Upload
roni-kurniadi-zhi
View
1.270
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
OBSERVASI MINAT PENGUNJUNG DI MUSEUM BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(KARYA TULIS)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk pengambilan ijazah
di MAN 1 Model Bandar Lampung
Disusun Oleh
Nama : HORMA LENI
Kelas : XII IPA 4
NIS : 9974
Program : IPA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL
BANDAR LAMPUNG
T.P 2011/ 2012
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul karya : Observasi minat pengunjung di museum Bandar lampung
Nama : HORMA LENI
Nis : 9974
Program : Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah : MAN I (Model) Bandar Lampung
Tahun pelajaran : 2011/2012
Disetujui di : Bandar Lampung Pada Tanggal : 2012
Mengetahui Mengetahui Kepala MAN 1 (Model) Pembimbing Karya Tulis Bandar Lampung
Drs. H. Jamsari, M.Ag Dra. Eva Nuryana, S.pd NIP. 19590618 198303 1 004
ii
MOTTO
“Better Fight for something then be life for nothing”
Lebih baik bertarung untuk sesuatu dari pada hidup tidak untuk apa-apa
“ Jangan banyak berfikir tanpa beraksi dan jangan juga banyak beraksi tanpa
berfikir karena hidup tidak untuk difikirkan tapi untuk dilakukan “
Sesunguhnya tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa. Lalu dia bersemayang diatas “Arsy” dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat dan diciptakan nya pula ?
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintahnya-Nya. Ingatlah dan memerintahkan hanyalah hak Allah maha suci
tuhan semesta alam ( Al-A’raf : 54)
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis ingin mempersembahkan karya tulis ini kepada :
1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan kasih dan saying dan mendidik serta
mengasuh dengan ketulusan dan keikhlasan tanpa kenal lelah
2. Bapak Drs. H. Jamsari,M.Ag Selaku Kepala Sekolah MAN I Bandar
Lampung
3. Ibu Nurul Jauharia tercinta selaku Wali Kelas yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis
4. Bapak/ ibu guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis selama belajar di MAN 1 (Model) Bandar
Lampung
5. Sahabat-sahabat para ladies (Indah, Dita, Icha, Rahma) dan kakakku
terutama ikhwan arifan yang turut membantu dalam penyelesaikan karya
tulis ini.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini sebagai salah satu syarat guna pengambilan ijazah kelulusan.
Sesuai dengan tugas dari sekolah agar penulis lebih memperdalam ilmu
pengetahuan maka diadakan penulisan karya tulis ini. Penulisan karya tulis ini
diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dalam memenuhi persyaratan mengikuti
UAN dan UAS serta pengambilan Ijazah di MAN I Model Bandar Lampung
Penulis juga tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Jamsari,M.Ag Selaku Kepala Sekolah MAN I Bandar
Lampung
2. Ibu Nurul Jauharia tercinta selaku Wali Kelas yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis
3. Bapak/ ibu guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis selama belajar di MAN 1 (Model) Bandar
Lampung
4. Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kkarya tulis ini.
Semoga amal beliau di mendapat Rahmat dari Allah SWT. Mengingat
keterbatasan penulis baik pengetahuan yang penulis miliki, maka pembahasan
inipun masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan akan
bimbingan dan saran-saran dari pembaca dan Bapak / Ibu Guru pembimbing.
Harapan penulis semoga karya tulis yang sederhana ini senantiasa bermanpaat
bagi kita semua. Khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................iii
MOTTO...........................................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................v
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang Masalah ...................................................................1
b. Rumusan Masalah .............................................................................2
c. Tujuan penulisan................................................................................2
d. Metode Penulisan................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
a. Pengertian museum ..............................................................................4
b. Macam-macam museum dan pengertinaya...........................................8
c. Pengertian pengunjung.........................................................................9
d. Macam-macam pengunjung dan pengertianya.....................................9
BAB III LAAPORAN PENELITIAN
a. Sejarah singkat museum Bandar lampung............................................10
b. Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung .......................................12
c. Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi
Museum Lampung................................................................................13
d. Manfaat, Fungsi Tugas Pokok Museum Lampung...............................13
e. Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan
vi
Kebudayaan..........................................................................................13
BAB IV KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP
a. Kesimpulan ..........................................................................................15
b. Saran ....................................................................................................15
c. Penutup ................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
OBSERVASI PENGUNJUNG DI MUSEUM BANDAR LAMPUNG
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini, dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat , sangat
memungkinkan bagi semua orang untuk mengakses informasi atau mencari ilmu
pengetahuan dengan cara yang sangat mudah
Bahkan asa sebagian orang berangapan kita tidak perlu lagi mencari informasi
dengan cara berkunjung ketempat informasi tersebut.
Karena yang terjadi sekarang adalah informasi itu bisa di dapatkan hanya dengan
melalui tellepon gengam, itu sederhananya saja, memang hal itu sangat
berdampak positif bagi semua orang, karena bisa mencari informasi dengan cara
yang mudah.
Tapi hal ini sangat berakibat buruk bagi tempat-tempat informasi ke museum
Bandar Lampung adalah berkurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan penting
memiliki ilmu pengetahuan tentang apa yang ada di museum itu sendiri.
Satu hal yang lebih menarik yaitu sudut pandang kesadaran para pelajar untuk
berkunjung ke museum Bandar lampung. Para pelajar mengangap hal itu hal yang
sia-sia, karena menurut fakta yang terjadi sekarang adalah dari 10 pelajar itu
hanya 2 pelajar yang mungkin berkunjung ke museum Bandar lampung. Oleh
1
karena itu jika dilihat dari latar belakang diatas, maka akan menimbulkan suatu
permasalahan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dia atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apa yang menyebabkan berkurangnya minat pelajar untuk berkunjung ke
museum ?
2. Mengapa masyarakat lebih cenderung tidak memilih langsung mencari
informasi ke museum?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulis di buatnya karya tulis ini yaitu
1. Untuk mengetahui yang menyebabkan berkurangnya minat pelajar untuk
berkunjung ke museum
2. Untuk mengetahui Mengapa masyarakat lebih cenderung tidak memilih
langsung mencari informasi ke museum
D. Metode penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, metode yang di gunakan penulis diantaranya yaitu :
1. Studi Lapangan
Adalah penelitian langsung kelapangan yang melalui observasi yaitu
metode penulisan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya dengan cara pengamatan langsung kelokasi
2
2. Studi Dunia maya
Adalah suatu metode pengamatan data yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi dengan cara mengakses di internet
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Museum
Kata “Museum” berasal dari bahasa Yunani Kuno, “Mouseion” yang
artinya, “Kuil atau rumah ibadah tempat menyembah 9 Dewi Muze, Dewa Utama
dalam Pantheon Yunani Klasik”. Kuil atau tempat ibadah pemujaan Dewi-Dewi
Muze inilah yang disebut “Muzeum”. Dengan demikian kata Museum pada
awalnya berasal dari kata “Muze”, kemudian dalam bahasa Yunani menjadi
“Mouseion” lalu ditransfer ke dalam bahasa latin dan Inggris menjadi kata
“Museum”.
Sesuai dengan perkembangannya, arti kata ‘Museum” kemudian menjadi
tempat menyimpan benda-benda sejarah, dll (Kamus Umum Bahasa Indonesia
W.J.S. Purwadarminta). Namun arti kata ini terlalu sempit, kemudian
Ensiklopedia Indonesia jilid ke 4 mengartikan agak luas yaitu; “Gedung yang
dipergunakan sebagai tempat pameran tetap benda-benda yang patut mendapat
perhatian”.
Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums,
adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat
terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,
mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan
studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu,
ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.
4
Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah
lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan,
dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya
untuk tujuantujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat
penyimpanan,
perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil
budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Museum dalam menjalankan aktivitasnya, mengutamakan dan mementingkan
penampilan koleksi yang dimilikinya. Pengutamaan kepada koleksi itulah yang
membedakan museum dengan lembaga-lembaga lainnya. Setiap koleksi
merupakan bagian integral dari kebudayaan dan sumber ilmiah, hal itu juga
mencakup informasi mengenai objek yang ditempatkan pada tempat yang tepat,
tetapi tetap memberikan arti dan tanpa kehingan arti dari objek. Penyimpanan
informasi dalam bentuk susunan yang teratur rapi dan pembaharuan dalam
prosedur, serta cara dan penanganan koleksi.
Museum dapat didirikan oleh Instansi Pemerintah, Yayasan, atau Badan Usaha
yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, maka
pendirian museum harus memiliki dasar hukum seperti Surat Keputusan bagi
museum pemerintah dan akte notaris bagi museum yang diselenggarakan oleh
5
swasta. Bila perseorangan berkeinginan untuk mendirikan museum, maka dia
harus membentuk yayasan terlebih dahulu.
Adapun pengertian kata Museum menurut beberapa ahli permuseuman
mengemukakan bahwa:
1. Menurut Advanced Dictionary,
“Museum ialah sebuah gedung dimana di dalamnya dipamerkan benda-benda
yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu pengetahuan, dan sebagainya”.
2. Douglas A. Allan mengemukakan bahwa;
“ Museum dalam pengertian yang sederhana terdiri dari sebuah gedung yang
menyimpan kumpulan benda-benda untuk penelitian studi dan kesenangan”.
3. A. C. Parker (Akhli Permuseuman Amerika);
“Sebuah Museum dalam pengertian modern ialah sebuah lembaga yang secara
aktif melakukan tugas, menjelaskan dunia, manusia dan alam”.
4. Museum Association of Great Britain, membuat rumusan sbb;
“Museum adalah sebuah lembaga yang mengumpulkan, mendokumentasikan,
merawat, memamerkan, dan menjelaskan benda-benda pembuktian dan informasi
yang ada kaitannya untuk keuntungan pengunjung”.
5. ICOM (International Council of Museum), merupakan definisi museum dalam
General Assembly of ICOM ke XI di Copenhagen 1974, sbb;
“Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum yang
memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan-tujuan
study, pendidikan dari kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan
lingkungannya”.
6
6. Rijk Commissie (1921);
Museum adalah lembaga yang menetapkan dan bersama-sama bekerja untuk
menggelar karya-karya manusia, ditujukan bagi para pengunjung, dan orang yang
tidak memiliki keahlian khusus.
7. Helmut Preser (1970-an);
Museum adalah suatu bangunan yang dibangun secara terencana, berisi karya
manusia yang bernilai seni dan ilmiah.
8. Menurut Pott (1970);
Museum adalah yayasan/penyelenggara bangunan museum, berada dibawah
pimpinan penyelenggara yang dapat dipertanggungjawabkan, di bawah sejumlah
staf yang memiliki keahlian di berbagai bidang, seni, ilmu pengetahuan, teknik
dan pengetahuan alam serta paham akan masalah sosial dengan menggunakan
dokumen-dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan, menggunakan berbagai
sarana teknis, registrasi, pemeliharaan, penyimpanan, mengerjakan, mempelajari
karya manusia dengan tujuan untuk dipresentasikan kepada public dengan dasar
penelitian pengguanaan.
9. Menurut Jolanda Srisusana Atmadjaja (2002);
Museum merupakan bangunan public berorientasi kebudayaan, baik ditinjau dari
fungsi utama sebagai sarana pengdokumentasian benda-benda bersejarah dan
objek penelitian lain, pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni
dan budaya, maupun ditinjau dari perkembangannya yang dipengaruhi oleh
dinamika kondisi lingkungan sosial, politik, budaya dan ekonomi.
7
B. Macam-macam Museum dan fungsinya
Museum dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
1. Museum daerah
Adalah suatu institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaanya demi
kepentingan umum untuk tujuan konservasi, pemeliharaan, pengelompokan,
serta memamerkan objek yang mempunyai nilai pendidikan dan budaya di
daerah tersebut
2. Museum Nasional
Adalah suatu institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaanya demi
kepentingan umum untuk tujuan konservasi, pemeliharaan, pendidikan,
pengelompokan, serta memamerkan objek yang mempunyai nilai pendidikan
dan budaya secara tingkat nasional.
Sedangkan fungsi museum antara lain adalah :
3. Pengumpulan dan pengamanan warisan alami dan budaya.
4. Dokumentasi dan penelitian ilmiah.
5. Konservasi dan peservasi.
6. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum.
7. Pengenalan dan penghayatan kesenian.
8. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
9. Visualisasi warisan alarn dan budaya.
10. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia.
11. Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
8
C. Pengertian Pengunjung
Pengunjung adalah orang dari daerah maupun luar daerah yang berkunjung ke
suatu tempat liburan atau tempat informasi untuk mendapatkan informasi atau
tujuan yang di inginkan
D. Macam-macam pengunjung dan pengertianya
Pengunjung terbagi menjadi dua yaitu :
1. Pengunjung asing adalah seorang yang berkunjung kesuatu tempat yang
bukan ada dinegaranya.
2. Pengunjung local adalah seorang yang berkunjung kesuatu tempat yang
ada di daerah atau dinegaranya.
9
BAB III
LAPORAN PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Museum Bandar Lampung
Museum Negeri Provinsi Lampung terletak di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam,
Kelurahan Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Untuk
dapat mengunjungi museum ini (bagi pengunjung dari luar kota) relatif mudah,
karena letaknya hanya sekitar 90 kilometer dari pelabuhan, 20 kilometer dari
bandara, 0,4 kilometer dari terminal bus Rajabasa, dan 5 kilometer dari stasiun
kereta api.
Museum Negeri Provinsi Lampung mulai dibangun pada tahun 1975 di atas lahan
seluas 17.010 m2 yang lokasinya sekarang berada Jalan Zainal Arifin Pagar Alam
No. 64, Bandar Lampung. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 24
September 1988 yang juga merupakan Hari Aksara Internasional, museum
diresmikan oleh Prof. DR. Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Waktu itu.
Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi
Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih menjadi Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah Dinas Pendidikan
Provinsi Lampung.
B. Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung
Sampai saat ini Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai” memiliki sekitar
5.000 buah koleksi yang dibagi menjadi 10 kategori, yaitu: koleksi geologika,
biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika,
keramologi, seni rupa, dan teknologika.
10
Benda-benda yang telah dikategorikan tersebut diantaranya adalah: (1) bola besi
yang pernah digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung
Timur, Raman Utara, Purbolinggo, Seputih Banyak dan Seputih Raman pada
tahun 1953-1956. Bola besi berukuran besar ini dioperasikan dengan cara ditarik
menggunakan dua buah traktor untuk menumbangkan pohon dan sekaligus
meratakan tanah; (2) berbagai macam kain tradisional yang salah satunya adalah
kain tapis; (3) 2.893 buah benda karya seni (keramik) dari negeri Siam dan China
pada masa Dinasti Ming; (4) mata uang yang pernah digunakan pada masa
penjajahan Belanda; (5) senjata tradisional seperti keris, tombak, samurai; (6)
beberapa buah topeng sekura dan tupping; (7) miniatur nuo balang (rumah adat
Pepadun); (8) kamar pengantin adat Saibatin dan Pepadun; (9) fosil manusia
purba; (10) peralatan tenun; dan (11) lamban pesagi (rumah) berumur 150 tahun
yang ditempatkan di bagian depan bangunan utama museum. Lamban pesagi ini
dilengkapi pula dengan sebuah lumbung padi, perahu lesung dan alat penumbuk
kopi.
Untuk menjaga seluruh koleksi museum agar tidak hilang atau rusak dan merawat
bangunan seluas 4.713 m2 yang terdiri dari ruang pameran tetap, ruang pameran
temporer, ruang perpustakaan, ruang penyimpanan koleksi, ruang administrasi,
auditorium, ruang audio visual, ruang bengkel preparasi, laboratorium, mushola
dan toilet, maka pihak museum mempekerjakan 50 orang pegawai, yang terdiri
atas: 16 orang tenaga fungsional, 33 orang bagian administrasi, dan satu orang
bagian keamanan. Sebagai catatan, Museum Negeri Provinsi Lampung dibuka
untuk umum setiap hari kecuali hari Senin dan hari besar nasional, dengan
rincian: Selasa hingga Kamis pukul 08.00-13.30 WIB, Jumat pukul 08.00-10.30
11
WIB, Sabtu pukul 08.00-14.00 WIB, dan Minggu pukul 08.00-14.00 WIB.
Sedangkan untuk dapat memasuki museum, sesuai dengan Perda Provinsi
Lampung No. 6 tahun 2002, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar
Rp.1.500,00 untuk orang dewasa, Rp.500,- untuk anak-anak, Rp.750,- untuk
rombongan orang dewasa, dan Rp.250,- bagi pengunjung yang datang dalam
bentuk rombongan anak-anak. (Gufron)
C. Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Lampung
Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan museum
lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah alam,
untuk mengumpulkan koleksi museum lampung melakukan beberapa cara yaitu:
1. Evakuasi
2. Sitaan
3. Imbal jasa atau pembelian
4. Pertukaran dengan museum lain
5. Sumbangan atau hibah
6. Replika
Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa
perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada koleksi yang
memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan
preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat
12
mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun dengan
zat-zat imia.
D. Manfaat, Fungsi Tugas Pokok Museum Lampung
Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor. 0 tahun
2001, tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum adalah melaksanakan
pengumpulan, perawatan, penelitian dan kultural tetang benda bernilai budaya dan
ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu:
1. Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai
budaya dan ilmiah.
2. Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah.
3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi.
4. Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali budaya
dan ilmiah.
5. Melakukan urusan ketatausahaan.
E. Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan Kebudayaan
Dilihat dari tugas dan fungsinya museum lampung memiliki peran penting sebagai
pusat perkembangan kebudayaan karena museum lampung sebagai pusat
perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah.
Salah satu fungsi dan tugas museum lampung yaitu memperkenalkan dan
menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum memiliki beberapa cara untuk
13
memperkenalkan hasil penelitian salah satunya yaitu dengan diadakan pameran,
pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan sebagainya.
F. Dampak positif bagi pengunjung dan masyarakat sekitar
Adapun dampak positif bagi pengunjung khususnya pelajar adalah:
Pada proses pembelajaran pendidikan siswa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan karena museum sebagai institusi pendidikan, mengajarkan kita
tentang objek perhatian dan nilai manusia masa lalu. Selanjutnya sunat dan haas
menegaskan : a trip a museum or destraqion is often reforted as a positive memory
of the study of history” apapun tipe pengalaman yang terdapat di museum seorang
siswa akan belajar lebih baik apabila di beri kesempatan untuk belajar sebelum
dan setelah berkunjung ke museum.
Siswa diajak berkunjung ku museum lampung tujuanya adalah untuk mengamati
objek yang di pamerkan selama di musem, di harapkan pikirkan mereka bekerja
dan objek pameran dan diamatinya dapat menjadi alat belajar. Observasi siswa di
museum lampung merupakan batu loncatan bagi munculnya gagasan dan ide baru
karena disini mereka dirangsang untuk mengunakan kemampuan berfikir,
kritisnya beberapa kemampuan belajar siswa tersebut.
14
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai pelajar kita harus bersungguh-sungguh dan berusaha menjadi pelaja yang memajukan bangsa indonesia. Betapa besar pengorbanan pejuang dimasa lalu demi memperjuangkan bangsa indonesia merdeka maka dari itu kita harus semangat belajar untuk meneruskan perjuangan dan hal ini merupakan salah satu rasa syukur kita terhadap Allah dan kita sebagai anak bangsa harus menyayangi dan memajukan a tau mengembangkan kebudayaan-kebudayaan di indonesia khususnya di lampung.
Dari berbagai uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Museum adalah tenpat yang tepat bagi pelajar untuk secara langsung
melalui observasi
2. Museum Bandar lampung adalah cagar budaya yang harus tetap
dilestarikan
3. Museum Bandar lampung adalah identitas budaya yang pernah ada di
daerah lampung.
B. Saran-saran
15
Adapun saran-saran dari penulis adalah :
Perlu adanya perhatian dari pemerintah agar membuat museum itu lebih menarik
supaya bias menarik pengunjung kedalamnya
Keseriusan pemerintah dalam mengelola museum itu agar museum tetap terjaga
dan menjadi identitas bagi warga lampung khususnya.
C. Penutup
Alhamdulilah penulis ucapkan terima kasih kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan karya
tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam karya tulis ini masih banyak
akan kekurangan baik dalam segi penulisan maupun alas an dalam segi
penyusunannya. Oleh karena itu penulis harapkan penulis berharap semoga karya
tulis ini dapat bermanpaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
W.J.S Purwadaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Agromedia, 2002, Museum Bandar lampung, Lampung .
Bambang Sigit Winarto, dkk. 2004. Buku Panduan Museum Negri: Provinsi
Lampung
Eko Wahyuningsih, dkk. 1993/1994. Koleksi Pilihan Museum Negeri Provinsi
Lampung (seri katalog buku II). Museum Negeri Provinsi Lampung.
Oki laksito. 1996/1997. Koleksi Dan Tata Pameran Lantai I. Museum Negeri
Provinsi Lampung.
17
LEMBAR KONSULTASI
Nama :
Kelas :
Judul penelitian : Observasi pengunjung di museum Bandar lampung
18