35
MIKROEKONOMI Dosen : Sri Mulianingsih SE, M.Si Kata “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu OIKOS (keluarga, rumah tangga) dan NOMOS (mengurus, mengatur). Masalah Kelangkaan(SCARCITY) merupakan kondisi : Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain. Aspek – aspek kelangkaan, terdiri dari : a. Banyaknya permintaan daripada ketersediaan barang tersebut b. Masih lemahnya koordinasi antar kelompok c. Terbatasnya SDA dan SDM Permasalahan Ekonomi : 1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik (dilihat dari sudut pandang sederhana) a. Masalah Produksi b. Masalah Distribusi c. Masalah Konsumsi 2. Pokok Masalah Ekonomi Moderen ( kelangkaan dan pilihan) Menjawab 4 (Empat) pertanyaan : What (Apa) yang diproduksi How (Bagaimana) cara memproduksinya Who (Siapa pelaku prodksi) For Whom (Untuk siapa) diproduksi Ilmu Ekonomi : Adalah suatu studi tentang bagaiman manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan –pilihan dalam menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya secara maksimal (mencapai kepuasan maksimum) . dpl. Sumber daya terbatas tapi kebutuhannya yang tidak terbatas

Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

MIKROEKONOMI

Dosen : Sri Mulianingsih SE, M.Si

Kata “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu OIKOS (keluarga, rumah tangga)

dan NOMOS (mengurus, mengatur).

Masalah Kelangkaan(SCARCITY) merupakan kondisi :

Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Aspek – aspek kelangkaan, terdiri dari :

a. Banyaknya permintaan daripada ketersediaan barang tersebut

b. Masih lemahnya koordinasi antar kelompok

c. Terbatasnya SDA dan SDM

Permasalahan Ekonomi :

1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik (dilihat dari sudut pandang sederhana)

a. Masalah Produksi

b. Masalah Distribusi

c. Masalah Konsumsi

2. Pokok Masalah Ekonomi Moderen ( kelangkaan dan pilihan)

Menjawab 4 (Empat) pertanyaan :

What (Apa) yang diproduksi

How (Bagaimana) cara memproduksinya

Who (Siapa pelaku prodksi)

For Whom (Untuk siapa) diproduksi

Ilmu Ekonomi :

Adalah suatu studi tentang bagaiman manusia baik secara individu dan secara

berkelompok, membuat pilihan –pilihan dalam menggunakan sumber daya yang

terbatas untuk memenuhi keinginannya secara maksimal (mencapai kepuasan

maksimum) . dpl. Sumber daya terbatas tapi kebutuhannya yang tidak terbatas

Page 2: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

BIAYA OPORTUNITAS(Opportunity Cost)

Manusia bahkan Negara juga termasukmahluk social yang tidak bisa menciptakan

kebutuhannya sendiri (menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan). Berdasarkan hal

tersebut penting adanya PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

Dua cabang ilmu ekonomi adalah :

1. Teori Mikroekonomi atau teori harga (Price Theory) :

Mempelajari perilaku ekonomi dari setiap unit pengambilan keputusan secara

individu seperti konsumen, pemilik sumber daya, dan perusahaan dalam suatu

perekonomian bebas.

2. Teori Makroekonomi

Mempelajari perekonomian secara keseluruhan (agregat). Pelaku-pelaku ekonomi

RTK, RTP, Pemerintah dan L/N.

Analisis Keseimbangan (Ekuilibrium) :

1. Analisis Keseimbangan Parsial

Studi mengenai unit pengambilan keputusan secara individu dan bekerjanya

mekanisme pasar individu yang dipandang secara terpisah.

2. Analisis Keseimbangan Umum

Mempelajari perilaku semua unit pengambilan keputusan secara individu dan semua

jenis pasar, secara simultan.

ILMU EKONOMI POSITIF DAN NORMATIF

Ilmu Ekonomi Positif

Mempelajari tentang apa atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang

dihadapi suatu masyarakat sebenarnya diselesaikan.

Ilmu EkonomiNormatif

Mempelajari tentang apa yang seharusnya atau bagaimana masalah-masalah

ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat seharusnya diselesaikan.

PERANAN ASUMSI DALAM METODE ILMIAH EKONOMI :

Page 3: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya)

a. Asumsi Rasinalitas

RTK berusaha memaksimumkan kepuasan ((Utilitu maximization assumption)

RTP berusaha memaksimumkan keuntungan (Propitmaximization assumption)

b. Asumsi Ceteris Paribus

Bahwa yg mengalami perubahan hanyalah variable yg secara eksplisit dinyatakan

berubah, sepanjang dalam model analisis tdk diasumsikan sebagai variabelnyg

nilainya ditentukan oleh variable lain harus dianggap tetap.

2. Asumsi khusus Teori Ekonomi Mikro

a. Asumsi ekuilibrium Parsial

Tg mengasumsikan tidak adanya timbal balik antara tindakan-tindakan ekonomi

yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian dimana peleku

ekonomi tersebut berada.

b. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian . Misal : Ketika harga

barang naik maka konsumen dapat melakukan penyesuaian.

4 (empat) pelaku ekonomi :

1. RTK (Rumah tangga konsumen)

2. RTP (Rumah tangga produsen)

3. Pemerintah

4. L/N (luar negeri)

MODEL EKONOMI SIKLUS PERPUTAEAN (CIRCULAR FLOW}

Kegiatan Ekonomi 2 Sektor

1. Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten (belum adanya peran lembaga keuangan)

2. Coeak Perekonomian Moderen

Kegiatan Ekonomi 3 Sektor (Perekonomian Tertutup)

Kegiatan Ekonomi 4 Sektor (Perekonomian Terbuka)

RTK memberikan factor-faktor produksi :TK, Modal, Tanak, Skill/ Kewirausahaan

RTP memberikan aktifitas berupa balas jasa :Upah, Bunga, Sewa, Laba.

KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI (Production Possibility Frontier)

Page 4: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Kurva yang menunjukkan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai

oleh masyarakat dengan menggunakan seluruh factor produksi yang dimilikinya.

Maka dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi lebih banyak barang maka harus

mengurangi atau mengorbankan barang yang lain.

PERMINTAAN(DEMAND)

Hukum Permintaan : Harga naik, jum;ah barang yang diminta turun

VICE VERSA harga turun, jumlah barang yang diminta naik.

(Ceteris Paribus)

Persamaan Permintaan ;

Qd = a-bP di mana : a = konstanta b= slope (kemiringan) NEGATIF

Faktor- factor yang mempengaruhi permintaan

Demand = f {Px, Ps, Pk, Income, Selera, Intensitas Kebutuhan Konsumen,

Perkiraan harga di masa depan, Jumlah Penduduk}

PERUBAHAN dan PERGESERAN PERMINTAAN

Pergeseran Permintaan

terjadi ketika Px berubah

Pergerakan Permintaan

Terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain Px.

Permintaan individual dan Permintaan Pasar.

Permintaan individual : permintaan yg dilakukan oleh satu orang atas barang dan jasa

pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat.

Permintaan pasar : permintaan yg dilakukan oleh beberapa atau sekelompok orang

atas barang dan jasa pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat (PENJUMLAHAN

SECARA HORIZONTAL PERMINTAAN –PERMINTAAN INDIVIDU).

JENIS PERMINTAAN PASAR :

Page 5: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

1. Permintaan efektif : permintaan yang diikuti daya beli (Purchasing Power)

masyarakat (transaksi dilakukan).

2. Permintaan potensial : permintaan yang diikuti daya beli masyarakat (namun

transaksi belum dilakukan).

3. Permintaan absolut : permintaan yang tidak diikuti pembelian dan tidak memiliki

daya beli (ingin membeli tapi tidak berdaya beli).

PENAWARAN (SUPPLY)

Hukum Penawaran : Harga naik, jumlah barang yang ditawarkan naik

VICE VERSA harga turun, jumlah barang yang ditawarkan turun

(Ceteris Paribus)

Fersamaan Penawaran :

Qs = -c + dP slope positif

Faktor- factor yang mempengaruhi penawaran :

Supply = f {Px, Ps, Biaya Produksi, Pajak, Tujuan-tujuan perusahan, Teknologi,

Perkiraan harga barang di masa datang}

PERUBAHAN dan PERGESERAN PENAWAEAN

Pergeseran Penawaran

terjadi ketika Px berubah

Pergerakan Penawaran

Terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain Px.

Penawaran individual dan Penawaran Pasar.

Penawaran individual : jumlah barang atau jasa yang ditawarkan seorang produsen

pada waktu dan tempat dan tingkat harga tertentu.

Page 6: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Penawaran pasar : jumlah barang atau jasa yang ditawarkan beberapa / sekelompok

produsen pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat. (PENJUMLAHAN SECARA

HORIZONTAL PENAWARAN-PENAWARAN INDIVIDU).

KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)

Qd = Qs

Kelebihan Permintaan(excess demand) : Qd > Qs (produsen menaikkan harga)

Kelebihan Penawaran (excess supply): Qs > Qd (produsen menurunkan harga)

Konsep Elastisitas dan Aplikasinya A. Elastisitas Permintaan

Manfaat dari Menaksir Elastisitas Permintaan :

Bagi Perusahaan : menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan

penjualan.

Bagi Pemerintan : menjadi alat untuk meramalkan keberhasilan

kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.

Elastisitas Permintaan& Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas harga permintaan (Price elasticity of demand) mengukur perubahan jumlah

permintaan barang terhadap suatu perubahan dalam harga.

Faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga :

1. Tingkat Substitusi

2. Jumlah pemakai

3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen

4. Jangka waktu

I. Elastisitas Titik (Point elasticity)

EPx = dX .Px

dPx X

Page 7: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

II. Elastisitas Busur (Arc elasticity)

EPx = dX .( Px1 + Px2) : 2

dPx (X1 + X2) : 2

III. Elastisitas Harga Silang (Cross elasticity)

EPc = dX . Py

dPy X

di mana :

Py = harga barang lain

Ada tiga macam hubungan antara barang X dengan barang lain Y

Epx < 0 = hubungan Komplementer

Epx > 0 = hubungan Substitusi

Epx = 0 = hubungan Netral

IV. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

EP = dX . M

dM X

di mana : M = Money (Income konsumen)

Elastisitas Busur Pendapatan :

EPi= dX .( M1 + M2) : 2

dM (X1 + X2) : 2

BIla :

Epi> 0 = Barang Normal

Epi< 0 =Barang Inferior

Epi<1 =Barang Kebutuhan Pokok

Epi >1 = Barang tidak pokok (Mewah)

Soal

Periode Px Py Qx Qy M

1 5 10 50 100 1000

2 12 9 40 95 1100

3 15 7 35 80 1200

Page 8: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

TOTAL REVENUE dan Elastisitas Harga dari Permintaan

TR = P.Q AR = TR / Q MR = dTR / dQ

Bila : TR > TC = Laba TR < TC = Rugi

TR = TC = BEP

Di mana : TR = Total Revenue

AR = Average Revenue

MR = Marginal Revenue

TC = Total Cost

Bila Ep > 1 , maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga

akan menjadi lebih besar.

Bila Ep = 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga

akan tetap.

Bila Ep < 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga

akan menjadi lebih kecil.

TR naik pada saat Ep > 1 yaitu Ep dari kurva permintaan / AR lebih dari 1 yg

berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.

TR maksimum pada Ep = 1

TR turun pada saat Ep < 1 yg berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan

permintaan kurang dari 1%

B. Elastisitas Penawaran Yaitu menggambarkan derajat kepekaan fungsi penawaran terhadap perubahan

yang terjadi pada variable-variabel yang mempengaruhinya (mengukur resposip

penawaran sebagai akibat perubahan harga).

Es = Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan

Persentase Perubahan Harga

Page 9: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Jangka Waktu Analisis dan Elastisitas Penawaran :

1. Jangka sangat pendek

Waktu di mana ketika para penjual tidak dapat merubah penawarannya

(Penawaran bersifat in elastis sempurna)

2. Jangka Pendek

Waktu di mana kapasitas alat-alat produks yang tidak dapat ditambah, kenaikan

produksi dilakukan dengan menggunakan factor-faktor produksi secara lebih

intensif (Penawaran bersifat tidak elastis).

3. Jangka Panjang

Waktu di mana produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah

ditambah dalam jangka panjang (Penawaran bersifat elastis).

SURPLUS EKONOMI 1. Surplus Konsumen : kepuasan atau kegunaan (Utility) tambahan yang

diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari

harga yang konsumen bersedia membayarnya.

Supermarginal : kemampuan belinya di atas rata-rata harga pasar (eksklusif)

Marginal: kemampuan belinya sama dengan rata-rata harga pasar (paling

rasional).

Submargimal : kemampuan belinya dibawah rata-rata pasar (paling realistis)

2. Surplus Produsen :penerimaan tambahan yang diperoleh oleh seorang produen

dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga

yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.

Supermarginal : menjual produknya dibawah harga pasar (prinsip orang CINA)

Marginal : menjual produknya sama dengan harga pasar (harga bandrol)

Submarginal : menjual produknya di atas harga pasar (bersifat eksklusif)

Note : Surplus Konsumen berada pada daerah segitiga di atas harga keseimbangan.

Surplus produsen berada pada daerah segitiga di bawah harga

keseimnbangan.

Page 10: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

EFISIENSI PASAR DAN KEGAGALAN PASAR

Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi :

Incomplete Information

Monopoly Power

Externality (social cost)

Public Goods (Non Rival, Non exclusive, Non divisible=tidak dapat dibagi-bagi)

Altruism Goods (kemanusiaan)

KEGAGALAN PASAR (MARKET FAILURE) adalah ketidak mampuan dari

suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien (terjadi ketika pasar gagal

mengalokasikan sumber daya secara efisien ).

Penyebab Kegagalan Pasar :

1. Barang bersama (Common goods)

Dasar adanya system persaingan adalah adanya “hak pemilikan” diberikan kepada

sekelompok / golongan orang tertentu.

2. Adanya unsur ketidak sempurnaan pasar

Alokasi sumber-sumber ekonomi yg efisien tdk dapat diserahkan pada mekanisme

pasar karena adanya “monopoli”, hal ini disebabkan mobilitas, produksi yang

terbatas, tingkat pendidikan rendah, minimnya pengembangan teknologi,

kurangnya tenaga wirausaha.

3. Barang Publik

Barang public merupakan barang yang tidak eksklusif dan tdk bersaing untuk

mendapatkannya. Sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider)

yaitu tanpa membayar, sehingga hanya pemerintah yang bersedia menyediakan.

4. Eksternalitas

Eksternalitas adalah dampak sampingan yang ditimbulkan oleh kegiatan

mengkonsumsi atau memproduksi. Eksternalitas negative (biaya eksternalitas)

Misal : Limbah, Polusi

5. Adanya pasar yang tidak lengkap

6. Adanya kegagalan informasi

7. Kekuatan Pasar

DEAD WEIGHT LOSS ; adalah hilangnya surplus konsumen (income riel) akibat

adanya praktek monopoli, pajak,kuota/tariff dan distorsi lainnya.

Page 11: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAMINTERVENSI PASAR

1. Intervensi Pemerintah secara langsung

a. Penetapan harga maksimum (ceiling price): tujuannya utk

melindungi konsumen/ untuk menjaga stabilitas harga pasar agar

kenaikan harga yg ditetapkan produsen tdk terlalu tinggi (disebut Harga

Eceran tertinggi / HET). Contoh : BBM, Tarif KA, Obat.

HET dibawah Harga Keseimbangan, di mana daerah diantara Harga

Keseimbangan dan HET merupakan Pasar Gelap.

b. Penetapan harga minimum (floor price) : tujuan untuk melindungi

produsen, di mana harga dasar yg ditetapkan pemerintah di atas Harga

Keseimbangan, Contoh : Gabah Kering, apabila dasar tetap tidak ada yg

membeli, maka pemerintah membeli melalui BULOG.

Note : Ceiling Price dan Floor Price akan mendorong timbulnya Pasar Gelap (Black

Market) yaitu daerah di luar keseimbangan.

2. Intervensi Pemerintah secara tidak langsung

a. Penetapan Pajak(Tax)

Pajak yg dikenakan pada produsen, mendorong kenaikan harga jual dan

mengurangi permintaan.

Melindungi produsen DN, pemerintah menaikkan tariff pajak barang impor.

b. Pemberian Subsidi

Subsidi menyebabkan harga jual turun dan menambah permintaan.

Subsidi biasanya diberikan untuk produsen bahan kebutuhan pokok, untuk

perusahan yang baru berkembang agar bisa bersaing dengan barang impor.

Note : Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Pebawaran (bentuk kurva) akan

mempengaruhi besar kecilnya dampak dari kebijakan pemerintah.

Page 12: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Tujuan Konsumen adalah mencapai Kepuasan Maksimum

Asumsi utama :

1. Commodities : makin banyak barang yg dikonsumsi makin besar manfaatnya

2. Utility (manfaat) digunakan sbg dasar pengambilan keputusan konsumen (Teori Utility

dan MarginalUtility)

3. Konsep : The Law of Diminishing Marginal Utility

4. Transitivity (konsistensi preferensi) :bila barang X lebih disukai dari Y dan Y lebih disukai

dari Z maka barang X lebih disukai dari Z.

5. Perfrct Knowledge : konsumen memiliki pengetahuan sempurna thdp keputusan

konsumsinya.

2 (dua) pendekatan dalam teori perilaku konsumen :

1. Teori Kardinal

2. Teori Ordinal

PENDEKATAN KARDINAL

Konsep Teori Kardinal :

1. Kegunaan (Utility) dapat dihitung secara nominal disebut UTIL

2. Kegunaan mengkonsumsi berdasarkan perbandingan harga dengan manfaat yg

diperoleh

3. Total Utility (TU) merupakan kegunaan yg diperoleh dari konsumsi.

Marginal Utility (MU) adalah tambahan kegunaan karena tambahan konsumsi 1unit.

MU = d TU

d Q

4. Total uang yang dikeluarkan adalah jumlah unit dikali harga satuan

5. Kepuasan Maksimumterjadi pada saat MUx=Px

Hukum Nilai Guna Marginal yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Marginal

Utility)

‘Tambahan nilai guna yg diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan

menjadi semakin sedikikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya

terhadap barang tsb pada waktu bersamaan.

Page 13: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY mulai berlaku pada saat MU

TURUN.

SATURATION POINT (Titik Jenuh) terjadi pada saat MU=0 dan TU maksimum.

PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA : syarat yg harus dipenuhi adalah setiap rupiah yg

dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan

memberikan nilai guna marginal yg sama besarnya.

MUa =MUb = MUc

Pa Pb Pc

PENDEKATAN ORDINAL

Menurut Teori Ordinal, kepuasan TIDAK dapat dihitung tetapi hanya dapat

dibandingkan. Teori Ordinal menggunakan Kurva Kepuasan Sama (Indiference Curve)

Ciri-ciri Kurva Indiferensi :

1. Kemiringan /Slope Negatif. Menunjukkan apabila ingin mengkonsumsi barang X

lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.

2. Cembung ke titik ORIGIN (CONVEX). Derajat penggantian antar barang konsumsi

semakin menurun , berkaitan dengan hokum GOSSEN, di mana apabila titik

tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan

atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.

3. Tidak Saling Berpotongan. Hal ini berkaitan dengan asumsi bahwa masing-masing

kurva IC menunjukkan tingkat kepuasan yang sama.

4. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.

Kurva Kepuasan Sama / Kurva Indiferen) (IC) adalah kurva yg menggambarkan

gabungan dan kombinasi 2 (dua) jenis barang pada saat konsumsi yang akan

memberikan NILAI GUNA (UTILITY) kepuasan sama besarnya.

Indiference Map (Peta Indiferensi) : sekumpulan kurva indiferen dihadapi oleh

seorang konsumen. Menggambarkan beberapa pilihan tingkatan utility yang

berbeda untuk seorang konsumen dalam memuaskan konsumsi barangnya.

IC akan dibatasi oleh Garis Anggaran / Budget Line (BL). BL menunjukkan

berbagai gabungan barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah

pendapatan tertentu.

Page 14: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN (Demand) DENGAN IC

IC yang memberikan beberapa tingkatan utility dapat membentuk kurva demand pada

masing-masing IC yang paling memenuhi kebutuhan konsumennya.

TINGKAT BATAS SUBSTITUSI (The marginal Rate of Substitution) : MRS

Penggantian marginal substitusi (MRS) adalah penggantian marginal barang X untuk

barang Y yang menunjukkan jumlah barang Y dapat dikorbankan oleh konsumen

untuk memperoleh satu satuan tambahan barang X pada kurva indiferen yang sama.

MRSxy = - dY / dX

PRICE CONSUMPTION CURVE (PCC)& DEMAND CURVE

PCC disebut juga Price Expansion Curve karena menggambarkan

perkembangan harga.Kurva yang menggambarkan kepuasan (utility)

maksimum konsumsi atas KOMBINASI PRODUK kepada konsumen pada

berbagai tingkat HARGA menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi

terhadapperubahan harga suatu barang, sedangkan harga barang lain dan

pendapatan tidak berubah.

Kurva Demand barang dapat diturunkan dari titik titik pada kurva PCC,

menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

Dengan demikian PCC memiliki hubungan dengan elastisitas harga, yaitu :

1. Membantu menentukan nilai elastisitas harga dari permintaan, yang

menggambarkan tingkat respon konsumen terhadap perubahan harga.

2. Ketika harga berubah, PCC juga menunjukkan jumlah permintaan barang

lain di sumbu vertical, sehingga elastisitas silang dari ppermintaan dapat

diketahui.

3. Secara Grafik slope PCC menunjukkan nilai elastisitas harga.

Hubungan antara PCC dengan Elastisitas Harga :

Apabila PCC berslope negative, maka E > 1 (Elastis)

PCC berslope horizontal, maka E = 1 (unitary elatic)

PCC berslope positif, maka E < 1 (In elastic)

Page 15: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

INCOME CONSUMPTION CURVE & ENGEL CURVE

ICC menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan

kepuasan maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkatPENDAPATAN

(menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap pendapatan,

seandainya harga-harga relative tetap).

Kenaikan pendapatan di mana rasio harga relative tetap akan menggeser garis

anggaran BL ke kanan SEJAJAR dengan BL sebelumnya.

Pergeseran BL tsb akan menggeser titik keseimbangan konsumen.

Kepuasan maksimum terjadi pada saat IC bersinggungan dengan BL.

ICC merupakan garis yang menghubungkan berbagai titik keseimbangan

konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.

Penurunan ICC adalah KURVA ENGELKurva Engel menunjukkan beragam

jumlah barang yang dibeli pada tingkat pendapatan yang berbeda (hubungan

antara jumlah pendapatan konsumen dengan jumlah permintaan barang yang

dikonsumsi). Kurva Engel diperkenalkan oleh ekonom ERNEST ENGEL ‘

Berdasarkan kurva Engeldapat diukur derajat kepekaan perubahan

pendapatan yang berakibat pada derajat kepekaan jumlah barang yang

diminta.

Kurva Engel ber slope positif, namun pada titik pendapatan tertentu ber slope

negative.

EFEK PENDAPATAN DAN EFEK SUBSTITUSI

EFEK SUBSTITUSI (Substitution Effect) : Perubahan dalam konsumsi sebuah

barang akibat perubahan HARGA barang tersebut, dengan tingkat utilitas yang tetap

konstan. Efek Substitusi dimulai pada titik keseimbangan pertama menuju

keseimbangan ke dua pada kurva IC awal.

Page 16: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

EFEK PENDAPATAN (Income Effect) : Perubahan dalam konsumsi sebuah

barang akibat naiknya DAYA BELI, dengan harga relative tetap konstan. Efek

Pendapatan dimulai pada titik keseimbangan ke dua kurva IC awal ke titik

keseimbangan pada IC baru.

EFEK TOTAL : EFEK SUBSTITUSI + EFEK PENDAPATAN

Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG NORMAL

Contoh : Penurunan harga pangan (bila P turun, Qd naik).

Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga turun maka

garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan bawah) sehingga kondisi

konsumen pindah ke titik B pada IC baru (garis putus-putus). EFEK SUBSTITUSI dari

titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan GARIS PENDAPATAN yang

sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah). Sedangkan EFEK PENDAPATAN

adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik Bpada IC baru). Maka :

Efek Substitusi dan Efek Pendapatan Positif.

Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG INFERIOR

Contoh : Penurunan harga ikan asin (Bila P turun, Qd naik sedikit)

Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga ikan asin

turun maka garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan ATAS) sehingga

kondisi konsumen pindah ke titik B pada IC baru (garis putus-putus). EFEK SUBSTITUSI

dari titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan GARIS PENDAPATAN

yang sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah). Sedangkan EFEK

PENDAPATAN adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik B pada IC baru).

Maka : (EFEK SUBSTITUSI > EFEK PENDAPATAN) dan Efek Pendapatan NEGATIF.

Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG GIFFEN

(Bila P pangan turun, Qd pangan turun, karena konsumen beralihke Qd sandang).

Barang GIFFEN : adalah barang yang memiliki kurva DEMAND yang menaik karena

efek pendapatan (Positif)>efek substitusi (negatif).Bila harga makanan turun,

permintaan justru turun.

Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga ikan asin

turun maka garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan PALING ATAS)

dimana Qd pangan menjadi paling sedikit, pada kondisi konsumen pindah ke titik B

pada IC baru (garis putus-putus).

Page 17: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

EFEK SUBSTITUSI dari titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan

GARIS PENDAPATAN yang sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah).

Sedangkan EFEK PENDAPATAN adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik B

pada IC baru).

Maka : (EFEK PENDAPATAN < EFEK SUBSTITUSI) dan Efek Pendapatan NEGATIF.

TEORI Perilaku Produsen

(Teori Produksi)

Fungsi produksi menghubungkan input dan output. Q = f( K.L)

Dalam menggunakan factor froduksi berlaku Hukum :

The Law Of Diminishing Return (DLDR) ; hokum penambahan hasil yang semakin

menurun . Konsep DLDR dikemukakan ekonom Inggris DAVID RICARDO (1772-1823)

1. Produksi dengan Satu Macam Faktor Produksi Variabel

Produk Total (Total Product) = TP Produk Rata-rata (Average Product)== AP

Marginal Product = MP= dTP / dL AP = TP / L

Tiga Tahapan Produksi :

Tahap 1. Ketika MP meningkat = tahap memigkat (INCREASING RETURNS)

(dari titik 0 s/d persinggungan MP dan AP)

Taha] 2. MP berkurang = tahap yang semakin berkurang(Diminishing Returns)

(dari persinggungan MP dan AP s/d MP=0)

Tahap 3. MP negative = tahap pengembalian negative (Negative Returns).

(dari MP=0 s/d MP negatif).

Analisis Jangka Waktu Produksi :

1. Jangka Pendek (Short Run) : bila sebagian factor produksi jumlahnya tetap dan

yang lainnya berubah (variable). Misal Modaltetap, TK berubah.

Page 18: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

2. Jabgka Panjang (Long Run): semua produksi dapat berubah dan ditambah sesuai

keburuhan (semua factor produksivariabel).

Analisis Jangka Pendek berlaku untuk M tetap dan TK variabel

Barang Modal (M) dianggap sebagai factor produksi tetap, produksi ditentukan

berdasarkan alokasi TK.

Konsep DLDR mulai berlaku pada saat MP turun.

Contoh : USAHA TANI

Tanah (Hektar)

TK TP MP AP Tahap (Region)

1 1 150 150 150 PERTAMA

1 2 400

1 3 810

1 4 1080 270 270 KEDUA

1 5 1290

1 6 1440

1 7 1505

1 8 1520

1 9 1440 -80 160 KETIGA

1 10 1300

KURVA dapat digambarkan dari data di atas.

2. Produksi dengan Dua Macam Faktor Produksi Varibel

Q = f K, L)

Modal :

o Modal atas dasar sumber : modal sendiri, modal asing

o Modal atas dasar bentuk : modal konkret, modal abstrak

o Modal atas dasar kepemilikan : modal individu, modal umum

o Modal menurut sifat : modal tetap, modal lancer

Isoquant : Kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang

menunjukkan kombinasi dua factor produkdi guna menghasilkan TINGKAT

PRODUKSI yang sama.

Ciri-ciri Isoquant sama dengan ciri-ciri Kurva Kepuasan Sama (IC).

Isoquant di batasi oleh kendala / Garis BIaya : ISOCOST

Isocost : kurva yang menunjukkan kedudukan dari titik-titik yang

menunjukkan kombinasi factor produksi (TK, M) yang di beli produsen dengan

sejumlah anggaran tertentu.

Page 19: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

ISOQUANT TIDAK seluruhnya ber slope negative, karena produsen yang

rasional tidak akan beroperasi pada ke dua ujung isokuan karena tingkat

output yang sama dapat diproduksi dengan menggunakan input TK dan M

dalam jumlah yang lebih rendah.

EFISIENSI EFEKTIF tercapai pada waktu isokuan bersinggungan dengan isokos.

Jalur ekspansi (EXPANSION PATH) :

o Jalur Ekspansi Jangka Pendek :garis yang menghubungkan titik-titik

keseimbangan produsen apabila salah satu M atau TK berubah

sedangkan yg lain berubah (wariabel).

o Jalur Ekspansi Jangka Panjang : garis yang menghubungkan titik-titik

keseimbangan produsen apabila semua input variable berubah.

Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) : pada kurva Isokuan

Adalah tingkat substitusi marjinal yang semakin menurun, artinya berapa

jumlah salah satu input harus dikonpensasikan akibat penambahan satu unit

input lainnya, sehingga tingkat output (keluaran) dapat dipertahankan.

MRTSLK= dK / dL= MP1 /MP2

Contoh :TOTAL OUTPUT pada ISOKUAN :

Kombinasi CAPITAL (K) LABOUR (L) TOTAL OUTPUT

A 50 1 1500

B 45 2 1500

C 41 3 1500

D 38 4 1500

Contoh :Total expenditure pada ISOKOS :

Kombinasi K (Price = 150)

L (Price = 100)

Total Expenditure

A 8 0 1200

B 6 3 1200

C 4 6 1200

D 2 9 1200

E 0 12 1200

Page 20: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

KONSEP BIAYA Konsep Biaya Produksi

Biaya Langsung

Biaya Biaya Tidak Langsung (Overhead Cost pada pabrik/industry}

Biaya eksplisit (nyata/ terdapat pembayaran kas)

Biaya implisit (biaya non kas)

Biaya kesempatan (peluang) atau Konsep Biaya Ekonomi

Biaya Incremental/ biaya relevan (biaya yang timbul akibat adanya keputusan

yang dibuat.

Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost)

Konsep Akuntansi Biaya :

Merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses

pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta

menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya (REPORT).

PERILAKU BIAYA PRODUKSI

BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Fungsi Biaya Total (Total Cost): TC = f(Q)

TC = TFC + TVC ATC = TC / Q AFC = TFC / Q

AVC = TVC / Q = w /APL MC = dTC / dQ = w / MPL maka :

ATC = AFC + AVCdi mana :

AFC = Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost)

AVC = Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost)

MC = Biaya Marjinal (Marginal Cost)

AP = Average Product (Produk Rata-rata)

Page 21: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

MP = Marginal Product (Produk Marginal)

W = wage (upah)

Contoh :

Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC

0 USD 60 60 60 -- - - -

1 60 20 80 60 20 80 20

2 60 90

3 60 45

4 60 80

5 60 195

Kurva biaya produksi jangka pendek dapat digambarkan dari table di atas

BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG

Biaya Total Jangka Panjang (Long Run Total Cost ) LTC = f(Q)

Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang LAC = LTC / Q

Biaya Marginal Total Jangka Panjang LMC = d LTC / d Q

Kurva Jangka Panjang membentuk *AMPLOP (ENVELOPE CURVE)* dari Kurva Jangka

Pendek, sebab dalam jangka pendek biaya terendah dari suatu AC tidak mengganbarkan

biaya produksi yang paling minimum untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, karena

masih terdapat lkapasitas produksi (AC) yang lain yang dapat meminimumkan biaya

produksi.

Beberapa kemungkinan bentuk Kurva LRAC :

1. Kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi sangat cepat juga mengalami

kenaikan. Artinya kenaikan produksi sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi

yang sangat menguntungkan (yaitu AC sangat cepat pengurangannya), tetapi pada

tingkat produksi yang relative rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud.

Conto : Industri yang terdiri dari banyak perusahaan yang masing-masing berukuran

kecil.

2. Kurva LRAC pada awalnya skala ekonomi sangat menguntungkan, tetapi juga tidak

berlangsung lama karena diikuti oleh kurva LAC yang datar yang berarti pada tahap

Page 22: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan ekonomi. Contoh :

dalam industri terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan

kecil.

3. Kurva LAC ber slope negatif dan cembung, dalam industri terdiri dari kanya beberapa

perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannya. Biasanya skala ekonomi tetap

wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasar.

Beberapa factor yang dapat menimbulkan SKALA EKONOMI :

1. Spesialisasi

2. Membeli bahan baku dakam jumlah besar

3. Side Effect Positive (misal : limbah yang dimanfaatkan menjadi pupuk)

Kurva LRAC menyerupai bentuk U disebabkan Eccnpmic Of Scale atau Increasing

Return to Scale : yang menyatakan bahwa kurva LRAC bergerak kekanan semakin

menurun. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi karena para pengusaha

bisa memperbesar fasilitas produksi sehingga terjadi penghematan biaya produksi

(menyebabkan LRAC menjadi rendah).

Kurva AVC dan AC (jangka pendek) berbentuk Umencerminkan bahwa kegiatan produksi

dipengaruhi oleh hukum The Law of Diminishing Return (jika penambahan sejumlah

tertentu biaya produksi tetap ditambahkan, justru akan menyebabkan penambahan jumlah

produksi yang semakin sedikit).

Kurva MC menyerupaai bentuk U disebabkanIncreasing Cost (biaya biaya per unit

meningkat) adalah jumlah biaya produksi akan meningkat dengan semakin banyaknya

jumlah output yang dihasilkan.

Konsep Pembelajaran/ pengalaman(Learning Cost) :

Adalah sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara WAKTU yang diperlukan

untuk produksi dan JUMLAH kumulatif unit yang diproduksi.Jika produksi telah dilakukan

beberapa kali maka persentase Learning dapat dengan mudah diperoleh dari catatan-

catatan produksi

Page 23: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Konsepnya :

1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan efisiensi.

2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk

mengerjakan satu satuam unit produk berkurang dengan tingkat konstanta tertentu.

ASUMSI Learning Curve :

1. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu atau unit produk tertentu akan berkurang setiap kali tugas tersebut dilakukan.

2. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu akan menurun pada suatu tingkat penurunan.

3. Pengurangan waktu akan mengikuti pola yang dapat diprediksi.

PASAR PERSAINGAN

P,Sempurna__________Monopolistik_____________Oligopoli________Monopli

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Karakteristik :

1. Banyak penjual dalam pasar

2. Homogeneous Product (Produk homogeny)

3. Perfect Knowledge (pengetahuan sempurna)

4. Small Relative Output (output perusahaan < output pasar)

5. PRICE TAKER (menerima harga yg ditentukan pasar)

6. Free ENTRY and EXIT

Permintaan dan Penawaran, Penerimaan dalam Pasar Persaingan Sempurna :

Kurva Industri D = S

Kurva Perusahaan : ELASTIS SEMPURNA

D = S= AR = MR = P karena PRICE TAKER

TR = P.Q ber slope positif LURUSkarena HARGA TETAP.

Page 24: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

KEUNTUNGAN & KERUGIAN JANGKA PENDEK :

Tingkat output terbaik (optimum) ketika P> AC. (Prsh memaksimumkan laba)

MR = MC karena penambahan output akan mengurangi laba. Kondisi ini

dapat juga sebagai kondisi disebut BEP ( titik impas atau Break Even Point) disebut

juga Minimum Loss artinya perusahaan memproduksi sampai saat MR = MC.= P = D.

Ketika P <AC tapiP > AVC . (Prsh meminimumkan biaya total)

Berproduksi minimal pada saat VC = TR atau P = AVC dalam hal ini perusahaan

hanya menanggung kerugian biaya tetap FC.

SHUT DOWN POINT (titik penghentian usaha) pada saatP<AVC Dalam hal ini

perusahaan tidak mampu menutupi biaya tetap. (Perusahaan free EXIT)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG : SMC = LMC

Sehingga MR=MC

Pada saat SAC = P adalah kondisi tidak mengalami kerugian (Not Suffering Loss).

Dalam jangka panjang P.P.Sempurna tidak ada insentif bagi perusahaan untuk EXIT –

ENTRY karena laba NOL (Zero Profit). Maka jika Laba < 0 perusahaan EXIT

dan jika Laba > 0 perusahaan EXIT.

Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC

Kurva Industri Jangka Panjang (Long Run Supp;y : LS):

1. Industri Skala Biaya Konstan(CONSTANT COST INDUSTRY)

Kurva LS Horizontal karena penambahan input produksi akibat masuknya

perusahaan=perusahaan baru, TIDAK akan menaikkan harga factor produksi.

2. Industri Skala Biaya Menaik (INCREASING COST INDUSTRY)

Kurva LS ber slope POSITIF karena masuknya perusahaan baru menyebabkan

harga factor produksi NAIK.

3. Industri Skala Biaya Menurun (DECREASING COST INDUSTRY)

Kurva LS ber slope Negatif karena masuknya perusahaan baru menyebabkan

harga factor produksi TURUN (adanya efisiensi skala besar / LARGE SCALE

ECONOMIES).

Maka dapat disimpulkan kebaikan dan keburukan Pasar Persaingan Sempurna

(TUGAS).

Page 25: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Contoh :

Q P FC VC TC MC AFC AVC ATC TR AR MR 0 150 100 0 100 - - - - - - -

1 150 100 100 200 100 100 100 200 150 150 150

2 150 100 180

3 150 100 240

4 150 100 380

5 150 100 400

6 150 100 480

7 150 100 530

8 150 100 780

9 150 100 1260

10 150 100 1800

Dari table di atas dapat digambarkan KURVA BIAYA dan KURVA PENERIMAAN.

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA :

Note :

Pasar Persaingan Tidak Sempurna akan menyebabkan berkurangnya

kesejahteraan masyarakat karena adanya DEAD WEIGHT LOSS (Kerugian Bobot

Mati). Semakin sedikit produsen dalam industri maka semakin besar dead weight

loss.

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Karakteristik :

1. Terdiri atas banyak pembeli dan penjual

2. Perusahaan sedikit kekuasaan mempengaruhi pasar (PRICE SEARCHER)

3. Barang sejenis/ homogen, tapi berbeda corak (differensiasi produk)

4. Promosi penjualan harus aktif

5. Kurva Demand sangat elastis (karena banyak barang SUBSTITUSI yang serupa)

6. EXIT – ENTRY masih mudah

Pemaksimuman Keuntungan jangka pendek MR = MC

Page 26: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Ketidak efisienan pasar Monopolistik disebabkan : P > MC dan Kapasitas berlebih

(Excess Capasity).

Kurva demand adalah menurun sedikit demi sedikit, akibatnya kurva MR tidak

berimpit dengan kurva demand : MR < D.

Adanya Diferensiasi produk ini, produsen dapat mengendalikan harganya dan dengan

demikian menghadapi kurva demand yang ber slope negatif.

EKUILIBRIUM JANGKA PENDEK DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS :

SMC = MRyaitu pada tingkat output ini P > AVC.

EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS :

LMC = MR di mana perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis menerima laba

ekonomi dalam JANGKA PENDEK, maka perusahaan lain akan ENTRY ke industry dalam

Jangka Panjang. Hal ini menyebabkan kurva demand dari masing-masing perusahaan

bergeser kebawah karena setiap perusahaan sekarang mempunyai pangsa pasar yang

lebih kecil sampai seluruh keuntungan habis.

PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLI

Karakteristik :

1. Few number of Firms

2. Homogen or differentiated product

3. Interdependence Decisions : harga jual tidak mudah berubah / menjaga pelanggan

4. Non Pricing Competition : Advertensi / iklan harus intensif

5. EXIT – ENTRY sulit

6. Kurva Demand kurang elastis : MR < D

7. Melakukan penelitian & pengembangan produk (R & D).

Kekurangan Pasar Oligopoli :

1. Ketimpangan distribusi pendapatan

2. Skala Ekonomi sebagai hambatan perusahaan baru memasuki industry.

3. Harga tinggi dan stabil akan mendorong inflasi

4. Bisa mengarah ke monopoli (barang sangat terkenal dan rumit)

Page 27: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Hubungan Antar Perusahaan dakam Pasar Oligopoli :

1. Oligopoli dengan Kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Jumlah produksi dibagi berdasarkan banyaknya jumlah permintaan efektif dipasar

terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.

- Model KARTEL : OPEC

- Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership)

2. Oligopoly tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Setiap tindak tanduk perusahaan akan di respon oleh perusahaan pesaing.

Perusahaan A menaikkan harga, perusahaan pesaing tidak ikut menaikkan harga, jika

perusahaan A menurunkan harga, perusahaan pesaing menurunkan harga lebih besar.

ENTRY dalam pasar oligopoly sulit, karena adanya hambatan :

1. Skala Ekonomi

2. Perbedaan Biaya Produksi

3. Sifat-sifat produksi yang istimewa

Jenis – jenis Pasar Oligopoli :

1. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)

Barang yang diproduksi bersifat identic.Contoh : Air Mineral

2. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)

Contoh : Motor dikuasai merek Honda, Yamaha dan Suzuki

Model – model Oligopli :umumnya berlakuDALAM JANGKA PENDEK

1. Oligopoli Model COURNOT

Dianggap hanya ada dua perusahaan (Duopoly, produk identic dan tidak perlu biaya

dalam menghasilkannya (biaya produksi nol).Contoh : AIR.

2. Oligopoli Model BERTRAND

Perusahaan dalam duopoly menganggap bahwa perusahaan pesaing tidak akan

mengubah harga. Untuk mencapai keseimbangan kedua perusahaan akan bersaing

dalam harga.

3. Oligopoli Model EDGEWORTH

Page 28: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Dalam model ini, perusahaan dianggap memiliki kapasitas produksi yang terbatas.

Mekanisme kerja oligopoly model ini mirip dengan model Bertrand.

4. Oligopoli Model CHAMBERLIN

Dalam model Cournot, Bertrand dan Edgeworth, kedua perusahaan pada ke tiga

model tersebut TIDAK pernah mengenal ketergantungan dan tidak pernah belajar

dari pengalaman. Dalam model Chamberlin, kedua perusahaan menyadari bahwa

adanya saling ketergantungan. Tanpa melalui perjanjian atau kolusi, duopolies ini

menetapkan harga-harga yang sama, menjual jumlah yang sama, dan

memaksimumkan keuntungan nersama mereka.

5. Oligopoli Model SWEEZY (KINKED DEMAND CURVE)

Dalam model oligopoly ini perusahaan dianggap mengenal saling ketergantungan di

antara anggota.Meskipun demikian, mereka tidak berkolusi dalam menentukan

kebijakan perusahaan masing-masing. Fungsi permintaan model ini berbentukgaris

bengkok (patah), yang menunjukkan terdapat KETEGARAN HARGA (kekakuan harga)

dalam oligopoly.

Perusahaan A menaikkan harga, perusahaan pesaing tidak ikut menaikkan harga, jika

perusahaan A menurunkan harga, perusahaan pesaing menurunkan harga lebih besar.

(Model Sweezy ini untuk menjelaskan Oligopoli dengan produk HETEROGEN / tidak

identik).

6. Oligopoli Model KARTEL TERPUSAT(Centralized Cartel)

Jenis Kartel yang ekstrim adalah yang membuat seluruh keputusan untuk seluruh

perusahaan anggota (mengarah kepada cara penyelesaian Monopoli). Kartel tersebut

membagi keuntungan total kartel berdasarkan persetujuan semua anggota yang telah

disepakati.

7. Oligopoli Model KARTEL BERBAGI PASAR (Market Sharing Cartel)

Perusahaan-perusahaan anggota bermufakat tentang pangsa pasar yang dimiliki

masing-masing.Meski sedikit lebih bebas disbanding kartel terpusat, tetapi pada

kondisi tertentu juga bisa mengarah ke monopili.

8. Oligopoli Model KEPEMIMPINAN HARGA (Price Leadership)

Merupakan bentuk kerjasama tidak sempurna dimana perusahaan-perusahaan dalam

industry oligopoly secara diam-diam (tanpa kesepakatan resmi) memutuskan untuk

menetapkan harga yang sama dengan pemimpin harga untuk industry teraebut.

Page 29: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR OLIGOPOLI :

Seorang oligopolies dalam jangka pendek juga dapat memperoleh keuntungan, mencapai

kondisi pulang pokok ataupun mengalami kerugian. Dalam JANGKA PANJANG,

perusahaan oligipolis akan keluar (EXIT) dari industri kecuali ia dapat memperoleh laba

atau setidaknya mencapai pulang pokok dengan membuat skala operasi yang terbaik. Jika

dalam jangka panjang bisa dicapai keuntungan, maka perusahaan akan membuat

hambatan agar perusahaan lain sulit masuk (ENTRY) industri.

PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

Karakteristik :

1. Perusahaan bertindak sebagai Industri (produsen tunggal)

2. PRICE MAKER

3. Adanya hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk pasar monopoli.

4. Iklan tidak begitu penting

5. Pengembangan Teknologi penting.

6. Jika ingin menjual lebih banyak,maka harga diturunkan (MR < P),

maka kurva MR berada dibawah kurva D.

7. Kurva demand industry berslope negatif.

8. Kurva TR berbentuk U terbalik karena HARGA TURUN

Note : Monopoli bisa timbul apabila perusahaan bisa menguasai seluruh

penawaran bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi komoditi itu.

JANGKA PENDEK DALAM PASAR MONOPOLI : PENDEKATAN TOTAL DAN

PENDEKATAN MARJINAL.

Keuntungan Total : TR > TVC

Kerugian Total : TR < TVC

MR = SMC di mana kemiringan kurva MR lebih kecil daripada kemiringan

kurva SMC (membuktikan bahwa pada tingkat output ini P > AVC .

Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila MR = SMC.

Tingkat output terbaik itu lebih kecil daripada tingkat output di mana

P = SMC. (ingat dalam pasar monopoli kurva MR < D ).

Page 30: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR MONOPOLI :

LMC = MR dimana dalam jangka panjang monopolis akan tetap

beroperasi hanya jika ia memperoleh keuntungan atau setidak-tidaknya

mencapai kondisi pulang pokok (BEP).

P

Q

TR

MR

TC

MC

AC

Keuntungnan Per Unit (P – AC)

Keuntungan Total (TR-TC)

8 0 - 6 - - -

7 1 8

6 2 9

5,5 2,5 10

5 3 12

4 4 20

3 5 35

Dari table di atas dapat digambarkan kurva-kurvanya.

PERATURAN MONOPOLI :

PENGENDALIAN HARGA

Dengan menetapkan harga maksimum pada tingkat dimana SMC memotong

kurva Demand D, pemerintah dapat mendorong monopolis itu untuk

meningkatkan output sampai tingkat yang harus diproduksi industry jika diatur

sepanjang batas persaingan sempurna. Peraturan ini juga mengurangi keuntungan

monopolis itu.

Pajak LUMP-SUM

Dengan membebankan pajak lump-sum (misal : pajak izin usaha, pajak

keuntungan), pemerintah dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan

keuntungan monopolis tanpa mempengaruhi harga komoditi atau output.

Pajak Per – Unit

Pemerintah dapat pula mengurangi keuntungan monopolis dengan membebankan

pajak per-unit.Akan tetapi dalam kasus ini, monopolis dapat mengalihkan

sebagian beban pajak per-unit kepada konsumen, dalam bentuk harga yang lebih

tinggi dan output komoditi yang lebih kecil.

Page 31: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

DISKRIMINASI HARGA

Seorang monopolis dapat meningkatkan TR dan keuntungannya untuk suatu

tingkat output tertentu dengan melakukan diskriminasi harga. Monopolis

mengenakan harga yang berbeda untuk komoditi yang sama di pasar yang

berbeda sedemikian rupa sehingga unit terakhir dari komoditi yang dijual disetiap

pasar memberikan MR yang sama.

Jenis Monopoli yang tidak dilarang :

1. Monopoly by Law

Monopoli oleh Negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi Negara dan

menguasai hajat hidup orang banyak.

2. Monopoly by Nature

Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan

lingkungan tertentu.

3. Monopoly by Lisence

Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

Page 32: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

QUIZ 1.Kerjakan di buku tulis.

1. Berikan contoh jenis-jenis komoditi / barang untuk :

a. Permintaan yang Elastis, In elastis, Unitary, Elastis Sempurna dan In Elaastis

Sempurna.

b. Penawaran yang Elastis, In elastis, Unitary, Elastis Sempurna dan In Elaastis

Sempurna.

2. Berikan beberapa contoh kasus barang Giffen!

(dalam menjelaskan efek substitusi dan efek pendapatan)

3. Hitung MP, AP pada soal di atas (Teori Produksi) dan berikan region I, II,III kemudian

jelaskan kondisi tersebut. Tunjukkan mulai berlakunya The Law of Diminishing Return.

4. Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC pada soal di atas (Konsep Biaya), gambarkan kurva

biaya tersebur!

QUIZ 2. Kerjakan di buku tulis.

1. Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar Persaingan

Sempurna), gambarkan kurva biaya dan kurva penerimaan tersebut !

2. Hitung AC, MC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar Monopoli), gambarkan

kurva biaya dan kurva penerimaan tersebut !

3. Jelaskan kebaikan dan keburukan dari :

Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Monopolistik

Pasar Oligopoli

Pasar Monopoli

4. Berikan beberapa contoh barang / komoditi dari :

Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Monopolistik

Pasar Oligopoli

Pasar Monopoli

Page 33: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar

Persaingan Sempurna), gambarkan kurva biaya dan kurva penerimaan

tersebut !

5. Kondisi Ekuilibrium adalah bila jumlah komoditi yang ditawarkan (Qs) dan jumlah

komoditi yang diminta (Qd) adalah sama selama periode yang sama.

Bila : Qd = 300-5Px

Qs = -100 + 15 Px

Tentukan : Nilai harga ekuilibrium (Pe) dan kuantitas ekuilibrium (Qe) dan gambarkan

kurvanya.

6. Gambarkan dan jelaskan dengan singkat :

a. Aliran sirkulasi perekonomian 2 (dua) sektor.

b. Dampak Pajak (Tax) bagi produsen dan konsumen pada sepasang sumbu yang

sama.

7. Jelaskan pernyataan berikut :

a. Kurva AVC (Average variable Cost), kurva AC (Average cost), kurva MC

(Marginal Cost) dan kurva LAC (Long run Average Cost) berbentuk huruf “U”.

b. 3 (tiga) faktor yang bisa menimbulkan SKALA EKONOMI bagi perusahaan.

Page 34: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

PASAR FAKTOR PRODUKSI

Persaingan Sempurna dalam Pasar Produk dan Pasar Faktor Produksi

Maksimisasi Keuntungan dan Kombnasi Faktorproduksi dengan Biaya Terendah :

MPa= MPb = 1 = 1di mana : MP = Produk Marjinal MC = Biaya Marjinal

Pa Pb MCx Px A dan B = Faktor Produksi X = Komoditi Akhir

KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN UNTUK 1(SATU) FAKTOR PRODUKSI VARIABEL

MRx = Px dan MRPa = VMPa

MRPa = MPa . MRx

VMPa = MPa .Px

Di mana :

MRx = Penerimaan Marjinal perusahaan

MRPa = Penerimaan Marjinal produk factor produksi A

VMPa = Nilai Produk Marjinal dari Faktor Produksi A

Makin banyak unit factor produksi A yang digunakan, MPa, maka MRPa akhirnya akan MENURUN. Bagian yang menurun dari skedul MRPa adalah SKEDUL PERMINTAAN perusahaan untuk factor produksi A.

Qa Qx MPa MRx = Px MRPa= VMPa Pa

3 6 - $ 10 - $ 20

4 11 5 10 $ 50 20

5 15 4 10 40 20

6 18 3 10 30 20

7 20 2 10 20 20

8 21 1 10 10 20

PERPOTONGAN KURVA PERMINTAAN PASAR DAN PENAWARAN PASAR UNTUK FAKTOR

PRODUKSI MERUPAKAN HARGA EKUILIBRIUM FAKTOR PRODUKSI DAN JUMLAH FAKTOR

PRODUKSI YANG DIGUNAKAN.

Page 35: Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya) a. Asumsi Rasinalitas

S E W A (RENT) : adalah setiap pembayaran bagi penggunaan factor produksi yang

melebihi dan di atas jumlah minimum yang dibutuhkan untuk mendorong munculnya

penawaran factor produksi (konsep jangka panjang).

SEWA SEMU(Quasy Rent) : adalah pembayaran yang tidak perlu dilakukan dalam jangka

pendek untuk mendorong terciptanya penawaran factor produksi. Sewa semu = TR - TVC

Persaingan Sempurna dalam Pasar Faktor Produksi