Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PENGARUH KEGIATAN REBRANDING
TERHADAP BRAND AWARENESS ALFAMART
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
(S.I.Kom)
Nadia Saraswati Wahyudi
13140110054
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI MULTIMEDIA PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2017
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH
KEGIATAN REBRANDING TERHADAP BRAND AWARENESS ALFAMART”
adalah karya saya sendiri, bukan merupakan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis
oleh orang lain atau lembaga lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga
lain yang dirujuk dalam skripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Jika dikemudian hari terbukti ditemukan kecurangan atau penyimpangan, baik
dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia
menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah skripsi yang
telah saya tempuh.
Tangerang, 20 Juni 2017
(Nadia Saraswati Wahyudi)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
“PENGARUH KEGIATAN REBRANDING TERHADAP BRAND
AWARENESS ALFAMART”
Oleh
Nadia Saraswati Wahyudi
Telah diujikan pada hari Kamis, 27 Juli 2017 pukul 14.30 – 16.00 WIB dan
dinyatakan lulus dengan susunan penguji sebagai berikut
Ketua Sidang
(Wildan Hakim, S.Sos., M.Si.)
Penguji
(C. Eko Hadi Saputro, S.E., M.M)
Pembimbing
(Fakhriy Dinansyah, S.I.Kom, M.M.)
Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
(Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
– Paulo Coelho, The Alchemist
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya pada penelitian ini, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan
Rebranding terhadap Brand Awareness Alfamart” dapat diselesaikan tepat waktu.
Skripsi ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Program
Studi Multimedia Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Multimedia Nusantara.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak
yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan semangat selama proses pengerjaan
skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1. Fakhriy Dinansyah, S.I.Kom., M.M., selaku dosen pembimbing, yang telah
membimbing proses pembuatan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu,
2. Calvin Eko Hadi Saputro, S.E., M.M., dan Wildan Hakim, S.Sos., M.Si.,
selaku dosen penguji dan ketua sidang, yang telah memberikan banyak saran
untuk menyempurnakan skripsi ini,
3. Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M. Si., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara,
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
vi
4. Seluruh responden yang telah bersukarela dalam membantu proses
pengumpulan data pada skripsi ini,
5. Robertus Aditya, yang telah bersukarela menjadi rekan berdiskusi dalam
proses penyelesaian skripsi ini,
6. Orang tua serta adik peniliti, yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
kepada peneliti selama proses penyelesaian skripsi ini,
7. Jeremia Eka Christy Samosir, yang selalu memberikan doa, semangat, dan
dukungan penuh selama proses perkuliahan dan juga dalam proses
penyelesaian skripsi ini,
8. Sagita Rarasati, yang merupakan sahabat serta teman seperjuangan dalam
proses perkuliahan di Universitas Multimedia Nusantara,
9. Dwinurfalaksani Putri, Alexander Aji Wicaksono, dan M. Kasogi Imarwan
Gading, yang telah memberikan keceriaan serta dukungan selama proses
perkuliahan di Universitas Multimedia Nusantara,
10. Meilidha Cahya Nabila, Nabilah Niken, Puti Marviany Gasman, Astri Dwi
Hartari, Putrinka Femmy, Nadya Vidi Desiana, dan Sheila Putri Fajrianti,
yang telah memberikan keceriaan dan semangat serta dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini,
11. Mutiaranisa Dwiputri, Frizka Amalia, Thimotius Kevin, Amalia Maretita
Savira, dan Marsya Zoraya, yang telah memberikan semangat dan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini, dan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
vii
12. Teman-teman mahasiswa/i Universitas Multimedia Nusantara, khususnya
teman-teman dari Fakultas Ilmu Komunikasi serta teman-teman lain yang
telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari akan adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti terbuka dalam kritik dan saran terkait
penulisan skripsi ini. Harapan peneliti agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya, khususnya civitas akademika Universitas Multimedia Nusantara.
Tangerang, 20 Juni 2017
Nadia Saraswati Wahyudi
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
viii
PENGARUH KEGIATAN REBRANDING TERHADAP BRAND
AWARENESS ALFAMART
ABSTRAK
Oleh: Nadia Saraswati Wahyudi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin sengitnya persaingan dalam
bidang bisnis ritel, khususnya kategori minimarket. Kompetisi dalam bisnis ini
mengakibatkan perusahaan harus mengelola brand dengan baik di antara para
kompetitornya. Salah satu kegiatan pengelolaan brand adalah dengan melakukan
rebranding.
Teori/model yang digunakan pada penelitian ini adalah teori/model SMCR
(Source, Message, Channel, Respons). Teori ini menjelaskan bagaimana proses
sebuah pesan mampu diterima dengan penerima pesan. Metodologi yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Populasi yang dipilih pada penelitian berjumlah 7.542
responden dengan sample 380 responden yang merupakan pelanggan Alfamart di
wilayah BSD City. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh kegiatan rebranding
terhadap brand awareness Alfamart sebesar 65,2%.
Kata Kunci: Rebranding, Brand Awareness, Teori/Model SMCR, Kuantatif
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
ix
The Influences of Rebranding Activity to Brand Awareness of Alfamart
ABSTRACT
Oleh: Nadia Saraswati Wahyudi
This research is motivated by the competition in retail business, especially in
the minimarket category. The competition in this business makes the company have to
manage the brand well among its competitors. One of the brand management
activities is by doing a rebranding.
This research is using SMCR theory (Source, Message, Channel, Response)
as a grand theory. The theory explains how a message process can be received with
the message recipient. With a quantitative method, the population selected in this
study amounted to 7.542 respondents with a sample of 380 respondents who are
Alfamart customers in the BSD City region. This research is using the purposive
sampling technique as a sampling technique. The result of this research is there is
influence of rebranding activity to Alfamart brand awareness equal to 65,2%.
Keywords: Rebranding, Brand Awareness, Theory/Model SMCR, Quantitative
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK viii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xiii
Daftar Bagan xv
Daftar Tabel xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Penelitian 10
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xi
1.4 Kegunaan Penelitian 10
BAB II KERANGKA TEORI 11
2.1 Penelitian Terdahulu 12
2.2 Teori Sesuai dengan Variabel Penelitian 16
2.2.1 SMCR 16
2.2.2 Integrated Marketing Communication 18
2.2.3 Marketing Mix 20
2.2.4 Marketing Public Relations 23
2.2.5 Brand 27
2.2.6 Brand Awareness 31
2.2.7 Rebranding 34
2.3 Hipotesis Teoritis 39
2.4 Kerangka Teori 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42
3.1 Sifat Penelitian 42
3.2 Metode Penelitian 43
3.3 Populasi dan Sampling 44
3.4 Operasionalisasi Variabel 55
3.5 Teknik Pengumpulan Data 57
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 59
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xii
3.7 Teknik Analisis Data 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66
4.1 Subjek/Objek Penelitian 66
4.2 Hasil Penelitian 70
4.3 Pembahasan 112
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 119
5.1 Simpulan 119
5.2 Saran 120
DAFTAR PUSTAKA 124
LAMPIRAN 127
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Milestone Alfamart pada Tahun 2015 7
Gambar 2.1 Model SMCR 16
Gambar 2.2 Marketing Mix 4P 21
Gambar 2.3 Tingkatan Brand Awareness 32
Gambar 2.4 Kerangka Teoritis 41
Gambar 3.1 Store Locator “Alfa Gift” di BSD Bagian 1 46
Gambar 3.2 Store Locator “Alfa Gift” di BSD Bagian 2 47
Gambar 3.3 Store Locator “Alfa Gift” di BSD Bagian 3 48
Gambar 3.4 Store Locator “Alfa Gift” di BSD Bagian 4 49
Gambar 3.5 Store Locator “Alfa Gift” di BSD Bagian 5 50
Gambar 3.6 STD Alfamart 51
Gambar 3.7 Tabel Sampling Model Morgan-Krejcie 53
Gambar 4.1 Struktur Kepemilikan Per 31 Maret 2017 67
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xiv
Gambar 4.2 Gambaran Perseroan 68
Gambar 4.3 Grafik Histogram 108
Gambar 4.4 Grafik Plot 108
Gambar 5.1 Rangkuman Brand Knowledge 120
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xv
DAFTAR BAGAN
Diagram 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 70
Diagram 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia 71
Diagram 4.3 Data Responden Berdasarkan Pelanggan atau Bukan Pelanggan dari
Alfamart 72
Diagram 4.4 Data Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernahnya Berbelanja
di Alfamart BSD City 73
Diagram 4.5 Data Responden Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi Alfamart 74
Diagram 4.6 Jawaban Responden yang Mengikuti Media Sosial Alfamart 78
Diagram 4.7 Jawaban Responden yang Menggunakan Kartu Anggota 79
Diagram 4.8 Jawaban Responden yang Menggunakan Fasilitas Alfamart 80
Diagram 4.9 Jawaban Responden yang Menjadikan Alfamart sebagai Tempat
Berkumpul 81
Diagram 4.10 Jawaban Responden yang Merasa Diuntungkan dengan Adanya
Pedagang di Wilayah Alfamart 82
Diagram 4.11 Jawaban Responden akan Nama Alfamart yang Familiar 83
Diagram 4.12 Jawaban Responden Akan Nama Alfamart yang Identik dengan
Minimarket 84
Diagram 4.13 Jawaban Responden Akan Nama Alfamart yang Unik 85
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xvi
Diagram 4.14 Jawaban Responden yang Mengetahui Perubahan Logo Alfamart 86
Diagram 4.15 Jawaban Responden Akan Kenyamanan Berbelanja di Alfamart 87
Diagram 4.16 Jawaban Responden Akan Kepuasan Kebersihan dan Penerangan di
Alfamart 88
Diagram 4.17 Jawaban Responden atas Kenyamanan Tempat Parkir Alfamart 89
Diagram 4.18 Jawaban Responden Akan Adanya Pedagang di Sekitar Toko 90
Diagram 4.19 Jawaban Responden Mengetahui dari Pemberitaan Portal Berita Online
91
Diagram 4.20 Jawaban Responden yang Mengetahui dari Media Sosial Alfamart 92
Diagram 4.21 Jawaban Responden yang Mengetahui Secara Langsung 93
Diagram 4.22 Jawaban Responden yang Mengetahui Media Sosial Alfamart 96
Diagram 4.23 Jawaban Responden yang Mengetahui Kartu Anggota Alfamart 97
Diagram 4.24 Jawaban Responden yang Mengetahui Alfamart Sebagai Gerai
Komunitas 98
Diagram 4.25 Jawaban Responden yang Berbelanja di Alfamart Sehari-hari 99
Diagram 4.26 Jawaban Responden yang Memilih Alfamart Jika Dibandingankan
dengan Kompetitor 100
Diagram 4.27 Jawaban Responden yang Menilai Fasilitas Alfamart Lebih Baik
Dibandingkan Kompetitor 101
Diagram 4.28 Jawaban Responden yang Mengikuti Media Sosial Alfamart 102
Diagram 4.29 Jawaban Responden yang Menggunakan Kartu Anggota Alfamart 103
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xvii
Diagram 4.30 Jawaban Responden yang Mengasosiasikan Fasilitas ATM Center, dll.
pada Alfamart 104
Diagram 4.31 Jawaban Responden yang Mengasosiasikan Alfamart Sebagai Gerai
Komunitas 105
Diagram 4.32 Jawaban Responden yang Memilih Alfamart Sebagai Minimarket
Pilihan Pertama Bagi Masyarakat Smart Shopper 106
Diagram 5.1 Uji Pengaruh Setiap Dimensi Rebranding terhadap Brand Awareness
Alfamart 120
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Top Brand Award Segmen Minimarket (2016, Fase 2) 4
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu 14
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Variabel Rebranding 54
Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Variabel Brand Awareness 56
Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Variabel “Rebranding” 61
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Variabel “Brand Awareness” 62
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel “Rebranding” 63
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel “Brand Awareness” 63
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Variabel “Rebranding” dan “Brand Awareness” 64
Tabel 4.1 Tabulasi Pernyataan pada Variabel X (Kegiatan Rebranding) 75
Tabel 4.2 Tabulasi Pernyataan pada Variabel Y (Brand Awareness Alfamart) 94
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas 107
Tabel 4.4 Nilai Koefisien Korelasi 109
Tabel 4.5 Uji Korelasi 110
Tabel 4.6 Regresi Sederhana Variabel X dan Y 110
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
xix
Tabel 4.7 Uji ANOVA 111
Tabel 4.8 Nilai Koefisien 112
Tabel 4.9 Besar Pengaruh Dimensi Repositioning terhadap Brand Awareness 113
Tabel 4.10 Besar Pengaruh Dimensi Renaming terhadap Brand Awareness 113
Tabel 4.11 Besar Pengaruh Dimensi Redesigning terhadap Brand Awareness 114
Tabel 4.12 Besar Pengaruh Dimensi Relaunching terhadap Brand Awareness 114
Tabel 5.1 Saran Praktis 122
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis pada gerai ritel di Indonesia semakin hari semakin ketat
dan juga memerlukan tingkat kreativitas yang tinggi untuk bertahan dan bersaing
dalam bidang tersebut. Jagdish N. Sheth dan Rajendra Sisodia dalam Financial
Times: Mastering Marketing (2007, h. 291) menjelaskan bahwa bisnis ritel adalah
perantara yang paling penting karena melakukan kontak langsung dengan
konsumen. Sepanjang sejarahnya, sektor ritel sendiri sudah mengalami fungsi
yang berubah-ubah, seperti reaksi dari pola konsumsi dari para konsumen, seperti
misalnya peningkatan porsi belanja konsumen untuk jasa layanan, pergeseran
demografi, dan adanya teknologi yang semakin berkembang.
Adanya perkembangan zaman akan membawa kesenjangan di antara ritel
tradisional dan ritel modern. Untuk ritel tradisional, yaitu warung kecil, tentunya
lebih banyak menggunakan pembayaran berbasis uang tunai dan juga memiliki
keterbatasan integrasi dengan bank untuk mengelola pembelanjaan, persediaan,
dan juga pembayaran. Hal ini dapat berdampak pada sedikitnya keuntungan dari
standar dan infrastruktur pelaku bisnis yang lebih besar dalam bidang ritel.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
2
Sedangkan untuk ritel modern sendiri sudah memiliki rantai distribusi yang lebih
terintegrasi dibandingkan ritel tradisional, khususnya secara digital, sehingga
menciptakan sinergi di antara penggunanya. Lalu, standar bersama dapat
membuat informasi mengalir lebih efektif antara pemasok, peritel, dan bank untuk
meningkatkan visibilitas, efisiensi, dan proses otomasisasi. Maka dari itu,
kesenjangan dapat dilihat dari metode pembayaran dari kedua ritel tersebut
(Jumadil, 2013, para. 4-7).
Pada tahun 2016, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
menyatakan bahwa terjadi peningkatan penjualan dalam industri ritel di Indonesia
sekitar 10%. Hal ini seiringan dengan perbaikan perekonomian yang kian
membaik di tahun yang sama dan juga didukung oleh 14 paket kebijakan ekonomi
yang dikeluarkan pemerintah sejak akhir tahun 2015 dan berdampak pada daya
saing dan produktivitas industri ritel nasional. Keoptimisan APRINDO untuk
tahun 2017 sendiri adalah kembali meningkatnya penjualan di industri ritel, yang
berdasarkan rumus sederhana yaitu pertumbuhan industri ritel adalah 2 kali
sampai 2,5 kali dari pertumbuhan ekonomi nasional dan juga kemampuan
pemerintah dalam mendorong daya beli masyarakat yang memiliki dampak pada
kinerja industri ritel di Indonesia (Septian, 2016, para. 1-9).
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 252 juta jiwa, yang 50% di
antaranya merupakan usia produktif. Dengan begitu, Indonesia termasuk ke dalam
pasar yang paling potensial di Asia Tenggara bagi bisnis ritel. Modern trade pada
kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pada tahun 2015 di Indonesia
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
3
tumbuh sebesar 10,8%, dengan pertumbuhan tertinggi di segmen minimarket
yaitu 11% dan super & hypermarket sebesar 10,6%. Selanjutnya, penjualan toko
modern per-kapita nasional dapat mencapai US$ 60 dengan komposisi
minimarket 56% dan super & hypermarket 44%. Untuk minimarket di Indonesia
sendiri, market size di industri tersebut bernilai sekitar Rp 73 triliun dengan
pertumbuhan rata-rata 13,5% per-tahun di periode 2012-2015 (Dunia Industri,
2017).
Mengacu kepada Top Brand Awards (―Top Brand Survei 2016 Index 2‖,
2016) untuk kategori ritel terdapat sub-kategori SPBU, hypermarket, departemen
store, supermarket, minimarket, apotek/drugstore, supermarket perkakas rumah
& dekorasi, supermarket elektronik, supermarket bahan bangunan, gerai resmi
handphone, online shop barang elektronik, situs jual beli online, situs online
booking tiket pesawat dan travel, situs online reserves online, online shop fashion,
website penawaran diskon, jasa transportasi online, toko bakery/roti, toko buah-
buahan, toko coklat, toko es krim, toko donat, toko buku, toko stationary, toko
alat musik, toko perlengkapan olah raga, toko ban motor, café kopi, restoran
Indonesia, restoran seafood, restoran fastfood, restoran pizza, restoran bakmi,
restoran bakso, restoran ramen, restoran sushi, restoran Korea, restoran steak, all
you can eat resto, family karaoke, taman rekreasi air, taksi, klinik
kecantikan/perawatan kulit, salon kecantikan, jasa hair removal, SPA, rumah
sakit bersalin, rumah sakit mata, laboratorium, optik, fitness center, jasa laundry,
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
4
studio foto, pusat isi ulang tinta, budget hotel, biro perjalanan ibadah,
convenience store, dan jasa pengiriman uang non-bank.
Tabel 1.1 Top Brand Award Segmen Minimarket (2016, Fase 2)
Merek TBI TOP
Indomaret 47,0% TOP
Alfamart 46,4% TOP
Sumber: http://topbrand-award.com/top-brand-survei/survei-result/top_brand_index_2016_fase_2
Dari berbagai macam sub-kategori ritel, yang menjadi perhatian utama
pada penelitian ini adalah sub-kategori minimarket sendiri. Melalui tabel Top
Brand Award di atas, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bersaing ketat
dengan PT Indomarco Prismatama (Indomart). Walaupun begitu, data Shoppers
Tren Nielsen 2016 dalam Dhetira (2016) memaparkan bahwa Alfamart menjadi
toko modern yang paling disukai dan direkomendasikan oleh para konsumennya.
Selain itu, FranchiseGlobal.com (Heksa RP, 2016, para. 1-7) menyatakan bahwa
Alfamart telah sukses menembus pasar global, yaitu di negara Filipina.
Alfamart merupakan minimarket yang didirikan oleh Djoko Susanto,
dimulai dengan bisnis di bidang perdagangan dan distribusi terlebih dahulu pada
tahun 1989. Bisnis tersebut terus berjalan, hingga pada tahun 1999, Djoko
Susanto mulai berfokus pada bisnis ritel minimarket dengan mengakuisisi 141
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
5
gerai Alfa minimarket menjadi Alfamart. Perjalanan Djoko Susanto dalam
mengembangkan Alfamart setiap tahunnya patut diapresiasi. Hingga saat ini,
Alfamart sudah memiliki 12.710 gerai yang beroperasi. Alfamart mempunyai visi,
misi, dan filosofi yaitu selain berupaya memenuhi kebutuhan dan kenyamanan
pelanggan dengan menyediakan kebutuhan pokok dengan harga dan lokasi yang
terjangkau serta tempat berbelanja yang aman dan nyaman bagi pelanggan,
Alfamart mampu menjadi gerai komunitas bagi masyarakat sekitar. Alfamart juga
sukses mendirikan anak perusahaan PT Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) yang
berfokus pada perdanganan eceran melalui internet, Alfamidi, Alfa Express,
Alfamind, Alfacart, Lawson, dan juga DANDAN (Alfamart, 2017).
Melihat dari berkembangnya bisnis ritel di Indonesia, Alfamart menyadari
pentingnya mengelola komunikasi dengan baik kepada stakeholders, baik internal
stakeholders maupun external stakeholders. Dengan mengelola komunikasi yang
baik, maka perusahaan mampu memahami kemauan stakeholders, menyadari
perkembangan tren yang sedang berlangsung, atau bahkan mampu memutuskan
langkah-langkah perusahaan ke depannya.
Demi mencapai hal tersebut, tentunya perusahaan membutuhkan beberapa
SDM yang dapat membantu mencapai hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi,
yaitu peran dari public relations. Peran dari public relations adalah harus mampu
menguasai komunikasi dengan seluruh pihak dan memahami kasus dalam
menjadi problem solver. Praktisi public relations dituntut untuk menguasai
beberapa ruang lingkup, salah satunya adalah memasarkan sebuah produk atau
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
6
brand yang dimiliki oleh perusahaan. Brand sendiri berasosiasi dengan produk,
baik positif maupun negatif. Jika sebuah brand dikelola dengan baik, maka brand
mampu menaikkan angka penjualan sebuah produk. Namun sebaliknya, jika
perusahaan tidak mampu mengelola brand dengan baik, maka brand juga
mempunyai peran besar dalam menurunkan angka penjualan sebuah produk.
Maka dari itu brand harus mampu dikelola dengan tepat oleh pihak perusahaan,
dalam kasus seperti ini maka peran dari public relations dibutuhkan.
Salah satu kegiatan dari public relations dalam mengelola brand adalah
dengan melakukan pemasaran pada kegiatan rebranding sebagai bentuk
penegasan perusahaan terhadap identitasnya. Rebranding merupakan proses
perubahan image dan bersinggungan dengan persepsi masyarakat. Kegiatan
rebranding tentunya mempunyai tujuan utama yaitu mampu memiliki koneksi
yang baik dengan pelanggan. Pada pelaksanaannya pun cukup berisiko karena
tidak semua pelanggan menyukai langkah dari perusahaan ini.
Terdapat dua tipe rebranding, yaitu proaktif dan reaktif (Economic Times,
2016). Alfamart telah melakukan kegiatan rebranding yang bersifat proaktif, di
mana Alfamart melihat adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya dan
mendekatkan diri kepada pelanggan.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
7
Gambar 1.1 Milestone Alfamart pada Tahun 2015
Sumber: http://corporate.alfamartku.com/sejarah-alfamart
Pada Milestone Alfamart, kegiatan rebranding telah dilakukan pada tahun
2015 silam. Prahadi (2016) memaparkan bahwa Alfamart mempunyai empat
strategi besar dalam kegiatan rebranding yaitu strategi digital, meningkatkan
kualitas toko fisik, melakukan engagement dan personalisasi konsumen
menggunakan big data analytics, dan kehadiran Alfamart sebagai toko
komunitas.
Strategi digital yang dimaksud adalah dengan berfokus ke dalam
pengembangan penggunaan social media, mengingat internet merupakan salah
satu platform komunikasi masyarakat yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
8
Selain itu, meningkatkan kehadiran toko fisik pun juga menjadi salah satu
strategi rebranding, baik di dalam maupun di luar negeri, dan juga memperbaiki
tata letak bangunan agar lebih nyaman dan aman bagi para konsumennya.
Lalu, melakukan program Customer Relationship Management (CRM)
yang bekerja sama dengan member card Alfamart untuk memberikan saluran
promosi dan menjalin hubungan baik dengan para pelanggannya adalah sebagai
bentuk strategi rebranding dengan melakukan engagement dan personalisasi
konsumen yang menggunakan big data analysis. Mengingat pada era modern
seperti ini, bentuk komunikasi online dan lebih menjurus kepada target konsumen
adalah komunikasi yang lebih nyaman untuk dilakukan.
Alfamart juga hadir sebagai toko komunitas, di mana Alfamart
menginginkan masyarakat sekitar mampu menggunakan fasilitas-fasilitas yang
telah disediakan oleh Alfamart, seperti penggunaan ruangan di atas toko untuk
rapat warga setempat atau sekedar menjadi tempat perkumpulan warga setempat.
Alfamart membantu masyarakat dengan membuka sistem pembayaran online
yang berguna untuk pembayaran cicilan motor, pembayaran listrik, dan yang
lainnya.
Hasil dari rebranding tentunya akan berdampak terlebih dahulu pada
brand awareness terhadap brand yang bersangkutan. Sesuai dengan apa yang
dipaparkan oleh Kotler (2005), bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan
kepada sebuah produk, maka akan tercipta sebuah brand yang akan memengaruhi
bagaimana orang memandang sebuah produk. Dengan begitu, setelah melakukan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
9
kegiatan rebranding, apa yang dibentuk sedemikian rupa oleh Alfamart akan
memengaruhi persepi masyarakat sekitar, khususnya bagi masyarakat yang
merupakan pelanggan dari Alfamart. Hal-hal yang ditonjolkan oleh Alfamart,
yaitu strategi digital, peningkatan kehadiran toko fisik, melakukan engagement
dan personalisasi konsumen menggunakan big data analytics, dan kehadiran
Alfamart sebagai toko komunitas idealnya dapat ditangkap maknanya oleh
masyarakat sekitar.
Berlatar belakang pada kegiatan rebranding tersebut, terdapat suatu
kesempatan untuk melakukan penelitian yaitu apakah kegiatan rebranding yang
dijalankan Alfamart mampu memengaruhi brand awareness terhadap brand
Alfamart yang baru. Brand awareness dinilai sangat penting karena menjadi tolok
ukur pertama dalam mengukur kesuksesan brand dan menjadi salah satu faktor
yang mampu menaikkan penjualan sebuah produk.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik
perumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
1.2.1 Apakah ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart?
1.2.2 Seberapa besar pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart?
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
10
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian memiliki tujuan
untuk:
1.3.1 Mengetahui pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart dan,
1.3.2 Mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand
awareness Alfamart.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yaitu:
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini akan memberikan kontribusi pemikiran dalam
pengembangan Ilmu Komunikasi terutama pada bidang Public Relations, di mana
seorang praktisi melalui program-program public relations mampu menimbulkan
efek positif terhadap brand awareness, berangkat dari kegiatan rebranding.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pembelajaran bagi profesi
public relations dalam memanfaatkan peran dari kegiatan rebranding perusahaan
untuk dapat meningkatkan awareness pada sebuah brand.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
11
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kegiatan Rebranding
terhadap Brand Awareness Alfamart, dilakukan studi literatur terhadap
penelitian terdahulu atau kajian pustaka sebagai pendukung penelitian. Kajian
Pustaka yang digunakan merupakan penelitian terkait seputar peranan public
relations dalam menjalankan kegiatan rebranding dan hal-hal yang berkaitan
dengan peningkatkan brand awareness. Aspek-aspek yang diamati adalah judul
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, teori dan/atau konsep yang
digunakan, metode penelitian, populasi penelitian, dan hasil penelitian.
Judul penelitian pertama yang dijadikan referensi dalam penelitian ini
adalah Efektivitas Rebranding Es Krim Magnum Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Pendekatan Model AIDDA) yang disusun oleh Fraya
Amithyaputri dari Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang pada tahun
2015. Penelitian tersebut dilakukan kepada Wall’s Magnum karena maraknya
persaingan dalam industri makanan dan minuman, khususnya dalam produk es
krim. Dengan melakukan kegiatan rebranding, penelitian tersebut bertujuan untuk
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
12
mengetahui efektivitas dari kegiatan tersebut melalui marketing public relations
dalam keputusan pembelian konsumen melalui konsep AIDDA (Attention,
Interest, Desire, Decision, Action). Pengumpulan data untuk penelitian ini
dilakukan dengan tinjauan langsung ke lapangan dengan menyebar kuesioner
kepada konsumen dewasa yang merupakan penggemar es krim Magnum serta
melalui tinjauan pustaka. Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan
analisis validitas dan reliabilitas. Hasil dari penelitian tersebut adalah strategi
rebranding dari produk Magnum yang paling efektif adalah melalui fitur produk,
yakni varian rasa dan juga iklan yang ditampilkan melalui media televisi.
Kemudian, strategi rebranding Magnum semakin dikenal oleh masyarakat dan
membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut. Penelitian
ini dijadikan sebagai penelitian terdahulu karena sama-sama membahas kegiatan
rebranding. Yang membedakannya hanyalah karya tulis Fraya ingin mengukur
keputusan pembelian konsumen, sedangkan hasil karya penelitian kali ini adalah
ingin mengukur brand awareness dari kegiatan rebranding yang telah dilakukan
oleh Alfamart.
Judul penelitian kedua yang dijadikan referensi oleh peneliti adalah
Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Brand Experience Terhadap
Brand Loyalty Cinema XXI dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2008
yang disusun oleh Henny. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan adanya
persaingan dalam industri penyedia jasa, salah satunya adalah bioskop. Cinema
XXI dipilih karena bioskop tersebut cukup diperhatikan oleh masyarakat sebagai
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
13
bioskop dengan kualitas dan pelayanannya yang unggul. Namun, untuk tetap
bertahan dalam industri yang bersangkutan, maka Cinema XXI harus tetap
meningkatkan kinerjanya, beberapa di antaranya adalah merancang dan
mengimplementasikan strategi brand untuk meningkatkan dan mempertahankan
loyalitas konsumennya. Strategi-strategi tersebut adalah brand awareness, brand
image, serta brand experience. Dalam mengumpulkan data penelitian, Henny
melakukan desain survei, yaitu menyebarkan langsung kuesioner kepada
mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang merupakan responden dari penelitian
ini. Kemudian, data tersebut dianalisis menggunakan regresi berganda dan uji
pre-test dilakukan kepada 50 responden serta pengujian aktual dengan 250
responden. Hasil penelitian tersebut adalah pengalaman dari konsumen sangat
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek Cinema XXI. Penelitian ini
menjadikan penelitian terdahulu tersebut karena saat ini penelitian ini juga
meneliti mengenai brand awareness terhadap sebuah brand, yakni Alfamart.
Yang membedakan adalah tidak diangkatnya brand image dan brand experience
ke dalam penelitian serta hasil output yang juga berbeda.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
14
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Fraya
Amithyaputri
dari Universitas
Pelita Harapan
(2015)
Henny dari
Univertitas Pelita
Harapan
(2008)
Nadia Saraswati
Wahyudi dari
Universitas
Multimedia
Nusantara (2017)
Judul Penelitian Efektivitas
Rebranding Es
Krim Magnum
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
(Pendekatan Model
AIDDA)
Pengaruh Brand
Awareness, Brand
Image, dan Brand
Experience
Terhadap Brand
Loyalty Cinema
XXI.
Pengaruh Kegiatan
Rebranding
terhadap Brand
Awareness
Alfamart.
Masalah
Penelitian
Adanya persaingan
yang semakin ketat
di antara industri
makanan dan
minuman,
khususnya es krim,
maka penelitian
tersebut ingin
mengetahui
bagaimana dampak
rebranding yang
telah dilakukan
oleh Magnum.
Persaingan di
dalam industri
bioskop semakin
ketat dan
membutuhkan
keunggulan
tersendiri untuk
dapat bersaing
dengan
kompetitornya.
Alfamart telah
melakukan
kegiatan
rebranding yang
sudah pada tahun
2015 silam.
Kegiatan ini
bersifat proaktif
karena melihat
perkembangan
bisnis ritel yang
semakin pesat dan
kompetitif.
Tujuan
Penelitian
Menganalisis
efektivitas program
rebranding dalam
meningkatkan
keputusan
pembelian es krim
Magnum.
Mengetahui
bagaimana
pengaruh dari
brand awareness,
brand image, dan
brand experience
yang dimiliki oleh
konsumen Cinema
XXI terhadap
brand loyalty.
Mengetahui
pengaruh kegiatan
rebranding
terhadap brand
awareness
Alfamart, serta
mengetahui
seberapa besar
pengaruh kegiatan
rebranding
terhadap brand
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
15
awareness
Alfamart.
Teori yang
Digunakan
AIDDA. Brand. SMCR.
Metode
Penelitian
Deskriptif
Kuantitatif.
Deskriptif
Kuantitatif.
Eksplanatif
Kuantitatif.
Populasi
Penelitian
Masyarakat dengan
rentang usia 20-40
tahun, SES A-B,
pecinta es krim
yang mengunjungi
Magnum Café Mall
Grand Indonesia,
Jakarta.
Mahasiswa/i dari
Universitas Pelita
Harapan,
konsumen dari
Cinema XXI
Jakarta.
Pelanggan
minimarket
Alfamart di
seluruh wilayah
Bumi Serpong
Damai (BSD).
Hasil Penelitian Strategi rebranding
Magnum paling
efektif adalah
melalui fitur
produk dan iklan di
media televisi.
Lalu, strategi
tersebut berhasil
membangkitkan
keinginan
konsumen untuk
membeli produk
Magnum, ditandai
dengan semakin
banyaknya
masyarakat yang
mengenal
Magnum.
Hasil penelitian
menunjukkan
brand experience
konsumen Cinema
XXI mempunyai
pengaruh yang
positif terhadap
brand loyalty dari
Cinema XXI.
Hasil dari
penelitian
membuktikan
bahwa variabel
rebranding (X)
mempengaruhi
variabel brand
awareness (Y)
sebesar 65,2% .
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
16
2.2 Teori Sesuai dengan Variabel Penelitian
2.2.1 Model Shannon dan Weaver
Shannon dan Weaver dalam Ruben & Stewart (2006, h. 39) menjelaskan
komunikasi sebagai prosedur di mana satu pikiran dapat mempengaruhi pikiran
lain. Pikiran yang dimaksud bukan hanya berbentuk lisan ataupun tulisan,
melainkan musik, gambar-gambar bermuatan seni, pertunjukan teater,
pertunjukan balet, dan tingkah laku manusia lainnya. Shannon dan Weaver
melihat komunikasi sebagai proses satu arah di mana pesan dikirim oleh sumber
melalui saluran ke penerima. Model komunikasi yang dijabarkan oleh Shannon
dan Weaver dapat digambarkan seperti ini.
Gambar 2.1 Model SMCR
Berikut merupakan penjelasan dari model SMCR menurut Hovland dalam
Morissan (2015, h.17):
1. Source (Sumber)
Proses komunikasi berawal dari source (sumber) atau pengirim pesan.
Pesan yang dimaksud dapat berupa gagasan, ide atau pikiran yang
disampaikan kepada pihak penerima pesan. Sumber yang dapat dipercaya atau
Source Message Channel Receiver
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
17
kredibel akan dapat memperkuat nilai informasi yang akan disampaikan
dalam proses komunikasi.
2. Message (Pesan)
Pesan dapat berbentuk verbal dan non verbal kepada satu individu
ataupun lebih. Pesan juga merupakan produk fisik aktual yang telah
dienkoding oleh sumber.
3. Channel (Saluran)
Saluran merupakan jalan yang dilalui oleh pesan untuk menuju kepada
penerimanya. Saluran dapat berbentuk gelombang radio yang membawa pesan
dari penyiar radio, aliran udara yang beraroma parfum membawa pesan dari
pemilik parfum, dan sebagainya.
4. Receiver (Penerima Pesan)
Receiver atau penerima pesan dapat ditentukan oleh sumber dan juga
tidak dapat ditentukan oleh sumber, misalnya dalam program siaran televisi.
Sumber dan penerima pesan juga bisa berhubungan secara langsung maupun
dipisah oleh ruang dan waktu.
Melalui penjelasan mengenai model komunikasi SMCR di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa model komunikasi ini adalah model yang cukup simple
untuk membantu menjelaskan bagaimana alur sebuah komunikasi dapat berjalan,
mulai dari sumber, pesan, saluran, sampai ke penerima pesan.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
18
2.2.2 Integrated Marketing Communication (IMC)
Belch & Belch (2003, h. 11) menjelaskan bahwa pada tahun 1990-an,
integrated marketing communication (IMC) sudah masuk ke dalam perencanaan
dan strategi dari marketing communication. IMC diadopsi oleh banyak
perusahaan untuk membantu mempromosikan produk dan jasa kepada pelanggan
dengan teknik promosi yang baru.
IMC sendiri menurut American Association of Advertising Agency (The
4As) adalah:
―A concept of marketing communications planning that
recognizes the added value of comprehensive plan that evaluates the
strategic roles of a variety of communication disciplines –for
example, general advertising, direct response, sales promotions, and
public relations—and combines these disciplines to provide clarity,
consistency, and maximum communications impact.‖ (Belch &
Belch, 2003, h. 9)
Shimp dalam bukunya Advertising, Promotion, and Other Aspects of
Integrated Marketing Communication (2010, h. 10) menjalaskan IMC sebagai
berikut:
―IMC is a communications process that entails the planning,
creation, integration, and implementation of diverse forms of
marcom (advertisements, sales promotions, publicity releases,
events, etc.) that are delivered over time to a brand’s targeted
customers and prospects. The goal of IMC is ultimately to influence
or directly affect the behavior of the targeted audience. IMC
considers all touch points, or sources of contact, that a
customer/prospect has with the brand as potential delivery channels
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
19
for messages and makes use of all communications methods that are
relevant to customers/prospects. IMC requires that all of a brand’s
communication media deliver a consistent message. The IMC
process further necessitates that the customer/prospect is the starting
point for determining the types of messages and media that will
serve best to inform, persuade, and induce action.‖
Mengacu pada kedua penjelasan di atas, maka IMC dapat disimpulkan
sebagai sebuah konsep perencanaan dari marketing communications dalam
mengevaluasi peran-peran strategis dari berbagai disiplin ilmu komunikasi.
Dengan menggabungkan disiplin-disiplin ilmu komunikasi tersebut, IMC dapat
dipercaya mampu memberikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi
yang maksimal.
IMC memiliki tujuan utama untuk mempengaruhi atau langsung
mengubah perilaku dari target audience (TA). TA merupakan gabungan dari
target market (TM, kumpulan orang-orang yang mempuyai karakteristik yang
sama) dan juga para influencer.
IMC memiliki peran penting dalam branding. Menurut Belch & Belch
(2003, h. 14), alasan banyak perusahaan mengembangkan IMC adalah karena
adanya persaingan bisnis yang semakin ketat. Dengan persaingan bisnis yang
semakin ketat, brand identity dan brand equity menjadi dua hal pembeda antar-
brand dan di sinilah IMC digunakan untuk memperkuat kedua hal tersebut.
Brand yang sudah diketahui ataupun diingat dengan baik oleh masyarakat
akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Dengan begitu, ketika menjalankan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
20
pengembangan ataupun mempertahankan sebuah brand, IMC dapat menelaah
bagaimana sebuah informasi mengenai brand akan disampaikan secara tepat
kepada target audience.
2.2.3 Marketing Mix
Marketing mix merupakan bagian dari marketing tools yang mempunyai
tujuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan
dengan pelanggan. Marketing mix adalah sebuah bentuk implementasi strategi
marketing yang telah direncanakan oleh perusahaan. Perusahaan juga harus
mampu membaurkan marketing mix dengan program marketing yang telah
terintegrasi untuk mengomunikasikan serta menyampaikan nilai-nilai tambahan
kepada pelanggan yang sudah dipilih (Kotler & Armstrong, 2012 , h.51).
Menurut Belch & Belch (2003, h. 8), marketing mix adalah kegiatan yang
dilakukan oleh peran marketing dalam mengembangkan hubungan dengan
pelanggan melalui penelaahan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan secara
teliti, menawarkan harga yang tepat kepada pelanggan, mampu menghadirkan
produk pada tempat yang tepat dan, mengembangkan program-program promosi
atau komunikasi untuk membangun awareness dan interest terhadap produk
tersebut.
Kedua penjelasan dari Kotler & Armstrong dan Belch & Belch memiliki
pengertian yang sama mengenai marketing mix, yaitu kegiatan yang masuk ke
dalam marketing tools dalam menelaah keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
21
membangun awareness dan interest kepada produk. Selain itu, marketing mix
juga berperan dalam penyampaian nilai-nilai perusahaan yang terintegrasi dengan
produk, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
pelanggan. Bagi perusahaan yang sudah menjalankan marketing mix, maka
produk tersebut dapat dikatakan sudah memiliki karakteristik tersendiri.
Marketing mix terdiri dari empat variabel, yaitu Product, Price, Place, dan
Promotion (Kotler & Armstrong, h. 52, 2012).
Gambar 2.2 Marketing Mix 4P
Sumber: http://marketingmix.co.uk/
1. Product
Produk merupakan kombinasi dari barang dengan servis yang
ditawarkan oleh sebuah perusahaan kepada target market. Produk
terdiri dari ragam, kualitas, desain, fitur, brand, kemasan, dan servis.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
22
2. Price
Harga yang harus dibayar oleh pelanggan dalam memperoleh
sebuah produk. Harga terdiri dari daftar harga, diskon, pendapatan,
periode pembayaran, dan syarat kredit.
3. Place
Bagaimana perusahaan mengelola produk tersebut untuk mudah
didapatkan dan dikonsumsi oleh pelanggan. Tempat terdiri dari
saluran, cakupan, pemulihan, lokasi, persediaan, transportasi, dan
logistik.
4. Promotion
Rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengomunikasikan
sebuah produk dan membujuk pelanggan untuk segera membelinya.
Promosi terdiri dari iklan, personal selling, sales promotion, dan
public relations.
Melalui penjelasan di atas, 4P dapat menjadi acuan utama dalam
penyampaian nilai-nilai preposisi perusahaan. Langkah pertama, perusahaan harus
menawarkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
penawaran produk tersebut, maka perusahaan juga harus menentukan harga yang
sekiranya tepat dan bagaimana pelanggan memperoleh produk tersebut. Terakhir,
perusahaan tentunya harus mengomunikasikan produk tersebut kepada calon
pelanggan agar mau membeli atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan di
awal.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
23
Pada penelitian ini, variabel marketing mix yang digunakan adalah
product atau produk dan promotion atau promosi. Hal ini dikarenakan fokus
penelitian berada pada brand yang termasuk dalam kategori produk dan
bagaimana perusahaan melakukan promosi terhadap brand yang telah
dikelolanya.
2.2.4 Marketing Public Relations (MPR)
2.2.4.1 Public Relations dan MPR
Public relations menurut PR News dalam Wilcox & Cameron (2009, h. 5)
adalah sebuah fungsi manajemen di mana fungsi tersebut mampu mengevaluasi
perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau
perusahaan, dan merencanakan serta mengeksekusi suatu program untuk
mendapatkan pemahaman publik yang tepat.
Cutlip, dkk. dalam bukunya Effective Public Relations (Wilcox &
Cameron, 2009, h. 5) memaparkan bahwa public relations merupakan fungsi
manajemen yang mengidentifikasi, menetapkan, dan mempertahankan hubungan
yang baik di antara sebuah perusahaan dan publiknya.
Mengacu pada kedua penjelasan tersebut, public relations dapat diartikan
sebagai sebuah fungsi manajemen yang mengatur proses komunikasi dan
mengatur hubungan yang baik antara perusahaan dan stakeholders-nya, serta
mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan komunikasi yang terjadi di
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
24
perusahaan. Dengan begitu, public relations sering kali menjadi problem solver di
dalam sebuah perusahaan.
Wilcox & Cameron (2009, h. 19) berpendapat bahwa public relations dan
marketing memiliki jobdesk yang berbenturan antara satu sama lain. Public
relations dan marketing menggunakan communication tools yang sama dalam
menjangkau publiknya. Satu hal yang membedakan kedua bidang tersebut adalah
public relations berfokus pada membangun dan menjaga hubungan antara
perusahaan dengan stakeholders-nya, sedangkan marketing berfokus kepada
konsumen serta penjualan produk dan jasa. Dengan kata lain, ketika public
relations berbicara seputar publik, audiens, dan stakeholders, maka marketing
lebih sering berhubungan dengan target market, konsumen, dan pelanggan.
Philip Kotler memandang public relations sebagai peran yang mendukung
pemasaran perusahaan sebagai MPR. Sedangkan Thomas L. Harris menjelaskan
bahwa perbedaan public relations yang berfungsi mendukung pemasaran dapat
disebut sebagai MPR dan peran public relations yang tidak berhubungan
langsung dengan konsumen dapat dikatakan sebagai corporate public relation.
Dalam mendukung fungsi marketing, peran public relations harus mampu
menaikan awareness, mengedukasi, meningkatkan pemahaman, membangun
kepercayaan dan, memberikan alasan untuk membeli produk atau menggunakan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan (Wilcox & Cameron, 2009, h.20).
Penjelasan mengenai MPR di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MPR
merupakan bagian dari strategi pemasaran dan juga perusahaan yang berfungsi
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
25
untuk mengomunikasikan informasi yang selaras, merencanakan sponsor event,
dan mendukung kegiatan sosial yang menguntungkan masyarakat. Jika dikaitkan
dengan marketing mix, maka MPR terletak dalam variabel promosi karena tugas
MPR sendiri adalah mempromosikan produk yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan.
2.2.4.2 Fungsi MPR Sebagai Publisitas
Shimp (2010, h. 537) membagi fungsi dari MPR menjadi dua bagian,
yaitu proaktif dan reaktif. Proaktif MPR merupakan fungsi MPR yang
mencari celah dalam mengomunikasikan sebuah brand dari sebuah produk
dan biasanya digunakan bersamaan dengan iklan dan promosi penjualan.
Sedangkan reaktif MPR lebih kepada peran MPR dalam memperbaiki reputasi
perusahaan, mencegah erosi pasar, dan mendapatkan penjualan yang sempat
hilang.
Alat utama yang digunakan dalam proaktif MPR adalah publisitas.
Publisitas dapat digunakan untuk membangun citra perusahaan dan
memasarkan produk, yang tujuannya kembali pada menaikkan brand
awareness. Ketika brand yang sedang dibangun sudah berdiri kuat, maka
brand akan mudah masuk ke dalam benak konsumen.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
26
Terdapat beberapa peranan MPR dalam memperoleh publisitas, yaitu:
1. Product Release
Fokus kepada mengumumkan produk baru, memfasilitasi informasi
yang relevan mengenai keunggulan-keunggulan produk tersebut, dan
memberikan informasi lebih lanjut kepada pelanggan yang tertarik
mengenai produk tersebut. Informasi ini dapat dipublikasikan dalam
bentuk tulisan yang disebar melalui media cetak ataupun dalam bentuk
elektronik.
2. Executive Statemet Release
Rilis yang diterbitkan merupakan hasil informasi langsung dari pihak
eksekutif dalam ruang lingkup perusahaan, seperti chief executive. Yang
membedakannya dengan rilis produk adalah fokusnya rilis kepada isu-isu
yang relevan terhadap perusahaan dan biasanya berada dalam seksi
pemberitaan.
3. Feature Articles
Berisikan informasi yang cukup detail mengenai deskripsi produk dan
program-program lainnya. Artikel ini dapat dipublikasikan secara
langsung ke media, baik media cetak, media siar, dan media online.
Penjelasan dari Shimp (2010, h. 537-538) di atas dapat menjelaskan
fungsi MPR dalam publisitas. Publisitas merupakan hal penting yang harus
dilakukan ketika perusahaan ingin menaikkan brand awareness terhadap
brand yang dikelola. Ketika adanya sebuah perubahan yang terjadi dalam
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
27
sebuah brand, seperti terjadinya kegiatan rebranding, untuk
mengomunikasikan perubahaan tersebut, langkah awal yang dilakukan adalah
melakukan publisitas seluas-luasnya untuk menyebarkan informasi mengenai
perubahan tersebut agar masyarakat luas dapat menangkap informasi tersebut
dengan baik.
2.2.5 Brand
2.2.5.1 Definisi Brand
American Marketing Assosiation (AMA) dalam Strategic Brand
Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity (Keller, 2013, h.
30) menjelaskan bahwa brand merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol
ataupun kombinasi dari hal-hal tersebut yang dapat mengidentifikasi kelebihan
dan membedakan sebuah produk dari kompetitornya. Tidak hanya menjadi
pembeda dari kompetitor, brand dapat menciptakan awareness, reputasi, dan
kepentingan lainnya dalam ruang lingkup pasar.
Kotler & Keller (2012, h. 241) memandang brand sebagai sebuah produk
atau jasa yang dimensinya dapat membedakan mereka dengan kompetitor.
Perbedaan yang ditampilkan berupa hal yang fungsional, rasional, ataupun terikat
dengan performa dari brand yang bersangkutan.
Branding itu sendiri merupakan fase terminal yang melibatkan sumber
daya perusahaan beserta fungsinya dan bertujuan untuk menciptakan perbedaan
dibandingkan dengan perusahaan lain dengan brand kompetitornya. Dengan kata
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
28
lain, branding adalah proses menuju brand yang dituju dan biasanya branding
adalah tujuan utama dalam marketing.
Melihat penjelasan brand menurut para ahli tersebut, maka brand dapat
diartikan sebagai persepsi yang diterima oleh konsumen terkait dengan produk
dan perusahaan yang menaunginya. Selain itu, brand mampu menjadi hal yang
membedakan sebuah produk dengan kompetitornya. Dengan ciri khas yang
ditampilkan oleh brand, maka brand juga dapat menciptakan awareness dan
kepentingan lainnya dalam ruang lingkup pasar.
Perbedaan antara brand dan produk adalah produk merupakan sesuatu
yang dibuat atau diciptakan oleh perusahaan dalam pabrik, sedangkan brand
merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Maka dari itu, produk mampu
ditiru oleh kompetitor, namun brand yang akan membuat sebuah produk tersebut
unik. Brand tidak dapat disamakan dengan sebuah nama, karena brand akan sulit
ditiru oleh kompetitor. Hal ini didukung dengan sifat brand unik dan dapat
memberikan dampak psikologis terhadap konsumen.
Sebagai contohnya, tas Hermes memiliki brand yang sangat kuat dan
berasosiasi pada tas mahal dan prestisius. Ada banyak perusahaan tas yang
mencontek model-model dari tas tersebut, namun tas Hermes yang asli tentunya
mempunyai nilai tersendiri bagi konsumennya. Bahkan jika kita membeli yang
palsu, nilai dari brand tersebut tidak akan sama dengan nilai brand yang
diperoleh dari produk yang asli. Maka dari itu, brand dapat menjadi sebuah
identitas dari produk yang bersangkutan.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
29
2.2.5.2 Elemen-elemen dan Kriteria Elemen-elemen Brand
Keller (2013, h.141) memaparkan bahwa nama, alamat URL, logo,
simbol, karakter, spokepeople, slogan, jingle, kemasan, dan signage merupakan
elemen-elemen utama dalam brand karena hal-hal tersebut mampu membedakan
antara satu produk dengan kompetitornya. Untuk meningkatkan brand awareness,
maka kita harus mampu membentuk sebuah brand yang unik dan memberikan
kontribusi yang positif kepada pelanggan untuk lebih terlibat secara emosional.
Selanjutnya, Keller juga menjelaskan enam kriteria dalam memilih brand
element yang tepat bagi sebuah brand. Kriteria-kriteria tersebut dapat dijabarkan
seperti di bawah ini.
1. Memorable
Brand yang mudah dikenal dan diingat oleh konsumen akan
memudahkan produk mencapai brand awareness yang sudah ditargetkan
di awal. Elemen-elemen seperti nama, logo, dan tagline yang mudah
dikenal dan diingat tentunya akan memudahkan konsumen ketika produk
dihadapkan dengan kompetitornya.
2. Meaningful
Menentukan elemen-elemen brand akan lebih baik jika memiliki arti
tersendiri di mata perusahaan ataupun konsumen. Artinya, brand harus
mampu dijelaskan secara deskriptif dan persuasif. Selain itu, hal ini akan
memberikan keuntungan bagi brand karena meningkatkan kredibilitas dari
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
30
brand itu sendiri. Kategori ini akan sangat berpengaruh pada brand image
dan juga positioning dari brand yang bersangkutan.
3. Likeable
Brand harus mampu dibentuk secara unik dalam tampilannya untuk
disukai oleh konsumen. Hal-hal estetika, seperti bentuk tulisan, bentuk
kemasan, pemilihan warna kemasan, dan yang lainnya, akan membantu
brand untuk mendapatkan perhatian dari konsumennya apalagi jika
disandingkan dengan kompetitor.
4. Transferable
Kategori ini menjelaskan bahwa sebuah brand harus fleksibel; ketika
perusahaan ingin melakukan ekspansi maka brand mampu mengikuti arah
perusahaan melaju dan ketika brand ditempatkan di lintas geografi juga
brand harus mampu beradaptasi dan bersaing dengan produk-produk
setempat.
5. Adaptable
Hal-hal seperti kemampuan beradaptasi dalam lintas waktu dan juga
selalu up-to-date harus dilakukan oleh brand untuk mengikuti
perkembangan zaman dan juga opini serta nilai dari konsumen yang kerap
kali berubah.
6. Protectable
Kriteria yang terakhir adalah dapat dilindungi, baik secara hukum
ataupun dalam kompetensi dengan brand lainnya. Dalam melindungi
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
31
sebuah brand, ada tiga cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memilih
elemen brand yang mampu dilindungi secara hukum bahkan diskala
internasional, mendaftarkan hak cipta brand sesuai dengan ketentuan yang
ada, dan mempertahankan hak paten jika ada brand lain yang ingin meniru
apa yang sudah kita ciptakan.
Ketika sebuah brand sudah mampu menciptakan elemen-elemen
brand dan memenuhi keenam kriteria dalam memilih brand element, maka
produk akan mendapatkan brand awareness yang sesuai dengan target
mengingat produk tersebut sudah memiliki keunikan-keunikan yang menjadi
identitas dan juga pembeda dengan produk kompetitor.
2.2.6 Brand Awareness
2.2.6.1 Definisi Brand Awareness
Keller (2013, h. 73) menjelaskan bahwa brand awareness terbagi menjadi
dua, yaitu brand recognition dan brand recall performance. Brand recognition
adalah ketika konsumen mampu mengenal brand tersebut, walaupun hanya
melalui petunjuk yang diberikan. Sedangkan brand recall performance lebih
kepada kemampuan konsumen dalam menyangkutpautkan brand dengan kegiatan
sehari-hari. Biasanya brand yang mudah di-recall oleh konsumen adalah brand
yang merupakan pioneering atau merek pelopor.
Brand awareness menjadi salah satu tujuan utama dalam kegiatan
marketing karena dengan tingkat kesadaran yang tinggi akan sebuah brand maka
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
32
penjualan pun akan ikut terdongkrak. Kemampuan konsumen dalam mengenali
dan mengingat brand menjadi persaingan sengit antar-brand.
2.2.6.2 Tingkatan Brand Awareness
Level teratas dalam brand awareness adalah ketika sebuah brand mampu
menempati puncak pikiran konsumen. Untuk mengukur brand awareness,
Duritanto (2004, h. 54) juga menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan jika ingin
mengukur brand awareness dari sebuah produk mealui empat tingkatan.
Tingkatan-tingkatan tersebut dapat dilihat melalui piramida di bawah ini.
Gambar 2.3 Tingkatan Brand Awareness
Sumber: Darmadi Durianto (2004)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
33
1. Brand Unaware (Tidak Menyadari Merek)
Pada tahapan ini, konsumen masih sama sekali tidak mengetahui atau
memahami brand yang bersangkutan. Hal ini terjadi dikarenakan
kurangnya edukasi yang diberikan brand terhadap konsumen.
2. Brand Recognition (Pengenalan Merek)
Di sini brand mulai menjalankan tugasnya untuk mengingatkan
kembali apakah konsumen mengenal brand yang bersangkutan. Tahapan
ini dibantu dengan Aided Recall, yaitu mengenali atau menyadari sebuah
brand dengan disandingkan dengan kompetitornya.
3. Brand Recall (Pengingatan Kembali terhadap Merek)
Tahapan ini lebih sulit jika dibandingkan dengan tahapan sebelumnya,
yaitu brand recognition, karena di sini konsumen tidak akan dibantu sama
sekali (Unaided Recall) dengan bantuan brand lainnya untuk mengingat
apakah mereka fokus terhadap brand yang bersangkutan.
4. Top of Mind (Puncak Pikiran)
Terakhir, jika sebuah brand sudah mampu menempati top-of-mind dari
konsumen, maka brand tersebut sudah memiliki nilai brand awareness
yang tinggi. Di sini, konsumen tidak lagi harus diingatkan mengenai
brand karena mereka sudah mengasosiasikan brand dengan produk yang
digunakan atau kegiatan mereka sehari-hari.
Tingkatan brand awareness mampu menjadi patokan sebuah brand dalam
mengukur kesuksesannya. Ketika sebuah brand mampu mencapai tingkatan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
34
tertinggi, yakni top of mind, hal tersebut dapat mengarahkan produk ke kelas yang
tepat di antara konsumennya. Sebagai contohnya, brand air minum Aqua dinilai
sudah berada di dalam benak konsumennya. Ketika konsumen ingin membeli air
minum, maka hal yang terlintas di dalam benak mereka adalah air minum Aqua.
Bahkan, kata air minum pun identik dengan Aqua. Hal ini tentunya sangat
menguntungkan bagi perusahaan Aqua karena dengan begitu, konsumen akan
dengan sendirinya mencari-cari dan mengkonsumsi produk tersebut.
Pada penelitian ini, tingkatan brand awareness dapat dijadikan sebagai
dimensi penelitian pada variabel Y, yaitu brand awareness.
2.2.7 Rebranding
2.2.7.1 Definisi Rebranding
Kegiatan dalam mengubah sebuah nama baru, istilah, simbol, desain
ataupun kombinasi dari hal-hal tersebut yang bertujuan untuk mengembangkan
positioning sebuah brand dalam benak para stakeholders dapat disebut sebagai
rebranding. Perubahan yang dilakukan dengan kegiatan ini tidak selamanya
mengubah brand secara keseluruhan, namun terkadang rebranding dilakukan
hanya untuk sebatas membangun dan memperkuat brand yang sudah lama
dikelola (Muzellec & Lambkin, 2006, h. 803).
Rebranding dijadikan sebagai sebuah langkah yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengubah dan memperkuat elemen-elemen brand agar lebih
mewakili pandangan perusahaan akan tujuan-tujuan yang ingin diperoleh. Hal ini
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
35
tidak dapat dihindari, karena pada dasarnya perusahaan sama seperti makhluk
hidup yang terus berkembang.
Tentunya, salah satu tujuan dari rebranding adalah masih berkaitan
dengan kepentingan bisnis, yaitu untuk membuat produk yang bersangkutan
dengan brand semakin dikenal dan juga semakin dekat dengan kehidupan
konsumen.
2.2.7.2 Jenis Rebranding
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya di awal, dalam Economic
Times (2016) dipaparkan ada dua jenis rebranding, yaitu proaktif dan juga reaktif.
Rebranding yang termasuk ke dalam proaktif adalah jenis kegiatan rebranding
yang dilakukan atas dasar perusahaan yang ingin mengembangkan, melakukan
inovasi, masuk ke dalam lingkaran bisnis baru atau bahkan ingin memiliki
hubungan yang lebih baik lagi dengan konsumen. Sedangkan kegiatan rebranding
berjenis reaktif adalah ketika sebuah perusahaan atau produk mengalami
discontinued, merger ataupun akuisisi, permasalahan hukum, publisitas yang
buruk, dan berencana untuk memenangi kompetisi antar-brand.
Namun, menurut Muzellec & Lambkin (2006, h.805), jenis-jenis
rebranding dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Rebranding Evolutionary
Kategori ini menjabarkan bahwa kegiatan rebranding yang dilakukan
hanya sampai pada tingkat terkecil pada positioning perusahaan serta
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
36
estetika dari brand yang bersangkutan. Dengan begitu, perubahan yang
terjadi dalam kategori ini sering kali tidak disadari oleh konsumen.
2. Rebranding Revolutionary
Berlawanan dengan rebranding evolutionary, maka rebranding
revolutionary akan sangat terlihat oleh konsumen. Perubahan ini lebih
signifikan karena positioning dan estetika perubah drastis, seperti
perubahan nama dari brand.
Jenis-jenis rebranding, baik yang dipaparkan oleh Economic Times dan
Muzellec, mengacu pada perubahan yang didasari dari dorongan pihak internal
maupun eksternal. Rebranding menjadi alternatif perusahaan untuk tetap bertahan
dalam kompetisi brand yang semakin sengit. Ketika perusahaan memiliki tekanan
dari pihak internal ataupun eksternal mengenai brand, namun perusahaan tidak
berani mengambil langkah untuk melaksanakan kegiatan rebranding, maka
sewaktu-waktu brand yang dikelola akan kalah dengan kompetitor yang selalui
melakukan perbaikan-perbaikan brand.
2.2.7.3 Rebranding Mix
Muzellec dkk. dalam Kimberley (2012, h. 22) menjabarkan empat tahapan
yang sekiranya dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu repositioning, renaming,
redesign, dan relaunching. Tahapan ini disebut juga sebagai rebranding mix.
Rebranding mix juga menjadi dimensi dari kegiatan rebranding, karena mampu
menggambarkan secara tepat dan rinci apa saja yang dapat dilakukan jika sebuah
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
37
perusahaan menjalankan kegiatan rebranding. Berikut penjelasan dari tahapan
rebranding mix.
1. Brand Repositioning
Repositioning dilakukan untuk memposisikan kembali brand dalam
benak konsumen dan stakeholders lainnya. Di sini dapat dilihat bahwa
repositioning merupakan salah satu proses yang harus selalu
menyesuaikan pada waktu-waktu tertentu karena perubahan pasar yang
selalu mengikuti tren dan ketatnya kompetisi dengan kompetitor lainnya.
2. Brand Renaming
Proses renaming merupakan hal yang penting namun juga beresiko
karena di sini perusahaan ingin mengirimkan sinyal kuat dengan apa yang
terjadi di wilayah perusahaan, seperti pergantian strategi, memfokuskan
kembali aktivitas perusahaan, dan/atau pergantian kepemilikan
perusahaan. Dari perubahan nama yang dilakukan, biasanya juga terjadi
perubahan dari segi logo.
3. Brand Redesign
Mendesain ulang dengan mengubah hal-hal estetika dari perusahaan
seperti logo, kantor, iklan, dan elemen lainnya yang ingin perusahaan
tonjolkan kepada stakeholders-nya. Pesan yang sisipkan dalam tahap ini
harus sesuai dengan image dan nama dari brand tersebut.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
38
4. Brand Relaunching
Kegiatan ini merupakan aktivitas yang memberikan informasi kepada
konsumen terkait dengan perubahaan yang dialami oleh brand yang
bersangkutan. Perusahaan melakukan beberapa kegiatan. Untuk pihak
internal, dapat dilakukan melalui brosur, internal meeting, atau workshop.
Sedangkan untuk pihak eksternal, dapat melalui proses press release dan
advertising. Hal ini tentunya akan menentukan bagaimana stakeholders
menilai kegiatan rebranding yang telah dijalankan.
Secara garis besar, ketika perusahaan mengambil langkah untuk
melakukan kegiatan rebranding, maka rebranding mix dijadikan patokan dalam
pengubahan brand. Namun, jika dalam salah satu bagian dari rebranding mix
tersebut masih memiliki nilai yang menguntungkan bagi perusahaan, maka tidak
wajib untuk mengubah semunya. Hal ini dikarenakan untuk membangun nilai
brand saja akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jika terpaksa harus
mengganti, kemungkinan hanya untuk meng-update bagian-bagian kecil agar
dapat mengikuti perkembangan tren di pasar.
Dalam penelitian ini, rebranding mix digunakan sebagai dimensi pada
variabel X, yaitu kegiatan rebranding karena mampu menjelaskan secara rinci
bagaimana proses kegiatan rebranding terjadi dan hal-hal apa saja yang mampu
diubah dari sebuah brand.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
39
2.3 Hipotesis Teoritis
Hipotesis, menurut Creswell (2014, h. 197), merupakan prediksi-prediksi
yang dibuat oleh peneliti mengenai hubungan antarvariabel yang peneliti
harapkan. Penggunaan hipotesis hanya untuk penelitian-penelitian formal untuk
memperjelas ke mana alur penelitian tersebut diarahkan.
Kriyantono (2012, h. 28) menjabarkan hipotesis sebagai pernyataan yang
menjembatani di antara dua dunia, yakni dunia teori dengan dunia empiris.
Hipotesis mempunyai beberapa fungsi, di antaranya mengarahkan riset,
membantu menghindari trial and error, membantu menghilangkan variabel-
variabel yang tidak berhubungan dengan riset. Dan mengkualifikasi variabel
sehingga dapat diukur.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan pernyataan sementara
yang dibuat untuk menjadi panduan penulisan penelitian. Dalam hipotesis teoritis,
peneliti melihat permasalahan dari kerangka teori terlebih dahulu sebelum terjun
ke lapangan. Hipotesis terbagi menjadi dua, yaitu hipotesis penelitian dan
hipotesis statistika.
2.3.1 Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
2.3.2 Hipotesis Statistika
Secara garis besar, hipotesis statistika akan ada apabila peneliti
menggunakan sampel pada penelitiannya. Hipotesis statistika terbagi menjadi
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
40
dua, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis analisis (Ha). Menurut Bungin (2011,
h. 89-90), hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang memiliki bentuk dasar atau
statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y
yang akan diteliti atau variabel independen (X) tidak memengaruhi variabel
dependen (Y). Sedangkan, hipotesis analisis (Ha) berlawanan dengan hipotesis
nol, di mana hipotesis ini menyatakan bahwa adanya hubungan atau signifikansi
hubungan antara variabel X dan variabel Y.
2.3.2.1 Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart.
2.3.2.2 Hipotesis Analisis (Ha)
Ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
41
2.4 Kerangka Teoritis
Gambar 2.4 Kerangka Teoritis
Teori penelitian ini diawali dengan model SMCR yang merupakan teori
utama, lalu penelitian ini membahas IMC dan marketing mix. Dalam penjelasan
marketing mix, peneliti lebih berfokus pada variabel produk dan promosi, karena
kedua hal tersebut menjadi dasar Alfamart menjalankan kegiatan rebranding.
Selanjutnya, penelitian ini membahas rebranding dan peran MPR dalam
melakukan publikasi bahwa Alfamart telah melakukan kegiatan rebranding. Hasil
dari publikasi tersebut tentunya diukur dengan pengukuran brand awareness
dalam ruang lingkup pelanggan Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Menurut Creswell (2014, h.5), penelitian kuantitatif merupakan metode-
metode yang menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antarvariabel, dengan begitu data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Penelitian kuantitatif perlu memiliki
asumsi-asumsi yang dapat menguji teori secara deduktif, mencegah adanya bias,
mengontrol penjelasan alternatif, dan mampu menggeneralisasi serta menerapkan
kembali penemunya. Jadi, penelitian kuantitatif memiliki prosedur yang
sistematis atau linear –sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukan
sehingga alurnya selalu maju.
Selain itu, Abidin (2015, h. 17) menjelaskan penelitian kuantitatif sebagai
penelitian yang bersandar pada pengumpulan dan analisis data angka atau
numerik yang menggunakan strategi survei ataupun eksperimen, mengadakan
pengukuran serta observasi, dan melakukan pengujian teori dengan menggunakan
uji statistik yang tepat.
Secara singkat, penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
menggunakan data berupa angka untuk menganalisis permasalahan yang ingin
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
43
diselesaikan. Biasanya, penelitian kuantitatif menggunakan pandangan
positivistik, mengingat penelitian ini berdasarkan objektivitas data.
Penelitian ini menggunakan sifat kuantitatif untuk menjelaskan dan
menjawab permasalahan, menjabarkan teori yang digunakan, serta melakukan
perhitungan yang tepat pada variabel-variabel yang relevan. Sebagaimana sifat ini
diaplikasikan pada penjelasan mengenai hubungan kegiatan rebranding dengan
brand awareness Alfamart.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian
kuantitatif ini adalah metode survei. Dalam rancangan tersebut, peneliti
mendeskripsikan kecenderungan, perilaku ataupun opini dari suatu populasi
dengan meneliti sampel dari populasi tersebut. Hasil dari penelitian terhadap
sampel yang sudah dipilih oleh peneliti akan disimpulkan untuk membuat sebuah
klaim terhadap hasil survei tersebut (Creswell, 2014, h. 215-216).
Survei yang dilakukan berpatokan pada rancangan metode survei
eksplanatif. Survei ini dilakukan peneliti karena ingin mengetahui situasi atau
kondisi tertentu (Kriyantono, 2012, h. 60). Sesuai dengan penelitian ini, peneliti
melakukan survei eksplanatif dengan sifat asosiatif, di mana peneliti ingin
menjelaskan hubungan antara kedua variabel, yakni kegiatan rebranding yang
berdampak pada brand awareness.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
44
Survei yang dilaksanakan peneliti akan dilakukan secara langsung di
lapangan dan bertemu dengan sampel terkait, yaitu pelanggan Alfamart di
wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) yang sudah dipilih dengan baik. Dari hasil
survei tersebut, tentunya peneliti dapat mengetahui apakah kegiatan rebranding
yang dilakukan perusahaan ritel tersebut memiliki pengaruh terhadap brand
awareness.
3.3 Populasi dan Sampling
3.3.1 Populasi
Sebelum menentukan sampling, peneliti harus mampu mengidentifikasi
populasi terlebih dahulu, mengetahui besaran populasi yang sudah ditetapkan, dan
bagaimana cara mengidentifikasi individu di dalam populasi. Peneliti juga dapat
menunjukan kerangka sampling yang dapat digunakan kepada responden
potensial dari populasi yang dituju (Cresswell, h. 218).
Menurut Abidin (2015, h. 270), populasi dalam statistika dapat diartikan
sebagai kumpulan individu yang memiliki karakteristik khas dan menjadi
perhatian dalam penelitian yang sedang dijalankan. Populasi tidak hanya sebatas
orang, namun bisa pula binatang ataupun tumbuhan.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart di wilayah Bumi
Serpong Damai (BSD) yang berjumlah kurang lebih 7.542 orang. Wilayah ini
diambil oleh peneliti dengan alasan BSD merupakan wilayah perumahan dan juga
tidak jauh kantor pusat dari Alfamart sendiri berdiri di wilayah Cikokol,
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
45
Tangerang. Maka dari itu, jika terjadi perubahan terhadap toko Alfamart, maka
wilayah BSD menjadi masuk ke dalam prioritas utama untuk menjalankan
perubahan, khususnya dalam bentuk rebranding ini.
Jumlah populasi di dapat dengan menggunakan aplikasi ―Alfa Gift‖ untuk
memperoleh berapa jumlah toko di wilayah BSD. ―Alfa Gift‖ merupakan aplikasi
mobile resmi yang dikeluarkan oleh Alfamart dengan fitur-fitur seperti katalog,
pesan, events, dan store locator. Melalui store locator, peneliti dapat mengetahui
berapa banyak toko beserta lokasinya dalam radius 2 km dari titik pengguna
aplikasi. Peneliti menggunakan titik lampu merah Giant BSD sebagai titik radius
2 km dan dalam radius tersebut terdapat 24 toko Alfamart di wilayah BSD.
Namun, ada 2 toko yang tidak dimasukan ke dalam skripsi ini, yaitu
Alfamart Stasiun Serpong dan Alfamart Apartemen Treepark BSD. Alfamart
Stasiun Serpong tidak dimasukkan ke dalam skripsi ini dikarenakan letaknya di
luar wilayah BSD City dan Alfamart Apartemen Treepark BSD belum memiliki
bentuk fisik pada saat penelitian ini dilakukan. Maka dari itu, hanya 22 toko
Alfamart di wilayah BSD City yang menjadi objek penelitian.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
46
Gambar 3.1. Store Locator ―Alfa Gift‖ di BSD Bagian 1
Sumber: Aplikasi ―Alfa Gift‖
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
47
Gambar 3.2 Store Locator ―Alfa Gift‖ di BSD Bagian 2
Sumber: Aplikasi ―Alfa Gift‖
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
48
Gambar 3.3 Store Locator ―Alfa Gift‖ di BSD Bagian 3
Sumber: Aplikasi ―Alfa Gift‖
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
49
Gambar 3.4 Store Locator ―Alfa Gift‖ di BSD Bagian 4
Sumber: Aplikasi ―Alfa Gift‖
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
50
Gambar 3.5 Store Locator ―Alfa Gift‖ di BSD Bagian 5
Sumber: Aplikasi ―Alfa Gift‖
Dengan berpatokan pada Struk Transaction Per-day (STD) yang dimiliki
oleh Alfamart, yaitu sebesar 342 struk per-hari di setiap pelanggan, maka jika
dikalikan dengan 22 gerai toko, struk yang keluar di wilayah BSD sekitar 7.542
struk atau pelanggan.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
51
Gambar 3.6 STD Alfamart
Sumber: Financial Indicator YTD September 2016
3.3.2 Sampling
Abidin (2015, h. 270) menjelaskan sampling merupakan bagian dari
populasi yang dipilih dengan aturan tertentu dan digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang menggambarkan atau mewakili jumlah populasi.
Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kriyantono (2012, h. 160), di
mana topik riset yang dilakukan cukup umum, maka teknik yang digunakan
peneliti untuk melakukan teknik sampling adalah purposive sampling atau
sampling purposif. Teknik ini termasuk ke dalam sampling nonprobabilitas, di
mana sampel tidak melalui teknik random dan maka dari itu semua anggota
populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Dalam purposive sampling, peneliti akan melakukan survei kepada warga
BSD yang merupakan pelanggan dari Alfamart dan meminta membandingkan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
52
antara Alfamart sebelum melakukan kegiatan rebranding dan sesudah melakukan
kegiatan rebranding.
Purposive sampling dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
(Kriyantono, 2012, h. 164). Rumus Slovin digunakan untuk menentukan sampel
dengan jumlah populasi yang telah diketahui. Penelitian ini menggunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
N = N / 1 + Ne2
= 7.542/ 1 + 7.542 (0,052)
= 379,8539410728 380 orang/responden
Selain menggunakan rumus Slovin, penelitian ini juga melakukan
penyesuaian pengambilan sample dengan mengacu pada tabel sampling Model
Morgan-Krejcie. Pada tabel sampling tersebut, dengan jumlah populasi sebesar
7.542 orang/responden maka sample yang diambil sebanyak 364
orang/responden.
Namun, penelitian ini tetap mengambil jumlah responden terbesar, yaitu
dari perhitungan rumus Slovin sebanyak 380 orang/respoden. Kriteria dari sampel
yang dianggap mewakili adalah pelanggan dari minimarket Alfamart di wilayah
BSD.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
53
Gambar 3.7 Tabel Sampling Model Morgan-Krejcie
Sumber: Sugiyono dalam Abidin (2015)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
54
3.4 Operasionalisasi Variabel
3.4.1 Operasionalisasi Konsep Variabel Rebranding
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Variabel Rebranding
Variabel
Pokok Dimensi Indikator Pertanyaan
Rebranding
Brand
Repositioning
Perubahan esensi brand
menjadi ―Thoughtfully Smart‖
- Mengikuti media sosial
Alfamart
- Memiliki kartu anggota
Alfamart
Penguatan konsep gerai
komunitas
- Menggunakan fasilitas
Alfamart, seperti ATM
Center, pembayaran
pulsa, pembayaran listrik,
pembayaran kredit
kendaraan, dll.
- Menjadikan Alfamart
sebagai tempat
berkumpul bersama
warga sekitar
- Merasa diuntungkan
dengan adanya pedagang
di wilayah Alfamart
Brand Renaming
Nama yang familiar
- Nama ―Alfamart‖ cukup
familiar
- Nama ―Alfamart‖ identik
dengan minimarket
Nama yang unik
- Nama ―Alfamart‖
merupakan nama yang
unik
- Nama ―Alfamart‖ tidak
pernah ditemukan di
manapun kecuali sebagai
minimarket
Brand
Redesigning Perubahan pada logo Alfamart
- Warna merah dan kuning
identik dengan Alfamart
- Mengetahui bahwa logo
Alfamart berubah
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
55
Perubahan interior toko
- Ukuran rak yang lebih
mudah dijangkau
- Kebersihan dan
penerangan yang lebih
baik
Perubahan eksterior toko
- Tempat parkir yang lebih
rapi dan aman
- Adanya pedagang di
sekitar toko
Brand
Relaunching
Pelanggan mengetahui
perubahan dari media
- Membaca pemberitaan
mengenai kegiatan
rebranding Alfamart di
portal berita online
- Mengetahui informasi
mengenai kegiatan
rebranding Alfamart dari
media sosial Alfamart
(Twitter/Facebook/Instag
ram/Line Official
Account)
Pelanggan mengetahui
perubahan secara langsung
- Mengetahui informasi
mengenai kegiatan
rebranding Alfamart
secara langsung Sumber Dimensi: Muzellec & Lambkin (2006)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
56
3.4.2 Operasionalisasi Konsep Varianel Brand Awareness
Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Variabel Brand Awareness
Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan
Brand
Awareness
Pengenalan
merek (brand
recognition)
Tingkatan pengenalan
rebranding Alfamart
- Mengetahui media sosial
Alfamart
- Mengetahui adanya kartu
anggota Alfamart
- Mengetahui Alfamart
sebagai gerai komunitas
Perbandingan Alfamart dengan
kompetitor setelah rebranding
- Berbelanja di Alfamart
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
- Memilih Alfamart jika
dibandingkan dengan
kompetitornya
- Fasilitas Alfamart lebih
baik jika dibandingkan
dengan kompetitornya
Pengingatan
kembali terhadap
merek (Brand
Recall)
Tingkatan responden
mengetahui fungsi minimarket
Alfamart
- Mengikuti media sosial
Alfamart
- Menggunakan kartu
anggota Alfamart
- Fasilitas ATM Center,
pembayaran pulsa,
pembayaran listrik, kredit
kendaraan, dll. pada
minimarket diasosiasikan
pada Alfamart
Puncak pikiran
(top of mind)
Alfamart sebagai minimarket
pilihan masyarakat smart
shopper
- Mengasosiasikan Alfamart
sebagai gerai komunitas
- Alfamart merupakan
minimarket yang menjadi
pilihan pertama bagi
masyarakat smart shopper
Sumber Dimensi: Darmadi Durianto (2004)
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
57
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk memperkuat
penelitian mengenai pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart terbagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
3.5.1 Data Primer
Data primer menurut Narimawati (2008, h. 98) merupakan data yang
berasal dari sumber pertama. Data tersebut harus dicari melalui responden, yaitu
orang yang dijadikan objek penelitian. Data primer yang peneliti gunakan yaitu:
3.5.1.1 Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket menurut Kriyantono (2012, h. 97) adalah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner dapat diisi dengan atau tanpa bantuan kehadiran periset. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencari informasi terhadap masalah yang sedang
diteliti dan responden dapat menjawab pertanyaan dengan bebas dengan
ketidakadaan pengaruh dari orang lain.
Kuesioner diberikan kepada responden yang dituju, yaitu pelanggan
minimarket Alfamart di wilayah BSD, dalam rangka mengetahui pandangan
mereka terhadap kegiatan rebranding yang memengaruhi brand awareness
Alfamart. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup, di mana
responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan alternatif jawaban yang telah
diberikan untuk penelitian ini.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
58
Bentuk kuesioner skala likert yang digunakan adalah skala dengan 4 poin,
karena dengan hanya memberikan 4 pilihan maka dapat mempermudah responden
dalam memilih jawaban dengan jawaban yang pasti. Skala likert dengan 4 poin
ini menunjukan:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
3.5.2 Data Sekunder
Menurut Narimawati (2008, h. 94), data sekunder merupakan data yang
sudah tersedia sehingga peneliti hanya mencari dan mengumpulkan data. Jadi,
data sekunder merupakan pelengkap bagi data primer yang diperoleh secara
langsung dari lapangan oleh peneliti.
3.5.2.1 Studi Literatur
Studi dokumen digunakan untuk menunjang kelengkapan data primer dan
digunakan sebagai data sekunder, dengan cara membaca beberapa sumber atau
literatur untuk memberikan informasi sesuai dengan pandangan para ahli dan
secara empiris. Peneliti membaca referensi-referensi, baik berupa buku, jurnal
online, karya ilmiah, atau bahkan artikel online yang berkaitan erat dengan
kegiatan rebranding dan brand awareness untuk dapat memahami kedua topik
tersebut.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
59
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas akan dilaksanakan
kepada 30 orang Mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Angkatan 2013, Universitas
Multimedia Nusantara, untuk mengetahui akurasi kuesioner. Setelah mengetahui
keakuratan kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya tersebut, kemudian
akan disebarkan kepada responden utama, yakni pelanggan minimarket Alfamart
di wilayah BSD.
3.6.1 Uji Validitas
Creswell (2014, h.222) mewajibkan peneliti melakukan validitas untuk
mengetahui apakah peneliti dapat menghasilkan kesimpulan atau dugaan yang
penting dari skor-skor yang diperoleh dari instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian. Terdapat tiga bentuk validitas, yaitu content validity (apakah item yang
dianalisis benar-benar sesuai dengan konten yang ada di dalam item tersebut?),
predictive validty (apakah skor yang diperoleh sudah memprediksi kriteria yang
diukur dan hasilnya berkorelasi dengan hasil lainnya?), dan yang terakhir adalah
construct validity (apakah item yang dianalisis sudah sesuai dengan konstruksi
atau konsep hipotesis?).
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi bivariat
Pearson dan alat bantu Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi
16,0. Pengujian dalam SPSS dikatakan valid jika pada rhitung > rtabel pada nilai
signifikansi 5% untuk item yang diuji. Sebaliknya, jika rhitung < rtabel pada nilai
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
60
signifikansi 5%, maka item yang diuji dikatakan tidak valid. Ringkasan uji
validitas terhadap penelitian ini dapat dilihat melalui tabel berikut.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
61
Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Variabel ―Rebranding‖
Dimensi dan
Indikator rhitung rtabel Keterangan
Brand
Repositioning
Rebranding_1 0,491 0,361 Valid
Rebranding_2 0,534 0,361 Valid
Rebranding_3 0,458 0,361 Valid
Rebranding_4 0,529 0,361 Valid
Rebranding_5 0,581 0,361 Valid
Brand Renaming
Rebranding_6 0,535 0,361 Valid
Rebranding_7 0,424 0,361 Valid
Rebranding_8 0,732 0,361 Valid
Rebranding_9 0,350 0,361 Tidak valid
Brand Redesigning
Rebranding_10 0,353 0,361 Tidak valid
Rebranding_11 0,639 0,361 Valid
Rebranding_12 0,635 0,361 Valid
Rebranding_13 0,585 0,361 Valid
Rebranding_14 0,636 0,361 Valid
Rebranding_15 0,420 0,361 Valid
Brand Relaunching
Rebranding_16 0,640 0,361 Valid
Rebranding_17 0,710 0,361 Valid
Rebranding_18 0,583 0,361 Valid
Pada uji validitas yang dilakukan dalam variabel rebranding, dapat
dikatakan bahwa terdapat 2 pernyataan yang tidak valid dari 18 yang telah diuji.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
62
Maka dari itu, 2 pernyataan yang tidak valid tersebut tidak akan disebar dalam
kuesioner.
Tabel 3.5. Rangkuman Uji Variabel Variabel ―Brand Awareness‖
Dimensi dan
Indikator rhitung rtabel 5% Keterangan
Brand recognition
Awareness_1 0,758 0,361 Valid
Awareness_2 0,800 0,361 Valid
Awareness_3 0,747 0,361 Valid
Awareness_4 0,545 0,361 Valid
Awareness_5 0,809 0,361 Valid
Awareness_6 0,797 0,361 Valid
Brand recall
Awareness_7 0,745 0,361 Valid
Awareness_8 0,666 0,361 Valid
Awareness_9 0,613 0,361 Valid
Top of mind
Awareness_10 0,632 0,361 Valid
Awareness_11 0,721 0,361 Valid
Melalui uji validitas pada variabel brand awareness, seluruh pernyataan
dikatakan valid sesuai dengan standar rhitung > rtabel dengan signifikansi 5%. 11
pernyataan tersebut akan dimasukan ke dalam kuesioner yang akan disebar
kepada sampel yang telah ditentukan.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
63
3.6.2 Uji Reliabilitas
Peneliti juga harus mampu mengetahui penggunaan instrumen
sebelumnya apakah sudah sesuai dengan adanya reliabilitas atau bahkan tidak
sesuai sama sekali. Mengetahui reliabilitas dapat dilakukan dengan dua langkah,
yaitu konsistensi internal (apakah respons dari setiap item sudah konsisten dengan
konstruk yang dibuat sebelumnya?) dan korelasi test-retest (apakah skor yang
dihasilkan selalu stabil walaupun instrumennya digunakan pada waktu yang
berbeda?) (Creswell, 2014, h. 223).
Uji reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus
alpha dengan uji signifikansi yang dilakukan pada taraf a = 0,05. Instrumen dapat
dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari rtabel, yaitu 0,361.
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Rebranding
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.855 18
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Brand Awareness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.899 11
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
64
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Variabel Rebranding dan Brand Awareness
Variabel rhitung rtabel Keterangan
X (Rebranding) 0,855 0,361 Reliabel
Y (Brand
Awareness) 0,899 0,361 Reliabel
Hasil uji reliabilitas pada variabel rebranding dan brand awareness sudah
dapat dikatakan reliabel atau konsisten. Hal ini berpatokan pada nilai koefisien
reliabilitas pada kuesioner rebranding sebesar 0,855 dan nilai koefisien
reliabilitas pada kuesioner brand awareness sebesar 0,899, yang mana nilai
koefisien reliabilitas keduanya lebih besar dari rtabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh melalui
penelitian, baik data primer, maupun data sekunder. Berikut tahapan analisis yang
digunakan dalam penelitian:
3.7.1 Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah nilai suatu hubungan antara dua atau lebih
variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian
(Bungin, 2011, h. 194).
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
65
Analisis korelasi berfungsi untuk melihat kekuatan hubungan antara
variabel bebas ―Rebranding Alfamart‖ dengan variabel terikat ―Brand
Awareness‖, atau bertujuan mencari tahu seberapa kuat variabel bebas
memengaruhi variabel terikat dalam penelitian. Kemudian, penelitian dilanjutkan
dengan analisis regresi sederhana.
3.7.2 Analisis Regresi Linear Ganda
Menurut Bungin (2011: 232), uji regresi digunakan untuk menguji
pengaruh bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Rancangan ini juga digunakan untuk melihat perbedaan besar kecil pengaruh
variabel. Dalam penelitian ini, uji regresi digunakan untuk melihat pengaruh dari
―Rebranding Alfamart‖ terhadap ―Brand Awareness‖.
Dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS),
peneliti akan menganalisis data. Data yang dihasilkan oleh SPSS tersebut untuk
mengetahui pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
Hasil data yang dikelola menggunakan SPSS akan menentukan apakah variabel
rebranding sangat berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap brand awareness
masyarakat terhadap Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Subjek/Objek Penelitian
4.1.1 Profil Perusahaan
Berdasarkan informasi yang dikutip dari website resmi perusahaan
(Alfamart, 2017), Alfamart merupakan perusahaan yang berfokus kepada bisnis
ritel di bidang minimarket dengan menyediakan berbagai barang-barang
kebutuhan pokok. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan Alfamart
mengutamakan tempat belanja yang aman, nyaman, dan berlokasi di tempat yang
terjangkau bagi masyarakat sekitar. Alfamart mampu melayani kurang lebih 3 juta
pelanggan setiap harinya pada lebih dari 12.710 toko yang tersebar se-Indonesia.
Dengan didukung lebih dari 132.000 karyawan, Alfamart menjadi salah satu
pembuka lapangan kerja di Indonesia.
Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Djoko Susanto dengan langkah
pertama mengakuisisi 141 toko Alfa minimarket menjadi Alfamart. Sebelumnya,
Djoko Susanto memulai bisnis di bidang perdagangan dan distribusi terlebih
dahulu di tahun 1989 - 1999. Dengan pengalaman mengelola bisnis perdagangan
dan distribusi, sekarang Alfamart juga sukses mendirikan anak perusahaan PT
Sumber Trijaya Lestari (Alfaonline) yang berfokus pada perdanganan eceran
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
67
melalui internet, Alfamidi, Alfa Express, Alfamind, Alfacart, Lawson, dan juga
DANDAN.
Gambar 4.1 Struktur Kepemilikan Per 31 Maret 2017
Sumber: Public Expose Alfamart 2017
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
68
Gambar 4.2 Gambaran Perseroan
Sumber: Public Expose Alfamart 2017
Alfamart selalu berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR) yang terbagi
menjadi 5, yaitu ―Alfamart Care‖ yang membantu masyarakat sekitar dengan
kegiatan sosial, ―Alfamart Smart‖ yang berfokus kepada bidang pendidikan,
―Alfamart Sport‖ yang mensponsori kegiatan olahraga, ―Alfamart Clean and
Green‖ yang mewujudkan lingkungan sekitar yang bersih dan sehat, ―Alfamart
SMEs‖ yang membantu pengusaha kecil dan menengah di sekitar lingkungan
toko, dan yang terakhir ―Alfamart Vaganza‖ yang aktif terlibat dalam kegiatan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
69
pengembangan seni dan budaya. Melalui program CSR ini, Alfamart memperkuat
posisinya bukan hanya sebatas minimarket saja namun juga sebagai gerai
komunitas.
Kartu AKU, FLAZZ, dan AKU BNI menjadi kartu yang memberikan
keuntungan terhadap pelanggan dari Alfamart. Keuntungan-keuntungan tersebut
adalah Promo Hematku dan Kalender Belanja, Spesialku dan Hadiahku
Spesialku, dan masih banyak lagi keuntungan lainnya.
Untuk menyampaikan informasi, Alfamart menggunakan media website
yang mencangkup semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain
website, Alfamart juga memiliki aplikasi mobile seperti ―Alfa Gift‖, ―AlfaStamp‖,
―Alfa Mikro App‖, dan ―Alfacart‖ yang berguna untuk menjalin hubungan yang
lebih baik lagi dengan konsumennya serta memudahkan konsumen untuk
melakukan transaksi perbelanjaan di Alfamart.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Identitas Responden
Pada penelitian ini, identitas responden yang berjumlah 380 orang dibagi
menjadi lima kategori yaitu jenis kelamin, usia, merupakan atau tidak merupakan
pelanggan dari Alfamart, pernah atau tidak pernahnya berbelanja di Alfamart, dan
frekuensi mengunjungi Alfamart dalam seminggu.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
70
4.2.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram 4.1 menunjukan sebanyak 118 responden laki-laki atau 31,1 %
dari total responden dan 262 responden perempuan atau 68,9 % dari total
respoden. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebesar 262 orang.
68,9%
31,1%
Jenis Kelamin
Wanita
Pria
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
71
4.2.1.2 Berdasarkan Usia
Diagram 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia
Diagram 4.2 menunjukan sebanyak 8 responden berusia di bawah 15
tahun (2,1%), disusul dengan 62 responden yang berusia 16 tahun sampai dengan
20 tahun (16,3%), 186 responden berusia 21 tahun sampai dengan 25 tahun
(48,9%), 29 responden berusia 26 tahun sampai dengan 30 tahun (7,6%), 26
responden berusia 31 tahun sampai dengan 35 tahun (6,8%), 22 responden berusia
36 tahun sampai dengan 40 tahun (5,8%), 12 responden berusia 41 tahun sampai
dengan 45 tahun (3,2%) dan, 26 responden berusia 46 tahun sampai dengan 50
tahun (6,8%) dan 9 responden berusia di atas 50 tahun (2,4%). Dari hasil diagram
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia 21 tahun
sampai dengan 25 tahun, yaitu sebesar 186 orang.
2,1%
16,3%
48,9%
7,6%
6,8%
5,8%
3,2% 6,9%
2,4%
Rentan Usia
< 15 tahun
16 tahun - 20 tahun
21 tahun - 25 tahun
26 tahun - 30 tahun
31 tahun - 35 tahun
36 tahun - 40 tahun
41 tahun - 45 tahun
46 tahun - 50 tahun
> 50 tahun
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
72
4.2.1.3 Berdasarkan Pelanggan atau Bukan Pelanggan dari Alfamart
Diagram 4.3 Data Responden Berdasarkan Pelanggan atau Bukan Pelanggan dari
Alfamart
Diagram 4.3 menunjukan sebanyak 355 responden (93,4 %) merupakan
pelanggan dari Alfamart dan 25 responden (6,6%) merupakan bukan pelanggan
dari Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden merupakan pelanggan Alfamart, yaitu sebesar 355
responden (93,4%).
93,4%
6,6%
Pelanggan Alfamart
Ya
Tidak
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
73
4.2.1.4 Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernahnya Berbelanja di Alfamart
BSD City
Diagram 4.4 Data Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernahnya
Berbelanja di Alfamart BSD City
Diagram 4.4 menunjukan sebanyak 319 responden (83,9%) yang pernah
berbelanja di Alfamart BSD City dan 61 responden (16,1%) tidak pernah
berbelanja di Alfamart BSD City. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden pernah berbelanja di Alfamart BSD
City, yaitu sebesar 319 orang.
83,9%
16,1%
Berbelanja di Alfamart BSD City
Ya
Tidak
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
74
4.2.1.5 Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi Alfamart
Diagram 4.5 Data Responden Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi Alfamart
Diagram 4.5 menunjukan sebanyak 176 responden (46,3%) mengunjungi
Alfamart kurang dari satu kali dalam seminggu, 91 responden (23,9%)
mengunjungi Alfamart satu kali dalam seminggu, 96 responden (25,3%)
mengunjungi Alfamart dua sampai tiga kali dalam seminggu, 9 responden (2,4%)
mengunjungi Alfamart empat sampai lima kali dalam seminggu dan, 8 responden
(2,1%) mengunjungi Alfamart lebih dari lima kali dalam seminggu. Dari hasil
diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
mengunjungi Alfamart sebanyak < 1 kali dalam seminggu, yaitu sebesar 176
orang.
46%
24,1%
25,4%
2,4% 2,1%
Frekuensi Mengunjungi Alfamart
< 1 kali dalam seminggu
1 kali dalam seminggu
2-3 kali dalam seminggu
4-5 kali dalam seminggu
> 5 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
75
4.2.2 Hasil Data dan Jawaban Responden
Bagian ini akan menampilkan data-data yang berisikan jawaban responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner. Penyajian data
diambil dari hasil pengolahan menggunakan SPSS 16.0 dengan memasukan skala
frekuensi yang telah dipilih. Skala menggunakan pengukuran likert berupa (1)
Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Setuju, dan (4) Sangat Setuju.
4.2.2.1 Variabel X Kegiatan Rebranding
Tabel berikut memberikan hasil tabulasi pernyataan responden pada
variabel X, yaitu kegiatan rebranding.
Tabel 4.1 Tabulasi Pernyataan pada Variabel X (Kegiatan Rebranding)
No Pernyataan Skor
Total 1 2 3 4
Brand Repositioning
Indikator: Perubahan esensi brand menjadi
―Thoughtfully Smart‖
1. Saya mengikuti media sosial Alfamart
(Twitter/Facebook/Instagram/Line Official
Account) 129 117 109 25 380
2. Saya menggunakan kartu anggota Alfamart 151 88 80 61 380
Indikator: Penguatan konsep gerai komunitas
3. Saya menggunakan fasilitas Alfamart,
seperti ATM Center, pembayaran pulsa &
listrik, pembayaran kredit kendaraan, dll.
37 47 144 152 380
4. Saya menjadikan Alfamart sebagai tempat
berkumpul bersama warga sekitar 163 106 90 21 380
5. Saya merasa diuntungkan dengan adanya 41 77 179 83 380
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
76
pedagang di wilayah Alfamart
Brand Renaming
Indikator: Nama yang familiar
6. Nama ―Alfamart‖ merupakan nama yang
familiar 8 12 124 236 380
7. Nama ―Alfamart‖ identik dengan
minimarket 15 53 143 169 380
Indikator: Nama yang unik
11. Nama ―Alfamart‖ merupakan nama yang
unik 34 88 164 94 380
Brand Redesigning
Indikator: Perubahan bentuk logo
12. Saya mengetahui bahwa logo Alfamart
berubah 124 120 102 34 380
Indikator: Perubahan interior toko
14. Ukuran rak display menjadi lebih mudah
dijangkau 11 43 202 124 380
15. Kebersihan dan penerangan toko menjadi
lebih baik 11 49 198 122 380
Indikator: Perubahan eksterior toko
17. Tempat parkir yang lebih rapi dan aman 21 89 189 81 380
18. Saya dapat menemukan pedagang yang
berjualan di sekitar toko 14 66 191 109 380
Brand Relaunching
Indikator: Pelanggan mengetahui dari media
19. Saya pernah membaca pemberitaan
mengenai kegiatan rebranding Alfamart di
portal berita online 115 148 99 18 380
20. Saya mengetahui informasi mengenai
kegiatan rebranding Alfamart dari media
sosial Alfamart 125 147 85 23 380
Indikator: Pelanggan mengetahui secara
langsung
21. Saya mengetahui informasi mengenai
kegiatan rebranding Alfamart melalui
pengamatan secara langsung 106 187 112 34 380
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
77
Dalam tabel 4.7 terdapat hasil tabulasi data jawaban responden terhadap
variabel X, yaitu rebranding. Pada tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa
variabel rebranding memiliki empat dimensi yang dijelaskan melalui rebranding
mix. Dimensi-dimensi tersebut adalah brand repositioning, brand renaming,
brand redesigning dan, brand relaunching. Penjelasan untuk masing-masing
dimensi adalah sebagai berikut.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
78
1. Brand Repositioning
Pada dimensi brand repositioning, terdapat dua buah indikator yang
mewakili pernyataan dari kuesioner, yaitu perubahan esensi brand ―Thoughtfully
Smart‖ dan penguatan konsep gerai komunitas.
a. Indikator Perubahan Esensi brand Menjadi ―Thoughtfully Smart‖
Diagram 4.6 Jawaban Responden yang Mengikuti Media Sosial Alfamart
Diagram 4.6 menunjukan jawaban responden bahwa terdapat 129
responden (33,9%) yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖, 117 responden
(30,8%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 109 responden (28,7%) yang menjawab
―Setuju‖ dan, 25 responden (6,6%) yang menjawab ―Sangat Setuju‖ pada
pernyataan pertama dalam indikator Indikator perubahan esensi brand menjadi
―Thoughtfully Smart‖. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
79
bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ pada pernyataan pertama,
yaitu sebesar 129 responden (33,9%).
Diagram 4.7 Jawaban Responden yang Menggunakan Kartu Anggota
Diagram 4.7 menunjukan 151 responden (39,7%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 88 responden (23,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 80
responden (20,9%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 61 responden (16,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator Indikator
perubahan esensi brand menjadi ―Thoughtfully Smart‖. Dari hasil diagram
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak
Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 151 responden (39,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
80
Diagram 4.8 Jawaban Responden yang Menggunakan Fasilitas Alfamart
Diagram 4.8 menunjukan 37 responden (9,7%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 47 responden (12,4%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 144
responden (37,9%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 152 responden (40%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator penguatan
konsep gerai komunitas. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu
sebesar 152responden (40%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
81
Diagram 4.9 Jawaban Responden yang Menjadikan Alfamart sebagai Tempat
Berkumpul
Diagram 4.9 menunjukan 163 responden (42,9%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 106 responden (27,9%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 90
responden (23,7%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 21 responden (5,5%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator penguatan
konsep gerai komunitas. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ pada pernyataan kedua, yaitu
sebesar 163 responden (42,9%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
82
Diagram 4.10 Jawaban Responden yang Merasa Diuntungkan dengan Adanya
Pedagang di Wilayah Alfamart
Diagram 4.10 menunjukan 41 responden (10,8%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 77 responden (20,3%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 177
responden (47,1%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 83 responden (21,8%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan ketiga dalam indikator penguatan
konsep gerai komunitas. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan kedua, yaitu sebesar 179
responden (47,1%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
83
2. Brand Renaming
Pada dimensi brand renaming, terdapat dua buah indikator yang mewakili
pernyataan dari kuesioner, yaitu nama yang familiar dan nama yang unik.
a. Indikator Nama yang Familiar
Diagram 4.11 Jawaban Responden akan Nama Alfamart yang Familiar
Diagram 4.11 menunjukan 8 responden (2,1%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 12 responden (3,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 124
responden (32,6%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 236 responden (62,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator nama yang
familiar. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 236 responden
(62,4%).
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
84
Diagram 4.12 Jawaban Responden Akan Nama Alfamart yang Identik dengan
Minimarket
Diagram 4.12 menunjukan 15 responden (3,9%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 53 responden (13,9%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 143
responden (37,6%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 169 responden (44,5%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator nama yang
familiar. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 169 responden
(44,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
85
b. Indikator Nama yang Unik
Diagram 4.13 Jawaban Responden Akan Nama Alfamart yang Unik
Diagram 4.13 menunjukan 34 responden (8,9%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 88 responden (23,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 164
responden (43,2%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 94 responden (24,7%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator nama yang
unik. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas
menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 164 responden
(43,2%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
86
3. Brand Redesigning
Dimensi brand redesigning memiliki tiga buah indikator yang mewakili
pernyataan dari kuesioner, yaitu penguatan bentuk logo dan tagline, perubahan
design interior dan, perubahan design eksterior.
a. Indikator Penguatan Bentuk Logo
Diagram 4.14 Jawaban Responden yang Mengetahui Perubahan Logo Alfamart
Diagram 4.14 menunjukan 124 responden (32,6%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 120 responden (31,6%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
102 responden (26,8%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 34 responden (8,9%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator penguatan
bentuk logo. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
87
mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu
sebesar 124 responden (32,6%).
b. Indikator Perubahan Design Interior
Diagram 4.15 Jawaban Responden Akan Kenyamanan Berbelanja di Alfamart
Diagram 4.15 menunjukan 11 responden (2,9%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 43 responden (11,3%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 202
responden (53,2%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 124 responden (32,6%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator perubahan
interior toko. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 202
responden (53,2%).
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
88
Diagram 4.16 Jawaban Responden Akan Kepuasan Kebersihan dan Penerangan di
Alfamart
Diagram 4.16 menunjukan 11 responden (2,9%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 49 responden (12,9%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 198
responden (52,1%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 122 responden (32,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator perubahan
interior toko. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan kedua, yaitu sebesar 198
responden (52,1%).
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
89
c. Indikator Eksterior Toko
Diagram 4.17 Jawaban Responden atas Kenyamanan Tempat Parkir Alfamart
Diagram 4.17 menunjukan 21 responden (5,5%) yang menjawab ―Sangat Tidak
Setuju‖, 89 responden (23,4%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 189 responden
(49,7%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 81 responden (21,3%) yang menjawab
―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator ekterior toko. Dari
hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab
―Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 189 responden (49,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
90
Diagram 4.18 Jawaban Responden Akan Adanya Pedagang di Sekitar Toko
Diagram 4.18 menunjukan 14 responden (3,7%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 66 responden (17,4%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 191
responden (50,3%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 109 responden (28,7%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator perubahan
eksterior toko. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan ketiga, yaitu sebesar 191
responden (50,3%).
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
91
4. Brand Relaunching
Dimensi brand relaunching memiliki dua buah indikator yang mewakili
pernyataan dari kuesioner, yaitu mengetahui dari media dan mengetahui secara
langsung.
a. Indikator Mengetahui dari Media
Diagram 4.19 Jawaban Responden Mengetahui dari Pemberitaan Portal Berita
Online
Diagram 4.19 menunjukan 115 responden (30,3%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 147 responden (38,9%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
98 responden (26,1%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 18 responden (4,7%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator mengetahui
dari pemberitaan portal berita online. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
92
disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Tidak Setuju‖ pada pernyataan
pertama, yaitu sebesar 148 responden (38,9%).
Diagram 4.20 Jawaban Responden yang Mengetahui dari Media Sosial Alfamart
Diagram 4.20 menunjukan 125 responden (32,9%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 147 responden (38,7%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
85 responden (22,4%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 23 responden (6,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator mengetahui
dari pemberitaan media. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ pada pernyataan pertama,
yaitu sebesar 147 responden (38,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
93
b. Indikator Mengetahui Secara Langsung
Diagram 4.21 Jawaban Responden yang Mengetahui Secara Langsung
Diagram 4.21 menunjukan 106 responden (27,9%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 127 responden (33,7%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
111 responden (29,45%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 34 responden (8,9%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator mengetahui
secara langsung. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas menjawab ―Tidak Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 128
responden (33,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
94
4.2.2.2 Variabel X Brand Awareness Alfamart
Tabel berikut memberikan hasil tabulasi pernyataan responden pada
variabel Y, yaitu brand awareness Alfamart.
Tabel 4.2 Tabulasi Pernyataan Responden pada Variabel Y (Brand Awareness
Alfamart)
No Pernyataan Keterangan
Total 1 2 3 4
Brand Recognation
Indikator: Tingkatan Pengenalan Kegiatan
Rebranding Alfamart
1. Saya mengetahui media sosial Alfamart 84 115 140 41 380
2. Saya mengetahui adanya kartu anggota
Alfamart 47 126 155 52 380
3. Saya mengetahui Alfamart sebagai gerai
komunitas 80 147 123 30 380
Indikator: Perbandingan Alfamart dengan
Kompetitor
4. Saya berbelanja di Alfamart untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari 36 56 185 103 380
5. Jika dihadapkan dengan kompetitor lain
(minimarket lain), saya tetap memilih
Alfamart
36 143 145 56 380
6. Fasilitas Alfamart jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan kompetitornya 24 149 149 58 380
Brand Recall
Indikator: Tingkatan Responden dalam
Mengetahui Fungsi Alfamart
7. Saya mengikuti media sosial Alfamart 126 126 100 28 380
8. Saya menggunakan kartu anggota Alfamart 111 105 111 53 380
9. Fasilitas ATM Center, pembayaran pulsa &
listrik, pembayaran kredit kendaraan, dll. di
minimarket diasosiasikan pada Alfamart
39 80 154 107 380
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
95
Top of Mind
Indikator: Alfamart sebagai Minimarket Pilihan
Masyarakat Smart Shopper
10. Saya mengasosiasikan Alfamart sebagai
gerai komunitas 76 155 122 27 380
11. Alfamart merupakan minimarket yang
menjadi pilihan pertama bagi masyarakat
smart shopper
31 131 163 55 380
Pada tabel di atas, memperlihatkan hasil tabulasi data jawaban responden
terhadap variabel Y yaitu brand awareness Alfamart. Selain itu, di tabel 4. Dapat
dilihat dimensi yang dimiliki oleh brand awareness berangkat dari tahapan brand
awareness, yaitu brand recognition, brand recall dan, top of mind. Penjelasan
untuk masing-masing dimensi adalah sebagai berikut.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
96
1. Brand Recognition
Dimensi brand recognition memiliki dua buah indikator yang mewakili
pernyataan dari kuesioner, yaitu tingkatan pengenalan rebranding Alfamart dan
perbandingan Alfamart dengan kompetitor.
a. Indikator Tingkatan Pengenalan Kegiatan Rebranding Alfamart
Diagram 4.22 Jawaban Responden yang Mengetahui Media Sosial Alfamart
Diagram 4.22 menunjukan 84 responden (22,1%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 115 responden (30,3%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 140
responden (36,8%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 41 responden (10,8%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator tingkatan
pengenalan rebranding Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
97
disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu
sebesar 140 responden (36,8%).
Diagram 4.23 Jawaban Responden yang Mengetahui Kartu Anggota Alfamart
Diagram 4.23 menunjukan 47 responden (12,4%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 126 responden (33,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 155
responden (40,8%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 52 responden (13,7%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator tingkatan
pengenalan rebranding Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan ketiga, yaitu
sebesar 155 responden (40,8%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
98
Diagram 4.24 Jawaban Responden yang Mengetahui Alfamart Sebagai Gerai
Komunitas
Diagram 4.24 menunjukan 80 responden (21,1%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 147 responden (38,7%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 123
responden (32,4%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 30 responden (7,9%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan keempat dalam indikator tingkatan
pengenalan rebranding Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Tidak Setuju‖ pada pernyataan
keempat, yaitu sebesar 147 responden (38,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
99
b. Indikator Perbandingan Alfamart dengan Kompetitor Setelah Rebranding
Diagram 4.25 Jawaban Responden yang Berbelanja di Alfamart Sehari-hari
Diagram 4.25 menunjukan 36 responden (9,5%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 54 responden (14,7%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 185
responden (48,7%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 103 responden (27,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator perbandingan
Alfamart dengan kompetitor. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan pertama, yaitu sebesar 185
responden (48,7%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
100
Diagram 4.26 Jawaban Responden yang Memilih Alfamart Jika Dibandingankan
dengan Kompetitor
Diagram 4.26 menunjukan 36 responden (9,5%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 143 responden (37,6%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 145
responden (38,2%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 56 responden (14,7%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator perbandingan
Alfamart dengan kompetitor. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan kedua, yaitu sebesar
145responden (38,2%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
101
Diagram 4.27 Jawaban Responden yang Menilai Fasilitas Alfamart Lebih Baik
Dibandingkan Kompetitor
Diagram 4.27 menunjukan 24 responden (6,3%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 149 responden (39,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 149
responden (39,2%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 58 responden (15,3%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan ketiga dalam indikator perbandingan
Alfamart dengan kompetitor. Dari hasil diagram tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa mayoritas menjawab ―Tidak Setuju‖ dan ―Setuju‖ secara serempak pada
pernyataan ketiga, yaitu masing-masing sebesar 149 responden (39,2%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
102
2. Brand Recall
Dimensi brand recall memiliki satu indikator yang mewakili pernyataan
dari kuesioner, yaitu tingkatan pengetahuan fungsi Alfamart.
a. Indikator Tingkatan Responden dalam Mengetahui Fungsi Alfamart
Diagram 4.28 Jawaban Responden yang Mengikuti Media Sosial Alfamart
Diagram 4.28 menunjukan 126 responden (33,2%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 126 responden (33,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
100 responden (26,3%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 28 responden (7,4%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertama dalam indikator tingkatan
responden dalam mengetahui fungsi Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
103
Setuju‖ secara serempak pernyataan pertama, yaitu sebesar 126 responden
(33,2%).
Diagram 4.29 Jawaban Responden yang Menggunakan Kartu Anggota Alfamart
Diagram 4.29 menunjukan 111 responden (29,2%) yang menjawab
―Sangat Tidak Setuju‖, 105responden (27,6%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
111 responden (29,2%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 53 responden (13,9%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator tingkatan
responden dalam mengetahui fungsi Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan
―Setuju‖ secara serempak pernyataan kedua, yaitu sebesar 111 responden
(29,2%).
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
104
Diagram 4.30 Jawaban Responden yang Mengasosiasikan Fasilitas ATM Center,
dll. pada Alfamart
Diagram 4.30 menunjukan 39 responden (10,3%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 80 responden (21,2%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 154
responden (40,5%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 107 responden (28,2%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan ketiga dalam indikator tingkatan
responden dalam mengetahui fungsi Alfamart. Dari hasil diagram tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada pernyataan ketiga,
yaitu sebesar 154 responden (40,5%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
105
3. Top of Mind
Dimensi top of mind memiliki satu indikator yang mewakili pernyataan
dari kuesioner, yaitu Alfamart sebagai minimarket pilihan masyarakat smart
shopper.
a. Indikator Alfamart Sebagai Minimarket Pilihan Masyarakat Smart Shopper
Diagram 4.31 Jawaban Responden yang Mengasosiasikan Alfamart Sebagai Gerai
Komunitas
Diagram 4.31 menunjukan 76 responden (20%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 155 responden (40,8%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖,
122responden (32,1%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 27 responden (7,1%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan pertana dalam indikator Alfamart
sebagai minimarket pilihan masyarakat smartshopper. Dari hasil diagram
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
106
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Tidak Setuju‖
pada pernyataan ketiga, yaitu sebesar 155 responden (40,8%).
Diagram 4.32 Jawaban Responden yang Memilih Alfamart Sebagai Minimarket
Pilihan Pertama Bagi Masyarakat Smart Shopper
Diagram 4.32 menunjukan 31 responden (8,2%) yang menjawab ―Sangat
Tidak Setuju‖, 131 responden (34,5%) yang menjawab ―Tidak Setuju‖, 163
responden (42,9%) yang menjawab ―Setuju‖ dan, 55 responden (14,5%) yang
menjawab ―Sangat Setuju‖ pada pernyataan kedua dalam indikator Alfamart
sebagai minimarket pilihan masyarakat smart shopper. Dari hasil diagram
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab ―Setuju‖ pada
pernyataan keempat, yaitu sebesar 163 responden (42,9%).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
107
4.2.2.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah nilai
residual berdistribusi normal atau tidak normal. Model regresi dikatakan baik jika
model regresi tersebut memiliki nilai residual yang berdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah jika nilai signifikansi
> 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
< 0,05, maka nilai residual berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 380
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 4.07882767
Most Extreme
Differences
Absolute .063
Positive .063
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z 1.220
Asymp. Sig. (2-tailed) .102
a. Test distribution is Normal.
Pada tabel 4.2 terlihat nilai signifikansi untuk kedua variabel yang telah
diambil dari hasil SPSS menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang berada pada
nilai 0,102. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data dalam penelitian ini bersifat
normal karena melebihi taraf signifikansi (0,05).
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
108
Gambar 4.3 Grafik Histogram
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa pola distribusi yang
terbentuk melenceng ke kanan dan maka dari itu data dapat dikatakan normal.
Gambar 4.4 Grafik Plot
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
109
Berdasarkan gambar 4.4 , dapat dilihat bahwa gambar tersebut membentuk
persebaran yang mengikuti atau mendekati arah garis diagonal. Maka
sebab itu, data dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas.
4.2.2.3 Uji Korelasi
Uji korelasi adalah nilai suatu hubungan antara dua atau lebih variabel
yang diteliti. Nilai koefisien korelasi digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian
(Bungin, 2011, h. 194). Berikut adalah tabel nilai koefisien korelasi:
Tabel 4.4 Nilai Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Keterangan
+0,70 - ke atas Hubungan positif yang sangat kuat
-0,50 - +0,69 Hubungan positif yang mantap
+0,30 - +0,49 Hubungan positif yang sedang
+0,10 - +0,29 Hubungan positif yang tak berarti
0,00 Tidak ada hubungan
-0,01 - -0,09 Hubungan negatif yang tak berarti
-0,10 - -0,29 Hubungan negatif yang rendah
-0,30 - -0,49 Hubunga negatif yang sedang
-0,50 - -0,59 Hubungan negatif yang mantap
-0,70 - - ke
bawah Hubungan negatif yang sangat kuat
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
110
Tabel 4.5 Uji Korelasi
Correlations
REBRANDING AWARENESS
REBRANDING Pearson Correlation 1 .807**
Sig. (2-tailed) .000
N 380 380
AWARENESS Pearson Correlation .807**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 380 380
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil dari tabel uji korelasi di atas menunjukan nilai hitung korelasi pada
kegiatan rebranding sebesar 0,807 (80,7%). Mengacu pada tabel 4.3 mengenai
nilai koefisiensi relasi, maka hasil nilai hitung korelasi pada penelitian ini
memiliki hubungan positif yang kuat karena nilainya +0,70 – ke atas.
4.2.2.4 Analisis Regresi Linier Sederhana
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur seberapa besar pengaruh
kegiatan rebranding sebagai variabel independen (X) terhadap brand awareness
yang merupakan variabel dependen (Y) dengan menggunakan rumus Y = a + bX.
Tabel 4.6 Regresi Sederhana Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .807a .652 .651 4.084
a. Predictors: (Constant), REBRANDING
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
111
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil dari variabel kegiatan rebranding
(X) memiliki kontribusi kepada variabel brand awareness (Y) sebesar 0,652 atau
65,2%. Hal tersebut memiliki arti bahwa ada 35 dari faktor-faktor rebranding
yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Tabel 4.7 Uji ANOVA
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11811.195 1 11811.195 708.069 .000a
Residual 6305.361 378 16.681
Total 18116.555 379
a. Predictors: (Constant), REBRANDING
b. Dependent Variable: AWARENESS
Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa
Sig. memiliki nilai 0,000. Hal tersebut memiliki arti nilai tersebut signifikan
karena berada di bawah angka 0,005. Nilai ini memiliki pengaruh antara variabel
rebranding terhadap brand awareness. Fhitung > Ftabel , yaitu 708.069 > 3,86, yang
artinya adalah H0 ditolak dan H1 diterima atau adanya pengaruh kegiatan
rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
112
Tabel 4.8 Nilai Koefisien
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.743 1.081 -.687 .492
REBRANDIN
G .668 .025 .807 26.610 .000
a. Dependent Variable: AWARENESS
Melalui hasil perhitungan pada tabel 4.7, maka diketahui nilai konstanta
(a) sebesar -0,743 dan nilai koefisien regresi untuk variabel rebranding adalah
0,669 dengan nilai signifikansi 0,000, di mana lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya,
pada nilai t, diketahui nilai thitung 26.610 > ttabel 1,966 (dengan df = n- k 380 – 2
= 378). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel rebranding (X) berpengaruh
terhadap variabel brand awareness (Y).
Hal tersebut didukung dengan persamaan Y = -0,752 + 0,668X yang
menunjukan bahwa setiap peningkatan dalam variabel-variabel rebranding, maka
akan menambah terbentuknya brand awareness sebesar 0,668.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart dan mencari tahu
dimensi variabel kegiatan rebranding (X) manakah yang paling kuat pengaruhnya
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
113
dan dimensi manakah yang paling lemah pengaruhnya. Berikut adalah penjelasan
mengenai pengaruh dari setiap dimensi variabel X terhadap brand awareness.
Tabel 4.9 Besar Pengaruh Dimensi Repositioning terhadap Brand Awareness
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .756a .572 .571 4.530
a. Predictors: (Constant), REBRANDING_1
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa dimensi repositioning dari variabel
rebranding memiliki kontribusi sebesar 0,572 atau 57,2% terhadap brand
awareness.
Tabel 4.10 Besar Pengaruh Dimensi Renaming terhadap Brand Awareness
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .435a .189 .187 6.233
a. Predictors: (Constant), REBRANDING_2
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dimensi renaming dari variabel
rebranding memiliki kontribusi sebesar 0,189 atau 18,9% terhadap brand
awareness.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
114
Tabel 4.11 Besar Pengaruh Dimensi Redesigning terhadap Brand Awareness
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .670a .449 .448 5.138
a. Predictors: (Constant), REBRANDING_3
Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa dimensi redesigning dari variabel
rebranding memiliki kontribusi sebesar 0,449 atau 44,9% terhadap brand
awareness.
Tabel 4.12 Besar Pengaruh Dimensi Relaunching terhadap Brand Awareness
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .655a .429 .428 5.229
a. Predictors: (Constant),
REBRANDING_4
Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa dimensi relaunching dari variabel
rebranding memiliki kontribusi sebesar 0,429 atau 42,9% terhadap brand
awareness.
Mengacu pada tabel-tabel di atas, dimensi dari variabel rebranding yang
memiliki pengaruh paling tinggi atau besar terhadap brand awareness adalah
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
115
dimensi repositioning, yaitu sebesar 57,2%. Dimensi kedua yang paling
berpengaruh adalah dimensi relaunching sebesar 42,9%, dimensi ketiga adalah
dimensi redesigning sebesar 44,9% dan, dimensi keempat yang paling
berpengaruh adalah dimensi renaming sebesar 18,9%.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei yang
dibagikan kepada responden. Dengan populasi sebesar 7.542orang dan sampel
sebesar 380 orang, maka teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling.
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan menggunakan SPSS versi 16,
diperoleh hasil uji validitas untuk 18 pernyataan kuesioner variabel rebranding
(X) sebanyak 16 pernyataan valid dan 2 pernyataan yang tidak valid. Kemudian
untuk uji validitas yang dilakukan terhadap variabel brand awareness (Y), dari 11
pernyataan seluruhnya bernilai valid. Pernyataan-pernyataan tersebut dinyatakan
valid karena hasil rhitung lebih besar daripada rtabel. Pada penelitian ini juga
dilakukan uji reliabilitas yang memiliki hasil bahwa kedua variabel telah terbukti
reliabel. Hal ini berpatokan pada nilai koefisien reliabilitas pada kuesioner
rebranding sebesar 0,855 dan nilai koefisien reliabilitas pada kuesioner brand
awareness sebesar 0,899, yang mana nilai koefisien reliabilitas keduanya lebih
besar dari rtabel. Kedua uji tersebut dilakukan dengan mengambil sampel awal
sebanyak 30 responden.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
116
Kuesioner dibagikan kepada responden dan didapatkan gambaran umum
mengenai identitas responden. Dari 380 responden, mayoritas responden berjenis
kelamin wanita dengan jumlah responden sebanyak 262 responden (68,9%).
Kategori usia didominasi oleh responden dengan rentang usia 21 tahun s.d. 25
tahun, yakni sebesar 186 responden (48,9%). Pada kategori selanjutnya,
mayoritas responden yaitu sebanyak 355 responden (93,4%) merupakan
pelanggan dari Alfamart dan mayoritas di kategori berikutnya yaitu sebanyak 319
responden (83,9%) pernah berbelanja di Alfamart wilayah BSD City. Pada
kategori frekuensi mengunjungi Alfamart dalam seminggu, mayoritas
mengunjungi Alfamart kurang dari 1 kali dalam seminggu yaitu sebanyak 176
responden (46,3%).
Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov
Smirnov. Hasil dari uji normalitas menunjukan bahwa kedua variabel
berdistribusi secara normal, dengan nilai signifikansi 0,102 di mana lebih besar
dari 0,05.
Uji korelasi pada penelitian ini memberikan hasil bahwa kedua variabel
memiliki hubungan positif yang sangat kuat dengan nilai korelasi 0,807. Nilai
tersebut masuk ke dalam hubungan positif yang sangat kuat karena berada dalam
rentang +0,70 – ke atas. Maka, uji korelasi antara variabel rebranding dan
variabel brand awareness memiliki hubungan positif yang sangat kuat.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
117
Pada analisis uji regresi, nilai koefisien determinasi berada pada angka
0,652 yang memiliki arti bahwa variabel rebranding (X) mempengaruhi variabel
brand awareness Alfamart (Y) sebesar 65,2% dan 34,8% lainnya dipengaruhi
oleh faktor lain di luar pembahasan dalam penelitian ini.
Hasil analisis regresi linier menunjukan persamaan Y = -0,743 + 0,668X
yang menunjukan bahwa setiap peningkatan dalam variabel-variabel rebranding,
maka akan menambah terbentuknya brand awareness sebesar 0,668.
Penjelasan mengenai hasil penelitian dapat membuktikan bahwa
teori/model pada penelitian ini dapat dibuktikan. Teori/model yang digunakan
dalam penelitian ini adalah SMCR (Source, Message, Channel, Receiver), di
mana teori/model ini menjelaskan bahwa SMCR merupakan proses dalam
membentuk pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Pada penelitian ini,
Alfamart berperan sebagai source atau sumber informasi. Alfamart melakukan
kegiatan rebranding karena ingin menyampaikan pesan bahwa minimarket yang
mereka kelola memiliki esensi brand yang baru, yakni ―Thoughtfully Smart‖.
Kegiatan rebranding tersebut kemudian diinformasikan oleh tim public relations
dengan menjalankan fungsi marketing public relations melalui publisitas
pembuatan rilis-rilis pemberitaan mengenai kegiatan rebranding Alfamart agar
masyarakat dapat menangkap pesan tersebut, atau masyarakat di sini berperan
sebagai receiver.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
118
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart.
H1 : Ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari uji ANOVA pada tabel 4.6,
dapat dilihat bahwa Sig. memiliki nilai 0,000. Hal tersebut memiliki arti nilai
tersebut signifikan karena berada di bawah angka 0,005. Nilai ini memiliki
pengaruh antara variabel rebranding terhadap brand awareness. Fhitung > Ftabel ,
yaitu 708.069 > 3,86, yang artinya adalah H0 ditolak dan H1 diterima atau adanya
pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
119
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kegiatan
rebranding terhadap brand awareness Alfamart dan untuk menjawab penelitian
ini, dibutuhkan hasil analisa data yang dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Hasil uji pengaruh pada setiap dimensi pada variabel rebranding (X) terhadap
variabel brand awareness (Y) adalah: (1) dimensi brand repositioning
memberikan kontribusi sebesar 0,572 (57,2%) terhadap variabel brand
awareness (Y), yang dimaksud adalah hubungan positif yang mantap, (2)
dimensi brand renaming memiliki kontribusi sebesar 0,189 (18,9%) terhadap
variabel brand awareness (Y), di mana hubungan ini merupakan hubungan
negatif yang rendah, (3) dimensi brand redesigning memiliki kontribusi 0,449
(44,9%) terhadap variabel brand awareness (Y), yang dimaksud adalah
hubungan positif yang tak berarti, (4) dimensi brand relaunching memiliki
kontribusi 0,429 (42,9%) terhadap variabel brand awareness (Y), di mana
hubungan ini merupakan hubungan positif yang sedang.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
120
Diagram 5.1 Uji Pengaruh Setiap Dimensi Rebranding terhadap Brand
Awareness Alfamart
2. Hasil dari uji F pada penelitian ini memiliki hasil bahwa variabel rebranding
(X) berpengaruh kepada variabel brand awareness (Y). Hal ini diketahui
dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel , yaitu 708.609 > 3,86 dengan taraf
signifikansi 0,05%.
3. Hasil dari uji regresi menyatakan bahwa variabel rebranding (X) mempunyai
faktor-faktor yang berpengaruh sebesar 0,652 atau 65,2%.
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness
Alfamart.
H1: Ada pengaruh kegiatan rebranding terhadap brand awareness Alfamart.
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Brand
Repositioning
Brand Renaming Brand RedesigningBrand Relaunching
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
121
Melalui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
kegiatan rebranding terhadap brand awareness (terima H1, tolak H0). Pengaruh
kegiatan rebranding cukup besar, yaitu 65,2% terhadap brand awareness
Alfamart.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat
membantu menyempurnakan penelitian selanjutnya. Saran-saran tersebut adalah:
5.2.1. Saran Akademis
1. Hasil penelitian sudah memiliki 65,2% pengaruh antara variabel
kegiatan rebranding (X) terhadap variabel brand awareness (Y), maka
disarankan untuk mengembangkan variabel brand awareness (Y)
untuk melihat hasil output dari kegiatan rebranding yang telah
dilakukan oleh Alfamart, dan
2. Dikarenakan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, maka
disarankan penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini
dalam metode kualitatif untuk lebih mendalami topik penelitian ini.
5.2.2. Saran Praktis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, terdapat
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan, yaitu:
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
122
Tabel 5.1 Saran Praktis
Dimensi Besar
Pengaruh Ket.
Pertahankan/
Tingkatkan Cara/Saran Praktis
Brand
Repositioning
0,572
(57,2%)
Hubungan
positif yang
mantap
Pertahankan. 1. Pertahankan
penggunaan media
sosial perusahaan,
2. Pertahankan
previlage bagi
pengguna kartu anggota
Alfamart,
3. Pertahankan fasilitas
yang disediakan oleh
Alfamart dan,
4. Pertahankan image
Alfamart sebagai gerai
komunitas.
Brand Renaming 0,189
(18,9%)
Hubungan
negatif yang
rendah
Tingkatkan. 1. Hasil dari dimensi
brand renaming ini
rendah, dikarenakan
Alfamart tidak
mengubah namanya
sama sekali. Maka dari
itu, Alfamart sebaiknya
tetap
mengkomunikasikan
Alfamart sebagai nama
yang identik dengan
minimarket.
Brand Redesigning 0,449
(44,9%)
Hubungan
positif yang
tak berarti
Tingkatkan. Walaupun hasil dari
dimensi brand
redesigning ini besar,
namun Alfamart harus
mampu:
1. Menyamakan standar
ukuran rak display
untuk semua toko,
2. Mempertahankan
kebersihan dan
penerangan toko yang
semakin membaik,
3. Mempertahankan
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
123
kenyamanan pada lahan
parkir dan,
4. Mempertahankan
kerja sama dengan
pedagang sekitar.
Brand Relaunching 0,429
(42,9%)
Hubungan
positif yang
sedang.
Tingkatkan. 1. Alfamart harus lebih
masif lagi dalam
mengkomunikasikan
kegiatan rebranding-
nya melalui portal berita
online dan,
2. Alfamart harus lebih
masif lagi dalam
mengkomunikasikan
kegiatan rebranding-
nya melalui media
sosial Alfamart.
Tabel 5.1 memaparkan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan
oleh pihak Alfamart dalam meningkatkan dimensi-dimensi rebranding. Saran
tersebut telah disesuaikan dengan hasil penelitian terhadap variabel
rebranding (X) yang memiliki kontribusi pengaruh sebesar 0,652 atau 65,2%
terhadap variabel brand awareness. Hasil tersebut memiliki arti hubungan
positif yang sangat kuat. Diharapkan saran praktis pada penelitian ini dapat
menjadi pertimbangan bagi Alfamart.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
124
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Metode Penelitian Komunikasi: Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Belch, George E. dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective (6th
Edition). Amerika
Serikat: The McGraw-Hill Companies.
Craswell, John W. 2014. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Jogjakarta: Pustaka Belajar.
Financial Times: Mastering Marketing (Complete MBA Companion in Marketing).
2007. Indonesia: PT Indeks.
Keller, Kevin Lane. 2015. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and
Managing Brand Equity (4th
Edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing: 14th
Edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management: 14th
Edition.
New Jersey: Prentice-Hall.
Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi
Perusahaan, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenamedia
Group.
Morrisan. 2015. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Ruben, Brent D., Stewart, Lea P. 2006. Communication and Human Behaviour. New
Jersey: Pearson Education Inc.
Shimp, Terence A. 2010. Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated
Marketing Communication. Amerika Serikat: Southern-Western,
Cengange Learning.
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
125
Wilcox, Dennis L. & Cameron, Glen T. 2009. Public Relations: Strategies and
Tactics (Ninth Edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Thesis
Kimberley, Tomasz. 2012. Rebranding to Redefine International Brand Identity – A
Case Study to Evaluate the Success of Sonera’s Rebranding. Bachelor
Thesis. Finlandia: Haaga-Helia: University of Applied Sciences. Diakses
pada 16 Maret 2017.
https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/51768/Kimberley_Tomasz
Artikel Jurnal
Muzellec, Laurent dan Lambkin, Mary. 2006. Corporate Rebranding: Destroying,
Transferring or Creating Brand Equity. European Journal of Marketing, vol.
40, No. 7/8, h. 803-824. Diakses pada tanggal 22 Maret 2017.
http://www.academia.edu/1461030/Corporate_rebranding_destroying_transfer
ring_or_creating_brand_equity
Internet
Akhir, Dani Jumadil. 2013. ―Perbedaan Ritel Tradisional dan Modern‖. Okezone.
Diakses pada 13 Maret 2017.
http://economy.okezone.com/read/2013/12/17/320/913621/perbedaan-
ritel-modern-tradisional
Alfamart. 2017. ―Sekilas Alfamart”. Diakses pada 13 Maret 2017.
http://corporate.alfamartku.com/post/read/id/81/item/18
Dhetira, Aulia. 2016. Rebranding Alfamart Hadapi Pasar Generasi Millenial.
Diakses pada 24 Oktober 2016.
http://swa.co.id/swa/trens/marketing/rebranding-alfamart-hadapi-pasar-
generasi-millenial
Dunia Industri. 2015. ―Data Industri Minimarket, Supermarket, Hypermarket di
Indonesia‖. Diakses 13 Maret 2017.
http://duniaindustri.com/downloads/data-industri-minimarket-
supermarket-hypermarket-di-indonesia/
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
126
Economic Times. 2017. ―Definition of Rebranding‖. Diakses 15 Maret 2017.
http://economictimes.indiatimes.com/definition/rebranding
Heksa RP. 2016. ―Alfamart Jadi Garda Terdepan Bisnis Ritel Minimarket Nasional
Di Kancah Global”. FranchiseGlobal.com Indonesia. Diakses 15 Maret 2017.
http://www.franchiseglobal.com/alfamart-jadi-garda-terdepan-bisnis-ritel-
minimarket-nasional-di-kancah-global.phtml
Prahadi, Yeffrie Yundiarto. 2016. Peran Digital untuk Alfamart, Apa Saja. Diakses
pada 21 Oktober 2016. http://swa.co.id/business-
champions/companies/peran-digital-untuk-alfamart-apa-saja
Septian, Deny. 2016. ―APRINDO: Bisnis Ritel Tumbuh 10% di 2016” . Liputan 6. 28
Desember. Diakses pada 13 Maret 2017.
http://bisnis.liputan6.com/read/2690178/bisnis-ritel-tumbuh-10-persen-di-
2016
―Top Brand Survei 2016 Index 2‖. 2016. Top Brand Award. Diakses pada 13 Maret
2017. http://topbrand-award.com/top-brand-survei/survei-
result/top_brand_index_2016_fase_2
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
127
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
127
LAMPIRAN
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
128
Kuisioner Penelitian Pengaruh Kegiatan Rebranding terhadap Brand Awareness
Alfamart
Perkenalkan, saya Nadia Saraswati Wahyudi, mahasiswi tingkat akhir dari
konsentrasi Multimedia Public Relations, fakultas Ilmu Komunikasi, Univeritas
Multimedia Nusantara. Saat ini saya sedang menjalankan penelitian mengenai
"PENGARUH KEGIATAN REBRANDING TERHADAP BRAND AWARENESS
ALFAMART" guna memenuhi tugas akhir. Saya membutuhkan responden yang
merupakan pelanggan dari minimarket Alfamart di wilayah BSD City, maka dari itu
saya meminta waktu Anda untuk mengisi kuisioner ini.
BAGIAN I
1. Jenis Kelamin
o Pria
o Wanita
2. Usia
o < 15 tahun
o 16 tahun s.d. 20 tahun
o 21 tahun s.d. 25 tahun
o 26 tahun s.d. 30 tahun
o 31 tahun s.d. 35 tahun
o 36 tahun s.d.40 tahun
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
129
o 41 tahun s.d. 45 tahun
o 46 tahun s.d. 50 tahun
o > 50 tahun
3. Apakah Anda pelanggan dari Alfamart?
o Ya
o Tidak
4. Apakah Anda pernah berbelanja di Alfamart wilayah BSD City?
o Ya
o Tidak
5. Jika Ya, berapa frekuensi Anda mengunjungi Alfamart dalam seminggu?
o < 1 kali dalam seminggu
o 1 kali dalam seminggu
o 2 – 3 kali dalam seminggu
o 4 – 5 kali dalam seminggu
o > 5 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
130
BAGIAN II
Pada bagian ini, responden diminta untuk mengukur pernyataan yang telah diberikan
oleh peneliti sesuai dengan jawaban pribadi responden.
Keterangan: 1 = STD (Sangat Tidak Setuju), 2 = TD (Tidak Setuju), 3 = S (Setuju), 4
= SS (Sangat Setuju)
No Pernyataan Pernyataan
1 2 3 4
Brand Repositioning
Indikator: Perubahan esensi brand menjadi
“Thoughtfully Smart”
1. Saya mengikuti media sosial Alfamart
(Twitter/Facebook/Instagram/Line Official
Account)
2. Saya menggunakan kartu anggota Alfamart
Indikator: Penguatan konsep gerai komunitas
3. Saya menggunakan fasilitas Alfamart, seperti
ATM Center, pembayaran pulsa & listrik,
pembayaran kredit kendaraan, dll.
4. Saya menjadikan Alfamart sebagai tempat
berkumpul bersama warga sekitar
5. Saya merasa diuntungkan dengan adanya
pedagang di wilayah Alfamart
Brand Renaming
Indikator: Nama yang familiar
6. Nama “Alfamart” merupakan nama yang
familiar
7. Nama “Alfamart” identik dengan minimarket
Indikator: Nama yang unik
11. Nama “Alfamart” merupakan nama yang unik
Brand Redesigning
Indikator: Perubahan bentuk logo
12. Saya mengetahui bahwa logo Alfamart berubah
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
131
Indikator: Perubahan interior toko
14. Ukuran rak display menjadi lebih mudah
dijangkau
15. Kebersihan dan penerangan toko menjadi lebih
baik
Indikator: Perubahan eksterior toko
17. Tempat parkir yang lebih rapi dan aman
18. Saya dapat menemukan pedagang yang
berjualan di sekitar toko
Brand Relaunching
Indikator: Pelanggan mengetahui dari media
19. Saya pernah membaca pemberitaan mengenai
kegiatan rebranding Alfamart di portal berita
online
20. Saya mengetahui informasi mengenai kegiatan
rebranding Alfamart dari media sosial
Alfamart
Indikator: Pelanggan mengetahui secara langsung
21. Saya mengetahui informasi mengenai kegiatan
rebranding Alfamart melalui pengamatan
secara langsung
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
132
BAGIAN III
Pada bagian ini, responden diminta untuk mengukur pernyataan yang telah diberikan
oleh peneliti sesuai dengan jawaban pribadi responden.
Keterangan: 1 = STD (Sangat Tidak Setuju), 2 = TD (Tidak Setuju), 3 = S (Setuju), 4
= SS (Sangat Setuju)
No Pernyataan Keterangan
1 2 3 4
Brand Recognation
Indikator: Tingkatan Pengenalan Kegiatan
Rebranding Alfamart
1. Saya mengetahui media sosial Alfamart
2. Saya mengetahui adanya kartu anggota
Alfamart
3. Saya mengetahui Alfamart sebagai gerai
komunitas
Indikator: Perbandingan Alfamart dengan
Kompetitor
4. Saya berbelanja di Alfamart untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
5. Jika dihadapkan dengan kompetitor lain
(minimarket lain), saya tetap memilih
Alfamart
6. Fasilitas Alfamart jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan kompetitornya
Brand Recall
Indikator: Tingkatan Responden dalam
Mengetahui Fungsi Alfamart
7. Saya mengikuti media sosial Alfamart
8. Saya menggunakan kartu anggota Alfamart
9. Fasilitas ATM Center, pembayaran pulsa &
listrik, pembayaran kredit kendaraan, dll. di
minimarket diasosiasikan pada Alfamart
Top of Mind
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
133
Indikator: Alfamart sebagai Minimarket Pilihan
Masyarakat Smart Shopper
10. Saya mengasosiasikan Alfamart sebagai
gerai komunitas
11. Alfamart merupakan minimarket yang
menjadi pilihan pertama bagi masyarakat
smart shopper
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
134
LAMPIRAN CORRELATION KEGIATAN REBRANDING
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
135
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
136
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
137
LAMPIRAN CORRELATION BRAND AWARENESS
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
138
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
139
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
140
LAMPIRAN JAWABAN IDENTITAS RESPONDEN
Timestamp Jenis kelamin Usia
Apakah Anda
pelanggan dari
Alfamart?
Apakah Anda pernah
berbelanja di Alfamart
wilayah BSD City?
Jika "Ya", berapa frekuensi Anda
mengunjungi Alfamart dalam seminggu?
2017/05/01 2:09:46 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:12:18 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:12:42 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:13:29 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:15:55 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:16:35 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:16:44 PM GMT+7 Pria 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:17:16 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:17:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:17:42 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:18:48 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
141
2017/05/01 2:20:42 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:20:50 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:24:26 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:25:00 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:25:05 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:30:42 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:31:56 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:32:31 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:39:45 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:40:39 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:42:14 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:43:03 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:45:53 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:45:59 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
142
2:47:39 PM GMT+7
2017/05/01 2:53:05 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 2:55:24 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:08:33 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:09:23 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:09:43 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:11:49 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:11:55 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:12:51 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:19:33 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:20:21 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:21:19 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:21:45 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:21:50 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:23:30 PM Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
143
GMT+7
2017/05/01 3:26:50 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:27:07 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:29:38 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:31:29 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:35:12 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:44:33 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:44:33 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:45:58 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:46:25 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:49:46 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:50:19 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:51:40 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 3:56:54 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:02:36 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
144
2017/05/01 4:03:19 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:03:20 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:07:03 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:07:46 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:09:49 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:10:29 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:11:43 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:13:30 PM GMT+7 Wanita > 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:22:26 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:23:30 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:24:32 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:27:48 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:28:22 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:30:45 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
145
4:30:57 PM GMT+7
2017/05/01 4:32:13 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:32:43 PM GMT+7 Wanita < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:33:07 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:40:11 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:44:24 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:47:00 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:47:50 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 4:48:45 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:03:58 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:09:44 PM GMT+7 Wanita > 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:12:48 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:14:52 PM GMT+7 Pria > 50 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:18:48 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:20:37 PM Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
146
GMT+7
2017/05/01 5:21:25 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:32:40 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:49:11 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:50:02 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:52:11 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:52:23 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:53:58 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 5:56:35 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:12:13 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:16:22 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:16:54 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:18:48 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:21:59 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 6:29:54 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
147
2017/05/01 7:09:40 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 7:32:20 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 7:49:04 PM GMT+7 Pria 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/01 7:54:54 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 8:21:20 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/01 9:53:55 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/01 10:26:13 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/02 6:34:00 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/02 9:11:40 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/03 5:32:04 AM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/03 6:58:54 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/03 12:03:35 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/03 4:08:03 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/04 10:24:36 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/04 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Tidak Tidak 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
148
10:27:52 AM GMT+7
2017/05/05 11:05:25 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:21:33 AM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:31:14 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:32:25 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:38:37 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:45:41 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:47:09 AM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:47:22 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:12:53 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:14:55 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:22:34 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:23:53 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:24:53 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:25:25 PM Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
149
GMT+7
2017/05/05 12:26:20 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:30:26 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:30:40 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:39:27 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:43:48 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:43:49 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:48:52 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:49:24 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 12:52:55 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:03:30 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:03:42 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:04:45 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:10:09 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:10:31 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
150
2017/05/05 1:17:34 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:17:54 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:19:56 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:23:48 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:26:20 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:27:08 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:27:51 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:29:12 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:39:32 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:42:09 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:44:08 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:50:34 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:54:46 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 1:57:30 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
151
2:04:39 PM GMT+7
2017/05/05 2:08:13 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:09:00 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak > 5 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:11:56 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:12:34 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:16:19 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:17:33 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:17:47 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:20:44 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:20:58 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:30:08 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:30:46 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:37:19 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:51:07 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 2:54:21 PM Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
152
GMT+7
2017/05/05 3:02:55 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:16:50 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:34:29 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:34:49 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:37:11 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:39:01 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:39:45 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:43:32 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Tidak Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:49:58 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:57:18 PM GMT+7 Pria > 50 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:58:47 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:58:52 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak > 5 kali dalam seminggu
2017/05/05 3:59:16 PM GMT+7 Pria < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 4:11:34 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
153
2017/05/05 4:14:01 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 4:34:16 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 4:37:55 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 4:43:17 PM GMT+7 Wanita > 50 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 4:59:26 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 5:16:41 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/05 5:39:02 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 5:43:45 PM GMT+7 Wanita < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 5:59:55 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:09:09 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:13:57 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:17:57 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:22:43 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:35:46 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
154
6:43:19 PM GMT+7
2017/05/05 6:50:37 PM GMT+7 Pria > 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 6:55:00 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:04:53 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:05:56 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:08:04 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:08:52 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:13:14 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:17:57 PM GMT+7 Pria > 50 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:29:21 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:31:12 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:38:50 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:45:20 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:46:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya > 5 kali dalam seminggu
2017/05/05 7:46:28 PM Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
155
GMT+7
2017/05/05 7:59:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:00:48 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:01:35 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:11:39 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:24:03 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:30:34 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Tidak Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:38:47 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:47:13 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 8:59:26 PM GMT+7 Pria 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:07:03 PM GMT+7 Pria 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:07:07 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:14:16 PM GMT+7 Pria 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:14:40 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:22:10 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
156
2017/05/05 9:24:03 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:33:25 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 9:47:23 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 10:06:44 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/05 10:09:06 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 10:24:09 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:24:19 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:41:27 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/05 11:55:11 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:01:00 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:03:04 AM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:03:39 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:10:34 AM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:28:15 AM GMT+7 Wanita > 50 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
157
2:53:37 AM GMT+7
2017/05/06 9:14:43 AM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 11:54:03 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:20:18 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 12:30:09 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 1:53:19 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 2:19:52 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 3:28:36 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 4:34:40 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 6:36:38 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 7:39:41 PM GMT+7 Pria 41 tahun s.d. 45 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 10:12:00 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 10:37:28 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/06 10:41:04 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/06 11:26:38 PM Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
158
GMT+7
2017/05/06 11:31:58 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/07 12:01:02 AM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 2:03:37 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/08 2:20:57 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 2:55:45 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 3:15:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 4:19:22 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 10:03:05 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/08 10:23:30 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 12:56:08 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 12:56:10 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 12:58:06 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/09 1:00:17 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 1:03:37 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
159
2017/05/09 1:43:35 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 1:56:16 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 1:56:19 PM GMT+7 Pria < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:00:26 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:09:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:09:41 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:10:18 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:12:16 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:12:17 PM GMT+7 Pria 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:13:23 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:17:53 PM GMT+7 Wanita < 15 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:19:55 PM GMT+7 Wanita < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:22:14 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:26:59 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
160
2:42:51 PM GMT+7
2017/05/09 2:44:53 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:48:18 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:50:28 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 2:51:43 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:07:06 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:16:06 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:21:42 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:29:49 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:32:19 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:32:21 PM GMT+7 Pria 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:32:25 PM GMT+7 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:36:35 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Tidak Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:36:42 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:37:06 PM Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
161
GMT+7
2017/05/09 3:38:35 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:39:34 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:41:52 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:43:24 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:43:52 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:45:42 PM GMT+7 Pria 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:50:42 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:51:15 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 3:53:57 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:00:40 PM GMT+7 Pria 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:00:41 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:05:33 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:10:36 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:11:20 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
162
2017/05/09 4:13:41 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:16:01 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:20:02 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:28:28 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:32:48 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:32:49 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:34:42 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:36:46 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:41:45 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:44:05 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:45:30 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 4:57:52 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:08:38 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:09:50 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
163
5:19:52 PM GMT+7
2017/05/09 5:21:59 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:26:59 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:31:15 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Tidak 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:47:44 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:56:33 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 5:57:13 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya 4 - 5 kali dalam seminggu
2017/05/09 6:09:44 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 6:39:01 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 7:32:17 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Tidak < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 7:47:40 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 8:03:44 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:21:56 PM GMT+7 Pria 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:43:17 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:45:04 PM Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
164
GMT+7
2017/05/09 9:47:13 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:48:16 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:49:32 PM GMT+7 Pria < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:50:59 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 9:52:20 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:04:19 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:05:44 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:07:07 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:08:44 PM GMT+7 Wanita 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:10:00 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:11:00 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:12:18 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:13:31 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:14:55 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
165
2017/05/09 10:23:08 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:24:35 PM GMT+7 Wanita 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:26:16 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:27:20 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:28:44 PM GMT+7 Pria 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:30:04 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:31:22 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:45:32 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:47:05 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:49:18 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:50:42 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:52:02 PM GMT+7 Wanita 46 tahun s.d. 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:53:02 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 10:54:12 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 Pria 26 tahun s.d. 30 tahun Ya Ya 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
166
10:55:28 PM GMT+7
2017/05/09 10:57:10 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:01:13 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:02:28 PM GMT+7 Wanita 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:03:44 PM GMT+7 Pria < 15 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:05:05 PM GMT+7 Pria 16 tahun s.d. 20 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:06:18 PM GMT+7 Wanita > 50 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:07:38 PM GMT+7 Wanita 41 tahun s.d. 45 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/05/09 11:08:48 PM GMT+7 Wanita 36 tahun s.d. 40 tahun Ya Ya 2 - 3 kali dalam seminggu
2017/06/08 3:50:44 PM GMT+7 Pria 31 tahun s.d. 35 tahun Ya Ya < 1 kali dalam seminggu
2017/06/08 3:52:48 PM GMT+7 Wanita 21 tahun s.d. 25 tahun Tidak Ya < 1 kali dalam seminggu
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
167
LAMPIRAN PEMBERITAAN REBRANDING
ALFAMART
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/marketing/rebranding-alfamart-hadapi-pasar-generasi-millenial
Sumber: http://marketplus.co.id/2015/06/ritel-alfamart-dan-alfamidi-menggandeng-kolaborasi-dengan-
redspace/
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
168
Sumber: https://www.merdeka.com/uang/rups-tahunan-alfamart-bukukan-kinerja-positif-di-2015.html
Sumber: http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/05/28/alfamart-bukukan-kinerja-positif-di-tahun-
2015?page=al
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
169
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
170
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017
171
Pengaruh Kegiatan Rebranding..., Nadia Saraswati Wahyudi, FIKOM UMN, 2017