Upload
gilbert-solomon-tantono
View
247
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENATALAKSANAAN KARSINOMA NASOFARING
Gilbert S TantonoMuhammad Aslam
Program Pendidikan Profesi DokterDepartemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Bedah
Kepala Leher (THT-KL)Fakultas Kedokteran USURSUP Dr. Pirngadi Medan
2014
Definisi Tumor ganas yang berasal dari epitel nasofaring
Tumor ini bermula dari dinding lateral nasofaring (fossa Rosenmuller) menyebar ke dalam/luar nasofaring menuju dinding lateral, posterosuperior, dasar tengkorak, palatum, kavum nasi, dan orofaring serta metastasis ke kelenjar limfe leher
Karsinoma Nasofaring
Diagnosis dini KNF sulit, sebab:Gejala dini tidak khasLetak tumor yang tersembunyiSerologi & histopatologi belum memadai (pewarnaan immunohistokimiaPenderita datang pada stadium lanjut
Karsinoma Nasofaring
ETIOLOGI1.Faktor genetik dalam hal ini yang berkaitan
dengan MHC kelas 12.Faktor lingkungan3.Faktor yang melibatkan agen fisik, kimia , virus
mempengaruhi aktivitas onkogen dan anti-onkogen
Karsinoma Nasofaring
1• Kanker no 1 di bagian THT di Indonesia
7,000-8,000 per tahun
• Data Depkes 1980, prevalensi 4.7 per 100,000.
56
• Tahun 2009 di RSUP H. Adam Malik ,daripada 113 penderita 56 org ditemukan pada stadium lanjut.
Epidemiologi
• KNF : tumor ganas kepala-leher >> di Indonesia • Urutan ke-4 dari seluruh keganasan setelah
kanker mulut rahim, payudara & kulit• Terjadi pada semua golongan usia, insiden ↑
dekade II akhir & puncaknya usia 40-50 tahun • Laki-laki : Perempuan = 2:1 s/d 4:1 • Prevalensi di Indonesia 4,7/100.000 penduduk
pertahun
Karsinoma Nasofaring
GEJALADINI & LANJUT
Gejala DiniGejala telinga•Oklusi tuba eustachias•Gangguan pendengaran•Otitis media•Tinitus•OtalgiaGejala HidungEpistaksis obstruksi hidung
Gejala LanjutoLimfadenofati cervical•Gangguan neurologis
Metastasis jauh:
• Biasanya secara hematogen yang dapat mengenai spina vertebra torakolumbar, femur, hati, paru, ginjal & limpa
• Prognosisnya sangat buruk
• 90% meninggal dalam waktu 1 tahun setelah diagnosis ditegakkan
Karsinoma Nasofaring
DIAGNOSIS
• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik (rinoskopi anterior & posterior,
nasofaringoskopi)• Palpasi kelenjar leher• CT scan nasofaring• Aspirasi biopsi kelenjar leher• Biopsi nasofaring• Untuk menentukan metastasis jauh (lab darah, USG
hati & ginjal, bone scintigrafi (CT scan tulang), foto Ro paru
Histopatologi KNF
WHO tipe 1Karsinoma sel skuamosa keratinisasi
WHO tipe 2 Karsinoma sel skuamosa tanpa keratinisasi
WHO tipe 3Karsinoma tidak berdeiferensiasi
Karsinoma Nasofaring
Courtesy of W. Lehman
Benign modifications of squamous epithelium
Hyperplasia + keratosis
Malignant transformation of precancerous epithelial lesions
Keratosis (facultative)Atypical cells + mitoses
Hyperplasia Normal
Moderate dysplasiaSevere dysplasia Carcinoma in situ Microinvasive carcinoma
Nasopharyngeal Carcinoma: Post-nasal Endoscopic Appearance of Tumour at Various Stages
Solitary mass arising from left fossa of Rosenmulleras seen through left nasal cavity.
Ulcero-fungating tumour involving right fossa of Rosenmuller
Fungating type involving the roof of nasopharynx
STADIUM TUMORTumor di nasofaring (T)Tx : Tumor primer tidak dapat ditemukanT0 : Tidak ditemukan adanya tumor primerTis: Carcinoma in situT1 : Tumor terbatas di nasofaringT2 : Tumor meluas ke jaringan lunak
T2a : Tumor meluas sampai daerah orofaring dan/atau fossa nasalis tanpa perluasan ke depan parafaringT2b: Dengan perluasan ke parafaring
T3 : Tumor menginvasi struktur tulang dan/atau sinus paranasal
T4 : Tumor meluas ke intrakranial dan/atau mengenai saraf kranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbita atau ruang mastikator
Kelenjar limfe regional (N)Nx : Pembesaran KGB regional tidak dapat ditentukanN0 : Tidak ada pembesaran KGB regionalN1 : Metastasis ke KGB unilateral, ukuran 6cm, terletak
di atas fossa supraklavikulaN2 : Metastasis ke KGB bilateral, ukuran 6cm, terletak di
atas fossa supraklavikulaN3 : Metastasis ke KGB:
N3a :Ukuran KGB > 6 cm, di atas fossa supraklavikula N3b :Terletak pada fossa supraklavikula
Metastasis jauh (M)Mx : Adanya metastasis jauh tidak dapat ditentukan M0 : Tidak ada metastasis jauhM1 : Ada metastasis jauh
Stadium KNF0 : Tis N0 M0 I : T1 N0 M0IIa : T2a N0 M0IIb : T1-2a N1 M0, T2b N0-1 M0III : T1-2b N2 M0, T3 N0-2 M0IVa : T4 N0-2 M0IVb : Semua T N3 M0IVc : Semua T N0-3 M1
PENGOBATAN• Radioterapi
Stadium dini tumor primerStadium lanjut tumor primer (elektif),
KGB membesar• Kemoterapi
Stadium lanjut / kekambuhan • Operasi– sisa KGB diseksi leher radikal– Tumor ke ruang paranasofaringeal/ terlalu besar
nasofaringektomi
Radioterapi
• Radioterapi sebagai terapi standard KNF sudah dimulai sejak lama. Hasil radioterapi untuk KNF stadium dini cukup baik dengan complete response sekitar 80-100%. Selain itu, paska radioterapi cukup sering dijumpai metastase jauh dam komplikasi akibat lokasi tumor yang sangat dekat dengan organ-organ dengan dosis radiasi terbatas seperti batang otak, medulla spinalis,aksis hipofise-hipotalamus, lobus temporalis, mata, telinga tengah dan telinga dalam, dan kelenjar parotis
• Kemoterapi adjuvan– Kanker masih ada, biopsi (+)
• Kemoterapi neoadjuvan– Tumor yang berukuran lebih kecil
• Kemoterapi concurrent– Radiosensitizer
Operasi• Operasi– sisa KGB diseksi leher radikal– Tumor ke ruang paranasofaringeal/ terlalu besar
nasofaringektomi
Operasi
Tindakan operasi pada penderita karsinoma nasofaring berupa diseksi leher radikal dan nasofaringektomi. Diseksi leher dilakukan jika masih ada sisa kelenjar pasca radiasi atau adanya kekambuhan kelenjar dengan syarat bahwa tumor primer sudah dinyatakan bersih yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologik dan serologik.
Nasofaringektomi merupakan suatu operasi paliatif yang dilakukan pada kasus-kasus yang kambuh atau adanya residu pada nasofaring yang tidak berhasil diterapi dengan cara lain
FOLLOW UP
• Pemeriksaan klinis, CT Scan ulang 2-3 bulan setelah radioterapi
• Tiap 3 bulan(2 tahun pertama) tiap 6 bulan(2 tahun berikutnya) setiap tahun (10 tahun pascaterapi)
PERAWATAN PALIATIF
• Menghilangkan rasa nyeri obat• Mengontrol gejala• Memperpanjang hidup• Menomorsatukan kualitas hidup
PROGNOSIS
• 5-years survival rate dengan hanya diradioterapi:– stadium I (85-95%)– stadium II (70-80%)– stadium III & stadium IV (24-80%)
• Tipe WHO: tipe 1 (kurang radiosensitif),tipe 2 & 3 (radiosensitif)
PROGNOSIS
• Faktor yang memperburuk: – stadium lanjut– > 40 tahun– laki-laki– ras Cina– ada pembesaran kelenjar leher– lumpuh saraf otak– tulang tengkorak yang rusak– metastasis jauh