of 30 /30

KATA PENGANTAR - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2014_3202_ped_Pedoman Survei... · Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 i KATA PENGANTAR Tabel Supply and

  • Author
    lengoc

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Text of KATA PENGANTAR - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2014_3202_ped_Pedoman...

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 i

    KATA PENGANTAR

    Tabel Supply and Use (SUT) atau Tabel Penyediaan dan Penggunaan (TPP) merupakan

    suatu kerangka kerja (framework) yang dapat membandingkan dan mengkonsistensikan data dari

    berbagai sumber, serta meningkatkan koherensi sistem informasi ekonomi secara menyeluruh.

    Penyusunan TPP akan menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut 3 (tiga) pendekatan,

    yaitu Produksi, Pengeluaran dan Pendapatan. Data PDB yang diturunkan dari TPP ini akan menjadi

    benchmark dalam penyusunan PDB tahunan maupun triwulanan. Selanjutnya dari TPP ini juga

    dapat diturunkan Tabel Input-Output yang digunakan sebagai alat analisis perekonomian suatu

    negara.

    Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA)

    2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah penyusunan TPP. BPS mulai

    mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada SNA

    2008 ke dalam Tabel Penyediaan dan Penggunaan Indonesia. Sehingga untuk keperluan tersebut,

    selain data yang diperoleh dari internal BPS, maupun dari luar BPS, masih diperlukan data

    pelengkap lainnya. Data pelengkap ini diperoleh melalui survei khusus di lingkup Direktorat Neraca

    Produksi yaitu Survei Khusus Koefisien Input 2014 (SKKI-2014).

    Diharapkan kegiatan SKKI 2014 dapat berjalan sesuai dengan jadwal sehingga hasilnya

    dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan TPP Indonesia.

    Jakarta, Mei 2014

    Tim Penyusun

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

    DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................ .... 1

    1.2 Tujuan dan Sasaran ......................................................................................... 1

    1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................. 2

    BAB II PELAKSANAAN ........................................................................................................ 5

    2.1 Metodologi ..................................................................................................... 5

    2.2 Organisasi ....................................................................................................... 5

    2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................... 5

    BAB III TATA CARA PENGISIAN KUESIONER ....................................................................... 7

    3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ....................................................................... 7

    3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ........................................................................ 7

  • iv Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Alokasi Sampel Terpilih Survei Khusus Koefisien Input 2014 Menurut Provinsi dan

    Kategori KBLI 2009 ..................................................................................................................

    3

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan Survei Khusus Koefisien Input 2014 ............................................... 6

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tabel penyediaan dan penggunaan (Supply and Use Table /SUT) Indonesia disusun

    dengan maksud untuk menyajikan gambaran tentang hubungan timbal balik dan saling

    keterkaitan antar satuan kegiatan (sektor) dalam perekonomian di Indonesia secara

    menyeluruh. Bentuk penyajian tabel SUT adalah matriks yang mencerminkan supply barang

    dan jasa dan sekaligus menginformasikan penggunaan barang dan jasa dalam

    perekonomian, dimana disajikan secara kolom dan baris dimana pada kolom menampilkan

    industri dan baris menampilkan komoditi.

    Penyusunan tabel SUT selain mampu menghasilkan alat yang efektif untuk analisis

    dan proyeksi perekonomian dalam suatu perencanaan pembangunan, dapat juga dijadikan

    landasan untuk menilai dan mengetahui berbagai kelemahan data statistik lainnya. Dengan

    demikian hasil dari penyusunan suatu tabel SUT selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam

    usaha penyempurnaan sistim perstatistikan nasional.

    Penyusunan tabel SUT dimaksudkan untuk melihat struktur biaya atau ongkos

    produksi dan turunan pendapatan dalam proses produksi. Metode yang digunakan dalam

    penyusunannya menggunakan metode survey. Sektor usaha tetap dimintakan informasi

    tentang struktur input-nya, tetapi tidak harus mengidentifikasi region asal input dan region

    penerima outputnya. Selain itu penyusunan tabel SUT dimaksudkan untuk memberikan

    gambaran perekonomian secara makro.

    Usaha penyusunan tabel SUT selain menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan

    untuk analisis dan proyeksi perekonomian dalam perencanaan pembangunan, juga dapat

    dijadikan masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan sistem klasifikasi sektor,

    ruang lingkup, definisi dan metode estimasi dalam pengadaan data dasar perekonomian

    pada umumnya.

    1.2 Tujuan dan Sasaran

    Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi terbaru mengenai parameter yang

    akan digunakan dalam penyusunan tabel SUT. Kegiatan yang menjadi fokus utama Survei

    Khusus Koefisien Input (SKKI) tahun 2014 adalah kegiatan di seluruh sektor ekonomi.

    Terbatasnya biaya menyebabkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 935 responden yang

    dialokasikan ke 11 propinsi terpilih.

    Dari hasil survei diharapkan dapat diperoleh informasi terbaru dalam bentuk data

    mengenai struktur input pada kegiatan yang terdapat pada seluruh sektor ekonomi strategis

    sebagai pendukung penyusunan tabel SUT.

  • 2 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    1.3 Ruang Lingkup

    Kategori usaha yang dalam cakupan SKNP 2013 sesuai dengan Klasifikasi Baku

    Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009, yaitu:

    A. Pertanian, kehutanan dan perikanan

    B. Pertambangan dan penggalian

    C. Industri pengolahan

    D. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin

    E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan

    limbah dan sampah

    F. Konstruksi

    G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor

    H. Transportasi dan pergudangan

    I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

    J. Informasi dan komunikasi

    K. Jasa keuangan dan asuransi

    L. Real estat

    M. Jasa profesional, ilmiah dan teknis

    N. Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya

    P. Jasa pendidikan

    Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

    R. Kebudayaan, hiburan dan rekreasi

    S. Kegiatan jasa lainnya

    Namun dalam kategori tersebut tidak semua kegiatan diambil sampelnya, hanya

    untuk kegiatan-kegiatan yang tidak tersedia datanya. Seperti terlihat dalam tabel 1.

    Referensi waktu yang dicakup dalam penelitian ini adalah tahun 2012 dan 2013 dan

    responden yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan/usaha baik yang berbadan

    hukum maupun tidak. Pengalokasian sampel SKKI 2014 dilakukan secara merata pada 11

    propinsi terpilih berdasarkan purposive sampling atau non-probability sampling sehingga

    masing-masing propinsi memperoleh 85 sampel. Demikian pula penentuan responden

    menggunakan metode yang sama, yaitu dengan melihat potensi perusahaan/usaha yang

    berpengaruh terhadap perekonomian wilayah. Tabel 1. menyajikan jumlah sampel SKKI 2014

    menurut kategori usaha dan propinsi.

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 3

    TABEL 1. ALOKASI SAMPEL TERPILIH SURVEI KHUSUS KOEFISIEN INPUT 2014

    MENURUT PROVINSI DAN KATEGORI KBLI 2009

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 5

    BAB II

    PELAKSANAAN

    2.1 Metodologi

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari penelitian survey ini, metode penelitian lapangan

    yang digunakan adalah sebagai berikut:

    a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber data.

    b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun sebagai panduan

    perolehan data aktual.

    c. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan cara mengisi kuesioner atau

    wawancara secara mendalam (indepth interview) tentang masalah yang menjadi perhatian.

    d. Penggantian sampel

    Dalam penggantian sampel, hal yang harus diperhatikan adalah bahwa sampel yang dipilih

    sebaiknya:

    Mempunyai skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama

    Memiliki kategori yang sama dengan sampel utama

    Memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang atau jasa dengan sampel utama

    Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kasi Neraca Produksi Provinsi

    2.2 Organisasi

    a. Organisasi Teknis

    1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab

    2. Kepala Subdit di Lingkungan DNP sebagai penanggung jawab teknis

    b. Organisasi Lapangan

    1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab

    2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi sebagai penaggung

    jawab lapangan

    3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian teknis pelaksanaan,

    pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS Pusat.

    4. Staf teknis BPS Provinsi/Kota/Kabupaten atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Mitra

    Statistik sebagai tenaga pencacah.

    2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan di pusat dimulai dengan kegiatan persiapan yang dilakukan oleh Subdit. Konsolidasi

    Neraca Produksi Nasional antara lain perumusan, penyusunan kuesioner dan buku pedoman,

    penentuan sampel, pencetakan dokumen, pelatihan instruktur, entri data dan sebagainya. Kegiatan

    di daerah meliputi pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, dan pengiriman dokumen ke

    pusat. Jadwal pelaksanaan kegiatan baik di pusat maupun di daerah dapat dilihat pada tabel berikut.

  • 6 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan Survei Khusus Koefisien Input Tahun 2014

    No Kegiatan Jadwal

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    Persiapan: perumusan, penyusunan

    kuesioner, penentuan sampel dan buku

    pedoman

    Penggandaan kuesioner dan buku pedoman

    Pembuatan program dan pedoman entry

    data

    Pelatihan instruktur nasional di pusat

    Pelatihan petugas lapangan

    Pelaksanaan lapangan

    Pemeriksaan hasil lapangan

    Pengiriman dokumen ke BPS pusat

    Entry data

    Pengolahan hasil survei

    Evaluasi dan laporan hasil survei

    Minggu ke I II Mei 2014

    Minggu ke II III Mei 2014

    Minggu ke II IV Mei 2014

    Minggu ke II Mei 2014

    Juni 2014

    Juni Juli 2014

    Juni Juli 2014

    Minggu IV Juli - Minggu II Agst 2014

    Juli September 2014

    September 2014

    Oktober 2014

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 7

    BAB III

    TATA CARA PENGISIAN KUESIONER

    3.1 Keterangan yang dikumpulkan

    Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu:

    BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

    BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

    BLOK III. KETERANGAN USAHA

    BLOK IV. TENAGA KERJA

    BLOK V. PENDAPATAN

    BLOK VI.A. BIAYA KHUSUS

    BLOK VI.B. BIAYA UMUM

    BLOK VII. CATATAN

    BLOK VIII. KETERANGAN PENGESAHAN

    3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner

    Blok I. Pengenalan Tempat

    Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.

    Rincian 1. Tuliskan nama propinsi beserta kode dengan jelas dan benar.

    Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar.

    Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar.

    Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar.

    Blok II. Keterangan Petugas

    Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa.

    Rincian 1. Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap.

    Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan benar.

    Rincian 3. Berikan tanda tangan pencacah dan pemeriksa dengan benar.

    Blok III. Keterangan Usaha

    Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha yang lengkap

    dan jelas, termasuk status usaha, kegiatan utama yang dilakukan perusahaan sehingga secara unik

    dapat diberi kode KBLI 5 digit, dan jenis lapangan usaha (menurut kategori KBLI 2009).

    Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak memiliki

    nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh: PT. ABCD Tbk, Warung

    Nasi Ibu Entin.

    Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas.

    Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar.

    Rincian 4. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan ini. Status usaha terdiri dari Badan

    Usaha yang berbadan hukum, Badan usaha yang tidak berbadan hukum, dan

    Perorangan.

    Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan

  • 8 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    mencari laba atau keuntungan.

    Badan Usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memiliki harta kekayaan

    tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan usaha yang

    berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau melakukan

    penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh: Persero, Perseroan

    Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

    Badan Usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang harta kekayaan

    pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut . Badan usaha

    yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan kumpulan penuntutan

    di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali atas nama pendiri dari

    badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha Dagang yang sudah mendapat

    SIUP).

    Perorangan adalah usaha yang dilakukan tanpa membentuk jenis badan usaha tertentu,

    misalnya usaha katering tanpa membentuk CV atau UD.

    Rincian 5. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Jaringan perusahaan bisa perusahaan

    tunggal, atau kantor cabang.

    Perusahaan/Usaha Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang

    di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan

    yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa cabang.

    Kantor Cabang/Perwakilan: perusahaan/usaha yang merupakan cabang/perwakilan dari

    perusahaan induknya, yang secara administratif kegiatannya dikelola dan diawasi oleh

    perusahaan induk tersebut.

    Rincian 6. Tuliskan jenis kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan/usaha selengkap-lengkapnya,

    kemudian pemeriksa mengisikan kode KBLI 5 digit. Contoh: Usaha perdagangan eceran

    beras di toko (kode KBKI: 47421), Jika hanya ditulis Usaha perdagangan eceran beras

    tidak bisa dikoding KBLI 5 digitnya, karena Usaha perdagangan eceran beras dalam KBLI

    dibedakan menurut tempat usaha, yaitu di toko, di kaki lima atau los pasar.

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 9

    Rincian 7. Lingkari salah satu jenis lapangan usaha menurut kategori sesuai dengan kegiatan utama

    perusahaan/pengusaha. Kategori usaha yang digunakan sesuai dengan Klasifikasi Baku

    Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009.

    A. Pertanian, kehutanan dan

    perikanan

    B. Pertambangan dan penggalian

    C. Industri pengolahan

    D. Pengadaan listrik, gas, uap/air

    panas dan udara dingin

    E. Pengadaan air, pengelolaan

    sampah dan daur ulang ,

    pembuangan dan pembersihan

    limbah dan sampah

    F. Konstruksi

    G. Perdagangan besar dan eceran;

    reparasi dan perawatan mobil

    dan sepeda motor

    H. Transportasi dan pergudangan

    I. Penyediaan akomodasi dan

    penyediaan makan minum

    J. Informasi dan komunikasi

    K. Jasa keuangan dan asuransi

    L. Real estat

    M. Jasa profesional, ilmiah dan

    teknis

    N. Jasa persewaan,

    ketenagakerjaan, agen

    perjalanan dan penunjang usaha

    lainnya

    O. Administrasi pemerintahan,

    pertahanan dan jaminan sosial

    wajib

    P. Jasa pendidikan

    Q. Jasa kesehatan dan kegiatan

    social

    R. Kebudayaan, hiburan dan

    rekreasi

    S. Kegiatan jasa lainnya

    T. Jasa perorangan yang melayani

    rumah tangga; kegiatan yang

    menghasilkan barang dan jasa

    oleh rumah tangga yang

    digunakan sendiri untuk

    memenuhi kebutuhan

    U. Kegiatan badan dan organisasi

    internasional

    Rincian 8. Tahun mulai kegiatan perusahaan/ usaha

    Tahun mulai kegiatan adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkan

    barang/jasa secara komersil.

    Blok IV. Tenaga Kerja

    Tujuan blok ini adalah untuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga

    kerja yang dirinci menurut tenaga kerja dibayar dan tidak dibayar..

    Rincian 1. Jumlah tenaga kerja dibayar.

    Tenaga kerja dibayar adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan/usaha

    dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan lainnya dari perusahaan/usaha

    tersebut, baik berupa uang maupun barang. Tenaga kerja dibayar dibedakan

    menurut tenaga kerja produksi maupun tenaga kerja lainnya.

    Rincian 2. Jumlah tenaga kerja tidak dibayar.

    Tenaga kerja yang tidak dibayar adalah tenaga kerja pemilik dan atau tenaga

    kerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi

    tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari

    1/3 (sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di

    perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai tenaga kerja.

  • 10 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    Rincian 3. Jumlah tenaga kerja.

    Total dari seluruh jumlah tenaga kerja dibayar dan yang tidak dibayar.

    Blok V. Pendapatan (Rupiah)

    Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan

    utama yang dihasilkan dengan lengkap dan jelas. Satuan nilai dalam rupiah. Dalam laporan

    keuangan perusahaan, pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau

    pendapatan operasional.

    Rincian A. Nilai produksi/pendapatan utama (Khusus Konstruksi)

    Rincian A.1 dan Rincian A.2 ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang

    rinci tentang Nilai produksi/pendapatan utama khusus untuk kategori Konstruksi

    tahun 2012 dan tahun 2013.

    Kolom 1 Isikan nama proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang dikerjakan

    perusahaan ini di tahun 2012 di lampiran pendapatan A.1 dan 2013 di

    lampiran pendapatan A.2 dengan jelas. Contoh: pembangunan

    sekolah, pembangunan rumah, dan lain-lain.

    Kolom 2 Tuliskan kode KBKI dari kegiatan konstruksi yang dilakukan.

    Kolom 3 Isikan besarnya nilai kontrak (rupiah) dari masing-masing

    proyek/pekerjaan. Nilai kontrak yang diisikan sesuai dengan harga

    kontrak yang ditandatangani. Khususnya untuk proyek/pekerjaan

    untuk keperluan sendiri atau untuk dijual, nilai kontraknya tidak

    termasuk harga tanah.

    Kolom 4 Isikan lamanya pengerjaan pekerjaan/proyek (bulan) selama tahun

    2012 atau 2013 (sesuai tabel).

    Kolom 5 Isikan persentase pekerjaan (%) yang diselesaikan oleh perusahaan

    selama tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel).

    Kolom 6 Isikan nilai pekerjaan yang diselesaikan tahun 2012 atau 2013 (sesuai

    tabel).

    Contoh Ilustrasi:

    Perusahaan A: melakukan pembangunan gedung dengan nilai kontrak 50 juta

    rupiah (Kolom 3 terisi Rp 50.000.000). Pembangunan dimulai

    pada bulan Januari 2013 namun hingga akhir Desember tahun

    2013 pembangunan belum selesai dilaksanakan melainkan baru

    mencapai 80% dari keseluruhan pembangunan (Kolom 4 terisi

    12 bulan). Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada

    tahun 2013 sebesar 80% dari nilai kontrak yaitu sebesar 40 juta

    rupiah (Kolom 5 terisi 80% sedangkan Kolom 6 terisi Rp

    40.000.000).

    Perusahaan B: melakukan pembangunan jembatan dengan nilai kontrak 500

    juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 500.000.000) yang dimulai pada

    tahun 2012 dan pada akhir tahun, pembangunan jembatan

    tersebut baru mencapai 50%. Selama tahun 2013 pembangunan

    jembatan tersebut dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4

    terisi 12 bulan). Berarti nilai pekerjaan yang diselesaikan pada

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 11

    tahun 2013 sebesar 50% dari nilai kontrak yaitu sebesar 250

    juta rupiah (Kolom 5 terisi 50%, sedangkan Kolom 6 terisi Rp

    250.000.000).

    Perusahaan C: melakukan pembangunan jalan dengan nilai kontrak 750 juta

    rupiah yang dimulai pada tahun 2011 (Kolom 3 terisi Rp

    750.000.000). Selama tahun 2011, penyelesaian pekerjaan baru

    mencapai 40% kemudian terhenti. Pada tahun 2012,

    pembangunan jalan tersebut tidak dilanjutkan. Namun pada

    triwulan II hingga triwulan IV tahun 2013, pembangunan

    dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4 terisi 9 bulan).

    Sehingga pada tahun 2013, nilai pekerjaan yang diselesaikan

    adalah sebesar 60% dari nilai kontrak yaitu sebesar 480 juta

    rupiah (Kolom 5 terisi 60% sedangkan Kolom 6 terisi Rp

    480.000.000).

    Perusahaan D: melakukan pembangunan pabrik pada tahun 2012 dengan nilai

    kontrak 500 juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 500.000.000). Sampai

    akhir tahun, pembangunan tersebut telah mencapai 30% dari

    keseluruhan. Pembangunan terhenti pada tahun 2013 dan akan

    direncanakan berjalan kembali pada tahun 2014 (Kolom 4 terisi

    0 bulan). Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun

    2013 adalah 0% dari nilai kontrak yaitu sebesar 0 rupiah (Kolom

    5 terisi 0%, sedangkan Kolom 6 terisi Rp 0).

    Rincian B. Nilai produksi/pendapatan utama (Selain Konstruksi)

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang Nilai

    produksi/pendapatan utama dari kategori selain konstruksi. Khusus sektor

    industri produksi utama termasuk barang setengah jadi.

    Kolom 1 Tuliskan nama produk/pendapatan utama yang dihasilkan dengan

    jelas.

    Kolom 2 Tuliskan kode KBKI 2010 sesuai kolom (1) dengan jelas, diisi oleh

    pemeriksa.

    Kolom 3 Tuliskan nilai produksi/pendapatan utama (rupiah) yang dihasilkan

    menurut jenis komoditi yang sesuai dengan kolom (1) tahun 2012

    Kolom 4 Tuliskan nilai produksi/pendapatan utama (rupiah) yang dihasilkan

    menurut jenis komoditi yang sesuai dengan kolom (1) tahun 2013

    Rincian 16 Isikan jumlah nilai produksi/pendapatan utama (rincian A.1 s.d A.15)

    Berikut ini jenis pendapatan/produk utama yang harus diisikan pada blok V.B kolom 1

    berdasarkan kategori yang akan menjadi sampel, yaitu:

    Kategori A: Perkebunan, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari:

    1. Pertanian Tanaman Bunga, dimana contoh produk utamanya adalah:

    anggrek, anyelir, gerbera/hebras, gladiol, krisan, mawar, melati,

    sedap malam, anthurium bunga, euphorbia, adenium (kamboja

    Jepang) dan Ixora (soka).

  • 12 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    2. Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Rimpang, dimana contoh

    produk utamanya adalah:

    jahe, kunyit, temulawak, temugiring, temuireng, temukunci, kencur,

    lengkuas, lempuyang, dlingo dan sejenisnya

    3. Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Non Rimpang, dimana contoh

    produk utamanya adalah:

    kina, adas, kapulaga, orang-aring, iles-iles, pinang, gambir, lidah

    buaya, kejibeling, sambiloto, kumis kucing, mengkudu atau pace,

    mahkota dewa dan sejenisnya.

    4. Pertanian Tanaman Hias Bukan Bunga,dimana contoh produk utamanya

    adalah:

    bonsai, suplir, kuping gajah, heliconia (pisang-pisangan), dracaena,

    hylodendrom, monstera, cordyline, anthurium daun, pakis,

    aglonema, difenbacia, sansifera (lidah mertua), caladium (keladi),

    palem dan tanaman hias bukan tanaman bunga lainnya. Termasuk

    penanaman tumbuhan untuk tujuan ornamen dan tanah berumput

    untuk transplantasi.

    5. Perkebunan semusim, dimana contoh produk utamanya adalah:

    tebu, tembakau, tanaman serat (kapas, kenaf, abaca, rami, dan

    sejenisnya)

    6. Perkebunan tahunan, dimana contoh produk utamanya adalah:

    karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, teh, lada, pala, cengkeh, dan

    sejenisnya

    7. Peternakan, dimana contoh produk utamanya adalah:

    ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda)

    ternak kecil (kambing, domba, babi), dan sapi perah.

    8. Unggas, dimana contoh produk utamanya adalah:

    ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam bukan ras, itik, dan

    sejenisnya.

    Kategori B: Pertambangan Bijih Logam, Penggalian dan Pertambangan Lainnya, dimana

    contoh produk utamanya adalah:

    Batu sabak, Batu marmer (pualam), Batu granit, Batu pasir, Batu

    andesit, Batu tras (bubukan batu), Batu padas,

    Kapur dan dolomite, Fluks batu kapur, Batu kalpur (limestone), Batu

    kapur karang, Batu kapur magnesium (magnesit), Batu kapur

    lainnya, Hasil ikutan penggalian gips dan batu kapur

    Kerikil, Sirtu (pasir batu), Kerikil tanah liat, Kalsite (batu bintang),

    Napal, Diabase, Diatomea, Tawas, Basalt, Batu pecah (tumbuk), Batu

    kerikil pualam,

    Pasir darat/gunung, oasir sungai, pasir pantai, pasir kwarsa, kristal

    kwarsa, hasil penggalian pasir alam lainnya, hasil ikutan penggalian

    pasir alam

    Tanah urug, tanah liat (common clay), Kaolin (coating, filler, ceramic,

    low grade), Abu bumi (fuller earth), Kalsium bentonit, Sodium

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 13

    bentonit, Fire clay, Serpih, Ball clay, Tanah berwarna, Andalusite,

    kyanite dan sillimanite, Mullite, Tanah chamotte/tanah dinas, Hasil

    penggalian tanah dan tanah liat lainnya

    Gips, Anhidrit, Tepung gips keperluan teknis, Tepung gips keperluan

    farm, Hasil penggalian gips lainnya, Fluks batu kapur, Hasil ikutan

    penggalian gips dan batu kapur

    Kristal belerang, Lumpur belerang, Balok belerang, Hasil belerang

    lainnya

    Kalsium fosfat alam tidak digiling, Aluminium kalsium fosfat alam

    (guano) tidak digiling, Apatit tidak digiling, Kalsium fosfat alam

    digiling, Aluminium kalsium fosfat alam (guano) digiling, Apatit

    digiling, Hasil pertambangan fosfat lainnya, Hasil ikutan

    pertambangan fosfat

    Nitrat, Hasil nitrat lainnya

    Yodium, Hasil yodium lainnya

    Kalsium karbonat, kalsium karbonat lainnya

    Sulfat barium alam (barit), Karbonat barium alam (witerit),

    Konsentrat berilium, Konsentrat bismuth, Konsentrat brom,

    Konsentrat cadmium, Konsentrat cesium, Konsentrat chlor,

    Konsentrat germanium, Konsentrat magnesium, Konsentrat lithium,

    Konsentrat strontium, Konsentrat arsen, Konsentrat fluorspar, Borat

    alam kasar dan konsentratnya, Kriolit alam dan kiolit alam, Kieserite,

    Epsomite, Oksida besi mika alam,

    Tanah gemuk, Hasil penggalian tanah gemuk lainnya

    Kategori C : Industri Pengolahan, terdiri dari:

    1. Industri Makanan, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Tahu, Tempe, Bakso, Nugget, Tepung-tepungan, sauce, manisan

    buah, Aneka Kripik, Roti, Kue Basah, Kecap, Garam Dapur, dan

    termasuk Produk Makanan Hewan, dll

    2. Industri Minuman, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Minuman beralkohol, tidak beralkohol, air minum mineral, bir dan

    anggur, dll

    3. Industri Tekstil, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Pemintalan benang, penenunan dan penyelesaian tekstil dan bahan

    pakaian, barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti sprei, taplak

    meja, gorden, selimut, permadani, tali temali, dll)

    6. Industri Pakaian Jadi, dimana contoh produk utamanya adalah:

    pakaian luar, pakaian dalam, pakaian kerja, pakaian santai,dan

    assesoris

    Kategori E: Air Bersih, teridiri dari:

    1. Pengadaan Air, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Pengumpulan air dari sungai, danau, sumur dan sebagainya

    Pengumpulan air hujan

  • 14 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    Pemurnian air untuk tujuan suplai atau penyediaan air

    Penanganan air untuk industri dan tujuan lainnya

    Penghilangan zat garam dari air laut atau air tanah untuk

    memperoleh airsebagai produk pokok

    Penyaluran air dengan alat transportasi truk atau lainnya

    Pengoperasian kanal irigasi

    2. Pengumpulan sampah, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Pengumpulan sampah dari rumah tangga dan perusahaan dengan

    memakai tempat sampah, tempat sampah beroda, kontainer

    sampah dan lain-lain.

    Pengumpulan sampah berbahaya dan tidak berbahaya

    3. Pengelolaan dan pembuangan sampah, dimana contoh produk

    utamanya adalah:

    Pengolahan dan pembuangan berbagai bentuk sampah dengan

    berbagai cara yang berbeda.

    Pembangkitan energi listrik hasil dari proses pembakaran sampah

    4. Daur ulang, dimana contoh produk utamanya adalah:

    Pengolahan sampah dan bahan lain menjadi bahan baku sekunder

    Kategori H: Transportasi dan Pergudangan, terdiri dari:

    1. Angkutan Laut, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Pendapatan angkutan penumpang

    Pendapatan angkutan barang Asda

    2. Jasa Penunjang Angkutan,dimana pendapatan utamanya adalah:

    Pendapatan dari pergudangan

    Pendapatan dari jasa pos dan kurir

    Kategori I: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, terdiri dari:

    1. Penyediaan Akomodasi, dimana produk utamanya adalah:

    Pendapatan dari kamar yang dijual

    Makanan dan minuman dari usaha Restoran

    Penyewaan ruang pertemuan/ballroom/serbaguna

    Keanggotaan Klub (Club Membership)

    Pusat Kebugaran (Fitness Center)

    Jasa Perjalanan Wisata

    Jasa Telekomunikasi

    Jasa Konsultasi dan Manajemen

    Jasa Hiburan

    2. Penyediaan Makan dan Minum,dimana pendapatan utamanya adalah:

    Makanan dan minuman

    Jasa Hiburan

    Kategori J: Informasi dan Komunikasi, teridir dari:

    1. Penerbitan, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Tabloid

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 15

    Majalah

    Iklan

    2. Warnet, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Pengunjung akses internet

    3. Televisi dan Radio, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Iklan

    4. Jasa Konsultasi Komputer, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Konsultasi teknologi informasi (TI), piranti keras, piranti lunak

    (software), dan pengembangan jaringan

    Analisis desain, pemrograman, dan pembuatan piranti lunak

    (software) untuk

    Instalasi piranti keras, piranti lunak, dan jaringan

    Pemeliharaan piranti keras, piranti lunak, dan jaringan komunikasi

    data

    Kategori N: Jasa Persewaan, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi

    darat

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi

    darat bukan kendaraan bermotor

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi air

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin Pertanian

    dan peralatannya

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin kontruksi

    dan peralatan kontruksi dan teknik sipil dan peralatannya

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Mesin Kantor dan

    Peralatannya (termasuk komputer)

    Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat pesta

    Kategori P: Jasa Pendidikan, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Uang pendaftaran

    Uang pangkal/sumbangan (sarana pendidikan)

    Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

    Uang belajar/kuliah/kursus

    Uang ujian

    Pendapatan dari penjualan buku panduan/pelajaran, pakaian

    seragam, atribut sekolah, dll

    Pendapatan dari pengadaan kursus-kursus, ekstra kurikuler, dsb

    Pendapatan dari jasa pelatihan (manajemen, komputer, dsb)

    Kategori Q: Jasa Kesehatan Swasta, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Uang pendaftaran

    Pendapatan dari rawat inap

    Pendapatan dari rawat jalan

  • 16 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    Kategori S: Kegiatan Jasa Lainnya, dimana pendapatan utamanya adalah:

    Penjualan tiket masuk

    Sewa tempat (sport center, golf, kolam renang)

    Sewa ruangan dan fasilitas selain makan dan minum (karaoke)

    Rincian C. Pendapatan Lainnya

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang

    pendapatan lain dari perusahaan. Pendapatan tersebut adalah pendapatan

    neto, yaitu pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya.

    Rincian 1. Isikan nilai jasa dari usaha menyewakan gedung/ruangan, baik untuk

    kantor maupun resepsi

    Rincian 2. Isikan nilai penjualan barang modal bekas.

    Rincian 3. Isikan nilai pendapatan dari bunga.

    Rincian 4. Isikan nilai royalti dan deviden.

    Rincian 5 s.d. 9 Isikan pendapatan lainnya selain rincian 1 s.d. 4.

    Rincian 10. Isikan jumlah pendapatan lainnya yang merupakan penjumlahan

    rincian B.1 s.d B.9.

    Rincian D. Total Pendapatan

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang total pendapatan

    perusahaan. Total pendapatan merupakan penjumlahan rincian A.1.6; A.2.6;

    B.16 dan rincian B.10.

    Blok VI.A. Biaya Khusus (Rupiah)

    Tujuan blok ini adalah mendapatkan informasi mengenai biaya khusus yang

    dikeluarkan perusahaan selama tahun 2012 dan 2013. Satuan nilai pengeluaran dalam

    rupiah.

    Contoh biaya khusus:

    1. Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

    - Tanaman Hortikultra: biaya khususnya misalnya berupa bibit/benih; pupuk (pupuk

    kandang & pupuk buatan); pestisida; jasa pertanian untuk penyiapan lahan,

    penanaman/ penyisipan, dan pemeliharaan; peralatan pertanian (sarung tangan,

    sepatu boot, masker, cangkul, arit, dll).

    - Peternakan: biaya khususnya misalnya berupa pakan ternak (pakan hijau & pakan

    lainnya); pakan unggas (compete feed,konsentrat, dll); obat-obatan; dan lain-lain.

    2. Kategori Pertambangan dan Penggalian

    Penggalian: biaya khususnya misalnya berupa bahan peledak (dinamit, blasting gelatin,

    black powder); bahan penyundut (detonator, sumbu api, sumbu peledak); dan lain-lain.

    3. Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan

    Pembersihan Limbah dan Sampah

    Pengadaan Air: biaya khususnya misalnya berupa bahan kimia yang digunakan dalam

    proses penjernihan/ pembersihan (Alumunium sulfat/ tawas, kapur tohor, kaporit,

    chloor, sodium hexamate phosphate, soda ash, bahan kimia lainnya); pengeluaran

    operasional (biaya operasi sumber air, biay apemeliharaan sumber air, biaya

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 17

    pemeliharaan instalasi/ pompa, biaya pemakaian/ perlengkapan dalam proses transmisi,

    biaya pemeliharaan reservoir dan tangki-tangki, biaya pemeliharaan pipa transmisi dan

    distribusi, pengawasan meter, pencetakan formulir rekening); dan biaya khusus lainnya.

    4. Kategori Konstruksi

    Biaya khususnya misalnya berupa biaya subkontrak; upah pekerja harian lepas; bahan-

    bahan yang digunakan (besi, baja & logam lainnya; semen; batu, kerikil, pasir, tanah liat;

    batu bata merah, batako; cat, lak, pernis; kayu lapis, gergajian, kusen; kayu log; bambu;

    kaca; genteng, seng, asbes; ubin (keramik/tegel); aspal; pipa/PVC & bahan plastik lainnya;

    paku, engsel, mur, baut, kunci dan sejenisnya) dan biaya khusus lainnya.

    5. Kategori transportasi dan Pergudangan

    - Angkutan Laut: biaya khususnya misalnya berupa bahan bakar dan pelumas (bensin,

    solar, pelumas); biaya sewa/ charter armada (kapal) yang dioperasikan; biaya

    pemeliharaan & perbaikan kecil armada; biay apembelian suku cadang armada; biaya

    pelayanan, pembekalan, penumpukan & bongkar muat barang kapal; biaya dokumen

    kapal & perlengkapan kapal; biaya pelabuhan (pemeliharaan dermaga, biaya sandar,

    biaya tambat/labuh); biaya air tawar; biaya izin trayek.

    - Pergudangan : biaya khususnya misalnya berupa pembelian suku cadang

    pergudangan/ cold storage; pemeliharaan & perbaikan kecil gudang/ cold storage).

    - Jasa kurir: biaya khususnya misalnya berupa biaya pengiriman barang/cargo (biaya

    bongkar muat, penyimpanan & pengankutan).

    6. Kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

    Biaya khususnya misalnya berupa biaya pembelian bahan makanan & minuman yang

    diolah; pembelian makanan & minuman jadi; pembelian bahan dari tekstil (sprei,serbet,

    dan sejenisnya); pembelian bahan dari kertas (pembungkus, tissue, dan sejenisnya);

    pembelian peralatan lainnya (piring, gelas, sendok, dll), dan biaya khusus lainnya.

    7. Kategori Informasi dan Komunikasi

    - Penerbitan: biaya khususnya misalnya berupa pembelian bahan baku dan penolong;

    pembayaran royalti ke penulis buku yang diterbitkan, pembuat software dan lainnya;

    pemeliharaan dan perbaikan kecil mesin percetakan; pembelian suku cadang;

    pencetakan kepada pihak lain; pencegahan pencemaran; dan lain-lain.

    - Radio: biaya khususnya misalnya biaya hak penggunaan spektrum frekwensi radio;

    biaya hak siaran khusus; biaya penyelenggaraan siaran; biaya peliputan berita;

    pembelian berita dari pihak lain; pembelian bahan-bahan penyelenggaraan siaran;

    iuran keanggotaan PRSSNI; dan lain-lain.

    - Televisi: biay akhususnya misalnya berupa biaya penggunaan spektrum frekwensi

    televisi; biaya hak siaran khusus; biaya penyelenggaraan siaran; biaya peliputan berita;

    pembelian berita dari pihak lain; pembelian bahan-bahan penyelenggaraan siaran;

    pembelian hak siar/ tayang sinetron; pembelian hak siar/ tayang film; dan lain-lain.

    - Jasa Konsultansi Komputer: biaya khususnya misalnya berupa pengadaan piranti keras

    yang merupakan bagian dari hasil pekerjaan; pengadaan perangkat lunak dasar

    (software) yang merupakan bagian dari hasil pekerjaan; perencanaan/ analisis/

  • 18 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    desain; pemrograman oleh pihak lain; uji coba, testing dan instalasi; data capture

    (entry data); biaya internet/ servis provider (ISP); pemeliharaan/ perawatan

    komputer, peralatan komputer dan jaringan komunikasi data; biaya konsultan yanng

    dipekerjakan; pemakaian toner/cartridge, CD ROM, dan media perekam lainnya;

    pemakaian kertas untuk pencetakan; nilai pembelian suku cadang yang digunakan;

    dan lain-lain.

    - Warnet: biaya khususnya misalnya berupa biaya akses internet yang dibayarkan

    kepada provider; biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil komputer dan peralatan

    lainnya; biaya pemakaian kertas; biaya pembelian perlengkapan komputer (CD,

    flashdisk, dll).

    8. Kategori Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha

    Lainnya

    Jasa Persewaan: biaya khususnya misalnya berupa biay apemeliharaan dan perawatan

    ringan alat transportasi/ alat konstruksi/ mesin-mesin alat keperluan rumah tangga dan

    pribadi; asuransi barang modal yang disewakan; dan lain-lain.

    9. Kategori Jasa Pendidikan

    Biaya khususnya misalnya berupa pembelian buku-buku referensi/ text book dan buku

    lainnya; pencetakan buku panduan, silabus, dan sertifikat/ ijazah; pembelian ATK untuk

    kegiatan belajar mengajar; pembelian pakaian dan atribut sekolah; pengeluaran untuk

    kegiatan ekstra kurikuler; pengadaan software/ hardware, dan lain-lain.

    10. Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

    Jasa Kesehatan Swasta: biaya khususnya misalnya berupa obat-obatan yang digunakan;

    bahan baku obat/ farmasi; bahn kimia dan barang kimia lainnya; bahan pembersih;

    peralatan medis yang umur pemakaiannya kurang dari satu tahun; nilai alat-alat

    kesehatan sekali pakai yang digunakan; bahan makanan & minuman yang diolah (bahan

    makanan, sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, daging, ikan, telur, hasil

    olahan dari kedelai, minyak & lemak, makanan lainnya, susu, teh, coklat, gul apasir, dll);

    makanan & minuman jadi; bahan lainnya (kertas, tissue, barang dari plastik, dsb);

    pemeliharaan peralatan kesehatan; dan lain-lain.

    Blok VI.B. Biaya Umum (Rupiah)

    Tujuan blok ini adalah mendapatkan informasi mengenai biaya umum yang

    dikeluarkan perusahaan. Satuan nilai pengeluaran dalam rupiah.

    Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan

    tunjangan pegawai dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan

    Tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, bonus,

    tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya).

    Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan,

    sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang.

    Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 19

    dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam

    neraca (catatan) perusahaan.

    Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang

    diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan diluar upah gaji.

    Jaminan sosial dan pembayaran pensiun adalah biaya perusahaan

    yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang

    menangani masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun

    pekerja/karyawan.

    Rincian 2. Bahan Bakar

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan

    bakar yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

    Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan,

    baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk

    menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk

    usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan

    bahan bakar lainnya seperti kayu/arang dan lainnya.

    Rincian 3. Pelumas

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya

    pelumas yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan

    lengkap dan jelas.

    Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang

    mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan

    jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

    Rincian 4. Listrik

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik

    yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan

    jelas.

    Biaya listrik adalah biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha

    baik bersumber dari PLN maupun non PLN

    Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan

    perusahaan/usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan

    mesin, meliputi biaya pembelian listrik, biaya listrik yang

    dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik.

    Rincian 5. Air

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang

    digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas.

    Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan

    perusahaan/usaha, seperti pembelian air bersih dari perusahaan air

    minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain.

    Rincian 6. Angkutan

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang

    dikeluarkan perusahaan atas penggunaan angkutan selama tahun

    2012 dan 2013.

    Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

    pemindahan barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain

  • 20 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    melalui darat, air, maupun udara dengan menggunakan alat

    angkutan bermotor maupun tidak bermotor.

    Rincian 7. Pos dan jasa kurir

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang

    dikeluarkan perusahaan atas penggunaan pos dan jasa kurir selama

    tahun 2012 dan 2013.

    Rincian 8. Telepon dan komunikasi lainnya

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang

    dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon dan komunikasi

    lainnya selama tahun 2012 dan 2013. Biaya komunikasi adalah biaya

    yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal pembayaran

    kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan

    jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT

    atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan (luar negeri),

    biaya sewa satelit.

    Rincian 9. Keperluan Kantor dan Kemasan

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang

    dikeluarkan perusahaan atas penggunaan peralatan kantor yang

    mencakup alat tulis kantor dan berbagai keperluan kantor yang

    berupa barang-barang dari kertas (kertas, map, amplop, dan lain-

    lain), barang-barang kimia (tinta, karbon, dan lain-lain) dan alat

    perekam data (CD, flashdisk, hardisk, dan lain-lain) selama tahun

    2012 dan 2013.

    Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk

    keperluan kemasan hasil produksi baik kemasan dari kertas/karton,

    plastik, helas, logam, kayu dan lainnya.

    Rincian 10. Sewa

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa

    yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan

    jelas.

    Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang,

    kendaraan, dan mesin/alat-alat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari

    satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua,

    sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat

    sesuai yang dikeluarkan.

    Rincian 11. Pemeliharaan dan perbaikan kecil

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya

    pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung, kendaraan dan

    barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin kelancaran

    kegiatan produksi selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan

    jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler) maupun yang bersifat

    periodik.

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 21

    Rincian 12. Perjalanan Dinas

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang

    saku dan harian, akomodasi, dan restoran yang digunakan selama

    tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas.

    Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk

    penginapan di suatu tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang

    dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut. Biaya pengangkutan

    barang yang dicatat adalah selain biaya pengangkutan barang

    dagangan.

    Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya

    pendidikan dan pelatihan yang digunakan selama tahun 2012 dan

    2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya pendidikan dan pelatihan

    adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kemampuan dan

    keterampilan pekerja.

    Rincian 14. Penelitian dan pengembangan

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya

    penelitian dan pengembangan sumber daya yang digunakan selama

    tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas.

    Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya-biaya yang

    dikeluarkan dalam rangka riset untuk pengembangan usaha. Riset

    tersebut meliputi studi kelayakan, pengembangan produksi dan

    sejenisnya. Tidak termasuk biaya-biaya yang menyangkut penjualan

    pemasaran produk.

    Rincian 15. Jasa-jasa

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya jasa-

    jasa yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap

    dan jelas. Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga

    ahli/profesi (konsultan, notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi

    kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya.

    Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada

    konsultan, engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar,

    biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan

    bangunan/konstruksi.

    Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan

    perusahaan kepada akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan

    sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan

    pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan

    surat perjanjian dan akte.

    Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh

    perusahaan kepada perusahaan asuransi atas barang yang

    diasuransikan, seperti : asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan

    asuransi barang modal lainnya.

    Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas

    promosi/iklan baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain.

  • 22 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014

    Sedangkan promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri

    (pasang spanduk atau papan reklame), pajak reklame/iklan yang

    dibayar perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung.

    Rincian 16. Biaya Penyusutan dan Amortisasi

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya

    penyusutan dan amortisasi yang digunakan selama tahun 2012 dan

    2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya

    penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris

    kantor lainnya.

    Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk

    mengganti susutnya nilai barang modal karena dipakai dalam

    melakukan kegiatan, dimana pada saat barang modal tersebut

    sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang

    modal baru dari uang yang disisihkan.

    Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti

    paten, lisensi, copy right, dan biaya-biaya/pengeluaran yang

    ditangguhkan.

    Rincian 17. Pajak

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang

    dikeluarkan perusahaan selama tahun 2012 dan 2013 dengan

    lengkap dan jelas.

    Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak

    kendaraan bermotor, bea balik nama dan pajak lainnya (pajak

    reklame/iklan), tidak termasuk pajak penghasilan dan pajak

    pertambahan nilai.

    Rincian 18. Biaya Umum Lainnya

    Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain; jasa kebersihan, jasa

    keamanan, iuran anggota organisasi, sumbangan, langganan

    majalah dan surat kabar, serta lainnya.

    Iuran anggota organisasi adalah Biaya yang dikeluarkan perusahaan

    secara berkala, dalam keikutsertaannya sebagai anggota organisasi,

    baik pada badan nasional maupun internasional.

    Isikan rincian f s/d m untuk biaya umum lainnya yang belum

    tercakup pada rincian a s/d e yang digunakan dalam proses

    produksi.

    Rincian 19. Total Biaya Umum

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua biaya

    umum. Total pengeluaran diperoleh dari penjumlahan rincian

    1 s.d 18.

    Rincian 20. Total Biaya Khusus Ditambah Biaya Umum

    Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua biaya/

    pengeluaran, yaitu dengan menjumlahkan total biaya khusus dan

    total biaya umum.

  • Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 23

    Blok VII. Catatan

    Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu

    disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan

    permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan di lapangan, seperti adanya

    kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya.

    Blok VIIII. Keterangan Pengesahan

    Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda

    tangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha

    serta stempel/cap perusahaan/usaha.