178
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASIS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Oleh : NAMA : FARY MISDINOOR ARIANTO NIM : P07220117048 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA 2020

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASIS

YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Oleh :

NAMA : FARY MISDINOOR ARIANTO

NIM : P07220117048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III

KEPERAWATAN SAMARINDA

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

2

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASIS

YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Pada Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Oleh :

NAMA : FARY MISDINOOR ARIANTO

NIM : P07220117048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III

KEPERAWATAN SAMARINDA

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

3

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri

dan bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain

untuk memperoleh gelardari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi

manapun baik sebagian maupun keseluruhan. Jika terbukti bersalah, saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Balikpapan……………..

Yang menyatakan

FARY MISDINOOR ARIANTO

P07220117048

ii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

1

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIUJIKAN

TANGGAL 14 MEI 2020

Oleh

Pembimbing

Nurhayati,S.ST, M.Pd

NIDN. 4024016801

Pembimbing Pendamping

Ns.Asnah, S.Kep, M.Pd NIDN. 4008047301

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Keperawatan

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim

Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep

NIP. 196803291994022001

iii

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

2

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Cholelithiasis Di Rawat Di

Rumah Sakit.

Telah diuji

Pada tanggal 14 Mei 2020

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji:

Ns. Siti Nuryanti, S.kep.,M.Pd (………………………………)

NIDN. 4023126901

Penguji Anggota :

1. Nurhayati,S.ST, M.Pd (………………………………)

NIDN. 4024016801

2. Ns.Asnah. S.Kep.M.Pd (………………………………)

NIDN. 4008047301

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi D-III Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes. Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep.

NIP. 19650825198503200 NIP. 196803291994022001

iv

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Diri

1. Nama : Fary Misdinoor Arianto

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal Lahir : Tabalong, November 1998

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan : Mahasiswa

6. Alamat : Karang jati

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 021 Balikpapan Tengah

2. SMPN 9 Balikpapan

3. SMK KESEHATAN AIRLANGGA Balikpapan

4. Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim Tahun 2017

sampai sekarang.

v

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata'ala

sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam rangka memenuhi

persyaratan ujian akhir program Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan

Jurusan Keperawatan dengan judul “Literatur review Asuhan keperawatan pada

Pasien Cholelithiasis di Ruang Flamboyan B dan E RSUD dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan”

Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat selesai. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. H. Supriadi B, S. Kp., M. Kep, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kaltim.

2. Dr. Edy Iskandar, Sp.PD.,FINASIM.,MARS, selaku Direktur Rumah Sakit

Umum dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

3. Hj. Umi Kalsum, S. Pd., M. Kes, selaku Ketua Jurusan Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

4. Ns. Andi Lis Arming G, S. Kep, M. Kep selaku Ketua Program Studi D-III

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

5. Ns. Grace Carol Sipasulta, M. Kep.,Sp. Kep. Mat, selaku penanggung jawab

Prodi D-III Keperawatan Samarinda jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kaltim.

vi

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

5

6. Nurhayati, S.ST., M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I penyelesaian laporan

Karya Tulis Ilmiah.

7. Ns.Asnah. S.Kep.M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II dalam penyelesaian Karya

Tulis Ilmiah.

8. Para Dosen dan seluruh staf Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan

Kalimantan Timur yang telah membimbing dan mendidik penulis dalam masa

pendidikan.

9. Rekan-rekan mahasiswa/I jurusan keperawatan Prodi D-III Keperawatan

Samarinda Poltekkes kemenkes kaltim.

Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu masukan, saran,

serta kritik sangat diharapkan guna kesempurnaan proposal ini.

Balikpapan, Mei 2020

Fary Msidinoor Arianto

vii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

6

ABSTRAK

Pendahuluan: Menjaga asupan makanan juga diperhatikan karna mengkonsumsi

makanan yang memiliki kadar kalori dan lemak berlebih dari jumlah yang

dibutuhkan juga berbahaya bagi tubuh karna akan menyebabkan berbagai penyakit

salah satunya Cholelithiasis.Penelitian ini bertujuan untuk Mempelajari dan

memahami secara mendalam mengenai Asuhan keperawatan pada pasien pre dan

post Cholelithiasis di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan

Asuhan Keperawatan dengan melaksanakan asuhan sebagai unit analisis. Unit

analisis adalah klien dewasa . Instrumen pengumpulan data menggunakan format

pengkajian Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku di Prodi

Keperawatan Poltekkes Kaltim.

Hasil dan pembahasan: Berdasarkan pada pengkajian, penegakkan diagnosa,

intervensi, implementasi dan hasil evaluasi, didapatkan data dari masing-masing

pasien mengeluh nyeri pada area perut. Pada pasien pertama ditemukan 1 diagnosa

pre operatif dan 3 diagnosa post operatif sedangkan pada pasien 2 didapatkan 2

diagnosa post operatif dan 3 diagnosa post operatif

Kesimpulan dan saran: Dapat disimpulkan bahwa setiap pasien dengan

Cholelithiasis memiliki respon yang berbeda terhadap penyakitnya. Diharapkan

perawat lebih mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif serta

meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan asuhan keperawatan

pada pasien pre dan post operatif Cholelithiasis.

viii

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

7

ABSTRACT

Introduction: Maintaining food intake is also considered because consuming foods

that have excessive levels of calories and fat than the amount needed is also

dangerous for the body because it will cause various diseases, one of which is

Cholelithiasis. This research aims to study and understand deeply about nursing

care in pre and Cholelithiasis post at RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Methods: This study uses the literature review method with the Nursing Care

approach by carrying out care as a unit of analysis. The unit of analysis is a mature

client. The data collection instrument used the format of Nursing Care assessment in

accordance with the applicable provisions in East Kalimantan Poltekkes Nursing

Study Program.

Results and discussion: Based on the assessment, diagnosis, intervention,

implementation and evaluation results, data from each patient complained of pain in

the fractured area. In the first patient found 1 preoperative diagnosis and 3 post

operative diagnoses while in patient 2 there were 2 post operative diagnoses and 3

post operative diagnoses

Conclusions and suggestions: It can be concluded that each patient with

Cholelithiasis has a different response to the disease. It is expected that nurses are

better able to carry out comprehensive nursing care and increase the ability and

knowledge in conducting nursing care in patients with pre and post operative

Cholelithiasis

ix

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

8

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman sampul ................................................................................................. i

Surat pernyataan .................................................................................................. ii

Lembar persetujuan ........................................................................................... iii

Lembar pengesahan ........................................................................................... iv

Daftar riwayat hidup ........................................................................................... v

Kata pengantar .................................................................................................. vi

Abstrak ............................................................................................................. viii

Daftar isi ............................................................................................................. x

Daftar Gambar ................................................................................................ xiv

Daftar Tabel .................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

x

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

9

1. Tujuan Umum ............................................................................ 6

2. Tujuan Khusus ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

1. Bagi Peneliti .............................................................................. 7

2. Bagi Tempat Peneliti ................................................................. 7

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan .................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis Cholelithiasis

1. Definisi ....................................................................................... 8

2. Etiologi ....................................................................................... 9

3. Anatomi ..................................................................................... 11

4. Fisiologi .................................................................................... 12

5. Patofisiologi .............................................................................. 14

6. Manifestasi klinis ...................................................................... 15

7. Komplikasi ................................................................................ 16

8. Pencegahan dan penanganan ..................................................... 16

9. Pemeriksaan diagnostik ............................................................. 19

10. Pathway ...................................................................................... 22

B. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian Masalah Keperawatan .............................................. 23

2. Kriteria Mayor dan Minor .......................................................... 23

3. Kondisi Klinis Terkait ................................................................ 23

C. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Konsep asuhan keperawatan ...................................................... 32

2. Pengkajian ................................................................................. 32

3. Diagnose keperawatan .............................................................. 35

4. Intervensi .................................................................................. 37

5. Implementasi .............................................................................. 47

xi

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

10

6. Evaluasi .................................................................................... 47

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan atau desain penelitian ................................................. 49

B. Subjek penelitian ........................................................................... 49

C. Batasan istilah ................................................................................. 51

D. Lokasi dan waktu penelitian .......................................................... 52

E. Prosedur penelitian ......................................................................... 53

F. Metode dan instrument pengumpulan data .................................... 55

G. Keabsahan data .............................................................................. 56

H. Analisa data ................................................................................... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran lokasi penelitian ........................................................... 58

2. Data asuhan keperawatan .............................................................. 60

a. Pengkajian ............................................................................... 60

b. Diagnosa keperawatan ............................................................. 79

c. Perencanaan keperawatan ........................................................ 81

d. Implementasi keperawatan ...................................................... 84

e. Evaluasi keperawatan .............................................................. 97

B. Pembahasan

1. Pengkajian ............................................................................. 103

2. Diagnosa keperawatan ........................................................... 111

3. Perencanaan keperawatan ...................................................... 134

4. Implementasi keperawatan .................................................... 146

5. Evaluasi keperawatan ............................................................ 151

xii

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ................................................................................. 154

2. Saran ........................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA

xiii

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Anatomi Kandung Empedu .............................................................. 13

xiv

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

DAFTAR BAGAN

Bagan Pathway Cholelithiasis ......................................................................... 22

xv

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Intervensi Nyeri Akut pre operatif ........................................................ 37

Tabel 2.2 Intervensi Gangguan Mobilitas Fisik pre operatif ................................ 38

Tabel 2.3 Intervensi Hipertermi pre operatif......................................................... 39

Tabel 2.4 Intervensi Defisit Nutrisi pre operatif ................................................... 40

Tabel 2.5 Intervensi Resiko Ketidakseimbangan Cairan pre operatif................... 41

Tabel 2.6 Intervensi Resiko Syok pre operatif ...................................................... 42

Tabel 2.7 Intervensi Nyeri Akut post operatif ...................................................... 43

Tabel 2.8 Intervensi Gangguan Mobilitas Fisik post operatif ............................... 44

Tabel 2.8 Intervensi Resiko infeksi post operatif.................................................. 45

Tabel 2.9 Hasil anamnese pasien Cholelithiasis ................................................... 60

Tabel 3.0 Hasil pemeriksaan fisik pasien Cholelithiasis ....................................... 63

Tabel 3.1 Hasil pemeriksaan data penunjang ........................................................ 72

Tabel 3.1 Penatalaksanaan terapi pasien ............................................................... 74

Tabel 3.3 Analisa data pada pasien 1 pre operatif ................................................ 75

Tabel 3.4 Analisa data pada pasien 2 pre operatif ................................................ 77

Tabel 3.5 Diagnosa keperawatan .......................................................................... 79

Tabel 3.6 Perencanaan .......................................................................................... 81

Tabel 3.7 Pelaksanaan ........................................................................................... 84

Tabel 3.9 Implementasi ......................................................................................... 90

Tabel 4.0 Evaluasi ................................................................................................. 97

xvi

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ............................................................................ Lembar Konsultasi

Lampiran 2 ...................................................... Literature Riview Kasus Pasien 1

Lampiran 3 ........................................................ Literature review kasus pasien 2

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah harta paling berharga dari kehidupan, seluruh aktivitas

hanya bisa dilakukan ketika kondisi badan sehat. Menjalani pola makan sehat

merupakan cara termudah untuk menjaga kebugaran badan dan mencegah tubuh

terserang dari penyakit. Menjaga asupan makanan merupakan pondasi untuk

memiliki tubuh yang sehat. Sayangnya, masih banyak orang yang tak tergerak

meluangkan waktu untuk melakukannya (Nathaniel et al., 2018).

Menjaga asupan makanan juga diperhatikan karna mengkonsumsi

makanan yang memiliki kadar kalori dan lemak berlebih dari jumlah yang

dibutuhkan juga berbahaya bagi tubuh karna akan menyebabkan penyakit

obesitas. Obesitas merupakan suatu gangguan yang melibatkan lemak tubuh

berlebihan yang meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi, penakit

jantung, stroke, penyakit kandung empedu atau Cholelithiasis (Putri Sella Agustin,

2016).

Cholelithiasis atau dikenal sebagai penyakit batu empedu merupakan

penyakit yang didalamnya terdapat batu empedu yang dapat ditemukan di dalam

kandung empedu atau di dalam saluran empedu atau pada kedua-duanya.

Cholelithiasis adalah material atau kristal yang terbentuk di dalam kandung

empedu (Musbahi et al., 2019).

1

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

2

Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa

terdapat 400 juta penduduk di dunia mengalami Cholelithiasis dan mencapai 700

juta penduduk pada tahun 2016. Cholelithiasis atau batu empedu terbentuk

akibat ketidak seimbangan kandungan kimia dalam cairan empedu yang

menyebabkan pengendapan satu atau lebih komponen empedu. Cholelithiasis

merupakan masalah kesehatan umum dan sering terjadi di seluruh dunia,

walaupun memiliki prevalensi yang berbeda beda di setiap daerah (Arif

Kurniawan , Yunie Armiyati, 2017).

Di Amerika Serikat, sebanyak 10% sampai 15% populasi orang dewasa

menderita batu empedu. Prevalensi tertinggi terjadi di Amerika Utara yaitu suku asli

Indian, dengan presentase 64,1% pada wanita dan 29,5% pada pria. Sementara

prevalensi yang tinggi juga terdapat pada suku Non Indian di Amerika Selatan,

dengan presentase 49,9% pada wanita negara Chili suku Mapuche Indian asli dan

12,6% pada pria. Prevalensi ini menurun pada suku campuran Amerika yaitu 16,6%

pada wanita dan 8,6% pada pria. Prevalensi menegah terjadi pada masyarakat Asia

dan masyarakat Amerika kulit hitam yaitu 13,9% pada wanita dan 5,3% pada pria.

Sedangkan prevalensi terendah ditemukan pada masyarakat Sub-Saharan Afrika yaitu

< 5% (Alhawsawi et al., 2019) .

Di Asia prevalensi Cholelithiasis yaitu sebesar 3% sampai 10%. Di

indonesia, riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa

prevalensi Cholelithiasis pada dewasa adalah sebesar 15,4%, dan prevalensi

tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 11,7%. Saat ini

penderita Cholelitiasis di Indonesia cenderung meningkat karena perubahan gaya

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

3

hidup seperti orang-orang barat yang suka mengkonsumsi makanan cepat saji

yang dapat menyebabkan kegemukan karena timbunan lemak dan menjadikan

pemicu terjadinya Cholelitiasis (Riskesdas, 2018).

Insiden batu empedu dapat dilihat dalam kelompok berisiko tinggi yang di

singkat dengan “6F” yaitu : fat, fifties, female, fertile, food, dan family.

Terbentuknya batu empedu disebabkan oleh banyak faktor risiko dimana

kejadiannya akan meningkat seiring dengan banyaknya faktor risiko yang

dimiliki, dimana faktor risikonya terdiri dari usia, jenis kelamin, obesitas, dan

diabetes mellitus. Di dalam kantung empedu terdapat cairan yang disebut sebagai

empedu dan berperan dalam pencernaan lemak. Batu empedu akan terbentuk

ketika cairan empedu tersebut mengeras. Ukuran batu empedu bisa bermacam-

macam, mulai dari yang sekecil butiran pasir hingga sebesar bola pingpong.

Cairan empedu yang mengeras dan menjadi batu tersebut memiliki jumlah yang

bervariasi. Seseorang bisa memiliki banyak batu, bisa juga hanya memiliki satu

batu pada kantong empedu, jika orang tersebut mengidap batu empedu (Andalas,

2017).

Batu empedu bisa terjadi karena adanya kolesterol yang mengeras dan

tertimbun dalam cairan empedu. Ini terjadi karena ada ketidakseimbangan antara

senyawa kimia dan kolesterol dalam cairan tersebut. pada umumnya batu empedu

tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, apabila batu empedu menyumbat saluran

empedu, maka pengidap batu empedu akan mengalami rasa sakit pada bagian

kanan perut yang datang secara tiba-tiba atau disebut juga kolik bilier.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

4

Cholelithiasis dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Cholelithiasis

dapat menyebabkan terjadinya kolesistitis, kolangitis, pankreatitis, jaundice, dan

kanker kandung empedu (Winata et al., 2018).

Pada pasien yang sudah didiagnosa mengalami Cholelithiasis dapat

dilakukan tindakan dengan cara bedah maupun non-bedah. Penanganan secara

bedah adalah dengan cara kolesistektomi. Sedangkan penanganan secara non-

bedah adalah dengan cara melarutkan batu empedu menggunakan MTBE, ERCP,

dan ESWL. Sehingga masalah yang terjadi pada saat sebelum tindakan bedah

pasien mengalami gejala nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas

bahkan mengalami kecemasan saat ingin menjalani tindakan pembedahan, dan

setelah dilakukannya tindakan Cholecystectomy dapat menimbulkan masalah baru

yaitu, terputusnya kontinuitas jaringan akibat prosedur tindakan invasive

mengakibatkan munculnya gangguan integritas kulit dan mengakibatkan kuman

atau bakteri mudah masuk kedalam jaringan kulit, sehingga pasien beresiko untuk

terkena infeksi (Bruno, 2019).

Maka disini perawat berperan penting dalam memberikan asuhan pre

maupun post agar tidak terjadinya peningkatan keparahan penyakit pada pasien.

Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan,

dituntut mampu melakukan pengkajian secara komprehensif, menegakkan

diagnose, merencanakan intervensi, memberikan intervensi keperawatan dan

intervensi yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam melaksanakan

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

5

pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, serta melakukan evaluasi dan

tindak lanjut. Salah satu intervensi perawat dalam penanganan Pasien

Cholelithiasis pada pre operasi adalah dengan mengurangi keluhan nyeri pada

pasien dengan cara pencegahan observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi.

Selain itu perawat juga berperan penting dalam melakukan perawatan luka kepada

pasien selesai tindakan pembedahan atau post operasi untuk mencegah terjadinya

infeksi (Arif Kurniawan , Yunie Armiyati, 2017).

Berdasarkan observasi ruangan di RSUD dr. Kanudjoso Djatiwobowo

didapatkan data bahwa dalam dua tahun terakhir kasus pasien dengan diagnosa

Cholelithiasis di ruangan Flamboyan E mengalami peningkatan. Selama Tahun

2018 kasus pasien dengan diagnosa Cholelithiasis di ruangan flamboyan E adalah

sebanyak 36 kasus. Sedangkan data kasus pasien dengan diagnosa Cholelithiasis

diruangan falmboyan E selama tahun 2019 adalah sebanyak 46 kasus (Rekam

Medik RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo, 2019) .

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang kejadian penyakit Cholelitiasis pada ruang Flamboyan E RSKD

dr. Kanujoso Djatiwibowo.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah

ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Tn.x di RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan tahun 2020?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini dibedakan

menjadi dua tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Cholelithiasis di RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo tahun 2020 di Balikpapan ?

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan pre dan post operatif

Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo tahun 2020 di

Balikpapan.

b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan pre dan

post operatif Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo tahun 2020

di Balikpapan.

c. Mampu menyusun perencanaan tindakan keperawatan yang sesuai dengan

masalah keperawatan pada pasien dengan pre dan post operatif

Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo tahun 2020 di

Balikpapan.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

7

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan

tindakan keperawatan pada pasien pre dan post Cholelithiasis di RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo tahun 2020 di Balikpapan.

e. Mampu mengevaluasi dari pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah

dilakukan pada pasien Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

tahun 2020 di Balikpapan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman

belajar di lapangan dan dapat memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan Cholelithiasis.

2. Bagi tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada bidang

Pelayanan Kesehatan mengenai Asuhan Keperawatan pada pasien dengan

Cholelithiasis sehingga dapat menjadi perantara untuk mengatasi masalah

pasien dalam proses penyembuhan.

3. Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang

aplikasi teori Asuhan Keperwatan pada pasien Cholelithiasis secara langsung

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis Cholelithiasis

1. Definisi

Cholelithiasis atau dikenal sebagai penyakit batu empedu

merupakan penyakit yang didalamnya terdapat batu empedu yang dapat

ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu atau

pada kedua-duanya. Cholelithiasis adalah material atau kristal yang

terbentuk di dalam kandung empedu. Beberapa faktor risiko yang sering

ditemui pada kejadian Cholelithiasis dikenal dengan “6F” (Fat, Female,

Forty, Fair, Fertile, Family history). Keluhan klinis yang sering

ditemukan adalah nyeri pada perut kanan atas, nyeri epigastrium, demam,

ikterus, mual, muntah. Kandung empedu merupakan sebuah kantung yang

terletak di bawah hati yang mengonsentrasikan dan menyimpan empedu

sampai dilepaskan ke dalam usus. Fungsi dari empedu sendiri sebagai

ekskretorik seperti ekskresi bilirubin dan sebagai pembantu proses

pencernaan melalui emulsifikasi lemak oleh garam-garam empedu. Selain

membantu proses pencernaan dan penyerapan lemak, empedu juga

berperan dalam membantu metabolisme dan pembuangan limbah dari

tubuh, seperti pembuangan hemoglobin yang berasal dari penghancuran

sel darah merah dan kelebihan kolesterol. Garam empedu membantu

8

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

9

proses penyerapan dengan cara meningkatkan kelarutan kolesterol,

lemak, dan vitamin yang larut dalam lemak (Musbahi et al., 2019).

Cholelithiasis adalah keadaan dimana terdapatnya batu di dalam

kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-

duanya. Diperkirakan lebih dari 95% penyakit yang mengenai kandung

empedu dan salurannya adalah penyakit Cholelithiasis. Adanya infeksi

dapat menyebabkan kerusakan dinding kandung empedu, sehingga

menyebabkan terjadinya statis dan dengan demikian menaikkan batu

empedu. Infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari makanan.

Infeksi bisa merambat ke saluran empedu sampai ke kantong empedu.

Penyebab paling utama adalah infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa

terasa menyebabkan peradangan pada saluran dan kantong empedu

sehingga cairan yang berada di kantong empedu mengendap dan

menimbulkan batu. Infeksi tersebut misalnya tifoid atau tifus. Kuman

tifus apabila bermuara di kantong empedu dapat menyebabkan

peradangan lokal yang tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun

demam (Musbahi et al., 2019).

2. Etiologi

Cholelithiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan

di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada

kedua-duanya. Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol,

terbentuk di dalam kandung empedu. Hati terletak di kuadran kanan atas

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

10

abdomen di atas ginjal kanan, kolon, lambung, pankreas, dan usus serta

tepat di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi lobus kiri dan kanan, yang

berawal di sebelah anterior di daerah kandung empedu dan meluas ke

belakang vena kava. Kuadran kanan atas abdomen didominasi oleh hati

serta saluran empedu dan kandung empedu. Pembentukan dan ekskresi

empedu merupakan fungsi utama hati. Kandung empedu adalah sebuah

kantung terletak di bawah hati yang mengonsentrasikan dan menyimpan

empedu sampai ia dilepaskan ke dalam usus. Kebanyakan batu duktus

koledokus berasal dari batu kandung empedu, tetapi ada juga yang

terbentuk primer di dalam saluran empedu (Alhawsawi et al., 2019) .

Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu

mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran. Batu empedu

di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran

empedu (kolangitis). Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan

tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran.

Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di

bagian tubuh lainnya. Berdasarkan jenis batu yang terbentuk, faktor yang

mempengaruhi terbentuknya batu berbeda-beda. Kondisi-kondisi yang

menjadi faktor predisposisi terbentuknya batu pigmen adalah penyakit

hemolitik yang kronik, pemberian nutrisi parenteral total, kolestasis

kronik dan sirosis dan pemberian obat (cefriaxone). Sedangkan faktor

predisposisi terbentuknya batu pigmen coklat adalah adanya infestasi

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

11

parasit seperti Ascharis lumbricoides. Untuk batu kolesterol, faktor resiko

terjadinya batu kolesterol adalah kegemukan, Jadi dari beberapa sumber

penyebab dan faktor resiko terjadinya batu pada kandung empedu

(Cholelithiasis) adalah penyakit hemolitik dan penyakit spesifik non-

hemolitik, wanita dengan usia lebih dari 40 tahun dan menggunakan

kontrasepsi hormonal, kegemukan, dan makanan berlemak (Widodo,

2015).

3. Anatomi

Gambar 1.1 Kandung empedu

Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga

yang panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang

menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Kandung

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

12

empedu merupakan kantong berongga berbentuk bulat lonjong seperti

buah advokat tepat di bawah lobus kanan hati. Kandung empedu

mempunyai fundus, korpus, dan kolum. Fundus bentuknya bulat, ujung

buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati.

Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah

bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus

dan daerah duktus sistika. Empedu yang disekresi secara terus-menerus

oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran

empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran lebih besar yang

keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan

kiri yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus

hepatikus bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus

koledokus (Bruno, 2019).

4. Fisiologi

Fungsi kandung empedu, yaitu:

a. Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu

yang ada di dalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit.

Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel

hati.

b. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol,

lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu

penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

13

penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen

utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.

Empedu memiliki fungsi, yaitu membantu pencernaan dan

penyerapan lemak, berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari

tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah

merah dan kelebihan kolesterol, garam empedu meningkatkan

kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk

membantu proses penyerapan, garam empedu merangsang pelepasan

air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya, bilirubin

(pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai

limbah dari sel darah merah yang dihancurkan, serta obat dan limbah

lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh

hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal

sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam

tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap

sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar

(kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi

berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali

dan sisanya dibuang bersama tinja. Hanya sekitar 5% dari asam

empedu yang disekresikan dalam feses (Reinecke, 2018).

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

14

5. Patofisiologi

Ada dua tipe utama batu empedu yaitu batu yang terutama tersusun

dari pigmen dan tersusun dari kolesterol. Batu pigmen, akan terbentuk

bila pigmen yang terkonjugasi dalam empedu mengalami presipitasi atau

pengendapan, sehingga terjadi batu. Risiko terbentuknya batu semacam

ini semakin besar pada pasien serosis, hemolysis dan infeksi percabangan

bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan hanya dikeluarkan dengan jalan

operasi. Batu kolesterol, merupakan unsur normal pembentuk empedu

bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya bergantung pada asam

empedu dan lesitin (fosfo lipid) dalam empedu. Pada pasien yang

cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan sintesis asam

empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati, mengakibatkan

supersaturasi getah empedu oleh kolesterol dan keluar dari getah empedu

mengendap membentuk batu. Getah empedu yang jenuh oleh kolesterol

merupakan predisposisi untuk timbulnya batu empedu yang berperan

sebagai iritan yang menyebabkan peradangan dalam kandung empedu

(Nanda, 2020).

Wanita yang menderita batu kolesterol dan penyakit kandung

empedu 4 kali lebih banyak dari pada laki-laki. Biasanya terjadi pada

wanita berusia > 40 tahun, multipara, obesitas. Penderita batu empedu

meningkat pada pengguna kontrasepsi pil, estrogen dan klofibrat yang

diketahui meningkatkan saturasi kolesterol bilier. Insiden pembentukan

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

15

batu meningkat bersamaan dengan penambahan umur, karena

bertambahnya sekresi kolesterol oleh hati dan menurunnya sintesis asam

empedu juga meningkat akibat mal absorbs garam empedu pada pasien

dengan penyakit gastrointestinal, pernah operasi resesi usus, dan DM.

(Ferreira Junior et al., 2019).

6. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis pada pasien Cholelithiasis sangat bervariasi, ada

yang mengalami gejala asimptomatik dan gejala simptomatik. Pasien

Cholelithiasis dapat mengalami dua jenis gejala: gejala yang disebabkan

oleh penyakit kandung empedu itu sendiri dan gejala yang terjadi akibat

obstruksi pada jalan perlintasan empedu oleh batu empedu. Gejalanya

bisa bersifat akut atau kronis. Gangguan epigastrium, seperti rasa penuh,

distensi abdomen dan nyeri yang samar pada kuadran kanan atas

abdomen dapat terjadi. Gangguan ini dapat terjadi bila individu

mengkonsumsi makanan yang berlemak atau yang digoreng (Nanda,

2020) .

Gejala yang mungkin timbul pada pasien Cholelithiasis adalah

nyeri dan kolik bilier, ikterus, perubahan warna urin dan feses dan

defisiensi vitamin. Pada pasien yang mengalami nyeri dan kolik bilier

disebabkan karena adanya obstruksi pada duktus sistikus yang tersumbat

oleh batu empedu sehingga terjadi distensi dan menimbulkan infeksi.

Kolik bilier tersebut disertai nyeri hebat pada abdomen kuadran kanan

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

16

atas, pasien akan mengalami mual dan muntah dalam beberapa jam

sesudah mengkonsumsi makanan dalam posi besar (Nanda, 2020).

7. Komplikasi

Komplikasi yang umum dijumpai adalah kolesistisis, kolangitis,

hidrops dan emfiema.

a. Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu yang terjadi

karena adanya infeksi yang menyebar akibat obstruksi pada saluran

empedu.

b. Hidrops merupakan obstruksi kronik dari kandung empedu yang biasa

terjadi di duktus sistikus sehingga kandung empedu tidak dapat diisi

lagi oleh empedu.

c. Emfiema adalah kandung empedu yang berisi nanah. Komplikasi pada

pasien yang mengalami emfiema membutuhkan penanganan segera

karena dapat mengancam jiwa

d. Kolesistisis merupakan peradangan pada kandung empedu, dimana

terdapat obstruksi atau sumbatan pada leher kandung empedu atau

saluran kandung empedu, yang menyebakan infeksi dan peradangan

pada kandung empedu (Baloyi, Rose, & Morare, 2020).

8. Pencegahan dan Penanganan

Pencegahan Cholelithiasis dapat di mulai dari masyarakat yang

sehat yang memiliki faktor risiko untuk terkena Cholelithiasis sebagai

upaya untuk mencegah peningkatan kasus Cholelithiasis pada masyarakat

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

17

dengan cara tindakan promotif dan preventif. Tindakan promotif yang

dapat dilakukan adalah dengan cara mengajak masyarakat untuk hidup

sehat, menjaga pola makan, dan perilaku atau gaya hidup yang sehat.

Sedangkan tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan

meminimalisir faktor risiko penyebab Cholelithiasis, seperti menurunkan

makanan yang berlemak dan berkolesterol, meningkatkan makan sayur

dan buah, olahraga teratur dan perbanyak minum air putih. Pada pasien

yang sudah didiagnosa mengalami Cholelithiasis dapat dilakukan

tindakan dengan cara bedah maupun non-bedah. Penanganan secara

bedah adalah dengan cara kolesistektomi. Sedangkan penanganan secara

non-bedah adalah dengan cara melarutkan batu empedu menggunakan

MTBE, ERCP, dan ESWL (Bruno, 2019).

Kolesistektomi merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan

pada sebagian besar kasus Cholelithiasis. Jenis kolesistektomi

laparoskopik adalah teknik pembedahan invasif minimal didalam rongga

abdomen dengan menggunakan pneumoperitoneum sistim endokamera

dan instrumen khusus melalui layar monitor tanpa melihat dan menyentuh

langsung kandung empedunya. Keuntungan dari kolesistektomi

laparoskopik adalah meminimalkan rasa nyeri, mempercepat proses

pemulihan, masa rawat yang pendek dan meminimalkan luka parut

(Paasch, Salak, Mairinger, & Theissig, 2020).

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

18

Penanganan Cholelithiasis non-bedah dengan cara melarutkan batu

empedu yaitu suatu metode melarutkan batu empedu dengan

menginfuskan suatu bahan pelarut (monooktanion atau metil tertier butil

eter) ke dalam kandung empedu. Pelarut tersebut dapat diinfuskan

melalui jalur berikut ini: melalui selang atau kateter yang dipasang

perkutan langsung ke dalam kandung empedu; melalui selang atau drain

yang dimasukkan melalui saluran T-Tube untuk melarutkan batu yang

belum dikeluarkan pada saat pembedahan; melalui endoskop ERCP atau

kateter bilier transnasal. Pengangkatan non-bedah digunakan untuk

mengeluarkan batu yang belum terangkat pada saat kolesistektomi atau

yang terjepit dalam duktus koledokus (Baloyi et al., 2020).

Endoscopi Retrograde Cholangi Pancreatography (ERCP)

terapeutik dengan melakukan sfingterektomi endoskopik untuk

mengeluarkan batu saluran empedu tanpa operasi, pertama kali dilakukan

tahun 1974. Batu di dalam saluran empedu dikeluarkan dengan basket

kawat atau balon-ekstraksi melalui muara yang sudah besar tersebut

menuju lumen duodenum sehingga batu dapat keluar bersama tinja atau

dikeluarkan melalui mulut bersama skopnya. Extracorporeal Shock-

Wave Lithoripsy (ESWL) merupakan prosedur non-invasif yang

menggunakan gelombang kejut berulang (repeated shock waves) yang

diarahkan kepada batu empedu di dalam kandung empedu atau duktus

koledokus dengan maksud untuk memecah batu tersebut menjadi sebuah

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

19

fragmen. Gelombang kejut dihasilkan dalam media cairan oleh percikan

listrik, yaitu piezoelektrik, atau oleh muatan elektromagnetik (Bini, Chan,

Rivera, & Tuda, 2020).

Setelah penanganan bedah maupun non-bedah dilakukan, maka

selanjutnya dilakukan perawatan paliatif yang fungsinya untuk mencegah

komplikasi penyakit yang lain, mencegah atau mengurangi rasa nyeri dan

keluhan lain, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawatan

tersebuit bisa dilakukan dengan salah satu cara yaitu memerhatikan

asupan makanan dengan intake rendah lemak dan kolesterol (Bini et al.,

2020).

9. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada pasien Cholelithiasis

adalah (Bini et al., 2020) :

a. Pemeriksaan Sinar-X Abdomen

Dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan akan penyakit kandung

empedu dan untuk menyingkirkan penyebab gejala yang lain. Namun,

hanya 15-20% batu empedu yang mengalami cukup kalsifikasi untuk

dapat tampak melalui pemeriksaan sinar-x.

b. Ultrasonografi

Pemeriksaan USG telah menggantikan pemeriksaan kolesistografi

oral karena dapat dilakukan secara cepat dan akurat, dan dapat

dilakukan pada penderita disfungsi hati dan ikterus. Pemeriksaan USG

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

20

dapat mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus

koledokus yang mengalami dilatasi.

c. Pemeriksaan pencitraan Radionuklida atau koleskintografi.

Koleskintografi menggunakan preparat radioaktif yang disuntikkan

secara intravena. Preparat ini kemudian diambil oleh hepatosit dan

dengan cepat diekskresikan ke dalam sistem bilier. Selanjutnya

dilakukan pemindaian saluran empedu untuk mendapatkan gambar

kandung empedu dan percabangan bilier.

d. ERCP (Endoscopic Retrograde CholangioPancreatography),

Pemeriksaan ini meliputi insersi endoskop serat-optik yang fleksibel

ke dalam esofagus hingga mencapai duodenum pars desendens.

Sebuah kanul dimasukkan ke dalam duktus koledokus serta duktus

pankreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke dalam duktus

tersebut untuk memungkinkan visualisasi serta evaluasi percabangan

bilier.

e. Kolangiografi Transhepatik Perkutan

Pemeriksaan dengan cara menyuntikkan bahan kontras langsung ke

dalam percabangan bilier. Karena konsentrasi bahan kontras yang

disuntikkan itu relatif besar, maka semua komponen pada sistem bilier

(duktus hepatikus, duktus koledokus, duktus sistikus dan kandung

empedu) dapat dilihat garis bentuknya dengan jelas.

f. MRCP (Magnetic Resonance Cholangiopancreatography)

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

21

Merupakan teknik pencitraan dengan gema magnet tanpa

menggunakan zat kontras, instrumen, dan radiasi ion. Pada MRCP

saluran empedu akan terlihat sebagai struktur yang terang karena

mempunyai intensitas sinyal tinggi, sedangkan batu saluran empedu

akan terlihat sebagai intensitas sinyal rendah yang dikrelilingi empedu

dengan intensitas sinyal tinngi, sehingga metode ini cocok untuk

mendiagnosis batu saluran empedu .

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

22

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

23

B. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan merupakan label diagnosis keperawatan yang

menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau

proses kehidupannya (PPNI, 2017).

2. Kriteria Mayor dan Minor

Kriteria mayor adalah tanda/gejala yang ditemukan sekitar 80% - 100%

untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria minor adalah tanda/gejala

tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung

penegakan diagnosa (PPNI, 2017).

3. Kondisi Klinis Terkait

Merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan

klien mengangkat masalah kesehatan (PPNI,2017)

Berikut adalah masalah yang timbul bagi pasien pre dan post Cholelithiasis,

dengan menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI,

2017) :

Masalah keperawatan pada Pre operatif :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (Inflamasi)

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

d. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

24

e. Resiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan obstruksi

intestinal

f. Resiko syok (Hipovolemik) dibuktikan dengan kekurangan volume

cairan

Masalah keperawatan pada Post operatif :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Prosedur

operasi)

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

c. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasive

Berikut adalah urian masalah yang timbul bagi pasien pre dan post

Cholelithiasis, dengan menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan

Indonesia (PPNI, 2017) :

Uraian diagnosa keperawatan pada Pre operatif :

1) Nyeri akut D.0077

a) Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset

mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat

yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

b) Penyebab

Agen pencedera fisiologis (misalnya inflamasi, iskemia,

neoplasma)

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

25

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

nyeri akut antara lain:

Subjektif Objektif

1. Mengeluh Nyeri 1. Tampak meringis

2. Bersikap protektif

3. Gelisah

4. Frekuensi nadi meningkat

5. Sulit tidur

(2) Data Minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

nyeri akut antara lain:

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) 1. Tekanan darah meningkat

2. Pola nafas berubah

3. Nafsu makan berubah

4. Proses berfikir terganggu

5. Menarik diri

6. Berfokus pada diri sendiri

7. Diaforesis

d) Kondisi Klinis Terkait

Infeksi

2) Gangguan mobilitas fisik D.0054

a) Definisi

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

26

Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih

extremitas secara mandiri.

b) Penyebab

Nyeri

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

gangguan mobilitas fisik antara lain:

Subjektif Objektif

1. Mengeluh sulit

menggerakan extremitas

1. Kekuatan otot menurun

2. Rentang gerak menurun

(2) Data minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnose

gangguan mobilitas fisik antara lain:

Subjektif Objektif

1. Nyeri saat bergerak

2. Enggan melakukan

pergerakan

3. Merasa cemas saat

bergerak

1. Sendi kaku

2.Gerakan tidak terkoordinasi

3. Gerakan terbatas

4. Fisik Lemah

d) Kondisi klinis terkait

Nyeri

3) Hipertermi D.0130

a) Definisi

Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

27

b) Penyebab

Proses penyakit ( misalnya infeksi, kanker )

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Data mayor yang dapat menunjang munculnya

diagnose hipertermi antara lain :

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) 1. Suhu tubuh di atas normal

(2) Data minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnose

hipertermi antara lain :

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) 1. Kulit merah

2. Takikardi

3. Kulit terasa hangat

d) Kondisi klinis terkait

Proses infeksi

4) Defisit nutrisi D.0019

a) Definisi

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme

b) Penyebab

Ketidakmampuan mencerna makanan

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

28

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

defisit nutrisi antara lain:

(2) Data minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

defisit nutrisi antara lain:

Subjektif Objektif

1. Kram atau nyeri abdomen

2. Nafsu makan menurun

1. Bising usus hiperaktif

2. Otot menelan lemah

d) Kondisi klinis terkait :

Infeksi

5) Resiko ketidakseimbangan cairan D.0036

a) Definisi

Berisiko mengalami penurunann peningkatan atau percepatan

perpindahan cairan dari intravaskuler, interstisial, atau

intraselular

b) Faktor resiko

Obstruksi intestinal

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) Berat badan menurun minimal

10% di bawah rentang ideal

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

29

c) Kondisi klinis terkait

Perdarahan

6) Resiko syok (Hipovolemik) D0039

a) Definisi

Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan

tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang

mengancam jiwa

b) Faktor resiko

Kekurangan volume cairan

c) Kondisi klinis terkait

Perdarahan

Uraian diagnosa keperawatan pada Post operatif :

1) Nyeri akut D.0077

a) Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset

mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat

yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

b) Penyebab

Agen pencedera fisik (Prosedur operasi)

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

30

Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

nyeri akut antara lain :

Subjektif Objektif

1. Mengeluh Nyeri 1. Tampak meringis

2. Bersikap protektif

3. Gelisah

4. Frekuensi nadi meningkat

5. Sulit tidur

(2) Data Minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

nyeri akut antara lain:

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia) 1. Tekanan darah meningkat

2. Pola nafas berubah

3. Nafsu makan berubah

4. Proses berfikir terganggu

5. Menarik diri

6. Berfokus pada diri sendiri

7. Diaforesis

d) Kondisi Klinis Terkait

Kondisi pembedahan

2) Gangguan mobilitas fisik D.0054

a) Definisi

Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih

extremitas secara mandiri.

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

31

b) Penyebab

Nyeri

c) Batasan karakteristik

(1) Data mayor

Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa

gangguan mobilitas fisik antara lain:

Subjektif Objektif

1. Mengeluh sulit

menggerakan extremitas

1. Kekuatan otot menurun

2. Rentang gerak menurun

(2) Data minor

Data minor yang dapat menunjang munculnya diagnose

gangguan mobilitas fisik antara lain:

Subjektif Objektif

4. Nyeri saat bergerak

5. Enggan melakukan

pergerakan

6. Merasa cemas saat bergerak

1. Sendi kaku

2.Gerakan tidak terkoordinasi

3. Gerakan terbatas

4. Fisik Lemah

d) Kondisi klinis terkait

Nyeri

3) Resiko infeksi D0142

b) Definisi

Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik

c) Faktor resiko

Efek prosedur invasive

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

32

d) Kondisi klinis terkait

Tindakan invasive

C. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber

data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode,

yaitu wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik (Bolat & Teke, 2020).

Pengkajian adalah fase pertama proses keperawatan, Data yang

dikumpulkan meliputi (Lestari et al., 2019) :

a. Identitas

1) Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,

pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor

register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas

klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2) Identitas penanggung jawab

Identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk

memudahkan dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan,

data yang terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan,

hubungan dengan klien dan alamat.

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

33

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama

Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh

klien saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien

rasakan adalah nyeri abdomen pada kuadran kanan atas.

2) Riwayat kesehatan sekarang

Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui

metode PQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu focus utama

keluhan klien, quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana nyeri

atau gatal dirasakan oleh klien, regional (R) yaitu nyeri/gatal

menjalar kemana, Safety (S) yaitu posisi yang bagaimana yang

dapat mengurangi nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan

Time (T) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri/gatal tersebut.

3) Riwayat kesehatan yang lalu

Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit sama

atau pernah di riwayat sebelumnya.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Mengkaji ada atau tidaknya keluarga klien pernah

menderita penyakit kolelitiasis

c. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan Umum :

a) Penampilan Umum

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

34

Mengkaji tentang berat badan dan tinggi badan klien

b) Kesadaran

Kesadaran mencakup tentang kualitas dan kuantitas keadaan

klien.

c) Tanda-tanda Vital

Mengkaji mengenai tekanan darah, suhu, nadi dan respirasi

(TPRS)

2) Sistem endokrin

Mengkaji tentang keadaan abdomen dan kantung empedu.

Biasanya pada penyakit ini kantung empedu dapat terlihat dan

teraba oleh tangan karena terjadi pembengkakan pada kandung

empedu.

d. Pola aktivitas

1) Nutrisi

Dikaji tentang porsi makan, nafsu makan

2) Aktivitas

Dikaji tentang aktivitas sehari-hari, kesulitan melakukan aktivitas

dan anjuran bedrest

3) Aspek Psikologis

Kaji tentang emosi, Pengetahuan terhadap penyakit, dan suasana

hati

4) Aspek penunjang

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

35

b) Hasil pemeriksaan Laboratorium (bilirubin, amylase serum

meningkat)

c) Obat-obatan satu terapi sesuai dengan anjuran dokter.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis

keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,

keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan

(PPNI, 2017)

Ada lima tipe diagnosa, yaitu aktual, risiko, kemungkinan, sehat dan

sindrom. Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara

klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat

diidentifikasi. Diagnosa keperawatan risiko menjelaskan masalah

kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.

Masalah dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan

ditunjang dengan faktor risiko yang memberikan kontribusi pada

peningkatan kerentanan. Diagnosa keperawatan risiko adalah keputusan

klinis tentang individu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan

untuk mengalami masalah dibanding individu atau kelompok lain pada

situasi yang sama atau hampir sama. Diagnosa keperawatan kemungkinan

menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

36

masalah keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor

pendukung belum ada tetapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan

masalah. Diagnosa keperawatan Wellness (Sejahtera) atau sehat adalah

keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga, dan atau masyarakat

dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke tingkat sejahtera yang

lebih tinggi yang menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan

menjadi fungsi yang positif. Diagnosa keperawatan sindrom adalah

diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa aktual dan risiko tinggi

yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu

(Yeni & Ukur, 2019).

Diagnosa Keperawatan yang biasa muncul pada klien Cholelithiasis

dan mengalami pembedahan adalah :

Masalah keperawatan pada Pre operatif :

g. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (Inflamasi)

h. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

i. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

j. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna

makanan

k. Resiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan obstruksi

intestinal

l. Resiko syok (Hipovolemik) dibuktikan dengan kekurangan volume

cairan

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

37

Masalah keperawatan pada Post operatif :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Prosedur

operasi)

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

c. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam

proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan

masalah atau untuk memenuhi kebutuhan klien. Proses perencanaan

keperawatan meliputi penetapan tujuan perawatan, penetapan kriteria

hasil, pemilihan intervensi yang tepat, dan rasionalisasi dari intervensi

dan mendokumentasikan rencana perawatan. Perencanaan keperawatan

adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang merupakan

keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana

dilakukan, kapan dilakukan, dan siapa yang melakukan dari semua

tindakan keperawatan (Lestari et al., 2019).

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

38

Intervensi Keperawatan yang biasa muncul pada klien Cholelithiasis

dan mengalami pembedahan adalah:

Intervensi keperawatan pada pasien pre operatif :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis D.0077

Tabel 2.1 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama …. diharapkan nyeri

pada pasien berkurang atau menurun

dengan kriteria hasil:

a. Keluhan nyeri menurun

b. Meringis menurun

c. Sikap protektif menurun

d. Gelisah menurun

e. Kesulitan tidur menurun

f. Menarik diri menurun

g. Berfokus pada diri sendiri

menurun

h. Diaforesis menurun

i. Frekuensi nadi membaik

j. Pola nafas membaik

k. Tekanan darah membaik

l. Prilaku membaik

m. Pola tidur membaik

Observasi :

a. Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi respons nyeri non verbal

d. Identifikasi faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri

e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan

tentang nyeri

f. Identifikasi pengaruh budaya terhadap

respon nyeri g. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas

hidup h. Monitor keberhasilan terapi komplementer

yang sudah diberikan i. Monitor efek samping penggunaan

analgetik Terapeutik :

a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri b. kontrol lingkungan yang memperberat rasa

nyeri

c. fasilitasi istirahat dan tidur

d. pertimbangkan jenis dan sumber nyeri

dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi :

a. jelaskan penyebab, periode, dan pemicu

nyeri

b. jelaskan strategi meredakan nyeri

c. anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. anjurkan menggunakan analgetik secara

tepat

e. ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :

a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

39

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri D.0054

Tabel 2.2 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan

selama …. Diharapkan mobilitas fisik pasien

meningkat dengan kriteria hasil:

a. Pergerakan extremitas meningkat

b. Kekuatan otot meningkat

c. Rentang gerak meningkat

d. Nyeri menurun

e. Kecemasan menurun

f. Gerakan tidak terkoordinasi menurun

g. Gerakan terbatas menurun

h. Kelemahan fisik menurun

Observasi :

a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik

lainnya

b. Identifikasi toleransi fisik melakukan

ambulasi

c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan

darah sebelum memulai ambulasi

d. Monitor kondisi umum selama melakukan

ambulasi

Terapeutik :

a. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat

bantu

b. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik

c. Libatkan keluarga untuk membantu pasien

dalam meningkatkan ambulasi

Edukasi :

a. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

b. Anjurkan melakukan ambulasi dini

c. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus

dilakukan

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

40

c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit D.0130

Tabel 2.3 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama …. Diharapkan suhu

tubuh pasien membaik dengan kriteria hasil:

a. Mengigil menurun

b. Kulit merah menurun

c. Akrasianosis menurun

d. Pucat menurun

e. Piloereksi menurun

f. Kejang meurun

g. Suhu tubuh membaik

h. Suhu kulit membaik

i. Kadar glukosa darah membaik

j. Pengisian kapiler membaik

k. Ventilasi membaik

l. Tekanan darah membaik

Observasi :

a. Identifikasi penyebab hipertermia

b. Monitor suhu tubuh

c. Monitor kadar elektrolit

d. Monitor haluan urine

e. Monitor komplikasi akibat

hipertermia

Terapeutik :

a. Sediakan lingkunga yang dingin

b. Basahi dan kipasi permukaan

tubuh

c. Berikan cairan oral

d. Ganti linen setiap hari atau lebih

sering jika terjadi hyperhidrosis

e. Hindari pemberian antipiretik dan

aspirin

f. Berikan oksigen

Edukasi :

a. Anjurkan tirah baring

Kolaborasi :

a. Kolaborasi pemberian cairan dan

elektrolit intravena

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

41

d. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan D.0019

Tabel 2.4 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama … Diharapkan status

nutrisi pasien membaik dengan kriteria

hasil:

a. Porsi makanan yang dihabiskan

meningkat

b. Berat badan membaik

c. Indeks massa tubuh membaik

d. Frekuensi makan membaik

e. Nafsu makan membaik

f. Nyeri abdomen menurun

g. Perasaan cepat kenyang menurun

h. Kekuatan otot menelan meningkat

i. Membrane mukosa membaik

j. Bising usus membaik

Observasi :

a. Identifikasi status nutrisi

b. Identifikasi alergi dan intoleransi

makanan

c. Identifikasi makanan disukai

d. Identifikasi kebutuhan kalori dan

jenis nutrient

e. Identifikasi perlunya penggunaan

selang nasogastric

f. Monitor asupan makanan

g. Monitor berat badan

h. Monitor hasil pemeriksaan

laboratorium

Terapeutik

a. Lakukan oral hygiene sebelum

makan, jika perlu

b. Fasilitas menentukan pedoman

diet

c. Sajikan makanan secara menarik

dan suhu yang sesuai

d. Berikan makanan tinggi

seratuntuk mencegah konstipasi

e. Berikan makanan tinggi kalori

dan tinggi protein

f. Berikan suplemen makanan, jika

perlu

g. Hentikan pemberian makanan

melalui selang nasogastric jika

asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi :

a. Anjarkan posisi duduk, jika perlu

b. Ajarkan diet yang deprogramkan

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian medikasi

sebelum makan, jika perlu

b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

untuk menentukan jumlah kalori

dan jenis nutrient yang di

butuhkan, jika perlu

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

42

e. Resiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan obstruksi

intestinal D.0036

Tabel 2.5 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama …. Diharapkan

keseimbangan cairan pasien meningkat

dengan kriteria hasil:

a. Asupan cairan meningkat

b. Keluaran urin meningkat

c. Kelembapan membrane Mukosa

d. Asupan makanan meningkat

e. Edema menurun

f. Asites menurun

g. Tekanan darah membaik

h. Denyut nadi radial membaik

i. Tekanan arteri rata-rata membaik

j. Mata cekung membaik

k. Turgor kulit membaik

l. Berat badan membaik

Observasi :

a. Monitor status hidrasi (mis.

Frekuensi nadi, kekuatan

nadi,akral,pengisian

kapiler,kelembapan mukosa,

turgor kulit, tekanan darah)

b. Monitor berat badan harian

c. Monitor berat badan sebelum dan

sesudah dialysis

d. Monitor hasil pemeriksaan

laboratorium

e. Monitor status hemodinamik

Terapeutik :

a. Catat intake dan output lalu

hitung balance cairan 24 jam

b. Berikan asupan cairan , sesuai

kebutuhan

c. Berikan cairan intravena , jika

diperlukan

Kolaborasi :

a. Kolaborasi pemberian diuretic,

jika diperlukan

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

43

f. Resiko syok (Hipovolemik) dibuktikan dengan kekurangan volume

cairan D.0039

Tabel 2.6 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama …. Diharapkan pasien

sudah tidak mengalami syok dengan

kriteria hasil:

a. Kekuatan nadi meningkat

b. Output urinei meningkat

c. Tingkat kesadaran meningkat

d. Saturasi oksigen meningkat

e. Akral dingin menurun

f. Pucat menurun

g. Haus menurun

h. Tekanan darah sistolik membaik

i. Tekanan darah diastolic membaik

j. Tekanan nadi membaik

k. Frekuensi nafas membaik

Observasi :

a. Monitor status kardiopulmonal

b. Monitor status oksigenasi

c. Monitor status cairan

d. Monitor tingkat kesadaran dan

respon pupil

e. Periksa riwayat alergi

Terapeutik :

a. Berikan oksigen untuk

mempertahan kan saturasi

oksigen

b. Persiapan intubasi dan ventilasi

mekanis, jika perlu

c. Pasang jalur IV, jika perlu

d. Pasang kateter urine untuk

menilai produksi urine, jika perlu

e. Lakukan skin test untuk

mencegah reaksi alergi

Edukasi :

a. Jelaskan penyebab atau faktor

risiko syok

b. Jelaskan tanda dan gejala awal

syok

c. Anjurkan melapor jika

menemukan atau merasakan tanda

dan gejala syok

d. Anjurkan memperbanyak asupan

cairan oral

Kolaborasi :

a. Kolaborasi pemberian IV, jika

perlu

b. Kolaborasi pemberian transfuse

darah, jika perlu

c. Kolaborasi pemberian

antiinflamasi, jika perlu

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

44

Intervensi keperawatan pada pasien post operatif :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis D.0077

Tabel 2.7 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama …. Diharapkan

nyeri pasien berkurang atau menurun

dengan kriteria hasil:

a. Keluhan nyeri menurun

b. Meringis menurun

c. Sikap protektif menurun

d. Gelisah menurun

e. Kesulitan tidur menurun

f. Menarik diri menurun

g. Berfokus pada diri sendiri

menurun

h. Diaforesis menurun

i. Frekuensi nadi membaik

j. Pola nafas membaik

k. Tekanan darah membaik

l. Prilaku membaik

m. Pola tidur membaik

Observasi :

a. Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi respons nyeri non verbal

d. Identifikasi faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri

e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan

tentang nyeri

f. Identifikasi pengaruh budaya terhadap

respon nyeri g. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas

hidup h. Monitor keberhasilan terapi komplementer

yang sudah diberikan i. Monitor efek samping penggunaan

analgetik Terapeutik :

i. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri j. kontrol lingkungan yang memperberat rasa

nyeri

k. fasilitasi istirahat dan tidur

l. pertimbangkan jenis dan sumber nyeri

dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi :

a. jelaskan penyebab, periode, dan pemicu

nyeri

b. jelaskan strategi meredakan nyeri

c. anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. anjurkan menggunakan analgetik secara

tepat

e. ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :

b. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

45

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri D.0054

Tabel 2.8 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama … .Diharapkan

mobilitas fisik pasien meningkat dengan

kriteria hasil:

a. Pergerakan extremitas meningkat

b. Kekuatan otot meningkat

c. Rentang gerak meningkat

d. Nyeri menurun

e. Kecemasan menurun

f. Gerakan tidak terkoordinasi menurun

g. Gerakan terbatas menurun

h. Kelemahan fisik menurun

Observasi :

a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan

fisik lainnya

b. Identifikasi toleransi fisik melakukan

ambulasi

c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan

darah sebelum memulai ambulasi

d. Monitor kondisi umum selama

melakukan ambulasi

Terapeutik :

a. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan

alat bantu

b. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik

c. Libatkan keluarga untuk membantu

pasien dalam meningkatkan ambulasi

Edukasi :

a. Jelaskan tujuan dan prosedur

ambulasi

b. Anjurkan melakukan ambulasi dini

c. Ajarkan ambulasi sederhana yang

harus dilakukan

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

46

c. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasive D.0142

Tabel 2.9 intervensi keperawatan cholelithiasis

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama … diharapkan pasien

tidak mengalami infeksi dengan kriteria

hasil:

a. Demam menurun

b. Kemerahan menurun

c. Nyeri menurun

d. Bengkak menurun

e. Vesikel menurun

f. Cairan berbau busuk menurun

g. letargi

h. Kebersihan tangan meningkat

i. Kebersihan badan meningkat

j. Kadar sel darah putih membaik

k. Kultur area luka membaik

l. Kadar sel darah putih membaik

Observasi :

a. Monitor tanda dan gejala infeksi

local dan sistemik

Terapeutik

a. Batasi jumlah pengunjung

b. Berikan perawatan kulit pada area

edema

c. Cuci tangan sebelum dan sesudah

kontak dengan pasien dan

lingkungan pasien

d. Pertahankan teknik aseptic pada

pasien beresiko tinggi

Edukasi :

a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi

b. Ajarkan cara mencuci tangan

dengan benar

c. Ajarkan etika batuk

d. Jarkan cara memeriksa kondisi

luka atau luka oprasi

e. Anjurkan meningkatkan asupan

nutrisi

f. Anjurkan meningkatkan asupan

cairan

Kolaborasi :

a. Kolaborasi pemberian imunisasi,

jika perlu

4. Implementasi keperawatan

Implementasi atau pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana

tindakanuntuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi di

mulai setelah rencana tindakan di susun dan di tujukan pada rencana

strategi untuk membantu mencapai tujuan yang di harapkan. Oleh

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

47

sebab itu, rencana tindakan yang spesifik di laksanakan untuk

memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

Tujuan dari implementasi adalah membantu dalam mencapai tujuan

yang telah di tetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping

(Harahap, 2019)

5. Evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis

dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah

ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan

klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah

untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang

disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap perencanaan (Harahap,

2019)

Terdapa dua jenis evaluasi (Nanda, 2020):

a. Evaluasi Formatif (Proses)

Evaluasi formatif berfokus pada aktivitas proses

keperawatan dan hasil tindakan keperawatan. Evaluasi formatif ini

dilakukan segera setelah perawat mengimplementasikan rencana

keperawatan guna menilai keefektifan tindakan keperawatan yang

telah dilaksanakan. Perumusan evaluasi formatif ini meliputi 4

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

48

komponen yang dikenal dengan istilah SOAP, yakni subjektif,

objektif, analisis data dan perencanaan.

1) S (subjektif) : Data subjektif dari hasil keluhan

klien, kecuali pada klien yang afasia

2) O (objektif) : Data objektif dari hasi observasi

yang dilakukan oleh perawat.

3) A (analisis) : Masalah dan diagnosis keperawatan

klien yang dianalisis atau dikaji dari data subjektif dan data

objektif.

4) P (perencanaan) : Perencanaan kembali tentang

pengembangan tindakan keperawatan, baik yang sekarang

maupun yang akan datang dengan tujuan memperbaiki

keadaan kesehatan klien.

b. Evaluasi Sumatif (Hasil)

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah semua

aktivitas proses keperawatan selesi dilakukan. Evaluasi sumatif ini

bertujuan menilai dan memonitor kualitas asuhan keperawatan

yang telah diberikan. Ada 3 kemungkinan evaluasi yang terkait

dengan pencapaian tujuan keperawatan, yaitu:

1) Tujuan tercapai atau masalah teratasi jika klien menunjukan

perubahan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

49

2) Tujuan tercapai sebagian atau masalah teratasi sebagian atau

klien masih dalam proses pencapaian tujuan jika klien

menunjukkan perubahan pada sebagian kriteria yang telah

ditetapkan.

3) Tujuan tidak tercapai atau masih belum teratasi jika klien hanya

menunjukkan sedikit perubahan dan tidak ada kemajuan sama

sekali.

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi

proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosis

keperawatan, rencana tindakan dan implementasinya sudah

berhasil di capai. Tujuan evaluasi adalah melihat kemampuan

klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa di laksanakan dengan

mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien

terhadap tindakan keperawatan yang di berikan, sehingga

perawat dapat mengambil keputusan.

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan atau Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Penelitian

kualitatif prinsipnya untuk memahami objek yang diteliti secara mendalam.

Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencangkup informasi tentang

fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian,

dan lokasi penelitian (Rukajat, 2018).

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk literature review

untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien dengan Pre

dan Post Choelelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan asuhan keperawatan yang

meliputi pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan keperawatan,

pelaksanaan dan evaluasi.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam literature review asuhan

keperawatan adalah 2 pasien dengan kasus Cholelithiasis yang akan di review

secara rinci dan mendalam. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini

adalah:

1. Subjek ialah pasien yang dirawat inap

2. Subjek terdiri dari 2 orang pasien (Laki laki maupun perempuan)

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

51

3. Subjek dengan diagonosa Cholelithiasis

C. Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Definisi operasional menjelaskan semua istilah yang digunakan dan

batasan yang berhubungan dengan judul penelitian “Asuhan Keperawatan

Pasien dengan Cholelithiasis pre dan post di RSUD dr. Kanujoso

Djatiwobowo Balikpapan Tahun 2020”.

Definisi operasional karya tulis ini adalah :

1. Variabel bebas

Asuhan keperawatan adalah adalah proses atau tahapan kegiatan

dalam perawatan yang diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai

tatanan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan askep dilakukan berdasarkan

kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang didasarkan ilmu

dan kiat keperawatan yang bersifat humanistic, dan berdasarkan

kebutuhan objektif pasien untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien

serta dilandasi kode etik dan etika keperawatan dalam

lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Dalam proses

perawatan, asuhan keperawatan dilaksanakan dalam beberapa tahap yang

meliputi Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan (Intervensi),

Pelaksanaan (Implementasi), Evaluasi (formatif/proses dan sumatif).

2. Variabel terikat

Cholelithiasis adalah dikenal sebagai penyakit batu empedu

merupakan penyakit yang di dalamnya terdapat batu empedu yang dapat

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

52

ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu atau

pada kedua-duanya. Cholelithiasis adalah material atau kristal tidak

berbentuk yang terbentuk dalam kandung empedu. Untuk menentukan

penyakit dapat dilihat dari rekam medis yang tercatat diruangan dengan

dinyatakan pasien pre dan post oprasi Cholelithiasis

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada kasus ini yaitu di ruang Flamboyan E di

RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Peneliti memilih lokasi

tersebut karena ruangan tersebut adalah salah satu ruangan yang

dikhususkan untuk merawat subyek dewasa dan terdapat fasilitas serta

sarana yang memadai bagi subyek dan peneliti. Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada tanggaal 12 January diRSUD dr.Kanujoso

Djatiwibowo.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :

1. Mahasiswa melakukan penyusunan usulan penelitian dengan metode studi

kasus.

2. Mahasiswa melakukan ujian proposal, setelah proposal disetujui oleh

penguji maka penelitian akan dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan

data.

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

53

3. Politeknik Kemenkes Kaltim mengirimkan surat ke RSUD dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan.

4. Setelah surat dari Politeknik Kemenkes Kaltim masuk, maka mahasiswa

baru dapat melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan

Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

5. Mahasiswa melapor kepada Kepala Ruangan dan CI.

6. Bersama Kepala ruangan, CI serta penguji, mahasiswa menentukan klien

studi kasus sesuai dengan kriteria inklusi untuk dilakukan Asuhan

Keperawatan pada Klien Dewasa dengan Cholelithiasis di RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

7. Mahasiswa melakukan Bina Hubungan Saling Percaya kepada klien yang

telah ditentukan.

8. Setelah Bina Hubungan Saling Percaya berhasil dilakukan, kemudian

mahasiswa melakukan pengkajian kepada klien melalui pengisian format

pengkajian, observasi, dan wawancara.

9. Setelah pengkajian telah dilakukan mahasiswa mengumpulkan data fokus

untuk menegakkan diagnosa.

10. Mahasiswa melakukan perencanaan Asuhan Keperawatan pada Klien

dewasa dengan Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

54

11. Mahasiswa melakukan tindakan Asuhan Keperawatan pada Klien

Dewasa dengan Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

12. Mahasiswa melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan pada Klien Dewasa

dengan Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

yang telah diberikan kepada klien

13. Mahasiswa melakukan dokumentasi keperawatan.

14. Kemudian mahasiswa melakukan analisis Asuhan Keperawatan antara

pasien 1 dengan pasien 2.

F. Metode dan instrument Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang

digunakan, antara lain :

a. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien dewasa

dengan Cholelithiasis, keluhan utama, riwayat peyakit sekarang-

dahulu-keluarga dll). Sumber data dari klien, keluarga, perawat

lainnya.

b. Pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik : inspeksi,

auskultasi, palpasi, perkusi pada tubuh klien.

c. Observasi

Observasi yang dapat dilakukan dari hasil laboratorium.

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

55

d. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostic)

Studi dokumentasi merupakan data yang didapatkan dari

pemeriksaan diagnostik

2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format

Asuhan Keperawatan dewasa sesuai ketentuan yang berlaku di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur (instrument

terlampir).

G. Keabsahan Data

Keabsahan data untuk membuktikan kualitas data atau informasi yang

diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas.

Keabsahan data pada penelitian ini di tentukan oleh integritas peneliti (karena

peneliti menjadi instrument utama) yaitu dalam melakukan asuhan

keperawatan secara komprehensif pada klien dewasa dengan Cholelithiasis ,

keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu

pengamatan/tindakan, sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi

dari tiga sumber data utama yaitu klien dewasa dengan Cholelithiasis,

perawat dan orang tua/keluarga klien dewasa yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

56

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban

dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam

yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik analisis

digsunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang

menggunakan data untuk selanjutnya diinterpretasikan oleh peneliti.

Cara analisis data:

1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul.

2. Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosiospiritual.

3. Membandingkan data-data hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi yang abnormal dengan konsep teori antara 2

responden.

4. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan (masalah keperawatan) yang

ditemukan

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti mereview hasil dan pembahasan kasus dari Rica nur

safitri dan Tugas seminar kelompok tahun 2018yang selanjutnya akan diuraikan

hasil dan pembahasan mengenai data umum tentang Asuhan keperawatan pada

klien pre dan post Cholelithiasis diruangan Flamboyan B dan E di RSUD

dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan yang terletak di Jalan MT Haryono No. 656 Balikpapan.

RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo atau dahulu dikenal dengan Rumah

Sakit Umum Balikpapan ini dibuka sejak tanggal 12 September 1949.

Fasilitas yang tersedia antara lain: intalasi rawat jalan, instalasi farmasi,

ruang rawat inap, fisioterapi, dan UGD 24 jam.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian Ruang

Flamboyan B dari tanggal 8 April – 13 April 2019 dan Flamboyan E dari

tanggal 11 November – 15 November 2018. Ruang Flamboyan B adalah

ruangan yang dikhususkan merawat klien-klien dengan kasus bedah dan

non bedah untuk laki-laki dewasa. Ruang Flamboyan B dan Flamboyan E

terletak di lantai dua RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

58

Adapun batasan-batasan Ruang Flamboyan B yaitu sebagai

berikut: sebelah timur terdapat Ruang Flamboyan A, sebelah selatan

terdapat Ruang Pantry dan tangga lantai dua, sebelah utara berbatasan

dengan Ruang Flamboyan A dan E serta sebelah barat berbatasan dengan

Ruang Flamboyan C. Batasan – batasan Ruang Flamboyan E yaitu sebagai

berikut: sebelah timur berbatasan dengan Flamboyan D, sebelah selatan

berbatasan dengan ruang Flamboyan A dan Flamboyan B, sebelah utara

terdapat tangga menuju lantai 1, serta sebelah barat terdapat Ruang Pantry

dan Mushola.

Bangunan Ruang Flamboyan B dan Flamboyan E terdiri dari 8

kamar tidur dengan kapasitas 32 tempat tidur. 1 ruang tindakan, 1 ruang

spoel hoek, 1 ruang perawat (nurse station), 1 pantry dan 1 gudang.

Kasus yang dirawat di ruang Flamboyan B meliputi kasus, Gagal

Ginjal Kronik, Penyakit Paru Obstuktif Kronis, Diabetes Mellitus, Efusi

Pleura, Cholelitiasis, Laparatomy, Fraktur, CHF, CKR, Abses Hepar dan

Batu Ureter. Kasus yang dirawat di ruang Flamboyan E meliputi kasus,

Pneumonia, Fraktur, CKR, CHF, Cholelitiasis, Dyspepsia, Vertigo dan

Diabetes Melitus. Pada sub-sub ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

59

2. Data Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Tabel 2.9 Hasil Anamnesis Klien dengan Cholelithiasis

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama Tn. R Nn.T

Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

Umur 40 Tahun 18 tahun

Status Perkawinan Menikah Belum menikah

Pekerjaan Pegawai restoran Belum bekerja

Agama Islam Islam

Pendidikan Terakhir SMA SMA

Alamat Jl. Jendral Ahmad Yani

RT.30 Kec.Balikpapan

Tengah

Jl. Jendral Sudirman

RT.22 No.20

Kel.Prapatan

Diagnosa Medis Cholelithiasis Cholelithiasis

Nomor Register 88.70.XX 09.11.48.xx

MRS / Tgl Pengkajian 7 april 2019/ 8 april 2019 11 november 2018/ 11

november 2018

Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri

pada bagian perut

Pasien mengeluh nyeri

pada perut bagian kanan

Riwayat penyakit sekarang Pasien mengatakan

merasa nyeri pada bagian

perut sudah seminggu

lebih dan berfikir bahwa

itu penyakit magh, pasien

di bawa ke IRD pada

pukul 14:00 wita dan

dinyatakan mempunyai

penyakit batu empedu,

pasien langsung dibawa

keruang rawat inap

Flamboyan B untuk

menjalani perawatan

lanjutan, pasien

merasakan nyeri yang

hilang timbul dengan

Pasien masuk pada

tanggal 11 November

2018 dengan keluhan

nyeri bagian perut

kanan atas mulai 2

minggu yang lalu, nyeri

datang timbul seperti

tertusuk tusuk pada

bagian abdomen kanan

atas dengan skala 5

ditambahi dengan

adanya mual tetapi tidak

muntah gelisah dan

susah tidur serta sulit

bergerak

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

60

skala 4 disertai dengan

gelisah

Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan belum

pernah dirawat di rumah

sakit sebelumnya

Pasien tidak ada riwayat

penyakit terdahulu

Riwayat penyakit keluarga Klien mengatakan

keluarga ada yang

memiliki riwayat

penyakit keturunan yaitu

Hipertensi.

Pasien mangatakan

keluarga tidak ada yang

menederita penyakit

seperti pasien , tidak

ada yang mempunyai

penyakit keturunan dan

menular

Psikososial Pasien dapat

berkomunikasi dengan

perawat maupun orang

lain sangat baik dan

lancar serta menjawab

pertanyaan yang diajukan

oleh perawat. Ekspresi

klien terhadap

penyakitnya sedikit

meringis.

Reaksi saat berinteraksi

pasien dapat kooperatif

dan tidak ada gangguan

konsep diri.

a. Pola komunikasi

pasien terhadap

lingkungan,

keluarga dan

petugas kesehatan

baik

b. Pasien mengatakan

orang yang paling

dekat dengan

pasien adalah

ibunya

c. Pasien mengatakan

mempunyai hobby

jalan-jalan

d. Dampak dari pasien

dirawat dirumah

sakit adalah pasien

mengatakan sangat

bosan dan segera

ingin sembuh dan

kembali

beraktivitas

e. Pasien berinteraksi

dengan pasien lain

baik

Spiritual Sebelum sakit klien selalu

beribadah. Selama di

rumah sakit klien jarang

untuk beribadah.

Kebiasaan beribadah

a. Sebelum sakit

pasien sering

beribadah

b. Setelah sakit

pasien beribadah

hanya kadang -

kadang

Berdasarkan tabel 2.9 ditemukan data dari identitas klien. Pada

klien 1 bernama Tn.R berusia 40 tahun, berjenis kelamin Laki-laki,

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

61

masuk rumah sakit pada tanggal 7 April 2019 dan dilakukan

pengkajian pada tanggal 8 April 2019 dengan diagnosa medis

Cholelithiasis. Sedangkan pada klien 2 bernama Nn.T berusia 18

tahun, berjenis kelamin Perempuan, masuk rumah sakit pada tanggal

11 november 2018 dan dilakukan pengkajian pada tanggal 11

november 2018 dengan diagnosa medis Cholelithiasis.

Pada pengkajian riwayat kesehatan dalam keluhan utama pada

klien 1 dan klien 2 ditemukan ada persamaan seperti nyeri pada daerah

bagian perut. Pada riwayat kesehatan sekarang ditemukan data klien 1

pada tanggal 8 April 2019 Pasien mengatakan merasa nyeri pada

bagian perut sudah seminggu lebih dan berfikir bahwa itu penyakit

magh, pasien di bawa ke IRD pada pukul 14:00 wita dan dinyatakan

mempunyai penyakit batu empedu, pasien langsung dibawa keruang

rawat inap Flamboyan B untuk menjalani perawatan lanjutan, pasien

merasakan nyeri yang hilang timbul dengan skala 4 disertai dengan

gelisah. Sedangkan data pasien 2, Pasien masuk pada tanggal 11

November 2018 dengan keluhan nyeri bagian perut kanan atas mulai 2

minggu yang lalu, nyeri datang timbul seperti tertusuk tusuk pada

bagian abdomen kanan atas dengan skala 5 ditambahi dengan adanya

mual tetapi tidak muntah gelisah dan susah tidur serta sulit bergerak.

Data dari pengkajian data psikososial pada klien 1 dan klien 2, ekspresi

ke dua klien pada penyakitnya yaitu tampak tegang dan gelisah.

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

62

Tabel 3.0 Hasil observasi dan pemeriksaan fisik pada Klien 1 di Flamboyan B RSUD

dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan klien 2 di Flamboyan E RS dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan

Pemeriksaan fisik Klien 1 Klien 2

1. Keadaan umum Sedang

Terpasang infus di

tangan kanan

Sakit sedang

Sedang

2. Kesadaran Tingkat kesadaran

Compos Mentis Glasgow

Coma Scale (GCS)

E4M5V4

Compos Mentis

E4M5V4

3. Tanda-tanda vital TD : 140/88 mmHg

N : 111 x/menit

S : 370C

RR : 24 x/menit

MAP : 222,67 mmHg

TD :110/60 mmHg

Nadi : 96 kali/menit

RR : 19 kali/menit

Temp : 37.6 oC

4. Kenyamanan/nyeri P: klien mengatakan

nyeri pada bagian perut

Q: klien mengatakan

nyeri seperti ditusuk-

tusuk

R:klien mengatakan

nyeri pada perut kanan

atas

S: klien mengatakan

skala nyeri 4

T: nyeri terasa hilang

timbul

P : pasien mengatakan

nyeri pada bagian perut

kanan atas

Q : seperti tertusuk

R : bagian perut kanan

atas

S : 5

T : Hilang timbul

5. Status Fungsional/

Aktivitas dan

Mobilisasi

Klien mengatakan bisa

miring kanan miring kiri

dengan perlahan-lahan

dan bisa duduk dengan

bantuan.

Mengendalikan rangsang

defekasi (BAB) : 2

(mandiri)

Mengendalikan rangsang

berkemih (BAK): 2

(mandiri)

Membersihkan diri (cuci

muka, sisir rambut, sikat

gigi): 1 (butuh

pertolongan orang lain)

Penggunaan jamban,

masuk dan keluar: 1

Klien mengatakan sulit

untuk bergerak karna

menahan nyeri .

Mengendalikan

rangsang defekasi

(BAB) : 2 (mandiri)

Mengendalikan

rangsang berkemih

(BAK): 2 (mandiri)

Membersihkan diri (cuci

muka, sisir rambut, sikat

gigi): 1 (butuh

pertolongan orang lain)

Penggunaan jamban,

masuk dan keluar: 1

(Perlu pertolongan pada

beberapa kegiatan tetapi

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

63

(Perlu pertolongan pada

beberapa kegiatan tetapi

dapat mengerjakan

sendiri kegiatan yang

lain)

Makan: 2 (mandiri)

Berubah sikap dari

berbaring ke duduk: 2

(bantuan)

Berpindah/berjalan: 2

(berjalan dengan bantuan

1 orang)

Memakai baju: 2

(mandiri)

Naik turun tangga: 1

(butuh pertolongan)

Mandi: 1 (mandiri)

Total Skor: 16

(Ketergantungan

sedang).

dapat mengerjakan

sendiri kegiatan yang

lain)

Makan: 2 (mandiri)

Berubah sikap dari

berbaring ke duduk: 2

(bantuan)

Berpindah/berjalan: 2

(berjalan dengan

bantuan 1 orang)

Memakai baju: 2

(mandiri)

Naik turun tangga: 1

(butuh pertolongan)

Mandi: 0 (bergantung

pada orang lain)

Total Skor: 13

(Ketergantungan

sedang).

6. Pemeriksaan kepala

a. Rambut

Finger print di tengah

frontal terdehidrasi, kulit

kepala bersih, bentuk

kepala oval, tidak

ditemukan adanya

penonjolan pada tulang

kepala klien, penyebaran

rambut merata, warna

hitam beruban putih,

tidak mudah patah dan

tidak bercabang, rambut

terlihat kusam.

Simetris, tidak ada

benjolan, kulit kepala

bersih, tidak ada lesi,

penyebaran rambut

merata, warna rambut

hitam dan penyebaran

merata, tidak ada

kelainan.

b. Mata Mata lengkap dan

simetris kanan dan kiri,

tidak ada pembengkakan

pada kelopak mata,

kornea mata jernih,

konjungtiva tidak

anemis, sclera tidak

ikterik, pupil isokor.

Mata lengkap, simetris

kiri dan kanan, tidak ada

edem pada kelopak

mata, kornea mata

jernih, konjungtiva tidak

anemis dan sclera

ikterik, reflek pupil baik,

tidak ada kelainan

c. Hidung Tidak ada pernafasan

cuping hidung, tidak ada

secret atau sumbatan

pada lubang hidung,

mukosa merah muda,

tidak ada masalah pada

tulang hidung dan posisi

septum nasi ditengah.

Tidak ditemukan

pernafasan cuping

hidung, tidak ada secret,

selaput lendir lembab,

tidak ada pembengkakan

pada tulang hidung dan

septum nasi

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

64

d. Rongga Mulut Tidak ada sianosis, tidak

ada luka, gigi lengkap,

warna lidah merah muda,

mukosa bibir lembab,

letak uvula simetris

ditengah.

Keadaaan bibir kering,

tidak ada lesi, tidak ada

sianosis, tidak ada

perdarahan pada gusi

dan gigi tidak berlubang,

lidah tampak bersih dan

tidak ada lesi, tidak ada

lesi pada palatum, tidak

ada pembengkakan pada

Orifaring

e. Telinga Daun telinga simetris

kanan dan kiri, ukuran

sedang, kanalis telinga

tidak kotor dan tidak ada

benda asing, ketajaman

pendengaran baik klien

dapat mendengar suara

gesekan jari.

Bentuk telinga simetris,

ukuran telinga sedang,

ketegangan telinga

elastis, lubang telinga

terdapat sedikit serumen,

pendengaran pasien baik

7. Pemeriksaan Leher Posisi trakea simetris di

tengah, tidak ada

pembesaran pada

kelenjar tiroid dan

kelenjar lympe, denyut

nadi karotis teraba kuat.

Posisi trachea normal

pada posisi nya, tidak

ada pembesaran tiroid,

tidak ada perubahan

suara dan suara

terdengar jelas, tidak ada

pembesaran kalenjer

lympe, tidak teraba vena

jugularis, denyut nadi

karotis teraba kencang

dan teratur

8. Pemeriksaan thorak :

Sistem Pernafasan

Bentuk thorak simetris

(normal chest), pola

pernafasan normal dan

teratur dengan frekuensi

pernafasan 21x/menit,

tidak terdapat

penggunaan otot bantu

pernafasan, tidak

terdapat pernafasan

cuping hidung. Pada

pemeriksaan vocal

premitus getaran paru

kanan dan kiri teraba

sama kuat, suara perkusi

sonor, batas paru hepar

normal ICS ke-4, suara

nafas vesikuler, tidak ada

suara nafas tambahan

Inspeksi :

1. Bentuk thorak

simetris kiri dan

kanan

2. Tidak terdapat otot

bantu pernafasan

Palpasi :

Ekspansi paru simetris,

pengembangan sama di

paru kanan dan kiri,

Tidak ada kelainan

Perkusi :

Sonor

Auskultasi :

1. Suara nafas

vesikuler

2. Suara ucapan jelas

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

65

3. Tidak terdapat suara

nafas tambahan

9. Pemeriksaan jantung :

Sistem Kardiovaskuler

Tidak ada nyeri dada

a. Inspeksi

Ictus cordis tidak

terlihat dan tidak

tampak adanya

pembesaran jantung

b. Palpasi

Ictus Kordis teraba di

ICS 5 dan akral

hangat

c. Perkusi

- Batas atas : ICS II

line sternal dekstra

- Batas bawah : ICS

V line midclavicula

sinistra

- Batas kanan : ICS

III line sternal

dekstra

- Batas kiri : ICS III

line sternal sinistra

d. Auskultasi

- BJ II Aorta : Dub,

reguler dan

intensitas kuat

- BJ II Pulmonal :

Dub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ I Trikuspid :

Lub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ I Mitral : Lub,

reguler dan

intensitas kuat

- Tidak ada bunyi

jantung tambahan

- Tidak ada kelainan

a. Inspeksi dan palpasi

Ictus cordis tidak

terlihat dan tidak

tampak adanya

pembesaran jantung.

b. Perkusi batas

jantung : tidak

dilakukan

pemeriksaan

c. Auskultasi :

bunyi jantung 1 dan

2 tunggal, lup dup,

tidak ada suara

jantung tambahan,

tidak ada bising atau

murmur

10. Pemeriksaan Sistem

Pencernaan dan Status

Nutrisi

BB: 97 kg

TB: 160 cm

Kategori: berat badan

berlebih

Tidak ada penurunan

berat badan dalam 6

bulan terakhir dan nafsu

makan baik.

Saat di rumah klien

memiliki kebiasaan

makan dengan nasi, dan

lauk sejumlah 1 porsi

BAB pasien dirumah 1-2

x/hari dan dirumah sakit

1-2x/hari berwarna putih

seperti dempul dengan

konsistensi lunak.

BAK pasien dirumah

bisa 5-6 x/hari sedangan

dirumah sakit bisa 4-

5x/hari. Tidak ada

masalah pada BAB dan

BAK pasien

Pola makan pasien

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

66

Abdomen

sedang sekali makan

dengan frekuensi 3 kali

sehari pada pagi, siang,

dan malam. Saat di

rumah, klien memiliki

kebiasaan minum

sejumlah ± 1000 ml,

minuman yang diminum

oleh klien berupa air

putih. Di rumah sakit,

pasien makan dengan

nasi, sayur, lauk dan

buah sejumlah 1 porsi

sedang sekali makan

dengan frekuensi 3 kali

sehari pada pagi, siang,

dan malam. Saat di

rumah sakit, klien

minum sejumlah ± 1000

ml, minuman yang

diminum oleh klien

berupa air putih. Pasien

tidak memiliki pantangan

atau alergi, tidak

memiliki kesulitan dalam

mengunyah dan menelan,

tidak ada mual dan

muntah. Semenjak sakit,

pasien dapat makan

sendiri.

Inspeksi

Bentuk abdomen datar,

tidak ada bayangan vena,

tidak ada lesi dan tidak

ada benjolan atau massa,

tidak ada luka bekas

operasi

Auskultasi

Bising usus 7x/menit

Palpasi

Terdapat nyeri tekan,

terdapat benjolan , tidak

ada pembesaran hepar dan

ginjal.

Perkusi

tidak ada asites

dirumah 3x/hari, edngan

nas dan lauk sedangkan

dirumah sakit pasien

mengatakan makan

3x/hari dengan nasi, lauk

dan sayur/1 porsi.

Jumlah cairan atau

minum pasien dirumah

sampai 1000 cc/hari

sedangkan dirumah sakit

1500 cc/hari. Pasien

tidak memiliki alergi

atau pantangan untuk

makanan, tidak ada

kesulitan mengunyah

tidak ada kesulitan

menelan, mual tapi tidak

muntah, pasien dapat

makan sendiri

Inspeksi

Bentuk abdomen datar,

tidak ada pembesaran,

tidak ada lesi, tidak ada

benjolan atau massa,

tidak tampak bayangan

pembuluh darah

Auskultasi

Bising usus 8x/menit

Palpasi

Terdapat nyeri tekan pada

area epigastrium, tidak

ada benjolan atau massa,

tidak teraba pembesaran

hepar, tidak ada

pembesaran lien

Perkusi

Suara abdomen tympani,

tidak ada asites

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

67

11. Sistem Persyarafan a. Tingkat kesadaran :

Compos mentis

b. Perhatian : Dapat

mengulang

c. Bahasa : komunikasi

verbal menggunakan

bahasa Indonesia

d. Kognisi dan

Orientasi : dapat

mengenal orang,

tempat dan waktu

e. Refleks Fisiologis

- Achilles : 2

- Bisep : 2

- Trisep : 2

- Brankioradialis : 2

f. Tidak ada keluhan

pusing

g. Istirahat/ tidur 6

jam/hari

h. Pemeriksaan syaraf

kranial

- N1 : Pasien mampu

membedakan bau

minyak kayu putih

dan alkohol

- N2 : Pasien mampu

melihat dalam jarak

30 cm

- N3 : Pasien mampu

mengangkat

kelopak mata

- N4 : Pasien mampu

menggerakkan bola

mata kebawah

- N5 : Pasien mampu

mengunyah

- N6 : Pasien mampu

menggerakkan

mata kesamping

- N7 : Pasien mampu

tersenyum dan

mengangkat alis

mata

- N8 : Pasien mampu

mendengar dengan

baik

- N9 : Pasien mampu

membedakan rasa

manis dan asam

- N10 : Pasien

mampu menelan

- N11 : Pasien

a. Tingkat kesadaran :

Compos mentis

b. Tanda rangasangan

otak : E4M5V4

c. Pemeriksaan syaraf

otak

- N1 : Pasien dapat

membedakan bau

- N2 : Pasien dapat

melihat dengan

jelas

- N3 : adanya reflek

pupil dan

pergerakan bola

mata

- N4 : mampu

menggerakan bola

mata dari atas ke

bawah

- N5 : Pasien

mampu

mengunyah

- N6 : adanya reflek

pupil

- N7 : Pasien

mampu tersenyum

- N8 : Pasien

mendengar dengan

baik

- N9 : Pasien

mampu

membedakan rasa

manis dan asam

- N10 : Pasien

mampu menelan

- N11 : Pasien

mampu

menggerakkan

bahu

- N12 : Pasien

mampu

menjulurkan lidah

d. Fungsi motoric baik,

adapat bergerak

secara aktif melawan

tahanan

e. Fungsi sensorik

baik, pasien dapat

membedakan nyeri

f. Reflek fisiologis

biak dan reflek

patofisiologis baik

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

68

mampu

menggerakkan

bahu dan melawan

tekanan

- N12 : Pasien

mampu

menjulurkan lidah

dan menggerakkan

lidah keberbagai

arah

12. Sistem Perkemihan a. Kebersihan : Bersih

b. Kemampuan

berkemih :

- Spontan

- Produksi urine

1000 ml/hari

- Warna : Kuning

cerah

- Bau : Khas urine

c. Tidak ada distensi

kandung kemih tidak

ada nyeri tekan pada

kandung kemih

Bersih, tidak ada

keluhan kencing.

produksi urine 1000

ml/hari, warna kuning

dan bau khas. Tidak ada

nyeri tekan dan

pembesaran pada

kandung kemih.

13. Sistem

muskuloskeletal dan

Integumen

a. Pergerakan otot

bebas

b. Kekuatan otot

5 5

4 4

c. Tidak ada kelainan

tulang belakang

d. Turgor kulit baik

e. Tidak terdapat luka

f. Tidak terdapat

edem

g. Nilai reisko

decubitus, pasien

dalam kategori

rendah yaitu 15

a. Pergerakan sendi

bebas

b. Kekuatan otot

5 5

4 4

c. Kulit bersih

d. Akral teraba hangat

e. Warna ikterik

f. Turgor kulit kembali

daam kurang dari 2

detik

g. Tekstrur elastis

h. lembab

i. tidak ada lesi

14. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran

kalenjar tyroid, getah

bening dan trias DM

Tidak ada pembesaran

pada kelenjar tyroid dan

kelenjar getah bening.

Tidak terdapat

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

69

hipoglikemia dan

hiperglikemia. Tidak

terdapat riwayat luka

sebelumnya dan riwayat

amputasi sebelumnya.

15. Keamanan Lingkungan Penilaian risiko klien

jatuh dengan skala

morse.

Riwayat jatuh yang baru

atau 3 bulan terakhir

yaitu 0 (tidak), diagnosa

sekunder lebih dari 1

diagnosa yaitu 0 (tidak),

menggunakan alat bantu

yaitu 30 (berpengangan

dengan alat-alat sekitar),

menggunakan IV dan

kateter yaitu 0 (tidak),

kemampuan berjalan

yaitu 10 (lemah), status

mental yaitu 0 (orientasi

sesuai kemampuan diri),

total skor yaitu 40

(sedang).

Penilaian risiko klien

jatuh dengan skala

morse.

Riwayat jatuh yang baru

atau 3 bulan terakhir

yaitu 0 (tidak), diagnosa

sekunder lebih dari 1

diagnosa yaitu 0 (tidak),

menggunakan alat bantu

yaitu 30 (berpengangan

dengan alat-alat

sekitar), menggunakan

IV dan kateter yaitu 0

(tidak), kemampuan

berjalan yaitu 10

(lemah), status mental

yaitu 0 (orientasi sesuai

kemampuan diri), total

skor yaitu 40 (sedang).

16. Personal hygiene a. Mandi 1x sehari

b. keramas 1x sehari

c. ganti pakaian 1x

sehari

d. sikat gigi 1x sehari

e. tidak merokok

f. tidak minum alcohol

a. Pemeliharaan

badan :

Pasien mengatakan

mandi dirumah

sehari 2x

sedangkan pasien

dirumah sakit

mengatakn seka 1x

sehari

b. Pemeliharaan gigi

dan mulut :

Dirumah pasien

mengatakan sikat

gigi 2x sehari

sedangkan dirumah

sakit pasien

mengatakan sikat

gigi 2x sehari

c. Pemeliharan kuku :

Pasien mengatakan

memotong kuku

bila panjang

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

70

Berdasarkan tabel 3.0 ditemukan data dari pemeriksaan

kenyamanan dan nyeri pada klien 1 didapatkan nyeri pada bagian

perut, skala nyeri 4, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Sedangkan

pada klien 2 didapatkan nyeri pada bagian perut kanan atas, nyeri

seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 5 dan nyeri yang hilang timbul.

Pemeriksaan status fungsional dan aktivitas dan mobilisasi barthel

indeks pada klien 1 total skor nya adalah 15 (ketergantungan sedang)

sedangkan pada klien 2 total skornya adalah 13 (ketergantugan

sedang).

Pemeriksaan Abdomen pada klien 1 dilakukan Inspeksi dan bentuk

abdomen datar, tidak ada bayangan vena, tidak ada lesi dan ada

benjolan atau massa, tidak ada luka bekas operasi. Lalu, melakukan

Auskultasi didengarkan bising usus 7x/menit. Selanjutnya Palpasi

Terdapat nyeri tekan, terdapat benjolan, tidak ada pembesaran hepar

dan ginjal. Lalu melakukan Perkusi, tidak ada asites. Sedangkan pada

klien 2 dilakukan inspeksi dan bentuk abdomen datar, tidak terdapat

bayangan vena, tidak ada lesi dan tidak ada benjolan atau massa, lalu

melakukan Auskultasi didengarkan bising usus 8x/menit. Selanjutnya

Palpasi terdapat nyeri tekan pada area epigastrium, tidak ada benjolan

atau massa, tidak ada luka operasi. Lalu lakukan perkusi, shifting

dullness tidak ditemukan dan tidak ada asites.

Pemeriksaan keamanan lingkungan pada klien 1 dengan skala

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

71

morse didapatkan total skor yaitu 40 (sedang), sedangkan klien 2

penilaian keamanan lingkungan dengan skala morse didapatkan total

skor yaitu 40 (sedang).

Pengkajian personal hygiene dan kebiasaan pada klien 1 tidak

ditemukan masalah selama di rumah sakit. Personal hygiene pada

klien 1, saat dirumah sakit klien mandi sehari 1 kali, keramas 1 kali

sehari, sikat gigi sekali sehari, ganti pakaian 1 kali sehari. sedangkan

Pengkajian personal hygiene dan kebiasaan pada klien 2 didapatkan

data bahwa klien diseka 1 kali sehari, Sikat gigi 2x sehari, dan

memotong kuku bila panjang.

Tabel 3.1 hasil pemeriksaan penunjang pada klien 1 di Flamboyan B RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan klien 2 di Flamboyan E dr.kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan

Pemeriksaan

Penunjang Klien 1 Klien 2

Laboratorium Pada tanggal 7 April 2019

a. HB : 11 g/dl

b. Leukosit : 8.20

c. Eritrosit : 4,00

d. Hematokrit : 36.00 %

e. Trombosit : 200

f. Chol : 255

g. MCV : 80

h. MCH : 26

i. Basofil : 0.1

j. Eosinofil : 2

k. Neutropil : 48,2%

l. Limposit : 41,4%

Pada tanggal 11-11- 2018

a. HB : 11,9 g/dl

b. Leukosit : 8.26

c. Eritrosit : 4,41

d. Hematokrit : 35.7 %

e. Trombosit : 224

f. MCV : 81

g. MCH : 27

h. MCHC : 33.3

i. Basofil : 0.1

j. Eosinofil : 1.7

k. Neutropil : 69,5

l. Limfosit : 23.6

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

72

m. Monosit : 5.1

n. Masa pendarahan : 3

o. Masa pembekuan : 8

p. GDS ; 125 mg/dl

q. Kolesterol : 180

mg/dl

r. Urem darah : 22 mg/

dl

s. Kreatinin : 0,5

Rontgen Tidak ada Tidak ada

EKG Tidak ada Tidak ada

USG 7 April 2019

Terdapat batu diempedu,

Hepar tidak ada

pembesaran intensitas

gema parenkim normal.

Gallbladder tampak

hiperechoic dengan

diameter terbesar 0,91cm.

Ginjal kanan dan kiri

besar dan kontur normal,

vesica urinaria dalam

batas normal

03 Oktober 2018 (RSPB)

Cholelithiasisdengan

cholecystitis, liver, lien,

pancreas, kedua ginjal,

vesica urinaria, uterus

tidak tampak kelainan

Lain-lain Tidak ada Tidak ada

Berdasarkan tabel 3.1 ditemukan data dari pemeriksaan penunjang

pada pasien 1 didapatkan nilai hemoglobin rendah yaitu 11. Dan hasil

USG dengan terdapat batu diempedu, hepar tidak ada pembesaran

intensitas, ginjal kanan dan kiri besar dan kontur normal, vesica

urinaria dalam batas normal. Sedangkan dengan pasien 2 didapat hasil

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

73

laboratorium neutrophil tinggi 69,5% dan limfosit rendah 23,6. Dan

hasil USG pasien dinyatakan Cholelithiasis dengan Cholecysitis

Tabel 3.2 hasil penatalaksanaan terapi pada pasien 1 di Flalmboyan B RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan pasien 2 di di Flalmboyan E RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

Klien 1 Klien 2

Pada tanggal 8 april 2019

1. NaCl 0.9%

2. Futrolit 24 Tpm

3. Antibiotik 2x1 gr

4. Histamin 2x1 ampul

5. Anti nyeri 3x30 mg

Pada Tanggal 11-11-2018

1. NaCl 0,9%

2. Ceftriaxon 2x1 gr

3. Futrolit 20 Tpm

4. Cefotaxin 2x1 gr

5. Ranitidin 2x1 gr

6. Ketorolac 3x30 gr

Berdasarkan tabel 3.2 ditemukan data penatalaksanan terapi

pemberian obat pada klien 1 yaitu Futrolit, antibiotic, histamine, dan

anti nyeri. Sedangkan pada klien 2 yaitu NaCl 0,9%, Ceftriaxon,

Futrolit, Cefotaxim, Ranitidin, dan Ketorolac.

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

74

Tabel 3.3 Analisa Data Pada Pasien 1 ( Tn.R ) dengan Cholelithiasis pre dan post operasi

di ruang Flamboan B RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo

ANALISA DATA PRE OPERASI

Nama Pasien : Tn.R Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 40 tahun Ruangan : Flamboyan B

ANALISA DATA POST OPERASI

Nama Pasien : Tn.R Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 40 tahun Ruangan : Flamboyan B

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebaba

1

Ds :

- Pasien mengatakan nyeri perut

- Nyeri seperti tertusuk tusuk dengan skala

nyeri 4 dan nyeri hilang timbul

Do :

- Pasien tampak meringis

- Pasien tampak gelisah

TTV :

- TD : 140/90 mmhg

- N : 111 x/menit

- S : 37,0 ‘C

- RR : 24 x/menit

Nyeri akut

Agen pencedera

fisiologis (Inflamasi)

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab

1

Ds :

- Pasien mengatakan nyeri perut pada bagian

luka operasi

- Pasien mengatakan nyeri terasa seperti luka

Nyeri akut

Agen pencedera fisik

(prosedur operasi)

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

75

2

3

tergores

- Dengan skala nyeri 5

Do :

- Pasien tampak meringis menahan sakit

TTV :

- TD : 145/90 mmhg

- N : 101 x/menit

- S : 37,0 ‘C

- RR : 21 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan sulit untuk bergerak

karna nyeri operasi terasa sakit jika bergerak

- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi

Do :

- Pasien tampak meringis menahan sakit

- Pasien terlihat lemas

TTV :

- TD : 130/90 mmhg

- N : 100 x/menit

- S : 37,0 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi

- Pasien mengatakan ingin lekas sembuh

Do :

- Pasien tampak lemas

- Terdapat luka operasi pada bagain perut

TTV :

- TD : 130/90 mmhg - Suhu : 37,8’C

- N : 100 x/menit - Respirasi : 20 x/menit

Gangguan mobilitas

fisik

Resiko infeksi

Tindakan invasive

Efek prosedur invasive

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

76

Tabel 3.4 Analisa Data Pasien II (Nn.T ) dengan Cholelithiasis di Flamboyan E RSUD

Dr.Kanujoso Djatiwibowo Tahun 2018

ANALISA DATA PRE OPERASI

Nama Pasien : Nn. T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 18 tahun Ruangan : Flamboyan B

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebaba

1

2

Ds :

- Pasien mengatakan nyeri perut kanan atas

- Nyeri datang tiba tiba seperti tertusuk tusuk

dengan skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul

Do :

- Pasien tampak meringis

- Pasien tampak gelisah

TTV :

- TD : 110/60 mmhg

- N : 96 x/menit

- S : 37,9 ‘C

- RR : 19 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan takut dilakukan operasi,

khawatir dengan akibat kondisi

Do :

- Pasien tampak gelisah

TTV :

- TD : 110/60 mmhg

- N : 96 x/menit

- S : 37,9 ‘C

- RR : 19 x/menit

Nyeri akut

Ansietas

Agen pencedera

fisiologis

Kekhawatiran

mengalami kegagalan

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

77

ANALISA DATA POST OPERASI POST OP

Nama Pasien : Nn. T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 18 tahun Ruangan : Flamboyan E

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebaba

1

2

3

Ds :

- Pasien mengatakan nyeri bagian luka operasi

seperti nyut nyutan dengan skala nyeri 6

Do :

- Pasien tampak meringis

- Pasien tampak gelisah dan sulit tidur

TTV :

- TD : 100/60 mmhg

- N : 110 x/menit

- S : 38,1 ‘C

- RR : 22 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan menggigil dan

kedinginan

Do :

- Pasien tampak menggigil

TTV :

- TD : 110/70 mmhg

- N : 110 x/menit

- S : 38,1 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan demam turun naik

Do :

- Kulit pasien teraba hangat

- Terpasang DC

Nyeri akut

Hipertermi

Agen pencedera fisik

Respon trauma

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

78

- Terpasang infus NaCL 0,9% 18 tpm

- Tampak luka 3 titik

TTV :

- TD : 110/70 mmhg

- N : 96 x/menit

- S : 38,1 ‘C

- RR : 20 x/menit

Resiko infeksi Efek prosedur invasif

b. Diagnosa Keperawatan

Tabel 3.5 Diagnosa Keperawatan pada klien 1 dengan Pre dan Post

Operatif Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan klien 2 dengan Pre dan Post Operatif Cholelithiasis di RSUD

dr. Kanujosos Djatiwibowo

No.

Klien 1 Klien 2

Hari/

tanggal

ditemukan

Diagnosa Keperawatan

Hari/

tanggal

ditemuk

an

Diagnosa Keperawatan

Pre Operatif

1

2

8 April 2019 Nyeri akut b.d agen pencedera

fisiologis ( Inflamasi ) d.d nyeri

perut seperti tertusuk tusuk,

pasien tampak meringis dan

gelisah

12

Novemb

er 2018

12

Novemb

er 2018

Nyeri akut b.d agen

pencedera fisiologis d.d

nyeri perut kanan atas

seperti tertusuk tusuk, pasien

tampak meringis, gelisah

dan frekuensi nadi

meningkat

Ansietas b.d kekhawatiran

mengalami kegagalan d.d

pasien mengatakan takut

dilakukan operasi, khawatir

dengan akibat kondisi dan

klien tampak gelisah

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

79

No.

Klien 1 Klien 2

Hari/

tanggal

ditemukan

Diagnosa Keperawatan

Hari/

tanggal

ditemuk

an

Diagnosa Keperawatan

Post Operatif

1

2

3

10 April

2019

10 April

2019

10 April

2019

Nyeri akut b.d agen pencedera

fisiologis (prosedur operasi) d.d

pasien mengatakan nyeri pada

bagian luka operasi, nyeri seperti

tergores, nyeri terasa hilang

timbul dengan skala nyeri 5

Gangguan mobilitas fisik b.d

nyeri d.d pasien mengatakan

kesulitas bergerak karna nyeri

bekas luka operasi

Resiko infeksi b.d Efek prosedur

invasive d.d luka bekas operasi

13

Novemb

er 2018

13

Novemb

er 2018

13

novembe

r

Nyeri akut b.d agen

pencedera fisik d.d pasien

mengatakan nyeri bagian

luka operasi seperti nyut

nyutan dengan skala nyeri 6,

pasien tampak meringis,

frekuensi nadi meningkat,

gelisah dan sulit tidur

Hipertermi b.d respon

trauma d.d pasien tampak

mengigil dan temperature

suhu badan 38,1’C

Resiko infeksi b.d efek

prosedur invasif

Berdasarkan tabel 4.5 setelah melakukan pengkajian dan menganalisis data

pada pre op cholelithiasis pasien 1 dan pasien 2, ditemukan diagnosa keperawatan

pada tanggal 8 April 2019 pre op Cholelithiasis pasien 1 terdapat 1 diagnosa

sedangkan pada tanggal 12 November 2018 pada pasien 2 didapatkan 2 diagnosa

keperawatan. Setelah dilanjutkan melakukan analisa data pada post op

cholelithiasis pasien 1 dan pasien 2, ditemukan diagnose keperawatan pada

tanggal 9 April 2019 pada pasien 1 terdapat 3 diagnosa sedangkan pada tanggal 13

November 2018 ditemukan 3 diagnosa pada pasien 2.

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

80

c. Perencanaan

Tabel 3.6 Perencanaan pada klien 1 dengan Pre dan post Operatif Cholelithiasis

Di Flamboyan B RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dan klien 2 dengan Pre dan Post Operatif Cholelithiasis Di Flamboyan E RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

Hari/

Tanggal

Dx

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Perencanaan

Pasien 1 Pre operasi

Senin 8,

April

2019

Nyeri akut b.d.

agen

pencedera

fisiologis

(Inflamasi)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 8

jam rasa nyeri pada pasien

menurun dengan kriteria

hasil :

a. Pasien tidak

mengeluh nyeri

b. Mampu mengenali

nyeri

c. Melaporkan

bahwa nyeri

berkurang

d. Mampu

mengontrol nyeri

1.1 lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik ,

durasi, frekuensi,

kualitas dan factor

prepitasi

1.2 ajarkan tentang teknik

non farmakologis

1.3 monitor TTV

1.4 kolaborasi dalam

pemberian antibiotic

Pasien 1 Post operasi

Rabu, 10

April

2019

Nyeri akut

berhubungan

dengan agen

pencedera fisik

( tindakan

invasive)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 x 8

jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria

hasil :

1. mampu mengontrol

nyeri

2. melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

skala nyeri 0

3. mampu mengenali nyeri

4. mengatakan merasa

sehat

1.1 lakukan pengukuran

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi ,

frekuensi .

1.2 ajarkan tentang teknik

non farmakologis

1.3 monitor TTV

1.4 kolaborasi pemberian

antibiotic

Rabu, 10

April

2019

Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan

dengan nyeri

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x8

jam mobilitas fisik

meningkat dengan kriteria

hasil:

1. Pergerakan ekstremitas

meningkat

2. Kekuatan otot

meningkat

3. Rentang gerak (ROM)

2.1 Kaji kemampuan

mobilisasi klien

2.2 Latih ROM pasif

2.3 Posisikan kaki lebih

tinggi dari jantung

2.4 Edukasi kepada klien

untuk tetap mobilisasi

semampunya semisal

miring kiri kanan

2.5 Kolaborasi obat dengan

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

81

meningkat

a. Kelemahan fisik

menurun

dokter

Rabu , 9

April

2019

Resiko infeksi

berhubungan

dengan

prosedur

invasive

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 x 24

jam pasien terhindar dari

infeksi dengan kriteria hasil

:

1. pasien bebas dari tanda

dan gejala infeksi

2. jumlah leukosit dalam

batas normal

3. menunjukan prilaku

hidup sehat

4. menunjukan

kemampuan untuk

mencegah

3.1 monitor tanda dan

gejala infeksi sitemik

dan local

3.2 inspeksi kulit dan

mukosa terhadap

kemerahan

3.3 cuci tangan setiap

sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan

3.4 beritau pasien untuk

batasi pengunjung

3.5 pertahankan teknik

asepsis pada pasien

beresiko

3.6 lakukan perawatan luka

3.7 berikan terapi antibiotic

Hari/

Tanggal

Dx

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Perencanaan

Pasien 2 Pre operasi

Selasa,

12

Novemb

er 2018

Selasa,

12

Novemb

er 2018

Nyeri akut b.d

agen

pencedera

fisiologis

Ansietas b.d

kekhawatiran

mengalami

kegagalan

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1 x 8

jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria

hasil :

a. mampu mengontrol

nyeri ( tau penyebab

nyeri,

b. mampu menggunakan

teknik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri )

c. melaporkan bahwa

nyeri berkurang

dengan manajemen

nyeri

d. Mampu mengenali

nyeri (skala ,

intensitas , frekuensi

dan tanda nyeri )

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1 x 24

jam diharapkan perasan

cemas dan tidak nyaman

bisa diatasi dengan kriteria

hasil :

1. Pasien mampu

1.1 lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik ,

durasi, frekuensi,

kualitas dan factor

prepitasi

1.2 ajarkan tentang teknik

non farmakologis

1.3 monitor TTV

1.4 kolaborasi dalam

pemberian antibiotic

2.1 identifikasi tingkat

kecemasan

2.2 jelaskan semua

prosedur dan apa yang

dirasakan

2.3 dorong keluarga untuk

menemani pasien

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

82

mengidentifikasidan

mengungkapkan gejala

cemas

2. Mengidentifikasi,mengu

ngkapkan gejala cemas

3. Vitas sign dalam batas

normal

4. Postur tubuh , bahasa

tubuh dan expresi wajah

menunjukan berkurang

nya rasa cemas

2.4 instruksikan pasien

menggunakan teknik

relaksasi

Pasien 2 Post operasi

Rabu, 13

Novemb

er 2018

Nyeri akut

berhubungan

dengan agen

pencedera fisik

( tindakan

invasive)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1 x 8

jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria

hasil :

1. mampu mengontrol

nyeri

2. melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

skala nyeri

3. mampu mengenali nyeri

4. mengatakan merasa

sehat

1.1 lakukan pengukuran

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi ,

frekuensi .

1.2 ajarkan tentang teknik

non farmakologis

1.3 monitor TTV

1.4 kolaborasi pemberian

antibiotic

Rabu, 13

Novemb

er 2018

Hipertermi b.d

respon trauma

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x 4

jam diharapkan suhu tubuh

pasien dapat kembali

normal dengan kriteria

hasil :

1. suhu tubuh dalam

rentang normal

2. nadi dan respirasi

normal

tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak

ada pusing

2.1 monitor TTV

2.2 instruksikan pada

keluarga untuk kompres

pasien

2.3 kolaborasi dalam

pemberian antipiretik

2.4 kolaborasi pemberian

cairan intravena

2.5 rencanakan monitoring

TTV secara kontinyu

Rabu , 13

Novemb

er 2018

Resiko infeksi

berhubungan

dengan

prosedur

invasif

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 x 24

jam pasien terhindar dari

infeksi dengan kriteria hasil

:

1. pasien bebas dari tanda

dan gejala infeksi

2. jumlah leukosit dalam

batas normal

3. menunjukan prilaku

3.1 monitor tanda dan

gejala infeksi sitemik

dan local

3.2 inspeksi kulit dan

mukosa terhadap

kemerahan

3.3 cuci tangan setiap

sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan

3.4 beritau pasien untuk

batasi pengunjung

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

83

hidup sehat

4. menunjukan

kemampuan untuk

mencegah

3.5 pertahankan teknik

asepsis pada pasien

beresiko

3.6 lakukan perawatan luka

3.7 berikan terapi antibiotic

Berdasarkan tabel 3.7 setelah membuat perencanaan tindakan asuhan keperawatan

sesuai dengan masing-masing diagnosa yang ditemukan pada klien 1 dan klien 2,

selanjutnya melakukan pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien 1 dan klien

2.

d. Pelaksanaan

Tabel 4.8 Implementasi Keperawatan Klien 1 dengan Pre dan Post Operatif

Cholelithiasis di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

Waktu

Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Pasien 1 Pre Operasi

Senin,

15.00 wita

Melakukan pengkajian

1.2 Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi , karakteristik

, durasi, frekuensi, kualitas

dan factor prepitasi

1.3 monitor TTV

DS:

a. Pasien mengatakan nyeri

pada bagian perut

b. Pasien mengatakan nyeri

pada perut pasien seperti

tertusuk-tusuk

c. Pasien mengatakan nyeri

dalam skala 4

d. Pasien mengatakan nyeri

saat bergerak atau

berpindah posisi

e. Pasien mnegtakan nyeri

yang dirasakan hilang

timbul dalam waktu

dekat

DO:

a. Ekspresi wajah pasien

sesekali meringis

menahan nyeri

TTV:

TD: 140/79 mmHg

N: 101x/menit

S: 370C

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

84

Senin,

16.00 wita

Senin,

18.00 wita

1.2 ajarkan tentang teknik non

farmakologis (Nafas dalam)

1.4 kolaborasi dalam pemberian

antibiotic

1.2 Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi , karakteristik

, durasi, frekuensi, kualitas

dan factor prepitasi

1.3 monitor TTV

RR: 21x/menit

DS:

a. Klien mengatakan paham

cara melakukan tehnik

nafas dalam

b. Pasien tampak agak

tenang

DO:

a. Klien tampak mengerti

dengan apa yang

diajarkan oleh perawat

b. Pasien tampak lemas

Ds :

a. Pasien mengatakan nyeri

sedikit berkurang setelah

diberi obat melalui IV

b. Pasien mnegtakan skala

nyeri berkurang

Do:

TTV:

TD: 140/70 mmHg

N: 99x/menit

S: 370C

RR: 20x/menit

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

85

Waktu

Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Pasien 1 Post Operasi

Rabu

07.30 wita

Rabu

09.00 wita

Rabu

10.00 wita

Melakukan pengkajian

1.1 lakukan pengukuran nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi ,

frekuensi .

1.3 Monitor TTV

1.2 ajarkan tentang teknik non

farmakologis (Nafas dalam)

1.2 Kaji kemampuan mobilisasi

klien

3.1 monitor tanda dan gejala

infeksi sitemik dan local

3.2 cuci tangan setiap sebelum

dan sesudah

3.6 Lakukan perawatan luka

3.4 beritau pasien untuk

membatasi pengunjung

1.3 Monitor TTV

DS:

a. pasien mnegatakan

nyeri pada bagian luka

operasi

b. pasien mengatakan

nyeri seperti tergores

c. pasien mengatakan

nyeri hilang timbul

d. pasien mengatakan

nyeri pada skala 5

DO:

a. pasien terlihat

meringis menahan

nyeri luka operasi

TTV:

TD: 142/88 mmHg

N: 111x/menit

S: 370C

RR: 20x/menit

Ds:

a. pasien mengatakan

paham dan mengerti

dengan cara teknik

nafas dalam

Do :

a. Pasien terlihat

kesulitan ingin bangun

dan bergerak

b. Terdapat luka operasi

pada bagian perut

Ds :

a. Pasien mengatakan

Kesulitan bergerak

karena masih terasa

nyeri

Do :

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

86

Rabu

12.00 wita

1.4 Kolaborasi pemberian

antibiotic

1.3 Monitor TTV

a. Terdapat luka operasi

Laparatomy

Choleytectomy pada

bagian perut

TTV:

TD: 137/77 mmHg

N: 90x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Ds :

a. Pasien mnegatkan

masih terasa nyeri

pada bagian luka

operasi

Do :

TTV:

TD: 130/70 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Kamis

08.00 wita

Kamis

10.00 wita

1.1 lakukan pengukuran nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi ,

frekuensi .

3.3 cuci tangan setiap sebelum

dan sesudah tindakan

keperawatan

1.3 Monitor TTV

3.1 monitor tanda dan gejala

infeksi sitemik dan local

3.6 lakukan perawatan luka

3.7 berikan terapi antibiotic

3.3 cuci tangan setiap sebelum

Ds :

a. pasien mengatakan

nyeri pada luka

operasi sedikit

berkurang

b. pasien mengatakan

nyeri jarang timbul

namun jika bergerak

terasa nyeri nya

c. pasien mengatakan

skala nyeri 4

Do :

a. pasien tampak

meringis ketika

bergerak atau

berpindah posisi

TTV:

TD: 140/90 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Ds :

a. Pasien mnegatakan

nyeri masih terasa

namun tidak seperti

kemarin

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

87

Kamis

12.00 wita

dan sesudah tindakan

keperawatan

1.3 Monitor TTV

1.4 Kolaborasi pemberian

antibiotic

1.3 Monitor TTV

Do :

a. Pasien terlihat masih

kesulitan bergerak dan

berpindah posisi

sehingga harus

perawat atau keluarga

pasien

TTV:

TD: 140/90 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Ds:

a. Pasien mengatakan

keadaan mulai

membaik dan nyeri

sudah berkurang

namun masih terasa

Do :

TTV:

TD: 140/90 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Jumat

08.45 wita

1.3 lakukan pengukuran nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi ,

frekuensi .

1.4 Kaji kemampuan mobilisasi

klien

3.1 monitor tanda dan gejala

infeksi sitemik dan local

3.2 cuci tangan setiap sebelum

dan sesudah tindakan

keperawatan

1.2 Monitor TTV

3.3 cuci tangan setiap sebelum

dan sesudah tindakan

keperawatan

Ds:

a. pasien mengatakan

nyeri berkurang

b. pasien mengatakan

nyeri masih terasa jika

bergerak berlebihan

c. pasien mengatakan

bisa bergerak namun

tidak berlebihan

Do :

a. pasien terlihat dapat

bergerak dan

berpindah posisi

dengan pelan pelan

b. luka operasi terlihat

bersih tidak ada tanda

tanda infeksi

TTV:

TD: 144/80 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

88

Jumat

10.00 wita

Jumat

12.00 wita

3.8 lakukan perawatan luka

3.9 berikan terapi antibiotic

3.4 cuci tangan setiap sebelum

dan sesudah tindakan

keperawatan

1.5 Monitor TTV

1.4 Kolaborasi pemberian

antibiotic

Ds:

a. Pasien mengatakan

nyeri berkurang

b. Pasien mengatakan

skala nyeri 2

Do:

a. Luka operasi pada

pasien terlihat bersih

tanpa ada tanda tanda

insfeksi

TTV:

TD: 144/80 mmHg

N: 98x/menit

S: 370C

RR: 21x/menit

Ds :

a. Pasien mengatakan

nyeri berkurang

b. Pasien mengatakan

keadaan membaik

Do :

a. keadaan pasien

tampak membaik

Berdasarkan tabel 3.8 Implementasi tindakan keperawatan dilakukan

untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada klien sesuai dengan

perencanaan intervensi keperawatan masing-masing diagnosa keperawatan yang

telah disusun. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien 1. Pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien pre dan post operasi pada klien 1 dilakukan

selama 4 hari perawatan yaitu dari tanggal 8 April 2019 sampai tanggal 12 April

2019. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan secara komperehensif.

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

89

Tabel 3.9 Implementasi Keperawatan Klien 2 dengan Pre dan Post Operasi Cholelithiasis di

RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

Waktu

Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Pasien 2 Pre operasi

12 november

2018

15.00 wita

12 november

2018

15.45 wita

1.1 melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

1.2 mengajarkan klien untuk

teknik relaksasi nafas dalam

Ds :

- pasien mengatakan

nyeri perut kanan atas

- nyeri datang tiba tiba

seperti tertusuk tusuk

di daerah kanan ataas

dengan skala nyeri 5,

dan nyeri hiking

timbul

Do :

- klien tampak meringis

dan gelisah

TTV :

- TD : 110/60 mmhg

- N : 96x/menit

- S : 37,6’C

- RR : 19 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

paham dan mengerti

tentang teknik dan

manfaat relaksasi

nafas dalam

Do : -

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

90

12 november

2018

16.00 wita

12 november

2018

18.00 wita

12 november

2018

20.00 wita

12 november

2018

06.00 wita

1.3 memonitor tanda tanda vital

1.4 kolaborasi dalam pemberian

analgetik

1.3 memonitor tanda tanda vital

1.5 berkolaborasi dalam

pemberian analgetik

Ds : -

Do :

Tanda tanda vital

- TD : 110/60 mmhg

- N: 96 x/menit

- S : 37,6 ‘C

- RR : 19 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri

- Skala nyeri 5

Do :

- Pasien tampak

meringis

Ds : -

Do :

Tanda tanda vital

- TD : 110/70 mmhg

- N: 90 x/menit

- S : 37,5 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri

- Skala nyeri 5

Do :

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

91

13 november

2018

08.00 wita

13 november

2018

12.00 wita

13 november

2018

09.00 wita

1.3 memonitor tanda tanda vital

1.6 berkolaborasi dalam

pemberian analgetik

1.1 identifikasi tingkat

kecemasan

- Pasien tampak

meringis dan gelisah

Ds : -

Do :

Tanda tanda vital

- TD : 110/70 mmhg

- N: 96 x/menit

- S : 37,5 ‘C

- RR : 21 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri

- Skala nyeri 4

Do :

- Pasien tampak

memegang megang

perut nya

Ds :

- Pasien mengatakan

merasa takut dan

cemas dengan status

kesehatan nya , serta

khawatir mengalami

kegagalan saat operasi

Do :

- Pasien tampak gelisah

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

92

13 november

2018

09.35 wita

13 november

2018

09.45 wita

2.2 Menjelaskan semua prosedur

apa yang akan dirasakan selama

prosedur

2.3 Mendorong keluarga untuk

menemani pasien

Ds :

- pasien mengatakan

mengerti tentang

prosedur yang akan di

lalui nya dan apa yang

akan dirasakan slama

prosedur

Do :

- pasien tampak lebih

tenang setelah diberi

penjelasan

Ds :

- pasien mengatakan

pada saat cemas

muncul, dia melkukan

teknik relaksasi nafas

dalam dan pasien

merasa lebih nyaman

dan tenang

Do :

- pasien tampak lebih

rileks

Waktu

Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Evaluasi

Pasien 2 Post operasi

13 november

2018

22.00

3.1 melakukan pengukuran nyeri

secara komprehensif

4.1 Observasi TTV

Ds :

- pasien mengatakan

nyeri bagian luka

operasi seperti nyut

nyutan dengan skala

nyeri 6

Do :

- klien tampak meringis

- klien tampak gelisah

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

93

13 november

2018

22.20

13 november

2018

22.30

14 november

2018

07.00

3.2 mengajarkan tentang

relaksasi teknik nafas dalam

4.3 Berkolaborasi dalam

pemberian antipiretik

4.2 Mengintruksikan keluarga

untuk melakukan kompres pasien

3.3 Memonitor TTV

3.2 mengintruksikan tentang

tekhnik relaksasi nafas dalam

3.3 memonitor TTV

dan sulit tidur

TTV

- TD : 110/60 mmhg

- N: 100 x/menit

- S : 36,9 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

demam

- pasien mengatakan

paham dan mengerti

teknik dan mafaat

relaksasi nafas dalam

Do :

- Kulit teraba hangat

- Pasien tampak

mengigil

Ds :

- Keluarga pasien

mengerti dan bersedia

memberikan kompres

hangat

Do :

Tanda tanda vital

- TD : 110/60 mmhg

- N: 100 x/menit

- S : 36,9 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri terasa

Do :

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

94

14 november

2018

14.00

14 november

2018

18.00

14 november

2018

22.00

5.4 Memberitahu pasien untuk

membatasi pengunjung

1.2 mengintruksikan tentang

tekhnik relaksasi nafas dalam

1.3 memonitor TTV

5.5 Mempertahankan teknik

asepsis pada pasien beresiko

5.6 Melakukan perawatan luka

2.2 kolaborasi dalam pemberian

analgetik

1.3 memonitor tanda tanda vital

Tanda tanda vital

- TD : 110/70 mmhg

- N: 100 x/menit

- S : 37,6 ‘C

- RR : 19 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri tapi sudah

berkurang sedikit

Do :

- Tampak luka tiga titik

tidak merembes

Tanda tanda vital

- TD : 110/70 mmhg

- N: 98 x/menit

- S : 37,9 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

masih nyeri

- Skala nyeri 4

Do :

- Pasien tampak

meringis tetapi sudah

lebih tenang dari

sebelumnya

Ds : -

Do :

- TD : 110/60 mmhg

- N: 100 x/menit

- S : 36,9 ‘C

- RR : 20 x/menit

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

95

15 november

2018

06.00

15 november

2018

07:00

15 November

2018

10.00

1.4 berkolaborasi dalam

pemberian analgetik

3.2 Mengintruksikan tentang

tekhnik relaksasi nafas dalam

3.3 Memonitor TTV

3.4 Berkolaborasi dalam

pemberian analgetik

Ds :

- Pasien mengatakan

nyeri berkurang

- Skala nyeri 3

Do :

- Pasien tampak rileks

Ds : -

Do : Tanda tanda vital

- TD : 110/60 mmhg

- N: 100 x/menit

- S : 36,9 ‘C

- RR : 20 x/menit

Ds :

- Pasien mengatakan

nyeri sudah tidak ada

lagi

Do :

- Pasien tampak tenang

Berdasarkan tabel 3.9 Implementasi tindakan keperawatan dilakukan

untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada klien sesuai dengan

perencanaan intervensi keperawatan masing-masing diagnosa keperawatan yang

telah disusun. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien 2 dilakukan selama 4

hari perawatan yaitu dari tanggal 12 November 2018 sampai tanggal 15

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

96

November 2018. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan secara

komperehensif dan terus menerus selama 24 jam masa perawatan.

e. Evaluasi

Tabel 4.0 Evaluasi asuhan keperawatan Klien 1 dengan Pre dan Post Operasi

Cholelithiasis di Flamboyan B RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

J

Hari Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Pasien 1 Pre operasi

Senin 7

April 2019

Nyeri akut b.d.

agen pencedera

fisiologis

(Inflamasi)

S:

1) P : Pasien mengatakan nyeri masih terasa pada

bagian perut

Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : klien mengatakan nyeri di bagian perut kanan

S : Pasien mengatakan skala nyeri 4

T : Pasien mengatakan nyeri dirasa hilang timbul

O:

1) Sesekali pasien tampak meringis dan gelisah akibat

nyeri

2) TTV:

TD : 140/90 mmHg

N : 100 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.0 c

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

1.5 lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi , karakteristik , durasi, frekuensi,

kualitas dan factor prepitasi

1.6 ajarkan tentang teknik non farmakologis

1.7 monitor TTV

1.8 kolaborasi dalam pemberian antibiotic

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

97

Hari Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Pasien 1 Post operasi

Jum’at 12

April 2019

Jum’at 12

April 2019

Nyeri akut

berhubungan

dengan agen

pencedera fisik (

tindakan invasive)

Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan

dengan nyeri

S:

1) Pasien mengatakan nyeri berkurang

2) Pasien mengatakan mampu mengontrol

nyeri

3) Pasien mengatakan kondisi mulai

membaik

O:

1) Pasien tambak membaik dan tidak lemas

TTV:

TD : 140/90 mmHg

N : 100 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.0 c

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

2.1 lakukan pengukuran nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi nyeri ,

karakteristik, durasi , frekuensi .

1.5 monitor TTV

1.6 kolaborasi pemberian antibiotic

S:

1) Pasien mengatakan nyeri masih terasa

2) Pasien mengatakan kelemahan fisik

menurun

3) Pasien mengatakan dapat bergerak dan

berpindah tempat tetapi secara berhati

hati

O:

1) Keadaan pasien terlihat membaik

2) Pasien terlihat tidak lemas lagi

TTV:

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

98

E

Evaluasi keperawatan pada psaien 1. Pada klien 1 saat melakukan

evaluasi tindakan setiap diagnosa keperawatan Pre operasi, diagnosa nyeri akut

Jum’at 12

April 2018

Resiko infeksi

berhubungan

dengan prosedur

invasive

TD : 140/90 mmHg

N : 100 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.0 c

A:

Masalah teratasi sebagian

P :

Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji kemampuan mobilisasi klien

2.2 Edukasi kepada klien untuk tetap mobilisasi

semampunya semisal miring kiri kanan

2.3 Kolaborasi obat dengan dokter

S:

a. Pasien mengatakan nyeri berkurang

b. Pasien mengatakan merasa lebih baik

O:

a. Luka pasien terlihat bersih

b. Tidak ada tanda tanda infeksi pada luka

operasi

TTV:

TD : 135/88 mmHg

N : 97 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.0 c

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

3.1 monitor tanda dan gejala infeksi sitemik

dan local

3.2 inspeksi kulit dan mukosa terhadap

kemerahan

3.3 cuci tangan setiap sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan

3.4 pertahankan teknik asepsis pada pasien

beresiko

3.5 lakukan perawatan luka

3.6 berikan terapi antibiotic

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

99

sebagian teratasi pada tanggal 7 April 2019. Dan untuk diagnose keperawatan post

operasi nyeri akut sebagian teratasi pada tanggal 12 April 2019, Gangguan

mobilitas fisik pada tanggal 12 April 2019, Resiko infeksi teratasi sebagian pada

tanggal 12 April 2019.

Tabel 4.1 Evaluasi asuhan keperawatan Pasien 2 pre dan post Cholelithiasis di Ruang Flamboyan

E RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo Tahun 2018

Hari Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Pasien 2 Pre operasi

12 november

2018

Nyeri akut b.d.

agen pencedera

fisiologis

S:

a. pasien mengtakan nyeri perut bagian

kanan atas

b. nyeri datang tiba tiba seperti tertusuk

tusuk didaerah kanan atas dengan skala

nyeri 5, nyeri hilang timbul

c. pasien mengatakan paham dan mengerti

tentang tekhnik dan manfaat relaksasi

nafas dalam

d. pasien mengatakan maish nyeri dengan

skala nyeri 5

O:

a. Klien tampak meringis dan gelisah

TTV:

TD : 110/60 mmHg

N : 96 x/menit

R : 21 x/menit

S : 36.6 c

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

2.3 monitor tanda tanda vital

2.4 Berkolaborasi dalam pemberian

Analgetik

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

100

12 November

2018

Ansietas b.d

kekhawatiran

mengalami

kegagalan

S:

a. Pasien mengatakan merasa takut dan

cemas dengan status kesehatannya, serta

khawatir mengalami kegagalan saat

operasi

b. Pasien mengatakan mengerti tentang

prosedur yang akan dilalui nya dan

apayang akan dirasakan selama prosedur

c. Pasien mengatakan pada saat cemas

muncul, dai melakukan teknik relaksasi

nafas dalam dan pasien merasakan lebih

nyaman dan tenang

O:

a. Pasien tampak gelisah

b. [asien tampak sedikit lebih tenang

setelah diberikan penjelasan

c. Pasien tampak lebih nyaman dan tenang

ketika di damping oleh keluarganya

d. Pasien tampak lebih rileks

A:

Masalah teratasi

P:

Hentikan intervensi

Hari Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Pasien 2 Post operasi

15 november

2018

Nyeri akut b.d.

agen pencedera

fisik

S:

a. Pasien mengatakan nyeri berkurang

b. Skala nyeri 3

O:

a. Pasien tampak rileks

TTV:

TD : 120/80 mmHg

N : 90 x/menit

R : 21 x/menit

S : 38.1 c

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Lanjutkan intervensi

3.4 memonitor TTV

3.5 Berkolaborasi dalam pemberian analgetik

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

101

Pada tabel 4.1 setelah melakukan pelaksanaan tindakan keperawatan pada

pasien 2. Pada pasien 2 saat melakukan evaluasi tindakan setiap diagnosa

keperawatan, pada diagnose pre operasi diagnosa nyeri akut masalah belum

teratasi pada tanggal 12 november 2018, masalah ansietas dapat teratasi pada

tanggal 12 november 2018. Pada diagnose post operasi nyeri akut masalah teratasi

15 November

2018

15 november

2018

Hipertermia b.d

respon trauma

Resiko infeksi b.d

tindakan invasif

S:

a. Pasien mengatakan akan mengompre

lagi

O:

a. Kulit pasien teraba hangat

TTV:

TD : 110/70 mmHg

N : 98 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.6 c

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

4.1 Observasi TTV

S:

a. Pasien mengatakan nyeri berkurang

O:

a. Tidak terdapat tanda tanda infeksi

TTV:

TD : 110/70 mmHg

N : 98 x/menit

R : 21 x/menit

S : 37.6 c

A:

Masalah teratasi

P:

Hentikan intervensi

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

102

sebagian pada tanggal 15 november 2018, hipertermia masalah tertasi sebagian

pada tanggal 15 november 2018, resiko infeksi masalah teratasi pada tanggal 15

november 2018

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini, peneliti membahas tentang review asuhan

keperawatan pada 2 pasien Pre dan Post Cholelithiasis dengan menemukan

berbagai kesenjangan sesuai dengan konsep-konsep teori yang ada. Asuhan

keperawatan di laksanakan selama 4 hari pada pasien 1 dari tanggal 8 April

sampai 12 April 2019 di ruang Flamboyan B di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan. Sedangkan pada pasien 2 asuhan keperawatan dilaksanakan selama 4

hari mulai dari tanggal 12 november 2018 sampai 15 November 2018 diruang

Flamboyan E RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Berikut ini akan

diuraikan pelaksanaan Asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post

operatif Cholelithiasis di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan sesuai

tiap fase dalam proses keperawatan yang meliputi: pengkajian, menegakkan

diagnosa keperawatan, membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pada pengkajian pasien 1 dan 2 dimana pengkajian ini difokuskan pada

asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post Cholelithiasis. Pengkajian

pada pasien 1 umur 40 tahun dilakukan pada tanggal 8 April 2019 dan pada

pasien 2 umur 18 tahun dilakukan pada tanggal 12 November 2018. Hasil dari

pengkajian sebagai berikut:

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

103

Berdasarkan dari hasil pengkajian pada pasien 1 dengan diagnosa medis

Cholelithiasis dan pasien 2 dengan diagnosa medis Cholelithiasis. Pada kedua

pasien memiliki keluhan yang sama dengan teori seperti nyeri pada daerah

kanan perut secara tiba-tiba atau disebut juga kolik bilier

Berdasarkan teori yang ada menurut (Nanda, 2020). nyeri dan kolik bilier,

ikterus, perubahan warna urin dan feses dan defisiensi vitamin. Pada pasien

yang mengalami nyeri dan kolik bilier disebabkan karena adanya obstruksi

pada duktus sistikus yang tersumbat oleh batu empedu sehingga terjadi

distensi dan menimbulkan infeksi merupakan gejala yang akan timbul pada

pasien Cholelithiasis.

Menurut peneliti bahwa nyeri yang dirasakan pada pasien 1 dan 2

merupakan tanda dan gejala dari Cholelithiasis yang terjadi karena adanya

Obstruksi pada duktus sistikus yang tersumbat oleh batu empedu dan

menimbulkan infeksi sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Pada riwayat penyakit sekarang ditemukan data pasien 1 pada tanggal 8

April 2019 Pasien mengatakan merasa nyeri pada bagian perut sudah

seminggu lebih dan berfikir bahwa itu penyakit magh, pasien di bawa ke IRD

pada pukul 14:00 wita dan dinyatakan mempunyai penyakit batu empedu,

pasien langsung dibawa keruang rawat inap Flamboyan B untuk menjalani

perawatan lanjutan, pasien merasakan nyeri yang hilang timbul dengan skala 4

disertai dengan gelisah.

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

104

Sedangkan data pasien 2, Pasien masuk pada tanggal 11 November 2018

dengan keluhan nyeri bagian perut kanan atas mulai 2 minggu yang lalu, nyeri

datang timbul seperti tertusuk tusuk pada bagian abdomen kanan atas dengan

skala 5 ditambahi dengan adanya mual tetapi tidak muntah gelisah dan susah

tidur serta sulit bergerak. Data dari pengkajian data psikososial pada klien 1

dan klien 2, ekspresi ke dua klien pada penyakitnya yaitu tampak tegang dan

gelisah.

Berdasarkan teori menurut (Nanda, 2020). Ada dua tipe utama batu

empedu yaitu batu yang terutama tersusun dari pigmen dan tersusun dari

kolesterol. Batu pigmen, akan terbentuk bila pigmen yang terkonjugasi dalam

empedu mengalami presipitasi atau pengendapan, sehingga terjadi batu.

Risiko terbentuknya batu semacam ini semakin besar pada pasien serosis,

hemolysis dan infeksi percabangan bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan

hanya dikeluarkan dengan jalan operasi. Batu kolesterol, merupakan unsur

normal pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya

bergantung pada asam empedu dan lesitin (fosfo lipid) dalam empedu. Pada

pasien yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan sintesis

asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati, mengakibatkan

supersaturasi getah empedu oleh kolesterol dan keluar dari getah empedu

mengendap membentuk batu. Getah empedu yang jenuh oleh kolesterol

merupakan predisposisi untuk timbulnya batu empedu yang berperan sebagai

iritan yang menyebabkan peradangan dalam kandung empedu

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

105

Pada pasien 1dan 2 diagnosa medisnya adalah Cholelithiasis. Jadi menurut

peneliti pada pasien 1 dan 2 sama sama memiliki Cholelithiasis yang

disebabkan oleh pengendapan batu kolesterol di dalam kandung empedu,

faktor ini didukung nya pemeriksaan laboratorium pada jumlah kolesterol

yang tinggi di miliki kedua pasien.

Dalam beberapa data dalam pengkajian terdapat kesenjangan pada

pengambilan data pasien 1 dalam pemeriksaan psikososial yang tidak

seharusnya membahas ekspresi pasien terhadap penyakit nya. Karena,

pemeriksaan psikososial mengacu pada pola komunikasi pasien terhadap

orang lain.

Pada pemeriksaan fisik. Keadaan umum pasien didapatkan pada pasien 1

yaitu kesadaran umum sedang, terpasang infus ditangan kanan dan sakit

sedang. Sedangkan pada pasien 2 dengan kesadaran umum sedang.

Menurut (Noor, 2017) keadaan umum yaitu baik atau buruknya yang

dicatat adalah tanda-tanda seperti kesadaran klien (apatis, sopor, koma,

komposmentis) dan kesakitan (keadaan penyakit yaitu akut, kronik, ringan,

sedang, berat).

Menurut peneliti terdapat kesenjangan antara pengkajian yang dilakukan

oleh peneliti dengan teori yang ada, dimana pemeriksan fisik bagian keadaan

umum pada kedua pasien hanya menjelaskan kesakitan yang dialami klien.

Sedangkan pada teori baik atau buruknya yang dicatat dalam keadaan umum

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

106

adalah kesadaran klien (apatis, sopor, koma, komposmentis) dan kesakitan

(keadaan penyakit yaitu akut, kronik, ringan, sedang, berat).

Pada pemeriksaan tanda tanda vital didapatkan pada pasien 1 dengan

tekanan darah 140/88 mmhg, Nadi 111 x/menit, Suhu 370C, Respirasi 24

x/menit dan MAP 222,67 mmhg . dan pada pasien 2 didapatkan tanda tanda

vital dengan tekanan darah 110/60 mmhg, Nadi 96 x/menit, Respirasi

19x/menit, Suhu 37.6 oC.

Menurut peneliti terdapat kesenjangan pada pemeriksaan tanda tanda vital

pada pasien dimana tidak dilakukan nya pemeriksaan MAP pada pasien 2

sedangkan pada pasien 1 dilakukan pemeriksaan MAP pada tanda tanda vital.

Menurut teori (Potter & Perry, 2005). Mean Arterial Pressure adalah

tekanan arteri rata rata selama satu siklus denyutan jantung yang didapatkan

dari pengukuran tekanan darah systole dan tekanan darah diastole. Pada

perhitungan MAP akan didapatkan gambaran penting dalam tekanan darah

yaitu tekanan sistolik adalah tekanan maksimal ketika darah dipompakan dari

ventrikel kiri, batas normal dari tekanan sistolik adalah 100-140 mmhg,

tekanan diastolic adalah tekanan darah pada saat relaksasi, batas normal dari

tekanan diastolic adalah 60-80 mmhg. Tekanan diastolik menggambarkan

tahanan pembuluh darah yang harus dicapai jantung.

Pada pemeriksaan fisik kenyamanan nyeri pada kedua pasien dilakukan

pengkajian nyeri dengan PQRST dimana didapatkan pada pasien 1

mengatakan nyeri pada bagian perut seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

107

4 dan nyeri yang dirasakan hilang timbul. Sedangkan pada pasien 2 dilakukan

pengkajian kenyamanan nyeri dengan PQRST dimana didapatkan pada pasien

2 mengatakan nyeri pada bagian perut kanan atas rasa seperti tertusuk tusuk

pada skala nyeri 5 dengan nyeri hilang timbul

Pada pengkajian status fungsional/aktivitas dan mobilisasi Barthel indeks,

Dimana pada pasien 1 bisa miring kanan dan miring kiri secara berlahan dan

bisa duduk dengan bantuan dan total score barthel indeks 16 (ketergantungan

sedang). Sedangkan pada pasien 2 mengatakan sulit bergerak karena menahan

nyeri dan total score barthel indeks 13 (ketergantungan sedang).

Pada pemeriksaan mata didapatkan perbedaan pada pasien 1 dan 2 dimana

pada pasien 2 didapatkan data sclera ikterik dan tidak terjadi pada pasien 1.

Berdasarkan teori yang ada menurut (Nanda, 2020). nyeri dan kolik bilier,

ikterus, perubahan warna urin dan feses dan defisiensi vitamin merupakan

gejala yang akan timbul pada pasien Cholelithiasis.

Pada pengkajian bagian telinga, data yang didapatkan oleh peneliti

terhadap kedua pasien kurang lengkap, dimana peneliti pada pasien 1 dan 2

hanya melakukan pengkajian pada telinga dibagian kanalis telinga . Pada

pasien 1 dan pasien 2 sama-sama tidak dilakukan pemeriksaan tes weber, tes

rinne, dan tes swbach.

Pada pengkajan bagian pemeriksaan thorak : sistem pernafasan, data yang

didapatkan oleh peneliti terhadap pasien 1 dan 2 kurang lengkap. Karena

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

108

penulis tidak mencantumkan pada kedua pasien keluhan sesak ataupun nyeri

saat bernafas

Pada pengkajian pemeriksaan system pencernaan dan status nutrisi data

yang didapatkan oleh peneliti terhadap pasien 1 dan 2 kurang lengkap.

Dimana peneliti pada pasien 1 dan 2 tidak menghitung IMT ( Indeks Masa

Tubuh) pada pasien. Dan pada pasien 1 tidak menjelaskan pola BAB dan

konsistensi BAB yang terjadi pada pasien.

Pada pemeriksaaan fisik abdomen pada pasien 1 dilakukan Inspeksi dan

bentuk abdomen datar, tidak ada bayangan vena, tidak ada lesi dan ada

benjolan atau massa, tidak ada luka bekas operasi. Lalu, melakukan Auskultasi

didengarkan bising usus 7x/menit. Selanjutnya Palpasi Terdapat nyeri tekan,

terdapat benjolan, tidak ada pembesaran hepar dan ginjal. Lalu melakukan

Perkusi, tidak ada asites. Sedangkan pada pasien 2 dilakukan inspeksi dan

bentuk abdomen datar, tidak terdapat bayangan vena, tidak ada lesi dan tidak

ada benjolan atau massa, lalu melakukan Auskultasi didengarkan bising usus

8x/menit. Selanjutnya Palpasi terdapat nyeri tekan pada area epigastrium,

tidak ada benjolan atau massa, tidak ada luka operasi. Lalu lakukan perkusi,

tidak ada asites.

Menurut peneliti terdapat kesenjangan pada pengkajian abdomen dimana

pada saat didapatkan data nyeri tekan pada palpasi kedua pasien yang kurang

lengkap karena tidak menyertakan kuadran dan regio.

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

109

Pada pengkajian bagian sistem persyarafan, pengkajian yang dilakukan

oleh peneliti terhadap pasien 1 kurang 1engkap. Dimana peneliti tidak

melakukan pengkajian reflek fisiologis (achiles, bisep, trisep dan

brankioradialis) terhadap pasien 1.

Pada pengkajian personal hygiene pasien 2 Pemeliharaan badan pasien

mengatakan mandi dirumah sehari 2x sedangkan pasien dirumah sakit

mengatakn seka 1x sehari, untuk pemeliharaan gigi dan mulut dirumah pasien

mengatakan sikat gigi 2x sehari sedangkan dirumah sakit pasien mengatakan

sikat gigi 2x sehari dan pemeliharan kuku pasien mengatakan memotong kuku

bila panjang. Sedangkan data pada pasien 1 kurang lengkap karna tidak

dijelaskan pola personal hyginene pasien dirumah sakit atau pun dirumah

pasien.

Pemeriksaan laboratorium menurut penulis kurang lengkap karna tidak

disediakan nilai normal untuk hasil laboratorium karna dengan itu akan

memudahkan pembaca mengetahui kondisi pasien pada pemeriksaan

penunjang.

Hasil pemeriksaan USG pasien 1 pada 7 april 2019 terdapat batu empedu,

sedangkan hasil USG pasien 2 pada tanggal 03 Oktober 2018 dinyatakan

Cholelithiasis dengan cholecysitis.

Berdasarkan teori yang ada menurut (Nurarif Huda, 2015) .Mengkaji

tentang keadaan abdomen dan kantung empedu. Biasanya pada penyakit

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

110

kantung empedu dapat terlihat dan teraba oleh tangan karena terjadi

pembengkakan pada kandung empedu

Jadi menurut peneliti pada saat pemeriksaan fisik abdomen terdapat

perbedaan dimana pasien 1 saat dilakukan palpasi terdapat nyeri tekan serta

terdapat suatu benjolan. Sedangkan pada pasien 2 saat dilakukan palpasi

terdapat nyeri tekan pada area epigastrium, tidak ada terdapat benjolan atau

massa.

Menurut peneliti untuk kelebihan pada pengambilan data sesuai pada pola

dasar datang nya penyakit yang difokuskan dalam penambilan data pada hasil

anamnese dan difokuskan pada pemeriksaan fisik dan kenyamanan nyeri

bagian abdomen yang mengalami kelainan atau tidak, serta untuk kekurangan

nya sendiri ada beberapa data hasil pengkajian yang belum terlalu lengkap

guna untuk menunjang hasil diagnose yang lebih maksimal

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis

keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,

keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan

(PPNI, 2017).

Menurut (Nurarif, Amin Huda & Kusuma, 2016) dengan menggunakan

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

111

2017) ada 6 diagnosa keperawatan pre operasi dan 3 diagnosa keperawatan

post operasi. pada pasien Cholelithiasis yang sering ditegakkan pada pre

operasi Cholelithiasis yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera

fisiologis (inflamasi), Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,

Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit, Defisit nutrisi berhubungan

dengan ketidakmampuan mencerna makanan, Resiko ketidakseimbangan

cairan dibuktikan dengan obstruksi intestinal, Resiko syok (Hipovolemik)

dibuktikan dengan kekurangan volume. Dan diagnose post operasi

Cholelithiasis yang sering ditegakkan yaitu Nyeri akut berhubungan dengan

agen pencedera fisik (Prosedur operasi), Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan nyeri, Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur

invasive.

a. Diagnosa Pre Operatif

Diagnosa keperawatan pada kedua pasien yang sesuai dengan teori

antara lain:

1) Nyeri akut

Diagnosa yang sama dengan teori dan ditemukan pada

kedua pasien yang pertama adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi). Pada saat

pengkajian data subjektif didapatkan kedua pasien mengalami

nyeri pada area perut kanan atas, data objektif didapatkan kedua

pasien tampak meringis menahan sakit.

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

112

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional

yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,

dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan

hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Kriteria

mayornya yang dapat ditemukan berupa data objektif meliputi

tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit

tidur sementara data subjektif yang dapat ditemukan pada tanda

mayor adalah mengeluh nyeri. Sedangkan kriteria minornya yang

dapat ditemukan berupa data objektif meliputi tekanan darah

meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah dan proses.

Nyeri dan kolik bilier, ikterus, perubahan warna urin dan

feses dan defisiensi vitamin. Pada pasien yang mengalami nyeri

dan kolik bilier disebabkan karena adanya obstruksi pada duktus

sistikus yang tersumbat oleh batu empedu sehingga terjadi

distensi dan menimbulkan infeksi merupakan gejala yang akan

timbul pada pasien Pre Cholelithiasis.

Pada pasien 1, diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen pencedera fisiologis, menurut peneliti tanda mayor yang

didapatkan sudah memenuhi validasi penegakan diagnosis pada

SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), dimana tanda

mayor yang didapatkan pada pasien 1 yaitu :

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

113

(a) Data subjektif :

Pasien mengeluh mengatakan nyeri pada bagian perut kanan

(b) Data Objektifnya :

Pasien tampak meringis, dan denyut nadi meningkat

Menurut peneliti pada analisa data dimana data yang masih

kurang lengkap karena tidak adanya data subjektif yang

menjelaskan pengkajian nyeri secara PQRST dengan jelas dan

data objektif tidak dijelaskan atau dimasukan hasil Inspeksi,

palpasi, auskultasi, perkusi bahwa pasien mengalami nyeri

tekan saat pemeriksaan fisik abdomen, tidak dimasukan juga

hasil USG yang akan mendukung data objektif tersebut.

Pada pasien 2, diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen pencedera fisiologis, menurut peneliti tanda mayor yang

didapatkan sudah memenuhi validasi penegakan diagnosis

pada SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia),

dimana tanda mayor yang didapatkan pada pasien 2 yaitu :

(a) Data subjektif :

Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut kanan atas

(b) Data Objektifnya :

Pasien tampak meringis dan gelisah

Menurut peneliti pada analisa data pasien 2 dimana data

masih kurang lengkap karena tidak adanya data subjektif yang

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

114

menjelaskan nyeri dengan PQRST dengan jelas tidak adanya

region dan kuadran yang jelas pada analisa data pasien 2.

Sedangkan pada data objektif tidak dijhelaskan pemeriksaan fisik

pasien pada daerah nyeri pasien di abdomen yang meliputi hasil

Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi. Dan tidak dimasukan nya

hasil USG pasien guna mendukung data Objektif pada diagnose.

Diagnosa keperawatan pada kedua pasien yang berbeda antara lain:

1) Ansietas

Diagnose keperawatan yang berbeda dengan teori adalah

Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami

kegagalan. Pada saat melakukan pengkajian data subjektif

didapatkan data pasien menunjukan kecemasan pada pasien ke 2,

sedangkan tidak didapatkan data kecemasan yang dialami pasien

1.

Ansietas atau kecemasan adalah reaksi dasar jangka pendek

terhadap sebuah situasi. Namun, rasa takut dapat menjadi

gangguan mental jika respons rasa takut tidak bersifat jangka

pendek dan berlanjut, bahkan jika tidak ada alasan untuk

perasaan itu. Ini bisa disebut gangguan kecemasan atau

ketakutan. Individu yang memiliki ansietas / gangguan

kecemasan dapat merasa khawatir yang tampaknya tidak penting

dan menganggap situasi lebih buruk daripada yang sebenarnya.

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

115

Kecemasan terjadi dalam gejala mental dan fisik dan dapat

mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan mengubah

situasi biasa menjadi tantangan yang menantang.

Pada pasien 2, diagnose Ansietas berhubungan dengan

kekhawatiran mengalami kegagalan., menurut peneliti tanda

mayor yang didapatkan sudah memenuhi validasi penegakan

diagnosis pada SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan

Indonesia), dimana tanda mayor yang didapatkan pada pasien 1

yaitu :

(c) Data subjektif :

Pasien merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang

dihadapi

(d) Data Objektifnya :

Pasien tampak gelisah dan tegang

Menurut peneliti pada analisa data pasien 2 dimana data

masih kurang lengkap karna dari gejala mayor yang dialami

pasien belum mencapai 80% dari standart SDKI (Standar

Diagnosa Keperawatan Indonesia) dikarenakan kurang nya

pengkajian pada analisa data pada pasien 2.

Diagnosa keperawatan pada kedua pasien pre operatif yang bisa

ditegakan lagi antara lain:

1). Diagnose keperawataan pada pasien 1

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

116

(a) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Menurut analisa yang dikaji oleh penulis didapatkan data

hasil pengkajian bahwa pasien nyeri dalam skala 4 dan dalam

skala aktifitas mobilitas fisik pasien dengan skor 16 yaitu

ketergantungan sedang

Menurut teori (Nurarif & Kusuma, 2016). Ketika batu

terdorong ke duktus sistikus akan terjadi distensi pada

kandung empedu akan terjadi gesekan empedu dengan

dinding abdomen lalu mnyebabkan nyeri pada kuadran kanan

atas, dan membuat pergerakan tubuh terbatas yang

menyebabkan gangguan mobilitas fisik

(b) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi

Menurut analisa data yang dikaji oleh penulis didapatkan data

pada riwayat kesehatan pasien yang mengira penyakit yang

dia rasakan adalah penyakit magh dengan itu pasien

menunjukan persepsi keliru terhadap masalah penyakit

(c) Resiko perfusi cerebral tidak efektif berhubungan dengan

hipertensi

Menurut analisa data pada pengkajian pada pasien

mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan

Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

117

didukung dengan analisa data objektif diketahui tekanan

darah pada pasien adalah 140/88 mmhg

Pada komplikasi yang di timbulkan dari peyakit hipertensi

menurut (Trianto,2014). bahwa komplikasi berupa stroke dan

serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik

apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami

hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah-

daerah yang diperdarahi berkurang.

Resiko perkusi serebral tidak efektif adalah dimana pasien

beresiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak.

Dimana faktor resiko nya adalah penurunan kinerja ventrikel

kiri, asterosklerosis aorta, diseksi arteri, fibrilasi atrium,

tumor otak, stenosis karotis, miksoma atrium, aneurisma

serebri, koagulopati, dilatasi kardiomiopati, embolisme,

cedera kepala, hipertensi dan infark miokard akut (PPNI,

2017)

(d) Resiko jatuh dibuktikan dengan kekuatan otot menurun

Menurut analisa data pada pengkajian resiko jatuh pasien

dihitung dengan skala morse dengan score 40 (beresiko

sedang).

Risiko jatuh adalah berisiko mengalami kerusakan fisik dan

gangguan akibat terjatuh. Batasan karakteristiknya meliputi

Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

118

usia ≥ 65 tahun (pada dewasa) atau ≤ 2 tahun (pada anak),

riwayat jatuh, anggota gerak bawah prosthesis (buatan),

penggunaan alat bantu berjalan, penurunan tingkat kesadaran,

perubahan fungsi kognitif, lingkungan tidak aman (mis. licin,

gelap, lingkungan asing), kondisi pasca operasi, hipotensi

ortostatik, perubahan kadar glukosa darah, anemia, kekuatan

otot menurun, gangguan pendengaran, gangguan

keseimbangan, gangguan penglihatan (mis. glaucoma,

katarak, ablasio retina, neuritis optikus), neuropati dan efek

agen farmakologis (mis. sedasi, alcohol, anastesi umum)

(PPNI, 2017)

(e) Resiko distress spiritual

Menurut peneliti analisa yang dikaji oleh penulis terdapat

masalah pada pengkajian spiritual dimana pasien mengalami

perubahan dalam ritual agama yaitu pada pasien yang

beribadah jarang saat dirumah sakit

Resiko distress spiritual adalah dimana pasien mengalami

gangguan keyakinan atau isitem nilai pada individu atau

kelompok berupa kekuatan, harapan dan makna hidup.

Batasan karakterisitik meliputi perubahan hidup, perubahan

lingkungan, bencana alam, sakit kronis, sakit fisik,

penyalahgunaan zat, kecemasan, perubahan dalam ritual

Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

119

agama, perubahan dalam praktik spiritual, konflik spiritual,

depresi, ketidakmampuan memaafkan, kehilangan, harga diri

rendah, hubungan buruk, konflik rasial, berpisah dengan

system pendukung, stress (PPNI, 2017).

(f) Resiko perfusi perifer tidak efektif

Menurut peneliti analisa data pengkajian terdapat masalah

pada pasien yang mengatakan memiliki riwayat penyakit

hipertensi dan didapatkan data objektif tekanan darah pasien

140/88 mmhg

Resiko perfusi perifer tidak efektif adalah dimana pasien

mengalami penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang

dapat mengganggu metabolism tubuh. Dengan karakteristik

hiperglikemia, gaya hidup kurang gerak, hipertensi, merokok,

prosedur endovascular, trauma, kurang terpapar informasi

tentang faktor pemberat (PPNI, 2017).

2). Diagnosa keperawatan pada pasien 2

(a) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Menurut analisa yang dikaji oleh penulis didapatkan data

hasil pengkajian bahwa pasien mengatakan kesulitan

bergerak karna menahan nyeri, pasien mengalami

ketergantungan ringan dalam skala aktifitas mobiltas fisik

dengan skor 13.

Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

120

Menurut teori (Nurarif & Kusuma, 2016). Ketika batu

terdorong ke duktus sistikus akan terjadi distensi pada

kandung empedu akan terjadi gesekan empedu dengan

dinding abdomen lalu mnyebabkan nyeri pada kuadran kanan

atas, dan membuat pergerakan tubuh terbatas yang

menyebabkan gangguan mobilitas fisik

(b) Gangguan pola tidur

Menurut analisa data yang dikaji oleh penulis didapatkan

data hasil pengkajian bahwa pasien mengatakan keluhan

kesulitan tidur dikarenakan nyeri yang ia rasa

(c) Defisit perawatan diri

Menurut data hasil pengkajian pasien mengatakan untuk

kebiasaan dirumah pasien mandi 2x sehari sedangkan saat

dirumah sakit pasien diseka 1x sehari. Dalam perhitungan

skala aktifitas mobilitas fisik pasien mengalami

ketergantungan ringan.

(d) Resiko defisit nutrisi

Menurut data pengkajian pasien mengatakan pada riwayat

penyakit bahwa pasien mengalami rasa mual tapi tidak

muntah.

Menurut teori (Kusuma & Nurarif). Terjadi rasa mual atau

muntah dikarenakan proses inflamasi yang menekan saraf

Page 139: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

121

parasimpatis dan terjadinya penurunan peristaltik di usus

yang menyebabkan makanan tertahan dilambung dan

menimbulkan rasa mual dan muntah.

(e) Resiko jatuh dibuktikan dengan kekuatan otot menurun

Menurut analisa data pada pengkajian resiko jatuh pasien

dihitung dengan skala morse dengan score 40 (beresiko

sedang)

Risiko jatuh adalah berisiko mengalami kerusakan fisik dan

gangguan akibat terjatuh. Batasan karakteristiknya meliputi

usia ≥ 65 tahun (pada dewasa) atau ≤ 2 tahun (pada anak),

riwayat jatuh, anggota gerak bawah prosthesis (buatan),

penggunaan alat bantu berjalan, penurunan tingkat kesadaran,

perubahan fungsi kognitif, lingkungan tidak aman (mis. licin,

gelap, lingkungan asing), kondisi pasca operasi, hipotensi

ortostatik, perubahan kadar glukosa darah, anemia, kekuatan

otot menurun, gangguan pendengaran, gangguan

keseimbangan, gangguan penglihatan (mis. glaucoma,

katarak, ablasio retina, neuritis optikus), neuropati dan efek

agen farmakologis (mis. sedasi, alcohol, anastesi umum)

(PPNI, 2017)

(g) Resiko distress spiritual

Page 140: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

122

Menurut peneliti analisa yang dikaji oleh penulis terdapat

masalah pada pengkajian spiritual dimana pasien mengalami

perubahan dalam ritual agama yaitu pada pasien yang

beribadah jarang saat dirumah sakit

Resiko distress spiritual adalah dimana pasien mengalami

gangguan keyakinan atau isitem nilai pada individu atau

kelompok berupa kekuatan, harapan dan makna hidup.

Batasan karakterisitik meliputi perubahan hidup, perubahan

lingkungan, bencana alam, sakit kronis, sakit fisik,

penyalahgunaan zat, kecemasan, perubahan dalam ritual

agama, perubahan dalam praktik spiritual, konflik spiritual,

depresi, ketidakmampuan memaafkan, kehilangan, harga diri

rendah, hubungan buruk, konflik rasial, berpisah dengan

system pendukung, stress (PPNI, 2017).

b. Post operatif

Diagnosa keperawatan post operatif pada kedua pasien yang sesuai

dengan teori antara lain:

1) Nyeri akut

Diagnosa yang sama dengan teori dan ditemukan pada

kedua pasien yang pertama adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisiologis (Prosedur operasi). Pada saat

pengkajian data subjektif didapatkan kedua pasien sama – sama

Page 141: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

123

mengatakan nyeri pada area operasi. Data objektif didapatkan

data pada kedua pasien yaitu skala nyeri, ekspresi wajah tampak

meringis menahan sakit.

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional

yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,

dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan

hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Kriteria

mayornya yang dapat ditemukan berupa data objektif meliputi

tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit

tidur sementara data subjektif yang dapat ditemukan pada tanda

mayor adalah mengeluh nyeri. Sedangkan kriteria minornya yang

dapat ditemukan berupa data objektif meliputi tekanan darah

meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah dan proses.

Pada pasien 1, diagnose nyeri akut berhubungan dengan

agen pencedera fisiologis. menurut peneliti tanda mayor yang

didapatkan dari diagnosis SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan

Indonesia), dimana tanda mayor yang didapatkan pada pasien 1

yaitu :

(a) Data subjektif :

Pasien mengeluh nyeri

(b) Data Objektifnya :

Pasien tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat

Page 142: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

124

Menurut peneliti terdapat kesenjangan pada diagnose nyeri

dikarenakan pada pengkajian nyeri analisa data subjektif tidak

lengkap karena tidak ada pengkajian nyeri PQRST dan tidak

adanya kuadran serta regio pada nyeri yang ditunjukan pasien.

Dan analisa data objektif tidak dimasukan nya data tampak luka

operasi seperti apa.

Pada pasien 2, diagnose nyeri akut berhubungan dengan

agen pencedera fisiologis. menurut peneliti tanda mayor yang

didapatkan dari diagnosis SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan

Indonesia), dimana tanda mayor yang didapatkan pada pasien 2

yaitu :

(a) Data subjektif :

Pasien mengeluh nyeri

(b) Data Objektifnya :

Pasien tampak meringis, gelisah, sulit tidur

Menurut peneliti terdapat kesenjangan pada diagnose nyeri

dikarenakan pada pengkajian nyeri analisa data subjektif tidak

lengkap karena tidak ada pengkajian nyeri PQRST dan tidak

adanya kuadran serta regio pada nyeri yang ditunjukan pasien.

Dan analisa data objektif tidak dimasukan nya data tampak luka

operasi seperti apa.

Page 143: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

125

2) Resiko infeksi

Diagnosa yang sama dengan teori dan ditemukan pada

kedua pasien selanjutnya adalah resiko infeksi dibuktikan dengan

efek prosedur invasive. Pada saat dilakukan pengkajian

ditemukan data objektif pada kedua pasien yaitu terdapat luka

hasil operasi dibagian perut.

Resiko infeksi adalah berisiko nya mengalami peningkatan

terserang organisme patogenik.

Pada pasien 1, Diagnosa resiko infeksi menurut peneliti

tanda faktor yang didapatkan dari diagnosis SDKI (Standar

Diagnosa Keperawatan Indonesia), yaitu dari faktor resiko

adalah efek prosedur invasive, dan untuk kondisi klinis terkait

adalah tindakan invasive

Menurut peneliti terdapat kekurangan data yang kurang

lengkap pada analisa data yang mendukung diagnose resiko

infeksi. Pada data objektif tidak dijelaskan seperti apa kriteria

luka operasi dan tidak dilakukan pengkajian tanda tanda infeksi

mencakup rubor (kemerahan), kalor (panas), Dolor (rasa sakit),

dan tumor (pembengkakan), fungsio laesa (perubahan fungsi

jaringan).

Pada pasien 2, Diagnosa resiko infeksi menurut peneliti

tanda faktor yang didapatkan dari diagnosis SDKI (Standar

Page 144: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

126

Diagnosa Keperawatan Indonesia), yaitu dari faktor resiko

adalah efek prosedur invasive, dan untuk kondisi klinis terkait

adalah tindakan invasive

Menurut peneliti terdapat kekurangan data yang kurang

lengkap pada analisa data yang mendukung diagnose resiko

infeksi. Pada data objektif tidak dijelaskan seperti apa kriteria

luka operasi dan tidak dilakukan pengkajian tanda tanda infeksi

mencakup rubor (kemerahan), kalor (panas), Dolor (rasa sakit),

dan tumor (pembengkakan), fungsio laesa (perubahan fungsi

jaringan). Untuk mengetahui bahwa pasien terjadi infeksi atau

tidak dikarenakan terdapat data tanda tanda vital suhu pasien

meningkat hipertermi.

Diagnosa keperawatan post operatif pada kedua pasien berbeda

antara lain:

1) Gangguan mobilitas fisik

Diagnose keperawatan yang berbeda antara pasien 1 dan 2

adalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

Pada saat melakukan pengkajian didapatkan data subjektif pada

pasien 1 dengan pasien mengatakan jika kesulitan bergerak

dikarenakan nyeri luka sehabis operasi terasa sakit jika bergerak.

data gangguan mobilitas fisik tidak didapatkan pada pasien 2

Page 145: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

127

Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam

gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri.

Kriteria mayornya yang dapat dilihat dari data objektifnya

meliputi kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun

dan data subjektifnya mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas.

Sedangkan kriteria minornya data subjektifnya meliputi nyeri

saat bergerak dan data objektifnya meliputi sendi kaku, gerakan

terbatas, fisik lemah (PPNI, 2017).

Berdasarkan teori yang ada menurut (Nurarif, Amin Huda

& Kusuma, 2016) menyatakan bahwa patofisiologi pada pasien

cholelithiasis setelah dilakukan nya operasi pengangkatan batu

empedu menyebabkan gangguan pada keterbatasan nya anggota

gerak tubuh karena nyeri saat bergerak sehingga mobilitas fisik

terganggu.

Pada pasien 1, diagnose Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan nyeri, menurut peneliti tanda mayor yang

didapatkan belum memenuhi validasi penegakan diagnosis pada

SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), dimana tanda

mayor yang didapatkan pada pasien 1 yaitu :

(e) Data subjektif :

Pasien mengeluh sulit menggerakan extremitas

Page 146: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

128

Menurut peneliti pengkajian analisa data masih kurang

karena penulis tidak menjelaskan tentang kekuatan otot pasien

yang menurun dan bentuk dari luka operasi tersebut sehingga

membuat pasien sulit bergerak.

2) Hipertermi

Diagnosa keperawatan yang berbeda antara pasien 1 dan 2

selanjutnya adalah hipertermi berhubungan dengan respon

trauma. Pada saat dilakukan pengkajian pada pasien 2 setelah

dilakukan tindakan operasi didapatkan data subjektif pasien

mengaatakan kedinginan dengan data objektif suhu pada pasien

38,1 celcius, dimana data ini tidak didapatkan pada pasien 1.

Hipertermia adalah peningkatan suhu inti tubuh manusia

yang biasanya terjadi karena infeksi. Hipertermia juga dapat

didefinisikan sebagai suhu tubuh yang terlalu panas atau tinggi.

Umumnya, manusia akan mengeluarkan keringat untuk

menurunkan suhu tubuh

Pada pasien 2, diagnose hipertermia berhubungan dengan

respon trauma, menurut peneliti tanda mayor yang didapatkan

sudah memenuhi validasi penegakan diagnosis pada SDKI

(Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), dimana tanda mayor

yang didapatkan pada pasien 1 yaitu :

(f) Data subjektif :

Page 147: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

129

Tidak tersedia

(g) Data Objektifnya :

Suhu tubuh diatas normal

Diagnosa keperawatan pada kedua pasien post operatif yang bisa

ditegakan lagi antara lain:

1). Diagnose keperawataan pada pasien 1

(a) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

Menurut peneliti pada pengkajian pasien terdapat nyeri

pasien yang meningkat karena luka operasi yang

menyebabkan pasien juga mengalami moiblitas fisik yang

berkurang dan menyebabkan kesulitan bergerak.

Defisit perawatan diri adalah ketika pasien tidak mampu

melakukan atau emnyelesaikan aktivitas perawatan diri.

Dimana penyebab bisa dikarenakan gangguan

musculoskeletal, gangguan neuromuskuler, kelemahan,

gangguan psikologis atau psikotik dan penurunan motivasi

(PPNI, 2017)

(b) Resiko jatuh

Menurut peneliti pada pengkajian pasien terdapat

mengalami gangguan mobilitas fisik yang disebabkan oleh

nyeri operasi sehingga pasien akan mengalami penuruan

extremitas gerak yang membahayakan pasien.

Page 148: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

130

Risiko jatuh adalah berisiko mengalami kerusakan fisik dan

gangguan akibat terjatuh. Batasan karakteristiknya meliputi

usia ≥ 65 tahun (pada dewasa) atau ≤ 2 tahun (pada anak),

riwayat jatuh, anggota gerak bawah prosthesis (buatan),

penggunaan alat bantu berjalan, penurunan tingkat kesadaran,

perubahan fungsi kognitif, lingkungan tidak aman (mis. licin,

gelap, lingkungan asing), kondisi pasca operasi, hipotensi

ortostatik, perubahan kadar glukosa darah, anemia, kekuatan

otot menurun, gangguan pendengaran, gangguan

keseimbangan, gangguan penglihatan (mis. glaucoma,

katarak, ablasio retina, neuritis optikus), neuropati dan efek

agen farmakologis (mis. sedasi, alcohol, anastesi umum)

(PPNI, 2017).

2). Diagnose keperawataan pada pasien 2

(a) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

Menurut peneliti pada pengkajian pasien terdapat nyeri

pasien yang meningkat karena luka operasi yang

menyebabkan pasien juga mengalami moiblitas fisik yang

berkurang dan menyebabkan kesulitan bergerak.

Defisit perawatan diri adalah ketika pasien tidak mampu

melakukan atau emnyelesaikan aktivitas perawatan diri.

Dimana penyebab bisa dikarenakan gangguan

Page 149: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

131

musculoskeletal, gangguan neuromuskuler, kelemahan,

gangguan psikologis atau psikotik dan penurunan motivasi

(PPNI, 2017)

(b) Resiko jatuh

Menurut peneliti pada pengkajian pasien terdapat

mengalami gangguan mobilitas fisik yang disebabkan oleh

nyeri operasi sehingga pasien akan mengalami penuruan

extremitas gerak yang membahayakan pasien.

Risiko jatuh adalah berisiko mengalami kerusakan fisik dan

gangguan akibat terjatuh. Batasan karakteristiknya meliputi

usia ≥ 65 tahun (pada dewasa) atau ≤ 2 tahun (pada anak),

riwayat jatuh, anggota gerak bawah prosthesis (buatan),

penggunaan alat bantu berjalan, penurunan tingkat kesadaran,

perubahan fungsi kognitif, lingkungan tidak aman (mis. licin,

gelap, lingkungan asing), kondisi pasca operasi, hipotensi

ortostatik, perubahan kadar glukosa darah, anemia, kekuatan

otot menurun, gangguan pendengaran, gangguan

keseimbangan, gangguan penglihatan (mis. glaucoma,

katarak, ablasio retina, neuritis optikus), neuropati dan efek

agen farmakologis (mis. sedasi, alcohol, anastesi umum)

(PPNI, 2017).

Page 150: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

132

Diagnosa keperawatan yang ditegakkan dari hasil pengkajian pada kedua

pasien saat pre operasi terdapat 1 diagnosa yang sama dan 1 diagnosa yang

berbeda antara pasien 1 dan 2. Dan diagnose pasien saat post operasi terdapat

2 diagnosa yang sama antara pasien 1 dan 2 dan 1 diagnosa yang berbeda

antara pasien 1 dan 2. Didapatkan hasil diagnose pada pasien 1 terdapat ada 4

diagnosa yang yang sama dengan teori pre dan post sedangkan pada pasien 2

terdapat 3 diagnosa yang sama dengan teori pre dan post cholelithiasis.

Diagnosa yang ditegakkan pada kedua pasien hanya empat dan 3 diagnosa

yang sama dengan teori sedangkan pada teori terdapat sepuluh diagnosa,

berarti terdapat kesenjangan antara teori dan actual, itu terjadi karena tidak

selalu masalah yang ditegakkan sesuai dengan teori, dan masalah yang

ditegakkan kembali lagi dari kondisi pasien atau adanya komplikasi penyerta

pada diagnosa medis yang ada pada pasien tersebut.

Menurut peneliti kelebihan dalam pengambilan diagnose karna sudah

sesuai dengan standart SDKI ( Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)

terdapat data mayor minor . serta untuk kekurangan nya sendiri dalam

penentuan diagnosa ada beberapa diagnose lagi yang bisa diangkat diantara

nya pada pasien 1 ada 8 diagnosa pre dan post sedangkan pada pasien 2 ada 8

diagnosa yang lagi yang bisa diangkat pada pre dan post Cholelithiasis dan

kurang nya pengkajian yang lebih dalam dan lengkap untuk menentukan lebih

banyak diagnose pada pasien pre dan post operatif Cholelithiasis

Page 151: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

133

3. Perencanaan

Intervensi keperawatan atau perencanaan keperawatan adalah perumusan

tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada

pasien/klien berdasarkan analisa pengkajian agar masalah kesehatan dan

keperawatan pasien dapat diatasi (Nurarif, Amin Huda & Kusuma, 2016).

Tahap ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan, perencanaan

tindakan keperawatan pada pasien 1 dan pasien 2 disusun setelah semua data

yang terkumpul selesai dianalisis dan diprioritaskan. Langkah-langkah dalam

perencanaan keperawatan ini terdiri dari: menegakkan diagnosa keperawatan,

menentukan sasaran dan tujuan, menentukan kriteria dan evaluasi, menyusun

intervensi dan tindakan keperawatan.

a. Pre Operatif

1) Nyeri akut

Pada diagnose keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisiologis (inflamasi) pada pasien 1 peneliti mencantumkan

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang

ditentukan rasa nyeri pada pasien menurun dengan kriteria hasil pasien

tidak mengeluh nyeri, mampu mengenali nyeri, melaporkan bahwa

nyeri berkurang, mampu mengontrol nyeri (Nurarif, Amin Huda &

Kusuma, 2016)

Sedangkan pada pasien 2 peneliti mencantumkan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan rasa

Page 152: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

134

nyeri pada pasien mampu mengontrol nyeri ( tau penyebab nyeri,

mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi

nyeri ), melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri,

Mampu mengenali nyeri (skala , intensitas , frekuensi dan tanda

nyeri ).

Intervensi tindakan nyeri akut yang telah disusun oleh pada pasien

1 dan pasien 2 :

a) Pasien 1 : lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik , durasi, frekuensi, kualitas dan factor

prepitasi, ajarkan tentang teknik non farmakologis, monitor TTV,

kolaborasi dalam pemberian antibiotic

b) Pasien 2 : lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik , durasi, frekuensi, kualitas dan factor

prepitasi, ajarkan tentang teknik non farmakologis, monitor TTV,

kolaborasi dalam pemberian antibiotic

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan.

tindakan nyeri akut yang telah disusun pada pasien 1 dan 2 belum

sesuai dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yaitu

meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi. Adapun

kekurangan lagi dari penerapan intervensi tindakan nyeri akut yang

telah disusun pada pasien 1 dan 2 yaitu dimana penerapan serta

Page 153: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

135

penulisan kriteria hasil belum sesuai dengan Standar Luaran

Keperawatan Indonesia (SLKI).

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose nyeri akut dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun,

kriteria hasil : keluhan nyeri menurun, meringis menurun, sikap

protektif menurun, gelisah menurun, kesulitan tidur menurun,

frekuensi nadi membaik, pola nafas membaik, dan tekanan darah

membaik, pasien dapat beristirahat dengan nyaman dengan intervensi

Manajemen nyeri (I.08238) 1.Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri,

durasi, frekuensi, intensitas nyeri, 2. Identifikasi skala nyeri,

3.Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri, 4.

Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis:

akupuntur,terapi musik hopnosis, biofeedback, teknik imajinasi

terbimbing,kompres hangat/dingin), 5. Kontrol lingkungan yang

memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan),

6. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri, 7. Ajarkan teknik non

farmakologis untuk mengurangi nyeri, 8. Kolaborasi pemberian

analgetik, jika perlu.

Page 154: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

136

2) Ansietas

Pada diagnose ansietas berhubungan dengan kekhawatiran

mengalami kegagalan pada pasien 2 peneliti telah mencantumkan

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang

ditentukan diharapkan perasan cemas dan tidak nyaman bisa diatasi

dengan kriteria hasil pasien mampu mengidentifikasidan

mengungkapkan gejala cemas, mengidentifikasi,mengungkapkan

gejala cemas, vital sign dalam batas normal.

Intervensi tindakan Ansietas yang telah disusun pada pasien 2 :

a) Pasien 2 : identifikasi tingkat kecemasan, jelaskan semua

prosedur dan apa yang dirasakan, dorong keluarga untuk

menemani pasien, instruksikan pasien menggunakan teknik

relaksasi

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan.

tindakan ansietas yang telah disusun pada pasien 2 belum sesuai

dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yaitu

meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi. Adapun

kekurangan lagi dari penerapan intervensi tindakan ansietas yang telah

disusun pada pasien 2 yaitu dimana penerapan serta penulisan kriteria

hasil belum sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia

(SLKI).

Page 155: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

137

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose ansietas dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat ansietas menurun,

kriteria hasil : verbalisasi kebingungan menurun, verbalisasi khawatir

akibat kondisi yang dihadapi menurun, prilaku gelisah menurun,

prilaku tegang menurun, konsentrasi membaik, pola tidur membaik,

pasien dapat beristirahat dengan nyaman dengan intervensi Reduksi

ansietas: 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah 2.identifikasi

kemampuan mengambil keputusan 3.monitor tanda tanda ansietas

(verbal dan non verbal) 4.ciptakan suasana terapeutik untuk

menumbuhkan kepercayaan 5.temani pasien untuk mengurangi cemas

6.pahami situasi yang membuat ansietas 7.dengarkan dengan penuh

perhatian 8.gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

9.diskusikan perencanaan realitis tentang peristiwa yang akan datang

10.jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami

11.infomasikan secara factual mengenai diagnosisdan pengobatan

12.latih teknik relaksasi 13.kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika

perlu

b. Post operatif

1) Nyeri akut

Page 156: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

138

Pada diagnose keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisik pada pasien 1 peneliti mencantumkan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan rasa

nyeri pada pasien menurun dengan kriteria hasil pasien tidak mengeluh

nyeri, mampu mengenali nyeri, melaporkan bahwa nyeri berkurang,

mampu mengontrol nyeri (Nurarif, Amin Huda & Kusuma, 2016)

Sedangkan pada pasien 2 peneliti mencantumkan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan rasa

nyeri pada pasien mampu mengontrol nyeri ( tau penyebab nyeri,

mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi

nyeri ), melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri,

Mampu mengenali nyeri (skala , intensitas , frekuensi dan tanda

nyeri ).

Intervensi tindakan nyeri akut yang telah disusun pada pasien 1 dan

pasien 2 :

a) Pasien 1 : lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik , durasi, frekuensi, kualitas dan factor

prepitasi, ajarkan tentang teknik non farmakologis, monitor TTV,

kolaborasi dalam pemberian antibiotic

b) Pasien 2 : lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi , karakteristik , durasi, frekuensi, kualitas dan factor

Page 157: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

139

prepitasi, ajarkan tentang teknik non farmakologis, monitor TTV,

kolaborasi dalam pemberian antibiotic

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan. tindakan

nyeri akut yang telah disusun pada pasien 1 dan pasien 2 belum sesuai

dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yaitu

meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi. Dan pada

penerapan dan penulisan kriteria hasil pada pasien 1 dan 2 belum

sesuai dengan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia).

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose nyeri akut dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun,

kriteria hasil : keluhan nyeri menurun, meringis menurun, sikap

protektif menurun, gelisah menurun, kesulitan tidur menurun,

frekuensi nadi membaik, pola nafas membaik, dan tekanan darah

membaik, pasien dapat beristirahat dengan nyaman dengan intervensi

Manajemen nyeri : 1.Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi,

frekuensi, intensitas nyeri, 2. Identifikasi skala nyeri, 3.Identifikasi

factor yang memperberat dan memperingan nyeri, 4. Berikan terapi

non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis: akupuntur,terapi

musik hopnosis, biofeedback, teknik imajinasi terbimbing,kompres

hangat/dingin), 5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

Page 158: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

140

(mis: suhu ruangan, pencahayaan,kebisingan), 6. Anjurkan memonitor

nyeri secara mandiri, 7. Ajarkan teknik non farmakologis untuk

mengurangi nyeri, 8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

2) Resiko infeksi

Pada diagnose resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur

invasive pada pasien 1 peneliti mencantumkan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan

diharapkan pasien terhindar dari infeksi dengan kriteria hasil : pasien

bebas dari tanda dan gejala infeksi, jumlah leukosit dalam batas

normal, menunjukan prilaku hidup sehat, menunjukan kemampuan

untuk mencegah

Pada diagnose resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur

invasive pada pasien 2 peneliti mencantumkan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan

diharapkan pasien terhindar dari infeksi dengan kriteria hasil : pasien

bebas dari tanda dan gejala infeksi, jumlah leukosit dalam batas

normal, menunjukan prilaku hidup sehat, menunjukan kemampuan

untuk mencegah

Intervensi tindakan resiko infeksiyang telah disusun pada pasien 1

dan 2 :

a) Pasien 1 : monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan local,

inspeksi kulit dan mukosa terhadap kemerahan, cuci tangan setiap

Page 159: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

141

sebelum dan sesudah tindakan keperawatan, beritau pasien untuk

batasi pengunjung, pertahankan teknik asepsis pada pasien

beresiko, lakukan perawatan luka, berikan terapi antibiotic

b) Pasien 2 : monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan local,

inspeksi kulit dan mukosa terhadap kemerahan, cuci tangan setiap

sebelum dan sesudah tindakan keperawatan, beritau pasien untuk

batasi pengunjung, pertahankan teknik asepsis pada pasien

beresiko, lakukan perawatan luka, berikan terapi antibiotic.

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan.

tindakan resiko infeksi yang telah disusun pada pasien 1 dan pasien 2

belum sesuai dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) yaitu meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan

kolaborasi. Dan pada penerapan dan penulisan kriteria hasil pada

pasien 1 dan 2 belum sesuai dengan SLKI (Standar Luaran

Keperawatan Indonesia).

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose resiko infeksi dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat infeksi menurun,

kriteria hasil : demam menurun, kemerahan menurun, nyeri menurun,

bengkak menurun, kadar sel darah putih membaik, kebersihan tangan

meningkat, kebersihan badan meningkat. Pasien dapat beristirahat

Page 160: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

142

dengan nyaman melalui intervensi pencegahan infeksi : 1.monitor

tanda dan gejala infeksi local dan sistemik 2.batasi jumlah pengunjung

3.berikan perawatan kulit pada area edema 4.cuci tangan sebelum dan

sesudah kontak dengan pasien dan lignkungan pasien 5.pertahankan

teknikaseptik pada pasien beresiko tinggi 6.jelaskan tanda dan gejala

infeksi 7.ajarkan cara mencuci tanagn dengan benar 8.ajarkan etika

batuk 9.ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi

10.anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 11.anjurkan meningkatkan

asupan cairan 12.kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu.

3) Gangguan mobilitas fisik

Pada diagnose gangguan mobilitas fisik dihubungkan dengan nyeri

pada pasien 1 peneliti mencantumkan tujuan setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan diharapkan

pasien dengan mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil:

Pergerakan ekstremitas meningkat, kekuatan otot meningkat, rentang

gerak (ROM) meningkat, kelemahan fisik menurun

Intervensi tindakan resiko infeksiyang telah disusun pada pasien 1 :

a) Pasien 1 : Kaji kemampuan mobilisasi klien, latih ROM pasif ,

posisikan kaki lebih tinggi dari jantung, edukasi kepada klien

untuk tetap mobilisasi semampunya semisal miring kiri kanan,

kolaborasi obat dengan dokter

Page 161: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

143

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan.

tindakan Gangguan mobilitas fisik yang telah disusun pada klien 1

belum sesuai dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) yaitu meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan

kolaborasi. Adapun kekurangan lagi dari penerapan intervensi tindakan

gangguan mobilitas fisik yang telah disusun pada pasien 1 yaitu

dimana penerapan serta penulisan kriteria hasil belum sesuai dengan

Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose Gangguan mobilitas fisik dengan

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat

mobilitas fisik meningkat, kriteria hasil : pergerakan extremitas

meningkat, kekuatan otot meningkat, rentang gerak meningkat, nyeri

menurun, kecemasan menurun, gerakan terbatan menurun, kelemahan

fisik menurun. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman melalui

intervensi dukungan mobilisasi : 1.Identifikasi adanya nyeri atau

keluhan fisik lainnya 2.Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi

3.Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai

ambulasi 4.Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

5.Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu 6.Fasilitasi melakukan

mobilisasi fisik 7.Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam

Page 162: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

144

meningkatkan ambulasi 8.Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

9.Anjurkan melakukan ambulasi dini 10.Ajarkan ambulasi sederhana

yang harus dilakukan

4) Hipertermia

Pada diagnose Hipertermia berhubungan dengan respon trauma pada

pasien 2 peneliti mencantumkan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperaawatan selama waktu yang ditentukan diharapkan suhu tubuh

pasien dapat kembali normal dengan kriteria hasil : suhu tubuh dalam

rentang normal, nadi dan respirasi normal, tidak ada perubahan warna

kulit dan tidak ada pusing

Intervensi tindakan resiko infeksiyang telah disusun pada pasien 2 :

a) Pasien 2 : monitor TTV, instruksikan pada keluarga untuk kompres

pasien, kolaborasi dalam pemberian antipiretik, kolaborasi

pemberian cairan intravena, rencanakan monitoring TTV secara

kontinyu

Menurut peneliti penerapan intervensi memiliki kekurangan.

tindakan Hipertermi yang telah disusun pada dan klien 2 belum sesuai

dengan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yaitu

meliputi observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi. Adapun

kekurangan lagi dari penerapan intervensi tindakan Hipertermia yang

telah disusun pada pasien 2 yaitu dimana penerapan serta penulisan

Page 163: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

145

kriteria hasil belum sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan

Indonesia (SLKI).

Sedangkan menurut SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dan SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang

penulis gunakan untuk diagnose Hipertermi dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan termoregulasi membaik

dengan kriteria hasil : Mengigil menurun, kulit merah menurun,

akrasianosis menurun, pucat menurun, piloereksi menurun, kejang

meurun, suhu tubuh membaik, suhu kulit membaik, kadar glukosa

darah membaik, pengisian kapiler membaik, ventilasi membaik,

tekanan darah membaik. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman

melalui intervensi manajemen hipertermia : 1.Identifikasi penyebab

hipertermia 2.Monitor suhu tubuh 3.Monitor kadar elektrolit 4.Monitor

haluan urine 5.Monitor komplikasi akibat hipertermia 6.Sediakan

lingkunga yang dingin 7.Basahi dan kipasi permukaan tubuh

8.Berikan cairan oral 9.Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika

terjadi hyperhidrosis 10.Hindari pemberian antipiretik dan aspirin

11.Berikan oksigen 12.Anjurkan tirah baring 13.Kolaborasi pemberian

cairan dan elektrolit intravena

4. Pelaksanaan

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dan

rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. OIeh karena

Page 164: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

146

itu, jika intenvensi keperawatan yang telah dibuat dalam perencanaan

dilaksanakan atau diaplikasikan pada pasien, maka tindakan tersebut disebut

implementasi keperawatan (Setiadi, 2019)

Tahap implementasi di mulai setelah rencana tindakan di susun dan di

tujukan pada rencana strategi untuk membantu mencapai tujuan yang di

harapkan. Oleh sebab itu, rencana tindakan yang spesifik di laksanakan untuk

memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. Tujuan

dari implementasi adalah membantu dalam mencapai tujuan yang telah di

tetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping (Setiadi, 2019).

Implementasi pada pasien 1 dilakukan oleh peneliti dari tanggal 8 April

2019 sampai 12 April 2019. Pada hari pertama pasien masih berada di ruang

rawat inap Flamboyan B sebelum dilakukan nya operasi melakukan

pengkajian ke pasien saat pukul 15.00 wita. Pada hari pertama sebelum pasien

dilakukan tindakan operasi peneliti mengajarkan tehnik non farmakologi yaitu

tehnik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Pasien tampak sedikit lebih

tenang setelah melakukan tehnik nafas dalam.

Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik yang dilakukan untuk menekan

nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks

cerebri sebagai pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat mengurangi

nyeri selama nyeri timbul. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat

relaksasi adalah pasien harus dalam keadaan nyaman, pikiran pasien harus

Page 165: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

147

tenang dan lingkungan yang tenang. Suasana yang rileks dapat meningkatkan

hormon endorphin yang berfungsi menghambat transmisi impuls nyeri

sepanjang saraf sensoris dari nosiseptor saraf perifer ke kornu dorsalis

kemudian ke thalamus, serebri, dan akhirnya berdampak pada menurunnya

persepsi nyeri (Maliya, 2016).

Pada hari kedua 10 april 2019 pada pukul 07.30 melakukan pengukuran

nyeri post operasi pasien mengatakan nyeri pada luka operasi dalam skala 5.

pukul 10.00 wita melakukan pelaksanaan perawatan luka operasi, mencuci

tangan sebelum dan sesudah tindakan untuk mengurangi resiko terjadinya

penyebaran pathogen. Membatasi datangnya pengunjung untuk mencegah

penyebaran kuman

Menurut teori (Zakhary, 2017) Perawatan luka operasi penting dilakukan

untuk mencegah infeksi dan komplikasi pascaoperasi lainnya. Perawatan yang

dimaksud termasuk mengganti perban, menjaga luka operasi tetap kering,

serta mencegah jahitan operasi robek karena aktivitas tertentu. Selain

mencegah infeksi dan komplikasi lain akibat operasi, memahami cara

perawatan luka operasi yang benar juga diperlukan untuk memaksimalkan

hasil operasi. Hal ini karena hasil operasi tidak hanya ditentukan oleh

keberhasilan tindakan operasi saja, namun juga oleh perawatan luka setelah

operasi

Pada hari ke tiga pada tanggal 11 April 2019 pada pukul 07.30 melakukan

pengukuran nyeri pada pasien dan dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda

Page 166: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

148

tanda vital. Pada pukul 10.00 melakukan perawatan luka untuk mempercepat

penyembuhan luka dan membrikan terapi antibiotic untuk mempercepat

proses penyembuhan luka.

Pada hari ke 4 pada tanggal 12 april 2019 pada pukul 08.45 mengkaji

mobilisasi pasien serta melakukan pengkajian nyeri, memonitor tanda dan

gejala infeksi. Pada pukul 10.00 wita melakukan perawatan luka dan

pemberian terapi antibiotic untuk mempercepat proses penyembuhan pada

luka operasi

Implementasi pada pasien 2 dilakukan dari tanggal 12 November 2018

sampai 15 November 2018, hari pertama dilakukan pengkajian terhadap

pasien dan megajarkan terapi non farmakologi yaitu tehnik nafas dalam.

Pasien tampak sedikit lebih tenang setelah melakukan tehnik nafas dalam dan

dilanjutkan pukul 18.00 melakukan pemberian analgetik untuk mengurangi

nyeri

Implementasi pada tanggal 13 november 2018 pada pukul 08.00

melakukan pemeriksaan tanda tanda vital dilanjutkan pada pukul 09.00

dengan mengidentifikasi tingkat kecemasan dengan menjelaskan semua

prosedur apa yang akan dirasakan selama operasi.

Kecemasan adalah reaksi dasar jangka pendek terhadap sebuah situasi.

Meski demikian, kecemasan dapat menjadi gangguan mental jika reaksi

kecemasan tidak bersifat jangka pendek dan berkelanjutan, bahkan merasa

cemas ketika tidak ada penyebab perasaan tersebut. Ini dapat disebut

Page 167: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

149

gangguan kecemasan ataupun ansietas. Individu yang memiliki ansietas /

gangguan kecemasan dapat merasa tidak dapat berhenti mengkhawatirkan hal-

hal yang sepertinya tidak penting dan menganggap sebuah situasi lebih buruk

daripada keadaan sebenarnya. Ansietas tampak pada gejala mental dan fisik

dan dapat mengganggu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari

mereka, mengubah situasi biasa menjadi tantangan yang membebankan.

Gangguan kecemasan memiliki sejumlah varian, tetapi semuanya mampu

mengganggu kemampuan individu untuk melakukan hal-hal biasa dan

menjalani kehidupan sehari-hari.

Implementasi pada tanggal 14 November 2018 pada pukul 07.00

melakukan tindakan mengintruksikan teknik relaksasi nafas dalam .Teknik

relaksasi nafas dalam adalah teknik yang dilakukan untuk menekan nyeri pada

thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks cerebri sebagai

pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat mengurangi nyeri selama nyeri

timbul. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat relaksasi adalah pasien

harus dalam keadaan nyaman, pikiran pasien harus tenang dan lingkungan

yang tenang. Suasana yang rileks dapat meningkatkan hormon endorphin yang

berfungsi menghambat transmisi impuls nyeri sepanjang saraf sensoris dari

nosiseptor saraf perifer ke kornu dorsalis kemudian ke thalamus, serebri, dan

akhirnya berdampak pada menurunnya persepsi nyeri (Maliya, 2016).

Dilanjutkan pada pukul 14.00 melakukan perawatan luka

Page 168: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

150

Implementasi tanggal 15 November 2018 melakukan tindakan pemberian

analgetik untuk mempercepat proses penyembuhan, dilanjutkan pemeriksaan

tanda tanda vital dan pengintruksian dalam tekhnik nafas dalam.

Menurut peneliti implementasi yang sudah dilakukan pada kedua pasien,

penulis hanya kebanyakan melakukan mengulang ulang tindakan yang sama

saja dikarenakan perencanaan yamg kurang lengkap pada setiap diagnose yang

menyebabkan tindkan kepada pasien kurang maksimal dan data yang kurang

lengkap dimana tidak dicantumkan tanggal ataupun hari pasien masuk dan

keluar dari tindakan operasi. dan juga belum sesuai standart SIKI (Standart

Intervensi Keperawatan Indonesia) yang didasarkan pada Observasi,

Terapeutik, Edukasi dan kolaborasi. Terdapat juga kesenjangan dimana

pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis sebelum nya tidak sepenuhnya

dilakukan diantara nya pada pasien 1 pada tindakan post operasi diagnose

Gangguan mobilitas fisik penulis tidak melakukan implementasi melatih ROM

pasif, posisikan kaki pasien lebih tinggi dari jantung, edukasi kepada pasien

untuk tetap mobilisasi semampunya semisal miring kiri kanan, kolaborasi obat

dengan dokter. Dan pada pasien 2 pada tindakan post operatif pada diagnose

Hipertermi penulis tidak melakukan implementasi kolaborasi pemberian

cairan intravena dan merencanakan monitoring TTV secara kontinyu. Lalu

pada diagnose resiko infeksi penulis tidak melakukan implementasi monitor

tanda dan gejala infeksi sitemik dan local, inspeksi kulit dan mukosa terhadap

kemerahan, cuci tanagn setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.

Page 169: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

151

5. Evaluasi keperawatan

a. Pre operatif

Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada pasien 1 pre operatif terdapat 1

diagnosa nyeri akut dengan hasil masalah belum teratasi dengan evaluasi

pasien masih mengatakan nyeri pada bagian perut hilang timbul seperti

tertusuk tusuk dalam skala nyeri 4.

Hasil evaluasi ynag dilakukan peneliti pada pasien 2 pre operatif

terdapat 2 diagnosa keperawatan. Diagnose pertama Nyeri akut dengan

evaluasi pasien masih mengatakan nyeri pada perut kanan atas, nyeri datang

tiba tiba seperti tertusuk tusuk dalam skala nyeri 5, pasien terlihat tampak

meringis, diagnose dinyatakan pada nyeri akut masalah belum teratasi.

Diagnosa kedua ansietas dengan evaluasi pasien mengatakan pada saat cemas

datang pasien melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam dam pasien merasa

lebih nyaman dan tenang, pasien tampak lebih nyaman dan rileks,diagnose

dinyatakan pada ansietas masalah teratasi dan hentikan intervensi.

b. Post operatif

Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada pasien 1 post operatif terdapat

3 diagnosa keperawatan. Pada diagnose pertama nyeri akut hasil evaluasi

pasien mengatakan neyri berkurang dan pasien dapat mengontrol nyeri,

kondisi pasien terlihat mulai membaik, diagnose dinyatakan pada nyeri akut

masalah teratasi sebagian. Pada diagnose kedua gangguan mobilitas fisik hasil

evaluasi pasien mengatakan kelemahan fisik menurun dan pasien dapat

Page 170: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

152

berpindah tempat sendiri dengan perlahan lahan, keadaan pasien terlihat

tampak tidak lemas lagi, pada diagnose gangguan mobilitas fisik dinyatakan

masalah teratasi sebagian lalu lanjutkan intervensi. Pada diagnose ketiga

resiko infeksi hasil evaluasi dengan luka operasi pasien tampak bersih dan

tidak ada tanda tanda infeksi pada luka operasi, diagnosa resiko infeksi

dinyatakan masalah teratasi sebagian dan dilanjutkan intervensi

Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada pasien 2 post operatif terdapat

3 diagnosa keperawatan. Pada diagnose pertama nyeri akut hasil evaluasi

pasien mengatakan nyeri pada luka operasi berkurang dengan turun menjadi

skala 3, pasien tampak rileks, pada diagnose nyeri akut dinyatakan masalah

teratasi sebagian dan dilanjutkan intervensi. Pada diagnose kedua hipertermia

dengan hasil evaluasi pasien mengatakan akan mengompres lagi karna dari

data objektif kulit pasien masih teraba hangat, pada diagnose hipertermia

dinyatakan masalah teratasi sebagian dan dilanjutkakan intervensi.

Dilanjutkan pada diagnose ketiga yaitu resiko infeksi dengan hasil evaluasi

pasien mnegatakan nyeri berkurang dan tidak ada terdapat tanda tanda infeksi.

Pada diagnose keperawatan resiko infeksi dinyatakan maslaah teratasi dan

hentikan intervensi.

Page 171: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

153

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada

pasien 1 dan pasien 2 pada pasien pre dan post Cholleithiasis di Ruangan

Flamboyan B dan E di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Kalimantan Timur

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pada pengkajian pasien 1 dan 2 dimana pengkajian ini difokuskan

pada asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post Cholelithiasis.

Pengkajian pada pasien 1 umur 40 tahun dilakukan pada tanggal 8 April

2019 dan pada pasien 2 umur 18 tahun dilakukan pada tanggal 12

November 2018. Berdasarkan dari hasil pengkajian pada pasien 1 dengan

diagnosa medis Cholelithiasis dan pasien 2 dengan diagnosa medis

Cholelithiasis. Pada kedua pasien memiliki keluhan yang sama dengan

teori seperti nyeri pada daerah kanan perut secara tiba-tiba atau disebut

juga kolik bilier. Terdapat perbedaan pada pre operatif dimana pasien 2

mengalami kecemasan dimana data tersebut tidak didapat pada pasien 1.

Pada hasil pengkajian analisa data pada pasien post operatif terdapat juga

masalah keperawatan yang sama pada kedua pasien dalam timbulnya

maslaah keperawatan.

Page 172: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

154

2. Diagnosa keperawatan

Menurut teori yang dikemukakan peneliti pada bab sebelumnya

diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada pasien pre operatif

sebanyak 6 diagnosa dan pada post operatif sebanyak 3 diagnosa. Namun

pada pasien 1 peneliti hanya menemukan 1 diagnosa pre operatif yang

sama dengan teori dan 3 diagnosa post operatif yang sama dengan teori

bab sebelumnya. Sedangkan pada pasien 2 peneliti hanya menemukan 1

diagnosa pre operatif yang sama dengan teori dan 2 diagnosa post operatif

yang sama dengan teori.

3. Perencanaan

Perencanaan yang digunakan dalam kasus pada kedua pasien

dirumuskan berdasarkan prioritas masalah dengan teori yang ada,

Intervensi setiap diagnosa dapat sesuai dengan kebutuhan pasien dan

memperhatikan kondisi pasien serta kesanggupan keluarga dalam

kejasama. Intervensi yang dilakukan oleh peneliti seperti melakukan

perawatan luka, monitor keadaan luka, melakukan identifikasi lokasi.

Karakteristik, durasi, dan kuantitas nyeriserta identifikasi skala nyeri.

4. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada kasus ini dilaksanakan sesuai dengan

intervensi yang sudah di buat, sesuai dengan kebutuhan kedua pasien

dengan pre dan post Cholelithiasis.

5. Evaluasi Keperawatan

Page 173: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

155

Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan

keperawatan yang di berikan. Evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada

pasien 1 selama 4 hari dan pada pasien 2 selama 5 hari perawatan oleh

peneliti dan dibuat dalam bentuk SOAP. Respon pasien dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan baik, pasien cukup kooperatif dalam pelaksanaan

setiap tindakan keperawatan. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

pada pasien 1 dan 2 menunjukan bahwa masalah yang dialami pada kedua

pasien banyak yang belum teratasi.

B. Saran

1. Bagi peneliti

Dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien pre

dan post Cholelithiasis yang diberikan dapat tepat, peneliti selanjutnya

harus benar-benar menguasai konsep tentang Cholelithiasis itu sendiri,

terutama pada faktor etiologi, anatomi fisiologi dan patofisiologi tentang

Cholelithiasis, selain itu peneliti juga harus melakukan pengkajian dengan

tepat dan komperhensif agar asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai

dengan masalah yang ditemukan pada pasien serta tidak ada masalah yang

luput dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Dalam

penegakan diagnose diharapkan peneliti juga harus teliti dalam

mengangkat dan merumuskan diagnose keperawatan yang ada pada pasien

agar masalah keperawatan yang muncul pada pasien dapat teratasi dan

mendapatkan penanganan secara komprehensif dan menyeluruh, Tidak

Page 174: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

156

hanya berfokus kepada masalah biologis pasien, namun juga terhadap

masalah psiko, sosio, spiritual pasien. Sehingga asuhan keperawatan yang

dilakukan dapat terlaksana secara optimal, dan mendapatkan hasil yang

memuaskan bagi pasien dan juga peneliti itu sendiri. Pada bagian

intervensi keperawatan diharapkan peneliti merencanakan sesuai dengan

buku panduan SIKI (Standart Intervensi Keperawatan Indonesia) dan

SLKI (Standart Luaran Keperawatan Indonesia) . Pada bagian

Implementasi diharapkan juga peneliti melakukan tindakan yang sesuai

dengan yang direncanakan agar diagnose pada pasien dapat teratasi. Dan

evaluasi keperawatan diharapkan peneliti lebih melakukan evaluasi yang

lebih lengkap pada pasien sesuai dengan data yang didapatkan pada

pasien.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan agar selalu menambah dan

memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan khususnya

dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Cholelithiasis dengan

menggunakan literatur-literatur terbaru.

Page 175: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

157

DAFTAR PUSTAKA

(Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,

2013). (2018). Riset Kesehatan Dasar.

Alhawsawi, Z. M., Alshenqeti, A. M., Alqarafi, A. M., Alhussayen, L. K., &

Turkistani, W. A. (2019). Cholelithiasis in patients with paediatric sickle cell

anaemia in a Saudi hospital. Journal of Taibah University Medical Sciences,

14(2), 187–192. http://doi.org/10.1016/j.jtumed.2019.02.007

AlKhlaiwy, O., AlMuhsin, A. M., Zakarneh, E., & Taha, M. Y. (2019).

Laparoscopic cholecystectomy in situs inversus totalis: Case report with

review of techniques. International Journal of Surgery Case Reports, 59,

208–212. http://doi.org/10.1016/j.ijscr.2019.05.050

Arif Kurniawan , Yunie Armiyati, R. A. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan

pre operasi terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD

Kudus, 6(2), 139–148.

Baloyi, E. R. J., Rose, D. M., & Morare, N. M. T. (2020). Incidental gastric

diverticulum in a young female with chronic gastritis: A case report.

International Journal of Surgery Case Reports, 66, 63–67.

http://doi.org/10.1016/j.ijscr.2019.11.030

Bini, J., Chan, J. C., Rivera, C., & Tuda, C. (2020). IDCases Sporadic

leptospirosis case in Florida presenting as Weil ` s disease. IDCases, 19,

e00686. http://doi.org/10.1016/j.idcr.2019.e00686

Bolat, H., & Teke, Z. (2020). Spilled gallstones found incidentally in a direct

inguinal hernia sac: Report of a case. International Journal of Surgery Case

Reports, 66, 218–220. http://doi.org/10.1016/j.ijscr.2019.12.018

Bruno, L. (2019). Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi. Journal of Chemical

Information and Modeling (Vol. 53).

http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Ferreira Junior, E. G., Apolinario Costa, P., Freire Golveia Silveira, L. M., Valois

Vieira, R., Lima Martins Soares, H. A., Menon Loureiro, B., … Coelho

Ferreira Rocha, J. R. (2019). Localized pancreatic Castleman disease

presenting with extrahepatic dilatation of bile ducts: A case report and

review of published cases. International Journal of Surgery Case Reports,

54, 28–33. http://doi.org/10.1016/j.ijscr.2018.11.006

Page 176: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

158

Harahap, E. E. (2019). Melaksanakan Evaluasi Asuhan Keperawatan Untuk

Melengkapi Proses Keperawatan.

Andalas, U. (2017). 1 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 2018, 1–5.

Nanda, D. (2020). Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA, (6), 1–7.

Kusuma, N. &. (2016). dengan menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan

Indonesia.

Lestari, P. H., Setiawan, A., Pusat, J., Ilmu, F., Universitas, K., & Barat, J. (2019).

Pelaksanaan intervensi cakupan informasiku melalui pendekatan asuhan

keperawatan keluarga sebagai upaya pencegahan perilaku seksual berisiko

pada remaja, 11(1).

Musbahi, A., Abdulhannan, P., Bhatti, J., Dhar, R., Rao, M., & Gopinath, B.

(2019). Outcomes and risk factors of cholecystectomy in high risk patients: A

CASE SERIES. Annals of Medicine and Surgery.

http://doi.org/10.1016/j.amsu.2019.12.003

Nathaniel, A., Seja, G. P., Perdana, K. K., Daniel, R., Lumbantobing, P., &

Heryandini, S. (2018). Perilaku Profesional Terhadap Pola Makan Sehat,

1(2), 186–200.

Paasch, C., Salak, M., Mairinger, T., & Theissig, F. (2020). Leiomyosarcoma of

the gallbladder—A case report and a review of literature. International

Journal of Surgery Case Reports, 66, 182–186.

http://doi.org/10.1016/j.ijscr.2019.11.062

PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi

dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Putri Sella Agustin, P. S. P. (2016). Pengaruh Pola Makan Tidak Seimbang dan

Kurangnya Aktivitas Fisik Menyebabkan Terjadinya Obesitas. Journal of

Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Rahmawati, A., Sudarmanto, Y., & Hasan, M. (2019). The Risk of Work Posture

Did Not Affect on Worker’s Disability Index with Low Back Pain Complaints

in PT Muroco Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(1),

7. http://doi.org/10.19184/ams.v5i1.6793

Reinecke Ribka Halim. (2018). Anatomi Fisiologi Empedu.

Page 177: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

159

Rekam Medic RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo. (2019).

Widodo. (2015). Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas, 1, 1–6. http://doi.org/10.1086/513446.Iijima

Winata, H., Furqonita, D., Murdana, I. N., Ndraha, S., Tendean, M., Fabiani, D.,

… Rscm, M. (2018). Artikel Penelitian Pengaruh Tekanan Telapak Kaki

Bagian Depan terhadap Pemakaian Hak Tinggi dan Indeks Massa Tubuh

Mahasiswi FKUI 2011 Profil Kolelitiasis pada Hasil Ultrasonografi di

Rumah Sakit Umum Daerah Koja, 20(53), 7–11.

Yeni, B., & Ukur, S. (2019). Latar Belakang Tujuan Metode Hasil Pembahasan.

Tugas Seminar Kelompok. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Cholelithiasis

Rica Nur Safitri. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Cholelithiasis

Page 178: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHOLELITHIASISrepository.poltekkes-kaltim.ac.id/1057/1/KTI FARY... · 2020. 10. 7. · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan

160

DOKUMENTASI