35
KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN MINYAK KENANGA (CANANGIUM ODORATUM BAILL) DALAM LOTION TERHADAP DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kesehatan Lingkunggan Diajukan Oleh : PUSPI HANITA NIM : P0713306490 DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Karya Tulis Ilmiah

  • Upload
    rofiqi

  • View
    62

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Karya Tulis Ilmiah

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN MINYAK KENANGA (CANANGIUM ODORATUM BAILL) DALAM LOTION TERHADAP

DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI

Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Kesehatan Lingkunggan

Diajukan Oleh :PUSPI HANITA

NIM : P0713306490

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JUEUSAN KESEHATAN YOGYAKARTA2009

Page 2: Karya Tulis Ilmiah

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah Berjudul

“pengaruh Variasi Penambahan Minyak Kenanga (Canangium odoratum

Baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti” ini

mendapat persetujuan pada

tanggal : 21 Juli 2009

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

H. Purwanto, SST, M.Si Siti Hani Istiqomah, SKM, M.Kes

NIP. 140 075 825 NIP. 19660521 198903 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta

H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes

NIP. 19660621 198902 1001

Page 3: Karya Tulis Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “ Pengaruh Variasi Penambahan Minyak Kenanga (Canangium odoratum

Baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti”.

Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan serta bantuan

dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, Pada kesekmpatan

ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :

1. Dr. Hj. Lucky Herawati, SKM, M.Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Departemen Kesehatan Yogyakarta

2. H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Yogyakarta.

3. H. Purwanto, SST, M.Si, selaku pembimbing utama.

4. Siti Hani Istiqomah, SKM, M. Si, selaku pembimbing pendamping.

5. Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes, selaku dosen penguji.

6. Kedua orang tua, kakak-kakak dan keluarga penulis, yang telah berkenan

memberikan do’a, semangat serta dorongan.

7. Sahabat-sahabat penulis yang telah banyak membantu dalam penyusunan

penelitian ini.

Page 4: Karya Tulis Ilmiah

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

kesempurnaan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Harap penulis

semoga Karya Tulis Ilmiah yang penulis susun, nantinya dapat bermanfaat.

Yogyakarta, Juli 2009

Penulis

Page 5: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

INTISARI..................................................................................................... iv

ABSTRAK.................................................................................................... v

KATA PENGANTAR.................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 5

C. Tujuan Penelitian................................................................ 5

D. Ruang Lingkup....................................................................6

E. Manfaat Penelitian.............................................................. 7

F. Keaslian Penelitian..............................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori................................................................... 10

1. Tanaman Kenanga (Canangium odoratum Baill) ......... 10

2. Minyak Atsiri.................................................................. 15

3. Lotion............................................................................. 20

4. Repellent.........................................................................21

5. Nyamuk Aedes aegypti...................................................22

Page 6: Karya Tulis Ilmiah

B. Kerangka Konsep............................................................... 33

C. Hipotesis............................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 34

B. Rancangan Penelitian........................................................ 34

C. Variabel Penelitian dan Dfinisi Operasional....................... 35

D. Obyek Penelitian................................................................ 38

E. Hubungan Antar variabel.................................................... 38

F. Alat Dan Bahan Penelitian ................................................. 39

G. Jalanya Penelitian.............................................................. 39

H. Pengolahan dan Analisa Data............................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian.............................................. 45

B. Hasil Penelitian................................................................... 46

C. Analisa Data....................................................................... 51

D. Pembahasan ..................................................................... 53

E. Faktor Pendukung dan Penghambat................................. 59

F. Keterbatasan Penelitian..................................................... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................ 62

B. Saran................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jumlah nyamuk yang Hinggap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan

47

Tabel 2 : Persentase Penurunan Jumlah Nyamuk yang Hingap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan.

49

Tabel 3 : Responden Para Pelaku Obyek Uji terhadap Pemakaian Lotion Minyak Kenaga

51

Page 8: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti 26

Gambar 2 : Kerangka Konsep Penelitian 33

Gambar 3 : Hubungan Antara Variabel 38

Gambar 4 : Alat dan Bahan yang Digunakan Lampiran

Gambar 5 : Pencampuran lotion dengan Minyak Kenaga

Lampiran

Gambar 6 : Nyamuk yang Digunakan dala Penelitian Lampiran

Gambar 7 : Pengujian Lotion pada Obyek Uji yang Diumumkan pada Nyamuk Aedes aegypti

Lampiran

Page 9: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR SINGKATAN

cm = Sentimeter

cm2 = Sentimeter persegi

m = Meter

ml = Milimeter

0C = Derajat Celcius

% = Persen

AC = Air Conditioner

DBD = Demam Berdarah Dengue

WHO = World Health Organization

LSD = List Significant Different

Page 10: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik

Lampiran 3 : Dokumentasi Penelitian

Page 11: Karya Tulis Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian vektor penyakit adalah salah satu cara untuk mencapai

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia yang merupakan

tujuan dari Pembangunan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang

RI. No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 22 ayat 2 yang berbunyi

‘’Pengendalian vektor penyakit merupakan tindakan pengendalaian untuk

mengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang

pembawa penyakit seperti serangga, nyamuk dan binatang pengganggu.’’

Menurut keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia

No.582/Menkes/SK/VII1992 bahwa salah satu penyakit menular di Indonesia

yang mendapat perhatian penting dan menjadi masalah kesehatan adalah

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi

virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, penyakit ini bersifat akut

dan disertai dengan perdarahan yang dapat mengakibatkan kematian pada

penderita.

Kasus demam berdarah sering menjadi kejadian luar biasa di beberapa

wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jawa Tengah pada 2008 Kota Semarang

menempati ranking tertinggi kasus demam berdarah dengan 3.511 disusul jepara

dengan 1.735 kasus, surakarta (804), Kabupaten Tegal (776), Kudus, Sragen,

Cilacap, Banyumas, Klaten dan Kendal sekitar 500-600 kasus (Herjoko, 2008)

Page 12: Karya Tulis Ilmiah

Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukan total penderita demam

berdarah sejak januari hingga Desember 2008 ada sebanyak 26.894 kasus, 24

diantaranya meninggal dunia (Prasetyo 2008). WHO memperkirakan lebih dari

500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerrlukan perawatan di rumah

ssakit. Lebih dari 40% penduduk dunia di daerah endemis demam dengue.

Angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3-30% dan sebagian besar

kematian terjadi pada anak-anak.

Masih banyaknya kasus demam berdarah disebabkan karena

pemahaman, perhatian dan kepedulian masyarakat tentan DBD dan cara

pengendalian vektor masih belum baik. Pemerintah mengaku telah gencar

mensosialisasikan gerakan pembrantasan sarang nyamuk, akan tetapi harus ada

partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan agar berhasil.

Anti nyamuk bakar, elektrik mamupun semprot buatan pabrik yang

beredar di masyarakat tidak dapat menjamin keamanan terhadap kesehatan kita.

Umumnya kandungan zat aktif dalam jenis anti nyamuk tersebut sama, yaitu

insektisida. Ada bermacam-macam insektisida yang terkandung dalam anti

nyamuk yang saat ini beredar, antara lain propoxur, dichlorvos, dan turunan

pyrethroid (seperti pyrethrine, d-allethrine dan transfluthrine). Propoxur,

dichlorvos dan

Page 13: Karya Tulis Ilmiah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tanaman Kenanga (Canangium odoratum Baill)

a. Klasifikasi Tanaman Kenanga

Menurut Syansuhidayat (1991), tanaman kenanga dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Ranuculales

Suku : Annonaceae

Marga : Canangium

Spesies : Canangium odoratum Baill

b. Nama Daerah Tanaman Kenanga

Menurut Syamsuhidayat (1991), kenanga memiliki nama daerah sebagai

berikut:

Sumatera : Kenanga (Aceh), Selanga (gayo), Nganangana

(Nias), Ingona (minangkabau).

Jawa : Kananga (Sunda dan Madura), Kenanga (Jawa

tengah).

Page 14: Karya Tulis Ilmiah

Bali : Sandat

Nusa Tenggara : Sandat (Sasak), kananga (Bima)

Sulawesi : Lalingiran (Sulawesi utara), Kananga (Makasar,

Bugis).

Maluku : Kananga wangi (Ambon), Lomulilano (Buru).

c. Deskripsi Tanaman Kenanga

Pohon : Tinggi antara 10-40 m.

Batang : Berkayu, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata,

panjang 10-23 cm, lebar 3-14cm, pertulangan menyirip,

bertangkai 1-1,5 cm, hijau.

Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak berwana

hijau, benang sari banyak, kepala putik bulat, daun

mahkota enam, panjang 5-7,5 cm, masih muda hijau

setelah tua kuning.

Akar : Tunggang dan berwarna coklat (Syamsudinhidayat, 1991)

d. Jenis Tanaman Kenanga

Tanaman kenanga bisa tumbuh dimana saja. Tanaman

kenanga juga akan sering berbunga bila ditanam di tempat yang

Page 15: Karya Tulis Ilmiah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian Experiment

dengan Post Test Only With Control Group Design. Hasilnya akan dianalisa

secara deskriptif dan analitik. Dengan rancangan ini memungkinkan mengukur

pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara

membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Notoatmodjo,

2002).

B. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan penelitian Post Test Only With Control Group Design

tersebut dapat digambarkan sebagai berkut:

Eksperimen Post test

R. Kelompok Eksperimen (1) X1 O1’

R. Kelompok Eksperimen (2) X2 O2’

R. Kelompok Eksperimen (3) X3 O3’

R. Kelompok Eksperimen (4) X4 O4’

R. Kelompok kontrol - Ok’

Keterangan :

X1 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 15 ml

X2 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 20 ml

Page 16: Karya Tulis Ilmiah

X3 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 25 ml

X4 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 30 ml

O1’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X1

O2’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X2

O3’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X3

O4’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X4

Ok’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok kontrol

Replikasi : 5 kali

C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah variasi penambahan minyak

kenanga (canangium odoratum baill) dalam lotion.

Definisi operasional :

Dosis 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml minyak hasil proses penyulinga Bunga

Kenanga (canangium odoratum baill) yang akan ditambah dalam lotion dan

dioleskan pada pergelangan tangan hingga siku sebagai penolak nyamuk Aedes

aegypti

Skala : Rasio

Satuan : ml

2. Variabel Teikat

Variabel terikat dari penelitian in adalah daya tolak nyamuk Aedes

aegypti.

Page 17: Karya Tulis Ilmiah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian dengan judul “ Pengaruh Variasi Penambahan Minyak

Kenanga (canangium odoratum baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk

Aedes aegypti” ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Penelitian tersebut

dilaksanakan di Pemondokan Khasanah yang beralamat di Jalan Sonosewu Baru

No. 459 Kasihan Bantul Yogyakarta agar penelitian dapat dilakuakan setiap

waktu.

Obyek penelitian ini adalah minyak kenanga (canangium odoratum baill)

yang akan dicampurkan dengan lotion sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti

melalui berbagai dosis (0 ml, 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml). Minyak kenanga

tersebut digunakan sebagai insektisida hayati yang dibeli di Toko Tekun Jaya di

daerah Suryarmaja Yogyakarta.

Masing-masing lotion keanga tersebut kemudian dioleskan pada

pergelangan tangan hingga siku sebagai obyek uji dan diujikan dengan

memasukkan obyek uji ke dalam sangkar yang berisi nyamuk untuk diketahui

daya tolaknya. Setiap dosis lotion kenaga diujikan dalam satu sangkar nyamuk

yang setiap sangkarnya berisikan 15 ekor nyamuk Aedes aegypti betina.

Page 18: Karya Tulis Ilmiah

Dalam penelitian ini perlu diperhatikan juga tentang jenis kelamin

nyamuk, umur nyamuk, kebersihan tangan, selera makan nyamuk, cara

pengolesan lotion, jumlah lotion yang dioles, dan waktu pengamatan. Jenis

kelamin nyamuk dapat mempengaruhi hinggap nyamuk pada obyek penelitian

ini, karena nyamuk Aedes aegypti yang menghisap darah manusia hanya

nyamuk betina demi memperoleh zat makanan kosentrat yang diperlukan untuk

pembentukan hormon gonadotropik dalam pembentukan telur dan ovulasi

(Brown:421, 1983)

Tantangan yang digunakan sebagai obyek ujib harus bersih agar daya

tolak yang didapatkan benar-benar efek dari lotion. Umur nyamuk juga dapat

mempegaruhi hinggap nyamuk dalam penelitian ini. Nyamuk yang tidak lapar

dapat mempengaruhi hinggap nyamuk, maka nyamuk harus dipuasakan terlebih

dahulu. Jumlah lotion yang dioles pada semua obyek uji harus sama.

Pengolesan lotion pada tangan dapat berpengaruh pada jumlah lotion

yang dioleskan, maka pengolesan dilakuakan dengan satu jari. Pengamatan

dimulai dari pukul 08.00 karena nyamuk aktif menggigit pada pulul 008.00-10.00.

hal-hal tersebut dapat mempengaruhi hinggap nyamuk pada obyek uji, maka

harus dikendalikan.

Page 19: Karya Tulis Ilmiah

Adapun data yang diperoleh dari hasil pengujian berbagai dosis minyak kenanga dalam lotion terhadap hinggap nyamuk Aedes aegypti betina pada obyek uji adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Jumlah Nyamuk yang Hinggap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan

WaktuPengukur-an (menit)

Pengulangan

Jumlah Nyamuk yang Hinggap (ekor)Dosis Minyak Kenanga

0 ml 15 ml 20 ml 25 ml 30 ml

5 menitpertama

1 22 0 0 0 02 53 0 0 0 03 26 0 0 0 04 9 0 0 0 05 26 0 0 0 0

Rata-rata 28 0 0 0 0

5 menitkedua

1 30 20 19 10 92 67 18 13 9 63 34 18 16 14 54 32 19 15 6 65 32 20 17 10 7

Rata-rata 39 19 16 10 7

5 menitketiga

1 35 37 57 17 142 80 23 22 19 153 97 54 19 17 104 44 36 23 19 175 53 41 33 20 15

Rata-rata 62 39 31 19 15

5 menitkeempat

1 47 - - 52 492 59 56 53 45 423 81 60 54 48 344 73 73 57 50 415 65 61 58 44 43

Rata-rata 65 63 56 48 42

5 menitkelima

1 - - - - -2 63 71 67 65 633 99 78 73 65 594 80 - 88 75 675 76 80 78 72 70

Rata-rata 80 77 77 70 65

5 menitkeenam

1 - - - - -2 - - - - -3 72 80 79 75 734 85 - - 88 865 80 - - 85 82

Rata-rata 79 80 79 83 81Sumber : Data Primer 2009

Page 20: Karya Tulis Ilmiah

Hasil responsi terhadap para pelaku obyek uji tentang tanggapan

pemakaian lotion minyak kenanga pada pergelangan tangan hingga siku

tangan mereka adalah sebagai berikut :

Tabel 3 : Responden Para Pelaku Obyek Uji terhadap Pemakaian lotion Minyak Kenaga

No Efek pemakaian lotion

Responsi Pelaku Obyek Uji

Santi Dewi Uphie Rasty Leny

Y T Y T Y T Y T Y T

1. Menyebabkan iritasi kulit - v - v - v - v - v

2.

Baunya tidak menyenangkan

pemakaianya dan orang di

sekitarnya

- v - v - v - v - v

3. Mengganggu pemakainya - v - v - v - v - v

4. Melekat atau lengket - v - v - v - v - v

5. Beracun - v - v - v - v - v

6. Merusak pakaian - v - v - v - v - v

Jumlah 0 6 0 6 0 6 0 6 0 6

Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pemakaian lotion

minyak kenanga tidak menimbulkan iritasi kulit pada pemakainya, baunya

menyenegkan pemakainya dan orang di sekitarnya, tidak mengganggu

pemakainya, tidak melekat atau lengket, tidak beracun, dan tidak merusak

pakaian. Hal-hal tersebut merupakan beberapa syarat repellent yang harus

dipenuhi agar dapat digunakan oleh masyarakat.

C. Analisa Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diuji

secara statistik menggunakan uji anava dua jalan (Two way

Page 21: Karya Tulis Ilmiah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengunaan minyak kenanga sebagai insektisida hayati dalam lotion untuk

repellent nyamuk Aedes aegypti belum dapat digunakan, karena lotion

dengan penambahan dosis minyak kenanga yang paling baik (30 ml)

hanya mampu menolak nyamuk selama 4 jam setelah pengolesan,

sedangkan syarat repellent harus dapat menurunkan hinggap nyamuk

minimal sampai jam keenam setelah pengolesan.

2. Ada perbedaan penurunan persentase (% reduksi) jumlah hinggap nyamuk

Aedes aegypti pada variasi penambahan dosis Minyak Kenanga

(canangium odoratum baill) dalam lotion yang dibuktikan dengan uji anava

dua jalan yang diperoleh hasil p-value sebesar 0,000 (sig. < a: 0,05).

3. Dari hasil uj setatistik menggunakan anava dua jalan yang dilanjutkan

dengan metode uji LSD didapatkan :

a. Ada beda bermakana antar dosis 0 ml dan 15 ml yang diperoleh hasil p-

velue sebesar 0,000 (sig. < a : 0,05) dimana dosis 15 ml memiliki persen

reduksi yang lebih tinggi.

Page 22: Karya Tulis Ilmiah

b. Ada beda bermakna antara dosis 15 ml dan 20 ml yang diperoleh hasil

p-value sebesar 0,048 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 20 ml memiliki

persen reduksi yang lebih tinggi.

c. Ada beda bermakna antara dosis 20 ml dan 25 ml yang diperoleh hasil

p-value sebesar 0,008 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 25 ml memiliki

persen reduksi yang lebih tinggi.

d. Tidak ada beda bermakna antara dosis 25 ml dan 30 ml yang diperoleh

hasil p-value sebesar 0,246 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 30 ml memiliki

persen reduksi yang lebih tinggi.

Dengan demikian, penambahan minyak kenanga dalam lotion dengan

dosis 30 ml adalah yang paling efektif dalam menolak nyamuk Aedes

aegypti dibandingkan dosis 15 ml, 20 ml, dan 25 ml.

B. Saran

Saran bagi peneliti selanjutnya :

1. Melakukan penelitian serupa dengan dosis minyak kenanga yang lebih

banyak atau lebih tinggi untuk mengetahui dosis yang dapat digunakan

sebagai repellent untuk nyamuk.

2. Melakukan penelitian serupa dengan menggunakan sasaran nyamuk yang

berbeda.

Page 23: Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Asih. (2008). Bunga Kenanga Penyembuhan Bronkhitis. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari keluargamustafa.wordpress.com/2008 /07/02/bunga-kenaga penyembuh-bronkhitis/-34k.

Brown, Harold W. (1983). Dasar – Dasar Parasitologi, klinis ed.3. Jakarta : PT. Gramedia.

CY Lee, dkk. (1997). Biology & Control of Urban Pests. Unit school of Biological Sciences University Sains Malaysia.

Departemen Kesehatan RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta.

Emirgarden, (2009). Budidaya Ylang Ylang Dan Kenanga. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari emirgarden.com/2009/01/budidaya-ylangylangdankenanga .html? widgetType=BlogArchive&widgetld.

Faizaltul, M. N. (2004), Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bunga Kenaga (Canangium odoratum Baill) terhadap Jumlah Nyamuk (Aedes aegypti) yang Hinggap Pada Tangan Manusia. [Skripsi]. FKIP. UMS

Gandahusada, S., Pribadi, W., & Iiahude, H.R. (2006). Parasitologi Kedokteran, edisi 3. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Guanter, E. (1987). Minyak Atsiri jilid I. Diterjemahkan oleh S. Ketaren. Jakarta : UI press

Harris, R. (1993). Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.

Hartono Hdw. 2006. Formula Dasar Produk Home Industry. Jakarta : Brataco Chemika.

Herdjoko, S. U. (2008). Leptospirosos dan DBD Hantui Jawa Tengah. Diunduh tanggal 22 februari 2009 dari http://www.sinarharapan.co.id/berita/0811/29/ nus01.html.

Masenchiphz. (2008). Khasiat Bunga Kenanga. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari Republika.co.id padahttp://www.litbang.deptango.id/tahukak-anda / ? p=11.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Page 24: Karya Tulis Ilmiah

Plantus. (2007). Mengenal Geraniol dan Sitronelol. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/mengenal-geraniol-dan-sitronelol

Poltekkes Yogyakarta. 2007. Panduan Karya Tulis Ilmiah dari Skripsi. Yogyakarta : Depkes RI.

Prasetyo, Idfri A. (2008). Minyak Serai (Cymbopogon nardus) dan Minyak kenaga (Canagium odoratum Baill) Sebagai Penolak (repellent) terhadap Nyamuk Aedes aegypti. [KTI]. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Politeknik Kemenkes Yoguakarta.

Prasetyo, Ria A.. 2008 Kasus Demam Berdarah Meningkat. Diunduh tanggal 22 februari 2009darihttp://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/05/09/brk,20060509-77226,id.html .

Rahayu, Ria A.. 2008. Pengaruh Pengunaan minyak selasih (ocimum basilicum) sebagai repellent terhadap daya tolak Aedes aegypti. [KTI]. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Politeknik Kesehaan Yogyakarta.

Roozendaal, Jan A. (1997). Vector Control Methods for Use by Individuals and Communiities. WHO

Sisca. (2009). Obat Anti Nyamuk, Amankah?. Diunduh pada tanggal 22 februari 2009 dari http://www.anakku.net/content/obat-antinyamuk-amankah .

Soedarto. (1995). Entimologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, EGC. Surabaya.

Suharmiati & Lestari, H (2007). Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue, Cetakan 1. Jakarta : PT.AgroMedia Pustaka.

Sunanto, H. (1993). Budidaya Kenaga. Yogyakarta : Kanisius

Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R. (1991). Investasi Tanaman Obat Indonesia (i).Badan Litbangkes, Depkes RI. Jakarta.

Wikipedia. (2009). Lotion. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari http://en.wikipedia.org/wiki/lotion

Yohana, M. (1999). Efektifitas Berbagai Jenis Racun Tikus terhadap Lama Waktu Penolakan Umpan Tikus. Depkes RI AKL. Yogyakarta.

Page 25: Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

NO NamaBulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal KTI

2 Seminar Proposal KTI

3 RevisiProposal KTI

4 Persiapan Penelitian

5 PelaksanaanPenelitian

6 PengolahanData

7 PenyusunanLaporan KTI

8 Sidang KTI9 Revisi

Laporan KTI