18
Manajemen Strategi ANALISIS KASUS COCACOLA COMPANY – 2007 KELOMPOK E LATIFA SUGIWATI (F 0307060) MELDHAN I (F 0307063) UMI NAFISAH (F 0307090) VERIAN WINDI ASTARI (F 0307091) S1 REGULER JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Kasus Coca Cola Company

Embed Size (px)

Citation preview

Manajemen Strategi 

ANALISIS KASUS COCA‐COLA COMPANY – 2007 

 

 

 

KELOMPOK E 

 

LATIFA SUGIWATI        (F 0307060) 

MELDHAN I          (F 0307063) 

UMI NAFISAH         (F 0307090) 

VERIAN WINDI ASTARI      (F 0307091) 

 

 

 

 S1 REGULER JURUSAN AKUNTANSI 

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 

2009  

ANALISIS KASUS COCA-COLA COMPANY – 2007

PROFIL PERUSAHAAN

Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca cola

menjual empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-

cola, Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih

dari 200 negara. Coca cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih

dari 2600 produk minuman. Produk-produk coca cola didistribusikan melalui

restoran dan toko makanan, serta pemasok.

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John

Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal

sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,

menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan

tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan

huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di

apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang

dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut

ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton

menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan

perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara

membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-

benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang

berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni

untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti

kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan

mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong

penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola

dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap;

nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".

Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941,

perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke

memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun

1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

VISI DAN MISI

Visi

Visi kami menyediakan kerangka Roadmap kami dan pedoman setiap aspek

dari bisnis kami dengan menggambarkan apa yang kami butuhkan untuk

menyempurnakan untuk melanjutkan menuju keberhasilan yang mendukung,

kualitas pertumbuhan.

• People : Be a great place to work where people are inspired to be

the best they can be.

• Portfolio : Bring to the world a portfolio of quality beverage brands

that anticipate and satisfy people's desires and needs.

• Partners : Nurture a winning network of customers and suppliers,

together we create mutual, enduring value.

• Planet : Be a responsible citizen that makes a difference by

helping build and support sustainable communities.

• Profit : Maximize long-term return to shareowners while being

mindful of our overall responsibilities.

• Productivity : Be a highly effective, lean and fast-moving

organization.

Misi

Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our

purpose as a company and serves as the standard against which we weigh our

actions and decisions.

1. To refresh the world...

2. To inspire moments of optimism and happiness...

3. To create value and make a difference.

Menurut kelompok kami, visi dan misi perusahaan Coca-cola sesuai

dengan realita apabila dibandingkan dengan kemajuan perusahaan coca-cola saat

ini sehingga tidak diperlukan adanya revisi dari kelompok kami. Dalam

penjabaran visi dan misinya perusahaan tersebut memperhatikan berbagai aspek,

diantaranya corporate social responsibilities, lingkungan, dan berbagai

kepentingan perusahaan untuk menuju keberhasilan.

Pesaing utama dari Coca-cola Company (industri softdrink) adalah

perusahaan PepsiCo.

Visi dan Misi PepsiCo

Visi:

• Mengembangkan semua aspek di dunia yang terlibat secara operasional,

baik lingkungan, sosial, ekonomi, serta menjadikan hari esok agar lebih

baik dari hari ini

• Fokus pada pemeliharaan lingkungan, aktivitas sosial, serta berkomitmen

untuk membangun kepercayaan pada pemegang saham dengan sungguh-

sungguh

Misi:

• Fokus terhadap produksi makanan dan minuman yang tepat bagi

konsumen sehingga menjadi produk premier bagi para konsumen.

• Berusaha untuk memproduksi penghargaan dalam segi keuangan untuk

para investor sebagaimana PepsiCo menyediakan peluang untuk

berkembang dan memperkaya para karyawan, rekan bisnis, dan komunitas

dimana mereka beroperasi.

• Dalam setiap upaya yang PepsiCo lakukan, PepsiCo mempertahankan

untuk bersikap jujur, adil, dan berintegritas tinggi.

DIVISI

Segmen Operasi perusahaan Coca-cola mencakup:

1. Afrika

Afrika merupakan sektor privat dengan jumlah karyawan terbesar yaitu

55.000 karyawan. Pendapatan operasi dari coke pada divisi Afrika turun

dari 4,8 % menjadi 4,6 % pada tahun 2006.

2. Asia Tenggara dan Timur dan Pasifik

Keuntungan divisi dari kesuksesan pada 2006 berasal dari Coca-Cola Zero

pada penjualan di Australia dan Thailand.

3. Uni Eropa

Divisi ini mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6 persen dari tahun

2005 ke tahun 2006. Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari

kombinasi dari produk-produk baru, pengemasan yang inovatif, dan

kolaborasi dengan para konsumen.

4. America Latin

Tiga pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan

Brazil. Portofolio minuman mendapatkan poin 7 persen pada tahun 2006

dimana perusahaan melihat pada pengembangan garis produk. Fokus Coke

di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus, dan minuman olahraga.

5. Amerika Utara

Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian

produk “MyCoke Rewards” yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang

berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta penghargaan yang

dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coke

menyalurkan via tekkknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan

konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun

2006.

6. Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah

Divisi ini pada tahun 2006 telah memproduksi 11 persen unit volum kasus

meningkat untuk Coke. Coke adalah penjual terbaik minuman non-alkohol

di Rusia dengan 22 persen pertumbuhan volum kasus pada tahun 2006.

7. Bottling Investment

Coke meningkatkan investasi pada bottling investment. Segmen ini

memiliki kinerja yang baik untuk Coke di tahun terakhir. Coke telah

memfokuskan pada desain “road to market” dan optimisasi pada

infrastruktur operasi bottling di India.

PENILAIAN INTERNAL

• Analisis Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar

Tahun 2006 = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar

= 8441000 : 8890000

= 0,95 kali

Tahun 2005 = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar

= 10250000 : 9836000

= 1,042 kali

Tahun 2004 = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar

= 12094000 : 10971000

= 1,1024 kali

Rasio Perputaran Persediaan

= Penjualan : Persediaan

Days Sales Outstanding

= Piutang : Rata-rata Penjualan per hari

Rasio Perputaran Aktiva Tetap

= Penjualan : Aktiva Tetap Bersih

Rasio Perputaran Total Aktiva

= Penjualan : Total Aktiva

Rasio Manajemen Utang

Rasio Utang

Tahun 2006 = Total Utang : Total Aktiva

= 13043000 : 29963000

= 43,53%

Tahun 2005 = Total Utang : Total Aktiva

= 13072000 : 29427000

= 44,42%

Tahun 2004 = Total Utang : Total Aktiva

= 15392000 : 31327000

= 49%

Rasio TIE (Times- Interest- Earned)

Tahun 2006 = EBIT : Beban Bunga

= 6798000 : 220000

= 30,9 kali

Tahun 2005 = EBIT : Beban Bunga

= 6930000 : 240000

= 28,9 kali

Tahun 2004 = EBIT : Beban Bunga

= 6418000 : 196000

= 32,75 kali

Rasio Profitabilitas

Rasio Basic Earnings Power

Tahun 2006 = EBIT : Total Aktiva

= 6798000 : 29963000

= 22,7%

Tahun 2005 = EBIT : Total Aktiva

= 6930000 : 29427000

=23,5%

Tahun 2004 = EBIT : Total Aktiva

= 6418000 : 31327000

= 20,5%

• Struktur Organisasi Perusahaan

14. SVP Consumer Innovation / R&D Officer

15. SVP & Presiden N. America Group

Menurut kami struktur organisasi Coca-Cola Company sudah bagus

dan terstruktur sesuai dengan jabatan. Namun bagannya belum

menunjukkan semua jabatan sehingga perlu ditambahkan agar lebih jelas.

Koreksi atas bagan struktur organisasi:

Bagan ini lebih baik karena telah mencakup semua jabatan yang ada

sehingga pembaca tidak bingung saat membeca bagan struktur organisasi

tersebut.

• Kekuatan Perusahaan

1. Menguasai pangsa pasar dunia

2. Beroperasi hingga lebih dari 200 negara

3. Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk

minuman

4. Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat

5. Perusahaan minuman terbesar sedunia

6. Sebagai inovator dalam industri soft drink

7. Melakukan bottling investment dengan beberapa investee

8. Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik

9. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh

masyarakat sedunia

10. Memiliki divisi di beberapa negara

11. Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam

penjualan minuman teh dan kopi

12. Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan

kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.

13. Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan

14. Memiliki social responsibilities yang sangat baik

15. Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan

operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion

• Kelemahan Perusahaan

1. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi

keinginan pasar

2. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah

ke sektor lain

3. Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada

PENILAIAN EKSTERNAL

• Identifikasi pesaing

Perusahaan Coca-cola memiliki dua pesaing utama, yaitu PepsiCo dan

Cadbury schweppes PLC. PepsiCo merupakan pesaing yang sangat sengit di

dalam dua pertumbuhan tercepat dalam kategori industri minuman. Perusahaan ini

didirikan pada tahun 1965. PepsiCo memperoleh 60 persen pendapatannya dari

snack division. PepsiCo diperingkat 19 diantara perusahaan yang paling dikagumi

di Amerika. PepsiCo terdiri dari sekitar 168.000 karyawan dan pada tahun 2006

memiliki pendapatann lebih dari $35 billion. PepsiCo mendirikan bisnisnya di

Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, the Middle East, Africa dan Asia Pasifik.

Volume minuman PepsiCo naik sebesar 7 persen di timur tengah, Argentina,

China dan Brazil pada tahun 2006. Meksiko dan Rusia adalah dua pasar

kontribusi yang kuat untuk PepsiCo. Schweppes Cadbury adalah perusahaan

penjualan gula terbesar sedunia. Mempekerjakan sekitar 60.000 asosiasi.

Perusahaan ini adalah pemenang Britain’s most admired award company pada

tahun 2004.

Pepsi-Cola Company yang berdiri sejak 1898, sudah melakukan ekspansi

bisnis ke beberapa produk makanan. Merger dengan Frito-Lay pada 1965

menandai lahirnya nama PepsiCo, sebagai payung perusahaan. Kemudian

PepsiCo mengakuisisi Tropicana pada 1998, dan 2001 melakukan merger dengan

The Quaker Oats Company, termasuk Gatorade. Hingga sekarang, PepsiCo sudah

mempunyai lima merek besar – yaitu Frito-Lay, Pepsi-Cola, Quaker, Gatorade,

dan Tropicana. Merek-merek ini membawahi produk-produk PepsiCo yang

variatif, sesuai kebutuhan dan pilihan konsumen, dari produk yang fun hingga

produk ala hidup sehat. Mekanisme pemasaran produk PepsiCo dilakukan melalui

empat departemennya, yaitu Frito-Lay North America, PepsiCo Beverages North

America (PBNA), PepsiCo International, dan Quaker Foods North America.

Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an,

yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada

1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini,

Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor

lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih

maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi

perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju

dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-

Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.

Total pendapatan PepsiCo, hingga kuartal III-2007 adalah US$ 27,12

miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 27,75 miliar.

Pemasukan tahunan juga meningkat pesat, di mana total pendapatan 2006 adalah

US$ 35,13 miliar, naik US$ 2,57 miliar dari total pendapatan 2005.

Bandingkan saja dengan pemasukan Coca Cola, yang hingga kuartal III-

2007 hanya sebesar US$ 21,52 miliar, dan periode yang sama 2006 sebesar US$

18,15 miliar. Sedangkan total pemasukan selama 2006 adalah US$ 24,08 miliar.

Hanya naik US$ 1 miliar dibanding pemasukan 2005.

Meskipun pemasukan Coca Cola tidak terlalu besar, data dari lembaga

riset pasar Millward Brown Optimor menunjukkan bahwa merek Coca Cola masih

cukup kuat, dengan urutan ke-4 yang ditempatinya dari 10 besar World’s Most

Powerful Brand. Nilai merek Coca Cola pun mencapai US$ 44,1 miliar pada

2007.

Demikian juga menurut survei yang diadakan majalah BusinessWeek. Dari

100 merek teratas, Coca Cola sudah menempati urutan pertama selama tujuh

tahun berturut-turut. Nilai merek Coca Cola tahun ini sebesar US$ 65,32 miliar

atau turun 3% dari 2006 sebesar US$ 67 miliar. Sedangkan peringkat PepsiCo

turun menjadi 26 setelah tahun lalu bertengger di posisi 22. Adapun nilai merek

PepsiCo tahun ini adalah US$ 12,88 miliar, naik 2% dibanding tahun lalu sebesar

US$ 12,69 miliar.

• Peluang Perusahaan

1. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink

2. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya

jaringan

3. Kerjasama dengan berbagai pihak

4. Pengembangan produk baru jenis makanan

5. Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat

• Ancaman Perusahaan

1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi

2. Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola

3. Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola

4. Tingginya harga bahan mentah

5. Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia

PERUMUSAN STRATEGI

Matriks SWOT

Kekuatan

(Strengths-S)

1. Menguasai pangsa

pasar dunia

2. Beroperasi hingga

lebih dari 200 negara

3. Memproduksi 400

merk yang terdiri

lebih dari 2600

produk minuman

4. Bermarkas di Atlanta,

Georgia, Amerika

Serikat

5. Perusahaan minuman

terbesar sedunia

6. Sebagai inovator

dalam industri soft

drink

7. Melakukan bottling

investment dengan

beberapa investee

8. Mempunyai struktur

organisasi yang

Kelemahan

(Weaknesses-W)

1. Inovasi dan ekspansi

yang lambat dalam

mengatasi pesaing dan

memenuhi keinginan

pasar

2. Coca Cola hanya

berbasis pada kategori

minuman dan belum

merambah ke sektor

lain

3. Bagan struktur

organisasi yang tidak

mencakup semua

jabatan yang ada

sangat baik

9. Memiliki kepopuleran

merk yang tinggi dan

dikenal oleh

masyarakat sedunia

10. Memiliki divisi

di beberapa negara

11. Memiliki seni

dalam kegiatan

marketing

12. Nomor 1 dalam

penjualan minuman

jus dan Nomor 1

dalam penjualan

minuman teh dan

kopi

13. Coca-cola

memenangkan

pengahargaan untuk

kategori kemasan

kaleng dari jenis

produk yang paling

inovatif

14. Perbedaan

geografi perusahaan

memberikan

keseimbangan

15. Memiliki social

responsibilities yang

sangat baik

16. Net operating

revenue tumbuh 4%

menjadi $24.1 billion,

dan operating income

tumbuh 4% menjadi

$6.3 billion

Peluang

(Opportunities-O)

1. Meningkatnya gaya

hidup beberapa

konsumen akan

softdrink

2. Pendistribusian

produk yang mudah

ke berbagai daerah

karena luasnya

jaringan

3. Kerjasama dengan

berbagai pihak

4. Pengembangan

produk baru jenis

makanan

5. Pertumbuhan iklan di

internet karena

penggunaan internet

telah meningkat

Strategi SO

1. Meningkatkan jumlah

produk dan

didistribusikan ke

banyak daerah

2. Memperbanyak iklan

dari situs web

3. Memproduksi jenis

produk makanan

Strategi WO

1. Mulai melayani

daerah-daerah yang

kiranya kurang mendapat

pendistribusian dari

produk

2. Memakai iklan di situs

web untuk

memperkenalkan jenis

produk baru

3. meningkatkan kerja

sama dengan marketplace

untuk meningkatkan

pendistribusiaan

produknya

Ancaman

(Threats-T)

1. Banyak konsumen

yang mulai

meninggalkan

minuman

berkarbonasi

2. Di beberapa negara

seperti India

Strategi ST

1. Meningkatkan

distribusi produk ke

banyak daerah

2. Meningkatkan jumlah

penjualan di daerah yang

tidak ditentang

3. Mencari pemasok

yang menawarkan harga

Strategi WT

1. Tidak mejual pada

negara yang

memberlakukan

peraturan melarang

penjualan coca-cola

2. Memperbanyak

minuman yang tidak

berkabonasi

melarang penjualan

coca-cola

3. Invasi AS ke Irak

yang mempengaruhi

penjualan coca-cola

4. Tingginya harga

bahan mentah

5. Kesulitan mengatur

seluruh anak

perusahaan sedunia

terendah untuk bahan

mentah

4. Memperbaiki sistem

kinerja manajemen dan

karyawan di perusahaan

5. Memperbanyak iklan

di situs web

6. Memperluas segmen

pasar pada konsumen

yang tidak anti-Amerika

Strategi Perusahaan

Sebagai merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad, Coca Cola

membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno,

dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi

keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan

dengan beberapa masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah kelambatan

Coca Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari minuman yang

lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini adalah bertahan di

tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai meninggalkan minuman

berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang sedang ngetrend, seperti teh, jus,

minuman olahraga, dan air mineral.

Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an,

yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada

1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini,

Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor

lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih

maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi

perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju

dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-

Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.

Untuk menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan penetrasi

ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang

diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think Local, Act Local”. Misalnya

mengakuisisi merek air mineral lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling

Indonesia. Berkat strategi tersebut, Coca Cola kini memiliki lebih dari 100 merek

minuman di seluruh dunia.

Coca Cola juga pernah memenangkan penghargaan untuk kategori

kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif, yang

diselenggarakan oleh Sayers Publishing Group (Inggris) dan CANNEX (Belanda).

Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can of the Year 2006 dari salah satu

produknya yang bernama Coca Cola Blak, minuman kopi produksi Coca Cola

Prancis.

Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran

Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan merek

sebaiknya ditunjang dengan promosi yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi

produk yang terukur.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang telah digunakan

dan sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:

• Integrasi ke depan dimana perusahaan melakukan akuisisi kepemilikan

atas distributor atau pengecer.

• Integrasi ke belakang dimana perusahaan mencari kepemilikan atas

pemasok perusahaan

• Integrasi Horizontal dimana perusahaan menguasai perusahaan lain yang

sejenis, seperti halnya mengakuisisi merek air minum lokal, Ades melalui

PT Coca Cola Bottling Indonesia.

• Penetrasi Pasar dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk

produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang belum

digunakan dan direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh

Perusahaan Coca-cola yaitu:

• Pengembangan Pasar dimana perusahaan memperkenalkan produk saat ini

ke area geografis yang baru.

• Pengembangan Produk dimana perusahaan menciptakan produk baru jenis

makanan.

• Diversifikasi Konsentrik dimana perusahaan menambah produk baru yang

masih berkaitan dengan produk lama.

• Strategi Kepemimpinan Harga dimana perusahaan berusaha menjadi

perusahaan yang berbiaya rendah karena semakin tingginya tingkat

persaingan.

IMPLEMENTASI STRATEGI

1. Analisis EBIT

Earnings Before Interest-Tax (EBIT) merupakan nilai yang didapatkan dari

penjumlahan penjualan bersih dengan biaya operasi (EBITDA) yang

kemudian dikurangi dengan nilai depresiasi dan amortisasi. Coca-cola

Company memiliki EBIT senilai $6.798.000.000 pada tahun 2006 yang

berarti telah menurun dari EBIT di tahun 2005 senilai $6.930.000.000, namun

mengalami peningkatan jika dilihat dari tahun 2004 yang memiliki nilai EBIT

$6.418.000.000.

EVALUASI STRATEGI

Balance Scorecard

Jika kita menggunakan menggunakan pendekatan balance scorecard

sebagai alat pengukur kinerja maka ukuran kinerja Coke dapat dibagi menjadi 4

kelompok, yaitu dari sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan

pembelajaran serta pertumbuhan.

Ukuran kinerja keuangan pada umumnya akan dipertanggungjawabkan

kepada manajemen puncak. Untuk Coca cola Company, kita bisa menentukan

belance scorecard untuk masing-masing perspektif seperti berikut ini:

Perspektif Keuangan

Ukuran Kinerja Perubahan

yang Diinginkan

Net Income (menjadi $6.350.000.000) + EBIT + EPS +

Perspektif Pelanggan

Ukuran Kinerja Perubahan

yang Diinginkan

Kepuasan pelanggan menurut survei + Jumlah keluhan dari pelanggan - Pangsa pasar + Persentase pelanggan yang dipertahankan dari periode lalu + Jumlah pelanggan baru +

Perspektif Proses Bisnis Internal

Ukuran Kinerja Perubahan yang Diinginkan

Persentase penjualan produk baru + Waktu untuk memperkenalkan produk baru ke pasar - Persentase keluhan pelanggan yang langsung ditanggapi + Waktu untuk menyelesaikan klaim dari pelanggan -

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Ukuran Kinerja Perubahan yang Diinginkan

Saran dari para pelanggan - Masukan dari tiap rekan-rekan franchise - Usulan dari karyawan dan pihak manajemen menengah -