85
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN Oleh: ERNY SETYONINGSIH NIM. 1601048 PROGRAM DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2019

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN DIAGNOSA

MEDIS PNEUMONIA DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL

PASURUAN

Oleh:

ERNY SETYONINGSIH

NIM. 1601048

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN DIAGNOSA

MEDIS PNEUMONIA DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL

PASURUAN

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Oleh:

ERNY SETYONINGSIH

NIM. 1601048

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2019

ii

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Erny Setyoningsih

NIM : 1601048

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 16 Mei 1997

Institusi : Akper Kerta Cendekia Sidoarjo

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah berjudul: “ ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DI RUANG

TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah

orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang

telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila ini

tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.

Sidoarjo, 24 Mei 2019

Yang Menyatakan,

Erny Setyoningsih

NIM.1601048

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep

NIDN. 0724098402 NPP. 89060022

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama

: Erny Setyoningsih

Judul

: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Pneumonia di

Ruang Teratai RSUD Bangil

Telah disetujui untuk dihadapkan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada tanggal: 25 Juni 2019.

Oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep

NIDN. 0724098402 NPP. 89060022

Direktur

Agus Sulistyowati, S.Kep,M.Kes

(NIDN. 0703087801)

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di Program

Keperawatan di Akademi Kerta Cendekia Sidoarjo.

D3

Tanggal

: 25 Juni 2019

TIM PENGUJI

Ketua : Agus Sulistyowati,S.Kep.,M.Kes (

Anggota : 1. Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep (

2. Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes (

)

)

)

Mengetahui,

Direktur

Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Agus Sulistyowati,S.Kep.,M.Kes

NIDN.0703087801

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

MOTTO

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-

putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh,

bahkan ia menentramkan amarah ombak dan gelombang itu.

The Time you enjoy wasting is not called as a wasted time.

( Waktu yang kamu nikmati dengan percuma tidak dapat di katakana waktu yang terbuang ) ☺.

Erny Setyoningsih.

vi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

PERSEMBAHAN

Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain

engkau ya Allah..syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan

ridho Muya Allah, saya bisa menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini. Tugas akhir KARYA TULIS ILMIAH ku ini akan

kupersembahkan untuk :

1. Kedua orang tua kutercinta, Ibu, Ayah, Adik, terima

kasih yang tak terhingga atas semua dukungan, doa,

semangat, kesabaran dan dukungan materil selama ini,

semoga kelak saya dapat membahagiakan kalian.

2. Untuk kedua calon mertua dan calon suami Ricky

Bayu Aditiya terimakasih suda menjadi salah satu

motivasiku, terimasih atas dukungan-dukungan dan

semangat yang kalian berikan untuk menuntaskan

tugas akhir saya Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Untuk Sahabatku spesialku ku Barkah dan Immas

lailatul faizah dan Rekan-rekan alumni BEM Akper

kerta cendekia terimakasih atas semangat dan doanya

dan motivasinya, semoga kita tetap menjadi keluarga

walaupun kelak sudah punya urusan sendiri-sendiri.

vii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

4. Untuk kedua Dosen Pembimbing Ibu Ns. Meli Diana,

S.Kep., M.Kes, Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep

T

erima kasih atas bimbingan, doa dan motivasinya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugasm akhir ini

dengan lancar tanpa satu halangan apapun.

5. Terima kasih untuk para Dosen dan Staf AKADEMI

KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO

yang telah memberi saya banyak ilmu yang

bermanfaat untuk kedepannya nanti dan memberi

banyak pengalaman yang tak terlupakan selama saya

menempuh pendidikan dikampus kita tercinta ini.

6. Untuk teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu tetap semangat karena kehidupan yang

sesungguhnya baru kita mulai.

Almamater kutercinta terimakasih, akan kubawa nama

baik Akper Kerta Cendekia

viii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Proposal dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA

MEDIS PNEUMONIA DI TERATAI RSUD BANGIL PASURUAN” ini

dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program

D3 Keperawatan di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Penulisan Proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak,

untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan sehingga bisa

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil

selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes, selaku Direktur Akademi Keperawatan

Kerta Cendekia. 4. Meli Diana, S.Kep.Ns., M.Kes selaku Pembimbing 1 dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini . 5. Ns. Dini Prasetyo Wijayanti, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing 2 dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah . 6. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai

kesempurnaan, sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para

pembaca berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun

saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi

keperawatan.

Sidoarjo, 25 Juni 2019

Erny Setyoningsih

NIM. 1601048

ix

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

DAFTAR ISI

Sampul Depan ....................................................................................................................... i

Lembar Judul ......................................................................................................................... ii

Lembar Pernyataan............................................................................................................... iii

Lembar Persetujuan ............................................................................................................. iv

Halaman pengesahan ........................................................................................................... v

Motto ........................................................................................................................................ vi

Lembar persembahan........................................................................................................... vii

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ix

Daftar Isi .................................................................................................................................. x

Daftar Gambar ....................................................................................................................... xii

Daftar tabel ............................................................................................................................. xiii

Daftar Lampiran .................................................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................................... 4

1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 4

1.5 Metode Penulisan .......................................................................................................... 5

1.5.1 Metode ................................................................................................................... 5

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 5 1.5.3 Sumber Data ......................................................................................................... 6

1.5.4 Studi Kepustakaan .............................................................................................. 6

1.6 Sistematika Penulisan Metode ................................................................................... 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 8

2.1 Konsep Teori Pneumonia ............................................................................................ 8 2.1.1 Pengertian ............................................................................................................. 8

2.1.2 Etiologi .................................................................................................................. 8

2.1.3 Manifestasi klinis ................................................................................................ 9

2.1.4 Pemeriksaan penunjang .................................................................................... 9

2.1.5 Komplikasi ............................................................................................................ 10

2.1.6 Penatalaksanaan .................................................................................................. 11

2.1.7 Pencegahan ........................................................................................................... 11

2.1.8 Dampak masalah ................................................................................................. 11

2.2 Konsep Penyakit Pneumonia ..................................................................................... 11

2.2.1 Pengertian ............................................................................................................. 12 2.2.2 Etiologi .................................................................................................................. 12

2.2.3 Klasifikasi ............................................................................................................. 12

2.2.4 Manifestasi Klinis ............................................................................................... 12

2.2.5 Patofisiologi ......................................................................................................... 12

2.2.6 Diagnosa Banding .............................................................................................. 12

2.2.7 Komplikasi ............................................................................................................ 12

2.2.8 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................... 12

2.2.9 Pencegahan ........................................................................................................... 13

x

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

2.2.10 Penatalaksanaan ................................................................................. 13

2.2.11 Dampak Masalah ................................................................................ 14

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan ....................................................................... 15

2.3.1 Pengkajian ............................................................................................ 15

2.3.2 Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 16

2.3.3 Diagnosa Keperawatan......................................................................... 18

2.3.4 Perencanaan.......................................................................................... 19

2.3.5 Pelaksanaan .......................................................................................... 27

2.3.6 Evaluasi ................................................................................................ 29

2.4 Kerangka Masalah ......................................................................................... 31

BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian ..................................................................................................... 32

3.1.1 Identitas ................................................................................................. 32

3.1.2 Keluhan Utama ................................................................. ..................... 32

3.1.3 Riwayat Penyakit Saat Ini ..................................................................... 32

3.1.4 Riwayat penyakit masa lampau ............................................................. 33

3.1.5 Riwayat kesehatan keluarga .................................................................. 33

3.1.6 Status Cairan dan Nutrisi ....................................................................... 34

3.1.7 Pengkajian Keluarga .............................................................................. 35

3.1.8 keadaan umum ( penampilan Umum ) .................................................. 35

3.1.9 Tanda-tanda Vital .................................................................................. 35

3.1.10 Pemeriksaan Fisik................................................................................ 35

3.1.11 Data Psikososial .................................................................................. 39

3.1.13Data Spiritual ........................................................................................ 42

3.1.14 Pemeriksaan penunjang ....................................................................... 42

3.2 Analisa Data ................................................................................................. 45

3.2.1 Daftar masalah keperawatan ................................................................. 46

3.2.2 Daftar diagnose keperawatan berdasarkan prioritas .............................. 46

3.3 Rencana Tindakan keperawatan .................................................................... 47

3.4 Implementasi keperawatan ............................................................................ 50

3.5 Catatan perkembangan .................................................................................. 53

3.6 Evaluasi keperawatan .................................................................................... 55

BAB 4 PEMBAHASAN .............................................................................. ...... 56

4.1 Pengkajian ..................................................................................................... 56

4.2 Diagnosa keperawatan .................................................................................. 64

4.3 Perencanaan Tindakan Keperawatan ............................................................ 65

4.4 Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ............................................................. 67

4.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................................... 67

BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 69

5.1 Simpulan ................................................................................ ....................... 69

5.2 Saran .............................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

xi

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

Judul Gambar

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Masalah ........………………………………………. 31

xii

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

DAFTAR TABEL

No Gambar

Judul Gambar

Hal

Tabel 3.2 Analisa data ………………………………………………………45

Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan………………………………….47

Table 3.4 Implementasi Keperawatan ………………………………………50

Tabel 3.5 Catatan Perkembangan …………………………………………...53

xiii

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Lampiran Hal

Lampiran 1 Informed Consent ............................................................................................ 73

Lampiran 2 Surat Ijin Pengambilan Studi Pendahuluan ............................................. 74

Lampiran 3 Balasan Surat Ijin Pengambilan Studi Pendahuluan ........................... 75

Lampiran 4 Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah …………………76

Lampiran 5 Lembar Konsultasi ........................................................................................... 77

xiv

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pneumonia adalah peradangan paru biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri

(stafilokokus, pnemokokus, atau streptokokus), atau virus (respiratory syncytial virus)

(Speer,2008). Pneumonia adalah penyakit infeksi yang sering menyebabkan kematian

dengan pria menduduki peringkat ke-empat dan wanita peringkat ke-lima. Penyakit

ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit

(Ockenberry dan Wilson, 2009). Gejala yang sering terjadi yaitu batuk, demam, nyeri

dada, penurunan aktivitas dan susah untuk bernafas. Peningkatan kejadian Pneumonia

di masyarakat diakibatkan oleh tingginya tingkat polusi udara yang berasal dari asap

pabrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, kebiasaan yang kurang sehat dari

masyarakat, seperti kebiasaan merokok dan rendahnya tingkat asupan nutrisi semakin

meningkatkan angka kejadian Pneumonia (Depkes RI, 2006). Banyak anggapan di

masyarakat terkait gejala, ciri-ciri maupun penyebab pneumonia, antara lain sering

terkena angina malam, bepergian malam hari tanpa menggunakan jaket, tidur di lantai

tanpa alas atau alas tipis, sering menggunakan AC atau kipas angin dengan jarak

dekat ke tubuh, tangan mudah basah, mudah merasa lelah, wajah menjadi membiru

(Charlene,2001).

Data WHO menujukkan, sekitar mencakup 74% dari 156 juta kasus di seluruh

dunia yang meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Pneumonia disebutkan

WHO sebagai kematian tertinggi dari pada penyakit-penyakit lain seperti campak,

malaria, serta AIDS. World pneumonia day (WPD) melaporkan Indonesia menjadi

1

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

2

Negara dengan kejadian kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan TBC.

Dari seluruh kematian dewasa, proporsi kematian yang mencakup 20-30% insiden

pneumonia tahun 2013 di jawa timur sebesar (77,9%) dari sebanyak 38.318.791

jiwa( Kementrian kesehatan RI, 2013) Dan data yang di dapat dari studi kasus di

RSUD Bangil Pasuruan di dapatkan data insiden pneumonia adalah sebanyak 123

insiden selama 1 tahun terakhir pada tahun 2017.

Pneumonia bakteri dan virus sulit untuk dibedakan. Bronkopneumonia

merupakan jenis pneumonia tersering pada orang dewasa. Pneumonia lobaris lebih

sering ditemukan dengan pertambahan umur. Umumnya Pneumonia terjadi akibat

inhalasi atau aspirasi mikroorganisme, sebagian kecil melalui aliran darah

(hematogen). Penyakit pneumonia menyebar melalui kontak dengan orang yang

terinfeksi. Hal ini disebabkan ketika seseorang menghirup mikroorganisme yang

terinfeksi mikroorganisme kecil yang hidup seperti bakteri, virus, jamur dan lain-

lain yang menyebar dan masuk ke tubuh kita melalui mulut, hidung dan mata. Jika

tidak mampu melawan mikroorganisme ini maka mereka tersebar di paru-paru dan

kantong udara sehingga perlahan-lahan kantong udara penuh dengan nanah dan

cairan. Jika tidak ditangani dengan cepat bisa mengakibatkan gagal nafas,

pericarditis, meningitis, atelectasis, hipotensi, delirium akibat asidosis metabolik,

Pneumonia berat dapat mengakibatkan hipoksemia, hiperkapnea, asidosis

respiratorik, asidosis metabolic, dan gagal nafas, sehingga pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada pasien yang paling diutamakan (Setiawan,2008).

Penyakit Pneumonia dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi. Adapun

vaksinasi yang tersedia untuk mencegah pneumonia secara langsung yakni

Haemophilus influenza type b ( Hib), Penumococcus (PCV), pertussis, dan vaksin

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

3

campak. Perawat dapat meningkatkan pengetahuan keluarga dan masyarakat

tentang penyakit pneumonia dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit

pneumonia dan cara hidup sehat yang meliputi menghindari konsumsi alkohol,

menghindari merokok. Pada pasien yang mengeluh adanya batuk berdahak dan

sesak nafas dapat diberikan tindakan berupa bantuan oksigen untuk mengurangi

sesak nafas dan memberikan minum Air hangat untuk mengencerkan sekret.

Tindakan kolaboratif untuk menangani masalah pernafasan pasien yaitu dengan

memberikan obat bronkodilator, antibiotik, ampisilin, klorampenikol, cefotaxim,

amikasin. Untuk mencegah kekambuhan kekambuhan kembali, perawat dapat

memberikan penjelasan kepada keluarga untuk menjaga pola makan yang sehat,

olahraga yang teratur, menjaga kebersihan, menutup saluran pernafasan jika

berada di tempat udara yang tidak bersih, menhindari merokok (Mansjoer, 2000).

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari peraw atan penyakit ini maka penulis

akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan

pneumonia dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana

asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan diagnose medis pneumonia di

Ruang teratai RSUD Bangil? “.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan diagnose

pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji pasien Tn.M dengan diagnosa pneumonia di Teratai RSUD

Bangil.

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa pada Tn.M keperawatan pada pasien dengan

diagnose pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil

1.2.2.3 Merencanakan asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan diagnosa

Pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil.

1.2.2.4 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan diagnose

pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil.

1.2.2.5 Mengvaluasi asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan diagnosa

pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil

1.2.2.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien Tn.M dengan

diagnosa pneumonia di Ruang teratai RSUD Bangil.

1.4 Manfaat

Terkait dengan tujuan maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan

manfaat :

1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan sebagai ilmu

pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada pasien

pneumonia.

1.4.2 Secara praktis, tugas akhir ini akan bermanfaat bagi :

1.4.2.1 Bagi pelayanan keperawatan di rumah sakit

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS agar

dapat melakukan asuhan keperawatan klien dengan pneumonia dengan

baik.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

5

1.4.2.2 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peniliti

berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan

pada klien dengan pneumonia.

1.4.2.3 Bagi profesi kesehatan

Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan

pemahaman yang kebih baik tentang asuhan keperawatan pada klien

pneumonia.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa

atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi

kepustakaan yang mempelajari, mengumpulkan , membahas data dengan

studi pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian,

diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1.5.2 Teknik pengumpulan data

1.5.2.1 Wawancara

Data diambil/diperoleh melalui percakapan baik dengan klien , keluarga,

maupun tim kesehatan lain.

1.5.2.2 Observasi

Data yang diambil melalui pengamatan pada klien.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

6

1.5.2.3 Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dapat menunjang

menegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber Data

1.5.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang di peroleh dari klien.

1.5.3.2 Data sekunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat

klien, catatan medic perawat, hasil-hasil pemeriksaan dan tim kesehatan

lain.

1.5.4 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan

dengan judul studi kasus dan masalah yang di bahas.

1.6 Sistemik Penulisan Metode

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahamu

studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1.6.1 Bagian awal, memuat halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi.

1.6.2 Bagian inti, terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub

bab sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat

penelitian, sistematika penulisan studi kasus.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

7

Bab 2 :Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis.

dan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa pneumonia serta kerangka

masalah.

Bab 3 : tujuan kasus berisi tentang deskripsi data hasil pengkajian,

diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Bab 4 : Pembahasan berisi tentang perbandingan antara teori dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

Bab 5 : Penutup , berisi tentang simpulan dan saran.

1.6.3 Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit

dan asuhan keperawatan pada klien pneumonia. Konsep penyakit akan diuraikan

definisi, etiologi dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan

diuraikan masalah-masalah yang muncul pada penyakit hernia dengan melakukan

asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi.

2.1 Konsep Penyakit Pneumonia

2.1.1 Pengertian

Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru yang di sebabkan oleh berbagai

miro-organisme, termasuk bakteria, mikrobakteria, jamur, dan virus. Pneumonia

dapat di klasifiksikan sebagai pneumonia didapat di komunitas (community

acquired pneumonia [CAP]), pneumonia didapat di rumah sakit (nosocomial)

(hospital-acquired pneumonia [HAP]). Mereka yang mengalami resiko

pneumonia sering kali menderita penyakit kronis utama, penyakit akut berat,

sistem imun yang tertekan karena penyakit atau medikasi, imobilitas, dan faktor

lain yang mengganggu mekanisme perlindungan paru normal. Lansia juga

beresiko tinggi. ( Brunner & Suddarth,2011).

2.1.2 Etiologi

Penyebab pneumonia adalah streptococcus pneumonia dan haemophilus

influenza. Pada bayi dan anak kecil di temukan staphylococcus aureus

8

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

9

sebagai penyebab pneumonia yang berat, dan sangat profesif dengan

mortalitas tinggi. ( Arif mansjoer,dkk,)

1.Bakteri : Stapilokokus, streplokokus, aeruginosa, eneterobacter.

2.Virus : Virus influenza, adenovirus, mycoplasma pneumonia.

3. Micoplasma pneumonia

2.1.3 Klasifikasi

Beberapa sistem digunakan untuk mengklasifikasikan pneumonia, secara

klasik, pneumonia di masukkan kedalam empat kategori; bacterial atau

typical, anaerobic atau cavitary, dan opportunistic. Akan tetapi dalam

pengkategorian ini, terjadi tumpang tindih dalam menentukan

mikroorganisme yang menjadi penyebab pneumonia typical dan atypical.

Sehingga, pengklasifikasian yang lebih luas dilakukan dengan

mengkategorikan pneumonia menjadi pneumonia yang diperoleh di

masyarakat atau CAP (Community Acquired Pneumonia),Pneumonia pada

pejamu yang mengalami penurunan sistem imun, dan pneumonia akibat

aspirasi. Tetapi sudah diklasifikasikan, disini pun terjadi tumpang tindih

tentang bagaimana penyebab pneumonia yang spesifik diklasifikasikan

berdasarkan perbedaan tempat terjadinya pneumonia ( Brunner & Suddarths,

2008).

2.1.4 Patofisiologi

Adanya etiologi seperti jamur dan inhalasi mikroba ke dalam tubuh

manusia melalui udara, aspirasi organisme, hematogen dapat menyebabkan

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

10

reaksi inflamasi hebat sehingga membrane paru-paru meradang dan

berlubang. Dari reaksi inflamasi akan timbul panas, anoreksia, mual, muntah

serta nyeri pleuritis. Selanjutnya RBC, WBC dan cairan keluar masuk

alveoli sehingga terjadi sekresi, edema dan bronkospasme yang

menimbulkan manifestasi klinis dyspnoe, sianosis, dan batuk, selain itu juga

menyebabkan adanya partial oklusi yang akan membuat daerah paru

menjadi padat (konsolidasi). Konsolidasi paru menyebabkan meluasnya

permukaan membrane respirasi dan penurunan rasio ventilasi perfusi, kedua

hal ini dapat menyebabkan kapasitas difusi menurun dan selanjutnya terjadi

hipoksemia( Sipahutar,2007).

2.1.5 Faktor Resiko

2.1.5.1 Merokok

2.1.5.2 Polusi udara

2.1.5.3 ISPA

2.1.5.4 Alkoholisme, trauma kepala, kejang, overdosis obat, general anestesi

2.1.5.5 Inhalasi endoktrakeal

2.1.5.6 imobilisasi lama

2.1.5.7 Imunospresif terapi : kotikosteroid, kemotrapi

2.1.5.8 AIDS, malnutrisi, dehidrasi

2.1.5.9 Penyakit kronik

2.1.5.10 Apirasi oral / gastric materi ( Mansjoer,2000).

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

11

2.1.6 Gejala klinis

Gejala klinis tergantung pada lokasi, tipe kuman dan tingkat berat penyakit

Adapun tanda dan gejala dari pneumonia yaitu :

2.1.6.1 Dispnoe

2.1.6.2 Hemoptisis

2.1.6.3 Nyeri dada

2.1.6.4 Takipneu

2.1.6.5 Demam, menggigil

2.1.6.6 Malaise

2.1.6.7 Kepala pusing

2.1.6.8 Batuk produktif berupa sputum

2.1.6.9 Peningkatan suhu tubuh

2.1.6.10 Hipoksemia (Betz & Sowden,2009).

2.1.7 Diagnosa banding

Diagnosa banding pneumonia yaitu :

2.1.7.1 Pneumonia non-bakterial

Pneumonia pada mas a neonatus bisa terjadi sebagai akibat infeksi

congenital atau infeksi yang diperoleh pada saat proses kelahiran misalnya

rubella, toksoplasmosis, herpes simplex, sifilis. Pada anak usia 2 minggu – 6

bulan, C.Trachomatis merupakan penyebab penting dari sindrom afebrile

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

12

pneumonia. Selama masa kanak, kebanyakan pneumonia disebabkan oleh

viral respiratorik misalnya adenovirus, virus influenza, virus

parainfluenza, viruscoxsackie A dan B. Mycoplasma pneumonia

merupakanpenyebab yang jarang pada masa anak prasekolah, tetapi

merupakan penyebab penting pneumonia pada masa sekolah, remaja dan

dewasa muda(Syaifudin, 2014).

2.1.7.2 Penyakit paru penyebab bukan infeksi

1) Pneumonia aspirasi isi lambung

2) pneumonia aspiri benda asing

3) Sekuestrasi lobus paru

4) Atelektasis (Syaifuddin,

2014). 2.1.8 Komplikasi

Komplikasi dari pneumonia adalah sebagai beriut

: 2.1.8.1 Gagal nafas

2.1.8.2 perikarditis

2.1.8.3 Meningitis

2.1.8.4 Hipotensi

2.1.8.5 Delirium

2.1.8.6 Dehidrasi (Misnadiarly, 2008).

2.1.9 Pemeriksaan penunjang

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

13

2.1.9.1 Pemeriksaan radiology (Chest X-ray) teridentifikasi adanya

penyebaran (missal lobus dan bronchial), menunjukkan multiple

abses/infiltrate, empyema (Staphylococcus), penyebaram atau lokasi

infiltrasi (bacterial), penyebaran/extensive nodul infiltrate (viral).

2.1.9.2 Pemeriksaan laboratorium (DL, Derologi, LED) leukositosis

menunjukkan adanya infeksi bakteri, menentukan diagnosis secara

spesifik, LED biasanya meningkat, Elektrolit : sodium dan Klorida

menurun. Bilirubin biasanya meningkat.

2.1.9.3 Analisis gas darah dan pulse oximetry menilai tingkat hipoksia dan

kebutuhan O2.

2.1.9.4 Pewarnaan Gram/Cultur sputum dan darah untuk mengetahui

organisme penyebab.

2.1.9.5 Pemeriksaan fungsi paru-paru voleume mungkin menurun, tekanan

saluran udara meningkat, kapasitas pemenuhan udara menurun dan

hipoksemia(Mansjoer,2000).

2.1.10 Penatalaksaan Medis

2.1.10.1 Terapi Metabolic

Merupakan Teraoi utama pada pasien pneumonia dengan manifestasi

apapun, yang dimaksudkan sebagai terapi kasual terhadap kuman

penyebabnya.

2.1.1.0.2 Terapi Suportif Umum

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

14

1) Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-

96 % berdasarkan pemeriksaan AGD.

2) Humedifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang

kental.

3) Fisioterapi dada untuk mengeluarkan dahak, khususnya anjuran

untuk batuk dan napas dalam.

4) Pengaturan cairan : pada pasien pneumonia, paru menjadi lebih

sensistif terhadap pembebanan cairan terutama pada

pneumonia bilateral.

5) Pemberian kortikosteroid, diberikan pada fase sepsis.

6) Ventilasi mekanis : indikasi intubasi dan pemasangan ventilator

dilakukan bila terjadi hipoksemia persisten, gagal nafas

yang disertai peningkatan respiratory distress da

respiratory arrest (Irchan,2005).

2.3 Dampak masalah

Dampak biologis, psikologis, social, dan spiritual klien yang menderita

pneumonia akan memepengaruhi respon psikologis yang bervariasi tergantung

koping yang dimiliki oleh klien. Umumnya klien merasa bosan dengan program

pengobatan yang lama serta rasa cemas terhadap penyakitnya hal ini dapat

mengakibatkan klien menjadi putus asa dan tidak semangat hidup. Kelemahan

tubuh dalam melakukan aktivitas dan penampilan keadaan tubuhnya pada klien

pneumonia akan mengakibatkan klien untuk menarik diri

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

15

dan mengurangi interaksi social. Dampak pada keluarga klien dengan

pneumonia adalah bertambahnya beban dan tugas keluarga untuk merawat

klien dengan pneumonia ketika klien di rawat di rumah maupun di rumah

sakit untuk menjalani pengobatan serta kecemasan keluarga tertular penyakit

dari klien sedangkan dampak pada masyarakat, biasanya cenderung untuk

menjahui orang dengan penyakit pneumonia, Karena merasa takut akan

tertutular penyakit tersebut (Notoatmodjo, 2011).

2.3 Konsep Asuhan pada klien dengan Pneumonia

2.3.1 Pengkajian

2.3.1.1 Identitas Klien

Pneumonia dapat menyerang semua usia tergantung kuman

penyebabnya diantaranya adalah pneumonia bakterialis dapat terjadi pada

semua usia, Pneumonia atipika sering pada anak dan dewasa muda, dan

pneumonia virus sering pada bayi dan anak.

2.3.1.2 Keluhan Utama

Keluhan utama dengan infeksi saluran nafas, kemudian mendadak

panas tinggi disertai batuk yang hebat, dan nyeri dada.

2.3.1.3 Riwayat penyakit sekarang

Pada klien pneumonia yang sering di jumpai pada waktu anamneses

adalah klien mengeluh mendadak panas tinggi (38◦C – 41◦C) disertai

menggigil. Kadang-kadang muntah, nyeri pleura dan batuk, pernafasan

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

16

terganggu (takipneu), batuk kering akan menghasilkan sputum seperti

karat dan purulent.

2.3.1.4 Riwayat penyakit dahulu

Pneumonia sering diakui oleh suatu infeksi saluran pernafasan atas,

pada penyakit PPOM, tuberculosis, DM, pasca influenza dapat mendasari

timbulya pneumonia.

2.3.1.5 Riwayat penyakit keluarga

Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dan

dengan klien atau asma bronkiale, tuberculosis, DM, atau penyakit ispa,

dan lainnya.(Raharjoe,2008).

2.3.1.6 Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

2.13.1.7 Pemeriksaan fisik

1) B1 Breathing (Pernafasan/Respirasi)

(1) Inspeksi gerakan pernafasan simetris dan biasanya ditemukan

peningkatan frekuensi pernafasan cepat dan dangkal, adanya

retraksi dinding dada, nafas cuping hidung.

(2) Palpasi: pada palpasi yang dilakukan biasanya didapatkan gerakan

dan saat bernafas biasanya normal dan seimbang antara bagian kiri

dan kanan. Tectil biasanya normal.

(3) Perkusi: pasien pneumonia tanpa komplikasi biasanya didapatkan

bunyi ronsen atau sonor pada seluruh lapang paru. Bunyi redup pada

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

17

pasien pneumonia biasanya didapatkan apabila bronkopneumonia

menjadi satu tempat.

(4) Auskultasi : pada pasien pneumonia didapatkan bunyi napas

melemah dan bunyi napas tambahan ronchi pada posisi yang sakit.

2) B2 Blood ( Kardiovaskuler/Sirkulasi)

Pengkajian Pada pasien pneumonia pada sistem kardiovaskuler

meliputi:

(1) Inspeksi : didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum

(2) palpasi : denyut nadi perifer melemah

(3) Perkusi : batas jantung tidak mengalami pergeseran

(4) Auskultasi : tekanan darah biasanya normal, bunyi jatung

tambahan biasanya tidak didapatkan.

3) B3 Brain ( Sistem Persyarafan/Neurologik)

Klien dengan pneumonia yang berat sering mengalami penurunan

kesadaran, didapatkan adanya sianosis perifer apabila gangguan

perfusi jaringan berat.

4) B4 Bladder (Sistem Genitourinari)

Pengukuran volunme output urine berhubungan dengan intake

cairan, karena oliguria merupakan tanda awal terjadinya syok.

5) B5 Bowel (Sistem Gastrointestinal)

Klien biasanya mengalami mual muntah, penurunan nafsu makan,

dan perubahan berat badan.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

18

6) B6 Bone (Sistem Muskuloskeletal dan Integumen)

Kelemahan dan kelelahan fisik secara umum sering menyebabkan

ketergantungan klien terhadap bantuan orang lain dalam melakukan

aktivitas sehari-hari terdapat gejala demam, di tandai dengan

berkeringat, penurunan toleransi terhadap aktivitas (Muttaqin 2008).

2.3.2 Analisa Data

Analisa data adalah upaya atau cara untuk mengolah data

menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa di pahami

dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang

berkaitan dengan penelitian. Atau definisi dari lain analisa data yaitu

kegiatan yang di lakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian

menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam

mengambil kesimpulan.

Adapun tujuan dari analisis data ialah untuk mendeskripsikan

data sehingga bisa di pahami, lalu untuk membuat kesimpulan atau

menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi berdasarkan

data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat berdasarkan

pendugaan dan pengujian hipotesis ( Asih & Effendy : 2004).

2.3.3 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan

status kesehatan atau masalah aktual atau potensial. Perawat memakai

proses keperawatan dalam mengidentifikasi dan mensintesis data klinis

dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi,

menghilangkan atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

19

pada tanggungjawabnya. Diagnosa keperawatan yang muncul pada

pasien pneumonia Nurarif (2013) menurut adalah:

2.3.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

peningkatan produksi sputum.

2.3.2.2 Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang

berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder

terhadap demam dan proses infeksi.

2.3.2.3 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi.

2.3.2.4 Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan kelemahan fisik.

2.3.2.5 Hipertermi yang berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

umum sekunder dari reaksi sistemis bakteremia/viremia.

2.3.4 Perencanaan

Setelah pengumpulan data pasien, mengorganisasi data dan

menetapkan diagnosis keperawatan maka tahap berikutnya adalah

perencanaan. Pada tahap ini perawat membuat rencana perawatan dan

menentukan pendekatan apa yang digunakan untuk memecahkan

masalah klien. Ada tiga fase dalam tahap perencanaan yaitu menentukan

prioritas, menentukan tujuan dan merencanakan tindakan keperawatan.

Berikut adalah perencanaan dari diagnosa keperawatan pada pasien

dengan pneumonia menurut Nurarif (2013) adalah:

2.3.4.1 Diagnosa Keperawatan 1

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum.

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

20

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan

jalan nafas kembali efektif

Kriteria Hasil:

1) Mengidentifikasi atau menunjukkan perilaku mencapai bersihan jalan

nafas

2) Menunjukkan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih, tidak ada

dispnea, sianosis

1) Observasi frekuensi/kedalaman pernapasan dan gerak dada

Rasional : Takipnea, pernapasan dangkal, dan gerak dada tak

simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada

dan/atau cairan paru

2) Bantu pasien latihan napas sering. Tunjukkan/bantu pasien

mempelajari melakukan batuk, misal : menekan dada dan batuk

efektif sementara posisi duduk tinggi

Rasional: Napas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru/

jalan napas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan

napas alami, membantu silia untuk mempertahankan jalan napas

paten. Penekanan menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi

duduk memungkinkan upaya napas lebih dalam dan lebih kuat

3) Penghisapan sesuai indikasi

Rasional: Merangsang batuk atau pembersihan jalan napas secara

mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tak

efektif atau penurunan tingkat kesadaran

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

21

4) Berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari (kecuali kontraindikasi).

Tawarkan air hangat, daripada dingin

Rasional: Cairan (khususnya air hangat) memobilisasi dan

mengeluarkan sekret

5) Bantu mengawasi efek pengobatan nebuliser dan fisioterapi lain.

Lakukan tindakan diantara waktu makan dan batasi cairan bila

mungkin

Rasional: Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret.

Drainase postural tidak efektif pada pneumonia interstisial atau

menyebabkan eksudat alveolar/kerusakan. Koordinasi

pengobatan/jadwal dan masukan oral menurunkan muntah karena

batuk, pengeluaran sputum

Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan

dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan

proses infeksi.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

diharapkan nutrisi klien terpenuhi

1) Menunjukkan peningkatan nafsu makan

2) Mempertahankan/ meningkatkan berat badan

Intervensi:

1) Identifikasi faktor yang menimbulkan mual muntah, misal sputum

banyak, pengobatan aeorosol, dispnea berat, nyeri.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

22

Rasional: Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah

2) Berikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin.

Berikan/ bantu kebersihan mulut setelah muntah, setelah tindakan

aerosol dan drainase postural, dan sebelum makan.

Rasional: Menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau, dari lingkungan

pasien dan dapat menurunkan mual.

3) Jadwalkan pengobatan pernapasan sedikitnya 1 jam sebelum makan

Rasional: Menurunkan efek mual yang berhubungan dengan pengobatan

ini..

4) Auskultasi bunyi usus, observasi/palpasi distensi abdomen

Rasional: Bunyi usus mungkin menurun/tak ada bila proses infeksi

berat/memanjang. Distensi abdomen, terjadi sebagai akibat menelan

udara atau menunjukkan pengaruh toksin bakteri pada saluran GI.

5) Berikan makanan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti

panggangkrekers) dan/atau makanan yang menarik untuk pasien.

Rasional: Tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu

makan mungkin lambat untuk kembali.

2.3.3.3 Diagnosa Keperawatan 3

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

diharapkan pola nafas kembali efektif.

Kriteria Hasil:

1) Mempertahankan pola napas normal/ efektif bebas sianosis.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

23

2) Tanda/ gejala lain dari hipoksia dengan bunyi napas sama secara

bilateral, area paru bersih.

Intervensi:.

1) Observasi frekuensi, kedalama pernafasan dan ekspansi dada. Catat

upaya pernafasan, termasuk penggunaan otot bantu, pelebaran nasal.

Rasional: Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan terjadi

peningkatan kerja nafas ( pada awal atau hanya tanpa EP subakut).

Kedalaman pernafasan bervarias tergantung derajat gagal nafas.

Ekspandi dada terbatas yang berhubungan dengan etelektasis dan atau

nyeri dada pleuritik.

2) Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventisius, seperti

krekels, mengi, gesekan pleural.

Rasional: Bunyi nafas menurun atau tidak ada bila jalan nafas obstruksi

sekunder terhadap perdarahan, pembekuan atau kolaps jalan nafas kecil (

atelektasi). Ronki dan mengi menyertai obstruksi jalan nafas atau

kegagalan pernafasan.

3) Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bangunkan pasien turun

tempat tidur dan ambulasi sesegera mungkin.

Rasional: Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan

pernafasan.

4) Bantu fisioterapi dada

Rasional: memudahkan upaya bernafas dalam dan meningkatkan drainas

sekret dari segmen paru kedalaman bronkus, dimana dapat lebih

mempercepat pembuangan dengan batuk atau penghisapan.

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

24

5) berikan oksigen tambahan

R/ Memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas.

Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelemahan fisik

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam

diharapkan kelemahan dan energy meningkat.

1) Memverbalisasikan peningkatan energy dan merasa lebih baik.

2) Menjelaskan penggunaan energy untuk mengatasi kelelahan.

3) Mempertahankan kemampuan untuk

berkonsentrasi. Intervensi:

1) Evaluasi deskripsi kelelahan pasien tingkat keparahan, perubahan,

tingkat keparahan dari waktu ke waktu, faktor agregasi atau faktor

pengurang. Rasional: Dengan menggunakan skala penilaian kuantitatif

yang tepat, 1 sampai 10 misalnya, dapat membantu pasien merumuskan

jumlah kelelahan yang di alami.

2) Tentukan kemungkinan penyebab kelelahan

Rasional: Mengidentifikasi faktor-faktor terkait dengan kelelahan dapat

bermanfaat dalam mengenali penyebab potensial dan membangun

rencana perawatan kolaboratif.

3) Kaji kemampuan pasien untuk melakukan ADL, aktivitas instrumental

kehidupan sehari-hari (ADLs), dan tuntutan hidup sehari-hari (DDLs).

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

25

Rasional: Kelelahan dapat membatasi kemampuan pasien untuk

berpartisipasi dalam perawatan diri dan melakukan tanggung jawab

perannya dalam keluarga dan masyarakat, seperti bekerja di luar rumah.

4) Kaji konsumsi nutrisi pasien untuk sumber energy dan kebutuhan

metabolic yang memadai.

Rasional: Kelelahan mungkin merupakan gejala kekurangan gizi protein,

defisiensi vitamin, atau kekurangan zat gizi.

5) Evaluasi perkiraan pasien untuk keletihan lelah, keinginan untuk

berpartisipasi dalam strategi mengurangi kelelahan, dan tingkat

dukungan keluarga dan social.

Rasional:Ini akan mempromosikan partisipasi aktif dalam

merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi manajemen teraupetik

untuk mengurangi kelelahan.

Hipertermi yang berhubungan dengan peningkatan laju

metabolisme umum sekunder dari reaksi sistemis bakteremia/viremia.

Tujuan : Setelah dilakuakn tindakan keperawatan 3 X 24 jam diharapkan

suhu tubuh pasien menurun.

1) Suhu tubuh norma ( 36,5-37,5°C)

Intervensi dan Rasional :

1) Observasi saat timbulnya demam

Rasional: mengidentifikasi pola demam

2) Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tiap 3 jam sekali

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

26

Rasional: acuan untuk mengetahui keadaan umum klien.

3) Berikan kebutuhan cairan

Rasional: Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan caran

tubuh meningkat, sehingga perlu diimbangi dengan intake cairan yang

banyak.

4) Berikan kompres dingin

Rasional: Kondisi suhu membantu menurunkan suhu tubuh. Mandi

dengan air dingin dan selimut yang tidak terlalu tebal memungkinkan

terjadinya pelepasan panas secara konduksi dan evaporasi (penguapan).

5) Kenakan pakaian minimal.

Rasional: pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan

tubuh.

6) Berikan tindakan untuk memberikan rasa nyaman seperti mengelap

bagian punggung klien, mengganti alat tenun yang kering setelah

diaforesis, memberikan minum hangat, lingkungan tenang dengan

cahaya yang redup, dan sedatif ringan jika dianjurkan serta memberikan

pelembab pada kulit bibir.

Rasional: Tindakan tersebut akan meningkatkan relaksasi. Pelembab

membantu mencegah kekeringan dan pecah-pecah di mulut dan bibir.

7) Berikan tindakan kolaborasi berupa terapi cairan intravena RL 0,5 dari

pemberian antipiretik.

Rasional: Pemberian cairan sangat penting bagi klien dengan suhu

tinggi.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

27

8) Berikan antiboitik sesuai dengan anjuran dan evaluasi keefektifannya.

Tinjau kembali obat-obatan yang telah diberikan. Untuk menghindari

efek merugikan akibat

Rasional: Antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi. Efek terapiutik

maksimum yang efektif dapat dicapai, jika kadar obat yang ada dalam

darah telah konsisten dan dapat dipertahankan. Resiko akibat interaksi

obat-obatan yang diberikan meningkat dengan adanya efek farmakoterapi

berganda. Efek samping akibat obat interaksi satu obat dengan yang

lainnya dapat mengurangi keefektifan pengobatan dari salah

satu atau keduannya

2.3.1 Pelaksanaan

Pelaksanaan atau implementasi merupakan pelaksanaan dari

perencanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Seperti tahap-tahap

yang lain dalam proses keperawatan, fase pelaksanaan terdiri dari beberapa

kegiatan antara lain validasi (pengesahan) rencana keperawatan,

menulis/mendokumentasikan rencana keperawatan, melanjutkan

pengumpulan data, dan memberikan asuhan keperawatan.

Pelaksanaan atau implementasi dari diagnose ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum

antara lain memonitor frekuensi/kedalamanpernapasan dan gerak dada,

membantu pasien mempelajari tata cara batuk efektif dengan cara inspirasi

dua kali lalu pasien di anjurkan untuk batuk dua kali untuk mempermudah

mengeluarkah sputum, penghisapan sesuai indikasi, mengawasi efek

pengobatan nebuliser dan fisioterapi lain.

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

28

Pelaksanaan atau implementasi dari diagnosa ketidakefektifan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan toksin bakteri

dengan antara lain, memonitor bunyi usus setiap 8 jam sekali,

observasi/palpasi distensi abdomen, memberikan makanan porsi kecil dan

sering termasuk makanan kering (roti panggang krekers) dan/atau makanan

yang menarik untuk pasien.

Pelaksanaan atau implementasi dari diagnosa ketidakefektifan pola

nafas, yang berhubungan dengan proses inflamasi antara lain, memposisikan

semi fowler, melakukan pemberian tambahan oksigen dengan kanula atau

masker sesuai indikasi pasien.

Pelaksanaan atau implementasi dari diagnose keletihan yang

berhubungan dengan peningkatan kelemahan fisik dengan kriteria hasil

menunjukkan Memverbalisasikan peningkatan energy dan merasa lebih baik,

Menjelaskan penggunaan energy untuk mengatasi kelelahan,

Mempertahankan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Pelaksanaan atau implementasi dari diagnosa hipertermi yang

berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme umum sekunder dari

reaksi sistemis bakteremia/viremia antara lain, mengobservasi tanda-tanda

vital secara berkala 3 jam sekali, memberikan kebutuhan cairan, memberikan

kompres dingin, mengenakan pakaian minimal, memberikan posisi yang

aman dan nyaman pada klien, memberikan cairan RL 0,5 dari memberikan

antipiretik yang konsisten, memberikan antibiotik sesuai dengan anjuran sdan

evaluasi keefektifannya, dan meninjaukembali obat-obatakan yang telah

diberikan.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

29

2.3.2 Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang

merupakan kegiatan sengaja dan terus-menerus yang melibatkan klien atau

pasien dengan perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.

Evaluasi pada diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan peningkatan produksi sputum adalah, klien mampu

mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku mencapai bersihan jalan nafas

dan menunjukkan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih, tidak ada

dispnea, sianosis.

Evaluasi pada diagnosa ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh, yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder

terhadap demam dan proses infeksi adalah, klien mampu menunjukkan

peningkatan nafsu makan, mempertahankan/ meningkatkan berat badan.

Evaluasi pada diagnose ketidakefektifan pola nafas, yang berhubungan

dengan proses inflamasi adalahh, klien mampu menunjukkan pola napas

normal/ efektif bebas sianosis, tanda/ gejala lain dari hipoksia dengan bunyi

napas sama secara bilateral, area paru bersih.

Evaluasi pada diagnosa peningkatan kelemahan fisik setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan peningkatan energy

meningkat, menunjukkan peningkatan energy dapat di ukur dengan tidak

adanya kelemahan, keletihan.

Evaluasi pada diagnosa hipertermi yang berhubungan dengan

peningkatan laju metabolisme umum sekunder dari reaksi sistemis

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

30

bakteremia/viremia adalah, klien menunjukkan rasa nyaman pada posisinya,

tubuh klien menunjukkan perubahan suhu dalam batas normal.

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

32

BAB III

TINJAUAN KASUS

Untuk mendapatkan gambaran nyata pelaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien dengan Pneumonia, maka penulis menyajikan suatu kasus yang penulis

amati mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai 28 Desember 2018 dengan data

pengkajian pada tanggal 26 Desember 2018 jam 13.00 WIB. Anamnesa diperoleh

dari pasien dan status pasien.

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas

Klien adalah seorang laki-laki bernama “Tn.M” usia 68 tahun, beragama

islam, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa jawa. Klien adalah anak

ketiga. Klien tinggal bersama anaknya bernama “Ny. U “ Umur 55 tahun,

beragama islam dan pekerjaan swasta. Klien tinggal di Geneng waru bangil

pasuruan. Klien MRS pada tanggal 26 Desember 2018 jam 16.38 WIB.

3.1.2 Keluhan Utama

Pasien mengatakan mengeluh batuk

3.1.3 Riwayat Penyakit Saat ini

Pasien mengatakan mulai merasa sesak, mual, batuk sejak tanggal 20

Desember 2018. Pasien baru di bawa ke IGD RSUD Bangil pada tanggal 24

Desember 2018 pukul 16.38, kemudian pasien dipindahkan ke ruang teratai pada

jam 19.15. Pengkajian di lakukan pada tanggal 26 Desember 2018 pukul 13.00,

saat pengkajian pasien mengeluh batuk dan sesak nafas. Pasien tidak mengetahui

32

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

33

tentang penyakit Pneumonia. Pasien terlihat bingung terhadap penyakit yang

dideritanya.

3.1.4 Riwayat Penyakit Masa Lampau

3.1.4.1 Penyakit yang pernah diderita

Pasien mengatakan menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu,

pasien mengatakan tidak pernah di rawat di rumah sakit dan tidak

pernah menderita penyakit paru-paru.

3.1.4.2 Tindakan ( Operasi atau tindakan lain)

Pasien mengatakan tidak pernah operasi.

3.1.4.3 Alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan atau obat-obatan

tertentu.

3.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

3.1.5.1 Penyakit yang pernah di derita oleh anggota keluarga

Keluarga pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit

menular pernafasan/paru0paru, dan tidak pernah memiliki penyakit

menurun seperti DM, ASMA, HIPERTENSI, TB, EFUSI PLEURA

dll.

3.1.5.2 Lingkungan rumah dan komunitas

Lingkungan rumah selokan psien bersih, terdapat ventilasi disetiap

ruangan, sinar matahari juga masuk dan tidak dekat dengan pabrik.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

34

3.1.5.3 Perilaku yang mempengaruhi kesehatan

Pasien mengatakan sudah merokok sejak muda, bahkan biasanya

sehari pasien menghabiskan 1 pak rokok.

3.1.6 Status Cairan Dan Nutrisi

Status nutrisi sebelum masuk rumah sakit baik, pola makan dirumah 3x

sehari dengan lauk pauk dan sayuran, sedangkan dirumah sakit nafsu

makan pasien bertambah dan tidak mengalami penurunan nafsu makan.

Posi makan pasien 3x sehari kadang juga di tambah dengan makanan yang

dari luar atau sering makan camilan-camilan kering dan posi makanan

pasien sudah disediakan dari rumah sakit. Minum : Jenis air putih dengan

jumlah 1500cc/hari, tidak ada pantangan makanan, pasien mengeluh BB

nya menurun saat di rumah sakit, sebelum sakit 68kg pada saat sakit 66kg,

pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui tentang diet atau pantangan

yang harus dihindari, di tandai dengan pasien selalu bertanya tentang

pantangan apa yang harus dihindar saat ini. Keluarga pasien dan pasien

mengatakan tidak tahu tentang penyakit Pneumonia. Pasien mengatakan

sesak, mual , batuk sejak tanggal 20 desember 2018.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

35

3.1.7 Pengkajian Keluarga : Klien

3.1.7.1 Genogram (3 Generasi)

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

:Tinggal satu rumah

:Meninggal

3.1.8 Keadaan Umum (Penampilan Umum)

3.1.8.1 Cara masuk

Tanggal 24 Desember 2018 pasien dating ke IGD RSUD Bangil di antar

oleh anaknya. Pasien di antar ke ruang teratai dengan berangkat.

3.1.8.2 Keadaan Umum

Keadaan umum pasien saat di kaji tampak lemah dan kesadaran

composmentis, GCS 4-5-6.

3.1.9 Tanda-tanda Vital

Tanda-tand avital observasi klien tekanan darah diperoleh 100/60 mmHg,

Suhu 37,2 ◦C (Lokasi pengukuran Axilla), Nadi : 84x/menit(Lokasi

perhitungan : Arteri Radialis), Respirasi : 24x.menit.

3.1.10 Pemeriksaan Fisik (Per System B1-B6)

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

36

3.1.10.1 Respirasi

Pada inspeksi bentuk dada klien simetris, pola nafas klien

irama teratur dengan jenis regular. Terpasang alat bantu nafas O2

Nasal kanul 3 lpm. Terdapat retraksi otot bantu nafas intercostae.

Pada palpasi terdapat RR: 24x/menit, perafasan cuping hidung,

tidak ada nyeri tekan. Vocal fremitus sama antara kanan dan kiri.

Susunan ruas tulang belakang normal. Pada perkusi thorax di

dapatkan sonor. Pada auskultasi di dapatkan susara nafas

vesikuler dan tidak ada suara tambahan.

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

3.1.10.2 Kardiovaskuler (B2)

Pada inspeksi klien tidak terdapat cyanosis, clubbing

finger tidak ada. Pada palpasi ictus cordis teraba lemah, tidak ada

nyeri dada, nadi 84x/menit, CRT dapat kembali ≤3 detik. Pada

perkusi suara sonor. Pada auskultasi di dapatkan irama regular.

Pulsasi kuat, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal dan tidak ada suara

tambahan Gallop Rhytme ataupun Murmur.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.10.3 Persyarafan (B3)

Kesadaran klien baik/composmentis (GCS 4-5-6), tidak ada

disorientasi, pada klien orientasi baik ( pasien mengenali orang,

waktu, dan tempat). Pasien juga tidak mengalami kejang, kaku

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

37

kuduk, brudsky, nyeri kepala, ataupun kelainan dari nervus

cranialis yang lainnya. Pola tidur selama dirumah sakit pasien

tidak ada kesulitanuntuk istirahat. Tidur siang ±4 jam dan tidur

malam ±7 jam mulai dari jam 22.00-04.00.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.10.4 Genetourinaria (B4)

Pada inspeksi di dapatkan bentuk alat kelamin normal,

tidak ada massa/benjolan, kebersihan alat kelamin cukup bersih.

Frekuensi berkemih selama di RS 4x sehari ±900cc/24 jam. Bau

khas, warna kuning dan tempat yang di gunakan klien adalah

kamar mandi. Klien tidak menggunakan kateter.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.10.5 Pencernaan (B5)

Pada inspeksi mukosa bibir klien lembab, tidak terdapat

massa, tidak Nampak cyanosis, lidah kotor. Bentuk bibir simetris.

Gigi kotor tidak terdapat carries selama sakit klien tidak pernah

menggosok gigi. Leher simetris terpusat pada posisi kepala, tidak ada

kesulitan menelan. Abdomen tidak terdapat massa/benjolan ataupun

asites. Pada palsasi tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,

tidak ada pembesaran thyroid. Tidak ada nyeri tekan di leher maupun

abdomen. Pada perkusi di dapatkan bunyi thympani. Pada auskultasi

pristaltik usus 13x/menit. Kebiasaan BAB 1x/hari

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

38

konsistensi padat, warna kuning, bau khas, yang di gunakan

kamar mandi.

Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan tentang kebersihan

diri

3.1.10.6 Muskuluskeletal dan integument (B6)

Pada klien tidak terdapat fraktur. Kemampuan pergerakan

sendi dan tungkai bebas. Pada inspeksi kulit Nampak bersih, tidak

terdapat lessi ataupun pembengkakan. Pada palpasi kelembaban

kulit lembab, akral hangat, turgor kulit dapat kembali ≤3 detik.

Kekuatan otot tangan dan kaki kanan (5,4) sedangkan tangan dang

kaki kiri (5,4). Tetapi saat melakukan aktivitas klien di bantu oleh

keluarga seperti ke kamar mandi, mandi dll, dengan cara di

popang oleh keluarga.

Masalah Keperawatan : Keletihan.

3.1.10.7 Penginderaan (B7)

Pada pemeriksaan fisik mata klien pupil isokor, reflek

cahaya normal, konjungtiva anemis, sclera putih, palpebral normal,

tidak ada strabismus. Ketajaman penglihatan klien baik. Klien tidak

menggunakan alat bantu penglihatan. Pada hidung klien bentuk

simetris, mukosa hidung lembab, tidak ada secret, ketajaman

penciuman normal. Pada telinga pasien bentuk simetris antara kanan

dan kiri, ketajaman baik dengan melakukan tes ketajaman

pendengaran menggunakan detik jam dan berbisik. Tidak ada

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

39

keluhan pada pendengarannya dank lien tidak menggunakan alat

bantu apapun untuk mendengarnya. Pada indra perasa klien juga

baik klien dapat membedakan rasa manis, pahit, asam, dan asin.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.10.8 Endokrin (B8)

Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar Thyroid,

pembesaran kelenjar getah bening pada klien. Klien tidak

memiliki luka gangrene.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.11Data Psikososial

1) Gambaran diri/citra diri :

(1) Tanggapan tentang tubuhnya

Px bersyukur mempunyai anggota tubuh lengkap

(2) Bagian tubuh yang disukai :

Semua anggota tubuhnya

(3) Bagian tubuh yang kurang

disukai Tidak ada

(4) Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh :

Pasien merasa sedih bila kehilangan salah satu bgian tubuhnya

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

40

2) Identitas

(1) Status pasien dalam keluarga :

Kepala Keluarga

(2) Kepuasan pasien terhadap status dan posisi dalam keluarga :

Pasien mengatakan puas dengan posisinya sebagai suami dan ayah.

(3) Kemampuan pasien terhadap jenis kelamin :

3) Peran

(1) Tanggapan pasien tentang perannya :

Pasien merasa bangga dengan perannya menjadi kepala keluarga.

(2) Kemampuan/kesanggupan pasien melaksanakan perannya

: Pasien merasa mampu menjadi kepala keluarga

4) Ideal diri

Harapan pasien terhadap :

(1) Tubuhnya :

Pasien berhjarap bisa sembuh

(2) Status (Dalam keluarga )

Pasien ingin kembali sehat, agar dapat berkumpul kembali dengan

anak.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

41

(3) Keluarga :

Tetap sabar menjaga pasien yang sedang sakit.

(4) Masyarakat :

Tetap menerima saat pasien kembali pulang kerumah.

(5) Harapan pasien tentang penyakit yang diderita dan tenaga

kesehatan: Pasien berharap agar penyakitnya yang dideritanya akan

segera sembuh, para tenaga medis dan memberikan perawatan serta

pengobatan sebaik mungkin.

(6) Harga diri

(1) Tanggapan pasien terhadap harga dirinya:

Pasien merasa cukup puas dengan apa yang dia punya sekarang.

(7) Data social :

(1) Hubungan pasien dengan keluarga :

Baik

(2) Hubungan psien dengan pasien lain :

Baik

(3) Dukungan keluarga terhadap pasien :

Keluarga mendukung dan memberi semangat

(4) Reaksi pasien saat interaksi “

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

42

Kooperatif dan angat menanggapi dengan baik.

3.1.13 Data Spiritual

1) Konsep terhadap penguas kehidupan :

Pasien mengganggap sakit yang diderita adalah cobaan.

2) Sumber kekuatan/harapan saat sakit :

Keluarga

3) Ritual agama yang bermakna/berarti/harapan saat ini :

Berdoa kepada Allah SWT

4) Sarana /peralatan/ orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual :

Pasien mengatakan berdoa sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang

lain.

5) Keyakinan terhadap kesembuhan penyakit :

Pasien yakin akan sembuh

3.1.14 Pemeriksaan penunjang

Neutrofil % H: 94,7 39,3-73,7

Limfosit % L:4,1 18,0-48,3

Monosit % L:1,0 4,40-12,7

Eosinofil % L:0,0

RBC L:4,523 4,6-6,2 10◦/µL

HGB L:9,16 13,5-18,0 g/dL

HCT L:30,66 40-54 %

MCV L:67,79 81,1-96,0 µm³

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

43

MCH

MCHC

L:20,24

L:29,86

27,0-31,2 pg

31,8-35,4 g/dL

1.1.15 Terapi

Inf

Inj

Nebul

1.1.15.1 Fungsi Obat

: Asering + Aminophiline 14tpm 500cc

: Moxi 400mg 1x1 sehari

: Meropenem 3x500 mg per IV

: Antrain 3x1g per IV

:Omeprazole 3x40 mg per IV

:Levofloxgan 2x500 mg per IV

: Nebul Pulmicort 2x2,5 mg

(1). Fungsi infus asering : asering di indikasikan untuk perawatan darah

dan kehilangan cairan. Meningkatkan kalsium

yang rendah, hipokalsemia, kekurangan

kalium, ketidakseimbangan elektrolit, natrium

yang rendah dalam darah, kadar kalium yang

rendah.

(2). Fungsi Aminophiline : obat untuk mengobati dan mencegah batuk dan

kesulitan bernafas karena sakit paru-paru

berkepanjangan contoh nya (asma,

emphysema, bronchitis kronis).

(3) Fungsi moxifloxacin : obat yang digunakan untuk mengobati

berbagai infeksi bakteri.

(4). Fungsi Meropenem : untuk menangani penyebaran berbagai variasi

infeksi bakteri.

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

44

(5). Fungsi antrain

: obat yang dikonsumsi untuk menangani

demam dan anti nyeri.

(6). Fungsi Omeprazole : obat yang mampu menurunkan kadar asam

yang diproduksi di dalam lambung.

(7). Fungsi Levofloxgan : antibiotic yang digunakan untuk mengobati

infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih,

pneumonia, sinusitis, infeksi kulit, jaringan

lunak, dan infeksi prostat.

(8). Fungsi Pumicort : obat aerosol yang digunakan untuk

mengontroldan mencegah gejala asma.

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

45

ANALISA DATA

Tabel 3,2 Analisa data pada Tn.M dengan diagnose medis pneumonia di Ruang

Teratai RSUD Bangil

Dx DATA ETOILOGI PROBLEM

1DS : Px mengatakan Sesak dan akumulasi secret Ketidakefektifan

batuk bersihan jalan nafas

DO : - Px Nampak sesak

- Px menggunakan O2

nasal kanul 4lpm

- Batuk Produktif

dengan sputum

berwarna putih encer

- TTV

TD : 100/60

N : 84x/mnt

S : 37,2◦C

RR : 24x/mnt

2DS : Px mengatakan kelemahan otot Keletihan

aktivitasnya di bantu oleh

keluarganya dalam hal apapun

seperti kekamar mandi dll.

DO : - TD : 100/60

N : 84x/mnt

S : 37,2◦C

RR : 24x/mnt

- Kekuatan otot :

5 5 4 4

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

46

- Aktivitas pasien

dibantu oeh keluarga

- Px di popang keluarga

saat beraktivitas

- HGB pasien 9,16

- Konjungtiva anemis

3 DS : Px dan keluarga px kurangnya Defisit pengetahuan

mengatakan tidak tahu tentang informasi

penyakit pneumonia.

DO : Klien terlihat bingung

terhadap penyakit yang

di deritanya

- Px dan keluarga px

bertanya tentang apa

itu pneumonia ?

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

2. Keletihan

3. Defisit pengetahuan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubunga dengan akumulasi secret

2. keletihan berhubungan dengan kelemahan otot

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya informasi

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

47

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan pada Tn.M Dengan diagnose medis

Pneumonia di Ruang Teratai RSUD BANGIL

DX Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan asuhan 1. BHSP antara perawat 1.Untuk

keperawatan selama 3x24 dengan pasien. mempermudah

jam dengan tujuan bersihan 2. Jelaskan cara tindakan

jalan nafas kembali efektif. mengeluarkan dahak keperawatan kepada

Kriteria hasil: dengan cara batuk efektif. pasien.

- Mendemonstrasiikan 3. Ajarkan pada pasien batuk 2.Membantu pasien

batuk efektif. efektif. mempermudah

- suara nafas yang 4. Berikan posisi semi mengeluarkan dahak.

bersih. fowler. 3.Dapat mengurangi

- tidak ada sianosis 5. Anjurkan pasien untuk secret pada paru-

dan dyspnea ( meminum air hangat. paru.

mampu bernafas 6. Observasi tanda-tanda 4. Meningkatkan

dengan mudah, tidak vital. ekpansi

ada pursed lips). 7. Observasi oksigenasi paru,ventilasi

- Menunjukkan jalan pasien (pola, irama, maksimal membuka

nafas yang paten frekuensi, kedalaman). area atelectasis.

(klien tidak meras 8. Kolaborasi dalam 5.Air hangat dapat

tercekik). pemberian terapi mengencerkan

-Tanda-tanda vital Bronchodilator. dahak.

dalam batas normal : 6.Mengetahui kondisi

Tekanan darah 100- tanda-tanda vital.

139/60-90 mmHg. 7.Untuk mengetahui

Nadi 80-100x/menit. suara nafas,

Respirasi 16- kedalaman irama dan

20x/menit. frekuensi pernafasan.

Suhu 36,5-37,5◦C

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

48

- Mampu 8.Untuk

mengidentifikasikan mempermudah

dan mencegah faktor mengeluarkan secret.

yang dapat

menghambat jalan

nafas.

- Suara nafas bersih

- Tidak menggunakan

alat bantu nafas.

2. Setelah di lakukan tindakan 1. Observasi adanya faktor 1.Untuk mengetahui

keperawatan selama 3x24 yang menyebabkan faktor penyebab

jam di harapkan pasien keletihan. keletihan klien.

mempunyai energy yag 2. Monitor pasien akan 2.Memantau klien

cukup untuk melakukan adanya keletihan fisik akan adanya tanda-

aktivitas . 3. Monitor kardiovaskuler tanda keletihan fisik

Kriteria Hasil : terhadap aktivitas. saat beraktifitas.

- Pasien mampu 4. Monitor nutrisi dan 3.Memantau tanda-

mengidentifikasi sumber energy yang tanda vital klien

aktivitas yang adekuat. dalam batas normal

mampu di lakukan 5. Bantu klien untuk saat beraktivits.

- Menjelaskan mengidentifikasi aktivitas 4.Memantau nutrisi

penggunaan energy yang mampu dilakukan. dan memberikan

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

49

untuk mengatasi 6. Bantu pasien untuk nutrisi yang sesuia

kelelahan. mengembangkan motivasi dan dapat

- Pasien melaporkan diri dan penguatan. mempercepat

dapat beristirahat 7. tingkatkan tirah baring dan penyembuhan.

dengan baik. pembatasan aktivitas. 5.Membantu klien

- Pasien menunjukkan 8. Kolaborasi dengan ahli dalam beraktivitas

peningkatan gizi untuk meningkatkan yang mudah yang

aktivitas. asupan makanan yang dapat di lakukan

- Tanda-tanda vital berenergi. oleh klien.

dalam batas normal : 6.Dukung klien untuk

Tekanan darah 100- mempunyai motivasi

139/60-90 mmHg. untuk

Nadi 80-100x/menit. mengembangkan diri.

Respirasi 16- 7.Untuk mencegah

20x/menit. keletihan klien saat

- Suhu 36,5-37,5◦C beraktivitas

berlebihan.

8.Memberikan nutrisi

yang sesuai dan

yang dapat

mempercepat

penyembuhan.

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

50

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tabel 3.4 Implementasi Tn.M dengan diagnose medis Pneumonia di

Ruang Teratai RSUD Bangil

No.TanggalJam Implementasi Nama/T

an

da

tangan

1. 26-12-2018 08.00 1. Membina hubungan saling percaya antara pasien

dengan perawat dengan cara memperkenalkan diri.

Respon : Pasien juga mengenalkan nama dan

alamat

2. Menjelaskan cara mengeluarkan dahak.

09.00 - Mengeluarkan dahak dengan cara yang

benar akan membantu pasien dalam

mengeluarkan dahak tanpa paksaan.

- Respon : px mengatakan faham cara

mengeluarkan dahak dengan benar.

3. Mengajarkan pasien batuk efektif dengan cara :

- Mintalah pasien untuk Tarik nafas selama

3x.

- Kemudian saat Tarik nafas ketika dan saat

ekspirasi pasien disuruh untuk menahan 10

detik, lalu batukkan.

- Respon : px mempraktikkan apa yang telah

di ajari oleh perawat, pasien masih

kesulitan untuk mengeluarkan dahak.

4. Memberikan obat :

- Inj. Levofloxgan 500mg

5. Mengobservasi tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 100/60 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 37,2 ◦C

10.00 Respirasi : 24x/menit

6 . Monitoring Oksigen, dengan hasil :

- O2 nasal kanul terpasang dengan baik.

1. Mengobservasi adanya pembatasan klien

dalam aktivitas.

Respon : pasien mobilisasi hanya di lingkup

ruangan kamarnya saja

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

51

2. Mengobservasi adanya faktor yang

2 26-12-2018 11.00 menyebabkan klien keletihan.

Respon : pasien mengatakan lemas saat

mau beraktivitas, seperti ke kamar mandi.

3. Membantu aktivitas sehari-hari sesuai

. kebutuhan klien.

Respon : pasien saat beraktivitas di bantu

oleh keluarga dengan cara di popang

dengan keluarga seperti ke kamar mandi.

4. 4.Memonitor nutrisi dan sumber energy

yang adekuat bagi klien .

Respon : pasien mengatakan porsi makan

nya 3x1 sehari dan nafsu makannya

meningkat.

5. Meningkatkan tirah baring dan pembatasan

aktivitas.

Respon : pasien mengatakan bahwa pasien

lemas saat beraktivitas dan sering

beristirahat, pasien juga selalu dibantu oleh

keluarga dalam melakukan aktivitasnya.

1. 27-12-18 09.00 1. Monitoring TTV

2. Memberikan posisi semi fowler agar pasien

nyaman.

3. Memberikan obat :

• Inj. Levofloxgan 500mg

4. Mengobservasi irama frekuensi dan kedalaman

pola nafas, dengan hasil:

10.00 - Frekuensi : 25x/mnt

- Irama nafas : regular

- Kedalaman : normal

2. 12.00 1.Mengobservasi faktor yang menyebabkan

keletihan.

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

52

Respon : pasien mengatakan lemas saat

beraktivitas, seperti ke kamar mandi.

2. Monitor pasien akan adanya keletihan fisik

Respon : pasien mengatakan saat

beraktivitas selalu di bantu oleh keluarga.

3. Monitor nutrisi dan sumber aktivitas.

Respon : pasien mengatakan porsi makan

3x1 sehari dan nafsu makan tidak menurun.

1 28-12-18 13.00 1. Monitoring TTV

2. Memberikan pasien posisi semi fowler.

3. Memberikan Obat :

• Inj. Levofloxgan 500mg.

4. Berkolaborasi dalam pemberian terapi

bronchodilator.

5. Megobservasi irama, frekuensi, dan kedalaman

pola nafas, dengan hasil :

• Frekuensi : 25x/mnt

• Irama nafas : Reguler

• Kedalaman : normal

2 28-12-18 13.30 1. Monitoring pasien akan kelemahan fisik.

2. Memonitoring kardiovaskuler terhadap aktivitas

klien.

3. Monitoring nutrisi dan sumber energy yang

adekuat.

4. Membantu klien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang mampu dilakukan.

5. Membantu pasien untuk mengembangkan

motivasi diri dan penguatan

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

53

CATATAN PERKEMBANGAN

Tabel 3.5 Catatan Perkembangan pada Tn.M Dengan diagnose medis

Pneumonia di Ruang Teratai RSUD BANGIL

No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf

1. 26-12-18 Ketidakefektifan S : Klien mengatakan sesak.

bersihan jalan nafas O : - Klien belum bisa

mendemonstrasikan batuk efektif.

- Klien masih belum mampu

bernafas dengan mudah.

- Klien belum menunjukkan

jalan nafas yang paten.

- TTV

• TD : 100/60 mmHg

• Nadi 84x/mnt

• RR: 25x/mnt

• Suhu: 37,2

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan No

1,2,3,4,5,6,7

2. 26-12-18 Keletihan S : Klien mengatakan badannya lemas

dan aktivitasnya di bantu oleh

keluarganya.

O : - Klien belum mampu

mengidentifikasi aktivitas yang

mampu dilakukan.

- Klien belum menunjukkan

peningkatan aktivitas.

- Klien belum mampu

menjelaskan penggunaan

energy untuk mengatsi

kelelahan.

- TTV :

• TD : 100/60 mmHg

• Nadi : 84x/mnt

• RR: 25x/mnt

• Suhu : 37,2

A : Masalah belum teratasi

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

54

P : Intervensi dilanjutkan No 1,2,3 4,

5, 6, 7,8

1. 27-12-18 Ketidakefektifan S : Klien mengatakan sesaknya

Bersihan jalan Nafas berkurang.

O : - Klien sudah mampu

mendemonstrasikan batuk efektif.

• Klien sudah sedikit mampu

bernafas dengan mudah

• Klien sedikit menunjukkan

jalan nafas yang paten.

• TTV

TD : 100/60 mmHG

• Nadi : 84x/mnt

• RR : 25x/mnt

• Suhu : 37,2

A : Masalah Terasatasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan nomer

1,3,4,5

2 27-12-18 Keltihan S : Klien mengatakan badan klien

mulai membaik dan aktivitas klien

sudah tidak banyak di bantu oleh

keluarga.

O :Klien sedikit mampu

mengidentifikasi aktifitas yang

mampu di lakukan sendiri.

- Klien sudah mampu

menjelaskan penggunaan

energy untuk mengatasi

kelelahan.

- Klien menunjukkan

peningkatan aktivitas.

- TTV

• Td : 100/60 mmHg

• Nadi : 84x/mnt

• RR: 25x/mnt

• Suhu : 37,2

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan 2, 3, 5,7

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

55

EVALUASI KEPERAWATAN

Tabel 3.6 Evaluasi Keperawatan pada Tn.M Dengan diagnose medis

Pneumonia di Ruang Teratai RSUD BANGIL

No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

1. 28-12-18 Ketidakefektifan pola S : pasien mengatakan sudah tidak

nafas merasakan sesak kembali

O :-Kliensudahmampu

mendemonstrasikan batuk efektif

dengan baik dan benar.

- Suara nafas klien bersih

- Klien sudah mampu bernafas

dengan mudah.

- Klien menunjukkan jalan nafas

yang paten.

- TTV

RR : 22x/mnt

- N : 87x/mnt

- TD : 110/70mmHg

- S : 37.4

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan klien pulang.

2. Keletihan S : Klien mengatakan bahwan badannya

sudah tidak lemas lagi dan bisa

melakukan aktivitas sendiri.

O : - pasien sudah mampu

mengidentifikasi aktifitas yang

mampu dilakukan.

- Klien melaporkan dapat

beristirahat dengan baik.

- Klien sudah mampu

menunjukkan peningkatan

aktivitasnya.

- TTV

- RR: 25x/mnt

- N : 84x/mnt

- TD : 100/60 mmHg

- S : 37,2

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan klien pulang

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

56

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan yang

terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada

Ny.K dengan diagnose pneumonia di ruang Teratai RSUD Bangil yang meliputi

pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

4.1 Pengkajian

4.1.4 Identitas

Pada tinjauan pustaka, Menurut Jeremy,dkk, (2008) orang yang beresiko

menderita Pneumonia yaitu usia >65 Tahun. Pada tinjauan kasus dijabarkan

bahwa, klien adalah seorang laki-laki bernama “Tn.M” berusia 68 tahun,

beragama islam, klien tinggal di Geneng waru bangil pasuruan, klien bekerja

sebagai petani dengan pendidikan terakhir SD, klien adalah anak ke tiga dan

klien tinggal bersama anaknya “Ny.U” berumur 55 tahun.

4.1.2 Riwayat Kesehatan

4.1.2.1 Keluhan Utama

Pada tinjauan pustaka, biasanya klien datang ke rumah sakit dalam

kondisi sesak nafas. Sedangkan pada tinjauan kasus, klien datang dengan

keluhan sesak, mual, batuk. Untuk keluhan utama disini disini tidak terjadi

kesenjangan klien dengan Pneumonia mengalami peningkatan produksi

secret yang menghambat jalan nafas sehingga mengalami sesak nafas.

56

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

57

4.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang

pada tinjauan kasus, klien mengeluh sesak, mual, batuk sejak 4 hari

yang lalu. Sedangkan Pada tinjauan pustaka, Menurut Raharjoe, (2008)

Kronologi peristiwa klien mengeluh mendadak panas tinggi (38◦C – 41◦C)

disertai menggigil. Kadang-kadang muntah, nyeri pleura dan batuk,

pernafasan terganggu (takipneu), batuk kering akan menghasilkan sputum

seperti karat dan purulent (Raharjoe,2008).

4.1.2.3 Riwayat Kesehatan Dahulu

Pada tinjauan kasus klien juga mengalami alergi terhadap obat dan

riwayat operasi sebelumnya. Pada tinjauan pustaka, Raharjoe, (2008)

Pneumonia sering diakui oleh suatu infeksi saluran pernafasan atas, pada

penyakit PPOM, tuberculosis, DM, pasca influenza dapat mendasari

timbulya pneumonia ( Raharjoe, 2008). Pada pengkajian ini tidak

ditemukan kesenjangan karena sebelumnya klien tidak pernah mempunyai

penyakit menular saluran pernafasan. Karena klien saat ini berusia 55

tahun dan imun klien sudah turun.

4.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada tinjauan kasus, Klien mengatakan tidak ada keluarga yang

menderita penyakit menular maupun menahun. Sedangkan pada tinjauan

pustaka, Menurut Raharjoe, (2008), Riwayat penyakit keluarga yang

biasanya menderita penyakit asma bronkiale, tuberculosis, DM, atau

penyakit ispa, dan lainnya. Pada pengkajian ini terdapat kesenjangan

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

58

dikarenakan penyebab dan faktor resiko terjadinya penyakit pneumonia

beragam. Diantaranya seperti penyakit keturunan dan menahun.

4.1.2.5 Lingkungan Rumah Dan Komunitas

Pada tinjauan pustaka tidak dijabarkan tentang lingkungan rumah

dan komunitas. Sedangkan pada tinjauan kasus, Klien mengatakan

lingkungan rumah selokan pasien bersih, terdapat ventilasi ruangan,

sinar matahari juga masuk dan tidak dekat dengan pabrik.

4.1.2.6 Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan

Pada tinjauan pustaka pustaka, Menurut Nurarif & Kusuma, (2008)

kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan biasanya merokok dan tidak

menggunakan masker penutup wajah saat berkendara. Sedangkan pada

tinjauan kasus, klien mengatakan sudah merokok sejak muda, bahkan

biasanya satu hari klien bisa menghabiskan 1 pack rokok. Pada pengkajian

ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus

dikarenakan asap rokok mengganggu aktifitas mukosiliaris dan magrofag

alveolar, (Jeremy,et al, 2008).

4.1.2.7 Pemeriksaan Fisik

1) Sistem Pernafasan (B1)

Pada tinjauan pustaka, Menurut Muttaqin, (2008) gerakan

pernafasan simetris dan biasanya ditemukan peningkatan frekuensi

pernafasan cepat dan dangkal, adanya retraksi dinding dada, nafas cuping

hidung, pada palpasi yang dilakukan biasanya didapatkan gerakan dan

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

59

saat bernafas biasanya normal dan seimbang antara bagian kiri dan

kanan. Tectil biasanya normal. Pada perkusi pasien pneumonia tanpa

komplikasi biasanya didapatkan bunyi ronsen atau sonor pada seluruh

lapang paru, bunyi redup pada pasien pneumonia biasanya didapatkan

apabila bronkopneumonia menjadi satu tempat. Pada auskultasi pada

padien pneumonia didapatkan bunyi napas melemah dan bunyi napas

tambahan ronchi pada posisi yang sakit.(Muttaqin, 2008).

Pada Tinjauan kasus, bentuk dada klien simetris, pola nafas

klien teratur dengan jenir regular. Terpasang alat bantu nafas O2 Nasal

kanul 3lpm. Terdapat retraksi otot bantu nafas. Pada palpasi terdapat

RR : 24x/menit, tifdak ada nyeri tekan. Vocal fremitus sama antara

kanan dan kiri. Susunan ruas tulang belakang normal. Pada perkusi

thorax didapatkan sonor. Pada auskultasi di dapatkan suara nafas

vesikuler dan tidak ada suara tambahan.

Pada sistem pernafasan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka

Meurut Muttaqin, (2008), dan tinjauan kasus, pada tinjauan pustaka

ditemukan peningkatan frekuensi nafas, nafas cepat dan dangkal,

adanya retraksi dinding dada dan nafas cuping hidung, pada tinjauan

kasus di temukan, irama nafas teratur, terdapat otot bantu nafas, tidak

ada penfasan cuping hidung. Hal ini disebabkan klien sudah

mendapatkan bantuan O2 sehingga kebutuhan oksigenasinya tercukupi.

2). Sistem Kardiovaskuler (B2).

Pada tinjauan pustaka Menurut Muttaqin (2008) didapatkan

adanya kelemahan fisik secara umum palpasi denyut nadi perifer

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

60

melemah, batas jantung mengalami pergeseran, tekanan darah biasanya

normal, dan bunyi jantung biasanya tidak didapatkan.

Pada tinjauan kasus, tidak terdapat cyanosis, clubbing finger

tidak ada. Ictus cordis teraba lemah, tidak ada nyeri dada, nadi

84x/menit, tekanan darah 100/60 mmHg. Didapatkan irama regular,

pulsasi kuat, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal dan tidak ada suara

tambahan Gallop Rhytme ataupun Murmur.

Pada sistem kardiovaskuler didapat kan kesenjangan antara

tinjaun pustaka dan tinjaun kasus. Pada tinjauan pustaka didapatkan

nadi perifer melemah. Pada tinjauan kasus di dikatakan bahwa denyut

nadi perifet klien teraba kuat. Hal ini disebabkan karena kondisi hidrasi

klien tercukupi sehingga tanda-tanda vital dalam batas normal.

3). Sistem Persyarafan (B3)

Pada tinjaun pustaka menurut Muttaqin, (2008) Klien dengan

pneumonia yang berat sering mengalami penurunan kesadaran,

didapatkan adanya sianosis perifer apabila gangguan perfusi jaringan

berat.

Pada Tinjauan kasus, kesadaran composmentis dengan GCS 4-

5-6, orientasi klien terhadap tempat, waktu, dan orang baik. Pasien

juga tidak mengalami kejang, kaku kuduk, brudsky, nyeri kepala,

ataupun kelainan dari nervus cranialis yang laninnya. Pola tidur selama

dirumah sakit pasien tidak ada kesulitan untuk istirahat. Tidur siang ±4

jam dan tidur malam ±7 jam.

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

61

Pada sistem persyarafan tidak didapatkan kesenjangan antara

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dikarenakan klien tidak mengalami

pneumonia yang berat dan gangguan jaringan perfusi yang berat.

4). Sistem perkemihan (B4)

Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin, (2008) Pengukuran

volunme output urine berhubungan dengan intake cairan, karena

oliguria merupakan tanda awal terjadinya syok.

Pada tinjauan kasus, didapatkan bentuk kelamin normal, tidak

ada massa/benjolan, kebersihan alat kelamin cukup bersih, Frekuensi

berkemih selama di RS 4x sehari ±900cc/24jam. Bau khas, warna

kuning dan tempat yang di gunakan kamar mandi.

Pada sistem perkemihan tidak didapatkan kesenjangan antara

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, dikarenakan intake cairan

terpenuhi sehingga klien tidak ditemukan oliguria.

5). Sistem Pencernaan (B5)

Pada tinjauan pustaka menurut Muttaqin,(2008) Klien biasanya

mengalami mual muntah, penurunan nafsu makan, dan perubahan

berat badan.

Pada tinjauan kasus klien mengatakan saat sakit 3x1 hari

sedangkan sebelum sakit 3x1 hari, menu diet sekarang nasi, lauk, sayur.

Klien tidak mempunyai pantangan makan dan alergi makanan, berat

badan klien saat ini 66 kg dan sebelum sakit klien mengatakan berat

badannya 68 kg, keadaan mulut klien bersih, mukosa bibir klien lembab,

tidak terdapat massa, tidak Nampak cyanosis, lidah klien kotor bentuk

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

62

bibir simetris, gigi kotor tidak terdapat carries selama sakit klien tidak

pernah menggosok gigi. Leher simetris terpusat pada posisi kepala, tidak

ada kesulitan menelan. Abdomen tidak terdapat massa/ benjolan ataupun

asites. Pada palpasi tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada

pembesaran thyroid. Tidak ada nyeri tekan di leher maupun abdomen.

Pada perkusi didapatkan bunyi thympani, pada auskultasi pristaltik usus

13x/menit. Kebiasaan BAB 1x/hari konsistensi padat, warna kuning, bau

khas, yang digunakan kamar mandi.

Pada sistem pencernaan didapatkan kesenjangan, pada tinjauan

pustaka Menurut Muttaqin,(2008), klien mengalami mual, muntah,

penurunan nafsu makan. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan

Nafsu makan klien normal karena klien tidak mengalami mual dan

muntah.

6). Sistem Muskuluskeletal dan Integumen (B6)

Pada Tinjauan pustaka Kelemahan dan kelelahan fisik secara

umum sering menyebabkan ketergantungan klien terhadap bantuan

orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari terdapat gejala

demam, ditandai dengan berkeringat, penurunan toleransi terhadap

aktivitas (Muttaqin 2008).

Pada tinjauan kasus, kemampuan pergerarakan sendi dan tungkai

(ROM): Bebas, dengan kekuatan otot terdapat kelemahan otot ekstermitas

bawah, tidak ada fraktur, kulit namoak bersih, tidak terdapat lessi ataupun

pembengkakan. Kelembaban kulit lembab, akral hangat, turgor kulit dapat

kembali ≤3 detik. Saat melakukan aktivitas klien

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

63

dibantu oleh kelurga seperti ke kamar mandi, mandi, dll, dengan cara

di popang oleh keluarga.

Pada sistem Muskuluskeletal dan Integumen tidak terjadi

kesenjangan, pada tinjauan pustaka didapatkan kelemahan dan

kelelahan fisik secara umum, sering menyebabkan ketergantungan

klien terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-

hari. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan kemampuan

melakukan aktivitas persial, klien mengatakan bahwa klien harus

dibantu saat melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi, mandi dll,

dengan cara di topang oleh keluarga.

7). Sistem pengindraan (B7).

Pada tinjauan pustaka, menurut Muttaqin, (2008) pada klien

penderita pneumonia yidak ditemukan adanya kerusakan pengindraan.

Pada tinjauan kasus, pada pemeriksaan mata didapatkan data

konjungtiva anemis, skelera putih, ketajaman penglihatan normal,

klien tidak menggunakan alat bantu untuk melihat. Pada pemeriksaan

hidung ditemukan bentuk hidung normal, mukosa hidung lembab,

tidak terdapat secret, ketajaman penciuman normal. Pada pemeriksan

telinga didapatkan bentuk simetris antara kanan dan kiri, ketajaman

pendengaran normal dan klien tidak menggunakan alat bantu. Perasa

klien mengatakan dapat merasakan anis, pahit, asam, dan manis.

Pada sistem pengindraan tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus, dikarenakan pada tinjauan kasus tidak

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

64

terjadi kerusakan pada indra penglihatan, penciuman, perabaan dan

pendengaran.

8). Sistem endokrin (B8)

Pada tinjauan pustaka, pada penderita pneumonia tidak

ditemukan adanya oembesaran kelenjar endokrin (Muttaqin,2008).

Pada tinjauan kasus, pada saat dilakukan pemeriksaan fisik tidak

ditemukan pembesaran kelenjar thyroid maupun karotis, juta tidak ada

luka gangrene.

Pada sistem endkorin tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus, dikarenakan pasien tidak mempunyai

riwayat penyakit endokrin.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien pneumonia menurut

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien pneumonia Nurarif (2013)

menurut adalah:

4.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

peningkatan produksi sputum.

4.2.2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang

berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder

terhadap demam dan proses infeksi.

4.2.3 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi.

4.2.4 Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan kelemahan fisik.

4.2.5 Hipertermi yang berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

umum sekunder dari reaksi sistemis bakteremia/viremia.

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

65

Sedangkan pada tinjauan kasus, penulis mendapatkan 3 diagnosa

keperawatan yang muncul pada klien dengan pneumonia yaitu,

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi secret,

keletihan berhubungan dengan kelemahan otot, defisit pengetahuan

berhubungan dengan kurangnya informasi.

Pada diagnose keperawatan didapatkan kesenjangan antara tinjuan

pustaka dan tinjauan kasus, pada tinjauan kasus terdapat 3 diagnosa yang

tidak muncul pada tinjauan kasus yaitu, diagnose keperawatan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan

proses infeksi, karena pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan, dan

penurunan BB klien 3%, Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan

proses inflamasi, Hipertermi yang berhubungan dengan peningkatan laju

metabolisme umum sekunder dari reaksi sistemis bakteremia/viremia,

dikarenakan pasien tidak mengalami peningkatan suhu tubuh.

Pada tinjauan kasus terdapat 2 diagnosa keperawatan yang muncul dan

tidak muncul pada tinjauan pustaka yaitu diagnose keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum, dan Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan

kelemahan fisik karena klien mengalami kelemahan secara umum sehingga

klien membutuhkan bantuan untuk perawatan diri ( Nurarif , 2013).

4.3. Rencana Tindakan Keperawatan

Intervensi ketidakefektifan bersihan jalan nafas menurut teori BHSP antara

perawat dengan pasien, jelaskan cara mengeluarkan dahak dengan cara batuk

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

66

efektif, ajarkan pada pasien batuk efektif, berikan posisi semi fowler,

anjurkan pasien untuk meminum air hangat, observasi tanda-tanda vital,

observasi oksigenasi pasien (pola, irama, frekuensi, kedalaman), Kolaborasi

dalam pemberian terapi Bronchodilator.Pada rencana tidakan keperawatan

terdapat kesenjangan antara antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada

tinjauan ksus, pada diagnose keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan produksi secret pada tinjauan kasus ditambahkan

intervensi yang menjelaskan kepada klien tentang penyebab dan cara

mencegah terhambatnya jalan nafas dikarenakan untuk meningkatkan

pengetahuan klien dan membantu klien dalam menangani penyakitnya,

berikan posisi semi fowler dikarenakan untuk menurunkan ekpansi paru.

Intervensi keletihan berhubungan dengan kelemahan otot menurut teori

Observasi adanya faktor yang menyebabkan keletihan, monitor pasien akan

adanya keletihan fisik, monitor kardiovaskuler terhadap aktivitas, monitor

nutrisi dan sumber energy yang adekuat, bantu klien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang mampu dilakukan, bantu pasien untuk mengembangkan

motivasi diri dan penguatan, tingkatkan tirah baring dan pembatasan

aktivitas, Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan

yang berenergi. Rencana tindakan keperawatan keletihan berhubungan

dengan kelemahan fisik tinjauan kasus ditambahkan pasien dapat melaporkan

dapat beristirahat dengan baik, pasien menunjukkan peningkatan

aktivitas.Tujuannya untuk mengetahui bahwa klien kooperatif dalam

melakukan apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh tim tenaga kesehatan.

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

67

4.4 Pelaksanaan tindakan keperawatan.

Pada diagnose keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubunga dengan peningkatan produksi secret, setelah dilakukan tindakan

asuhan keperawatan selama 3x24 jam dan semua perencaan tindakan

keperawatan telah dilakukan tetapi pada diagnose ini terdapat kesenjangan

antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditambahkan

menjelaskan kepada klien tentang penyebab dan cara mencegah

terhambatnya jalan nafas dan memberikan posisi semi fowler.

Pada diagnose keperawatan keletihan berhubungan dengan kelemahan

fisik, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dan semua

perencanaan tindakan keperawatan telah dilakukan tetapi pada diagnose ini

terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada

tinjauan kasus ditambahkan klien dapat melaporkan dapat beristirahat dengan

baik, pasien menunjukkan peningkatan aktivitas.

4.5 Evaluasi Keperawatan

Pada tinjauan pustaka evaluasi keperawatan belum dapat dilaksanakan

karena merupakan kasus semu sedangkan pada tindakan kasus evaluasi

keperawatan dapat dilaksanakan karena dapat diketahui keadaan klien dan

masalahnya secara langsung.

Pada akhirnya evaluasi keperawatan diagnose ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret disimpulkan

bahwa masalah keperawatan klien teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan

yang ditetapkan oleh perawat yaitu jalan nafas kembali bersih. Hal ini sesuai

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

68

dngan teori menurut Nurarif,(2013), bahwa tujuan keperawatan dari diagnose

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi secret yaitu jalan nafas kembali bersih.

Diagnosa keperawatan keletihan berhubungan dengan kelemahan fisik

disimpulkan bahwa masalah teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan oleh perawat yaitu pasien mempunyai energy yang cukup untuk

melakukan aktivitas. Hal ini sesuia dengan teori menurut Nurarif,(2013),

bahwa tujuan keperawatan dari diagnose keletihan berhubungan dengan

kelemahan fisik sudah teratasi dan kembali normal.

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

69

BAB 5

PENUTUP

Setelah melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara

langsung pada klien dengan kasus Pneumonia diruang melati RSUD Bangil

Pasuruan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus saran yang dapat

bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan klien dengan

Pneumonia.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada

klien dengan Pneumonia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Fokus pengkajian pada Tn.M yaitu pada sistem pernafasan dengan data

sebagai berikut: bentuk dada simetris, pola nafas teratur dengan jenis regular,

terpasang alat bantu nafas O2 nasal kanul 3 lpm, terdapat retraksi otot bantu nafas,

RR: 24x/menit, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama antara kanan dan kiri,

susunan ruas tulang belakang normal, pada perkusi thorax didapatkan suara sonor,

suara navas vesikuler dan tidak ada suara tambahan, terdapat batuk dengan sputum

putih kental.

5.1.2 Diagnosa prioritas pada pasien meliputi : Ketidakefektifan bersihanjalan

nafas berhubungan dengan akumulasi secret, Keletihan berhubungan dengan

kelemahan fisik.

69

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

70

5.1.3 Intervensi pada Tn.M dengan diagnose Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan akumulasi secret yaitu : BHSP antara perawat dengan pasien,

Jelaskan cara mengeluarkan dahak dengan cara batuk efektif, Ajarkan pada pasien

batuk efektif, Berikan posisi semi fowler, Anjurkan pasien untuk meminum air

hangat, Observasi tanda-tanda vital, Observasi oksigenasi pasien (pola, irama,

frekuensi, kedalaman), Kolaborasi dalam pemberian terapi Bronchodilator. Yang

bertujuan supaya bersihan jalan nafas kembali efektif. Sedangkan intervensi pada

Tn.M dengan diagnose keletihan berhubungan dengan kelemahan fisik yaitu :

Observasi adanya faktor yang menyebabkan keletihan, Monitor pasien akan

adanya keletihan fisik, Monitor kardiovaskuler terhadap aktivitas, Monitor nutrisi

dan sumber energy yang adekuat, Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan, Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan

penguatan, tingkatkan tirah baring dan pembatasan aktivitas, Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi. Yang bertujuan

supaya aktivitas klien kembali normal.

5.1.4 Semua tindakan yang diimplementasikan kepada pasien sesuai dengan

rencana tindakan keperawatan yang telah diterapkan oleh perawat. Pada diagnose

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi

secret dan diagbosa keletihan berhubungan dengan kelemahan fisik dibutuhkan

pelaksanaan selama 3 hari.

5.1.5 Dari dua diagnose keperawatan yang terjadi pada Tn.M didapatkan 2 masalah

terasai, Dan kondisi Tn.M sudah cukup membaik sehingga Tn.M dianjurkan untuk

KRS.

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

71

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukakn

hubungan yang baik dan keterlibatan klien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai tugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai

pengetahuan, keterampilan yang cukup serta bekerjasama dengan tim kesehatan

lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Pneumonia.

5.2.3 Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang profesional alangkah

baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang

masalah kesehatan yang ada pada klien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawatan secara berkelanjutan perlu

ditingkatkan baik secara formal dan informal.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahanan perawat terhadap konsep manusia

secara kooperatif sehingga mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan baik.

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M …eprints.kertacendekia.ac.id/57/1/KTI ERNY.pdf · 2020. 6. 3. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada tn.m dengan diagnosa

DAFTAR PUSTAKA

Amin H. H. Hardi K. Hall 68. (2015). Buku Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa & NIC NOC Edisi Revisi Jilid 3. Yogyakarta : Penerbit Mediaction Publishing.

Arif Mansjoer, dkk. Hal 466. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Betz & Sawden. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatrick edisi 3 Tambayong. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medical-Bedah Edisi 12. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Doengoes E, Moorhouse M. (2013). Rencana Asuhan Keperawatan :

Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawat Pasien. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Efendy N. (2001). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Irchan, Fitramayo. (2007). Metodologi Penelitian. Penerbit : Salemba Humanika, Yogyakarta

Marilynn E.D, dkk Hal 164 (2011). Buku Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta :

Buku Kedokteran EGC.

Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia pada Anak, Balita, Orang Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta : Pustaka Obor Populer.

Mutaqqin (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System Pernafasan. Jakarta :

Salemba Medika.

Notoatmodjo (2015), Buku Metodologi Penelitian Kesehatan.

Nurarif .A.H dan Kusuma. H.(2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.

Sipahutar , Dian Pratiwi ( 2017), BukuTeori Dan aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan:

Termasuk Biostatika Dasar. Penerbit : Andi Publisher, Jakarta.

Somantri. (2007). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan Edisi 2. Penerbit : Salemba, Yogyakarta.

Syaifuddin, A.(2006). ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi.3. Jakarta:EGC.