Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KATA PENGANTAR
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta
penyajian data yang terkait dengan capaian kinerja Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) khususnya pada tahun 2019 disusun
Laporan Tahunan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian Tahun
2019.
Dalam Laporan Tahun 2019 ini dikemukakan antara lain: Realisasi Pengelolaan
Perlindungan Varietas Tanaman, Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan,
Pendaftaran Varietas Hortikultura, Pelepasan Varietas Tanaman, Pendaftaran Pupuk
(Anorganik dan Organik), Pendaftaran Pestisida, Pelayanan Perizinan Pemasukan dan
Pengeluaran benih dan SDG Tanaman, dan Pelayanan Perizinan Peternakan.
Laporan ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban terhadap kinerja Pusat PVTPP,
untuk itu diharapkan saran dan masukan untuk meningkatkan kinerja Pusat PVTPP di
tahun selanjutnya dari segenap pemangku kepentingan.
Jakarta, Januari 2020
Kepala Pusat,
Prof (R).Dr.Ir. Erizal Jamal. M.Si NIP. 196303011989031002
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman
dan Perizinan Pertanian atau Pusat PVTPP memiliki tugas melaksanakan pengelolaan
Perlindungan Varietas Tanaman serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis
pertanian. Ruang lingkup tugas pokok dan fungsi PVTPP antara lain memfasilitasi: (1)
Perlindungan Varietas Tanaman, (2) Pendaftaran Varietas Tanaman, yang terdiri dari
Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan, Pendaftaran Varietas Hortikultura, dan
pelepasan varietas tanaman, serta (3) Perizinan Pertanian. Ketiga hal ini mengait erat
dengan pelayanan kepada publik, sehingga keberadaan Pusat PVTPP menjadi sangat
strategis, karena mengait langsung dengan indikator kinerja Kementerian Pertanian.
Keberadaan Pusat PVTPP dapat dilihat dari beragam sudut pandang, mulai dari sisi isu
internasional, regional dan nasional. Selain itu juga mengait dengan beragam
kepentingan, mulai dari pengembangan industri perbenihan, beragam regulasi serta
pengembangan pembangunan daerah berbasis keunggulan spesifik lokasi.
Pada tataran global dan regional, keberadaan Pusat PVTPP menjadi garda terdepan untuk
ikut menata pemanfaatan dan pergerakan plasma nutfah antar negara, melalui beragam
kesepakatan. Selain itu Pusat PVTPP juga berperan dalam melindungi kepentingan petani
dan konsumen di dalam negeri, terhadap serbuan beragam produk pertanian serta bahan
dasar yang mengait dengan input usahatani dari manca negara. Pengembangan industri
benih di dalam negeri banyak terkait dengan kemampuan Pusat PVTPP dalam
memberikan perlindungan kepada pelaku usaha, utamanya terhadap benih yang mereka
hasilkan. Pusat PVTPP juga mewarnai dinamika sistem regulasi di dalam negeri, sejalan
dengan dinamika masyarakat serta pergerakan dunia usaha. Pengembangan varietas
lokal, yang diawali dengan pendaftaran kepemilikannya, akan menjadi basis
pengembangan ekonomi daerah melalui pengembangan nilai tambah dan
kemanfaatannya.
Dengan beragam peran yang strategis di atas, maka keberhasilan dari Pusat PVTPP dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tidak cukup hanya dilihat dari seberapa jauh
beberapa target Indikator Kinerja Utama atau IKU dapat dipenuhi. Secara kuantitatif
untuk tahun 2019, realisasi IKU sudah sesuai dengan target. Kiprah Pusat PVTPP
diharapkan dapat lebih dari sekadar pencapaian IKU, terutama berkaitan dengan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Sumberdaya manusia yang terbatas dari sisi jumlah dan kualitas, menjadi tantangan tersendiri untuk dapat berkiprah secara maksimal. Untuk itu kerjasama dan jejaring kerja menjadi jawaban yang harus terus dikembangkan. Tahun 2019 telah dikembangkan kerjasama dengan 34 BPTP, BPSB dan universitas dalam pendaftaran varietas lokal dengan harapan hasilnya sangat positif yaitu meningkatnya pendaftaran varietas lokal dari tahun sebelumnya. Agar para pihak dapat mendukung penuh upaya Pusat PVTPP
iii
dalam pendaftaran varietas, maka pelatihan untuk deskripsi dilakukan dengan melibatkan semua BPTP di Indonesia ditambah perwakilan BPSB, universitas dan Kementerian lain. Diharapkan dengan pola ini kegiatan pendaftaran akan semakin berkembang. Pola yang sama juga dikembangkan untuk pendaftaran varietas, perlindungan varietas
tanaman dan perizinan. Untuk pendaftaran varietas tanaman, agar kegiatan ini semakin
menarik minat pelaku usaha dan para pemulia, maka proses pendaftaran dan pelepasan
diupayakan menjadi satu paket kegiatan. Memang tidak mudah untuk mewujudkannya,
tahun 2019 telah dilakukan penjajakan dengan semua pihak terkait untuk uji cobanya.
Regulasinya tentu juga perlu disesuaikan. Sementara itu untuk perlindungan varietas,
upaya utama adalah lebih pro aktif dengan upaya penindakan terhadap pelanggaran yang
ada dengan melibatkan semua PPNS. Selain itu upaya untuk merangkul petani pemulia
agar melindungi hasil pemuliaannya juga terus dilakukan. Pendampingan dan beragam
kemudahan telah di coba di tahun 2019. Pembiayaan berbagai hal terkait perlindungan
varietas tanaman, yang banyak dikeluhkan pelaku usaha terus coba untuk
disederhanakan dan diperingan.
Pengembangan sistem perizinan online single submission (OSS) telah dimulai pada tahun
2018. Pemetaan semua perizinan yang ada telah selesai dilakukan. Tahun 2019 telah
dilakukan peyempurnaan sistem pendukung dari sisi teknologi dan informatika serta
regulasi yang sejalan dengan semangat OSS. Selain itu untuk beberapa perizinan dan
rekomendasi telah dilakukan perbaikan dari sisi prosedur dan persyaratan, dengan
semangat makin mempermudah namun tetap dalam koridor aturan yang ada. Perizinan
pupuk dan pestisida misalnya, akan dilakukan penyempurnaan terhadap regulasi yang
ada, prinsip dasar yang dikedepankan adalah beberapa uji yang dipersyaratkan, akan
menjadi syarat awal yang harus sudah dilakukan sebelum pendaftaran rekomendasi di
Pusat PVTPP. Fungsi pengawasan yang selama tahun 2018 sudah mulai dilakukan
dengan bekerjasama dengan para pihak terkait, namun masih belum terpola dengan baik.
Tahun 2019 fungsi pengawasan sudah dimulai dengan pola pengawasan secara
sistematis, yaitu dengan penyampaian laporan dan masih terus dikembangkan.
Pengujian secara acak dilapangan juga dilaksanakan dengan melibatkan para pihak
terkait.
Agar semua tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan baik, pengembangan
kapasitas Sumberdaya Manusia menjadi hal pokok yang terus dilakukan. Berbagai
pelatihan di dalam dan luar negeri dibuka bagi semua staf yang ada. Dari sisi sarana dan
prasarana, ketersediaan stasiun uji BUSS yang repsentatif juga terus diupayakan. Stasiun
Manoko harus terus dibenahi dari sisi pengelola dan perlengkapan sehingga siap untuk
melakukan semua uji BUSS bagi tanaman dataran tinggi. Sementara pembangunan
stasiun Uji BUSS dataran rendah di Mojosari Jawa Timur tahap pertama sudah
dilaksanakan pada tahun 2018. Tahun 2019 telah dilakukan pembangunan tahap kedua
untuk melengkapi fasilitas pengujian sehingga tahun 2020 diharapkan sudah siap
menerima uji BUSS untuk tanaman dataran rendah. Agar semua kegiatan tertata dalam
iv
suatu sistem yang baik, pengembangan standar operasional prosedur terus dilakukan.
Upgrade sertifikat ISO 9001:2015 merupakan tekad Pusat PVTPP untuk terus
menyempurnakan sistem kerja yang ada, tentunya yang sejalan dengan semangat
reformasi birokrasi. Untuk menjaga trust dari pengguna layanan, sebagai unit layanan
publik yang riskan dengan penyuapan maka tahun 2019 Pusat PVTPP mulai membangun
dan berhasil mendapatkan ISO 37001:2016 yaitu Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Tertib administrasi terus diupayakan, dan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran
menjadi pedoman utama dalam penyusunan dan penggunaan anggaran yang ada.
Berbagai temuan dan saran perbaikan dari instansi pengawasan akan menjadi titik tolak
dalam melakukan berbagai perbaikan.
Terakhir, sosialisasi dan beragam agenda yang bersifat pemberian informasi dan
pemahaman terus akan dilakukan. Pemberian apresiasi Perlindungan Varietas tanaman
perlu disusun panduannya dan terus dikaji penyempurnaannya, sehingga ini menjadi
ajang yang bergensi sekaligus ujung tombak promosi beragam kegiatan dan program di
lingkup Pusat PVTPP tahun 2020.
Pencapaian Kinerja Tahun 2019
No Uraian Tahun 2018 Tahun 2019
1 Serapan Anggaran Pagu : 40.713.949.000 Serapan : 95,98%
Pagu : 41.821.949.000 Serapan : 93,43% Efisiensi Belanja Modal : 2,93%
2 Peningkatan Pelayanan Publik Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kementan
ISO 9001:2015
Simplikasi Prosedur
Pelayanan Perizinan
Upgrade ISO 9001:2015
ISO 37001:2016
Perizinan 3 Jam
Integrasi Aplikasi Izin Usaha
dengan Sistem OSS
Pekan PVT
Live Chat
3 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 79,98 80,81
4 Pengaduan Masyarakat Nihil Nihil
5 Perlindungan Varietas Tanaman
- Permohonan Hak PVT
- Penerbitan Sertifikat Hak PVT
- Pemantauan dan Evaluasi
Varietas
48 Varietas
38 Sertifikat
42 Varietas
51 Varietas
36 Sertifikat
50 Varietas
5 Pendaftaran Varietas Tanaman
- Pendaftaran Varietas Lokal dan
Hasil Pemuliaan
- Pendaftaran Peredaran Varietas
- Pelepasan Varietas Tanaman
653 Varietas
272 Varietas
508 Varietas
218 Varietas
52 Varietas
7 Perizinan Pertanian :
- Perizinan Bidang Peternakan
- Perizinan Pupuk dan Pestisida
- Perizinan Benih dan SDG Tanaman
911 permohonan
11.764 permohonan
1.498 permohonan
9.358 permohonan
12.979 permohonan
3.099 permohonan
v
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL Vii
DAFTAR GRAFIK Viii
DAFTAR GAMBAR ix
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Visi dan Misi
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Dasar Hukum
1 1 2 3 3 3
II SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PUSAT PVTPP 6 2.1 Sasaran Kegiatan Pusat PVTPP 6
2.2 SDM dan Anggaran Pusat PVTPP 7
2.2.1 Komposisi SDM Pusat PVTPP 7
2.2.2 Anggaran Pusat PVTPP Tahun 2019 9
III CAPAIAN KINERJA KEGIATAN UTAMA PUSAT PVTPP 11
3.1 Perlindungan Varietas Tanaman 12
3.1.1 Pelayanan Permohonan Hak PVT 12
3.1.2 Pelayanan Pemberian Hak PVT 17
3.1.3 Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi 26
3.2 Pendaftaran Varietas Tanaman 37
3.2.1 Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan 38
3.2.2 Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas 46
3.2.3 Pelayanan Pelepasan Varietas Tanaman 47
3.3 Pelayanan Perizinan Pertanian 52
3.3.1 Pendaftaran Pupuk 52
3.3.2 Pendaftaran Pestisida 53
3.3.3 Pemasukan/Pengeluaran Benih dan SDG Tanaman 59
3.3.4 Perizinan Peternakan
60
vi
3.4 Dukungan Manajemen dan Administrasi
3.4.1 Fasilitasi Layanan Publik
3.4.2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
3.4.3 Pengelolaan Barang Milik Negara
3.4.4 Kerjasama dan Publikasi
3.4.5 Pelayanan Hukum PVTPP
3.4.6 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
68
68
82
85
85
87
91
IV KENDALA DAN TINDAK LANJUT 94
V PENUTUP 96
vii
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 Data Pegawai Pusat PVTPP Berdasarkan Fungsi, Golongan dan
Pendidikan Tahun 2019
8
Tabel 2 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP TA. 2018 dan
TA. 2019 Berdasarkan Data SAI
9
Tabel 3 Target dan Capaian Kegiatan Utama Pusat PVTPP Tahun 2019 11
Tabel 4 Target dan Realisasi Permohonan Hak PVT Tahun 2019 12
Tabel 5 Perbandingan Penerbitan Sertifikat Hak PVT Tahun 2018 dan 2019 18
Tabel 6 Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan
Substantif Manoko Pada Tahun 2019
20
Tabel 7 Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan
Substantif Mojosari Tahun 2019
22
Tabel 8 Daftar Varietas Yang Di Monitoring Keragaan dan Kewajiban Tahun
2019
27
Tabel 9 Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil
Pemuliaan Tahun 2019 dan 2018
39
Tabel 10 Target dan Realisasi Permohonan Pendaftaran Varietas Lokal Melalui
MoU Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019
40
Tabel 11 Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Tahun
2019
46
Tabel 12 Capaian Kinerja Pelayanan Pelepasan Varietas Tanaman Tahun 2019 48
Tabel 13 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pupuk Tahun 2019 53
Tabel 14 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2019 54
Tabel 15 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Benih dan SDG Tanaman Tahun
2019
59
Tabel 16 Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Peternakan Tahun 2019 60
Tabel 17 Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi SDM Pusat
PVTPP Tahun 2019
82
Tabel 18 Jenis dan Nilai Aset Pusat PVTPP Tahun 2019 85
Tabel 19 Kegiatan Pelayaan Hukum Tahun 2019 88
Tabel 20 Hasil Nilai IKM Pusat PVTPP Tahun 2019 91
viii
DAFTAR GRAFIK
Hal Grafik 1 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP Tahun
2019 dan 2018 10
Grafik 2 Permohonan Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman Tahun 2019 13
Grafik 3 Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2018-2019 Berdasarkan Kelompok Tanaman
13
Grafik 4 Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Berdasarkan Kelomok Pemohon
14
Grafik 5 Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2015-2019 15
Grafik 6 Kecenderungan Permohonan Hak PVT Tahun 2015-2019 15
Grafik 7 Penerbitan Sertifikat Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman 18
Grafik 8 Hak PVT Berdasarkan Kelompok Pemegang Sertifikat 19
Grafik 9 Perkembangan Pendaftaran Varietas Hortikultura dan Penerbitan Tanda Daftar Varietas Tahun 2011- 2019
47
Grafik 10 Trend Nilai IKM Pusat PVTPP Tahun 2017 s.d Tahun 2019 93
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Pemasyarakatan Hak PVT di Perguruan Tinggi 16
Gambar 2 Pemasyarakatan Hak PVT Kepada Stakeholder di Malang 17
Gambar 3 Uji BUSS Wortel Katata 1 dan Katata 2 di Lahan Kebun
Pemeriksaan Substantif Manoko
21
Gambar 4 Uji BUSS Krisan di Rumah Kaca Kebun Pemeriksaan Substantif
Manoko
21
Gambar 5 Uji BUSS Jarak Pagar Varietas JET 1 dan Jagung Hibrida Varietas
Nakula Sadewa 29 di Kebun Pemeriksaan Substantif Majosari
22
Gambar 6 Pembahasan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan
Pembahasan PPU
23
Gambar 7 Suasana Sidang Komisi PVT di Bogor 24
Gambar 8 Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman 24
Gambar 9 Kondisi Pertanaman Labu Madu F1 dan Melon Japonika F1di
Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari
26
Gambar 10 Monitoring Mentimun CU 1001 A di Kebun Pemeriksaan
Substantif Manoko 29
Gambar 11 Monitoring Padi Varietas PD 255 dan Jagung GSI 57 TSG 225 M
di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari
29
Gambar 12 Sosialisasi Pemantauan Kewajiban Pemegang Hak PVT di Bogor 30
Gambar 13 Pembahasan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak PVT Periode
2019
31
Gambar 14 FGD Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi 36
Gambar 15 FGD Konsep Free Royalty System Dalam Ranah PVT 37
Gambar 16 Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi Varietas Tanaman di
Stasiun Pengujian BUSS Manoko
33
Gambar 17 FGD Pemanfaatan Varietas Lokal di Bogor 45
Gambar 18 Bimbingan Teknis Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura
di Balithi dan Balitsa
49
Gambar 19 Evaluasi Pelepasan Varietas Tanaman di Bogor 50
Gambar 20 Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online di Bogor 51
Gambar 21 Koordinasi Usulan Daftar dan Jenis Rencana Usaha dan/Atau
Kegiatan Wajib Amdal Kementerian Pertanian
55
Gambar 22 Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC) Pupuk di Serpong 56
Gambar 23 Workshop dan Sosialisasi Layanan Rekomendasi Bidang
Peternakan Terintegrasi OSS
63
Gambar 24 Koordinasi Integrasi Perizinan Berusaha Secara Elektronik dan
Sinkronisasi Data Komoditas Tanaman Binaan
65
x
Gambar 25
Gambar 26
Workshop dan Sosialisasi Perizinan Benih Hortikultura
Berbagai Kegiatan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementan
67
71
Gambar 27
Gambar 28
Gambar 29
Gambar 30
Gambar 31
Tampilan Live Chat “Halo Cinta”
Buku PVTPedia dan Varietasku Untuk Negeri
Rangkaian Pekan PVT di Auditorium Kementan
Penyerahan Sertifikat ISO 37001:2016
Pembangunan Stasiun Uji BUSS Tanaman Dataran Rendah
Mojosari
73
76
78
79
81
1 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan kedaulatan
pangan dan kesejahteraan petani, maka berbagai program dan kegiatan diarahkan
untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut. Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) sesuai dengan mandatnya
diharapkan dapat memberikan pelayanan permohonan hak PVT, pendaftaran
varietas tanaman, pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian sesuai
standard baku secara Nasional dan Internasional.
Keberadaan Pusat PVTPP diharapkan mendukung upaya Kementerian Pertanian
dalam perlindungan plasma nutfah sebagai basis bagi kegiatan pemuliaan, serta
perlindungan bagi pemulia yang telah menghasilkan galur/varietas unggul baru.
Selain itu Pusat PVTPP menjadi garda terdepan dalam perlindungan terhadap
kepentingan petani serta konsumen produk pertanian di Indonesia.
Perlindungan kepada petani diberikan dalam bentuk jaminan sarana produksi yang
mereka gunakan merupakan produk yang berkualitas. Hal ini terutama untuk
saprodi berupa bibit/benih, pupuk dan pestisida. Perlindungan lainnya dalam
bentuk pengaturan pemasukan dan pengeluaran produk pertanian dari dan ke
Indonesia. Upaya ini diarahkan agar semua pemasukan dan pengeluaran produk
dari dan ke Indonesia tidak merugikan kepentingan petani dan konsumen produk
pertanian di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan di lingkup Pusat PVTPP dilaksanakan sejalan dengan siklus
perencanaan kegiatan tahunan lingkup Kementerian Pertanian, dan pada akhir
pelaksanaan kegiatan perlu dilaporkan proses dan hasil yang dicapai. Penulisan
laporan tahunan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari
pelaksanaan tugas yang diamanatkan sesuai tugas dan fungsi Pusat PVTPP.
2 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
1.2. Visi dan Misi
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menetapkan
visi: “Menjadi Institusi Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian yang Profesional, Responsive, berIntegritas, Maksimal dan Antisipatif
(PRIMA)”.
Profesional mengandung pengertian bahwa Pusat PVTPP dalam
menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, menguasai bidangnya, dengan pelayanan yang ramah, mudah, cepat,
tepat, dan akurat.
Responsif berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan
fungsinya selalu berorientasi pada peningkatan mutu dan kepuasan pengguna
layanan.
Integritas berarti bahwa Pusat PVTPP menjalankan tugas dan fungsinya
dalam melakukan pelayanan ke masyarakat berdasarkan peraturan yang berlaku,
bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan gratifikasi sehingga dapat
dipertangunggajwabkan kepada publik sesuai asas keterbukaan.
Maksimal berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dilakukan secara optimal untuk mencapai target pelayanan publik dalam
mendukung kemajuan pertanian Indonesia.
Antisipatif berarti bahwa Pusat PVTPP dalam menjalankan tugas dan
fungsinya selalu mengikuti dinamika perubahan lingkungan strategis dan teknologi
informasi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang diemban Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pusat PVTPP yang
profesional dan berintegritas;
2. Mengembangkan sarana dan prasana pada Pusat PVTPP menuju standar
nasional/internasional;
3 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3. Mengembangkan prosedur pelayanan perlindungan varietas tanaman dan
perizinan pertanian untuk memberikan layanan Maksimal;
4. Mengimplementasikan manajemen pelayanan publik yang responsif dan
antisipatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
1.3. Tujuan dan sasaran
Tujuan disusunnya laporan Semester adalah:
a. Sebagai implementasi keterbukaan informasi publik dalam pelaksanaan
kegiatan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian TA.
2019.
b. Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian TA. 2019;
c. Sebagai bahan evaluasi kegiatan dan anggaran TA. 2019;
1.4. Ruang Lingkup
Pelaksanaan seluruh kegiatan lingkup Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian tahun anggaran 2019.
1.5. Dasar Hukum
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman
dan Perizinan Pertanian mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Pertanian;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya
Tanaman;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran
dan Penggunaan Varietas Asal untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial;
4 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Pert/SR.120/2/2006 tentang Syarat
Penamaan dan Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/OT/140/4/2009 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Obat Hewan;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/OT.140/7/2011 tentang
Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik;
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.140/7/2011 tentang
Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 Tentang
Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit
Ternak ke Dalam Wilayah Negara RI;
12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 121/Permentan/OT.140/11/2013 tentang
Syarat dan Tata Cara Permohonan dan Pemberian Hak PVT;
13. Peraturan Menteri Nomor 119/Permentan/HK.310/11/2013 tentang Syarat
dan Tata Cara Pendaftaran dan Pengangkatan Konsultan PVT;
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Pemeriksa PVT dan Angka Kreditnya;
15. Peraturan Menteri Nomor 71/Permentan/OT.140/6/2014 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT dan Angka Kreditnya;
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 127/Permentan/SR.120/11/2014 tentang
Pemasukan dan Pengeluaran Benih Tanaman;
17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/SR.330/7/2015 tentang
Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/PK.440/10/2016 tentang
Pemasukan Ternak Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT/140/4/2017 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pakan;
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34/Permentan/PK.210/7/2017 tentang
Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, Dan/Atau Olahannya Ke Dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia;
5 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/SR/10/2017 tentang
Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik;
22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/HR.060/11/2017 Nomor
24/Permentan/HR.060/5/2018 tentang Rekomendasi Impor Produk
Hortikultura;
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/TI.120/11/2017 tentang
Pelayanan Perizinan Pertanian Secara Online;
24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/PK.230/1/2018 tentang
Pengeluaran Ruminansia Kecil dan Babi Dari Wilayah Negara Republik
Indonesia;
25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 05 Tahun 2019 Tentang Tata Cara
Perizinan Berusaha Sektor Pertanian;
27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 141/Kpts/HK.150/M/2/2019 tentang
Jenis Komoditas Tanaman Binaan Lingkup Kementarian Pertanian;
28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pemasukan Dan
Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan Ke Dan Dari Wilayah Negara Republik
Indonesia;
29. Keputusan Menteri Nomor 261/Kpts/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan
Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;
6 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
II. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PUSAT PVTPP
2.1 SASARAN KEGIATAN PUSAT PVTPP
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU adalah
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.
Berdasarkan Rencana Stategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Tahun 2014-2019 telah ditetapkan Sasaran
Kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian yaitu :
1) Meningkatnya kualitas layanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian;
2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas perlindungan varietas tanaman serta
pendaftaraan varietas lokal dan hasil pemuliaan;
3) Terwujudnya akuntabilitas kinerja pemerintah di lingkup Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
Agar sasaran kegiatan tercapai maka Pusat PVTPP telah menetapkan dengan 6
(enam) indikator kinerja Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Pusat PVTPP.
Adapun ke enam IKSK Pusat PVTPP adalah sebagai berikut: (i) Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadaplayanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian; (ii) Indeks kepuasan unit kerja terkait di lingkup Kementerian
Pertanian terhadap layanan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian; (iii) Rasio sertifikat hak PVT yang diterbitkan terhadap total
permohonan PVT; (iv) Rasio tanda daftar varietas lokal dan hasil pemuliaan yang
diterbitkan terhadap total permohonan pendaftaran varietas lokal dan hasil
pemuliaan; (v) Rasio temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian yang ditindaklanjuti terhadap total
temuan BPK; dan (vi) Rasio temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
atas pengelolaan keuangan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian yang ditindaklanjuti terhadap total temuan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian.
7 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Indikator kinerja sasaran kegiatan Pusat PVTPP telah dituangkan kedalam
rencana aksi kegiatan yang telah dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Pusat PVTPP tahun 2019. Dalam dokumen RKA telah ditetapkan
6 sub kegiatan berserta target output yang akan dilaksanakan oleh Pusat PVTPP
tahun 2019 yaitu: 1) Layanan perlindungan varietas tanaman dengan output 120
layanan; 2) layanan pendaftaran varietas dengan output 410 layanan; 3) layanan
perizinan pertanian sebanyak 14.100 layanan; dukungan pelaksanaan
perlindungan varietas tanaman dan periiznan pertanian sebanyak 3 layanan,
layanan sarana dan prasarana sebanyak 1 layanan dan layanan perkantoran
sebanyak 1 layanan. Dokumen RKA ini merupakan kontrak kerja kegiatan yang
menjadi dasar atau alat dalam pencapaian sasaran kegiatan yang telah ditetapkan.
2.2 SDM DAN ANGGARAN PUSAT PVTPP
Dalam rangka mencapai kinerja sasaran Pusat PVTPP, maka dibutuhkan sumber
daya manusia yang handal dan profesional serta didukung anggaran yang
memadai untuk membiayai kegiatan dan pengadaan sarana dan prasarana,
berikut keadaan komposisi SDM dan anggaran Pusat PVTPP tahun 2019:
2.2.1 Komposisi SDM Pusat PVTPP
Komposisi SDM Pusat Perlindungan varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
perlu dipetakan dengan jelas karena kuantitas dan kualitas SDM yang baik akan
menunjang pelayanan kepada pengguna layanan selain kelengkapan sarana dan
prasarana, IT, serta sistem dan prosedur. Pemetaan SDM dilakukan dengan
melihat komposisi SDM, khususnya terkait fungsi, jenjang golongan dan jenjang
pendidikan masing-masing SDM. Data pegawai terkait jenjang pendidikan dan
golongan pada Pusat PVTPP disajikan pada Tabel 1.
Berdasarkan data SIM ASN Pusat PVTPP sampai dengan bulan Desember 2019,
jumlah SDM Pusat PVTPP sebanyak 117 orang, yang terdiri dari 84 orang pegawai
negeri sipil dan 33 tenaga honorer. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Bagian
dan Bidang Lingkup Pusat PVTPP untuk Bagian Umum jumlah pegawai sebanyak
26 orang, Bidang Perlindungan Varietas Tanaman berjumlah 13 orang, Bidang
8 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Pendaftaran Varietas berjumlah 8 orang, Bidang Pelayanan Perizinan berjumlah
18 orang dan fungsional tertentu berjumlah 19 orang. Jumlah pegawai Pusat
PVTPP tahun 2019 mengalami kenaikan sebanyak 10 orang (9,34%) jika
dibandingkan dengan tahun 2018 yang berjumlah 107 orang. Hal ini dikarenakan
tahun 2019 Pusat PVTPP mendapat penambahan 3 orang CPNS, 2 orang mutasi
masuk PNS, dan mengangkat 8 orang tenaga honorer baru, namun ada 1 orang
PNS mutasi keluar dan 2 orang pegawai yang memasuki masa pensiun. Dalam
pelaksanan tugas dan fungsinya Pusat PVTPP juga didukung oleh SDM lainnya
yang diangkat berdasarkan SK Menteri Pertanian yaitu Komisi PVT, Komisi
Banding, serta Konsultan PVT.
Tabel 1. Data Pegawai Pusat PVTPP Berdasarkan Fungsi, Golongan dan Pendidikan
Tahun 2019
Sumber : Sistem Informasi Manajemen ASN Pusat PVTPP, Desember 2019
Komposisi pegawai yang dimiliki oleh Pusat PVTPP sudah dirasa cukup, namun
upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui kegiatan-kegiatan
pelatihan, workshop, khursus baik di dalam negeri maupun di luar negeri tetap
perlu ditingkatkan. Kedepan dalam rangka menunjang pelayanan prima di Pusat
No Uraian Jumlah Pegawai Th. 2019
Keterangan
A Berdasarkan Jabatan dan Fungsi
1 Pegawai Pusat : 84 - Eselon II - Eselon III - Eselon IV - Pemeriksa PVT - Pranata Komputer - Arsiparis - Perancang UU - Fungsional Umum - CPNS
1 4 9
16 1 1 1
48 3
PNS PNS PNS
SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian SK Menteri Pertanian
SK Kepala Pusat PVTPP
2 Tenaga Honorer 33 SK Kepala Pusat PVTPP
B Berdasarkan Golongan
1 Golongan II 4
2 Golongan III 63
3 Golongan IV 17
C Berdasarkan Pendidikan
1 SMA 7
2 Diploma 6
3 Strata I 38
4 Strata II 32
5 Strata III 1
9 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
PVTPP yang berbasis online maka Pusat PVTPP membutuhkan tenaga
programmer yang akan dimaksimalkan untuk memaintenance semua aplikasi
perizinan yang berada di Pusat PVTPP. Hal ini juga untuk efisiensi penggunaan
anggaran karena selama ini baik pembuatan aplikasi layanan perizinan maupun
maintenencenya menggunakan konsultan dari luar.
2.2.2 Anggaran PUSAT PVTPP Tahun 2019
Selain kondisi SDM, hal lain yang berpengaruh pada pencapaian kinerja adalah
faktor anggaran karena untuk mengimplementasikan rencana kerja yang telah
disusun membutuhkan dukungan anggaran yang dialokasikan dalam DIPA.
Anggaran APBN dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2019 adalah
Rp.41.821.949.000,- terdiri dari : (1) belanja pegawai sebesar Rp.6.150.000.000,-
(2) belanja barang Rp.25.253.724.000,- dan (3) belanja modal sebesar
Rp.10.418.225.000,-. Anggaran sebesar Rp.41.821.949.000 telah dialokasikan
kedalam 6 sub kegiatan dengan perincian dapat dilihat pada tabel 2.
Berikut ini ditampilkan perbandingan pagu dan realisasi anggaran Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Tahun Anggaran 2018
dan 2019 pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Pagu Dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP TA.2018 dan
TA.2019 Berdasarkan Data SAI (dalam ribuan rupiah)
No
Kegiatan
2018 2019 Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
1 Layanan Perlindungan Varietas Tanaman
4.335.000 4.162.702 96,03 5.060.000 4.844.057 95,73
2 Layanan Pendaftaran Varietas Tanaman
3.005.000 2.963.180 98,61 3.800.000 3.689.620 97,10
3 Layanan Perizinan Pertanian
4.596.450 4.350.877 95,43 4.287.925 4.176.225 97,40
4 Dukungan Pelaksanaan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
6.077.064 6.453.305 94,72 9.003.706 8.549.640 94,96
5 Layanan Internal 11.240.000 10.604.333 94,34 10.418.225 9.055.744 86,92 6 Layanan Perkantoran 8.147.435 7.938.344 97,43 9.252.093 8.758.350 94,66
TOTAL 38.000.949 36.472.003 95,98 41.821.949 39.073.640 93,43
Sumber : Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Kinerja Pusat PVTPP, Desember 2019
10 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Dari pagu anggaran sebesar Rp.41.821.949.000,-, sampai dengan 31 Desember
2019 berdasarkan SP2D telah terealisasi sebesar Rp.39.073.640.250,- (93,43%).
Dari aspek serapan anggaran, serapan tahun 2019 ini lebih rendah (2,55%)
apabila dibandingkan dengan serapan anggaran tahun 2018. Hal ini dikarenakan
adanya efisiensi anggaran yaitu belanja modal biaya konstruksi fisik
pembangunan Stasiun Pengujian BUSS Dataran Rendah di Mojosari Kabupaten
Mojokerto sebesar Rp.1.228.248.200,- atau 2,93%. Perbandingan Pagu Anggaran
Pusat PVTPP Tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada Grafik 1.
Grafik 1. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat PVTPP Tahun 2019 dan 2018
11 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
III. CAPAIAN KEGIATAN UTAMA PUSAT PVTPP
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) adalah
unsur pendukung Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal. Pusat PVTPP mempunyai tugas
melakukan pengelolaan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman serta
pelayanan perizinan pertanian dan rekomendasi teknis pertanian. Tugas teknis yang
diemban oleh Pusat PVTPP telah didelegasikan Bidang/Bagian lingkup Pusat PVTPP,
dan telah dikelompokkan 8 kegiatan utama yaitu : 1) Pelayanan Permohonan Hak PVT;
2) Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi; 3) Pelayanan Pendaftaran
Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan; 4) Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas; 5)
Pelayanan Proses Perizinan Bidang Peternakan; 6) Pelayanan Proses Perizinan
Pemasukan/Pengeluaran Benih/SDG Tanaman; 7) Pelayanan Proses Penerbitan Surat
Izin Pupuk dan Pestisida; dan 8) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Pusat PVTPP. Delapan kegiatan utama Pusat PVTPP ini telah ditetapkan targetnya yang
tertuang dalam RKAKL tahun 2019. Target dan capaian kegiatan utama Pusat PVTPP
Tahun 2019 dapat dilihat dalam Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Target dan Capaian Kegiatan Utama PVTPP Tahun 2019
No Kegiatan Utama Target Realisasi %
1 Pelayanan Permohonan Hak PVT Pelayanan Pemberian Sertifikat Hak PVT
45 Layanan 30 Layanan
51 36
113,3 120
2 Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi
45 Varietas 50 111,11
3 Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan
195 Layanan 508 260
4 Pelayanan Pendaftaran Peredaran Varietas - Pendaftaran hortikultura - Pelepasan varietas tanaman
200 Layanan 15 layanan
218 52
109 347
5 Pelayanan Proses Perizinan Bidang Peternakan
7600 Layanan 9358 123,13
6 Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih/SDG Tanaman
1400 Layanan 3099 221
7 Pelayanan Proses Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida
5100 Layanan 12979 254,49
8 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Pusat PVTPP.
3 Laporan 3 100
12 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Berikut disampaikan capaian kinerja kegiatan utama dan upaya pencapaian kinerja
yang telah dilakukan oleh Pusat PVTPP pada tahun 2019 :
3.1 PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
3.1.1 PELAYANAN PERMOHONAN HAK PVT
Target penerimaan permohonan Hak PVT pada tahun 2019 sebesar 45
permohonan, target ini sama dengan target pada tahun sebelumnya. Tahun 2019
telah diterima 51 permohonan Hak PVT yang diajukan dari berbagai pihak.
Dengan demikian target permohonan Hak PVT tahun ini tercapai 113,3%. Rincian
target dan realisasi permohonan Hak PVT tahun 2019 terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Target dan Realisasi Permohonan Hak PVT Tahun 2019
No Komoditas Permohanan
Hak PVT Tahun 2018
Permohonan Tahun 2019 Target Realisasi
1. Tan. Pangan 11 15 32 2. Tan. Sayuran 16 12 13 3. Tan. Hias 13 10 1 4. Tan. Buah 3 5 3 5. Tan. Perkebunan/
Industri/Kehutanan 3 2 2
6. Lain-Lain 2 1 0 TOTAL 48 45 51
Permohonan hak PVT yang diterima Pusat PVTPP tahun 2019 sebanyak 51
permohonan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 3 permohonan atau naik
6,25% dibandingkan pada tahun 2018 sebanyak 48 permohonan. Peningkatan
jumlah permohonan tersebut terlihat pada Grafik 3.
Dari Grafik 2 dapat dilihat bahwa permohonan hak PVT tahun 2019 didominasi oleh
tanaman pangan sebanyak 32 varietas (62,75%), kemudian tanaman sayuran 13
varietas (25,49%), tanaman buah 3 varietas (5,88%), tanaman
perkebunan/kehutanan/Industri 3 varietas (3,92%), dan tanaman hias 1 varietas
1,96%).
13 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Grafik 2. Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Menurut Kelompok Tanaman
Permohonan Hak PVT yang paling banyak diterima pada tahun 2019 adalah untuk
tanaman pangan dengan pemohon dari Litbang Kementerian Pertanian
(Balitbangtan), hal ini selaras dengan program Menteri Pertanian periode 2014-
2019 yang menitikberatkan dalam upaya swasebada pangan terutama komoditas
PAJALE (padi, jagung dan kedelai), sehingga lembaga penelitian di Kementerian
Pertanian berupaya menciptakan varietas-varietas unggul baru terutama untuk
tanaman pangan.
Grafik 3. Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2018 – 2019 Menurut kelompok Tanaman
3263%
1325%
12%
36%
24%
00%
Tanaman Pangan
Tanaman Sayuran
Tanaman Hias
Tanaman Buah
TanamanPerkebunan/Industri/Kehutanan
Lain-lain
11
16
13
3 3 2
32
13
13 2
00
5
10
15
20
25
30
35
Tan. Pangan Tan. Hias Tan. Perkebunan
Jum
lah
Pe
rmo
ho
nan
2018
2019
14 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Grafik 4. Permohonan Hak PVT Tahun 2019 Menurut Kelompok Pemohon
Sebagaimana Grafik 4 dapat dilihat permohonan Hak PVT pada tahun 2019
menurut kelompok pemohon, Lembaga Penelitian Kementerian Pertanian
(Badan Litbang Pertanian) merupakan pemohon yang paling banyak mengajukan
permohonan sebanyak 17 permohonan (33,3%), kemudian perusahaan swasta
luar negeri sebanyak 16 permohonan (31,4%), perusahaan swasta dalam negeri
sebanyak 12 permohonan (23,5%), lembaga penelitian non Kementerian
Pertanian 4 permohonan (7,8%), perguruan tinggi 2 permohonan (3,9%), dan
perorangan tidak ada permohonan (0%).
Pada grafik 3 dapat dilihat perkembangan permohonan hak PVT tahun 2015
sampai tahun 2019. Jumlah permohonan fluktuatif dari tahun ke tahun.
Permohonan terbanyak diterima pada tahun 2017 sebanyak 56 permohonan.
Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah permohonan yang diterima antara
lain kurangnya pemahaman pemohon terhadap tata cara dan persyaratan yang
harus dipenuhi, biaya pengujian yang cukup besar, kurang tersosialisasikannya
manfaat dari perlindungan varietas tanaman, kecenderungan industry benih,
banyaknya kegiatan para pemulia tanaman dan lain-lain. Namun jika dilihat dari
jumlah permohonan dari tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan kecenderungan
peningkatan jumlah permohonan seperti yang ditunjukkan pada grafik 6. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masih ada harapan positif bahwa PVT memang
17(33,3%)
4 (7,8%)
2 (3,9%)
12 (23,5%)
16(31,4%)
0(0, 0%)
Litbang KementerianPertanian
Litbang Non-Kementerian Pertanian
Perguruan Tinggi
Perusahaan SwastaDalam Negeri
Perusahaan SwastaLuar Negeri
Perorangan
15 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
sesungguhnya menjadi hal penting dan dibutuhkan dalam industri benih serta
memacu Kantor PVT untuk dapat terus meningkatkan upaya sosialisasi terkait
PVT kepada masyarakat.
Grafik 5. Perkembangan Permohonan Hak PVT Tahun 2015 – 2019
Grafik 6. Kecenderungan Permohonan Hak PVT Tahun 2015 – 2019
Untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk tercapainya
peningkatan permohonan Hak PVT antara lain Sosialisasi Perlindungan Varietas
Tanaman. Kegiatan Pemasyarakatan hak PVT pada Tahun 2019 dilaksanakan di
tiga Perguruan Tinggi (Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Diponegora
dan Universitas Sriwijaya) dan di Hotel Atria Malang adapun rincian kegiatan
sebagai berikut:
47
42
56
4851
32
19
32
3836
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016 2017 2018 2019
Permohonan
Penerbitan Sertifikat
4742
56
4851
0
20
40
60
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Kecenderungan Jumlah Permohonan Permohonan Hak
PVT
Permohonan
Linear(Permohonan)
16 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
A. Pemasyarakatan Hak PVT ke Perguruan Tinggi Pemasyarakatan Hak PVT ke perguruan tinggi dilaksanakan sebayak 3 kali
yaitu di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera (USU) pada tanggal 21
Februari 2019, di Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro pada tanggal 21
Maret 2019 dan di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada tanggal 18
Juli 2019. PVT goes to campus ini bertujuan untuk mendorong kepedulian para
dosen dan peneliti terhadap hak-haknya yang didapat dari hasil penelitian
mereka.
Diharapkan dengan adanya pemasyarakatan ini dosen /peneliti jadi lebih tahu
dan lebih peduli terhadap hasil penelitiannya. Kedepannya Untuk penemuan
varietas baru harus mempunyai daya saing yang tinggi.
Gambar 1. Pemasyarakatan Hak PVT di Perguruan Tinggi
17 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
B. Pemasyarakatan Hak PVT di Malang Kepada Stakeholder Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2019 bertempat di Hotel Atria
Malang dengan peserta dari pemegang hak PVT wilayah Jawa Timur,
Asbenindo, IPBH dan Balai Penelitian lingkup Jawa Timur.
Kegiatan ini mendapat masukan yang bagus dalam pengembangan Pusat
PVTPP kedepannya yaitu: permohonan pendaftaran dan pelepasan dapat
digabung dengan permohonan Hak PVT; peran Pusat PVTPP bila terjadi
pelanggaran hak PVT; adanya kecemasan dari perusahaan benih karena
masalah pemalsuan benih; dan saran agar industri benih memperhatikan
dokumen-dokumen terkait bisnis benihnya, seperti bukti kepemilikan benih
(varietas), desain kemasan, sehingga apabila terjadi sengketa dapat dijadikan
alat bukti. Kedepan pemasyarakatan/sosialisasi PVT lanjutan kepada
perusahaan benih nasional dengan mengangkat tema-tema yang sesuai dengan
permasalahan di lapangan.
Gambar 2. Pemasyarakatan Hak PVT Kepada Stakeholder di Malang
3.1.2 PELAYANAN PEMBERIAN HAK PVT
Penerbitan sertifikat adalah merupakan kegiatan/output akhir dari suatu
permohonan hak PVT. Sertifikat diberikan kepada pemohon hak PVT yang telah
memenuhi persyaratan baik administrasi maupun teknis. Aspek administrasi yaitu
kelengkapan dokumen dan pemenuhan unsur kebaruan, dilanjutkan dengan aspek
18 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
teknis yaitu memenuhi persyaratan Baru, Unik, Seragam dan Stabil (BUSS). Tahun
2019, sertifikat hak PVT yang terbit sebanyak 36 sertifikat.
Tabel 5. Perbandingan Penerbitan Hak PVT Tahun 2018 dan 2019
No. Komoditas Penerbitan Hak
PVT Tahun 2018
Penerbitan Hak
PVT Tahun 2019
1. Tan. Pangan 15 21
2. Tan. Sayuran 12 6
3. Tan. Hias 0 6
4. Tan. Buah 4 3
5. Tan. Perkebunan/
Industri/Kehutanan 7 0
6. Lain-Lain 0 0
TOTAL 38 36
Jumlah penerbitan sertifikat hak PVT pada tahun 2019 sertifikat turun 5,26% dari
tahun 2018. Hal ini disebabkan antara lain karena menurunnya tingkat kelulusan
persyaratan teknis atau terjadinya kegagalan dalam pemeriksaan substantif dan
perbaikan hasil sidang Komisi PVT oleh pemohon yang tidak tepat waktu.
Sertifikat Hak PVT yang diterbitkan sejak tahun 2004-2019 sebanyak 485
sertifikat namum ada 53 sertifikat telah dicabut. Tahun 2019 Pusat PVTPP
mencabut 12 varietas. Dari 485 sertifikat yang telah diterbitkan, mayoritas untuk
varietas tanaman sayuran yaitu sebanyak 219 varietas (45,2%) diikuti tanaman
pangan 163 varietas (33,6%) sebagaimana terlihat pada grafik 7.
Grafik 7. Penerbitan Sertifikat Hak PVT Menurut Kelompok Tanaman
163 (33.6%)
219(45.2%)
15(3.1%)
45 (9.3%)43(8.9%)
Tanaman Pangan
Tanaman Sayuran
Tanaman Hias
Tanaman Buah
Tanaman Perkebunan/Industri/Kehutanan
19 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Berdasarkan pemegang Hak PVT dari 485 varietas yang telah diberikan sertifikat
Hak PVT didominasi oleh perusahaan swasta dalam negeri yaitu sebanyak 303
(62,5%) diikuti Lembaga Penelitian Pertanian/Lingkup Kementerian Pertanian
sebanyak 93 (19,2%), sedangkan Perorangan, perusahaan swasta luar negeri,
perguruan tinggi dan lembaga penelitian diluar lingkup Kementerian Pertanian
masih sangat sedikit seperti yang ditunjukkan pada grafik 8.
Grafik 8. Hak PVT Berdasarkan Kelompok Pemegang Sertifikat
Pada tahun 2019 kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh Pusat PVTPP
mendukung dalam penerbitan Hak PVT adalah sebagai berikut:
A. Pengujian Substantif / Uji BUSS
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah melaksanakan rangkaian operasional
proses pemberian hak PVT untuk varietas yang dimohonkan Hak PVT di
tahapan pengujian substantif, yaitu dengan terlaksananya operasional
pengujian Keunikan, Keseragaman, dan Kestabilan untuk varietas yang
dimohonkan Hak PVT, serta mendukung kelancaran program kerja Komisi
PVT sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pada saat ini, pengujian substantif/uji
BUSS dilakukan oleh pemeriksa PVT yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti
dari Badan Litbang Pertanian. Saat ini Pusat PVTPP memiliki 16 (enam belas
belas) tenaga fungsional pemeriksa PVT.
93 (19.2%)
33 (6.8%)
32 (6.6 %)
16 (3.3%)
8 (1.6%)
303 (62.5%)
Badan Litbang Pertanian Swasta (Luar Negeri)
Perorangan Perguruan Tinggi
Badan Litbang Non Pertanian Swasta (Dalam Negeri)
20 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Saat ini pengujian BUSS terhadap permohonan hak PVT yang diajukan ke
Pusat PVTPP telah diuji di lahan pengujian mandiri milik Pusat PVTPP, yaitu
di Kebun Pemeriksaan Subatantif Dataran Tinggi Manoko dan Kebun
Pemeriksaan Substantif Dataran Rendah Mojosari.
Tahun 2019, Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko telah melaksanakan
pemeriksaan substantif (Uji BUSS) sebanyak 21 tanaman yang termasuk
dalam kategori tanaman sayuran dan tanaman hias dataran tinggi. Berikut
rincian pengujian untuk 21 varietas yang dalam proses uji BUSS pada Tahun
2019 di Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko.
Tabel 6. Daftar Varietas Tanaman Yang Di UJI BUSS Di Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko Tahun 2019
Spesies Jumlah Varietas Keterangan
Bawang Merah 1 Violetta Selesai
Wortel 2 Katata 1 Selesai 3 Katata 2
Krisan 4 Hartuti Selesai 5 Hayanti Agrihorti 6 Pinka pinky 7 Sinta Nur 8 Suciyono 9 Jayanti Agrihorti
10 Jayanti Agrihorti 11 Marina
Krisan 12 Kineta Selesai 13 Arasuko Pelangi 14 Pasopati 15 Solinda pelangi
Cabai 16 UNIB CHR 17 Sedang berlangsung
17 CK 3** Sedang Berlangsung 18 CK 5**
Jagung 19 HJ 28 Sedang Berlangsung Hanya untuk uji Keseragaman
Cabai 20 Carvi Agrihorti Sedang Berlangsung
Keladi Tikus 21 Typonesiaraga Sedang Berlangsung
Keterangan : * proses berlanjut dari akhir tahun 2018 ** pengulangan karena rekomendasi sidang komisi
21 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 3. Uji BUSS Wortel Katata 1 dan Katata 2 di Lahan Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko
Gambar 4. Uji BUSS Krisan di Rumah Kaca Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko
Sedangkan di Kebun Pemeriksaan Substantif Dataran Rendah Mojosari
menguji varietas yang dimohonkan Hak PVT sebanyak 9 (sembilan) varietas
yang meliputi tanaman jarak pagar, jagung hibrida, kacang tanah, padi hibrida
dan kacang panjang. Daftar nama varietas tersebut dirinci ke dalam Tabel 7
berikut ini.
22 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tabel 7. Daftar Varietas Tanaman Yang Diuji BUSS di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari Tahun 2019
No. Jenis Tanaman Nama Varietas Keterangan
1. Jarak pagar JET 1 Agribun Selesai
2. Jagung hibrida
Nakula Sadewa 29 Selesai
3. HJ 28 Agritan
4. Kacang tanah
Katana 1 Selesai
5. Katana 2
6.
Padi hibrida
M400* Sedang berlangsung
7. M70D* Sedang berlangsung
8. Temasek Rice Selesai
9. Kacang Panjang KP 11333 Sedang berlangsung
*) Ditanam ulang karena salah satu varietas pembanding tidak tumbuh
Gambar 5. Uji BUSS Jarak Pagar Varietas JET 1 dan Jagung Hibrida Varietas Nakula Sadewa 29 di Kebun Pemeriksaan Subatantif Mojosari
B. Penyusunan dan Penyempurnaan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif
Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan PPU merupakan suatu pedoman
atau prosedur teknis pemeriksaan substantif yang dipakai oleh para
pemeriksa PVT. Panduan Umum Pemeriksan Susbtantif perlu dilakukan
penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru
sehingga dapat membantu para pemeriksa PVT dalam melaksanakan
23 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
pengujian substantif di lapangan. Penyempurnaan Panduan Umum
Pemeriksaan Substantif pada Tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali,
Pembahasan PPU sebanyak 2 (dua) kali dan telah disyahkan 3 (tiga) PPU yaitu
Keladi Tikus, Wortel dan Stroberi.
Gambar 6. Pembahasan Panduan Umum Pemeriksaan Substantif dan Pembahasan PPU
C. Sidang Komisi PVT
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang PVT melakukan evaluasi
terhadap hasil pengujian subtantif yang dilaksanakan oleh para pemeriksa
PVT. Dalam pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu
permohonan hak PVT, Bidang PVT dibantu oleh Komisi PVT. Komisi PVT
membantu Bidang PVT dalam hal teknis yang berkaitan dengan pengujian
substantif suatu varietas. Hasil dari kegiatan Sidang Komisi PVT adalah
pemberian rekomendasi atau penolakan permohonan hak PVT.
Komisi PVT pada tahun 2019 bersidang sebanyak 5 (lima) kali, dari kelima
kali Sidang Komisi PVT tersebut dihasilkan rekomendasi penerbitan
permohonan Hak PVT sebanyak 36 Varietas dan 1 Varietas yang
direkomendasikan untuk ditolak. Sidang Komisi PVT membahas juga tatangan
sistem PVT yaitu meningkatkan jumlah permohonan hak PVT,
mempromosikan value added dari Sertifikat Hak PVT, law enforcement dari
pelanggaran hak PVT dan juga issue tentang farmers rights yang berkaitan
dengan keanggotaan UPOV.
24 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 7. Sidang Komisi PVT di Bogor
D. Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman
1) Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Melon, Semangka dan Mentimun
dilaksanakan pada tanggal 18-19 September 2019 di Kebun Pemeriksaan
Substantif Dataran Rendah Mojosari Jawa Timur yang diikuti oleh Staf
Kebun Pemeriksaan Mojosari, Staf Subbidang Pelayanan Teknis.
2) Pelatihan PVT ’Cucurbitaceae DUST Test’’, pada tanggal 1-4 Oktober 2019
di Kebun Pemeriksaan Susbtantif Dataran Tinggi Manoko Lembang, yang
diikuti oleh Pemeriksa PVT, Staf Teknis Kebun Manoko dan Staf
Subbidang Pelayanan Teknis, dengan narasumber dari National Center for
Seeds and Seedlings (NCSS) Jepang yaitu Ms. Moyuri Kinebuch.
Gambar 8. Pelatihan PVT dan Teknik Budidaya Tanaman
25 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
E. Pengelolaan Kebun Pemeriksaan PVT
Pusat PVTPP mempunyai 2 kebun pemeriksaan perlindungan varietas
tanaman (PVT) yaitu di Manoko Lembang Jawa Barat dan di Mojosari
Mojokerto Jawa Timur, yang berfungsi untuk melaksanakan pengelolaan
perlindungan varietas tanaman Stasiun.
1) Luas lahan Kebun Pemeriksaan PVT Manoko seluas 6,5 ha dengan 5 ha
lahan efektif yang berada pada ketinggian tempat 1200 m dpl, karena itu
kebun pemeriksaan ini memiliki karakteristik agroekosistem yang khusus
untuk jenis tanaman dataran tinggi.
2) Luas lahan Kebun Pemeriksaan PVT Mojosari kurang lebih seluas 4 ha.
Per Januari 2019 dengan status lahan pinjam pakai dari BPTP Jawa Timur,
Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari sudah mulai beroperasi
melayanai uji BUSS untuk tanaman dataran rendah.
3) Sarana pendukung sebagai tempat pengujian BUSS dan kegiatan lain yang
terkait dengan sistem perlindungan varietas tanaman, seperti kantor,
laboratorium pengujian benih, studio foto, rumah kaca, ruang rapat, ruang
kerja, gudang, rumah kepala kebun, serta fasilitas pendukung kerja
lainnya. Sedangkan untuk Kebun Pemeriksaan Subatantif Mojosari
fasilitas pengujian BUSS tahun 2019 masih dalam tahap pembangunan.
4) Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko juga berperan dalam
menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui sisa hasil
samping dari berbagai penanaman varietas tanaman.
5) Pemanfaatan Pemanfaatan Kebun Pemeriksaan Substantif di Manoko dan
Mojosari terkait dengan Kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman Tahun
2019 selain untuk uji BUSS antara lain adalah monitoring keragaan
varietas yang mendapatkan sertifikat hak PVT dan koleksi varietas.
Koleksi di Manoko terdiri atas tanaman hidup yang berupa benih dan
disimpan di seed storage dan koleksi tanaman hidup yang ditanam di
lahan dan dilakukan rejuvinasi secara berkala. Hingga tahun 2019
Manoko memiliki koleksi 789 varietas termasuk benih materi tanaman
yang diujikan. Sedang Kebun Mojosari, varietas yang dikoleksi terbatas
pada varietas pembanding yang benihnya tidak terpakai dan varietas
contoh yang diperoleh dari toko benih. Di lahan Blok A sedang ditanam
26 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
varietas untuk trial yaitu tanaman labu madu F1, kacang tanah Garuda
dan melon Japonika F1.
Gambar 9. Kondisi Pertanaman Labu Madu F1 dan Melon Japonika F1 di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari
3.1.3 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PVT
A. Pemantauan Varietas Yang Mendapatkan Hak PVT
Sebagai bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman, kegiatan pemantauan dan evaluasi
memegang peranan dalam aspek memonitor pelaksanaan hak dan kewajiban
pemegang hak PVT. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memsupervisi
apakah para pemegang hak PVT telah melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang ataukah belum. Sedangkan
kegiatan evaluasi untuk melihat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan sistem
perlindungan varietas tanaman yang berjalan.
Pemantauan pemegang Hak PVT dibagi menjadi dua yaitu keragaan serta
kewajiban dari Pemegang hak PVT. Monitoring keragaan varietas ditujukan
untuk memastikan apakah varietas tersebut masih memiliki karakteristik yang
sama dengan saat diberikan hak PVT. Untuk monitoring keragaan
dilaksanakan di 3 lokasi yaitu Kebun Pemeriksaan PVT di Manoko, Kebun
Pemeriksaan PVT di Mojosari dan lokasi pemegang Hak PVT.
27 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Selain itu, monitoring kewajiban dilakukan untuk memastikan bahwa
pemegang Hak PVT menjalankan hak dan kewajibannya. Target pemantauan
pemegang Hak PVT pada tahun 2019 sebanyak 45 varietas. Namun
implementasinya telah dilaksanakan pemantauan kewajiban sebanyak 50
varietas (111,11% dari target) dengan target pemenuhan kepatuhan
kewajiban pemegang Hak PVT sebesar 85%. Dari 50 varietas yang dipantau
terdapat sebanyak 3 varietas tidak dilanjutkan keragaan karena terkena
dampak pembangunan stasiun mojosari, gagal tumbuh dan tidak berbunga dan
2 varietas tidak membayar biaya tahunan. Berikut adalah daftar varietas yang
dimonitor keragaaan dan kewajibannya di tahun 2019.
Tabel 8. Daftar Varietas Tanaman yang Dimonitoring Keragaan dan Kewajiban Pada Tahun 2019
No Spesies Varietas Keterangan Lokasi 1 Mentimun CU 1001 A Selesai Pengamatan Kebun
Pemeriksaan Manoko
2 CU 1010 A 3 CU 1002 A 4 CU 1002 B 5 CU 1007 B 6 Bayam BY 01 Selesai Pengamatan 7 BY 02 8 BY 03 9 BY 04
10 Kacang Panjang
Kanton Tavi Selesai Pengamatan
11 Parade Tavi 12 Peleton 13 YLB 01 14 YLB 02 15 YLB 03 16 Dewi 17 Brawijaya 1 18 Brawijaya 4 19 Bagong 3 20 Balapati
21 VA 564 Belum bayar biaya tahunan
22 Buncis BC 02 Selesai Pengamatan
Belum bayar biaya tahunan
23 BC 06 24 PV 128 25 Sawi Aura SS 01 26 PC 01 27 Oyong Giwang 28 Padi Hibrida K 10 Selesai Pengamatan Kebun
Pemeriksaan PVT Mojosari
29 PD 240 30 PD 255 31 PD 3390
28 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
32 PD 3362 33 PD 3372
34 PD 601 Tidak tumbuh 35 Jagung
hibrida GSI 54 TSG 222 F Selesai Pengamatan
36 GSI 57 TSG 225 F 37 GSI 57 TSG 225 M 38 GSI 59 TSG 230 F 39 GSI 59 TSG 230 M Terkena Dampak
Pembangunan Stasiun Mojosari
40 Eucalyptus IND 45 TPL 09 Selesai Pengamatan
Lokasi Pemegang Hak PVT PT. Toba Pulp Lestari (Medan)
41 IND 32 42 IND 61 43 IND 47 Belum berbunga
44 Jagung Manis SFP 3 Selesai Pengamatan Lokasi Pemegang Hak PVT PT. Agri Makmur Pertiwi (Kediri)
45 SFP 6 46 SFP 7 47 Talenta 48 SFP 9 49 SFP 10 50 SFP 11
Dari hasil kegiatan pemantauan dan evaluasi tahun 2019, bahwa 6 varietas
yang terdapat perbedaan hasil keragaan dan hasil uji BUSS dan 2 varietas
belum membayar iuran tahunan. Dari 6 varietas yang terdapat perbedaan
hasil tersebut, disebabkan karena perbedaan lokasi tanam dari dataran
rendah ke dataran tinggi dan juga kesalahan data uji BUSS dan Berita Resmi
PVT. Berdasarkan hal tersebut, maka 4 varietas yang dipantau dapat
dilanjutkan perlindungannya dan yang gagal tumbuh tidak perlu dilakukan
pengulangan pemantauan. Untuk 2 varietas yang belum membayar iuran
tahunan akan terus dilakukan pembinaan serta fasiltasi untuk mekanisme
pelepasan varietas.
Berikut adalah gambar foto kegiatan monitoring yang dilakukan selama tahun
2019 baik di Kebun Pemeriksaan Manoko, Kebun Pemeriksaan Mojosari dan
lokasi Pemegang Hak PVT.
29 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 10. Monitoring Mentimun CU 1001 A di Kebun Pemeriksaan PVT Mojosari
Gambar 11. Monitoring Padi Varietas PD 255 dan Jagung GSI 57 TSG 225 M di Kebun Pemeriksaan Substantif Mojosari
Untuk memastikan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah
dilindungi Hak PVT berjalan dengan efektif, terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan untuk menunjang hal tersebut pada tahun 2019 yaitu:
A. Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi
Sesuai dengan target indikator kinerja kegiatan pemantauan difokuskan
pada kegiatan pemantauan kewajiban dengan menekankan pada 3 (tiga)
aspek utama yaitu 1) pelaksanaan Hak PVT di Indonesia, 2) pembayaran
biaya tahunan PVT dan 3) menyediakan dan menunjukkan contoh benih
varietas yang telah mendapatkan Hak PVT di Indonesia. Untuk
mendukung pelaksanaan ketiga aspek tersebut, khususnya aspek
pembayaran biaya tahunan maka dilaksanakan kegiatan :
30 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
1) Sosialisasi Pemantauan dan Evaluasi Varietas Yang Telah Dilindungi
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2019 di Hotel Sahira
Bogor, dengan tujuan : meningkatkan pemahaman bersama terkait
pelaksanaan pemantauan kewajiban pemegang Hak PVT serta dapat
menjadi forum menyamakan persepsi dalam pelaksanaan
pemantauan kewajiban pemegang Hak PVT untuk pencapaian
efektivitas sistem PVT. Output dari kegiatan ini adalah :
a) Pelaksanaan pemantauan keragaan pada tahun 2019 menjadi
bagian dari pelaksanaan pemantauan kewajiban (satu kesatuan)
yaitu pada aspek menyediakan contoh benih dan ketersiediaan
benih;
b) Pelaksanaan penanaman varietas yang menjadi objek
pemantauan kewajiban dilaksanakan di Kebun Uji Subtantif Pusat
PVTPP (Manoko dan Mojosari);
c) Keterlambatan pembayaran iuran tahunan sudah tidak dapat
ditolerir karena telah diatur secara on-line melalui aplikasi
APPLY-PVT.
d) Pusat PVTPP akan memberikan notifikasi secara berkala melalui
surat surat pemberitahuan yang akan dikirimkan pada setiap
awal tahun sebagai langkah antisipatif
e) Mendorong self-awareness pihak pemegang Hak PVT untuk
mendukung berjalannya mekanisme PVT yang efektif dan efisien.
Gambar 12. Sosialisasi Pemantauan Kewajiban Pemegang Hak PVT di Bogor
31 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
2) Pembahasan Hasil Pemantauan Dan Evaluasi Hak PVT Periode 2019 Pada Kamis, 19 Desember 2019 di Ruang Rapat Pusat PVTPP, telah
dilaksanakan Pembahasan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Hak PVT
Periode 2019. Kegiatan ini diikuti oleh Pemeriksa PVT dan Subbidang
Pemantauan dan Evaluasi serta dihadiri oleh Ketua Komisi PVT dan
dua anggota Komisi PVT.
Dalam kegiatan ini dibahas hasil pemantauan Tahun 2019 yaitu 6
varietas hasil keragaan varietas yang membutuhkan rekomendasi
apakah perlindungan varietas tanamannya dilanjutkan atau tidak,
serta 1 varietas untuk pemantauan keragaan dan 1 varietas yang
belum memenuhi kewajiban pembayaran iuran tahunan.
Dari hasil pembahasan disebutkan bahwa 9 varietas yang dilakukan
penanaman dan hasilnya tidak sesuai dengan laporan hasil uji buss.
Hampir mayoritas hasil keragaan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan ketinggian dan agroklimat lokasi tanam dari yang
sebelumnya di dataran rendah menjadi dataran tinggi. Sehingga
perbedaan ini menghasilkan keragaan yang cukup perbedaan. Selain
itu ditemukan juga kesalahan data pada laporan uji BUSS, Berita
Resmi dan laporan lainnya.
Gambar 13. Pembahasan Hasil Pemantauan Dan Evaluasi Hak PVT Periode 2019
32 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
B. Evaluasi Kebijakan Perlindungan Varietas Tanaman
Evaluasi merupakan tahap penilaian yang berkaitan erat dengan kegiatan
pemantauan. Kegiatan evaluasi mengarah pada upaya menyiapkan bahan
masukan untuk pengambilan kebijakan pengembangan sistem perlindungan
varietas tanaman. Aspek evaluasi meliputi laporan kewajiban pemegang hak
PVT, kepemilikan Hak Perlindungan Varietas Tanaman dan berakhirnya
jangka waktu perlindungan Hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Konsep dasar evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan metode
benchmarking berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak yang diperoleh dari
kebijakan perlindungan varietas tanaman serta untuk kebutuhan perbaikan,
kelanjutan atau pengembangan sistem perlindungan varietas tanaman.
Kegiatan-kegiatan berikut ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan evaluasi yang diinginkan:
1. Focus Group Discussion: Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi
Dalam bidang perlindungan varietas tanaman, sangat memungkinkan
adanya hasil inovasi-inovasi penelitian untuk pemuliaan tanaman
berbasis bioteknologi. Untuk perlindungan varietas tanaman, prinsipnya
varietas hasil pemuliaan tanaman berbasis bioteknologi dapat
dimohonkan Hak PVT dengan memenuhi persyaratan keamanan hayati
dan biologi. Akan tetapi masih banyak perbedaan pehamaman mengenai
varietas hasil bioteknologi di masyarakat mengenai keamanaannya.
Untuk menyamakan persepsi teknologi pertanian berbasis bioteknologi,
maka telah dilakukan Focus Group Discussion “Penyamaan Persepsi
Teknologi Pertanian Berbasis Bioteknologi” pada tanggal 7 Agustus 2019
bertempat di Ruang Rapat Pusat PVTPP dengan menghadirkan
narasumber yaitu Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Indonesia, Ir.
Winarno Tohir dan Kepala Pusat PVTPP, Prof. Erizal Jamal, MSi dengan
33 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
mengundang peserta dari beberapa asosiasi petani dan juga lembaga
masyarakat.
Dari hasil dari FGD ini tidak diambil kesimpulan, namun hanya memetakan
persepsi antara pemerintah, asosiasi petani dan juga lembaga swadaya
masyarakat sebagai berikut:
1. Pemerintah
Pemerintah telah mengindentifikasi regulasi yang menghambat
investasi dan menginstruskikan Kementan untuk meninjau ulang
Permentan 40/2017 dan Permentan 61/2011 dalam rangka
percepatan investasi dalam konteks pelepasan varietas termasuk
PRG, untuk diselaraskan pelepasannya.
Kementan mengkaji ulang Permentan tersebut dan sudah dalam
proses per Undang Undangan. Permentan 40/2017 dan 61/2011
direvisi untuk pelepasan PRG dan Non PRG.
Posisi Kementan dalam hal ini sudah jelas: memfasilitasi semua
termasuk Hak Petani yang bebas untuk melakukan pemuliaan dan
pengumpulan serta pelepasan/peredaran benih dalam komunitas
kecil melalui ratifikasi ITPGRFA (Pasal 9) dan juga Amandemen UU
12/92 melalui MK No. 99 PUU Tahun 2012. TRIPS juga mensyaratkan
untuk memberikan perlindungan kepada pemulia. Hal ini
menandakan Pemerintah berdiri di belakang petani dan pemulia dan
memberikan proporsi yang seimbang kepada kedua belah pihak.
Indonesia sudah meratifikasi Protokol Cartagena (access and benefit
sharing) dengan dikeluarkannya PP 21/2015 yang menyatakan
bahwa semua yang beredar harus melalui Komisi Keamanan Hayati,
dimana Balitbangtan sebagai pengawas tanaman PRG
Pada hakikatnya peneliti tidak membuat suatu varietas yang dapat
membahayakan anak cucunya serta harus mempunyai data dampak
sosial ekonomi.
34 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Saat ini Indonesia melalui lembaga penelitian telah mampu
menghasilkan Tanaman bioteknologi dan tidak kalah dari mehar
maju.
Untuk fungsi pengawasan, Pemerintah perlu membentuk tim
pengendalian tanaman PRG untuk menjamin keamanan pangan dan
hayati sehingga kekhawatiran petani mengenai PRG dapat
mengganggu kesehatan dapat diminimalisir.
Pemerintah Indonesia harus wise untuk mampu dalam menyediakan
benih yang begitu massal memenuhi kebutuhan petani.
2. Asosiasi Petani
Menurut data BPS, lahan baku tanah pertanian menyusut sejak tahun
2000 dari 8,1 juta ha, 2013 sebanyak 7,75 ha, dan 2018 hanya 7,105
ha. Setiap tahunnya alih fungsi lahan tidak kurang dari 100ribu
ha/tahun.
Sementara itu, jumlah penduduk meningkat terus hingga 1,3 juta tiap
tahun. Database BPS: penduduk Indonesia saat ini sudah 266 juta,
tahun 2030 diproyeksikan kenaikannya sebesar 100 juta.
Lahan pertanian menjadi rebutan untuk alih fungsi, sementara
potensi lahan rawa terbuka.
3 fakta tantangan ini menandakan bahwa kebutuhan pangan
Indonesia sangat tinggi yang membutuhkan varietas-varietas unggul
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun beberapa fakta menandakan bahwa Indonesia terlalu resisten
terhadap teknologi dari negara-negara lain, baik yang ada hubungan
diplomatik maupun non diplomatik.
Petani hanya ingin diberikan solusi, jika memang PRG tidak bisa
diterapkan maka solusinya seperti apa benih yang harus digunakan.
petani nya menginginkan varietas padi yang mampu beradaptasi
untuk tumbuh di lahan gambut.
Petani tidak lagi mempersoalkan pro dan kontra, lebih kepada solusi
pengembangan teknologi pertanian.
35 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Petani Indonesia ingin seperti petani-petani di Filipina yang bisa
menghasilkan jagung dengan harga yang lebih murah. Sementara
petani Indonesia ketinggalan jauh dari sisi teknologi
Berikan kebebasan kepada petani, baik menanam PRG maupun non
PRG.
3. Lembaga Masyarakat
Menurut Data FAO: 70% pangan dunia diproduksi oleh petani kecil
yang hanya menguasai ± 20% lahan dunia (laporan biodiversity).
Komersialisasi GMO saat ini hanya ada di 26 negara yang
mengizinkan komersialisasi GMO, khususnya pada 3 tanaman utama:
kedelai, jagung kapas (dan terong transgenik di Bangladesh).
Meningkatnya complain hukum tentang PRG dari Monsanto pasca
meningkatnya pengguna glifosat. Tanaman PRG diklaim mengurangi
penggunaan pestisida dll, namun fakta penggunaan glifosat (pemicu
kanker) pada kedelai meningkat 550 juta liter per tahun di Amerika
Selatan yang merupakan kawasan terbesar untuk kedelai transgenik.
PRG sering dipersepsikan untuk meningkatkan produksi, sebetulnya
PRG bukan untuk produktivitas fungsinya, namun agar tahan
terhadap penggunaan pestisida.
Isu tentang paten meluas dengan adanya penggunaan PRG, karena
sampai saat ini hanya ada 3 perusahaan yang menguasai benih secara
global yaitu Monsanto, Bayer, Corteva, dan Chemchina (Syngenta).
Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki paten PRG namun juga
teknologi seperti pestisida sehingga masyarakat ketergantungan.
Jagung dan kedelai penggunaannya lebih kepada industri dan pakan,
bukan menjawab masalah pangan dunia, 1 M orang masih menderita
kelaparan.
Data Distanprov Sulsel: produktivitas benih PRG kurang dari 1 ton/ha
padahal yang dikampanyekan bisa mencapai lebih dari 3 ton/ha.
36 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Dari hasil diskusi ini tidak ditarik kesimpulan hanya memetakan duduk
persoalan. Namun demikian, LSM perlu dilibatkan pada kedepannya
dalam setiap keputusan-keputusan yang di ambil Pemerintah. Sehingga
setiap keputusan Pemerintah telah melibatkan masyarakat.
2. Focus Group Discussion: Konsep Free Royalty System dalam Ranah Perlindungan Varietas Tanaman
Pada Selasa, 8 Oktober 2019 di Hotel Salak Heritage telah terlaksana
kegiatan Focus Group Discussion: Konsep Free Royalty System dalam
Ranah Perlindungan Varietas Tanaman dengan peserta dari para
Pemegang Hak PVT, Komisi PVT, Komis Banding, Pemeriksa PVT dan
Pakar terkait Lisensi. Hadir sebagai pemateri adalah Dr. Nurul Barizah,
S.H., LL.M., Ph.D. (Ketua Komisi Banding); Nurjaman, S.TP. (BPATP); dan
Prof. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. (Kepala LPPM Universitas Jenderal
Soedirman).
Dari paparan narasumber, materi dan diskusi, terungkap bahwa lisensi
adalah hak, bukan kewajiban, artinya dapat dipilih untuk dipakai atau
tidak. Universitas Jenderal Soedirman telah menerapkan system
pembagian royalty dalam dua model, yaitu untuk perusahaan yang
punya perjanjian kerjasama dan untuk petani (free royalty). Dari sisi
Gambar 14. FGD Penyamaan Persepsi Teknologi Pertanian Bioteknologi
37 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
pemulia/pemegang Hak PVT, Prof. Budi Marwoto dan Prof. M. Syukur
sepakat bahwa apabila free royalty system diterapkan, harus dipikirkan
bentuk insentif yang sesuai, dapat berupa pemberian angka kredit, dana
penelitian, maupun pembebasan biaya iuran tahunan. Dalam hal
penerapan lisensi untuk proses alihteknologi, BPATP membagikan
pengalamannya menerapkan pengaturan kerjasama dengan pengenaan
0% royalty dengan dasar hokum Permentan 07/2018.
Gambar 15. FGD : Konsep Free Royalty System dalam Ranah PVT
3.2 PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN
Kegiatan Pendaftaran Varietas Tanaman pada Pusat PVTPP mengakomodir 3
kegiatan utama yaitu Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan,
Pendaftaran Varietas Hortikultura, dan Pelepasan Varietas Tanaman.
Pendaftaran Varietas Tanaman adalah kegiatan mendaftarkan suatu varietas
untuk kepentingan pengumpulan data mengenai varietas lokal, varietas yang
dilepas dan varietas hasil pemuliaan yang tidak dilepas, serta data mengenai
hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya dan/atau
penggunanya. Bukti Pendaftaran Varietas Tanaman diberikan dalam bentuk
38 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tanda Daftar Varietas Tanaman (TDV) yang diterbitkan oleh Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
Pendaftaran Varietas Hortikultura adalah pelayanan publik untuk pendataan
varietas dalam rangka pengawasan peredaran benih. Bentuk Pendaftaran Varietas
Hortikultura adalah Keputusan Menteri Pertanian tentang Tanda Daftar Varietas
yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Hortikultura atas nama Menteri
Pertanian.
Pelepasan Varietas Tanaman adalah pengakuan pemerintah terhadap suatu
varietas hasil pemuliaan di dalam negeri atau introduksi dari luar negeri yang
menyatakan bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang dapat
diedarkan. Bentuk legalitas Pelepasan Varietas Tanaman adalah Keputusan
Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas yang ditandatangani oleh Direktur
Jenderal atas nama Menteri Pertanian. Komoditas meliputi tanaman pangan,
perkebunan, dan hijauan pakan ternak.
3.2.1 PELAYANAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL DAN HASIL PEMULIAAN
Permohonan pendaftaran varietas tanaman pada tahun 2019 ditargetkan
sebanyak 195 varietas, dan realisasi permohonan sebanyak 508 dokumen
permohonan. Kondisi ini juga sejalan dengan Penerbitan Tanda Daftar varietas
tanaman pada tahun 2019 yang ditargetkan sebanyak 195 Tanda Daftar dan
terealisasi sebanyak 508 Tanda Daftar varietas (375 varietas lokal dan 133
varietas hasil pemuliaan) atau mengalami peningkatan sebesar 260% dari target
yang telah ditetapkan.
Pencapaian jumlah pendaftaran varietas tanaman tersebut diatas jika
disandingkan dengan tahun 2018 (653 varietas) mengalami penurunan sebanyak
145 varietas atau 22,20%. Penurunan angka capaian tersebut disebabkan
rendahnya pemahaman pemohon terutama pemerintah daerah terhadap
persyaratan dan proses permohonan pendaftaran varietas secara online. Rincian
capaian kinerja pendaftaran varietas lokal dan hasil pemuliaan pada tahun 2019,
sebagaimana terlihat pada Tabel 9.
39 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tabel 9. Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil Pemuliaan Tahun 2019 dan 2018
No Jenis Tanaman Target 2019
2019 2018
Permohonan Penerbitan
TDV Permohonan
Penerbitan TDV
1 Tan. Pangan 35 172 172 259 262
2 Tan. Sayuran 50 77 77 83 83
3 Tan. Buah 55 33 33 152 152
4 Tan. Hias 45 69 69 36 36
5 Tan. Obat/Rempah 2 153 153 9 9
6 Tan. Bun/Industri 8 4 4 109 111
7
Tan. Rumput Hijauan pakan ternak -
0
0 5 7
Jumlah 195 508 508 653 659
% Naik/Turun Permohonan -22,20
% Naik/Turun Pernerbitan TDV -22,91
* ) Penerbitan TDV termasuk permohonan yang diajukan tahun 2018
Kegiatan dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran
varietas lokal dan hasil pemuliaan Tahun 2019:
a. Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal
Sebagai upaya khusus dalam meningkatkan jumlah pendaftaran varietas lokal,
Pusat PVTPP melanjutkan pola Kerjasama Pendaftaran Varietas Lokal dengan
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang
telah dilakukan pada tahun 2018 dengan pencapaian output pendaftaran varetas
lokal sebanyak 342 varietas. Penandantanganan MoU Kerjasama Percepatan
Pendaftaran Varietas Lokal pada tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 15 Maret
2019 dengan target sebanyak 300 varietas lokal.
Untuk mengotimalkan pelayanan pendaftaran varietas tanaman yang cepat, tepat
dan mengurangi tatap muka maka Pusat PVTPP mulai mengimplementasikan
pendaftaran varietas tanaman secara online untuk output Kerjasama Percepatan
Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019.
Realisasi pencapaian output percepatan pendaftaran varietas lokal Tahun 2019
secara umum melebihi target, namun ada beberapa kendala yang menghambat
proses penyampaian permohonan ke Pusat PVTPP. Berdasarkan data
40 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
permohonan pendaftaran varietas lokal hasil kerjasama dengan BBP2TP yang
diterima dan diterbitkan tanda daftar secara manual baru terpenuhi 270 varietas
dari 300 target yang telah ditetapkan. Rincian target Permohonan Pendaftaran
Varietas Lokal Melalui Kerjasama dari masing-masing propinsi dapat dilihat pada
Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Target dan Realisasi Permohonan Pendaftaran Varietas Lokal Melalui MoU Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal Tahun 2019
No Provinsi Target Realisasi (Manual)
Permohonan (Online)
Menunggu Tanda Tangan Bupati
1. Aceh 15 9 5 3
2. Sumatera Utara 10 5 0 5
3. Sumatera Barat 10 1 6 3
4. Jambi 10 3 12 0
5. Riau 9 6 2 1
6. Bengkulu 10 2 7 1
7. Bangka Belitung 6 0 9 0
8. Sumatera Selatan 10 0 8 2
9. Lampung 10 7 0 3
10. Kepulauan Riau 5 7 0 0
11. DKI Jakarta 8 7 0 8
12. Jawa Barat 15 0 14 1
13. Banten 5 0 5 0
14. Jawa Tengah 10 10 0 0
15. Yogyakarta 7 1 0 6
16. Jawa Timur 10 25 0 0
17. Bali 10 0 35 0
18. Nusa Tenggara Barat 10 16 0 0
19. Nusa Tenggara Timur 10 25 0 0
20. Kalimantan Selatan 10 22 0 0
21. Kalimantan Timur 10 17 0 0
22. Kalimantan Barat 5 7 8 0
23. Kalimantan Tengah 10 17 0 0
24. Sulawesi Selatan 10 14 0 0
25. Sulawesi Tengah 5 8 0 0
26. Sulawesi Utara 10 0 0 15
27. Sulawesi Tenggara 10 0 9 1
28. Sulawesi Barat 6 25 0 0
29. Maluku 11 20 0 0
30. Maluku Utara 7 0 13 0
31. Gorontalo 10 0 2 15
32. Papua 6 3 0 3
33. Papua Barat 10 13 0 0
Total 300 270 135 67
41 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Hasil kegiatan Kerjasama Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal tahun 2019
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara umum target permohonan pendaftaran varietas di 34 provinsi
sebanyak 300 varietas tercapai dengan perincian: angka realisasi
permohonan dan penerbitan tanda daftar secara manual sebanyak 270
varietas, 135 pengajuan secara online namun masih terkendala pemenuhan
persyaratan secara online, dan 67 varietas masih menunggu tanda tangan
Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota dan Gubernur)
2. Dalam hal pencapaian output, terdapat 12 Provinsi yang mampu mencapai
lebih dari 100% dari target yang telah ditetapkan. Prestasi ini perlu
mendapatkan apresiasi sehingga menumbuhkan kesadaran tinggi terhadap
pengelolaan varietas lokal di daerah.
3. Berdasarkan monitoring yang dilakukan terhadap kegiatan percepatan
pendaftaran varietas lokal ini ditemukan faktor yang menyebabkan belum
tercapainya target pendaftaran diantaranya:
a) Waktu pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi varietas
lokal terlalu singkat sehingga tidak bisa mewakili beberapa fase
tanaman.
b) Proses penandatanganan dokumen pendaftaran varietas lokal oleh
pemerintah daerah setempat yang memerlukan waktu lama.
c) Rendahnya pemahaman pemohon terutama pemerintah daerah
terhadap persyaratan dan proses permohonan pendaftaran varietas
tanaman secara online.
Dengan pencapaian output kegiatan percepatan pendaftaran varietas
sebagaimana diuraikan dalam Tabel 10, maka pola kerjasama tersebut akan
dilanjutkan kembali pada tahun 2020 dengan beberapa perbaikan diantaranya
1) memperluas keterlibatan unsur di daerah selain BPTP, BPSB, Komda dan
Perguruan Tinggi, 2) Pelaksanaan kegiatan dimulai lebih awal agar
ketersediaan waktu dalam melakukan karakterisasi dapat mencapai semua fase
tanaman, 3) Mengoptimalkan sosialisasi proses pendaftaran varietas tanaman
secara online.
42 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
b. Pendaftaran Varietas Tanaman Secara Online
Dalam mewujudkan pelayanan pendaftaran varietas tanaman yang cepat, tepat
dan akuntabel, Pusat PVTPP membangun aplikasi pendaftaran varietas tanaman
secara online sejak tahun 2017. Dalam perjalanannya, program pendaftaran
varietas tanaman secara online mengalami beberapa kendala baik dalam hal
legalitas maupun teknis aplikasinya. Dari segi legalitas, pendaftaran varietas
tanaman secara online memiliki payung hukum dengan terbitnya Permentan
Nomor 41 tahun 2017 tentang Perizinan Elektronik, sementara dari segi teknis
kendala yang dihadapi adalah rendahnya pemahaman tentang aplikasi
pendaftaran varietas varietas tanaman online, belum siapnya pemerintah daerah
sebagai pemilik varietas lokal terkait SDM dan kendala teknis di daerah seperti
jaringan internet.
Pada tahun 2019, Pusat PVTPP dengan semangat meningkatkan pelayanan,
paper Less, dan mengurangi tatap muka dengan pemohon mulai
mengimplementasikan program pendaftaran varietas tanaman secara online
dimulai dari output kerjasama percepatan pendaftaran varietas lokal. Dengan
adanya kerjasama dengan BPTP di seluruh Indonesia diharapkan pola sosialisasi
pendaftaran varietas tanaman secara online kepada pemerintah Daerah dapat
berjalan linear dengan proses penyusunan dokumen pendaftaran di daerah.
Walaupun dalam teknis pelaksanaannya karena masih tahap pembelajaran
berdampak pada proses pendaftaran varietas tanaman secara online yang
memakan waktu lebih lama, namun Puat PVTPP optimis program ini pada tahun
2020 dapat dimplementasikan dengan baik di seluruh daerah dengan pemberian
bimbingan teknis yang komprehensif sehingga tercapai pelayanan yang cepat,
tepat dan akuntabel.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, Pusat PVTPP menyusun upaya
khusus diantaranya 1) Perluasan sosialisasi pendaftaran varietas tanaman
secara online, 2) Bimbingan teknis yang komprehensif, dan 3) Penguatan
legalitas dengan revisi Permentan 01 tahun 2006 tentang Penamaan, Syarat dan
Tata cara Pendaftara Varietas Tanaman dengan mengakomodir proses
pendaftaran varietas tanaman secara online
43 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
c. Pelatihan Petugas Penyusun Pendeskripsi Varietas Tanaman
Dalam rangka memberikan pelayanan pendaftaran varietas tanaman secara
berkesinambungan, Pusat PVTPP kembali mengadakan Pelatihan Petugas
Pendeskripsi Varietas Tanaman. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya
merealisasikan komitmen percepatan pendaftaran varietas tanaman, selain
bekerja sama dengan BBP2TP untuk pendaftaran varietas lokal. Pelatihan
Petugas Pendeskripsi Varietas Tanaman dilaksanakan pada tanggal 22-26 April
2019 di Stasiun Uji BUSS Manoko Lembang. Peserta pelatihan tahun 2019 yaitu
berasal dari beberapa instansi yaitu BPSB seluruh Indonesia, LIPI, BB Biogen dan
BBTOP Kementerian Kesehatan.
Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah menciptakan petugas SDG di daerah
yang kompeten dalam melakukan karakterisasi dan menyusun deskripsi varietas
tanaman. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penyusunan deskripsi varietas sebagai syarat pendaftaran
varietas tanaman. Selain itu pelatihan ini juga memberikan pemahaman
pentingnya pendaftaran varietas tanaman sebagai upaya pelestarian plasma
nutfah.
Gambar 16. Pelatihan Petugas Pendeskripsi Varietas Tanaman di Stasiun Pengujian BUSS Manoko
44 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
d. Sinkronisasi Data Plasma Nutfah
Dalam rangka pelestarian Sumber Daya Genetik (SDG) di Indonesia, Pusat PVTPP
melakukan upaya sinkronisasi data plasma nutfah lingkup kementerian
Pertanian dan Lembaga Penelitian Pemerintah. Pusat PVTPP menggandeng Balai
Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik (BB BIOGEN) dalam
Sinkronisasi Data Plasma Nutfah yang tersimpan pada Bank Gen BB BIOGEN
dengan data varietas lokal terdaftar di Pusat PVTPP.
Sinkronisasi data plasma nuftah ini dilaksanakan pada prinsipnya Pusat PVTPP
maupun BB BIOGEN dapat saling melengkapi, karena aksesi lokal yang
tersimpan di Bank gen belum memiliki legalitas kepemilikan, sementara varietas
lokal terdaftar di Pusat PVTPP juga belum dilengkapi dengan marka molekuler.
Kondisi ini masih membuka celah terjadinya pencurian genetik oleh pihak asing
(Bio piracy dan duplikasi varietas).
Agenda sinkronisasi data plasma nutfah ini difokuskan pada varietas padi yang
tersimpan di bank gen BB BIOGEN dan telah dikarakterisasi secara molekular
mulai tahun 2015 – 2018 sebanyak 338 aksesi dengan varietas padi lokal
terdaftar mulai tahun 2015 – Juni 2019 sebanyak 342 varietas. Sinkronisasi data
ini menghasilkan irisan data sebanyak 73 aksesi yang sudah terdaftar di Pusat
PVTPP. Ini berarti 73 varietas lokal tersebut telah memiliki legalitas kepemilikan
dan identitasnya telah dilengkapi dengan marka molekular.
e. Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan Varietas Lokal
FGD Pemanfaatan Varietas Lokal Indonesia dilaksanakan pada tanggal
11 Desember 2019 bertempat di Hotel The Sahira, Bogor yang dihadiri oleh
perwakilan dari Sekretariat Badan Ketahanan Pangan, Pusat Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Perkebunan, dan
Hortikultura, Pusat Penelitian Tanaman Perkebunan, Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (KEHATI), dan Kepustakaan Populer Gramedia. Kegiatan ini
untuk menyamakan persepsi pentingnya pelestarian dan pemanfaatan varietas
45 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
lokal dan merumuskan langkah strategis dalam mewujudkan pemanfaatan
varietas lokal sehingga dapat bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Berdasarkan diskusi dan pembahasan dalam FGD Pemanfaatan Varietas Lokal
dapat disimpulkan pola Pemanfaatan Varietas Lokal yaitu :
1. Mengedukasi Masyarakat melalui media cetak seperti buku yang
mengangkat tema varietas lokal. Buku dapat berbentu buku umum dan buku
anak-anak disesuaikan dengan sasaran. Program ini akan bekerja sama
dengan Kepustakaan Populer Gramedia, dan Penerbit Nasional. Pola
penyusunan buku dapat dibuatkan dalam bentuk lomba atau penyusunan
bersama.
2. Melakukan kolaborasi lingkup Kementerian Pertanian yang memiliki visi
yang sama dalam mengangkat varietas lokal dalam menyusun kegiatan
bersama secara berkala seperti Festival Pangan Lokal. Festival ini akan
dilengkapi dengan kurator di bidangnya, dan dikemas sehingga Festival
dapat menjadi ajang diskusi dan informasi, rekreasi keluarga Indonesia,
pertemuan industri pangan dan petani, dan pemberian penghargaan pejuang
pangan lokal.
3. Menyusun database dan pemetaan pangan lokal sehingga tersusun indeks
partisipasi pangan lokal yang dilengkapi dengan Maping daerah penghasil
varietas lokal.
4. Menyusun konsep Gerakan Pangan Lokal yang diharapkan dapat merubah
perilaku masyarakat terhadap penggunaan pangan lokal.
Gambar 17. FGD Pemanfaatan Varietas Lokal di Bogor
46 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.2.2 PELAYANAN PENDAFTARAN PEREDARAN VARIETAS
Pada tahun 2019 permohonan pendaftaran peredaran varietas ditargetkan
sebanyak 200 permohonan, sementara realisasi permohonan terealisasi 218
varietas atau 109% dari target permohonan yang ditetapkan. Jika dibandingkan
dengan tahun 2018, permohonan pendaftaran peredaran varietas mengalami
penurunan sebesar 19,85%. Varietas tanaman yang banyak dimohonkan
pendaftaran adalah kelompok tanaman sayuran, yaitu sebanyak 129 varietas. Dari
jumlah permohonan sebanyak 218, realisasi penerbitan Surat Keputusan Menteri
Pertanian tentang Tanda Daftar Varietas Hortikultura sebanyak 178, meliputi
komoditas tanaman buah sebanyak 35 varietas, tanaman sayuran sebanyak 123
varietas, dan tanaman hias sebanyak 20 varietas. Bila dibandingkan dengan tahun
2018, dari permohonan sebanyak 272 varietas, realisasi penerbitan Tanda Daftar
Varietas sebanyak 122 namun pada tahun 2019 permohonan sebanyak 218
varietas penerbitan varietas 178 varietas atau mengalami peningkatan sekitar
45,9%, namun angka ini belum sepenuhnya terealisasi mengingat pada bulan
Desember 2019 Tanda Daftar Hortikultura tidak ada yang diterbitkan. Uraian
lengkapnya sebagaimana terlihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Tahun
2019 dan 2018
Permohonan Penerbitan TDV Permohonan Penerbitan TDV
1 Tanaman Buah 50 61 35 68 7
2 Tanaman Sayuran 120 129 123 173 105
3 Tanaman Hias 28 28 20 29 10
4 Tanaman Obat dan Rempah 2 0 0 2 0
JUMLAH 200 218 178 272 122
(19,85)
45,90 % Naik/Turun Penerbitan Tanda
2019 2018Jenis TanamanNo
Target
2019
% Naik/Turun Permohonan
* ) Penerbitan TDV termasuk permohonan yang diajukan tahun 2018
Dari Tabel 11 terlihat bahwa dari sejumlah permohonan yang diajukan tidak
seluruhnya memenuhi persyaratan atau dinyatakan lolos. Hal ini disebabkan
beberapa kendala antara lain: ketidaklengkapan data dan informasi yang
disampaikan, kesalahan dalam melakukan pengujian dan kurangnya data
47 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
pendukung lainnya. Selain itu hal penting lainnya yang sangat ditentukan oleh
pihak pemohon adalah rendahnya tingkat kreatifitas dari pemulia dalam
melakukan perakitan varietas unggul baru yang disebabkan oleh faktor biaya.
Penerbitan Tanda Daftar Hortikultura juga dipengaruhi oleh kebijakan baru.
Permintaan persyaratan harus menunjukkan contoh benih oleh pengusul sebelum
Tanda Daftar di tandatangani merupakan salah satu kendala dalam penerbitan
Tanda Daftar Hortikultura. Mengingat hal ini bukan merupakan salah satu
persyaratan dalam permohonan.
Perkembangan permohonan dan penerbitan tanda daftar varietas tanaman
hortikultura dalam rangka peredaran sebagaimana terlihat pada Grafik 9.
Grafik 9. Perkembangan Pendaftaran Varietas Hortikultura
dan Penerbitan Tanda Daftar Varietas Tahun 2011 s.d. 2019
3.2.3 PELAYANAN PELEPASAN VARIETAS TANAMAN
Target permohonan pelepasan varietas tanaman pada tahun 2019 sebanyak 15
permohonan, yang meliputi komoditas tanaman pangan, perkebunan dan hijauan
pakan ternak. Sampai dengan Tahun 2019 realisasi permohonan sebanyak 50
0
50
100
150
200
250
300
350
2014 2015 2016 2017 2018 2019
268
310
251
205
319
218
112
180
149132
148
178
Permohonan Penerbitan Tanda Daftar
48 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
varietas permohonan (333% permohonan) meliputi 40 varietas tanaman pangan,
10 varietas perkebunan dan nol (nihil) varietas hijauan pakan ternak dan telah
menerbitkan 49 SK Pelepasan, dengan 1 permohonan dinyatakan ditolak. Capaian
kinerja pelayanan pelapasan varietas tanaman dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Capaian Kinerja Pelayanan Pelepasan Varietas Tanaman Tahun 2019
No
Komoditas
Target
Realisasi
Permohonan Penerbitan
1 Tanaman Pangan 10 42 33
2 Tanaman Perkebunan 3 10 9
3 Tanaman Hijauan Pakan Ternak 2 0 0
Jumlah 15 52 42
Dalam rangka untuk meningkatkan dan mempermudah pelayanan pendaftaran
peredaran varietas maka tahun 2019 beberapa kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
A. Bimbingan Teknis Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura
dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 11 April 2019 di Balai
Tanaman Hias (Balithi) Cipanas dan tanggal 25 Juni 2019 di Balai Penelitian
Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman kepada para peneliti dan teknisi yang ada di balai
penelitian tersebut. Hal ini dilakukan mengingat masih banyaknya
permohonan pendaftaran varietas hortikultura yang tidak memenuhi
persyaratan teknis sehingga tidak lolos dalam sidang penilaian. Kegiatan ini
sebagai wahana atau forum komunikasi kedua arah terhadap permasalahan
yang timbul dalam proses pendaftaran varietas hortikultura. Perbedaan
persepsi antara pendaftaran varietas dalam rangka peredaran masih belum
dipahami dengan baik.
49 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 18. Bimbingan Teknis Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura di Balithi dan Balitsa
B. Evaluasi Pelepasan Varietas Tanaman
Dengan pemberlakuan sistem online dalam pelepasan varietas, menuntut
penyesuaian payung hukum sebagai dasar pelaksanaan proses pelepasan
varietas tanaman. Aturan dalam pelaksanaan pelepasan varietas mengacu pada
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 40/Permentan/TP.010/11/2017. Namun
demikian ketentuan didalamnya tidak dapat diaplikasikan oleh eselon satu
terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat PVTPP menginisiasi pelaksaan
evaluasi pelepasan varietas dengan menyampaikan revisi Permentan tentang
Pelepasan Varietas Tanaman. Evaluasi pelepasan varetas dilaksanakan pada
tanggal 19 Juni 2019 bertempat Grand Savero Bogor yang dihadiri oleh plh
Sekretaris Jenderal dan eselon 1 terkait lingkup Kementerian Pertanian.
Ketidaksesuaian muncul terhadap bisnis proses dalam pelepasan dan belum
terakomodirnya pelepasan tanaman produk rekayasa genetik (PRG) dalam
Permentan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan pembahasan
intensif dengan eselon satu terkait untuk menyusun revisi Permentan.
Permentan Nomor 38 Tahun 2019 berhasil ditetapkan untuk mengganti
Permentan Nomor 40 Tahun 2017.
50 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 19. Evaluasi Pelepasan Varietas Tanaman di Bogor
C. Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online Sehubungan dengan telah diterbitkannya Permentan Nomor 38 Tahun 2019
tentang Pelepasan Varietas Tanaman. Pelepasan varietas tanaman merupakan
pengakuan pemerintah terhadap suatu varietas hasil pemuliaan didalam negeri
atau introduksi dari luar negeri atau varietas lokal yang mempunyai keunggulan
yang menyatakan bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang
dapat diedarkan.Regulasi dalam pelepasan varietas saat ini diatur dalam
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2019 tentang Pelepasan Varietas
Tanaman. Peraturan Nomor 38 ini merupakan revisi Permentan sebelumnya
yaitu Permentan 40 Tahun 2017 dan penggabungan dengan Permentan nomor
61 Tahun 2011. Selain regulasi teknis tersebut, telah diatur pula aturan
mengenai Tata Cara Perizinan Berusaha Sektor Pertanian. Untuk memberikan
sosialisasi kepada Penyelenggara Pemulian dilakukan Workshop Pelepasan
Varietas dengan menghadirkan eselon 1 dari direktorat teknis (tanaman pangan,
perkebunan dan hijauan pakan ternak) untuk menyampaian SOP pengujian serta
prosedur permohonan online dari konsultasn aplikasi.
Selain acuan teknis seperti yang telah diatur dalam Permentan, dalam sistem tata
cara perizinan juga diatur pemenuhan komitmen, sehingga hal ini juga perlu
disesuaikan dalam sistem aplikasi yang dibangun. Selain itu agar pelayanan
51 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
pelepasan tidak tumpang tindih antara peraturan teknis dan peraturan yang
diatur melalui online single submission (OSS) maka pemenuhan komitmen harus
disinkronkan.
Gambar 20. Workshop Pelepasan Varietas Tanaman Secara Online di Bogor
D. Penyempurnaan Aplikasi Pelepasan Varietas Dalam rangka optimalisasi pelayanan pendaftaran varietas dan mewujudkan
pelayanan pelepasan varietas yang efisien, efektif dan akuntabel, maka
diperlukan diseminasi peraturan tersebut serta uji coba aplikasi sebagai sarana
pendukung dalam meningkatkan pelayanan dalam pelepasan varietas tanaman.
Permohonan pelepasan varietas tanaman secara online ini dimaksudkan untuk
mendukung percepatan pelayanan perizinan terintegrasi secara elektronik
(online single submission/OSS).
Untuk memberikan kemudahan kepada pengguna, maka pada tahun 2019
dilakukan penyempurnaan aplikasi pelepasan varietas tanaman.
Penyempurnaan yang dilakukan sekaligus mensinkronkan persyaratan atau
pemenuhan komitmen seperti yang tertuang dalam Permentan Nomor 40 Tahun
2019 tentang Tata Cara Perizinan Berusaha Sektor Pertanian
52 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
E. Pengelolaan Database Varietas Database varietas tanaman merupakan kompilasi data dari varietas tanaman
yang sudah mendapatkan tanda daftar varietas, varietas yang telah dilepas atau
didaftar dalam rangka peredaran maupun varietas yang telah mendapatkan hak
PVT untuk semua komoditas. Data-data tersebut dilakukan melakukan inputing
data dalam aplikasi database varietas tanaman. Database varietas tanaman ini
ditujukan untuk melihat suatu varietas untuk berbagai tujuan, misalnya mencari
deskripsi varietas untuk digunakan sebagai varietas pembanding untuk
penggunaan pada pengujian adaptasi sebagai varietas cek maupun untuk tujuan
varietas pembanding untuk kepentingan pengujian BUSS.
3.3 PELAYANAN PERIZINAN PERTANIAN
Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan penerimaan,
analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin, rekomendasi
teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian. Layanan perizinan pertanian yang
diberikan antara lain perizinan pupuk, perizinan pestisida, perizinan benih dan
SDG tanaman, dan perizinan bidang peternakan.
3.3.1 PENDAFTARAN PUPUK
Pelayanan perizinan pendaftaran pupuk An-Organik dan Organik pada tahun 2019
ditargetkan sebanyak 600 surat permohonan, Tahun 2019 diterima permohonan
pendaftaran sebanyak 1470 permohonan (245% dari target), terdiri dari
permohonan pupuk an-organik 1194 dan pupuk organik 276. Dari permohonan
pendaftaran pupuk telah diterbitkan izin pendaftaran pupuk sebanyak 1504 Surat
Izin, yang terdiri dari 1243 izin pupuk an organik dan 261 izin pupuk organik.
Permohonan pendaftaran pupuk tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 3,74%
apabila dibandingkan dengan permohonan tahun 2018, tetapi penerbitan surat
izin pupuk mengalami penurunan sebesar 4,81%. Rincian permohonan dan
realisasi pelayanan perizinan pupuk An Organik dan Organik sebagaimana terlihat
pada Tabel 13.
53 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tabel 13. Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pupuk Tahun 2019 dan 2018
* ) Penerbitan Surat Izin termasuk permohonan yang diajukan tahun 2018
3.3.2 PENDAFTARAN PESTISIDA
Target pelayanan permohonan pendaftaran pestisida tahun 2019 sebanyak 4.500
permohonan, realisasi tahun 2019 mencapai 11509 permohonan atau 255,75%
dari target, terdiri dari 1510 layanan pendaftaran pestisida dan 9999 layanan
pestisida lainnya. Jumah izin pendaftaran pestisida yang sudah diterbitkan
sebanyak 11475 Surat Izin. Realisasi permohonan perizinan pestisida dan layanan
pestisida lainnya tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 11,23%
dibandingkan tahun 2018, sedangkan realisasi penerbitan Surat Izin meningkat
10,66%. Realisasi Pelayanan Pendaftaran Pestisida Tahun 2019 disajikan pada
Tabel 14.
No Jenis Permohonan Target 2019
2019 2018 Permohonan Penerbitan Permohonan Penerbitan
A Pupuk An-Organik
Pendaftaran baru dan ulang 150 215 474 314 432
Layanan Pupuk an organik lainnya 250 979 769 796 881
B Pupuk Organik
Pendaftaran baru dan ulang 150 211 189 260 197
Layanan Pupuk organik lainnya 50 65 72 47 70
JUMLAH A+B 600 1470 1504 1417 1580
% Naik/Turun Permohonan 3,74
% Naik Turun Penerbitan Surat Izin -4,81
54 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tabel 14. Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2019
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perizinan pupuk dan pestisida
serta kesamaan persepsi terhadap peraturan yang ada maka telah dilaksanakan
sejumlah Rapat Koordinasi, Workshop dan Bimbingan teknis serta pengawasan
bersama terhadap peredaran pupuk dengan Direktorat Pupuk sebagaimana
berikut:
A. Koordinasi Usulan Daftar Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Wajib
Amdal Kemeterian Pertanian Usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan di Indonesia
semakin dinamis sehingga mendorong perlunya Revisi Permen Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan
Permohonan Penerbitan Permohonan Penerbitan
A PENDAFTARAN PESTISIDA
1 Pendaftaran Izin Tetap Baru 250 367 221 305 216
2 Pendaftaran Izin Tetap Ulang 550 552 342 614 611
3 Pendaftaran Izin Tetap Ekspor 20 46 43 51 52
4 Pendaftaran Izin Bahan Teknis 100 151 109 190 117
5 Pendaftaran Izin Percobaan 380 394 464 491 427
JUMLAH A 1300 1510 1179 1651 1423
B LAYANAN PESTISIDA LAINNYA
1 Perubahan Penggunaan 40 127 83 169 82
2 Perubahan Nama Pestisida 30 168 81 82 74
3 Perubahan Pemegang Pendaftaran 30 165 198 219 137
4 Perubahan Nomor Pendaftaran 5 18 18 17 17
5 Perubahan Dosis/Konsentrasi 10 60 33 34 7
6 Perubahan Kode Bentuk 0 10 7 11 5
7 Perubahan Bid.Penggunaan/Jenis/Komoditi/OPT Terdaftar 10 41 34 41 34
8 Perubahan Cara Kerja 0 18 9 11 2
9 Penambahan /Perubahan Asal Bahan Aktif/Bahan Teknis 10 168 199 78 87
10 Perpanjangan Izin Percobaan 10 170 168 111 134
11 Pengesahan Label 180 975 1107 592 710
12 Pembuatan Sertifikat 700 1398 1515 1431 1549
13 Pengambilan Sampel Pestisida dan Sampel 700 1732 1968 1462 1565
14 Pengantar Uji Mutu 500 1283 1132 1085 1085
15 Pengantar Uji Mutu Bahan Teknis 25 114 120 59 37
16 Pengantar Uji Mutu Toksisitas 40 355 317 255 258
17 Pengesahan Protokol Uji Efikasi 700 1628 1715 332 294
18 Keterangan Lain-lain 50 228 194 1273 1484
19 Keterangan Impor Sampel Penelitian 50 344 393 158 110
20 Keterangan Impor Sampel Pendafataran Terintegrasi INSW 10 141 149 324 324
21 Keterangan Impor Pestisida Terintegrasi INSW 100 856 856 888 888
22 Keterangan Impor Sampel Pendaftaran Terintegrasi INSW 0 0 0 57 57
23 Keterangan Impor Pestisida Alih Kuasa Terintegrasi INSW 0 0 0 7 7
3200 9999 10296 8696 8947
4500 11509 11475 10347 10370
No Jenis Permohonan Target 201920182019
% Naik/Turun Permohonan
% Naik/Turun Penerbitan Surat Izin
11,23
10,66
JUMLAH B
JUMLAH A+B
55 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Kegiatan yang Wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan,
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian
LHK meminta masukan K/L termasuk Kementerian Pertanian untuk
penetapan daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal
beserta gradingnya.
Rapat ini untuk menyamakan persepsi dan mendiskusikan apakah terdapat
usulan Daftar Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL tahun 2019.
Kriteria grading ditetapkan berdasarkan jenis dan kompleksitas kegiatan
beserta dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan, sensitivitas lokasi di
mana kegiatan akan dilakukan, dan status kondisinya. Usulan daftar terbaru
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL di bawah
Kementerian Pertanian tersebut akan menjadi usulan di lampiran revisi
Permen LHK nomor 05 Tahun 2012.
Gambar 21. Koordinasi Usulan Daftar Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Wajib Amdal Kemeterian Pertanian
B. Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh (PPC) Pupuk
Untuk meningkatan Pelayanan perizinan pertanian, Pusat PVTPP sebagai
leading sector layanan perizinan pertanian melaksanakan Workshop
Apresiasi Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang dilaksanakan di Hotel Grand
56 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Zuri BSD dari tanggal 22 s.d 25 April 2019. Hal ini dilaksanakan mengingat
revisi Permentan 70/2011 menjadi Permentan 01/2019 tentang Pendaftaran
Pupuk Organik, Pembenah Tanah dan Hayati dimana disebutkan bahwa
pupuk yang akan diuji dalam pendaftaran diambil oleh petugas pengambil
contoh untuk disegel dan diuji.
Pada workshop ini, PPC diberikan pemahaman teori dan praktek pengambilan
contoh serta praktek di PT. Anugera Mustika Ostindo di Serang Banten.
Workshop diikuti perwakilan dari lembaga uji dan Universitas seluruh
Indonesia yang terdaftar di Permentan tersebut untuk melakukan uji
pendaftaran pupuk seperti BPTP Jateng, Universitas Lampung, ICBB Bogor,
PPKS Medan, Universitas Andalas, Balitro, BPTP Sumut, UPN Jatim, Universitas
Jenderal Soedirman, Balai Penelitian Sembawa, Balitsa, BPTP Jatim dan
Universitas Sebelas Maret.
Gambar 22. Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh (PPC) Pupuk di Serpong
C. Koordinasi Implementasi Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) dalam Proses Perizinan Berusaha. Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Perkembangan Perkebunan,
pada tanggal 17 Mei 2019, dihadiri oleh Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan
Penerimaan, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Biro Hukum,
Subdit Pendaftaran Pestisida dan Subdit Pendaftaran Pupuk dan Pembenah
57 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Tanah Ditjen PSP. Koordinasi ini membahas rancangan peraturan menteri
pertanian terkait Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) dalam perizinan
berusaha. KSWP adalah program bentuk sinergi antar berbagai Kementerian,
Instansi, Lembaga Pemerintahan, Asosiasi, dan berbagai pihak lainnya (ILAP)
dalam menjalankan amanat Instruksi Presiden No.10 tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Sinergi antar elemen ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan cara memastikan pendapatan negara dapat di terima
secara optimal terbebas dari praktek korupsi. Bentuk sinergi ini
mengintegrasikan layanan publik dari berbagai ILAP dengan data perpajakan
yang bertujuan untuk mengedepankan keseimbangan antara perolehan dan
pemenuhan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Sehingga, melalui
KSWP diharapkan setiap anggota masyarakat yang ingin memperoleh layanan
publik tertentu wajib terlebih dahulu melalui tahapan konfirmasi pemenuhan
kewajiban perpajakannya. Pada saat ini, variabel KSWP hanya pada dua
variabel yakni validitas Nomor Wajib Pajak (NPWP) dan penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2 tahun terakhir.
D. Public Hearing Finalisasi Draf Permentan KSWP dalam Proses Perizinan
Public Hearing terkait rancangan Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Tentang Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak Dalam
Pelayanan Perizinan Berusaha Tertentu Lingkup Kementerian Pertanian
dilaksankan di Ruang PADU SATU pada tanggal 24 Mei 2019. Acara ini
dihadiri oleh Biro Hukum, Subdit Pendaftaran Pestisida dan Subdit
Pendaftaran Pupuk dan Pembenah Tanah Ditjen PSP, Asosiasi Crop Care
Indonesia, Asosiasi Crop Life Indonesia, Asosiasi ABI, Asosiasi MP2RT.
Draft Permentan tentang Pelaksanaan KSWP Dalam Pelayanan Perizinan
Berusaha Tertentu Lingkup Kementerian Pertanian disebutkan bahwa Jenis
Perizinan Berusaha tertentu yang dilakukan KSWP adalah: 1). Izin Percobaan,
2). Izin tetap baru dan ulang pestisida, 3). Izin Tetap Baru dan Ulang Bahan
Teknis, 4). Izin tetap Baru dan ulang ekspor pestisida, 5). Persetujuan
58 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
perluasan penggunaan pestisida, 6). Izin pendaftaran baru dan ulang pupuk an
organik, pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah, 7). Persetujuan
formula khusus.
E. Sosialisasi Permentan Nomor 44 Tahun 2019.
Bertempat di Swiss-Bell Hotel Bogor. Pusat PVTPP bekerjasama dengan Dirjen
PSP mengadakan sosialisasi terkait permentan 44 tahun 2019 yang dihadiri
oleh 100 peserta dari perusahaan pupuk. Tujuan Implementasi KSWP ini
adalah: 1) KSWP merupakan pelaksanaan Perpres No 54 tahun 2018 tentang
strategi nasional pencegahan korupsi, sehingga perlu dilakukan aksi
pencegahan korupsi dalam pemberian layanan publik di Kementerian
Pertanian, 2) Salah satu bentuk aksi pencegahan korupsi perlu dilakukan
melalui peningkatan pemantauan dan pengawasan pemenuhan kewajiban
perpajakan bagi waiib pajak (WP) melalui KSWP.
Mekanisme KSWP dilakukan melalui sistem informasi di Pusat PVTPP
Kementerian Pertanian yang terhubung dengan sistem informasi pada
Kementerian Keuangan melalui Dirjen Pajak. Setelah melalui mekanisme
tersebut, otoritas akan memberikan keterangan status valid atau tidak valid
kepada wajib pajak. Status valid diberikan jika nama wajib pajak dan NPWP
sesuai dengan data dalam sistem pelayanan perizinan berusaha terintegrasi
secara elektronik dan telah menyampaikan SPT Pajak Penghasilan untuk 2
tahun terakhir. KSWP yang memuat status valid merupakan persyaratan
permohonan layanan publik tertentu untuk dapat diproses lebih lanjut. Jika
otoritas memberikan status tidak valid, misalnya karna tidak memenuhi
persyaratan maka pelayanan permohonan publik terkait tidak bisa diproses.
Kendati demikian, pemerintah masih memberikan kesempatan kepada wajib
pajak berstatus tidak valid dengan syarat harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang sudah ditetapkan. KSWP merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah sebelum memberikan layanan publik
tertentu untuk memperoleh keterangan status wajib pajak.
59 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.3.3 PEMASUKAN/PENGELUARAN BENIH DAN SDG TANAMAN
Pelayanan perizinan pemasukan dan pengeluaran perbenihan tanaman tahun
2019 ditargetkan sebanyak 1.400 permohonan, meliputi perizinan pemasukan
benih tanaman sebanyak 720 permohonan dan perizinan pengeluaran benih
sebanyak 680 permohonan. Dari target tersebut terealisasi 3099 permohonan
atau 221% dari target, permohonan pemasukan benih mencapai 1033
permohonan (143,47% dari target) dan pengeluaran sebanyak 2066 atau
(303,82% dari target). Adapun realisasi penerbitan Surat Izin
Pemasukan/Pengeluaran (SIP) pada tahun 2019 mencapai 2813 SIP meliputi 744
Surat Izin Pemasukan Benih Tanaman dan 2069 Surat Izin Pengeluaran Benih
Tanaman. Realisasi pelayanan perizinan pemasukan dan pengeluaran benih
tanaman tahun 2019 disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Benih dan SDG Tanaman Tahun 2019 dan 2018
Permohonan Penerbitan Permohonan Penerbitan
A PEMASUKAN
1 Benih Tan Hortikultura 300 338 343 308 258
2 Benih Tan Pangan 40 31 21 42 32
3 Benih Tan Perkebunan 45 47 18 40 52
4 Sumber Daya Genetik Tanaman 125 117 89 96 83
5 Benih Rumput Pakan Ternak 10 6 5 10 4
6Rekomendasi Impor Produk
Hortikultura200 494 268 314 316
Jumlah 720 1033 744 810 745
B PENGELUARAN
1 Benih Tan Hortikultura 550 1926 1947 502 489
2 Benih Tan Pangan 20 7 9 7 7
3 Benih Tan Perkebunan 35 29 22 56 37
4 Sumber Daya Genetik Tanaman 50 42 37 65 44
5 Benih Rumput Pakan Ternak 0 3 0 0 0
6 Rekomendasi Ekspor Beras 25 59 54 59 57
Jumlah 680 2066 2069 689 634
TOTAL 1400 3099 2813 1499 1379
% Naik/Turun Permohonan
% Naik/Turun Penerbitan Surat Izin
106,74
103,99
No Jenis PerizinanTarget
2019
2019 2018
60 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.3.4 PERIZINAN PETERNAKAN
Pelayanan perizinan peternakan tahun 2019 ditargetkan 7600 permohonan,
terdiri dari 6500 rekomendasi dan 1100 surat izin. Pada tahun 2019 jumlah
permohonan bidang peternakan yang diterima sebanyak 9358, terdiri dari 7940
permohonan rekomendasi (122% dari target) dan 1418 permohonan surat izin
(129% dari target.) Dari 9358 permohonan tersebut telah diterbitkan 6574 izin
peternakan yang meliputi: 469 Tanda Daftar, 51 Izin Usaha dan 6054 RPP. Secara
keseluruhan permohonan yang diterima pada tahun 2019 mengalami peningkatan
35,48% jika dibandingkan tahun 2018 dan penerbitan Surat Izin dan
Rekomendasi mengalami kenaikan 35,69% jika dibandingkan dengan tahun 2018.
Rincian realisasi permohonan dan penerbitan izin peternakan tahun 2019 terlihat
pada Tabel 16.
Tabel 16. Capaian Kinerja Pelayanan Perizinan Peternakan Tahun 2019 dan 2018
Permohonan Penerbitan Permohonan Penerbitan
1 Pemasukan dan Pengeluaran Bibit/Benih
Pemasukan Bibit Sapi 23 14 23 11 8
Pemasukan Bibit Kerbau 1 0 0 0 0
Pemasukan Bibit Kambing 4 6 9 14 7
Pemasukan Bibit Kuda 1 0 0 0 0
Pemasukan Bibit Babi 1 0 0 1 1
Pemasukan Bibit (DOC) 87 103 106 65 38
Pemasukan Bibit (DOD) 7 2 2 3 4
Pemasukan Bibit Kelinci 1 0 0 0 0
Pemasukan Benih (Semen) 27 52 42 17 10
Pemasukan Benih (Telur tetas) 15 3 7 5 5
Pengeluaran Bibit (DOC) 22 42 50 11 10
Pengeluaran Benih (Semen) 1 0 0 1 1
Pengeluaran Benih (Telur tetas) 8 8 12 5 5
Pengeluaran Bibit Kambing/Domba 1 0 0 1 1
Pengeluaran Bibit Kelinci 0 25 22
2 Pendaftaran Pakan Ternak 500 1189 469 702 161
3 Izin Usaha Obat Hewan 450 229 51 209 35
4 Pendaftaran Registrasi Obat Hewan 150 0 0 0 0
5 Pemasukan dan Pengeluaran Obat Hewan 150 0 0 0 0
6 Pemasukan Karkas Daging dan Olahannya 855 1206 921 875 507
7 Pemasukan Ternak Ruminansia Besar 170 81 60 106 74
8 Pemasukan Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan
Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan 3875 3878 3515 4009 3358
Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan 10 0 0 0 0
9 Pemasukan /Pengeluaran Bahan Pakan Asal Tumbuhan
Pemasukan Bahan Pakan Asal Tumbuhan 1216 2487 1254 0 0
Pengeluaran Bahan Pakan Asal Tumbuhan 10 0 0 0 0
10 Pengeluaran Rminansia Kecil dan Babi 15 9 7 3 3
11 Pemasukan Telur SPF 0 22 22 0 0
12 Izin Usaha Peternakan 0 2 2
Jumlah 7600 9358 6574 6038 4228
2019No Jenis Perizinan
Target
2019
2018
% Naik/Turun Permohonan
% Naik/Turun Penerbitan RPP
54,99
55,49
61 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh Pusat PVTPP dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik terutama bidang perbenihan dan peternakan:
a. Koordinasi Integrasi Pelayanan Izin Berusaha Melalui Sistem OSS
Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat PVTPP tanggal 18 Februari 2019 yang
dihadiri oleh Kapus PVTPP, Sekretaris Direktorat PKH, Sekdit Hortikultura,
Sekdit Perkebunan, Sekdit Tanaman Pangan dan Liaison Officer
(LO) Kementan di BKPM. Koordinasi ini bertujuan meminta masukan dari tim
satgas OSS Pusat dan Ditjen terkait bisnis proses dan konten aplikasi sistem
OSS Kementan yang didemokan saat pertemuan ini. Setelah mendapatkan
Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS pusat, pelaku usaha yang
mengajukan permohonan izin usaha masih harus memenuhi komitmen dengan
mengunggah dokumen pemenuhan komitmen di sistem OSS Kementan.
Arahan dari tim satgas OSS menjadi bahan penyempurnaan sistem OSS
Kementan yaitu mengungkapkan pentingnya membuat user manual bagi
pelaku usaha yang telah mendapatkan NIB melalui sistem OSS pusat untuk
masuk ke dalam sistem OSS Kementan guna melanjutkan proses izinnya.
b. Rapat Koordinasi Dan Evaluasi Implementasi OSS
Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat PVTPP tanggal 5 Maret 2019. Output yang
diharapkan dalam koordinasi ini adalah memetakan dimanakah titik krusial
kebuntuan dan seluruh pihak yang mewakili dalam rapat secara bersama
mampu mengenali titik kritis penyebab bottle neck tersebut agar dapat segera
terintegrasi antar unit di Kementan, daerah dan OSS. Pemerintah melalui
lembaga anti korupsi KPK memiliki fokus kegiatan menyelaraskan kebijakan
pemerintah pusat, daerah dan kebijakan strategis dalam strategi nasional
pencegahan korupsi yang dikenal dengan STRANAS-PK. Kesimpulan rapat:
1. Stranas PK adalah arah kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran
pencegahan korupsi yang digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga,
pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan
aksi pencegahan korupsi di Indonesia. Fokus Stranas PK 2019 – 2020
meliputi: a). perizinan dan tata niaga; b). keuangan negara; dan c).
penegakan hukum dan reformasi birokrasi.
62 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
2. Fokus Stranas PK dijabarkan lebih lanjut dalam Aksi Pencegahan Korupsi
(Aksi PK) dengan berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, pemerintah
daerah, dan pemangku Kepentingan lainnya yang terkait, serta melakukan
penyelarasan dengan kebijakan pemerintah pusat, kebijakan pemerintah
daerah, dan kebijakan strategis Komisi Pemberantasan Korupsi. Timnas PK
melibatkan pemangku kepentingan lainnya dimulai dari tahap penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan Stranas PK.
3. Tim Stranas PK menyampaikan pentingnya pelayanan publik yang tidak
rumit dan menggairahkan iklim berusaha dan bebas korupsi. Angka korupsi
terbanyak adalah ASN disusul di urutan kedua adalah korporasi bisnis. Hal
ini menjadi perhatian tim Stranas PK dalam membenahi tata perizinan yang
melibatkan kementerian lembaga dan korporasi bisnis.
4. Terdapat 3 hal penyebab hambatan (Bottle Neck) dalam pelayanan publik
perizinan dan tata niaga di K/L sebagai pemegang kebijakan strategis dan
teknis dengan OSS sebagai representasi kebiajkan pemerintah pusat dan
daerah diantaranya adalah: a). Bisnis proses di kementerian, lembaga secara
teknis belum terintegrasi sepenuhnya dengan OSS yang menyangkut
kewenangan dan koordinasi antar unit dan dinas daerah; b). Teknologi IT,
dimana perizinan belum semua berbasis elektronik. IT telah terbukti mampu
menelusuri data yang dibutuhkan dalam aksi pencegahan korupsi,
penghindaran pajak, pembiayaan terorisme dan praktek pencucian uang
sebagai bentuk transparansi Beneficial Ownership (BO) dan mengenali
karakter investor melalui Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).
5. Perlu juga penyelarasan yang intensif agar proses perizinan dan tata niaga di
sektor pertanian lebih mudah, cepat dan transparan.
c. Workshop Dan Sosialisasi Layanan Rekomendasi Bidang Peternakan Terintegrasi OSS
Workshop Pelayanan Rekomendasi Bidang Peternakan dilaksanakan di Hotel
Grand Arkenso Semarang pada tanggal 14 Maret 2019. Acara ini dihadiri oleh
Pusat PVTPP, Ditjen PKH, Biro Hukum Kementan, DPMPTSP Jawa Tengah, Dinas
Pertanian Perikanan dan Pangan Dinas Kabupaten Semarang, Dinas Pertanian
63 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Kota Semarang dan pelaku usaha bidang Peternakan khususnya Bibit Ternak
dan Daging.
Prinsip OSS pada dasarnya sangat ideal karena menerapkan sistem elektronik
terintegrasi. Pelaku usaha dimudahkan dengan pemangkasan layer birokrasi
dan kemudahan sistem. Dalam masa transisi ini pelaku usaha masih
memaklumi kesiapan pemerintah pusat dan daerah bahwa OSS saat ini sedang
dalam tahap sosialisasi yang tentunya membutuhkan waktu, trial and error
dalam penerapannya. Permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu : 1) belum
terintegrasinya aplikasi perizinan yang tak hanya ditingkat pusat, tetapi juga
daerah, 2) ketidakjelasan penerapan OSS yang menjadi kewenangan daerah dan
adanya protes dari pelaku usaha, dan 3) penerapan Permentan 29 tahun 2018
tentang Tata Cara Perizinan Berusaha Sektor Pertanian di daerah juga menemui
kendala dikarenakan izin usaha dalam Permentan 28 tahun 2018 hanya
mengatur tentang kewenangan di Pusat, kewenangan daerah masih
membutuhkan penjabaran dalam aturan tersendiri. Permasalahan dan
masukan dari peserta menjadi bahan evaluasi kegiatan Pusat PVTPP
berikutnya. Pusat PVTPP dan Ditjen PKH juga memberikan bimbingan teknis
terkait pengoperasian sistem online Bibit Ternak dan sistem laporan realisasi
pemasukan.
Gambar 23. Workshop Dan Sosialisasi Layanan Rekomendasi Bidang Peternakan Terintegrasi OSS
64 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
d. Koordinasi Aplikasi Izin Usaha Obat Hewan Dan Izin Usaha Peternakan
Aplikasi Izin Usaha Obat Hewan (IUOH) dan Izin Usaha Peternakan
Kementan merupakan pengembangan aplikasi SIMPEL (Sistem Informasi
Pelayanan Perizinan Pertanian) di Pusat PVTPP yang berbasis Online Single
Submission (OSS). Keberadaan aplikasi IUOH dan izin usaha peternakan
mampu mempercepat proses perizinan izin usaha peternakan di Kementan
dengan upaya memotong level verifikasi dan approval perizinan,
menyederhanakan fitur, link data OSS dan menyematkan sistem QR Code pada
persetujuan pemenuhan komitmen.
Finalisasi aplikasi IUOH dan izin usaha peternakan dilaksanakan pada tanggal
24 Mei 2019 di Hotel Bumi Wiyata Depok. Acara ini dihadiri oleh 17 peserta
dari unit kerja Pusat PVTPP dan Ditjen PKH. Finalisasi alur bisnis proses
perizinan izin usaha obat hewan dan izin usaha peternakan dari awal
permohonan masuk ke aplikasi Kementan setelah pelaku usaha mendapatkan
izin usaha peternakan dari OSS yang belum berlaku efektif. Prosedur yang
belum terakomodir dalam fitur aplikasi diselesaikan pada pertemuan ini agar
aplikasi semakin sempurna.
e. Koordinasi Integrasi Perizinan Berusaha Secara Elektronik dan Sinkronisasi Data Komoditas Tanaman Binaan dengan Ditjen Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Koordinasi ini dilaksanakan di Hotel Bumi Wiyata Depok pada tanggal 14-15
Juni 2019 yang dihadiri oleh 40 peserta. Tantangan pelaksanaan Integrasi
Sistem Izin Usaha OSS adalah: 1) Belum semua Izin Usaha dan Izin
Komersial/Operasional tercakup di dalam PP 24/2018, 2) Masih terdapat NSPK
perizinan yang belum sesuai dengan konsep PP 24/2018 atau belum memiliki
standar dalam proses pemenuhan komitmen,
3) Proses pemenuhan komitmen masih dilakukan secara manual/offline di luar
sistem OSS, 4) Masih terbuka potensi tatap muka antara pelaku usaha dan
petugas pelayanan perizinan dalam proses pemenuhan komitmen
Pusat PVTPP telah melakukan pembangunan aplikasi Izin Usaha Hewan dan
Izin Usaha Peternakan, Aplikasi Izin Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Dengan telah runningnya seluruh sistem Izin Usaha Pertanian
65 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
terintegrasi OSS, maka telah menjawab tantangan khususnya proses
pemenuhan komitmen izin usaha pertanian tidak lagi dilakukan secara manual.
Sehingga potensi tatap muka antara pelaku usaha dan petugas pelayanan
perizinan dapat diminimalisir.
Pertemuan ini juga membahas sinkronisasi data komoditas tanaman dalam
Permentan 141/Kpts/HK.150/2/2019 tentang Jenis Komoditas Tanaman
Binaan Lingkup Pertanian guna mengakomodasi permasalahan data komoditas
yang belum masuk ke dalam Permentan. Untuk komoditas binaan Hortikultura
tanaman yang tidak termasuk dalam permentan tersebut dapat melampirkan
surat pernyataan bahwa benih tanaman tersebut termasuk dalam komoditas
hortikultura, hal ini untuk mengakomodir perkembangan jenis komoditi secara
dinamis dari waktu ke waktu serta beririsan dengan jenis komoditas lintas
Direktorat dan Lintas Kementerian.
Gambar 24. Koordinasi Integrasi Perizinan Berusaha Secara Elektronik dan Sinkronisasi Data Komoditas Tanaman Binaan
f. Workshop Pengembangan Aplikasi Izin Usaha Sektor Pertanian Terintegrasi OSS
Online Single Submission mulai diberlakukan di seluruh Indonesia sejak tanggal
09 Juli 2018. OSS memiliki karakteristik SATU PORTAL (Nasional), SATU
IDENTITAS (NIB), dan SATU FORMAT IZIN (Izin Usaha). Workshop untuk
66 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
mensosialisasikan pengembangan aplikasi izin usaha sektor pertanian
terintegrasi OSS dilaksanakan tanggal 17-18 Juli 2019 di Hotel Swiss-Bell
Serpong yang dihadiri oleh 120 peserta.
Saat ini telah diluncurkan Aplikasi OSS v. 1.1. yang merupakan penyempurnaan
dari versi sebelumnya. Pemyempurnaannya antara lain Redesain Portal OSS,
Redesain Aplikasi dan Database OSS, Single Sign On, Perubahan Proses Bisnis,
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur, dan Peta Digital Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR). Kementerian Pertanian juga sudah menerbitkan tiga paket
deregulasi perizinan yang kesemuanya berintikan pengintegrasian ke OSS dan
penyederhanaan prosedur perizinan, yaitu Permentan 29/2018, Permentan
05/2019, dan Permentan 27/2019.
g. Workshop dan Sosialisasi Perizinan Benih Hortikultura
Worksop dilaksanakan di Hotel Sol Marina, Serpong, tanggal 30 – 31 Juli 2019.
Kementan mendorong investasi dengan terobosan kemudahan berusaha bagi
pelaku usaha perorangan. Di bidang perizinan benih tanaman, pelaku usaha
perorangan diperbolehkan melakukan impor dan ekspor benih tanaman
dengan jumlah yang dibatasi oleh Peraturan Menteri Pertanian. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha benih hortikultura perorangan
yaitu : (1) Pelaku usaha wajib menyerahkan izin Pemasukan/Pengeluaran ke
petugas karantina dan instansi yang melaksanakan tugas di bidang Pengawasan
dan Sertifikasi Benih, (2) Melaporkan realisasi Pemasukan/Pengeluaran Benih
kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan Kepala PVTPP, (3)
Memperhatikan jenis komoditas yang akan diekspor, apakah termasuk
tanaman yang dilindungi/langka atau tidak, (4) Memperhatikan dan
memastikan jenis komoditas yang akan diimpor maupun di ekspor sesuai
dengan Kepmentan No. 141 tahun 2019 (5) Berkoordinasi dengan Dinas
Pertanian Pusat Maupun Dinas Pertanian Setempat.
Pelaku usaha perorangan atau pemerhati tanaman yang lebih dari dua kali
mengajukan ekspor akan diarahkan membentuk Badan Usaha minimal CV
karena mengindikasikan permohonan tersebut bukanlah permohonan ekspor
benih untuk tujuan hobi, melainkan dengan tujuan komersil.
67 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Posedur Karantina terhadap Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Tanaman,
rekomendasi dari Badan Karantina diganti dengan nama Protokol Impor
melalui aplikasi e-PIKAT Badan Karantina Pertanian. Selain itu berkenaan pula
dengan Persyaratan Teknis Perizinan Pemasukan dan Pengeluaran Benih
Tanaman Hortikultura sedang dilakukan proses revisi lampiran permentan 141
tahun 2019 tentang Jenis Komoditas Binaan Lingkup Kementan. Untuk
komoditas yang tidak terdapat dalam Permentan 141 tahun 2019 tersebut,
pelaku usaha dapat melampirkan surat pernyataan bahwa tanaman termasuk
binaan Hortikultura.
Gambar 25. Workshop dan Sosialisasi Perizinan Benih Hortikultura
h. Sosialiasi Dan Workshop OSS Versi 1.1 Lingkup Kementan
Sosialisasi dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2019 di Hotel Royal Pajajaran
dengan dihadiri 50 peserta yang terdiri dari pejabat dan staf yang menangani
layanan perizinan beserta programmer di Direktorat Teknis dan Badan Lingkup
Kementan. Sistem Online Single Submission (OSS) Versi 1.1 merupakan
pengembangan dari OSS Versi 1.0. Aplikasi OSS Versi 1.1 akan efektif
diberlakukan 4 November 2019 pukul 00.01 dengan downtime di tanggal 1-3
November 2019. Terdapat perubahan data elemen, perubahan desain database
dan tampilan yang menyesuaikan dengan perubahan bisnis proses. Data yang
sudah ada di OSS Versi 1.0 akan dimigrasikan ke OSS Versi 1.1 , hanya akan ada
beberapa slot kosong yang harus diupdate oleh pelaku usaha.
68 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Pada kesempatan ini disosialisasikan juga aplikasi middleware sesuai PIA 4.0
ke sistem OSS V 1.1 dan Arsitektur Aplikasi Perizinan Single Sign On kepada
peserta. Aplikasi middleware diperlukan untuk mengalirkan data dari OSS ke
seluruh aplikasi sistem perizinan di Kementan yang dikembangkan oleh Pusat
PVTPP dan masing-masing Direktorat, dikarenakan OSS hanya
mengintegrasikan pengaliran data melalui satu sistem saja di tiap K/L.
3.4 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI
3.4.1 FASILITASI LAYANAN PUBLIK
A. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Pertanian (Padu Satu)
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebagai salah
satu unit kerja pelayanan publik berkomitmen untuk terus meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya dengan memberikan kemudahan
dalam proses pelayanan. Sesuai dengan tugas Pusat PVTPP yaitu
melaksanakan pengelolaan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman,
serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian. Untuk
mewujudkan pelayanan prima dengan memberikan kemudahan dalam
berusaha maka Kementerian Pertanian membangun ruang Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (Padu Satu).
Berdasarkan Permentan No.5 Tahun 2019, jenis Perizinan Berusaha terdiri
atas: 9 Izin Usaha, dan 21 Izin Komersial atau Operasional. Petugas layanan
yang berada pada Padu Satu bertugas sebagai verifikator administrasi
maupun Liasion Officer (LO) dari masing-masing Ditjen Teknis. Padu satu
memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna layanan
yaitu ruang tunggu yang nyaman dan bersih dilengkapi dengan koneksi
internet serta tersedianya kudapan berupa snack dan minum, bagi ibu
menyusui dapat juga menggunakan ruang laktasi. Namun bagi pengguna
layanan juga dapat melakukan pengaduan dengan memanfaatkan ruang
pengaduan.
69 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Dalam rangka peningkatan pelayanan perizinan yang prima maka di Padu
Satu Kementan diselenggarakan berbagai kegiatan yaitu:
1. Ngobrolin Perizinan (NGOPI) dengan tema “Mengupas Permentan
141/2019 tentang Jenis Komoditas Tanaman Binaan Lingkup
Kementerian Pertanian”, dengan narasumber Hadi Supriyanto (Ditjen
Perkebunan), Hotman F Simanjutak (Ditjen Hortikultura), Abdul Rauf
(Pusat PVTPP), dan Oloan Manalu (Pusat PVTPP).
2. Bincang Bareng Mahasiswa (BBM) dengan tema “Konsultasi Penanganan
Kasus PVT menjelang Moot Court Competition”. Moot court dikenal sebagai
peradilan semu, dapat memberikan tambahan belajar bagi mahasiswa
Fakultas Hukum untuk mengembangkan diri, terutama perwujudan
konkrit dari mata kuliah hukum acara. Peserta acara ini adalah
mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Universitas
Pancasila, diberikan penjelasan mengenai sistem Perlindungan Varietas
Tanaman berdasarkan UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT oleh oleh Ir.
Warsidi (Kepala Bidang PVT) dan Togu Rudianto Saragih, SH (PPNS Ditjen
Perkebunan). Dari praktek keseharian, kasus-kasus PVT masih sangat
minim karena dalam hal implementasi penanganan Kasus PVT,
mahasiswa masih meraba penanganan kasus PVT dan
menginterpretasikan sesuai dengan pemahaman mereka. Hasil diskusi,
mahasiswa sudah mendalami UU No. 29 tentang PVT sehingga dapat
memberikan saran, masukan dan kritik yang cukup tajam dalam hal
penanganan kasus kasus PVT yang berpotensi terjadi di waktu
mendatang.
3. Dialog Interaktif Pemanfaatan Varietas Lokal yang mengusung tema “Mau
Dibawa Kemana Varlok Kita”, dengan narasumber dari Pusat PVTPP dan
Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan audience mahasiswa dari
berbagai perguruang tinggi. Dalam dialog interaktif ini, Kehati mengajak
mahasiswa pertanian sebagai calon petani milenial dapat mulai
berkontribusi menyelamatkan plasma nutfah melalui program
biodiversity warriors. Para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan
dalam mempopulerkan keanekaragaman hayati Indonesia melalui
70 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
pembuatan jurnal, menggugah foto atau video atau artikel mengenai
varietas lokal.
4. Diskusi Publik “Peluang dan Tantangan Industri Perbenihan pada Era
Digital. Adanya trend perilaku transaksi di sektor pertanian, khususnya
perdagangan benih secara online, Pusat PVTPP mengundang para
pemangku kepentingan mulai dari pembuat kebijakan, industry
perbenihan, akademisi praktisi, market place hingga komunitas dan
konsumen pengguna. Dskusi ini untuk menciptakan kesepahaman
terhadap berbagai regulasi terkait dengan pemasaran benih, termasuk
yang dipasarkan secara online. Pemerintah melakukan sejumlah
pengaturan dalam proses peredaran benih untuk melindungi petani
sebagai konsumen akhir dari benih. Dalam Undang Undang Nomor 12
Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Undang Undang
Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura disebutkan benih hasil
pemuliaan sebelum diedarkan ke masyarakat harus dilepas dulu. Proses
pelepasan dilakukan melalui sejumlah pengujian untuk menilai
produktivitas dan ketahanan terhadap hama penyakit utama.
5. Coaching Clinic Aplikasi Perizinan Izin Usaha Sektor Pertanian
Terintegrasi Online Single Submission, sebagai bentuk pelayanan helpdesk
kepada pengguna layanan Izin Usaha Sektor Pertanian. Kegiatan tersebut
dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, Jumat, pada jam 10.00 - 12.00 WIB.
Pengguna layanan Izin Usaha Sektor Pertanian dapat datang langsung ke
Padu-Satu, Gedung B lantai 1 Kementerian Pertanian dengan membawa
perangkat komputer portabel dan softcopy NIB untuk pengguna layanan
baru dan ditambah dengan SK Izin Usaha terakhir bagi pengguna layanan
lama. Penyelenggaraan coaching clinic diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam penggunaan aplikasi
perizinan izin usaha sektor pertanian terintegrasi OSS.
71 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 26. Berbagai Kegiatan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementan
B. Live Chat
Pelayanan publik merupakan aspek penting dalam sebuah penyelenggaraan
pelayanan yang dijalankan oleh sebuah badan publik. Saat ini, pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh aparatur pemerintah dinilai masih belum
memenuhi harapan masyarakat dan masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan. Hal ini terlihat dari berbagai keluhan dan pengaduan masyarakat
yang disampaikan melalui media massa serta jejaring sosial sehingga
memberikan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah, yang
dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Dengan demikian,
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan. Di Era 4.0
kebutuhan pelayanan yang serba cepat akurat dan efektif menjadi hal penting,
72 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
tentunya ini menjadi sebuah tantangan bagi seluruh badan publik terutama
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan (Pusat PVTPP).
Dengan adanya Padu Satu Kementerian Pertanian tentu proses urus perizinan
pertanian akan lebih mudah dan cepat. Pelayanan yang diselenggaran sudah
berbasis elektronik, namun demikian masih terdapat pelayanan yang dinilai
belum efektif seperti layanan konsultasi. Pusat PVTPP masih menggunakan
email dan sms center, hal ini dirasa masih kurang efektif untuk menjawab
tantangan yang serba cepat hingga mampu mencapai pelayanan PRIMA. Untuk
mencapai Pelayanan PRIMA Pusat PVTPP kembali “menjamu” para pengguna
layanan dengan adanya layanan berbasis elektronik yaitu layanan konsultasi
interaktif Live Chat dengan nama Halo Cinta (Halo Customer Care Perizinan
Pertanian). Halo Cinta tersebut di letakkan di portal Sistem Perizinan
Pertanian Elektronik (SIMPEL). Platform tersebut terdiri dari 3 menu utama
yaitu menu pengunjung/penggun layanan, menu verifikator dan menu admin.
Menu pengunjung digunakan untuk pengguna layanan yang ingin
berkonsultasi dengan mengisi nama dan email, menu verifikator merupakan
dashboard yang digunakan oleh verifikator perizinan dalam menjawab
pertanyaan/konsultasi dari pengunjung/pengguna layanan dan Menu admin
merupakan dashboard dari administrator yang digunakan untuk
memonitoring jalannya percakapan antara pengunjung dan verifikator, selain
itu admin juga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung.
Beberapa manfaat dari penggunaan platform live chat yaitu tampilannya
responsif terhadap penggunaan gadget sehingga mudah digunakan, platform
memudahkan untuk berkonsultasi, memiliki Jangkauan luas sehingga dapat
menjangkau pengguna layanan dari luar daerah, Efisiensi waktu dan biaya
Konsultasi “Real Time”, Menggurangi Penggunaan Komunikasi Pribadi,
sebagai sarana media konsultasi yang mudah dimonitoring /transparansi
serta menerapkan Good Governance.
Keberhasilan penggunaan platform Live chat layanan konsultasi interaktif
dapat ditentukan dari beberapa hal seperti komitmen Pimpinan, terlatihnya
petugas layanan mengoperasikan Halo Cinta, Kedisiplinan verifikator
73 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Perizinan menggunakan Live Chat Halo Cinta. Melalui sistem elektronik Live
Chat Layanan Konsultasi Interaktif di harapkan dapat memangkas tahapan
konsultasi hingga mencapai pelayanan PRIMA.
Gambar 27. Tampilan Live Chat “Halo Cinta”
C. Pekan Perlindungan Varietas Tanaman
Momentum menjelang dua dekade UU PVT, Pusat PVTPP melaksanakan
serangkaian kegiatan dengan nama “Pekan Perlindungan Varietas
Tanaman” dengan tema Varietasku untuk Negeri. Pekan PVT ini sebagai
bentuk pertanggungjawaban kantor Pusat selama 19 tahun ini juga untuk
meninjau ulang secara kritis implementasi UU No. 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman baik secara fisiologis, sosiologis dan yuridis
semata-mata untuk memberikan manfaat yang lebih baik untuk Negara dan
masyarakat.
Pekan PVT ini bertujuan menumbuhkan dan mendorong motivasi, kreativitas,
dan partisipasi stakeholder untuk mengambil peran lebih besar dalam upaya
meningkatkan kegiatan perlindungan varietas tanaman, meningkatkan
motivasi pemulia dalam meningkatkan kinerja untuk menghasilkan varietas
unggul baru, dan meningkatkan interaksi berbagai pihak terkait untuk
perlindungan varietas tanaman serta memberikan informasi aktual seputar
varietas Indonesia kepada masyarakat luas.
74 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Pekan PVT ini dilaksanakan pada tanggal 16-20 Desember 2019 di Auditorium
F Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Rangkaian kegiatan Pekan PVT yaitu:
1. Pameran Varietas Indonesia dan Pasar Tani Varietas Lokal
- Pameran Varietas Indonesia dan Pasar Tani Varietas Lokal
merupakan ajang penyebarluasan informasi dan upaya menggalang
kebersamaan semua pihak dalam meningkatkan kepeduliaan akan
pentingnya pelestarian plasma nutfah dan kegiatan pemulian untuk
menunjang ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini berlangsung
selama tiga hari yaitu pada tanggal 16-20 Desember 2019 di selasar
auditorium dan areal parkiran depan Auditorium.
- Khusus untuk Pasar Tani Special, Pusat PVTPP bekerja sama dengan
Komunitas Pasar Tani yang khusus dimana menghasilkan varietas-
varietas lokal dari daerah Jawa Barat serta produk-produk pertanian
unggulan.
2. Mootcourt Simulasi Peradilan tentang Kasus Pelanggaran Hak PVT
Dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2019, moot court simulasi
Peradilan Semu menampilkan Tim Mootcourt dari Fakultas Hukum
Pancasila yang mendapat peringkat ke empat pada lomba Peradilan Semu
Abdul Kahar Muzakir Award 2019, dengan pembahas antara lain Dr. Budi
Agus Riswandi SH, M.Hum dari Fakultas Hukum UII dan Prof. Budi
Marwoto (Ketua Komisi PVT
Pada kegiatan mootcourt, tim FH Universitas Pancasila menampilkan
kasus dugaan pelanggaran Hak PVT pada kasus Kopi. Selain itu dibahas
juga sharing informasi seputar penegakan hukm dalam dalam kasus
pelanggaran Hak PVT oleh pembahas. Para peserta yang hadir antara lain
Pemegang Hak PVT, Konsultan PVT, PPNS Kementerian Pertanian dan
Fakultas Hukum dari beberapa universitas di daerah Jakarta. Dengan ini
diharapkan para pemegang Hak PVT serta pelaku benih di Indonesia
mengetahui dengan jelas tentang pelanggaran hak PVT yang dapat
dianggap sebagai tindakan pidana dengan konsekuensi hukum yang jelas
di UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT.
75 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3. Seminar dan Call for Paper Pemanfaatan SDG lokal sebagai Penumbuh
Ekonomi Masyarakat, dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2019
dengan mengambil tema Pengembangan Varietas lokal untuk Menunjang
Penumbuh Ekonomi Masyarakat. Seminar utama menampilkan 3
pembicara yaitu:
a) Kepala Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian
dengan materi Pentingnya Perlindungan Sumber Daya Genetik (SDG)
Sebagai Upaya Pencegahan Pencurian SDG (Bio Piracy).
b) Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional Tawangmangu dengan materi Upaya B2P2TOOT
dalam Ekplorasi, Konservasi dan Pemanfaatan Varietas Lokal
Tanaman Obat Indonesia.
c) Direktur Litbang PT. Kalbe Farma Tbk dengan materi Peran Industri
dalam Pemanfaatan dan Pengembangan Varietas Lokal Indonesia.
Khusus untuk Call for Paper, makalah yang telah dibahas sebanyak 20
makalah yang akan dimasukkan ke dalam Prosiding dimana Pusat PVTPP
akan bekerjasama dengan Balai Besar Bioteknologi dan SDG Pertanian.
4. Acara Puncak Pekan PVT
Sebagai acara puncak Pekan PVT yang dilaksanakan pada tanggal 18
Desember 2019, dihadiri oleh Menteri Pertanian, Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian beberapa pejabat eselon 1 dan 2 lingkup
Kementerian Pertanian dan juga dari Kementerian terkait.
a) Peluncuran Buku PVTPedia dan Varietasku Untuk Negeri
Sekretaris Jenderal Kementerian Dr. Ir. Momon Rusmono, MS
meluncurkan 2 buku yaitu PVTPedia dan Varietasku Untuk Negeri
dengan memberikan kedua buku tersebut kepada para stakeholder
PVT.
76 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 28. Buku PVTPedia dan Varietasku Untuk Negeri
b) Penyerahan Apresiasi Penggagas Sistem Perlindungan Varietas
Tanaman Indonesia
Menteri Pertanian menyerahkan apresiasi kepada Prof. (E) Ir.
Achmad Baihaki, MSc, PhD sebagai Penggagas Sistem Perlindungan
Varietas Tanaman. Prof. Achmad Baihaki sebagai founding father
perumus Undang Undang 29 Tahun 2000 tentang PVT menjadi orang
pertama yang mengeluarkan ide pertama tentang Paten untuk
Varietas Tanaman pada Rakornas Ristek IV tahun 1986. Ide ini di
sambut baik oleh Menristek saat itu BJ. Habibie. Dengan penuh
perjuangan Prof. Achmad Baihaki bersama beberapa perumus lainnya
memperjuangkan UU No. 29 Tahun 2000 sehingga berhasil
dikeluarkan 19 tahun yang lalu.
c) Diskusi Publik “Tinjaun Kritis Implementasi UU No. 29 Tahun 2000
Diskusi Publik dilaksanakan dengan penyampaian materi secara
panel oleh 3 orang narasumber yaitu 1). Dr. Sakka Pati, SH. MH
yang merupakan dosen Fakuktas Hukum Universitas Hasanudin
dengan tema : Hak Kekayaan Intelektual dan Perlindungan
Varietas Tanaman), 2) Afrizal Gindaw sebagai Deputi Managing
Director dengan tema Tinjauan Implementasi Undang-Undang
PVT dalam Pengembangan Industri Benih Nasional, 3) Prof. Dr. Ir.
77 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Sobir, MS yang merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB
sekaligus Anggota Komisi PVT dengan tema Tinjauan Kritis
Implementasi UU No 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman.
Beberapa poin yang bisa diambil mengenai UU No. 29 Tahun
2000 dari para narasumber adalah penyampaian materi Bapak
Afrizal Gindaw yang mewakili beberapa perusahaan swasta
menyampaikan tentang perlunya penyederhanaan dari sisi
waktu, misalnya pada masa pengumuman Hak PVT yang semula 6
bulan menjadi 1 bulan, karena proses perakitan varietas sendiri
sudah cukup lama (sekitar 3-4 tahun) ditambah proses
pemberian Hak PVT (sekitar 2 tahun), sedangkan umur ekonomis
tanaman juga terbatas.
d) Live Talkshow Interaktif PVT
Sebagai pencanangan Hari PVT, dan untuk menyebarluaskan secara
massif PVT kepada masyarakat luas, maka pada tanggal 20 Desember
2019 dilakukan Live talkshow Interaktif dengan tema “Mengulik Hak
PVT” di Elshinta News and Talk 90.00 FM pukul 09.00-10.00.
Narasumber adalah Prof. Budi Marwoto (Ketua Komisi PVT), Kepala
Pusat PVTPP (Prof. Erizal Jamal) dan perwakilan stakeholder Junaidi
(Direktur PT. Agri Makmur Pertiwi).
78 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Gambar 29. Rangkaian Pekan PVT di Auditorium Kementan
D. ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
Untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan publik, setelah sebelumnya
memperoleh dan menerapkan ISO 9001:2015 untuk administrasi pelayanan,
pada tahun 2019 ini Pusat PVTPP mempersiapkan diri untuk memperoleh
sertifikat dan menerapkan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP). SMAP berfungsi sebagai alat bantu bagi organisasi untuk
mendeteksi dan mencegah potensi terjadinya tindakan penyuapan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Setelah melaksanakan ikrar
komitmen bersama antara seluruh jajaran Pusat PVTPP dengan Konsultan PT
79 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Batata Sistem Caraka (BSC) Consulting pada bulan April 2019, pada Mei
hingga Agustus 2019 dilaksanakan gap analysis di semua Bagian dan Bidang
yang kemudian dituangkan dalam bentuk peta proses bisnis. Dari gap analysis
ini, dirumuskan kebijakan SMAP Pusat PVTPP dan Sasaran serta Rencana
Tindakan SMAP. Selanjutnya pada September – Oktober 2019, secara intensif
Pusat PVTPP bersama PT BSC Consulting melaksanakan penyusunan
manajemen risiko dengan terlebih dahulu memetakan risiko pada
pelaksanaan kegiatan yang memiliki potensi terkait dengan tindakan
penyuapan. Kemudian identifikasi proses yang memiliki tingkat risiko di atas
rendah dan dirumuskan rancang kendalinya agar risiko tersebut dapat
diantisipasi. Rancang kendali tersebut berbentuk prosedur maupun kebijakan
dalam bentuk pedoman/standar pengendalian gratifikasi. Untuk membekali
auditor internal Pusat PVTPP dalam mengawal implementasi SMAP, pada
pertengahan September 2019 juga dilaksanakan training auditor internal
yang dilanjutkan dengan audit internal SMAP pertama. Oktober 2019,
dilaksanakan rapat tinjauan manajemen dan sosialisasi implementasi SMAP di
Pusat PVTPP dengan peserta dari para pemangku kepentingan, baik internal
maupun eksternal Kementerian Pertanian. Akhir November dan awal
Desember 2019, Pusat PVTPP menjalani tiga kali audit eksternal (terdiri dari
satu kali audit dokumentasi dan dua kali audit implementasi) dengan auditor
dari PT TUV Nord Indonesia. Setelah melalui audit tersebut, Pusat PVTPP
dinyatakan berhasil mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Anti
Penyuapan berdasarkan ISO 37001:2016.
Gambar 30. Penyerahan Sertifikat ISO 37001:2016
80 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
E. Website Pusat PVTPP
Dengan perkembangan yang semakin cepat dan canggih yang menuntut setiap
orang untuk “melek teknologi”. Nyatanya saat ini media informasi yang sangat
digemari oleh masyarakat adalah media internet. Hal ini dapat dibuktikan
dengan penggunaan teknologi melalui pengembangan sistem informasi
seperti website, seperti e-government, e-commerce, e-education, e-medicine,
e-laboratory dan lain-lain yang kesemuanya itu berbasis elektronika.
Saat ini instansi pemerintah memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi,
begitu juga dengan Pusat PVTPP sebagai pelayanan publik terus menjalankan
keterbukaan informasi publik sesuai dengan undang-undang no 14 tahun
2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Sehubungan dengan hal tersebut Pusat PVTPP terus berupaya memenuhi
kebutuhan masyarakat perihal keterbukaan informasi publik dan sebagai
sarana publikasi instansi pemerintah melalui website. Sistem pelayanan
publik yang baik itu pengaksesan informasi, berita, forum komunikasi, diskusi
dan kegiatan lainnya. Tahun 2019 kegiatan website melakukan kegiatan
updating data, evaluasi migrasi data website.
F. Pembangunan Stasiun Pengujian BUSS Dataran Rendah
Pada tahun 2018 Pusat PVTPP melakukan pembangunan Stasiun Pengujian
BUSS Dataran Rendah yang mandiri dan khusus dikelola oleh Pusat PVTPP
yang berlokasi di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pembangunan fasilitas
pengujian BUSS dapat memberikan kepastian biaya uji BUSS yang selama ini
belum berstandar. Hal ini merupakan upaya efisiensi biaya Uji BUSS sekaligus
menghilangkan kekhawatiran para pemohon Hak PVT atas keamanan varietas
yang diuji BUSS. Bersamaan dengan hal tersebut, kepastian biaya juga sedang
dalam proses revisi PP Tarif No. 35 Tahun 2016. Maka dengan lokasi dan
kepastian biaya akan lebih memotivasi pemohon uji BUSS untuk
mendaftarkan hak PVT. Stasiun Uji BUSS Dataran Rendah dibangun pada
lahan areal Kebun Percobaan Mojosari, BPTP Provinsi Jawa Timur dengan
status pinjam pakai dengan luas lahan lebih kurang 4 Ha. Pembangunan
81 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Stasiun Uji BUSS direncanakan melalui dua tahap pengerjaan, untuk tahap
pertama telah dibangun pada tahun 2018 yaitu bangunan Gedung
perkantoran, pos jaga serta pagar keliling lahan. Untuk tahap kedua dibangun
pada tahun 2019 yaitu fasilitasi dari pengujian BUSS seperti screen house,
green house, rumah pengamatan, rumah dinas kepala kebun dan teknisi,
rumah jemur, ruang genset, ruang alsintan dan saprodi, ruang pupuk, dan
menara tandon air.
Gambar 31. Pembangunan Stasiun Uji BUSS Tanaman Dataran Rendah Mojosari
82 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.4.2 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai Pusat PVTPP, kantor Pusat PVTPP
setiap tahun menyelenggarakan program kegiatan pengembangan SDM baik di
dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2019, Pusat PVTPP berkesempatan
mengembangkan kompetensi SDM melalui Forum pelatihan yang dilaksanakan
seperti dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Kompentensi SDM Pusat
PVTPP Tahun 2019
No. Kegiatan Peserta Tanggal Lokasi Output
1. Tugas Belajar S2
Ristatina ID, SP 2018-2020 Universitas Sebelas Maret
2. Tugas Belajar S3
KAF Zakki, SP.MP Imam Patoni, SP, M.Si Nina Agusti W, SP, MP
2017-2021 2017-2021 2018-2022
Newzeland University Universitas Padjajaran IPB
3. 51st Session of the UPOV the Technical Working Party for Ornamental and Forest Trees
Nurdini Khadijah, SP.MP Lia Amalia, SP.MP
17 – 22 Feb 2019
New Zealand Pertemuan ini krusial untuk meningkatkan sistem PVT di Indonesia yang membahas secara detail teknis pengujian varietas baru untuk 11 tanaman hias. Selain itu, juga dibahas perkembangan informasi database UPOV, teknik molekular dalam pengujian, dan informasi teknik dalam pengujian varietas.
Indonesia memberikan beberapa masukan hal teknis dalam perbaikan panduan pengujian yang dapat diadopsi oleh negara anggota UPOV. Bahkan dalam beberapa diskusi, negara peserta yang menyatakan bahwa Indonesia sudah siap menjadi anggota UPOV karena memiliki kapasitas teknis layaknya negara anggota UPOV.
4. Study of New Zealand PVP Regulation
Ir. Warsidi Indirawati Sintya Dewi
11-13 Maret 2019
New Zealand Secara umum, implementasi sistem PVT di Indonesia tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan pelaksanaan PVT di Selandia Baru, namun ada beberapa hal yang dapat
83 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
dijadikan pertimbangan untuk lebih memperkuat implementasi sistem PVT di Indonesia, antara lain: a. mekanisme permohonan
hak PVT yang sepenuhnya elektronik
b. pelaksanaan uji BUSS bekerjasama dengan lembaga lain dan menggunakan DUS Tester (seperti Jepang dan Korea), Pemeriksa PVT tinggal menerima data dari DUS Tester.
c. Data base varietas dan pengelolaan koleksi varietas yang baik sehingga membantu dalam pencarian varietas pembanding untuk uji BUSS
d. tawaran kerjasama pertukaran dokumen uji BUSS
5. 13th PAN ASIA Farmers Exchange Program in the Philipines
Prof. Dr.Ir. Erizal Jamal, M.Si
1-5 April 2019
Filipina
6. Technical Workshop on DUS Test for Chrysantheum
Nani Suwarni, SP.M.Si
4-6 April 2019
Belanda a. pembahasan penyusunan manual (calibration book) untuk pemeriksaan uji substantif tanaman Krisan, sehingga implementasi pemeriksaan substantif secara internasional adalah sama.
b. pertukaran pengalaman dalam pengembangan krisan serta upaya kerjasama dalam pengembangannya ke depan.
7. International Seminar on Plant Variety Protection and East Plant Variety Protection (EAPVP) Forum
Indirawati Sintya Dewi, SS.MA Asri wasponingsih, SH.ME Ir. Syalmiati, MM
23-24 Apri 2019
RRC 13 negara anggota East Asia Plant Variety Protecion Forum mencapai kata sepakat untuk melakukan harmonisasi PVT sesuai dengan Konvensi UPOV tanpa adanya ‘legal binding’ untuk mengubah regulasi nasional dari para anggota sehingga dapat mengadopsi konsensus
seluruh anggota. 8. Agriculture
Ministerial Meeting (AMM)
Prof. Dr.Ir. Erizal Jamal, M.Si
10-12 Mei 2019
Jepang
84 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
G-20
9. Second Meeting of the Ad Hoc Technical Expert Group on Farmers Right
Prof. Dr.Ir. Erizal Jamal, M.Si
20-23 Mei 2019
Italia
10. Plant Variety Protection and Quality Control System of Seed to Facilitate Distribution of High Quality Seed
Susilowaty, SP 16 Juni -20 September 2019
Jepang dan Vietnam
- Informasi mengenai aspek hukum, aspek institusional dan aspek tehnik PVT, sistem Uji BUSS dan system perbenihan serta informasi mengenai hak pemulia tanaman memperkaya pengetahuan pemeriksa mengenai sistem PVT, sistem Uji BUSS dan system perbenihan yang ada di Negara Jepang dan Vietnam. Informasi – informasi tersebut dapat pula diaplikasikan dalam sistem PVT, sistem Uji BUSS dan system perbenihan di Indonesia, sehingga sistem-sistem tersebut menjadi lebih efektif.
- Secara garis besar, sistem PVT dan Uji BUSS di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan sistem PVT UPOV, karena sistem PVT di Indonesia memang mengadopsi sistem PVT UPOV.
11. High Level Studi Visit on Plant Protection and the International Convention for Protection of New Varieties of Plant (UPOV 1991)
Prof. Dr.Ir. Erizal Jamal, M.Si
23-27 Sept 2019
Perancis Belanda Belgia
12 International Workshop on Promotion of Information Sharing and Cooperation in Agricultural Equipment and Supplies Industry
Prof. Dr.Ir. Erizal Jamal, M.Si Dwi Heteddy, SE, MP Srijati, SH, SpN
12-15 November 2019
Korea Selatan
85 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.4.3 PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dalam
melaksanakan tugasnya didukung dengan sarana dan prasarana yang merupakan
Barang Milik Negara dan sudah tercatat didalam SIMAK-BMN Pusat PVTPP. Jenis,
jumlah dan nilai aset Pusat PVTPP sampai dengan tahun 2019 disajikan pada
Tabel 18.
Tabel 18. Jenis dan Nilai Aset Pusat PVTPP Tahun 2019
No. Jenis Aset 2019
Jumlah (Unit) Nilai 1. Kendaraan Roda 4 17 3.307.997.015 2. Kendaraan Roda 2 28 386.825.996 3. Kendaraan roda 3 2 54.827.000 4. Peralatan dan mesin 2489 11.166.102.306 5. Bangunan (Stasiun Uji BUSS di Manoko
Lembang) 7 5.767.437.000
6. Irigasi/sumur dengan pompa 5 338.247.975 7. Jalan 1007 m2 524.753.825 8. Bangunan Mojosari 1 9.178.319.000 9. KDP Bangunan Mojosari 2019 1 6.466.389.800
10. Bangunan Gedung Kantor Lainnya 1 146.947.000 11. Bangunan Gedung Lab Lainnya 1 194.175.800
TOTAL 37.532.022.717
Dalam melakukan pengelolaan anggaran dan barang milik negara, Laporan
Keuangan Pusat PVTPP sudah direviu oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.
3.4.4 KERJA SAMA DAN PUBLIKASI
Pada tahun 2019, Pusat PVTPP melaksanakan terlibat dalam 3 perundingan
perdagangan internasional untuk pasal terkait Perlindungan varietas tanaman
yaitu:
1. Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA)
European Free Trade Association (EFTA) adalah organisasi antar-
pemerintahan yang didirikan untuk mendorong perdagangan bebas dan
integrasi ekonomi untuk kepentingan negara-negara anggotanya (Islandia,
Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss) serta negara mitranya. Perundingan ini
86 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
merupakan bagian penting dari strategi EFTA di Asia Tenggara yang telah
dimulai sejak tahun 2007.
Setelah memakan waktu sekian lama, akhirnya pada tanggal 23 November
2018 yang lalu, perundingan ini mencapai kesepakatan dengan
ditandatanganinya pernyataan bersama (joint statement) di Jenewa, Swiss dan
dokumen resmi perjanjian pada tanggal 16 Desember 2018 di Jakarta,
Indonesia.
Di pasal mengenai PVT, kesepakatan yang diperoleh adalah bahwa negara
yang belum menjadi anggota UPOV atau mengikuti UPOV Convention tahun
1978, harus mengikuti ketentuan pasal-pasal substantif pada UPOV
Convention tahun 1991. Indonesia menegaskan sikapnya untuk melindungi
kepentingan nasionalnya, termasuk petani, dengan menambahkan catatan
mengenai perlindungan terhadap varietas lokal, yang disetujui oleh pihak
EFTA.
2. Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) Perundingan putaran ke-7 dilaksanakan di Brussels, Belgia pada tanggal 11-
15 Maret 2019. Meskipun tidak dapat turut hadir sebagai delegasi untuk
mewakili Indonesia pada pembahasan pasal mengenai PVT, Pusat PVTPP
menegaskan bahwa posisi Indonesia tetap sesuai pembahasan sebelumnya,
yaitu pada pasal tentang PVT, harus tersebut tentang kehendak melindungi
kepentingan nasionalnya, salah satunya petani, dengan menambahkan catatan
mengenai perlindungan terhadap varietas lokal dan penggunaan varietas yang
dilindungi hak PVT oleh Pemerintah di situasi darurat, misalnya saat ada
bencana nasional.
3. Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (I-JEPA)
Indonesia dan Jepang telah lama bekerja sama dalam wadah perdagangan
internasional secara bilateral melalui Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement (IJEPA) yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 20 Agustus 2007
dan mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2008 (entry into force). Cakupan dalam
perjanjian IJEPA meliputi: Trade in Goods, Investment, Trade in Services,
87 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Movement of Natural Persons, Intellectual Property Rights, Rules of Origin,
Competition Policy, Energy and Mineral Resources, Government Procurement,
Custom Procedures, Improvement of Business Environment, Cooperation.
Pada tahun 2019 ini, Indonesia dan Jepang mereview kembali IJEPA dan akan
ada agreement baru yang akan diumumkan pada KTT G20 di Osaka Jepang
akhir Juni nanti. Isu Perlindungan Varietas Tanaman masuk ke dalam chapter
Intellectual Property Rights dimana diusulkan oleh Jepang agar Indonesia
dapat melakukan aksesi pada perjanjian internasional HKI seperti the Hague
dan UPOV 1991. Khusus tentang UPOV, melalui perundingan secara intensif,
isu UPOV dikeluarkan dengan persetujuan oleh kedua belah pihak
dikarenakan isu tersebut cukup sensitif dan banyak 'measurement' yang
harus dilakukan seperti mengubah undang-undang. Akan tetapi meskipun,
UPOV dikeluarkan dalam agreement IJEPA, Indonesia dan Jepang sepakat
untuk terus melakukan diskusi dan kerja sama tentang perlindungan varietas
tanaman baik dalam kerangka bilateral maupun regional.
4. Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
RCEP merupakan kesepakatan perdagangan bebas yang digagas oleh sepuluh
negara anggota ASEAN dengan enam negara mitra strategis, yakni Tiongkok,
Jepang, Korsel, India, Selandia Baru, dan Australia. Proyek kerja sama
multilateral ini diresmikan pada pertemuan puncak ASEAN ke-21 di Phnom
Penh, Kamboja, pada 18-20 November 2012.
Indonesia masih bertahan dengan endeavor basis. Secara garis besar setuju
dengan usula JP/AU/KR. Untuk footnote juga masih bisa diakomodir oleh ID
karena masih sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2000.
Hasil dari Melbourne Round Juni 2019: 1) Overall mayoritas sudah setuju
dengan usul AU hanya pada pada pasal yang mewajibkan sistem SUI GENERIS
yang tidak disetujui oleh ML karena TRIPs pun tidak wajib, 2) AU tidak
meminta trade off atas posisi fall back re UPOV sehingga re GRTKF kita masih
high call dengan usulan dari IN.
88 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.4.5 PELAYANAN HUKUM PVTPP
Pelayanan Hukum PVTPP berupa penyiapan Bahan Penyusunan Kebijakan dan
Pelayanan Pertimbangan hukum bidang PVTPP. Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman telah dilengkapi dengan 2 (dua)
Peraturan Pemerintah, 5 Kepmentan dan 2 Permentan, seiring dengan berjalannya
waktu lebih dari 19 tahun Undang-Undang 29 Tahun 2000. Dalam
implementasinya peraturan perundang-undangan bidang Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian banyak mengalami permasalahan dan kendala,
sehingga perlu melakukan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan
yang terkait melalui pembahasan.
Perlu penyesuaian peraturan perundang-undangan antara lain Peraturan Menteri
Pertanian dan Keputusan Menteri Pertanian bidang Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian. Dengan regulasi Sistem Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian serta peraturan perundang-undangan yang
terkait yang telah disesuaikan dengan adanya perubahan organisasi merupakan
dasar hukum yang dapat menjamin kepastian hukum operasional sistem
pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian. Kegiatan
pelayanan hukum tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Kegiatan Pelayanan Hukum Tahun 2019
No Kegiatan Output
1 Penyusunan Bahan Kebijakan
1. Keputusan Kepala Pusat tentang Pemberian Hak PVT Padi
Varietas PR 1001
2. Keputusan Kepala Pusat tentang Pemberian Hak PVT Padi
Varietas RCP 11175
3. Keputusan Kepala Pusat tentang Pemberian Hak PVT Padi
Varietas RCP 11177
4. Keputusan Kepala Pusat tentang Pemberian Hak PVT Padi
Varietas RCP 11179
5. Keputusan Kepala Pusat Nomor: 84/Kpts/Rt010/A9/01/2019
Tentang Penunjukan Koodinator dan Administrator Kebun
Pemeriksaan Substantif Perlindungan Varietas Tanaman
Mojosari Mojokerto Jawa Timur
6. Rancangan Revisi Permentan 40 Tahun 2017 tentang
Pelepasan Varietas Tanaman
7. Keputusan Menteri Pertanian Penugasan Sebagai Penghubung
(Liaison Officer) Pelayanan Rekomendasi Teknis Pemberian
89 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Izin Usaha Di Bidang Pertanian Dalam Rangka Penanaman
Modal
8. Keputusan Menteri Pertanian Penugasan Sebagai Penghubung
(Liaison Officer) Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara
Elektronik Pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
9. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Tentang Tata Car
Permohonan dan Pemberian Hak Perlindungan Varietas
Tanaman
10. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Tentang Penamaan
Dan Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman
11. Keputusan Kepala Pusat tentang Biaya Pemeriksaan Substantif
Keunikan, Keseragaman, Dan Kestabilan Varietas Dalam
Rangka Perlindungan Varietas Tanaman
12. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Tentang Penamaan
Dan Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman
13. Keputusan Kepala Pusat tentang Biaya Pemeriksaan Substantif
Keunikan, Keseragaman, Dan Kestabilan Varietas Dalam
Rangka Perlindungan Varietas Tanaman
14. Penyusunan Konsep Keputusan Kapus PVTPP sebanyak 4
varietas
15. Penyusunan Konsep Pencatatan Pengalihan Hak PVT Kacang
Tanah Varietas Garuda Biga
16. Sosialisasi Permohonan Banding PVT, Penvcatatan Pengalihan
Dan Lisensi Hak PVT
17. Sosialisasi pembentukan Unit Layanan Single Winwow (ULSW)
18. Sosialisasi tentang Bimbingan Teknis Pemberkasan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil
19. Menyusun dan menerbitkan Legalisir Keputusan Menteri
Pertanian
20. Rancangan Keputusan Kepala Pusat PVTPP Melon FME 14 dari
PT Agri Makmur Pertiwi
21. Menyusun Daftar Peraturan dan Kebijakan Kekayaan
Intelektual (KI) yang terkait Perdagangan Periode 2014 – 2019
untuk Penyusunan Goverment Report dalam rangka Trade
Policy Review (TPR) Indonesia ke 7 tahun 2020
22. Rancangan Keputusan Kepala Pusat PVTPP tentang pemberian
hak PVT Bawang Merah Varietas Violetta 1 Agrihorti
23. Penyusunan permohonan legalisir perizinan Pertanian SK
Menteri Nomor 686/Kpts/SR.330/M/2019
24. Rancangan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian No
30/Kpts/OT.50/M/01/2019 tentang Komisi Perlindungan
Varietas Tanaman
25. Rancangan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
tentang Penetapan Hari Perlindungan Varietas Tanaman
26. Rancangan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
tentang Penetapan Prof Ir H. Achmad Baihaki M.SC, PH.D
sebagai Bapak Perlindungan Varietas Tanaman Indonesia
27. Review Rancangan Permentan 121 Tahun 2013
28. Review Rancangan Permentan 01 Tahun 2006
29. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
90 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
(P3DN)
30. Rancangan Keputusan Kepala Pusat PVTPP tentang pemberian
hak PVT sebanyak 13 Varietas
2 Pelayanan Pertimbangan Hukum
1. Keputusan Kepala Pusat PVTPP tentang Tata Cara Penyelesaian
Banding PVT
2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 30
/KPTS/OT.050/M/01/2019 Tentang Komisi Perlindungan
Varietas Tanaman
3. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
31/KPTS/OT.050/M/01/2019 Tentang Komisi Banding
Perlindungan Varietas Tanaman
4. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas II You 725
5. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas Jin You 725
6. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas Mian 2 You 151
7. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas Mian 5 You 527
8. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas Mian 7 You 725
9. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas D You 725
10. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Padi
Varietas Bestari
11. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Ubi Jalar
Varietas Awachy 3
12. Revisi Permentan 40 Tahun 2017 tentang Pelepasan Varietas
Tanaman
13. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Jagung
Varietas AS 1, AS 3, AS 4, AS 6 14. Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Nomor
3882/Kpts/Ot.050/10/2019 tentang Unit Layanan National
Single Winwow (ULSW)
15. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
782/Kpts/OT.050/M/11/2019 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Pertanian No 30/Kpts/OT.50/M/01/2019
tentang Komisi Perlindungan Varietas Tanaman
16. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pusat PVTPP tentang
Penunjukan Narasumber Moderator dan Pelaku Peran Praktek
Peradilan Semu dalam Kegiatan Pekan PVT
17. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Jagung
Varietas : JH36, Nakula Sadewa 29, SFP 14, SFP 15, SFP 16, SFP
17, dan SFP 18
18. Keputusan Kepala Pusat tentang Pencabutan Hak PVT Krisan
Varietas : Kineta, Solinda Pelangi, Pasopati, Arosuka Pelangi
91 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
3.4.6 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
Tahun 2019 Pusat PVTPP mentargetkan nilai IKM sebesar 3,3, setelah dilakukan
survey terhadap pengguna jasa pelayanan Pusat PVTPP dan setelah dilakukan
pengukuran maka hasil pengukuran IKM Pusat PVTPP tahun 2019 menunjukkan
Nilai Indeks 3,24 dengan Nilai IKM setelah dikonversi menjadi 80,81 dengan
Mutu Pelayanan B (kinerja nilai BAIK). Hasil nilai rata-rata IKM Tahun 2019 dapat
dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Hasil Nilai IKM Pusat PVTPP Tahun 2019
Dari 9 unsur pelayanan dalam kuisioner IKM, 3 unsur tertinggi penilaian IKM
adalah Biaya/Tarif (U4) sebesar 3,43, Penangganan Pengaduan, Saran dan
masukan (U9) sebesar 3,39, dan Produk Spesifikasi Jenis Layanan (U5) senilai 3,38
unsur terendah yang harus menjadi perhatian untuk dibenahi oleh Pusat PVTPP,
yaitu:
1. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Tata cara pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan,
termasuk pengaduan. Unsur ini mengacu pada kejelasan sistem mekanisme
dan prosedur pelayanan. Dengan demikian, jika dilihat dari nilai hasil IKM
yang dinilai rendah, maka penerima layanan dapat diasumsikan bahwa alur
pelayanan Pusat PVTPP kurang sederhana sehingga agak menyulitkan
penerima layanan dalam memproses perizinannya.
92 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
2. Waktu Penyelesaian
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Unsur ini menggambarkan lamanya
target waktu pelayanan untuk dapat menyelesaikan pelayanan dalam waktu
yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Beberapa
pelayanan yang diselenggarakan oleh Pusat PVTPP lintas Eselon 1.
Pelaksanaan pelayanan Pusat PVTPP selama ini sudah menyesuaikan dengan
prosedur yang berlaku. Dengan demikian, jika dilihat dari nilai hasil SKM
penerima layanan memberikan nilai yang rendah terhadap unsur ini maka
diasumsikan penerima layanan menganggap bahwa pemberian pelayanan di
Pusat PVTPP belum sesuai dengan janji layanan yang ditetapkan.
3. Kompetensi Pelaksana
Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana dalam menyelesaikan seluruh
proses pelayanan. Unsur ini menggambarkan kemampuan/keahlian dari
pelaksana dalam melayani, menjelaskan peraturan perudang-undangan dan
prosedur perizinan pertanian dengan cara yang professional dan dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Dengan demikian, jika
dilihat dari nilai hasil SKM penerima layanan memberikan nilai yang rendah
terhadap unsur ini maka diasumsikan bahwa pemberian pelayanan kurang
jelas dalam menjelaskan proses atau prosedur perizinan pertanian.
Pada dasarnya, tiga unsur di atas mengerucut pada satu persoalan, yaitu terkait
seberapa lama waktu penyelesaian pelayanan, dari mulai pengguna layanan
mengajukan permohonan hingga mereka memperoleh produk perizinan yang
diurusnya.
Hal ini dapat dimaklumi mengingat dalam menjalankan fungsi pelayanan,
terutama perizinan pertanian, Pusat PVTPP tidak bekerja sendiri. Pusat PVTPP
berfungsi sebagai pintu gerbang dan pintu keluar untuk administrasi perizinan
pertanian, sedangkan proses teknisnya tetap ditangani oleh Eselon I teknis (Ditjen
Tanaman Pangan, Ditjen Perkebunan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian,
93 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
Ditjen Hortikultura, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Litbang
Pertanian, Badan Karantina Pertanian).
Jika dibandingkan dengan nilai SKM tahun 2018 dan tahun 2017, maka trennya
dapat dilihat pada grafik 10.
Grafik 10. Tren Nilai SKM Pusat PVTPP Tahun 2017 s.d Tahun 2019
94 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
IV. KENDALA DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan capaian kinerja kegiatan tahun 2019, kegiatan pelayanan permohonan hak
PVT sudah telah melampaui target yang ditetapkan, hal ini dikarenakan sosialiasi yang
tepat sasaran yaitu ke Perguruan Tinggi sebagai Lembaga yang menanamkan ilmu dan
menciptakan SDM pemulia. Kegiatan pelayanan pendaftaran varietas lokal dan hasil
pemuliaan telah melampaui target yang ditetapkan. Banyak faktor yang terkait dengan
pencapaian ini, salah satu terkait dengan adanya kerjasama melalui Memorandum of
Understanding (MoU) untuk percepatan proses pendaftaran varietas lokal dengan
BP2TP sebagai koordinator dari BPTP seluruh Indonesia.
Kinerja pelayanan perizinan dari tahun ke tahun selalu melebihi target, hal ini karena
kepentingan ada di pihak pemohon yaitu untuk kepentingan izin peredaran produk dan
perlindungan hukum produk yang diedarkan pemohon. Selain itu juga adanya fasilitasi
prasana dan sarana bagi pengguna layanan serta kualitas layanan yang terus
ditingkatkan.
Pusat PVTPP merupakan unit kerja pelayanan publik yang sifatnya pasif dan lebih
banyak menunggu permohonan yang masuk. Selama kurun waktu 5 tahun lebih Pusat
PVTPP hanya mengukur target kinerja berdasarkan jumlah permohonan yang masuk.
Trend capaian kinerja selama 5 tahun khususnya pelayanan perizinan pertanian selalu
melebihi target, sementara untuk pelayanan PVT dan Pendaftaran Varietas Tanaman
berfluktuasi antar tahun. Ke depan Pusat PVTPP perlu lebih proaktif, karena dibalik
layanan perizinan atau perlindungan yang diberikan ada tanggung jawab dalam
pengawasannya di lapang. Selain itu pemahaman masyarakat masih sangat beragam
tentang manfaat pendaftaran, perlindungan dan perizinan, sehingga berbagai kegiatan
promosi perlu terus dilakukan.
Berdasarkan capaian kinerja dan nilai IKM Pusat PVTPP tahun 2019, secara umum
dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna layanan atas pelayanan yang
diberikan oleh Pusat PVTPP adalah baik. Namun demikian, terdapat beberapa
tantangan dan telah ditindaklanjuti dengan beragam program dan kegiatan untuk
perbaikan ke depan antara lain:
95 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
No Permasalahan Tindak Lanjut
1 Sistem online permohonan hak PVT dan Pembayaran layanan PVT belum maksimal
Perbaikan Sistem Pembayaran PNBP di tahun 2019 dan merger dua aplikasi tahun 2020
2 Formulir Permohonan PVT yang rumit Simplifikasi formulir 3 Beberapa pembayaran Tarif Iuran PVT
terkendala Revisi Penurunan biaya tarif (Iuran Tahunan) khusus untuk perseorangan dan lembaga penelitiian
4 Biaya PVT dianggap cukup mahal Revisi PP Tarif sedang diajukan tahun 2019 untuk penurunan tarif iuran tahunan dan biaya pemeriksaan untuk kategori
5 Trust Pemohon dan Pemegang Hak PVT kepada PVTPP masih kurang untuk melaksanakan pemeriksaan
Peningkatan SDM dan pembangunan infrastruktur. Kode etik. SOP yang jelas
5 Petugas verifikator perlu peningkatan dalam menerapkan service excellence
Pelatihan Pelayanan Prima
6 Petugas Teknis/LO belum optimal Evaluasi berkala pelaksanaan tugas LO dan sistem insentif serta dilengkapi dengan sarana prasana yang memadai.
7 Sistem, Mekanisme dan Prosedur dinilai belum sederhana
Efisiensi prosedur dengan Ditjen Teknis dan pembaharuan sistem daring layanan pupuk/pestisida dengan pemangkasan tahapan-tahapan.
8 Petugas verifikator kurang memahami keseluruhan layanan perizinan
Adanya pelatihan / training tentang jenis-jenis layanan dari Ditjen Teknis sehingga verifikator paham secara komprehensif tentang layanan baru Perputaran penugasan verifikator layanan
9 Petugas Teknis/LO belum optimal Evaluasi berkala pelaksanaan tugas LO dan sistem insentif serta dilengkapi dengan sarana prasana yang memadai
10 Belum semua jenis layanan perizinan benih dan peternakan dilakukan evaluasi bersama
Perlu adanya evaluasi bersama untuk penyederhanaan prosedur, monitoring dan evaluasi, serta aplikasi.
11 Jaringan internet sering mati, aplikasi benih tanaman sering terjadi masalah seperti : pemohon tidak bisa mengupload dokumen, verifikator tidak bisa mengunduh file untuk di verifkasi, membuka aplikasi lama.
Koordinasi dengan Pusdatin.
12 Implimentasi sistem online pendaftaran varietas tanaman belum optimal
Sosialisasi aplikasi pendaftaran varietas on line
13 Memangkas waktu proses penerbitan tanda daftar
Perubahan regulasi
14 Sistem online belum penyempurnaan Penyempurnaan dan implementasi sistem online
15 Pengguna layanan belum memahami teknis pendaftaran peredaran hortikultura
Bimbingan teknis pendaftaran peredaran varietas
16 Banyak permohonan pelepasan varietas dalam Sidang TP2VH ditolak dan permintaan perbaikan
Koordinasi dan rapat khusus dengan anggota tim untuk melakukan pencerahan tentang pelepasan varietas
96 |
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019
V. PENUTUP
Laporan Tahunan Pusat PVTPP Tahun 2019 merupakan paparan capaian kinerja
pelayanan Pemberian Hak Perlindungan Varietas Tanaman, Pendaftaran Varietas
Tanaman, dan Pelayanan Perizinan pertanian serta kegiatan dan upaya yang telah
dilakukan oleh Pusat PVTPP dalam meningkatkan pelayanan public yang mengacu pada
tagline Pusat PVTPP yaitu Profesional, Responsif, Integritas, Maksimal dan Ansipatif.
Laporan ini dibuat untuk dapat menginsipirasi para pihak di dalam dan di luar Pusat
PVTPP untuk dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan kegiatan ke depan.
Demikian laporan tahunan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kegiatan Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun anggaran 2019 dan
sebagai bahan pengambilan evaluasi dan pengambilan kebijakan tahun 2020, sehingga
visi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebagai unit kerja
pelayanan publik yang Profesional, Responsive, berIntegritas, Maksimal dan Antisipatif
(PRIMA) dapat terwujud.