Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dapat
menyusun Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar tahun 2016 – 2020. Hal
ini dimaksudkan guna menentukan arah dan pedoman yang rasional untuk mencapai tujuan dan
sasaran, menentukan kebijakan dan program serta kegiatan yang lebih jelas dan konkrit untuk
mengevaluasi kinerja yang lebih kondusif. Tujuannya untuk merumuskan dan menjabarkan tujuan
utama organisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi yang ada.
Penyusunan Rencana Strategis tahun 2016 – 2021 merupakan pedoman dalam rangka
pencapaian tujuan agar tepat sasaran sebagai salah satu alat mengukur dan mengevaluasi
akuntabilitas kinerja.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan Rencana Strategis ini masih belum sempurna.
Menyadari keterbatasan yang ada, maka kami berharap semua pihak dapat memberikan saran dan
masukan demi sempurnanya penyusunan lebih lanjut.
Blitar, 26 Agustus 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar
Drs. MUCHSON, M.AP Pembina Utama Muda
NIP. 19630219 198903 1 007
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….…………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….... …………... 1
1.2 Landasan Hukum …...…………………………………………………………..... 1
1.3 Maksud dan Tujuan …………..………………………………………………..… 2
1.4 Sistematika Penulisan …………………………………………..…………….…. 2
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDAGDA KOTA BLITAR …….................... 5
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ………………………………………...... 5
2.2 Sumber Daya Dinas Perindag Daerah Kota Blitar ……………………………..... 6
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perindag Daerah Kota Blitar …………....................... 7
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .………………..… 7
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ……………. 9
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD.. 9
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih .……………………………………………………………………................
9
3.3 Telaahan Renstra Kementrian / Lembaga dan Renstra Provinsi / Kota ............ 10
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis …………………..…………………………………………………………..
13
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ………………………………………………............. 14
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN …………………..… 16
4.1 Visi dan Misi ……………………………………………………………….……….... 16
iv
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……………………………......... 16
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………………………………………..
18
5.1 Perwujudan Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota
Blitar ………………………...
18
5.2 Sasaran dan Indikator Sasaran ……………………………………………………. 20
BAB VI
PENUTUP ................................................................................................................. 23
v
Daftar Tabel:
1. Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Perindag Daerah Kota Blitar
2. Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Perindag
Daerah Kota Blitar
3. Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan fungsi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan daerah Kota Blitar
4. Tabel 3.2 Identifikasi Isu –Isu Strategis ( Lingkungan Eksternal Lainnya ) Kota Blitar
5. Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian
Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah
6. Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
7. Tabel 3.5 Permasalahan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar
Berdasarkan Sasaran renstra SKPD Provinsi beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
8. Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar Berdasarkan Telaahan Rencana Tata ruang Wilayah beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
9. Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar berdasarkan Analisis KLHS beserta faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
10. Tabel 3.8 Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis
11. Tabel 3.9 Nilai Skala Kriteria
12. Tabel 3.10 Rata-Rata Isu-Isu Strategis
13. Tabel 4.1 Perumusan Perwujudan Visi
14. Tabel 4.2 Perumusan Visi
15. Tabel 4.3 Penyusunan Penjelasan Visi
16. Tabel 4.4 Perumusan Misi
17.Tabel 4.5 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
18. Tabel 4.6 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
19. Tabel 4.7 Penetuan Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
20. Tabel 4.8 Tujuan,Sasaran,Strategi dan Kebijakan
21. Tabel 5.1 Rencana Program, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
vi
Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangn Daerah Kota Blitar tahun 2011-
2015
22. Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
23. Lampiran Renstra 2011-2015
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota
Blitar Tahun 2011-2030 telah disahkan sebagai pedoman utama arah
pembangunan jangka panjang Kota Blitar. Untuk menjadikan pelaksanaan
pembangunan tersebut lebih sistematis, efektif dan terfokus maka
dibutuhkan perencanaan jangka menengah yang dituangkan dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) masing-
masing SKPD. RENSTRA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun
2016-2021 disusun untuk menjadi pedoman arah pembangunan bidang
Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal selama periode lima
tahun kedua pembangunan jangka panjang 2011-2030.
Dokumen ini disusun oleh tim perencana Dinas Perindustrian
Perdagangan dengan mempertimbangkan berbagai aspek strategis, yaitu
sumber daya yang dimiliki, proyeksi kebutuhan dan tantangan bidang
Industri Perdagangan dan Penanaman Modal selama lima tahun ke
depan. Penyusunan RENSTRA ini dilakukan secara partisipatif dengan
memperhatikan masukan-masukan dari stake holders bidang yang ada
pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar didasarkan pada
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;
2. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
3. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ;
4. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;
2
5. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Sistematika Dokumen Rencana Strategis :
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instanasi Pemerintah
8. Peraturan Daerah Kota Blitar No. 2 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Blitar Tahun 2005-2025.
9. Peraturan Daerah Kota Blitar No.---- Tahun 2016 tentang Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar Tahun 2016-2021.
10. Peraturan Daerah No. 4 tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Blitar
11. Peraturan Walikota Blitar Nomor 32 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Blitar
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Blitar adalah untuk menentukan arah dan
pedoman yang rasional untuk mencapai tujuan dan sasaran, menentukan
kebijakan dan program serta kegiatan secara lebih jelas dan konkrit
disertai standar pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
Selain hal tersebut juga dalam rangka menjabarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kedalam
perencanaan SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar adalah :
1. Memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan bidang
Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal di Kota Blitar
selama periode Tahun 2016-2021.
2. Sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar selama Tahun Anggaran
2016-2021.
3
3. Sebagai instrumen penilaian kinerja dalam penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Perinduatrian dan
Perdagangan Kota Blitar Tahun 2016-2021.
4. Sebagai alat dan instrumen koordinasi bagi segenap aparatur dan
lembaga terkait serta mitra kerja swasta
1.4 Hubungan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota
Blitar terpilih yang memuat sasaran dan strategi pembangunan daerah selama 5
(lima) tahun. Untuk menjabarkan serta mewujudkan amanat pembangunan jangka
menengah, diperlukan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dapat
menjadi acuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mendukung pencapaian
amanat dimaksud. Dokumen rencana dimaksud adalah Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Renstra Disperindag) yang memuat tujuan,
strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada RPJMD Kota
Blitar 2016 – 2021.
Keterkaitan antar dokumen perencanaan dalam sistem perencanaan
pembangunan dapat dilihat dalam diagram alir pada gambar 1.1. sebagai berikut :
Gambar.1.1.
Keterkaitan antar Dokumen Perencanaan dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya
RENJA SKPD
RENSTRA SKPD
RPJM Daerah
RKP Daerah
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan
Diacu
RKP
RPJP Daerah
RPJM Nasional
RPJP Nasional.
Diacu
Pedoman Dijabarkan
Diperhatikan Diserasikan
mell . Musrenbang
Pedoman
Pedoman
RAPBD
RAPBN
4
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan serta sistematika penulisan RENSTRA Perindustrian dan Perdagangan
BAB II. GAMBARAN UMUM
Berisi uraian tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya,
kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Mengemukakan identifikasi permasalahan yang dihadapi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dalam menjalankan tugas pokok fungsinya
disertai telaah berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan pembangunan bidang Industi Perdagangan dan Penanaman
Modal, meliputi visi misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
RENSTRA Lembaga vertikal bidang Perindustrian Perdagangan dan
Penanaman Modal , Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Blitar serta
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk menentukan isu-isu
strategis bidang Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal .
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan untuk kurun waktu pembangunan pertanian 5 tahun ke
depan.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Menguraikan rencana program dan kegiatan selama 5
tahun ke depan, disertai penjabaran indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif per tahun.
5
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN
PETERNAKAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Menunjukkan keterkaitan antara indikator kinerja RENSTRA Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dengan tujuan dan sasaran RPJMD Kota
Blitar 2016-2021.
BAB VII. PENUTUP
Menguraikan kesimpulan
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN DAERAH KOTA BLITAR
II.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2013 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kota Blitar dan Perda Walikota Blitar Nomor 32 Tahun
2014 tentang Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Blitar, sebagai Dinas yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah dengan tugas pokoknya, menjalankan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan
Penanaman Modal berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
4. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas
5. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah
tangga Dinas
6. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang
administrasi kepegawaian, kearsipan, ketatalaksanaan,
ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan dan
pelaksanaan tugas dinas.
7. Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi
pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan dan sarana
prasarana kerja.
8. Penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di
lingkungan kantor.
9. Penyelenggaraan standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kewenangan Daerah.
10. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Pablik (SPP) dan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
11. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
12. Pelaksanaan Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara
periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan.
6
13. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Perindustrian,
Perdagangan dan Penanaman Modal.
14. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal
secara berkala melalui sub domain website Pemerintah Daerah.
15. Pelaksanaan kordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas bidang Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Moda.
16. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.
STUKTUR ORGANISASI
Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Blitar, terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris dan 3 Kepala Bidang yaitu
Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bidang
Perdagangan dan Bidang Promosi dan Penanaman Modal dan HAKI
terdiri dari Sekretaris 2 (dua) sub bagian serta 3 (tiga) bidang yang
masing – masing bidang terdiri dari 2 (dua) seksi dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagai berikut :
1. Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan, memimpin,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan.
2. Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
administrasi perencanaan, pengkoordinasian program kerja unit kerja,
pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi
kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan di lingkungan
Dinas dan fungsinya :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas.
b. Pengkoordinasian dan menyiapkan bahan penyusunan
perencanaan dan program kerja masing masing bidang secara
terpadu.
c. Pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi bidang bidang di lingkungan Dinas,
d. Perumusan dan pelaksanaaan kebijakan teknis dan penyusunan
program/kegiatan Sekretariat
7
e. Pengkoordinasian dan Penyusunan Rencana Strategis
(Renstra),Rencana Kerja (Renja), dan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT)
f. Pengkoordinasian dan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
(RKA).
g. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Dokumen
Pelaksana Anggaran (DPA) dan Dokumen perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA).
h. Fasilitasi Penyusunan Penetapan Kinerja (PK).
i. Pengkoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan
penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Dinas.
j. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaaan urusan rumah
tangga dan Tata Usaha Dinas.
k. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi perjalan
Dinas, tugas tugas keprotokolan dan kehumasan
l. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi
perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan
penyelenggaraan rapat rapat dinas.
m. Fasilitasi pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan
asset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.
n. Fasilitasi pelaksanaan pemeliharaaan barang milik daerah yang
digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.
o. fasilitasi penyusunan pelaksaan kebijakan pengelolaan barang milik
daerah
p. Pengkoordinasian pengusulan penataan organisasi , tata laksana
dan produk hukum lainnya.
q. Penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian pelayanan
administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penata usahaan
keuangan.
r. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggung Jawaban
(SPJ) keuangan.
s. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan laporan capaian target
percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
t. Pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
8
u. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan standart Operasional
Prosedur (SOP) masing masing bidang dan standar Pelayanan
Publik (SPP).
v. Fasilitasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).
w. Fasilitasi pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) dan atau pelaksanaan pengumpulan pendapat lelanggan
secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pelayanan.
x. Fasilitasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
(LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota
(LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD)
y. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pengaduan
masyarakat di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
aa. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan bidang Perindustrian dan Perdagangan secara berkala
melalui sub domain wabsite Pemerintah Daerah
bb. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan kinerja Dinas.
cc. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariat mempunyai 2 sub bag terdiri dari :
- Sub Bag Umum, Kepegawaian dan kearsipan mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
a. Menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan
kebijakan operasional administrasi umum.
b. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi
dan pembinaan administrasi umum.
c. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan.
d. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum.
e. Melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan.
f. Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler,
upacara dan rapat dinas.
g. Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dan kehumasan.
9
h. Melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tata laksana.
i. Menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi
kepegawaian.
j. Melaksanakan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset
tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.
k. Melaksanakan kebijakan pengelolaan barang milik daerah.
l. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP),dan Standar
Pelayanan Publik (SPP),
m. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
n. Melaksanakan pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang
Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman modal.
o. Melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dan/atau melaksanakan pengumpulan pendapat pelanggan secara
periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan
p. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas pendataan
hasil kerja serta menyusun laporan kinerja di Sub Bagian Umum,
Kepegawaian dan Kearsipan
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris
seduai dengan bidang tugasnya.
- Sub Bag Keuangan dan Program mempunyai tugas dan fungsi :
a. Menyiapkan, mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan
perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi keuangan
dan program.
b. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi
dan pembinaan administrasi keuangan dan program
c. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana program
dan rencana anggaran yang mencakup rencana anggaran
operasional dan rencana anggaran kegiatan masing masing unit di
Lingkungan Dinas.
d. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan
administrasi keuangan dan program
e. melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA),
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dan Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran (DPPA)
f. melakukan kegiatan pelayanan administrasi pengelolaan keuangan
dan pertanggung jawaban keuangan.
10
g. Melaksanakan verifikasi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ),
h. melakukan Penata Usahaan Keuangan Dinas,
i. melaksanakan pengelolan Urusan Gaji Pegawai Dinas
j. menyiapkan Usulan Pejabat Pengelolaan Keuangan di Lingkup
Dinas.
k. Menyusun Reancana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana
Kinerja Tahunan (RKT).
l. Melakukan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan
kinerja.
m. Melaksanakan penyusun Penetapan Kinerja (PK).
n. Fasilitasi penyusunan Laporan Capaian target percepatan dan
penetapan Satandart Pelayanan Minimal (SPM).
o. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
p. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota
(LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
q. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan
hasil kerja serta penyusunan pelaporan kinerja administrasi
keuangan dan program.
r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Bidang Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
mempunyai tugas pokok dan fungsi sbagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian dan Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM), berdasarkan peraturan perundang
undangan dan kebijakan Kepala Dinas,
b. Penyusunan program/kegiatan di bidang Perindustrian dan Energi
Sumber daya Mineral (ESDM),
c. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi
dan pembinaan bina usaha perindustrian.
d. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standart,
prosedur dan kreteria bina usaha perindustrian dan ESDM,
e. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bina usaha
Perindustrian dan ESDM
f. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan pada
bidng perindustrian dan aneka usaha industri,
11
g. Pelaksanaan koordinasi dukungan dan fasilitasi aktivitas pada
usaha perindustrian dan aneka usaha industri.
h. Pelaksanaan Bimbngan tehnis usaha industri serta mendorong
meningkatnya kemapuan berusaha khususnya industri kecil
menengah.
i. Pelaksanaan rekomendasi penerbitan/perpanjangan Tanda Daftar
Industri dan Ijin Usaha Industri
j. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian pada bidang urusan
Industri dan aneka usaha industri.
k. fasilitasi pengurusan perijinan di bidang Energi dan Migas,
l. pengkoordinasian dan penyelenggaraan layanan energi dan migas.
m. Pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja dibidang
Perindustrian dan ESDM,
n. pelaksanaan moniroring evaluasi dan pelaporan pelasanaan tugas
pada bidang Perindustrian dan ESDM
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya
Bidang Industri dan Energi Sumber Daya Mineral mempunyai 2 Seksi
terdiri dari
- Seksi Aneka Industri dan Agro Industri yang mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada seksi Aneka Industri dan Agro Industri
b. Menyusun program/kegiatan di bidang Aneka Industri dan Agro
Industri,
c. merumuskan kebijakan teknis Aneka Industri dan Agro Industri;
d. Membina dan pengembangan usaha dari aspek manajemen,
permodalan dan pemasaran di bidang Aneka Industri dan Agro.
e. Melaksanakan pembinaan kelembagaan asosiasi industri;
f. Melaksanakan pengumpulan analisa data, diseminasi data sebagai
bahan penyusunan laporan bidang Aneka Industri dan Agro
Industri;
g. Melaksanakan gelar produksi Aneka Industri dan Agro Industri kecil
menengah;
h. melaksanakan pembinaan produksi yang berkaitan dengan
peningkatan mutu, standarisasi efisiensi dan
12
produktifitas,pengembangan desain maupun diversifikasi produk
Aneka Industri dan Agro Industri
i. Melaksanakan perencanaan analisis penyediaan, pemanfaatan
bahan baku Aneka Industri dan Agro Industri
j. memfasilitasi pengembangan dan penerapan teknologi di bidang
Aneka Industri dan Agro Industri
k. menyiapkan penerbitan rekomendasi ijin usaha bidang aneka
Industri dan Agro Industri
l. melaksanakan penerapan bidang usaha industri Aneka Industri dan
Agro Industri prioritas tingkat kota.
m. Memberkan Fasilitasi usaha dalam rangka pengembangan industri
kecil dan menengah Aneka Industri dan Agro Industri
n. memberikan perlindungan kepastian berusaha terahadap usaha
Aneka Industri dan Agro Industri;
o. melaksanakan penerapan standar, pengawasan mutu dan inovasi
usaha Aneka Industri dan Agro Industri;
p. melaksanakan pembinaan pemantauan dan penyusunan laporan
perkembangan usaha Aneka Industri dan Agro Industri;
q. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
tugas Seksi Aneka Industri dan Agro Industri;
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perindustrian dan Energi Sumber daya mineral (ESDM) sesuai
bidang tugasnya;
Seksi Industri Logam, Mesin, Kimia dan ESDM yang mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
a. Menyiapkan Bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada seksi Industri, logam, Mesin, Kimia, dan ESDM
b. Menyusun program/kegiatan dibidang Industri Logam, Mesin,
Kimia dan ESDM
c. merumuskan kebijakan teknis industri Logam, Mesin, Kimia dan
ESDM
d. membina dan mengembangkan usaha dari aspek manajemen di
bidang industri logam, Mesin, Kimia.
e. Melaksanakan pengumpulan, analisa data, diseminasi data
sebagai bahan penyusunan laporan bidang Industri logam, Mesin,
Kimia.
f. Melaksanakan gelar produk Industri Logam, Mesin, Kimia
13
g. melaksanakan pembinaan produksi yang berkaitan dengan
peningkatan mutu, standarisasi, efisiensi dan produktifitas,
pengembangan desain maupun diversifikasiproduk industri Logam,
Mesin, Kimia.
h. Memfasilitasi pengembangan dan penerapan teknologi di bidang
Industri Logam,Mesin, Kimia:
i. menyiapkan penerbitan rekomendasi izin usaha bidang Industri
Logam, Mesin, Kimia;
j. Memberikan fasilitas usaha dalam rangka pengembangan Industri
Logam, Medin, Kimia
k. memberikan perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha
industri logam, Mesin, Kimia dan ESDM.
l. Menyiapkan pemberian rekomendasi Izin Usaha Ketanagalistrikan
untuk kepentingan Umum (IUKU) yang sarana maupun energi
listriknya dalam kota.
m. Melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan penyusunan laporan
perkembangan usaha Industri Logam, Mesin,Kimia;
n. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
seksi Industri Logam, Mesin, Kimia
o. Mealaksanakan tugas lain diberikan oleh Kepala Bidang
Perindustrian dan Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) sesuai
bidang tugasnya.
4. Bidang Perdagangan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perdagangan berdasarkan
peraturan perundang undangan dan keabijakan Kepala Dainas;
b. menyusun program/kegiatan di bidang Perdagangan;
c. pembinaan manajemen, pemasaran, pengelolaan usaha, modal,
dan sarana usaha kepada pedagang non formal/ pedagang
golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan PKL.
d. Fasilitasi bantuan Modal, dan sarana usaha kepada pedagang non
formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pengembangan kerja
sama dan PKL, pedagang kecil dan PKL;
e. Pengembangan kerja sama dan PKL,pedagang kecil, menengah,
besar dalam rangka kemitraan.
f. Menyiapkan pembinaan perdagangan dalam rangka promosi
produksi dalam negeri;
14
g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi,
kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga;
h. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengawasan barang beredar
dan jasa;
i. Pembinaan perlindungan konsumen terhadap barang-barang yang
beredar dipasaran meliputi barang dalam keadaan terbungkus
(BDKT), Alat Ukur, takaran, timbangan dan perlengkapan (UTTP).
j. Fasilitasi pemberian rekomendasi perijinan, pendaftaran,
perusahaan di bidang perdagangan:
k. penyiapan data sebagai bahan penyusunan norma, standar,
prosedur dan kreteria bidang perdagangan;
l. pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang
perdagangan.
m. Pembinaan pengeandalian dan pelaporan kinerja di bidang
perdagangan;
n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas pada bidang perdagangan;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya;
Bidang Perdagangan terdiri 2 Seksi yaitu :
1. Seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan dengan tugas pokok fungsi
adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan Program kerja
pada seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan;
b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi
dan pembinaan bina usaha perdagangan;
c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Fasilitasi
Peningkatan Perdagangan.
d. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar,
prosedur dan kreteria bina usaha perdagangan
e. Menyiapkan data sebagai bahan pembinaan manajemen,
pemasaran, pengelolaan Usaha, Modal dan sarana usaha kepada
pedagang non forma/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang
kecil dan PKL
f. Menyiapkan bahan bantuan modal, dan sarana usaha kepada
pedagang non formal/pedagang golongan ekonomi lemah,
pedagang kecil dan PKL;
15
g. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi
kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga;
h. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoringdan evaluasi
kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga;
i. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
ijin/pendaftaran jasa bisnis dan jasa distribusi;
j. Melaksanakan pengawasan, pelaporan dan pelaksanaan wajib daftar
bagi perusahaan;
k. Melaksanakan pendataan, pembinaan dan pengawasan terhadap
penyedia jasa perdagangan meliputi pedagang formal, pedagang
non formal/pedagang golongan ekonomi lemah, pedagang kecil dan
penyedia jasa skala kota;
l. melaksanakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan,
penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan
evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah Kota.
m. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelaporan sistem
informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha disektor
perdagangan skala kota;
n. melaksanakan pemberian rekomendasi izin SIUP(Surat Ijin Usaha),
TDP (Taanda Daftar Perusahaan), API-Uangka pengenal Importir-
Umum bagi usaha perdagangan formal,
o. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin SIPTU PKL(Surat Ijin
Peamakai Tempat Usaha Pedagang Kaki Lima) bagi usaha
perdagangan non formal.
p. Melaksanakan pemberian rekomendasi lokasi pendirian tempat
penyimpanan migas;
q. Melaksanakan penyiapan rekomendasi pemberian izin pembukaan
kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas;
r. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin lokasi pendirian Stasiun
Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU),
s. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang bina
usaha perdangan
t. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
seksi Fasilitasi Peningkatan Perdagangan.
u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
Perdagangan sesuai bidang tugasnya;
16
2. Seksi Perlindungan Konsumen dengan tugas pokok fungsi sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada seksi Perlindungan Konsumen;
b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan
pembinaan Perlindungan Konsumen;
c. Menyusun rencana program dan/atau kegiatan Perlindungan
Konsumen
d. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standart,
prosedur dan kreteria Perlindungan Konsumen;
e. Menyiapkan data sebagai bahan pembinaan dan bimbingan teknis
dibidang Perlindungan Konsumen;
f. memberikan fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan metrologi legal
setelah memperoleh penilaian dari pemerintah yang didasarkan
rekomendasi provisi;
g. Memberikan fasilitasi standar ukur dan laboratorium metrologi legal;
h. Melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang ukur, takar timbang dan
perlengkapannya (UTTP) setelah melalui penilaian standar ukuran
dan laboratoriun metrologi ilegal;
i. Melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan
kerjasama metrologi legal;
j. memberikan penyuluhan dan pengamatan UTTP, barang dalam
kemasan terbungkus (BKDT) dan satuan internasional (ST);
k. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan
monitoring dan evaluasi serta pemberian rekomendasi izin
perdagangan barang kategori dalam pengawasan skala kota (SIUP)
Minuman Beralkohol golongan B dan C untuk pengecer dan penjual
langsung untuk di minum di tempat, pengecer, penjual langsung
untuk diminum di tempat untuk minuman beralkohol mengandung
rempah sampai dengan 15 %, SIUP bahan berbahaya dan
rekomendasi pedagang kayu antar pulau.
l. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen
m. Melaksanakan Sosialisasi, informasi dan publikasi tentang
perlindungan konsumen;
n. melaksanakan pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa
konsumen
17
o. melaksanakan pendaftaran dan pengembangan Lembaga
Pemberdayaan Konsumen swadaya Masyarakat;
p. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
dalam penyelenggaraan perlindungan Konsumen.
q. Melaksanakan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis pengawasan
barang beredar dan jasa;
r. Melaksanakan sosialisasi kebijakan dan pengawasan barang
beredar dan jasa;
s. Melaksanakan pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata
niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai
dengan konsumen akhir wilayah kota,
t. Memaberikan pertimbangan untuk perumusan kebijakan penerbitan
Surat Keterangan Asal (SKA) dan penelusuran asal barang;
u. menyiapkan data dalam rangka peningkatan pengawasan terhadap
perlindungan konsumen.
v. Melakukan kegiatan pelayanan tehnis dan administrasi pendataan
dan Perlindungan Konsumen
w. Melakukan pendataan hasil kerja pendataan dan perlindungan
konsumen
x. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas
pada Seksi Perlindungan Konsumen;
y. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perdagangan sesuai bidang tugasnya;
Bidang Promosi dan Penanaman Modal yang mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan tehnis perencanaan dan program kerja Bidang
Promosi dan Penanaman Modal;
b. Perumusan kebijakan teknis Promosi dan Penanaman Modal:
c. pelaksanaan kajian di bidang Penanaman Modal
d. Penyelenggaraan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
perkembangan penanaman modal;
e. fasilitasi kegiatan pameran dan promosi serta penyampaian
informasi perdagangan dan industri di tingkat lokal, nasional dan
internasional.
f. Pelaksanaan pemberian informasi industri, perdagangan, pengusaha
kecil dan menengah melalui media liflet, katalog, spanduk, websade,
papan sarana promosi;
18
g. Pelaksanaan kerjasama dengan swasta serta lembaga asosiasi
terkait lainnya dalam rangka kegiatan promosi dan penanaman
modal;
h. melaksanakan promosi dan sosialisasi terhadap calon penanam
modal.
i. Penyusunan rencana pengembangan investasi penanaman modal;
j. Fasilitasi sosialisasi informasi dan pembinaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI)
k. fasilitasi implementasi dan pelaporan SPM Penanaman Modal;
l. menyusun dan menetapkan kebijakan pengembangan penanaman
modal daerah dalam bentuk rencana umum penanaman modal
daerah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
m. Penyusunan peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber
daya daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber
daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi
dan besar
n. fasilitasi dan bimbingan teknis bidang perdagangan antar daerah.
o. Melaksanakan monitoring dan sosialisasi hasil hasil kesepakatan
kerjasama perdagangan antar daerah;
p. Melaksanakaan monitoring dan sosialisasi dumping, subsidi, dan
safeguard;
q. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
pada Bidang Promosi dan Penanaman Modal;
r. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya
Bidang Promosi dan Penanaman modal terdiri dari 2 Seksi adalah
sebagai berikut :
1. Seksi Promosi dan Pemasaran yang mempunyai tugas fungsi
sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Promosi dan Penanaman Modal;
b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi
dan pembinaan Seksi Promosi dan Pemasaran;
c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan seksi Promosi dan
Pemasaran;
19
d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standart,
prosedur dan kreteria Promosi dan Pemasaran.
e. Mempersiapkan dan mengusulkan kegiatan pameran dan promosi
serta penyampaian informasi perdagangan dan industri baik lokal,
nasional, dan internasional;
f. mempersiapkan pelaksanaan pameran industri, perdagangan,
pengusaha kecil dan menengah.
g. Menyampaikan informasi dan hasil tehnologi industri, dengan
media liflet, katalog, spanduk,webside, papan sarana promosi;
h. Melaksanakan pembinaan hubungan kerjasama dengan swasta
serta lembaga asosiasi terkait lainnya dalam rangka kegiatan
promosi;
i. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
tugas pada Seksi Promosi dan Pemasaran
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Promosi dan Penanaman Modal sesuai bidang tugasnya;
2. Seksi Fasilitasi Penanaman Modal dan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Fasilitasi Penanaman Modal dan Haki
b. mengumpulkan dan mengelola data Penanaman Modal;
c. menyiapkan rumusan naskah rancangan Peaturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Walikota tentang Penanaman Modal;
d. melakukan sosialisasi pelaksanaan peraturan perundangan
terkait Penanaman Modal dan Haki.
e. Melaksanakan analisis Iklim usaha dan peningkatan kerjasama
dengan dunia usaha dalam rangka pengembangan penanaman
modal;
f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan menetapkan
kebijakan pengembangan penanaman modal daerah dalam
bentuk rencana umum penanaman modal daerah sesuai dengan
program pembangunan daerah, berkoordinasi dengan pemerintah
provinsi;
g. Melaksanakan penyiapan penyusunan peta investasi daerah dan
identifikasi potensi sumber daya daerah terdiri dari sumber daya
20
alam, kelembagaan dan sumber daya amanusia termasuk
pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi, dan besar.
h. Melaksanakan promosi penannaman modal daerah baik di dalam
negeri maupun luar negeri;
i. melaksanakan fasilitasi perumusan dan penyusunan pedoman
tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan
penanaman modal yang menjadi kewenangan berdasarkan
pedoman tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu
kegiatan penanaman modal yang ditetapkan oleh Pemerintah.
j. Mengumpulkan dan menelola data kegiatan usaha penanaman
modal dan realisasi proyek penanaman modal;
k. memutakhirkan data dan informasi penanaman modal daerah;
l. melaksanakan penyampaian informasi dan promosi terkait
penanaman modal dengan media liflet, katalog, spanduk,webside,
papan sarana promsi;
m. Melaksanakan penyusunan pelaporan SPM Penanaman Modal;
n. fasilitasi sosialisasi, informasi dan pembinaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI);
o. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun
laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasanya;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya;
Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditentukan
pengimplementasian tugas dan fungsi yang berbentuk kegiatan tahunan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar yang merupakan unsur
lini di Pemerintah Kota Blitar secara structural.
Formulasi ini mencerminkan hubungan kerja sesuai dengan stuktur
organisasi yang ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Blitar agar capaian kinerja dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Blitar dan Peraturan Walikota Blitar Nomor : 32 Tahun 2014
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
21
Struktur Organisasi
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR
II.2 SUMBER DAYA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA
BLITAR
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar tersebut di atas, didukung oleh sejumlah personil
yang mengisi jabatan dan staf pelaksana sesuai stuktur yang telah
ditetapkan, sarana dan prasarana penunjang dan sumber pembiayaannya.
2.2.1 Keadaan Pegawai (Sumber Daya Manusia)
Keadaan pegawai di lingkungan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar pada tahun 2016 sebagaimana terdapat
pada tabel terlampir.
KEPALA DINAS
BIDANG PERINDUSTRIAN
DAN ESDM
1. Seksi Aneka Industri dan Agro Industri
2. Seksi Logam Mesin, kimia dan ESDM
BIDANG PERDAGANGAN
1. Seksi
Peningkatan Perdagangan
2. Seksi Perlindungan Konsumen
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sub Bag Keuangan dan Program
Sub Bag Umum , Kepegawaian dan
Kearsipan
BIDANG PROMOSI DAN PENANAMAN
MODAL
1. Seksi Fasilitasi Penanaman Modal & HAKI
2. Seksi Promosi & Pemasaran
SEKRETARIS
22
Tabel 2.1.1
Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan
GOLONGAN Jumlah KETERANGAN
Pembina Utama Muda (IV/c)
1 Orang
Pembina (IV/a) 3 Orang
Penata Tk. I (III/d) 7 Orang
Penata (III/c) 2 Orang
Penata Muda Tk.I (III/b) 4 Orang
Penata Muda (III/a) 2 Orang
Pengatur Tk.I (II/d) 0 Orang
Pengatur (II/c) 4 Orang
Pengatur Muda Tk.I (II/b) 3 Orang
Pengatur Muda (II/a) 1 Orang
Jumlah 27 Orang
Tabel 2.1.2
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural
ESELON JUMLAH KETERANGAN
Eselon II. 1 -
Eselon III 4 -
Eselon IV 8 -
Total 13 -
Tabel 2.1.3
Keadaan Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
JUMLAH KETERANGAN
S.2 1
S.1 16
SLTA 8
SLTP 2
SD -
Total 27
23
Tabel 2.1.4 Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
JUMLAH KETERANGAN
Laki – Laki 13
Perempuan 14
Total 27
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Perlengkapan)
Disamping sumber daya manusia yang profesional,
ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting
dalam mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi. Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana yang diharapkan mampu
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Adapun jenis
sarana dan prasarana yang dimiliki sampai saat ini terdapat dalam
tabel terlampir.
DATA ASET DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KOTA BLITAR
NO JENIS BARANG JUMLAH
1 Gedung 3 Unit
2 Kendaraan Dinas
Roda Empat 3 Unit
Roda Dua 8 Unit
3 Mesin Komputer 9 Unit
4 Mesin Ketik Manual 2 Unit
5 Pesawat Telepon 7 Unit
6 Listrik 1 Unit
7 PDAM 1 Unit
8 Kamera Foto 8 Unit
9 Meja Tamu 5 Unit
10 Jam Dinding 8 Unit
11 Brankas 2 Unit
24
12 Wirelees 2 Unit
13 Filling Kabinet 9 Unit
14 Almari Kayu 10 Unit
15 Meja 40 Unit
16 Kursi 85 Unit
17 Kursi Rapat 30 Unit
18 Kipas Angin 12 Unit
19 AC 9 Unit
20 Laptop 8 unit
21 PABX 1 Unit
22 Printer 12 Unit
23 Genset 1 Unit
24 Mesin Pompa Air 1 Unit
25 Meja Kursi 10 Unit
26 Flasdisk 10 Unit
2.2.3 Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar didukung
dengan dana yang cukup memadai. Rencana Strategis tahun
2016 – 2020 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
diarahkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam
mengimplementasikan kegiatan tahunan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun.
Jumlah anggaran selama 5 tahun sebagai implementasi dari
pelaksanaan Perencanaan Strategis seperti yang tertuang dalam
APBD Kota Blitar adalah sebagai berikut :
No. Tahun Belanja Tidak
Langsung
Belanja
Langsung Jumlah Belanja
1 2011 1.38.579.979,00 2712.166.300 4.250.746.279,00
2 2012 1.976.509.161,00 3.178.542.800 5.155.051.961,00
3 2013 1.837.602.975,00 5.202.621.982 7.040.224.987,00
4 2014 1.823.885.598,86 5.535.997.814 7.359.883.412,86
5 2015 1.887.542.258,91 5.374.083.548 7.261.625.806,91
6 2016 2.020.380.676,00 4.128.428.250 3.976.333.875,00
25
II.3 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN KOTA BLITAR 2010 – 2015
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Blitar tahun
2010-2015 telah ditetapkan Rencana Strategis Pemerintah Kota Blitar
2010-2015 yang dirinci dalam Rencana Kerja dan kebijakan operasional
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Blitar tahun 2010-2015.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan salah satu
SKPD dilingkungan Pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut yang terdiri dari 13 (Tiga belas) program. Program
ditujukan untuk meningkatkan peran masing –masing bidang dan bagian
dalam perumusan kebijakan Kepala Daerah dalam mewujudkan
keberhasilan pada sasaran yang direncanakan, yang inplementasinya
ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar tahun 2010-2015 yang terinci
dalam Program dan Kegiatan yang capaian Kinerjanya sebagai berikut :
KINERJA PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KOTA BLITAR 2010 – 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan salah satu
SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Blitar yang terdiri dari Sekretariat,
Bidang Industri dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bidang
Perdagangan dan Bidang Promosi dan Penanaman Modal. Peran dan
kontribusinya terhadap pembangunan. Sektor industri dan perdagangan telah
menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi Kota Blitar. Untuk itu peran
industri dalam perekonomian adalah dengan pengembangan industri kecil
termasuk industri tradisional dalam penciptaan lapangan usahaan lapangan kerja
yang luas menjadi Prioritas sebagai kontribusi PDRB dalam rangka mencapai
pertumbuhan ekonomi.
A. BIDANG PERINDUSTRIAN
Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan di bidang perindustrian,
dalam Dinas Parindustrian, Perdagangan Kota Blitar secara Tupoksi
dilaksanakan oleh Bidang Industri dan ESDM. Pembinaan dan
pengembangan di bidang industri yang dilakukan adalah kepada
industri formal (industri yang telah memiliki legalitas usaha / ijin usaha
26
industri) serta kepada industri non formal (industri rumah tangga yang
tumbuh dari kelompok usaha maupun perorangan dan belum memiliki
legalitas usaha / ijin usaha industri)
1. Perkembangan Industri
Perkembangan di bidang industri terus mengalami pertumbuhan,
dimana setiap tahunnya bermunculan banyak industri non formal
(rumah tangga) di berbagai wilayah Kota Blitar, baik berupa
kelompok usaha industri maupun industri perorangan. Selain itu,
perkembangan industri formal juga mengalami tren yang terus naik.
Dimana dengan adanya berbagai pembinaan dari Dinas
perindustrian, Perdagangan, industri rumah tangga yang ada dapat
meningkat menjadi industri kecil dengan adanya legalitas usaha
berupa Tanda Daftar Industri (TDI).
Dengan berkembangnya sektor industri, maka hal ini juga
berdampak pada adanya peningkatan dalam penyerapan tenaga
kerja di sektor industri, berkembang pula jumlah investasi di sektor
industri, seperti pada tabel berikut:
Perkembangan jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan nilai investasi dan peningkatan nilai produksi di sektor
industri seperti tercantum dalam tabel berikut:
Tabel Perkembangan pada Industri Formal
NO
PERKEM BANGAN
2011
2012
2013
2014
2015
1 Unit Usaha 118 121 122 130 134
2 Tenaga
Kerja
3.077 3.165 3.972 4.018 4.052
3 Investasi
(Rp.000)
12.766.644 13.456.006 13.822.306 16.039.691 16.302.861
4 Produksi
(Rp.000)
298.485.129 297.859.478 299.691.351 257.974.051 259.017.751
27
Tabel Perkembangan pada Industri Non Formal
NO
PERKEM BANGAN
2011
2012
2013
2014
2015
1 Unit
Usaha
1.893 1.981 1.988 2.198 2.241
2 Tenaga
Kerja
4.154 4.236 4.115 4.408 4.234
3 Investasi
(Rp.000)
5.580.020 5.745.740 5.672.640 7.572.240 7.133.590
4 Produksi
(Rp.000)
82.563.017 85.810.259 86.003.286 104.471.950 88.753.660
B. BIDANG PERDAGANGAN
Bidang Perdagangan menjadi salah satu sektor yang menjadi tupoksi
dari Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar. Dalam bidang
perdagangan, pembinaan yang dilakukan adalah melalui pembinaan
dalam upaya peningkatan perdagangan melalui berbagai kegiatan
diantaranya diselenggarakannya sosialisasi perlindungan konsumen,
kemudahan dalam penerbitan rekomendasi ijin usaha.
B.1 Berikut rekapitulasi data di bidang perdagangan tahun 2009-2010
seperti pada tabel berikut:
Tabel Rekapitulasi Data Rekomendasi yang diterbitkan di Bidang
Perdagangan
REKOMENDASI
2011
2012
2013
2014
2015
SIUP
409
377
356
295
458
TDP
334
377
348
292
458
28
Tabel Data UTTP Bertanda Tera Syah di Bidang Perdagangan
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
UTTP
8.794
8.792
7.305
6.529
5.284
C. BIDANG PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL
Bidang Bidang Promosi dan Penanaman Modal menjadi salah satu
sektor yang menjadi tupoksi dari Dinas perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar. Dalam Bidang Promosi dan Penanaman Modal, pembinaan
yang dilakukan adalah melalui pembinaan dalam upaya peningkatan
promosi melalui berbagai kegiatan diantaranya diselenggarakannya
pameran diberbagai tempat dan sosialisasi penanaman modal/
investasi dan HKI. Keduanya didukung juga melalui kegiatan pameran
sebagai bentuk promosi perdagangan.
C.1 Berikut rekapitulasi data di bidang Promosi dan Penanaman Modal
tahun 2011-2015 seperti pada tabel berikut:
Tabel Rekapitulasi Data Penanam Modal dan Nilainya Investasinya
JUMLAH
2011
2012
2013
2014
2015
INVESTOR
409
377
356
295
458
NILAI (Rp.000)
29
Tabel Rekapitulasi Data sertifikat HKI di Bidang Promosi dan
Penanaman Modal
SERTIFIKAT
HKI
2011
2012
2013
2014
2015
Merk
4
-
-
5
5
Halal
-
-
-
-
1
Paten
1
-
-
-
-
Realisasi Capaian Pendanaan Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar Tahun 2011-2015
No Program/Kegiatan Capaian %
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
A. SEKRETARIAT
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
99,41 98,59 93,56 85,76 92,32
Kegiatan Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
100 99,91 63,44 65,63 72,73
Kegiatan Penyediaan Jasa Komu
nikasi, sumber daya Air dan Listrik
93,91 85,75 66,14 69,61 70,84
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
100 100 100 100 100
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor 100 100 98,14 99,99 98,01
Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan
dan Penggandaan
100 99,95 100 84,82 100
Kegiatan Penyediaan Kompo
nenInstalasi Listrik/ Penerangan
100 100 92,46 75,06 99,90
Kegiatan Penyedian Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
98,17 100 100 93,83 78,83
Kegiatan Penyediaan Peralatan 99,95 100 62,59 72,98 94,24
30
Rumah Tangga
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang undangan
100 100 86,52 100 92,36
Kegiatan Penyediaan Makanan dan
Minuman
100 100 97,22 69,19 56,44
Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar Daerah
99,88 99,88 99,95 88,64 98,16
2. Program Peningkatan sarana dan
Prasarana Aparatur
99,47 98,13 98,62 88,48 88,17
Kegiatan Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
97,58 98,84 99,95 97,93 95,04
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala
Gedung Kantor
100 99,19 99,84 - 88,17
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Ber
kalaKendaraan Dinas/ Operasional
99,54 95,80 96,00 67,69 68,85
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Ber kala
Peralatan dan Perlengkapan Kantor
100 100 99,49 88,73 90,15
Kegiatan Pemeliharaan Taman Kantor 100 100
Kegiatan Sedang/Berat Gedung Kantor 100 99,31 99,68 96,91 100,8
7
3. Program Peningkatan Pengem
bangan Sistem dan Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
99,91 99,38 99,97 93,92 38,03
Kegiatan Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
99,91 99,38 99,97 93,92 38,03
4. Program Kemitraan Pengemba ngan
Wawasan Kebangsaan
95,17 99.49 90,98
Kegiatan Fasilitasi Keperanserta an
Pada Event Daerah dan Hari Besar
Nasional
95,17 99,49 90,98
B BIDANG PROMOSI DAN PENA
NAMAN MODAL
1. Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
99.50 99,84 92,88 92,68 92,63
Kegiatan Pengembangan Potensi
Unggulan Daerah
99,50 99,84 92,88 92,68 02,63
31
C BIDANG PERDAGANGAN
1 Program Perlindungan Konsumen
dan Pengamanan Perdagangan
93,41 89,65 82,54 79,21 95,41
Kegiatan Peningkatan Pengawasan
peredaran barang dan jasa
93,23 92,60 94,03 91,86 94,14
Kegiatan Fasilitasi Perlindungan
Konsumen,
93,60 85,14 78,11 65,47 96,89
Kegiatan Fasilitasi Pengawasan Rokok
Ilegal
89,45
Pemberantasan Barang kena Cukai
Ilegal
67,32
2 Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri
94,57 98,43 80,94 78,20
Kegiatan Penyempurnaan perangkat
peraturan, kebijakan dan pelaksana an
operasional
85,44 42,74
Kegiatan Peningkatan Sistem dan
jaringan informasi perdagangan
95,52
Pengembangan Pasar dan Distri busi
barang/produk
98,43 85,24 78,20
3 Program Pembinaan Pedagang Kaki
Lima dan Asongan
97,92 96,38 88,10 71,78 95,83
Kegiatan Pembinaan Organisasi
Pedagang kaki Lima dan Asongan
97,92 96,12 90,31 71,78 95,83
Kegiatan Peningkatan Fasilitasi
Pendukung Pedagang Kakilima
99,00
Deversifikasi Peningkatan Kualitas
Usaha Bagi PKL di Lingkungan Industri
Rokok
58,46
4. Program Pembinaan Lingkung an
Sosial (Perdagangan)
90,18
Penguatan ekonomi masyarakat di ling
kungan industri hasil tembakau dalam
rangka pengentasan kemis kinan dan
pengangguran di bidang perdagangan
90,18
32
5. Program Pemberantasan Barang
Kena Cukai Ilegal (Perdagangan)
59,00 82,29
Pengumpulan Informasi hasil
tembakau yang dilekati pita cukai palsu
59,00 82,29
D BIDANG PERINDUSTRIAN DAN
ESDM
1 Program Pengembangan Industri
Kecil dan Menengah
97,30 96,41 91,94
Kegiatan Pemberdayaan Industri Kecil
dan Menengah di Lingkungan Industri
Rokok
97,11 96,16 92,99
Kegiatan Fasilitasi Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
98,79 99,29
Pembinaan Indusri Hasil Temba kau 65,01
2. Program Pembinaan Industri 66,59
Kegiatan Pengembangan Industri Hasil
tembakau dengan kadartar dan nikotin
rendah
66,59
3. Program Pembinaan Lingkung an
Sosial (Perindustrian)
90,39 75,70
Kegiatan Pembinaan kemampuan dan
ketrampilan kerja masyarakat
dilingkung an industri hasil tembakau
dibidang perindustrian
88,41 89,03
Kegiatan Penguatan ekonomi
masyarakat di lingkungan industri hasil
temba kau dalam rangka pengentasan
kemiski nan dan pengangguran di
bidang per industrian
92,89 46,19
Outcome (manfaat) atas pelaksanaan Program tersebut diatas sebagai berikut :
a. Telah memberi manfaat yang positif terhadap peningkatan Pengetahuan
dan ketrampilan pelaku IKM sebagai modal dasar dalam mengelola usaha
industri yang lebih maju yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pelaku
IKM, meningkatnya kinerja usaha.
33
b. Telah memberi manfaat yang sangat besar bagi pemenuhan kebutuhan
sarana produksi yang diperlukan IKM dalam upaya meningkatkan kapasitas
produksi
Adapun Inpack (dampak)nya atas pelaksanaan program tersebut secara
kualitatif dapat dilihat dariperkembangan Data industri di Kota Blitar Tahun
2010 sampai dengan 2015 sebagai berikut :
No Uraian 2010 2015 Perubahan
Jumlah %
1 Jumlah Unit IKM 1.975 Unit 2.375 Unit 400 Unit 20,25
2 Nilai Investasi 15.358.484.000,- 23.436.451.000,- 8.077.967.000,- 52,59
3 Nilai Produksi 368.782.229.000,- 347.771.411.000,- (21.010.818.000) -5,69
4 Jumlah Tenaga
Kerja
7.403 Orang 8.286 orang 883 Orang 11,92
Adapun prestasi – prestasi yang pernah diraih Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar pada tahun 2011 penghargaan UPAKARTI Tahun
2011 dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia di bidang Kerajinan
Aneka Pisau
II.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
Dengan melihat perkembangan wilayah Kota Blitar bisa diprediksikan
bahwa perekonomian pada tahun – tahun mendatang masih akan
diwarnai dengan semakin dominannya sektor tersier terutama
perdagangan barang dan jasa, sehingga dalam pengembangan
ekonominya bertumpu pada kegiatan ekonomi yang lebih berbasis pada
sumber daya buatan seperti sarana dan prasarana.
Dengan semakin tingginya laju pembangunan di Kota Blitar, akan
semakin meningkatkan minat investor maupun warga luar Kota Blitar
untuk datang dan mengadu nasib.
Tantangan –tantangan yang mungkin timbul adalah :
1. Terbatasnya SDM khususnya tenaga teknis penyuluh lapangan yang
memenuhi kualifikasi teknis.
2. Terbatasnya saranakerja khususnya kendaraan operasional roda 2
untuk tenaga teknis lapangan
34
3. Terbatasnya dana operasional pembinaan industri dan Perdagangan
yang bersumber dari APBD Kota Blitar.
4. Terbatasnya validasi data potensi industri dan Perdagangan di Kota
Blitar
5. Kurangnya sinkronisasi kebijakan antar SKPD yang membidangi
pengembangan potensi ekonomi di Kota Blitar maupun dengan
Pemerintah Provinsi dan Pusat
Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Struktur perekonomian di Kota Blitar sampai saat ini masih
didominasi oleh sektor perdagangan yang berupa perdagangan kecil dan
retail, serta Sektor Jasa khususnya jasa pariwisata yang meliputi Hotel,
restauran, dan jasa transportasi, yang didukung oleh keberadaan Makam
Bung Karno.
Kondisi ini merupakan peluang yang sangat terbuka bagi
pengembangan dibidang antara lain :
a. Perdagangan kecil dan ritail menjadi perdagangan tingkat grosir,
distributor ekspor dan import untuk memenuhi kebutuhan barang-
barang konsumsi bagi masyarakat Blitar raya dan sekitarnya.
b. Meningkatnya kualitas usaha perdagangan dan industri non formal
menjadi usaha formal yang memenuhi standar dan kualifikasi yang
telah ditentukan untuk memberikan kepastian hukum, dan kepastian
berusaha bagi yang bersangkutan.
c. Mengembangkan industri kecil olahan pangan, dan kerajinan yang
bersumber dari potensi kearifan lokal untuk memenuhi kebutuhan
pasar oleh-oleh dan sovenir bagi wisatawan yang berkunjung di Kota
blitar.
d. Mendorong tumbuhnya investasi/penanaman modal skala besar
dibidang industi pengolahan, buah buahan, telur, dan ayam dengan
memanfaatkan potensi bahan baku yang ada di Blitar Raya, untuk
meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan perdagangan bebas
ASEAN (MEA)
35
9
BAB III ISU –ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI
III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Kekuatan Internal
SDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang cukup berkualitas di
bidang masing-masing.
Aset-aset Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah dilengkapi dengan
fasilitas yang cukup memadai.
Kelemahan Internal
Manajemen internal SDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan lemah.
Koordinasi antar personel di Dinas Perindustrian dan Perdagangan masih
lemah.
Sistem penyediaan data belum tertata dan kurang terpadu.
Sistem perencanaan lemah.
Manajemen pengelolaan aset-aset Dinas belum maksimal.
Peluang Eksternal
Telah diundangkannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah memberi peluang adanya bentuk kelembagaan yang lebih efektif
untuk melaksanakan penyelenggaraan urusan Perindustrian Perdagangan dan
Penanaman Modal
Terjalinnya hubungan yang baik antara Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar dengan instansi-instansi vertikal yang terkait.
Terjalinnya hubungan yang baik antara Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dengan mitra kerja (Para IKM, PK5,Para Pengusaha/Investor
dll.)
Antusiasme Pengusaha, IKM, PK5 dan Investor terhadap perkembangan-
perkembangan baru di bidang Perindustrian Perdagangan dan Penanaman
Modal yang diakomodasi dalam program-program Dinas.
Tanggapan positif IKM terhadap isu Perindustrian berwawasan lingkungan
dan isu peningkatan daya saing produk IKM.
Tantangan Eksternal
Penanganan IKM di Kota Blitar belum dapat dilakukan secara efektif.
Perdagangan bebas mensyaratkan adanya standarisasi produk untuk mampu
bersaing.
Kurang memadainya jumlah tenaga yang menguasai teknologi informasi
Terbatasnya sarana dan prasarana IKM
Mentalitas IKM yang umumnya mengharapkan bantuan pemerintah untuk
kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, bukan untuk kepentingan
bersama.
Pemanfaatan anggaran yang ditujukan bagi masyarakat IKM umumnya
kurang efektif dan kurang produktif sehingga belum berefek nyata terhadap
peningkatan taraf hidup mereka.
10
III.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
a. Visi Kota Blitar 2016-2021 :
“ Masyarakat Kota Blitar Semakin Sejahtera melalui APBD Pro
Rakyat pada Tahun 2021”
b. Misi Kota Blitar 2016-2021 :
1. Meningkatkan aktualisasi nilai-nilai religius dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang cerdas dan berdaya saing tinggi.
3. Meningkatkan kemandirian ekonomi yang berorientasi pada industri
pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan berwawasan
lingkungan.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berbasis sistem
pelayanan berkualitas dan partisipatif.
5. Meningkatkan keharmonisan sosial dengan semangat rukun agawe
santoso.
6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
professional.
c.Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran pada Misi ketiga yang
berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian
dan Perdagangan :
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Bidang Urusan
Meningkatnya
kontribusi
Perindustrian
terhadap
perekonomian
Meningkatnya
Perkembangan IKM
terlatih
11
III.3 Telaahan Renstra Kementerian Terkait
III.3.1. Renstra Kementerian Perdagangan RI 2010-2014
Terdapat beberapa strategi pembangunan perdagangan yang
ditempuh selama tahun 2010-2014, baik terkait perdagangan luar
negeri maupun perdagangan dalam negeri.
Terkait perdagangan luar negeri, strategi yang ditempuh yaitu:
a. Meningkatkan produk ekspor bernilai tambah tinggi, terutama
untuk produk-produk yang berbasis pada sumber daya alam
serta memanfaatkan teknologi tingkat menengah produk-produk
ekspor yang didorong pengembangannya adalah produk hilir
berbasis sumber daya alam, produk yang memiliki permintaan
pasarnya besar,dan produk yang mendorong perluasan
kesempatan kerja.
b. Mendorong ekspor produk kreatif dan jasa yang terutama
dihasilkan oleh usaha kecil menengah (UKM).
c. Mengupayakan diversifikasi pasar ekspor agar tidak bergantung
pada negara tertentu dan mengupayakan melakukan ekspor
pada negara tujuan akhir dimana produk akan dikonsumsi.
d. Mendorong pemanfaatan berbagai skema preferensi perdagangan
dan kerjasama perdagangan internasional yang lebih
menguntungkan kepentingan nasional.
e. Mendorong pengembangan ekspor wilayah perbatasan yang
dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara tetangga.
f. Memperkuat kelembagaan perdagangan luar negeri yang
mendorong efektivitas pengembangan ekspor nonmigas.
Strategi pembangunan perdagangan luar negeri di atas
dilaksanakan dalam beberapa fokus prioritas, yaitu:
a. Peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor
b. Peningkatan kualitas dan keberagaman produk ekspor
c. Peningkatan fasilitasi ekspor
Sementara itu, terkait pembangunan perdagangan dalam negeri
strategi yang ditempuh selama tahun 2010-2014
a. Meningkatkan integrasi perdagangan antar dan intra wilayah
melalui pengembangan jaringan distribusi perdagangan, untuk
mendorong kelancaran arus barang sehingga ketersediaan
barang dan kestabilan harga dapat terjaga.
12
b. Meningkatkan iklim usaha perdagangan, melalui persaingan
usaha yang sehat dan pengamanan perdagangan, untuk
mendorong pengembangan usaha kecil menengah,
peningkatan usaha ritel tradisional dan modern, bisnis
waralaba, usaha ritel tradisional dan modern, bisnis waralaba
menguntungkan antar pelaku usaha.
c. Mendorong terciptanya pengelolaan resiko harga, transparansi
harga, pemanfaatan alternative pembiayaan dan efisiensi
distribusi melalui peningkatan efektivitas perdagangan
berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang.
d. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan
memaksimalkan potensi pasar domestik melalui pemanfaatan
daya kreasi bangsa
e. Memperkuat kelembagaan perdagangan dalam negeri yang
mendorong terwujudnya persaingan usaha yang sehat,
efektivitas perlindungan konsumen serta menciptakan
perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang
yang efisien.
Strategi pembangunan perdagangan dalam negeri di atas
dilaksanakan dalam beberapa fokus prioritas, yaitu:
a. Peningkatan jaringan distribusi untuk menunjang
pengembangan logistik nasional
b. Penguatan pasar domestik dan efisiensi pasar komoditi
c. Peningkatan efektivitas pengawasan dan iklim usaha
perdagangan
III.3.2. Renstra Kementerian Perindustrian RI 2010-2014
Dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia Tahun 2010-2014, arah kebijakan pembangunan
perindustrian mencakup beberapa hal pokok berikut :
a. Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran sektor industri
dalam perekonomian nasional.
b. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan
prioritas nasional dan kompetensi daerah
c. Meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah agar terkait
dan lebih seimbang dengan kemampuan industri skala besar.
d. Mendorong pertumbuhan industri di luar pulau Jawa
e. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangunan yang
lain dalam mendukung pembangunan industri nasional.
13
Dalam rangka mewujudkan pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran
industri dan perdagangan lima tahun ke depan 2014-2019, maka
dibutuhkan peta strategi dan kebijakan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan mengacu pada visi yang
telah ditetapkan di atas: Jawa Timur sebagai pusat industri dan
perdagangan terkemuka yang lebih berdaya saing global dan
mandiri.
Strategi dan kebijakan dimaksud selanjutnya yang akan menjadi
dasar untuk perumusan kegiatan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan provinsi Jawa Timur untuk setiap program prioritas
RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya. Strategi dan kebijakan
tersebut berperan penting untuk pencapaian tujuan dan sasaran
jangka menengah, dan telah diselaraskan dengan strategi dan
kebijakan serta rencana program prioritas dalam rancangan awal
RPJMD pemerintah provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, arah kebijakan pembangunan sektor industri dan
perdagangan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jawa Timur mencakup hal-hal pokok sebagai berikut:
1. Peningkatan daya saing melalui fasilitasi pengembangan industri
kecil dan menengah agro dan non-agro yang memiliki daya
penyebaran dan kepekaan tinggi, atau yang memiliki backward
dan forward linkage yang tinggi;
2. Peningkatan daya saing melalui fasilitasi kerangka regulasi usaha
skala menengah dan besar, serta mendorong kemitraan usaha
dengan pelaku mikro dan kecil;
3. Peningkatan daya saing melalui penataan struktur industri;
4. Peningkatannnn produknn bahann baku/penolong domestik
sebagai bahan pengganti/substitusi impor
5. Peningkatan kerjasama ekonomi regional dan internasional;
6. Optimalisasi akses dan penetrasi ke pasar ekspor konvensional,
dan perluasan pasar ekspor non-konvensional;
7. Penumbuhan eksportir baru;
8. Peningkatan akses dan penetrasi ke pasar domestik melalui
perluasan dan penguatan fungsi Kantor Perwakilan Dagang;
9. Peningkatan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan
jaringan distribusi;
10. Peningkatan pengujian/sertifikasi mutu barang, kemetrologian,
serta pengawasan perdagangan barang & jasa ilegal
14
III.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS KOTA BLITAR
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, kawasan industri
belum membentuk suatu kawasan yang utuh. Lokasi industri cenderung
mengelompok pada lingkungan perumahan dengan kerajinan hasil
produksi yang serupa seperti kerajinan tangan, pengolahan pangan dan
sebagainya. Luas kawasan industri Kota Blitar mencapai 10,19 Ha.
Jumlah unit usaha industri pada tahun 2015 sebanyak 2.375 terdiri dari
industri formal sebanyak 112 dan indsutri non formal 1.855 usaha. Jumlah
tenaga kerja yang diserap sebesar 8.286 dimana 3.223 berada pada
industri formal dan 4.148 pada industri non formal. Jumlah nilai
investasinya sebesar Rp. 347.771.411.000,00 nilai investasi turun menjadi
Rp. 21,010.818.000,00 dari data tersebut terlihat bahwa kinerja industri
kecil dan menengah di Kota Blitar pada Tahun 2010 sampai dengan 2015
menunjukkan peningkatan yang signifikan kecuali nilai produksi yang
mengalami penurunan sebesar -5,59 %, hal ini disebabkan oleh tutupnya
beberapa pabrik rokok
Industri komoditi andalan Kota Blitar adalah industri bubut kayu yang
menghasilkan berbagai macam barang kerajinan dari kayu. Sentra industri
kerajinan kayu terdapat di kecamatan Kepanjen Kidul dengan jumlah
usaha sebanyak 212. sementara industri lain yang juga komoditi andalan
Kota Blitar adalah industri makanan sambel pecel dan wajik kletik.
Sedangkan sentra industri untuk kerajinan kayu onyx yang juga
menjadi unggulan dari Kota Blitar terdapat di Jalan Sedap Malam dan
Jalan Wilis Kota Blitar. Kerajinan batu onyx ini merupakan industri yang
mengubah dari batu onyx mentah menjadi barang unik, seperti vas bunga,
patung dan lainnya. Sentra industri sambel pecel terdapat di Jalan
Cemara, Desa Karangsari, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.
Dari rencana tata ruang wilayah hal –hal yang berkaitan dengan
tupoksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar fokus
pembinaan diarahkan kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang
industri kerajinan maupun makanan dan minuman yang merupakan
komoditi andalan di Kota Blitar
15
III.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS
A. Gambaran Pelayanan SKPD
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindsutrian dan
Perdagangan Kota Blitar dalam melaksanakan urusannya terdapat isu –
isu strategis antara lain :
1. Pelayanan penanaman modal masih terbatas sebagai prasarana
investasi
2. Kualitas iklim usaha promosi dan kerjasama investasi yang belum
maksimal
3. Semakin berkembangnya peritel dan waralaba juga berpengaruh bagi
sektor usaha mikro, kecil dan menengah
4. Penerapan kawasan perdagangan bebas China Asean Free Trade
Area (CAFTA) mulai tahun 2010 menyebabkan semakin banyaknya
produk luar negeri yang masuk ke Indonesia tak terkecuali ke Kota
Blitar dan menjadi pesaing bagi produk local
B. Sasaran jangkan Menengah pada Renstra Kementrian dan Lembaga
terkait
Kebijaksanaan Internasional
Salah satu isu strategis di tingkat Internasional yang relevan
bagi perencanaan pembangunan lima tahun mendatang antara lain
meningkatnya kerjasama ekonomi yang ditandai dengan lahirnya forum
kerjasama regional dalam bidang ekonomi seperti CAFTA. Hal yang
menjadi sentral adalah munculnya ancaman terhadap sektor – sektor
industri atau perdagangan regional yang masih kalah kualitas dan
efisiensi produksinya. Hampir dapat dipastikan akan berakibat matinya
komoditi lokal dimaksud.
C. Sasaran Jangka menengah dari Renstra SKPD Provinsi
Kebijakan Provinsi Jawa Timur (RPJMD Provinsi Jawa Timur)
Penentuan isu strategis untuk Kota Blitar juga perlu
memperhatikan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai
suatu harmonisasi di tingkat regional guna terjaminnya tujuan
pembangunan secara menyeluruh. Dengan demikian arah kebijakan
Kota Blitar termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar sejalan dengan arah kebijakan yang dituju oleh nasional dan
Provinsi Jawa Timur.
16
Perkembangan tuntutan pasar kerja dan persaingan industri di pasar
global dimana penggunaan teknologi dan informasi sebagai unggulan
disamping faktor ekonomis, menuntut tenaga kerja professional serta
terjaminnya kualitas dan kuantitas hasil produk.
D. Kerangka Tujuan
E. Inplementasi RTRW bagi pelayanan SKDP dan
F. Inplementasi KLHS bagi pelayanan SKPD
Dalam Inplementasi Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dinas Perimdustrian dan
Perdagangan Kota Blitar Tahun 2016 - 2020, terdapat 9 (Sembilan) isu
berkelanjutan, yaitu: (1) belum optimalnya pembangunan daya saing
infrastruktur; (2) alih fungsi lahan (hutan dan pertanian); (3) perubahan
iklim; (4) penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya alam; (5)
bencana alam; (6) belum optimalnya pengelolaan laut, pesisir, dan
pulau-pulau kecil; (7) distribusi energi dan energi terbarukan; (8)
kesejahteraan rakyat; dan (9) pertanian dan ketahanan pangan.
Di antara kesembilan isu pembangunan berkelanjutan di atas, beberapa
di antaranya terkait dengan sektor industri dan perdagangan, yaitu:
1) Belum optimalnya daya saing infrastruktur Kondisi Infrastruktur di
Kota Blitar pada saat ini patut diwaspadai, khususnya pada kondisi
jaringan jalan yang mana jalan dengan kondisi baik ada pada 20% dari
total panjang jalan yang ada, sedangkan untuk kondisi jembatan 94%
sudah dalam kondisi baik, dan kondisi jaringan drainase 74% baik.
Perubahan kondisi infrastruktur secara umum memberikan dampak
terhadap semua penduduk Kota Blitar, karena infrastruktur merupakan
barang publik murni dengan sifat non-excludable (tanpa ada larangan)
dan non-rivalry (tanpa persaingan) dimana semua masyarakat memiliki
hak yang sama dalam pemanfaatannya. Namun, secara khusus
perubahan kondisi infrastruktur akan sangat berdampak kepada pihak-
pihak yang bergerak pada sektor perekonomian seperti berikut:
- Investor penanam modal.
- Pelaku industri (besar, menengah, dan kecil).
- Pelaku industri pariwisata
17
18
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
Sebuah organisasi dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsi yang diamanahkan, perlu menetapkan Visi dan Misi yang akan
diwujudkan. Visi dan Misi adalah gambaran masa depan yang ingin
dicapai dan dicita-citakan yang digunakan sebagai pedoman, arahan dan
acuan ke depan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap
nilai-nilai strategis (sumber daya alam, sumber daya organisasi dan
sumber daya manusia) yang dimiliki dan berkembang, lingkungan
strategis dan aspirasi yang berkembang; maka Visi Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Blitar dirumuskan sebagai berikut
V I S I :
Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan melaksanakan
pembangunan yaitu :
“Terwujudnya Industri Perdagangan yang tangguh dan berdaya
saing pada Tahun 2021”.
Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang
terkandung didalamnya, yaitu
a. Terwujudnya Peningkatan terkandung maksud terciptanya
pertumbuhan Perindustrian serta Perdagangan di Kota Blitar yang
berkualitas, mandiri, tangguh dan berdaya saing dan secara dinamis.
b. Kualitas adalah Tingkat baik buruknya sesuatu produk
c. Kuantitas adalah Banyaknya jumlah produk
d. Pemasaran Industri dan Perdagangan adalah proses, cara, perbuatan
dan memasarkan sesuatu produk hasil industri
e. Unggulan Daerah adalah produk yang diunggulkan didalam suatu
daerah
M I S I :
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar menetapkan misi sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Iklim Usaha yang Kondosif bagi Pengembangan
Industri Kecil Menengah
19
2. Mewujudkan Pengembangan Usaha Perdagangan dan
Perlindungan Konsumen
3. Mewujudkan Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah
dan Investasi Penanaman Modal.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar
Adapun tujuan dari pernyataan misi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar dalam kurun waktu tertentu jangka waktu 1
(satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun, sebagai berikut :
1. Mewujudkan transfer dan serapan teknologi dan informasi;
2. Menguatkan perekonomian masyarakat ;
3. Mewujudkan peningkatan kualitas produk ciri khas Kota Blitar;
4. Memperluas promosi dan pemasaran ;
5. Menstabilkan harga barang kebutuhan pokok;
6. Melindungi konsumen dari barang yang tidak layak konsumsi;
7.Meningkatkan promosi daya tarik wisata dan investasi penanaman
modal.
Dengan mengacu pada tujuan tersebut diatas, maka sasaran
yang ingin dicapai yaitu pembangunan industri dan Perdagangan Kota
Blitar dirumuskan sesuai dengan masing – masing tujuan yang telah
ditetapkan yaitu :
1. Meningkatnya Jumlah hasil Industri dan Perdagangan serta
Meningkatkan kwalitas hasil industri dan perdagangan:
2. Meningkatnya volume transaksi
3. Meningkatnya pendapatan masyarakat
4. Meningkatnya pendapatan pengrajin atau pengusaha
5. Memperkuat kemampuan daya beli masyarakat
6. Meningkatnya kesehatan masyarakat dan memastikan barang
yang layak dikonsumsi
7. Meningkatnya Wisatawan dan investasi penanaman modal
di Kota Blitar.
20
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mewujudkan
transfer dan
serapan teknolo
gi dan informa
si;
Meningkatnya Jum
lah hasil Industri
dan Perdagangan
serta meningkat
kan kwalitas hasil
industri dan per
dagangan
Meningkatnya Per
tumbuhan Kapasi tas
Produksi Indus tri Kecil
dan Menengah
4,5 % 4,5 % 4,5 % 4,5 % 4,5 %
2 Menguatkan
per ekonomian
masyarakat
Meningkatnya
volume transaksi
Meningkatnya per
tumbuhan Penjualan
Produksi IKM
4,5 % 4,5 % 4,5 % 4,5 % 4,5 %
3 Mewujudkan
peningkatan
kualitas produk
ciri khas Kota
Blitar
Meningkatnya
pendapatan
masyarakat
Meningkatnya SDM
pelaku Usaha IKM yang
termotivasi da lam
promosi dan
pemasaran produk
35
40 45 50 55
4 Memperluas
promosi dan
pemasaran
Meningkatnya pen
dapatan peng rajin
atau pe ngusaha
Meningkatnya Kegiat
an Promosi dan
Pemasaran terhadap
produk IKM
45 50 60 65 70
5 Menstabilkan
harga barang
kebutuhan
pokok
Memperkuat
kemampuan daya
beli masyarakat
Terciptanya Informasi
perkembangan harga
kebutuhan pokok
16,4 % 34 % 54,2 % 78,8 % 100 %
6 Melindungi
konsumen dari
barang yang
tidak layak
konsumsi
Meningkatnya kese
hatan masyarakat
dan memastikan
barang yang layak
dikonsumsi
Meningkatnya pe
mahaman hak dan
kewajiban konsu men
dan pelaku Usaha di
Kota Blitar
16,7 % 35 % 55 % 76,7 % 100 %
7 Meningkatkan
promosi daya
tarik wisata dan
investasi pena
naman modal.
Meningkatnya
Wisatawan dan
investasi
penanaman modal
di Kota Blitar.
Meningkatnya SDM
Pelaku Usaha IKM yang
termotivasi dalam
investasi
28 % 28 % 42 % 57 % 71 %
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi dalam renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar 2016 – 2020, adalah langkah langkah upaya yang ditempuh
untuk mewujudkan visi dan misi. Untuk itu langkah upaya yang perlu
dilakukan adalah:
a. Strategi :
1. Penyediaan infrastruktur yang maju dan modern untuk
menunjang sektor industri, perdagangan dan penanaman
modal;
21
2. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang kreatif,
inovatif, tangguh, berdaya saing serta ramah lingkungan;
3. Pengembangan promosi potensi dan produk unggulan daerah
sebagai daya tarik investasi penanaman modal.
Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu
dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi
pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program lima
tahun dari renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
kebijakan strategis tersebut, adalah :
1. Mengembangkan sector industry yang dapat menciptakan
struktur ekonomi yang kuat dengan menggunakan teknologi
tepat guna serta memanfaatkan sumber daya local yang ada
sehingga mempunyai valume added dan meningkatkan daya
beli masyarakat
2. Meningkatkan penataan manajemen usaha baik dalam segi
keuangan, meningkat promosi dan pemasaran produk serta
investasi penanaman modal dan meninkatkan daya saing
3. Mengembangkan mekanisme pasar yang berkeadilan dengan
memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat .
4. Mengarahkan pembangunan sector perdagangan dan
peningkatan promosi daya tarik wisata dan investasi
penanaman modal.
5. Menyediakan sistem informasi harga bahan pokok
agar konsumen dapat memperoleh informasi yang baik dan
akurat tentang perkembangan harga barang dan jasa yang
beredar di pasar modern maupun di pasar tradisional.
6. Menginventarisir data kelembagaan usaha perdagangan guna
menciptakan penataan dan penertiban para pelaku usaha kecil
dan menengah
b. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Adapun kebijakan yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan
tugas adalah :
22
1. Pengembangan sistem jaringan informasi perlindungan konsumen
dan pengawasan, pengendalian dan pengamanan peredaran
barang yang strategis dalam bidang perdagangan.
2. Kuatnya sistem managemen pelaku usaha dalam memperkuat
jaringan kluster industri
3. Terjalinnya hubungan yang harmonis antara pengusaha yang
handal dengan pengusaha IKM
4. Meningkatkan Sembako dan barang penting lainnya merupakan
kebutuhan utama masyarakat dimana stabilitas ketersediaannya
harus dijamin sehingga harganya tetap terjaga dan dapat
meminimalisir terjadinya inflasi
5. Meningkatkan kualitas promosi dalam rangka investasi
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pembangunan bidang
industri perdagangan dan penanaman modal dengan mengedepankan
konsep pengembangan kluster industri bertujuan meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata
dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi serta memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Gambaran tersebut diatas bukan satu-satunya kewajiban dari
pemerintah tapi peran aktif dunia usaha dan masyarakat dituntut
mewujudkan kondisi itu, sehingga pada akhirnya pertumbuhan ekonomi
secara bertahap dapat meningkat dengan cara memfasilitasi perubahan
struktur kearah yang lebih baik, sehat dan seimbang dapat terwujud.
Dalam menjawab tantangan tersebut diatas maka Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar telah menyusun Renstra
Dinas untuk menghimpun, menggerakkan dan mengembangkan
kepentingan pembangunan dengan melakukan koordinasi, sinkronisasi
dan sinergi setiap sumber daya yang dimilki secara efektif dan efisien.
Untuk mendukung dalam merealisasikan program kegiatan
dibutuhkan dana dengan mengusulkan melalui dana yang bersumber dari
APBD kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar merupakan kegiatan sesuai dengan tupoksi
lintas SKPD bahkan direncanakan lintas wilayah, sedangkan
penjabarannya dapat dijelaskan sebagaimana tertuang dalam matriks
program lima tahunan sebagaimana tersusun dalam daftar lampiran.
Dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
tahun 2016-2021 ditetapkan 12 program dan 36 kegiatan . Program
ditujukan untuk meningkatkan peran masing-masing bidang dan bagian di
lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar dalam
perumusan kebijakan Kepala Daerah dalam mewujudkan keberhasilan
pada sasaran yang direncanakan.
V.1 Perwujudan Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
Kota Blitar
Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
dituangkan dalam 12 (Dua Belas) program dan kebijakan yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor
d. Penyediaan Jasa emeliharaan dan Perijinan Kendaraan
dinas/Operasional
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan
kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i. Penyediaan peralatan rumah tangga
j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan
k. Penyediaan makanan dan minuman
l. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan :
a. Penyediaan perlengkapan gedung kantor
b. Penyediaan Peralatan Gedung Kantor
c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/ operasional
e. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan kantor
f. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan kantor
g. Pengadaan Mebelair
h. Pemeliharaan rutin / berkala Mebelair kantor
i. Rehabilitasi sedang / berat gedung kantor
j. Rehabilitasi sedang / berat Taman/Parkir /dan Lapangan
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
c. Penyusunan Perencanaan Kegiatan dan Anggaran
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a. Fasilitasi Keperan sertaan pada Event Daerah dan Hari Besar
Nasional
b. Penyebarluasan Informasi Program/Kegiatan SKPD
5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan
kegiatan :
a. Pengembangan potensi unggulan daerah
b. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di bidang Penanaman
Modal ke Instansi Pemerintah dan Dunia Usaha
c. Fasilitasi Sertifikasi Produk Unggulan Daerah
d. Penyusunan RUPM Penanaman Modal
e. Perwal terkait Penanaman Modal
6. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
dengan kegiatan :
a. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan Jasa
b. Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen
7. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan
kegiatan :
a. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat
jaringan klaster Industri
8. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT) Bidang
Perindustrian
a. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi tenaga kerja dan
Masyarakat
9. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan
kegiatan :
a. Pengembangan Pasar dab Distribusi barang/Produk
10. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan dengan
kegiatan :
a. Kegiatan Pembinaan Organisasi Pedagang Kaki Lima dan Asongan
11. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT) Bidang
Perdagangan dengan Kegiatan :
a. Penguatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan padat karya
yang dapat mengentaskan kemiskinan mengurangi pengangguran
dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
12. Program Pemberantasan barang kena cukai ilegal (Perdagangan)
dengan kegiatan :
a. Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau yang dilekatiPita Cukai
Palsu
13. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan
kegiatan :
a. Koordinasi Antar Lembaga Dalam Pengendalian Pelaksanaan
Investasi PMDN/PMA
b. Penyelenggaraan Pameran Investasi
V.2 SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan
dicapai oleh instansi Pemerintah dalam kurun waktu tahunan, semester,
triwulan atau bulanan. Sasaran organisasi merupakan bagian dari
perencanaan strategis yang fokus utamanya adalah tindakan dan alokasi
sumberdaya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi
dengan pencapaian berbagai sasaran. Untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan tersebut, sasaran yang harus dicapai antara lain :
1. Prosentase Pemenuhan kebutuhan Administrasi Perkantoran
Indikator Kegiatan adalah :
Jumlah jasa surat menyurat yang tersedia
Frekuensi pembayaran Rekening Telepon, Air, listrik dan Internet
Frekuensi pembayaran pajak pajak kendaraan
Frekuensi pembayaran Jasa kebersihan kantor
Prosentase pemenuhan alat – alat tulis kantor
Prosentase pemenuhan barang – barang cetak dan penggandaan
Prosentase pemenuhan komponen instalasi listrik dan penerangan
bangunan kantor
Prosentase pemenuhan peralatan rumah tangga
Jumlah bahan bahan bacaan dan peraturan Perundang –
undangan
Prosentase penyediaan makanan dan minuman rapat dan tamu
Jumlah Rapat – rapat koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
2. Prosentase pemenuhan sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator Kegiatan adalah :
Prosentase pemenuhan perlengkapan gedung kantor
Prosentase Pemenuhan peralatan Gedung Kantor
Prosentase pemenuhan mebelair Kantor
Prosentase pemeliharaan rutin/berkala gedung Kantor
Frekuensi Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor
Frekuensi Pemeliharaan rutin/berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
Frekuensi Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /
operasional
Frekuensi Pemeliharaan rutin/berkala Taman dan Alat Pertamanan
Frekuensi rehabilitasi sedang / berat rumah gedung kantor
3. Terlaksananya Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
4. Meningkatnya Gelar Potensi Produk IKM
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terlaksananya pengembangan potensi unggulan daerah
5. Meningkatnya Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terlaksananya kegiatan pengawasan barang beredar
Prosentase terwujudnya fasilitasi perlindungan konsumen
6. Meningkatnya Kualitas SDM dan Produk – Produk IKM
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terselenggaranya pemberdayaan IKM di lingkungan
Industri Rokok
7. Teridentifikasinya Pertumbuhan Para Pelaku Usaha
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terselenggaranya aktifitas pengembangan pasar dan
distribusi barang / produk
Prosentase terlaksananya sistem dan jaringan informasi
perdagangan
8. Teridentifikasinya Pertumbuhan PK5
Indikator sasarannya adalah :
Prosentase terselenggaranya pembinaan PKL dan asongan
Indikator kinerja dapat dilihat dalam tabel 5.1 sebagaimana
terlampir.
Substansi cakupan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Daerah Kota Blitar tahun 2016 – 2021 adalah penjabaran
uraian tugas pokok dan fungsi organisasi dengan menggunakan acuan
Renstra daerah dan program pembangunan daerah Kota Blitar.
Sebagai dokumen perencanaan Renstra Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Daerah Kota Blitar penyusunannya dilakukan secara
partisipatif dengan melibatkan seluruh aparatur Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Daerah Kota Blitar, sehingga dapat dipakai acuan umum
bagi penyelenggaraan tugas – tugas di bidang Perindustrian dan
Perdagangan.
Pemerintah Kota Blitar bersama-sama dengan masyarakat telah
menetapkan kesepakatan bersama tentang tujuan yang dicita-citakan
yaitu visi dan misi yang berpedoman pada RPJMD Kota Blitar tahun
2016– 2021
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan arah dan pedoman yang rasional
untuk mencapai tujuan dan sasaran, menentukan kebijakan dan program
serta kegiatan yang lebih jelas dan konkrit disertai dengan standar
pengukuran dan mengevaluasi kinerja yang lebih tepat.
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dipaparkan dalam tabel 5.1 sebagaimana terlampir.
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima
tahun mendatang antara lain :
1. Jumlah jasa surat menyurat yang tersedia
2. Farekuensi pembayaran rekening listrik, telepon,air dan internet
3. Frekuensi pembayaran pajak pajak kendaraan
4. Frekuensi pembayaran Jasa Kebersihan Kantor
5. Prosentase Pemenuhan Alat Tulis Kantor
6. Prosentase pemenuhan barang cetakan dan penggandaan.
7. Prosentase pemenuhan komponen instalasi listrik dan penerangan
bangunan kantor
8. Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan kantor.
9. Prosentase pemenuhan peralatan rumah tangga
10. Jumlah bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan
11. Prosentase penyediaan makanan dan minuman rapat dan tamu
12. jumlah rapat-rapat, konsultasi dan koordinasi ke dalam dan luar daerah
13. Prosentase Pemenuhan Perlengkapan Gedung Kantor
14. Prosentase Pemenuhan Peralatan Gedung Kantor
15. Prosentase pemenuhan mebelair kantor
16. Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
17. Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
18. Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
19. Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala mebelair
20. Frekuensi rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
21. Frekuensi pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
22. Terlaksananya Peran serta Dinas pada hari Jadi Kota Blitar, Grebeg
Pancasila, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI
23. Terlaksananya publikasi
24. Prosentase terpenuhinya dokumen LAKIP, LPPD, LKPJ, SOP, SPP,
IKM, Evaluasi RENJA, Evaluasi RENSTRA, SPIP, SPM
25. Tersusunnya NERACA, LRA, CALK
26. Prosentase terpenuhinya penyusunan perencanaan kegiatan dan
anggaran RENJA, RENSTRA, RKA, DPA,PRKA, DPPA
27. Jumlah pameran/promosi produk khas Kota Blitar
28. Jumlah Workshop terkait ekspor dan HAKI
29. jumlah workshop Pegembangan Investasi dan Produk Unggulan
30. Terlaksananya Penyuluhan Undang undang Perindungan Konsumen
31. Terlaksananya Pengawasan barang berdar.
32. Terlaksananya tera ulang, terlaksananya ukur ulang bagi pelajar,
masyarakat dan UTTP
33. Frekuensi Sosialisasi bahaya minuman beralkohol
34. Jumlah pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol
35. Terlaksananya penyaluran/pengecer LPG/Pupuk/BBM
36. Terlaksanaya fasilitasi pengembangan pasar;
37. Terlaksananya monitoring sembilan bahan pokok
38. Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi tim koordinasi pengelolaan
dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
39. Terlaksananya fasilitasi sarana Pedagang Kaki Lima berupa gerobak,
terpal, tenda, etalase,
40. Terlaksananya Penyuluhan dan pengumpulan informasi penjual rokok
yang dilekati pita cukai palsu.
41. Terlaksananya bimtek pengemasan produk IKM Makanan dan
Minuman
42. Terlaksananya bimtek strategi pemasaran dan manajemen
43. Terlaksananya bimtek penguasaan IT bagi IKM Kota Blitar
44. Terlaksananya pelatihan desain batik
45. Pelatihan tehnis produksi Industri Kecil Menengah (IKM)
46. Hibah Sarana Prasarana produksi Industri
Indikator kinerja dinasPerindustrian dan Perdagangan Kota Blitar
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapt dilihat dalam tabel 6.1
sebagaimana trlampir.
23
BAB VII PENUTUP
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar tahun
2016 – 2021 merupakan penjabaran secara operasional dari RPJMD Kota
Blitar, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan
Daerah no. 04 tahun 2013 dan Peraturan Walikota Blitar No. 32 Tahun
2014 adalah sebagai pedoman bagi seluruh staf / bidang – bidang dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan – kegiatan. Dengan demikian
kebijakan yang akan diimplementasikan 5 tahun kedepan perlu dijabarkan
dalam rencana program dan kegiatan sehingga dalam pelaksanaannya
sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah Daerah Kota Blitar.
Adapun keberhasilan dari Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Blitar sangat tergantung pada kejujuran tekad dan
semangat kerja. Transparansi dan inovasi serta komitmen dari pimpinan
beserta seluruh staf di jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Blitar.
Kami menyadari bahwa penyusunan Rencana Strategis ini masih
jauh dari sempurna, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama di kalangan pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai
berikut :
1. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar berkewajiban untuk melaksanakan program dalam Rencana
Strategis secara murni dan konsekuen.
2. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar berkewajiban untuk menjaga keterkaitan program dan
kegiatan yang dilaksanakan dengan prioritas program.
3. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar berkewajiban untuk menggunakan sumber daya organisasi
secara efektif dan efisien agar dapat dicapai hasil kinerja yang optimal.
Blitar, Pebruari 2016 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Blitar Drs. MUCHSON, MAP Pembina Utama Muda NIP. 19630219 198903 1 007
24
Lampiran I Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 188/ /410.104/2016
Tanggal 2016
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Persentase
Pertumbuhan
Ekonomi
6.00 Persentase
Peningkatan
Kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
23.359 0.057 0.057 0.057 0.057 0.057 0.057 23.701 PROGRAM
PENINGKAT AN
EFISIENSI PER
DAGANGAN DALAM
NEGERI
Persentase
peningkatan Kontribusi
PDRB dari sektor
perdagangan
Pengembangan
Pasar dan
Distribusi
barang/Produk
Informasi harga dan
stok bahan pokok
448 kali 483 kali 553 kali 588 kali 623 kali 623 kali
Pembinaan Penyalur
pupuk bersubsidi
1 kali 2 kali 3 kali 3 kali 3kali 3 kali
Promosi Perdagangan 0 40 kali 40 kali 40 kali 40 kali 40 kali
2. Nilai PDRB
perkapita
ADHK (Rp.
000)
35777.82 PROGRAM
PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN
PENGAMANAN
PERDAGANGAN
Persentase barang
dan jasa yang
diawasi
Koordinasi
Peningkatan
hubungan kerja
dengan lembaga
Perlindungan
Konsumen
Pengawasan Barang
beredar
6 kali 0 0 0 0 0
Pembinaan Pemilik
UTTP
0 4 kali 6 kali 10 kali 10 kali 10 kali
Pengawasan BDKT 4 kali 10 kali 12 kali 14 kali 14 kali 14 kali
Tera/Tera ulang/Ukur
ulang 5830
UTTP
5845
UTTP
5850
UTTP
5855
UTTP
5865
UTTP
5870
UTTP
Peningkatan
Pengawasan
Peredaran Barang
dan Jasa
Peningkatan Jumlah
masyarakat/ pelajar
yang telah
memperoleh
sosialisasi tentang
bahaya minuman
beralkhohol
625
Orang
650
Orang
675
Orang
700
Orang
725
Orang
725
Orang
3. Nilai PDRB
perkapita
ADHB (Rp.
000)
51594.19 PROGRAM
PEMBINAAN
PEDAGANG
KAKILIMA DAN
ASONGAN
Persentase pedagang
kaki lima dan asongan
yang dibina
Pembinaan
Pedagang Kakilima
dan Asongan
Pembinaan/Penyuluha
n/Motivasi Kerja bagi
PKL
480
orang
500
orang
500
orang
500
orang
500
orang
500
orang
Studay
Banding/Diversifikasi
PKL
1 kali 0 1 kali 0 1 kali 0
PROGRAM
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SOSIAL (DBHCHT)
BIDANG
PERDAGANGAN
Persentase
peningkatan PKL
terbina
Penguatan Ekonomi
Masyarakat Melalui
Kegiatan Padat
Karya Yang Dapat
Mengentaskan
Kemiskinan,
Mengurangi
Pengangguran dan
Mendorong
Pertumbuhan
Ekonomi Daerah
Prosentase
Peningkatan Jumlah
PKL yang terbina
- 2 2 2 2 2
PROGRAM
PEMBERANTASAN
BARANG KENA
CUKAI ILEGAL
(PERDAGANGAN)
Persentase pelanggar
barang kena cukai
ilegal yang ditindak
Pengumpulan
Informasi Hasil
Tembakau yang
dilekati Pita Cukai
Palsu
Pengumpulan
Informasi Cukai
Rokok Ilegal
448
Pedagan
g
483
Pedagan
g
553
Pedagan
g
588
Pedagan
g
673
Pedagan
g
673
Pedagan
g
3. Persentase
Peningkatan
Kontribusi sektor
industri terhadap
PDRB
Nilai PDRB sektor industri
tahun n - Nilai PDRB
sektor industri tahun (n -
1) / Nilai PDRB sektor
industri tahun (n -1) x
100%
9.483 0.036 0.036 0.036 0.036 0.036 0.036 9.700 PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH
Prosentase Pembinaan
Penguatan IKM
Pembinaan Industri
Kecil dan Menengah
dalam memperkuat
Jaringan Kluster
Industri
Terlaksananya
Pelatihan ketrampilan
produksi Industri bagi
IKM
- 1 1 1 1 1
PROGRAM
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SOSIAL (DBHCHT)
BIDANG
PERINDUSTRIAN
Persentase
peningkatan IKM
Terlatih
Pembinaan dan
Pelatihan
Ketrampilan Kerja
Bagi Tenaga Kerja
dan Masyarakat di
Bidang Perindustrian
Terlaksananya
Pembinaan IKM yang
mampu berkembang
- 19 Kali 20 Kali 22 Kali 22 Kali 20 Kali
Nilai investasi (Miliar
Rupiah)
Jumlah nilai rupiah modal yang
diinvestasikan olah pelaku
usaha
158.7 160.0 161.6 163.2 164.8 166.4 166.7 166.7 PROGRAM
PENINGKATAN
PROMOSI DAN
KERJASAMA
INVESTASI
Persentase
peningkatan kerjasama
investasi
Pengembangan
Potensi Unggulan
Terselenggaranya
pameran/ promosi
produk lokal, regional
maupun Nasional
34 keg 37 keg 40 Keg 45 Keg 47 Keg 50 Keg
TUJUAN SASARAN
Meningkatkan
pemberdayaan dan
pengembangan
koperasi, UKM,
Perdagangan dan
Perindustrian
Nilai PDRB sektor
perdagangan tahun n -
Nilai PDRB sektor
perdagangan tahun
(n-1) / Nilai PDRB
sektor perdagangan
tahun (n-1) x 100%
KONDISI
AKHIR
(2021)
INDIKATOR
SASARAN
RENSTRA SKPD
MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR
TAHUN 2016-2021
KEGIATANINDIKATOR
KEGIATAN
TARGET PER TAHUN
URAIAN INDIKATOR URAIANSTRATEGI &
KEBIJAKAN
FORMULA
PERHITUNGAN
RPJMD KOTA BLITAR
MISIPROGRAM
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
INDIKATOR
PROGRAM
Meningkat
kan
pertumbuh
an
ekonomi
Meningka
tkan
kemandiri
an
ekonomi
yang
berorient
asi pada
industri,
pariwisat
a dan
ekonomi
kreatif
yang
berdaya
saing dan
berwawa
san
lingkunga
n.
Meningkatn
ya
ketahanan
pangan
daerah
Meningkatk
an
pertumbuha
n ekonomi
3. Meningkatnya
kontribusi
perindustrian
terhadap
perekonomian
Meningkatnya
kontribusi
perdagangan
terhadap
perekonomian
2. Meningkatnya investasi
daerah
Meningkatkan Iklim
Investasi yang Kondusif
TARGET PER TAHUN
TUJUAN (IKD RPJMD KOTA BLITAR)
TARGET
TAHUN 2021
SASARAN
KONDISI
AWAL
(2015)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TUJUAN SASARAN KONDISI
AKHIR
(2021)
INDIKATOR
SASARAN
RENSTRA SKPD
KEGIATANINDIKATOR
KEGIATAN
TARGET PER TAHUN
URAIAN INDIKATOR URAIANSTRATEGI &
KEBIJAKAN
FORMULA
PERHITUNGAN
RPJMD KOTA BLITAR
MISIPROGRAM
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
INDIKATOR
PROGRAM
TARGET PER TAHUN
TUJUAN (IKD RPJMD KOTA BLITAR)
TARGET
TAHUN 2021
SASARAN
KONDISI
AWAL
(2015)
Fasilitasi
Sertifikasi Produk
Unggulan Daerah
Terselenggaranya
Sertifikasi fasilitasi
HKI bagi produk
Industri
0 3 Keg 3 Keg 4 Keg 4 Keg 5 Keg
Terjadinya
Peningkatan
sertifikasi bagi produk
industri berupa hak
merk, hak Paten, halal
dll
0 0 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg
Peningkatan
Koordinasi dan
Kerjasama di
Bidang Penanaman
Modal
Terselenggaranya
koordinasi dengan
BPM Provinsi Jatim
0 5 Keg 6 Keg 7 Keg 8 Keg 8 Keg
Penyusunan RUPM
Penanaman Modal
Terselenggaranya
peta dan peluang
Investasi
0 1 Keg 0 0 1 Keg 0
Perwal terkait
Penanaman Modal
Terselengaranya
kemudahan dan
kepastian hukum bagi
Investor
0 1 Keg 0 0 1 Keg .0
PROGRAM
PENINGKATAH
IKLIM INVESTASI
DAN REALISASI
INVESTASI
Persentase
kenaikan realisasi
PMDN
- 2 2 2 2 2
- 1 1 1 1 1
Drs. MUCHSON, M.AP
Pembina Utama Muda
NIP. 19630219 198903 1 007
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KOTA BLITAR
Blitar , 26 Agustus 2016
Meningkat
kan
pertumbuh
an
ekonomi
Meningka
tkan
kemandiri
an
ekonomi
yang
berorient
asi pada
industri,
pariwisat
a dan
ekonomi
kreatif
yang
berdaya
saing dan
berwawa
san
lingkunga
n.
Meningkatn
ya
ketahanan
pangan
daerah
MISI TUJUAN SASARANINDIKATOR TARGET INDIKATOR
FORMULASI
PERHITUNGANKEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN
Pertumbuha
n Ekonomi Persentase
Peningkatan
Kontribusi
sektor industri
terhadap
PDRB
Meningatnya
Perkembanga
n IKM terlatih
Prosentase
IKM terlatih
terhadap
jumlah IKM
terdaftar
Pembinaan Industri
Kecil dan
Menengah dalam
memperkuat
jaringan klaster
Industri
Terlaksananya
Bimbingan Teknis
ketrampilan produksi
Industri bagi IKM
0 0 3 Kali 3 Kali 2 Kali 2 Kali
2 PROGRAM
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SOSIAL (DBHCHT)
BIDANG
PERINDUSTRIAN
Pembinaan dan
Pelatihan
ketrampilan kerja
bagi tenaga kerja
dan masyarakat
Meningkatkan
Jumlah IKM yang
terlatih
18 Kali 19 Kali 20 Kali 22 Kali 22 Kali 20 Kali
3 Pembinaan Pemilik
UTTP
0 4 kali 6 kali 10 kali 10 kali 10 kali
Pengawasan BDKT 4 kali 10 kali 12 kali 14 kali 14 kali 14 kali
Tera/Tera ulang/Ukur
ulang 5830
UTTP
5845
UTTP
5850
UTTP
5855
UTTP
5865
UTTP
5870
UTTP
Pengawasan Barang
beredar 6 kali 0 0 0 0 0
Peningkatan
Pengawasan
Peredaran Barang
dan Jasa
Peningkatan Jumlah
masyarakat/ pelajar
yang telah
memperoleh
sosialisasi tentang
bahaya minuman
beralkhohol
625
Orang
650
Orang
675
Orang
700
Orang
725
Orang
725
Orang
4 PROGRAM
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SOSIAL (DBHCHT)
BIDANG
PERDAGANGAN
Penguatan ekonomi
masyarakat melalui
kegiatan padat
karya yang dapat
mengentaskan
kemiskinan
mengurangi
pengangguran dan
mendorong
pertumbuhan
ekonomi daerah
Prosentase Jumlah
PKL yang terbina
0 0 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
5 PROGRAM
PEMBERANTASAN
BARANG KENA
CUKAI ILEGAL
(PERDAGANGAN)
Pengumpulan
Informasi Hasil
Tembakau yang
dilekati Pita Cukai
Palsu
Pengumpulan
Informasi Cukai
Rokok Ilegal
448
Pedagang
483
Pedagang
553
Pedagang
588
Pedagang
673
Pedagang
673
Pedagang
Meningkatnya
kontribusi
perindustrian
terhadap
perekonomia
n
MENINGKAT
KAN
KEMANDIRI
AN
EKONOMI
YANG
BEROERNT
ASI PADA
INDUSTRI,
PARIWISAT
A DAN
EKONOMI
KREATIF
YANG
BERDAYA
SAING DAN
BERWAWAS
AN
LINGKUNGA
N
Kuatnya Sistem
managemen pelaku
usaha dalam
memperkuat
jaringan klaster
Industri
9,63% 9,77 % 9,91 %Meningk
atkan
Pertumb
uhan
Ekonomi
RPJMD KOTA BLITAR
URAIAN
TARGET
2016
TARGET
2017
Jumlah IKM terlatih
dibagi Jumlah Total
IKM terdaftar x 100
%
PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH
1.
PROGRAM
PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN
PENGAMANAN
PERDAGANGAN
37,9 % 37,95 % 38 %
10,05 % 10,20 %
Koordinasi
Peningkatan
hubungan kerja
dengan lembaga
Perlindungan
Konsumen
Persentase
Peningkatan
Kontribusi
sektor
perdagangan
terhadap
PDRB
TARGET
2021
TARGET
2021
Prosentase
kesadaran
pelaku usaha
yang wajib
melakukan
tera/tera ulang
MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BLITAR
TAHUN 2016 - 2021
TARGET 2018TARGET
2019
TARGET
2020
TARGET
2016
TUJUAN SASARAN
URAIAN
KET.
KEBIJAKAN
TARGET
2017
10,35 %
Pengembangan
sistem jaringan
informasi
perlindungan
konsumen dan
pengawasan,
pengendalian dan
pengamanan
peredaran barang
yang strategis dalam
bidang
perdagangan.
Jumlah pelaku
usaha yang
melakukan tera/tera
ulang Tahun (n) -
Jumlah pelaku
usaha yang
melakukan tera/tera
ulang tahun (n-1)
dibagi Jumlah
pelaku usaha yang
melakukan tera/tera
ulang tahun (n-1) x
100 %
TARGET
2020
Meningkatnya
kesadaran pelaku
usaha yang wajib
tera/tera ulang
Meningkatnya
kontribusi
perdagangan
terhadap
perekonomian
37,8 % 37,85 %
PROGRAM
TARGET
2018
TARGET
2019
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
37,72 %
Lembar - 1
MISI TUJUAN SASARANINDIKATOR TARGET INDIKATOR
FORMULASI
PERHITUNGANKEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN
RPJMD KOTA BLITAR
URAIAN
TARGET
2016
TARGET
2017
TARGET
2021
TARGET
2021TARGET 2018
TARGET
2019
TARGET
2020
TARGET
2016
TUJUAN SASARAN
URAIAN
KET.
KEBIJAKAN
TARGET
2017
TARGET
2020PROGRAM
TARGET
2018
TARGET
2019
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
Meningkatnya
penataan
pedagang kaki 5
Prosentase
Pedagang K5
yang memiliki
ijin SIPTU
Pembinaan/Penyuluh
an/Motivasi Kerja
bagi PKL
480 orang 500
orang
500
orang
500
orang
500
orang
500
orang
Studay
Banding/Diversifikasi
PKL
1 kali 0 1 kali 0 1 kali 0
Pendataan PKL 0 1 0 1 0 1
Stabilitas
harga bahan
pokok
< 50 % < 50 % < 50 % < 50 % < 50 % < 50 % Informasi harga dan
stok bahan pokok
448 kali 483 kali 553 kali 588 kali 623 kali 623 kali
Pembinaan Penyalur
pupuk bersubsidi
1 kali 2 kali 3 kali 3 kali 3kali 3 kali
Promosi
Perdagangan
0 40 kali 40 kali 40 kali 40 kali 40 kali
Nilai investasi
(Miliar Rupiah)
Prosentase
peningkatan
realisasi nilai
investasi
Peningkatan
Koordinasi dan
Kerjasama di
Bidang Penanaman
Modal
Terselenggaranya
koordinasi dengan
BPM Provinsi Jatim
0 5 Keg 6 Keg 7 Keg 8 Keg 8 Keg
Terselenggaranya
Sertifikasi fasilitasi
HKI bagi produk
Industri
0 3 Keg 3 Keg 4 Keg 4 Keg 5 Keg
Terjadinya
Peningkatan
sertifikasi bagi
produk industri
berupa hak merk, hak
Paten, halal dll
0 0 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg
Penyusunan RUPM
Penanaman Modal
Terselenggaranya
peta dan peluang
Investasi
0 1 Keg 0 0 1 Keg 0
Perwal terkait
Penanaman Modal
Terselengaranya
kemudahan dan
kepastian hukum
bagi Investor
0 1 Keg 0 0 1 Keg .0
Pengembangan
Pasar dan
Distribusi
barang/Produk
Meningkan kualitas
promosi dalam
rangka investasi
Fasilitasi Sertifikasi
Produk Unggulan
Daerah
7. PROGRAM
PENINGKAT AN
EFISIENSI PER
DAGANGAN DALAM
NEGERI
Meningkatkan
Sembako dan
barang penting
lainnya merupakan
kebutuhan utama
masyarakat dimana
stabilitas
ketersediaannya
harus dijamin
sehingga harganya
tetap terjaga dan
dapat meminimalisir
terjadinya inflasi.
28 % 30 % 35% 40 % 45% 50 %
0,5 % 0,5 % 0,5 % 0,5 % 0,5 % 0,5 %Meningkatnya
investasi daerah
8. PROGRAM
PENINGKATAN PROMOSI
DAN KERJASAMA
INVESTASI
Meningkatnya
kelancaran
distribusi dan
jaminan pasokan
barang
kebutuhan pokok
Meningkatnya
Investasi PMDN
Pembinaan
Pedagang Kakilima
dan Asongan
Jumlah nilai
investasi tahun (n) -
Jumlah nilai
investasi tahun (n-1)
dibagi Jumlah nilai
investasi tahun (n-1)
X 100 %
Jumlah pedagang
kakilima (PKL) yang
memiliki ijin tahun
(n) dibagi Jumlah
seluruh Pedagang
Kakilima (PKL) tahun
(n) x 100 %
Harga rata.rata
Bahan Pokok dalam
Tahun (n) - Harga
Bahan Pokok awal
Tahun dibagi Harga
Bahan Pokok Tahun
(n) X 100 %
6. PROGRAM
PEMBINAAN PEDAGANG
KAKI LIMA DAN
ASONGAN
Lembar - 2
MISI TUJUAN SASARANINDIKATOR TARGET INDIKATOR
FORMULASI
PERHITUNGANKEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN
RPJMD KOTA BLITAR
URAIAN
TARGET
2016
TARGET
2017
TARGET
2021
TARGET
2021TARGET 2018
TARGET
2019
TARGET
2020
TARGET
2016
TUJUAN SASARAN
URAIAN
KET.
KEBIJAKAN
TARGET
2017
TARGET
2020PROGRAM
TARGET
2018
TARGET
2019
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
Prosentase
peningkatan
Jumlah
produk/ IKM
yang
bersertifikat
HKI
30 % 30 % 30 % 30 % 30 % 30 % Pengembangan
Potensi Unggulan
Terselenggaranya
pameran/ promosi
produk lokal,
regional maupun
Nasional
34 keg 37 keg 40 Keg 45 Keg 47 Keg 50 Keg
Koordinasi Antar
Lembaga Dalam
Pengendalian
Pelaksanaan
Investasi PMDN/
PMA
Terselenggaranya
Koordinasi Investasi
PMDN/PMA dengan
lembaga terkait
0 0 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
Penyelenggaraan
Pameran Investasi
Terselenggaranya
pameran investasi
0 0 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali
NIP. 19630219 198903 1 007
Drs. MUCHSON, M.AP
Blitar, - - 2016
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Blitar
Pembina Utama Muda
Jumkah pelaku
usaha yang memiliki
sertifikasi HKI
tahun(n) - Jumlah
pelaku usha yang
memiliki sertifikasi
HKI tahun (n-1)
dibagi Jumlah
pelaku usaha yang
memiliki sertifikasi
HKI tahun (n-1) x
100 %
Meningkatnya
produk hasil IKM
yang memiliki
sertifikasi HKI
9.PROGRAM
PENINGKATAN IKLIM
INVESTASI DAN
REALISASI INVESTASI
Terjalinnya
Hubungan yang
harmonis antara
pengusaha
perdagangan yang
handal dengan
pengusaha IKM
Lembar - 3