81
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2015 KASUS LOG BOOK GIGI DAN MULUT OLEH : DIMAS ALAN SETIAWAN G99141148 PEMBIMBING : Widia Susanti, drg, Mkes.

kasus gilut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uns

Citation preview

KASUS LOG BOOK GIGI DAN MULUT OLEH : HIDA FITRIANA RAHMAWATI PUTRI G9911112076 PEMBIMBING : DR

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUTFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTA2015

KASUS LOG BOOK GIGI DAN MULUT

OLEH :DIMAS ALAN SETIAWANG99141148

PEMBIMBING :Widia Susanti, drg, Mkes.ANODONTIAAnodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi.

ANODONTIA

IMPACTED TEETHImpaksi gigi adalah gigi yang mengalami kesukaran/kegagalan yang disebabkan oleh malposisi, kekurangan tempat atau dihalang-halangi oleh gigi lain, tertutup tulang yang tebal dan/atau jaringan lunak di sekitarnya.

IMPACTED TEETHTipe Impacted Teeth

IMPACTED TEETHImpaksi Molar

Impaksi Kaninus

MALOCCLUSIONMaloklusi adalah suatu kelainan susunan gigi geligi atas dan bawah yang berhubungan dengan bentuk rongga mulut serta fungsinya.

MALOCCLUSIONa. Kelas I Angle Neutrocclusion. Tonjolan mesiobukal M1 maxilla beroklusi dengan cekung bukal M1 mandibulla. Gigi terlihat spacing atau crowdingb. Kelas II Angle (Distocclusion)Retrognathism (overjet). Tonjolan mesiobukal M1 maxilla terletak lebih ke anterior cekung bukal M1 mandibula.

c. Kelas III Angle (Mesiocclusion)Prognathism (negative overjet). Tonjolan mesiobukal M1 maxilla terletak lebih ke posterior cekung bukal M1 mandibula.

MALOCCLUSION

Maloklusi Kelas IMALOCCLUSION

Maloklusi Kelas IIMALOCCLUSION

Maloklusi Kelas III

Maloklusi Kelas IMaloklusi Kelas IIMaloklusi Kelas IIIMicrognatia Pertumbuhan maksila dan atau mandibula dengan ukuran lebih kecil dari normal (rahang dan mulut kecil)

Macrognatia Pertumbuhan mandibula dan regio protuberantia dengan ukuran lebih besar dari normal (rahang dan mulut lebar)

MICROGNATIA & MACROGNATIAMICROGNATIA

MACROGNATIA

MICROGNATIA

mikrognatiaMICROGNATIA & MACROGNATIAMicrognatia

1. KongenitalKelainan kromososmObat tertogenikSindrome genetik (Piere Robin Syndrome, trisomi 13, trisomi 18, sindrom Marfan)

2. Didapat :Infeksi

Terapi: Operasi orthognatic

Macrognatia

1. KongenitalPerkembangan protuberentia yang berlebihan

2. Didapat: Penyakit Labial cleft (labioschisis) atau istilah awamnya bibir sumbing adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang didapatkan seseorang sejak lahir.

Bila celah berada pada langit-langit rongga mulut, kelainan ini disebut palate cleft (palatoschisis).

Apabila celah terdapat pada bibir atas hingga langitlangit rongga mulut, disebut labial palate cleft (labiopalatoschisis).

LABIAL PALATE CLEFTLABIAL PALATE CLEFTKLASIFIKASI

LABIAL PALATE CLEFT

LABIAL PALATE CLEFT

Labial cleftPalate cleftLabial-palate cleftLABIAL PALATE CLEFTETIOLOGI

1. Herediter a. Mutasi genb. Kelainan Kromosom

2. Faktor lingkungana. Faktor usia ibub. Obat-obatanc. Nutrisid. Daya pembentukan embrio menurun e. Penyakit infeksif. Radiasig. Stress Emosionalh. Trauma

TANDA & GEJALA

1. Kesulitan saat menghisap ASI2. Gangguan dalam berbicara3. Gangguan dalam pendengaran. 4. Gangguan pertumbuhan gigi5. Masalah estetika6. Efek psikologis

PENATALAKSANAANPenanganan labial and palatal cleft memerlukan penanganan yang multidisiplin karena merupakan masalah yang kompleks, variatif dan memerlukan waktu yang lama serta membutuhkan beberapa ilmu dan tenaga ahli, diantaranya dokter anak, dokter bedah plastik, dokter bedah mulut, pediatric dentists, orthodontist, prosthodontist, ahli THT (otolaryngologist), speech pathologist, geneticist dan psikiater atau psikolog untuk menangani masalah psikologis si pasien.

LABIAL PALATE CLEFTDEBRISOral debris adalah lapisan lunak yang terdapat di atas permukaan gigi yang terdiri atas mucin, bakteri dan sisa makanan yang putih kehijau-hijauan dan jingga.

Streptococcus, Lactobacillus, Actinomices dan lain-lain ini menempel di gigi bersama dengan plak atau debris

DEBRIS INDEX0 : Tidak ada debris / stain1 : Debris lunak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya stain ekstrinsik tanpa debris pada daerah tersebut 2 : Debris lunak meliputi lebih dari 1/3 tetap kurang dari 2/3 permukaan gigi 3 : Debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi

DEBRIS

PLAQUEPlak adalah deposit lunak yang membentuk biofilm yang menumpuk pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut yang tidak dibersihkan

Tiga komposisi plak dental yaitu mikroorganisme, matriks interseluler yang terdiri dari komponen organik dan anorganik

Bila plak tebal dan jelas terlihat, disebut debris. Debris lebih banyak mengandung sisa makanan, sedangkan plak lebih banyak kandungan mikoorganismenya

CALCULUSKalkulus adalah material keras berupa pengendapan dari garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati.

CALCULUSKLASIFIKASI

1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi free gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya keras seperti batu apung, dan mudah dilepas dari perlekatannya ke permukaan gigi.

2. Kalkulus sub gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah. onsistensinya keras seperti batu api, dan melekat sangat erat kepermukaan gigi.

CALCULUSCALCULUS INDEX0 : Tidak ada kalkulus1 : Kalkulus supra gingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi 2: Kalkulus supra gingiva menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena, atau adanya kalkulus sub gingiva berupa flek di sekeliling leher gigi 3: Kalkulus supra gingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang tekena. Adanya kalkulus sub gingiva berupa pita yang tidak terputus di sekeliling leher gigi

Skor kalkulus diperoleh dari jumlah skor permukaan gigi dibagi jumlah gigi yang diperiksa. Skor indeks oral higiene individu diperoleh dengan menjumlahkan nilai indeks debris (DI-S) dan indeks kalkulus (CI-S), OHI-S : Sangat baik = 0 Baik = 0,1-1,2 Sedang = 1,3-3,0 Buruk : 3,1-6,0

CALCULUSDENTAL DECAYDental decay atau lebih sering disebut karies dental adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik/mikroba yang ada dalam suatu karbohidrat yang terfermentasi atau diragikan.

Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan menimbulkan rasa sakit.

DENTAL DECAY

PULPITISPulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi, yang pada umumnya merupakan kelanjutan dari proses karies.

Jaringan pulpa terletak di dalam jaringan keras gigi sehingga bila mengalami proses radang, secara klinik sulit untuk menentukan seberapa jauh proses radang tersebut terjadi.

PULPITIS

PERIODONTITISPeriodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi yaitu yang melibatkan gingival, ligament periodontal, sementum, dan tulang alveolar

Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis

PERIODONTITIS

GINGGIVITISGingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva) yang terjadi pada jaringan epitel mukosa di sekitar cervical gigi dan prosesus alveolar

Karakteristik ginggiva yang sehat adalah warnanya merah muda, bagian tepi ginggiva tipis dan tidak bengkak, tidak ada eksudat, tidak mudah berdarah, dan konsistensi kenyal

GINGGIVITIS

Ginggivitis (sebelum dan sesudah perawatan)GINGGIVITIS

Glossitis adalah peradangan atau infeksi pada lidah

Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah.GLOSSITIS GLOSSITIS ETIOLOGI

A. LOKAL1. Infeksi (bakteri, virus)2. Trauma / iritasi mekanis (tembakau, alkohol, makanan yang pedas ataupun makan yang berbumbu, alergi dari pasta gigi dan obat kumur)

B. SISTEMIK1. Malnutrisi2. Penyakit kulit (oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous ulcers, dan pemphigus vulgaris)3. Infeksi sistemik (syphilis dan HIV)

MANIFESTASI KLINIS

1. Kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara2. Permukaan lidah menjadi licin3. Pembengkakan lidah 4. Perubahan warna lidah menjadi pucat jika disebabkan oleh anemia pernisiosa dan menjadi merah jika disebabkan kekurangan vitamin B yang lain.

PEMERIKSAANPemeriksaan oleh dokter gigi atau penyedia layanan kesehatan menunjukkan lidah bengkak (atau patch pembengkakan). Para nodul pada permukaan lidah (papila) mungkin tidak ada. Tes darah bisa mengkonfirmasi sistemik penyebab gangguan tersebut.

GLOSSITIS

NormalGLOSSITIS PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan. Perawatan biasanya tidak memerlukan rawat inap kecuali lidah bengkak sangat parah. Kebersihan mulut perlu ditingkatkan, termasuk menyikat gigi menyeluruh setidaknya dua kali sehari, dan flossing sedikitnya setiap hari. Kortikosteroid topikalAntibiotik , anti jamur, anti mikrobaPerubahan pola makan dan pemberian suplemen tambahanHindari iritasi (seperti makanan panas atau pedas, alkohol, dan tembakau)

Terapi:Menghindari faktor predisposisiKandistatin drop 3 x gtt II

GLOSSITIS XEROSTAMIAXerostomia adalah keadaan di mana mulut kering akibat pengurangan atau tiadanya aliran saliva. Xerostomia bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari berbagai kondisi seperti perawatan yang diterima, efek samping dari radiasi di kepala dan leher, atau efek samping dari berbagai jenis obat. Dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan penurunan fungsi kelenjar saliva.

LEUKOPLAKIALeukoplakia adalah lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat diangkat dari mukosa mulut secara usapan atau kikisan (WHO).

Lesi ini terjadi akibat hiperkeratosis pada lapisan epitel rongga mulut yang disebut juga epitel hiperplasia yang bisa berkembang menjadi oral displasia.ETIOLOGI

LokalPenggunaan tembakau, kandidiasisSistemik Defisiensi vitamin A, vitamin B kompleks, sifilis tertier dan anemia siderofenikLEUKOPLAKIA

LEUKOPLAKIA

CANDIDIASISKandidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh suatu spesies candida (kelompok fungi imperfecti).

Etiologi : Candida albicans

Faktor predisposisi :Faktor lokal : gigi tiruan, xerostomia, merokok Faktor sistemik : penyakit defisiensi imun, kemoterapi, radioterapi, obat AB dan steroid

Tiga faktor utama penyebab oral candidiasis:1. Status kekebalan penderita 2. Lingkungan mukosa oral3. Strain C. Albicans (bentuk hifa patogen)

Klasifikasi1. Akuta. Kandidiasis Pseudomembranosus Akut / thrush b.Kandidiasis Atropik Akut / antibiotic sore tongue / kandidiasis eritematous2.Kronika. Kandidiasis Atropik Kronik / denture sore mouth / denture related stomatitisb.Kandidiasis Hiperplastik Kronik / candida leukoplakia c.Median Rhomboid Glositis 3. Keilitis Angularis / angular stomatitis / perleche

CANDIDIASISCANDIDIASISANAMNESIS:Rasa tidak nyamanRasa sakitRasa pedih

Gambaran klinis candidiasis oral yang terlihat bisa berbeda-beda sesuai dengan tipe candidiasis yang terjadi pada rongga mulut pasien.

PEMERIKSAAN PENUNJANGSitologi eksfoliatifKultur swabUji salivaBiopsi

CANDIDIASISPENATALAKSANAAN

Kebersihan oral Mukosa bukalgigi lidah Gigi tiruan

Obat antifungal gentian violet, nistatin, amfoterisin B, ketokonazole, miconazol, imidazol

Menghilangkan faktor predisposisi MerokokObat steroid dan ABGigi tiruanHIV

KASUS BANGSAL

MOUTH ULCERDEFINISI

Defek lokal atau ekskavasasi permukaan jaringan atau organ, yang lebih dalam dari jaringan epitel di dalam rongga mulut.ETIOLOGIKelainan darah (anemia, neutropenia, leukimia, myelofibrosis)Infeksi (HIV, TB, necrotizing ulcerative ginggivitis)Kelainan GIT (kolitis ulserative)Kelainan kulit dan jaringan ikat (pemvigus, SLE, chronic ulcerative stomatitis, lichen planus)KeganasanObat (NSAID, sitotoksik,antihipertensi, antikonvulsi, dll)Aphthae ( recurrent stomatitis)Trauma (mekanik, kimia, fisika)

MOUTH ULCERKLASIFIKASILesi Multiple Akut a. Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) b. Eritema Multiformisc. Stomatitis Alergikad. Stomatitis Viral Akute. Ulkus oral karena kemoterapi kanker

Ulkus Oral Rekurena. Recurrent Aphtous Stomatitis (RAS)b. Sindrom Behcets c. Infeksi virus herpes simpleks rekuren

Lesi Multiple Kronika. Pemphigus Vulgaris b. Pemphigus Vegetanc. Pemphigoid Bulosad. Pemphigoid Sikatrike. Lichen Planus Bulosa Erosif

Ulkus Tunggala. Histoplamosis b. Blastomikosisc. Mucormikosisd. Infeksi virus herpes simplex kronis MOUTH ULCERANAMNESIS:Rasa tidak nyamanRasa sakitRasa pedih / terbakar

Gambaran klinis mouth ulcer yang terlihat bisa berbeda-beda sesuai dengan tipe yang terjadi pada rongga mulut pasien.

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan darah rutinSwabKultur

PENATALAKSANAAN

Menghindari faktor pencetus (obat, alergen)Menjaga higiene mulut (kumur chlorhexidine atau triclosan)Medikamentosa (nystatin, fluconazole, kortikosteroid topikal bila diperlukan)Electrocautery, freezing

MOUTH ULCERNon-Cancerous GrowthTerdiri dari 2 macam:Soft noncancerous growth: papilloma, fibroma, dan lipoma. Hard noncancerous growth: osteoma dan ossifying fibroma.

Beberapa pertumbuhan non- kanker tidak menimbulkan masalah, namun demikian massa rongga mulut di lokasi tertentu dan dengan ukuran yang cukup besar dapat menyebabkan nyeri atau gangguan makan

Oral Squamous Cell CarcinomaMerupakan kanker yang sering terjadi pada rongga mulut yang secara klinis terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi, tepi lesi yang indurasi, dan kemerahan, dan gambaran seperti bunga kol. Lokasi kanker dapat terjadi pada semua tempat di rongga mulut, antara lain mukosa bukal, Processus alveolar dan gingiva rahang atas, Processus alveolar dan gingiva rahang bawah, palatum durum, lidah, dasar mulut

Kasus BangsalNama: Ny. SUsia: 47 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama : IslamPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat: Banjar RT 03/RW 04 Gerdu, Karangpandan, KaranganyarNo RM: 01-30-45-xxStatus: MenikahKamar: Melati I/7ITanggal Pemeriksaan: 15 Juni 2015AnamnesisKeluhan Utama :DemamPasien mengeluh demam kurang lebih 13 hari, demam dirasakan hilang timbul. Pasien sudah dirawat di RS PKU Karanganyar kurang lebih selama 10 hari.Demam tinggi (+), demam sumer-sumer (-), batuk (+) kurang lebih 5 hari, dahak (+) warna putih kental, batuk darah (-), sesak (+) 2 hari SMRS, mengi (-), sesak tidak dipengaruhi cuaca dan aktifitas, pasien nyaman tidur dengan 1 bantal. Pasien juga mengeluhkan timbul bercak warna putih di lidah sejak mondok di rumah sakit. Keringat malam (-), nafsu makan menurun (+), BB menurun (+), tidak ada keluhan pada BAB dan BAK.

Riwayat penyakit dahulu dan keluargaRiwayat mondok: disangkalRiwayat sakit lainnya Diabetes: disangkalHipertensi: disangkalAlergi: disangkalJantung : disangkalAsma : disangkal Riwayat penyakit serupa: disangkalDM: disangkalHipertensi : disangkalAlergi : disangkaljantung : disangkal asma: disangkal

Riwayat Sosial EkonomiPasien adalah seorang ibu rumah tangga, pasien sudah menikah, suami pasien bekerja sebagai tukang serabutan. Pasien sehari-hari memasak dengan kayu bakar. Pasien berobat dengan BPJS. Kebutuhan sehari-hari tercukupi dari penghasilan seuami.

Riwayat faktor resikoRiwayat pemakaian tatto: disangkalRiwayat narkoba/jarum suntik: disangkal Riwayat seks tidak aman: (+)

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum :tampak sakit sedang, gizi kesan cukup, compos mentis E4V5M6Vital sign:Tekanan darah : 100/60 mmHgNadi: 92 x/menitFrekuensi napas: 24 x/menitSuhu : 38 0CMata : Conjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-)Telinga : sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)Mulut : bibir kering (+), sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-), oral thrush (+), papil lidah atrofi (-)Leher : simetris, trakhea di tengah, JVP tidak meningkat, KGB servikal membesar (-), tiroid membesar (-), nyeri tekan (-)JantungInspeksi:Ictus cordis tidak tampakPalpasi:Ictus cordis tidak kuat angkat, Ictus cordis teraba di SIC V, 1 cm linea midclavicularis sinistraPerkusi :Kesan batas jantung kesan tidak melebarAuskultasi : HR 92 kali/menit, reguler BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-)

ParuInspeksi: simetris statis dan dinamisPalpasi: fremitus raba kanan = kiri, meningkatPerkusi: sonor / sonorAuskultasi: suara dasar vesikuler (+/+), RBK (+/+)AbdomenInspeksi: dinding perut sejajar dari dinding dadaAuskultasi: bising usus (+) intensitas normalPerkusi: timpani, pekak alih (+)Palpasi: supel, hepar tidak teraba, nyeri tekan (-), bruit (-)Ekstremitas & GenitaliaAtas : oedem (-/-), akral dingin (-/-)Bawah : oedem (-/-), akral dingin (-/-)

Tidak tampak adanya kelainanORAL STATUS

Extra oral : Maxilla: tak ada kelainanMandibula: tak ada kelainanLips: tampak keringIntra Oral:Palatum: tampak bercak warna putih susuLingua: tampak bercak warna putih susuUpper gingiva: tidak ada kelainan Lower gingiva: tidak ada kelainan Left bucal: tidak ada kelainan Right bucal: tidak ada kelainan Oral hygiene: Buruk

Dental Formula1234567891011121314151632313029282726252423222120191817MMMPemeriksaan laboratorium

ASSESMENTSuspek B20Pneumonia Community dengan sepsis Candidiasis oralAnemia

TERAPI

O2 nasal 2 lpmInf. NaCl 0,9% 20 tpm Inj. Ceftriaxon 2 g/24 jamInj. Metronidazole 500mg/8 jam Inj. Levofloxacine 750mg/24 jamInj. Metyl Prednisolon 62,5mg/12 jamInj. Ranitidine 50mg/12 jamNystatin drop 3x1 ccCurcuma 3x1Sucralfat 2x1

PROGNOSIS

Ad vitam: dubia ad malamAd sanam: dubia ad malamAd fungsionam: dubia ad malam

Foto

TERIMA KASIH