72
KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Damar Mugni Muharam NIM: 1113103000012 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 i

KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI

RSU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Damar Mugni Muharam NIM: 1113103000012

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017

i

Page 2: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini penyusun menyatakan bahwa :

1. Penelitian ini merupakan hasil karya asli penyusun yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penyusun gunakan dalam penulisan ini telah

dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

penyusun atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, penyusun

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 13 April 2017

Damar Mugni Muharam

ii

Page 3: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KARAKTERISTIK PASIEN IIERNIA INGUII.{ALIS DI RSU KOTA

, TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program studi Kedokleran dan profesi Dokter, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kedokteran untuk Memenuhi persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh

DAilIARMUGNI MUHARAMNIM : 11 13103000002

Pennbimbing I

clr. Achmaad Luthfi, Sp.B-KI}DNrP 1966042A W94121001

Dr. Witri ini,M.Gizi, Sp.GKNiP. 1971 23 241101 2 003

PRGGRAM STUDI KEDOKTIRAN DAN PROFESI DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEIIATAN UNTYERSITAS

ISLAM NEGERI SYARM HIDAYATULLAII

JAKARTA

1438 H l?,017

ilt

PernbimLring 2

Page 4: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian beq;udu1 KARAKTERISTIK PASIEN IIERNIAINGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 yang

diajukan oleh Damar Mugni Muharam (NIM: 1113103000012), telah diujikandalan-r sidang di Fakultas Kedokteran dan lln-ru I(esehatan pada Oktober 2016.

Laporan Penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi I(edokteran dan Profesi Dokter.Ciputat, 13 April 2016

DEWAN PENGUJIi

Ketua Sidang

dr. Achmad Luthfi, Sp,B,NIP. 19660420 199412 1

Pembimbing I

KBD0q1

Pembimbing 2

dr. Achmad Luthfi, Sp.B-KBD.NIP. 19660420 199412 I 001

Penguji 1

dr. Hari Hendarto, Ph. D., Sp.PD-KEMD., FINASIM.

NIP. 196si 123 200312 1 003

tlr. \YitNII-,.

,a(i,Nt.Gizi.. , Sp.GIi.r 003

iv

I 02-1 20 I l0l

Pengu.ii 2

PIMPINAN FAKULTASr..

!

Prof. Dr. [I.NIP.

Arif Sumantri, S.KM, N[.Kes19650808 198803 I 002

{Ayat Rahayu, Sp.Rad., M.I(es.NIP. 19640909 0199603 1 001

Dekan FKIK tlIN Kaprodi PSKPD FKIK UIN

al Shahab, Sp.[I,FICS FACS

19780507 200501 1

Page 5: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang atas ridho, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “KARAKTERISTIK PASIEN

HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN

2015” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang program sarjana

kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa pula penulis sampaikan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, suri tauladan kita dengan sebaik-baiknya akhlak.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat terwujud karena adanya

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin

menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS, selaku Ketua Program Studi

Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr.Achmad Luthfi, Sp.B-KBD, RSPI, selaku dosen pembimbing 1 dan dr.

Witri Andini, M.Gizi, Sp.GK selaku dosen pembimbing 2yang telah

banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan

membimbing peneliti dari awal hingga akhir terselesaikannya penelitian

ini.

4. dr. Hari Hendarto Ph D, Sp.PD-KEMD, FINASIM, selaku dosen penguji I

dan dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad, M.Kes selaku dosen penguji II yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menguji , mengarahkan,

serta memberi masukan untuk penelitian ini.

Page 6: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

5. Bpk.Chris Adhiyanto, S.Si, M.Biomed, Ph.D, selaku penanggung jawab

riset program studi kedokteran dan profesi dokter tahun 2017.

6. Kedua Orang tuaku tercinta, Badru Tamam dan Dedeh Sugiharti yang

selalu mencurahkan kasih sayangnya, mendukung dalam suka dan duka,

dan selalu mendoakan yang terbaik buat anaknya.

7. Kepada kakak-kaka saya yang tercinta, Awalia Rizkillah, Mutiara Dwi

Kasih, Inten Mujizat serta adiku yang saya sayangi, Chatama Chamsa

Nakjib yang telah banyak mendukung, semangat dan doanya, sehingga

tugas ini dapat diselesaikan.

8. Para dosen dan staf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Pihak RSU Kota Tangerang Selatan, Direktur rumah sakit beserta

jajarannya, Bu fina, dan seluruh staf rekam medis rumah sakit yang telah

membantu berlangsungnya penelitian ini.

10. Teman-teman sejawat Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

angkatan 2013 yang ikut memberi dukungan dalam penelitian ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam laporan

penelitian ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penelitian ini.Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga

penelitian ini dapat memberi banyak manfaat bagi kita semua.

Ciputat, 13 April 2017

Damar Mugni Muharam

v

vi

Page 7: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

ABSTRAK

Damar Mugni Muharam. Program Studi Pendidikan Dokter. Karakteristik Pasien

Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Latar Belakang : Hernia inguinalis merupakan penyakit dengan kasus

berdah terbanyak setelah apendisitis. diperlukan biaya yang besar dalam

penanganannya serta angka rekurensi yang cukup tinggi menyebabkan turunnya

produktivitas seseorang yang akan menjadi masalah ekonomi dan sosial. Pada

tehun 2004 di Indonesia, hernia inguinalis menempati urutan ke-8 dengan jumlah

18.145 kasus.Penelitiann ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik hernia

inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan. Metode: penelitian ini bersifat

deskriptif dengan desain cross sectional. pengumpulan data diperoleh dari data

rekam medis dengan sampel sebanyak 177 sampel. Hasil: Hasil penelitian

didapatkan mayoratis pasien hernia inguinalis bertempat tinggal di Kecamatan

Pamulang sebanuak 66 orang (37,29%), jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki

sebanyak 156 orang (88,1%), kelompok usia tertinggi adalah 61-70 tahun 41

orang (23,16%); 51-60 tahun 37 orang (20,90%), hernia lateralis lebih banyak

dari hernia medialis yaitu sebanyak 171 orang (96,61%), hernia inguinalis paling

sering mengenai sisi sebelah kanan dengan jumlah 94 orang (53,11%),

berdasarkan sifatnya hernia reponibel adalah yang terbanyak yaitu 67,4%, Kasus

rekurensi sebanyak 7 orang (8,47%) keluhan utama yang paling sering

dikeluhkan pasien yaitu benjolan di lipat paha kanan masih bisa masuk kembali

(37,3%), keluhan penyerta yang sering dikeluhkan pasien adalah nyeri (37,3%),

riwayat penyakit yang paling sering dialami yaitu hipertensi (23,2%) pasien yang

tidak melakukan tindakan operasi sebanyak 72 orang (41%), pasien yang tidak

dirawat sebanyak 2 orang (1,9%).

vii

Page 8: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

ABSTRACT

Damar Mugni Muharam. Medical Education Program. Inguinal Hernia

Patient Characteristics in South Tangerang City Hospital in 2015

Background : An inguinal hernia is a disease with the highest case after

appendicitis surgery. required a huge cost in handling and a fairly high

recurrence rates cause a decline in the productivity of someone who will be the

economic and social problems. In 2004 in Indonesia, inguinal hernia ranks 8th

with the number 18 145 kasus.Penelitian was conducted to determine the

characteristics of the inguinal hernia South Tangerang City Hospital. Methods:

This is a descriptive study with cross sectional design. Data collection was

obtained from medical records with a sample of 177 samples. Result :The results

showed mayoratis inguinal hernia patients residing in District Pamulang

sebanuak 66 (37.29%), gender is male majority of 156 votes (88.1%), the highest

age group is 61-70 years of age 41 ( 23.16%); 51-60 years 37 people (20.90%),

lateral hernia more than the medial hernia that as many as 171 people (96.61%),

the most common inguinal hernia on the right side with the number 94 (53.11%),

by their nature reponibel hernia is the most that is 67.4%, recurrence Case of 7

people (8.47%) the main complaint of the most frequent complaint of patients is a

lump in the groin right can still get back (37.3%), concomitant complaint often

complain the patient was pain (37.3%), the history is the most commonly

experienced are hypertension (23.2%) patients who did not perform surgery as

many as 72 people (41%), patients who were not treated as much as 2 people (1 ,

9%).

viii

iii

i

Page 9: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

Daftar isi

LEMBAR JUDUL..................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiv

Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

1.4.1. Bagi Peneliti : ........................................................................................... 4

1.4.2 Bagi Institusi ............................................................................................. 4

1.4.3 Bagi Instansi .............................................................................................. 4

Bab 2. Tinjauan Pustaka...........................................................................................5

2.1. Landasan Teori ................................................................................................. 5

2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Regio Inguinalis .................................................... 5

2.1.2 Hernia ........................................................................................................ 14

2.1.2.1 Definisi ............................................................................................... 14

2.1.2.2 Etiologi ............................................................................................... 14

2.1.2.3 Bagian dan Jenis Hernia ..................................................................... 16

2.1.3 Hernia Inguinalis ..................................................................................... 18

ix

Page 10: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

2.1.3.1 Definisi ............................................................................................... 18

2.1.3.2 Patofosiologi Hernia Inguinalis ......................................................... 19

2.1.3.3 Jenis-jenis hernia Inguinalis ............................................................... 20

2.1.3.4. Diagnosis Klinis ............................................................................... 22

2.1.3.5. Penatalaksanaan ................................................................................. 26

2.1.4.6 Prognosis ............................................................................................ 28

2.1.4.7. Komplikasi ....................................................................................... 29

2.1.4.8. Pencegahan ..................................................................................... 29

2.2 Kerangka Teori ............................................................................................... 30

2.3. Kerangka Konsep ........................................................................................... 31

2.4 Definisi Operasional ................................................................................... 31

Bab 3. Metode Penelitian...... ................................................................................33

3.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 33

3.3. Populasi dan Sample ...................................................................................... 33

3.3.1 Kriteria Sampel .......................................................................................... 33

3.3 Cara Kerja Penelitian ..................................................................................... 33

3.4 Manajemen Data ............................................................................................ 34

3.4.1. Teknik Pengumpulan ............................................................................... 34

3.4.2 Pengolahan dan Analisa Data .................................................................... 34

3.5 Etika Penelitian ............................................................................................ 35

Bab 4. Pembahasan.................................................................................................36

4.1 Angka Kejadian Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun

2015 ............................................................................................................. 36

4.2. Karakteristik Sosio-Demografi Pasien Hernia Inguinalis .............................. 36

4.2.1. Karakteristik Pasien Hernia inguinalis Berdasarkan Tempat tinggal ...... 36

4.2.2. Karakteristik Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 37

4.2.3. Karakteristik Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia ................ 38

4.3. Karakteristik Pasien Hernia Ingunalis Berdasarkan Letak Keluaran Hernia 40

4.4. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sisi yang Terkena ....... 40

x

Page 11: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

4.5. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sifatnya ....................... 42

4.6. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kasus .................. 43

4.7.1 Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Gejala Keluhan Utama

................................................................................................................... 44

4.7.2. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Keluhan Penyerta ... 45

4.8. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Riwayat Penyakit ........ 47

4.9. Karekateristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Operasi atau Tidaknya

Seteleh Terdiagnosis Oleh Dokter ............................................................... 48

4.10. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Beerdasarkan Kontrol atau Tidaknya

Pasca tidakan Operasi .................................................................................. 49

4.11. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Dirawat atau Tidaknya

Pasca Operasi ............................................................................................... 50

4.12. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Lama Rawat Inap ...... 51

4.13. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 52

Bab 5 . Kesimpulan dan Saran...............................................................................53

Kesimpulan............................................................................................................53

Saran......................................................................................................................54

Daftar Pustaka........................................................................................................55

Lampiran.................................................................................................................58

xi

Page 12: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Dinding Kanalis Inguinalis

Gambar 2. Spermatic cord

Gambar 3. Regio Abdomen

Gambar 4. Anatomi Regio Inguinalis

Gambar 5. Kanalis Inguinalis

Gambar 6. Hernia inguinalis indirekta

Gambar 7. Sebaran Jumlah Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Wilayah

Tempat Tinggal

Gambar 8. Grafik Persentase Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia

xii

Page 13: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan HIL dan HIM.

Tabel 2. Definisi Operasional.

Tabel 3. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis berdasarkan Tempat Tinggal

Tabel 4. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia

Menurut Kategori WHO di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.

Tabel 6. Distribusi Pasien Hernia Ingunalis Berdasarkan Letak Keluaran Hernia

di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.

Tabel 7. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sisi Yang Terkena

Tabel 8. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sifatnya di RSU

Tangerang Selatan Tahun 2015

Tabel 9. Distribusi Pasien Hernia inguinalis Berdasarkan Jenis Kasus DI RSU

Kota Tangerang Selatan tahun 2015.

Tabel 10. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Keluhan Penyerta

Tabel 11. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Keluhan Penyerta

Tabel 12. Jumlah Total Masing-masing Jenis Keluhan Penyerta

Tabel 13. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Riwayat Penyakit di

RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tabel 14. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Tindakan di RSU

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tabel 15. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

yang Melakukan Kontrol Pasca Operasi.

Tabel 16. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015 Berdasarkan Dirawat atau Tidaknya Pasca Operasi.

Tabel 17. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Lama Rawat Inap di

RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

xiii

Page 14: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

xiv

Page 15: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hernia merupakan penyakit dengan kasus bedah terbanyak setelah

apendisitis. Sampai saat ini hernia merupakan tantangan dalam

peningkatan status kesehatan masyarakat karena tingginya biaya yang

harus dikeluarkan dalam penanganannya, serta berkurangnya skala fungsi

dan produktivitas seseorang dalam jangka waktu yang cukup lama akibat

lambatnya proses penyembuhan dan tingginya angka rekurensi. Hal

tersebut dapat menurunkan produktivitas seseorang sehingga akan

menumbulkan masalah sosial dan ekonomi.1

Hernia dapat terjadi akibat kelainnan kongenital maupun didapat.

Pada anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang

sempurnanya prosesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya

testis atau buah zakar. Pada orang dewasa adanya faktor resiko terjadinya

hernia antara lain kegemukan, beban berat, batukbatuk kronik, asites,

riwayat keluarga, dan lain-lain. 2

Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis.

Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis

internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen

melalui anulus inguinalis externa/medialis. Hernia inguinalis dibagi

menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana

hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia

ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis. Hernia

ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, perbandingan

antara pria dan wanita adalah 7:1.1

Belum diketahui secara pasti angka kejadian hernia inguinalis di

dunia, namun dalam sebuah studi di Denmark tahun 2010 menyebutkan

bahwa dari 5.6 juta total penduduk Denmark ditemukan lebih dari 45.000

kasus operasi hernia inguinalis dalam lima tahun terakhir yang

diantaranya 90.2 % pada pria dan 0.2% pada wanita.3 Di Amerika Serikat

lebih dari 660.000 orang yang dilakulakun tindakan operasi hernia

Page 16: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

2

inguinalis setiap tahunnya dan di Inggris sekitar 102.500 orang yang

dilakukan tindakan operasi hernia inguinalis setiap tahunnya.4,5 Angka

kejadian hernia inguinalis di berbagai negara bervariasi yaitu antara 1-

3/10.000 jumlah penduduk per tahun.6

Data Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa

berdasarkan distribusi penyakit sistem cerna pasien rawat inap menurut

golongan sebab sakit di Indonesia tahun 2004, hernia menempati urutan

ke-8 dengan jumlah 18.145 kasus, 273 diantaranya meninggal dunia. Dari

total tersebut, 15.051 diantaranya terjadi pada pria dan 3.094 kasus terjadi

pada wanita.7

Dalam Profil Kesehatan Provinsi Banten dari tahun 2012-2015,

tidak ditemukan angka kejadian hernia inguinalis di Provinsi Banten.

Begitu pula dengan angka kejadian di setiap Kota/Kabupaten yang ada di

Provinsi Banten.8

Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota yang memiliki

jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Banten.9 Kota Tangerang Selatan

telah menjadi kota penyangga administrasi DKI Jakarta yang lingkungan

dan gaya hidupnya hampir menyerupai DKI Jakarta. Hal ini memunculkan

dugaan tingginya angka kejadian Hernia Inguinalis di Kota Tangerang

Selatan, mengingat salah satu faktor resiko Henia Inguinalis adalah

obesitas dimana angka kejadian obesitas di DKI Jakarta merupakan salah

satu yang tertinggi di Indonesia.10 Jenis pekerjaan yang berat juga

merupakan salah satu faktor resiko dari hernia inguinalis, dimana Kota

Tangerang Selatan merupakan kota yang sebagian besar penduduknya

adalah buruh pabrik yang sebagian besar jenis pekerjeannya adalah

golongan pekerjaan berat.11 Kasus hernia inguinalis di Kota Tangerang

Selatan dapat di amati di RSU Kota Tangerang Seelatan yang merupakan

RS rujukan daerah tingkat pertama. Studi ini diharapkan dapat

memberikan sebuah gambaran kejadian pasien Hernia Inguinalis di RSU

Kota Tangerang Selatan. Gambaran Karakteristik kasus hernia inguinalis

ini diharapkan dapat membantu menentukan mekanisme dan alat

Page 17: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

3

diagnosis, penanganan pasien, langkah promotif dan preventif yang paling

efektif dan efisien dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan masalah

Dengan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah

penilitian sebagai berikut: “Bagaimana karakteristik pasien Hernia

Inguinalis yang dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui sebaran gambaran klinis pasien Hernia Inguinalis di

RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui angka kejadian hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang

Selatan tahun 2015.

b. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan jenis

kelamin pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tengerang Selatan

tahun 2015.

c. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan usia

pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan tahun

2015.

d. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan wilayah

tempat tinggal pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang

Selatan tahun 2015.

e. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan orientasi

kanan atau kiri pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang

Selatan tahun 2015.

f. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan letak

keluarnya hernia inguinalis pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2015.

Page 18: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

4

g. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan

kekambuhan pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang

Selatan tahun 2015.

h. Mengetahui distribusi kejadian hernia inguinalis berdasarkan gejala

klinis pada pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

tahun 2015.

i. Mengetahui penyakit penyerta yang ada pada pasien hernia inguinalis

di RSU Kota Tangerang Selatan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti :

Memperoleh ilmu dan pengalaman dalam melakukan penelitian dan

mengaplikasikan ilmu medik maupun non medik yang telah didapat.

Menjadi syarat kelulusan Strata 1 di Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter.

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai salah satu wujud tridarma perguruan tinggi dalam kontribusi

terhadap penelitian dan pengembangan keilmuan.

Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi peneliti selanjutnya.

1.4.3 Bagi Instansi

Untuk instansi kesehatan dan Tenaga kesehatan, penelitian ini bermanfaat

sebagai bahan evaluasi program dan upaya peningkatan pelayanan

kesehatan dan status kesehatan masyarakat.

Dapat memberikan informasi dan gambaran bagi RSU Kota Tangerang

Selatan tentang karakteristik hernia inguinalis, sehingga dapat melakukan

upaya untuk melakukan pencegahan dan menurunkan angka kejadiannya.

Page 19: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Regio Inguinalis

a. Regio Inguinalis

Regio Inguinalis adalah area pertemuan antara dinding anterior

abdomen dan regio femoralis. Di daerah ini, dinding abdomen lemah karena

perubahan selama masa perkembangan dan saccus atau diverticulum

peritonealis, dengan atau tanpa isi abdomen, dan karenanya dapat

menyebabkan penonjolan yang di sebut denga hernia inguinalis.12

Regio Inguinalis terdiri dari beberapa lapisan diantaranya :13

1. Kulit (kutis).

2. Jaringan sub kutis (Camper’s dan Scarpa’s) yang berisikan lemak.Fasia

ini terbagi dua bagian, superfisial (Camper) dan profundus (Scarpa).

Bagian superfisial meluas ke depan dinding abdomen dan turun ke

sekitar penis, skrotum, perineum, paha, bokong. Bagian yang profundus

meluas dari dinding abdomen ke arah penis (Fasia Buck).

3. Innominate fasia (Gallaudet) : lapisan ini merupakan lapisan superfisial

atau lapisan luar dari fasia muskulus obliqus eksternus. Sulit dikenal dan

jarang ditemui.

4. Apponeurosis muskulus obliqus eksternus, termasuk ligamentum

inguinale merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus

obliqus eksternus. Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior

tulang publis. Lakunar Merupakan paling bawah dari ligamentum

inguinale dan dibentuk dari serabut tendon obliqus eksternus yang

berasal dari daerah Sias. Ligamentum ini membentuk sudut kurang dari

45 derajat sebelum melekat pada ligamentum pektineal. Ligamentum ini

membentuk pinggir medial kanalis femoralis. Ligamentum ini dibentuk

dari serabut aponeurosis yang berasal dari crus inferior cincin externa

yang meluas ke linea alba.

Page 20: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

6

Gambar 1. Dinding Kanalis Inguinalis13

Gambar 2. Spermatic cord13

6. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus obliqus

internus, falx inguinalis (Henle) dan konjoin tendon.

7. Fasia transversalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan

ligamentum pectinea (Cooper), iliopubic tract, falx inguinalis dan fasia

transversalis.

8. Preperitoneal connective tissue dengan lemak.

9. Peritoneum

Page 21: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

7

10.Superfisial dan deep inguinal ring. 13

Gambar 3. Regio Abdomen

Kelemahan yang ada di dinding anterior abdomen pada regio

inguinalis ini dikarenakan oleh perubahan-perubahan yang terjadi selama

perkembangan gonad. Sebelum testis dan ovarium turun dari posisi asalnya

yang tinggi di dinding posterior abdomen, terbentuklah kantong keluar

peritoneum (prosesus vaginalis). Yang dilapisi oleh beberapa lapisan dinding

anterior abdomen.12

Selanjutnya prosesus vaginalis membentuk struktur tabung tubuler

dengan penutup berlapis dari lapisan dinding anterior abdomen yang

membentuk struktur dasar canalis inguinalis.peristiwa akhir pada

perkembangan ini adalah turunnya testis kedalam cavitas pelvis. Proses ini

tergantung pada perkembangan gubernaculum, yang terbentang dari batas

inferior gonad yang sedang berkembang sampai ke tonjol labioscrotalis di

dalam perineum yang juga sedang berkembang.12

Prosesus vaginalis berada tepat di anterior gubernaculum di dalam

canalis inguinalis. Pada pria, ketika testis turun, testis dan vas deferen, ductus

, dan nervi yang menyertainya melewati canalis inguinalis dan karenanya

Page 22: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

8

dikelilingi oleh lapisan-lapisan fascia yang sama dari dinding abdomen.

Turunnya testis menyempurnakan pembentukan funiculus spermaticus pada

pria. Pada wanita, ovarium turun ke dalam cavitas pelvis dan terkait dengan

perkembangan uterus. Oleh karenannya, struktur yang melewati canalis

inguinalis hanyalahligamentum teres uteri, yang merupakan sisa

gubernaculum.12

Pada kedua jenis kelamin rangkaian perkembangan ini diakhiri saat

prosesus vaginalis menutup. Jika tidak menutup atau tidak sempurna menutup.

Kelemahan dapat terjadi di dinding anterior abdomen dan hernia inguinalis

dapat terjadi.12

b. kanalis Inguinalis

Canalis inguinalis adalah suatu saluran sempit yang terbentang dengan

arah ke bawah dan ke medial, tepat di atas dan pararel dengan separuh bagian

bawah ligamentum inguinale. Struktur ini dimulai pada annulus inguinalis

profundus dan berlanjut sampai kira-kira 4 cm, berakhir di annulus inguinalis

superficialis. Isi canalis inguinalis adalah ramus genitalis nervus

genitofemoralis, funiculus spermaticus pada pria, dan ligamentum teres uteri

pada wanita. Selain itu, pada pria dan wanita, nervus ilioinguinalis berjalan

melewati bagian canalis inguinalis, keluar melalui annulus inguinalis

superficialis dengan isi yang lain.14

Gambar 4. Anatomi Regio Inguinalis15

Page 23: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

9

Annulus Inguinalis Profundus ( Internal Ring).

Annulus inguialis profundus adalah pintu permulaan canalis

inguinalis dan berada pada titik pertengahan antara SIAS dan simphysis

pubica. Struktur ini merupakan defek yang berbentuk ‘U’ pada fasia

transversalis yang membentuk dinding posterior kanalis inguinalis.

Annulus inguinalis terletak 1,25 cm di atas titik-tengah ligamentum

inguinalis dan tepat di lateral vasa epigastrica inferior. Meskipun

terkadang disebut sebagai lubang atau suatu kelemahan fascia

transversalis, sesungguhnya struktur ini dimulai dengan evaginasi

tubuler/atau tabung fascia transversalis yang membentuk salah satu

penutup. (fasci spermatica interna) funiculus spermaticus pada pria atau

ligamentum teres uteri pada wanita.11,16

Annulus Inguinalis Superficialis ( Superficial Ring)

Annulus Inguinalis adalah suatu defek triangularis pada

aponeurosis oblikus eksternus abdominis. Struktur ini dibatasi oleh krura

lateral dan medial yang dibentuk oleh aponeurosis oblikus eksternus

abdominis dan basis segitiga yang dibentuk oleh krista pubik.rajgopal

Seperti dengan annulus inguinalis profundus, annulus inguinalis

superficialis sebenarnya merupakan permulaan evaginasi tubuler

aponeurosis musculus obliquus externus abdominis ke dalam struktur-

struktur yang melewati canalis inguinalis dan muncul dari annulus

inguinalis superficialis.terusan jaringan yang lewat di atas funiculus

spermaticus ini adalah fascia spermaticus externa.12

Dinding Anterior Canalis Inguinalis

Seuruh dinding anterior canalis inguinalis terbentuk oleh

aponeurosis musculus obliquus externus abdominis. Struktur ini juga di

perkuat di lateral oleh sabut-sabut bagian bawah musculus obliquus

internus abdominis yang berasal dari 2/3 lateral ligamentum inguinale. Hal

ini menambah penutup tambahan di atas annulus ingunalis, yang

Page 24: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

10

merupakn suatu daerah potensi lemah pada dinding anterior abdomen.

Terlebih lagi, selain musculus obliquus internus abdominis menutup

annulus inguinalis profundus, struktur ini juga menyumbangkan suatu

lapisan (fascia cremasterica yang berisi musculus cremaster) untuk

menutupi struktur-struktur yang melewati canalis inguinalis.12

Dinding Posterior Canalis Inguinalis

Dinding posterior canalis inguinalis terbentuk di sepanjang fascia

transversalis. Dinding ini di perkuat di 1/3 medialnya oleh tenso

conjuntivus. Tendo ini adalah insersi gabungan musculus transversus

abdominis dan musculus obliquus internus abdominis kedalam crista

pubicum dan linea pectinea12

Seperti dengan penguatan musculus obliquus internus abdominis

terhadap daerah annulus inguinalis profundus, posisi tendo conjunctivus

di sebelah posterior terhadap annulus inguinalis superficialis menyediakan

tambahan penopang bagi daerah potensi lemah dinding anterior abdomen.

Atap/Dinding Superior Canalis Inguinalis

Atap canalis inguinalis dibentuk oleh sabut-sabut melengkung

musculus transversus abdominis dan musculus obliquus internus

abdominis. Struktur ini berjalan dari titik lateral origonya dari ligamentum

inguinale menuju perlekatan bersama di medial/conjoint tendo/tendo

conjunctivus.12

Dasar/Dinding Inferior Canalis Inguinalis

Dasar (dinding inferior) canalis inguinalis dibentuk oleh separuh

bagian medial ligamentum inguinale. Dasar yang menggulung di bawah,

tepi bebas bagian terbawah aponeurosis musculus obliquus externus

abdominis ini membentuk parit atau saluran, tempat isi canalis inguinalis

berada. Ligamentum lacunare memperkuat sebagian besar pars medialis

parit ini.12

Page 25: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

11

Gambar 5. Kanalis Inguinalis13

Isi Canalis Inguinalis

Isi canalis ingunalis terdiri dari:

Funiculus spermaticus pada pria,

Ligamentum teres uteri, dan

Ramus genitalis nervus genitofemoralis pada wanita.

Structur structur ini memasuki canalis ingunalis melalui annulus

inguinalis profundus dan keluar melalui annulus inguinalis superficialis.Lebih

lanjut, nervus ilioinguinalis (L1) melewati bagian canalis inguinalis. Nervus

ini adalah cabang plexus lumbalis, dan masuk ke dinding abdomen di

posterior dengan menembus musculus obliquus ionternus abdominis. Saat

berlanjut untul melintas ke arah inferomedial, nervus ini masuk ke canalis

inguinalis. Saraf ini terus menuruni canal dan keluar melalui annulus

inguinalis superficialis.12

Funiculus Spermaticus

Funiculus spermaticus dimulai dari proximal pada annulus ingunalis

profundus dan berisi struktur-struktur yang berjalan di antara cavitas

abdominopelvicum dan testis, dan tiga fascia penutup yang membungkus

Page 26: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

12

struktur-strukrur yang berjalan di antara cavitas abdominopelvicum dan testis

, dan tiga fascia penutup yang membungkus struktur-struktur ini.

Struktur-struktur di dalam funiculus spermaticus meliputi :12

- Ductus deferens,

- Arteria untuk duktus deferens (dari arteria vesicalis inferior),

- Arteria testicularis (dari aorta abdominalis)

- Plexux venosus pampiniformis (venae testicularis),

- Arteria dan vena cremasterica (vasa kecil terkait fascia cremasterica),

- Ramus genitalis nervus genitofemoralis

- (mempersarafi musculus cremaster),

- Serabut-serabut nervus afferentes viscerales dan symphatici, dan

- Sisa-sisa processus vaginalis.

Struktur-struktur ini memasuki annulus inguinalis profundud,

berlanjut menuruni canalis inguinlis, dan keluar dari annulus superficialis,

setelah mendapatkan tiga fascia penutup selama perjalanannya. Kumpulan

struktur dan fascia ini berlanjut ke dalam scrotum, dan struktur-struktur ini

berhubungan dengan testis dan fascia yang mengelilinginya.12

Fascia yang membungkus isi funiculus spermaticus meliputi :

Fascia spermatica interna, yang merupakaan lapisan terdalam,

berasal dari fascia transfersalis, dan melekat ke tepi annulus

inguinalis profundus;

Fascia cremasterica dengan musculus cremaster terkait, yang

merupakan lapisan tengah fascia dan berasal dari musculus

obliquus abdominis; dan

Fascia spermatica externa, yang merupakan penutup terdangkal

funiculus spermaticus, berasal dari aponeurosis musculus obliquus

externus abdominis, dan melekat ke tepi annulus inguinalis

superficialis.

Ligamentum teres uteri

Page 27: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

13

Ligamentum teres uteri adalah suatu struktur mirip pita yang

berjalan dari uterus sampai annulus inguinalis profundus, yang

selanjutnnya ligamentum ini memasuki kanalis inguinalis. Ligamentum ini

berjalan turun melewati kanalis inguinalis dan keluar melalui annulus

inguinalis superficialis. Pada titik ini, ligamentum ini telah berubah dari

struktur mirip pita menjadi struktur seperti beberapa lembar jaringan, yang

melekat ke jaringan ikat terkait dengan labium majus pudendi. Saat

ligamentum ini melintasi canalis inguinalis, ligamentum ini mendapatkan

lapisan penutup yang serupa dengan funiculus spermaticus pada pria.12

Orifisium Miopektineal

Orificium miopektineal dari Fruchaud adalah area lemah yang

merupakan tempat dari semua hernia lipat paha. Area ini merupakan area

antara ligamentum inguinalis disebelah anterior dan traktus illiopubik di

sebelah posterior.

Traktus Iliopubik : Penebalan margo inferior fasia transversalis yang

tampak sebagai pita fibrosa yang berjalan sejajar dan disebelah posterior

(dalam) dari ligamentum inguinalis. Traktus iliopubik berinsertio ke ramus

pubik superior untuk membentuk ligamentum alkunaris

Batas-batas orifisium miopektineal

- Superior : Serabut oblikus internus yang melengkung.

- Nedial : Tepi lateral otot rektus abdominis

- Inferior : Pektinea Pubik.

Makna bedah traktus iliopubik: Pengenalan traktus iliopubik ini

merupakan salah satu tahap repair laparoskopik (tahap awal) visualisasi

dari dalam. Struktur ini memperkuat dinding posterior dan dasar kanalis

inguinalis seraya menjembatani struktur yang melintasi ruang sub-

inguinalis.16

c. Mekanisme Pertahanan Inguinal

1. Kanalis inguinalis yang berjalan oblik (pada anak-anak kanalis inguinalis

berjalan lurus).

Page 28: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

14

2. Selama mengejan atau batuk, conjoined tendon berkontraksi, dan karena

conjoined tendon membentuk batas-batas anterior, superior dan posterior,

conjoined tendon menutup kanalis inguinalis. Hal ini merupakan efek buka

tutup atau efek yang menyerupai sfingter

3. Peningkatan tekanan intra-abdomen menimbulkan efek sumbat pada

ring/cincin eksterna. Ring interna tertarik ke atas dan lateral karena

melekat pada permukaan posterior dari otot transversalis. Hal ini akan

menghasilkan oklusi anulus dan mencegah tyerjadinya herniaso yang

merupakan efek dari katup bola.16

2.1.2 Hernia

2.1.2.1 Definisi

Menurut Kamus Kedokteran Dorland, hernia merupakan

penonjolan abnormal bagian organ atau struktur tubuh lain melalui lubang

alamiah ataupun abnormal dalam selaput pembungkus, membran, otot,

atau tulang.17

Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia

didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan

melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun

hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek

melibatkan dinding abdomen pada umumnya.1

2.1.2.2 Etiologi

Penyebab terjadinya hernia : 1, 2, 18, 19

1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau

didapat kemudian dalam hidup.

2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.

3. Kongenital

a. Hernia kongenital sempurna, yaitu bayi sudah menderita hernia

kerena adanya defek pada tempat - tempat tertentu.

b. Hernia kongenital tidak sempurna, yaitu bayi dilahirkan normal

(kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada

Page 29: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

15

tempat- tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-1

tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut

karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal

(mengejan, batuk, menangis).

4. Aquisata/didapat , yaitu hernia yang buka disebabkan karena

adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh faktor lain yang

dialami manusia selama hidupnya, antara lain :

Tekanan intraabdominal yang tinggi, banyak dialami oleh

pasien yang sering mengejan yang baik saat defekasi

maupun miksi. Juga bisa terjadi karena batuk yang kronis,

dan Asites.

Konstitusi tubuh, rrang kurus cenderung terkena hernia

kareana jaringan ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada

orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya

jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja

jaringan ikat penyokong pada area dinding abdomen yang

lemah.

Kelemahan dari conjoined tendon/ruptur beberapa serabut.

Hal ini terjadi akibat beberapa faktor seperti mengangkat

beban berat, post apendiktomi (trauma pada nervus

ilioinguinalis), Kelainan kronis/penyakit kelemahan fisik

yang menyebabkan kelemahan fasia transversalis di area

Hasselbach.

Banyaknya preperitoneal fat yang banyak terjadi pada orang

gemuk.

Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan

intraabdominal.

Sikatrik.

Penyakit yang melemahkan dinding perut.

Merokok

Diabetes militus

Page 30: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

16

2.1.2.3 Bagian dan Jenis Hernia

a.Bagian – bagian hernia 2, 20

1. Kantong hernia

Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak

semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia

adiposa, hernia intertitialis.

2. Isi hernia

Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia,

misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).

3. Cincin/Pintu Hernia

Merupakan bagian awal atau pintu yang berbentuk cincin dari

kantong hernia.

4. Leher hernia

Bagian tersempit dari kantong hernia yang sesuai dengan ukuran

kantong hernia.

5. Locus minoris resistence (LMR)

Penonjolan Penonjolan organ visceral/isi rongga melalui melalui

dinding dinding yang lemah.2

b. Jenis-jenis hernia :

1. Menurut Letak Anatomis : 1,2,20

a. Hernia inguinalis, adalah hernia yang terjadi di lipatan paha. Jenis ini

merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau

burut.

b. Hernia umbilicus, adalah hernia inguinalis yang terjadi di pusar

c. Hernia femoralis, adalah hernia yang terjadi di bagian paha.

3. Menurut penyebabnya : 1,2,18

a. Hernia kongenital atau bawaan, adalah hernia yang sudah ada sejak lahir

b. Hernia aquisata, adalah hernia yang terjadi karena suatu faktor tertentu.

c. Hernia insisional, adalah hernia akibat pembedahan sebelumnya.

Page 31: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

17

4. Menurut terlihat dan tidaknya : 19

a. Hernia external, adalah hernia yang terlihat nampak misalnya hernia

inguinalis, hernia scrotalis, dan sebagainya.

b. Hernia internal, adalah hernia yang tidak terlihat nampak misalnya

hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia obturaforia.

5. Menurut nama penemunya : 19

a. Hernia petit yaitu hernia di daerah lumbosakral.

b. Hernia spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis di

atas penyilangan vasa epigastrika inferior pada muskulus rektus

abdominalis bagian lateral.

c. Hernia richter yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang

terjepit.

6. Menurut sifatnya : 1,2,19

a. Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernis

keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau

didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.

b. Hernia irreponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat

dikembalikan ke dalam rongga.

Hernia irreponibel terbagi menjadi 3 yaitu :

- Hernia akreta, yaitu hernia yang bila hanya perlekatan akibat fibrosis.

Tanpa ada gejala dan gangguan pasase usus

- Hernia inkarserata (terperangkap), yaitu bila isinya terjepit oleh cincin

hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke

dalam rongga perut serta sudah mengalami gangguan pasase isi usus.

- Hernia strangulata adalah jika bagian usus yang mengalami hernia

terpuntir atau membengkak, dapat mengganggu aliran darah normal dan

pergerakan otot serta mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus

dan kerusakan jaringan.

Jenis hernia lainnya : 19

Page 32: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

18

a. Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femuralis yang

terjadi pada satu sisi dan dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.

b. Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum

secara lengkap.

c. Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.

2.1.3 Hernia Inguinalis

2.1.3.1 Definisi

Hernia ingunalis adalah hernia yang terjadi pada dinding abdomen

di regio inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia

ingunalis lateralis (HIL) dan hernia ingunalis medialis (HIM). Hernia

inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang

artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen melainkan

melului cincin kanalis inguinalis. Sedangakan hernia medialis mempunyai

nama lain hernia directa yang artinya keluarnya langsung menembus

dinding abdomen.19

Perbedaan antara hernia inguinalis lateralis dan medialis dapat

diamati pada tabel 2.1.21

Tabel 1. Perbedaan HIL dan HIM

Tipe Deskripsi Hubungan

dg vasa

epigastrica

inferior

Dibungkus

oleh fascia

spermatica

interna

Onset

biasanya

pada waktu

Hernia

ingunalis

lateralis

Penojolan

melewati cincin

inguinal akibat

kegagalan

penutupan cincin

ingunalis interna

pada waktu

Lateral Ya Kongenital

Dan bisa pada

waktu

dewasa.

Page 33: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

19

embrio setelah

penurunan testis

Hernia

ingunalis

medialis

Keluarnya

langsung

menembus fascia

dinding abdomen

Medial Tidak Dewasa

2.1.3.2 Patofosiologi Hernia Inguinalis

a. Kongenital

Ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole

inferior gonad ke permukaan interna labial/scrotum. Gubernaculum akan

melewati dinding abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi

kanalis inguinalis. Processus vaginalis adalah evaginasi diverticular

peritoneumyang membentuk bagian ventral gubernaculums bilateral.

Pada pria testes awalnya retroperitoneal dan dengan processus vaginalis

testes akan turun melewati kanalis inguinalis ke scrotum dikarenakan

kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih

dahulu sehingga , angka kejadian hernia inguinalis lateralis pada pria

lebih sering terjadi pada sisi kanan daripada sisi kiri.

Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian

inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana melewati cincin

interna ke labia majus. Processus vaginalis normalnya menutup,

menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang melewati cincin interna.

Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal

dengan tunika vaginalis. Jika processus vaginalis tidak menutup maka

hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada

wanita akan terbentuk kanal Nuck. Akan tetapi tidak semua hernia

ingunalis disebabkan karena kegagalan menutupnya processus vaginalis

dibuktikan pada 20%-30% autopsi yang terkena hernia ingunalis

lateralis proseccus vaginalisnya menutup.14

Aquisata

Page 34: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

20

Biasanya terjadi pada orang usia lanjut, pada orang usia lanjut otot

dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur usia,

organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua

kanalis tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan

locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan

intraabdominal meningkat seperti batuk-batuk kronik, bersin yang kuat

dan mengangkat barang - barang berat, mengejan dan sebagainya. Kanal

yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis

lateralis akibat terdorongnya sesuatu jaringan tubuh yang keluar melalui

defek tersebut.2,20

Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan proses

perkembangan alat reproduksi pria dan wanita semasa janin. Potensial

komplikasi terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong

hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Terjadi

penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang

masuk, cincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan gangguan

penyaluran isi usus. Timbulnya edema bila terjadi obtruksi usus yang

kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis. Bila

terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,

muntah, konstipasi. Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan

timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi

nekrosis.19

Juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan ususnya

terputar. Bila isi perut terjepit dapat terjadi shock, demam, asidosis

metabolik, abses. Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang

dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi usus sederhana hingga

perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya dapat menimbulkan abses

lokal, fistel atau peritonitis. 20

2.1.3.3 Jenis-jenis hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis terbagi menjadi 2 yaitu hernia inguinalis

inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis.

Page 35: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

21

1. Hernia Inguinalis Direkta (Medialis)

Hernia ini disebut medialis karena menonjol dari perut di

bagian medial dari pembuluh epigastrika inferior. Hernia ini merupakan

jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh faktor peninggian

tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum

Hesselbach. Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus

inguinalis subcutaneous. Hernia ini sama sekali tidak berhubungan

dengan prosesaus vaginalis, umumnya terjadi bilateral, khususnya pada

laki-laki tua. Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah

mengalami inkarserasi dan strangulasi. 2,21

Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas:

· Inferior: Ligamentum Inguinale.

· Lateral: Vasa epigastrika inferior.

· Medial: Tepi m. rectus abdominis.

2. Hernia Inguinalis Indirekta (lateralis)

Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di bagian

lateral pembuluh epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena

keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis

inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan

berbentuk lonjong. Onset hernia ini dapat terjadi pada saat bayi atau saat

dewa5,6

Onset henia Inguinalis Lateralis pada bayi terjadi bila processus

vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan sama sekali tidak

menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga

tunika vaginalis propria testis. Dengan demikian isi perut dengan mudah

masuk ke dalam kantong peritoneum tersebut. Sementar jika onsetnya

terjadi pada dewasa kemungkinan terjadi bila penutupan processus

vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian saja. Sehingga masih ada

kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis yang tidak

menutup pada waktu bayi dilahirkan. Sewaktu-waktu kentung peritonei

ini dapat terisi dalaman perut, tetapi isi hernia tidak berhubungan dengan

tunika vaginalis propria testis. 1,2

Page 36: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

22

Gambar 6. Hernia inguinalis indirekta1

2.1.3.4. Diagnosis Klinis

a. Anamnesis Riwayat Penyakit

- Pembengkakan di daerah inguinal yang semakin membesar secara

perlahan-lahan.

- Pada mulanya, pembengkakan hilang pada posisi berbaring dan

bertambah besar dengan mengejan, berjalan. Selanjutnya, hernia ini

tidak dapat direduksi (sebagai akibat adhesi).

- Riwayat nyeri tertarik menandakan adanya omentocoele.

- Karena omentum melekat pada lambung diatas dan dinervasi oleh T10,

nyeri dijalarkan ke daerah pusar.

- nyeri hebat yang mendadak pada hernia, muntah dan tidak dapat

direduksi menandakan adanya hernia obstruktif atau inkarserasi.

- Riwayat batuk kronis, konstipasi, kesulitan kencing sebaiknya

ditanyakan. Jika ada, hal ini memberi kesan ke arah penyebab hernia.

- Terpotongnya nervus ilioinguinalis selama apendiktomi dapat

menyebabkan denervasi serabut transversus abdominis, yang

membentuk cincin yang berbebtuk ‘U’, yang mengakibatkan kelemahan

dinding abdomen.16

b. Pemeriksaan Fisik

Page 37: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

23

Inspeksi

Pemeriksaan inspeksi dilakukan pada posisi berdiri. Kedua sisi

sebaiknya diperiksa.16

Palpasi16

Temuan saat inspeksi perlu dikonfirmasikan.

Pembengkakan bersifat lunak, dan “mendenguk” (gurgle) teraba jika

keadaan ini adalah enterocoele.

Dapat teraba padat atau granular jika kelianan ini berupa

omentocoele

1. Suruh pasien batuk : pada saat pasien batuk akan teraba impulse

yang mendorong pada pangkal skrotum. Selain hernia impuls yang

terjadi saat batuk bisa terjadi akibat meningokel, krista dermoid yang

berhubungan dengan intrakranial, laryngocoele, kista limfatik pada

anak-anak, dan empyema necessitatis.

2. Meraba struktur di atas pembengkakan : sebaiknya dilakukan pada

posisi berdiri kecuali pada herni inkomplit.

Pada pangkal skrotum, funikulus spermatikus dipalpasi antara jari

tangan dengan ibu jari tangan. Pada kasus hernia indirek komplit,

funikulus spermatikus tidak dapat teraba karena funikulus tertutup

di sebelah anterolateral oleh kantong hernia. Hal ini di kenal

sebagai meraba di atas pembengkakan tidak mungkin (negatif).

3. Dapat tidaknya direduksi : Pasien disuruh berbaring

Jika hernia menjadi lebih kecil atau tidak terlihat, kelainan ini

adalah sebuah hernia (hidrokel tidak dapat direduksi).

Omentokel : pada mulanya, reduksi mudah dilakukan tetapi

selanjutnya menjadi sulit (sebagai akibat adanya adhesi).

Jika hernia sulit direduksi, pasien disuruh mereduksinya. Jikalau

tidak, lakukan fleksi dan rotasi medial sendi panggul dan coba

reduksi, yaitu sebuah metode yang dikenal sebagai taxis

Bila meskipun telah dilakukann tindakan ini, pembengakakan tidak

dapat direduksi, kedaan ini dikenal dengan hernia ireponibilis

(ireduksi)

Page 38: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

24

4. Pemeriksaan invaginasi ring eksterna.

Pada pangkal skotum, kulit dipungut dan diangkat ke atas dengan

jari kelingking. Selanjutnya diinvaginasi ke dalam ring eksternal.

Pada saat ring eksterna diregangkan pada hernia indirek, jari tangan

bergerak ke arah belakang, dan ramus superior tulang pubis dapat

teraba sebagai tulanh yang tanpa penutup. Dengan menyuruh

pasien batuk , impulse teraba pada pulpa jari tangan pada hernia

direk dan ujung jari tangan pada hernia indirek.

5. Pemeriksaan oklusi ring interna : Pertama kali pembengkakan

direduksi. Ditentukan lokasi ring interna di atas titik tengah antara spina

iliaka anterior superior dan simfisis pubis. Ring interna dioklusi dengan

ibu jari tangan dan pasien disuruh batuk.

Jika impulse dan pembengkakan didapatkan, kasus ini adalah

sebuah hernia direk karena hernia ini terjadi pada trigonum

hessselbach (sebelah medial anulus inguinalis profundus).

Jika pembengkakan tidak terlihat, kasus ini adalah hernia indirek.

Pemeriksaan oklusi ring interna dapat dilakukan dengan pasien

dalam posisi berdiri dan terlentang.

Masalah pemeriksaan oklusi ring interna

Jika oklusi tidak dilakukan dengan benar, hasilnnya mungkin

bervariasi

Hernia pantaloon merupakan suatu hernia direk yang memiliki

komponen indirek

6. Pemeriksaan elevasi tungkai (Pemeriksaaan elevasi kepala)

Kelemahan otot-otot obliquus dimanifestasikan dengan benjolan

Malgigne di atas setengah medial ligamentum inguinalis

7. Metode Zieman : Metode tiga jari

Pertahankan jari telunjuk pada ring interna, jari tengah pada

dinding posterior di atas dan sebelah lateral ring eksterna dan jari

manis pada ring/cincin femoralis. Sekarang pasien disuruh batuk.

Tergantung pada jenis hernia, impulse dapat teraba. Pemeriksaan

Page 39: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

25

ini tidak perlu dilakukan pada hernia indirek inkomplit atau

komplit.

8. Per Abdomen : Untuk mengesampingan massa (kolon)

9. Tanda striktura uretra : Pasien muda yang mengalami keluhan

kencing denga hernia kemugkinan menderita striktura uretra. Angkat

skrotum dan raba adanya striktura pada uretra bulbaris.

10. Pemeriksaan sistem respirasi : dilakukakan untuk mengesampingkan

bronkitis kronis, tuberkulosis.

11. Pemeriksaan per rektal : sebaiknya dilakukan pada pasien usia tua

untuk mengesampingkan pembesaran prostat.16

c. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Lab

Pada Pasien yang hernia yang sudah mengalami strangulasi

biasanya akan pada pemeriksaan lab akan ditemukan Leukocytosis dengan

shift to the left. Pemeriksaan Elektrolit, BUN, dan kadar Kreatinin juga

dilakukan untuk mengetahui derajat dehidrasi yang mungkin timbul akibat

muntah-muntah. Tes Urinalisis juga dilakukan untuk menyingkirkan

adanya masalah dari traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat

paha.18

Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin

hernia.Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa

pada lipat paha atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab

pembengkakan testis.2 Pemeriksaan Ultrasound pada daerah inguinal

dengan pasien dalam posisi supine dan posisi berdiri dengan manuver

valsafa dilaporkan memiliki sensitifitas dan spesifisitas diagnosis

mendekati 90%. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk

membedakan hernia inkarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau

penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal. Pada pasien yang

sangat jarang dengan nyeri inguinal tetapi tak ada bukti fisik atau

Page 40: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

26

sonografi yang menunjukkan hernia inguinalis. CT scan dapat digunakan

untuk mengevaluasi pelvis untuk mencari adanya hernia obturator. 18

d. Diagnosis Banding

a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis. Yang

membedakan dengan hernia :

- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan

membesar, sedang bila hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila

benjolan terdapat pada skrotum , maka dilakukan pada satu sisi ,

sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui diapanascopy.

Bila tampak bening berarti hidrocele (diapanascopy +).

- Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus

- Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi usus

- Fluktuasi positif pada hernia.

b. Kriptochismus

Kriptolchismus yaitu testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi

kemungkinanya hanya sampai kanalis inguinalis.

c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal

Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.

d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha.

e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka

hernia inguinalis medialis).17

2.1.3.5. Penatalaksanaan

a. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan

reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk

mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

Reposisi

Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata,

kecuali pada pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual.

Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan

Page 41: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

27

tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan

lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak

inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibawah dua tahun.

Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi

hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini

disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis dibandingkan dengan

orang dewasa.2

Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian

sedative dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil

anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi

hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi

segera.2

Bantalan penyangga

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan

hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan

sehingga harusdipakai seumur hidup. Namun cara yang berumur lebih

dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang.Sebaiknya

cara ini tidak dianjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain

merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan

sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini

dapat menimbulkan atrofitestis karena tekanan pada tangki sperma

yang mengandung pembuluh darah testis.2

b. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan

hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu

diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari

herniotom, dan hernioplastik.2

Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai

kelehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada

perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi

mungkin lalu dipotong.2

Page 42: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

28

Pada hernioplasty, dilakukan tindakan memperkecil annulus

inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis

ingunalis. Hernioplasty lebih penting artinya dalam menvegah

terjdinya residif dibandingkan dengan herniatomy. Dikenal berbagai

metode hernioplasty seperti memperkecil annulus inguinalis internus

dengan jahitan tertutup, menutup dan memperkuat fascia transversal,

dan menjahitkan pertemuan M. transversus internus abdominis dan M.

oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon

keligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini, atau

menjahitkan fascia tranversa, M. tranversus abdominis, M. oblikus

internus abdominis ke ligamentum Cooper pada metode Mc Vay.2

2.1.4.6 Prognosis

Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% -

3% dalam jarak waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan disebabkan

oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan, jaringan yang

kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia yang terabaikan.

Kekambuhan yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien

dengan hernia direk, khususnya hernia direk bilateral. Kekambuhan

tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung

proksimal kantung. Kebanyakan kekambuhan adalah langsung dan

biasanya dalam regio tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis

jahitan adalah yang terbesar.insisi relaksasi selalu membantu.

Perbaikan hernia inguinalis bilateral secara bersamaan tidak

meningkatkan tegangan jahitan dan bukan merupakan penyebab

kekambuhan seperti yang dipercaya sebelumnya. Hernia rekurren

membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil, kekambuhan

setelah hernioplasti prostesisanterior paling baik dilakukan dengan

pendekatan preperitoneal atau secara anterior dengan sumbat

prostesis.25

2.1.4.7. Komplikasi

Page 43: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

29

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami

oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada

hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau herniaterlalu besar atau

terdiri dari omentum, organ ektraperitoneal (hernia geser) atau hernia

akreta. Disini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan.

Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga

terjadi hernia strangulate yang menimbulkan gejala obstruksi usus

yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada

hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku

seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering

terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua

segmen usus terperangkap didalam kantong hernia dan satu segmen

lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti hurup W.2

Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan

isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi

udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi kedalam

kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin

hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringa

terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi

transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari

usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses

local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga

perut.2

2.1.4.8. Pencegahan

Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami

kegemukan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH

yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih. Pengobatan

terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya

hernia.18

Page 44: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

30

2.2 Kerangka Teori

Peningkatan tekana abnominal : Batuk

Bersin

Mengejan

Mengangkat beban berat

Isi rongga abdomen (usus) melewati dinding inguinal

Isi rongga abdomen melewati anulus

inguinalis

Kelemahan pada dinding abdomen Trauma

Obesitass

Kehamilan

Kelainan kongenital ( kelemahan

abdomen terjadi sejak perkembangan janin

Menonjol ke fascia transfersalis

Masuk ke kanalis inguinalis

Isi rongga abdomen melalui anulus inguinalis

Keluar pada cincin kanal

terjadi penonjolan keluar (hernia)

Iskemia

Suplai terhambat

edema

Terjadi bendungan vena

Obdtruksi saluran intestinal

Nekrosis

pembedahan

Page 45: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

31

2.3. Kerangka Konsep

2.4 Definisi Operasional Tabel 2. Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Skala Referensi Pengelompokan Usia Usia pasien yang

tercatat pada status pasien

Sesuai tertulis dalam rekam medis

Ordinal 1. 0-5tahun 1. 6-11 tahun 2. 12-16 tahun 3. 17-25 tahun 4. 26-35 tahun 5. 36-45 tahun 6. 46-55 tahun 7. 56-65 tahun 8. > 65 tahun

Berdasarkan pengkategorian kelompok usia sesuai dengan Kementerian Kesehatan RI tahun 2009

Jenis Kelamin Indikasi jenis kelamin ketika lahir

Sesuai tertulis dalam rekam medis

Nominal 1.Laki-laki 2.Perempuan

Tempat Tinggal Alamat pasien yang tercantum dalam rekam medis

Sesuai tertera dalam rekam medis

Nominal 1.Serpong 2.Serpong utara 3.Pondok aren 4.Ciputat 5.Ciputat timur 6.Setu 7.Pamulang

Kategori berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan sesuai Kecamatan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan

Hernia

Berdasarkan reponebilitas

Hernia yang berdasarkan apakah masih bisa di reposisi atau tidak

Sesuai tertera dalam rekam medis

Ordinal Reponibel/Iireponibel

Hernia Hernia ini disebut Sesuai Ordinal

Pasien Hernia

Inguinalis

Sosio Demografi

Usia;Tempat ;tinggal;Jenis kelamin

Diagnosis Kerja

Klasifikasi : Hernia inguinalis Lateralis/Medialis

Hernia inguinalis reponibel/ireponibel

Hernia Inguinalis dextra/sinistra

Hernia inguinalis kasus baru/residif

Hernia inguinalis Insakerata insakerta/noninsakerta

Hernia Inguinalis Strangulata/non strangulata

Page 46: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

32

Berdasarkan Letak Penonjolan

lateralis jika menonjol dari perut di lateral pembuluh darah epigastrika inferior dan disebut medialis jika menonjol dari perut di medial pembuluh darah epigastrika inferior

tertera dalam rekam medis

Lateral/Medial

Hernia Berdasarkan

Jenis Kasus

Hernia inguinalis berdasarkan jenis kasus adalah jika hernia baru pertama kali didiagniosis disebut hernia kasus baru sedangkan jika hernia adalah kekambuhan dari hernia sebelumnya pasca operasi disebut dengan hernia residif

Sesuai tertera dalam rekam medis

Ordinal Kasus baru/ Residif

Hernia

Berdasarkan Orientasi

Hernia yang berdasarkan letak hernia kanan/kiri

Sesuai tertera dalam rekam medis

Ordinal Kanan/Kiri

Hernia Berdasarkan

temuan penyakit penyerta

Penyakit penyerta yang ditemukan pada pasien

Sesuai tertera dalam rekam medis

Ordinal Ada/tidak

Hernia Berdasarkan

Komplikasi

Komplikasi yang ditemukan pada pasien

Sesuai tertera dalam rekam medis

Ordinal Ada/Tidak Jika Ada : Strangulata/Inkarserata

Page 47: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

33

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah studi deskriptif dengan

pendekatan cross-sectional dengan mengumpulkan data sekunder yang

didapat dari rekam medik RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan dari bulan

Oktober sampai bulan Desember 2016.

3.3. Populasi dan Sample

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien Hernia Inguinalis

di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015.

3.3.1 Kriteria Sampel

a. Faktor Inklusi

Pasien RSU Kota Tangerang Selatan

Pasien yang pernah berobat atau dirawat di RSU Kota Tangerang

Selatan

Pasien telah didiagnosis hernia inguinalis oleh dokter

b. Faktor Eksklusi

Pasien memiliki catatan medik yang tidak lengkap

3.3 Cara Kerja Penelitian

Survei pendahuluan dilakukan dengan mengamati secara umum

gambaran pasien yang berkunjung ke UGD dan poli bedah RSU Kota

Tangerang Selatan Melakukan perizinan ke RSU Kota Tangerang Selatan Pengambilan data rekam medik. Pendataan sample yang diambil dari

data rekam medik pasien di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015. Melakukan penggolongan dan pengkategorisasian pasien.

Page 48: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

34

Dari data hasil rekam medik dilakukan penggolongan dan

pengkategorisasian berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat

pendidikan, dan manifestasi klinis. Menganalis data menggunakan program Ms. Excel Melakukan pelaporan hasil yang dibuat dalam bentuk makalah laporan

penelitian.

3.4 Manajemen Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan

A. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakana dalam penelitian ini

berupa daftar tabel. Daftar tabel yang digunakan berisikan variabel-

variabel penelitian yaitu data pasien hernia inguinalis serta data yang

mendukung lainnya.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah menggunakan

studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa

data sekunder dari rekam medis pasien RSU Kota Tangerang Selatan

periode 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015.

3.4.2 Pengolahan dan Analisa Data

A. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan akan melalui proses pengolahan yang

meliputi:

1) Cleaning

Proses pengecekan data untuk mencegah adanya data yang

berulang

2) Editing

Proses pengeditan yang dilakukan untuk memeriksa

kelengkapan, kesinambungan, dan keseragaman data

3) Coding

Page 49: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

35

Memudahkan dalam pengelompokkan data sesuai kategori yang

ada.

4) Entry data

Memasukkan data ke komputer untuk dianalisis Menggunakan

Ms.Exel 2010

B. Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dimana untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel. Distribusi frekuensi

ini dibuat untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel.

3.5 Etika Penelitian

Pengajuan surat permohonan izin penelitian yang ditunjukkan kepada

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Pengajuan surat permohonan izin penelitian yang ditunjukkan kepada

Kepala Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik

(KESBANGPOL) Kota Tangerang Selatan Pengajuan surat permohonan izin penelitian yang ditunjukkan kepada

Direktur RSU Kota Tangerang Selatan

Melakukan pemaparan sidang proposal penelitian yang akan dilakukan di

RSU Kota Tangerang Selatan

Mendapatkan izin penelitian di RSU Kota Tangerang Selatan

Page 50: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

36

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Angka Kejadian Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015

Pada periode 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015 menurut data

rekam medis ditemukan 177/36030 pasien yang terdiagnosa hernia inguinalis

di RSU Kota Tangerang Selatan. Artinya 5 dari 1000 pasien terdiagnosis hernia

inguinalis pada tahun 2015.

4.2. Karakteristik Sosio-Demografi Pasien Hernia Inguinalis

4.2.1. Karakteristik Pasien Hernia inguinalis Berdasarkan Tempat tinggal

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan tempat tinggal tersaji

pada tabel 4.1. Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar pasien

bertempat tinggal di Kecamatan Pamulang dengan jumlah 66 orang (37,29%,

diikuti Kecamatan Ciputat sebanyak 39 orang (22,03%), dan yang paling

sedikit adalah Serpong Utara 1 orang (0,56%).

Tabel 3. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Tempat Tinggal

Kecamatan Frekuensi (orang) Persentase

Ciputat 39 22,03%

CiputatTimur 16 9,04%

Luar Tangsel 8 4,52%

Pamulang 66 37,29%

Pondok Aren 20 11,30%

Serpong 15 8,47%

Setu 12 6,78%

Serpong Utara 1 0,56%

Total 177 100%

Hal tersebut diduga erat kaitannya dengan lokasi RSU Kota Tangerang

Selatan yang berada di Kecamatan pamulang. Mengingat hernia inguinalis

Page 51: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

37

adalah penyakit yang perlu penanganan segera maka pasien hernia inguinalis

lebih memilih layanan kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya untuk

mengatasi keluhannya.

Gambar 10. Sebaran Jumlah Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Wilayah

Tempat Tinggal

4.2.2. Karakteristik Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi frekuensi pasien hernia inguinalis berdasrkan jenis kelamin

tersaji pada Tabel 4.2

Tabel 4. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (Jiwa) Presentase (%)

Laki-laki 156 88,1

Page 52: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

38

Perempuan 21 11,9

Jumlah 177 100

Dari Tabel 4.2 tampak pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang

Selatan Tahun 2015 lebih didominasi oleh Pria sebanyak 156 jiwa (88,1%)

Hal ini sesuai dengan literatur, dimana menurut schwartz’s dalam

bukunya menerangkan kejadian hernia inguinalis lebih banyak pada pria

dibandingkan dengan wanita dengan perbandingan 9:1. Di RSU Antapura Palu

tahun 2012 pasien hernia inguinalis lebih banyak diderita oleh pria yaitu

sebanyak 98,8% sedangkan pada wanita hanya 1,2%.18

Dari data-data diatas tampak laki-laki cenderung lebih beresiko terkena

hernia inguinalis dibandingkan dengan wanita. Hal ini kemungkinan karena

beberapa faktor seperti struktur anatomi kanalis ingunalis pada pria lebih lebih

lebar daripada wanita. Selain itu intensitas pekerjaan pada laki-laki lebih berat

daripada wanita.12

4.2.3. Karakteristik Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia

Distribusi frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan kelompok usia

kelompok usia dengan interval tersaji pada Tabel 4.3 dan kelompok usia

berdasarkan kategori WHO pada Tabel 4.4.

Tabel 5. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia

Menurut Kategori WHO di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.

Kelompok Usia Frekuensi (orang) Presentase (%)

0-5 24 13,56%

6-11 13 7,34%

12-16 1 0,56%

17-25 4 2,26%

26-35 14 7,91%

36-45 14 7,91%

46-55 36 20,34%

56-65 42 23,73%

Page 53: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

39

>66 29 16,38%

Total 177 100

GamG

Dari Tabel 4.3 tampak penderita hernia inguinalis pada kelompok usia 61-

70 tahun menduduki urutan teratas jumlah penderia sebanyak 35 orang (21,2%),

diurutan kedua yaitu pada kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 34 orang (20,6%),

disusul dengan kelompok usia 0-10 tahun sebanyak 32 orang (19,4%). Sedangkan

pada urutan terbawah jumlah penderita hernia ingunalis yaitu pada kelompok usia

>80 tahun sebanyak 1 orang (0,6%).

Hal ini sesuai dengan literatur, dimana menurut Balamadaiiah kelompok

usia terbanyak pada penderita hernia inguinalis adalah kelompok lansia yaitu

sebanyak 64,9%.25

Dari data-data diatas terlihat pasien hernia inguinalis lebih banyak pada

masa lansia. Hal ini diduga karena pada lansia mulai terjadi penurunan kekuatan

pada otot dinding abdomen sehingga meningkatkan resiko hernia inguinalis.

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

0-5 6-11 12-17 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65

Persen

tase

Gambar 11. Grafik Persentase Hernia Inguinalis Berdasarkan Kelompok Usia

Page 54: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

40

4.3. Karakteristik Pasien Hernia Ingunalis Berdasarkan Letak Keluaran

Hernia

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan letak keluaran Hernia dapat

diamati pada Tabel 4.4

Tabel 6. Distribusi Pasien Hernia Ingunalis Berdasarkan Letak Keluaran Hernia

di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Letak Keluaran Hernia Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Lateral 171 96,61

Medial 6 3,39

Total 177 100

Dari Tabel 4.5 terlihat frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarakan letak

keluarnya. Hernia inguinalis lateral sebanyak 171 orang (96,61%), sedangkan

hernia inguinalis medial hanya sebanyak 6 orang (3,39%).

Hal ini sejalan dengan penelitian di BDF Hospital, Bahrain, hernia

inguinalis lateralis lebih banyak dibandingkan dengan hernia ingunalis medialis.

Yaitu pada hernia inguinalis lateralis sebanyak 379 orang (82,93), dan pada hernia

inguinalis medialis sebanyak 78 orang (17,67%).26

Angka kejadian hernia inguinalis lateralis lebih banyak dari pada hernia

inguinalis medialis diduga akibat struktur anatomi area lateral regio inguinalis

terdapat locus minoris resistence yaitu prosesus vaginalis yang menutup tidak

sempurna pada saat proses kongenital sehingga pada saat terjadi kelemahan pada

dinding anterior abdomen akan sangat rentan mengalami hernia inguinalis

lateralis.13

4.4. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sisi yang Terkena

Berdasarkan data rekam medik RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari total 177 data rekam medik pasien hernia inguinalis, ada 168 rekam medik

pasien yang memiliki data berdasarkan sisi yang terkena dan 9 pasien lainnya

tidak memiliki data tersebut.

Page 55: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

41

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarakan sisi yang terkena dapat

diamati pada Tabel 4.5

Tabel 7. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sisi Yang Terkena

Letak Keluaran Hernia Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Dextra 94 53,11

Sinistra 69 38,98

Bilateral 5 2,82

Total 168 100

Dari tabel 4.6 terlihat frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan sisi

yang terkena terbanyak adalah sisi kanan sebanyak 94 orang(53,11%), disusul sisi

sebelah kiri sebanyak 69 orang (38,98%) dan diurutan terakhir yaitu hernia

bilateral hanyak sebanyak 5 orang (2,82,1%).

Hal ini sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya. Salah satunya

adalah penelitian yang dilakukan di India, dimana hernia inguinalis kanan adalah

yang terbanyak yaitu sebanyak 139 orang (55,2%), disusul hernia inguinalis kiri

sebanyak 90 orang (36,2%), dan diurutan terakhir hernia inguinalis bilateral

sebanyak 20 0rang (8%).Selain itu menurut penelitian yang dilakukan di RSU

Anutapura Palu dari 80 orang pasien hernia inguinalis, pasien hernia inguinalis

kanan adalah yang tebanyak yaitu 44 orang, diikuti hernia inguinalis kiri sebanyak

35 orang, dan hernia bilateral sebanyak 1 orang.27

Dari data-data diatas tampak angka kejadian hernia inguinalis kanan adalah

yang terbanyak, diikuti hernia inguinalis kiri, dan yang paling sedikit adalah

hernia inguinalis bilateral. Hal tersebut diduga karena adanya faktor tertentu, yaitu

pada saat proses embriologi testis kiri lebih dahulu turun daripada testis sebelah

kanan yang pada proses abnormal prosesus vaginalis sisi kanan akan lebih lama

menutup sehingga beresiko mengalami penutupan yang kurang sempurna

sehingga menyebabka hernia inguinalis.14

Page 56: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

42

4.5. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan data rekam medik RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari total 177 rekam medik pasien hernia inguinalis, hanya ada 87 rekam medik

pasien yang memiliki data berdasarkan reponibilitasnya dan 90 pasien tidak

memiliki data tersebut.

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarakan sifatnya dapat diamatai

pada Tabel 4.6

Tabel 8. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Sifatnya di RSU

Tangerang Selatan Tahun 2015

Sifat

Frekuensi

(Orang) Presentase

Reponibel 60 67,4%

Irreponibel (inkarserata) 21 23,6%

Irreponibel (Strangulata) 0 0%

Irreponibel (akrata) 5 5,6%

Irreponibel (Tak teridentifikasi) 3 3,4%

Irreponibel (Total) 29 32,6%

Total 89 100,00%

Dari Tabel 4.7 terlihat frekuensi hernia pasien hernia inguinalis berdasarkan

reponibilitas. Dari 89 pasien hernia inguinalis didapatkan hernia inguinalis

reponibel adalah yang terbanyak yaitu 60 orang dan hernia inguinalis irreponibel

sebanyak 29 orang ( 32,6%).

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya di RSU Anutapura Palu, dari

80 orang pasien hernia inguinalis 66 diantaranya adalah pasien hernia inguinalis

reponibel sedangkan sisanya sebanyak 14 orang adalah hernia inguinalis

irreponibel.28

Berdasarkan klasifikasi hernia Irreponibel, hernia inkarserata adalah yang

paling sering yaitu sebanyak 21 orang (23,5%), hernia akrata sebanyak 5 orang

(5,6%), dan tidak ditemukan hernia strangulata pada sampel. Hal ini juga hampir

sejalan dengan penelitian sebelumnya di RSU Anutapura Palu, dari 80 orang

pasien hernia inguinalis 8 orang (10%) mengalama hernia inkarserata, 5 orang

Page 57: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

43

(7,5%) mengalama hernia akrata dan juga tidak diemukan hernia strangulata pada

penelitian tersebut.28

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien hernia

inguinalis yang datang ke rumah sakit untuk berobat adalah pasien hernia

inguinalis yang masih reponibel. Hal ini akibat proses untuk menjadi irreponibel

pada hernia inguinalis membutuhkan waktu yang cukup panjang, yaitu pada

hernia inguinalis reponibel jika dibiarkan tanpa pengobatan akan berubah menjadi

irreponibel.

4.6. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kasus

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan jenis kasus dapat diamati

pada Tabel 4.7.

Tabel 9. Distribusi Pasien Hernia inguinalis Berdasarkan Jenis Kasus DI RSU

Kota Tangerang Selatan tahun 2015.

Jenis Kasus Frekuensi (Orang) Presentase

Kasus baru

Rekuren

162

15

91,53%

8,47%

Total 177 100

Dari Tabel 4.8 dapat dilihat frekuensi pasien hernia inguinalis di RSU Kota

Tangerang Selatan berdasarkan jenis kasus. Pasien hernia inguinalis kasus baru

lebih banyak dari hernia inguinalis rekuren yaitu sebanyak 162 orang (91,53%),

dan pasien yang hernia inguinalis yang rekuren sebanyak 7 orang (8,47%).

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya di RSU Anutapura Palu,

dimana pasien kasus baru sebanyak 79 orang (98,8%) dan kasus rekuren sebanyak

1 orang (1,2%)

4.7. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Gejala

Dari Total 177 data rekam medik pasien hernia inguinalis di RSU Kota

Tangerang Selatan hanya terdapat 83 data rekam medik pasien yang

mencantumkan data gejala klinis. Dan 94 lainnya tidak mencantumkan data

gejala klinis.

Page 58: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

44

4.7.1 Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Gejala Keluhan

Utama

Frekuensi pasien hernis ingunalis berdasarkan keluhan utama tersaji pada

Tabel 4.8.

Tabel 10. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Keluhan Penyerta

Keluhan Utama Frekuensi (orang) Persentase

“benjolan di lipat paha tidak dapat

masuk kembali” 9 10,8%

“benjolan di kantung buah zakar

masih bisa masuk kembali” 12 14,4%

“benjolan di kantung buah zakar

kanan tidak bisa masuk kembali” 14 16,9%

“benjolan di lipat paha masih dapat

masuk kembali” 48 57,8%

Total 83 100%

Dari Tabel 4.9 Terlihat keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien hernia

inguinalis saat berobat ke rumah sakit adalah “Benjolan di lipat paha masih bisa

masuk kembali” yaitu sebanyak 48 orang (57,8%), diurutan kedua adalah

“benjolan di kantung buah zakar tidak bisa masuk kembali” yaitu sebanyak 14

orang (16,9%). Diurutan terakhir atau yang paling sedikit adalah “benjolan di lipat

paha kanan dan kiri masih bisa masuk kembali” yaitu hanya 1 orang (1,2%).

Hal ini hampir sejalan dengan penelitian di RSU anutapura Palu, dimana

terdapat kesamaan pada distribusi jenis keluhan utama yang terbanyak yaitu

“Benjolan di lipat paha masih bisa masuk kembali” sebanyak 29 orang (36,2%).

Akan tetapi terdapat perbedaan pada distribusi jenis keluhan utama diurutan kedua

yaitu pada penelian adalah “benjolan di kantung buah zakar masih bisa masuk

kembali” sebanyak 20 orang (25%). Dan juga terdapat kesamaan pada distribusi

jenis keluhan utama yang paling sedikit yaitu “benjolan di lipat paha tidak dapat

masuk kembali” sebanyak 6 orang (7,5%).28

Page 59: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

45

Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.

Hernia inguinalis yang banyak ditemukan pada penelitian saat ini yaitu hernia

inguinalis yang bersifat reponibel. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya

adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk,

bersin, mengangkat beban berat atau mengedan dan menghilang setelah berbaring

sedangkan hernia ireponibel memiliki keluhan adanya benjolan pada lipatan paha

yang tidak dapat hilang walaupun berbaring.2

4.7.2. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Keluhan Penyerta

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan keluhan penyerta tercantum

pada tabel 4.8

Frekuensi pasien hernia inguinalis yang mengalami penyakit penyerta

tercantum pada Tabel 4.9, sedangkan Jumlah total masing-masing keluhan

penyerta tercantum pada tabel 4.10.

Tabel 11. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Keluhan Penyerta

Keluhan Penyerta Frekuensi Persentase

Tidak ada keluhan penyerta 47 56,63%

Nyeri Saja 16 19,28%

Mual Saja 2 2,41%

Demam Saja 2 2,41%

Nyeri+Mual 6 7,23%

Nyeri+Demam 1 1,20%

Mual+Muntah 1 1,20%

Nyeri+Mual+Muntah 5 6,02%

Nyeri+Mual+Demam 1 1,20%

Nyeri+BAB Berdarah 1 1,20%

Nyeri+Mual+Muntah+Sulit Sulit

BAB 1 1,20%

Jumlah pasien dengan keluhan

penyerta 36 43,37%

Total 83 100%

Page 60: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

46

Tabel 12. Jumlah Total Masing-masing Jenis Keluhan Penyerta

Jenis Keluhan Total Persentase

Nyeri (Total) 31 37,3%

Mual (Total) 16 19,3%

Muntah (Total) 7 8,4%

Demam (Total) 4 4,8%

Sulit BAB (Total) 1 1,2%

BAB Berdarah (Total) 1 1,2%

Tidak ada keluhan penyerta 47 56,6%

Dari Tabel 4.11 terlihat jumlah masing-masing keluhan penyerta yang

paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri sebanyak 31 orang (37,3%),

diurutan kedua yaitu mual sebanyak 16 orang (19,3%), disusul muntah 7 orang

(8,4%), demam 4 orang (4,8%), Sulit BAB 1 orang (1,2%), dan BAB berdarah 1

orang (1,2%).

Dari data-data diatas terlihat sebagian besar pasien hernia inguinalis tidak

memiliki keluhan penyerta. Gejala tersering yang dikeluhkan oleh pasien saat

datang berobat adalah nyeri.

Menurut Achmad Luthfi & Kumardi Thalut Gejala dan tanda klinis hernia

banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel, keluhan satu-

satunya adalah adanya benjolandi lipat paha yang muncul pada waktu berdiri,

batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri

jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau

paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu

satu segmen ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru

timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau

gangren.2

Page 61: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

47

4.8. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Riwayat Penyakit

Tabel 13. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Riwayat Penyakit di

RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Riwayat Penyakit Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Hipertensi 19 23,2%

TB Paru 7 8,5%

Diabetes Militus Tipe 2 5 6,1%

Penyakit Jantung Koroner 3 3,7%

Gagal jantung Kongestif 3 3,7%

Asma 3 3,7%

Stroke 1 1,2%

ISK 1 1,2%

Hidrokel 4 4,9%

BPH 2 2,4%

Fimosis 1 1,2%

Tidak ada penyakit penyerta 34 41,5%

Total Pasien yang terdapat data

Riwayat Penyakit 82 100%

Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa Riwayat Penyakit yang paling banyak

dialami adalah penyakit hipertensi sebanyak 19 orang (23,2%), diikuti

tuberkulosis paru sebanyak 7 orang (8,5%), diabetes melitus Tipe2 5 orang

(6,1%), hidrokel 4 orang (4,9%), CAD 3orang (3,7%), CHF 3 orang (3,7%), asma

3 orang (3,7%), BPH 2 orang (2,4%). Riwayat penyakit Paling sedikit adalah

Stroke, ISK, dan fimosis masing-masing sebanyak 1orang, serta pasien yang tidak

ada penyakit penyerta sebanyak 34 orang.

Dari data diatas menunjukan bahwa penyakit degenaratif adalah yang

paling banyak, hal ini diduga karena sebagian besar pasien hernia inguinalis

adalah pasien lansia dan manula yang beresiko terkena penyakit degeratif. Selain

itu penyakit saluran pernapasan juga tergolong banyak diantaranya yaitu

tuberkulosis dan asma. Pada penyakit tuberkulosis paru biasanya akan mengalami

batuk yang sifatnya kronik yang mungkin berhubungan dengan kejadian hernia

Page 62: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

48

inguinalis. Menurut penelitian di Bagian Bedah Digestif RSUD Dr. Moewardi

Surakarta menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara batuk khronis dan

kejadian hernia inguinalis lateralis. Data tersebut mungkin juga berhubungan

dengan yang terjadi di RSU Kota Tangerang Selatan.29

4.9. Karekateristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Operasi atau

Tidaknya Seteleh Terdiagnosis Oleh Dokter

Frekuensi pasien hernia inguinalis berdasarkan Operasi/Tidak di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2015 tersaji pada Tabel 4.10

Tabel 14. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Tindakan di RSU

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tindakan Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Operasi

Tidak Operasi

105

72

59

41

Total 177

Dari Tabel 4.13 terlihat Pasien yang mendapatkan tindakan operasi di RSU

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 setelah terdiagnosis hernia inguinalis

sebanyak 105 orang (59%), dan pasien yang tidak mendapatkan tindakan operasi

sebanyak 72 oran (41%).

Dari data diatas memang sebagian besar pasien hernia inguinalis

mendapatkan tindakan operatif . Akan tetapi jika melihat jumlah pasien henia

inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan yang tidak mendapatkan trindakan

operasi setelah terdiagnosis sebanyak 41% .Tentu angka tersebut merupakan

angka yang tidak sedikit, mengingat pasien yang telah terdiagnosis oleh dokter

sebagai hernia inguinalis maka pasien tersubut sudah langsung diindikasikan

untuk operasi. Jika pasien tidak tidak mendapatkan tindakan segera maka

ditakhawatirkan akan timbul komplikasi-komplikasi selanjutnya.

Hal ini diduga akibat pasien yang tidak mendapatkan tindakan operasi

umumnya merasa cemas karena biaya operasi yang mahal dan belum muncul

Page 63: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

49

gejala pada pasien sehingga pasien merasa akan baik-baik saja jika tidak

melakukan tindakan operasi. Hal ini menjadi tentu menjadi pekerjaan rumah bagi

para dokter untuk mengedukasi pasien sampai pasien benar-banar paham akan

penyakitnya agar mendapatkan penanganan yang tepat dan maksimal.

4.10. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Beerdasarkan Kontrol atau

Tidaknya Pasca tidakan Operasi

Berdasarkan data rekam medik RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015

dari Total 177 pasien hernia Innguinalis, 105 pasien diantaranya mendapatkan

tindakan operasi. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh pasien setelah

pasien mendapatkan tindakan operasi yaitu pasien harus melakukan kontrol pasca

operasi.

Frekuensi pasien hernia inguinalis yang melukakan kontrol pasca operasi

tersaji pada Tabel 4.13

Tabel 15. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

yang Melakukan Kontrol Pasca Operasi.

Kontrol/tidak Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Kontrol

Tidak Kontrol

81

24

77

23

Total 105 100

Dari Tabel 4.14 terlihat dari total 105 pasien hernia inguinalis yang

mendapatkan tindakan operasi, pasien yang melakukan kontrol pasca operasi

sebanyak 81 orang (77%), dan 23% pasien tidak melakukan kontrol pasca operasi.

Dari data diatas memang sebagian besar pasien melakukan kontrol pasca operasi.

Akan tertapi jumlah pasien yang tidak melakukan kontrol pasca operasi juga tidak

sedikit, mengingat pentingnya melakukan kontrol pasca operasi yaitu pasien bisa

mendaptkan penanganan yang maksimal dan mencegah komplikasi yang mungkin

terjadi.

Page 64: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

50

Hal ini memunculkan beberapa dugaan, yang pertama mungkin pasien yang

tidak melakukan kontrol pasca operasi di RSU Kota Tangerang Selatan lebih

memilih kontrol ke dokter di luar RSU Kota Tangerang Selatan, kemungkinan

yang kedua pasien sudah merasa sembuh sehingga pasien merasa tidak perlu

melakukan kontrol ke Rumah Sakit lagi.

4.11. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Dirawat atau

Tidaknya Pasca Operasi

Frekuensi pasien hernia inguinalis yang dirawat/tidak dirawat di RSU Kota

Tangerang Selatan tersaji pada tabel 4.11.

Tabel 16. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015 Berdasarkan Dirawat atau Tidaknya Pasca Operasi.

Dirawat/tidak Frekuensi (orang) Persentase

Dirawat 103 98,1%

Tidak dirawat 2 1,9%

Total 105 100%

Dari Tabel 4.15 terlihat pasien hernia inguinalis yang dirawat setelah

operasi sebanyak 103 (98,1%) orang dan pasien yang tidak dirawat hanya 2 orang

(1,9%).

Data diatas menunjukan bahwa sebagian besar pasien hernia inguinalis yang telah

mendapatkan tindakan operasi dirawat inap di rumah sakit. Akan tetapi ada 2

orang pasien yang tidak dirawat inap setelah mendapatkan tindakan operasi.

Tidak ada data yang menunjukan alasan mengapa kedua pasien tersebut tidak

dirawat, peneliti menduga pasien tersebut tidak dirawat karena ingin

meminimalisi biaya yang dikeluarkan.

4.12. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Lama Rawat Inap

Frekuensi pasien hernia inguialis berdasarkan lama rawat inap tersaji pada

Tabel 4.11

Tabel 17. Distribusi Pasien Hernia Inguinalis Berdasarkan Lama Rawat Inap di

RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Lama Rawat Inap Frekuensi (orang) Persentase

Page 65: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

51

1 Hari 2 2%

2 Hari 4 3,8%

3 Hari 62 59,0%

4 Hari 17 16,2%

5 Hari 10 9,5%

6 Hari 4 3,8%

8 Hari 1 1,0%

25 Hari 1 1,0%

0 hari/tidak dirawat inap 2 1,9%

Total 105 100%

Dari Tabel 4.16 terlihat lama rawat inap terlama pada pasien hernia

inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan adalah 3 hari yaitu sebanyak 62 orang

(59,0%), disusul pasien yang mendapatkan lama rawat inap selama 4 hari

sebanyak 17 orang (16,2%), 5 hari sebanyak 10 orang (9,5%), 6 hari sebanyak 4

orang (3,8%), 2 hari sebanyak 4 orang (3,8%), 1 hari sebanyak 2 orang (2.0%), 8

hari sebanyak 1 orang (1,0%), 25 hari sebanyak 1 orang (1,0%), dan 0 hari/tidak

dirawat inap sebanyak 2 orang (1,9%)

Dari data diatas terlihat lama rawat inap pasien hernia inguinalis terlama

adalah 3 hari dan paling sedikit adalah 8 hari dan 25 hari. Jika kita kaitkan usia

pasien dengan lama rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015, tidak

ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Hal ini berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Prabu (2010) yang berjudul “Hubungan Antara Usia dengan

Lama Rawat Inap Pasien Hernia Ingunalis lateralis Reponibilis yang Dilakukan

Operasi Hernio Repair di RSUD dr.Moewardi Surakarta. Penelitian tersebut

menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia pasien dengan

lama rawat inap pada pasien hernia inguinalis lateralis reponibilis yang dilakukan

hernio inguinal repair.30

Perbedaan tersebut diduga terjadi karena sistem RSU Kota Tangerang

Selatan yang mengatur lama rawat inap pasien hernia inguinalis agar tidak terjadi

penumpukan pasien bangsal rawat inap.

Page 66: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

52

4.13. Keterbatasan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-section

sehingga pada penelitian ini hanya dapat menyajikan data cuplikan dari

karakteristik pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015.

Data yang digunakn adalah data sekunder dari rekam medis pasien sehingga

membuat keterbatasan data yang bisa diamati pada penelitian ini. Kelengkapan

data yang ada pada rekam medis pasien di RSU Kota Tangerang Selatan juga

menjadi keterbatasan pada penelitian ini

Page 67: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

53

BAB 5

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian Karakterisitik Hernia Inguinalis di RSU Kota

Tangerang Selatan Tahun 2015, disimpulkan :

A. Jumlah pasien Hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan periode 1

Januari 2015 hingga 31 Desember 2015 berjumlah 177 kasus. Dengan

prevalensi 5/1000.

B. Hernia inguinalis terbanyak adalah pasien yang bertempat tinggal lebih

dekat dari RSU Kota Tangerang Selatan

C. Hernia inguinalis Lebih Banyak di derita oleh laki-laki dibandingkan

dengan perempuan.

D. Hernia inguinalis lebih banyak diderita pada masa usia lansia awal hingga

masa manula sampai atas.

E. Hernia inguinalis lateral lebih banyak dibandingkan dengan hernia

inguinalis medial.

F. hernia inguinalis paling sering mengenai sisi sebelah kanan.

G. Hernia inguinalis reponibel adalah yang terbanyak, diikuti irreponibel

dengan tipe inkarserata; irreponibel dengan tipe akrata, dan tidak

ditemukan hernia irreponibel dengan tipe strangulata.

H. Hernia inguinalis kasus baru lebih banyak dibandingkan hernia inguinalis

residif

I. keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien adalah benjolan di lipat

paha kanan masih bisa masuk kembali. Sedangkan yang paling sedikit

adalah benjolan di lipat paha kanan dan kiri masih bisa masuk kembali.

J. Keluhan penyerta yang paling sering dialami pasien adalah nyeri, diikuti

mual, muntah, demam, BAB berdarah, dan sulit BAB.

K. Penyakit Penyerta yang paling banyak dialami oleh pasien adalah

Hipertensi, diikuti TB dan DM tipe 2.

L. Pasien hernia inguinalis di RSU Kota Tangerang Selatan masih banyak

yang tidak melakukan tindakan operasi yaitu sebanyak 41%.

Page 68: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

54

M. Pasien hernia inginalis di RSU Kota Tangerang Selatan yang melakukan

kontrol pasca operasi sebanyak 77%. Rata-rata jumlah kunjungannya

adalah 1 hari.

N. Jumlah pasien yang dirawat setelah operasi adalah 98%. paling sering

pasien dirawat selama 3 hari, dan paling jarang pasien dirawat selama 1

hari.

5.2 Saran

1. Kepada RSU Kota Tangerang Selatan agar melakukan pencatatan data

rekam medik yang lebih baik dan lengkap mulai dari identitas , data

anamnesis, pemeriksaan fisik, periksaan penunjang, diagnosis klinis,

dan diharapkan untuk kedepannya melakukan pencatatan data demografi

dan pekerjaan yang jelas sehingga mendukung upaya promotif, perventif,

dan kuratif yang lebih efektif.

2. Kepada para peneliti selanjutnya untuk menggali lagi hubungan antara

faktor-faktor yang terkait dengan angka kejadian hernia inguinalis.

Page 69: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

55

Daftar Pustaka

1. Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17th Edition. Philadelphia. Elsevier Saunders. 1199-217.

2. Lutfi Achmad, Thalut Kamardi. 2007. Dinding Perut, Hernia, Retroperitonium, dan

Omentum. Buku Ajar Ilmu Bedah,edisi 3. EGC. 615-41 3. Burcharth J, Pedersen M, Bisgaard T, Pedersen C, Rosenberg J (2013) nationwide

Prevalence of Groin Hernia Repair. PLoS ONE 8(1): 543-67. 4. Constance ER, James E everhat, et al. Risk Factors for Inguinal Hernia among Adults in

the US Population. Am J Epidemiol 2007;165:1154–61. 5. Fitzgibbons R.J., Forse R.A. Groin Hernias in Adults.n engl j med 2015. 372-8 6. John TJ And Patrick OD. Clinical Review of Innguinal Hernias. BMJ 2008; 336: 269-

272. Epidemiology of inguinal hernia [Internet]. 31 Agustus 2016[diakses pada 21 Desember 2016] tersedia pada : http://bestpractice.bmj.com/best- practice/monograph/723/basics/epidemiology.html

7. kemenkes Depkes RI. Distribusi Penyakit SistemCerna Pasien Rawat Inap dan Rawat

Jalan Menurut Golongan Sebab Sakit di Indonesia. jakarta;2004. 8. Dinas Kesehatan Banten. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012.

Banten; Dinkes Banten .20-22 9. Wikipedia.Kota Tengerang Selatan [Internet]. Wikipedia Ensiklopedia Bebas, 17 Juni

2016. [diakses pada 10 Oktober 2016]. Tersedia dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang_Selatan.

10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI, 2008.

11. Badan Pusat Statistik KotaTangerang Selatan. Kota Tangerang Selatan Dalam Angka Tahun 2013. Tangerang Selatan; 69-70.

12. Richard, L. D., Vogl W., & Mitchell W. (2014) Gray’s Anatomy: Anatomy of the Human Body. Elsevier : 143-8.

13. Way, Lawrence W. 2003. Hernias & Other Lesions of the Abdominal Wall. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Eleventh edition. New York. Mc Graw-Hill. 783-89

14. Snell, Richard S. Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran; alih bahasa: Liliana Sugiharto, edisi ke-6. Jakarta:EGC, 2006, hal. 148-65, 189-90

15. Frank, H., Netter, MD. Atlas anatomi Manusia Edisi 5. Elsrevier Saunders : 254-5

16. Luthfi Achmad. Hernia. Bedah Digestif. Dalam Shenoy K.R, Nileswhar A.N. Buku ajar Ilmu Bedah Ilustrasi Berwarna; Edisi 3 jilid 2.2016. Tangerang Karisma Publishing. 386-93

17. Dorland, W.A. & Newman. (2012). Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 28. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC; 504

Page 70: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

56

18. Karen, M.D. Hernia &Other Lessions of abdominal Wall. Dalam: Doherty G . Current Diagnosis and Treatment Surgery: Thirteenth Edition, 13 edition.2009 ed. McGraw-Hill Medical, New York. 768-81

19. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartz’s Principles of Surgery. Eighth

edition. New York. Mc Graw-Hill. 1353-94.

20. Tjandra J.J., Gordon J.A., et al. Text Book Of Surgery. 2006. USA. Blackwell Publishing. 345-52.

21. Greenfield, Lazar J., Mulholland, Michael W., Oldham, Keith T., Zelenock, Gerald B.

Lilimoe, Keith D., 2011. Essentials of Surgery: Scientific Principles and Practice. 5th ed. USA: Lippincott-Wilkins.1160-97

22. Lane, Robert. Schein’s Common Sense Emergency Abdominal Surgery. ed.3. Canada.

Springer; 2010.191-96

23. Mansjoer A, et al. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal 313-17

24. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-56

25. Palanivelu. Operative Manual ofLaparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. PenerbitGEM

Foundation. 2004. Hal 39-58

26. Balamaddaih S.V., Reddy R.M. Prevalence and risk factors of inguinal hernia: a study in a semi-urban area in Rayalaseema, Andhra Pradesh, India. Int Surg J. 2016 Aug;3(3):1310-13

27. Fattima A., Mohluddin M.R. Studi of Incidence Of Inguinal Hernias and The Risk

Factors Associated With The Inguinal Hernias In The Regional Population Of A South Indian City. IJCRR. 2014 (2): 9-13

28. Sangwan M., Sangwan V., et al. Abdominal wall hernia in a rural population in India—

Is spectrum changing?. Open Journal of Epidemiology. 2013 3: 135-38.

29. M., Efendi A.A. Karakteristik Penderita Hernia Inguinalis yang dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 1, Januari 2015 : 1 – 10

30. Ramadhan R. Hubungan antara Batuk Khronis dengan Kejadian Hernia Inguinalis

Lateralis pada Pasien Dewasa di Bagian Bedah Digesti RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2010 [Cited 2013 Mei 29]. Available from: http://fk.uns.ac.id/index.php/abstrakskripsi/cetak/.383

31. Aryanda M.P. Hubungan Usia Dengan Lama Rawat Inap Pada Pasien Hernia Inguinalis

Lateralis Reponibilis Yang Dilakukakan Operasi Herniorepair Dengan Menggunakan Mesh Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2008-2009 http://eprints.ums.ac.id/9083/1/J500060009.pdf.

Page 71: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

Lampiran 1

57

Page 72: KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35906/1/Damar... · KARAKTERISTIK PASIEN HERNIA INGUINALIS DI RSU KOTA TANGERANG

Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Damar Mugni Muharam

Tempat, tanggal lahir : Sukabumi,1 juni 1995

Alamat : Jl.K.H.Fudholi No.234 RT/RW 01/07 Des.Karang Asih

Kec.Cikarang Utara Kab.Bekasi

No.HP : 0812823391319

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikam : 2001-2007 : SDN Karang Asih 04

2007-2010 : SMPN 1 Cikarang Utara

2010-2013 : MAN 1 Kabupaten Bekasi

2013-sekarang : Fakultas kedokteran dan Profesi Dokter

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

58