17
LAPORAN KASUS VARICELLA Disusun oleh : Inggrit Pontoh 070 111 010 Kenny A. Najoan 070 111 012 Junamel R. N. Busdan 070 111 217 Nadia Ophelia S. Nurdin 070 111 219 Pembimbing : Prof. Dr. P. L. Suling, MSc, SpKK (K) Dr. Hendra Minarto BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

kasus varicela

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semua mengenai varicela ada disini dari diagnosis pemerikasaan penunjang sampai dengan diagnosis

Citation preview

Page 1: kasus varicela

LAPORAN KASUS

VARICELLA

Disusun oleh :

Inggrit Pontoh 070 111 010

Kenny A. Najoan 070 111 012

Junamel R. N. Busdan 070 111 217

Nadia Ophelia S. Nurdin 070 111 219

Pembimbing :

Prof. Dr. P. L. Suling, MSc, SpKK (K)

Dr. Hendra Minarto

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2012

Page 2: kasus varicela

PENDAHULUAN

Varicella (cacar air) merupakan penyakit virus yang sangat menular, bersifat akut

berupa erupsi kulit makulopapular dan lepuh di seluruh tubuh. Varicella disebabkan oleh

virus varicella-zoster. 1,2

Penyakit ini sangat menular, terutama menyerang anak-anak tetapi juga dapat

menyerang orang dewasa. Umumnya infeksi terjadi pada usia 1-6 tahun. Angka serangan

mencapai 65-86% pada keluarga yang tinggal serumah. Penularan penyakit terutama melalui

saluran napas, tetapi juga dapat melalui kontak langsung dengan penderita. 2,3,4

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 10-23 hari, dengan rata-rata 14-15 hari.

Gejala klinis dapat dimulai dengan gejala prodromal (demam, malaise, sakit kepala,

anoreksia) kemudian timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu

beberapa jam akan berubah menjadi vesikel. Vesikel ini kumudian akan berubah menjadi

pustul dan kemudian pecah menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi

vesikel-vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran yang polimorf. Lesi dimulai dari

wajah dan kulit kepala kemudian menyebar dengan cepat pada batang tubuh dan ekstremitas.

Lesi juga dapat timbul pada mukosa. Penyebaran lesi terutama secara sentral atau sentripetal.

Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal. 1,2,3

Derajat penyakit dapat bervariasi, umumnya bersifat self-limited. Penyembuhan lesi

dapat meninggalkan hipopigmentasi atau hiperpigmentasi pada kulit selama beberapa minggu

sampai beberapa bulan. Pembentukan jaringan parut biasanya jarang, kecuali digaruk atau

ada infeksi sekunder. Komplikasi pada anak umumnya jarang timbul, dan bila ada yang

tersering yaitu infeksi bakteri sekunder yang dapat menyebabkan impetigo, furunkel, selulitis,

erisipelas dan gangren (jarang). Infeksi lokal ini dapat menyebabkan jaringan parut dan

sepsis. 2,3

Berikut ini dilaporkan suatu kasus dengan diagnosis varicella yang ditemukan pada

seorang pasien yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin BLU RSUP. Prof. dr. R.D.

Kandou Manado.

1

Page 3: kasus varicela

LAPORAN KASUS

Identitas Penderita

Nama : W. M

Umur : 11 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum menikah

Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia

Pekerjaan : Siswa

Pendidikan : Belum tamat SD

Alamat : Jl. 11 November, Kompleks Perumahan Jalan Sea

Tanggal Pemeriksaan : 15 Juni 2012

Anamnesis

Keluhan utama : Bintil-bintil kemerahan

Riwayat Penyakit Sekarang

Bintil-bintil kemerahan timbul di hampir seluruh bagian tubuh sejak 2 hari SMRS.

Bintil muncul pertama kali di daerah wajah. Bintil terus bertambah banyak sampai saat ini,

selanjutnya bintil juga timbul pada badan, punggung dan lengan. Bintil disertai dengan gatal,

nyeri tidak ada. Bintil-bintil ada yang menjadi lepuh, berisi cairan. Lepuh yang pecah

mengering dan berwarna kehitaman.

Demam sumer-sumer dirasakan sejak 3 hari SMRS, demam turun dengan obat

penurun panas. Saat demam pasien minum paracetamol dan ampisilin. Batuk beringus tidak

2

Page 4: kasus varicela

ada, sakit menelan tidak ada. Nafsu makan pasien menurun sejak 2 hari SMRS, mual ada,

muntah tidak ada. BAK dan BAB seperti biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit kulit sebelumnya disangkal.

Riwayat Alergi

Alergi makanan : disangkal

Alergi obat : disangkal

Riwayat Atopi

Riwayat bersin dipagi hari, asma, alergi debu disangkal.

Riwayat atopi dalam keluarga : disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga

Riwayat Kebiasaan

Penderita mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun cair, mengganti pakaian dalam 2

kali sehari, dan pemakaian handuk sendiri.

Riwayat Sosial

Pasien tinggal di kompleks perumahan, ada 6 teman di kompleks yang menderita

penyakit/keluhan yang serupa sejak 3 minggu yang lalu.

Pemeriksaan Fisik

Status generalis :

KU : Sakit sedang Kes : Compos Mentis

TD : 100/60 mmHg N : 110x/menit R : 20x/menit S : 36,70C

3

Page 5: kasus varicela

Berat Badan : 24 kg

Tinggi Badan : 84 cm

Keadaan gizi : cukup

Kepala : mesocephal

Wajah : ekspresi wajar, simetris

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Hidung : deviasi (-), cairan (-)

Telinga : cairan (-)

Gigi : caries (-)

Mukosa : efloresensi (-)

Faring : hiperemis (-)

Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)

Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB (-)

Thorax : Jantung : SI-II normal, reguler, bising (-)

Paru : simetris, retraksi (-)

sp.vesikuler, ronkhi -/- , wheezing -/-

Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal

Hepar / lien : tidak teraba

Ekstrimitas : akral hangat, edema -/-

Status Dermatologis

Regio facialis, regio colli posterior, regio thoracalis anterior/posterior, regio abdominalis,

regio antebrachii D/S, regio brachii : lesi poliform, soliter, papul eritematous, vesikel di atas

dasar eritematous.

4

Page 6: kasus varicela

Regio thoracalis posterior : krusta kehitaman.

Pemeriksaan Penunjang

Tes Tzanck : tidak ditemukan sel datia raksasa berinti banyak

5

Page 7: kasus varicela

Diagnosis Kerja

Varicella

Diagnosis Banding

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa

1. Istirahat cukup, sebaiknya tidak sekolah sampai seluruh lesi menjadi krusta.

2. Mandi teratur

3. Tidak menggaruk kulit

4. Kuku dipotong pendek

Medikamentosa

1. Paracetamol 3x250 mg (kalau perlu)

2. Calamine lotion

Prognosis

Bonam

6

Page 8: kasus varicela

DISKUSI

Diagnosis varicella dapat ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik.

Varicella dapat didiagnosis berdasarkan gejala klinis dan bentuk serta perubahan lesi

yang terjadi pada kulit, terutama bila didapatkan riwayat terpapar 2-3 minggu sebelumnya.

Sebagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan biopsi atau tes Tzanck yang menunjukkan

adanya sel datia raksasa berinti banyak. 1,3

Pada pasien ini, didapatkan lesi polimorf dan soliter yang terdiri dari papul, vesikel

dan krusta. Papul baru masih terus timbul diikuti dengan penyembuhan vesikel yang sudah

ada sebelumnya. Sebelumnya pasien mengalami demam dan penurunan nafsu makan, serta

ada riwayat terpapar 3 minggu sebelumnya dari teman-teman sekompleks perumahan pasien.

Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diperlukan untuk diagnosis ataupun

penanganan varicella. Pada tes Tzanck dapat ditemukan sel datia raksasa berinti banyak,

tetapi spesifitas maupun sensitifitasnya rendah. Diagnosis pasti didapatkan melalui isolasi

virus dari cairan vesikel, darah atau jaringan yang terinfeksi, ataupun melalui identifikasi

antigen/DNA virus. 2,3

Penatalaksanaan pada pasien ini bersifat simptomatis. Paracetamol diberikan sebagai

antipiretik. Calamine lotion diberikan untuk mengurangi gatal. Pemberian antivirus dapat

mengurangi jumlah lesi, menghentikan timbulnya lesi baru, serta memperpendek durasi dari

gejala penyakit, namun tidak efektif apabila diberikan 24 jam setelah onset lesi. Pada pasien

ini tidak diberikan antivirus karena lesi pada kulit sudah timbul 2 hari sebelumnya. 2,3

Pasien diedukasi untuk mandi secara teratur untuk mengurangi gatal dan mencegah

infeksi sekunder. Untuk mencegah pasien menggaruk, kuku pasien harus pendek. Hindari

berdekatan dengan orang yang belum pernah terkena varicella, imunodefisiensi, atau pasien

yang sedang menggunakan kortikosteroid jangka panjang. Sebaiknya pasien tidak sekolah

sampai semua lesi menjadi krusta.

7

Page 9: kasus varicela

RINGKASAN

Varicella atau cacar air merupakan penyakit virus yang sangat menular, akut berupa

oleh erupsi kulit makulopapular dan lepuh di seluruh tubuh. Varicella disebabkan oleh virus

varicella-zoster. Penularan penyakit terutama melalui saluran napas, tetapi juga dapat melalui

kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 10-23 hari,

dengan rata-rata 14-15 hari. 1,2,3

Diagnosis dapat ditegakkan melalui gejala klinis. Gejala klinis dapat dimulai dengan

gejala prodromal (demam, malaise, sakit kepala, anoreksia). Lesi kemudian timbul dengan

gambaran polimorf, erupsi kulit makulopapular, vesikel dan krusta, serta disertai rasa gatal.

Diagnosis laboratorik umumnya tidak diperlukan untuk penegakan diagnosis ataupun

penatalaksanaan. 1,2,3

Penyakit ini bersifat self-limited. Penatalaksanaannya bersifat simptomatis. Pemberian

antivirus tidak rutin dilakukan. Komplikasi pada anak jarang timbul. Komplikasi yang

tersering yaitu infeksi bakteri sekunder yang dapat menyebabkan jaringan parut dan sepsis.

2,3

8

Page 10: kasus varicela

DAFTAR PUSTAKA

x

1.Handoko RP. Penyakit virus. In: Juanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007. p. 115-6.

2.Myers MG, Seward JF, LaRussa PS. Varicella-zoster virus. In: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, editors. Nelson Textbook of Pediatrics [monograph on CD-ROM]. 18th ed. Philidelphia: Saunders; 2007.

3.Straus SE, Oxman MN, Schmader KE. Varicella and herpes zoster. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine [monograph on CD-ROM]. 7th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2008.

4.Bechtel KA, Steele RW. Pediatric chickenpox. [Online].; 2011 [cited 2012 June 17]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/969773-overview.

x

9

Page 11: kasus varicela

10