikan dan Pelatihan. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dilakukan
oleh Perguruan Tinggi pendamping yang bekerjasama dengan pokmas binaan dari
Perguruan Tinggi.
c. Metode Fasilitasi Pendampingan;
Fasilitasi pendampingan dilakukan oleh Perguruan Tinggi mitra Bapemas Provinsi
Jawa Timur.
BAB 7
HASIL IMPLEMENTASI P2MPP DI JAWA TIMUR
P2MPP di Jawa Timur mulai tahun 2009 sampai sekarang telah diimplementasikan pada
18 Desa di 18 Kecamatan pada 18 Kabupaten seperti pada able 1 berikut:
Tabel 1. Lokasi P2MPP di Jawa Timur mulai tahun 2009 sampai 2012.
No Desa Kecamatan Kabupaten/KotaP2MPP 2009
1 Langos Kec. Gapura Kab. Sumenep2 Tasik Madu Kec. Watulimo Kab. Trenggalek
P2MPP 20101 Delegan Kec. Panceng Kab. Gresik2 Mayangan Kec. Gumukmas Kab. Jember3 Jatra Timur Kec. Banyuates Kab. Sampang4 Besole Kec. Besuki Kab. Tulungagung5 Penunggul Kec. Nguling Kab. Pasuruan6 Karangnongko Kec. Kebonagung Kab. Pacitan7 Gadon Kec. Tambakboyo Kab. Tuban8 Tumpakkepuh Kec. Bakung Kab. Blitar
P2MPP 2011-20121 Desa Sumberbening, Kec. Bantur Kab. Malang2 Desa Jabungsisir, Kec. Paiton Kab. Probolinggo3 Desa Jarangan, Kac. Rejoso Kab. Pasuruan4 Desa Tasikmadu, Kec. Watulimo, Kab. Trenggalek5 Desa Kalibatur, Kec. Kalidawir Kab. Tulungagung6 Desa Boncong Kec. Bancar Kab. Tuban7 Desa Kilensari Kec. Panarukan, Kab. Situbondo8 Desa Ketapang Daya Kec. Ketapang Kab. Sampang
Kegiatan Utama terdiri dari:
d) Pengembangan ketrampilan dan pelatihan masyarakat
e) Peningkatan perekonomian di wilayah pesisir berbasis potensi
wilayah
f) Konservasi Lingkungan
Kegiatan Penunjang, berupa Penguatan Kelembagaan UPKu.
Implementasi P2MPP di masyarakat cukup general termasuk di dalamnya terdapat pemberdayaan wanita (gender) yaitu:
a. Pembentukan Lembaga Pemberdayaan tingkat Desa yang dinamakan UPKu (Unit Pengelola Keuangan dan Usaha) dengan susunan pengurus Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pengawas dengan legalitas tingkat pemerintahan Desa, lembaga ini yang dapat menggerakkan pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa dalam jangka panjang.
b. Kegiatan UPKu di Desaa. Peningkatan soft skill masyarakat dalam bentuk pelatihan dan magang sesuai dengan
potensi lokal.b. Fasilitasi kegiatan perekonomian masyarakat, terutama usaha yang dilakukan oleh para
ibu rumah tangga masyarakat miskin produktifi. Dalam bentuk permodala usaha kepada para ibu rumah tangga masyarakat
miskin produktifii. Dalam bentuk kemitraan usaha antara UPKu dan masyarakat (sektor perikanan,
peternakan dan wisata)c. Kegiatan konservasi lingkungan berupa penanaman bakau di wilayah pesisir pantaid. Kegiatan pemeliharaan kelestarian lingkungan yang dapat dijadikan obyek wisata pesisir
dan pantai
Dokumentasi Pelaksanaan Program UPKu Barokah di Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung tahun 2011
Pembentukan UPKu
Peserta Musdes Sosialisasi dan Pembentukan Pengurus UPKu “BAROKAH”
Konservasi Lingkungan dan Wisata Pesisir
Penanaman media terumbu karang UPKu “BAROKAH” Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir Kabupaten
Tulungagung
Implementasi P2MPP tahun 2012 dengan hasil program berupa penguatan pemberdayaan
masyarakat pesisir dan pantai sebagai berikut:
1. UPKu Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
dengan kegiatan: Usaha Simpan Pinjam (USP), Usaha Ternak Kambing dan Usaha
Penyewaan Jaket Pelampung. Bantuan hibah barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali
Gulung 2 Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan Mesin Genset 2 Buah.
2. UPKu Duta Bahari, Desa Boncong Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban dengan
kegiatan: Usaha Simpan Pinjam (USP), Kemitraan Pengolahan Ikan Basah, Pelatihan
Pembuatan Trasi, Pelatihan Manajemen Administrasi Keuangan dan Pelatihan
Teknologi Informasi. Bantuan hibah barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali Gulung 4
Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan Mesin Genset 2 Buah
3. UPKu Tanjung Indah, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang
dengan kegiatan : Usaha Simpan Pinjam dan Kemitraan Unit Ekonomi Produktif. Hibah
barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 2 Unit dan Mesin Genset
2 Buah
4. UPKu Daeng Lestari, Desa Jabung Sisir Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo
dengan kegiatan: Penanaman Bakau, Pelatihan Manajemen Keuangan dan
Kewirausahaan dan Usaha Simpan Pinjam. Hibah barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali
Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan Mesin Genset 1 Buah
5. UPKu Barokah, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung dengan
kegiatan: Konservasi Terumbu Karang dan Konservasi penanama Mangrove, Pelatihan
Pembuatan Abon Ikan Dan Kerupuk Ikan, Magang Kewirausahaan, Usaha Simpan
Pinjam. Hibah barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan
Mesin Genset 2 Buah
6. UPKu Radita, Desa Ketapang Daya Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang
dengan kegiatan: Simpan Pinjam dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Pengembangan
Ternak Kambing, Bantuan Alat Tangkap Ikan Bagi Nelayan dan Kegiatan Pelatihan
Kewirausahaan Dan Komputer Bagi Pengurus. . Hibah barang berupa Box Ikan 1
Buah,Tali Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan Mesin Genset 2 Buah
7. UPKu Bina Insan Bahari, Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo
denga kegiatan: Usaha Simpan Pinjam (USP), Pengadaan Mesin Genset, Pelatihan
Pembuatan Krupuk Ikan dan Pembuatan Bakso Ikan dan Pelatihan Manajemen
Keuangan. . Hibah barang berupa Box Ikan 2 Buah,Tali Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 4 Unit
dan Mesin Genset 2 Buah
8. UPKu Mitra Anda, Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan dengan
kegiatan: Usaha Kios Nelayan dan Petani Tambak, Usaha Pinjaman Modal Usaha,
Usaha Simpan Pinjam Perempuan, Pelatihan Komputer dan Manajemen Administrasi
Keuangan dan Pelatihan Pengolahan Ikan Bandeng Presto. Hibah barang berupa Box
Ikan 2 Buah,Tali Gulung 4 Unit,Jaring Ikan 4 Unit dan Mesin Genset 2 Buah