Upload
rofiqi
View
62
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN MINYAK KENANGA (CANANGIUM ODORATUM BAILL) DALAM LOTION TERHADAP
DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI
Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Kesehatan Lingkunggan
Diajukan Oleh :PUSPI HANITA
NIM : P0713306490
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JUEUSAN KESEHATAN YOGYAKARTA2009
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah Berjudul
“pengaruh Variasi Penambahan Minyak Kenanga (Canangium odoratum
Baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti” ini
mendapat persetujuan pada
tanggal : 21 Juli 2009
Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
H. Purwanto, SST, M.Si Siti Hani Istiqomah, SKM, M.Kes
NIP. 140 075 825 NIP. 19660521 198903 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta
H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes
NIP. 19660621 198902 1001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “ Pengaruh Variasi Penambahan Minyak Kenanga (Canangium odoratum
Baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti”.
Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan serta bantuan
dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, Pada kesekmpatan
ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :
1. Dr. Hj. Lucky Herawati, SKM, M.Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Departemen Kesehatan Yogyakarta
2. H. Heru Subaris Kasjono, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Yogyakarta.
3. H. Purwanto, SST, M.Si, selaku pembimbing utama.
4. Siti Hani Istiqomah, SKM, M. Si, selaku pembimbing pendamping.
5. Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes, selaku dosen penguji.
6. Kedua orang tua, kakak-kakak dan keluarga penulis, yang telah berkenan
memberikan do’a, semangat serta dorongan.
7. Sahabat-sahabat penulis yang telah banyak membantu dalam penyusunan
penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Harap penulis
semoga Karya Tulis Ilmiah yang penulis susun, nantinya dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Juli 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
INTISARI..................................................................................................... iv
ABSTRAK.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................ 5
D. Ruang Lingkup....................................................................6
E. Manfaat Penelitian.............................................................. 7
F. Keaslian Penelitian..............................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori................................................................... 10
1. Tanaman Kenanga (Canangium odoratum Baill) ......... 10
2. Minyak Atsiri.................................................................. 15
3. Lotion............................................................................. 20
4. Repellent.........................................................................21
5. Nyamuk Aedes aegypti...................................................22
B. Kerangka Konsep............................................................... 33
C. Hipotesis............................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................. 34
B. Rancangan Penelitian........................................................ 34
C. Variabel Penelitian dan Dfinisi Operasional....................... 35
D. Obyek Penelitian................................................................ 38
E. Hubungan Antar variabel.................................................... 38
F. Alat Dan Bahan Penelitian ................................................. 39
G. Jalanya Penelitian.............................................................. 39
H. Pengolahan dan Analisa Data............................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian.............................................. 45
B. Hasil Penelitian................................................................... 46
C. Analisa Data....................................................................... 51
D. Pembahasan ..................................................................... 53
E. Faktor Pendukung dan Penghambat................................. 59
F. Keterbatasan Penelitian..................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................ 62
B. Saran................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jumlah nyamuk yang Hinggap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan
47
Tabel 2 : Persentase Penurunan Jumlah Nyamuk yang Hingap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan.
49
Tabel 3 : Responden Para Pelaku Obyek Uji terhadap Pemakaian Lotion Minyak Kenaga
51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti 26
Gambar 2 : Kerangka Konsep Penelitian 33
Gambar 3 : Hubungan Antara Variabel 38
Gambar 4 : Alat dan Bahan yang Digunakan Lampiran
Gambar 5 : Pencampuran lotion dengan Minyak Kenaga
Lampiran
Gambar 6 : Nyamuk yang Digunakan dala Penelitian Lampiran
Gambar 7 : Pengujian Lotion pada Obyek Uji yang Diumumkan pada Nyamuk Aedes aegypti
Lampiran
DAFTAR SINGKATAN
cm = Sentimeter
cm2 = Sentimeter persegi
m = Meter
ml = Milimeter
0C = Derajat Celcius
% = Persen
AC = Air Conditioner
DBD = Demam Berdarah Dengue
WHO = World Health Organization
LSD = List Significant Different
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik
Lampiran 3 : Dokumentasi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian vektor penyakit adalah salah satu cara untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia yang merupakan
tujuan dari Pembangunan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang
RI. No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 22 ayat 2 yang berbunyi
‘’Pengendalian vektor penyakit merupakan tindakan pengendalaian untuk
mengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang
pembawa penyakit seperti serangga, nyamuk dan binatang pengganggu.’’
Menurut keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia
No.582/Menkes/SK/VII1992 bahwa salah satu penyakit menular di Indonesia
yang mendapat perhatian penting dan menjadi masalah kesehatan adalah
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi
virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, penyakit ini bersifat akut
dan disertai dengan perdarahan yang dapat mengakibatkan kematian pada
penderita.
Kasus demam berdarah sering menjadi kejadian luar biasa di beberapa
wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jawa Tengah pada 2008 Kota Semarang
menempati ranking tertinggi kasus demam berdarah dengan 3.511 disusul jepara
dengan 1.735 kasus, surakarta (804), Kabupaten Tegal (776), Kudus, Sragen,
Cilacap, Banyumas, Klaten dan Kendal sekitar 500-600 kasus (Herjoko, 2008)
Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukan total penderita demam
berdarah sejak januari hingga Desember 2008 ada sebanyak 26.894 kasus, 24
diantaranya meninggal dunia (Prasetyo 2008). WHO memperkirakan lebih dari
500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerrlukan perawatan di rumah
ssakit. Lebih dari 40% penduduk dunia di daerah endemis demam dengue.
Angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3-30% dan sebagian besar
kematian terjadi pada anak-anak.
Masih banyaknya kasus demam berdarah disebabkan karena
pemahaman, perhatian dan kepedulian masyarakat tentan DBD dan cara
pengendalian vektor masih belum baik. Pemerintah mengaku telah gencar
mensosialisasikan gerakan pembrantasan sarang nyamuk, akan tetapi harus ada
partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan agar berhasil.
Anti nyamuk bakar, elektrik mamupun semprot buatan pabrik yang
beredar di masyarakat tidak dapat menjamin keamanan terhadap kesehatan kita.
Umumnya kandungan zat aktif dalam jenis anti nyamuk tersebut sama, yaitu
insektisida. Ada bermacam-macam insektisida yang terkandung dalam anti
nyamuk yang saat ini beredar, antara lain propoxur, dichlorvos, dan turunan
pyrethroid (seperti pyrethrine, d-allethrine dan transfluthrine). Propoxur,
dichlorvos dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tanaman Kenanga (Canangium odoratum Baill)
a. Klasifikasi Tanaman Kenanga
Menurut Syansuhidayat (1991), tanaman kenanga dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranuculales
Suku : Annonaceae
Marga : Canangium
Spesies : Canangium odoratum Baill
b. Nama Daerah Tanaman Kenanga
Menurut Syamsuhidayat (1991), kenanga memiliki nama daerah sebagai
berikut:
Sumatera : Kenanga (Aceh), Selanga (gayo), Nganangana
(Nias), Ingona (minangkabau).
Jawa : Kananga (Sunda dan Madura), Kenanga (Jawa
tengah).
Bali : Sandat
Nusa Tenggara : Sandat (Sasak), kananga (Bima)
Sulawesi : Lalingiran (Sulawesi utara), Kananga (Makasar,
Bugis).
Maluku : Kananga wangi (Ambon), Lomulilano (Buru).
c. Deskripsi Tanaman Kenanga
Pohon : Tinggi antara 10-40 m.
Batang : Berkayu, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata,
panjang 10-23 cm, lebar 3-14cm, pertulangan menyirip,
bertangkai 1-1,5 cm, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak berwana
hijau, benang sari banyak, kepala putik bulat, daun
mahkota enam, panjang 5-7,5 cm, masih muda hijau
setelah tua kuning.
Akar : Tunggang dan berwarna coklat (Syamsudinhidayat, 1991)
d. Jenis Tanaman Kenanga
Tanaman kenanga bisa tumbuh dimana saja. Tanaman
kenanga juga akan sering berbunga bila ditanam di tempat yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian Experiment
dengan Post Test Only With Control Group Design. Hasilnya akan dianalisa
secara deskriptif dan analitik. Dengan rancangan ini memungkinkan mengukur
pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara
membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Notoatmodjo,
2002).
B. Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian Post Test Only With Control Group Design
tersebut dapat digambarkan sebagai berkut:
Eksperimen Post test
R. Kelompok Eksperimen (1) X1 O1’
R. Kelompok Eksperimen (2) X2 O2’
R. Kelompok Eksperimen (3) X3 O3’
R. Kelompok Eksperimen (4) X4 O4’
R. Kelompok kontrol - Ok’
Keterangan :
X1 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 15 ml
X2 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 20 ml
X3 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 25 ml
X4 : Perlakuan dengan penambahan minyak kenanga 30 ml
O1’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X1
O2’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X2
O3’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X3
O4’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok perlakuan X4
Ok’ : Jumlah nyamuk yang hinggap pada kelompok kontrol
Replikasi : 5 kali
C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah variasi penambahan minyak
kenanga (canangium odoratum baill) dalam lotion.
Definisi operasional :
Dosis 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml minyak hasil proses penyulinga Bunga
Kenanga (canangium odoratum baill) yang akan ditambah dalam lotion dan
dioleskan pada pergelangan tangan hingga siku sebagai penolak nyamuk Aedes
aegypti
Skala : Rasio
Satuan : ml
2. Variabel Teikat
Variabel terikat dari penelitian in adalah daya tolak nyamuk Aedes
aegypti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian dengan judul “ Pengaruh Variasi Penambahan Minyak
Kenanga (canangium odoratum baill) dalam Lotion terhadap Daya Tolak Nyamuk
Aedes aegypti” ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Penelitian tersebut
dilaksanakan di Pemondokan Khasanah yang beralamat di Jalan Sonosewu Baru
No. 459 Kasihan Bantul Yogyakarta agar penelitian dapat dilakuakan setiap
waktu.
Obyek penelitian ini adalah minyak kenanga (canangium odoratum baill)
yang akan dicampurkan dengan lotion sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti
melalui berbagai dosis (0 ml, 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml). Minyak kenanga
tersebut digunakan sebagai insektisida hayati yang dibeli di Toko Tekun Jaya di
daerah Suryarmaja Yogyakarta.
Masing-masing lotion keanga tersebut kemudian dioleskan pada
pergelangan tangan hingga siku sebagai obyek uji dan diujikan dengan
memasukkan obyek uji ke dalam sangkar yang berisi nyamuk untuk diketahui
daya tolaknya. Setiap dosis lotion kenaga diujikan dalam satu sangkar nyamuk
yang setiap sangkarnya berisikan 15 ekor nyamuk Aedes aegypti betina.
Dalam penelitian ini perlu diperhatikan juga tentang jenis kelamin
nyamuk, umur nyamuk, kebersihan tangan, selera makan nyamuk, cara
pengolesan lotion, jumlah lotion yang dioles, dan waktu pengamatan. Jenis
kelamin nyamuk dapat mempengaruhi hinggap nyamuk pada obyek penelitian
ini, karena nyamuk Aedes aegypti yang menghisap darah manusia hanya
nyamuk betina demi memperoleh zat makanan kosentrat yang diperlukan untuk
pembentukan hormon gonadotropik dalam pembentukan telur dan ovulasi
(Brown:421, 1983)
Tantangan yang digunakan sebagai obyek ujib harus bersih agar daya
tolak yang didapatkan benar-benar efek dari lotion. Umur nyamuk juga dapat
mempegaruhi hinggap nyamuk dalam penelitian ini. Nyamuk yang tidak lapar
dapat mempengaruhi hinggap nyamuk, maka nyamuk harus dipuasakan terlebih
dahulu. Jumlah lotion yang dioles pada semua obyek uji harus sama.
Pengolesan lotion pada tangan dapat berpengaruh pada jumlah lotion
yang dioleskan, maka pengolesan dilakuakan dengan satu jari. Pengamatan
dimulai dari pukul 08.00 karena nyamuk aktif menggigit pada pulul 008.00-10.00.
hal-hal tersebut dapat mempengaruhi hinggap nyamuk pada obyek uji, maka
harus dikendalikan.
Adapun data yang diperoleh dari hasil pengujian berbagai dosis minyak kenanga dalam lotion terhadap hinggap nyamuk Aedes aegypti betina pada obyek uji adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Jumlah Nyamuk yang Hinggap Pada Obyek Uji Selama Pengamatan
WaktuPengukur-an (menit)
Pengulangan
Jumlah Nyamuk yang Hinggap (ekor)Dosis Minyak Kenanga
0 ml 15 ml 20 ml 25 ml 30 ml
5 menitpertama
1 22 0 0 0 02 53 0 0 0 03 26 0 0 0 04 9 0 0 0 05 26 0 0 0 0
Rata-rata 28 0 0 0 0
5 menitkedua
1 30 20 19 10 92 67 18 13 9 63 34 18 16 14 54 32 19 15 6 65 32 20 17 10 7
Rata-rata 39 19 16 10 7
5 menitketiga
1 35 37 57 17 142 80 23 22 19 153 97 54 19 17 104 44 36 23 19 175 53 41 33 20 15
Rata-rata 62 39 31 19 15
5 menitkeempat
1 47 - - 52 492 59 56 53 45 423 81 60 54 48 344 73 73 57 50 415 65 61 58 44 43
Rata-rata 65 63 56 48 42
5 menitkelima
1 - - - - -2 63 71 67 65 633 99 78 73 65 594 80 - 88 75 675 76 80 78 72 70
Rata-rata 80 77 77 70 65
5 menitkeenam
1 - - - - -2 - - - - -3 72 80 79 75 734 85 - - 88 865 80 - - 85 82
Rata-rata 79 80 79 83 81Sumber : Data Primer 2009
Hasil responsi terhadap para pelaku obyek uji tentang tanggapan
pemakaian lotion minyak kenanga pada pergelangan tangan hingga siku
tangan mereka adalah sebagai berikut :
Tabel 3 : Responden Para Pelaku Obyek Uji terhadap Pemakaian lotion Minyak Kenaga
No Efek pemakaian lotion
Responsi Pelaku Obyek Uji
Santi Dewi Uphie Rasty Leny
Y T Y T Y T Y T Y T
1. Menyebabkan iritasi kulit - v - v - v - v - v
2.
Baunya tidak menyenangkan
pemakaianya dan orang di
sekitarnya
- v - v - v - v - v
3. Mengganggu pemakainya - v - v - v - v - v
4. Melekat atau lengket - v - v - v - v - v
5. Beracun - v - v - v - v - v
6. Merusak pakaian - v - v - v - v - v
Jumlah 0 6 0 6 0 6 0 6 0 6
Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pemakaian lotion
minyak kenanga tidak menimbulkan iritasi kulit pada pemakainya, baunya
menyenegkan pemakainya dan orang di sekitarnya, tidak mengganggu
pemakainya, tidak melekat atau lengket, tidak beracun, dan tidak merusak
pakaian. Hal-hal tersebut merupakan beberapa syarat repellent yang harus
dipenuhi agar dapat digunakan oleh masyarakat.
C. Analisa Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diuji
secara statistik menggunakan uji anava dua jalan (Two way
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengunaan minyak kenanga sebagai insektisida hayati dalam lotion untuk
repellent nyamuk Aedes aegypti belum dapat digunakan, karena lotion
dengan penambahan dosis minyak kenanga yang paling baik (30 ml)
hanya mampu menolak nyamuk selama 4 jam setelah pengolesan,
sedangkan syarat repellent harus dapat menurunkan hinggap nyamuk
minimal sampai jam keenam setelah pengolesan.
2. Ada perbedaan penurunan persentase (% reduksi) jumlah hinggap nyamuk
Aedes aegypti pada variasi penambahan dosis Minyak Kenanga
(canangium odoratum baill) dalam lotion yang dibuktikan dengan uji anava
dua jalan yang diperoleh hasil p-value sebesar 0,000 (sig. < a: 0,05).
3. Dari hasil uj setatistik menggunakan anava dua jalan yang dilanjutkan
dengan metode uji LSD didapatkan :
a. Ada beda bermakana antar dosis 0 ml dan 15 ml yang diperoleh hasil p-
velue sebesar 0,000 (sig. < a : 0,05) dimana dosis 15 ml memiliki persen
reduksi yang lebih tinggi.
b. Ada beda bermakna antara dosis 15 ml dan 20 ml yang diperoleh hasil
p-value sebesar 0,048 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 20 ml memiliki
persen reduksi yang lebih tinggi.
c. Ada beda bermakna antara dosis 20 ml dan 25 ml yang diperoleh hasil
p-value sebesar 0,008 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 25 ml memiliki
persen reduksi yang lebih tinggi.
d. Tidak ada beda bermakna antara dosis 25 ml dan 30 ml yang diperoleh
hasil p-value sebesar 0,246 (Sig. < a: 0,05) dimana dosis 30 ml memiliki
persen reduksi yang lebih tinggi.
Dengan demikian, penambahan minyak kenanga dalam lotion dengan
dosis 30 ml adalah yang paling efektif dalam menolak nyamuk Aedes
aegypti dibandingkan dosis 15 ml, 20 ml, dan 25 ml.
B. Saran
Saran bagi peneliti selanjutnya :
1. Melakukan penelitian serupa dengan dosis minyak kenanga yang lebih
banyak atau lebih tinggi untuk mengetahui dosis yang dapat digunakan
sebagai repellent untuk nyamuk.
2. Melakukan penelitian serupa dengan menggunakan sasaran nyamuk yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Asih. (2008). Bunga Kenanga Penyembuhan Bronkhitis. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari keluargamustafa.wordpress.com/2008 /07/02/bunga-kenaga penyembuh-bronkhitis/-34k.
Brown, Harold W. (1983). Dasar – Dasar Parasitologi, klinis ed.3. Jakarta : PT. Gramedia.
CY Lee, dkk. (1997). Biology & Control of Urban Pests. Unit school of Biological Sciences University Sains Malaysia.
Departemen Kesehatan RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta.
Emirgarden, (2009). Budidaya Ylang Ylang Dan Kenanga. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari emirgarden.com/2009/01/budidaya-ylangylangdankenanga .html? widgetType=BlogArchive&widgetld.
Faizaltul, M. N. (2004), Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bunga Kenaga (Canangium odoratum Baill) terhadap Jumlah Nyamuk (Aedes aegypti) yang Hinggap Pada Tangan Manusia. [Skripsi]. FKIP. UMS
Gandahusada, S., Pribadi, W., & Iiahude, H.R. (2006). Parasitologi Kedokteran, edisi 3. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta
Guanter, E. (1987). Minyak Atsiri jilid I. Diterjemahkan oleh S. Ketaren. Jakarta : UI press
Harris, R. (1993). Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.
Hartono Hdw. 2006. Formula Dasar Produk Home Industry. Jakarta : Brataco Chemika.
Herdjoko, S. U. (2008). Leptospirosos dan DBD Hantui Jawa Tengah. Diunduh tanggal 22 februari 2009 dari http://www.sinarharapan.co.id/berita/0811/29/ nus01.html.
Masenchiphz. (2008). Khasiat Bunga Kenanga. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari Republika.co.id padahttp://www.litbang.deptango.id/tahukak-anda / ? p=11.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Plantus. (2007). Mengenal Geraniol dan Sitronelol. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/mengenal-geraniol-dan-sitronelol
Poltekkes Yogyakarta. 2007. Panduan Karya Tulis Ilmiah dari Skripsi. Yogyakarta : Depkes RI.
Prasetyo, Idfri A. (2008). Minyak Serai (Cymbopogon nardus) dan Minyak kenaga (Canagium odoratum Baill) Sebagai Penolak (repellent) terhadap Nyamuk Aedes aegypti. [KTI]. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Politeknik Kemenkes Yoguakarta.
Prasetyo, Ria A.. 2008 Kasus Demam Berdarah Meningkat. Diunduh tanggal 22 februari 2009darihttp://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/05/09/brk,20060509-77226,id.html .
Rahayu, Ria A.. 2008. Pengaruh Pengunaan minyak selasih (ocimum basilicum) sebagai repellent terhadap daya tolak Aedes aegypti. [KTI]. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Politeknik Kesehaan Yogyakarta.
Roozendaal, Jan A. (1997). Vector Control Methods for Use by Individuals and Communiities. WHO
Sisca. (2009). Obat Anti Nyamuk, Amankah?. Diunduh pada tanggal 22 februari 2009 dari http://www.anakku.net/content/obat-antinyamuk-amankah .
Soedarto. (1995). Entimologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, EGC. Surabaya.
Suharmiati & Lestari, H (2007). Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue, Cetakan 1. Jakarta : PT.AgroMedia Pustaka.
Sunanto, H. (1993). Budidaya Kenaga. Yogyakarta : Kanisius
Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R. (1991). Investasi Tanaman Obat Indonesia (i).Badan Litbangkes, Depkes RI. Jakarta.
Wikipedia. (2009). Lotion. Diunduh tanggal 22 Februari 2009 dari http://en.wikipedia.org/wiki/lotion
Yohana, M. (1999). Efektifitas Berbagai Jenis Racun Tikus terhadap Lama Waktu Penolakan Umpan Tikus. Depkes RI AKL. Yogyakarta.
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
NO NamaBulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal KTI
2 Seminar Proposal KTI
3 RevisiProposal KTI
4 Persiapan Penelitian
5 PelaksanaanPenelitian
6 PengolahanData
7 PenyusunanLaporan KTI
8 Sidang KTI9 Revisi
Laporan KTI