24
Farmakoterapi 2 CVA Trombus dan HT stage 2 Farah Kholidah Dzia 09040040

Kasus 30(Farah)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farter

Citation preview

Page 1: Kasus 30(Farah)

Farmakoterapi 2

CVA Trombus dan HT stage 2

Farah Kholidah Dzia09040040

Page 2: Kasus 30(Farah)

DEFINISI

Page 3: Kasus 30(Farah)

PATOFISIOLOGI (STROKE ISKEMIK)Stroke iskemik disebabkan karena tersumbatnya aliran darah ke otak

karena : Atherosclerosis pada arteri otak (pembentukan plak/deposisi lemak

pada pembuluh darah) Thrombosis (penyumbatan pada arteri) Emboli (plak atherotrombosis yang tidak stabil )

Page 4: Kasus 30(Farah)

PATOFISIOLOGI (STROKE HEMORAGI)• Penyebab utama : hipertensi terjadi

jika tekanan darah meningkat dengan signifikan pembuluh arteri robek perdarahan pada jaringan otak membentuk suatu massa jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement brain tissue) fungsi otak terganggu

Page 5: Kasus 30(Farah)

Faktor resiko stoke

Page 6: Kasus 30(Farah)

Manifestasi Klinis• Sakit kepala• Muntah • Penurunan kesadaran

Akibat Strok• Kelumpuhan satu sisi tubuh• Gangguan penglihatan• Afasia• Lelah• Emosi yang labil

Page 7: Kasus 30(Farah)

Terapi Serangan Akut• Terapi Trombolitik • Terapi Antiplatelet• Terapi antikoagulan

Terapi Pemeliharaan (Pencegahan) Terapi Antiplatelet Terapi Antikoagulan Antihipertensi Terapi pemulihan metabolisme otak Terapi dislipidemia Terapi rehabilitasi

Page 8: Kasus 30(Farah)

Definisi• Hipertensi : meningkatnya tekanan darah arteri yang

persisten dengan nilai sisto dan diastol 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik (mmHG)

Tekanan darah diastolik (mmHG)

Normal < 120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 90-99

Hipertensi stage 2 ≥160 Atau ≥100

Page 9: Kasus 30(Farah)

PROFIL PASIENPasien : Tn. MUmur/BB/Tinggi : 61 th/-/-Alamat : PasuruanRiwayat sosial : JamkesmasKeluhan : - Tidak bisa bicara dan lemah setengah badan- tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun

tidur pukul 15.00 WIB- Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali,

ngompol, ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.

Diagnosa : CVA Trombus dan HT stage 2Riwayat penyakit : HipertensiRiwayat obat : -Alergi : -Merokok/Alkohol : -

Page 10: Kasus 30(Farah)

Catatan Perkembangan PxTanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi

01/04/10 Pasien Tn. M. 61 tahun MRS tanggal 1 April 2010, 1 hari SMRS pasien mengeluh lemah setengah badan

kanan disertai tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun tidur pukul 15.00 WIB. Saat MRS pasien

masih sadar dan bisa bicara tetapi agak lambat. Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali, ngompol,

ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.

Pada saat MRS pasien diberi terapi O2, NS 0,9%, inj. Pirasetam, inj. Ranitidin, Inj. Antrain, Neurodek,

Antasida syr dan Klorpromazin.

02/04/10 Pasien sudah tidak merasa sesak sehingga terapi O2 dihentikan.

Pemberian inj. Antrain dihentikan diganti dengan inj. Ketorolak karena nyeri kepala yang dirasakan

oleh pasien semakin hebat.

Pasien diberi tambahan terapi Simvastatin karena pasien mengalami hiperlipidemia dan terapi lainnya

tetap.

03/04/10 Terapi inj. Ketorolak diganti dengan inj. Antrain karena ketorolak mempunyai efek samping

menyebabkan hipertensi, hal ini akan memperparah kondisi pasien.

Pemberian Antasida syr dihentikan karena pasien sudah tidak maag

Diberi tambahan Laksadin syr untuk menghindari pasien mengejan saat BAB dan Aspilet

Terapi lainnya tetap

Page 11: Kasus 30(Farah)

04/04/10 Terapi yang diberikan tetap

05/04/10 Karena pasien sulit BAB maka diberikan terapi Dulcolax supp.

Karena pasien sudah tidak cegukan lagi maka pemberian terapi Klorpromazin dihentikan dan terapi

lainnya tetap.

06/04/10 Pemberian Inj. Pirasetam dihentikan

Diberikan tambahan terapi Allupurinol dan terapi lainnya tetap.

07/04/10 Karena nyeri seluruh badan yang dirasakan oleh pasien sudah berkurang maka pemberan inj.

Antrain dihentikan.

Karena pasien sudah bisa BAB maka pemberian terapi Dulcolax supp. dihentikan.

Diberikan tambahan terapi Neurotam sebagai neuroprotektan.

Terapi lainnya tetap.

08/04/10

Karena kondisi pasien sudah tidak lemah maka pemberian terapi NS 0,9% dihentikan.

Karena pasien sudah tidak mengalami mual dan muntah maka pemberian terapi inj. Ranitidin

dihentikan.

Terapi lainnya tetap.

09/04/10 Terapi yang diberikan tetap dan kondisi pasien mulai membaik.

10/04/10 Tadi malam pasien batuk dan ada riaknya sehingga diberi tambahan terapi DMP syr.

Lanjutaaann.....

Page 12: Kasus 30(Farah)

11/04/10 Terapi yang diberikan tetap.

12/04/10

Frekuensi pemberian terapi Allupurinol diturunkan menjadi 1 dd 1 sebagai maintenance dose

untuk mengontrol serangan gout.

Terapi lainnya tetap.

13/04/10 Hari ini pasien KRS karena kondisi pasien sudah membaik. Terapi yang diberikan tetap.

Lanjutaaann.....

Page 13: Kasus 30(Farah)

Strategi : S-O-A-P

Page 14: Kasus 30(Farah)

S = Subjective

- Tidak bisa bicara dan lemah setengah badan-tidak bisa bicara secara mendadak saat bangun tidur pukul 15.00 WIB-Pasien mengeluh sakit kepala, muntah 1 kali, ngompol, ngebrok, pelo, metot, cegukan dan sedikit sesak. Pasien baru pertama kali mengalami serangan tersebut.

Page 15: Kasus 30(Farah)

O = Objective

• Data Klinik• Data Laboratorium

Page 16: Kasus 30(Farah)

Data KlinikDATA KLINIK Nilai

Normal

Tanggal1 3 5 6 7 8 9 10 12 13

Tekanan darah

120/80 mmHg

150/90 130/80 130/80 150/90 160/100 150/90 140/90 140/90 140/90

140/90

Nadi 80-100 x/menit

80 84 86 80 88 84 80 84 72 72

RR 18-20 x/menit

22 20 20 18 18 20 18 20 16 16

Suhu 37,0 ±0,5 ◦C

36 37 36,5 36.6 36,7 36,2 36,2 36 36,5 36,5

Kondisi umum

lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah -

Sakit kepala +++ ++ + - ++ - - - - -

Mual ++ ++ - - - -Muntah ++ ++ - - - -Sesak + - - - - - - - - -Batuk + Riak - - - - - - - ++ ++ ++

Tidak bisa BAB

- - + + - - - - - -

Page 17: Kasus 30(Farah)

Data Laboratorium

Page 18: Kasus 30(Farah)

Profil Pengobatan 1Obat Rute Dosis Frek

Tanggal Pemberian Obat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

O2 n.c 4 lpm √ //

NS i.v 10 tpm √ //

NS i.v 16 tpm √ √ // √ √ //

NS i.v 20 tpm √ √ //

Pirasetam i.v 3 g/15 mL 4 dd 1 √ √ √ √ √ //

Neurotam p.o 1,2 mg 3 dd 1 √ √ √ √ √ √ √

Neurodex (vit B1, B6, B12)

p.o Roboransia 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Ranitidin i.v 50 mg/2 mL 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ //

Antasida Syr

p.o 10 mg/5 mL 3 dd 1 C √ √ //

Antrain i.v 1 g/2 mL 3 dd 1 √ // √ √ √ √ //

Ketorolak i.v 10 mg/mL 3 dd 1 (encerkan)

√ //

Klorpromazin

p.o 25 mg 3 dd 1 √ √ √ √ //

Page 19: Kasus 30(Farah)

Obat Rute Dosis FrekTanggal Pemberian Obat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Simvastatin p.o 10 mg 0-0-10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Aspilet p.o 160 mg 1 dd 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Laksadin syr

p.o 3 dd 1 C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Dulcolax Supp

perec 10 mg 0-0-1 √ √ //

Allupurinol p.o 100 mg 2 dd 1 √ √ √ √ √ √ //

Allupurinol p.o 100 mg 1 dd 1 √ √

DMP Syr p.o 10 mg/5 mL 3 dd 1 C √ √ √ √

Profil Pengobatan 2

Page 20: Kasus 30(Farah)

A = Assesment (1)S/o terkait Terapi Analisis DRPs

sesak O2 Pesien mengalami sesak pada hari pertama sehingga mendapat terapi oksigen

-

Lemah setengah badan

NS 0,9% Pasien mendapat terapi NS karena keadaan umum pasien kurang sehingga terapi Ns memang diperlukan untuk memperbaiki Ku

-

Neuroprotektan Pirasetam Dalam kasus ini Pirasetam bekerja sebagai neuroprotektan sehingga mampu mengurangi kecacatan yang mungkin terjadi dan secara empiris diketahui akan memberikan hasil yang baik jika diberikan pada keadaan awal.

-

Neurotam

Suplemen vitamin

Neurodex Neurodex merupakan neurotropik yang berguna sebagai suplemen vitamin sehingga mampu menjaga kerusakan sel syaraf dan mengurangi kecacatan.

Page 21: Kasus 30(Farah)

S/o terkait Terapi Analisis DRPs

muntah Inj. Ranitidin Pasien mengalami muntah sehingga pemberian Ranitidin yang merupakan gol H2 bloker memang diperlukan.

Lebih baik, antasida syr tidak di pergunakan, karena sudah ada ranitidin

Antasida syr

Sakit Kepala Inj. Antrain Antarain mengandung metamizol Na yang merupakan analgesik gol NSAID , analgesik ini diberikan karena pasien mengalami sakit kepala.

-

Ketorolak Karena ES>kegunaan, mk d ganti Inj. Antrain

Cegukan Klorpromazin Merupakan antipsikotik yang juga dapat mengatasi cegukan

-

Hiperlipidemi dan memperlancar peredaran darah

Simvastatin Berkerja dengan menstabilkan plak sehingga tidak menghabat peredaran darah.

-

A = Assesment (2)

Page 22: Kasus 30(Farah)

S/o terkait Terapi Analisis DRPs

Antiplatelet Aspilet Mengurangi terjadinya agregasi platelet

-

Pencahar Laksadin Syr. Laksadin berguna untuk menghindari pasien mengejan karena jika pasien mengejan terlalu keras akan memperparah keaadannya

-

Dulcolax supp. Memperlancar BAB pasien

-

Asam Urat Allupurinol Mengatasi asam urat -

Batuk berdahak DMP Syr Mengatasi batuk pasien DMP Antitusif seharusnya digunakan Ekspektoran

A = Assesment (3)

Page 23: Kasus 30(Farah)

P = Planning

• Analgesik yang digunakan 1 saja Antrain• Pasien mengalami infeksi, dapat terlihat dari

data lab nya sehingga perlu terapi AB• Pasien Mengalami batuk sehingga Obat yang

digunakan disesuaikan dengan jenis batuknya.

Page 24: Kasus 30(Farah)