of 107 /107

KATA PENGANTARpvtpp.setjen.pertanian.go.id/cms2017/wp-content/... · KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL Vii DAFTAR GRAFIK Viii DAFTAR GAMBAR ix I PENDAHULUAN

  • Author
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of KATA PENGANTARpvtpp.setjen.pertanian.go.id/cms2017/wp-content/... · KATA PENGANTAR i RINGKASAN...

  • i

    KATA PENGANTAR

    Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta

    penyajian data yang terkait dengan capaian kinerja Pusat Perlindungan Varietas

    Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) khususnya pada tahun 2019 disusun

    Laporan Tahunan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian Tahun

    2019.

    Dalam Laporan Tahun 2019 ini dikemukakan antara lain: Realisasi Pengelolaan

    Perlindungan Varietas Tanaman, Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan,

    Pendaftaran Varietas Hortikultura, Pelepasan Varietas Tanaman, Pendaftaran Pupuk

    (Anorganik dan Organik), Pendaftaran Pestisida, Pelayanan Perizinan Pemasukan dan

    Pengeluaran benih dan SDG Tanaman, dan Pelayanan Perizinan Peternakan.

    Laporan ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban terhadap kinerja Pusat PVTPP,

    untuk itu diharapkan saran dan masukan untuk meningkatkan kinerja Pusat PVTPP di

    tahun selanjutnya dari segenap pemangku kepentingan.

    Jakarta, Januari 2020

    Kepala Pusat,

    Prof (R).Dr.Ir. Erizal Jamal. M.Si NIP. 196303011989031002

  • ii

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman

    dan Perizinan Pertanian atau Pusat PVTPP memiliki tugas melaksanakan pengelolaan

    Perlindungan Varietas Tanaman serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis

    pertanian. Ruang lingkup tugas pokok dan fungsi PVTPP antara lain memfasilitasi: (1)

    Perlindungan Varietas Tanaman, (2) Pendaftaran Varietas Tanaman, yang terdiri dari

    Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan, Pendaftaran Varietas Hortikultura, dan

    pelepasan varietas tanaman, serta (3) Perizinan Pertanian. Ketiga hal ini mengait erat

    dengan pelayanan kepada publik, sehingga keberadaan Pusat PVTPP menjadi sangat

    strategis, karena mengait langsung dengan indikator kinerja Kementerian Pertanian.

    Keberadaan Pusat PVTPP dapat dilihat dari beragam sudut pandang, mulai dari sisi isu

    internasional, regional dan nasional. Selain itu juga mengait dengan beragam

    kepentingan, mulai dari pengembangan industri perbenihan, beragam regulasi serta

    pengembangan pembangunan daerah berbasis keunggulan spesifik lokasi.

    Pada tataran global dan regional, keberadaan Pusat PVTPP menjadi garda terdepan untuk

    ikut menata pemanfaatan dan pergerakan plasma nutfah antar negara, melalui beragam

    kesepakatan. Selain itu Pusat PVTPP juga berperan dalam melindungi kepentingan petani

    dan konsumen di dalam negeri, terhadap serbuan beragam produk pertanian serta bahan

    dasar yang mengait dengan input usahatani dari manca negara. Pengembangan industri

    benih di dalam negeri banyak terkait dengan kemampuan Pusat PVTPP dalam

    memberikan perlindungan kepada pelaku usaha, utamanya terhadap benih yang mereka

    hasilkan. Pusat PVTPP juga mewarnai dinamika sistem regulasi di dalam negeri, sejalan

    dengan dinamika masyarakat serta pergerakan dunia usaha. Pengembangan varietas

    lokal, yang diawali dengan pendaftaran kepemilikannya, akan menjadi basis

    pengembangan ekonomi daerah melalui pengembangan nilai tambah dan

    kemanfaatannya.

    Dengan beragam peran yang strategis di atas, maka keberhasilan dari Pusat PVTPP dalam

    melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tidak cukup hanya dilihat dari seberapa jauh

    beberapa target Indikator Kinerja Utama atau IKU dapat dipenuhi. Secara kuantitatif

    untuk tahun 2019, realisasi IKU sudah sesuai dengan target. Kiprah Pusat PVTPP

    diharapkan dapat lebih dari sekadar pencapaian IKU, terutama berkaitan dengan kualitas

    pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

    Sumberdaya manusia yang terbatas dari sisi jumlah dan kualitas, menjadi tantangan tersendiri untuk dapat berkiprah secara maksimal. Untuk itu kerjasama dan jejaring kerja menjadi jawaban yang harus terus dikembangkan. Tahun 2019 telah dikembangkan kerjasama dengan 34 BPTP, BPSB dan universitas dalam pendaftaran varietas lokal dengan harapan hasilnya sangat positif yaitu meningkatnya pendaftaran varietas lokal dari tahun sebelumnya. Agar para pihak dapat mendukung penuh upaya Pusat PVTPP

    http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/tentang-ppvtpp/layanan/perlindungan-varietas/http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/tentang-ppvtpp/layanan/pendaftaran-varietas/http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/tentang-ppvtpp/layanan/pendaftaran-varietas/pendaftaran-varietas-lokal-dan-hasil-pemuliaan/http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/tentang-ppvtpp/layanan/pendaftaran-varietas/pendaftaran-varietas-hortikultura/http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/tentang-ppvtpp/layanan/perizinan/

  • iii

    dalam pendaftaran varietas, maka pelatihan untuk deskripsi dilakukan dengan melibatkan semua BPTP di Indonesia ditambah perwakilan BPSB, universitas dan Kementerian lain. Diharapkan dengan pola ini kegiatan pendaftaran akan semakin berkembang. Pola yang sama juga dikembangkan untuk pendaftaran varietas, perlindungan varietas

    tanaman dan perizinan. Untuk pendaftaran varietas tanaman, agar kegiatan ini semakin

    menarik minat pelaku usaha dan para pemulia, maka proses pendaftaran dan pelepasan

    diupayakan menjadi satu paket kegiatan. Memang tidak mudah untuk mewujudkannya,

    tahun 2019 telah dilakukan penjajakan dengan semua pihak terkait untuk uji cobanya.

    Regulasinya tentu juga perlu disesuaikan. Sementara itu untuk perlindungan varietas,

    upaya utama adalah lebih pro aktif dengan upaya penindakan terhadap pelanggaran yang

    ada dengan melibatkan semua PPNS. Selain itu upaya untuk merangkul petani pemulia

    agar melindungi hasil pemuliaannya juga terus dilakukan. Pendampingan dan beragam

    kemudahan telah di coba di tahun 2019. Pembiayaan berbagai hal terkait perlindungan

    varietas tanaman, yang banyak dikeluhkan pelaku usaha terus coba untuk

    disederhanakan dan diperingan.

    Pengembangan sistem perizinan online single submission (OSS) telah dimulai pada tahun

    2018. Pemetaan semua perizinan yang ada telah selesai dilakukan. Tahun 2019 telah

    dilakukan peyempurnaan sistem pendukung dari sisi teknologi dan informatika serta

    regulasi yang sejalan dengan semangat OSS. Selain itu untuk beberapa perizinan dan

    rekomendasi telah dilakukan perbaikan dari sisi prosedur dan persyaratan, dengan

    semangat makin mempermudah namun tetap dalam koridor aturan yang ada. Perizinan

    pupuk dan pestisida misalnya, akan dilakukan penyempurnaan terhadap regulasi yang

    ada, prinsip dasar yang dikedepankan adalah beberapa uji yang dipersyaratkan, akan

    menjadi syarat awal yang harus sudah dilakukan sebelum pendaftaran rekomendasi di

    Pusat PVTPP. Fungsi pengawasan yang selama tahun 2018 sudah mulai dilakukan

    dengan bekerjasama dengan para pihak terkait, namun masih belum terpola dengan baik.

    Tahun 2019 fungsi pengawasan sudah dimulai dengan pola pengawasan secara

    sistematis, yaitu dengan penyampaian laporan dan masih terus dikembangkan.

    Pengujian secara acak dilapangan juga dilaksanakan dengan melibatkan para pihak

    terkait.

    Agar semua tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan baik, pengembangan

    kapasitas Sumberdaya Manusia menjadi hal pokok yang terus dilakukan. Berbagai

    pelatihan di dalam dan luar negeri dibuka bagi semua staf yang ada. Dari sisi sarana dan

    prasarana, ketersediaan stasiun uji BUSS yang repsentatif juga terus diupayakan. Stasiun

    Manoko harus terus dibenahi dari sisi pengelola dan perlengkapan sehingga siap untuk

    melakukan semua uji BUSS bagi tanaman dataran tinggi. Sementara pembangunan

    stasiun Uji BUSS dataran rendah di Mojosari Jawa Timur tahap pertama sudah

    dilaksanakan pada tahun 2018. Tahun 2019 telah dilakukan pembangunan tahap kedua

    untuk melengkapi fasilitas pengujian sehingga tahun 2020 diharapkan sudah siap

    menerima uji BUSS untuk tanaman dataran rendah. Agar semua kegiatan tertata dalam

  • iv

    suatu sistem yang baik, pengembangan standar operasional prosedur terus dilakukan.

    Upgrade sertifikat ISO 9001:2015 merupakan tekad Pusat PVTPP untuk terus

    menyempurnakan sistem kerja yang ada, tentunya yang sejalan dengan semangat

    reformasi birokrasi. Untuk menjaga trust dari pengguna layanan, sebagai unit layanan

    publik yang riskan dengan penyuapan maka tahun 2019 Pusat PVTPP mulai membangun

    dan berhasil mendapatkan ISO 37001:2016 yaitu Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

    Tertib administrasi terus diupayakan, dan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran

    menjadi pedoman utama dalam penyusunan dan penggunaan anggaran yang ada.

    Berbagai temuan dan saran perbaikan dari instansi pengawasan akan menjadi titik tolak

    dalam melakukan berbagai perbaikan.

    Terakhir, sosialisasi dan beragam agenda yang bersifat pemberian informasi dan

    pemahaman terus akan dilakukan. Pemberian apresiasi Perlindungan Varietas tanaman

    perlu disusun panduannya dan terus dikaji penyempurnaannya, sehingga ini menjadi

    ajang yang bergensi sekaligus ujung tombak promosi beragam kegiatan dan program di

    lingkup Pusat PVTPP tahun 2020.

    Pencapaian Kinerja Tahun 2019

    No Uraian Tahun 2018 Tahun 2019

    1 Serapan Anggaran Pagu : 40.713.949.000 Serapan : 95,98%

    Pagu : 41.821.949.000 Serapan : 93,43% Efisiensi Belanja Modal : 2,93%

    2 Peningkatan Pelayanan Publik Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu Kementan

    ISO 9001:2015

    Simplikasi Prosedur

    Pelayanan Perizinan

    Upgrade ISO 9001:2015

    ISO 37001:2016

    Perizinan 3 Jam

    Integrasi Aplikasi Izin Usaha

    dengan Sistem OSS

    Pekan PVT

    Live Chat

    3 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 79,98 80,81

    4 Pengaduan Masyarakat Nihil Nihil

    5 Perlindungan Varietas Tanaman

    - Permohonan Hak PVT

    - Penerbitan Sertifikat Hak PVT

    - Pemantauan dan Evaluasi

    Varietas

    48 Varietas

    38 Sertifikat

    42 Varietas

    51 Varietas

    36 Sertifikat

    50 Varietas

    5 Pendaftaran Varietas Tanaman

    - Pendaftaran Varietas Lokal dan

    Hasil Pemuliaan

    - Pendaftaran Peredaran Varietas

    - Pelepasan Varietas Tanaman

    653 Varietas

    272 Varietas

    508 Varietas

    218 Varietas

    52 Varietas

    7 Perizinan Pertanian :

    - Perizinan Bidang Peternakan

    - Perizinan Pupuk dan Pestisida

    - Perizinan Benih dan SDG Tanaman

    911 permohonan

    11.764 permohonan

    1.498 permohonan

    9.358 permohonan

    12.979 permohonan

    3.099 permohonan

  • v

    DAFTAR ISI

    Hal KATA PENGANTAR i

    RINGKASAN EKSEKUTIF ii

    DAFTAR ISI v

    DAFTAR TABEL Vii

    DAFTAR GRAFIK Viii

    DAFTAR GAMBAR ix

    I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

    1.2 Visi dan Misi

    1.3 Tujuan dan Sasaran

    1.4 Ruang Lingkup

    1.5 Dasar Hukum

    1 1 2 3 3 3

    II SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PUSAT PVTPP 6 2.1 Sasaran Kegiatan Pusat PVTPP 6

    2.2 SDM dan Anggaran Pusat PVTPP 7

    2.2.1 Komposisi SDM Pusat PVTPP 7

    2.2.2 Anggaran Pusat PVTPP Tahun 2019 9

    III CAPAIAN KINERJA KEGIATAN UTAMA PUSAT PVTPP 11

    3.1 Perlindungan Varietas Tanaman 12

    3.1.1 Pelayanan Permohonan Hak PVT 12

    3.1.2 Pelayanan Pemberian Hak PVT 17

    3.1.3 Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi 26

    3.2 Pendaftaran Varietas Tanaman 37

    3.2.1 Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan 38

    3.2.2 Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas 46

    3.2.3 Pelayanan Pelepasan Varietas Tanaman 47

    3.3 Pelayanan Perizinan Pertanian 52

    3.3.1 Pendaftaran Pupuk 52

    3.3.2 Pendaftaran Pestisida 53

    3.3.3 Pemasukan/Pengeluaran Benih dan SDG Tanaman 59

    3.3.4 Perizinan Peternakan

    60

  • vi

    3.4 Dukungan Manajemen dan Administrasi

    3.4.1 Fasilitasi Layanan Publik

    3.4.2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    3.4.3 Pengelolaan Barang Milik Negara

    3.4.4 Kerjasama dan Publikasi

    3.4.5 Pelayanan Hukum PVTPP

    3.4.6 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

    68

    68

    82

    85

    85

    87

    91

    IV KENDALA DAN TINDAK LANJUT 94

    V PENUTUP 96

  • vii

    DAFTAR TABEL

    Hal Tabel 1 Data Pegawai Pusat PVTPP Berdasarkan Fungsi, Golongan dan

    Pendidikan Tahun 2019

    8

    Tabel 2 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP TA. 2018 dan

    TA. 2019 Berdasarkan Data SAI

    9

    Tabel 3 Target dan Capaian Kegiatan Utama Pusat PVTPP Tahun 2019 11

    Tabel 4 Target dan Realisasi Permohonan Hak PVT Tahun 2019 12

    Tabel 5 Perbandingan Penerbitan Sertifikat Hak PVT Tahun 2018 dan 2019 18

    Tabel 6 Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan

    Substantif Manoko Pada Tahun 2019

    20

    Tabel 7 Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan

    Substantif Mojosari Tahun 2019

    22

    Tabel 8 Daftar Varietas Yang Di Monitoring Keragaan dan Kewajiban Tahun

    2019

    27

    Tabel 9 Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil

    Pemuliaan Tahun 2019 dan 2018

    39

    Tabel 10 Target dan Realisasi Permohonan Pendaftaran Varietas Lokal Melalui

    MoU Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019

    40

    Tabel 11 Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Tahun

    2019

    46

    Tabel 12 Capaian Kinerja Pelayanan Pelepasan Varietas Tanaman Tahun 2019 48

    Tabel 13 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pupuk Tahun 2019 53

    Tabel 14 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2019 54

    Tabel 15 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Benih dan SDG Tanaman Tahun

    2019

    59

    Tabel 16 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Peternakan Tahun 2019 60

    Tabel 17 Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi SDM Pusat

    PVTPP Tahun 2019

    82

    Tabel 18 Jenis dan Nilai Aset Pusat PVTPP Tahun 2019 85

    Tabel 19 Kegiatan Pelayaan Hukum Tahun 2019 88

    Tabel 20 Hasil Nilai IKM Pusat PVTPP Tahun 2019 91

  • viii

    DAFTAR GRAFIK

    Hal Grafik 1 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP Tahun

    2019 dan 2018 10

    Grafik 2 Permohonan Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman Tahun 2019 13

    Grafik 3 Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2018-2019 Berdasarkan Kelompok Tanaman

    13

    Grafik 4 Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Berdasarkan Kelomok Pemohon

    14

    Grafik 5 Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2015-2019 15

    Grafik 6 Kecenderungan Permohonan Hak PVT Tahun 2015-2019 15

    Grafik 7 Penerbitan Sertifikat Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman 18

    Grafik 8 Hak PVT Berdasarkan Kelompok Pemegang Sertifikat 19

    Grafik 9 Perkembangan Pendaftaran Varietas Hortikultura dan Penerbitan Tanda Daftar Varietas Tahun 2011- 2019

    47

    Grafik 10 Trend Nilai IKM Pusat PVTPP Tahun 2017 s.d Tahun 2019 93

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 1 Pemasyarakatan Hak PVT di Perguruan Tinggi 16

    Gambar 2 Pemasyarakatan Hak PVT Kepada Stakeholder di Malang 17

    Gambar 3 Uji BUSS Wortel Katata 1 dan Katata 2 di Lahan Kebun

    Pemeriksaan Substantif Manoko

    21

    Gambar 4 Uji BUSS Krisan di Rumah Kaca Kebun Pemeriksaan Substantif

    Manoko

    21

    Gambar 5 Uji BUSS Jarak Pagar Varietas JET 1 dan Jagung Hibrida Varietas

    Nakula Sadewa 29 di Kebun Pemeriksaan Substantif Majosari

    22

    Gambar 6 Pembahasan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan

    Pembahasan PPU

    23

    Gambar 7 Suasana Sidang Komisi PVT di Bogor 24

    Gambar 8 Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman 24

    Gambar 9 Kondisi Pertanaman Labu Madu F1 dan Melon Japonika F1di

    Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari

    26

    Gambar 10 Monitoring Mentimun CU 1001 A di Kebun Pemeriksaan

    Substantif Manoko 29

    Gambar 11 Monitoring Padi Varietas PD 255 dan Jagung GSI 57 TSG 225 M

    di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari

    29

    Gambar 12 Sosialisasi Pemantauan Kewajiban Pemegang Hak PVT di Bogor 30

    Gambar 13 Pembahasan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak PVT Periode

    2019

    31

    Gambar 14 FGD Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi 36

    Gambar 15 FGD Konsep Free Royalty System Dalam Ranah PVT 37

    Gambar 16 Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi Varietas Tanaman di

    Stasiun Pengujian BUSS Manoko

    33

    Gambar 17 FGD Pemanfaatan Varietas Lokal di Bogor 45

    Gambar 18 Bimbingan Teknis Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura

    di Balithi dan Balitsa

    49

    Gambar 19 Evaluasi Pelepasan Varietas Tanaman di Bogor 50

    Gambar 20 Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online di Bogor 51

    Gambar 21 Koordinasi Usulan Daftar dan Jenis Rencana Usaha dan/Atau

    Kegiatan Wajib Amdal Kementerian Pertanian

    55

    Gambar 22 Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC) Pupuk di Serpong 56

    Gambar 23 Workshop dan Sosialisasi Layanan Rekomendasi Bidang

    Peternakan Terintegrasi OSS

    63

    Gambar 24 Koordinasi Integrasi Perizinan Berusaha Secara Elektronik dan

    Sinkronisasi Data Komoditas Tanaman Binaan

    65

  • x

    Gambar 25

    Gambar 26

    Workshop dan Sosialisasi Perizinan Benih Hortikultura

    Berbagai Kegiatan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementan

    67

    71

    Gambar 27

    Gambar 28

    Gambar 29

    Gambar 30

    Gambar 31

    Tampilan Live Chat “Halo Cinta”

    Buku PVTPedia dan Varietasku Untuk Negeri

    Rangkaian Pekan PVT di Auditorium Kementan

    Penyerahan Sertifikat ISO 37001:2016

    Pembangunan Stasiun Uji BUSS Tanaman Dataran Rendah

    Mojosari

    73

    76

    78

    79

    81

  • 1 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan kedaulatan

    pangan dan kesejahteraan petani, maka berbagai program dan kegiatan diarahkan

    untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut. Pusat Perlindungan Varietas

    Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) sesuai dengan mandatnya

    diharapkan dapat memberikan pelayanan permohonan hak PVT, pendaftaran

    varietas tanaman, pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian sesuai

    standard baku secara Nasional dan Internasional.

    Keberadaan Pusat PVTPP diharapkan mendukung upaya Kementerian Pertanian

    dalam perlindungan plasma nutfah sebagai basis bagi kegiatan pemuliaan, serta

    perlindungan bagi pemulia yang telah menghasilkan galur/varietas unggul baru.

    Selain itu Pusat PVTPP menjadi garda terdepan dalam perlindungan terhadap

    kepentingan petani serta konsumen produk pertanian di Indonesia.

    Perlindungan kepada petani diberikan dalam bentuk jaminan sarana produksi yang

    mereka gunakan merupakan produk yang berkualitas. Hal ini terutama untuk

    saprodi berupa bibit/benih, pupuk dan pestisida. Perlindungan lainnya dalam

    bentuk pengaturan pemasukan dan pengeluaran produk pertanian dari dan ke

    Indonesia. Upaya ini diarahkan agar semua pemasukan dan pengeluaran produk

    dari dan ke Indonesia tidak merugikan kepentingan petani dan konsumen produk

    pertanian di Indonesia.

    Pelaksanaan kegiatan di lingkup Pusat PVTPP dilaksanakan sejalan dengan siklus

    perencanaan kegiatan tahunan lingkup Kementerian Pertanian, dan pada akhir

    pelaksanaan kegiatan perlu dilaporkan proses dan hasil yang dicapai. Penulisan

    laporan tahunan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari

    pelaksanaan tugas yang diamanatkan sesuai tugas dan fungsi Pusat PVTPP.

  • 2 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    1.2. Visi dan Misi

    Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menetapkan

    visi: “Menjadi Institusi Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

    Pertanian yang Profesional, Responsive, berIntegritas, Maksimal dan Antisipatif

    (PRIMA)”.

    Profesional mengandung pengertian bahwa Pusat PVTPP dalam

    menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang

    kompeten, menguasai bidangnya, dengan pelayanan yang ramah, mudah, cepat,

    tepat, dan akurat.

    Responsif berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan

    fungsinya selalu berorientasi pada peningkatan mutu dan kepuasan pengguna

    layanan.

    Integritas berarti bahwa Pusat PVTPP menjalankan tugas dan fungsinya

    dalam melakukan pelayanan ke masyarakat berdasarkan peraturan yang berlaku,

    bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan gratifikasi sehingga dapat

    dipertangunggajwabkan kepada publik sesuai asas keterbukaan.

    Maksimal berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan

    fungsinya dilakukan secara optimal untuk mencapai target pelayanan publik dalam

    mendukung kemajuan pertanian Indonesia.

    Antisipatif berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan

    fungsinya selalu mengikuti dinamika perubahan lingkungan strategis dan teknologi

    informasi.

    Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang diemban Pusat Perlindungan

    Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah:

    1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pusat PVTPP yang

    profesional dan berintegritas;

    2. Mengembangkan sarana dan prasana pada Pusat PVTPP menuju standar

    nasional/internasional;

  • 3 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    3. Mengembangkan prosedur pelayanan perlindungan varietas tanaman dan

    perizinan pertanian untuk memberikan layanan Maksimal;

    4. Mengimplementasikan manajemen pelayanan publik yang responsif dan

    antisipatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

    1.3. Tujuan dan sasaran

    Tujuan disusunnya laporan Semester adalah:

    a. Sebagai implementasi keterbukaan informasi publik dalam pelaksanaan

    kegiatan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian TA.

    2019.

    b. Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja Pusat

    Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian TA. 2019;

    c. Sebagai bahan evaluasi kegiatan dan anggaran TA. 2019;

    1.4. Ruang Lingkup

    Pelaksanaan seluruh kegiatan lingkup Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan

    Perizinan Pertanian tahun anggaran 2019.

    1.5. Dasar Hukum

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman

    dan Perizinan Pertanian mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai

    berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

    2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas

    Tanaman;

    3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis

    Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Pertanian;

    5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya

    Tanaman;

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran

    dan Penggunaan Varietas Asal untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial;

  • 4 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Pert/SR.120/2/2006 tentang Syarat

    Penamaan dan Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman;

    8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/OT/140/4/2009 Tentang

    Syarat dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Obat Hewan;

    9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/OT.140/7/2011 tentang

    Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik;

    10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.140/7/2011 tentang

    Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura;

    11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 Tentang

    Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit

    Ternak ke Dalam Wilayah Negara RI;

    12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 121/Permentan/OT.140/11/2013 tentang

    Syarat dan Tata Cara Permohonan dan Pemberian Hak PVT;

    13. Peraturan Menteri Nomor 119/Permentan/HK.310/11/2013 tentang Syarat

    dan Tata Cara Pendaftaran dan Pengangkatan Konsultan PVT;

    14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional

    Pemeriksa PVT dan Angka Kreditnya;

    15. Peraturan Menteri Nomor 71/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Petunjuk

    Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT dan Angka Kreditnya;

    16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 127/Permentan/SR.120/11/2014 tentang

    Pemasukan dan Pengeluaran Benih Tanaman;

    17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/SR.330/7/2015 tentang

    Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;

    18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/PK.440/10/2016 tentang

    Pemasukan Ternak Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah Negara Republik

    Indonesia;

    19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT/140/4/2017 Tentang

    Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pakan;

    20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34/Permentan/PK.210/7/2017 tentang

    Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, Dan/Atau Olahannya Ke Dalam Wilayah

    Negara Republik Indonesia;

  • 5 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/SR/10/2017 tentang

    Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik;

    22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/HR.060/11/2017 Nomor

    24/Permentan/HR.060/5/2018 tentang Rekomendasi Impor Produk

    Hortikultura;

    23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/TI.120/11/2017 tentang

    Pelayanan Perizinan Pertanian Secara Online;

    24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/PK.230/1/2018 tentang

    Pengeluaran Ruminansia Kecil dan Babi Dari Wilayah Negara Republik

    Indonesia;

    25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pendaftaran

    Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;

    26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 05 Tahun 2019 Tentang Tata Cara

    Perizinan Berusaha Sektor Pertanian;

    27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 141/Kpts/HK.150/M/2/2019 tentang

    Jenis Komoditas Tanaman Binaan Lingkup Kementarian Pertanian;

    28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pemasukan Dan

    Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan Ke Dan Dari Wilayah Negara Republik

    Indonesia;

    29. Keputusan Menteri Nomor 261/Kpts/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan

    Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;

  • 6 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    II. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PUSAT PVTPP

    2.1 SASARAN KEGIATAN PUSAT PVTPP

    Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan

    akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu

    menetapkan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU adalah

    ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.

    Berdasarkan Rencana Stategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan

    Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Tahun 2014-2019 telah ditetapkan Sasaran

    Kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian yaitu :

    1) Meningkatnya kualitas layanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan

    Perizinan Pertanian;

    2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas perlindungan varietas tanaman serta

    pendaftaraan varietas lokal dan hasil pemuliaan;

    3) Terwujudnya akuntabilitas kinerja pemerintah di lingkup Pusat

    Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.

    Agar sasaran kegiatan tercapai maka Pusat PVTPP telah menetapkan dengan 6

    (enam) indikator kinerja Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Pusat PVTPP.

    Adapun ke enam IKSK Pusat PVTPP adalah sebagai berikut: (i) Indeks Kepuasan

    Masyarakat terhadaplayanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

    Pertanian; (ii) Indeks kepuasan unit kerja terkait di lingkup Kementerian

    Pertanian terhadap layanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

    Pertanian; (iii) Rasio sertifikat hak PVT yang diterbitkan terhadap total

    permohonan PVT; (iv) Rasio tanda daftar varietas lokal dan hasil pemuliaan yang

    diterbitkan terhadap total permohonan pendaftaran varietas lokal dan hasil

    pemuliaan; (v) Rasio temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Perlindungan

    Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian yang ditindaklanjuti terhadap total

    temuan BPK; dan (vi) Rasio temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

    atas pengelolaan keuangan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

    Pertanian yang ditindaklanjuti terhadap total temuan Inspektorat Jenderal

    Kementerian Pertanian.

  • 7 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Indikator kinerja sasaran kegiatan Pusat PVTPP telah dituangkan kedalam

    rencana aksi kegiatan yang telah dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja

    Anggaran (RKA) Pusat PVTPP tahun 2019. Dalam dokumen RKA telah ditetapkan

    6 sub kegiatan berserta target output yang akan dilaksanakan oleh Pusat PVTPP

    tahun 2019 yaitu: 1) Layanan perlindungan varietas tanaman dengan output 120

    layanan; 2) layanan pendaftaran varietas dengan output 410 layanan; 3) layanan

    perizinan pertanian sebanyak 14.100 layanan; dukungan pelaksanaan

    perlindungan varietas tanaman dan periiznan pertanian sebanyak 3 layanan,

    layanan sarana dan prasarana sebanyak 1 layanan dan layanan perkantoran

    sebanyak 1 layanan. Dokumen RKA ini merupakan kontrak kerja kegiatan yang

    menjadi dasar atau alat dalam pencapaian sasaran kegiatan yang telah ditetapkan.

    2.2 SDM DAN ANGGARAN PUSAT PVTPP

    Dalam rangka mencapai kinerja sasaran Pusat PVTPP, maka dibutuhkan sumber

    daya manusia yang handal dan profesional serta didukung anggaran yang

    memadai untuk membiayai kegiatan dan pengadaan sarana dan prasarana,

    berikut keadaan komposisi SDM dan anggaran Pusat PVTPP tahun 2019:

    2.2.1 Komposisi SDM Pusat PVTPP

    Komposisi SDM Pusat Perlindungan varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

    perlu dipetakan dengan jelas karena kuantitas dan kualitas SDM yang baik akan

    menunjang pelayanan kepada pengguna layanan selain kelengkapan sarana dan

    prasarana, IT, serta sistem dan prosedur. Pemetaan SDM dilakukan dengan

    melihat komposisi SDM, khususnya terkait fungsi, jenjang golongan dan jenjang

    pendidikan masing-masing SDM. Data pegawai terkait jenjang pendidikan dan

    golongan pada Pusat PVTPP disajikan pada Tabel 1.

    Berdasarkan data SIM ASN Pusat PVTPP sampai dengan bulan Desember 2019,

    jumlah SDM Pusat PVTPP sebanyak 117 orang, yang terdiri dari 84 orang pegawai

    negeri sipil dan 33 tenaga honorer. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Bagian

    dan Bidang Lingkup Pusat PVTPP untuk Bagian Umum jumlah pegawai sebanyak

    26 orang, Bidang Perlindungan Varietas Tanaman berjumlah 13 orang, Bidang

  • 8 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Pendaftaran Varietas berjumlah 8 orang, Bidang Pelayanan Perizinan berjumlah

    18 orang dan fungsional tertentu berjumlah 19 orang. Jumlah pegawai Pusat

    PVTPP tahun 2019 mengalami kenaikan sebanyak 10 orang (9,34%) jika

    dibandingkan dengan tahun 2018 yang berjumlah 107 orang. Hal ini dikarenakan

    tahun 2019 Pusat PVTPP mendapat penambahan 3 orang CPNS, 2 orang mutasi

    masuk PNS, dan mengangkat 8 orang tenaga honorer baru, namun ada 1 orang

    PNS mutasi keluar dan 2 orang pegawai yang memasuki masa pensiun. Dalam

    pelaksanan tugas dan fungsinya Pusat PVTPP juga didukung oleh SDM lainnya

    yang diangkat berdasarkan SK Menteri Pertanian yaitu Komisi PVT, Komisi

    Banding, serta Konsultan PVT.

    Tabel 1. Data Pegawai Pusat PVTPP Berdasarkan Fungsi, Golongan dan Pendidikan

    Tahun 2019

    Sumber : Sistem Informasi Manajemen ASN Pusat PVTPP, Desember 2019

    Komposisi pegawai yang dimiliki oleh Pusat PVTPP sudah dirasa cukup, namun

    upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui kegiatan-kegiatan

    pelatihan, workshop, khursus baik di dalam negeri maupun di luar negeri tetap

    perlu ditingkatkan. Kedepan dalam rangka menunjang pelayanan prima di Pusat

    No Uraian Jumlah Pegawai Th. 2019

    Keterangan

    A Berdasarkan Jabatan dan Fungsi

    1 Pegawai Pusat : 84 - Eselon II - Eselon III - Eselon IV - Pemeriksa PVT - Pranata Komputer - Arsiparis - Perancang UU - Fungsional Umum - CPNS

    1 4 9

    16 1 1 1

    48 3

    PNS PNS PNS

    SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian

    SK Kepala Pusat PVTPP

    2 Tenaga Honorer 33 SK Kepala Pusat PVTPP

    B Berdasarkan Golongan

    1 Golongan II 4

    2 Golongan III 63

    3 Golongan IV 17

    C Berdasarkan Pendidikan

    1 SMA 7

    2 Diploma 6

    3 Strata I 38

    4 Strata II 32

    5 Strata III 1

  • 9 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    PVTPP yang berbasis online maka Pusat PVTPP membutuhkan tenaga

    programmer yang akan dimaksimalkan untuk memaintenance semua aplikasi

    perizinan yang berada di Pusat PVTPP. Hal ini juga untuk efisiensi penggunaan

    anggaran karena selama ini baik pembuatan aplikasi layanan perizinan maupun

    maintenencenya menggunakan konsultan dari luar.

    2.2.2 Anggaran PUSAT PVTPP Tahun 2019

    Selain kondisi SDM, hal lain yang berpengaruh pada pencapaian kinerja adalah

    faktor anggaran karena untuk mengimplementasikan rencana kerja yang telah

    disusun membutuhkan dukungan anggaran yang dialokasikan dalam DIPA.

    Anggaran APBN dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan

    Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2019 adalah

    Rp.41.821.949.000,- terdiri dari : (1) belanja pegawai sebesar Rp.6.150.000.000,-

    (2) belanja barang Rp.25.253.724.000,- dan (3) belanja modal sebesar

    Rp.10.418.225.000,-. Anggaran sebesar Rp.41.821.949.000 telah dialokasikan

    kedalam 6 sub kegiatan dengan perincian dapat dilihat pada tabel 2.

    Berikut ini ditampilkan perbandingan pagu dan realisasi anggaran Pusat

    Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Tahun Anggaran 2018

    dan 2019 pada Tabel 2.

    Tabel 2. Perbandingan Pagu Dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP TA.2018 dan

    TA.2019 Berdasarkan Data SAI (dalam ribuan rupiah)

    No

    Kegiatan

    2018 2019 Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

    1 Layanan Perlindungan Varietas Tanaman

    4.335.000 4.162.702 96,03 5.060.000 4.844.057 95,73

    2 Layanan Pendaftaran Varietas Tanaman

    3.005.000 2.963.180 98,61 3.800.000 3.689.620 97,10

    3 Layanan Perizinan Pertanian

    4.596.450 4.350.877 95,43 4.287.925 4.176.225 97,40

    4 Dukungan Pelaksanaan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

    6.077.064 6.453.305 94,72 9.003.706 8.549.640 94,96

    5 Layanan Internal 11.240.000 10.604.333 94,34 10.418.225 9.055.744 86,92 6 Layanan Perkantoran 8.147.435 7.938.344 97,43 9.252.093 8.758.350 94,66

    TOTAL 38.000.949 36.472.003 95,98 41.821.949 39.073.640 93,43

    Sumber : Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Kinerja Pusat PVTPP, Desember 2019

  • 10 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Dari pagu anggaran sebesar Rp.41.821.949.000,-, sampai dengan 31 Desember

    2019 berdasarkan SP2D telah terealisasi sebesar Rp.39.073.640.250,- (93,43%).

    Dari aspek serapan anggaran, serapan tahun 2019 ini lebih rendah (2,55%)

    apabila dibandingkan dengan serapan anggaran tahun 2018. Hal ini dikarenakan

    adanya efisiensi anggaran yaitu belanja modal biaya konstruksi fisik

    pembangunan Stasiun Pengujian BUSS Dataran Rendah di Mojosari Kabupaten

    Mojokerto sebesar Rp.1.228.248.200,- atau 2,93%. Perbandingan Pagu Anggaran

    Pusat PVTPP Tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada Grafik 1.

    Grafik 1. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP Tahun 2019 dan 2018

  • 11 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    III. CAPAIAN KEGIATAN UTAMA PUSAT PVTPP

    Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) adalah

    unsur pendukung Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab

    kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal. Pusat PVTPP mempunyai tugas

    melakukan pengelolaan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman serta

    pelayanan perizinan pertanian dan rekomendasi teknis pertanian. Tugas teknis yang

    diemban oleh Pusat PVTPP telah didelegasikan Bidang/Bagian lingkup Pusat PVTPP,

    dan telah dikelompokkan 8 kegiatan utama yaitu : 1) Pelayanan Permohonan Hak PVT;

    2) Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi; 3) Pelayanan Pendaftaran

    Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan; 4) Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas; 5)

    Pelayanan Proses Perizinan Bidang Peternakan; 6) Pelayanan Proses Perizinan

    Pemasukan/Pengeluaran Benih/SDG Tanaman; 7) Pelayanan Proses Penerbitan Surat

    Izin Pupuk dan Pestisida; dan 8) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Pusat PVTPP. Delapan kegiatan utama Pusat PVTPP ini telah ditetapkan targetnya yang

    tertuang dalam RKAKL tahun 2019. Target dan capaian kegiatan utama Pusat PVTPP

    Tahun 2019 dapat dilihat dalam Tabel 3 sebagai berikut:

    Tabel 3. Target dan Capaian Kegiatan Utama PVTPP Tahun 2019

    No Kegiatan Utama Target Realisasi %

    1 Pelayanan Permohonan Hak PVT Pelayanan Pemberian Sertifikat Hak PVT

    45 Layanan 30 Layanan

    51 36

    113,3 120

    2 Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi

    45 Varietas 50 111,11

    3 Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan

    195 Layanan 508 260

    4 Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas - Pendaftaran hortikultura - Pelepasan varietas tanaman

    200 Layanan 15 layanan

    218 52

    109 347

    5 Pelayanan Proses Perizinan Bidang Peternakan

    7600 Layanan 9358 123,13

    6 Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih/SDG Tanaman

    1400 Layanan 3099 221

    7 Pelayanan Proses Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida

    5100 Layanan 12979 254,49

    8 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Pusat PVTPP.

    3 Laporan 3 100

  • 12 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Berikut disampaikan capaian kinerja kegiatan utama dan upaya pencapaian kinerja

    yang telah dilakukan oleh Pusat PVTPP pada tahun 2019 :

    3.1 PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

    3.1.1 PELAYANAN PERMOHONAN HAK PVT

    Target penerimaan permohonan Hak PVT pada tahun 2019 sebesar 45

    permohonan, target ini sama dengan target pada tahun sebelumnya. Tahun 2019

    telah diterima 51 permohonan Hak PVT yang diajukan dari berbagai pihak.

    Dengan demikian target permohonan Hak PVT tahun ini tercapai 113,3%. Rincian

    target dan realisasi permohonan Hak PVT tahun 2019 terlihat pada Tabel 4.

    Tabel 4. Target dan Realisasi Permohonan Hak PVT Tahun 2019

    No Komoditas Permohanan

    Hak PVT Tahun 2018

    Permohonan Tahun 2019 Target Realisasi

    1. Tan. Pangan 11 15 32 2. Tan. Sayuran 16 12 13 3. Tan. Hias 13 10 1 4. Tan. Buah 3 5 3 5. Tan. Perkebunan/

    Industri/Kehutanan 3 2 2

    6. Lain-Lain 2 1 0 TOTAL 48 45 51

    Permohonan hak PVT yang diterima Pusat PVTPP tahun 2019 sebanyak 51

    permohonan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 3 permohonan atau naik

    6,25% dibandingkan pada tahun 2018 sebanyak 48 permohonan. Peningkatan

    jumlah permohonan tersebut terlihat pada Grafik 3.

    Dari Grafik 2 dapat dilihat bahwa permohonan hak PVT tahun 2019 didominasi oleh

    tanaman pangan sebanyak 32 varietas (62,75%), kemudian tanaman sayuran 13

    varietas (25,49%), tanaman buah 3 varietas (5,88%), tanaman

    perkebunan/kehutanan/Industri 3 varietas (3,92%), dan tanaman hias 1 varietas

    1,96%).

  • 13 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Grafik 2. Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Menurut Kelompok Tanaman

    Permohonan Hak PVT yang paling banyak diterima pada tahun 2019 adalah untuk

    tanaman pangan dengan pemohon dari Litbang Kementerian Pertanian

    (Balitbangtan), hal ini selaras dengan program Menteri Pertanian periode 2014-

    2019 yang menitikberatkan dalam upaya swasebada pangan terutama komoditas

    PAJALE (padi, jagung dan kedelai), sehingga lembaga penelitian di Kementerian

    Pertanian berupaya menciptakan varietas-varietas unggul baru terutama untuk

    tanaman pangan.

    Grafik 3. Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2018 – 2019 Menurut kelompok Tanaman

    3263%

    1325%

    12%

    36%

    24%

    00%

    Tanaman Pangan

    Tanaman Sayuran

    Tanaman Hias

    Tanaman Buah

    TanamanPerkebunan/Industri/Kehutanan

    Lain-lain

    11

    16

    13

    3 3 2

    32

    13

    13 2

    00

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    Tan. Pangan Tan. Hias Tan. Perkebunan

    Jum

    lah

    Pe

    rmo

    ho

    nan

    2018

    2019

  • 14 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Grafik 4. Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Menurut Kelompok Pemohon

    Sebagaimana Grafik 4 dapat dilihat permohonan Hak PVT pada tahun 2019

    menurut kelompok pemohon, Lembaga Penelitian Kementerian Pertanian

    (Badan Litbang Pertanian) merupakan pemohon yang paling banyak mengajukan

    permohonan sebanyak 17 permohonan (33,3%), kemudian perusahaan swasta

    luar negeri sebanyak 16 permohonan (31,4%), perusahaan swasta dalam negeri

    sebanyak 12 permohonan (23,5%), lembaga penelitian non Kementerian

    Pertanian 4 permohonan (7,8%), perguruan tinggi 2 permohonan (3,9%), dan

    perorangan tidak ada permohonan (0%).

    Pada grafik 3 dapat dilihat perkembangan permohonan hak PVT tahun 2015

    sampai tahun 2019. Jumlah permohonan fluktuatif dari tahun ke tahun.

    Permohonan terbanyak diterima pada tahun 2017 sebanyak 56 permohonan.

    Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah permohonan yang diterima antara

    lain kurangnya pemahaman pemohon terhadap tata cara dan persyaratan yang

    harus dipenuhi, biaya pengujian yang cukup besar, kurang tersosialisasikannya

    manfaat dari perlindungan varietas tanaman, kecenderungan industry benih,

    banyaknya kegiatan para pemulia tanaman dan lain-lain. Namun jika dilihat dari

    jumlah permohonan dari tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan kecenderungan

    peningkatan jumlah permohonan seperti yang ditunjukkan pada grafik 6. Hal

    tersebut menunjukkan bahwa masih ada harapan positif bahwa PVT memang

    17(33,3%)

    4 (7,8%)

    2 (3,9%)

    12 (23,5%)

    16(31,4%)

    0(0, 0%)

    Litbang KementerianPertanian

    Litbang Non-Kementerian Pertanian

    Perguruan Tinggi

    Perusahaan SwastaDalam Negeri

    Perusahaan SwastaLuar Negeri

    Perorangan

  • 15 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    sesungguhnya menjadi hal penting dan dibutuhkan dalam industri benih serta

    memacu Kantor PVT untuk dapat terus meningkatkan upaya sosialisasi terkait

    PVT kepada masyarakat.

    Grafik 5. Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2015 – 2019

    Grafik 6. Kecenderungan Permohonan Hak PVT Tahun 2015 – 2019

    Untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk tercapainya

    peningkatan permohonan Hak PVT antara lain Sosialisasi Perlindungan Varietas

    Tanaman. Kegiatan Pemasyarakatan hak PVT pada Tahun 2019 dilaksanakan di

    tiga Perguruan Tinggi (Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Diponegora

    dan Universitas Sriwijaya) dan di Hotel Atria Malang adapun rincian kegiatan

    sebagai berikut:

    47

    42

    56

    4851

    32

    19

    32

    3836

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    2015 2016 2017 2018 2019

    Permohonan

    Penerbitan Sertifikat

    4742

    56

    4851

    0

    20

    40

    60

    2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

    Kecenderungan Jumlah Permohonan Permohonan Hak

    PVT

    Permohonan

    Linear(Permohonan)

  • 16 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    A. Pemasyarakatan Hak PVT ke Perguruan Tinggi Pemasyarakatan Hak PVT ke perguruan tinggi dilaksanakan sebayak 3 kali

    yaitu di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera (USU) pada tanggal 21

    Februari 2019, di Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro pada tanggal 21

    Maret 2019 dan di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada tanggal 18

    Juli 2019. PVT goes to campus ini bertujuan untuk mendorong kepedulian para

    dosen dan peneliti terhadap hak-haknya yang didapat dari hasil penelitian

    mereka.

    Diharapkan dengan adanya pemasyarakatan ini dosen /peneliti jadi lebih tahu

    dan lebih peduli terhadap hasil penelitiannya. Kedepannya Untuk penemuan

    varietas baru harus mempunyai daya saing yang tinggi.

    Gambar 1. Pemasyarakatan Hak PVT di Perguruan Tinggi

  • 17 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    B. Pemasyarakatan Hak PVT di Malang Kepada Stakeholder Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2019 bertempat di Hotel Atria

    Malang dengan peserta dari pemegang hak PVT wilayah Jawa Timur,

    Asbenindo, IPBH dan Balai Penelitian lingkup Jawa Timur.

    Kegiatan ini mendapat masukan yang bagus dalam pengembangan Pusat

    PVTPP kedepannya yaitu: permohonan pendaftaran dan pelepasan dapat

    digabung dengan permohonan Hak PVT; peran Pusat PVTPP bila terjadi

    pelanggaran hak PVT; adanya kecemasan dari perusahaan benih karena

    masalah pemalsuan benih; dan saran agar industri benih memperhatikan

    dokumen-dokumen terkait bisnis benihnya, seperti bukti kepemilikan benih

    (varietas), desain kemasan, sehingga apabila terjadi sengketa dapat dijadikan

    alat bukti. Kedepan pemasyarakatan/sosialisasi PVT lanjutan kepada

    perusahaan benih nasional dengan mengangkat tema-tema yang sesuai dengan

    permasalahan di lapangan.

    Gambar 2. Pemasyarakatan Hak PVT Kepada Stakeholder di Malang

    3.1.2 PELAYANAN PEMBERIAN HAK PVT

    Penerbitan sertifikat adalah merupakan kegiatan/output akhir dari suatu

    permohonan hak PVT. Sertifikat diberikan kepada pemohon hak PVT yang telah

    memenuhi persyaratan baik administrasi maupun teknis. Aspek administrasi yaitu

    kelengkapan dokumen dan pemenuhan unsur kebaruan, dilanjutkan dengan aspek

  • 18 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    teknis yaitu memenuhi persyaratan Baru, Unik, Seragam dan Stabil (BUSS). Tahun

    2019, sertifikat hak PVT yang terbit sebanyak 36 sertifikat.

    Tabel 5. Perbandingan Penerbitan Hak PVT Tahun 2018 dan 2019

    No. Komoditas Penerbitan Hak

    PVT Tahun 2018

    Penerbitan Hak

    PVT Tahun 2019

    1. Tan. Pangan 15 21

    2. Tan. Sayuran 12 6

    3. Tan. Hias 0 6

    4. Tan. Buah 4 3

    5. Tan. Perkebunan/

    Industri/Kehutanan 7 0

    6. Lain-Lain 0 0

    TOTAL 38 36

    Jumlah penerbitan sertifikat hak PVT pada tahun 2019 sertifikat turun 5,26% dari

    tahun 2018. Hal ini disebabkan antara lain karena menurunnya tingkat kelulusan

    persyaratan teknis atau terjadinya kegagalan dalam pemeriksaan substantif dan

    perbaikan hasil sidang Komisi PVT oleh pemohon yang tidak tepat waktu.

    Sertifikat Hak PVT yang diterbitkan sejak tahun 2004-2019 sebanyak 485

    sertifikat namum ada 53 sertifikat telah dicabut. Tahun 2019 Pusat PVTPP

    mencabut 12 varietas. Dari 485 sertifikat yang telah diterbitkan, mayoritas untuk

    varietas tanaman sayuran yaitu sebanyak 219 varietas (45,2%) diikuti tanaman

    pangan 163 varietas (33,6%) sebagaimana terlihat pada grafik 7.

    Grafik 7. Penerbitan Sertifikat Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman

    163 (33.6%)

    219(45.2%)

    15(3.1%)

    45 (9.3%)43(8.9%)

    Tanaman Pangan

    Tanaman Sayuran

    Tanaman Hias

    Tanaman Buah

    Tanaman Perkebunan/Industri/Kehutanan

  • 19 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Berdasarkan pemegang Hak PVT dari 485 varietas yang telah diberikan sertifikat

    Hak PVT didominasi oleh perusahaan swasta dalam negeri yaitu sebanyak 303

    (62,5%) diikuti Lembaga Penelitian Pertanian/Lingkup Kementerian Pertanian

    sebanyak 93 (19,2%), sedangkan Perorangan, perusahaan swasta luar negeri,

    perguruan tinggi dan lembaga penelitian diluar lingkup Kementerian Pertanian

    masih sangat sedikit seperti yang ditunjukkan pada grafik 8.

    Grafik 8. Hak PVT Berdasarkan Kelompok Pemegang Sertifikat

    Pada tahun 2019 kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh Pusat PVTPP

    mendukung dalam penerbitan Hak PVT adalah sebagai berikut:

    A. Pengujian Substantif / Uji BUSS

    Tujuan utama dari kegiatan ini adalah melaksanakan rangkaian operasional

    proses pemberian hak PVT untuk varietas yang dimohonkan Hak PVT di

    tahapan pengujian substantif, yaitu dengan terlaksananya operasional

    pengujian Keunikan, Keseragaman, dan Kestabilan untuk varietas yang

    dimohonkan Hak PVT, serta mendukung kelancaran program kerja Komisi

    PVT sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pada saat ini, pengujian substantif/uji

    BUSS dilakukan oleh pemeriksa PVT yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti

    dari Badan Litbang Pertanian. Saat ini Pusat PVTPP memiliki 16 (enam belas

    belas) tenaga fungsional pemeriksa PVT.

    93 (19.2%)

    33 (6.8%)

    32 (6.6 %)

    16 (3.3%)

    8 (1.6%)

    303 (62.5%)

    Badan Litbang Pertanian Swasta (Luar Negeri)

    Perorangan Perguruan Tinggi

    Badan Litbang Non Pertanian Swasta (Dalam Negeri)

  • 20 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Saat ini pengujian BUSS terhadap permohonan hak PVT yang diajukan ke

    Pusat PVTPP telah diuji di lahan pengujian mandiri milik Pusat PVTPP, yaitu

    di Kebun Pemeriksaan Subatantif Dataran Tinggi Manoko dan Kebun

    Pemeriksaan Substantif Dataran Rendah Mojosari.

    Tahun 2019, Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko telah melaksanakan

    pemeriksaan substantif (Uji BUSS) sebanyak 21 tanaman yang termasuk

    dalam kategori tanaman sayuran dan tanaman hias dataran tinggi. Berikut

    rincian pengujian untuk 21 varietas yang dalam proses uji BUSS pada Tahun

    2019 di Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko.

    Tabel 6. Daftar Varietas Tanaman Yang Di UJI BUSS Di Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko Tahun 2019

    Spesies Jumlah Varietas Keterangan

    Bawang Merah 1 Violetta Selesai

    Wortel 2 Katata 1 Selesai 3 Katata 2

    Krisan 4 Hartuti Selesai 5 Hayanti Agrihorti 6 Pinka pinky 7 Sinta Nur 8 Suciyono 9 Jayanti Agrihorti

    10 Jayanti Agrihorti 11 Marina

    Krisan 12 Kineta Selesai 13 Arasuko Pelangi 14 Pasopati 15 Solinda pelangi

    Cabai 16 UNIB CHR 17 Sedang berlangsung

    17 CK 3** Sedang Berlangsung 18 CK 5**

    Jagung 19 HJ 28 Sedang Berlangsung Hanya untuk uji Keseragaman

    Cabai 20 Carvi Agrihorti Sedang Berlangsung

    Keladi Tikus 21 Typonesiaraga Sedang Berlangsung

    Keterangan : * proses berlanjut dari akhir tahun 2018 ** pengulangan karena rekomendasi sidang komisi

  • 21 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Gambar 3. Uji BUSS Wortel Katata 1 dan Katata 2 di Lahan Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko

    Gambar 4. Uji BUSS Krisan di Rumah Kaca Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko

    Sedangkan di Kebun Pemeriksaan Substantif Dataran Rendah Mojosari

    menguji varietas yang dimohonkan Hak PVT sebanyak 9 (sembilan) varietas

    yang meliputi tanaman jarak pagar, jagung hibrida, kacang tanah, padi hibrida

    dan kacang panjang. Daftar nama varietas tersebut dirinci ke dalam Tabel 7

    berikut ini.

  • 22 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Tabel 7. Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari Tahun 2019

    No. Jenis Tanaman Nama Varietas Keterangan

    1. Jarak pagar JET 1 Agribun Selesai

    2. Jagung hibrida

    Nakula Sadewa 29 Selesai

    3. HJ 28 Agritan

    4. Kacang tanah

    Katana 1 Selesai

    5. Katana 2

    6.

    Padi hibrida

    M400* Sedang berlangsung

    7. M70D* Sedang berlangsung

    8. Temasek Rice Selesai

    9. Kacang Panjang KP 11333 Sedang berlangsung

    *) Ditanam ulang karena salah satu varietas pembanding tidak tumbuh

    Gambar 5. Uji BUSS Jarak Pagar Varietas JET 1 dan Jagung Hibrida Varietas Nakula Sadewa 29 di Kebun Pemeriksaan Subatantif Mojosari

    B. Penyusunan dan Penyempurnaan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif

    Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan PPU merupakan suatu pedoman

    atau prosedur teknis pemeriksaan substantif yang dipakai oleh para

    pemeriksa PVT. Panduan Umum Pemeriksan Susbtantif perlu dilakukan

    penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru

    sehingga dapat membantu para pemeriksa PVT dalam melaksanakan

  • 23 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    pengujian substantif di lapangan. Penyempurnaan Panduan Umum

    Pemeriksaan Substantif pada Tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali,

    Pembahasan PPU sebanyak 2 (dua) kali dan telah disyahkan 3 (tiga) PPU yaitu

    Keladi Tikus, Wortel dan Stroberi.

    Gambar 6. Pembahasan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan Pembahasan PPU

    C. Sidang Komisi PVT

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang PVT melakukan evaluasi

    terhadap hasil pengujian subtantif yang dilaksanakan oleh para pemeriksa

    PVT. Dalam pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu

    permohonan hak PVT, Bidang PVT dibantu oleh Komisi PVT. Komisi PVT

    membantu Bidang PVT dalam hal teknis yang berkaitan dengan pengujian

    substantif suatu varietas. Hasil dari kegiatan Sidang Komisi PVT adalah

    pemberian rekomendasi atau penolakan permohonan hak PVT.

    Komisi PVT pada tahun 2019 bersidang sebanyak 5 (lima) kali, dari kelima

    kali Sidang Komisi PVT tersebut dihasilkan rekomendasi penerbitan

    permohonan Hak PVT sebanyak 36 Varietas dan 1 Varietas yang

    direkomendasikan untuk ditolak. Sidang Komisi PVT membahas juga tatangan

    sistem PVT yaitu meningkatkan jumlah permohonan hak PVT,

    mempromosikan value added dari Sertifikat Hak PVT, law enforcement dari

    pelanggaran hak PVT dan juga issue tentang farmers rights yang berkaitan

    dengan keanggotaan UPOV.

  • 24 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Gambar 7. Sidang Komisi PVT di Bogor

    D. Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman

    1) Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Melon, Semangka dan Mentimun

    dilaksanakan pada tanggal 18-19 September 2019 di Kebun Pemeriksaan

    Substantif Dataran Rendah Mojosari Jawa Timur yang diikuti oleh Staf

    Kebun Pemeriksaan Mojosari, Staf Subbidang Pelayanan Teknis.

    2) Pelatihan PVT ’Cucurbitaceae DUST Test’’, pada tanggal 1-4 Oktober 2019

    di Kebun Pemeriksaan Susbtantif Dataran Tinggi Manoko Lembang, yang

    diikuti oleh Pemeriksa PVT, Staf Teknis Kebun Manoko dan Staf

    Subbidang Pelayanan Teknis, dengan narasumber dari National Center for

    Seeds and Seedlings (NCSS) Jepang yaitu Ms. Moyuri Kinebuch.

    Gambar 8. Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman

  • 25 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    E. Pengelolaan Kebun Pemeriksaan PVT

    Pusat PVTPP mempunyai 2 kebun pemeriksaan perlindungan varietas

    tanaman (PVT) yaitu di Manoko Lembang Jawa Barat dan di Mojosari

    Mojokerto Jawa Timur, yang berfungsi untuk melaksanakan pengelolaan

    perlindungan varietas tanaman Stasiun.

    1) Luas lahan Kebun Pemeriksaan PVT Manoko seluas 6,5 ha dengan 5 ha

    lahan efektif yang berada pada ketinggian tempat 1200 m dpl, karena itu

    kebun pemeriksaan ini memiliki karakteristik agroekosistem yang khusus

    untuk jenis tanaman dataran tinggi.

    2) Luas lahan Kebun Pemeriksaan PVT Mojosari kurang lebih seluas 4 ha.

    Per Januari 2019 dengan status lahan pinjam pakai dari BPTP Jawa Timur,

    Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari sudah mulai beroperasi

    melayanai uji BUSS untuk tanaman dataran rendah.

    3) Sarana pendukung sebagai tempat pengujian BUSS dan kegiatan lain yang

    terkait dengan sistem perlindungan varietas tanaman, seperti kantor,

    laboratorium pengujian benih, studio foto, rumah kaca, ruang rapat, ruang

    kerja, gudang, rumah kepala kebun, serta fasilitas pendukung kerja

    lainnya. Sedangkan untuk Kebun Pemeriksaan Subatantif Mojosari

    fasilitas pengujian BUSS tahun 2019 masih dalam tahap pembangunan.

    4) Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko juga berperan dalam

    menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui sisa hasil

    samping dari berbagai penanaman varietas tanaman.

    5) Pemanfaatan Pemanfaatan Kebun Pemeriksaan Substantif di Manoko dan

    Mojosari terkait dengan Kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman Tahun

    2019 selain untuk uji BUSS antara lain adalah monitoring keragaan

    varietas yang mendapatkan sertifikat hak PVT dan koleksi varietas.

    Koleksi di Manoko terdiri atas tanaman hidup yang berupa benih dan

    disimpan di seed storage dan koleksi tanaman hidup yang ditanam di

    lahan dan dilakukan rejuvinasi secara berkala. Hingga tahun 2019

    Manoko memiliki koleksi 789 varietas termasuk benih materi tanaman

    yang diujikan. Sedang Kebun Mojosari, varietas yang dikoleksi terbatas

    pada varietas pembanding yang benihnya tidak terpakai dan varietas

    contoh yang diperoleh dari toko benih. Di lahan Blok A sedang ditanam

  • 26 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    varietas untuk trial yaitu tanaman labu madu F1, kacang tanah Garuda

    dan melon Japonika F1.

    Gambar 9. Kondisi Pertanaman Labu Madu F1 dan Melon Japonika F1 di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari

    3.1.3 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PVT

    A. Pemantauan Varietas Yang Mendapatkan Hak PVT

    Sebagai bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 29 Tahun 2000

    tentang Perlindungan Varietas Tanaman, kegiatan pemantauan dan evaluasi

    memegang peranan dalam aspek memonitor pelaksanaan hak dan kewajiban

    pemegang hak PVT. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memsupervisi

    apakah para pemegang hak PVT telah melaksanakan hak dan kewajibannya

    sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang ataukah belum. Sedangkan

    kegiatan evaluasi untuk melihat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan sistem

    perlindungan varietas tanaman yang berjalan.

    Pemantauan pemegang Hak PVT dibagi menjadi dua yaitu keragaan serta

    kewajiban dari Pemegang hak PVT. Monitoring keragaan varietas ditujukan

    untuk memastikan apakah varietas tersebut masih memiliki karakteristik yang

    sama dengan saat diberikan hak PVT. Untuk monitoring keragaan

    dilaksanakan di 3 lokasi yaitu Kebun Pemeriksaan PVT di Manoko, Kebun

    Pemeriksaan PVT di Mojosari dan lokasi pemegang Hak PVT.

  • 27 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Selain itu, monitoring kewajiban dilakukan untuk memastikan bahwa

    pemegang Hak PVT menjalankan hak dan kewajibannya. Target pemantauan

    pemegang Hak PVT pada tahun 2019 sebanyak 45 varietas. Namun

    implementasinya telah dilaksanakan pemantauan kewajiban sebanyak 50

    varietas (111,11% dari target) dengan target pemenuhan kepatuhan

    kewajiban pemegang Hak PVT sebesar 85%. Dari 50 varietas yang dipantau

    terdapat sebanyak 3 varietas tidak dilanjutkan keragaan karena terkena

    dampak pembangunan stasiun mojosari, gagal tumbuh dan tidak berbunga dan

    2 varietas tidak membayar biaya tahunan. Berikut adalah daftar varietas yang

    dimonitor keragaaan dan kewajibannya di tahun 2019.

    Tabel 8. Daftar Varietas Tanaman yang Dimonitoring Keragaan dan Kewajiban Pada Tahun 2019

    No Spesies Varietas Keterangan Lokasi 1 Mentimun CU 1001 A Selesai Pengamatan Kebun

    Pemeriksaan Manoko

    2 CU 1010 A 3 CU 1002 A 4 CU 1002 B 5 CU 1007 B 6 Bayam BY 01 Selesai Pengamatan 7 BY 02 8 BY 03 9 BY 04

    10 Kacang Panjang

    Kanton Tavi Selesai Pengamatan

    11 Parade Tavi 12 Peleton 13 YLB 01 14 YLB 02 15 YLB 03 16 Dewi 17 Brawijaya 1 18 Brawijaya 4 19 Bagong 3 20 Balapati

    21 VA 564 Belum bayar biaya tahunan

    22 Buncis BC 02 Selesai Pengamatan

    Belum bayar biaya tahunan

    23 BC 06 24 PV 128 25 Sawi Aura SS 01 26 PC 01 27 Oyong Giwang 28 Padi Hibrida K 10 Selesai Pengamatan Kebun

    Pemeriksaan PVT Mojosari

    29 PD 240 30 PD 255 31 PD 3390

  • 28 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    32 PD 3362 33 PD 3372

    34 PD 601 Tidak tumbuh 35 Jagung

    hibrida GSI 54 TSG 222 F Selesai Pengamatan

    36 GSI 57 TSG 225 F 37 GSI 57 TSG 225 M 38 GSI 59 TSG 230 F 39 GSI 59 TSG 230 M Terkena Dampak

    Pembangunan Stasiun Mojosari

    40 Eucalyptus IND 45 TPL 09 Selesai Pengamatan

    Lokasi Pemegang Hak PVT PT. Toba Pulp Lestari (Medan)

    41 IND 32 42 IND 61 43 IND 47 Belum berbunga

    44 Jagung Manis SFP 3 Selesai Pengamatan Lokasi Pemegang Hak PVT PT. Agri Makmur Pertiwi (Kediri)

    45 SFP 6 46 SFP 7 47 Talenta 48 SFP 9 49 SFP 10 50 SFP 11

    Dari hasil kegiatan pemantauan dan evaluasi tahun 2019, bahwa 6 varietas

    yang terdapat perbedaan hasil keragaan dan hasil uji BUSS dan 2 varietas

    belum membayar iuran tahunan. Dari 6 varietas yang terdapat perbedaan

    hasil tersebut, disebabkan karena perbedaan lokasi tanam dari dataran

    rendah ke dataran tinggi dan juga kesalahan data uji BUSS dan Berita Resmi

    PVT. Berdasarkan hal tersebut, maka 4 varietas yang dipantau dapat

    dilanjutkan perlindungannya dan yang gagal tumbuh tidak perlu dilakukan

    pengulangan pemantauan. Untuk 2 varietas yang belum membayar iuran

    tahunan akan terus dilakukan pembinaan serta fasiltasi untuk mekanisme

    pelepasan varietas.

    Berikut adalah gambar foto kegiatan monitoring yang dilakukan selama tahun

    2019 baik di Kebun Pemeriksaan Manoko, Kebun Pemeriksaan Mojosari dan

    lokasi Pemegang Hak PVT.

  • 29 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Gambar 10. Monitoring Mentimun CU 1001 A di Kebun Pemeriksaan PVT Mojosari

    Gambar 11. Monitoring Padi Varietas PD 255 dan Jagung GSI 57 TSG 225 M di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari

    Untuk memastikan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah

    dilindungi Hak PVT berjalan dengan efektif, terdapat beberapa kegiatan yang

    dilakukan untuk menunjang hal tersebut pada tahun 2019 yaitu:

    A. Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi

    Sesuai dengan target indikator kinerja kegiatan pemantauan difokuskan

    pada kegiatan pemantauan kewajiban dengan menekankan pada 3 (tiga)

    aspek utama yaitu 1) pelaksanaan Hak PVT di Indonesia, 2) pembayaran

    biaya tahunan PVT dan 3) menyediakan dan menunjukkan contoh benih

    varietas yang telah mendapatkan Hak PVT di Indonesia. Untuk

    mendukung pelaksanaan ketiga aspek tersebut, khususnya aspek

    pembayaran biaya tahunan maka dilaksanakan kegiatan :

  • 30 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    1) Sosialisasi Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi

    Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2019 di Hotel Sahira

    Bogor, dengan tujuan : meningkatkan pemahaman bersama terkait

    pelaksanaan pemantauan kewajiban pemegang Hak PVT serta dapat

    menjadi forum menyamakan persepsi dalam pelaksanaan

    pemantauan kewajiban pemegang Hak PVT untuk pencapaian

    efektivitas sistem PVT. Output dari kegiatan ini adalah :

    a) Pelaksanaan pemantauan keragaan pada tahun 2019 menjadi

    bagian dari pelaksanaan pemantauan kewajiban (satu kesatuan)

    yaitu pada aspek menyediakan contoh benih dan ketersiediaan

    benih;

    b) Pelaksanaan penanaman varietas yang menjadi objek

    pemantauan kewajiban dilaksanakan di Kebun Uji Subtantif Pusat

    PVTPP (Manoko dan Mojosari);

    c) Keterlambatan pembayaran iuran tahunan sudah tidak dapat

    ditolerir karena telah diatur secara on-line melalui aplikasi

    APPLY-PVT.

    d) Pusat PVTPP akan memberikan notifikasi secara berkala melalui

    surat surat pemberitahuan yang akan dikirimkan pada setiap

    awal tahun sebagai langkah antisipatif

    e) Mendorong self-awareness pihak pemegang Hak PVT untuk

    mendukung berjalannya mekanisme PVT yang efektif dan efisien.

    Gambar 12. Sosialisasi Pemantauan Kewajiban Pemegang Hak PVT di Bogor

  • 31 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    2) Pembahasan Hasil Pemantauan Dan Evaluasi Hak PVT Periode 2019 Pada Kamis, 19 Desember 2019 di Ruang Rapat Pusat PVTPP, telah

    dilaksanakan Pembahasan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak PVT

    Periode 2019. Kegiatan ini diikuti oleh Pemeriksa PVT dan Subbidang

    Pemantauan dan Evaluasi serta dihadiri oleh Ketua Komisi PVT dan

    dua anggota Komisi PVT.

    Dalam kegiatan ini dibahas hasil pemantauan Tahun 2019 yaitu 6

    varietas hasil keragaan varietas yang membutuhkan rekomendasi

    apakah perlindungan varietas tanamannya dilanjutkan atau tidak,

    serta 1 varietas untuk pemantauan keragaan dan 1 varietas yang

    belum memenuhi kewajiban pembayaran iuran tahunan.

    Dari hasil pembahasan disebutkan bahwa 9 varietas yang dilakukan

    penanaman dan hasilnya tidak sesuai dengan laporan hasil uji buss.

    Hampir mayoritas hasil keragaan menunjukkan bahwa terdapat

    perbedaan ketinggian dan agroklimat lokasi tanam dari yang

    sebelumnya di dataran rendah menjadi dataran tinggi. Sehingga

    perbedaan ini menghasilkan keragaan yang cukup perbedaan. Selain

    itu ditemukan juga kesalahan data pada laporan uji BUSS, Berita

    Resmi dan laporan lainnya.

    Gambar 13. Pembahasan Hasil Pemantauan Dan Evaluasi Hak PVT Periode 2019

  • 32 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    B. Evaluasi Kebijakan Perlindungan Varietas Tanaman

    Evaluasi merupakan tahap penilaian yang berkaitan erat dengan kegiatan

    pemantauan. Kegiatan evaluasi mengarah pada upaya menyiapkan bahan

    masukan untuk pengambilan kebijakan pengembangan sistem perlindungan

    varietas tanaman. Aspek evaluasi meliputi laporan kewajiban pemegang hak

    PVT, kepemilikan Hak Perlindungan Varietas Tanaman dan berakhirnya

    jangka waktu perlindungan Hak Perlindungan Varietas Tanaman.

    Konsep dasar evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan metode

    benchmarking berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

    Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak yang diperoleh dari

    kebijakan perlindungan varietas tanaman serta untuk kebutuhan perbaikan,

    kelanjutan atau pengembangan sistem perlindungan varietas tanaman.

    Kegiatan-kegiatan berikut ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk

    mencapai tujuan evaluasi yang diinginkan:

    1. Focus Group Discussion: Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi

    Dalam bidang perlindungan varietas tanaman, sangat memungkinkan

    adanya hasil inovasi-inovasi penelitian untuk pemuliaan tanaman

    berbasis bioteknologi. Untuk perlindungan varietas tanaman, prinsipnya

    varietas hasil pemuliaan tanaman berbasis bioteknologi dapat

    dimohonkan Hak PVT dengan memenuhi persyaratan keamanan hayati

    dan biologi. Akan tetapi masih banyak perbedaan pehamaman mengenai

    varietas hasil bioteknologi di masyarakat mengenai keamanaannya.

    Untuk menyamakan persepsi teknologi pertanian berbasis bioteknologi,

    maka telah dilakukan Focus Group Discussion “Penyamaan Persepsi

    Teknologi Pertanian Berbasis Bioteknologi” pada tanggal 7 Agustus 2019

    bertempat di Ruang Rapat Pusat PVTPP dengan menghadirkan

    narasumber yaitu Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Indonesia, Ir.

    Winarno Tohir dan Kepala Pusat PVTPP, Prof. Erizal Jamal, MSi dengan

  • 33 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    mengundang peserta dari beberapa asosiasi petani dan juga lembaga

    masyarakat.

    Dari hasil dari FGD ini tidak diambil kesimpulan, namun hanya memetakan

    persepsi antara pemerintah, asosiasi petani dan juga lembaga swadaya

    masyarakat sebagai berikut:

    1. Pemerintah

    Pemerintah telah mengindentifikasi regulasi yang menghambat

    investasi dan menginstruskikan Kementan untuk meninjau ulang

    Permentan 40/2017 dan Permentan 61/2011 dalam rangka

    percepatan investasi dalam konteks pelepasan varietas termasuk

    PRG, untuk diselaraskan pelepasannya.

    Kementan mengkaji ulang Permentan tersebut dan sudah dalam

    proses per Undang Undangan. Permentan 40/2017 dan 61/2011

    direvisi untuk pelepasan PRG dan Non PRG.

    Posisi Kementan dalam hal ini sudah jelas: memfasilitasi semua

    termasuk Hak Petani yang bebas untuk melakukan pemuliaan dan

    pengumpulan serta pelepasan/peredaran benih dalam komunitas

    kecil melalui ratifikasi ITPGRFA (Pasal 9) dan juga Amandemen UU

    12/92 melalui MK No. 99 PUU Tahun 2012. TRIPS juga mensyaratkan

    untuk memberikan perlindungan kepada pemulia. Hal ini

    menandakan Pemerintah berdiri di belakang petani dan pemulia dan

    memberikan proporsi yang seimbang kepada kedua belah pihak.

    Indonesia sudah meratifikasi Protokol Cartagena (access and benefit

    sharing) dengan dikeluarkannya PP 21/2015 yang menyatakan

    bahwa semua yang beredar harus melalui Komisi Keamanan Hayati,

    dimana Balitbangtan sebagai pengawas tanaman PRG

    Pada hakikatnya peneliti tidak membuat suatu varietas yang dapat

    membahayakan anak cucunya serta harus mempunyai data dampak

    sosial ekonomi.

  • 34 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Saat ini Indonesia melalui lembaga penelitian telah mampu

    menghasilkan Tanaman bioteknologi dan tidak kalah dari mehar

    maju.

    Untuk fungsi pengawasan, Pemerintah perlu membentuk tim

    pengendalian tanaman PRG untuk menjamin keamanan pangan dan

    hayati sehingga kekhawatiran petani mengenai PRG dapat

    mengganggu kesehatan dapat diminimalisir.

    Pemerintah Indonesia harus wise untuk mampu dalam menyediakan

    benih yang begitu massal memenuhi kebutuhan petani.

    2. Asosiasi Petani

    Menurut data BPS, lahan baku tanah pertanian menyusut sejak tahun

    2000 dari 8,1 juta ha, 2013 sebanyak 7,75 ha, dan 2018 hanya 7,105

    ha. Setiap tahunnya alih fungsi lahan tidak kurang dari 100ribu

    ha/tahun.

    Sementara itu, jumlah penduduk meningkat terus hingga 1,3 juta tiap

    tahun. Database BPS: penduduk Indonesia saat ini sudah 266 juta,

    tahun 2030 diproyeksikan kenaikannya sebesar 100 juta.

    Lahan pertanian menjadi rebutan untuk alih fungsi, sementara

    potensi lahan rawa terbuka.

    3 fakta tantangan ini menandakan bahwa kebutuhan pangan

    Indonesia sangat tinggi yang membutuhkan varietas-varietas unggul

    untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Namun beberapa fakta menandakan bahwa Indonesia terlalu resisten

    terhadap teknologi dari negara-negara lain, baik yang ada hubungan

    diplomatik maupun non diplomatik.

    Petani hanya ingin diberikan solusi, jika memang PRG tidak bisa

    diterapkan maka solusinya seperti apa benih yang harus digunakan.

    petani nya menginginkan varietas padi yang mampu beradaptasi

    untuk tumbuh di lahan gambut.

    Petani tidak lagi mempersoalkan pro dan kontra, lebih kepada solusi

    pengembangan teknologi pertanian.

  • 35 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Petani Indonesia ingin seperti petani-petani di Filipina yang bisa

    menghasilkan jagung dengan harga yang lebih murah. Sementara

    petani Indonesia ketinggalan jauh dari sisi teknologi

    Berikan kebebasan kepada petani, baik menanam PRG maupun non

    PRG.

    3. Lembaga Masyarakat

    Menurut Data FAO: 70% pangan dunia diproduksi oleh petani kecil

    yang hanya menguasai ± 20% lahan dunia (laporan biodiversity).

    Komersialisasi GMO saat ini hanya ada di 26 negara yang

    mengizinkan komersialisasi GMO, khususnya pada 3 tanaman utama:

    kedelai, jagung kapas (dan terong transgenik di Bangladesh).

    Meningkatnya complain hukum tentang PRG dari Monsanto pasca

    meningkatnya pengguna glifosat. Tanaman PRG diklaim mengurangi

    penggunaan pestisida dll, namun fakta penggunaan glifosat (pemicu

    kanker) pada kedelai meningkat 550 juta liter per tahun di Amerika

    Selatan yang merupakan kawasan terbesar untuk kedelai transgenik.

    PRG sering dipersepsikan untuk meningkatkan produksi, sebetulnya

    PRG bukan untuk produktivitas fungsinya, namun agar tahan

    terhadap penggunaan pestisida.

    Isu tentang paten meluas dengan adanya penggunaan PRG, karena

    sampai saat ini hanya ada 3 perusahaan yang menguasai benih secara

    global yaitu Monsanto, Bayer, Corteva, dan Chemchina (Syngenta).

    Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki paten PRG namun juga

    teknologi seperti pestisida sehingga masyarakat ketergantungan.

    Jagung dan kedelai penggunaannya lebih kepada industri dan pakan,

    bukan menjawab masalah pangan dunia, 1 M orang masih menderita

    kelaparan.

    Data Distanprov Sulsel: produktivitas benih PRG kurang dari 1 ton/ha

    padahal yang dikampanyekan bisa mencapai lebih dari 3 ton/ha.

  • 36 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Dari hasil diskusi ini tidak ditarik kesimpulan hanya memetakan duduk

    persoalan. Namun demikian, LSM perlu dilibatkan pada kedepannya

    dalam setiap keputusan-keputusan yang di ambil Pemerintah. Sehingga

    setiap keputusan Pemerintah telah melibatkan masyarakat.

    2. Focus Group Discussion: Konsep Free Royalty System dalam Ranah Perlindungan Varietas Tanaman

    Pada Selasa, 8 Oktober 2019 di Hotel Salak Heritage telah terlaksana

    kegiatan Focus Group Discussion: Konsep Free Royalty System dalam

    Ranah Perlindungan Varietas Tanaman dengan peserta dari para

    Pemegang Hak PVT, Komisi PVT, Komis Banding, Pemeriksa PVT dan

    Pakar terkait Lisensi. Hadir sebagai pemateri adalah Dr. Nurul Barizah,

    S.H., LL.M., Ph.D. (Ketua Komisi Banding); Nurjaman, S.TP. (BPATP); dan

    Prof. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. (Kepala LPPM Universitas Jenderal

    Soedirman).

    Dari paparan narasumber, materi dan diskusi, terungkap bahwa lisensi

    adalah hak, bukan kewajiban, artinya dapat dipilih untuk dipakai atau

    tidak. Universitas Jenderal Soedirman telah menerapkan system

    pembagian royalty dalam dua model, yaitu untuk perusahaan yang

    punya perjanjian kerjasama dan untuk petani (free royalty). Dari sisi

    Gambar 14. FGD Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi

  • 37 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    pemulia/pemegang Hak PVT, Prof. Budi Marwoto dan Prof. M. Syukur

    sepakat bahwa apabila free royalty system diterapkan, harus dipikirkan

    bentuk insentif yang sesuai, dapat berupa pemberian angka kredit, dana

    penelitian, maupun pembebasan biaya iuran tahunan. Dalam hal

    penerapan lisensi untuk proses alihteknologi, BPATP membagikan

    pengalamannya menerapkan pengaturan kerjasama dengan pengenaan

    0% royalty dengan dasar hokum Permentan 07/2018.

    Gambar 15. FGD : Konsep Free Royalty System dalam Ranah PVT

    3.2 PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN

    Kegiatan Pendaftaran Varietas Tanaman pada Pusat PVTPP mengakomodir 3

    kegiatan utama yaitu Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan,

    Pendaftaran Varietas Hortikultura, dan Pelepasan Varietas Tanaman.

    Pendaftaran Varietas Tanaman adalah kegiatan mendaftarkan suatu varietas

    untuk kepentingan pengumpulan data mengenai varietas lokal, varietas yang

    dilepas dan varietas hasil pemuliaan yang tidak dilepas, serta data mengenai

    hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya dan/atau

    penggunanya. Bukti Pendaftaran Varietas Tanaman diberikan dalam bentuk

  • 38 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Tanda Daftar Varietas Tanaman (TDV) yang diterbitkan oleh Pusat Perlindungan

    Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.

    Pendaftaran Varietas Hortikultura adalah pelayanan publik untuk pendataan

    varietas dalam rangka pengawasan peredaran benih. Bentuk Pendaftaran Varietas

    Hortikultura adalah Keputusan Menteri Pertanian tentang Tanda Daftar Varietas

    yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Hortikultura atas nama Menteri

    Pertanian.

    Pelepasan Varietas Tanaman adalah pengakuan pemerintah terhadap suatu

    varietas hasil pemuliaan di dalam negeri atau introduksi dari luar negeri yang

    menyatakan bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang dapat

    diedarkan. Bentuk legalitas Pelepasan Varietas Tanaman adalah Keputusan

    Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas yang ditandatangani oleh Direktur

    Jenderal atas nama Menteri Pertanian. Komoditas meliputi tanaman pangan,

    perkebunan, dan hijauan pakan ternak.

    3.2.1 PELAYANAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL DAN HASIL PEMULIAAN

    Permohonan pendaftaran varietas tanaman pada tahun 2019 ditargetkan

    sebanyak 195 varietas, dan realisasi permohonan sebanyak 508 dokumen

    permohonan. Kondisi ini juga sejalan dengan Penerbitan Tanda Daftar varietas

    tanaman pada tahun 2019 yang ditargetkan sebanyak 195 Tanda Daftar dan

    terealisasi sebanyak 508 Tanda Daftar varietas (375 varietas lokal dan 133

    varietas hasil pemuliaan) atau mengalami peningkatan sebesar 260% dari target

    yang telah ditetapkan.

    Pencapaian jumlah pendaftaran varietas tanaman tersebut diatas jika

    disandingkan dengan tahun 2018 (653 varietas) mengalami penurunan sebanyak

    145 varietas atau 22,20%. Penurunan angka capaian tersebut disebabkan

    rendahnya pemahaman pemohon terutama pemerintah daerah terhadap

    persyaratan dan proses permohonan pendaftaran varietas secara online. Rincian

    capaian kinerja pendaftaran varietas lokal dan hasil pemuliaan pada tahun 2019,

    sebagaimana terlihat pada Tabel 9.

  • 39 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Tabel 9. Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan Tahun 2019 dan 2018

    No Jenis Tanaman Target 2019

    2019 2018

    Permohonan Penerbitan

    TDV Permohonan

    Penerbitan TDV

    1 Tan. Pangan 35 172 172 259 262

    2 Tan. Sayuran 50 77 77 83 83

    3 Tan. Buah 55 33 33 152 152

    4 Tan. Hias 45 69 69 36 36

    5 Tan. Obat/Rempah 2 153 153 9 9

    6 Tan. Bun/Industri 8 4 4 109 111

    7

    Tan. Rumput Hijauan pakan ternak -

    0

    0 5 7

    Jumlah 195 508 508 653 659

    % Naik/Turun Permohonan -22,20

    % Naik/Turun Pernerbitan TDV -22,91

    * ) Penerbitan TDV termasuk permohonan yang diajukan tahun 2018

    Kegiatan dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran

    varietas lokal dan hasil pemuliaan Tahun 2019:

    a. Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal

    Sebagai upaya khusus dalam meningkatkan jumlah pendaftaran varietas lokal,

    Pusat PVTPP melanjutkan pola Kerjasama Pendaftaran Varietas Lokal dengan

    Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang

    telah dilakukan pada tahun 2018 dengan pencapaian output pendaftaran varetas

    lokal sebanyak 342 varietas. Penandantanganan MoU Kerjasama Percepatan

    Pendaftaran Varietas Lokal pada tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 15 Maret

    2019 dengan target sebanyak 300 varietas lokal.

    Untuk mengotimalkan pelayanan pendaftaran varietas tanaman yang cepat, tepat

    dan mengurangi tatap muka maka Pusat PVTPP mulai mengimplementasikan

    pendaftaran varietas tanaman secara online untuk output Kerjasama Percepatan

    Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019.

    Realisasi pencapaian output percepatan pendaftaran varietas lokal Tahun 2019

    secara umum melebihi target, namun ada beberapa kendala yang menghambat

    proses penyampaian permohonan ke Pusat PVTPP. Berdasarkan data

  • 40 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    permohonan pendaftaran varietas lokal hasil kerjasama dengan BBP2TP yang

    diterima dan diterbitkan tanda daftar secara manual baru terpenuhi 270 varietas

    dari 300 target yang telah ditetapkan. Rincian target Permohonan Pendaftaran

    Varietas Lokal Melalui Kerjasama dari masing-masing propinsi dapat dilihat pada

    Tabel 10 berikut.

    Tabel 10. Target dan Realisasi Permohonan Pendaftaran Varietas Lokal Melalui MoU Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019

    No Provinsi Target Realisasi (Manual)

    Permohonan (Online)

    Menunggu Tanda Tangan Bupati

    1. Aceh 15 9 5 3

    2. Sumatera Utara 10 5 0 5

    3. Sumatera Barat 10 1 6 3

    4. Jambi 10 3 12 0

    5. Riau 9 6 2 1

    6. Bengkulu 10 2 7 1

    7. Bangka Belitung 6 0 9 0

    8. Sumatera Selatan 10 0 8 2

    9. Lampung 10 7 0 3

    10. Kepulauan Riau 5 7 0 0

    11. DKI Jakarta 8 7 0 8

    12. Jawa Barat 15 0 14 1

    13. Banten 5 0 5 0

    14. Jawa Tengah 10 10 0 0

    15. Yogyakarta 7 1 0 6

    16. Jawa Timur 10 25 0 0

    17. Bali 10 0 35 0

    18. Nusa Tenggara Barat 10 16 0 0

    19. Nusa Tenggara Timur 10 25 0 0

    20. Kalimantan Selatan 10 22 0 0

    21. Kalimantan Timur 10 17 0 0

    22. Kalimantan Barat 5 7 8 0

    23. Kalimantan Tengah 10 17 0 0

    24. Sulawesi Selatan 10 14 0 0

    25. Sulawesi Tengah 5 8 0 0

    26. Sulawesi Utara 10 0 0 15

    27. Sulawesi Tenggara 10 0 9 1

    28. Sulawesi Barat 6 25 0 0

    29. Maluku 11 20 0 0

    30. Maluku Utara 7 0 13 0

    31. Gorontalo 10 0 2 15

    32. Papua 6 3 0 3

    33. Papua Barat 10 13 0 0

    Total 300 270 135 67

  • 41 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    Hasil kegiatan Kerjasama Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal tahun 2019

    dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Secara umum target permohonan pendaftaran varietas di 34 provinsi

    sebanyak 300 varietas tercapai dengan perincian: angka realisasi

    permohonan dan penerbitan tanda daftar secara manual sebanyak 270

    varietas, 135 pengajuan secara online namun masih terkendala pemenuhan

    persyaratan secara online, dan 67 varietas masih menunggu tanda tangan

    Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota dan Gubernur)

    2. Dalam hal pencapaian output, terdapat 12 Provinsi yang mampu mencapai

    lebih dari 100% dari target yang telah ditetapkan. Prestasi ini perlu

    mendapatkan apresiasi sehingga menumbuhkan kesadaran tinggi terhadap

    pengelolaan varietas lokal di daerah.

    3. Berdasarkan monitoring yang dilakukan terhadap kegiatan percepatan

    pendaftaran varietas lokal ini ditemukan faktor yang menyebabkan belum

    tercapainya target pendaftaran diantaranya:

    a) Waktu pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi varietas

    lokal terlalu singkat sehingga tidak bisa mewakili beberapa fase

    tanaman.

    b) Proses penandatanganan dokumen pendaftaran varietas lokal oleh

    pemerintah daerah setempat yang memerlukan waktu lama.

    c) Rendahnya pemahaman pemohon terutama pemerintah daerah

    terhadap persyaratan dan proses permohonan pendaftaran varietas

    tanaman secara online.

    Dengan pencapaian output kegiatan percepatan pendaftaran varietas

    sebagaimana diuraikan dalam Tabel 10, maka pola kerjasama tersebut akan

    dilanjutkan kembali pada tahun 2020 dengan beberapa perbaikan diantaranya

    1) memperluas keterlibatan unsur di daerah selain BPTP, BPSB, Komda dan

    Perguruan Tinggi, 2) Pelaksanaan kegiatan dimulai lebih awal agar

    ketersediaan waktu dalam melakukan karakterisasi dapat mencapai semua fase

    tanaman, 3) Mengoptimalkan sosialisasi proses pendaftaran varietas tanaman

    secara online.

  • 42 |

    Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019

    b. Pendaftaran Varietas Tanaman Secara Online

    Dalam mewujudkan pelayanan pendaftaran varietas tanaman yang cepat, tepat

    dan akuntabel, Pusat PVTPP membangun aplikasi pendaftaran varietas tanaman

    secara online sejak tahun 2017. Dalam perjalanannya, program pendaftaran

    varietas tanaman secara online mengalami beberapa kendala baik dalam hal

    legalitas maupun teknis aplikasinya. Dari segi legalitas, pendaftaran varietas

    tanaman secara online memiliki payung hukum dengan terbitnya Permentan

    Nomor 41 tahun 2017 tentang Perizinan Elektronik, sementara dari segi teknis

    kendala yang dihadapi adalah rendahnya pemahaman tentang aplikasi

    pendaftaran varietas varietas tanaman online, belum siapnya pemerintah daerah

    sebagai pemilik varietas lokal terkait SDM dan kendala teknis di daerah seperti

    jaringan internet.

    Pada tahun 2019, Pusat PVTPP dengan semangat meningkatkan pelayanan,

    paper Less, dan mengurangi tatap muka dengan pemohon mulai

    mengimplementasikan program pendaftaran varietas tanaman secara on